Evaluasi Pola Tanam Di Daerah Irigasi Ngudikan Kiri Terhadap Kecukupan Air Untuk Pertanian Di Kecamatan Bagor Dan Rejoso Kabupaten Nganjuk
EVALUASI POLA TANAM DI DAERAH IRIGASI NGUDIKAN KIRI TERHADAP KECUKUPAN AIR UNTUK PERTANIAN DI KECAMATAN BAGOR DAN REJOSO KABUPATEN NGANJUK EVALUATION OF PLANTING PATTERNS IN THE ADEQUACY OF IRRIGATION WATER NGUDIKAN LEFT IN AGRICULTURAL REJOSO DISTRICT AND BAGOR DISTRICT OF NGANJUK REGION Nurcahyo Joko Prabowo* dan Indiah Kustini** Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Koresponden: *e-mail:
[email protected] **e-mail: Abstrak, penelitian ini mengambil lokasi di Jaringan Irigasi Ngudikan Kiri pada wilayah UPTD Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebutuhan air tanaman semusim pada Jaringan Irigasi Ngudikan Kiri, serta mengatur tata tanam dengan debit yang ada. Intensitas tanaman ratarata pertahun ± 265%, tetapi saat musim kemarau akan terjadi kekurangan air di sekitar saluran yang menuju area persawahan. Sehingga air tidak sampai ke daerah pertanian warga sekitar Kecamatan Bagor dan Rejoso Kabupaten Nganjuk. Metode penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk membicarakan dan memecahkan masalah yang aktual, dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan mengklarifikasikanya, menganalisa dan menginterpretasikan. Hasil pengumpulan data didapatkan kerusakan beberapa saluran sekunder, operasional yang kurang maksimal, dan sistim pola tanam dua golongan dengan awal tanam Nopember 1. Dari hasil analisis perhitungan klimatologi, koefisien tanaman, perkolasi, dan penggenangan air, FPR yang dihasilkan pada Musim Hujan sebesar 0,29 lt/dt/ha.pol, LP 0,53 lt/dt/ha.pol. Pada Musim Kemarau I sebesar 0,28 lt/dt/ha.pol, pada Musim Kemarau II sebesar 0,33 lt/dt/ha.pol. Jadi, pada Musim Hujan FPR di lapangan lebih kecil dibandingkan dengan FPR dari data klimatologi. Dari hasil perhitungan neraca air, pola tanam yang digunakan adalah sistim pola tanam tiga golongan dengan penambahan PGI (0%-10%) pada Musim Kemarau I, efisiensi irigasi yang digunakan adalah 0,95 dari saluran sekunder. Dari hasil evaluasi data klimatologi, dapat meningkatkan intensitas tanaman sebesar 35%. Dari intensitas yang ada 265% meningkat menjadi 300% per tahun dengan awal tanam Nopember 1 Kata Kunci: Jaringan Irigasi Ngudikan Kiri, kecukupan air di sawah, dan rencana pola tanam Abstract, this study took place in Irrigation Ngudikan Left on Nganjuk UPTD region. This study aimed to evaluate the water needs of crops on Irrigation Ngudikan Left, as well as govern the discharge of existing planting. The intensity of the average annual crop ± 265%, but during the dry season water shortages will occur around the channel leading rice fields. So that water does not get to the farm area and the residents around Bagor District and Rejoso District Nganjuk Region. This research method is descriptive quantitative, which aims to discuss and solve actual problem, by gathering the data, clarification collate, analyze and interpret. The result obtained data collection some damage secondary channel, which is less than the maximum operational and cropping pattern of two classes of systems with early planting of November 1. From the result of the analysis climatological calculation, crop coefficients, percolation, and water-logging, FPR resulting in Rainy Season of 0.29 liters/second/ha.pol, LP 0,53 liters/second/ha.pol, the Dry Season I of 0.28 liters/second/ha.pol, the Dry Season II of 0.33 liters/second/ha.pol. So, in the rainy season on the field FPR smaller than the FPR from climatological data. From the calculation of water balance, cropping pattern used is a system of three groups cropping patterns with the addition of PGI (0%-10%) in the Dry Season I, used irrigation efficiency is 0.95 of the secondary channel. From the results of the evaluation of climatological data, can increase crop intensity by 35%. From existing intensity increased 265% to 300% for year with early planting of November 1 Keywords: Left Ngudikan Irrigation, water sufficiency in rice fields, and plan the cropping pattern
1
Evaluasi Pola Tanam Di Daerah Irigasi Ngudikan Kiri Terhadap Kecukupan Air Untuk Pertanian Di Kecamatan Bagor Dan Rejoso Kabupaten Nganjuk PENDAHULUAN
ekonomis. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air untuk tanaman menurut Gandakoesoemah, 1975, adalah: 1. Iklim Adanya hujan dipengaruhi oleh iklim dan musim. Iklim di Indonesia adalah iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan (antara bulan Nopember sampai bulan April) dan musim kemarau (antara bulan Mei sampai bulan Oktober). 2. Jenis Tanah dan Penggarapan Tanahnya Perbandingan untuk tanaman yang biasa digunakan adalah, palawija : tebu : padi yaitu, 1 : 1½ : 4. 3. Jenis Tanah Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap pemakaian air, misalnya dalam sifat daya serap air (daya absorbs) dari lapisan tanah bagian atas (infiltrasi) dan kemampuan tanah menghisap air (perkolasi). 4. Cara Pemakaian Air Bentuk dan susunan daerah irigasi dengan pembagian petak-petak tersier dan keadaan geografi tanah dapat mempengaruhi pemakaian dan kehilangan air. B. Pola Tanam dan Rencana Tata Tanam Pola tanam merupakan rencana jenis tanaman di sawah yang biasa dilaksanakan pada suatu daerah tertentu dalam satu tahun. Sedangkan rencana tata tanam adalah rencana pengaturan waktu, tempat, jenis, luas dan penggunaan air yang efisien untuk tanaman. Baik pada musim penghujan maupun musim kemarau dengan ketersediaan air irigasi untuk mendapatkan produksi yang optimal. C. Ketersediaan Debit (Debit Andalan) Besarnya debit andalan yang digunakan dalam perhitungan keseimbangan air adalah debit andalan atau Q 80%, yaitu harga debit kemungkinan terjadi atau tidak terpenuhi 20% dari pengamatan ke-n. Dimana n = (N/5) + 1, N = total pengamatan debit selama T tahun. Data debit yang terkait untuk Jaringan Irigasi Ngudikan Kiri adalah data debit yang disalurkan ke Saluran Primer Ngudikan Kiri yang tecatat di UPTD Nganjuk Kabupaten Nganjuk. D. Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Untuk menghitung kebutuhan air menurut buku Standar Perencanaan Irigasi (1986) adalah: Kebutuhan air di sawah waktu penyiapan lahan: NFR = ETc + P – Re + LP . Kebutuhan air untuk pergantian air: NFR = ETc + P – Re + WLR Kebutuhan air irigasi di intake:
