Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA Kristub Subur, Agustina Wilujeng, Harmin Sulistiyaning Titah Program Studi Magister Teknik Prasarana Lingkungan Pemukiman Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Surabaya
ABSTRAK Salah satu faktor lingkungan yang penting dan utama untuk diperhatikan dalam pengembangan wilayah perkotaan adalah faktor penanganan persampahan, di beberapa kota di Indonesia masalah persampahan sering kali menimbulkan permasalahan, karena kapasitas sarana pelayanan persampahan sangat terbatas, dan terkadang pemerintah tidak mampu memberikan pelayanan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya pelayanan persampahan dan mengevaluasi secara teknis kebutuhan sarana dan prasarana pengangkutan sampah serta melakukan evaluasi biaya pengangkutan dan peluang efisiensi pengangkutan sampah dari TPS ke TPA di Kota Palangka Raya. Kegunaan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bagi Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kota Palangka Raya dalam menentukan langkah-langkah pengelolaan, sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat ditingkatkan agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat, juga dapat menjadi salah satu masukan bagi Pemerintah Kota Palangka Raya, khusunya dalam membuat kebijakan mengenai pengelolaan persampahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian lapangan dengan teknik pengumpulan data dan observasi lapangan. Sebagai sumber data primer adalah sumber informasi terpilih yang relevan, dan data sekunder diperoleh melalui penelaahan dokumen-dokumen, laporan Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kota Palangka Raya dan buku-buku yang relevan dengan topik penelitian. Dari hasil analisa bahwa pelaksanaan kegiatan pengangkutan, jumlah sarana dan rute pengangkutan yang ada saat ini untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA sudah cukup memadai, namun perlu ditingkatkan lagi dengan menambah ritasinya sehingga menghemat biaya operasional dan pemeliharaan. Disamping itu masih diperlukan optimalisasi pemanfaatan dan pemeliharaan sarana baik teknis maupun administrasi agar dapat terpelihara dan berfungsi dengan baik. Untuk meningkatkan pelayanan kegiatan pengangkutan sampah bagi institusi pengelola disarankan perlunya melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan, profesionalisme dan kredibilitas pegawai, melalui kegiatan pelatihan dan kursus. Juga perlunya memanfaatkan dukungan masyarakat secara proposional, yaitu dengan meningkatkan sifat pro aktif dalam menangani permasalahan persampahan di lapangan diiringi dengan upaya perbaikan atau tindakan penyempurnaan. Kata kunci : Pengangkutan, TPS, TPA
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di suatu daerah salah satunya akan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan ruang untuk pemukiman. Pada umumnya setiap pertumbuhan permukiman selanjutnya akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan terhadap pelayanan fasilitas perumahan, seperti sistem pengelolaan sampah. Di wilayah perkotaan pada beberapa tahun terakhir ini masalah penanganan persampahan, selalu dikaitkan dengan pengaturan tata ruang kota, dimana suatu kawasan sudah diatur fungsinya apakah sebagai kawasan pengembangan pemukiman atau untuk penggunaan lainnya. Adapun pengaturan demikian, dimaksudkan agar terciptanya suatu lingkungan yang layak dan nyaman serta memenuhi standar kesehatan lingkungan yang diinginkan. Salah satu faktor lingkungan yang penting dan utama untuk diperhatikan dalam pengembangan wilayah perkotaan adalah faktor penanganan persampahan. