JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5
1
EVALUASI PENERAPAN E-BUSINESS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK MODEL SHAABAN ELAHI (STUDI KASUS PERUSAHAAN HOTEL GRAND LEGI) Bagas Samudra(1), Mudjahidin, S.T, M.T(2) Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected](1),
[email protected](2)
Abstrak—Hotel Grand Legi menggunakan e-business sebagai bisnis model inti merupakan salah satu bukti bahwa teknologi dapat memberikan competitive advantage dalam persaingan bisnis. Namun pengggunaan teknologi juga harus didukung dengan infrastruktur dan sistem yang memadai sehingga akan memberikan hasil yang optimal bagi profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu perlu diadakan evaluasi e-business di perusahaan ini. Dengan adanya framework evaluasi e-business yang di kembangkan oleh Shaaban Elahi, maka evaluasi di perusahaan ini dapat menggunakan framework tersebut. Karena framework Shaaban Elahi sesuai dengan kriteria dan indikator e-business yang ada di dalam Hotel Grand Legi. Tugas Akhir ini diharapkan dapat mengetahui hasil evaluasi penerapan framework e-business tersebut jika di terapkan pada perusahaan Grand Legi. Lalu hasilnya dijadikan rekomendasi agar e-business Grand Legi berjalan lebih baik mendukung proses bisnis perusahaan. Kata kunci: ebusiness, framework, evaluasi.
I. PENDAHULUAN Tren menggunaan internet sebagai bisnis model inti juga dilakukan oleh Hotel Grand Legi. Melalui www.grandlegihotels.co.id pelanggan hanya perlu mengakses dari situs untuk reservasi hotel dan berbagai paket menarik yang ditawarkan oleh Grand Legi. Dengan sistem e-business tersebut, Grand Legi dapat melakukan efisiensi biaya seperti komisi untuk agen travel, dan juga Grand Legi tidak perlu membuat sistem Human Resource sebanyak pada perusahaan sejenis hotel lainnya. e-business yang diterapkan Grand Legi termasuk dalam aplikasi B2C (Business to Customer) dimana aplikasi ini ditujukan agar pelanggan dapat langsung berhubungan dengan pihak perusahaan tanpa harus melalui agen travel seperti sistem reservasi konvensional [1]. Penerapan e-business pada Grand Legi memberikan berbagai keuntungan baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak pelanggan. E-business yang digunakan pada perusahaan besar seperti Hotel Grand Legi perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah e-business yang di terapkan sudah tapat sasaran dan berjalan baik bagi proses bisnis perusahaan [2]. Kriteria seperti kompatibilitas, keamanan Internet, interoperabilitas, kepemimpinan dan manajemen, struktur keuangan, organisasi budaya dan pesaing yang ada pada framework untuk saat ini
sudah mencakup semuanya. Sesuai dengan penelitian dari Shaaban Elahi. (2007) yaitu A framework for evaluating electronic commerce adoption in Iranian companies (Shaaban Elahi., 2009) menerapkan kerangka kerja untuk membantu menilai semua teknis, dimensi organisasi, dan antar-organisasi untuk mengevaluasi penerapan e-business[3]. Dalam melakukan evaluasi e-business Hotel Grand Legi ini, nantinya akan menggunakan 3 dimensi variabel yang ada pada framework Shaaban Elahi. Berdasarkan tinjauan literatur ada 3 dimensi identifikasi evaluasi e-business yaitu: Contifict research & literature review, Technical dan Organization & interorganization. Setiap dimensi menghasilkan kriteria & indikator, lalu indikator yang di dapat dari setiap dimensi di jadikan kerangka evaluasi e-business yang selanjutnya akan di evaluasi. Survey yang akan dilakukan pada perusahaan di Indonesia yang hasil surveinya nanti akan di olah menggunaakan SPSS[8]. Evaluasi penerapan framework e-business di Hotel Grand Legi ini diharapkan dapat mengetahui hasil evaluasi yang tepat. sehingga nantinya perusahaan Hotel Grand Legi dapat menerapkan nilai yang didapat untuk membangun e-business perusahaan yang lebih efektif bagi proses bisnis perusahaan. II. KAJIAN PUSTAKA A. Evaluasi penerapan e-business Shaaban Elahi International Journal of Information Management (2009) 27–36. A framework for evaluating electronic commerce adoption in Iranian companies. Shaaban Elahi, Alireza Hassanzadeh. Department of Information Technology Management, Tarbiat Modares University (TMU), Iran : Penelitian yang di lakukan oleh institute for trade study, universitas tarbiat modares-pusat pengembangan teknologi dan studi manajemen di iran yang hasilnya untuk di sarankan kepada para petinggi keuangan di iran dalam implementasi framewok e-business tersebut[8]. Gambar dibawah ini menunjukkan dimensi dari setiap kriteria yang mewakili indikator diusulkan untuk dijadikan pedoman ukuran bahwa penerapan e-business yang berjalan bernilai bagus. Dimensi pertama mengevaluasi nilai ketersediaan teknis dari organisasi untuk menggunakan e-business. Dimensi kedua mengevaluasi bagaimana sumberdaya manusia menggunakan e-business di dalam organisasi. Dimensi ketiga mengevaluasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5
nilai hubungan luar antar organisasi dalam menggunakan ebusiness.
