EXAMPLE AND NON-EXAMPLE LEARNING MODEL BERBANTUAN MEDIA POSTER UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS MAHASISWA Wanda Nugroho Yanuarto1 Eka Setyaningsih2 1
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh PO BOX 202 Purwokerto, Kec. Dukuhwaluh Kab. Banyumas. 53182, E-mail:
[email protected] 2 Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh PO BOX 202 Purwokerto, Kec. Dukuhwaluh Kab. Banyumas. 53182, E-mail:
[email protected]
Abstrak: Proses belajar matematika yang dilakukan di program studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, hendaknya mendukung kemampuan mahasiswa untuk mencari konsep dari belajar itu sendiri sebagai proses belajar mereka. Untuk menciptakan suasana belajar dimana mahasiswa dapat mencari ide dan konsep belajar matematika mereka sendiri perlu didukung oleh model pembelajaran yang dapat efektif untuk menyelesaikan masalah tersebut dan media pembelajaran guna alat bantu mahasiswa untuk memaksimalkan kemampuan matematika mereka. Penggunaan Example and Non-Example Learning Model dengan berbantuan media pemelajaran poster diharapkan dapat merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif, menumbuhkembangkan kemampuan dalam pembelajaran secara umum, dan menciptakan kemampuan matematika secara khusus, seperti kemampuan koneksi matematika, serta mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Oleh karena itu, dengan menggunakan Pembelajaran Example and Non-Example berbantuan media pembelajaran poster secara berulang-ulang di mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran program studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purwokerto diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan koneksi matematika mahasiswa. Kata-kata kunci: example and non-example, media pembelajaran poster, dan kemampuan koneksi matematis.
PENDAHULUAN Pembelajaran matematika hendaknya
disesuaikan dengan tingkat kemampuannya,
diarahkan agar mahasiswa mampu secara
cara penyampaian materi pun demikian pula.
mandiri
Dosen
menyelesaikan
masalah-masalah
harus
mengetahui
matematika ataupun masalah-masalah yang
perkembangan
lain
bantuan
bagaimana pengajaran yang harus dilakukan
meningkatkan
sesuai dengan tahap-tahap perkembangan
yang
matematika.
diselesaikan Untuk
dengan
lebih
mental
tingkat
mahasiswa
kemampuan diri sebagai pengajar profesional,
tersebut.
mahasiswa perlu mengetahui teori belajar
memperhatikan tahap perkembangan mental
yang dikemukakan beberapa ahli pendidikan
mahasiswa
dan
mengakibatkan
aplikasinya
dalam
pembelajaran
matematika. Tidak hanya tingkat kedalaman konsep yang diberikan kepada mahasiswa tetapi harus Example and Non-Example Learning Model
Pembelajaran
besar
yang
dan
kemungkinan
mahasiswa
tidak
akan
mengalami
kesulitan, karena apa yang disajikan tidak sesuai dengan kemampuan dalam menyerap materi yang diberikan. 1
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
Pada mata kuliah Teori Belajar dan
ISSN: 2355 -3782
pendidikan. Beberapa teori belajar psikologi
Pembelajaran yang disajikan untuk mahasiswa
diaplikasikan
semester
Matematika
diungkapkan bagaimana implikasinya dalam
Purwokerto
pembelajaran matematika.
2
Universitas
Pendidikan Muhammadiyah
memiliki berbagai kendala yang dihadapi.
Di
dalam
dalam
pendidikan,
proses
belajar,
dan
Bruner
Kendala tersebut sudah dialami oleh dosen
mementingkan keaktifan dari tiap mahasiswa,
pada semester 1. Mahasiswa dengan tingkat
dan mengenal dengan baik adanya perbedaan
kematangan mental belum cukup untuk
kemampuan. Untuk menunjang proses belajar
memenuhi kebutuhan belajarnya di tingkat
perlu lingkungan memfasilitasi kemampuan
perguruan tinggi juga belum mengetahui betul
setiap
bagaimana cara belajar yang efektif guna
eksplorasi. Lingkungan ini dapat tercover
meningkatkan kemampuan akademik dan
pada Example and Non-Example Learning
sosial
Model, yaitu sebuah pembelajaran dimana
mereka.
