perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL TBK. KCP KARANGANYAR
TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh : PUTERI HERBANDARI KUSDINAH
F3307179
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 i commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL TBK. KCP KARANGANYAR
PUTERI HERBANDARI KUSDINAH F3307179 PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. merupakan sebuah lembaga keuangan perbankan penyalur dana pensiun yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mereka pensiunan PNS dan TNI/POLRI. Perusahaan ini memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana dari masyarakat, dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk pinjaman (kredit) dengan jaminan SK Pensiun nasabah. Dalam sistem penyaluran kredit tersebut, diperlukan fungsi proteksi yang baik yang bisa didapat melalui lembaga asuransi. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. dalam hal ini bekerjasama dengan PT. Allianz Life Indonesia untuk mengkover piutang tak tertagih yang disebabkan oleh meninggalnya debitur yang bersangkutan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka penulis menganalisa praktik pemrosesan pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Kantor Cabang Pembantu (KCP) Karanganyar. Dalam menganalisa proses pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia, penulis menemukan kelemahan, yaitu fungsi ganda pada bagian penyimpanan yang dilaksanakan oleh marketing officer, serta ketidaktersediaan akun Cadangan Kerugian Piutang (CKP) untuk menanggulangi penolakan klaim asuransi yang menyebabkan pegawai perusahaan harus melakukan pengumpulan dana secara mandiri untuk menutup piutang kredit yang tidak tertagih. Hasil penelitian mendasari pengajuan rekomendasi bagi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. terkait dengan sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia. Rekomendasi yang diberikan adalah PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. sebaiknya menambah bagian tersendiri sebagai pelaksana fungsi penyimpanan agar tidak terjadi fungsi ganda pada bagian penyimpanan. Selain itu PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. sebaiknya menyediakan akun CKP supaya bila terjadi penolakan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia, tidak perlu ada pengumpulan dana secara mandiri oleh pegawai yang terkait dengan pemberian kredit. Kata Kunci : Kredit, Debitur, Sistem Pengajuan Klaim Asuransi. ii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL TBK. KCP KARANGANYAR
PUTERI HERBANDARI KUSDINAH F3307179 PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is a bank institution which delivers pension funds appointed by the goverment for the pension persons of state officiers (PNS) and Indonesian National Armed Forces/Indonesian Police (TNI/POLRI). This instititions has the authority and functions to collect funds from the people and distribute the funds to the customers in the form of loan (credit) with a guarantee of the customers pension decree. In the credit distribution system needed the good protection function wich can be obtained through the insurance institution. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. in this case cooperates with PT. Allianz Life Indonesia to cover bad debt which is caused by the death of debitur. The research done to evaluate the insurance klaim submission system for the death debiturs at the PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. To fulfill the purpose, the writer analyzes the practice of the insurance claim submission for the death debiturs at PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Sub Branch Karanganyar. In analysing the process of insurance claim submission of the death debiturs, the writers found the weaknesses they are the doublé functions of the storage departemant which is done by marketing offices and the absence of bad debt account to cope with the refusal of insurance claim which cause the company employers have to collect funds autonomously to cover the bad debt of credit. The result of the research used as the recommendations submissions for PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. connected the submission insurance claim for the death debiturs. The recommendations given are PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is better to add the certain department function as implamantors of the storage in order not to occured the doublé functions in the storage departement. Besides, PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is better to supply the Bad Debt Expense account so that when there is a claim of refusal of death debiturs, it is no need to collected funds autonomously by the concerning employers in the distributing credit. Key words: Credit, Debitur, Insurance Claim Submission System.
iii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir dengan judul EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT BANK TABUNGAN
PENSIUN
NASIONAL
TBK.
telah
disetujui
oleh
Dosen
Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
2010
Disetujui dan diterima oleh Pembimbing
Adi Firman Ramadhan, SE. Ak. NRP. 330700001
iv commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi.
Surakarta,
2010
Tim Penguji Tugas Akhir 1.
(
)
(
)
Penguji
2. Adi Firman Ramadhan, SE. Ak. Pembimbing
v commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Their smile is my gold ticket to face my happiness. (penulis)
Saya beruntung memiliki kamu, dia, dan kalian. (Penulis)
To make a better place for you and for me and the entire of human race. (Jacko)
Kami memang berbeda, tapi kami saling mencintai. Kami ini sama, hanya jiwa kami yang berbeda. Kami ingin bergandengan dan menghina semua peperangan didunia. Lihatlah kami. Kami bersatu dan ini indah. -United in Difersity(Puu & Pancasila) HALAMAN PERSEMBAHAN vi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mom.. it’s for your prayers.. Dad.. it’s for your work.. Broth.. it’s for my naughtiness.. O.. it’s for your last birthday.. Puu.. it’s for your less of sleep..
KATA PENGANTAR vii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Magang Program DIII Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan baik. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihakpihak yang membantu menyusun laporan kegiatan magang ini, antara lain :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Sri Murni, SE, MSi, Ak selaku ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Alm. Rani Rahmantari, SE. Ak. Selaku pembimbing akademik. 4. Adi Firman Ramadhan, SE. Ak. Selaku pembimbing magang. 5. Bapak ibu Dosen Fakultas Ekonomi UNS yang telah membekali ilmu pengetahuan dalam bangku perkuliahan. 6. Segenap staff karyawan Fakultas Ekonomi UNS.
viii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Bambang Giri Saptono selaku sub branch manager yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang. 8. Ibu Nahar Astuti, Bpk Joko, Bpk Endi, Bpk Said, Bpk Desti, Ibu Rinda, Ibu Yayuk, Ibu Hirim, Bpk Martana selaku pegawai PT BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL TBK. kantor cabang pembantu karanganyar, terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang diberikan. 9. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a, dan dukungan kepada penulis. 10. Teman-teman seperjuangan (Onky biibii Reza, Imme, Sabrina, Nur, Greati, Gitta, Vita, Nindy, Dwi Cayani, Jojo, Ika, Novi si Perut dan Fakris si Penari Balet) yang telah banyak memberikan dukungan, semangat dan doanya. 11. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Laporan Kegiatan Magang ini. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang budiman. Namun karya sederhana ini dihaparkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, April 2010
Penulis ix commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i ABSTAK ............................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v MOTTO ................................................................................................................. vi HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vii KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii DAFTAR ISI .......................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 1 B. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 7 C. Perumusan Masalah .............................................................................. 10 D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11 E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 11
x commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Landasan Teori ..................................................................................... 13 1.
Pengertian Bank ............................................................................ 13
2.
Jenis Bank ..................................................................................... 14
3.
Fungsi Bank .................................................................................. 19
4.
Pengertian Asuransi ...................................................................... 21
5.
Manfaat Asuransi .......................................................................... 23
6.
Prinsip Asuransi ............................................................................ 25
7.
Unsur Asuransi .............................................................................. 29
8.
Macam-Macam Asuransi .............................................................. 30
9.
Pengertian Asuransi Kredit ........................................................... 32
10. Pengertian Kredit .......................................................................... 32 11. Tujuan Asuransi Kredit ................................................................. 32 12. Pengertian Sistem dan Prosedur .................................................... 33 B. Sistem Klaim Asuransi di PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. 34 1.
Syarat-Syarat Pemohonan Klaim ................................................. 34
2.
Fungsi Yang Terkait...................................................................... 36
3.
Dokumen Yang Digunakan .......................................................... 38
4.
Catatan Akuntansi Yang Digunakan ............................................. 39 xi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5.
Jaringan Prosedur .......................................................................... 40
6.
Bagan Alir. .................................................................................... 45
C. Evaluasi Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. .................... 53 1.
Syarat-syarat permohonan klaim ................................................. 53
2.
Fungsi yang terkait ....................................................................... 54
3.
Dokumen yang digunakan ........................................................... 55
4.
