Yuliana Yamin : Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian ManajemenTerhadap Penjualan Pada PT Budi Acid Di Bandar Lampung
99
EVALUASI PELAKSANAAN PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP PENJUALAN PADA PT. BUDI ACID DI BANDAR LAMPUNG Oleh Yuliana Yamin Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Saburai ABSTRAK PT. Budi Acid merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha perdagangan barang. Produk yang dipasarkan adalah berupa tepung tapioca dan citrit acid. Perusahaan melaksanakan pengendalian manajemen terhadap penjualan dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas atas kegiatan penjualan. Masalah yang dihadapi apakah pelaksanaan pengendalian manajemen terhadap penjualan pada perusahaan belum dilaksanakan dengan baik ?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan manajemen terhadap penjualan dan untuk memberi informasi kepada perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan untuk kegiatan penjualan pada masa yang akan datang. Analisis memecahkan permasalahan dan pengujian hipotesis menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Dari analisis menunjukkan penyebab belum tercapainya tujuan yang ingin dicapai perusahaan disebabkan pengendalian manajemen terhadap penjualan belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan ada unsur-unsur penting pengendalian manajemun yang juga merupakan karakteristik pengendalian manajemen yang baik belum dilaksanakan sepenuhnya oleh perusahaan, seperti dilihat dari struktur organisasi, wewenang dan prosedur pencatatan, sumber daya manusia/kecakapan pegawai, perencanaan serta kebijakan manajemen dan praktik yang sehat.
___________________________
Keywords: Evaluasi, pengendalian manajemen, Budi acid
PENDAHULUAN Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk memperoleh laba. Penjualan akan terlaksana dengan baik juka perusahaan melakukan kegiatan atau aktifitas penjualan sesuai dengan rencana dan sasaran yang hendak dicapai, untuk menunjang pelaksanaan tersebut diperlukan suatu pengendalian yang memadai atau dapat diandalkan. Betapapun baiknya kegiatan-kegiatan lain, tetapi kalau sampai perusahaan tidak mampu menjual produknya maka perusahaan akan mengalami kegagalan atau mengalami kebangkrutan. Selain adanya pengendalian intern yang baik, untuk melaksanakan
Jurnal Sains dan Inovasi II(2)99-106(2006)
pengendalian manajemen diperlukan pula perencanaan yang baik, salah satu bentuk perencanaan adalah penganggaran. Anggaran merupakan alat pengendalian manajemen yang lazim digunakan dalam suatu organisasi, dengan anggaran sebagai tolok ukur maka dapat dinilai apakah organisasi telah beroperasi secara efisien. PT. Budi Acid adalah salah satu perusahaan cabang yang bergerak dibidang usaha perdagangan barang, produk yang dipasarkan adalah Tapioka dan Citrid Acid, Perusahaan ini mempunyai beberapa departemen, salah satunya adalah departemen pengadaaan dan pemasaran yang terdiri atas dua bagian pengadaaan dan bagian penjualan. Perusahaan dalam memasarkan produknya dilakukan oleh
Yuliana Yamin : Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian ManajemenTerhadap Penjualan Pada PT Budi Acid Di Bandar Lampung
bagian penjualan, bagian penjualan sangat menentukan dalam pencapaian tingkat penjualan yang diharapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tingkat profitabilitas tertentu. Pelaksanaan pengendalian manajemen tidak hanya didukung oleh anggaran yang meupakan kegiatan perencanaan, tetapi juga didukung oleh unsur yang lain, seperti adanya struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, system wewenang dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat serta karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.
Melihat pentingnya pengendalian manajemen dalam menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran maka penulis mencoba melakukan penelitiaan tentang pengendalian manajemen terhadap penjualan pada PT. Budi Acid Cabang Bandar Lampung dengan judul: “Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian Manajemen Terhadap Penjualan Pada PT Budi Acid Di Bandar Lampung”.
