EVALUASI PELAKSANAAN MICRO TEACHING MAHASISWA PRODI EKONOMI REGULER B FKIP UNTAN PONTIANAK Jardi, Nuraini, Parijo Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Email:
[email protected] Abstract : This researchers aimed to determine the success of the implementation of micro teaching students Reg B Economics Education Program Teacher Training and Education Faculty of the University Academic Year Tanjungpura Pontianak 2011/2012. Metode research was descriptive research design is the Survey Studies. The sample in this study was 56 students. The results of the evaluation of the data shows aspects of the preparation of students prior to the implementation of micro teaching shows the percentage (37.5%) were rated as moderate/ sufficient in preparing the micro teaching, aspects of the supervisor's role in the implementation of micro teaching shows the percentage (43.75%) were rated as moderate / sufficient in guiding students who perform micro teaching, aspects of students' ability in teaching micro teaching practice shows the percentage (62.5%) were considered moderate/sufficient in teaching micro teaching practice. Based on the percentage of data states that in terms of the implementation of micro teaching has not reached success. Keywords : Implementation of Micro Teaching Evaluation Abstrak: Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan tentang pelaksanaan micro teaching mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Reg B Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun Akademik 2011/2012. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan penelitian yang adalah Survey Studies. Sampel dalam penelitian ini adalah 56 mahasiswa. Hasil evaluasi data menunjukan aspek persiapan mahasiswa sebelum pelaksanaan micro teaching menunjukan persentase 37,5% dinilai sedang/cukup dalam mempersiapkan micro teaching,aspek peran dosen pembimbing dalam pelaksanaan micro teaching menunjukan persentase 43,75% dinilai sedang/cukup dalam membimbing mahasiswa yang melaksanakan micro teaching, aspek kemampuan mahasiswa dalam berlatih mengajar micro teaching menunjukan persentase 62,5% dinilai sedang/cukup dalam berlatih mengajar micro teaching. Berdasar persentase data menyatakan bahwa dari segi pelaksanaan micro teaching belum mencapai keberhasilan. Kata kunci : Evaluasi Pelaksanaan Micro Teaching
1
M
icro teaching merupakan salah satu mata kuliah yang di berikan kepada para mahasiswa calon guru atau yang sudah menjadi guru untuk mengusai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi,sehingga setelah menyelesaikan pendidikan mereka siap secara mandiri mengemban tugas sebagai guru (Syahwani Umar, 2010: iv). Micro teaching dapat diartikan sebagai suatu langkah kegiatan yang berisikan teori,pengetahuan,konsep untuk membentuk kecakapan atau keahlian / ketrampilan suatu pekerjaan sebagai guru. Sebagai pengemban setiap tugas profesional, seorang calon guru di tuntut tidak hanya memahami tugasnya namun lebih penting dari pada itu adalah mampu melaksanankan tugasnya sebagai guru. Kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai calon guru inilah yang di bina melalui salah satu mata kuliah yaitu micro teaching. Oleh karena itu, micro teaching merupakan titik sentral untuk membina kecapakapan mahasiswa calon guru atau melaksanakan pekerjaan nya sebagai pengajar yang profesional dalam membentuk para siswa yang akan diajar. Untuk kelancaran pelaksanaan teknis program pengalaman lapangan -1(micro teaching) dikelola oleh UPT PPL. UPT PPL merupakan unit khusus yang mempunyai tugas mengkoordinasikan komponen-komponen yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan PPL mahasiswa. Dalam pelaksanaan micro teaching pihak UPT PPL menugaskan dosen pembimbing yang bertanggung jawab membimbing mahasiswa dalam memahami serta terampil mengajarkan materi pelajaran sebelum mahasiswa melaksanakan micro teaching. Namun pada kenyataannya dalam proses pelaksanaanya sering mengalami kendala - kendala terhadap pelaksanaannya. Adapun kendala - kendala dalam pelaksanaan micro teaching yang di maksud adalah (1) tidak adanya sosialisasi dari UPT PPL sebelum pelaksanaan micro teaching, (2) Jadwal yang tidak tetap dalam pelaksanaan micro teaching, sehingga dalam pelaksanaannya harus menyesuaikan waktu dari dosen pembimbing, (3) kurangnya frekuensi pertemuan dalam micro teaching. Berdasarkan kendala-kendala tersebut perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan micro teaching. Hal ini sesuai dengan pendapat Hue Tsy Chen (dalam Wirawan, 2011:31) “ bahwa evaluasi mengemukakan bagaimana memberikan nilai terhadap program yang di evaluasi dan kinerjanya”. Pada umumnya evaluasi adalah suatu pemeriksaan terhadap pelaksanaan suatu program yang telah dilakukan dan yang akan digunakan untuk meramalkan, memperhitungkan, dan mengendalikan pelaksanaan program ke depannya agar jauh lebih baik. Evaluasi lebih bersifat melihat ke depan dari pada melihat kesalahan kesalahan dimasa lalu, dan ditujukan pada upaya peningkatan kesempatan demi keberhasilan program. Dengan demikian misi dari evaluasi itu adalah perbaikan atau penyempurnaan di masa mendatang atas suatu program. Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan sumber nilai secara objektif dari pencapaian hasil-hasil yang direncanakan sebelumnya, dimana hasil evaluasi tersebut dimaksudkan menjadi umpan balik untuk perencanaan yang akan dilakukan di depan (Yusuf, 2000: 3). Mehrens & Lehmann (dalam Ngalim purwanto, 2010: 3) Evaluasi dalam arti luas, evaluasi adalah “suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan”. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang disengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data berdasarakan data-data tersebut kemudian dicoba untuk membuat keputusan. Menurut Anas sudijono (2011:5) evaluasi ada 2 macam yaitu: evaluasi bersifat kuantitatif adalah hasil pengukuran itu berwujud keteranganketerangan yang berupa angka-angka atau bilangan bilangan dan evaluasi bersifat kualitatif adalah evaluasi yang merupakan penafsiran atau interpretasi yang sering bersumber pada data kuantitatif. Kegiatan evaluasi dalam penelitian ini adalah suatu proses yang disengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data dan berdasarakan data-data tersebut kemudian dicoba untuk membuat keputusan yang akan menunjukan tingkat keberhasilan. Adapun jenis-jenis evaluasi adalah evaluasi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap paska 2