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan pengelolaan persampahan adalah menjadi salah satu perhatian utama bagi pemerintah kota. Di beberapa kota di Indonesia masalah persampahan sering kali menimbulkan permasalahan bagi masyarakat, karena pada satu sisi permasalahan tersebut dirasakan sangat mendesak, dan pada sisi lain kapasitas sarana pelayanan persampahan sangat terbatas, dan terkadang pemerintah tidak mampu memberikan pelayanan yang optimal. Kota Palangka Raya dengan luas wilayah 2.678,51 km2, dengan jumlah penduduk sampai tahun 2004 adalah sebanyak 182.264 jiwa, menghasilkan rata-rata timbulan sampah perhari sebesar 455,66 m3/hari dari produksi sampah tersebut yang tertangani sebesar 279 m3/hari atau sekitar 61,22 % Sisa sampah yang tidak terangkut sebesar 176,66 m3/hari menjadi sampah liar, sebagian dibuang sebagian lagi ditimbun dan dibakar oleh masyarakat. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan beban dalam menanggulangi sampah baik dari kuantitas sampah maupun kebutuhan sarana pengangkutan sampah. Kegiatan pengangkutan sampah merupakan sebagai salah satu aspek penting dalam pengelolaan persampahan, kegiatan pengangkutan sampah akan mempengaruhi jumlah sampah yang terangkut, sarana pengangkutan atau kendaraan yang digunakan serta biaya yang dibutuhkan. Pengangkutan sampah di Kota Palangka Raya masih belum efisien, karena dengan jumlah personil tenaga honorer pengangkutan sampah sebanyak 86 orang serta dump truk yang ada sekarang berjumlah 10 Unit dan Arm roll 4 Unit masing masing kendaraan hanya bekerja 1 – 2 rit/ sehari, padahal jarak rata-rata TPA dari pusat kota hanya berkisar 14,6 Km. Rendahnya ritasi yang dilakukan selama ini, menyebabkan besarnya biaya operasional. Terkait dengan keberadaan sebagai sebuah organisasi teknis maka Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kota Palangka Raya, merupakan salah satu instansi yang berfungsi sebagai penggali potensi penerimaan daerah. Hal ini menjadi sangat berarti sekali bagi daerah pada era otonomi daerah saat ini dimana daerah dituntut untuk mengembangkan sendiri sumber daya yang dimilikinya. Oleh karena itu dimasa mendatang pengelolaan persampahan di Kota Palangka Raya diupayakan untuk ditingkatkan, mengingat jumlah sampah yang dihasilkan akan semakin bertambah mengikuti perkembangan Kota dan peningkatan jumlah penduduk.
ISBN : 979-99735-1-1 D-2-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengangkutan sampah berkaitan dengan waktu, rute, jumlah truk dan sampah yang terangkut dari TPS ke TPA di Kota Palangka Raya, 2. Untuk mengetahui rencana pengembangan kebutuhan alat angkut sampah di Kota Palangka Raya tahun 2015 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan, sistim penanganan pengangkutan yang dikaji merupakan sistim pengangkutan yang sudah ada. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan observasi lapangan, dengan tahapan pertama melakukan pengamatan lapangan dan mempelajari kondisi pengangkutan sampah yang sudah ada di Kota Palangka Raya dari data-data sekunder Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kota Palangka Raya. Selanjutnya akan dilakukan observasi langsung ke lapangan untuk mendapatkan datadata pengukuran waktu dan jarak pengumpulan, waktu dan jarak pengangkutan dan pemakaian bahan bakar, peralatan dan material pendukung pengangkutan. Sebagai pendukung data-data hasil pengukuran akan dilaksanakan wawancara detail mengenai pengangkutan kepada Aparat Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan seperti supir truk, petugas pengumpul dan bongkar muat sampah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui waktu dan jarak pengumpulan serta pengangkutan untuk kemudian diketahui ritasi alat pengumpul dan kendaraan pengangkut sehingga dapat direkomendasikan teknis operasional pengangkutan yang lebih baik serta peluang-peluang efisiensi sarana pengangkutan sampah di Kota Palangka Raya yang dapat dilakukan pada saat ini dan pengembangan kebutuhan sarana pengangkutan tahun 2015.