Catatan akuntansi yang digunakan ............................................... 56
5.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem ................................. 56
BAB III TEMUAN A. Kelebihan ............................................................................................... 58 B. Kekurangan ............................................................................................ 59 BAB IV PENUTUP A. Simpulan ................................................................................................ 61 B. Saran ...................................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
1.1 Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ................. 6 2.1 Bagan Alir Prosedur Penenerimaan Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ................................ 46 2.2 Bagan Alir Prosedur Pembuatan Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ........................................... 47 2.3 Bagan Alir Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ........................................... 48 2.3 Bagan Alir Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (Lanjutan) ......................... 49
xiii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.4 Bagan Alir Prosedur Pengiriman Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ........................................... 50 2.5 Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pencairan Klaim Asuransi dan Penghapusan Piutang atas Klaim yang Diterima dan Klaim yang Ditolak pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ................................ 51 2.6 Bagan Alir Prosedur Pengembalian SK Pensiun pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. ................................................................... 52
xiv commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL TBK. KCP KARANGANYAR
PUTERI HERBANDARI KUSDINAH F3307179
PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. merupakan sebuah lembaga keuangan perbankan penyalur dana pensiun yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mereka pensiunan PNS dan TNI/POLRI. Perusahaan ini memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana dari masyarakat, dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk pinjaman (kredit) dengan jaminan SK Pensiun nasabah. Dalam sistem penyaluran kredit tersebut, diperlukan fungsi proteksi yang baik yang bisa didapat melalui lembaga asuransi. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. dalam hal ini bekerjasama dengan PT. Allianz Life Indonesia untuk mengkover piutang tak tertagih yang disebabkan oleh meninggalnya debitur yang bersangkutan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka penulis menganalisa praktik pemrosesan pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Kantor Cabang Pembantu (KCP) Karanganyar. Dalam menganalisa proses pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia, penulis menemukan kelemahan, yaitu fungsi ganda pada bagian penyimpanan yang dilaksanakan oleh marketing officer, serta ketidaktersediaan akun Cadangan Kerugian Piutang (CKP) untuk menanggulangi penolakan klaim asuransi yang menyebabkan pegawai perusahaan harus melakukan pengumpulan dana secara mandiri untuk menutup piutang kredit yang tidak tertagih. Hasil penelitian mendasari pengajuan rekomendasi bagi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. terkait dengan sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia. Rekomendasi yang diberikan adalah PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. sebaiknya menambah bagian tersendiri sebagai pelaksana fungsi penyimpanan agar tidak terjadi fungsi ganda pada bagian penyimpanan. Selain itu PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. sebaiknya menyediakan akun CKP supaya bila terjadi penolakan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia, tidak perlu ada pengumpulan dana secara mandiri oleh pegawai yang terkait dengan pemberian kredit. Kata Kunci : Kredit, Debitur, Sistem Pengajuan commit to userKlaim Asuransi.
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KLAIM ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL TBK. KCP KARANGANYAR
PUTERI HERBANDARI KUSDINAH F3307179 PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is a bank institution which delivers pension funds appointed by the goverment for the pension persons of state officiers (PNS) and Indonesian National Armed Forces/Indonesian Police (TNI/POLRI). This instititions has the authority and functions to collect funds from the people and distribute the funds to the customers in the form of loan (credit) with a guarantee of the customers pension decree. In the credit distribution system needed the good protection function wich can be obtained through the insurance institution. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. in this case cooperates with PT. Allianz Life Indonesia to cover bad debt which is caused by the death of debitur. The research done to evaluate the insurance klaim submission system for the death debiturs at the PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. To fulfill the purpose, the writer analyzes the practice of the insurance claim submission for the death debiturs at PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Sub Branch Karanganyar. In analysing the process of insurance claim submission of the death debiturs, the writers found the weaknesses they are the doublé functions of the storage departemant which is done by marketing offices and the absence of bad debt account to cope with the refusal of insurance claim which cause the company employers have to collect funds autonomously to cover the bad debt of credit. The result of the research used as the recommendations submissions for PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. connected the submission insurance claim for the death debiturs. The recommendations given are PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is better to add the certain department function as implamantors of the storage in order not to occured the doublé functions in the storage departement. Besides, PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. is better to supply the Bad Debt Expense account so that when there is a claim of refusal of death debiturs, it is no need to collected funds autonomously by the concerning employers in the distributing credit.
Key words: Credit, Debitur, Insurance Claim Submission System. commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. terlahir dari pemikiran dalam sebuah perkumpulan pegawai pensiunan militer pada 5 Februari 1958 di Bandung, yang awalnya didirikan dengan nama Bank Pegawai Pensiunan Militer (BAPEMIL) dengan status usaha sebagai perkumpulan yang menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya. BAPEMIL memiliki tujuan membantu meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maupun sipil, yang ketika itu pada umumnya sangat kesulitan bahkan banyak yang terjerat rentenir. Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada tahun 1986 para anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dengan ijin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan untuk melanjutkan kegiatan usaha BAPEMIL.
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (sebagaimana selanjutnya dirubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998) yang antara lain menetapkan bahwa status bank hanya ada dua yaitu: Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, maka pada tahun 1993 status BTPN diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank Umum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 055/KM.17/1993 tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status BTPN tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank Indonesia No. 26/5/UPBD/PBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang menyatakan status Perseroan sebagai Bank Umum. Setelah 15 tahun menyandang status Bank Umum, BTPN melakukan perubahan besar dengan melakukan go public dan melepaskan saham saham milik pemerintah c.q. PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar 71,6% pada 12 Maret 2008. Pada 14 Maret 2008, TPG Nusantara, S.a.r.l mengakuisisi 71,6% saham BTPN, sehingga menjadi pemegang saham utama. 2. Lokasi Perusahaan Lokasi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional berada di Jalan raya Lawu no. 180, papahan, Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
3. Produk dan Layanan a.
Produk Tabungan 1) Taseto Premium – Tabungan Setara Deposito Tabungan yang memberikan tingkat pengembalian Setara dengan Deposito tetapi memberikan Flexibilitas dan Kenyamanan Transaksi. 2) Deposito Program Deposito kami memberikan hasil lebih dari yang anda bayangkan. 3) Giro Rekening Koran untuk membantu Anda sebagai pribadi dinamis dan mendukung kelancaran usaha Anda. 4) Tabungan Manfaat dari sekedar menabung dengan hasil maksimal untuk bisnis dan keluarga Anda.
b. Produk Pensiun Bisnis model pensiun BTPN adalah jasa pembayaran Tunjangan Hari Tua (THT) dan pembayaran pensiun bulanan melalui pola kerja sama dengan mitra usaha strategis, utamanya TASPEN, dan Dana Pensiunan antara lain Dana Pensiun Pertamina, Dana Pensiun Telkom dan Dana Pensiun Perhutani.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Selain jasa pembayaran pensiun, BTPN juga menyediakan produk pinjaman kepada nasabah pensiunan dengan pemotongan cicilan bulanan langsung dari pembayaran pensiun bulanan. 1)
Kredit Pensiun Fasilitas kredit kepada para pensiun dengan persyaratan mudah,
pelayanan
cepat,
fleksibel
jangka
waktu
dan
penggunaannya. Manfaatkan fasilitas kredit pensiun Anda untuk berbagai keperluan sehari-hari. 2)
Kredit Pegawai Aktif Fasilitas kredit kepada para pegawai (Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah, TNI, BUMN) dengan persyaratan pinjaman yang mudah, pelayanan cepat, fleksibel jangka waktu kreditnya untuk berbagai keperluan Anda.