Latar Belakang Wilayah Kabupaten Nganjuk pada umumnya merupakan daerah landai, secara visual kemiringan elevasi tertinggi berada di bagian selatan kota menuju ke arah utara. Hal ini bisa dilihat dari DI Ngudikan Kiri yang hulunya terletak di utara kota yaitu DI Widas. DI Ngudikan Kiri mengalir dari lereng sebelah utara Gunung Wilis dan bermuara atau bertemu dengan Sungai Brantas disebelah utara Kecamatan Patianrowo. DI Ngudikan Kiri adalah salah satu anak saluran dari DI Widas, mempunyai lahan pertanian seluas 657 Ha. Intensitas tanaman rata-rata pertahun ± 265%, tetapi saat musim kemarau akan terjadi kekurangan air di sekitar saluran yang menuju area persawahan. Sehingga air tidak sampai ke daerah pertanian warga sekitar Kecamatan Bagor dan Rejoso Kabupaten Nganjuk. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, diambil judul penelitian “Evaluasi Pola Tanam Di Daerah Irigasi Ngudikan Kiri Terhadap Kecukupan Air Pertanian Di Kecamatan Bagor dan Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk”. Rumusan Masalah 1. Apakah debit air pada musim kemarau sebesar 250 lt/dt yang dialirkan sudah memenuhi kebutuhan air tanaman di DI Ngudikan Kiri ? 2. Bagaimana mengatur pola tanam agar debit yang tersedia dapat mencukupi kebutuhan air tanaman di DI Ngudikan Kiri ? Tujuan Penelitian 1. Dapat mengevaluasi kebutuhan air tanaman semusim. 2. Dapat mengatur pola tanam sesuai dengan debit yang ada. Batasan Masalah 1. Tidak memperhitungkan pembuangan dari K. Manyung karena pada musim kemarau untuk mencukupi jaringannya sendiri. 2. Tidak menghitung ulang dimensi saluran. 3. Tidak memperhitungkan operasional waduk. 4. Tidak memperhitungkan operasional Jaringan Irigasi Ngudikan Kanan.
KAJIAN PUSTAKA A. Kebutuhan Air Untuk Tanaman Kebutuhan air untuk tanaman dipengaruhi oleh: jenis tanaman, jenis tanah, kehilangan air, dan pemakaian air yang
2
Evaluasi Pola Tanam Di Daerah Irigasi Ngudikan Kiri Terhadap Kecukupan Air Untuk Pertanian Di Kecamatan Bagor Dan Rejoso Kabupaten Nganjuk DR = NFR/(e x 8,64) Kebutuhan air irigasi di sawah: NFR = (ETc – Re)/e Di mana: NFR = kebutuhan air bersih di sawah untuk padi (mm/hari) ETc = penggunaan konsumtif (mm/hari) P = kehilangan air akibat perkolasi (mm/hari) Re = curah hujan efektif (mm/hari) LP = kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm/hari) WLR = penggantian lapisan air (mm/hari) sebanyak 50 mm setiap kalinya dari jangka waktu 1 sampai 2 bulan dari transplantasi DR = kebutuhan air untuk irigasi (lt/dt/hr) e = efisiensi irigasi secara keseluruhan (0,95) E. Neraca Air Neraca air adalah keseimbangan hasil dari kebutuhan air di pintu sadap (DR) berdasarkan perhitungan dengan debit andalan yang ada di sungai. Dalam perhitungan neraca air, kebutuhan pengambilan yang dihasilkan untuk pola tanam akan dibandingkan dengan debit andalan untuk tiap setengah atau sepertiga bulanan dan luas daerah yang bias dialiri. Apabila debit sungai melimpah, maka luas daerah proyek irigasi adalah tetap. Karena luas maksimum daerah layanan proyek akan direncanakan sesuai dengan pola tanam yang dipakai. F. Sistem Pembagian Air Pembagian air di setiap petak tersier tidak sama tergantung pada luas masing-masing tanaman, karena kebutuhan air tiap jenis tanaman. Dalam pelaksanaannya pembagian air dilakukan dengan cara: 1. Terus menerus Dalam buku Kriteria Perencanaan Irigasi, 1976 menyatakan bahwa sistem pengaliran secara terus menerus memerlukan pembagian air sebanding dengan daerah irigasi sebelah hilir, ini terjadi bila air yang tersedia diatas 80% (Q > 80%, Qmax). 2. Giliran Pemberian air secara giliran (rotasi) dilaksanakan bila air yang tersedia tidak bisa mencapai ketentuan pemberian air secara terus menerus. Atau jumlah yang tersedia tidak bisa mencukupi kebutuhan air untuk tanaman biasanya terjadi pada musim kemarau.
Jenis penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk membicarakan dan memecahkan masalah yang aktual, dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan mengklarifikasikanya, menganalisa dan menginterpretasikan. B. Sumber data dan data penelitian. Data teknis daerah studi yang diamati, meliputi: b. Data curah hujan 5 tahun. c. Data tanam dengan debit (LPR dan FPR). d. Pola tata tanam rentang 5 tahun. e. Data klimatologi. f. Data pengukuran profil dan dimensi saluran irigasi. g. Data peta jaringan irigasi. C. Teknik Pengumpulan Data Dalam penyusunan laporan ini penyusun memperoleh data dengan cara sebagai berikut: 1. Metode Observasi Yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung di DI Ngudikan Kiri Kecamatan Bagor dan Rejoso Kabupaten Nganjuk. 2. Metode Dokumentasi Metode Dokumentasi merupakan pengumpulan data dari pihak-pihak yang terkait dengan obyek penelitian terutama untuk mencari data kondisi daerah studi, dan data teknis yang dipergunakan untuk kepentingan penelitian. proses pengumpulan data dengan mengambil gambar/foto. 3. Metode Literatur atau Perpustakaan. Metode literatur merupakan pengumpulan referensi atau modul yang cukup untuk melekukan penelitian. 4. Teknik analisis data Dilakukan analisa data dengan cara perhitungan matematis atau statistik terhadap data yang telah diperoleh, baik data yang diperoleh dari instasi, pengamatan, maupun data-data literatur
HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
A. Data Teknis Dam Ngudikan Dam Ngudikan adalah bangunan utama yang mengambil air dari Dam Glatik di Desa Sidokare Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk untuk dialirkan ke dalam jaringan irigasi. Dam ngudikan mengalirkan air ke lahan pertanian sebesar 2081 ha.
