FACTORS RELATED TO CHOICE OF MOW CONTRACEPTION IN DECISION MAKING IN SETIAJAYA TASIKMALAYA MONTH JANUARY - DECEMBER 2013
Dra. Hj. Yayah Syafariah, S.Kep., Ns. MM.
ABSTRACT
Based on Demography and Population Survey of Indonesia (IDHS) in 2007 amounted to 4.8 percent and the Year 2013 achievement of MOW 7541 people in Indonesia as much as 1.4 percent. MOW method (Method Operative Women's) tended to increase although the percentage is still very low compared with other contraceptive methods The purpose of this study is to determine what factors associated with contraceptive selection MOW in County Setiajaya Village. The method used in this study is to research methods of correlation and cross sectional approach. The populations in this research are as many as 625 female family planning acceptors of people, while the sample with a random sampling technique 86. Based on the results of this study show that in choosing contraception MOW Talbot Village Setiajaya Tasikmalaya regency period January to December 2013 have mostly aged between 20-35 years as many as 51 people (59.30%), whereas most 63 knowledgeable enough people (73.26%), and most of the low economic status as much as 57 people (66.26%). Conclusion this study proved that there is parity with the election relations MOW contraception in County village of Tasikmalaya Setiajaya period January to December 2013.
Metode MOW
PENDAHULUAN Keberhasilan program dan gerakan
(Metode Operatif
Wanita) cenderung meningkat walaupun
Keluarga Berencana Nasional dapat dilihat
persentasenya
dari
dibandingkan dengan metode kontrasepsi
laju
pertumbuhan
penduduk
masih
lainnya.
pertumbuhan penduduk ini merupakan
kontrasepsi suntik pada tahun 1991 hanya
akibat dari kesadaran masyarakat akan
11,7 persen, 1994 menjadi 15,2 persen,
makna
dan
1997 menjadi 21,1 persen, 2003 menjadi
sejahtera, sehingga mendorong mereka
27,8 persen dan 2007 mencapai 31,6
untuk membatasi jumlah anaknya melalui
persen. Sedangkan metode IUD tahun
berbagai
yang
1991 sebesar 13,3 persen, 1994 menjadi
ini
adalah
10,3 persen, 1997 menjadi 8,1 persen,
pemakaian
Metode
2003 menjadi 6,2 persen dan 2007 hanya
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu
4,8 persen (SDKI, 2007). Tahun 2013
terdiri dari Intra Uterine Device (IUD),
pencapaian MOW di Indonesia sebanyak
Implant dan Sterilisasi Metode Operasi
7.541 orang 1,4 persen (Chinue, 2013).
alat
dikembangkan mengarah
kecil
bahagia
kontrasepsi selama
kepada
Pria dan Metode Operasi Wanita (MOP dan MOW) (Manuaba, 2000).
gambaran,
rendah
Indonesia. Keberhasilan penurunan laju
keluarga
Sebagai
sangat
metode
Di Jawa Barat peningkatan program KB sudah menjadi kewenangan daerah,
maka daerah wajib menyediakan sarana dan
prasarana
untuk
mendukung
pelayanan KB. Target program KB MOW
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian KB Keluarga Berencana adalah usaha
yang telah tercapai pada tahun 2007 sebanyak 1,26 persen,
MOP sebanyak
kelahiran anak. Kontrasepsi digunakan
0,42 persen (Chinue, 2013). Di
Kota
Tasikmalaya,
Metode
Operasi Wanita (MOW) calon akseptor keluarga
berencana
(KB)
yang
diselenggarakan sebanyak 0,79 persen dari akseptor
sebanyak
sedangkan
di
untuk mengontrol jumlah dan jarak antara
274.887
Kecamatan
orang,
Cibeureum
pengguna alat kontrasepsi MOW sebanyak
untuk bersifat
Studi pendahuluan yang dilakukan di Kelurahan Setiajaya kepada 8 orang akseptor KB bahwa sebanyak 2 orang menggunakan
alat
kontrasepsi MOW lebih praktis dan aman, 4
orang
menggunakan
alat
mengatakan
jika
kontrasepsi MOW
sangat mahal dan 2 orang mengatakan tidak tahu apa alat kontrasepsi MOW. Berdasarkan latar belakang di atas Peneliti tertarik untuk membuat proposal penelitian dengan judul faktor-faktor yang berhubungan
dengan
pemilihan
kontrasepsi MOW di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya periode bulan Januari sampai dengan
Tujuan penelitian mengetahui faktor saja
yang
untuk
menetap bisa dilakukan sterilisasi. Aborsi merupakan
salah
mengakhiri
satu
kehamilan
cara jika
untuk terjadi
kegagalan kontrasepsi. (BKKBN, 2006). Menurut Hartanto (2002) Keluarga
membantu individu atau pasangan suami istri
untuk
mendapatkan
objek-objek
tertentu, mengatur jumlah anak sesuai kehendak, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan,
mengontrol
waktu
saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Tujuan KB Gerakan
Keluarga
bertujuan
untuk
kesejahteraan
ibu
Berencana meningkatkan
dan
anak
serta
mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia (BKKBN, 2006).