pelaksanaan. Ralph W.Tyler (dalam Wirawan, 2011:80) para teoritisi evaluasi mengemukakan berbagai model evaluasi diawali dengan model evaluasi berbasis tujuan yang dikembangkan oleh Ralph W.Tyler. Model-model evaluasi tersebut adalah : model evaluasi berbasis tujuan, model evaluasi bebas tujuan, model evaluasi formatif dan sumatif, model evaluasi responsif, model evaluasi contex, input, proces, product (cipp), model evaluasi adversary, model evaluasi benchmarking (bangku ukur), model evaluasi kotak hitam (black box evaluation model), model evaluasi konosurip dan kritikisme, model evaluasi terfokus utilisasi, akreditasi, model evaluasi semu.Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian program ini adalah model evaluasi Context Input Process Product (CIPP). Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi yang akurat dalam pengambilan keputusan lebih lanjut guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan program micro teaching di masa yang akan datang. Mc.Knight (dalam Jamal makmur, 2010: 21) mengemukakan,”micro teaching has been described as scaled down teaching encounter desingned to develop new skills and refind old ones”.Mc.Laughlin &Moulton (dalam Jamal makmur, 2010:21) mendifinisikan bahwa “micro teaching is as performance training method desingned to isolate the component one by one in a simplified teaching situation”. Allen and Ryan (dalam Jamal makmur, 2010:21) menyebutkan “pembelajaran mikro sebuah model pengajaran yang dikecilkan atau disebut dengan real teaching “. Jumlah pesertanya sekitar 5 sampai 10 orang, ruang kelas terbatas, waktu pelaksanaannya berkisar antara 10-15 menit, terfokus pada keterampilan mengajar tertentu, dan pokok bahasannya di sederhanakan. micro teaching bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional calon guru atau meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan dalam berbagai keterampilan yang spesifik. Latihan praktek mengajar dalam situasi laboratoris, maka melalui micro teaching, calon guru dapat berlatih ketrampilan mengajar dalam keadaan terkontrol. Menurut Syahwani dan Syambasril ( 2005 : vi ) materi micro teaching meliputi ketrampilan dasar mengajar terdiri dari pelajaran teori dan praktek,secara keseluruhan meliputi : konsep dasar proses belajar mengajar, micro teaching (pengajaran mikro), keterampilan dasar mengajar (keterampilan bertanya), keterampilan menjelaskan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Tolok ukur kelulusan micro teaching menurut Syahwani umar dan syambasril (2012 : 15) “ Mahasiswa calon guru dinyatakan lulus mata kuliah micro teaching, apabila telah mencapai penilaian hasil latihan mengajar mikro di tambah ujian mikro dibagi dua sehingga diperoleh nilai minimal (B) 3,00 - 3,49 ”. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian evaluasi pelaksanaan micro teaching mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Reg B Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak. Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan micro teaching ini akan ditunjukan dengan persentase dari hasil data angket yang disebar kepada mahasiswa yang mengikuti micro teaching. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah survei (survey studies. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 56 orang yang terdiri dari mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi 27 orang dan BKK Pendidikan Ekonomi Akutansi 29 orang, karena jumlah seluruhnya di bawah seratus, maka penulis meneliti seluruhnya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik komunikasi langsung berupa pedoman wawancara yang di 3
gunakan kepada pihak UPT PPL dan dosen pembimbing, teknik komunikasi tidak langsung berupa angket yang diberikan kepada mahasiswa yang mengikuti micro teaching,teknik studi dokumenter berupa buku catatan untuk mencatat data yang berhubungan hal-hal yang sesuai dengan penelitian. Untuk pengolahan data yang sudah terkumpul dari wawancara dan penyebaran angket, diteliti lebih dahulu. Hal ini untuk mengetahui kealfaan dalam pengisian angket yang diisi oleh responden. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah : (1) mengumpulkan data melalui wawancara dan penyebaran angket. (2) memeriksa data yang telah terkumpul. (3) menganalisis data yang sudah terkumpul. (4) menarik kesimpulan.Dalam menganalisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Untuk data dari hasil wawancara, dianalisis dengan analisis deskriptif dan untuk data dari hasil penyebaran angket dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari data angket dievaluasi menggunakan analisis kuantitatif dengan rumus sebagai berikut : ( % ) = ∑ x 100 % . Angket yang diberikan kepada mahasiswa terdiri dari ∑
empat pilihan jawaban (a) diberi bobot 4, (b) diberi bobot 3, (c) diberi bobot 2, (d)diberi bobot 1. Angket berjumlah 25 pertanyaan terdiri dari tiga aspek yaitu aspek persiapan mahasiswa sebelum pelaksanaan micro teaching, aspek peran dosen dalam membimbing mahasiswa micro teaching, aspek kemampuan hasil mahasiswa dalam berlatih micro teaching. Kemudian hasil persentase tersebut akan dibagi 3 kategori, berikut : (00,00% 33,33% ) = rendah/kurang (33,34 % - 66,66%) = sedang/cukup (66,67% - 100 % ) = tinggi/baik. Setelah data angket di jumlahkan kemudian dilakukan penyusunan kedalam tabel yang menunjukan pernyataan dari mahasiswa. Kemudian dikumpulkan masing-masing jawaban pernyataan dan dijumlahkan, dari jumlah masing-masing pernyataan mahasiswa di bagi dengan jumlah sampel kemudian dipersentasekan dan kemudian dari hasil data tersebut di tarik kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian Penelitian ini yang menjadi sumber data adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Reg B yang mengikuti micro teaching. Dengan kriteria yang telah ditentukan dengan jumlah 56 orang. Dari jawaban angket yang telah disebarkan kepada 56 orang mahasiswa kemudian dijumlahkan dalam tabel 1 berikut ini.