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
3
Evaluasi Pola Tanam Di Daerah Irigasi Ngudikan Kiri Terhadap Kecukupan Air Untuk Pertanian Di Kecamatan Bagor Dan Rejoso Kabupaten Nganjuk Dam Ngudikan dibangun untuk mengairi areal sawah di kanan dan di kiri Dam, untuk sebelah kanan Dam disebut Jaringan Irigasi Ngudikan Kanan dengan areal sawah 1424 ha. Sedangkan sebelah kiri Dam disebut Jaringan Irigasi Ngudikan Kiri dengan areal sawah 657 ha. Menurut hasil dokumentasi, data teknis Dam Ngudikan sebagai berikut: 1. Bahan Dam : beton bertulang 2. Tipe pelimpah : Mercu Ogee 3. Elevasi Puncak Mercu : 65,00 m 4. Lebar Pelimpah : 44,20 m 5. Pintu Intake : 2,30 m 6. Pintu Pembilas : 2,30 m 7. Working Dam : ± 2,00 m B. Data Teknis Dam Ngudikan Kebutuhan air Dam Ngudikan diperlukan untuk mengairi Jaringan Irigasi Ngudikan Kiri yang memiliki luas lahan sawah 657 ha. Jaringan irigasi Ngudikan Kiri dibagi atas beberapa saluran sekunder dan saluran tersier. Saluran sekunder tersebut adalah Saluran Sekunder Duwel seluas 90 ha dan Saluran Sekunder Mungkung seluas 327 ha. Sisanya kebutuhan air untuk Jaringan Irigasi Ngudikan Kiri dialirkan ke saluran tersier yang luas lahan sawahnya berjumlah 240 ha. C. Pola Tanam dan Intensitas Tanam Pola tanam yang ada di data lapangan adalah padi – PGI/palawija – palawija. Perencanaan tata tanam mengacu pada data intensitas tanaman sebelumnya dari lima tahun terakhir, mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Tabel 2 DATA INTENSITAS TANAMAN YANG ADA Pola Tanam Yang Ada: Padi - Polowijo - Polowijo UPTD Dinas Pengairan Daerah Irigasi Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata %
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata %
Luas (ha) 657 657 657 657 657
90 90 90 90 90
Tabel 3 DATA INTENSITAS TANAMAN YANG ADA Pola Tanam Yang Ada: Padi - Polowijo - Polowijo UPTD : Kecamatan Nganjuk Dinas Pengairan : Kabupaten Nganjuk Daerah Irigasi : Ngudikan Masa Hujan Masa Kemarau I Luas Tahun Padi Palawija Intensitas Palawija Intensitas (ha) Padi (ha) (ha) (ha) (%) (ha) (%) 2008 327 324 0 99 0 308 94 2009 327 310 5 96 0 303 93 2010 327 273 6 85 0 293 90 2011 327 275 4 85 0 323 99 2012 327 298 6 93 0 312 95 Rata-rata 296 4 92 0 308 94 % 91 1 0 94
Bendung : Ngudikan Jaringan Irigasi : Sekunder Mungkung Baku Sawah : 327 ha Masa Kemarau II Total Padi Palawija Intensitas Intensitas (ha) (ha) (%) 0 170 52 245 0 236 72 261 0 236 72 247 0 257 79 263 0 258 79 267 0 231 71 257 0 71
D. Kebutuhan Air 1. Kebutuhan Air Yang Ada Di Lapangan Dam Ngudikan supaya mencukupi kebutuhan air yang ada di Jaringan Irigasi Ngudikan Kiri, dilakukan sistim pembagian air dengan dua golongan. Kedua golongan tersebut adalah Golongan A dan Golongan B. 2. Kebutuhan Air Dari Perhitungan Teori
a. Debit Andalan (Dependable Flow) Tabel 4 Data Debit Rata-Rata Dam Ngudikan Selama 5 Tahun Bulan 1
Tabel 1 DATA INTENSITAS TANAMAN YANG ADA Pola Tanam Yang Ada: Padi - Polowijo - Polowijo UPTD Dinas Pengairan Daerah Irigasi
Luas (ha)
: Kecamatan Nganjuk Bendung : Ngudikan : Kabupaten Nganjuk Jaringan Irigasi : Sekunder Duwel : Ngudikan Baku Sawah : 90 ha Masa Hujan Masa Kemarau I Masa Kemarau II Total Padi Palawija Intensitas Palawija Intensitas Padi Palawija Intensitas Intensitas Padi (ha) (ha) (ha) (%) (ha) (%) (ha) (ha) (%) 89 1 100 0 79 88 0 55 61 249 80 1 90 0 81 90 0 60 67 247 80 1 90 0 80 89 0 62 69 248 80 2 91 0 90 100 0 70 78 269 83 4 97 0 86 96 0 60 67 259 82 2 94 0 83 92 0 61 68 254 92 2 0 92 0 68
: Kecamatan Nganjuk Bendung : Ngudikan : Kabupaten Nganjuk Jaringan Irigasi : Primer Ngudikan Kiri : Ngudikan Baku Sawah : 657 ha Masa Hujan Masa Kemarau I Masa Kemarau II Total Padi Palawija Intensitas Palawija Intensitas Padi Palawija Intensitas Intensitas Padi (ha) (ha) (ha) (%) (ha) (%) (ha) (ha) (%) 651 6 100 0 649 99 0 371 56 255 554 103 100 0 633 96 0 501 76 273 597 60 100 0 624 95 0 457 70 265 545 11 85 0 653 99 0 516 79 263 516 62 88 0 623 95 0 559 85 268 573 48 95 0 636 97 0 481 73 265 87 7 0 97 0 73
Nopember
2 3 1
Desember
2 3
Januari
1 2
Pebruari
3 1 2 3 1
Maret
2 3
April
1 2
Mei
3 1 2 3 1
Juni
Juli
Agustus
