EVALUASI DIRI SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL (Studi Kasus di Provinsi Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara)
ANISSA RAHMAYANTI
DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Diri Sekolah Tingkat Sekolah Menengah Atas Menggunakan Model Persamaan Struktural (Studi Kasus di Provinsi Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juni 2014 Anissa Rahmayanti NIM G14100051
ABSTRAK ANISSA RAHMAYANTI. Evaluasi Diri Sekolah Tingkat Sekolah Menengah Atas Menggunakan Model Persamaan Struktural (Studi Kasus di Provinsi Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara). Dibimbing oleh YENNI ANGRAINI dan AGUS M SOLEH. Pendidikan memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Menurut Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) tahun 2012, Provinsi Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara memiliki nilai akreditasi yang rendah untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Akreditasi diukur melalui delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang kemudian dijadikan instrumen dalam Evaluasi Diri Sekolah (EDS). SNP terdiri dari delapan standar yang saling berhubungan satu sama lain. Nilai dari SNP tidak dapat diukur secara langsung sehingga disebut peubah laten, peubah laten diukur melalui peubah indikator. Model persamaan struktural digunakan pada penelitian ini untuk menganalisis hubungan antar SNP dan hubungan antara SNP dengan peubah indikator yang mengukur SNP di keempat provinsi. Model persamaan struktural menunjukkan bahwa peubah laten isi (ISI), proses (PRS), penilaian (NIL), pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), serta pengelolaan (PNG) semuanya berpengaruh terhadap standar kompetensi lulusan (SKL). Peubah laten ISI memiliki pengaruh total terbesar ke SKL dibanding empat peubah laten lainnya yaitu sebesar 36.05%. Semua peubah indikator telah valid dalam mengukur peubah latennya masing-masing pada taraf nyata 0.10. Kata kunci: EDS, model persamaan struktural, peubah indikator, peubah laten, SNP
ABSTRACT ANISSA RAHMAYANTI. Evaluasi Diri Sekolah in Senior High School Using Structural Equation Model (Case Study in the Provinces of Maluku, West Sulawesi, Central Sulawesi, dan Southeast Sulawesi). Advised by YENNI ANGRAINI and AGUS M SOLEH. Education has a strategic role in the national development. According to the National Accreditation Board in 2012, the Provinces of Maluku, West Sulawesi, Central Sulawesi, and Southeast Sulawesi has a low value of accreditation for the senior high school. Accreditation is measured through eight Standar Nasional Pendidikan (SNP) which is used as an instrument in the Evaluasi Diri Sekolah (EDS). SNP consists of eight standards that are interconnected with each other. Value of each standard can not be measured directly so it called latent variables, latent variables can be measured through the manifest variables. Structural equation model is used in this study to analyze the relationship between SNP itself and relationship between SNP with the manifest variables that measure SNP in the four provinces. Structural equation model showed that the latent variables contents (ISI), process (PRS), valuation (NIL), educators and education personnel
(PTK), and management (PNG) are all affect the competency standards (SKL). Latent variable ISI has the largest total effect to SKL when compared with four other latent variables that is equal to 36.05%. All manifest variables are valid to measure each latent variable at significance level of 0.10. Keywords: EDS, manifest variables, latent variables, SNP, structural equation model
EVALUASI DIRI SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL (Studi Kasus di Provinsi Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara)
ANISSA RAHMAYANTI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika
DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi : Evaluasi Diri Sekolah Tingkat Sekolah Menengah Atas Menggunakan Model Persamaan Struktural (Studi Kasus di Provinsi Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara) Nama : Anissa Rahmayanti NIM : G14100051
Disetujui oleh
Yenni Angraini, SSi MSi Pembimbing I
Agus M Soleh, SSi MT Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Anang Kurnia, MSi Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Alhamdullilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini berjudul Evaluasi Diri Sekolah Tingkat Sekolah Menengah Atas Menggunakan Model Persamaan Struktural (Studi Kasus di Provinsi Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara). Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, antara lain: 1. Ibu Yenni Angraini, SSi MSi selaku pembimbing I dan Bapak Agus M Soleh, SSi MT selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberi masukan sampai karya ilmiah ini terselesaikan. 2. Bapak Dr Anang Kurnia, MSi selaku dosen penguji atas saran dan kritikannya yang membangun. 3. Bapak Dr H Ridwan Abdullah Sani, MSi atas penjelasan teori Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan sarannya terkait data penelitian. 4. Dosen pengajar Departemen Statistika yang telah memberikan ilmunya. 5. Staf tata usaha Departemen Statistika yang telah membantu kelancaran administrasi. 6. Beasiswa Bidik Misi IPB yang telah membiayai penulis dalam menjalani masa kuliahnya selama empat tahun. 7. Orang tua saya, Irsyad Satria, Siti Nur Azizah, Dewi Andari, dan seluruh teman-teman Statistika 47 yang telah memberikan semangat dan bantuannya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritikan yang membangun dari berbagai pihak agar dapat meningkatkan pengetahuan penulis di masa yang akan datang. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Bogor, Juni 2014 Anissa Rahmayanti
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
ix
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
1
METODOLOGI
2
Data
2
Metode
2
HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data
6 6
Pengembangan Model Struktural dan Model Pengukuran
10
Identifikasi Model
11
Asumsi Model Persamaan Struktural
11
Pendugaan Parameter Model Persamaan Struktural
12
Modifikasi Model Persamaan Struktural
13
Interpretasi Model Persamaan Struktural
15
SIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18
RIWAYAT HIDUP
54
DAFTAR TABEL 1 Ukuran kelayakan model persamaan struktural tahap awal 2 Ukuran kelayakan model persamaan struktural setelah modifikasi tahap pertama 3 Ukuran kelayakan model persamaan struktural setelah modifikasi tahap kedua 4 Reliabilitas konstruk dan variance extracted 5 Koefisien jalur antar peubah laten 6 Pengaruh langsung dan tidak langsung antar peubah laten
13 13 14 15 15 16
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Diagram alir analisis model persamaan struktural Jumlah SMA berdasarkan provinsi dan status sekolah Jarak mahalanobis dari masing-masing observasi Jarak mahalanobis dari masing-masing observasi setelah pencilan dikeluarkan Jumlah SMA berdasarkan provinsi dan status sekolah setelah pencilan dikeluarkan Perbandingan nilai rata-rata indikator pada data tanpa pencilan dan data pencilan Perbandingan rata-rata nilai pertanyaan untuk masing-masing komponen sekolah pada data pencilan dan tanpa pencilan Nilai rata-rata setiap peubah indikator pada SKL setelah pencilan dikeluarkan Model teori keterkaitan SNP Diagram jalur model keterkaitan SNP Plot kuantil-kuantil dari data yang digunakan
2 7 7 8 8 9 9 10 10 11 12
DAFTAR LAMPIRAN 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator 2 Persamaan model struktural dan persamaan model pengukuran 3 Korelasi antar peubah indikator dalam satu laten yang sama 4 Nilai koefisien bobot faktor terstandarisasi pada tahap awal dan setelah modifikasi (tahap pertama dan tahap kedua) 5 Pengaruh tidak langsung antar peubah laten
18 50 51 52 53
PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek penting yang memiliki peranan sangat strategis dalam pembangunan nasional. Pendidikan juga bisa dijadikan salah satu indikator kemajuan bangsa, sehingga kualitas dari pendidikan sangat penting untuk diperhatikan. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dijabarkan diantaranya dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005, telah dibentuk delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang diharapkan mampu mengangkat kualitas pendidikan di Indonesia. Delapan SNP tersebut kemudian dijadikan salah satu alat untuk mengkaji peningkatan kualitas sekolah secara komprehensif yang kemudian dikenal dengan Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Peningkatan kualitas dari suatu sekolah bisa dilihat melalui standar kompetensi lulusannya (SKL). Berdasarkan teori yang ada, SKL ini dipengaruhi oleh ketujuh standar lainnya yaitu standar isi (ISI), proses (PRS), penilaian (NIL), pengelolaan (PNG), pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), sarana dan prasarana, serta pembiayaan (Kemendiknas dan Kemenag 2010). Standar sarana dan prasarana serta pembiayaan tidak digunakan pada penelitian ini, sehingga standar yang digunakan ada enam standar. Standar-standar tersebut merupakan peubah-peubah yang tidak dapat diukur secara langsung sehingga disebut peubah laten, peubah laten ini diukur melalui peubah indikator. Hubungan antar peubah laten serta hubungan antara peubah laten dan peubah indikatornya dapat dianalisis dengan model persamaan struktural. Menurut Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) tahun 2012 untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) terdapat empat provinsi dengan potret pendidikan yang cukup memprihatinkan dengan sangat sedikitnya proporsi SMA yang mendapatkan akreditasi A dan cukup tingginya proporsi SMA yang tidak terakreditasi. Provinsi-provinsi itu antara lain Maluku dengan proporsi SMA berakreditasi A sebesar 6.52% dan tidak terakreditasi 18.48%, Sulawesi Barat dengan proporsi SMA berakreditasi A sebesar 6.17% dan tidak terakreditasi 20.99%, Sulawesi Tengah dengan proporsi SMA berakreditasi A sebesar 8.23% dan tidak terakreditasi 6.96%, serta Sulawesi Tenggara dengan proporsi SMA berakreditasi A sebesar 13.65% dan tidak terakreditasi 16.12% (www.bansm.or.id). Oleh karena itu, melalui hasil analisis dengan model persamaan struktural diharapkan dapat dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di keempat provinsi tersebut pada masa yang akan datang.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh model persamaan struktural terbaik yang dapat menjelaskan hubungan antar peubah laten serta hubungan antara peubah laten dan peubah indikator di Provinsi Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
2
METODOLOGI Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder hasil survei EDS tahun 2013 yang dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPKPMP) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk tingkat SMA (tidak termasuk Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah) di Provinsi Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Data yang digunakan ada sebanyak 546 SMA. Survei dilakukan dengan metode kuesioner di setiap sekolah yang melibatkan tiga komponen sekolah sebagai responden yaitu satu orang kepala sekolah, minimal 10 guru, dan minimal 30 siswa. Total pertanyaan ada sebanyak 113 pertanyaan yang terdiri dari 36 pertanyaan yang ditujukan untuk kepala sekolah, 51 pertanyaan yang ditujukan untuk guru, 25 pertanyaan yang ditujukan untuk siswa, dan satu pertanyaan yang ditujukan baik untuk guru maupun untuk kepala sekolah. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian membentuk 32 peubah indikator yang menjelaskan enam peubah latennya masingmasing. Penjelasan dari masing-masing peubah indikator dan pertanyaanpertanyaan yang membangun peubah indikator terdapat pada Lampiran 1. Data dianalisis menggunakan paket OpenMx yang terdapat pada perangkat lunak R 2.15.3.
Metode Metode yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat melalui diagram alir pada Gambar 1.
Gambar 1 Diagram alir analisis model persamaan struktural
3 Tahapan analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Melakukan analisis statistika deskriptif dari data SNP SMA di Provinsi Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
2.
Melakukan pengembangan model struktural berdasarkan teori.
3.
Melakukan konstruksi diagram jalur dari model teori. Model persamaan struktural terdiri dari dua macam model, yaitu model struktural dan model pengukuran. Model struktural menjelaskan hubungan antar peubah laten dan model pengukuran menjelaskan hubungan antara peubah laten dan peubah indikator (Kusnendi 2008). Peubah laten terdiri dari dua macam yaitu peubah laten endogen dan peubah laten eksogen. Peubah laten endogen merupakan peubah laten yang minimal dipengaruhi oleh satu atau lebih peubah laten lainnya, namun peubah laten ini tetap bisa mempengaruhi peubah laten lainnya. Sedangkan peubah laten eksogen merupakan peubah laten yang hanya bisa mempengaruhi peubah laten lainnya (Hair et al. 2009).
4.
Melakukan konversi diagram jalur ke persamaan model struktural dan persamaan model pengukuran. Persamaan model struktural (Bollen 1989) : dengan adalah vektor peubah laten endogen berukuran m x 1, adalah vektor peubah laten eksogen berukuran n x 1, B adalah matriks koefisien peubah laten endogen terhadap peubah laten endogen berukuran m x m, adalah matriks koefisien peubah laten eksogen terhadap peubah laten endogen berukuran m x n, adalah vektor sisaan acak dari hubungan antara peubah laten endogen dan peubah laten eksogen atau peubah laten endogen berukuran m x 1, serta m adalah jumlah peubah laten endogen dan n adalah jumlah peubah laten eksogen. Persamaan model pengukuran (Bollen 1989) :
dengan y adalah vektor peubah indikator peubah laten endogen berukuran p x 1, x adalah vektor peubah indikator peubah laten eksogen berukuran q x 1, y adalah matriks koefisien y terhadap endogen berukuran p x m, x adalah matriks koefisien x terhadap eksogen berukuran q x n, ε adalah vektor sisaan pengukuran dari y berukuran p x 1, adalah vektor sisaan pengukuran dari x berukuran q x 1, serta p adalah banyaknya peubah indikator bagi peubah laten endogen dan q adalah banyaknya peubah indikator bagi peubah laten eksogen. 5.