Gambar 1 : Model Penelitian
Sesuai model penerapan e-business ada tiga dimensi ini, antara satu dan yang lainnya berhubungan dan saling memberikan pengaruh. Garis panah yang saling menghubungkan antar dimensi memberikan pengaruh terhadap hasil yang akan keluar pada hasil nilai perhitungan penerapan e-business. Hubungan antara dimensi teknis dengan dimensi organisasi, begitu juga hubungan antara dimensi antar organisasi dengan dimensi organisasi. Ada 4 uji yang akan dilakukan jika data sudah didapatkan melalui indikator yang ada di atas yaitu uji reliabilitas, uji Wilcoxon, uji friedman dan yang terakhir uji kolerasi. B. SPSS SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse. SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya system operasi windows. SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru sekarang). Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal Package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pembuatan Kuesioner Kuisoner yang digunakan sesuai dengan paper A framework for evaluating electronic commerce adoption in Iranian companies (Shaaban Elahi., 2009) tanpa mengubah sedikitpun.Dengan menggunakan skala Likert dari 5 poin (1 = sangat tidak setuju, 5 = sangat setuju) digunakan untuk mengukur indikator dalam model.
2
B. Rancangan Sampling Rancangan sampling yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan metode sampling stratifikasi. Pengambilan sampel acak stratifikasi adalah suatu proses pemilahan terhadap populasi ke dalam beberapa strata yang saling pisah. Pengambilan sampel dengan stratifikasi lebih menekankan dan memperhatikan sub-klaster yang ada. Pembagian sub-klaster dapat didasarkan pada karakteristik atau tipe dari populasi [15]. Penentuan ukuran populasi sampel yang diambil, dihitung menggunakan rumus slovin sebagai berikut.
n= Setelah mendapat sample populasi selanjutnya alokasi sampel dari ketiga kelompok tersebut dengan menggunakan rumus sampling stratifikasi sampel proporsional seperti pada persamaan.
nh n
Nh N
C. Uji reliabilitas Setelah data kuesioner dikumpulan, pada tahap ini data yang diperoleh di uji reliabilitas data sampel yang bertujuan untuk melihat persebaran hasil dari kuisioner reliable. Sehingga diharapkan data yang digunakan mampu dilakukan analisis lebih lanjut. Dalam analisis data dilakukan pengujian reliabilitas menggunakan rumus (2.3) indikator-indikator berdasarkan data yang didipatkan, dimana dari hasil pengujian reliabilitas tersebut koefisien alfa Cronbach harus lebih besar dari 0,60 yang menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga dapat dilanjutkan kepada tahap selanjutnya. D. Uji wilcoxon Pengujian Wilcoxon dilakukan untuk membandingkan antara dua kelompok data yang saling berhubungan. Uji ini menghasilkan efektifitas dari indikator dalam kategori yang mewakili dimensi. Dalam tugas akhir ini uji Wilcoxon dilakukan per kriteria dalam dimensi untuk membandingkan dua kelompok yaitu yang bekerja diatas 2 tahun dan yang baru bekerja dibawah 2 tahun menggunakan rumus (2.4). Efektifitas hasil yang dilihat dari uji ini adalah nilai pvalue yang sebesar <0,05. Pada penelitian ini karyawan dibedakan dalam 2 kategori yaitu kurang dari 2 tahun dan lebih dari 2 tahun. Pengkategorian ini didasarkan pada penelitian dari Dustmann dan Meghir (2003) yang menyatakan bahwa perbedaan karyawan yang telah terampil dalam pekerjaan yang bersangkutan dibatasi dalam 2 tahun dimana dalam hasil penelitiaannya menyebutkan bahwa karyawan yang tidak terampil selama pengalaman kerjanya tidak signifikan dalam periode 2 tahun [15]. Sehingga pada penelitian ini digunakan kategori tersebut untuk mengetahui perbedaa penerapan e-bussiness pada karyawan yang telah berpengalaman dan belum berpengalaman.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5