4. Misi dan Tujuan Perusahaan a. Misi dan Visi Perusahaan 1) Misi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. adalah bersama, kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang berarti. 2) Visi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. adalah menjadi bank mass market1 terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia. b. 1
Nilai-nilai Perusahaan
)segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan segmen usaha mikro dan kecil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
1) Dapat dipercaya a) Suci dalam pemikiran, perkataan dan perbuatan. b) Kompeten, yaitu memiliki pengetahuan dan ketrampilan terkini. 2) Peduli a) Sopan dan rendah hati dalam setiap interaksi. b) Mengerti sebelum dimengerti. c) Senantiasa berusaha membantu orang lain sukses. 3) Fokus pada hasil a) Memulai hari dengan tujuan, mengakhiri dengan prestasi dan pembelajaran. b) Fokus yang bisa kita lakukan. c) Rajin dan pantang menyerah. 5. Susunan Organisasi Struktur Organisasi adalah susunan job desk beserta hubunganya dengan tiap bagian dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk menjalankan operasional organisasi atau perusahaan. Selain itu, juga menunjukan perwujudan hubungan antara fungsi, wewenang dan tanggung jawab antara yang satu dengan yang lainnya. Susunan pengurus perusahaan yang ada pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
Broad of Director Branch Head Sub Branch Manager
Credit Accceptance SPV
Operational SPV
Accounting Officer
Customer Service
Teller
Credit Acc. Officer
Credit Admin Officer
Sales and Marketing SPV
Sales and Marketing Officer
Gambar 1.1: Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. B. LATAR BELAKANG MASALAH Transaksi antara pihak yang mengalami surplus uang dengan pihak yang memerlukan uang tidak hanya dapat dilakukan dengan cara pertemuan secara langsung. Kehadiran pihak perantara juga mempunyai peranan sangat penting berkaitan dengan kelancaran kegiatan perekonomian. Perkembangan aktivitas ekonomi dalam masyarakat telah meningkatkan pentingnya keberadaan lembaga keuangan, sebagai penghubung antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang mengalami kelebihan dana. Lembaga keuangan adalah pihak perantara yang menghubungkan antara pihak yang mengalami surplus uang dengan pihak yang memerlukan tambahan uang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
(Triandaru dan Budisantosa, 2006: 4). Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 792 tahun 1990 tentang “lembaga keuangan”, menyatakan lembaga keuangan diberi batasan sebagai semua badan yang bergerak di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat guna membiayai investasi perusahaan. Secara umum, lembaga keuangan dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu Bank dan Bukan Bank. Bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada masyarakat yang memerlukan dana tersebut. Jenis-jenis bank antara lain bank Sentral, bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank menghimpun dana langsung dari masyarakat berupa simpanan seperti tabungan, giro dan deposito. Lembaga keuangan bukan bank mempunyai kegiatan utama yang tidak jauh berbeda dengan Bank, namun Lembaga Keuangan Bukan Bank hanya menghimpun dana secara tidak langsung melalui kertas berharga jangka menengah dan panjang, serta juga dalam bentuk pinjaman/kredit dan penyertaan. Bentuk lembaga keuangan bukan bank antara lain adalah Asuransi,
Multifinance,
Pegadaian,
Reksadana, Modal Ventura dan
Koperasi Simpan Pinjam. Dalam praktik penyaluran dana ini dibutuhkan peran asuransi sebagai lembaga yang bertugas mengantisipasi adanya resiko penyaluran dana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
terutama penyaluran dana secara kredit. Secara umum, asuransi didefinisikan sebagai alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian, dengan cara manggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi akan dibagi secara proposional oleh semua pihak dalam gabungan itu. Secara hukum, menurut KUHD Pasal 246: “Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu
premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang di harapkan, yang mungkin akan diderita karena sesuatu yang tak tertentu”. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) berdiri sebagai bank umum yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan perbankan dan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya para pensiunan dan calon penerima pensiun. Secara spesifik BTPN memberi berbagai fasilitas produk dan layanan perbankan, seperti: produk tabungan berupa taseto premium-tabungan setara deposito, deposito, giro dan tabungan, produk pensiun berupa jasa pembayaran Tunjangan Hari Tua (THT), jasa pembayaran uang pensiun bulanan, serta pemberian kredit pensiun. Salah satu layanan khusus di BTPN KCP Karanganyar adalah pemberian kredit pensiun bagi mereka pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
pensiunan Telkom, pensiunan Perhutani, pensiuan Pertamina, dan pensiunan ABRI, dengan jaminan berupa Surat Keputusan (SK) Pensiun yang keberadaannya sejajar dengan SK pengangkatan pegawai negeri pensiunan. Dalam hal pemberian kredit dengan jaminan SK Pensiun ini, diperkirakan akan terdapat risiko yang mungkin terjadi, salah satunya apabila debitur yang dalam segmen ini adalah pensiunan berusia lanjut meninggal dunia. Untuk itu sangat dibutuhkan fungsi asuransi untuk memperkecil kemungkinan resiko tersebut. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) bekerjasama dengan PT. Asuransi Allianz Life Indonesia untuk covering semua kerugian kredit yang ditimbulkan pada saat debitur meninggal dunia. Covering itu sendiri pastinya memiliki ketentuan-ketentuan dan syarat khusus yang harus dipenuhi baik sehubungan dengan keadaan fisik debitur yang meninggal dunia maupun secara administratif. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengambil
judul
“EVALUASI
SISTEM
PENGAJUAN
KLAIM
ASURANSI ATAS DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA DI PT. BANK TABUNGAN
PENSIUN NASIONAL Tbk. (BTPN) KCP
KARANGANYAR”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
C. PERUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, adapun pokok permasalah yang akan dirumuskan dalam penulisan tugas akhir ini, antara lain: 1.
Bagaimana sistem dan prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) KCP Karanganyar ?
2.
Apakah kelebihan dan kelemahan sistem dan prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) KCP Karanganyar ?
D. TUJUAN PENELITIAN Mengacu pada perumusan masalah di atas, secara spesifik tujuan penulisan tugas akhir dapat dijelaskan sebagai berikut ini. 1. Mengetahui bagaimana sistem dan prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) KCP Karanganyar. 2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem dan prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia yang telah ditetapkan pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) KCP Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
E. MANFAAT PENELITIAN Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut ini . 1. Bagi Penulis Mengetahui dan dapat memahami bagaimana sistem dan prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) KCP Karanganyar. 2. Bagi Perusahaan Hasil penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan agar pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) KCP Karanganyar dapat berjalan lebih efektif. 3. Bagi Pembaca Hasil penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian yang serupa, serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) KCP Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Bank Menurut Ktut Silvanita Mangani (2009: 14), bank adalah anggota lembaga keuangan yang paling dominan, mampu memobilisasi danamengumpulkan dan mengalokasi dana-dalam jumlah besar dibandingkan anggota lembaga keuangan lainnya. Bank komersial muncul karena mampu menekan ongkos transaksi, yang sangat mahal dibandingkan transaksi langsung. Dalam bukunya yang berudul Memilih Bank yang Sehat Kenali Kinerja dan Pelayanannya, Djoko Retnadi mengutip sebuah definisi Bank dari Retired Chairman-J.P. Morgan & Co. yang berbunyi: “Bank is a “risk machine”. It takes risk, it transform them, it embeds them in banking products and services. In this context, these bank which actively manage their risks have decisive competitive advantage. They take risk more consciously, they anticipate diverse changes, they protect them selves from unexpected events, they gain the expertise to price risk.” Dalam
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Pasal 1 tentang
perbankan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Dari definisi-definisi di atas, secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut. Bank bisa juga disebut sebagai pihak perantara yang menghubungkan antara pihak yang mengalami surplus uang dengan pihak yang memerlukan tambahan uang dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak serta mengurangi risiko yang timbul karenanya. 2. Jenis Bank Dalam http://organisasi.org/macam-jenis-bank-definisi-pengertian-banksentral-umum-dan-bank-perkreditan-rakyat, terdapat tiga jenis bank di Indonesia, tiga jenis bank tersebut antara lain sebagai berikut ini. a.
Bank Sentral Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undangundang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan/penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
b.
Bank Umum Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.
c.
Bank Perkreditan Rakyat / BPR Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kredit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya. Jenis bank berdasar jenis usahanya menurut Triandaru dan Budisantoso
dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2006: 84-86) adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
a.
Bank Umum Bank umum didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah.
b.
Bank Perkreditan Rakyat / BPR Bank perkreditan rakyat didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secata konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Jenis bank berdasar bentuk badan usahanya menurut Triandaru dan
Budisantoso dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2006: 87) adalah sebagai berikut ini. a.
Bank Umum 1) Perseroan Terbatas 2) Koperasi 3) Perusahaan Daerah
b.
Bank Perkreditan Rakyat 1) Perusahaan Daerah 2) Koperasi 3) Perseroan Terbatas 4) Bentuk lain yang ditetapkan menurut Peraturan Pemerintah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
Jenis bank berdasar Target Pasar menurut Triandaru dan Budisantoso dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2006: 93-94) adalah sebagai berikut ini. a.
Retail Bank Bank jenis ini memfokuskan pelayanan kepada nasabah-nasabah retail. Pengertian retail sini adalah nasabah-nasabah individual, perusahaan, dan lembaga lain yang skalanya kecil. Meskipun pengertian dari kata “kecil” atau “ritel” adalah relatif, namaun biasanya apabila ditinjau dari jasa kredit yang diberikan, nasabah debitur yang dilayani adalah yang memerlukan fasilitas kredit tidak lebih besar daripada Rp 20 miliar. Angka tersebut bukan merupakan angka yang standar atau baku, tapi setidaknya dapat memberikan gambaran tentang kelompok nasabah yang dilayani oleh bank jenis ini.
b.