Berbagai
masalah
yang
individu
mahasiswa
dihadapi diantaranya: 1) mahasiswa belum
mahasiswa
bisa
penemuan-penemuan
menggunakan
mengkoneksikan
ide
dan
kemampuan gagasan
dari
dikenal,
dapat
dan
pada
melakukan baru
eksplorasi,
yang
menganalisa
tahap
belum
sejauhmana
berbagai sumber belajar yang ada; 2) proses
keterkaitan teori belajar dengan pembelajaran
pembelajaran di kelas yang masih pasif,
matematika
sehingga mahasiswa belum mampu untuk
seperti ini bertujuan agar mahasiswa dalam
memaksimalkan
proses belajar dapat berjalan dengan baik dan
kemampuan
matematika
secara
mereka; dan 3) pembelajaran yang bersifat
lebih efektif.
abstrak dan tidak menyentuh ke aplikasi
Proses
kehidupan
nyata
membuat
mahasiswa
dilakukan
di
kesulitan untuk menghubungkan konsep dan
Matematika,
aplikasi pada situasi nyata.
Purwokerto,
khusus.
belajar
Lingkungan
matematika
program
studi
Universitas
yang
Pendidikan
Muhammadiyah
hendaknya
mendukung
Dari permasalahan yang dihadapi oleh
kemampuan mahasiswa untuk mencari konsep
dosen pengampu mata kuliah Teori Belajar
dari belajar itu sendiri sebagai proses belajar
dan Pembelajaran tersebut, dibuatlah suatu
mereka. Untuk menciptakan suasana belajar
rancangan
dapat
dimana mahasiswa dapat mencari ide dan
mengakomodir semua permasalahan yang
konsep belajar matematika mereka sendiri
ada. Solusi yang ada begitu menjadi pokok
perlu didukung oleh model pembelajaran yang
penting dalam pembelajaran di kelas, karena
dapat efektif untuk menyelesaikan masalah
pengetahuan tentang teori belajar dalam
tersebut dan media pembelajaran guna alat
sistem penyampaiaan materi dalam kelas
bantu
penting, sehingga setiap model pengajaran
kemampuan matematika mereka.
pembelajaran
yang
harus selalu disesuaikan dengan teori-teori belajar
yang
dikemukakan
oleh
Example and Non-Example Learning Model
ahli
mahasiswa
untuk
memaksimalkan
Example and Non-Example Learning Model merupakan model pembelajaran yang 2
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
menggunakan
gambar
pembelajaran
sebagai
yang bertujuan
ISSN: 2355 -3782
media
menumbuhkembangkan kemampuan dalam
mendorong
pembelajaran secara umum, dan menciptakan
siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan
kemampuan
memecahkan
seperti kemampuan koneksi matematika, serta
permasalahan-permasalahan
matematika
yang
khusus,
yang terkandung dalam contoh-contoh gambar
mengubah
yang disajikan.
oriented ke student oriented. Oleh karena itu,
Proses berpikir kritis di sini diartikan
pembelajaran
secara
teacher
dengan menggunakan Pembelajaran Example
sebagai suatu proses bagaimana mahasiswa
and
dapat mengoneksikan konsep teori belajar
pembelajaran poster secara berulang-ulang di
dengan
mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran
pengaplikasiannya
pembelajaran
matematika
dalam
secara
khusus.
Non-Example
program
studi
berbantuan
media
Pendidikan
Matematika
Muhammadiyah
Purwokerto
Untuk menumbuhkan kemampuan koneksi
Universitas
matematika tersebut, perlu beberapa bantuan
diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan
guna mendukung terciptanya kemampuan
koneksi matematika mahasiswa
koneksi
yang
baik,
diantaranya
dengan
menggunakan Example and Non-Example Learning
Model
yang
dengan
Penelitian yang dilakukan adalah
menerapkan beberapa contoh konsep belajar
penelitian kualitatif dengan didasarkan atas
yang sesuai dengan pembelajaran matematika,
hasil observasi, wawancara, dan catatan
dan memberikan gambaran yang jelas pula,
lapangan terkait gejala yang sedang diamati.
bagaimana teori belajar tersebut dapat sesuai
Proses pelaksanaan penelitian dimulai dengan
dengan
Alat
analisis situasi, dimana siswa yang merasa
pendukung lain adalah media pembelajaran
kesulitan proses menghitung cepat di kelas.
berupa poster yang di dalamnya berisi contoh-
Proses selanjutnya adalah tahap persiapan,
contoh yang diperlukan dalam pembelajaran
pada tahap ini dimulai dengan memilih
matematika dan sesuai pula dengan teori
strategi yang tepat untuk menyelesaikan
belajar yang ada.
masalah siswa terkait kesulitan tersebut.
pembelajaran
tersaji
METODE
yang
lain.