No Angket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tabel 1 Hasil Jawaban Responden JAWABAN RESPONDEN A B C D 21 9 23 3 2 11 4 39 15 18 15 8 8 27 7 14 7 16 8 25 54 1 1 0 41 12 3 0 54 1 0 1 25 16 11 4 18 22 5 11 32 13 2 9 4
JUMLAH 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
10 43 31 40 38 32 26 19 12 8 34 13 17 27
29 8 20 11 18 23 24 31 34 40 19 34 31 26
1 2 2 1 0 1 5 5 10 7 3 8 8 3
16 3 3 4 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0
56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56 56
Setelah data angket dijumlahkan, selanjutnya dilakukan penyusunan kedalam tabel yang menunjukan pernyataan mahasiswa kemudian dipersentasekan untuk diambil kesimpulan.Berikut ini adalah tabel hasil evaluasi masing-masing angket angket dari responden. Tabel 2 Persiapan Pengarahan Tentang Prosedur Pelaksanaan Micro Teaching No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 1 a. selalu 21 37,5 % b.sering 9 16,71 % c.kadang-kadang 23 41,71% d.Tidak pernah 3 3,37% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 1 di atas, di interpretasikan bahwa 21 responden (37,5 %) menyatakan bahwa mahasiswa selalu diberi pengarahan prosedur pelaksanaan micro teaching. Kemudian 9 responden (16,71%) menyatakan bahwa mahasiswa sering diberi pengarahan prosedur pelaksanaan micro teaching. 23 responden (41,71%) menyatakan bahwa mahasiswa kadang-kadang diberi pengarahan prosedur pelaksanaan micro teaching. 3 responden (3,37%), menyatakan bahwa mahasiswa tidak pernah diberi pengarahan prosedur pelaksanaan micro teaching. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 23 responden (41,71%) menyatakan kadang-kadang dan nilai cukup dalam persiapan pengarahan tentang prosedur pelaksanaan micro teaching. Tabel 3 Persiapan Alat Peraga Dalam Praktek Micro Teaching No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 2 a. selalu 21 37,5 % b.sering 9 16,71 % c.kadang-kadang 23 41,71% d.tidak pernah 3 3,37% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 3 di atas, di interpretasikan bahwa 21 responden (37,5%) menyatakan bahwa sebelum pelaksanaan praktek micro teaching selalu menyiapkan alat peraga. Kemudian 9 responden (16,71%) menyatakan bahwa sebelum pelaksanaan praktek micro teaching sering menyiapkan alat peraga. 23 responden (41,71%) menyatakan bahwa 5
sebelum pelaksanaan praktek micro teaching kadang-kadang menyiapkan alat peraga.3responden (3,37%) menyatakan bahwa sebelum pelaksanaan praktek micro teaching tidak pernah menyiapkan alat peraga. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 23 responden (41,71%) menyatakan kadang-kadang dan nilai cukup dalam menyiapkan alat peraga sebelum praktek micro teaching. Tabel 4 Persiapan Satuan Pelajaran Yang Digunkan DalamPraktek Micro Teaching No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 3 a. selalu 15 26,79 % b.sering 18 32,15 % c.kadang-kadang 15 26,79% d.Tidak pernah 8 14,29% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 4 diatas, di interpretasikan bahwa 15 responden (26,79%) menyatakan bahwa selalu ada satuan pelajaran yang digunakan saat pelaksanaan micro teaching . Kemudian 18 responden (32,15%) menyatakan bahwa sering ada satuan pelajaran yang digunakan saat pelaksanaan micro teaching. 15 responden (26,79%) menyatakan bahwa tidak ada satuan pelajaran yang digunakan saat pelaksanaan micro teaching. 8 responden (14,29%) menyatakan bahwa tidak pernah ada satuan pelajaran yang digunakan saat pelaksanaan micro teaching.Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden,18 responden (32,15%) menyatakan sering dan nilai kurang dalam menyiapkan satuan pelajaran yang digunakan saat pelaksanaan micro teaching. Tabel 5 Pengisian Formulir Untuk Keterampilan Dasar Dalam Praktek Micro Teaching No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 4 a. selalu 8 14,29 % b. sering 27 48,22 % c.kadang-kadang 7 12,5% d.Tidak pernah 14 25% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 5 diatas, di interpretasikan bahwa 8 responden (48,29%) menyatakan bahwa selalu persiapan pengisian formulir untuk mendata keterampilan dasar dalam praktek micro teaching. kemudian 27 responden (48,29%) menyatakan bahwa sering ada persiapan pengisian formulir untuk mendata keterampilan dasar dalam praktek micro teaching. kemudian 7 responden (12,5%) menyatakan bahwa kadang-kadang ada persiapan pengisian formulir untuk mendata keterampilan dasar dalam praktek micro teaching. kemudian 14 responden (25%) menyatakan bahwa tidak pernah ada persiapan pengisian formulir untuk mendata keterampilan dasar dalam praktek micro teaching.Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 27 responden (48, 22%) menyatakan sering dan nilai cukup persiapan pengisian formulir untuk mendata keterampilan dasar dalam praktek micro teaching.