Melakukan identifikasi model. Identifikasi model dilakukan untuk menentukan terdapat atau tidaknya solusi bagi parameter yang akan diduga. Cara untuk menentukannya melalui t-rule yaitu sebagai berikut : t<
4 dengan t adalah jumlah parameter yang diduga, p adalah jumlah peubah indikator dari peubah laten endogen, dan q adalah jumlah peubah indikator dari peubah laten eksogen. Nilai t ini haruslah lebih kecil dari jumlah elemen unik dari matriks input (Bollen 1989). 6.
Melakukan pemeriksaan asumsi model persamaan struktural. a. Ukuran contoh Ukuran contoh yang disarankan agar dapat dilakukan analisis dengan model persamaan struktural ada sebanyak 5-10 kali banyaknya peubah indikator (Mattjik dan Sumertajaya 2011). b. Data menyebar normal ganda Pengujian kenormalan ganda dari suatu data dapat dilakukan dengan uji Mardia. Hipotesis yang diuji adalah : H0 : Data menyebar normal ganda H1 : Data tidak menyebar normal ganda Kriteria yang disarankan adalah nilai-p dari uji Mardia lebih dari taraf nyata yang digunakan yaitu sebesar 0.10. c. Tidak ada pencilan Pendeteksian pencilan dapat dilakukan dengan menghitung jarak mahalanobis dari masing-masing observasi. Jarak mahalanobis (d2) dapat dituliskan sebagai berikut : dengan z merupakan vektor nilai setiap peubah indikator untuk masingmasing observasi, merupakan vektor nilai rata-rata setiap peubah indikator, dan S merupakan matriks peragam dari data contoh. Nilai jarak mahalanobis observasi yang lebih dari nilai khi-kuadrat pada taraf nyata 0.10 menunjukkan bahwa observasi tersebut dikategorikan kedalam pencilan. Pencilan disarankan untuk dikeluarkan dari dalam data karena dapat menimbulkan bias pada analisis selanjutnya (Kusnendi 2008). d. Tidak ada multikolinearitas Multikolinearitas dalam model persamaan struktural terjadi ketika ada korelasi yang kuat antar peubah laten eksogen. Deteksi multikolinearitas ini bisa melalui perhitungan determinan dari matriks peragam data.
7.
Menentukan matriks input. Matriks input yang biasa digunakan ada dua macam, yaitu matriks korelasi dan matriks peragam. Matriks korelasi biasa digunakan ketika skala dari peubah yang digunakan berbeda, sedangkan matriks peragam biasa digunakan ketika skala dari peubah sama (Hair et al. 2009).
8.
Melakukan pendugaan parameter. Pendugaan parameter dilakukan dengan metode penduga kemungkinan maksimum. Metode ini memaksimumkan fungsi kemungkinan bagi model persamaan struktural yaitu : | |
5 Metode ini secara iteratif akan meminimumkan fungsi yaitu sebagai berikut (Bollen 1989) : | | | | dengan merupakan matriks peragam dari populasi, ( ) merupakan matriks peragam dari model yang juga penduga dari , dan S merupakan matriks peragam dari data contoh. 9.
Melakukan evaluasi kelayakan model. a. Statistik Khi-Kuadrat Statistik khi-kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis : H0 : H1 : Nilai statistik khi-kuadrat yang sangat kecil atau nilai-p > 0.10 menyatakan bahwa matriks peragam dari model telah cocok dengan matriks peragam dari populasi. Nilai statistik khi-kuadrat ini akan semakin besar dengan membesarnya ukuran contoh, sehingga untuk ukuran contoh yang cukup besar kriteria ini tidak terlalu diharapkan untuk dipenuhi (Hair et al. 2009). b. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) Nilai RMSEA ini menunjukkan seberapa baik merepresentasikan populasi (Hair et al. 2009).
model
dapat
√ dengan 2 adalah nilai khi-kuadrat dari model dan N adalah ukuran contoh yang digunakan. Nilai RMSEA ≤ 0.10 menunjukkan bahwa model mendekati pemenuhan model terbaik (Kline 2011). c. Comparative Fit Index (CFI) Nilai CFI merupakan ukuran kelayakan model yang bersifat komparatif dengan model dasar atau dikenal dengan baseline model (Kusnendi 2008).
dengan adalah nilai khi-kuadrat dari model yang dihipotesiskan dan adalah nilai khi-kuadrat dari model dasar. Nilai CFI yang disarankan untuk model terbaik adalah CFI ≥ 0.90 (Kline 2011). d. Tucker Lewis Index (TLI) Nilai TLI merupakan ukuran kelayakan model yang juga membandingkan sebuah model yang diuji dengan model dasar (Mattjik dan Sumertajaya 2011). * *(
+ )
+
6 Nilai TLI yang disarankan untuk model terbaik adalah TLI ≥ 0.90 (Schumacker dan Lomax 2010). e. Reliabilitas konstruk (RK) RK menggambarkan kemampuan peubah indikator secara bersamasama mengukur peubah laten. ∑ ∑
∑
dengan ij adalah nilai koefisien bobot faktor terstandarisasi ke-i pada peubah laten ke-j dan eij adalah kesalahan pengukuran peubah indikator ke-i pada peubah laten ke-j. Nilai RK yang disarankan adalah lebih besar dari 0.70 (Kusnendi 2008). f. Variance Extracted (VE) VE merupakan ukuran yang juga menggambarkan kemampuan indikator secara bersama-sama mengukur peubah latennya. ∑ dengan k adalah banyaknya peubah indikator pada peubah laten ke-j. Nilai VE yang disarankan adalah lebih dari 0.50 (Kusnendi 2008). 10. Modifikasi model Modifikasi model dilakukan ketika kriteria kelayakan model belum terpenuhi. Caranya adalah dengan membuang peubah indikator yang tidak valid dan dengan melihat nilai korelasi antar peubah indikator dalam peubah laten yang sama. Validitas peubah indikator yang dilakukan dengan menguji hipotesis sebagai berikut: H0 : ij = 0 (peubah indikator tidak valid) H1 : ij ≠ 0 (peubah indikator valid) Peubah indikator dikatakan valid jika nilai statistik t-hitung lebih dari nilai t pada taraf nyata 0.10 (Hair et al. 2009). Sementara untuk nilai korelasi, peubah indikator yang memiliki nilai korelasi yang rendah terhadap peubah indikator lainnya dalam satu peubah laten yang sama menandakan peubah indikator tersebut kurang baik dalam mengukur peubah latennya secara bersama-sama. 11. Interpretasi model. Interpretasi model dilakukan terhadap koefisien jalur serta pengaruh langsung dan tidak langsung yang terdapat dalam model.
HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data Data yang digunakan terdiri dari 546 SMA dari total 1011 SMA yang tersebar di empat provinsi yaitu Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan
7 Sulawesi Tenggara. Jumlah SMA di Provinsi Sulawesi Barat masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan ketiga provinsi lainnya yaitu hanya sebanyak 44 SMA (Gambar 2). Selain itu, jumlah SMA swasta di Provinsi Maluku jauh lebih mendominasi dibanding jumlah SMA negerinya. Hal yang berbeda terlihat dari tiga provinsi lainnya dengan jumlah SMA negeri yang lebih mendominasi dibanding jumlah SMA swastanya. Namun secara keseluruhan jumlah SMA negeri dan swasta di keempat provinsi cenderung berimbang yaitu sebesar 52% SMA negeri dan 48% SMA swasta. 161 129 98 27 17 Sulawesi Barat
49
Sulawesi Tengah
34
Sulawesi Tenggara
Negeri
31
Maluku
Swasta
Gambar 2 Jumlah SMA berdasarkan provinsi dan status sekolah Berdasarkan kurva nilai jarak mahalanobis dari setiap SMA yang telah diurutkan (Gambar 3), dapat dilihat bahwa data yang digunakan masih mengandung banyak pencilan yaitu ada sebanyak 116 SMA atau sekitar 20% dari total SMA. Nilai jarak mahalanobis dari SMA yang melebihi nilai khi-kuadrat pada taraf nyata 0.10 dengan derajat bebas 32 dapat dikategorikan sebagai pencilan. Oleh karena itu, SMA tersebut kemudian dikeluarkan dari data sehingga total SMA menjadi sebanyak 430 SMA. 200 150 100 50 1 24 47 70 93 116 139 162 185 208 231 254 277 300 323 346 369 392 415 438 461 484 507 530
0 Observasi ke-
Jarak Mahalanobis
Khi-Kuadrat
Gambar 3 Jarak mahalanobis dari masing-masing observasi Setelah pencilan dikeluarkan dari data, terlihat pada Gambar 4 bahwa data yang digunakan sudah jauh lebih baik dengan jumlah pencilan yang sudah berkurang menjadi sebanyak 16 SMA atau hanya sekitar 3% saja dari total SMA. Karena pencilan tersebut bukan merupakan pencilan yang ekstrem, maka pencilan tersebut tidak dikeluarkan dari data (Kusnendi 2008).
8 60 50 40 30 20 10 1 20 39 58 77 96 115 134 153 172 191 210 229 248 267 286 305 324 343 362 381 400 419
0 Observasi ke-
Jarak Mahalanobis
Khi-Kuadrat
Gambar 4 Jarak mahalanobis dari masing-masing observasi setelah pencilan dikeluarkan Penurunan yang cukup drastis terjadi untuk jumlah SMA di Provinsi Maluku yang awalnya berjumlah 192 SMA menjadi 76 SMA (Gambar 7). Artinya seluruh SMA yang terdeteksi sebagai pencilan yaitu berjumlah 116 SMA berasal dari Provinsi Maluku. Mayoritas SMA yang merupakan data pencilan merupakan SMA berstatus swasta yaitu sebanyak 112 SMA dan sisanya empat SMA berstatus negeri. 129 98
49 24 20 Sulawesi Barat
49
27
Maluku Negeri
Sulawesi Tengah
34
Sulawesi Tenggara
Swasta
Gambar 5 Jumlah SMA berdasarkan provinsi dan status sekolah setelah pencilan dikeluarkan Banyaknya SMA yang dikategorikan pencilan dan semuanya berasal dari Provinsi Maluku menunjukkan bahwa provinsi tersebut memiliki penyimpangan yang cukup besar terhadap provinsi lainnya. Nilai rata-rata dari peubah indikator pada data pencilan memiliki nilai yang relatif lebih rendah dibanding rata-rata peubah indikator pada data tanpa pencilan (Gambar 6). Nilai yang cukup berbeda jauh terlihat dari prestasi siswa atau lulusan (Y1) dengan nilai rata-rata sebesar 2.56 pada data pencilan dan nilai rata-rata sebesar 3.64 pada data tanpa pencilan. Selain itu, aspek transparansi dan akuntabilitas dalam penilaian (Y22), profesionalitas pendidik (Y24), kepemilikan sekolah terhadap dokumen perencanaan yang berkualitas (X2), serta evaluasi pelaksanaan perencanaan sekolah (X4) juga memiliki nilai yang lebih rendah pada data pencilan dibandingkan dengan data tanpa pencilan.
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
9
SKL
ISI
PRS
Tanpa pencilan
NIL
PTK
PNG
Pencilan
Gambar 6 Perbandingan nilai rata-rata indikator pada data pencilan dan tanpa pencilan 8 6 4 2 0 Siswa
Guru Tanpa pencilan
Kepala sekolah Pencilan
Gambar 7 Perbandingan rata-rata nilai pertanyaan untuk masing-masing komponen sekolah pada data pencilan dan tanpa pencilan Jika dilihat dari nilai rata-rata pertanyaan yang ditujukan untuk kepala sekolah (Gambar 7), data pencilan memiliki nilai rata-rata yang lebih rendah dibanding data tanpa pencilan. Sementara untuk nilai rata-rata dari pertanyaan yang ditujukan untuk guru dan siswa relatif berimbang baik untuk data pencilan maupun data tanpa pencilan. Nilai rata-rata yang rendah pada pertanyaan untuk kepala sekolah sejalan dengan rendahnya nilai rata-rata peubah indikator Y1, Y22, Y24, X2, dan X4. Peubah-peubah indikator tersebut memang didominasi oleh pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan untuk kepala sekolah. Perbedaan yang cukup jauh dari nilai pada peubah-peubah tersebut bisa disebabkan karena adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh operator di Provinsi Maluku yang menyebabkan data tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya, sehingga hal ini sangat berpotensi menjadikan data di Provinsi Maluku tersebut sebagai pencilan. Peubah indikator Y1 memiliki nilai rata-rata yang rendah di keempat provinsi yang artinya prestasi siswa atau lulusan di keempat provinsi masih cukup rendah (Gambar 8). Peubah prestasi ini juga memiliki nilai yang beragam jika dilihat berdasarkan provinsinya. Provinsi Sulawesi Tengah memiliki nilai rata-rata Y1 tertinggi dan Provinsi Maluku memiliki nilai rata-rata Y1 terendah. Peubah indikator Y2 sampai Y6 memiliki nilai rata-rata yang cenderung merata di setiap
10 provinsi. Peubah indikator Y2 mengukur kemampuan lulusan menghayati karakter (jujur, disipin, bertanggung jawab). Peubah indikator Y3 mengukur kemampuan lulusan berpikir logis. Peubah indikator Y4 dan Y5 masing-masing mengukur kemampuan lulusan berkomunikasi efektif dan kemampuan lulusan untuk menalar. Sedangkan peubah indikator Y6 mengukur pengetahuan prosedural dan metakognitif dari lulusan. 7 6 5 4 3 2 1 0 Y1 Maluku
Y2 Sulawesi Barat
Y3
Y4 Sulawesi Tengah
Y5
Y6
Sulawesi Tenggara
Gambar 8 Nilai rata-rata peubah indikator pada SKL di setiap provinsi setelah pencilan dikeluarkan Pengembangan Model Struktural dan Model Pengukuran Berdasarkan teori pendidikan yang ada, SKL dipengaruhi oleh kelima standar lainnya (Gambar 9). SKL dipengaruhi secara langsung oleh ISI, PRS, dan NIL, sementara PTK dan PNG mempengaruhi SKL secara tidak langsung. Model teori ini kemudian dikembangkan kedalam diagram jalur yang ditunjukkan pada Gambar 10. SKL dibangun oleh enam peubah indikator, ISI dibangun oleh empat peubah indikator, PRS dibangun oleh delapan peubah indikator, NIL dibangun oleh lima peubah indikator, PTK dibangun oleh dua peubah indikator, dan PNG dibangun oleh tujuh peubah indikator. Konversi diagram jalur kedalam persamaan model struktural dan model pengukuran dapat dilihat pada Lampiran 2.