Kedua alat bantu tersebut diharapkan
Untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satu
dapat menjadi jembatan untuk mahasiswa
alternatif penyelesaiannya adalah dengan
mengoneksikan proses pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran example
sesuai dengan teori belajar yang ada dan
and non-example. Tahap ketiga, adalah
diaplikasikan
pengaplikasian.
matematika
ke
Tahap
pengaplikasian
example and non example learning model
Example and Non-Example Learning Model
dengan berbantuan media pembelajaran poster
dengan berbantuan media pemelajaran poster
dimulai di kelas kecil dengan melibatkan 5
diharapkan dapat merubah kondisi belajar
mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk menguji
yang
coba apakah model yang diterapkan sudah
menjadi
khusus.
pembelajaran Penggunaan
pasif
secara
dalam
aktif
dan
Example and Non-Example Learning Model
kreatif,
3
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
sesuai
dengan
yang
dari interaksi antar stimulus dan respon. Teori
adalah
Pengkondisian Klasik menyatakan bahwa
pelibatan mahasiswa dalam kelas yang lebih
belajar merupakan suatu usaha dari organisme
besar agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
untuk
terselesaikan secara efektif. Subjek penelitian
stimulus yang pada akhirnya menghasilkan
kali ini adalah mahasiswa semester II pada
sustu respon. Teori Gestalt lebih menekankan
mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran
belajar
Universitas
Purwokerto
sepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya
dengan pelaksanaan pada bulan Mei – Juli
sebagai kesatuan yang utuh. Inti dari Teori
2016.
Skinner adalah dimana konsekunsi prilaku
diharapkan.
tujuan
Langkah
penelitian
ISSN: 2355 -3782
selanjutnya
Muhammadiyah
mengaitkan
akan
adalah
atau
mengasosiasikan
kecenderungan
menyebabkan
memper-
perubahan
dalam
probabilitas prilaku itu akan terjadi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Example and Non-Example Learning Model
Rudi susilana dan Cepi Riana (2009:
Berbantuan Media Poster pada Mata Kuliah
14) menjelaskan bahwa poster yaitu sajian
Teori Belajar dan Pembelajaran
kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan
Teori Belajar dan Pembelajaran dalam
menarik dengan maksud untuk menarik
mata kuliah yang disajikan di program studi
perhatian orang yang lewat. Berdasarkan
Pendidikan
Universitas
pendapat di atas, dapat peneliti simpulkan
Muhammadiyah Purwokerto terdiri dari teori-
bahwa media poster secara umum adalah
teori belajar yang terkait dalam pembelajaran
suatu pesan tertulis baik itu berupa gambar
matematika yaitu sebagai berikut:
maupun tulisan yang ditujukan untuk menarik
1. Teori
Matematika
behavioristik,
meliputi
teori
perhatian banyak orang sehingga pesan yang
Thorndike, teori Watson, teori Clarck
disampaikan dapat diterima orang lain dengan
Hull, dan teori Edwin Guthrie
mudah.
2. Teori pengkondisian klasik, seperti teori Pavlov, dan teori Gestalt 3. Teori belajar proses, meliputi teori Skinner, dan teori Gagne 4. Teori kognitif, yaitu teori Bruner, dan teori Piaget 5. Teori belajar geometri, seperti teori Dienes, dan teori Van Hiele
Secara kegunaan,
umum yaitu
poster
sebagai
memiliki
berikut:
(1)
memotivasi siswa, poster dalam pembelajaran sebagai pendorong atau memotivasi belajar siswa;
(2)
peringatan,
peringatan-peringatan
berisi
tentang
terhadap
suatu
pelaksanaan aturan hukum, sekolah, atau sosial, kesehatan bahkan keagamaan; (3)
Teori-teori belajar di atas menjelaskan
pengalaman kreatif, melalui poster kegiatan
apa itu belajar dan bagaimana belajar itu
menjadi lebih kreatif untuk membuat ide,
terjadi. Teori Behavioristik merupakan teori
cerita, karangan dari sebuah poster yang
yang menyatakan bahwa belajar adalah
dipajang (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai,
perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat
2010: 56-57).
Example and Non-Example Learning Model
4
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
Pembelajaran
Teori
Belajar
dan
ISSN: 2355 -3782
secara
khusus.