Corporate Bank Bank jenis ini memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada nasabah-nasabah yang berskala besar. Mengingat nasabah yang berskala besar ini biasanya berbentuk suatu korporasi, maka bank kelompok ini disebut corporate bank. Meskipun namanya adalah corporate bank tidak berarti seluruh nasabahnya berbentuk suatu perusahaan. Pelayanan dan transaksi yang diberikan kepada suatu perusahaan seringkali membawa konsekwensi berupa pelayanan yang harus diberikan juga kepada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
karyawan, direksi dan komisaris dari perusahaan tersebut secara individual. Pelayanan yang diberikan secara perseorangan disini diarahkan untuk menjalin kerjasama yang lebih baik dengan nasabahnasabah korporasi. c.
Retail-Corporate Bank Disamping kedua jenis bank diatas, terdapat juga bank yang memfokuskan kepada kedua pilihan jenis nasabah di atas. Bank jenis ini memberikan pelayanan yang tidak hanya kepada nasabah retail tetapi juga keoada nasabah korporasi. Penyebab munculnya bank jenis ini tidaklah seragam. Ada bank yang sejak awal sudah memutuskan untuk menjadi bank yang melayani baik nasabah retail mapun korporasi. Bank jenis ini memandang bahwa potensi naik pasar ritel dan korporasi harus dimanfaatkan untuk mengoptimalkan keuntungan maksimal, meskipun terdapat kemungkinan penurunan efisiensi. Ada juga bank yang memfokuskan pada nasabah korporasi, tapi kemudian memberikan pelayanan kepada nasabah ritel atau sebaliknya karena berbagai alasan. Hal tersebut bisa terjadi karena manajemen memandang telah terjadi perubahan kondisi pasar atau karena terjadi penggantian manajemen sehingga terjadi perubahan strategi pemasaran. Hal tersebut bisa juga terjadi karena adanya program pemerintah yang menghendaki agar bankbank tertentu melaksanakan program pemerintah tertentu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
3. Fungsi Bank Fungsi bank menurut Triandaru dan Budisantoso dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2006: 93-94) secara umum adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai berikut ini. a.
Agent of trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.
Masyarakat
percaya
bahwa
uangnya
tidak
akan
disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat lainnya pada saat jatuh tempo apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamanya, debitur akan mengelola dana pinjaman dengan baik, debitur akan mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
b.
Agent of development Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan
perekonomian
di
sektor
riil.
Kegiatan
bank
tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusikonsumsi tidak dapat dipisahkan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat. c.
Agent of service Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
4. Pengertian Asuransi Asuransi artinya transaksi pertanggungan, yang melibatkan dua pihak, tertanggung
dan
penanggung.
Dimana
commit to user
penanggung
menjamin
pihak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang belum tentu akan terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saat/kapan terjadinya. Sebagai kontra prestasinya si tertanggung diwajibkan membayar sejumlah uang kepada si penanggung, yang besarnya sekian prosen dari nilai pertanggungan, yang biasa disebut “premi”. (Djojosoedarso, 1999: 69) Insurace is the pooling of fortuitous losses by transfer of such risks to insurers, who agree to indemnify insureds for such losses, to provide other pecuniary benefits on their occurrence, or to render services connected with the risk. (Rejda, 2005: 20) Financial definition: Insurance is financial arrangement redistributed the cost of unexpected losses. (Dorfman, 1994: 2)
that
Legal definition: insurance is a contractual arrangement whereby one party agress to compensate another party for losses. (Dorfman, 1994: 2) Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia : "Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu" Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack : "Asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian individu dapat diperkirakan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung".
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green: "Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu". Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr. dan Richard M. Heins, yang mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu: a. asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang dilakukan oleh seorang penanggung. b. asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansial. Jadi, dapat disimpulkan bahwa asuransi adalah suatu perjanjian, dimana seseorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya
karena
suatu
peristiwa
yang
tidak
tentu,
dengan
cara
mengumpulkan dan mendistribusikan unit-unit kerugian. 5. Manfaat Asuransi Menurut Martono (2004: 145-146), asuransi memberikan manfaat bagi tertanggung, penanggung, dan pemerintah. Manfaat yang diterima tertanggung baik sebagai individu atau sebagai pengusaha dari jasa asuransi yaitu sebagai berikut ini. a.
Rasa aman dan perlindungan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
Sebagai
individu
maupun
pengusaha,
polis
yang
dimiliki
memberikan rasa aman atas kerugian yang mungkin terjadi. b.
Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Nilai pertanggungan dan besarnya premi diperhitungkan secara akurat
dengan
mempertimbangkan
berbagai
faktor
yang
mempengaruhinya. Makin besar nilai pertanggungan semakin besar pula premi yang dibayar oleh tertanggung. c.
Polis asuransi dapat dijadikan jaminan memperoleh kredit dan dapat dijadikan kelengkapan memperoleh kredit. Besarnya kredit yang dapat diberikan oleh perusahaan asuransi kepada tertanggung sesuai dengan nilai tunai pertanggungan. Untuk memperoleh kredit dari bank diperlukan agunan (berupa rumah, gedung) dan agunan tersebut harus diasuransikan.
d.
Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan. Premi yang dibayar oleh tertanggung memiliki unsur tabungan yang memperoleh pendapatan berupa bunga dan bonus sesuai perjanjian. Masih pada halaman yang sama, Martono juga mendefinisikan bahwa
asuransi dapat memberikan manfaat bagi penanggung baik sebagai individu maupun perusahaan pengguna jasa asuransi sebagai berikut ini. a. Mendorong peningkatan kegiatan usaha
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Apabila penanggung dapat menarik banyak anggota masyarakat (petani, karyawan, pengusaha, pegawai negeri) menjadi tertanggung, maka kegiatan usaha pihak penanggung akan menjadi besar b. Memperoleh keuntungan Dana (premi) yang dihimun dari masyarakat perlu dikelola secara efektif dan efisien. Dana tersebut tidak hanya disimpan di perusahaan dan digunakan untuk memberikan ganti rugi kepada tertanggung apabila terjadi peristiwa yang merugikan, tetapi diinvestasikan ke berbagai sektor yang produktif sehingga memperoleh pendapatan. Selain itu, disini Martono mengatakan bahwa, asuransi juga dapat memberikan manfaat yang besar kepada pemerintah, antara lain sebagai berikut ini. a.
Mendorong peningkatan investasi di berbagai bidang usaha Dana (premi) yang berhasil dihimpun dari masyarakat merupakan sumber modal di berbagai bidang usaha.
b.
Mendorong peningkatan kesempatan kerja Dengan meningkatnya bisnis jasa asuransi maka akan menciptakan kesempatan kerja.
c.
Meningkatkan penerimaan pajak Berkembangnya industri asuransi akan meningkatkan penerimaan Negara dalam bentuk pajak yang merupakan sumber biaya pembangunan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
6. Prinsip Asuransi Menurut Triandaru. dan Budisantoso (2006 : 180-182), prinsip asuransi disebutkan sebagai berikut ini. a. Insurable interest (Prinsip kepentingan yang dapat di Asuransikan) Pada
prinsipnya
merupakan
hak
berdasarkan
hukum
untuk
mempertanggungkan suatu risiko yang berkaitan dengan keunangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dengan sesuatu yang dipertanggungkan, selain itu, sesuatu yang dipertanggungkan itu semata-mata menyangkut kepentingan yang menimbulkan kerugian keuangan tertanggung atas sesuatu yang dipertanggungkan tersebut. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar memenuhi kriteria insurable interest yaitu sebagai berikut ini. 1)
Kerugian tidak dapat diperkirakan Risiko yang dapat diasuransikan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian. Kerugian tersebut harus dapat diukur. Selanjutnya kemungkinan tersebut tidak dapat diperkirakan terjadinya.
2)
Kewajaran Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah benda atau harta yang memiliki nilai material baik bagi penanggung maupun tertanggung.