6
Tabel 6 Pembagian Lembar Observasi Sebelum Praktek Micro Teaching No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 5 a. selalu 7 12,5 % b.sering 16 28,58% c.kadang-kada ng 8 1,43% d.Tidak pernah 25 44,64% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 6 diatas, di interpretasikan bahwa 7 responden (12,5%) menyatakan bahwa dosen pembimbing selalu membagikan lembar observasi sebelum praktek micro teaching. Kemudian 16 responden (28,58%) menyatakan bahwa dosen pembimbing sering membagikan lembar observasi sebelum praktek micro teaching. Kemudian 8 responden (1,43%) menyatakan bahwa dosen pembimbing kadang-kadang membagikan lembar observasi sebelum praktek micro teaching. Kemudian 25 responden (44,64%) menyatakan bahwa dosen pembimbing tidak pernah membagikan lembar observasi sebelum praktek micro teaching. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 25 responden (44,64%) menyatakan tidak pernah dan nilai cukup dosen pembimbing dalam membagikan lembar observasi sebelum praktek micro teaching. Tabel 7 Persiapan Materi Sebelum Praktek Micro Teaching No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 6 a. selalu 54 96,42 % b.sering 1 1,78% c.kadang-kadang 1 1,78% d.Tidak pernah 0 0% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 7 diatas, di interpretasikan bahwa 54 responden (96,42%) menyatakan bahwa mahasiswa selalu mempersiapkan materi sebelum praktek micro teaching. Kemudian 1 responden (1,78%) menyatakan bahwa mahasiswa sering mempersiapkan materi sebelum praktek micro teaching. Kemudian 1 responden (1,78%) menyatakan bahwa mahasiswa kadang-kadang mempersiapkan materi sebelum praktek micro teaching. Kemudian 0 responden (0%) menyatakan bahwa mahasiswa tidak pernah mempersiapkan materi sebelum praktek micro teaching.Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 54 responden (96,42%) menyatakan selalu dan nilai baik mahasiswa dalam mempersiapkan materi sebelum praktek micro teaching. Tabel 8 Penentuan Model Pembelajaran Sebelum Praktek Micro Teaching. No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 7 a. selalu 41 73,21% b.sering 12 21,42% c.kadang-kadang 3 5,35% d.Tidak pernah 0 0% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 8 diatas, di interpretasikan bahwa 41 responden (73,21%) menyatakan bahwa mahasiswa selalu menentuan model pembelajaran sebelum praktek micro teaching. Kemudian 12 responden (21,42%) menyatakan bahwa mahasiswa sering menentuan model pembelajaran sebelum praktek micro teaching. Kemudian 3 responden (5,35%) menyatakan bahwa mahasiswa kadang-kadang menentuan model pembelajaran 7
sebelum praktek micro teaching. Kemudian 0 responden (0%) menyatakan bahwa mahasiswa tidak pernah menentuan model pembelajaran sebelum praktek micro teaching.Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 41 responden (73,21%) menyatakan selalu dan nilai baik mahasiswa dalam menentuan model pembelajaran sebelum praktek micro teaching. Tabel 9 Persiapan Membuat RPP Sebelum Praktek Micro Teaching No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 8 a. selalu 54 96,42 % b.sering 1 1,78% c.kadang-kadang 0 0% d.Tidak pernah 1 1,78 % Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 9 diatas, di interpretasikan bahwa 54 responden (96,42%) menyatakan bahwa mahasiswa selalu membuat RPP sebelum praktek micro teaching. 1 responden (1,78%) menyatakan bahwa mahasiswa sering membuat RPP sebelum praktek micro teaching. 0 responden (0%) menyatakan bahwa mahasiswa kadang-kadang membuat RPP sebelum praktek micro teaching. 1 responden (1,78%) menyatakan bahwa mahasiswa tidak pernah membuat RPP sebelum praktek micro teaching.Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, paling banyak 54 responden (96,42%) menyatakan selalu dan nilai baik persiapan mahasiswa dalam membuat RPP sebelum praktek micro teaching. Tabel 10 Dosen Menjelaskan Keterampilan Dasar Mengajar Sebelum Praktek Micro Teaching No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 9 a. selalu 25 44,64 % b.sering 16 28,57% c.kadang-kadang 11 19,64% d.Tidak pernah Jumlah