Proses
pembelajaran
Pembelajaran dapat dimaksimalkan dengan
example and non-example juga tercermin
berbagai pendekatan atau model yang dapat
dalam poster tersebut, dimana mahasiswa
diaplikasikan
harus
untuk
menumbuhkan
mampu
menjelaskan
contoh
kemampuan koneksi matematis mahasiswa.
aplikasi teori belajar ke dalam pendidikan
Untuk menumbuhkan kemampuan tersebut
matematika, dan mampu menjelaskan
perlu alat mencapainya. Salah satu alat yang
tentang bukan contoh (non-example)
dapat
mengenai aplikasi pembelajaran yang
dilakukan
adalah
dengan
model
pembelajaran Example and Non-Example
salah.
dengan berbantuan media poster. Beberapa
e. Ketiga perangkat tersebut terlebih dahulu
tahapan yang harus dilakukan pada penelitian
direview dan dilakukan proses bimbingan
ini adalah sebagai berikut:
dengan dosen pengampu mata kuliah
Planning
agar apa yang nanti disampaikan sesuai
Pada tahap ini dosen selaku fasilitator
dan memiliki persepsi konsep yang sama
memberikan rambu-rambu serta apa saja yang
dengan apa yang dikehendaki oleh dosen
harus
dalam rancangan pembelajarannya.
dipersiapkan
mahasiswa
dalam
pembelajaran. Langkah-langkah yang harus dipersiapkan mahasiswa pada pembelajaran example and non-example adalah sebagai berikut: a. Mahasiswa harus membuat kerangka pembelajaran dalam bentuk power point, makalah, dan poster
Gambar 1. Contoh media poster yang dibuat
b. Power point digunakan sebagai media dalam
menjelaskan
konsep
mahasiswa dalam pembelajaran
tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Di dalam power point dijelaskan tentang
Giving Pictures (Example and Non-Example) Tahap penyajian materi di sini sesuai dengan pembelajaran example and non-
garis besar teori belajar yang ada adalah
example adalah mahasiswa dapat memberikan
dipelajari.
contoh dan bukan contoh dari konsep yang
Mahasiswa membuat makalah tersebut
sedang dipelajari melalui gambar. Dalam hal
sebagai
ini gambar dapat direpresentasikan ke dalam
c. Makalah
pembelajaran
keseluruhan
konsep
acuan
dan
yang
rambu
konsep
pembelajaran yang ingin ditransfer.
media poster. Pembuatan dan penyiapan
d. Poster, adalah media tambahan untuk
media poster sudah dilakukan pada tahap
mahasiswa menerangkan aplikasi teori
persiapan, pada tahap selanjutnya adalah
belajar yang ada ke dalam pendidikan
tahapan dimana mahasiswa dapat menjelaskan
secara umum dan pendidikan matematika
dari media poster yang telah dibuat. Tujuan
Example and Non-Example Learning Model
5
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
dari giving picture ini adalah mahasiswa dapat
mengetahui dengan sebaik-baiknya konsep
menunjukkan konsep yang benar dan dapat
yang ditransfer ke teman-temannya.
menjelaskan pula konsep yang salah dari sebuah teori belajar. Diharapkan dari kedua hal tersebut, dosen dapat menilai sejauh mana mahasiswa dapat menguasai materi yang disampaikan
dan
memiliki
kemampuan
mengkoneksikan sebuah konsep teori belajar secara umum ke dalam proses pembelajaran matematika secara khusus. Gambar 3. Mahasiswa menganalisa gambar poster
Discussion Proses diskusi dapat dilakukan selama proses berkelompok dengan teman-temannya ataupun pada saat proses presentasi. Hal ini dilakukan
agar
dalam
setiap
kegiatan
pembelajaran, siswa dapat mengutarakan Gambar 2. Mahasiswa memberikan penjelasan konsep yang disajikan dalam sebuah gambar poster
pendapatnya
dan
dapat
menumbuhkan
karakter menghargai pendapat orang lain. Diskusi yang dilakukan juga untuk mencari
Analyzing Pictures
tahu penyelesaian masalah pada pembelajaran
Pada tahap ini diharapkan tujuan dari giving
picture
adalah
mahasiswa
dapat
yang tersaji pada setiap tugas yang diberikan dosen.