2 3 1 2 3 1 2 3 1
September
2 3 1
Oktober
2 3
Debit per tahun
4
2012
2011
2010
2009
2008
9864 9864 9864 11234 11234 11234 15489 7985 4644 4944 753 2326 1939 1349 969 1289 1289 1289 2584 1065 2160 1112 1112 1112 752 770 542 221 221 221 560 560 560 215 215 215 121756
11234 11234 11234 13489 5985 2644 7864 6864 5864 2584 1065 216 4944 753 2326 4944 753 2326 1939 1349 969 752 770 542 560 560 560 1112 1112 1112 215 215 215 752 770 542 110369
13489 5985 2644 15489 7985 4644 11234 11234 11234 1289 1289 1289 2584 1065 2160 1939 1349 969 4944 753 2326 560 560 560 221 221 221 560 560 560 752 770 542 221 221 221 112644
7864 6864 5864 7864 6864 5864 9864 9864 9864 1939 1349 969 1289 1289 1289 2584 1065 216 1289 1289 1289 221 221 221 215 215 215 752 770 542 560 560 560 1112 1112 1112 95020
15489 7985 4644 9864 9864 9864 13489 5985 2644 1112 1112 1112 1939 1349 969 1289 1289 1289 1112 1112 1112 215 215 215 1112 1112 1112 215 215 215 221 221 221 560 560 560 101593
Q RataRata 11588 8386 6850 11588 8386 6850 11588 8386 6850 2374 1114 1182 2539 1161 1543 2409 1149 1218 2374 1114 1571 572 576 530 572 576 530 572 576 530 462 465 420 572 576 530 108276
Evaluasi Pola Tanam Di Daerah Irigasi Ngudikan Kiri Terhadap Kecukupan Air Untuk Pertanian Di Kecamatan Bagor Dan Rejoso Kabupaten Nganjuk
Tabel 5 Data Debit Intake Ngudikan Kiri Bulan 1
Nopember
2 3 1
Desember
Januari
2 3 1 2 3 1
Pebruari
Maret
2 3 1 2 3
April
1 2 3 1
Mei
Juni
2 3 1 2 3 1
Juli
2 3 1
Agustus
September
2 3 1 2 3 1
Oktober
2 3
Debit per tahun
Tabel 7 Data Debit Rata-Rata dan Andalan Intake Ngudikan Kiri
2012
2011
2010
2009
2008
101 250 397 479 479 479 612 612 612 479 358 358 358 321 321 250 250 250 250 284 250 321 321 321 321 321 216 216 216 321 101 101 0 101 101 101 10824
0 158 612 612 612 612 612 612 612 479 358 358 358 321 321 250 250 250 250 284 250 321 321 321 321 321 321 216 155 155 155 216 216 216 216 0 11637
321 479 754 612 612 612 612 612 612 612 612 612 612 522 250 250 250 250 250 250 250 185 250 250 250 250 250 216 76 127 321 321 321 321 321 216 13613
55 397 612 250 250 612 612 612 612 250 216 216 216 216 216 216 216 155 321 321 321 321 321 321 321 321 321 216 127 216 216 216 155 101 101 101 10262
101 250 397 479 479 754 612 612 612 479 358 358 358 321 321 250 250 250 250 250 250 185 250 250 250 250 250 216 127 216 216 216 155 101 101 101 10870
Bulan 1
Nopember
2 3 1
Desember
Januari
2 3 1 2 3 1
Pebruari
Maret
2 3 1 2 3 1 2
April
3 1
Mei
2 3 1 2
Juni
3 1
Juli
2 3 1
Agustus
September
2 3 1 2 3 1
Oktober
2 3
Debit per tahun
2012
2011
2010
2009
2008
3212 3361 3509 4023 4023 4023 5497 3130 2077 2039 596 1092 970 746 626 656 656 656 1065 620 931 321 321 321 321 321 216 216 216 321 101 101 0 101 101 101 46581
3543 3701 4155 4866 2500 1446 3092 2777 2461 1294 694 426 1918 558 1054 1809 487 983 861 710 555 321 321 321 321 321 321 216 155 155 155 216 216 216 216 0 43361
4575 2367 1588 5497 3130 2077 4155 4155 4155 1018 1018 1018 1427 858 931 861 675 555 1809 487 983 185 250 250 250 250 250 216 76 127 321 321 321 321 321 216 47013
2535 2562 2461 2730 2415 2461 3723 3723 3723 861 642 522 623 623 623 1031 552 223 727 727 727 321 321 321 321 321 321 216 127 216 216 216 155 101 101 101 37587
4986 2768 1862 3591 3591 3866 4866 2500 1446 830 709 709 970 746 626 656 656 656 600 600 600 185 250 250 250 250 250 216 127 216 216 216 155 101 101 101 40715
Q RataRata 3770 2952 2715 4141 3132 2774 4267 3257 2772 1209 732 754 1181 706 772 1003 605 615 1012 629 759 266 292 292 292 292 271 216 140 207 202 214 169 168 168 104 43051
Q 80% (lt/dt) 3212 2662 1862 3591 2500 2077 3723 2777 2077 861 642 522 970 623 626 656 656 555 727 600 600 185 250 250 250 250 250 216 127 155 155 216 155 101 101 101 35281
Tabel 6 Data Debit Limpasan Intake Ngudikan Kiri Bulan 1
Nopember
2 3 1
Desember
2 3 1
Januari
2 3
Pebruari
1 2 3
Maret
1 2 3 1
April
2 3 1
Mei
2 3 1
Juni
2 3 1
Juli
2 3
Agustus
1 2 3
September
1 2 3 1
Oktober
2 3
Debit per tahun
2012
2011
2010
2009
2008
3111 3111 3111 3543 3543 3543 4885 2519 1465 1559 238 734 612 425 306 407 407 407 815 336 681 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35757