Gambar 9 Model teori keterkaitan SNP
11
Gambar 10 Diagram jalur model keterkaitan SNP Identifikasi Model Model yang teridentifikasi artinya memiliki solusi bagi dugaan parameter model. Model dikatakan dapat diidentifikasi jika jumlah parameter yang diduga kurang dari atau sama dengan jumlah seluruh parameter yang ada dalam model. Jumlah parameter yang akan diduga terdiri dari koefisien jalur, koefisien bobot faktor terstandarisasi, dan kesalahan pengukuran dari masing-masing peubah indikator. Model persamaan struktural pada penelitian ini memiliki sembilan koefisien jalur, 32 koefisien bobot faktor yang terstandarisasi, dan 32 kesalahan pengukuran dari masing-masing peubah indikator, sehingga jumlah parameter yang akan diduga sebanyak 73 parameter. Jumlah seluruh parameter yang terdapat dalam model adalah (p+q)(p+q+1)/2 yaitu sebanyak 528 parameter. Karena umlah parameter yang akan diduga dari model kurang dari jumlah seluruh parameter yang terdapat dalam model, maka model dapat diidentifikasi. Asumsi Model Persamaan Struktural Ukuran Contoh Jumlah peubah indikator yang digunakan adalah 32 indikator sehingga ukuran contoh minimal yang digunakan adalah 5-10 kali jumlah indikator yaitu sebesar 160-320. Jumlah SMA yang digunakan pada analisis adalah 430 SMA sehingga asumsi ukuran contoh sudah terpenuhi. Data Menyebar Normal Ganda Sesuai dengan hasil uji normal ganda dengan menggunakan uji Mardia, diperoleh nilai-p sebesar 0.00 yang menunjukkan bahwa data tidak menyebar normal ganda pada taraf nyata 0.10. Namun dengan semakin besarnya ukuran contoh yang digunakan maka penduga parameter model persamaan struktural akan konsisten dan semakin konvergen ke nilai parameter yang sebenarnya (Bollen 1989). Menurut Aunuddin (1989), penyimpangan dari asumsi pola
12 sebaran normal tidak selalu memberikan dampak yang besar terhadap hasil analisis, terkadang dampaknya kecil sehingga dapat diabaikan. Dampak yang diakibatkan dari pelanggaran asumsi sebaran normal bergantung pada besarnya penyimpangan terhadap pola sebaran normal itu sendiri. Besarnya penyimpangan terhadap sebaran normal dapat dilihat secara eksploratif melalui plot kuantilkuantil (Gambar 11). Plot tersebut menunjukkan bahwa data tidak terlalu menyimpang dari sebaran normal sehingga data dapat dihampiri dengan sebaran normal.
Gambar 11 Plot kuantil-kuantil dari data yang digunakan Tidak Ada Pencilan Pencilan dideteksi melalui jarak mahalanobis masing-masing SMA yang telah dibahas pada subbab sebelumnya, sehingga asumsi tidak adanya pencilan dalam data telah terpenuhi. Tidak Ada Multikolinearitas Peubah laten eksogen yang digunakan pada penelitian ini hanya satu yaitu PNG, sehingga sudah dipastikan tidak terjadi multikolinearitas dalam data.
Pendugaan Parameter Model Persamaan Struktural Pendugaan parameter model diawali dengan penentuan matriks input yang digunakan. Model persamaan struktural pada penelitian ini menggunakan matriks peragam karena skala pengukuran dan satuan dari masing-masing peubah indikator yang digunakan sama. Metode pendugaan yang digunakan adalah metode penduga kemungkinan maksimum. Metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan dan cocok untuk ukuran contoh yang besar. Selain itu, metode ini merupakan metode yang menjadi default pada paket OpenMx. Pendugaan parameter pada tahap awal dilakukan dengan melibatkan seluruh peubah indikator. Ukuran-ukuran kelayakan model seperti nilai-p khi-kuadrat,
13 RMSEA, CFI, dan TLI menunjukkan nilai yang belum memenuhi kriteria kelayakan model (Tabel 1). Model yang diperoleh pada tahap awal ini masih kurang baik sehingga perlu dilakukan modifikasi model guna memperbaiki kinerja model. Tabel 1 Ukuran kelayakan model persamaan struktural tahap awal Kriteria kelayakan model Nilai yang disarankan Nilai hasil uji nilai-p khi kuadrat ≥ 0.10 0.00 RMSEA ≤ 0.10 0.15 CFI ≥ 0.90 0.74 TLI ≥ 0.90 0.72
Modifikasi Model Persamaan Struktural Tahap pertama dalam modifikasi model adalah mengeluarkan peubah indikator yang tidak valid. Nilai statistik t-hitung peubah indikator yang kurang dari nilai t pada taraf nyata 0.10 dikeluarkan dari model. Peubah indikator yang pertama dikeluarkan dari model adalah peubah Y25 yaitu keteladanan pendidik. Peubah ini memiliki nilai statistik t-hitung terkecil dibanding peubah indikator lainnya yaitu sebesar 0.78 yang artinya peubah ini tidak valid atau dengan kata lain keteladanan pendidik ternyata tidak dapat mengukur kualitas tenaga pendidik yang ada di sekolah. Modifikasi tahap pertama masih belum menghasilkan model yang terbaik karena masih belum memenuhi kriteria kelayakan model (Tabel 2). Oleh karena itu, modifikasi model dilanjutkan ke tahap kedua. Tabel 2 Ukuran kelayakan model persamaan struktural setelah modifikasi tahap pertama Kriteria kelayakan model Nilai yang disarankan Nilai hasil uji nilai-p khi kuadrat ≥ 0.10 0.00 RMSEA ≤ 0.10 0.14 CFI ≥ 0.90 0.78 TLI ≥ 0.90 0.76 Modifikasi tahap kedua dilakukan dengan membuang peubah indikator yang memiliki korelasi relatif kecil dengan peubah indikator lainnya dalam peubah laten yang sama. Korelasi yang relatif kecil antar peubah indikator mengindikasikan bahwa peubah indikator tersebut kurang baik dalam mengukur peubah latennya secara bersamaan. Berdasarkan analisis korelasi antar peubah indikator yang dilakukan pada masing-masing peubah laten, diperoleh Y7,Y14, Y15, Y16, Y17, Y18, dan Y21 adalah peubah indikator yang dikeluarkan dari model. Peubah indikator Y14 sampai Y18 merupakan peubah indikator yang membangun PRS. Kelima peubah indikator ini dikeluarkan dari model dengan melihat korelasinya yang relatif kecil dibanding peubah indikator lainnya dalam PRS. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara efektif (Y14) memiliki korelasi yang relatif kecil dengan kesesuaian rancangan pelaksanaan pembelajaran (Y11),
14 pengembangan kreatifitas siswa (Y15), kemandirian siswa dalam belajar (Y16), dan suasana akademik yang mendukung pembelajaran (Y18). Sedangkan pengembangan kreatifitas siswa itu sendiri memiliki korelasi yang relatif kecil dengan pengembangan karakter dalam proses belajar mengajar (Y13), kemampuan berkomunikasi efektif (Y14), interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Y17), dan suasana akademik yang mendukung pembelajaran (Y18). Keempat peubah indikator tersebut juga memiliki korelasi yang relatif kecil dengan kemandirian siswa dalam belajar (Y16). Sementara itu, interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar (Y17) memiliki korelasi yang relatif kecil dengan kesesuaian rancangan pelaksanaan pembelajaran (Y11), pengembangan kreatifitas siswa (Y15), kemandirian siswa dalam belajar (Y16), dan suasana akademik yang mendukung pembelajaran (Y18). Peubah indikator terakhir di PRS adalah suasana akademik di sekolah (Y18) ternyata berkorelasi relatif kecil dengan semua peubah indikator lainnya di PRS. Peubah-peubah indikator tersebut kemudian dikeluarkan dari model dengan tujuan memperoleh model yang lebih baik. Selain kelima peubah indikator dari PRS yang dikeluarkan dari model, peubah indikator Y7 yang berasal dari ISI dan peubah indikator Y21 yang berasal dari NIL pun dikeluarkan dari model. Peubah indikator Y7 yang berkaitan dengan kurikulum yang logis dan sistematis memiliki korelasi terendah dengan peubah indikator lainnya dalam ISI, sehingga Y7 ini dikeluarkan dari model. Peubah indikator pada NIL yang memiliki korelasi relatif rendah satu sama lain adalah Y21 dan Y22. Ketika peubah Y22 dikeluarkan dari model ternyata membuat kinerja model tidak lebih baik dibandingkan jika dibandingkan dengan dikeluarkannya Y21, sehingga kesesuaian penilaian dengan kompetensi siswa (Y21) lebih dipertimbangkan untuk dikeluarkan dari model. Nilai korelasi dari peubah indikator yang dibuang secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 3 Ukuran kelayakan model persamaan struktural setelah modifikasi tahap kedua Kriteria kelayakan model Nilai yang disarankan Nilai hasil uji nilai-p khi kuadrat ≥ 0.10 0.00 RMSEA ≤ 0.10 0.10 CFI ≥ 0.90 0.91 TLI ≥ 0.90 0.90 Hasil ukuran kelayakan model dari modifikasi tahap kedua sudah memenuhi kriteria yang disarankan untuk nilai RMSEA, CFI, dan TLI (Tabel 3). Sedangkan nilai-p khi-kuadrat masih belum memenuhi kriteria yang disarankan. Hal ini terjadi karena statistik khi-kuadrat sangat sensitif terhadap ukuran contoh yang digunakan. Semakin besar ukuran contoh yang digunakan, maka nilai-p dari khikuadrat akan semakin kecil. Modifikasi tahap kedua juga sudah menghasilkan semua peubah indicator yang valid dalam mengukur peubah latennya pada taraf nyata 0.10, sehingga model hasil modifikasi tahap kedua merupakan model akhir yang akan digunakan. Nilai koefisien bobot faktor terstandarisasi beserta statistik t-hitung dari masing-masing peubah indikator terdapat pada Lampiran 4. Dilihat dari nilai reliabilitas konstruk dan variance extracted, semua peubah laten sudah memiliki nilai yang memenuhi kriteria kelayakan model yaitu
15 reliabilitas konstruk lebih dari 0.70 dan variance extracted lebih dari 0.50 (Tabel 4). Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama, setiap peubah indikator yang terdapat dalam model pengukuran telah reliabel dalam mengukur peubah latennya masing-masing. Tabel 4 Reliabilitas konstruk dan variance extracted Peubah Laten Reliabilitas Konstruk Variance Extracted Keterangan SKL 0.93 0.70 Reliabel ISI 0.97 0.91 Reliabel PRS 0.96 0.89 Reliabel NIL 0.86 0.61 Reliabel PTK 0.71 0.71 Reliabel PNG 0.89 0.51 Reliabel Interpretasi Model Persamaan Struktural Semua hubungan yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang signifikan dan positif (Tabel 5). Hubungan antara peubah laten ISI dan SKL menunjukkan bahwa semakin sesuainya materi pembelajaran dengan kurikulum yang digunakan, maka akan meningkatkan kualitas kompetensi siswa dan lulusan dari sekolah tersebut. Hal yang sama terjadi pada hubungan-hubungan lain yang ada dalam model. Koefisien jalur juga menunjukkan kekuatan hubungan antar peubah laten yang terdapat dalam model. Terdapat beberapa hubungan antar peubah laten yang memiliki koefisien jalur kecil yaitu PRS ke SKL, NIL ke SKL, PRS ke NIL, dan PTK ke PRS yang artinya keempat hubungan tersebut memiliki kekuatan hubungan yang relatif rendah. Akan tetapi, statistik t-hitung menunjukkan bahwa keempat hubungan tersebut tetap signifikan pada taraf nyata 0.10. Proses belajar mengajar yang menggambarkan laten PRS dan proses penilaian yang menggambarkan laten NIL selalu muncul di keempat hubungan dengan koefisien jalur terendah. Masih banyaknya sekolah yang belum menerapkan sistem penilaian autentik pada kurikulum yang baru bisa menyebabkan koefisien jalur dari NIL terhadap SKL menjadi kecil bahkan bisa menjadi tidak signifikan. Sementara itu, banyaknya peubah indikator dalam PRS yang dibuang pada tahap modifikasi bisa membuat koefisien jalurnya terhadap SKL menjadi kecil. Tabel 5 Koefisien jalur antar peubah laten Hubungan antar peubah laten Koefisien jalur Statistik t-hitung ISI ke SKL 0.58 6.86 PRS ke SKL 0.18 2.13 NIL ke SKL 0.12 2.15 PRS ke NIL 0.09 2.35 ISI ke PRS 0.86 9.18 PTK ke ISI 0.70 4.44 PTK ke PRS 0.10 2.87 PTK ke NIL 0.92 2.17 PNG ke PTK 0.97 4.68