E. Uji Friedman Uji Friedman digunakan untuk mengetahui signifikasi rank tingkatan dari indikator yang efektif berpengaruh di dimensi menggunakan rumus (2.5). Jadi indikator efektif yang sudah lolos dari uji wilconxon selanjutnya diurutkan tingkatannya dalam uji friedman ini. Uji Friedman dilakukan untuk mengetahui perbedaan lebih dari dua kelompok sampel yang saling berhubungan. Rank prioritas dari hasil uji friedman dilihat berdasarkan nilai pvalue <0,05 dan diurutkan mean rank dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah [11]. F. Uji kolerasi Uji Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal. Kuat lemah hubungan diukur menggunakan jarak (range) 0 sampai dengan 1, uji ini dilakukan untuk mengetahui arah hubungan antar dimensi. Hubungan antara dimensi akan saling mempengaruhi nilai dari penerapan e-business yang sedang berlangsung.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sesuai hasil dari rancangan sampling diatas maka selanjutnya mengambil data dari responden yang dituju, dimensi teknis sebanyak 11 orang yang dibawah 2 tahun dan 14 orang yang diatas duatahun bekerja, dimensi organisasi sebanyak 7 orang yang dibawah 2 tahun dan 9 orang yang diatas duatahun bekerja, dimensi organisasi sebanyak 6 orang yang dibawah 2 tahun dan 7 orang yang diatas duatahun bekerja. Jika sudah mendapatkan data dari responden yang dituju selanjutnya menentukan validitas dari elemen yang diidentifikasi untuk masing-masing dimensi teknis, organisasi dan antar organisasi dengan uji reliabilitas. Tabel 1: Penentuan Jumlah Sampel
Teknis Organisasi Antar-organisasi
Kurang dari 2 tahun 11 7 6
Lebih dari 2 tahun 14 9 7
B. Uji reliabilitas Uji reliabilitas disini di uji langsung 54 responden dengan 142 pertanyaan diukur dengan beberapa pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner dalam 1 variabel. Dimana dari hasil pengujian reliabilitas tersebut harus diperoleh koefisien alfa Cronbach lebih besar dari 0,60 untuk menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga dapat dilakukan analisis selanjutnya. Tabel 2: Hasil uji reliabilitas spss
Reliability Statistics
3
Cronbach's Alpha
N of Items
.740
142
Koefisien alfa Cronbach sebesar 0,740 yang lebih besar dari 0,7 menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi.Setelah data yang didapat reliable selanjutnya data sudah memenuhi syarat untuk dilakukan identifikasi mana indicator yang diterima dan ditolak dari masing-masing dimensi menggunakan uji Wilcoxon dan uji friedman. Sesuai dengan framework evaluasi yang digunakan pada perusahaan Grand Legi nantinya dapat dilihat dari korelasi setiap dimensi. C. Uji Wilcoxon & Uji Friedman 1)
Dimensi teknis Rata-rata dan standar deviasi dari respon pada indikatorindikator dimensi teknis ditunjukkan pada tabel 3. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar dari rata-rata respon berada pada skala 3. Indikator pertama yaitu integrasi unit yang berbeda dari organisasi yang tersedia dan indikator keenam yaitu kecukupan spesifikasi komputer memiliki ratarata respon pada skala 4 yang menunjukkan kesetujuan pada kedua indikator tersebut. Selain itu, dari tabel juga dapat diketahui terdapat 1 indikator yang memiliki rata-rata respon pada skala 2 yang menunjukkan ketidaksetujuan yaitu pada indikator koneksi jaringan internet. Tabel 3: Hasil uji dimensi teknis Uji Wilcoxon Uji Friedman P-Value Keputusan P-Value Keputusan Fasilitas mengintegrasikan 7.88 sistem 3.20 komputer 1.351 dengan 0.000 ecommerce efektif 0 efektif Kecepatan yang 7.70 sesuai dari3.07 jaringan dan 1.272 internet0.000 exploler efektif 0 efektif Kemungkinan adanya 7.19 layanan 2.96 melalui1.098 website 0.000 efektif 0 efektif
Indikator T2 T8 T13
2)
Mean RankAverage St. Deviasi
Dimensi organisasi Rata-rata dan standar deviasi indikator-indikator kriteria leadership dan manajemen pada dimensi organisasi. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa seluruh rata-rata respon berada pada skala 3 yang menunjukkan kenetralan dari tingkat kesetujuan untuk indikator-indikator kriteria leadership dan manajemen pada dimensi organisasi. Dimensi antar-organisasi Seperti halnya pada kriteria leadership dan manajemen, kriteria infrastruktur finansial juga memiliki rata-rata repon pada skala 3 yang menunjukkan kenetralan dari tingkat kesetujuan untuk indikator-indikator kriteria kriteria infrastruktur finansial pada dimensi organisasi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel berikut. Indikator-indikator pada kriteria budaya organisasi memiliki rata-rata repon pada skala 3 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Hal tersebut mengindikasikan kenetralan dari tingkat kesetujuan untuk indikator-indikator kriteria budaya organisasi pada dimensi organisasi. Pada kriteria sumber daya manusia terdapat 2 indikator dengan rata-rata respon pada skala 4 yang menunjukkan kesetujuan yaitu rasio karyawan muda yang tinggi dan karyawan teknis mengerti dengan jenis standar e-commerce
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5
Sedangkan indikator-indikator yang lain memiliki rata-rata respon pada skala 3 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Indikator-indikator kriteria berhubungan dengan dimensi organisasi memiliki rata-rata respon pada skala 3 yang menunjukkan kenetralan pada kesetujuan untuk indikatorindikator tersebut. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel menunjukkan nilai rata-rata respon dari indikatorindikator kriteria berhubungan dengan domain organisasi. Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat 2 indikator pada kriteria berhubungan dengan domain organisasi dengan ratarata respon pada skala 4 yang menunjukkan kesetujuan yaitu tingkat keragaman yang tinggi dari pelanggan nyata organisasi (orang) dan cakupan pasar eksternal yang tinggi, dan dua indiktor yang lain memiliki rata-rata respon pada skala 3. Pada Tabel 4dapat dilihat nilai rata-rata respon dari indikator-indikator kriteria berhubungan dengan struktur organisasi. Pada tabel menunjukkan bahwa terdapat 2 indikator pada kriteria berhubungan dengan domain organisasi dengan rata-rata respon pada skala 4 yang menunjukkan kesetujuan yaitu sentralisasi rendah organisasi dan formalitas tinggi organisasi, sedangkan indikator yang lain memiliki ratarata respon pada skala 3 dan 2. Tabel 4 dapat memperlihatkan bahwa sebagian besar nilai rata-rata respon dari indikator-indikator kriteria berhubungan dengan produk berada pada skala 3 dan terdapat 1 indikator dengan rata-rata respon pada skala 4 yang menunjukkan kesetujuan yaitu Tingkat reputasi merek yang tinggi .
4
2 indikator dengan rata-rata respon pada skala 4 yang menunjukkan kesetujuan yaitu penggunaan situs pesaing dan tingkat kesadaran perusahaan tentang pengaruh pesaing ecommerce perusahaan. Rata-rata dari indikator-indikator kriteria berhubungan dengan pemasok pada dimensi antar organisasi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel tersebut menunjukkan bahwa seluruh nilai rata-rata respon dari indikator-indikator kriteria berhubungan dengan produk berada pada skala 3 menunjukkan kenetralan pada kesetujuan untuk setiap indikator. Tabel 5: Hasil uji dimensi