Desember 2013.
apa
sedangkan
yang
Berencana (KB) adalah tindakan yang
(Dinkes Kota Tasikmalaya, 2013).
sebanyak
sementara
kehamilan
menghindari kehamilan yang sifatnya
0,65 persen pengguna dari 2.838 orang
mengatakan
menghindari
berhubungan
dengan
pengambilan keputusan dalam pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya
Kegiatan Pelayanan KB bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam ber-KB yang bermutu, aman, mudah, dan terjangkau sehingga dapat
memberikan
kepuasan dan
menjamin
keberhasilan program KB.
diharapkan
tidak
terjadi
pembuahan
(kehamilan) (BKKBN, 2006). Menurut
Manfaat KB Menurut Hartanto (2002), memilih
Saiffudin
(2005)
tubektomi adalah setiap tindakan pada
alat kontrasepsi yang cocok dan baik
kedua
merupakan hal yang gampang-gampang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan
susah.
mendapatkan keturunan lagi.
Semuanya
harus
disesuaikan
dengan umur dan tujuan dari wanita pasangan kedokteran, digunakan
usia
subur.
terdapat sebagai
Dalam
tiga dasar
fase
saluran
telur
Menurut
wanita
Subagyo
tubektomi adalah setiap tindakan pada
yang
kedua
penggunaan
saluran
telur
wanita
menunda kesuburan/ kehamilan, masa
Indikasi MOW :
mengatur
1)
kesuburan/menjarangkan
kesuburan
dan
masa
mengakhiri
kesuburan.
Manfaatnya
diantaranya
Usia termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup
2)
Umur 30 tahun dengan 3 anak
menjarangkan
kehamilan, mengakhiri kesuburan, Masa
yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
kehamilan,
(2005),
dunia
kontrasepsi yang rasional, yakni masa
menunda
yang
hidup 3)
Umur 35 tahun dengan 2 anak
ini adalah saat wanita berusia lebih dari 30
hidup
tahun dan sudah memiliki 2 anak.
A. Kerangka Konsep
Kontrasepsi yang diperlukan adalah yang
Keberhasilan
penurunan
laju
efektivitasnya tinggi, dan dapat dipakai
pertumbuhan penduduk ini merupakan
untuk jangka panjang. Prioritas urutan
akibat dari usia, paritas dan kesadaran
kontrasepsi yang disarankan kontrasepsi
masyarakat akan makna keluarga kecil
mantap, AKDR, implant, cara sederhana
bahagia
dan pil KB.
mendorong mereka untuk membatasi
Pengertian MOW
jumlah anaknya melalui berbagai alat
Pada tubektomi, tindakan operasi kecil
untuk
mencegah
kehamilan
dan
kontrasepsi
sejahtera,
yang
dikembangkan
selama ini adalah mengarah kepada
dilakukan pada saluran telur perempuan.
pemakaian
Dengan memotong atau mengikat salah
Jangka Panjang.
satu bagian saluran yang dilalui sel telur,
sehingga
Metode
Kontrasepsi
Variabel Independent Variabel Dependent Faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi MOW -
Pengambilan Keputusan Kontrasepsi MOW
Umur Pengetahuan Sosial Ekonomi Paritas
Variabel Pengganggu - Dukungan Suami - Budaya - Pendidikan = Variabel yang tidakIbu diteliti - Kesehatan
Keterangan : = Variabel yang diteliti
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Januari
B. Hipotesis Ha =
Terdapat
hubungan
faktor
umur ibu yang menggunakan
dengan
Desember 2013. Ha =
Terdapat
hubungan
kontrasepsi MOW dengan
status
ekonomi
pengambilan
menggunakan
keputusan
faktor yang
kontrasepsi
pemilihan kontrasepsi MOW
MOW dengan pengambilan
di
keputusan
Kelurahan
Setiajaya
pemilihan
Kecamatan Cibeureum Kota
kontrasepsi
Tasikmalaya periode bulan
Kelurahan
Januari
Kecamatan Cibeureum Kota
sampai
dengan
Desember 2013. Ha =
sampai
Terdapat
menggunakan
Setiajaya
ibu
faktor
Januari
yang
kontrasepsi
sampai
Ha =
Terdapat
hubungan
faktor
ibu
yang
paritas
keputusan
menggunakan
Kelurahan
pemilihan MOW
dengan
Desember 2013
MOW dengan pengambilan
kontrasepsi
di
Tasikmalaya periode bulan
hubungan
pengetahuan
MOW
kontrasepsi
di
MOW dengan pengambilan
Setiajaya
keputusan dalam pemilihan
Kecamatan Cibeureum Kota
kontrasepsi
Tasikmalaya periode bulan
Kelurahan
MOW
di
Setiajaya
Kecamatan Cibeureum Kota
Tasikmalaya periode bulan
wilayah
Januari
Kecamatan
sampai
dengan
Desember 2013
Kelurahan
Tasikmalaya
Setiajaya
Cibeureum pada
Kota
periode
bulan
Januari s/d Desember 2013 sebanyak METODE PENELITIAN
125 orang
Rancangan Penelitian Metode menggunakan korelasi
dan
2. Sampel penelitian
metode
ini
penelitian
pendekatan
cross
sectional.