memberikan analisa mereka terhadap gambar poster yang diberikan. Analisa tersebut dapat terlihat dari apa yang disajikan ke dalam poster tersebut, konsep teori belajar secara umum dapat dikoneksikan ke dalam sebuah media gambar, gambar tersebut berisi analisa konsep
teori
diaplikasikan
belajar ke
yang
dalam
kemudian pendidikan
matematika. Analisa yang dilakukan juga untuk mencari konsep yang benar (example)
Gambar 4. Mahasiswa berdiskusi bersama kelompoknya
serta mencari konsep yang salah (nonexample). Hal ini dilakukan agar siswa dapat
Example and Non-Example Learning Model
6
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
Presentation
ISSN: 2355 -3782
dan paham tentang materi yang diajarkan hari
Setiap kelompok mendapat tugas untuk
ini.
mempresentasikan hasil diskusi mereka dan juga
menjelaskan
konsep
yang
mereka
temukan. Hal ini dilakukan untuk merangsang kemandirian siswa dan juga kemampuan mengelola informasi. Pada setiap presentasi yang
diberikan,
setiap
kelompok
wajib
menyiapkan berkas presentasi yang tersaji pada makalah dan power point serta dapat menjelaskan konsep tersebut dalam poster. Hal ini dilakukan untuk dapat memberikan gambaran seluas-luasnya mengenai konsep
Gambar 6. Pemberian kesimpulan pada akhir pembelajaran
yang diberikan. Kemampuan Koneksi Matematis Mahasiswa Upaya untuk menjadikan matematika menjadi
lebih
bermakna
bagi
yang
mempelajarinya dan untuk mendorong cara berfikir matematis dalam disiplin ilmu lain, telah
lama
National
direkomendasikan Committee
Requirements,
yaitu
on sejak
oleh
The
Mathematics tahun
1923.
Gambar 5. Kegiatan Presentasi yang dilakukan setiap kelompok
Sedangkan pada tahun 1940, The Commission
Feedback
Progressive
on The Secondary School Curriculum of the Education
Assosiation,
Tahapan ini dilakukan untuk mencari
menekankan pentingnya suatu kurikulum
persepsi sama terhadap materi yang sedang
yang terkoneksi (Coxford, 1995). Dalam
diajarkan hari ini. Feedback juga berisi
kurikulum 2004, koneksi matematika tidak
tentang
distandarkan secara khusus, namun penekanan
penanaman
konsep
yang
benar
dilakukan oleh dosen pengampu.
terhadap
Conclusion
matematika yang lebih bermakna sudah
Setelah proses feedback dilakukan, langkah
selanjutnya
adalah
pentingnya
pembelajaran
dijabarkan dengan jelas.
pemberian
Pandangan siswa terhadap matematika
kesimpulan dan rangkuman dari keseluruhan
dapat diperluas melalui eksplorasi terhadap
materi yang diajarkan. Pemberian tugas juga
keterkaitan di antara ide-ide matematika,
dilakukan disini, hal ini dilakukan untuk
sehingga
mengetes siswa sejauh mana mereka mengerti
sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh dan
Example and Non-Example Learning Model
siswa
memandang
matematika
7
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
bukan sebagai kumpulan topik yang tidak
reasoning, membutuhkan berbagai pendekatan
saling berkaitan. Siswa harus mendapat
matematika,
kesempatan untuk mengamati interaksi antara
menemukan koneksi. Sebagai contoh untuk
matematika dengan mata pelajaran lain dan
mencari
kehidupan sehari-hari (everyday society).
fungsi, siswa harus mengaplikasikan limit dan
Bruner
(1987)
menyatakan
sehingga
turunan
siswa
menggunakan
dapat
defenisi
dalam
komposisi fungsi. Komposisi fungsi dengan
matematika setiap konsep berkaitan dengan
polinom berderajat besar melibatkan ekspansi
konsep yang lain. Begitupula dengan yang
binomial, yang koofisiensinya dapat diperoleh
lainnya, misalnya dalil dan dalil, antara teori
melalui perhitungan kombinatorik. Aktifitas
dan teori, antara topik dengan topik, ataupun
program solving seperti pencarian nilai
antara cabang matematika dengan cabang
optimum,melibatkan pemodelan, representasi
matematika lain. Oleh karena itu agar siswa
aljabar atau kalkulus. Pembuktian rumus-
lebih berhasil dalam belajar matematika, maka
rumus
harus banyak diberikan kesempatan untuk
kegiatan reasoning yang melibatkan ide-ide
melihat keterkaitan-keterkaitan itu.
matematik.
turunan
merupakan
Pembelajaran matematika mengikuti metode
spiral.