3543 3543 3543 4255 1888 834 2480 2165 1850 815 336 68 1559 238 734 1559 238 734 612 425 306 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31724
4255 1888 834 4885 2519 1465 3543 3543 3543 407 407 407 815 336 681 612 425 306 1559 238 734 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33400
2480 2165 1850 2480 2165 1850 3111 3111 3111 612 425 306 407 407 407 815 336 68 407 407 407 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27325
4885 2519 1465 3111 3111 3111 4255 1888 834 351 351 351 612 425 306 407 407 407 351 351 351 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29845
b. Kebutuhan Air Tabel 8 Data Klimatologi 5 Tahun (Tahun 2008 – 2012) Bulan T (°C) RH (%) Januari U (km/jam) n/N (%) T (°C) RH (%) Pebruari U (km/jam) n/N (%) T (°C) RH (%) Maret U (km/jam) n/N (%) T (°C) RH (%) April U (km/jam) n/N (%) T (°C) RH (%) Mei U (km/jam) n/N (%) T (°C) RH (%) Juni U (km/jam) n/N (%) T (°C) RH (%) Juli U (km/jam) n/N (%) T (°C) RH (%) Agustus U (km/jam) n/N (%) T (°C) RH (%) September U (km/jam) n/N (%) T (°C) RH (%) Oktober U (km/jam) n/N (%) T (°C) RH (%) Nopember U (km/jam) n/N (%) T (°C) RH (%) Desember U (km/jam) n/N (%)
5
,
2012 28 90 32.2 30 28.7 90 28.5 44 27.5 93 24.2 44 28.8 91 24.5 51 28.8 93 18.7 67 27.4 83 53.3 73 27.5 85 56.4 76 26.9 82 34.8 76 28.4 90 87.5 80 24.6 89 82.1 82 25.2 92 66.8 65 27 90 35 47
Tahun 2011 23.1 91 34 56 24.2 92 40 54.5 22.3 91 55 38 25.6 87 48 59 24.5 84 57 63 23.3 83 60 73 22.4 85 68.2 76 23.3 82 69 76 24.1 84 83.3 80.6 24.1 79 82.1 78.5 25.2 85 66.8 69.7 27 84 35 52.9
2010 27.7 90 45 45 28.2 89 27 56 27.8 92 38.2 39 28.4 90 30 68 27.6 89 53.3 67 27.4 87 56.4 76 27.5 85 34.8 77 26.9 82 87.5 67 28.4 84 86.4 80 30 83 76.8 82 30.3 86 55.7 65 27.8 90 22.4 47
Rata-Rata 2009 28 90 34 30 28.7 89 40 44 27.5 92 55 44 28.8 90 48 51 27.6 93 53.3 63 27.4 83 56.4 73 27.5 85 34.8 76 24.1 84 87.5 76 24.1 84 87.5 80 24.6 79 82.1 82 25.2 85 66.8 65 27 84 35 47
2008 23.1 90 32.2 45 24.2 89 28.5 56 22.3 92 24.2 39 25.6 90 24.5 68 28.8 84 53.3 63 27.4 83 56.4 73 27.5 85 34.8 76 26.9 82 87.5 76 28.4 84 83.3 80 30 79 82.1 82 30.8 85 66.8 65 27.8 84 35 47
25.98 90.2 35.48 41.2 26.8 89.8 32.8 50.9 25.48 92 39.32 40.8 27.44 89.6 35 59.4 27.46 88.6 47.12 64.6 26.58 83.8 56.5 73.6 26.48 85 45.8 76.2 25.62 82.4 73.26 74.2 26.68 85.2 85.6 80.12 26.66 81.8 81.04 81.3 27.34 86.6 64.58 65.94 27.32 86.4 32.48 48.18
Evaluasi Pola Tanam Di Daerah Irigasi Ngudikan Kiri Terhadap Kecukupan Air Untuk Pertanian Di Kecamatan Bagor Dan Rejoso Kabupaten Nganjuk Tabel 11 Kebutuhan Air yang Ada di Lapangan (FPR)
Tabel 9 PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI METODE PENMAN YANG DISEDERHANAKAN No
Data Bulanan
Januari Pebruari Maret April Mei Juni 25.98 26.8 25.48 27.4 27.46 26.58 90.2 89.8 92 89.6 88.6 83.8 41.2 50.9 40.8 59.4 64.6 73.6 35.8 32.8 39.32 35 47.12 56.5
1 2 3 4
Temperatur (°C) : T Kelembaban Udara Relatif (%) : RH Lama Jam Penyinaran Matahari (%) : n/N Kecepatan Angin (km/jam) : U
5 6 7 8
Tekanan Uap Jenuh (m-bar) : ea Tekanan Uap Nyata (m-bar) : ed Perbedaan Tekanan Uap (m-bar) : (ea - ed) Fungsi Angin a. U2 = U.(2/x)^0.15 b. f(U) = 0.27 x (1 + U2/100) Faktor Pembobot U & RH a. W = ((T – 22) x (0.73 – 0.71) x (24 – 22)) + 0.71 b.(1 - W) Radiasi Terrestial Ekstra (mm/hari) : Ra Radiasi Sinar Matahari (mm/hari) : Rs Radiasi Gelombang Pendek Netto (mm/hari) : Rns Efek Radiasi Gelombang Panjang a. Ta = t + 273°K b. f(Ta) = (117.74 x 10^-9 / 59) x Ta^4 c. f(ed) = 0.34 - 0.044 x (ed)^0.5 d. f(n/N) = 0.1 + 0.9(n/N) Radiasi Gelombang Panjang Netto (mm/hari) : Rnl Radiasi Netto (mm/hari) : Rn Faktor Pembobot Rn & W Faktor Koreksi ( C ) Potensial Evapotranspirasi (mm/hari) : PET a. Radiasi Term = Wx Rn b. Aerodinamic Term = (1 - W) x f(U) x (ea - ed) c. PET = C ((W x Rn) + ((1 - W) x f(U) x (ea - ed))) Evapotranspirasi (lt/dt/ha) ETo = PET / 8.64
Tahun
Bulan Juli Agustus September Oktober Nopember Desember 26.48 25.62 26.68 26.66 27.34 27.32 85 82.4 85.2 81.8 86.6 86.4 76.2 74.2 80.12 81.3 65.94 48.18 45.68 73.26 85.6 81.04 64.58 32.48
Debit LPR (lt/dt) (Ha.pol) Nopember
9
10 11 12 13
14 15 16 17 18
19
b.