3)
Catastrophic
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
Agar suatu barang atau harta dapat diasuransikan, risiko yang mungkin terjadi haruslah tidak akan menimbulkan kemungkinan rugi yang
sangat
besar,
yaitu
jika
sebagian
besar
pertanggungan
kemungkinan akan mengalami kerugian pada waktu yang bersamaan. 4)
Homogen Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta yang akan dipertanggungkan harus homogen, yang berarti banyak barang yang serupa atau sejenis. Banyaknya barang yang sejenis ini berkaitan dengan prinsip bahwa asuransi menutup sejumlah besar risiko supaya dapat membayar beberapa kerugian dari yang dipertanggungkan.
b. Utmost Good Faith (Itikad baik) Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh itikad baik (utmost good faith). Pihak penanggung perlu menjelaskan secara lengkap hak dan kewajiban selama masa asuransi. Selain itu, yang sangat perlu diperhatikan adalah perlakuan dari penanggung pada saat benar-benar ada risiko yang menimpa tertanggung. Pihak penanggung harus konsisten terhadap hak dan kewajiban yang pernah disampaikan kepada tertanggung dan dicantumkan dalam kontrak (polis) termasuk batasan-batasan yang ada sehingga jelas apabila ada risiko yang tidak ditanggung oleh asuransi. Pihak tertanggung juga perlu mengungkapkan secara rinci kondisi yang akan dasuransikan sehingga pihak penanggung memiliki gambaran yang memadai untuk menentukan persetujuan. Kewajiban dari kedua belah pihak untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
mengungkapkan fakta disebut duty of disclosure. Faktor-faktor yang melanggar prinsip duty of disclosure adalah sebagai berikut ini. 1) Nondisclosure Adanya data-data penting yang tidak diungkapkan sehingga menyalahi utmost good faith. 2) Concealment Secara sengaja melakukan kebohongan dan tidak mengungkapkan fakta penting. 3) Fraudulent Mispresentation Sengaja memberikan gambaran yang tidak cocok dengan kondisi riil. 4) Innocent Mispresentation Secara tidak sengaja memberikan gambaran yang salah yang memiliki pengaruh besar dalam proses asuransi. c. Indemnity (Prinsip Ganti Rugi) Konsep
indemnity
adalah
mekanisme
penanggung
untuk
mengkompensasi risiko yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi financial. Prinsip indemnity tidak dapat dilaksanakan dalam asuransi kecelakaan dan kematian. Dalam kedua jenis asuransi tersebut, pihak penanggung tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau anggota tubuh yang cacat atau hilang karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
financial. Indemnity ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : pembayaran tunai, penggantian, perbaikan, dan pembangunan kembali d. Proximate cause (Prinsip Sebab Akibat) Adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu peristiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi atau ketentuan lain, diawali dengan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independen. e. Subrogation (Prinsip Subrogasi) Subrogation pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian. Dalam prinsip subrogasi, tertanggung tidak mungkin menerima ganti rugi yang lebih besar dari kerugian yang dideritanya. f. Contribution (Prinsip Kontribusi) Prinsip kontribusi merupakan salah satu akibat wajar dari prinsip indemnity yaitu, bahwa penanggung berhak mengajak penanggungpenanggung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing-masing belum tentu sama besar. 7. Unsur Asuransi Berdasarkan Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia, dalam asuransi terkandung empat unsur, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur. b. Pihak penanggung (insurer) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu. c. Suatu peristiwa (accident) yang tak tertentu (tidak diketahui sebelumnya). d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu. 8. Macam-macam Asuransi Macam-macam Usaha Asuransi menurut Djojosoedarso (1999 : 72-77 ) dapat dibagi menjadi beberapa macam dan berdasarkan berbagai macam, yaitu antara lain : a. Dari segi sifatnya, usaha asuransi dapat dibedakan ke dalam : 1) Asuransi sosial atau asuransi wajib dimana untuk ikut serta dalam asuransi tersebut terdapat unsur paksaan atau wajib bagi setiap warga negara. Jadi semua warga negara (berdasarkan kriteria tertentu) wajib menjadi anggota atau membeli asuransi tersebut. Asuransi ini biasanya diusahakan oleh pemerintah atau badan usaha milik negara. 2) Asuransi sukarela, dalam asuransi ini tidak ada paksaan bagi siapapun untuk menjadi anggota atau pembeli. Jadi setiap orang bebas untuk memilih menjadi anggota atau tidak dari jenis asuransi ini. Jenis asuransi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
ini biasanya diselenggarakan oleh pihak swasta, tetapi ada juga yang diselenggarakan oleh pemerintah. b. Dari segi jenis objeknya, asuransi dapat dibedakan ke dalam: 1) Asuransi orang, yang meliputi antara lain : asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi kesehatan, asuransi beasiswa, asuransi hari tua, dan lain-lain dimana objek pertanggunggannya manusia. 2) Asuransi umum atau asuransi kerugian yang meliputi antara lain : asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan barang, asuransi kendaraan bermotor, asuransi varia, asuransi penerbangan, dan lain-lain, dimana objek pertanggungannya adalah hak/harta atau milik kepentingan seseorang. 3) Perusahaan re-asuransi umum : perusahaan asuransi yang bidang usahanya menanggung risiko yang benar-benar terjadi dari pertanggungan yang telah ditutup oleh perusahaan asuransi jiwa maupun asuransi kerugian. Jadi, reasuransi adalah mempertanggungkan kembali sebuah risiko oleh sebuah perusahaan asuransi kepada perusahaan asuransi lainnya (“reinsurer”). Hal ini terjadi biasanya sebuah perusahaan asuransi akan menentukan suatu batas maksimum nilai pertanggungan yang akan ditanggung, sehingga kalau ada suatu pertanggungan yang telah diterima, yang nilainya melebihi batas maksimum tersebut, maka kelebihan tersebut diasuransikan lagi kemungkinan
pula
kepada bahwa
perusahaan asuransi perusahaan
commit to user
yang lain. Ada
reasuransi,
karena
suatu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
pertimbangan mengasuransikan lagi pertanggungan yang telah diterima. Pertanggungan ini disebut “retrosessi”. 4) Perusahaan asuransi sosial : perusahaan asuransi yang bidang usahanya menanggung risiko finansiil masyarakat kecil yang kurang mampu. Perusahaan ini diselenggarakan oleh pemerintah atau badan-badan yang ditunjuk/dibentuk oleh pemerintah. 9. Pengertian Asuransi Kredit Asuransi kredit mempunyai kaitan yang erat dengan jasa perbankan terutama di bidang perkreditan yang selalu dikaitkan dengan jaminan kredit berupa barang bergerak dan tidak bergerak yang sewaktu-waktu dapat tertimpa risiko yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pemilik barang dan bank sebagai pemberi kredit (Triandaru dan Budisantosa, 2006: 188). 10. Pengertian Kredit Triandaru dan Budisantosa (2006: 188) mendefinisikan bahwa kredit adalah pinjaman uang yang diberikan kepada pemberi kredit (bank, lembaga keuangan) kepada nasabahnya. Sejak kredit diberikan kepada nasabah, pemberi kredit oleh nasabah atau tidak diperolehnya kembali kredit tersebut dari nasabah sehingga pemberi kredit menderita kerugian. Untuk melindungi diri dari kemungkinan kerugian tersebut, pemberi kredit menutup asuransi atas kredit yang diberikan kepada nasabah. Dalam asuransi kredit, tertanggung adalah pemberi kredit (bank, lembaga keuangan) dan yang ditanggung oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
penanggung adalah risiko kredit dimana tidak diperolehnya kembali kredit kepada para nasabahnya. 11. Tujuan Asuransi Kredit Menurut Triandaru dan Budisantosa (2006: 188), asuransi kredit, mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk: a. Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya kembali kredit yang diberikan kepada nasabahnya. b. Membantu kegiatan, pengarahan, dan keamanan perkreditan baik kredit perbankan maupun kredit lainnya di luar perbankan. 12. Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose) (Hall, 2001: 5). Menurut Mulyadi (2001: 5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Menurut Ismail (2004: 74), prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang. Prosedur adalah suatu urutan rangkaian klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2008: 5). Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu rangkaian klirekal dari sebuah jaringan prosedur yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang sama. Sedangkan prosedur adalah tugas-tugas yang terangkai dan saling berhubungan serta melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih untuk melaksanakan transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang menurut waktu dan tata cara tertentu. Dengan demikian, sistem pengajuan klaim asuransi adalah sistem yang merupakan kegiatan klerikal mengenai pengajuan klaim asuransi yang dimulai dari prosedur pengajuan dokumen syarat klaim asuransi hingga prosedur pengembalian jaminan kredit.
B. Sistem Klaim Asuransi di PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Pada sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada masa pembayaran kredit yang belum lunas dijelaskan mengenai syarat-syarat pengajuan klaim asuransi, serta hal-hal yang berhubungan dengan sistem akuntansi yang terdiri dari fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan,catatan akuntansi, jaringan prosedur yang membentuk sistem, dan bagan alir. 1.