Artinya
dalam
memperkenalkan suatu konsep atau bahan yang masih baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari siswa sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang baru dipelajari, dan sekaligus untuk mengingatkannya kembali.
Gambar 7. Representasi dari Konsep Prisma
Kemampuan koneksi matematis dapat terlihat
didasarkan
dari
indikator-
Mengenali hubungan prosedur matematika suatu representasi ke prosedur representasi
indikatornya, yaitu: Mengenali representasi ekuivalen dari konsep
yang ekuivalen Pada pembelajaran Teori Belajar dan
yang sama Aspek
mathematical
process
dari
koneski matematika meliputi : representasi, aplikasi, problem solving dan reasoning. Empat kategori aktifitas ini akan terus berlangsung selama seseorang mempelajari matematika. Agar siswa dapat memahami konsep secara mendalam, mereka harus membuat
koneksi
diantara
representasi.
Aktifitas aplikasi, problem solving, dan Example and Non-Example Learning Model
Pembelajaran,
mahasiswa
diminta
untuk
memahami teori belajar yang ada, dan dijadikan dasar untuk pengaplikasian konsep seperti
model
pembelajaran,
metode
pembelajaran, ataupun konsep pemelajaran lainnya. Di samping itu, pada pembelajaran ini,
mahasiswa
juga
harus
dapat
mengkoneksikan konsep yang ada ke dalam pembelajaran matematika. Pada gambar di 8
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
bawah ini mahasiswa mengkoneksikan konsep
bidang iris. Selanjutnya pada teori humanistic
jenis belajar dan dapat mengidentifikasi jenis-
bagaimana seorang manusia dapat belajar
jenis
dengan gaya belajarnya masing-masing.
belajar
mahasiswa
saat
belajar
matematika. Hal ini sesuai dengan indicator kemampuan
koneksi
matematika
Pada belajar geometri ruang mahasiswa
yaitu
mempunyai gaya/ tipe belajar masing-masing.
mengenali hubungan prosedur matematika
Khusus pada belajar luas bidang iris mereka
suatu representasi ke prosedur representasi
memiliki karakteristik sendiri-sendiri untuk
yang ekuivalen.
mempelajari luas bidang iris. Kedua teori belajar tersebut dapat dikoneksikan dalam belajar geometri ruang, yang dalam hal ini geometri ruang adalah konsep di luar teori belajar yang ada. Akan tetapi mahasiswa dapat mampu mencari intisari dari kedua teori belajar tersebut dan dikoneksikan untuk mengetahui kaitannya dalam belajar geometri
Gambar 8. Mengenal hubungan antara diskriminasi, model medan, dan cathexix pada materi Program Linear
ruang.
Menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan keterkaitan diluar matematika Pada hal ini, mahasiswa mampu untuk mengaitkan konsep teori belajar yang ada ke dalam konsep pembelajaran matematika dan di luar matematika. Gambar di bawah ini menjelaskan
bahwa
mahasiswa
mengkoneksikan Teori Sibernetik dan Teori Humanistik.
Kedua
teori
dikoneksikan
berdasarkan
tersebut
pembelajaran
Gambar 9. Mendisusikan hubungan antara teori Sibernetik dengan Teori Humanistik Pada materi Geometri Ruang
Geometri Ruang. Disini Nampak bahwa mahasiswa dapat mengaitkan antar teori
Menggunakan matematika dalam kehidupan
sibernetik dengan teori humanistic. Teori
sehari-hari
yang
Pada indicator kemampuan koneksi
menjelaskan bahwa belajar adalah pengolahan
matematis yang terakhir adalah mahasiswa
informasi,
dapat
dapat mengkoneksikan konsep teori belajar ke
mengelola informasi yang ada ke dalam
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang
belajar geometri ruang, khususnya adalah luas
telah disajikan sebelumnya teori belajar
sibernetik
adalah
sebuah
bagaimana
teori
mahasiswa
Example and Non-Example Learning Model
9
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
adalah suatu dasar atau landasan konsep untuk menciptakan sebuah model atau metode pembelajaran di kelas. Akan tetapi model atau metode pembelajaran yang ada bisa saja untuk menumbuhkan karakter siswa di samping untuk
mentransfer
konsep
pembelajaran.