antarorganisasi Uji Wilcoxon Uji Friedman P-Value Keputusan P-Value Keputusan Pentingnya menyediakan 9.31 metode 3.00 baru1.374 untuk pelanggan 0.049 membeli efektif lebih mudah 0 efektif Memenuhi pesanan 7.95pelanggan 2.69tepat waktu 1.315 0.014 efektif 0 efektif Aksesibilitas pelanggan 9.22 untuk 3.06 kartu kredit 1.446 0.044 efektif 0 efektif Kemungkinan meningkatkan 4.96 3.07 efisiensi 1.478 karena membuat 0.002 aliansi efektif strategis dengan 0 pesaing efektif Kemampuan pemasok 5.67 untuk2.81 menerima 1.468 dan memproses 0.011 pesanan efektif online 0.032 tidak efektif Penggunaan saat6.14 internet untuk 3.04menemukan 1.613 bahan 0.032 dan pemasok efektif bagian perusahaan 0.032 tidak efektif
Indikator A5 A10 A17 A27 A31 A34
Mean RankAverage St. Deviasi
D. Uji Kolerasi Berdasarkan hasil penentuan validitas dari elemen yang diidentifikasi pada masing-masing dimensi teknis, organisasi dan antar organisasi, dilakukan evaluasi penerapan e-business pada perusahaan Grand Legi dengan melihat korelasi dari ketiga dimensi tersebut. Hasil korelasi ketiga dimensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6: Hasil uji kolerasi antar dimensi
Tabel 4: Hasil uji dimensi organisasi Uji Wilcoxon Uji Friedman Indikator Mean RankAverage St. Deviasi P-Value Keputusan P-Value Keputusan O10 Kekuatan manajemen 8.91 untuk3.11 mengintegrasikan 0.839 TI0.056 kebutuhan efektif perusahaan 0.935 dengantidak sumber efektif daya internal dan eksternal TI O17 Kepercayaan diri9.69 manajer unggul 3.30 1.550 0.027 efektif 0.935 tidak efektif O21 Kekuatan keuangan 4.60untuk menjaga 3.22 ekosistem 0.793 0.021 efektif 0.588 tidak efektif O26 Tingkat inovasi tinggi 9.31 dari organisasi 2.98 1.339 0.000 efektif 0.752 tidak efektif O29 Pandangan positif9.39 karyawan3.02 dari manfaat, 1.205aplikasi 0.000 dan, proses efektif e-commerce 0.752 tidak efektif 9.25 3.04 dengan kebutuhan 1.288 pengguna 0.034 efektif 0.752 tidak efektif O36 Kompatibilitas e-commerce O37 Kepercayaan diri 10.52 untuk akses 3.28 ke pelanggan 1.156 di skala 0.032 globalefektif melalui penerapan 0.752e-commerce tidak efektif O52 Karyawan mengerti 9.37dengan2.78 contoh praktis 1.423 e-commerce 0.002 efektif 0.004 efektif O55 Karyawan teknis 13.12 mengerti dengan 3.69 jenis 1.210 standar e-commerce 0.009 efektif 0.004 efektif O64 Rasio karyawan13.61 muda yang3.80 tinggi 0.833 0.013 efektif 0.373 tidak efektif O66 Volume penjualan2.54 organisasi3.15 yang tinggi 1.338 0.040 efektif 0.373 tidak efektif O83 Tingkat digitalizability 3.76 produk3.02 yang tinggi 1.619 0.006 efektif 0 efektif
Teknis
Organisasi
3)
Dimensi antarorganisasi Rata-rata dari indikator-indikator kriteria berhubungan dengan pelanggan pada dimensi antar organisasi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar nilai rata-rata respon dari indikator-indikator kriteria berhubungan dengan produk berada pada skala 3 dan terdapat 3 indikator dengan rata-rata respon pada skala 4 yang menunjukkan kesetujuan yaitu akses pelanggan ke internet dengan rasio tinggi, kontak pelanggan dengan perusahaan untuk mencari pesanan, dan permintaan pelanggan untuk membuat situs. Rata-rata dari indikator-indikator kriteria berhubungan dengan pesaing pada dimensi antar organisasi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar nilai rata-rata respon dari indikator-indikator kriteria berhubungan dengan produk berada pada skala 3 dan terdapat
Antar organisasi
Teknis
Organisasi
Koefisien
1,000
-0,412**
Antar organisasi 0,249*
P-value
.
0,002
0,070
N
54,000
54,000
1,000
-0,233*
P-value
54,000 0,412** 0,002
.
0,091
N
54,000
54,000
54,000
Koefisien
0,249*
-0,233*
1,000
P-value
0,070
0,091
.