Syarat-syarat permohonan klaim a. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh keluarga debitur (nasabah) Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh keluarga debitur (nasabah) yang meninggal dunia dalam masa pembayaran kredit di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
1) Legalisir surat kematian (jika sakit) atau legalisir surat keterangan dari kepolisian (jika kecelakaan), sebanyak 5 (lima) lembar. 2) Legalisir Kartu Tanda Penduduk (KTP) ahli waris, sebanyak 5 (lima) lembar. 3) Legalisir surat ahli waris, sebanyak 5 (lima) lembar. 4) Fotokopi Kartu Identitas Pensiun (KARIP), sebanyak 5 (lima) lembar. 5) Kwitansi terakhir, sebanyak 5 (lima) lembar. b. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk PT. Allianz Life Indonesia Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. kapada PT. Allianz Life Indonesia adalah sebagai berikut: 1) Rekap Pengajuan Klaim (RPK), sebanyak 1 (satu) lembar. 2) Surat Pemberitahuan Klaim (SPK), sebanyak 1 (satu) lembar. 3) Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir, sebanyak 1 (satu) lembar. 4) Surat kematian, sebanyak 1 (satu) lembar. 5) Fotocopy KARIP, sebanyak 1 (satu) lembar. 6) Fotocopy KTP ahli waris, sebanyak 1 (satu) lembar. c. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pengarsipan Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pengarsipan yang sewaktu-waktu ditinjau oleh Kantor Pusat adalah sebagai berikut: 1) Rekap Pengajuan Klaim (RPK), sebanyak 2 (dua) lembar. 2) Surat Pengajuan Klaim (SPK), sebanyak 2 (dua) lembar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
3) Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir, sebanyak 1(satu) lembar. 4) Surat kematian, sebanyak 4 (empat) lembar. 5) Fotocopy KARIP, sebanyak 4 (empat) lembar. 6) Fotocopy KTP ahli waris, sebanyak 4 (empat) lembar. 7) Fotocopy SK nasabah, sebanyak 4 (empat) lembar. Waktu yang ditentukan dalam pengajuan klaim ini selambatlambatnya 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak kejadian. Disini PT. Asuransi Allianz Life Indonesia berhak meminta segala keterangan/catatan medis dari Rumah Sakit atau pihak lain yang sehubungan dengan diagnosa dan/atau pelayanan kesehatan yang diberikan kepada debitur. PT. Asuransi Allianz Life Indonesia akan membayar klaim atas manfaat asuransi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung setelah dokumen lengkap dan diterima oleh PT. Asuransi Allianz Life Indonesia dan klaim telah disetujui berdasarkan polis. 2.
Fungsi yang terkait Fungsi yang terkait dalam sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional dapat disebutkan sebagai berikut ini. a. Fungsi Sekretariat Fungsi sekretariat bertugas menerima permohonan klaim asuransi dan dokumen-dokumen syarat pengajuan klaim dari keluarga debitur yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
meninggal dunia. Fungsi ini juga bertugas memeriksa kelengkapan dokumen sebagai syarat yang nantinya akan dikirim ke PT. Allianz Life Indonesia. Fungsi ini dilaksanakan oleh Credit Acceptance Officer. b. Fungsi Akuntansi Fungsi akuntansi bertugas membuat Rekap Pengajuan Klaim (RPK) dan Surat Pemberitahuan Klaim (SPK), melakukan penjurnalan transfer pencairan klaim, penjurnalan penutupan pinjaman, penjurnalan tunggakan klaim, serta bertugas menghubungi bagian penyimpanan dokumen bahwa prosedur pencairan klaim asuransi telah selesai dan dokumen jaminan debitur yang meninggal bisa dikembalikan ke keluarga/ahli waris debitur. Fungsi ini dilaksanakan oleh Accounting Officer. c. Fungsi Pemeriksaan Intern Fungsi pemeriksaan intern bertugas memeriksa Rekap Pengajuan Klaim (RPK), serta memeriksa Surat Pemberitahuan Klaim (SPK) yang akan diajukan ke PT. Allianz Life Indonesia sebagai perusahaan penanggung klaim asuransi. Fungsi ini dilaksanakan oleh Opperational Supervisor dan Sub Branch Manager. d. Fungsi Pengiriman Fungsi ini bertugas mengirimkan SPK, RPK, dan dokumen syarat pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia yang diminta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
oleh PT Allianz Life Indonesia. Fungsi ini dilaksanakan oleh Accounting Officer. e. Fungsi Penyimpanan Fungsi penyimpanan bertugas mendata dan mencatat secara manual jaminan dan dokumen-dokumen kredit debitur. Selain itu, fungsi ini juga bertugas mengawasi dan fungsi inilah yang berhak mengeluarkan dokumen-dokumen debitur serta jaminan kredit debitur (SK pensiun). Fungsi ini dilaksanakan oleh marketing officer. 3. Dokumen yang digunakan a. Surat Pemberitahuan Klaim Surat pemberitahuan klaim adalah formulir yang diberikan oleh PT. Allianz Life Indonesia dalam bentuk soft copy kepada PT. Tabungan Pensiun Nasional Tbk. untuk diisikan data debitur yang diajukan klaim asuransinya sebagai pengantar dokumen-dokumen syarat pengajuan klaim debitur yang meninggal dunia. b. Surat Keterangan Meninggal dari Kelurahan Surat keterangan meninggal dari kelurahan merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh kantor kelurahan sebagai data kependudukan bila ada warga yang meninggal dunia. c. Surat
Keterangan
Meninggal
Berwenang/Kepolisian
commit to user
Dunia
dari
Instansi
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
Surat
Keterangan
Meninggal
Dunia
dari
Instansi
yang
Berwenang/Kepolisian merupakan bukti kematian yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang/kepolisian sehubungan dengan meninggalnya debitur yang bersangkutan. d. Salinan Kartu IdentitasPensiun (KARIP) Debitur yang Meninggal Dunia. Salinan KARIP yang meninggal dunia adalah kartu identitas sehari-hari debitur yang bersangkutan pada saat masih hidup yang menyatakan benar yang bersangkutan adalah yang tertera dalam daftar debitur PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. e. Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir. Rekening koran 6 (enam) bulan terakhir) adalah rekap aktifitas perbankan selama 6 (enam) bulan terakhir, yang menandakan bahwa debitur semasa hidupnya benar adalah nasabah PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. f. Surat Keputusan Pensiun (SK Pensiun) SK Pensiun adalah Surat yang menyatakan bahwa debitur adalah syah telah purna tugas (pensiun). Surat ini dibuat oleh instansi kerja debitur, dan digunakan sebagai jaminan kredit debitur. 4. Catatan akuntansi yang digunakan Rekap Pengajuan Klaim Rekap pengajuan klaim adalah daftar pengajuan atas klaim dari debitur yang meninggal dunia yang hari itu dikirim kepada penanggung risiko kredit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
(PT. Allianz Life Indonesia). Daftar ini merupakan daftar rekap mengenai data diri debitur yang meninggal dunia beserta sebab meninggal, tanggal meninggal dan jumlah sisa hutang yang belum dibayar. 5. Jaringan prosedur yang membentuk sistem a.
Prosedur Penenerimaan Dokumen Syarat Klaim Asuransi 1) Keluarga debitur yang meninggal dunia datang menyerahkan dokumen persyaratan pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia yaitu antara lain : Legalisir surat kematian (jika sakit) atau legalisir surat keterangan dari kepolisian (jika kecelakaan) sebanyak 5 (lima) lembar, Legalisir Kartu Tanda Penduduk (KTP) ahli waris sebanyak 5 (lima) lembar, Legalisir surat ahli waris sebanyak 5 (lima) lembar, Fotocopy Kartu Identitas Pensiun (KARIP) sebanyak 5 (lima) lembar, Kwitansi terakhir sebanyak 5 (lima) lembar. 2) Credit Acceptance Officer menerima dan memeriksa kelengkapan dokumen syarat klaim asuransi debitur yang meninggal dunia. Apabila dokumen syarat lengkap klaim asuransi akan diproses lanjut. Apabila dokumen syarat tidak lengkap, dokumen dikembalikan untuk kemudian dilengkapi oleh keluarga/ahli waris. 3) Keluarga debitur yang meninggal dunia dipersilahkan pulang dan diminta kembali lagi 7 (tujuh) hari sejak hari pengajuan klaim asuransi untuk mengambil SK Pensiun Debitur yang meninggal dunia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
4) Credit Acceptance Officer menyerahkan dokumen syarat kepada accounting officer untuk tindak lanjut klaim. b.