14 56
25 % 100%
Berdasarkan tabel 10 diatas, dapat di interpretasikan bahwa 25 responden (44,64%) menyatakan bahwa dosen selalu menjelaskan keterampilan dasar mengajar sebelum praktek micro teaching.Kemudian 16 responden (28,57%) menyatakan bahwa dosen sering menjelaskan keterampilan dasar mengajar sebelum praktek micro teaching.Kemudian 11 responden (19,64%) menyatakan bahwa dosen kadang-kadang menjelaskan keterampilan dasar mengajar sebelum praktek micro teaching. Kemudian 14 responden (25%) menyatakan bahwa dosen tidak pernah menjelaskan keterampilan dasar mengajar sebelum praktek micro teaching. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 25 responden (44,64%) menyatakan selalu dan cukup, dosen dalam menjelaskan keterampilan dasar mengajar sebelum praktek micro teaching. Tabel 11 Dosen Menggunakan Lembar Obsevasi Dalam Penilaian Praktek Micro Teaching No 10
Jawaban a. selalu b.sering c.kadang-kadang d.Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 18 22 11 5 56
8
Persentase (%) 32,14 % 39,28% 19,64% 8,92% 100%
Berdasarkan tabel 11 diatas, di interpretasikan bahwa 18 responden (32,14%) menyatakan bahwa dosen selalu menggunakan lembar obsevasi dalam penilaian praktek micro teaching. Kemudian 22 responden (39,28%) menyatakan bahwa dosen sering menggunakan lembar obsevasi dalam penilaian praktek micro teaching. Kemudian 11 responden (19,64%) menyatakan bahwa dosen kadang-kadang menggunakan lembar obsevasi dalam penilaian praktek micro teaching. Kemudian 5 responden (8,92%) menyatakan bahwa dosen tidak pernah menggunakan lembar obsevasi dalam penilaian praktek micro teaching.Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 22 responden (39,28%) menyatakan sering dan nilai cukup bahwa dosen menggunakan lembar obsevasi dalam penilaian praktek micro teaching. Tabel 12 Apakah Lamanya Praktek Micro Teaching AntarA 15-25 menit No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 11 a. selalu 32 57,14 % b. sering 13 23,21% c.kadang-kadang 2 3,57% d.tidak pernah 9 16,07% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 12 diatas, di interpretasikan bahwa 32 responden (32,14%) menyatakan bahwa lamanya praktek micro teaching selalu antara 15-25 menit. Kemudian 13responden (23,21%) menyatakan bahwa lamanya praktek micro teaching sering antara 1525 menit. Kemudian 2 responden (3,57%) menyatakan bahwa lamanya praktek micro teaching kadang-kadang antara 15-25 menit. Kemudian 9 responden (16,07%) menyatakan bahwa lamanya praktek micro teaching tidak pernah antara 15-25 menit.Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 32 responden (57,14%) menyatakan selalu dan nilai cukup bahwa lamanya praktek micro teaching selalu antara 15-25 menit. Tabel 13 Apakah Dalam Praktek Micro Teaching Tampil Antara 3-5 Kali No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 12 a. selalu 10 17,85 % b. sering 29 50,87% c. kadang-kadang 1 1,78% d.tidak pernah 16 28,57% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 13 diatas, di interpretasikan bahwa 10 responden (17,85%) menyatakan bahwa mahasiswa dalam praktek micro teaching selalu tampil antara 3-5 kali. Kemudian 29 responden (50,87%) menyatakan bahwa mahasiswa dalam praktek micro teaching sering tampil antara 3-5 kali. Kemudian 1responden (1,78%) menyatakan bahwa mahasiswa dalam praktek micro teaching kadang-kadang tampil antara 3-5 kali.Kemudian 16 responden (28,57%) menyatakan bahwa mahasiswa praktek micro teaching tidak pernah tampil antara 3-5 kali.Dari dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 29 responden (50,87%) menyatakan sering dan nilai cukup dalam praktek micro teaching tampil antara 3-5 kali.