16 Berdasarkan koefisien jalur yang telah dibahas sebelumnya, dapat diidentifikasi pengaruh langsung, tidak langsung, dan pengaruh total antar peubah laten yang terdapat dalam model (Tabel 6). Peubah laten yang memberikan pengaruh paling besar terhadap SKL adalah ISI. Materi ajar yang sesuai dengan kurikulum memberikan pengaruh langsung sebesar 33.64% dan pengaruh tidak langsung sebesar 2.41% terhadap peningkatan kompetensi siswa dan lulusan sekolah di keempat provinsi. Sedangkan proses belajar mengajar yang diterapkan di sekolah (PRS) dan sistem penilaian yang dilakukan oleh sekolah (NIL) justru memiliki pengaruh total yang kecil terhadap peningkatan kompetensi siswa atau lulusan yaitu masing-masing sebesar 3.25% dan 1.44%. Hal yang berbeda terlihat dari pengaruh PTK dan PNG yang hubungannya secara tidak langsung terhadap SKL ternyata memberikan pengaruh lebih besar. Kualitas dan kompetensi pendidik (PTK) mempengaruhi 18.91% peningkatan kompetensi siswa atau lulusan sekolah. Sedangkan perencanaan dan pengelolaan program sekolah (PNG) mempengaruhi 17.79% peningkatan kompetensi siswa atau lulusan sekolah di keempat provinsi. Tabel 6 Pengaruh langsung dan tidak langsung antar peubah laten Hubungan antar Pengaruh Pengaruh tidak Pengaruh peubah laten langsung (%) langsung (%) total (%) ISI ke SKL 33.64 2.41 36.05 PRS ke SKL 3.24 0.01 3.25 NIL ke SKL 1.44 1.44 PTK ke SKL 18.91 18.91 PNG ke SKL 17.79 17.79 PRS ke NIL 0.81 0.81 ISI ke NIL 0.60 0.60 PTK ke NIL 84.64 0.30 84.94 PNG ke NIL 79.64 79.64 ISI ke PRS 73.96 73.96 PTK ke PRS 1.00 36.24 37.24 PNG ke PRS 0.94 0.94 PTK ke ISI 49.00 49.00 PNG ke ISI 46.10 46.10 PNG ke PTK 94.09 94.09 Pengaruh antar peubah laten lainnya dalam model yang sangat besar terlihat dari hubungan antar PNG ke PTK. Secara langsung, baik buruknya kualitas dan kompetensi pendidik dipengaruhi pengelolaan dan perencanaan program sekolah sebesar 94.09%. Selain itu, pengelolaan dan perencanaan program sekolah (PNG) ini pun mempengaruhi sistem penilaian (NIL) sebesar 79.64% serta mempengaruhi kesesuaian materi ajar dengan kurikulum (ISI) sebesar 46.10%. Kualitas dan kompetensi pendidik (PTK) mempengaruhi tinggi rendahnya penilaian (NIL) sebesar 84.94% dan pengaruhnya terhadap proses belajar mengajar yang diterapkan sekolah (PRS) adalah sebesar 37.24%. Materi ajar yang sesuai dengan kurikulum (ISI) bisa mempengaruhi proses belajar mengajar (PRS) sebesar 73.96%. Pengaruh-pengaruh total yang kecil didapat pada hubungan antara PNG dan PRS, ISI dan NIL, serta PRS dan NIL. Pengelolaan dan
17 perencanaan program sekolah (PNG) hanya memberikan pengaruh sebesar 0.94% terhadap keberlangsungan proses belajar mengajar (PRS). Selain itu, proses belajar mengajar (PRS) yang sudah baik ternyata hanya berpengaruh sebesar 0.81% terhadap penilaian (NIL), sedangkan materi ajar yang sudah sesuai dengan kurikulum (ISI) hanya berpengaruh sebesar 0.60% terhadap penilaian (NIL). Penjabaran lengkap dari pengaruh tidak langsung antar peubah laten yang terdapat dalam model dapat dilihat pada Lampiran 5.
SIMPULAN Model persamaan struktural terbaik diperoleh dengan mengeluarkan peubah indikator Y7, Y14,Y15, Y16, Y17, Y18, Y21, dan Y25 dari model. Peubah-peubah ini dikeluarkan dari model karena peubah tidak signifikan pada taraf nyata 0.10 dan ada peubah-peubah indikator dengan korelasi yang relatif kecil dalam peubah laten yang sama sehingga membuat kinerja model menjadi lebih buruk. Peubah laten ISI memberikan pengaruh total terbesar ke SKL di keempat provinsi, yang artinya tinggi rendahnya kompetensi siswa dan lulusan dari sekolah di keempat provinsi dipengaruhi cukup besar oleh kesesuaian materi ajar yang digunakan sekolah dengan kurikulum yang ditetapkan. Sedangkan peubah laten yang memberikan pengaruh total paling kecil terhadap SKL adalah peubah laten NIL, yang artinya proses penilaian yang dilakukan oleh sekolah di keempat provinsi ternyata tidak berpengaruh besar terhadap kompetensi siswa dan lulusannya. Pengaruh total yang terbesar terdapat pada hubungan antara pengelolaan dan perencanaan program sekolah terhadap kualitas dan kompetensi pendidik. Sedangkan penilaian yang dilakukan oleh sekolah di keempat provinsi dipengaruhi sangat kecil oleh kesesuaian materi ajar dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA Aunuddin. 1989. Analisis Data. Bogor (ID) : PAU Ilmu Hayat IPB. Bollen KA. 1989. Structural Equations With Latent Variables. New York (US) : John Wiley and Sons, Inc. Hair JF, Anderson RF, Tatham RL, Black WC. 2009. Multivariate Data Analysis 7th ed. New Jersey (US) : Prentice Hall, Inc. [Kemendiknas dan Kemenag] Kementrian Pendidikan Nasional dan Kementrian Agama. 2010. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan : Panduan Teknis Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Jakarta (ID) : [penerbit tidak diketahui]. Kline RX. 2011. Principles and Practice of Structural Equation Modelling 3rd ed. New York (US) : The Guilford Press. Kusnendi. 2008. Model-Model Persamaan Struktural : Satu dan Multigrup Contoh dengan LISREL. Bandung (ID) : Alfabeta. Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2011. Sidik Peubah Ganda dengan Menggunakan SAS. Bogor (ID) : IPB Press. Schumacker RE, Lomax RG. 2010. A Beginner’s Guide to Structural Equation Modelling 3th ed. New York (US) : Rotledge.
18 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator A. Standar Kompetensi Lulusan No Responden Pertanyaan Skor Prestasi siswa/lulusan (Y1) Jumlah penghargaan yang diraih Minimal memiliki Kepala 1 sekolah pada tingkat kabupaten/kota 1 penghargaan Sekolah pada satu tahun terakhir maka skor = 1 Jumlah penghargaan yang diraih Minimal memiliki Kepala 2 sekolah pada tingkat provinsi pada satu 1 penghargaan Sekolah tahun terakhir maka skor = 1 Jumlah penghargaan yang diraih Minimal memiliki Kepala 3 sekolah pada tingkat nasional pada satu 1 penghargaan Sekolah tahun terakhir maka skor = 1 Jumlah penghargaan yang diraih Minimal memiliki Kepala 4 sekolah pada tingkat internasional pada 1 penghargaan Sekolah satu tahun terakhir maka skor = 1 Lulusan menghayati dan mengamalkan karakter jujur disiplin, bertanggung jawab (Y2) Permasalahan sikap dan perilaku Minimal 1 pilihan 5 Guru yang diisi maka peserta didik yang masih ditemukan : skor = 1 □ Mencontek saat ujian □ Tidak mengerjakan tugas yang diberikan □ Menyalin tugas dari pekerjaan temannya □ Bolos tanpa alasan yang jelas dan dapat diterima □ Malas belajar □ Terlibat tawuran □ Terlibat narkoba □ Sering telat masuk sekolah □ Tidak menghormati guru dan orang lain Sikap dan perilaku yang dapat Minimal 1 pilihan 6 Guru dibanggakan dari mayoritas peserta yang diisi maka didik di sekolah Bapak/Ibu adalah: skor = 1 □ Giat belajar dan rajin membaca □ Membantu teman/orang lain dan hormat pada guru □ Disiplin dan mematuhi tatatertib sekolah □ Melaksanakan ajaran agama yang dianutnya □ Sportif dalam bertindak □ Berani mengakui kesalahan
19 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Lulusan menghayati dan mengamalkan karakter jujur disiplin, bertanggung jawab (Y2) Sikap dan perilaku jujur, santun, Minimal 1 bertanggungjawab dapat diamati dalam pilihan yang 7 Guru perilaku siswa serta dapat dibuktikan dengan diisi maka dokumen penilaian adalah skor = 1 □ Mengamalkan perilaku tersebut di sekolah □ Mengamalkan perilaku tersebut di rumah □ Menghayati dan mengamalkan perilaku tersebut ketika siswa berinteraksi dengan semua orang Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis (Y3) Pengetahuan peserta didik di sekolah Minimal 1 8 Guru Bapak/Ibu dapat ditunjukkan melalui : pilihan yang □ Mampu menjelaskan kembali sebuah diisi maka informasi yang dipelajari skor = 1 □ Mampu menyelesaikan permasalahan yang mirip dengan masalah yang telah dipelajari □ Mampu menyelesaikan permasalahan secara kreatif □ Mampu mengidentifikasi variabel yang terkait dengan suatu permasalahan □ Mampu menganalisis dan mengajukan penyelesaian yang tepat □ Mampu mengusulkan alternatif untuk menyelesaikan sebuah permasalahan Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun (Y4) Kemampuan peserta didik dalam ber- Minimal 1 9 Guru komunikasi adalah sebagai berikut : pilihan yang maka □ Mampu membaca cepat dan membuat diisi skor = 1 rangkuman dari informasi tertulis □ Mampu menyampaikan ide dan pendapat dengan mudah dipahami □ Menyimak informasi dan mampu menyampaikan kembali □ Mampu melakukan telaah secara kritis kritis terhadap teks atau buku □ Membuat karya tulis dengan deskripsi yang berkesinambungan
20 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Lulusan memiliki kemampuan menalar, produktif, dan kreatif (Y5) Kemampuan peserta didik di sekolah pada Minimal 1 umumnya dalam mengamati, mencoba, pilihan yang mengolah, dan menyajikan, menalar, mencipta diisi maka 10 Guru pemikiran dan tindakan produktif serta kreatif, skor = 1 serta dapat dibuktikan bukti penilaiannya adalah □ Melakukan pengamatan berdasarkan rancangan yang jelas □ Melakukan percobaan/ekplorasi dan mencatat data secara teliti □ Menganalisis hasil percobaan/ekplorasi □ Menyajikan hasil percobaan/ekplorasi secara memuaskan □ Membuat dan menyajikan hasil karya yang kreatif □ Melakukan percobaan atau ekplorasi dengan prosedur yang lebih efektif dan efisien □ Menerapkan prosedur yang telah dikuasai untuk menyelesaikan permasalahan lain Kemampuan peserta didik dalam menghasilkan Jika memilih 11 Guru karya dapat dikelompokkan sebagai : (c) maka a. Hasil meniru karya orang lain skor = 1, lainnya skor b. Hasil modifikasi karya orang lain c. Hasil kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas = 0 yang tersedia Lulusan memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif (Y6) Kemampuan peserta didik di sekolah dalam Minimal 1 menalar dan mencipta pemikiran dan tindakan pilihan yang 12 Guru produktif serta kreatif, yang dapat dibuktikan diisi maka dengan penilaian Bapak/Ibu adalah: skor = 1 □ Menyampaikan ide kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah kontekstual □ Menganalisis dan menggabungkan beberapa pemikiran/ide untuk menghasilkan gagasan baru □ Mengevaluasi ide orang lain dan menghasilkan pemikiran/ide baru yang kreatif □ Menghasilkan karya kreatif yang memiliki nilai seni atau manfaat
21 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) B. Standar Isi No Responden Pertanyaan Skor Kurikulum yang logis dan sistematis (Y7) Rancangan metode pembelajaran dalam Minimal 1 13 Guru kurikulum sekolah mendukung pembelajaran pilihan yang aktif (student active learning) adalah diisi maka □ Ceramah skor = 1 □ Diskusi dan tanya jawab □ Demonstrasi □ Penemuan terbimbing □ Pemecahan masalah Dokumen yang digunakan sebagai acuan Minimal 1 14 Guru dalam pengembangan Kurikulum Tingkat pilihan yang Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah diisi maka □ Standar Isi skor = 1 □ Standar Kompetensi Lulusan (SKL) □ Standar proses □ Standar penilaian □ Panduan penyusunan KTSP yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) □ Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dari sekolah di negara maju Proses pengembangan KTSP di sekolah Minimal 1 15 Guru Bapak/Ibu adalah pilihan yang □ Mengadopsi dan mengadaptasi BSNP diisi maka □ Mengembangkan KTSP melalui skor = 1 Kelompok Kerja Guru (KKG)/Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS)/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) □ Mengembangkan KTSP sendiri mengacu panduan yang disusun BSNP □ Mengembangkan KTSP sendiri mengacu kurikulum sekolah di negara maju KTSP yang Bapak/Ibu kembangkan dibuat Minimal 1 16 Guru berdasarkan prinsip-prinsip pilihan yang maka □ Berpusat pada potensi, kepentingan diisi skor = 1 peserta didik dan lingkungannya □ Beragam dan terpadu □ Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni □ Relevan dengan kebutuhan kehidupan. □ Menyeluruh dan berkesinambungan □ Belajar sepanjang hayat □ Seimbang