HASIL ANALISIS DAN EVALUASI Aspek Teknis Operasional Pengangkutan Sampah Tempat Pembuangan Sementara Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Kota Palangka Raya ada 2 jenis, yaitu Bak Sampah terbuka dari pasangan batu bata dan kontiner, dilihat dari bentuknya, jenis dan volume TPS di Palangka Raya tidak memiliki standar. Didaerah yang berdekatan dengan pasar atau tempat komersial diberi kontiner dengan volume 8 m 3 sedang untuk di daerah perumahan diberi TPS dengan pasangan batu bata dengan volume rata-rata 2,25 m3 sampai 3,35 m3. Proses pemindahan dilakukan secara manual, sehingga waktu yang digunakan cukup panjang. Di samping itu pemindahan ini menimbulkan ceceran sampah di sekitar lokasi yang harus dibersihkan, sehingga menambah waktu operasional pengangkutan. Jumlah bak sampah yang terbuat dari pasangan batu bata dan kontiner yang berfungsi sebagai TPS di Kota Palangka Raya ada 122 unit. Jika semua TPS dikumpulkan, maka volume bersama seluruh TPS di Palangka Raya adalah 404,1 m3. Sedangkan jika dihitung dari jumlah penduduk kota diwilayah fungsional 151.546 jiwa, dengan perkiraan 1 jiwa menghasilkan 2,75 liter sampah setiap hari maka terdapat 416,75 m3
ISBN : 979-99735-1-1 D-2-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
sampah per hari maka sebenarnya jumlah TPS masih kurang. Tetapi dilihat dari volume truk dan jumlah rit maka volume sampah yang terangkut ke TPA hanya 226,8 m3, ini berarti hanya 54 % sampah yang dikelola dan bisa terangkut ke TPA. Dari hasil perhitungan jika volume TPS rata-rata 3,3 m3 maka sebenarnya untuk dapat menampung timbunan sampah tersebut dibutuhkan sekitar 126 unit TPS. Dihitung dari luas fungsional kota Palangka Raya 121,62 km2 dengan peletakan TPS pada jalan-jalan utama maka sebenarnya jangkauan pelayanan rata-rata tiap TPS menampung luas daerah per-radius 0,996 km2 atau tiap TPS memiliki jangkauan pelayanan rata-rata 0,498 km. Jika dilihat dari standar jangkauan TPS yang 500 m2 sebenarnya jarak jangkauan yang ada sudah mencukupi dengan perbandingan jumlah TPS yang berlebihan. Pengangkutan Sampah Armada pengangkutan sampah di Kota Palangka Raya terdiri dari 4 (empat) Arm Roll Truck dan 10 (sepuluh) Dump Truck yang masing-masing 8 unit dengan kapasitas 6 m3 dan 2 unit dengan kapasitas 4 m3. Setiap truck sampah dapat melakukan 2 trip per hari. Pengangkutan sampah dengan Arm Roll Truck menggunakan menggunakan sistim kontiner angkat (hauled container system), dimana dari pool kendaraan tanpa kontiner menuju lokasi pertama mengangkat kontiner isi kemudian membuang ke TPA dan kembali ke lokasi awal untuk meletakkan kontiner kosong dan langsung menuju lokasi berikutnya, begitu seterusnya.. Sedangkan kendaraan sampah jenis dump truck menggunakan sistem kontiner tetap, dimana kendaraan dari pool menuju TPS I sampai TPS terakhir, dan selanjutnya membuang sampah tersebut ke TPA. Dari TPA truk menuju TPS berikutnya untuk ritasi kedua. Demikian selanjutnya sampai ritasi terakhir. Sistem ini berjalan cukup baik. Masing-masing truck mengambil sampah rata-rata di 3 (tiga) lokasi TPS. Analisis Pengangkutan dengan Dump Truck Sampai saat ini kegiatan pengangkutan sampah di Kota Palangka Raya lebih di dominasi kendaraan jenis dump truck (sebanyak 10 unit kendaraan) dibanding kendaraan jenis arm roll truck (sebanyak 4 unit kendaraan). Pola pengangkutan sampah dengan kendaraan dump truck di Kota Palangka Raya pada prinsipnya mirip menggunakan pola stationary container system (SCS). Dimana sampah dimuat pada TPS dari bak pasangan batu bata, namun penerapan sistim ini juga digabungkan dengan kegiatan pengumpulan door to door antar TPS tersebut. Jarak Tempuh dan Waktu Trip Pengangkutan Dari data pengamatan yang dilakukan, jarak yang ditempuh masing-masing kendaraan dari pool sampai kembali lagi ke pool, serta kecepatan kendaraan pada masing-masing tahapan pelaksanaan pengangkutan bervariasi. Dari pengamatan terlihat total waktu tempuh kendaraan dump truck dari pool sampai kembali ke pool tidak jauh berbeda, menunjukkan pengaturan rute kendaraan sudah cukup baik.. Sedangkan waktu antar TPS relatif lama yaitu ± 4,39 km/jam, hal ini disebabkan kendaraan melakukan pengumpulan langsung antar TPS pada seluruh rute jalan yang dilalui oleh kendaraan tersebut sehingga laju kendaraan relatif sangat lambat.