Prosedur Pembuatan Dokumen Syarat Klaim Asuransi 1) Accounting Officer membuat Surat Pemberitahuan Kematian (SPK) dan Rekap pengajuan Klaim (RPK) sebagai syarat pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia dari PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. sebagai peserta asuransi kepada PT. Allianz Life Indonesia sebagai perusahaan asuransi. Dalam pembuatan SPK dan RPK, Accounting Officer melakukan pengisian berupa keterangan mengenai : nama tertanggung, tempat/tanggal lahir tertanggung, nomor pinjaman tertanggung, tanggal awal pinjaman, tanggal akhir pinjaman, pinjaman awal, tempat & tanggal meninggal, sebab meninggal, ketersediaan Surat Keterangan Meninggal dari Lurah/Kepolisian asli ataupun Legalisir, dan Fotocopy KTP Tertanggung. Pembuatan SPK dan RPK menggunakan program Excel Office. SPK dan SPK yang telah dibuat langsung tersimpan dalam penyimpanan internal data (direct access storage) PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar. 2) Accounting officer menyerahkan dokumen syarat serta SPK, RPK dan Rekening Koran (enam) bulan terakhir kepada Operational Supervisor dan Sub Branch Manager untuk proses checking ulang dan otorisasi.
c.
Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
1) Operational Supervisor dan Sub Branch Manager memeriksa dan mengotorisasi dokumen yang di sertai dengan SPK, RPK dan Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir. 2) Dokumen syarat, SPK, RPK dan Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir dikembalikan kepada accounting officer untuk diproses selanjutnya. d.
Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi 1) Accounting officer mengkopi RPK sebanyak 2 (dua) lembar. Lembar RPK asli disertakan bersama dokumen syarat, kemudian 2 (dua) lembar kopian RPK disimpan urut nomor nasabah. 2) Dokumen syarat sebanyak 4 (empat) rangkap dan 2 (dua) lembar salinan SPK disimpan urut nomor nasabah. 3) Accounting officer mengirimkan SPK, RPK, Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir, surat kematian, fotocopy SK (yang diberikan nasabah sewaktu yang bersangkutan mengajukan kredit), fotocopy KARIP, dan fotocopy KTP nasabah dikirim ke PT. Allianz Life Indonesia untuk diproses persetujuan pencairan klaimnya melalui Fax ke Ass Allianz (021-30003400) Up. Rahmawati/Nur Oktaviani. 4) Keputusan pencairan klaim asuransi akan dikirim 7 (tujuh) hari setelah tanggal pengiriman kepada PT Allianz Life Indonesia.
e.
Pengiriman Dokumen Syarat Klaim Asuransi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
7 (tujuh) hari setelah tanggal pengiriman SPK, PT. Allianz Life Indonesia mengirimkan uang pertanggungan atas asuransi kepada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Kantor Pusat, dengan surat pemberitahuan bahwa klaim telah cair via email kepada accounting officer. Keputusan yang diambil oleh PT. Allianz Life Indonesia adalah sebagai berikut ini. 1) Klaim disetujui 2) Klaim ditolak f.
Pencatatan Pencairan Klaim Asuransi dan Penghapusan Piutang atas Klaim yang Diterima dan Klaim yang Ditolak. 1) Bila Klaim disetujui: a) Penggantian
pertanggungan dikirim secara transfer rekening.
Kantor Pusat kemudian mengirim uang pertanggungan tersebut ke Kantor Cabang, kemudian accounting officer mendebet rekening Kantor Pusat yang berkode “0001826130” dan mengkredit rekening Kantor Cabang yang berkode “0192826130” dengan menggunakan Mysis software. Data langsung tersimpan secara online (online data storage) ke dalam database kantor pusat PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. b) Accounting
officer
mendebet
rekening
“0192826130”
dan
mengkredit akun pinjaman yang berkode “OBD” dengan menggunakan
Mysis
software
commit to user
yang
menandakan
rekening
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
pinjaman telah ditutup. Data langsung tersimpan secara online (online data storage) ke dalam database kantor pusat PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. c) Accounting officer menunjukan bukti klaim cair kepada bagian penyimpanan (marketing officer) untuk mengembalikan SK Pensiun debitur yang meninggal dunia kepada keluarga/ahli waris debitur. 2) Bila pengajuan klaim ditolak: a) Accounting officer mendebet akun “Tunggakan Klaim” sebesar hutang debitur yang belum dibayar dan mengkredit akun “ODB” (pinjaman). Data langsung tersimpan secara online (online data storage) ke dalam database kantor pusat PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. b) Accounting officer menunjukan bukti klaim cair kepada bagian penyimpanan (marketing officer) untuk mengembalikan SK Pensiun debitur yang meninggal dunia kepada keluarga/ahli waris debitur. c) Seluruh pegawai Kantor Cabang yang terkait melakukan pengumpulan uang secara mandiri untuk menutup kerugian klaim yang tidak cair. d) Saat Tunggakan Klaim sudah terbayar, accounting officer mendebet
akun ODB dan mengkredit akun Tunggakan Klaim
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
dengan menggunakan Mysis software. Data langsung tersimpan secara online (online data storage) ke dalam database kantor pusat PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. g. Prosedur Pengembalian SK Pensiun a) Bagian penyimpanan (marketing officer) menyerahkan
SK
Pensiun debitur yang meninggal dunia kepada keluarga/ahli waris debitur, keluarga/ahli waris. b) Keluarga/ahli waris dipersilahkan pulang.
6.
Bagan Alir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Gambar 2.1 Bagan Alir Prosedur Penenerimaan Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Pembuatan Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
Gambar 2.3 Bagan Alir Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
Gambar 2.3 Bagan Alir Prosedur Otorisasi Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (Lanjutan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
Gambar 2.4 Bagan Alir Prosedur Pengiriman Dokumen Syarat Klaim Asuransi pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
Gambar 2.5 Bagan Alir Prosedur Pencatatan Pencairan Klaim Asuransi dan Penghapusan Piutang atas Klaim yang Diterima dan Klaim yang Ditolak pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
Marketing Officer
7
8
0001826130
Tunggakan Klaim
0192826130 OBD
OBD
Bagian akuntansi menunjukan softcopy jurnal terkait kepada bagian penyimpanan untuk mengambil Surat Keputusan (SK) Pensiun debitur
SK Pensiun
SK Pensiun
Surat Keputusan (SK) Pensiun debitur yang disimpan sebagai jaminan kredit, dikembalikan kepada keluarga/ahli waris
Selesai
Selesai
Gambar 2.6 Bagan Alir Prosedur Pengembalian SK Pensiun pada Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang Meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
C. Evaluasi Sistem Pengajuan Klaim Asuransi atas Debitur yang meninggal Dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar Berikut ini adalah evaluasi terhadap sistem pemberian kredit pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar. 1.
Syarat-syarat permohonan klaim Syarat-syarat yang digunakan PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar sudah baik dan lengkap untuk dijadikan sebagai dasar dalam pengajuan klaim. Disini bisa dilihat dari ketelitian yang diminta atas dokumen-dokumen dari pihak keluarga/ahli waris debitur yang meninggal dunia dan dokumen syarat yang diajukan kepada PT. Allianz Life Indonesia sebagai dasar pengajuan klaim. Dalam hal syarat yang diminta dari keluarga/ahli waris debitur yang meninggal dunia ketelitian yang diminta dapat dilihat dari permintaan legalisir dari salinan surat kematian dari kelurahan, surat keterangan dari kepolisian, KTP ahli waris dan surat ahli waris. Disamping syarat keterangan eksternal tersebut, masih ada syarat yang harus dipenuhi untuk pencocokan dokumen dengan keterangan internal yang sudah dimiliki oleh perusahaan yang semakin mengakuratkan bukti bahwa debitur tersebut benar-benar nasabah PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar, dengan dimintanya fotokopi KARIP dan kwitansi terakhir. Sedangkan dalam hal syarat yang diajukan kepada PT Allianz Life Indonesia, syarat yang diajukan sebagai dasar klaim yaitu Rekap Pengajuan Klaim (RPK), Surat Pengajuan Klaim (SPK), dan Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir, ditambahkan oleh pihak bank untuk melengkapi surat kematian, fotocopy KARIP, dan fotocopy KTP ahli waris yang didapat dari dokumen syarat dari keluarga/ahli waris debitur yang meninggal dunia. Hal ini menunjukan bahwa syarat-syarat yang digunakan dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar, sudah baik dan lengkap.