1) 2) 3) 4)
35.28 31.68 3.60
32.46 36.56 36.68 34.81 34.60 32.76 29.87 32.75 32.50 29.17 29.41 27.00 2.60 3.80 4.18 5.64 5.19 5.77
35.02 29.84 5.18
34.98 28.61 6.37
36.43 31.55 4.88
36.39 31.44 4.95
8.96 0.29
8.21 0.29
9.84 0.30
8.76 11.80 14.14 11.44 18.34 0.29 0.30 0.31 0.30 0.32
21.43 0.33
20.29 0.32
16.17 0.31
8.13 0.29
0.87 0.13 16.10 7.61 5.71
0.90 0.10 16.06 8.43 6.32
0.85 0.15 15.54 7.31 5.48
0.93 0.07 14.52 8.29 6.22
0.90 0.10 14.94 10.20 7.65
0.90 0.10 15.76 10.86 8.14
0.92 0.08 15.92 9.65 7.24
0.92 0.08 15.88 8.10 6.08
0.89 0.11 12.56 8.13 6.10
0.89 0.85 0.11 0.15 12.94 13.82 8.56 8.99 6.42 6.74
299.68 16.10 0.10 0.82 1.32 6.33 0.76 1.20
299.66 16.09 0.10 0.83 1.40 6.74 0.76 1.22
300.34 16.24 0.09 0.69 1.05 6.19 0.76 1.19
300.32 16.23 0.09 0.53 0.81 5.27 0.76 1.12
3.73 0.13 4.07
4.16 0.10 5.07
3.53 0.12 3.05
4.05 3.80 3.66 3.88 0.08 0.09 0.19 0.17 5.18 5.40 7.31 7.09
4.02 0.27 8.90
4.83 0.17 10.07
5.15 0.21 13.27
4.73 0.12 8.77
4.02 0.11 6.60
0.47
0.59
0.35
0.60 0.63 0.85 0.82
1.03
1.17
1.54
1.01
0.76
Nopember
Desember
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
8.77 8.77 8.77 6.60 6.60 6.60 4.07 4.07 4.07 5.07 5.07 5.07 3.05 3.05 3.05 5.18 5.18 5.18 5.40 5.40 5.40 7.31 7.31 7.31 7.09 7.09 7.09 8.90 8.90 8.90 10.07 10.07 10.07 13.27 13.27 13.27
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.63 1.75 2.38 3.01 2.38 1.26 3.78 3.43 2.80 3.22 5.53 1.26 1.89 2.31 1.33 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
WLR (mm/hr)
2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50
2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50
DEBIT RENCANA : NFR (Nett Field Requirement) - (lt/dt/ha) TOR (Tersiery Offtake Requirement) - (lt/dt/ha) SOR (Secondary Offtake Requirement) - (lt/dt/ha) DR (Desendary Requirement) - (lt/dt/ha) FPR (Faktor Polowijo Relatif) - (lt/dt/ha.pol)
= = = = =
C1
C2
C
Etc (mm/hr)
LP 1.10 1.10 1.10 1.05 1.05 1.05 0.95 0.85 0.00 0.00 0.00 LP 1.10 1.10 1.10 1.05 1.05 1.05 0.95 0.85 0.00 0.00 0.00 0.50 0.65 0.75 1.00 1.00 1.00 0.82 0.72 0.45 0.00 0.00 0.00
LP LP 1.10 1.10 1.10 1.05 1.05 1.05 0.95 0.85 0.00 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.10 1.05 1.05 1.05 0.95 0.85 0.00 0.00 0.00 0.50 0.65 0.75 1.00 1.00 1.00 0.82 0.72 0.45 0.00 0.00
LP LP 1.10 1.10 1.08 1.05 1.05 1.00 0.90 0.43 0.00 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.08 1.05 1.05 1.00 0.90 0.43 0.00 0.00 0.25 0.58 0.70 0.88 1.00 1.00 0.91 0.77 0.59 0.23 0.00 0.00
17.29 17.29 9.65 7.26 7.10 6.93 4.27 4.07 3.66 2.15 0.00 0.00 17.29 17.29 3.36 5.70 5.57 5.44 5.67 5.40 4.86 3.11 0.00 0.00 1.77 4.08 4.96 7.79 8.90 8.90 9.16 7.75 5.89 2.99 0.00 0.00
MH
MKI
MK2
Lp
0.97 1.15 1.27 1.41 0.29
0.96 1.13 1.26 1.40 0.28
1.14 1.34 1.49 1.65 0.33
1.80 2.12 2.36 2.62 0.53
NFR (mm/hr) 17.29 17.29 12.64 9.35 8.72 8.09 6.19 7.31 2.29 3.64 4.27 3.85 11.76 16.03 5.66 7.37 8.35 7.68 7.90 7.90 5.40 7.31 7.31 7.31 7.09 7.09 7.09 8.90 8.90 8.90 10.07 10.07 10.07 13.27 13.27 13.27
Debit LPR (lt/dt) (Ha.pol)
2012 FPR (lt/dt/Ha.pol)
Debit LPR (lt/dt) (Ha.pol)
Rata-Rata FPR (lt/dt/Ha.pol)
Debit LPR (lt/dt) (Ha.pol)
FPR (lt/dt/Ha.pol)
500 1138 2378 2804 2604 2604 2610 2610 2610 2610 2610 2105 780 764 690 690 690 649 649 649 657 646 657 657 657 657 657 547 142 476 474 474 474 474 474 169
0.11 0.35 0.26 0.09 0.10 0.23 0.23 0.23 0.23 0.10 0.08 0.10 0.28 0.28 0.31 0.31 0.31 0.24 0.49 0.49 0.49 0.50 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.40 0.89 0.45 0.46 0.46 0.33 0.21 0.21 0.59
321 479 754 612 612 612 612 612 612 612 612 612 612 522 250 250 250 250 250 250 250 185 250 250 250 250 250 216 76 127 321 321 321 321 321 216
870 2380 3272 2604 2604 2604 2604 2604 2604 2604 2604 1837 725 674 674 660 660 660 660 660 571 360 657 657 657 657 657 541 187 230 490 490 490 490 490 308
0.37 0.20 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.33 0.84 0.78 0.37 0.38 0.38 0.38 0.38 0.38 0.44 0.51 0.38 0.38 0.38 0.38 0.38 0.40 0.41 0.55 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.70
0 158 612 612 612 612 612 612 612 479 358 358 358 321 321 250 250 250 250 284 250 321 321 321 321 321 321 216 155 155 155 216 216 216 216 0
160 1240 2620 3092 2604 2604 2604 2604 2604 2604 2604 1837 653 653 653 653 653 653 653 653 653 653 653 653 653 653 653 593 245 245 427 627 627 627 627 211
0.00 0.13 0.23 0.20 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.18 0.14 0.20 0.55 0.49 0.49 0.38 0.38 0.38 0.38 0.44 0.38 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.36 0.63 0.63 0.36 0.34 0.34 0.34 0.34 0.00
101 250 397 479 479 479 612 612 612 479 358 358 358 321 321 250 250 250 250 284 250 321 321 321 321 321 216 216 216 321 101 101 0 101 101 101
160 1240 2620 3092 2596 2596 2604 2604 2604 2604 2153 1416 657 657 657 657 657 657 657 533 370 657 657 657 657 657 556 510 510 438 438 438 438 438 482 0