Jhony Setiawan dalam bukunya Pemeriksaan kinerja menyatakan bahwa karakteristik pengendalian manajemen yang baik terdiri atas : 1) Adanya tujuan dan rencana organisasi yang dinyatakan dalam bagan organisasi dan bagan alir. 2) adanya sumber daya manusia yang memadai, 3) adanya perencanaan, 4) adanya kebijakan manajemen dan praktik yang sehat. Salah satu aktivitas yang dilakukan perusahaan adalah kegiat-
Jurnal Sains dan Inovasi II(2)99-106(2006)
100
an penjualan. Kegiatan penjuaklan ini merupakan kegiatan yang penting dalam perusahaan dan perlu dikendalikan dengan sebaik-baiknya. PT. Budi Acid melakukan pengendalian manajemen dalam mencapai efisien dan efektifitas atas kegiatan penjualan, tapi pada kenyataannya pelaksanaan pengendalian manajemen yang diterapkan perusahaan belum dilaksanakan dengan baik. Hal itu bisa terlihat dari belum diterapkannya unsur-unsur pengendalian manajemen dengan baik, seperti belum dipisahkannya pembagian tugas sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya, anggaran yang merupakan kegiatan perencanaan belum tercapai sesuai target yang ditetapkan, serta belum diterapkan sepenuhnya praktik yang sehat. Pengendalian Manajemen Pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dijalankan dalam mengelola suatu organisasi yang berbentuk perusahaan agar perusahaan dapat berjalan dangan baik. Pengendalian adalah usaha untuk menyelaraskan antara perencanaan dengan pelaksa-naan. Ada beberapa definisi mengenai pengendalian, antara lain menurut Arief Suadi dalam buku System Pengendalian Manajemen (1999:3) Pengendalian adalah : “ Proses untuk membentuk sebuah organisasi mencapai tujuannya”. Menurut Robert Anthony dkk dalam buku Management Control System yang diterjemahkan oleh Agus Maulana menyatakan pengendalian
Yuliana Yamin : Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian ManajemenTerhadap Penjualan Pada PT Budi Acid Di Bandar Lampung
adalah : “mengarahkan seperangkat variabel (mesin,manusia,peralatan) kearah tercapai sasaran atau tujuan.”(Agus Maulana, 1999 :4 ) Menurut Amin Wijaya Tunggal dalam buku Audit Pemasaran menyatakan bahwa: “Pengendalian adalah aspek dari prose manajemen yang bermaksud untuk menyakinkan bahwa tindakan dan tujuan sesuai dengan rencana” (Amin Wijaya Tunggal, 1999 :11). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian secara umum bertujuan untuk menyakinkan manajemen bahwa organisasi bergerak kearah tujuan, mengevaluasi dan mengukur prestasi kerja sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana. Peranan manajemen dalam pengendalian manajemen dan sistem yang digunakan seperti mengumpulkan dan menganalisa informasi, mengevaluasi dan memanfaatkannya serta tindakantindakan lain untuk melakukan pengendalian disebut sistem pengendalian manajemen. Tujuan Pengendalian manajemen Tujuan khusus sistem pengendalian manaje-men, antara lain: 1) Mendorong efisiensi dan efektifitas kegiatan, 2) Menjaga agar aktivitas jangan terjadi pemborosan atau hilang yang tidak dapat dipertaggungjawabkan termasuk pencegahan terjadinya kekeliruan dalam mengaloksikan dana dan harta milik, 3) Membatasi terjadinya kewajiban dan biaya sampai sekecil mungkin sesuai dengan pencapaian tujuan kegiatan. 4) Menjamin bahwa semua
Jurnal Sains dan Inovasi II(2)99-106(2006)
101
penda-patan yang berkaitan dengan aktivitas diterima dan dipertanggung jawabkan, 5) Menjamin ketepatan dan dapat diandalkannya laporan-laporan yang dihasilkan Dari berbagai uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari system pengendalian manajemen pada intinya adalah mendorong para manajer untuk mengambil tindakan-tindakan yang paling bermanfaaat bagi perusahaan. Para manajer dituntut untuk bekerja seefektif mungkin untuk kepentingan bagian yang dipimpinnya maupun untuk perusahaan secara keseluruhan. Para manajer merupakan sasaran utama pengendalian manajemen karena prestasi merekalah yang akan diukur dan dinilai. Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen Menurut Bambang Hartadi dalam buku pengendalian intern dalam hubungannya dengan manajemen dan audit (2000:77) menyatakan bahwa suatu system pengendalian manajemen yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut:1) Penyatuan tujuan dan rencana struktur organisasi, 2) Kualitas dan kuantitas karyawan yang memadai, 3) Adanya Perencanaan, 4) Adanya kebijakan-kebijakan manajemen dan praktek yang sehat Manajemen Penjualan Manajemen Pemasaran Modern menyatakan bahwa pada umumnya perusahaan mempunyai tiga tujuan umum dalam penjualannya yaitu : 1) Mencapai volume, 2) Mendapatkan
Yuliana Yamin : Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian ManajemenTerhadap Penjualan Pada PT Budi Acid Di Bandar Lampung