diambil secara random sampling, dimana populasi yang diambil secara acak, yaitu Akseptor KB yang ada di
Subjek Penelitian
wilayah
1. Populasi
Kecamatan
Populasi dalam penelitian ini adalah Akseptor KB Wanita yang ada di
n
Sampel pada penelitian ini
Kelurahan Cibeureum
Setiajaya Kota
Tasikmalaya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
N 1 N (d 2 )
Dimana :
N = Ukuran Populasi n = Ukuran Sampel d =
Tingkat kepercayaan / kepatuhan yang ditentukan apabila diketahui menggunakan 0,5
n
N 1 N (d 2 )
125 1 125(0,52 )
=
125 = 96 1,3125
= 96 Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 orang. Variabel Penelitian Variabel independent
=
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam pemilihan alat kontrasepsi MOW (umur, pengetahuan, status ekonomi dan paritas).
Variabel dependent
=
Pengambilan keputusan dalam pemilihan alat kontrasepsi MOW
Definisi Operasional Tabel 1 Definisi Operasional No
Variabel
1
Independen
Definisi
Alat Ukur
Kategori
Skala
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati
Kuesioner
1. < 20 Tahun
Interval
Hasil “tahu” yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu
Kuesioner
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan pemilihan alat kontrasepsi MOW a.
b.
Umur
Pengetahuan
2. 20 – 35 tahun 3. > 35 Tahun
1. Baik
76-100%
2. Cukup
60 - 75%
3. Kurang
Ordinal
< 60%
(Arikunto, 2006) c.
Status ekonomi
Pendapatan yang didapat sesuai dengan UMR daerah
Kuesioner
1
Rendah dari UMR
Ordinal
< 775.000 2. Tinggi dari UMR > 775.000 (UMR Kota Tasikmalaya)
d.
Paritas
Jumlah anak yang dilahirkan oleh wanita
Kuesioner
1. Primipara
Ordinal
(1 Anak) 2. Multipara (2 – 4 anak) 3. Grande multipara (> 5 Anak) 2
Dependen pengambilan keputusan dalam pemilihan alat kontrasepsi MOW
Menggunakan kontrasepsi MOW
alat
dalam
1. Memilih MOW
Nominal
2. Tidak memilih MOW
pengumpul data di dalam melakukan
Instrumen Penelitian Instrumen
Kuesioner
yang
penelitian
digunakan ini
adalah
menggunakan kuesioner sebagai alat
penelitian. Adapun disebarkan
kuesioner
dalam
penelitian
yang ini
sebanyak 22 soal/pertanyaan yang
Dalam analisis ini digunakan rumus
terbagi menjadi 4 yaitu kuesioner yang
(Arikunto, 2002) sebagai berikut :
berisi tentang sub variabel :
P
Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas
Keterangan :
Validitas instrumen penelitian telah dilaksanakan di Kelurahan Setianegara dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang. Hasil uji validitas didapat bahwa untuk soal no 1. sebesar 0,56 sedangkan nilai
P n dijawab N pertanyaan
rtabel = 0,444 jadi nilai rhitung > rtabel dan
= Persentase = Jumlah pertanyaan yang =
Adapun
dinyatakan valid yang berarti bahwa butir soal kuesioner layak untuk dilanjutkan ke
n x100% N
analisa
dan
interpretasi data dari hasil penelitian
sebagai berikut :
Reliabilitas Hasil
uji
menggunakan
reliabilitas
rumus
dari
a. Kategori baik apabila pertanyaan
dengan Spearman
Brown didapat bahwa nilai rhitung = 0,961 dengan nilai rtabel sebesar 0,444 (0,961 > 0,444) = reliabel. hal ini berarti bahwa instrumen penelitian (kuesioner) yang Peneliti ujikan layak atau handal untuk
dijawab benar oleh responden (>76%) b. Kategori
Jenis data yang digunakan adalah
pertanyaan dijawab oleh responden (60%75%) c. Kategori kurang baik apabila pertanyaan
dijawab
oleh
peneliti.
Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada akseptor KB wanita, pertanyaan dibuat secara dengan
alasan
Analisa
responden
data
dilakukan
dengan cara memasukan data ke dalam
komputer
dengan
menggunakan software program komputer. Selanjutnya
untuk
mempermudah menjawab pertanyaan.
uji
korelasi
untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara kedua variabel
Analisa Data
dengan menggunakan rumus Chi-
Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan
oleh
Analisis Bivariat
data primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri
apabila
(Arikunto, 2006)
Cara Pengumpulan Data
diolah
cukup
(<60%)
dilanjutkan ke tahap penelitian.
tertutup
bentuk
seluruh
mengacu kepada teori Arikunto (2006)
tahap penelitian berikutnya.
dan
Jumlah
distribusi
frekuensi.
Kuadrat menurut Arikunto tahun 2002.
( f0 f h )2 x fh
kuadrat lebih besar atau sama
2
dengan harga kritik chi-kuadrat lebih besar atau sama dengan
Keterangan :
harga kritik chi-kuadrat yang
x 2 = Chi Kuadrat
tertera dalam tabel sesuai dengan huruf signifikan yang ditetapkan,
f 0 = Frekuensi yang diperoleh
maka
f h = Frekuensi yang diharapkan
kesimpulannya
adalah
perbedaan
yang
terdapat
signifikan antara fo dan fh. Apabila dari
= Penjumlahan
Derajat Kebebasan Untuk ChiKuadrat db = (jumlah baris -1) (jumlah Kolom -1)
perhitungan
didapatkan
bahwa harga chi- kuadrat lebih kecil dari harga kritik chi- kuadrat yang tertera dalam tabel sesuai dengan huruf signifikan yang ditetapkan, maka kesimpulannya adalah tidak terdapat perbedaan
Apabila dari perhitungan didapatkan
bahwa
harga
chi-
yang signifikan antara fo dan fh (Arikunto,
2006).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Univariat Gambaran umur ibu dalam pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Akseptor KB Yang Menggunakan Kontrasepsi MOW berdasarkan Umur Di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota TasikmalayaPeriode Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2013 Umur
f
%
< 20 Tahun 20 – 35 tahun > 35 Tahun Jumlah
2 51 33 86
2,33 59,30 38,37 100
Dari tabel 2 menunjukkan bahwa distribusi
frekuensi
umur
ibu
yang
2013 sebagian besar mempunyai umur
di
antara 20 – 35 tahun yaitu sebanyak 51
menggunakan
kontrasepsi
MOW
Kelurahan
Setiajaya
Kecamatan
Cibeureum
Kota
bulan Januari sampai dengan Desember
Tasikmalayaperiode
orang (59,30%).
Gambaran
pengetahuan
ibu
dalam
pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai dengan
Desember
2013
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tabel 3 Distribusi Frekuensi Akseptor KB Dalam Pemilihan Kontrasepsi MOW Berdasarkan Pengetahuan Ibu di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 Pengetahuan
f
%
Baik Cukup Kurang Jumlah
8 63 15 86
9,30 73,26 17,44 100
Dari tabel 3 menunjukkan bahwa
2013
sebagian
besar
berpengetahuan
distribusi frekuensi pengetahuan ibu yang
cukup sebanyak 63 orang (73,26%).
menggunakan
kontrasepsi
MOW
di
Gambaran Status Ekonomi ibu dalam
Kelurahan
Setiajaya
Kecamatan
pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
Tasikmalayaperiode
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
bulan Januari sampai dengan Desember
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
Cibeureum
Kota
dengan Desember 2013
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Akseptor KB dalam pemilihan Kontrasepsi MOW berdasarkan Status Ekonomi Ibu di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota TasikmalayaPeriode Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2013 Status Ekonomi
f
%
Tinggi > UMR (775.000) Rendah < UMR (775.000) Jumlah
29 57 86
33,72 66,28 100
Dari tabel 4 menunjukkan bahwa
ekonomi kurang dari UMR (775.000)
distribusi frekuensi status ekonomi ibu
sebanyak 57 orang (66,28%).
yang menggunakan kontrasepsi MOW di
Gambaran Paritas ibu dalam pemilihan
Kelurahan
Kecamatan
alat kontrasepsi MOW di Kelurahan
Tasikmalayaperiode
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
bulan Januari sampai dengan Desember
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
2013 sebagian besar mempunyai status
dengan Desember 2013
Cibeureum
Setiajaya Kota
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Akseptor KB Yang Menggunakan Kontrasepsi MOW berdasarkan Paritas Ibu Di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota TasikmalayaPeriode Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2013 Paritas
f
%
Primipara Multipara Grande Multipara Jumlah
29 35 22 86
33,72 40,70 25,58 100
Dari tabel 5 menunjukkan bahwa
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
distribusi frekuensi paritas ibu yang
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
menggunakan
kontrasepsi
MOW
dengan Desember 2013.