9
TABEL 14 Apakah Jadwal Pelaksanaan Praktek Micro Teaching ditentukan Dosen Pembimbing No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 13 a.selalu 43 76,78 % b.sering 8 14,28% c.kadang-kadang 2 3,57% d.tidak pernah 3 5,35% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 14 diatas, di interpretasikan bahwa 43 responden (76,78%) menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan praktek micro teaching selalu ditentukan dosen pembimbing. Kemudian 14 responden (14,28%) menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan praktek micro teaching sering ditentukan dosen pembimbing. Kemudian 2 responden (3,57%) menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan praktek micro teaching kadang-kadang ditentukankan dosen pembimbing. Kemudian 3 responden (5,35%) menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan praktek micro teaching tidak pernah ditentukankan dosen pembimbing. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 43 responden (76,78%) menyatakan selalu dan nilai baik, bahwa jadwal pelaksanaan praktek micro teaching ditentukan dosen pembimbing. Tabel 15 Apakah Jadwal Pelaksanaan Praktek Micro Teaching sesuai yang ditentukan Dosen Pembimbing. No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 14 a.selalu 31 55,35 % b.sering 20 35,71% c.kadang-kadang 2 3,57% d.tidak pernah 3 5,35% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 15 diatas, di interpretasikan bahwa 31 responden (55,35%) menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan praktek micro teaching selalu sesuai yang ditentukan dosen pembimbing. Kemudian 20 responden (33,71%) menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan praktek micro teaching sering sesuai yang ditentukan dosen pembimbing. Kemudian 2 responden (3,57%) menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan praktek micro teaching kadang-kadang sesuai yang ditentukan dosen pembimbing. Kemudian 3 responden (3,35%) menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan praktek micro teaching tidak pernah sesuai yang ditentukan dosen pembimbing. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 31 responden (55,35%) menyatakan selalu dan nilai cukup, jadwal pelaksanaan praktek micro teaching sesuai yang ditentukan dosen pembimbing. Tabel 16 Apakah Selesai Pelaksanaan Praktek Micro Teaching Dilakukan Diskusi Balikan No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 15 a.selalu 40 25 % b.sering 11 19,64% c.kadang-kadang 1 1,78% d.tidak pernah 4 7,14% Jumlah 56 100%
10
Berdasarkan tabel 16 diatas, dapat di interpretasikan bahwa 14 responden (25%) menyatakan bahwa selesai pelaksanaan praktek micro teaching selalu dilakukan diskusi balikan. Kemudian 11responden (19,64%) menyatakan bahwa selesai pelaksanaan praktek micro teaching sering dilakukan diskusi balikan. Kemudian 1responden (1,78%) menyatakan bahwa selesai pelaksanaan praktek micro teaching kadang-kadang dilakukan diskusi balikan. Kemudian 4 responden (7,14%) menyatakan bahwa selesai pelaksanaan praktek micro teaching tidak pernah dilakukan diskusi balikan. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 40 responden (25%) menyatakan selalu dan nilai kurang, bahwa selesai pelaksanaan praktek micro teaching dilakukan diskusi balikan. No 16
Tabel 17 Pemahaman Tentang Konsep Belajar Mengajar Jawaban Frekuensi Persentase (%) a.sangat menguasai 38 67,85% b.menguasai 18 18,14% c.cukup menguasai 0 0% d.tidak menguasai 0 0% Jumlah 56 100%
Berdasarkan tabel 16 diatas, dapat di interpretasikan bahwa 38 responden (67,85%) menyatakan bahwa sangat menguasai tentang konsep belajar mengajar. Kemudian 18 responden (18,14%) menyatakan bahwa menguasai tentang konsep belajar mengajar. Kemudian 0 responden (0%) menyatakan bahwa cukup menguasai tentang konsep belajar mengajar. Kemudian 0 responden (0%) menyatakan bahwa tidak menguasai tentang konsep belajar mengajar. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 38 responden (67%) menyatakan sangat menguasai dan nilai baik, tentang konsep belajar mengajar dalam micro teaching. No 17
Tabel 18 Pemahaman Tentang Konsep Micro Teaching Jawaban Frekuensi Persentase (%) a.sangat menguasai 32 57,14% b.menguasai 23 41,07% c.cukup menguasai 1 1,78% d.tidak menguasai 0 0% Jumlah 56 100%
Berdasarkan tabel 18 diatas, di interpretasikan bahwa 32 responden (57,14%) menyatakan bahwa sangat menguasai tentang konsep micro teaching. Kemudian 23 responden (41,07%) menyatakan bahwa menguasai tentang konsep micro teaching. Kemudian 1 responden (1,78%) menyatakan bahwa cukup menguasai tentang konsep micro teaching. Kemudian 0 responden (0%) menyatakan bahwa tidak menguasai tentang konsep micro teaching.Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 32 responden (57,14%) menyatakan sangat menguasai dan nilai cukup, tentang penguasaan konsep micro teaching.