ISBN : 979-99735-1-1 D-2-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Jumlah Trip Pengangkutan Dari hasil perhitungan jumlah trip kendaraan dumpa truck, tanpa adanya perbaikan pada waktu muat dan pola pengangkutan ternyata dengan rata-rata jarak dan waktu tempuh yang sama kendaraan dump truck dapat bekerja dengan 3 trip per hari. Jika merujuk pada SK SNI T-13-1990-F tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, menyebutkan bahwa untuk pengangkutan sampah dengan menggunakan kendaraan truck dapat dilaksanakan sebanyak 1-4 trip/hari. Dari kondisi eksisting dengan trip kendaraan yang berkisar 2 trip perhari untuk kendaraan dump truck sebenarnya telah memenuhi batas minimal SNI tersebut, namun masih belum optimal sehingga akan mempengaruhi tingkat efisiensi kegiatan karena hasil analisa teknis terhadap trip kendaraan ternyata masih dapat ditingkatkan. Berikut perbandingan kondisi eksisting dengan jumlah trip yang masih dapat dilakukan seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil evaluasi pengangkutan sampah dengan Dump truck
Nomor Plat Kendaraan KH. 945 AE KH.8048 AW KH.944 AE KH. 919 AA
Jumlah Trip Eksisting 2 2 2 2
Jumlah Trip seharusnya 3 3 3 3
Keterangan Belum efisien Belum efisien Belum efisien Belum efisien
Dari 4 sampel kendaraan yang diamati jika dibandingkan dengan jumlah trip eksisting dengan hasil analisa dan perhitungan teknis, ternyata masing-masing kendaraan yang telah bekerja sebenarnya mampu menambah sebanyak 1 trip/hari lagi sehingga menjadi 3 rit/hari. Jika ditinjau dari target yang ditetapkan oleh Sub Dinas Kebersihan Kota Palangka Raya semua kendaraan telah memenuhi target yang dibebankan dalam artian bahwa seluruh rute dan sampah telah terangkut, maka berdasarkan target yang dibebankan dapat dikatakan bahwa pelaksanaan kegiatan pengangkutan sampah telah berjalan dengan baik, namun berdasarkan jam kerja yang ditetapkan kegiatan pengangkutan berlangsung belum optimal, karena masih ada sisa waktu kerja yang seharusnya masih dapat digunakan untuk melaksanakan pengangkutan menjadi 3 trip/hari. Analisis Waktu Ritasi Arm Roll Truck Jarak Tempuh dan Waktu Trip Pengangkutan Jumlah kendaraan arm roll truck yang digunakan sebagai pengangkut sampah di Kota Palangka Raya sejumlah 4 unit. Dari pengamatan yang dilakukan rata-rata setiap hari kendaraan arm roll truck melakukan sebanyak 2 rit per hari dengan mulai waktu pelaksanaan pada pagi hari Dari data hasil pengamatan didapat bahwa jarak tempuh rata-rata kendaraan arm roll truck untuk pengangkutan satu kontiner adalah 32.98 km, sedangkan rata-rata total jarak tempuh per hari jauh lebih panjang jika dibandingkan dengan jarak tempuh kendaraan dump truck yakni 79,6 km.