Karakter siswa bisa saja digunakan dalam pembelajaran di kelas, bisa pula untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari di
Gambar 10. Keterkaitan antar topik teori belajar dengan diskusi pembelajaran
rumah. Seperti halnya dalam teori Bandura,
SIMPULAN
siswa mendapatkan konsep berupa guru
Pemberian Example and non-Example
adalah contoh dalam pembelajaran. Siswa
Learning Model pada pembelajaran Teori
mendapatkan role model dari gurunya. Oleh
Belajar dan Pembelajaran dapat meningkatkan
karena
wawasan
itu,
sebagai
guru
harus
dapat
mahasiswa
dalam
mendalami
memberikan contoh yang baik kepada siswa.
konsep teori belajar yang ada. Di samping itu
Di dalam pembelajaran di kelas, contoh dapat
pula, kemampuan koneksi mahasiswa dapat
ditirukan oleh siswa dari gurunya, sedangkan
terlihat melalui tugas yang ada. Sedangkan,
di rumah atau masyarakat contoh dapat
perkembengan
diberikan
berlangsung sejalan dengan tuntutan hidup
dari
orang
tua
ataupun
dari
dunia
pendidikan
terus
lingkungan sekitar.
manusia untuk menjawab perkembangan ilmu
Oleh karena itu teori Bandura dapat pula
pengetahuan dan teknologi yang semakin hari
diartikan
semakin
sebagai
sebuah
teori
yang
maju
dan
kompleks.
Dunia
memberikan contoh yang baik dari orang tua
pendidikan juga dituntut untuk peka terhadap
ataupun
memberikan
perubahan dan perkembangan sekecil apa pun
pengaruh kepada anak-anak. Seperti pada
dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.
contoh di bawah ini, pada teori Vygotsky
Dalam konteks ini peran dosen tidaklah kecil.
dimana guru dapat memberikan arahan dan
Dosen atau guru sebagai ujung tombak
bantuan
pelaksana pendidikan terdepan dituntut untuk
orang
kepada
yang
bisa
siswa yang
mengalami
kesulitan di kelas. Ataupun bagaimana guru
terus
dapat memberikan strategi di kelas manakala
kemampuan serta keterampilannya.
mengembangkan
pengetahuan,
ditemukan kondisi kelas yang tidak aktif.
Example and Non-Example Learning Model
10
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
Miles
DAFTAR RUJUKAN Buehl, C. (1996). Example and non-example teaching and learning for students intelligence in classroom. Oklahoma: New Light Published. Budiningsih.
(2005).
pemecahan
pendidikan
Indonesia.
learning masalah
Bandung
:
Bineka Cipta Utama.
Boston: Pearson Education. 2012.
Media
(1986).
Penelitian
kualitatif dalam pendidikan. Jakarta: Cipta Reka Utama. Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan
Prestasi Pustakarya. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran.
Bandung:
Sinar
Baru
National Council of Teachers of Mathematics. (1989). How to connecting concepts
Pembelajaran.
Bandung: Satu Nusa. Emetembun.
(1992).
Algensindo.
Creswell, J. W. (2012). Educational Research.
Daryanto.
Huberman.
Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT.
Discovery
sebagai
&
and real situation in students’ life. New York: Routledge.
Penemuan
sebagai
Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2009. Media
Discovery learning dalam belajar.
Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Yogyakarta: Media Raya
Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung:
Fraenkel, R. J., & Wallen, E. N. (2010). How To Design And Evaluate Research in Education. Boston: Mc Graw Hill
CV Wacana Prima. Sumarmo,
U.
(2005). Suatu
Pengajaran
Hamalik, O. (2009). Curiculum guiding
untuk
Alternatif
Meningkatkan
Kemampuan Koneksi matematika pada
commite of the winconsin cooperative
Guru
educational program.
penelitian IKIP Bandung. Bandung:
Hamzah.
(2003).
Teori
belajar
dan
pembelajaran sebagai jiwa pendidikan. Jakarta: Media Utama
An extended dual search space model scientific
discovery
Siswa
SMP. Laporan
Tidak diterbitkan. Sugiyono.
(2012).
Memahami
Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Joolingen, W.R. van, & Jong, T. de. (1997).
of
dan
learning.
Instructional Science, 25, 307-346.
Sugiyono.
(2012).
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta Uno. (2006). Instructional Learning as good goals
in
education.
New
York:
Routledge.
Example and Non-Example Learning Model
11