11
Tabel 19 Menguasai Ketrampilan Dasar Mengajar (Ketrampilan Bertanya) No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 18 a.sangat menguasai 26 46,42% b.menguasai 24 42,85% c.cukup menguasai 5 8,92% d.tidak menguasai 1 1,78% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 19 diatas, di interpretasikan bahwa 26 responden (46,42%) menyatakan bahwa sangat menguasai ketrampilan dasar mengajar (ketrampilan bertanya). Kemudian 24 responden (42,85%) menyatakan bahwa menguasai ketrampilan dasar mengajar (ketrampilan bertanya). Kemudian 5 responden (8,92%) menyatakan bahwa cukup menguasai ketrampilan dasar mengajar (ketrampilan bertanya). Kemudian 1 responden (1,78%) menyatakan bahwa tidak menguasai ketrampilan dasar mengajar (ketrampilan bertanya). Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 26 responden (46,42%) menyatakan sangat menguasai dan nilai cukup, dalam menguasai ketrampilan dasar mengajar (ketrampilan bertanya). No 19
Tabel 20 Menguasai Ketrampilan Dasar Menjelaskan. Jawaban Frekuensi Persentase (%) a.sangat menguasai 19 33,92% b.menguasai 31 55,35% c.cukup menguasai 5 8,92% d.tidak menguasai 1 1,78% Jumlah 56 100%
Berdasarkan tabel 20 diatas, di interpretasikan bahwa 19 responden (33,92%) menyatakan bahwa sangat menguasai ketrampilan dasar menjelaskan. Kemudian 31 responden (55,35%) menyatakan bahwa menguasai ketrampilan dasar menjelaskan. Kemudian 5 responden (8,92%) menyatakan bahwa cukup menguasai ketrampilan dasar menjelaskan. Kemudian 1 responden (1,78%) menyatakan bahwa tidak menguasai ketrampilan dasar menjelaskan. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 31 responden (55,35%) menyatakan menguasai dan nilai cukup, dalam menguasaan ketrampilan dasar menjelaskan. Tabel 21 Menguasai Ketrampilan Memberikan Penguatan Jawaban Frekuensi Persentase (%) a.sangat menguasai 12 21,42% b.menguasai 34 60,71% c.cukup menguasai 10 17,85% d.tidak menguasai 0 0% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 21 diatas, di interpretasikan bahwa 12 responden (21,42%) menyatakan bahwa sangat menguasai ketrampilan memberikan penguatan. Kemudian 31 responden (60,71%) menyatakan bahwa menguasai ketrampilan memberikan penguatan. Kemudian 10 responden (17,85%) menyatakan bahwa cukup menguasai ketrampilan memberikan penguatan. Kemudian 0 responden (0%) menyatakan bahwa tidak menguasai ketrampilan memberikan penguatan.Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 34 responden (60,71%) menyatakan menguasai dan nilai cukup, dalam menguasaan ketrampilan memberikan penguatan. No 20
12
No 21
Tabel 22 Menguasai ketrampilan mengadakan variasi Jawaban Frekuensi Persentase (%) a.sangat menguasai 8 14,28% b.menguasai 40 71,42% c.cukup menguasai 7 12,5% d.tidak menguasai 1 1,78% Jumlah 56 100%
Berdasarkan tabel 22 diatas, di interpretasikan bahwa 8 responden (14,28%) menyatakan bahwa sangat menguasai ketrampilan mengadakan variasi. Kemudian 40 responden (71,42%) menyatakan bahwa menguasai ketrampilan mengadakan variasi. Kemudian 7 responden (12,5%) menyatakan bahwa cukup menguasai ketrampilan mengadakan variasi. Kemudian 1 responden (1,78%) menyatakan bahwa tidak menguasai ketrampilan mengadakan variasi.Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 40 responden (71,42%) menyatakan menguasai dan nilai baik, dalam menguasaan ketrampilan mengadakan variasi. Tabel 23 Menguasai Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 22 a.sangat menguasai 34 60,71% b.menguasai 19 33,92% c.cukup menguasai 3 5,35% d.tidak menguasai 0 0% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 22 diatas, di interpretasikan bahwa 34 responden (60,71%) menyatakan bahwa sangat menguasai ketrampilan membuka dan menutup pelajaran. Kemudian 19 responden (33,92%) menyatakan bahwa menguasai ketrampilan membuka dan menutup pelajaran. Kemudian 3 responden (5,35%) menyatakan bahwa cukup menguasai ketrampilan membuka dan menutup pelajaran. Kemudian 0 responden (0%) menyatakan bahwa tidak menguasai ketrampilan membuka dan menutup pelajaran. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 34 responden (60,71%) menyatakan sangat menguasai dan nilai cukup, dalam menguasaan ketrampilan membuka dan menutup pelajaran. No 23
Tabel 24 Menguasai Ketrampilan Mengelola Kelas Jawaban Frekuensi Persentase (%) a.sangat menguasai 13 23,21% b.menguasai 34 60,71% c.cukup menguasai 8 14,28% d.tidak menguasai 1 1,78% Jumlah 56 100%
Berdasarkan tabel 24 diatas, di interpretasikan bahwa 13 responden (23,21%) menyatakan bahwa sangat menguasai ketrampilan mengelola kelas. Kemudian 34 responden (60,71%) menyatakan bahwa menguasai ketrampilan mengelola kelas. Kemudian 8 responden (14,28%) menyatakan bahwa cukup menguasai ketrampilan mengelola kelas. Kemudian 1 responden (1,78%) menyatakan bahwa tidak menguasai ketrampilan mengelola kelas. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 34 responden (60,71%) menyatakan menguasai dan nilai cukup, dalam menguasaan ketrampilan mengelola kelas. 13