Kelurahan
Setiajaya
Kecamatan
Hasil tabulasi silang antara umur
Cibeureum Kota Tasikmalaya periode
ibu dengan pemilihan kontrasepsi MOW
bulan Januari sampai dengan Desember
di
2013 sebagian besar berparitas multipara
Cibeureum
sebanyak 35 orang (40,70%).
bulan Januari sampai dengan Desember
Bivariat
2013 dapat dilihat pada tabel 6 di bawah
Hubungan
umur
ibu
di
dengan
Kelurahan
Setiajaya
Kota
Kecamatan
Tasikmalayaperiode
ini :
pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
Tabel 6 Hubungan Antara Umur Ibu Dengan Pemilihan Kontrasepsi MOW di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 Pemilihan Kontrasepsi MOW Tidak Memilih Total Umur Memilih MOW MOW F % F % F % < 20 Tahun 0 0 2 100 2 100 20 – 35 Tahun 0 0 51 100 51 100 > 35 Tahun 5 15,2 28 84,8 33 100 = 0,05 value = 0,014 2 = 8,526
Dari tabel di atas dapat diperoleh
Dari hasil perhitungan dengan
perhitungan bahwa dengan umur lebih
menggunakan chi square diperoleh bahwa
dari 35 tahun yaitu sebanyak 5 orang
value
(15,2%) memilih MOW sebagai alat
dibandingkan dengan alpha yaitu 0,05 jadi
kontrasepsi dan yang tidak memilih MOW
bila dibandingkan adalah (0,014 < 0,05).
sebanyak 28 orang (84,8%).
Hal ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha
sebesar
(0,014)
lebih
kecil
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
ada
hubungan
umur
ibu
yang
menggunakan kontrasepsi MOW dengan
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai dengan Desember 2013.
pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
Hasil
tabulasi ibu
silang
dengan
antara
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
pengetahuan
pemilihan
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
kontrasepsi MOW di Kelurahan Setiajaya
dengan Desember 2013.
Kecamatan
Cibeureum
Kota
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
dengan Desember 2013 dapat dilihat pada
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
tabel 7 di bawah ini :
Tabel 7 Hubungan antara Pengetahuan ibu dengan pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 Pemilihan Kontrasepsi MOW Tidak Memilih Total Pengetahuan Memilih MOW MOW F % F % F % Baik 5 62,5 3 37,5 8 100 Cukup 0 0 63 100 63 100 Kurang 0 0 15 100 15 100 = 0,05 value = 0,000 2 = 51,759
Dari tabel di atas dapat diperoleh
Cibeureum
Kota
Tasikmalayaperiode
perhitungan sebagian besar yang memilih
bulan Januari sampai dengan Desember
MOW adalah mempunyai pengetahuan
2013.
baik yaitu sebanyak 5 orang (62,5%)
a. Hubungan status ekonomi ibu dengan
sedangkan yang memiliki pengetahuan
pemilihan
kontrasepsi
baik dan tidak memilih MOW sebanyak 3
Kelurahan
Setiajaya
orang (37,5%).
Cibeureum Kota Tasikmalayaperiode
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan chi square diperoleh bahwa
value
bulan
Januari
MOW
di
Kecamatan
sampai
dengan
Desember 2013.
kecil
Hasil tabulasi silang antara
dibandingkan dengan alpha yaitu 0,05 jadi
pengetahuan ibu dengan pemilihan
bila dibandingkan adalah (0,000 < 0,05).
kontrasepsi
Hal ini menunjukan Ho ditolak dan Ha
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Tasikmalayaperiode
terdapat hubungan antara pengetahuan ibu
sampai dengan Desember 2013 dapat
dengan pemilihan kontrasepsi MOW di
dilihat pada tabel 8 di bawah ini :
sebesar
Kelurahan
(0,000)
Setiajaya
lebih
Kecamatan
MOW
di
Kelurahan
bulan
Januari
Tabel 8 Hubungan antara Status Ekonomi ibu dengan pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 Pemilihan Kontrasepsi MOW Tidak Status Ekonomi Memilih MOW MOW F % F > 755,000 5 17,2 24 < 755,000 0 0 57 2 = 0,05 value = 0,001 = 10,434
Dari
tabel
di
atas
dapat
Kelurahan
Memilih
Total
% 82,8 100
F 29 57
Setiajaya
% 100 57
Kecamatan
diperoleh perhitungan sebagian besar
Cibeureum Kota Tasikmalayaperiode
yang memilih MOW yang memiliki
bulan
status ekonomi lebih dari pendapatan
Desember 2013.
Januari
sampai
UMR (> 755.000) yaitu sebanyak 5
b. Hubungan
orang (17,2%) dan yang tidak memilih
pemilihan
kontrasepsi
MOW sebanyak 24 orang (82,8%).