22 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) Skor No Responden Pertanyaan Kurikulum disusun secara logis dan sistematis (Y7) Jenis penilaian yang diterapkan dalam Minimal 1 17 Guru KTSP di sekolah Bapak/Ibu adalah pilihan yang diisi maka skor □ Tes tertulis =1 □ Tes lisan □ Pengamatan kinerja □ Pengukuran sikap □ Penilaian hasil karya berupa tugas □ Penilaian proyek □ Penilaian produk □ Portofolio □ Penilaian diri Program layanan bimbingan yang dimuat Minimal 1 Kepala 18 dalam kurikulum sekolah Bapak/Ibu pilihan yang Sekolah mencakup diisi maka skor □ Pengembangan kepribadian peserta = 1 didik □ Pengembangan sosial peserta didik □ Pengembangan belajar peserta didik □ Berkenaan masalah karier peserta didik Dokumen data yang dikembangkan di Minimal 1 Kepala sekolah sebagai pendukung program pilihan yang 19 Sekolah pelayanan bimbingan dan konseling yang diisi maka skor termuat dalam kurikulum sekolah adalah =1 □ Dokumen tata tertib sekolah □ Data peserta didik □ Dokumen penilaian autentik peserta didik □ Dokumen permasalahan belajar peserta didik Kepala Penelaahan kurikulum yang dilakukan oleh Jika memilih 20 Sekolah sekolah dilengkapi dengan (c) maka skor a. Laporan tertulis berupa daftar = 0, lainnya skor = 1 rekomendasi perbaikan kurikulum b. Laporan tertulis berupa laporan hasil kegiatan review kurikulum (lengkap dengan lampiran yang relevan) c. Tidak ada laporan, karena sekolah tidak melakukan review kurikulum
23 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Materi ajar sesuai dengan kurikulum nasional (Y8) Materi ajar yang dimuat dalam kurikulum Minimal 1 21 Guru sekolah Bapak/Ibu memenuhi syarat : pilihan yang diisi □ Sahih maka skor = 1 □ Signifikan □ Bermanfaat secara akademis dan non akademis □ Layak □ Relevan, konsisten, dan edukatif Materi ajar sesuai dengan SKL (Y9) Komposisi materi pelajaran yang dimuat Jika memilih (d) 22 Guru dalam Rancangan Pelaksanaan maka skor = 1, Pembelajaran (RPP) Bapak/Ibu adalah : lainnya skor = 0 a. Dominan pada aspek sikap dan perilaku b. Dominan pada aspek pengetahuan c. Dominan pada aspek keterampilan d. Proporsi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dibuat merata Materi kurikulum di sekolah Bapak/Ibu Minimal 1 23 Guru disesuaikan untuk: pilihan yang diisi □ Mengembangkan ketrampilan maka skor = 1 berpikir kritis □ Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah □ Mengembangkan budaya membaca dan menulis untuk menumbuhkan budaya gemar membaca Materi ajar relevan dengan kebutuhan siswa (Y10) Keterkaitan materi dengan kebutuhan Minimal 1 24 Guru peserta didik yang dicakup dalam RPP pilihan yang diisi Bapak/Ibu dibuat dengan: maka skor = 1 □ Sesuai perkembangan usia peserta didik □ Mengembangkan karakter mulia. □ Memperhatikan gender □ Memperhatikan karakeristik lingkungan sekitar peserta didik □ Memperhatikan kehidupan sosial peserta didik □ Mengembangkan sikap nasionalisme □ Memfasilitasi penggunaan teknologi
24 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) C. Standar Proses No Responden Pertanyaan Skor RPP sesuai dengan SKL dan ISI serta memenuhi aspek kualitas (Y11) Kegiatan yang dilaksanakan oleh Minimal 1 25 Guru Bapak/Ibu di sekolah terkait dengan pilihan yang diisi perencanaan pembelajaran meliputi maka skor = 1 □ Menganalisis kompetensi yang akan diperoleh siswa □ Menetapkan materi ajar □ Memilih metode belajar yang relevan □ Menentukan dan mengevaluasi buku sumber yang digunakan □ Menyusun bahan ajar yang sesuai □ Menyusun penilaian yang relevan Perancangan RPP yang disusun guru di Minimal 1 26 Guru sekolah Bapak/Ibu telah memperhatikan pilihan yang diisi prinsip-prinsip berikut: maka skor = 1 □ Memperhatikan perbedaan individu □ Mendorong partisipasi aktif □ Mengembangkan budaya membaca dan menulis □ Umpan balik dan tindak lanjut □ Keterkaitan dan keterpaduan antara SKL-standar isi-materi-kegiatan belajar-penilaian □ Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi □ Metode pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik □ Pemilihan media yang sesuai □ Penggunaan sumber belajar yang relevan □ Penggunaan penilaian autentik Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan efisien dan efektif (Y12) Hal-hal yang disampaikan oleh guru pada Minimal 1 27 Guru awal semester kepada peserta didik pilihan yang diisi adalah: maka skor = 1 □ Kompetensi yang akan dicapai □ Cakupan materi ajar □ Rancangan tugas selama satu semester □ Tugas mandiri dan tugas kelompok yang harus dikerjakan □ Penilaian yang akan dilakukan
25 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan efisien dan efektif (Y12) Aktifitas yang dilakukan oleh Bapak/Ibu Minimal 1 pilihan 28 Guru untuk meningkatkan kompetensi peserta yang diisi maka didik adalah : skor = 1 □ Melakukan remedial untuk peserta didik yang belum tuntas belajar □ Melakukan refleksi proses pembelajaran □ Menganalisis daya serap peserta didik dan memperbaiki pembelajaran □ Mengecek gaya belajar peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran □ Berkomunikasi dengan teman sejawat atau KKG/MGMP untuk mempersiapkan PBM yang lebih baik Kesulitan kamu dalam mengerjakan soal Minimal 1 pilihan 29 Siswa UN adalah yang diisi maka □ Materi soal UN tidak dipelajari di skor = 1 sekolah □ Soal terlalu sulit □ Tidak mengetahui kisi-kisi UN □ Kurangnya buku sumber untuk belajar □ Kurang memahami materi pelajaran yang diajarkan di sekolah □ Kurangnya latihan penyelesaian soal setara UN Kesulitan kamu dalam menguasai Minimal 1 pilihan 30 Siswa pelajaran di sekolah adalah : yang diisi maka □ Materi pelajaran terlalu sulit untuk skor = 1 dipahami □ Materi pelajaran terlalu banyak □ Dasar pengetahuan yang diperoleh sebelumnya kurang mendukung □ Guru tidak menjelaskan materi yang sulit secara rinci □ Penjelasan guru sukar dipahami Jumlah percobaan/eksplorasi yang kamu Jika memilih (a) 31 Siswa lakukan di sekolah selama satu semester maka skor = 0, a. Tidak ada lainnya skor = 1 b. Satu sampai tiga percobaan c. Empat sampai tujuh percobaan d. Lebih dari tujuh percobaan
26 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan efisien dan efektif (Y12) Jumlah buku yang kamu baca dan dibuat Jika memilih (a) 33 Siswa intisari atau penyajiannya atas petunjuk maka skor = 0, guru selama satu semester adalah lainnya skor = 1 a. Tidak ada b. Satu sampai tiga percobaan c. Empat sampai tujuh percobaan d. Lebih dari tujuh percobaan Sumber belajar yang Bapak/Ibu gunakan Minimal 1 34 Guru dalam pembelajaran : pilihan yang □ Buku teks dan lembar kerja diisi maka skor □ Buku teks yang dikembangkan sendiri = 1 □ Buku panduan □ Ensiklopedia atau kamus □ Majalah dan/atau Koran □ Internet □ Diktat yang dikembangkan sendiri □ Modul belajar □ Nara sumber yang menguasai bidangnya □ Perpustakaan atau museum Kegiatan belajar yang kamu lakukan di Minimal 1 35 Siswa sekolah pada umumnya mencakup hal-hal pilihan yang sebagai berikut : diisi maka skor □ Penguasaan informasi (pesan) yang = 1 ada pada buku teks dan bahan ajar lainnya □ Pengolahan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber □ Pengolahan informasi dan penyampaiannya menggunakan tulisan, gambar, dan grafik. □ Bersosialisasi dengan masyarakat dalam kegiatan tertentu □ Magang atau terlibat aktif dalam kegiatan pada sebuah kantor □ Mempelajari olah raga dan mempraktikkannya □ Praktek di bengkel atau laboratorium □ Mempelajari teori dan teknik, serta mempraktekkan kesenian tertentu □ Mempelajari tatacara beribadah dan menerapkannya
27 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan efisien dan efektif (Y12) Siswa IPA: Kegiatan belajar mengajar Minimal 1 36 Siswa yang telah dilakukan oleh guru Fisika di pilihan yang diisi sekolah kamu adalah : maka skor = 1 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan □ Membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas □ Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya □ Penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami □ Memperhatikan siswa ketika mengajar □ Melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar □ Teori diikuti dengan pelaksanaan praktek □ Bersikap adil dalam melakukan penilaian □ Melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan Siswa IPA: Kegiatan belajar mengajar Minimal 1 37 Siswa yang telah dilakukan oleh guru Kimia di pilihan yang diisi sekolah kamu adalah : maka skor = 1 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan □ Membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas □ Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya □ Penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami □ Memperhatikan siswa ketika mengajar □ Melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar □ Teori diikuti dengan pelaksanaan praktek □ Bersikap adil dalam melakukan penilaian □ Melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan
28 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan efisien dan efektif (Y12) Siswa IPA: Kegiatan belajar mengajar Minimal 1 38 Siswa yang telah dilakukan oleh guru Biologi di pilihan yang diisi sekolah kamu adalah : maka skor = 1 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan □ Membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas □ Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya □ Penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami □ Memperhatikan siswa ketika mengajar □ Melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar □ Teori diikuti dengan pelaksanaan praktek □ Bersikap adil dalam melakukan penilaian □ Melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan Siswa IPS: Kegiatan belajar mengajar Minimal 1 39 Siswa yang telah dilakukan oleh guru Geografi pilihan yang diisi di sekolah kamu adalah : maka skor = 1 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan □ Membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas □ Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya □ Penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami □ Memperhatikan siswa ketika mengajar □ Melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar □ Teori diikuti dengan pelaksanaan praktek □ Bersikap adil dalam melakukan penilaian □ Melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan
29 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan efisien dan efektif (Y12) Siswa IPS: Kegiatan belajar mengajar Minimal 1 40 Siswa yang telah dilakukan oleh guru Sejarah pilihan yang diisi di sekolah kamu adalah : maka skor = 1 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan □ Membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas □ Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya □ Penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami □ Memperhatikan siswa ketika mengajar □ Melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar □ Teori diikuti dengan pelaksanaan praktek □ Bersikap adil dalam melakukan penilaian □ Melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan Siswa IPS: Kegiatan belajar mengajar Minimal 1 41 Siswa yang telah dilakukan oleh guru Sosiologi pilihan yang diisi di sekolah kamu adalah : maka skor = 1 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan □ Membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas □ Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya □ Penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami □ Memperhatikan siswa ketika mengajar □ Melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar □ Teori diikuti dengan pelaksanaan praktek □ Bersikap adil dalam melakukan penilaian □ Melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan
30 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan efisien dan efektif (Y12) Kegiatan belajar mengajar yang telah Minimal 1 42 Siswa dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia di pilihan yang diisi sekolah kamu adalah : maka skor = 1 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan □ Membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas □ Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya □ Penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami □ Memperhatikan siswa ketika mengajar □ Melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar □ Teori diikuti dengan pelaksanaan praktek □ Bersikap adil dalam melakukan penilaian □ Melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan Kegiatan belajar mengajar yang telah Minimal 1 43 Siswa dilakukan oleh guru Bahasa Inggris di pilihan yang diisi sekolah kamu adalah : maka skor = 1 □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan □ Membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas □ Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya □ Penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami □ Memperhatikan siswa ketika mengajar □ Melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar □ Teori diikuti dengan pelaksanaan praktek □ Bersikap adil dalam melakukan penilaian □ Melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan
31 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) Pertanyaan Skor No Responden Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan efisien dan efektif (Y12) Kegiatan belajar mengajar yang telah Minimal 1 44 Siswa dilakukan oleh guru Matematika di sekolah pilihan yang kamu adalah : diisi maka □ Menyampaikan pelajaran tidak hanya skor = 1 ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan □ Membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas □ Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya □ Penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami □ Memperhatikan siswa ketika mengajar □ Melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar □ Teori diikuti dengan pelaksanaan praktek □ Bersikap adil dalam melakukan penilaian □ Melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain (Y13) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di Minimal 1 45 Guru sekolah untuk membentuk karakter siswa pilihan yang maka □ Melaksanakan program sekolah dan tata diisi tertib untuk pembentukan karakter jujur, skor = 1 disiplin, bertanggungjawab □ Melaksanakan pembelajaran yang memiliki dampak langsung terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, tanggungjawab, dan menghargai orang lain □ Melaksanakan pembelajaran yang menyadarkan akan pentingnya memiliki karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab □ Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler yang memiliki dampak terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain
32 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain (Y13) Kebiasaan baik yang berpengaruh Minimal 1 46 Siswa terhadap sikap dan perilaku siswa adalah: pilihan yang diisi maka skor □ Memberi salam ketika bertemu guru =1 □ Berdoa sebelum mulai belajar □ Antrian dalam melakukan kegiatan □ Membersihkan ruang kelas □ Bergotongroyong bersihkan sekolah □ Berpartipasi dalam penanggulangan masalah yang terjadi di masyarakat □ Berpartisipasi dalam bersosial PBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santun (Y14) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan Minimal 1 47 Guru untuk mengembangkan kemampuan pilihan yang berkomunikasi efektif : diisi maka skor □ Memperbanyak aktifitas siswa dalam = 1 membaca, menulis dan berbicara □ Memberi tugas belajar berupa telaah buku dan membuat karya tulis □ Melakukan belajar berkelompok □ Memberi tugas □ Memberi tugas berkomunikasi dengan anggota masyarakat □ Mempresentasikan hasil kerja mandiri atau kelompok di depan kelas Proses belajar yang kamu alami di sekolah Minimal 1 48 Siswa terkait dengan keterampilan komunikasi pilihan yang □ Membuat karya tulis dengan diisi maka skor mengumpulkan informasi dari = 1 berbagai sumber □ Melaporkan hasil telaah buku secara tulisan dan lisan □ Membuat laporan kegiatan hasil projek, eksperimen atau penelitian □ Membuat dokumen perencanaan dan pelaporan hasil kegiatan □ Berdiskusi dan mengajukan ide dalam belajar berkelompok □ Memaparkan hasil pemantauan, jajak pendapat, dan/atau wawancara secara lisan dan tulisan
33 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor PBM mengembangkan kemampuan komunikasi efektif dan santun (Y14) Kesulitan menerapkan pembelajaran Minimal 1 pilihan 49 Guru dalam berkomunikasi lisan dan tulisan : yang diisi maka skor = 1 □ Tidak cukup waktu □ Kurang menguasai metode mengajar □ Tidak didukung Kepala Sekolah □ Kurangnya sarana dan prasarana □ Kemampuan siswa tidak memadai PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik (Y15) Pelaksanaan pembelajaran yang Minimal 1 pilihan 50 Guru dilakukan untuk meningkatkan yang diisi maka kreatifitas: skor = 1 □ Ceramah dan diskusi □ Belajar berkelompok □ Pembelajaran berbasis proyek □ Pembelajaran berbasis masalah □ Pembelajaran inkuiri □ Strategi/metode inovatif lainnya Kesulitan Bapak/Ibu dalam menerapkan Minimal 1 pilihan 51 Guru pembelajaran inovatif: yang diisi maka □ Tidak cukup waktu skor = 1 □ Kurang menguasai metode mengajar □ Tidak didukung Kepala Sekolah □ Kurangnya sarana dan prasarana □ Kemampuan siswa tidak memadai PBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajar (Y16) Pembelajaran yang dilakukan untuk Minimal 1 pilihan 52 Guru mengembangkan budaya belajar siswa : yang diisi maka □ Memotivasi peserta didik untuk giat skor = 1 belajar □ Meningkatkan keingintahuan □ Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran aktif □ Melakukan pembelajaran secara inkuiri □ Menumbuhkan kebiasaan membaca dan menyampaikan informasi yang diperoleh □ Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menganalisis sebuah permasalahan
34 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) Skor No Responden Pertanyaan Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM (Y17) Aktivitas guru dalam kegiatan belajar Minimal 1 pilihan 53 Siswa kamu di sekolah : yang diisi maka □ Menyampaikan tujuan belajar skor = 1 □ Menjelaskan manfaat pelajaran □ Mengecek pemahaman □ Memaparkan kemajuan belajar □ Menarik perhatian kamu dengan memperlihatkan sesuatu □ Memberikan kesempatan untuk bertanya □ Menugaskan untuk ekplorasi tentang suatu permasalahan □ Mengecek pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan □ Menugaskan untuk melakukan latihan pemantapan materi □ Memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil kerja □ Melibatkan kamu dalam membuat rangkuman pelajaran □ Memberikan tugas untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya □ Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar Tugas yang diberikan oleh guru dalam Minimal 1 pilihan 54 Siswa belajar mencakup aktivitas : yang diisi maka skor = 1 □ Mengerjakan soal-soal pada buku □ Menyalin informasi dari buku teks atau catatan guru di papan tulis □ Membaca atau menelaah buku dan menyampaikan rangkumannya □ Membuat karya tulis □ Melakukan pengamatan dan melaporkan hasil percobaan dalam pembelajaran IPA □ Melakukan pengamatan dan mengenali permasalahan sosial masyarakat sekitar □ Membuat karya secara mandiri atau berkelompok dan menyampaikannya □ Mengumpulkan data dari nara sumber dan hasilnya didiskusikan di kelas
35 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM (Y17) Nasehat dan aturan yang sering Minimal 1 pilihan 55 Siswa diberikan guru dalam belajar adalah: yang diisi maka □ Tekun belajar untuk menguasai ilmu skor = 1 □ Berlaku jujur dalam melaporkan hasil □ Mengerjakan tugas secara sungguhsunggguh □ Bertanggungjawab dalam bertindak, terutama jika melakukan kesalahan □ Menghormati orang tua, guru dan orang lain □ Bersikap sportif dan mematuhi tata tertib sekolah Hal yang kamu sukai dari guru ketika Minimal 1 pilihan 56 Siswa mengajar adalah yang diisi maka □ Berbicara santun, lugas, dan mudah skor = 1 dimengerti □ Suara dapat didengar dengan jelas □ Menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan peserta didik □ Memberikan balikan □ Mendorong dan menghargai peserta didik dalam bertanya □ Berpenampilan rapi □ Mampu memberikan inspirasi Suasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran yang kondusif (Y18) Fasilitas yang pernah kamu gunakan Minimal 1 pilihan 57 Siswa dalam belajar adalah : yang diisi maka □ Lapangan dan perangkat olahraga di skor = 1 sekolah □ Peralatan bengkel atau laboratorium yang tersedia di sekolah □ Peralatan bengkel atau laboratorium yang ada di luar sekolah □ Peralatan seni yang tersedia di sekolah □ Fasilitas komputer dan/atau media belajar yang tersedia di sekolah □ Buku, CD/DVD, kaset, dan bahan lainnya yang tersedia di perpustakaan sekolah
36 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Suasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran yang kondusif (Y18) Teknologi informasi dan komunikasi Minimal 1 58 Siswa yang dimanfaatkan oleh guru sebagai pilihan yang diisi sumber /media belajar : maka skor = 1 □ Internet □ Radio □ Televisi □ Komputer Frekuensi supervisi yang dilakukan oleh Jika memilih (d) 59 Guru kepala sekolah dalam satu tahun terakhir maka skor = 0, a. Lebih dari 2 kali/tahun lainnya skor = 1 b. 2 kali/tahun c. 1 kali/tahun d. Tidak pernah Cara Bapak/Ibu dalam melakukan Minimal 1 Kepala 60 pemantauan kegiatan pembelajaran oleh pilihan yang diisi Sekolah guru adalah melalui maka skor = 1 □ Diskusi kelompok terfokus □ Pengamatan □ Pencatatan □ Perekaman □ Wawancara □ Dokumentasi Kepala sekolah membantu/membimbing Minimal 1 61 Guru guru dalam memperbaiki pilihan yang diisi maka skor = 1 □ Perencanaan □ Pelaksanaan pembelajaran □ Penilaian hasil belajar D. Standar Penilaian Skor No Responden Pertanyaan Penilaian dilakukan secara holistik dan berkesinambungan untuk efisiensi PBM (Y19) Prinsip yang digunakan oleh Bapak/Ibu Minimal 1 pilihan 62 Guru dalam penilaian adalah yang diisi maka skor = 1 □ Objektif □ Terpadu □ Ekonomis □ Transparan □ Akuntabel □ Edukatif
37 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) Skor No Responden Pertanyaan Penilaian dilakukan secara holistik dan berkesinambungan untuk efisiensi PBM (Y19) Kepala Dalam merancang penilaian, guru di Minimal 1 63 Sekolah sekolah Bapak/Ibu menggunakan: pilihan yang □ Pedoman penilaian diisi maka skor □ Kriteria ketuntasan hasil belajar =1 □ Pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian □ Petunjuk tentang pengolahan nilai dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Langkah-langkah yang dilakukan bapak/ibu Minimal 1 64 Guru dalam menyusun instrumen penilaian pilihan yang adalah sebagai berikut: diisi maka skor □ Menetapkan indikator, menyusun kisi- = 1 kisi, menyusun instrumen, mengkaji Standar Kompetensi (SK)/Kompetensi Dasar (KD), memilih jenis instrumen □ Mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen □ Mengkaji SK/KD, menyusun kisi-kisi, memilih jenis instrumen, menyusun instrumen □ Mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun instrumen, menyusun kisi-kisi □ Melakukan pembahasan instrumen bersama teman sejawat, menyusun instrumen Evaluasi dilakukan berdasarkan penjaminan mutu (Y20) Penyampaian prosedur dan kriteria Jika memilih 65 Siswa penilaian dari guru kepada siswa: (d) maka skor a. Dilaksanakan pada awal semester = 0, lainnya b. Dilaksanakan pada tengah semester skor = 1 c. Dilaksanakan pada akhir semester d. Tidak disampaikan Ketersediaan prosedur dan kriteria Minimal 1 66 Guru penilaian dapat diakses dalam bentuk pilihan yang □ Dokumen cetak diisi maka skor □ Dokumen yang mudah diakses di = 1 internet