laba tertentu 3) Menunjang pertumbuhan Manajer penjualan merupakan orang kunci dalam pengembangan operasi penjualan yang berhasil. Manajer penjualan dalam melaksanakan tugasnya harus mengadakan kerjasama dengan kelompok kerjanya dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang dilakukan orang lain dalam mencapai tujuan ekonomis. Pengendalian Terhadap penjualan Pengendalian terhadap penjualan merupakan penilaiaan, pengecekan dan monitor usaha-usaha penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan agar sesuai dengan apa yang direncanakan, dan digunakan sebagai landasan untuk mengadakan penyesuaian yang diperlukan. Dokumen yang digunakan dalam system penjualan tunai adalah : Faktur penjualan tunai, Bukti setor bank, pita register kas, Rekap harga pokok penjualan. Sedangkan catatan akuntansi yang digunakan dalam system penjualan jurnal penjulan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum, jurnal kartu persediaan dan kartu gudang. Jaring prosedur yang membentuk system penjulan tunai adalah sebagai berikut :1) Prosedur order penjulan, 2) Prosedur penerimaan kas, 3) Prosedur penyerahan barang, 4) Prosedur pencatatan penjualan, 5) Prosedur penyetoran kas ke bank, 6) Prosedur pencatatan penerimaan kas, 7) Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
Jurnal Sains dan Inovasi II(2)99-106(2006)
102
Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, unsurunsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam penjulan tunai adalah : 1. Organisaasi: a) Fungsi Penjualan harus terpisah dari fungsi kas, b) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi, c) Transaksi penjulan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi pen-jualan, fungsi kas, fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi. 2. System Otorisasi dan prosedur pencatatan: a) Penerimaan kas di otorisasi oleh fungsi kas, b) Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman, c) Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan 3. Praktik yang Sehat: a) Faktur penjulan tunai berno-mor urut tercetak dan pema-kaiannya dipertanggungja-wabkan oleh fungsi penjualan, b) Jumlah kas yang diterima dari penjulan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjulan tunai atau pada hari kerja berikutnya. c) Perhitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern. ( Mulyadi, 1999 : 49) METODE PENELITIAN Objek Penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Budi Acid yang beralamat di Teluk Betung Bandar Lampung. Adapun metode penelitian yang digunakan
Yuliana Yamin : Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian ManajemenTerhadap Penjualan Pada PT Budi Acid Di Bandar Lampung
dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif. Dalam penelitian ini jenis data yang diperlukan adalah: Data Primer dan Data Skunder Metode yang digunakan adalah metode Populasi. (Suharsimi Arikunto, 2000 : 107)
Analisis ini digunakan untuk menganalisa permasalahan dengan menggunakan pendekatan teoritis Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan pengembangan karier terhadap produktivitas kerja karyawan dengan menggunakan perhitunganperhitungan secara kuantitatif, dengan menggunakan alat uji yaitu :Validitas, Reabilitas, Pengujian Hipotesis, Pengukuran Skor (skoring)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PT. Budi Acid adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha perdagangan barang. Perusahaan ini berdiri tahun 1990 dengan surat izin usaha perdagangan nomor: 1505/0902/PB/X/90 dan berdasarakan Akte Pendirian Notaris Irmadewi Gunawan,SH no. 03 tanggal 9 januari 1990. PT. Budi Acid berkedudukan dijalan Ikan Kakap No. 9 Teluk Betung dagangan utama adalah Tepung Tapioka dan Citrit Acid. Dari hasil penelitian diketahui bahwa anggaran PT. Budi Acid disusun dalam waktu satu tahun atau 12 bulan. Dalam proses penyusunan anggaran dilibatkan beberapa bagian yang berkepentingan, pimpinan juga melakukan evaluasi terhadap ang-
Jurnal Sains dan Inovasi II(2)99-106(2006)
103
garan yang telah disusun. Tujuan dilaksanakannya evaluasi adalah untuk mengetahui penyimpanganpenyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diambil langkah yang tepat guna perbaikan-perbaikan dalam penyusunan anggaran, namun evaluasi yang dilaksanakan ini dirasa kurang memadai, karena pihak pimpinan hanya dua kali dalam setahun mengevaluasi kegiatan penganggaran. Dari pengujian variabel melalui pertanyaan 90% responden menyatakan bahwa realisasi anggaran bagian belum sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini menunjukan bahwa bagian penjualan belum dapat mematuhi anggaran, berdasarkan data anggaran dan realisasi pendapatan menunjukan bahwa perusahaan belum mampu mencapai target yang diinginkan. Dari perbandingan antara anggaran dan realisasi pendapatan dapat dinilai prestasi bagian penjulan, karena keberhasilan bagian penjulan ditentukan berdasarkan kemampuan menghasilkan pendapatan berdasarkan volume penjualan. Anggaran dan realisasi pendapatan selama tahun 2004 terjadi selisih rata-rata cukup besar dan varian yang terjadi melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan. Begitu pula dengan anggaran dan realisasi biaya penjualan terdapat selisih yang cukup besar, pada pengeluaran biaya-biaya penjualan lebih besar dari anggaran dan peningkatan biaya dari bulan ke bulan tidak diikuti dengan peningkatan penjualan mengakibatkan kegiatan penjulan menjadi tidak efisien.