0.63 0.20 0.15 0.16 0.18 0.18 0.23 0.23 0.23 0.18 0.17 0.25 0.55 0.49 0.49 0.38 0.38 0.38 0.38 0.53 0.67 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.39 0.42 0.42 0.73 0.23 0.23 0.00 0.23 0.21 0.00
115 307 555 486 486 614 612 612 612 460 381 381 381 340 286 243 243 231 264 278 264 266 292 292 292 292 271 216 140 207 202 214 169 168 168 104
438 1448 2809 2840 2604 2604 2606 2606 2606 2606 2516 1961 1004 704 672 669 669 661 661 636 588 601 656 656 656 656 636 570 279 396 414 454 454 454 463 186
0.26 0.22 0.20 0.17 0.19 0.24 0.23 0.23 0.23 0.18 0.15 0.20 0.48 0.49 0.43 0.36 0.36 0.35 0.40 0.44 0.47 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.43 0.38 0.55 0.55 0.52 0.52 0.39 0.37 0.37 0.34
Sering terjadi MK1 Sering terjadi MK2
754 101 479 250 216
3154 242 2610 687 242
0.29 0.16 0.18 0.36 0.38
612 101 612 321 216
2804 142 2610 690 474
0.35 0.21 0.23 0.31 0.49
754 76 612 250 321
3272 187 2604 660 490
0.37 0.37 0.23 0.38 0.65
612 0 612 321 216
3092 211 2604 653 627
0.23 0.00 0.23 0.49 0.34
612 0 479 321 101
3092 0 2604 657 438
0.63 0.00 0.23 0.49 0.23
614 104 612 243 292
2840 186 2606 669 454
0.55 0.15 0.23 0.36 0.45
Maret
April
Juni
Juli
September
Oktober Maksimum MH Minimum Sering terjadi MH
Perhitungan Water Balance dari perhitungan neraca air, dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Water Balance dari perhitungan data yang ada di lapangan Contoh perhitungan dari data yang ada di lapangan a. Total Q yang dibutuhkan di intake kiri = LPR x FPR = 160 lt/dt/ha.pol x 0,63 ha.pol = 101 lt/dt b. Water Balance = Q rata-rata di intake kiri – Q yang dibutuhkan di intake kiri = 202 lt/dt – 101 lt/dt = 101 lt/dt c. Untuk Q 80% andalan Dam, Q rata-rata di intake kiri, dan Q yang dibutuhkan di intake kanan mengacu pada data di lapangan. 2. Water Balance dari perhitungan perencanaan neraca air alternatif a. Perhitungan neraca air alternatif menggunakan rurmus yang sama dengan perhitungan neraca air dari data di lapangan. Sedangkan FPR-nya menggunakan FPR 0,26 ha.pol, karena FPR dari perhitungan data klimatologi terlalu besar. Dari hasil evaluasi pola tanam alternatif 1 sampai dengan pola tanam alternatif 6, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pola tanam yang digunakan adalah pola tanam yang ada di lapangan, yaitu padi – palawija – palawija, dengan penambahan PGI (0%-10%), dan awal tanam Nopember I. 2. Efisiensi irigasi yang digunakan adalah 0,95 dari saluran sekunder, yaitu rata-rata pertahun sebesar 0,2 lt/dt. Untuk keadaan beberapa bangunan di saluran sekunder dan
DR (lt/dt/ha)
(lt/dt/ha) 2.00 2.00 1.46 1.08 1.01 0.94 0.72 0.85 0.27 0.42 0.49 0.45 1.36 1.86 0.66 0.85 0.97 0.89 0.91 0.91 0.63 0.85 0.85 0.85 0.82 0.82 0.82 1.03 1.03 1.03 1.17 1.17 1.17 1.54 1.54 1.54
2011 FPR (lt/dt/Ha.pol)
55 397 612 250 250 612 612 612 612 250 216 216 216 216 216 216 216 155 321 321 321 321 321 321 321 321 321 216 127 216 216 216 155 101 101 101
Pebruari
Kebutuhan Air di Sawah (NFR) Untuk menentukan kebutuhan air di sawah adalah dengan cara sebagai berikut: Kebutuhan air untuk tanaman (ETc) Perkolasi Curah Hujan Efektif Penggantian Lapisan Eto Re P (mm/hr) (mm/hr) (mm/hr)
Debit LPR (lt/dt) (Ha.pol)
0.20 0.20 0.13 0.18 0.18 0.29 0.23 0.23 0.23 0.18 0.14 0.14 0.16 0.42 0.47 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.27 0.38 0.38 0.38 0.38 0.38 0.33 0.40 0.37 0.89 0.89 0.64 0.42 0.42 0.42
Desember
Tabel 10 Perhitungan Kebutuhan Air Dari Data Klimatologi (Nopember I) Periode
2010 FPR (lt/dt/Ha.pol)
500 1240 3154 2610 2610 2610 2610 2610 2610 2610 2610 2610 2206 770 687 687 687 687 687 687 687 687 657 657 657 657 657 657 313 590 242 242 242 242 242 242
Agustus
298.98 299.8 298.48 300.4 300.5 299.6 299.5 298.62 15.95 16.12 15.84 16.25 16.26 16.07 16.05 15.87 0.10 0.09 0.10 0.09 0.09 0.10 0.10 0.11 0.47 0.56 0.47 0.63 0.68 0.76 0.79 0.77 0.74 0.83 0.74 0.91 0.99 1.25 1.28 1.36 4.97 5.49 4.74 5.31 4.95 4.84 5.14 5.39 0.75 0.76 0.74 0.76 0.77 0.76 0.75 0.75 1.09 1.13 1.08 1.12 1.11 1.12 1.14 1.16
Debit LPR (lt/dt) (Ha.pol)
101 250 397 479 479 754 612 612 612 479 358 358 358 321 321 250 250 250 250 250 250 185 250 250 250 250 250 216 127 216 216 216 155 101 101 101
Mei
0.93 0.07 13.22 7.92 5.94
2009 FPR (lt/dt/Ha.pol)
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Januari
33.53 30.24 3.29
2008
Bulan
3.08 3.08 2.25 1.66 1.55 1.44 1.10 1.30 0.41 0.65 0.76 0.69 2.09 2.85 1.01 1.31 1.49 1.37 1.41 1.41 0.96 1.30 1.30 1.30 1.26 1.26 1.26 1.58 1.58 1.58 1.79 1.79 1.79 2.36 2.36 2.36
Penyiapan lahan : 1 bulan Efisiensi TOR : 80% Efisiensi SOR : 90% Efisiensi DR : 90%
6