38 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Evaluasi dilakukan berdasarkan penjaminan mutu (Y20) Petunjuk pelaksanaan penilaian yang Minimal 1 67 Guru tersedia dan digunakan di sekolah : pilihan yang diisi maka skor □ Pedoman penilaian =1 □ Kriteria ketuntasan hasil belajar □ Pedoman penskoran □ Petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM Kepala Sekolah menyelenggarakan rapat dewan Minimal 1 68 Sekolah pendidik untuk: pilihan yang □ Menentukan kriteria kenaikan kelas diisi maka skor bagi sekolah =1 □ Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan □ Memetakan permasalahan yang dihadapi sekolah Untuk menjamin kesahihan instrumen Minimal 1 Kepala 69 penilaian, guru di sekolah Bapak/Ibu pilihan yang Sekolah melakukan langkah-langkah berikut : diisi maka skor □ Menyusun kisi-kisi instrumen =1 □ Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi □ Melakukan analisis kelayakan instrumen penilaian dengan kompetensi yang diukur (uji validitas) □ Menggunakan butir soal yang sudah dianalisis untuk penilaian hasil belajar Penilaian dilakukan sesuai dengan kompetensi yang diukur (Y21) 70 Guru Teknik penilaian yang dilakukan Minimal 1 □ Tes tertulis pilihan yang □ Tes lisan diisi maka skor □ Instrumen penugasan =1 Bagaimana Bapak/Ibu menilai karakter Minimal 1 71 Guru peserta didik pilihan yang Menganalisis kesamaan/pola diisi maka skor □ =1 jawaban dalam jawaban ujian Melakukan pengamatan sikap dan □ perilaku Menganalisis laporan hasil □ pengamatan terkait sikap □ Menilai sikap perilaku peserta didik
39 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Penilaian dilakukan sesuai dengan kompetensi yang diukur (Y21) Jenis penilaian sikap dan perilaku yang Minimal 1 pilihan 72 Guru telah Bapak/Ibu lakukan dalam satu yang diisi maka semester adalah skor = 1 □ Lembar Observasi □ Penilaian diri □ Penilaian antar teman □ Jurnal Bagaimana Bapak/Ibu menilai Minimal 1 pilihan 73 Guru kompetensi peserta didik dalam yang diisi maka berkomunikasi efektif dan santun skor = 1 Menganalisis tes uraian menggunakan □ rubrik Menilai laporan telaah buku dan/atau □ karya tulis yang dibuat oleh peserta didik Menilai penyampaian peserta didik □ dalam menyajikan karya di depan kelas Menilai sikap dan kemampuan □ peserta didik dalam berkomunikasi Bapak/Ibu menilai kreatifitas peserta Minimal 1 pilihan 74 Guru didik dalam menyelesaikan permasalahan yang diisi maka atau menghasilkan karya, melalui : skor = 1 Penilaian karya yang dihasilkan □ menggunakan rubrik Melaksanakan pameran hasil karya □ peserta didik (showcase portfolio) Penilaian proses selama pembelajaran, terkait dengan □ kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis masalah, dan mengajukan solusi Penilaian kemampuan peserta didik dalam merancang, menghasilkan, dan □ mengkomunikasikan proses penyelesaian masalah/pembuatan produk Jenis penilaian keterampilan yang telah Minimal 1 pilihan 75 Guru Bapak/Ibu lakukan dalam satu semester yang diisi maka adalah skor = 1 □ Fortofolio □ Tes praktek □ Proyek
40 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Penilaian dilakukan dengan menerapkan aspek keadilan, transparansi dan akuntabilitas (Y22) Permasalahan Bapak/Ibu dalam membuat Minimal 1 dan melaksanakan penilaian sikap dan pilihan yang 76 Guru perilaku menggunakan instrumen non-tes diisi maka skor adalah =1 □ Kurang memahami cara membuat instrumen, menggunakan, dan mengolah hasilnya □ Belum melakukan penilaian sikap dan perilaku karena tidak tercantum dalam RPP □ Tidak cukup waktu untuk melaksanakan penilaian sikap dan perilaku □ Penilaian sikap dan perilaku tidak dituntut oleh sekolah Penyampaian laporan hasil evaluasi mata Jika memilih Kepala pelajaran serta hasil penilaian setiap (c) maka skor 77 Sekolah peserta didik disampaikan pada kepada = 0, lainnya Kepala Sekolah pada skor = 1 a. Akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik
78
79
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah
b. Akhir tahun dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik c. Tidak dilaporkan Laporan yang disampaikan Kepala Sekolah/Madrasah kepada orang tua peserta didik dan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setiap akhir semester adalah □ Ulangan Akhir Semester (UAS) □ Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) □ Ujian Akhir (US/UN) Guru menganalisis hasil penilaian utk perbaikan PBM (Y23) Setelah melakukan penilaian hasil belajar, guru melakukan: □ Analisis penilaian hasil belajar □ Program pebaikan/pengayaan Revisi RPP untuk perbaikan proses □ pembelajaran berdasarkan analisis penilaian hasil belajar
Minimal 1 pilihan yang diisi maka skor =1
Minimal 1 pilihan yang diisi maka skor =1
41 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Guru menganalisis hasil penilaian utk perbaikan PBM (Y23) Bapak/Ibu guru memanfaatkan hasil Minimal 1 80 Guru penilaian untuk mengetahui: pilihan yang diisi maka skor = 1 □ Kemajuan belajar siswa, □ Kesulitan belajar siswa, Cara melakukan perbaikan proses □ pembelajaran Kegiatan yang dilakukan sekolah terkait Minimal 1 Kepala 81 dengan hasil ujian nasional (UN) dan pilihan yang diisi Sekolah ada buktinya di sekolah adalah maka skor = 1 □ Pelatihan guru □ Memperbaiki bahan ajar □ Melakukan remedial □ Memperbaiki RPP secara kolektif Menyusun instrumen penilaian yang □ berkualitas E. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan No Responden Pertanyaan Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnya (Y24) Kepala Aktifitas guru yang dilakukan di sekolah 82 Sekolah di luar jam mengajar antara lain □ Melakukan kegiatan administrasi Berdiskusi dengan kelompok guru □ mata pelajaran untuk peningkatan mutu proses pembelajaran Melakukan refleksi kegiatan □ pembelajaran dan membuat perbaikan RPP Menelaah laporan tugas dan hasil □ ujian peserta didik □ Membaca untuk persiapan mengajar Merancang dan membuat media atau □ alat peraga untuk kegiatan pembelajaran Mengumpulkan dan mempelajari □ berbagai informasi untuk membuat bahan ajar Membuat instrumen evaluasi untuk □ mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku
Skor
Minimal 1 pilihan yang diisi maka skor = 1
42 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) Skor No Responden Pertanyaan Guru dan kepala sekolah dapat dijadikan teladan oleh siswa (Y25) Hal yang dapat kamu jadikan teladan dalam Minimal 1 83 Siswa sikap dan perilaku guru pada umumnya adalah: pilihan yang diisi maka □ Selalu hadir dalam mengajar □ Menepati janji dan sportif dalam bertindak skor = 1 □ Berani dan tegas □ Bertanggung jawab □ Memperhatikan dan membantu siswa □ Bersikap adil dalam memberikan penilaian □ Menerima saran/kritik yang membangun Menghargai peserta didik dan menjalin □ komunikasi yang baik dengan semua orang Peningkatan kemampuan Bapak/Ibu dalam Minimal 1 84 Guru melakukan penilaian sikap, perilaku, dan pilihan yang keterampilan dalam tiga tahun terakhir : diisi maka □ Dilakukan dengan bantuan sekolah skor = 1 Dilakukan secara mandiri atas inisiatif □ sendiri Diperoleh melalui diskusi bersama rekan □ guru dalam kegiatan MGMP/KKG Diperoleh dengan bantuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan □ (Kemdikbud)/Pemerintahan Daerah (Pemda) Diperoleh dengan bantuan Kemdikbud □ /Pemda dan sudah menerapkan penilaian autentik Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam Minimal 1 merancang dan melaksanakan pembelajaran pilihan yang 85 Guru inovatif untuk meningkatkan kreatifitas peserta diisi maka didik dalam tiga tahun terakhir: skor = 1 Dilakukan dengan bantuan sekolah dan □ sudah diterapkan dalam pembelajaran Dilakukan secara mandiri atas inisiatif □ sendiri, namun belum paham Diperoleh melalui diskusi bersama rekan □ guru dalam kegiatan MGMP/KKG Diperoleh dengan bantuan □ Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan karena belum paham Diperoleh dengan bantuan □ Kemdikbud/Pemda, dan sudah diterapkan dalam pembelajaran
43 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) F. Standar Pengelolaan No Responden Pertanyaan Skor Sekolah memiliki rumusan visi dan misi yang dipahami oleh semua komponen sekolah (X1) Hal yang dijadikan pertimbangan dalam Minimal 1 86 Kepala penyusunan visi dan misi sekolah pilihan yang Sekolah □ Analisis kebutuhan internal stakeholder diisi maka □ Analisis kebutuhan eksternal stakeholder skor = 1 □ Hasil analisis profil sekolah □ Hasil evaluasi diri sekolah □ Standar Kompetensi Lulusan Ukuran kompetensi lulusan yang Minimal 1 Kepala mencerminkan keterwujudan visi, pilihan yang 87 Sekolah keterlaksanaan misi dan ketercapaian tujuan diisi maka sekolah adalah: skor = 1 Persentase pencapaian kompetensi □ lulusan sesuai dengan standar minimal kelulusan sekolah Kompetensi lulusan relevan dengan □ kebutuhan pemangku kepentingan Persentase jumlah peserta didik yang □ mencapai SKL Bapak/Ibu menerima sosialisasi visi/misi Minimal 1 88 Guru sekolah melalui pilihan yang □ Rapat diisi maka □ Spanduk, leaflet, brosur skor = 1 □ Papan pajangan/banner □ Dokumen Rencana Kerja Sekolah (RKS) □ Surat edaran kepala sekolah Sekolah memiliki dokumen perencanaan yang berkualitas, mencakup peningkatan PBM, tenaga kependidikan, dan sarpras yang dijalankan secara konsisten (X2) Penyusunan rencana kerja sekolah baik RKS Minimal 1 Kepala 89 maupun Rencana Kerja Anggaran Sekolah pilihan yang Sekolah (RKA-S) dilakukan dengan cara diisi maka skor = 1 Mempertimbangkan masukan dari □ komite sekolah Analisis kebutuhan berdasarkan hasil □ evaluasi diri sekolah Diketahui oleh dinas pendidikan □ kab/kota atau oleh penyelenggara sekolah bagi sekolah swasta
44 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Sekolah memiliki dokumen perencanaan yang berkualitas, mencakup peningkatan PBM, tenaga kependidikan, dan sarpras yang dijalankan secara konsisten (X2) Kepala Upaya pengembangan karier guru yang Minimal 1 90 Sekolah telah dilakukan adalah pilihan yang diisi maka □ Promosi guru skor = 1 □ Pengembangan guru □ Penempatan guru Kepala Aspek-aspek apa saja yang diuraikan dalam Minimal 1 91 Sekolah rencana kerja tahunan yang dimiliki sekolah pilihan yang □ Kesiswaan diisi maka □ Kurikulum dan kegiatan pembelajaran skor = 1 □ Pendidik dan tenaga kependidikan □ Sarana dan prasarana □ Keuangan dan pembiayaan □ Budaya dan lingkungan sekolah □ Peran serta masyarakat dan kemitraan Rencana kerja untuk peningkatan □ mutu 92 Pedoman pengelolaan sekolah : Minimal 1 Kepala pilihan yang Sekolah □ Kurikulum diisi maka □ Kalender pendidikan skor = 1 □ Struktur organisasi sekolah □ Pembagian tugas guru □ Pembagian tugas tendik □ Peraturan akademik □ Tata tertib sekolah □ Kode etik sekolah □ Biaya operasional sekolah Guru dan komponen sekolah ikut terlibat dalam pelaksanaan program sekolah yang dimuat di perencanaan (X3) Pihak-pihak yg terlibat dalam pengambilan Minimal 1 93 Guru dan keputusan di sekolah adalah pilihan yang Kepala diisi maka □ Kepala sekolah Sekolah skor = 1 □ Guru □ Orang Tua Peserta didik □ Pemerintah daerah □ Dunia usaha dan dunia industri □ Alumni □ Tokoh masyarakat □ Ketua Yayasan (untuk sekolah swasta)