Yuliana Yamin : Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian ManajemenTerhadap Penjualan Pada PT Budi Acid Di Bandar Lampung
Analisis Pelaporan Dari hasil pengujian variabel 80% responden menyatakan bahwa tidak dilakukan pelaporan dalam bentuk perbandingan antara anggaran dan realisasi. Laporan-laporan seperti ini tidak dapat digunakan untuk mengukur kinerja bagian yang bersangkutan. Sebaiknya laporan yang dipertanggung jawabkan mencantumkan pendapatan dan biaya yang dianggarkan untuk bulan tersebut beserta variannya baik yang menguntungkan maupun yang merugikan serta besarnya persentasevarians tersebut. Tidak hanya cukup sampai disitu, karena penganalisaan varians memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menunjukan alas an mengapa hal tersebut dapat terjadi. Oleh karena itu laporan yang dibuat seharusnya mencantumkan penjelasan secukupnya untuk menjelaskan sebab terjadinya varians serta tindakan apa yang diambil untuk mengoreksi varians yang tidak menguntungkan serta waktu yang dibutuhkan agar tindakan koreksi/perbaikan bisa efektif. Analisis Kebijakan Manajemen Dan Praktek Yang Sehat Dalam memasarkan produk perusahaan tidak melakukan penjualan langsung kepada konsumen, namun perusahaan mempunyai kebijakan distribusi penjulan tidak langsung, yaitu melalui grosir dan retailer. Kebijakan ini dianggap tepat karena dengan penjualan melalui grosir dan retailer perusahaan dapat menghemat biaya penyaluran produk,
Jurnal Sains dan Inovasi II(2)99-106(2006)
104
dimana biaya penyaluran produk untuk selanjutnya ditanggung oleh para grosir dan retailer. Kebijakan promosi dilaksanakan oleh perusahaan untuk memperkenalkan produk ke para konsumen. Kebijakan promosi produk dilakukan dengan memberikan sample beberapa jenis produk melalui grosir dan retailer kemudian diteruskan ke konsumen, sample produk ini diperoleh perusahaan dari pusat. Hasil penelitian dapat diketahui dengan koefisien korelasi sebesar 0,9075 maka tingkat realibilitas alat ukur adalah 0,9515. hal ini menunjukan ada sekitar 95,15% anatara belahan soal ganjil dan belahan genap memiliki hubungan saling keterkaiatan dan saling menunjang. Hal tersebut menunjukan realibilitas atau kelayakan alat ukur memiliki realibilitas yang mantap, karena indeks realibilitas sebesar 0,9515 atau tingkat keterkaitan antara butir soal yang di susun sebesar 95,15%. Pengujian Hipotesis dengan
tingkat keercayaan 95% dan alpha 5% diketahui bahwa besarnya t tabel adalah 1,645, Ini berarti CR hitung lebih besar daripada nilai t tabel. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukan bahwa pelaksanaan pengendalian manajemen terhadap penjualan belum dilaksanakan dengan baik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sebelumnya
Yuliana Yamin : Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian ManajemenTerhadap Penjualan Pada PT Budi Acid Di Bandar Lampung
telah peneliti laksanakan pada PT. Budi Acid, baik melalui analisis kualitatif diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan penganggaran di-susun dalam jangka waktu setahun. Pimpinan juga mela-kukan evaluasi atas kegiatan penyususn anggaran sebanyak 2 kali dalam tahun anggaran. Kurang rutinnya evaluasi dari pimpinan mengakibatkan tidak ada perbaikan secara rutin atas kegiatan penyusun-an anggaran. 2. Transaksi penjualan dilaksanakan secara tuanai, untuk transaksi penjualan ini peru-sahaan menggunakan bukti transaksi penjualan tunai. Perusahaan memberikan fak-tur kepada salesman sebagai bukti transaksi. 3. Dalam penerapan praktek yang sehat, pihak penerima tidak menyetorkan jumlah kas diterima dari penjualan tunai ke bank, karena hasil penju-alan tunai tidak segera disetor ke bank akan berakibat tidak dapat diawasinya secara teliti jumlah penerimaan kas perusahaan dengan data setoran kas yang tercantum dalam rekening Koran bank yang diterima oleh perusahaan secara periode Hasil analisis penelitian pelaksanaan pengendalian manajemen terhadap pejualan pada perusahaan didapat sesuai dengan hasil hipotesis yang diajukan oleh penulis bahwa pelaksanaan pengendalian manajemen terhadap penjualan pada perusahaan belum dilaksanakan dengan baik.