Evaluasi Pola Tanam Di Daerah Irigasi Ngudikan Kiri Terhadap Kecukupan Air Untuk Pertanian Di Kecamatan Bagor Dan Rejoso Kabupaten Nganjuk tersier yang rusak, sehingga tidak bisa mengalirkan air dengan lancar. 3. Sistim golongan pada pola tanam yang ada menggunakan sistim dua golongan, yaitu Gol A: Sekunder NU (330 ha) dan Gol B: Sekunder MU (327 ha). Sistim golongan tersebut kurang efektif sehingga perlu diganti dengan sistim tiga golongan. Yaitu, Gol A: Sekunder NU (240 ha), Gol B: Sekunder DU (90 ha), dan Gol C: Sekunder MU (327 ha). 4. Berdasarkan data yang ada di lapangan, besar FPR maksimum adalah 0,55 lt/dt/ha.pol dan besar FPR minmum adalah 0,15 lt/dt/ha.pol. Dari hasil evaluasi data kecukupan air Q 80% di intake kiri dengan data kecukupan air dari klimatologi, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari hasil evaluasi data kecukupan Q 80% di intake kiri, didapatkan debit pada musim kemarau sebesar 250 lt/dt, setelah bangunan irigasi yang rusak diperbaiki. 2. Dari hasil evaluasi data klimatologi, didapatkan kecukupan air untuk sawah (NFR) pada Musim Hujan sebesar 0,97 lt/dt/ha, Musim Kemarau I sebesar 0,96 lt/dt/ha, Musim Kemarau II sebesar 1,14 lt/dt/ha, dan LP sebesar 1,80 lt/dt/ha. 3. Dari hasil evaluasi data klimatologi, FPR yang dihasilkan pada Musim Hujan sebesar 0,29 lt/dt/ha.pol, pada Musim Kemarau I sebesar 0,28 lt/dt/ha.pol, pada Musim Kemarau II sebesar 0,33 lt/dt/ha.pol, dan pada LP 0,53 lt/dt/ha.pol. Jadi, pada Musim Hujan FPR di lapangan lebih kecil dibandingkan dengan FPR dari data klimatologi. Sedangkan pada Musim Kemarau I dan II FPR di lapangan lebih besar dibandingkan dengan FPR dari data klimatologi. 4. Jadi, dengan pola tanam yang ada, menggunakan sisitim tiga golongan, dan direncanakan FPR sebesar 0,26 lt/dt/ha.pol, dapat meningkatkan intensitas tanaman sebesar 35%. Dari intensitas yang ada 265% meningkat menjadi 300% per satu tahun dengan awal tanam Nopember 1, ditunjukkan pada rencana tata tanam alternatif 4.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan evaluasi hasil dan analisis data, maka dapat dihasilkan beberapa kesimpulan dan saran yang bermanfaat untuk pihak yang terkait dalam masalah ini. A. Simpulan 1 Dari hasil evaluasi data kecukupan Q 80% di intake kiri, didapatkan debit pada musim kemarau sebesar 250 lt/dt, setelah bangunan irigasi yang rusak diperbaiki. 2 Dari hasil evaluasi data klimatologi, didapatkan kecukupan air untuk sawah (NFR) pada Musim Hujan sebesar 0,97 lt/dt/ha, Musim Kemarau I sebesar 0,96 lt/dt/ha, Musim Kemarau II sebesar 1,14 lt/dt/ha, dan LP sebesar 1,80 lt/dt/ha. 3 Dari hasil evaluasi data klimatologi, FPR yang dihasilkan pada Musim Hujan sebesar 0,29 lt/dt/ha.pol, pada Musim Kemarau I sebesar 0,28 lt/dt/ha.pol, pada Musim Kemarau II sebesar 0,33 lt/dt/ha.pol, dan pada LP 0,53 lt/dt/ha.pol. Jadi, pada Musim Hujan FPR di lapangan lebih kecil dibandingkan dengan FPR dari data klimatologi. Sedangkan pada Musim Kemarau I dan II FPR di lapangan lebih besar dibandingkan dengan FPR dari data klimatologi. 4 Jadi, dengan pola tanam yang ada, menggunakan sisitim tiga golongan, dan direncanakan FPR sebesar 0,26 lt/dt/ha.pol, dapat meningkatkan intensitas tanaman sebesar 35%. Dari intensitas yang ada 265% meningkat menjadi 300% per satu tahun dengan awal tanam Nopember 1, ditunjukkan pada rencana tata tanam alternatif 4. B. Saran 1 Selalu memperhatikan aturan rencana tata tanam (menghitung LPR), golongan, dan giliran. 2 Adanya peningkatan operasional pada jaringan irigasi, agar kebutuhan air tercukupi secara maksimal. 3 Selalu memperhatikan keadaan bangunanbangunan di jaringan irigasi tersebut, bila terjadi kerusakan agar segera diperbaiki supaya tidak mengganggu aliran air di jaringan irigasi.
7
Evaluasi Pola Tanam Di Daerah Irigasi Ngudikan Kiri Terhadap Kecukupan Air Untuk Pertanian Di Kecamatan Bagor Dan Rejoso Kabupaten Nganjuk DAFTAR PUSTAKA Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Daerah Kabupaten Nganjuk, 2012. Data Hujan Tahunan. Nganjuk.
Proyek Irigasi, WarujayengTuritunggorono, 2012. Data Klimatologi. Nganjuk. Indiah, K. 2003. Irigasi I. Surabaya: Unesa University Press R. Gandakoesoemah. 1997. Ilmu Irigasi. Bandung: Sumur Bandung Direktorat Jenderal PU Pengairan, 1986. Standar Perencanaan Irigasi KP01. Bandung: CV. Galang Perkasa. Suhardjono, 1994. Kebutuhan Air Tanaman. Malang: ITN Malang Press. Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Univesitas Negeri Surabaya.
Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Daerah Kabupaten Nganjuk, 2012. Pencatatan Debit Bangunan Pengambilan I dan Pencatatan Debit Sungai. Nganjuk. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan UPTD Nganjuk Kabupaten Nganjuk, 2012. Pengukuran Debit dan Data Tanaman. Nganjuk. Departemen Pekerjaan Umum Kantor Wilayah Propinsi Jawa Timur Proyek Irigasi Jawa Timur, 2012. Review Design Daerah Irigasi Widas Saluran Sekunder Ngudikan Kiri .Nganjuk. Direktorat Jenderal PU, Direktorat Jenderal Pengairan, Direktorat Irigasi,
8