Tabel 25 Menguasai Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok No Jawaban Frekuensi Persentase (%) 24 a.sangat menguasai 17 30,35% b.menguasai 31 55,35% c.cukup menguasai 8 14,28% d.tidak menguasai 0 0% Jumlah 56 100% Berdasarkan tabel 25 diatas, di interpretasikan bahwa 17 responden (30,35%) menyatakan bahwa sangat menguasai ketrampilan membimbing diskusi kelompok. Kemudian 31 responden (55,35%) menyatakan bahwa menguasai ketrampilan membimbing diskusi kelompok. Kemudian 8 responden (14,35%) menyatakan bahwa cukup menguasai ketrampilan membimbing diskusi kelompok. Kemudian 0 responden (0%) menyatakan bahwa tidak menguasai ketrampilan membimbing diskusi kelompok. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 31 responden (55,35%) menyatakan menguasai dan nilai cukup, dalam menguasaan ketrampilan membimbing diskusi kelompok. No 25
Tabel 26 Menguasai Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil Jawaban Frekuensi Persentase (%) a.sangat menguasai 27 48,21% b.menguasai 26 46,42% c.cukup menguasai 3 5,35% d.tidak menguasai 0 0% Jumlah 56 100%
Berdasarkan tabel 26 diatas, di interpretasikan bahwa 27 responden (48,21%) menyatakan bahwa sangat menguasai ketrampilan mengajar kelompok kecil. Kemudian 26 responden (46,42%) menyatakan bahwa menguasai ketrampilan mengajar kelompok kecil. Kemudian 3 responden (5,35%) menyatakan bahwa cukup menguasai ketrampilan mengajar kelompok kecil. Kemudian Kemudian 0 responden (0%) menyatakan bahwa tidak menguasai ketrampilan mengajar kelompok kecil. Dari data persentase diatas, disimpulkan dari 56 responden, 27 responden (48,21%) menyatakan sangat menguasai dan nilai cukup, dalam menguasaan ketrampilan mengajar kelompok kecil. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kemudian disimpulkan secara komprehensif bahwa berdasarkan data angket pada aspek persiapan mahasiswa sebelum pelaksanaan micro teaching menunjukan persentase (37,5%) dinilai sedang /cukup dalam mempersiapkan micro teaching, berdasar data angket pada aspek peran dosen pembimbing dalam pelaksanaan micro teaching menunjukan persentase (43,75%) dinilai sedang/cukup dalam membimbing mahasiswa yang melaksanakan micro teaching dan berdasar data angket pada aspek kemampuan hasil mahasiswa dalam berlatih mengajar micro teaching menunjukan persentase (62,5%) dinilai sedang/cukup dalam berlatih mengajar micro teaching. Dari hasil persentase dari tiga aspek data angket, belum mencapai (100%) ini berarti dari segi pelaksanaan micro teaching dinyatakan belum mencapai keberhasilan, walaupun dari hasil nilai yang di dapat mahasiswa sudah memenuhi standar kelulusan. 14
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan kendala-kendala dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada mahasiswa micro teaching (1) melakukan persiapan dengan membaca buku pedoman yang diberikan oleh UPT PPL agar pelaksanaan micro teaching sesuai prosedur (2) sebelum tampil praktek micro teaching diharapkan melakukan mempersiapkan terlebih dahulu tentang materi, metode,model pembelajaran yang akan digunakan (3) kemampuan mahasiswa dalam berlatih mengajar harus ditingkatkan dari segi pengetahuan, keterampilan serta sikap sabagai calon guru yang profesional. Selanjutnya kepada dosen pembimbing (1) diharapkan memberikan pengarahan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan micro teaching (2) dapat membimbing secara maksimal dalam pelaksanaan micro teaching. (3) dalam pelaksanaan micro teaching sesuai jadwal yang tetapkan, sehingga pelaksanaan micro teaching dapat berjalan secara maksimal. Selanjutnya kepada UPT PPL (1) diharapkan sebelum program micro teaching di laksanakan diberikan sosialisasi kepada mahasiswa yang mengikuti micro teaching. (2) mempunyai aturan-aturan sendiri serta prosedur yang jelas tentang pelaksanaan micro teaching. (3) dapat mengawasi secara langsung pelaksanaan micro teaching. Dan kepada Fakultas sebagai lembaga LPTK diharap menyediakan laboratorium micro teaching serta sarana dan prasarana untuk mendukung program micro teaching agar berjalan efektif. DAFTAR RUJUKAN Alius mans. 2010. UU Sistem Pendidikan ( http:// Undang – undang – sistem pendidikan – nasional no – 20 – tahun 2003, diakses 15 agustus 2012). Anas Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali pers. Chairun Nizar. 2008. Persepsi Konsumen Penggunaan Jasa. Pontianak: FKIP UNTAN. Hadari Nawawi. 2003. Metode Ilmu Penelitian Sosial.Yogyakarta : Gadjah Mada University. Jamal Ma’mur Asmani. 2010 Pengenalan dan Pelaksanaan lengkap Micro teaching Jogjakarta : Team Teaching Diva Press. Mardalis. 2007. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ngalim Purwanto. 2010. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Oemar hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar Jakarta: PT. Bumi Aksara. Rastio.2011. (http:// pembelajaran - pengertian – mengajar – html, diakses 15 juli 2011) Samsul hadi. 2011. Riset Evaluasi. Jogyakarta : Lakbang Grafika. Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2009. Manajemen Penelitian Jakarta : PT. Asdi Mahastya. Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta : PT Bumi Aksara. Susanto.
2007.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345/19636/3Chapter%20II.pdf,
diakses 25 oktober2012) Syafawi. 2011. Micro teaching (http://Arisgar.blogspot.com Pengajaran – micro – teaching html, diakses 15 agustus 2012) 15
Syahwani Umar dan Syambasri. 2012. Buku Ajar Program Pengalaman – 1 Micro Teaching Implementasi Keterampilan Dasar Mengajar
:Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tanjungpura. Syofyan.
2009.
http://repository.upi.edu/operator/upload/t_ipa_0908597_chapter1.pdf,
diakses 25 oktober
2012)
Wirawan. 2011. Evaluasi, Teori,Model, Standar,Aplikasi, Dan Profesi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
16