ISBN : 979-99735-1-1 D-2-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Dari data hasil pengamatan terlihat bahwa waktu angkat kontiner sangat bervariasi yakni dari ± 14 menit/kontiner sampai dengan ± 22 menit, akibat kondisi masing-masing kontiner tidak sama. Jumlah Trip Pengangkutan Dari hasil perhitungan jumlah trip kendaraan arm roll truck, tanpa adanya perbaikan pada waktu muat dan pola pengangkutan ternyata dengan rata-rata jarak dan waktu tempuh yang sama trip kendaraan arm roll truck masih dapat ditingkatkan menjadi rata-rata minimal 3 trip per hari. Ditinjau dari target atau beban kerja yang diberikan pelaksanaan pengangkutan dengan arm roll truck kondisi eksisting telah berjalan dengan baik, karena dapat mengangkat kontiner sesuai target yang dibebankan serta tidak melebihi waktu kerja yang ditetapkan, namun seperti halnya pengangkutan dengan dump truck, pelaksanaan belum optimal karena waktu kerja yang telah ditetapkan tidak digunakan secara maksimal,banyak sisa waktu menjadi terbuang padahal menurut evaluasi teknis yang dilakukan seharusnya masih dapat mengangkat 1 unit kontiner lagi. Dari data pengamatan dilapangan bahwa waktu angkat kontiner yang dibutuhkan untuk mengangkut kontiner bervariasi antara 10 menit s/d 22 menit.. Jika waktu pick up diperbaiki dengan mengambil asumsi waktu tercepat yang dapat dilakukan arm roll truck kondisi eksisting yakni rata-rata menjadi ± 10 menit dan waktu untuk meletakan kontiner ± 5 menit untuk masing-masing kontiner, serta faktor off route menjadi 0,15 , maka kendaraan masih dapat menambah sebanyak 1 kontiner menjadi 3 kontiner/hari dari jumlah semula 2 kontiner/hari. Hasil perhitungan jumlah trip kendaraan arm roll truck dengan optimasi waktu angkat tanpa adanya perubahan rata-rata jarak dan waktu tempuh serta perbandingan jumlah kontiner yang masih bisa diangkat dengan kondisi eksisting hasil evaluasi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil evaluasi pengangkutan sampah dengan arm roll truck
Nomor Kendaraan KH.1910 AA KH 8008 AW KH 946 AE KH 8009 AW
Jumlah Trip Eksisting 2 2 2 2
Jumlah Trip seharusnya 3 2 2 2
Jumlah Trip Setelah Optimasi 3 3 3 3
Keterangan Belum efisien Belum Efisien Belum Efisien Belum Efisien
Jumlah Kendaraan Pengangkut Dari kondisi eksisting jumlah kendaraan pengangkut sampah adalah sebanyak 14 unit kendaraan dengan total sampah terangkut sebanyak ± 279 m3/hari. Hasil evaluasi dan analisis terhadap jumlah trip pengangkutan, diperoleh bahwa trip kendaraan masih dapat ditingkatkan bagi kedua jenis kendaraan yakni untuk kendaraan dump truck menjadi 3 trip/hari dan arm roll truck 3 trip/hari. Peningkatan ini dilaksanakan dengan waktu kerja tetap selama 7 jam/hari tanpa melakukan perubahan pola pengangkutan. Hasil analisa dan perhitungan jumlah trip yang dapat dicapai serta total sampah terangkut apabila dilakukan peningkatan trip pengangkutan untuk kedua jenis kendaraan pengangkut sebesar 340,2 m3/hari. Hasil perhitungan menunjukkan dengan jumlah kendaraan pengangkut sampah yang ada sekarang apabila jumlah trip yang dapat dicapai seharusnya bisa terlaksana
ISBN : 979-99735-1-1 D-2-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