45 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Guru dan komponen sekolah ikut terlibat dalam pelaksanaan program sekolah yang dimuat di perencanaan (X3) Pihak pemangku kepentingan yang Minimal 1 Kepala 94 dilibatkan dalam pengembangan dan pilihan yang Sekolah penetapan visi, misi, dan tujuan sekolah : diisi maka skor =1 □ Komite sekolah □ Dinas pendidikan □ Pakar pendidikan □ Dewan guru Dalam bentuk apa saja, kepala sekolah dan Minimal 1 95 Guru guru berinteraksi/bekerjasama pilihan yang □ Penyusunan RKAS sekolah diisi maka skor □ Membangun kerjasama kemitraan = 1 dengan lembaga lain □ Pemecahan masalah belajar peserta didik □ Pengembangan kurikulum dan silabus Pengelolaan sekolah di tempat Bapak/Ibu Minimal 1 96 Guru bekerja memberlakukan hal-hal sebagai pilihan yang berikut: diisi maka skor □ Melibatkan orang tua peserta didik = 1 dalam upaya meningkatkan mutu sekolah □ Melibatkan guru dan komite sekolah dalam menetapkan sebuah kebijakan □ Menerapkan azas demokrasi, keterbukaan, dan bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan □ Menerapkan sistem manajemen yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan mampu membuat sekolah menjadi mandiri □ Menerapkan standar pelayanan prima □ Menerapkan manajemen mutu terpadu Pelaksanaan perencanaan sekolah dievaluasi berdasarkan capaian indikator (X4) Kapan sekolah bapak/ibu mereview Jika memilih 97 Kepala visi/misi sekolah : (a) maka skor = Sekolah 0, lainnya skor a. Tidak pernah =1 b. Kurang dari 4 tahun sekali c. 4 tahun sekali d. Sesuai kebutuhan
46 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Pelaksanaan perencanaan sekolah dievaluasi berdasarkan capaian indikator (X4) Penyusunan program peningkatan mutu Minimal 1 pilihan 98 Kepala sekolah berdasarkan pada: yang diisi maka Sekolah skor = 1 □ Evaluasi diri sekolah □ Kelulusan peserta didik □ Akreditasi sekolah Kepala sekolah melakukan supervisi kualitas PBM dan memberikan saran perbaikan (X5) Kepala Program pengawasan dan evaluasi yang Minimal 1 pilihan 99 Sekolah dilakukan di sekolah Bapak/Ibu yang diisi maka □ Pemantauan skor = 1 □ Supervisi □ Evaluasi □ Pelaporan □ Tindak lanjut Kepala Program pengawasan pelaksanaan Minimal 1 pilihan 100 Sekolah akademik internal sekolah : yang diisi maka □ Kehadiran guru dan peserta didik skor = 1 Ketersediaan dokumen □ perencanaan pembelajaran Sumber belajar yang digunakan □ guru Efektivitas pembelajaran yang □ dilaksanakan guru Kepala Upaya tindak lanjut kepala sekolah Minimal 1 pilihan 101 Sekolah terhadap hasil temuan supervisi : yang diisi maka Mengontrol kesesuaian mekanisme skor = 1 □ pelaksanaan program/kegiatan Melakukan penyamaan persepsi □ ketua dan pelaksana kegiatan Melakukan pendampingan dalam □ pelaksanaan program/kegiatan Mengevaluasi RKAS terkait □ kesesuaian indikator mutu kegiatan Kepala Evaluasi pendayagunaan pendidik dan Jika memilih (d) 102 Sekolah tenaga kependidikan di sekolah : maka skor = 0, Dilakukan setiap akhir tahun lainnya skor = 1 a. pelajaran b. Dilakukan setiap akhir semester Dilakukan setiap 4 tahun sekali c. masa jabatan d. Tidak pernah dilakukan
47 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Kepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolah (X6) Program peningkatan mutu sekolah pada Minimal 1 103 Kepala tahun ini, meliputi pilihan yang Sekolah Peningkatan sarana dan prasarana diisi maka □ sekolah skor = 1 □ Peningkatan kualitas pembelajaran Peningkatan mutu □ pengelolaan/manajemen sekolah □ Peningkatan pencapaian kelulusan □ Peningkatan suasana kondusif Pendidikan karakter/akhlak/budi □ pekerti Penetapan struktur organisasi sekolah Minimal 1 104 Kepala dilakukan melalui mekanisme pilihan yang Sekolah diisi maka □ Keputusan Kepala Sekolah Mempertimbangkan pendapat Komite skor = 1 □ Sekolah □ Evaluasi secara berkala □ Rapat dewan pendidik Hal yang dijadikan pertimbangan oleh Minimal 1 Kepala 105 Bapak/Ibu dalam memberikan tugas pada pilihan yang Sekolah PTK adalah diisi maka □ Keahlian staf/guru skor = 1 □ Komitmen staf/guru □ Beban kerja staf/guru Mekanisme yang dilalui dalam setiap Minimal 1 Kepala 106 pelaksanaan kegiatan di sekolah Bapak/Ibu pilihan yang Sekolah adalah diisi maka Menyusun Rencana Kegiatan Anggaran skor = 1 □ Sekolah Penentuan penanggungjawab dan □ pelaksana kegiatan Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan □ dan penentuan mekanisme kegiatan □ Pelaksanaan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan □ kegiatan Pengukuran hasil dan dampak serta □ Penyusunan Laporan Pelaksanaan kegiatan
48 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Kepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolah (X6) Prinsip-prinsip yang telah diterapkan oleh Minimal 1 Kepala 107 sekolah dalam seleksi penerimaan peserta pilihan yang Sekolah didik baru diisi maka □ Objektif, transparan dan akuntabel skor = 1 □ Tanpa diskriminasi □ Berdasar kriteria hasil Ujian Nasional □ Sesuai daya tampung sekolah Kebijakan dan program apa saja yang telah Minimal 1 Kepala dikembangkan dan diterapkan oleh sekolah pilihan yang 108 Sekolah dalam upaya pembinaan karakter dan diisi maka disiplin siswa, antara lain: skor = 1 □ Tersedianya tata tertib sekolah Implementasi program pengembangan □ karakter peserta didik Implementasi kedisiplinan dan □ keteladanan guru dalam keseharian aktivitas sekolah Kebijakan pimpinan sekolah dalam Minimal 1 Kepala 109 peningkatan kualitas pembelajaran dan pilihan yang Sekolah mutu pendidikan di sekolah adalah diisi maka Melakukan review kurikulum skor = 1 □ (peninjauan kembali kompetensi, materi akademik, strategi/metode, penilaian) □ Penetapan penilaian berbasis kelas Monitoring pelaksanaan kegiatan □ pembelajaran Implementasi model pembelajaran yang □ inovatif Nilai-nilai budaya yang tampak dalam Minimal 1 keseharian di sekolah yang mendorong pilihan yang 110 Guru prestasi peserta didik dan kinerja guru diisi maka adalah skor = 1 Ikhlas dalam melaksanakan kegiatan □ sekolah Bertukar pendapat dalam pemecahan □ masalah belajar siswa □ Disiplin dalam menjalankan tugas Sikap ilmiah yang dimiliki warga □ sekolah □ Suasana kondusif di sekolah Tolong-menolong melalui kegiatan □ sosial sekolah
49 Lampiran 1 Daftar peubah laten dan peubah indikator yang digunakan beserta daftar pertanyaan yang membangun peubah indikator (lanjutan) No Responden Pertanyaan Skor Kepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolah (X6) Dalam hal apa Kepala Sekolah Bapak/Ibu Minimal 1 111 Guru dapat dijadikan teladan bagi warga sekolah pilihan yang diisi maka □ Kejujuran skor = 1 □ Memperhatikan bawahan, dan terbuka □ Kerja keras dan disiplin □ Komunikatif dan perhatian Bekerjasama dengan pihak lain untuk □ kepentingan pengembangan sekolah Keteladanan pimpinan sekolah yang Minimal 1 112 Guru ditemukan dalam keseharian kegiatan pilihan yang sekolah diisi maka Kepedulian pimpinan terhadap program skor = 1 □ kerja sekolah □ Tanggungjawab kepala sekolah □ Keikhlasan dalam melaksanakan tugas □ Kemampuan mengorganisir staf/guru Komite berkontribusi efektif terhadap peningkatan mutu sekolah (X7) Bagaimana Bapak/Ibu mengakses laporan Jika memilih 113 Guru pengelolaan keuangan sekolah (e) maka skor = 0, lainnya a. Dapat diakses via internet Dapat diakses melalui komputer di skor = 1 b. ruangan khusus c. Disediakan dalam bentuk laporan cetak d. Hanya dapat diakses oleh pihak tertentu e. Tidak tersedia
50 Lampiran 2 Persamaan model struktural dan persamaan model pengukuran Persamaan Model Struktural
= [
]
[
+ ] [
[
[
]
] +
]
[ ]
Persamaan Model Pengukuran
=
+ [
[
]
[
] [
]
[
= [ ]
[
]
] +
[
]
]
51 Lampiran 3 Nilai koefisien bobot faktor terstandarisasi pada tahap awal dan setelah modifikasi (tahap pertama dan tahap kedua) Koefisien bobot faktor Statistik t-hitung* terstandarisasi Peubah Indikator Modifikasi Modifikasi Modifikasi Modifikasi Awal Awal pertama kedua pertama kedua Y1 0.257 0.173 0.173 4.007 4.005 3.564 Y2 0.433 0.854 0.854 21.236 21.182 21.232 Y3 0.897 0.975 0.975 24.901 24.814 26.259 Y4 0.803 0.968 0.968 24.681 24.593 25.931 Y5 0.575 0.824 0.823 20.374 20.325 20.090 Y6 0.834 0.946 0.946 23.929 23.851 24.831 Y7 0.851 0.749 - 19.096 19.144 Y8 1.383 0.938 0.976 24.574 24.675 24.894 Y9 0.563 0.914 0.889 23.844 23.943 21.754 Y10 1.294 0.939 0.997 24.549 24.645 25.562 Y11 0.297 0.942 0.966 6.551 6.535 13.075 Y12 0.198 0.857 0.997 6.392 6.376 11.765 Y13 0.231 0.823 0.867 6.363 6.347 10.598 Y14 0.179 0.744 - 6.246 6.231 Y15 0.124 0.928 - 6.502 6.486 Y16 0.293 0.957 - 6.533 6.516 Y17 0.221 0.566 - 5.908 5.895 Y18 0.151 0.641 - 6.148 6.138 Y19 0.276 0.887 0.885 3.793 3.159 3.342 Y20 0.172 0.759 0.782 3.759 3.139 3.318 Y21 0.199 0.788 - 3.839 3.192 Y22 0.101 0.521 0.559 3.642 3.064 3.325 Y23 0.227 0.825 0.856 3.792 3.160 3.343 Y24 0.206 0.838 0.845 0.796 3.388 4.979 Y25 0.084 - 0.785 X1 1.436 0.864 0.861 25.166 25.080 22.142 X2 1.606 0.785 0.788 21.566 21.542 19.209 X3 1.064 0.783 0.782 21.480 21.546 19.066 X4 0.855 0.412 0.412 9.834 9.797 8.688 X5 1.169 0.706 0.708 18.584 18.568 16.548 X6 1.481 0.905 0.903 26.901 27.057 24.062 X7 0.251 0.291 0.283 6.736 6.739 5.822 *Nilai statistik t-hitung yang lebih besar dari 1.645 menunjukkan peubah indikator valid dalam mengukur peubah latennya pada taraf nyata 0.1
52 Lampiran 4 Korelasi antar peubah indikator dalam satu laten yang sama A. Peubah laten ISI Korelasi Y7 Y8 Y9 Y10 Y7 1 0.632 0.644 0.627 Y8 0.632 1 0.797 0.821 Y9 0.644 0.797 1 0.797 Y10 0.627 0.821 0.797 1
B. Peubah laten PRS Korelasi Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18
Y11 1 0.795 0.748 0.636 0.809 0.859 0.468 0.547
Y12 0.795 1 0.879 0.850 0.718 0.739 0.788 0.621
Y13 0.748 0.879 1 0.834 0.646 0.697 0.837 0.594
Y14 0.636 0.850 0.834 1 0.603 0.640 0.809 0.632
Y15 0.809 0.718 0.646 0.603 1 0.866 0.365 0.535
Y20 0.644 1 0.478 0.435 0.645
Y21 0.653 0.478 1 0.310 0.519
Y22 0.461 0.435 0.310 1 0.517
Y23 0.711 0.645 0.519 0.517 1
C. Peubah laten NIL Korelasi Y19 Y20 Y21 Y22 Y23
Y19 1 0.644 0.653 0.461 0.711
Y16 0.859 0.739 0.697 0.640 0.866 1 0.393 0.557
Y17 0.468 0.788 0.837 0.809 0.365 0.393 1 0.489
Y18 0.547 0.621 0.594 0.632 0.535 0.557 0.489 1
53 Lampiran 5 Pengaruh tidak langsung antar peubah laten Hubungan antar peubah laten ISI ke SKL ISI ke NIL PRS ke SKL PTK ke PRS PTK ke NIL
PTK ke SKL
PNG ke PRS PNG ke NIL
PNG ke SKL
Peubah laten antara PRS PRS dan NIL PRS NIL ISI PRS ISI dan PRS ISI PRS NIL ISI dan PRS PRS dan NIL ISI, PRS, dan NIL PTK PTK PTK dan ISI PTK dan PRS PTK dan NIL PTK, ISI, dan PRS PTK, ISI, PRS, dan NIL PTK, PRS, dan NIL
Pengaruh tidak langsung (%) 2.39 0.01 0.60 0.01 36.24 0.01 0.29 16.48 0.03 1.21 1.17 0 0 0.94 79.64 15.51 0.03 1.15 1.10 0 0
54
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Tasikmalaya pada tanggal 21 Mei 1993 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Budi Iman Santoso dan Ibu Teti Rostita. Tahun 2005 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri Citapen 2 Kota Tasikmalaya. Tahun 2007 penulis lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kota Tasikmalaya. Tahun 2010 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kota Tasikmalaya dan pada tahun yang sama penulis diterima di Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama mengikuti perkulihan, penulis menjadi asisten praktikum Metode Statistika pada tahun ajaran 2012/2013. Penulis juga aktif mengajar mata kuliah Metode Statistika dan Perancangan Percobaan pada Bimbingan Belajar Mafia Clubs. Penulis aktif sebagai pengurus pada organisasi yaitu anggota Departemen Kesekretariatan Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta 2012 dan anggota Departemen Analisis Data Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta 2013. Penulis pernah mengikuti beberapa kepanitian seperti Statistika Ria 2011 dan 2012, Pesta Sains 2013, welcome ceremony of statistics (WCS) 2012 dan 2013. Penulis melaksanakan praktik lapang di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementrian Pertanian Republik Indonesia pada bulan Juli–Agustus 2013.