N
54,000
54,000
54,000
Koefisien
Hasil korelasi pada Tabel 6 menunjukkan bahwa ketiga dimensi memiliki korelasi yang signifikan yaitu korelasi teknis dengan organisasi pada taraf signifikasi 0,01 sedangkan korelasi teknis dengan antar organisasi dan organisasi dengan antar organisasi pada taraf signifikasi 0,1. Nilai koefisien korelasi teknis dengan organisasi sebesar -0,412 menunjukkan korelasi negatif antara kedua dimensi tersebut. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dimensi teknis maka semakin rendah pula dimensi organisasi pada penerapan e-business atau sebaliknya, sehingga hubungan kedua dimensi ini pada penerapan e-business di Hotel Grand Legi harus ditingkatkan ke arah positif. Hasil serupa juga ditunjukkan pada korelasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5
antara dimensi organisasi dengan antar organisasi dengan nilai koefisien korelasi -0,233. Sedangkan korelasi antara dimensi teknis dengan antar organisasi menunjukkan korelasi positif dengan koefisien 0,249. E. Kesimpulan Dari pelaksanaan penelitian tugas akhir ini di dapatkan kesimpulan : 1. Nilai koefisien korelasi teknis dengan organisasi bernilai negatif menunjukkan korelasi negatif antara kedua dimensi tersebut. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dimensi teknis maka semakin rendah pula dimensi organisasi pada penerapan e-business atau sebaliknya, sehingga hubungan kedua dimensi ini pada penerapan ebusiness di Hotel Grand Legi harus ditingkatkan ke arah positif. 2. Hasil serupa juga ditunjukkan pada korelasi antara dimensi organisasi dengan antar organisasi. sehingga hubungan kedua dimensi ini pada penerapan e-business di Hotel Grand Legi harus ditingkatkan ke arah positif. 3. Sedangkan korelasi antara dimensi teknis dengan antar organisasi menunjukkan korelasi positif sehingga untuk dimensi teknis dengan antar organisasi masih diperlukan peningkatan agar korelasi kedua dimensi tersebut semakin kuat. Dari pelaksanaan Tugas Akhir ini, dapat diberikan rekomendasi untuk perusahaan Grand Legi dengan menggunakan nilai modus dari masing-masing indikator dari hasil uji Wilcoxon pada setiap dimensi. terdapat masingmasing 2 indikator pada setiap dimensi yang memiliki modus rendah yang harus diperbaiki adalah sebagai berikut : Dimensi Teknis : a. Kecepatan yang sesuai dari jaringan dan internet exploler b. Kemungkinan adanya layanan melalui website Dimensi Organisasi a. Karyawan mengerti dengan contoh praktis e-commerce b. Tingkat digitalizability produk yang tinggi Dimensi Antar Organisasi a. Kemampuan pemasok untuk menerima dan memproses pesanan online b. Penggunaan saat internet untuk menemukan bahan dan pemasok bagian perusahaan V. DAFTAR PUSTAKA [1] Kenneth C. Laudon and Carol Guercio Traver 2009. “E-Business: Business, Technology, and Society 2009”, Fifth Edition,Prentice Hall, a division of Pearson Education, Inc.. [2] Sid L. Huff, 2000. “Cases in Electronic Commerce”. McGraw-Hill. [3] [3] Corbitt, B. J., Thanasankit, T., Yi, H. (2003). “Trust and E-Business: A Study of Consumer Perceptions, Electronic Commerce Research and Applications” 2, 203-215. [4] Onno W. Purbo & Aang Arif. W ; Mengenal E-Business, Jakarta, 2010. [5] Baum David (1999, pp. 36-34) ; E-Business dynamic set.
5
[6] Scribd. “e-business Grand Legi”. September http://www.scribd.com/doc/24332975/E-Commerce-Grand Legi
2013.
[7] Hotel Grand Legi Mataram. (2009) Profil Hotel Grand Legi Mataram. [Online]. http://www.grandlegihotels.co.id/
[8] Shaaban Elahi∗, Alireza Hassanzadeh (2009) “A framework for evaluating electronic commerce adoption in Iranian companies” Department of Information Technology Management, Tarbiat Modares University (TMU), Iran-International Journal of Information Management. [9] Azwar, Saiffudin. 2003. “Reliabilitas dan Validitas”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [10] Statistik literature, uji Wilcoxon http://www.statistikolahdata.com/2011/12/uji-wilcoxon.html
.
[11] Friedman, Milton (March 1939). "A correction: The use of ranks to avoid the assumption of normality implicit in the analysis of variance". Journal of the American Statistical Association (American Statistical Association) 34 (205): 109 [12] Daniel,W.W.STATISTIK TERAPAN.2011.Gramedia.
NONPARAMETRIK
[13] Perry Roy Hilton and Charlotte Brownlow, “SPSS Explained”, (East Sussex : Routledge, 2004) p.364. [14] Kurniawan, Albert, S.E. 2011. “SPSS Serba Serbi Analisis Statistika Dengan Cepat dan Mudah”. Jasakom. Jakarta. [15] Susilaningrum, D., & Purhadi. (2002). Buku Ajar Teknik Sampling. Surabaya: Jurusan Statistika FMIPA ITS.