Kelurahan
Setiajaya
Dari hasil perhitungan dengan
Paritas
dengan
ibu
dengan
MOW
di
Kecamatan
Cibeureum Kota Tasikmalayaperiode
menggunakan chi square diperoleh
bulan
Januari
bahwa value sebesar (0,001) lebih
Desember 2013.
sampai
dengan
Hasil tabulasi silang antara
kecil dibandingkan dengan alpha yaitu 0,05 jadi bila dibandingkan adalah
paritas
(0,001 < 0,05). Hal ini menunjukkan
kontrasepsi
Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
Tasikmalayaperiode
antara status ekonomi ibu dengan
sampai dengan Desember 2013 dapat
pemilihan
dilihat pada tabel 9 di bawah ini :
kontrasepsi
MOW
di
ibu
dengan MOW
di
pemilihan Kelurahan
bulan
Januari
Tabel 9 Hubungan antara Paritas ibu dengan pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 Pemilihan Kontrasepsi MOW Tidak Memilih Total Paritas Memilih MOW MOW F % F % F % Primipara 0 0 29 100 29 100 Multipara 0 0 35 100 35 100 Grande Multipara 5 22,7 17 77,3 22 100 2 = 0,05 value = 0,000 = 15,443
Dari
tabel
di
atas
dapat
diperoleh perhitungan sebagian besar
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai dengan Desember 2013.
yang memilih MOW adalah yang
Hasil penelitian yang ditemukan di
mempunyai paritas grande multipara
lapangan didapat bahwa sebagian besar
yaitu sebanyak 5 orang (22,7%) dan
umur ibu yang menggunakan MOW
yang tidak memilih MOW sebanyak 7
adalah 35 tahun keatas.
orang (77,3%).
Hal ini sesuai dengan indikasi dari
Dari hasil perhitungan dengan
akseptor MOW adalah 1) Usia termuda
menggunakan chi square diperoleh
25 tahun dengan 4 anak hidup, 2) Umur
bahwa value sebesar (0,001) lebih
30 tahun dengan 3 anak hidup 3) Umur 35
kecil dibandingkan dengan alpha yaitu
tahun dengan 2 anak hidup (Wiknjosastro,
0,05 jadi bila dibandingkan adalah
2007). Menurut
(0,001 < 0,05). Hal ini menunjukan
(Evariny
,
2003)
Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat
mengatakan bahwa Kasus keguguran atau
dijelaskan bahwa terdapat hubungan
komplikasi kehamilan lain juga jauh lebih
antara paritas ibu dengan pemilihan
tinggi pada ibu di atas usia 35 tahun. Hal
kontrasepsi
ini terjadi karena proses penuaan yang
MOW
di
Kelurahan
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
terjadi
Tasikmalayaperiode
membuat pertumbuhan janin terhambat,
bulan
Januari
pada
tubuh
sang
calon
ibu
timbulnya penyakit kencing manis, darah
sampai dengan Desember 2013.
tinggi, serta meningkatnya risiko sakit
Pembahasan Hubungan
umur
ibu
dengan
atau kematian si calon ibu saat persalinan.
pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
Uraian di atas menjelaskan terhadap
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
hasil penelitian bahwa dengan umur 35
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
tahun keatas merupakan faktor risiko
dengan Desember 2013.
terhadap kehamilan. Dikaitkan dengan perhitungan
hasil penelitian yang diperoleh paling
menunjukkan bahwa distribusi frekuensi
banyak akseptor lebih dari 35 tahun
umur
Hasil
ibu
Kecamatan
analisa
Kelurahan
Setiajaya
sebanyak 5 orang memilih kontrasepsi
Cibeureum
Kota
MOW, selain dari itu banyak juga usia
besar
lebih
di
Tasikmalayaadalah
sebagian
dari
35
tahun
tidak
memilih
mempunyai umur antara 20 – 35 tahun.
kontrasepsi MOW dikarenakan banyak hal
Hasil pengujian statistik menunjukkan
yang harus dipertimbangkan oleh akseptor
terdapat hubungan umur ibu dengan
berkaitan dengan cara pemasangan serta
pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
efek samping yang terjadi bila sudah
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
menggunakan MOW.
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan
melalui panca indera manusia yaitu indera
pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
penglihatan, pendengaran, penciuman, dan
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
diperoleh melalui mata dan telinga
dengan Desember 2013 Hasil
Faktor lain yang mempengaruhi
perhitungan
dengan
pengetahuan seseorang adalah informasi.
menggunakan chi square diperoleh bahwa
Pengetahuan
value
MOW
sebesar
(0,000)
lebih
kecil
yang
diperoleh
tentang
melalui
berbagai
didapatkan
dibandingkan dengan alpha yaitu 0,05 jadi
informasi, terutama dari penyuluhan atau
bila dibandingkan adalah (0,000 < 0,05).
pendidikan yang dilakukan oleh petugas
Hal ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha
kesehatan dalam hal ini adalah bidan
diterima. Jadi dapat dijelaskan bahwa
ataupun melalui kader posyandu.
terdapat hubungan antara pengetahuan ibu
Notoatmodjo (2003) menyatakan
dengan pemilihan kontrasepsi MOW di
bahwa, informasi adalah keterangan atau
Kelurahan
pemberitahuan.
Setiajaya
Cibeureum
Kota
Kecamatan
Tasikmalayaperiode
Informasi
atau
pesan
dapat menjadikan masyarakat, kelompok,
bulan Januari sampai dengan Desember
atau
2013.
pengetahuan. Informasi kesehatan dapat Hasil penelitian yang diperoleh
individu
untuk
diperoleh melalui media cetak, elektronika
bahwa pengetahuan ibu akseptor KB
atau petugas kesehatan.
sebagian besar berada pada kategori cukup
Hubungan
sebanyak
63
orang
(73,26%)
ini
memperoleh
status
ekonomi
ibu
dengan pemilihan kontrasepsi MOW di
disebabkan informasi dan pemahaman
Kelurahan
mereka sangat merespon dan menerima
Cibeureum
terhadap
bulan Januari sampai dengan Desember
hal-hal
yang
berhubungan
Hasil
Berdasarkan hal tersebut di atas diasumsikan
bahwa
Kota
Kecamatan
Tasikmalayaperiode
2013
dengan masalah kesehatan.
dapat
Setiajaya
mereka
perhitungan
dengan
menggunakan chi square diperoleh bahwa
mengetahui apa itu MOW tetapi mereka
value
tidak menggunakan MOW. Pengetahuan
dibandingkan dengan alpha yaitu 0.05 jadi
ini di dapat dari informasi elektronik,
bila dibandingkan adalah (0,001 < 0,05).
media, serta tenaga kesehatan.
Hal ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha
Menurut
(0,001)
lebih
kecil
(2003)
diterima. Jadi dapat dijelaskan bahwa
hasil
terdapat hubungan antara status ekonomi
“tahu” dan ini terjadi setelah orang
ibu dengan pemilihan kontrasepsi MOW
melakukan penginderaan terhadap suatu
di
objek
Cibeureum
Pengetahuan
Notoatmodjo
sebesar
adalah
tertentu.
merupakan
Penginderaan
terjadi
Kelurahan
Setiajaya
Kota
Kecamatan
Tasikmalayaperiode
bulan Januari sampai dengan Desember
Kelurahan
2013.
Cibeureum Hasil penelitian diperoleh bahwa
responden yang status ekonomi tinggi
Setiajaya Kota
Kecamatan
Tasikmalayaperiode
bulan Januari sampai dengan Desember 2013.
memilih kontrasepsi MOW dan tidak
Hasil penelitian di dapat bahwa
memilih kontrasepsi MOW, selain itu ada
sebagian besar ibu berada pada kategori
status ekonomi rendah tidak memilih
paritas multipara sebanyak 35 orang
kontrasepsi MOW. Hal ini berkaitan
(40,7%) tidak memilih MOW, sedangkan
dengan tingkat pendapatan ibu sangat
grandemulti sebanyak 5 orang (22,7%)
mempengaruhi
yang memilih MOW.
terhadap
keputusan
pemakaian MOW. Status kedudukan
Sesuai dengan pendapat Amiruddin
ekonomi atau
keluarga
keadaan
yaitu
(2013)
mengatakan
bahwa
dengan
ekonomi
menjadi akseptor MOW minimal jumlah
keluarga, dimana status ekonomi keluarga
anak adalah 4 anak hidup. Karena jika
dibedakan menjadi keluarga miskin dan
mengikuti akseptor KB MOW ditakutkan
keluarga non miskin (BPS, 2006).
terjadi kegagalan dalam operasi sehingga
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup
jumlah kelahiran anak lebih dari 4 anak hidup.
memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak
KESIMPULAN DAN SARAN
mampu memanfaatkan tenaga mental
Kesimpulan
maupun fisiknya dalam kelompok tersebut
Berdasarkan hasil penelitian dan
(Soekanto, 2004).
pembahasan,
Hubungan paritas ibu dengan pemilihan
sebagai berikut :
kontrasepsi MOW di Kelurahan Setiajaya Kecamatan
menyimpulkan
1. Gambaran umur ibu dalam
Kota
pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
dengan Desember 2013.