terjadi kenaikan jumlah trip/hari dari rata-rata 28 trip/hari menjadi 42 trip/hari (meningkat ± 50 %) serta jumlah sampah terangkut dari 279 m3/hari menjadi 340,2 m3/hari (meningkat ± 21,93 %), menunjukkan kemampuan kendaraan yang ada untuk mengangkut sampah sudah cukup maksimal dari total timbulan sampah Kota Palangka Raya 416,75 m3/hari atau sebesar 81,6 % pengangkutan sampah bisa terlayani di Kota Palangka Raya. Untuk mengangkut sampah sebesar 279 m3/hari dengan 33 trip kendaraan setiap hari seharusnya bisa dilaksanakan dengan 11 unit kendaraan, yaitu 7 unit kendaraan dump truck kapasitas 6 m3 dan 4 unit arm roll truck kapasitas 6 m3. Tetapi apabila dibandingkan dengan jumlah timbulan sampah yang dilayani di Kota Palangka Raya masih kurang. Memperhatikan pada SNI. 03-3242-1994 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman, dimana disebutkan bahwa kemampuan pelayanan kendaraan truk sampah dengan kapasitas kendaraan 7 – 10 m3 adalah sebanyak 10.000 jiwa. Dengan jumlah penduduk Kota Palangka Raya hanya sebanyak ± 151.546 jiwa, maka seharusnya jumlah kendaraan yang dibutuhkan maksimum hanya 16 unit kendaraan. Selengkapnya jumlah kendaraan kondisi eksisting, kebutuhan hasil evaluasi teknis dan SNI dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Evaluasi Kebutuhan Kendaraan Pengangkut Sampah
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jenis kendaraan Dump Truk Dump Truk Dump Truck Arm Roll Arm Roll
Kapasitas (m3) 4 6 8 6 8
Jumlah kendaraan Saat ini (unit) 2 8 2 2
Jumlah Kendaraan Hasil Analisa (Unit) 7 2 2
Berdasarkan SNI 10 6
Hasil evaluasi terhadap teknis dan SNI memperlihatkan bahwa jumlah kendaraan masih kurang 2 unit. Disamping perbedaan jumlah unit kendaraan hasil evaluasi teknis dan SNI terjadi karena dari 14 unit kendaraan yang dioperasikan, diantaranya 2 unit kendaraan berkapasitas bak 4 m3 dan 10 unit kendaraan berkapasitas 6 m3 sedangkan perhitungan dengan SNI mengasumsikan kapasitas seluruh kendaraan sama yakni 7 – 10 m3. Pengembangan Kebutuhan Sarana Persampahan Timbulan Sampah Untuk merencanakan pengembangan sarana kebutuhan persampahan di Kota Palangka Raya tahun 2015, terlebih dahulu harus memprediksi jumlah timbulan sampah. Sesuai dengan proyeksi penduduk diperkirakan penduduk Kota Palangka Raya pada tahun 2015 berjumlah 275.672 jiwa. Laju timbulan sampah di kota Palangka Raya sesuai SK SNI-041993-03 adalah 2,75 liter/orang perhari, maka Prediksi sampah Kota Palangka Raya tahun 2015 adalah 758 m3/hari. Kebutuhan Armada Pengangkutan
ISBN : 979-99735-1-1 D-2-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Jumlah dan jenis alat pengangkut yang dibutuhkan perlu direncanakan dengan baik. Arm roll Truck sebaiknya digunakan untuk daerah pasar dan daerah permukiman padat yang sulit dicari lahan untuk TPS. Berdasarkan hasil perhitungan bahwa satu Arm Roll Truck kapasitas 8 m3 dapat mengangkut sampah 3 trip/hari dan Dump Truck Kapasitas 6 m3 mampu mengangkat 3 rit/hari. Pada tahun 2015 diperkirakan kemampuan pengangkutan sampah ini masih bisa dilaksanakan. Dengan kebutuhan kontiner sebanyak 24 unit, maka diperlukan Arm Roll Truck sebanyak 6 unit. Kebutuhan armada pengangkutan untuk mencapai target 80 % (606,4 m3/hari) dari total sampah Kota Palangka Raya tahun 2015, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rencana kebutuhan sarana pengangkutan sampah 2015
No. 1. 2.