2.
Fungsi yang terkait Dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia, sudah terdapat pemisahan fungsi yang cukup tegas antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan. Fungsi operasi terdiri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
dari fungsi penerimaan dokumen syarat klaim asuransi yang dilaksanakan oleh Credit Acceptance Officer, fungsi pembuatan dokumen syarat klaim asuransi yang dilaksansakan oleh Accounting Officer, fungsi otorisasi dokumen syarat klaim asuransi yang dilaksanakan oleh Operational Supervisor dan Sub Branch Manager serta fungsi pengiriman yang dilaksanakan oleh Accounting Officer. Fungsi penyimpanan terdapat pada fungsi pengembalian SK pensiun pada proses klaim asuransi. Fungsi pencatatan terdapat pada fungsi pencatatan klaim dan penghapusan piutang atas klaim asuransi yang diterima dan klaim yang ditolak. Dalam setiap fungsi tersebut, terdiri dari beberapa bagian yang menjalankan setiap prosedur yang ada. Meskipun demikian, masih terdapat kelemahan yaitu terdapat fungsi ganda pada fungsi pengembalian SK pensiun yang seharusnya dilaksanakan oleh bagian penyimpanan tersendiri, namun fungsi ini pada prakteknya dilaksanakan oleh marketing officer. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan jumlah pegawai dikarenakan efisiensi pegawai. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar adalah kantor cabang pembantu yang relatif kecil, hal ini menyebabkan pengalokasian sumber daya manusia dari kantor pusat ke cabang pembantu dibuat lebih efisien dibandingkan kantor pusat. 3.
Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar sudah baik dan lengkap untuk dijadikan dasar pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia. Semua data yang dibutuhkan sudah tercantum dalam dokumen secara lengkap baik dalam bentuk SPK maupun rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir yang dibuat oleh pihak bank. Untuk dokumen yang dibuat oleh pihak eksternal (surat keterangan meninggal dari kelurahan, surat keterangan meninggal dunia dari kepolisian, dan salinan KARIP) sudah memiliki format dan data yang baik berkenaan dengan pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia.
4.
Catatan akuntansi yang digunakan Penggunaan RPK sebagai catatan akuntansi dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar telah berjalan baik. Pencatatan akuntansi disini menggunakan program komputer khusus yaitu mysis sytem. Mysis system mampu mensingkronisasikan semua data akuntansi perusahaan secara real-time dengan online system storage. Jadi semua jurnal akuntansi akan langsung tercatat dan tersimpan di laporan pusat perusahaan. Akan tetapi bila dibandingkan dengan bank-bank umum sejenis, ditemukan perbedaan dalam penyediaan akun cadangan kerugian piutang yang dapat dijadikan sebagai kelemahan tersendiri. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. tidak menyediakan akun Cadangan Kerugian Piutang untuk setiap kredit cair yang diberikan. Hal ini disebabkan karena bank ini merupakan bank resmi penyalur gaji pensiun. Jadi jaminan mengenai pembayaran angsuran kredit bisa dipastikan kelancarannya. 5.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem Dalam jaringan prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar terdapat kelemahan dalam penutupan klaim yang tidak tertagih yang diakibatkan oleh ditolaknya klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia. Seperti yang sudah dijabarkan dalam evaluasi catatan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. tidak memiliki akun cadangan kerugian piutang. Keadaan ini menyebabkan apabila terdapat kredit macet yang disebabkan oleh penolakan klaim asuransi, perusahaan tidak memiliki alokasi dana khusus untuk menutup piutang tersebut, sehingga pegawai yang bersangkutan dengan pemberian kredit atas debitur dimaksud harus melakukan pengumpulan dana secara mandiri untuk menutup tunggakan klaim tersebut. Namun hal itu kemungkinan terjadinya sangat kecil dikarenakan filterisasi nasabah pada tahap pemberian kredit dan deteksi dini tunggakan klaim oleh bagian asuransi sudah sangat baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
BAB III TEMUAN
A. Kelebihan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. Dalam melaksanakan penelitian, penulis menemukan adanya kelebihan sebagai berikut ini. 1. Syarat-syarat yang diminta untuk pengajuan klaim atas kredit nasabah kepada keluarga/ahli waris sudah baik dan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia. 2. Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar sudah baik dan lengkap untuk dijadikan dasar pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia. 3. Penggunaan catatan akuntansi dalam prosedur pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar telah berjalan baik. 4. Seluruh sistem yang berjalan dalam pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal dunia sudah dilaksanakan secara komputerisasi. 5. Sistem otorisasi dokumen-dokumen permohonan klaim asuransi telah memadai dan berlapis yang dilakukan oleh Operational Supervisor dan Sub Branch Manager.
commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
6. Seluruh penjurnalan sudah dalam online system, yang artinya seluruh kejadian akuntansi sudah terekam secara real-time dan diolah langsung oleh kantor pusat. Hal ini memudahkan pekerjaan akuntansi di kantor cabang dan meminimalisir risiko human error. 7. Seluruh sistem di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. menggunakan program
khusus
yaitu
“Mysis
System”
yang
dibuat
khusus
untuk
mempermudah sinkronisasi data antar fungsi baik internal kantor cabang, maupun dengan pusat. Sehingga sistem pengajuan klaim termonitor dan terarah dengan baik.
B. Kelemahan
Disamping terdapat kelebihan, pelaksanaan sistem pengajuan klaim pada PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. masih terdapat beberapa kelemahan, diantaranya sebagai berikut ini. 1. Terbatasnya jumlah pegawai di PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar menyebabkan munculnya fungsi ganda pada bagian penyimpanan yang ditangani oleh marketing officer. 2. PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. secara umum tidak menyediakan akun Cadangan Kerugian Piutang untuk setiap kredit cair yang diberikan. Hal ini menyebabkan pegawai yang terkait dengan pemberian kredit atas debitur yang meninggal dunia, harus melakukan pengumpulan dana secara mandiri untuk menutup tunggakan klaim, bila terjadi penolakan atas klaim asuransi yang diajukan.
BAB IV
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. mengenai sistem pengajuan klaim asuransi atas debitur yang meninggal, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem yang digunakan sudah cukup baik dimana terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan dan sesuai dengan kebutuhan pihak penanggung maupun nasabah dalam pengajuan klaim. Dalam syarat-syarat dan dokumen yang digunakan baik yang diminta kepada keluarga/ahli waris debitur yang meninggal dunia maupun yang dibuat untuk diajukan kepada PT Allianz Life Indonesia, sudah cukup lengkap dan memadahi. Sistem Otorisasi berlapis yang dilaksanakan oleh Operational Supervisor dan Sub Branch Manager menunjukan bahwa sistem otorisasi di perusahaan ini berjalan baik. Sistem pencatatan akuntansi yang digunakan juga sudah sangat baik ditunjang dengan penggunaan mysis system, direct access storage dan online system storage yang mampu meminimalisir human error. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kelemahan yaitu terbatasnya jumlah pegawai di perusahaan yang menyebabkan fungsi ganda pada bagian penyimpanan. Selain itu ketidaktersediaan akun Cadangan Kerugian Piutang, menyebabkan ketiadaan alokasi dana khusus apabila terjadi tunggakan klaim atas klaim asuransi debitur yang ditolak. Ketiadaan alokasi dana atas tunggakan klaim menyebabkan seluruh pegawai yang terkait harus melakukan pengumpulan dana secara mandiri untuk menutup tunggakan klaim tersebut. B. Saran Berdasarkan pembahasan di atas tentang sistem pemberian kredit PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. KCP Karanganyar, rekomendasi yang dapat diusulkan penulis sebagai berikut ini. 1. Bagian penyimpanan (pengembalian) SK Pensiun sebaiknya dilaksanakan oleh bagian tersendiri, sehingga tidak terjadi fungsi ganda.
57
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
2. Penyediaan akun Cadangan Kerugian Piutang, sehingga ada dana khusus untuk menutup tunggakan klaim apabila terjadi penolakan atas klaim asuransi debitur yang meninggal dunia.
commit to user