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
Dari
Cibeureum
penulis
hasil
dengan
dengan Desember 2013 sebagian besar
menggunakan chi square diperoleh bahwa
berada pada kategori umur antara 20 – 35
value
tahun sebanyak 51 orang (59,30%)
sebesar
perhitungan
(0,001)
lebih
kecil
dibandingkan dengan alpha yaitu 0.05 jadi
2. Gambaran pengetahuan dalam
bila dibandingkan adalah (0,001 < 0,05).
pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
Hal ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
diterima. Jadi dapat dijelaskan bahwa
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
terdapat hubungan antara paritas ibu
dengan Desember 2013 sebagian besar
dengan pemilihan kontrasepsi MOW di
berpengetahuan cukup sebanyak 63 orang
Cibeureum
(73,26%).
bulan Januari sampai dengan Desember
3. Gambaran
status
ekonomi
dalam pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan Cibeureum
Setiajaya Kota
Kecamatan
Kota
Tasikmalayaperiode
2013 Saran 1.
Tasikmalayaperiode
Bagi Puskesmas Diharapkan
pihak
puskesmas
bulan Januari sampai dengan Desember
dapat
2013 sebagian besar berstatus ekonomi
terhadap alat kontrasepsi MOW
rendah sebanyak 57 orang (66,26%).
dan adanya kerja sama lintas
4. Gambaran paritas ibu dalam
meningkatkan
program
untuk
promosi
mengadakan
pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
program sapari KB secara gratis
Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota
dan berkala kepada masyarakat
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
yang kurang mampu.
dengan Desember 2013 sebagian besar
2.
Bagi Bidan
berparitas multipara sebanyak 35 orang
Diharapkan pada saat melakukan
(40,70%).
konseling
5. Terdapat hubungan umur ibu
dibantu
dengan dengan
akseptor
Alat
Bantu
dengan pemilihan kontrasepsi MOW di
Pengambilan Keputusan ber KB
Kelurahan
Kecamatan
(ABPK), sehingga hasil yang
Tasikmalayaperiode
didapatkan antara bidan dengan
Cibeureum
Setiajaya Kota
bulan Januari sampai dengan Desember
calon
2013.
dengan kebutuhan akseptor. 6. Terdapat
pengetahuan
ibu
hubungan dengan
pemilihan
3.
akseptor
tepat
sesuai
Peneliti Lain Diharapkan
dijadikan
referensi
kontrasepsi MOW di Kelurahan Setiajaya
yang berguna bagi peneliti lain
Kecamatan
dan diharapkan diteliti lebih lanjut
Cibeureum
Kota
Tasikmalayaperiode bulan Januari sampai
dicari
dengan Desember 2013.
pengambilan keputusan.
7. Terdapat
hubungan
pengaruhnya
dalam
status
ekonomi dengan pemilihan kontrasepsi
DAFTAR PUSTAKA
MOW di Kelurahan Setiajaya Kecamatan
Amiruddin, 2013. Akseptor KB. Terdapat
Cibeureum
Kota
Tasikmalayaperiode
di
http://ridwanamiruddin.
bulan Januari sampai dengan Desember
wordpress.com/2007/05/24/
2013
diakses tanggal 21 Desember 8. Terdapat hubungan paritas ibu
dengan pemilihan kontrasepsi MOW di Kelurahan
Setiajaya
Kecamatan
Bapeda Tasikmalaya, 2013, Profil Kota Tasikmalaya dan Keuangan.
Chinue. 2013. Cakupan KB awal 2010 http://chinue.wordpress.com/Caku pan-KB-awal/ diakses tanggal 20 Maret 2010
Puspitosari. 2013. Usia Produktif. diakses tanggal 29 Januari 2010. Saifuddin, Wiknjosastro, Rachimhadhi, (2002)
Hartanto. 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Jakarta.
Pustaka
Sinar Harapan
Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.
Yayasan
Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Hartanto. (2002). Gema Prima Perilaku. terdapat
di
:
Jakarta. Sarwono. (2003) Sosiologi Kesehatan,
http://www.tempo.co.id/medik
Beberapa
diakses tahun 2010.
Aplikasinya,
Krathwoll. 2001. Standar Kompetensi Kurikulum Berbasis Kompetensi .
Konsep
Beserta
Gadjah
Mada
University Press, Yogyakarta. Soekanto,
Soerjono.
2004.
Sosiologi
Tentang
Ikhwal
Seminar : Pertemuan Koordinasi
Keluarga
Nasional
Keluarga, Remaja dan Anak.
Institusi
Pendidikan
Tenaga kesehatan. Bali
Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005, Metodologi Penelitian
Kesehatan,
Edisi
Revisi; Jakarta, Penerbit Rineka Cipta.
Sugiri, 2013. Pertumbuhan Penduduk. diakses tanggal 20 Maret 2010 Umaroh,
2003.
Faktor-Faktor
Melatarbelakangi
_______________, 2003. Pendidikan dan
Keluarga
Berencana
Yang
Akseptor Dalam
Perilaku Kesehatan, Jakarta. PT.
Memilih Kontrasepsi MOW Di
Asdi Mahasatya
Puskesmas Mlonggo I Jepara
Oktinikilah,
Partus
Postpartum,
vs Maret
Perdarahan 2,
2013,
diakses tanggal 24 Maret 2010
Tahun 2003. Winkjosastro, 2007. Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.