Jenis Kendaraan Arm Roll Truck Dump Truck Total sampah terangkut
Kapasitas Kebutuhan (m3) Kendaraan 8 6 6 17
Jumlah Trip/hari 3 3
Sampah terangkut per hari (m3) 194,4 413,1 607,5
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan terhadap pengangkutan persampahan di Kota Palangka Raya, maka diperoleh beberapa kesimpulan dalam upaya peningkatan pengelolaan persampahan di Kota Palangka Raya, sebagai berikut : 1. Pelaksanaan kegiatan pengangkutan dan rute pengangkutan yang ada saat ini sudah cukup memadai, tetapi dilihat dari jumlah sampah yang terangkut dan waktu yang dimanfaatkan untuk operasi pengangkutan masih belum efisien. Pengangkutan sampah dengan menggunakan Dump truck dan Arm roll truck masih dapat ditingkatkan ritasinya dari rata-rata 2 trip perhari menjadi 3 trip perhari, sehingga jumlah trip dari rata-rata 28 trip/hari dengan jumlah sampah yang terangkut ± 279 m3/hari atau 60 % dari total sampah yang dihasilkan di Kota Palangka Raya menjadi 42 Trip/hari dengan jumlah sampah yang terangkut ± 340,2 m3/hari atau 80 % sampah yang terangkut ke TPA dari total sampah yang dihasilkan di Kota Palangka Raya. 2. Kebutuhan sarana alat angkut sampah dari TPS ke TPA dengan target pelayanan sampah 80 % dari total sampah yang dihasilkan di Kota Palangka Raya tahun 2015 dibutuhkan 17 unit Dump truck (kapasitas 6 m3 ) dan 6 unit Arm roll truck (kapasitas 8 m3) Saran Beberapa upaya yang perlu mendapat perhatian serius dalam rangka peningkatan kelancaran kegiatan pengelolaan pengangkutan persampahan supaya berjalan lebih efektif dan efisien secara berkesinambungan, pemeritah Kota Palangka Raya perlu harus menyiapkan/memikirkan armada pengganti untuk setiap kendaraan yang telah habis umur efektifnya.
ISBN : 979-99735-1-1 D-2-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya (2003), Kota Palangka Raya Dalam Angka 2003. Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya (2005), Kota Palangka Raya Dalam Angka 2005. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palangka Raya (1999), Rencana Detail Tata Ruang Kota Palangka Raya Tahun 1999 – 2009. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palangka Raya (2005), Selayang Pandang Kota Palangka Raya Tahun 2005. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palangka Raya (2005), Profil Investasi Kota Palangka Raya Tahun 2004. Bagian Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya (2004), Peraturan daerah Kota Palangka Raya Nomor 16 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kota Palangka Raya. Departemen Pekerjaan Umum (1990), Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, SK SNI-1990-F, Yayasan LPMB, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum (1991), Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia, SK SNI S - 04 -1993- 03, Yayasan LPMB, Bandung. Diaz, L.F. et.all (1993), Composting and Recycling Municipal Solid Waste, Lewis Publisher, Boca Raton Florida. Dinas Pengelola Pasar, Kebersihan dan Parkir Kota Palangka Raya (2002), Rencana Strategi dan Program Kerja Dinas Pengelola Pasar, Kebersihan dan Parkir Kota Palangka Raya Tahun 2002 – 2007. Dinas Pengelola Pasar, Kebersihan dan Parkir Kota Palangka Raya (2004), Profil Kebersihan dan Pertamanan Kota Palangka Raya Tahun 2004. Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (2004), Bantuan Teknis Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palangka Raya, Propinsi Kalimantan Tengah. Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (2004), Identifikasi Kinerja dan Evaluasi Prasarana dan Sarana Persampahan Kota Palangka Raya. Freddy (2004), Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta. Ibrahim, E. (2002), Evaluasi dan Pengembangan Teknik Operasional Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah di Kota Padang, Program Pascasarjana Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman – Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
ISBN : 979-99735-1-1 D-2-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006
Shah, K.L, (2000), Basic of Solid and HazardousWaste Management Technology, Prentice Hall, Upper Saddle River, Ohio. Tchobanoglous, G. et al (1993), Integrated Solid Waste Management: Engineering Principles and Management Issue, Mc. Graw-Hill, New York, pp 193 – 354.
ISBN : 979-99735-1-1 D-2-10