Jurnal Sains dan Inovasi II(2)99-106(2006)
105
2. Saran Dengan melihat pelakanaan pengendalian manajemen yang dilakukan perusahaan, maka penulis memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk lebih meningkatkan pengendalian manejemen yang ada di perusahaan, antara lain : 1. Sebaiknya perusahaan melakukan pemisahan fungsi pengeluaran barang dan penyerahan barang sehingga pemeriksaan atas penyerahan barang ke salesman tidak dilakukan oleh fungsi yang sama, selain itu perusahaan juga sebaiknya memisahkan fungsi penerima-an kas dan fungsi pencatatan. 2. Perlu penyeragaman standar penilaian prestasi karyawan karena selama ini masih belum memiliki suatu kriteria untuk menilai prestasi karyawan. 3. Sebaiknya pimpinan lebih intensif dalam mengevaluasi kegiatan penganggaran, dengan adanya evaluasi secara rutin dan intensif maka berbagai kesalahan dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran dapat segera diketahui dan segera diambil langkahlangkah perbaikan. 4. Untuk menerapkan praktek yang sehat sebaiknya perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan penjualan tunai memberikan faktur bernomor urut tercetak untuk menghindari terjadinya kecurangan-kecurangan dalam kegiatan penjualan serta nota retur bernomor urut tercetak untuk produk yang dikembalikan.
Yuliana Yamin : Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian ManajemenTerhadap Penjualan Pada PT Budi Acid Di Bandar Lampung
5. Perusahaan sebaiknya membu-ka kantor-kantor penjualan di daerah pemasaran yang berada di luar kota Bandar Lampung guna pengendalian kegiatan para salesman. DAFTAR PUSTAKA Anthony, Rober N, Jhon Dearden and Norton M. Bedford. 1999. management Control System. Terjemahan oleh Agus Maulana. Edisi kelima, Erlangga, Jakarta Arikunto Suharsimi. 2001. Produser Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta Jakarta. Assauri, Sofyan. 1999. Managemen Pemasaran-Dasar, Konsep dan Strategi. Penerbit Rajawali Press Jakarta. Dajan, Anto. 2001 Pengantar Metode Statistik. Jilid II LP3ES Hartadi, Bambang. 2000 Sistem Pengendalian Intern-dalam Hubungannya dengan
Jurnal Sains dan Inovasi II(2)99-106(2006)
106
Manajemen dan Audit. Edisi 1. Penerbit BPFE Yogyakarta. Heckert,J.B 2002. Controllership Tugas Akuntan Managemen. Diterjemahkan oleh Tjintjin Fenix Tjendra. Edisi Kesebelas. Penerbit Erlangga Jakarta. J. Spranto. 2001. Satatistik Teori dan Aplikasi. Edisi 5. jilid 2. Penerbit Erlangga Jakarta. Mulyadi. 1999. Sistem Akuntansi. Edisi 3. penerbit STIE YKPN. Yogyakarta. Suadi Arief, 2002. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi pertama BPFE. Yogyakarta. Widjayanto, Nugroho. 1999. Sistem Informasi Akuntansi. Lembaga Penerbit FE UI. -----------. 2002. Pemeriksaaan Akuntan. Edisi Empat. Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta.