EVALUASI DIRI SEKOLAH TINGKAT PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MULTISAMPLE (Studi Kasus Provinsi Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta)
SITI NUR AZIZAH
DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Diri Sekolah Tingkat Pendidikan Sekolah Dasar Menggunakan Model Persamaan Struktural Multisample (Studi Kasus Provinsi Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2014 Siti Nur Azizah NIM G14100043
ABSTRAK SITI NUR AZIZAH. Evaluasi Diri Sekolah Tingkat Pendidikan Sekolah Dasar Menggunakan Model Persamaan Struktural Multisample (Studi Kasus Provinsi Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Dibimbing oleh YENNI ANGRAINI dan AGUS M. SOLEH. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan nasional. Provinsi Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selalu mendapatkan nilai tertinggi pertama atau kedua Ujian Nasional (UN) tingkat pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2010 dan 2011. Nilai UN dapat dijadikan indikator untuk melihat mutu pendidikan sehingga Provinsi Bali dan Provinsi DIY dapat dijadikan acuan peningkatan mutu pendidikan provinsi lainnya. Keberhasilan UN ini berkaitan dengan keberhasilan pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP dijadikan instrumen dalam Evaluasi Diri Sekolah yang merupakan program pemerintah untuk mengawasi mutu pendidikan sekolah. SNP terdiri dari delapan standar yang saling berhubungan satu sama lain. Penelitian ini menggunakan enam SNP di luar Standar Pembiayaan dan Standar Sarana dan Prasarana, peubah SNP tersebut tidak dapat diukur secara langsung. Penelitian ini bertujuan melihat adanya perbedaan pengaruh hubungan antara SNP antara Model Persamaan Struktural (MPS) Provinsi Bali dan DIY sehingga analisis yang digunakan adalah MPS Multisample. MPS menunjukkan Standar Pengelolaan mempengaruhi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), Standar PTK mempengaruhi Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Standar Isi mempengaruhi Standar Proses dan Standar Proses mempengaruhi Standar Kompetensi Lulusan (SKL). MPS Provinsi Bali berbeda dengan MPS Provinsi DIY dalam hal pengaruh peubah laten yaitu Standar Penilaian tidak berpengaruh terhadap Standar Proses di Provinsi Bali, sementara Standar Proses tidak berpengaruh terhadap Standar Penilaian dan SKL di Provinsi DIY. Kata kunci: EDS, MPS multisample, peubah laten, SNP
ABSTRACT SITI NUR AZIZAH. Evaluasi Diri Sekolah Elementary School Grade Using Multisample Structural Equation Model (Study Case of Bali Province and Special Region of Yogyakarta). Supervised by YENNI ANGRAINI and AGUS M. SOLEH.
Education has an important role in preparing human source for national development. The province of Bali and Special Region of Yogyakarta got either first or second highest score of the Elementary School National Exam in 2010 and 2011. National Exam can be used as an indicator to see the quality of education, so these provinces can be used as a reference to improve the education quality of other provinces. The success of the National Exam had related with the the successful achievement of the Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP had been used as instrument in Evaluasi Diri Sekolah which is a government program to monitoring the quality of school education. SNP consists of eight standards that are
interconnected with each other. In this study use six SNP outside of Standar Pembiayaan and Standar Sarana dan Prasarana, SNP variables can not be measured directly. This study examines the effect of differences in the relationship between structural equation modeling (SEM) of Bali and Yogyakarta Province, so the analysis is multisample SEM. SEM showed that Standar Pengelolaan affect Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK). Standar PTK affect the Standar Isi, Standar Proses, and Standar Penilaian. Standar Isi affect Standar Proses and Standar Proses affects Standar Kompetensi Lulusan (SKL). The SEM of Bali and Yogyakarta province are different in case of effect latent variable, the Standar Penilaian not affect the Standar Proses on SEM of Bali province, while the Standar Proses does not affect the Standar Penilaian and SKL on SEM of Yogyakarta province. Keywords: EDS, multisample MPS, latent variables, SNP
EVALUASI DIRI SEKOLAH TINGKAT PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MULTISAMPLE (Studi Kasus Provinsi Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta)
SITI NUR AZIZAH Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika
DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi : Evaluasi Diri Sekolah Tingkat Pendidikan Sekolah Dasar Menggunakan Model Persamaan Struktural Multisample (Studi Kasus Provinsi Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta) Nama : Siti Nur Azizah NIM : G14100043
Disetujui oleh
Yenni Angraini, SSi MSi Pembimbing I
Agus M. Soleh, SSi MT Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr. Anang Kurnia, MSi Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini berjudul Evaluasi Diri Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar Menggunakan Model Persamaan Struktural Multisample (Studi Kasus Provinsi Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Statistika pada Departeman Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, antara lain: 1. Ibu Yenni Angraini, SSi MSi dan Bapak Agus M. Soleh, SSi MT atas bimbingan, masukan, dan kesabarannya selama penulis meyelesaikan karya ilmiah ini. 2. Bapak Dr. Ir. Aji Hamim Wigena, MSc sebagai penguji atas kritik dan sarannya yang membangun. 3. Bapak Dr. H. Ridwan Abdullah Sani, MSi atas masukan dan bantuannya mengenai teori standar nasional pendidikan (SNP) dan penjelasan mengenai Evaluasi Diri Sekolah (EDS). 4. Dosen pengajar Departemen Statistika atas ilmu yang diberikan. 5. Ibu Markonah dan staf Tata Usaha Departemen Statistika atas bantuannya dalam kelancaran administrasi. 6. Keluarga di rumah, terutama Ayah dan Ibu atas kasih sayang dan doanya. 7. Evita Sari atas pinjaman buku model persamaan struktural miliknya. 8. Teman satu bimbingan skripsi (Anissa Rahmayanti dan Dewi Andari) dan teman-teman Statistika 47 atas semangat dukungan dan bantuannya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulis di masa yang akan datang. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juli 2014 Siti Nur Azizah
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
ix
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
METODE
2
Data
2
Metode
3
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Sekolah dan Peubah Indikator
8 8
Pengembangan Model Persamaan Struktural
10
Identifikasi Model
11
Uji Asumsi
11
Pendugaan Parameter
12
Model Persamaan Struktural Multisample
14
SIMPULAN DAN SARAN
16
Simpulan
16
Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18
RIWAYAT HIDUP
54
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7
Ukuran kecocokan model tahap pertama dan tahap kedua Nilai koefisien realibilitas konstruk dan variance extracted Koefisien lintas antara peubah laten Pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung antara peubah laten Ukuran kecocokan model Provinsi Bali dan Provinsi DIY Koefisien lintas masing-masing provinsi Pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung antara peubah laten Provinsi Bali dan Provinsi DIY
12 13 13 14 14 15 16
DAFTAR GAMBAR 1 Diagram alir Model Persamaan Struktural Multisample 3 2 Persentase sekolah Provinsi Bali (a) dan Provinsi DIY (b) berdasarkan status sekolah 9 3 Rata-rata peubah indikator disetiap peubah laten masing-masing provinsi 9 4 Alur keterkaitan enam peubah laten SNP berdasarkan teori 10 5 Alur keterkaitan enam peubah laten dan peubah indikator SNP berdasarkan teori 10
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4
Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten 18 Persamaan model struktural dan persamaan model pengukuran 49 Nilai koefisien korelasi peubah indikator disetiap peubah laten 50 Nilai koefisien bobot faktor terstandarisasi dan t hitung setiap peubah indikator tahap pertama dan tahap kedua 51 5 Model persamaan struktural setelah modifikasi 52 6 Nilai koefisien bobot faktor terstandarisasi dan t hitung setiap peubah indikator Provinsi Bali dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 53
PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk pembangunan nasional. Keberhasilan proses pendidikan dapat dilihat dari perkembangan mutu pendidikannya. Mutu pendidikan ini penting untuk ditingkatkan karena dengan meningkatkan mutu pendidikan, maka mutu SDM juga akan meningkat. Selain diperlukan untuk keberhasilan pembangunan nasional, peningkatan mutu SDM diperlukan dalam peningkatan daya saing bangsa untuk meraih kemajuan serta menangani persaingan di era global (BSNP 2009). Perkembangan mutu pendidikan dapat dilihat mulai dari tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) hingga ke perguruan tinggi. Pendidikan SD adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Peningkatan mutu pendidikan dapat dimulai dari pendidikan SD. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat menciptakan SDM yang berkualitas mulai dari tingkat pendidikan dasar. Provinsi Bali dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selalu mendapatkan nilai rata-rata tertinggi pertama atau kedua Ujian Nasional (UN) tingkat pendidikan SD pada tahun 2010 dan 2011. Nilai rata-rata UN SD Provinsi Bali pada tahun 2010 sebesar 18.22 dan tahun 2011 sebesar 20.98 sementara Provinsi DIY memperoleh nilai UN SD tahun 2010 sebesar 17.95 dan tahun 2011 sebesar 21.76. Pada tahun 2010 nilai UN tertinggi dicapai oleh Provinsi Bali dan tahun 2011 dicapai oleh Provinsi DIY (Kemendikbud Dirjen Dikdas 2012). Menurut Permendiknas tahun 2009 nomor 75 pasal 3, hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan; seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; dan pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan sehingga diharapkan Provinsi Bali dan Provinsi DIY dapat dijadikan acuan peningkatan mutu pendidikan provinsi lainnya. Keberhasilan UN ini berkaitan dengan keberhasilan pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dan SNP dijadikan acuan dalam pencapaian target mutu pendidikan. SNP terdiri dari delapan standar, yaitu Standar Kompetisi Lulusan (SKL), Standar Penilaian, Standar Pengelolaan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), Standar Pembiayaan dan Standar Sarana dan Prasarana (Kemendiknas dan Kemenag 2010). SNP dijadikan instrumen dalam Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yaitu salah satu program pemerintah untuk mengawasi mutu pendidikan sekolah. Pada penelitian ini, hanya digunakan enam SNP yaitu SKL, Standar Penilaian, Standar Pengelolaan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar PTK. Peubah SNP tidak dapat diukur secara langsung melainkan diukur melalui peubah-peubah indikatornya sehingga analisis yang digunakan adalah Model Persamaan Struktural (MPS). Analisis yang digunakan pada penelitian ini dikembangkan menjadi MPS Multisample karena berdasarkan peringkat nilai rata-rata UN akan dilihat adanya perbedaan pengaruh peubah laten pada MPS antara Provinsi Bali dan Provinsi DIY.
2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah memperoleh model persamaan struktural yang dapat menggambarkan hubungan antara peubah laten dan mengetahui perbedaan model persamaan struktural antara Provinsi Bali dan Provinsi DIY.
METODE Data Data pada penelitian ini adalah data EDS tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) Provinsi Bali dan DIY pada tahun 2013. Data ini diperoleh dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPPMP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah Dasar yang diamati adalah sekolah yang memiliki satu kepala sekolah, minimal 10 guru, dan minimal 30 siswa. Data EDS merupakan data hasil input kuesioner yang terdiri dari 104 pertanyaan. Pertanyaan yang ada pada kuesioner terbagi menjadi tiga bagian yaitu pertanyaan untuk kepala sekolah, guru, dan siswa kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut dikelompokkan menjadi 31 indikator. Pertanyaan untuk kepala sekolah sebanyak 37 pertanyaan, guru sebanyak 51 pertanyaan, dan siswa sebanyak 17 pertanyaan. Nilai setiap peubah indikator tersebut didapatkan dari nilai rata-rata tiap pertanyaan yang didalamnya terdapat unsur pertanyaan untuk kepala sekolah, guru, atau siswa. Indikator yang telah terbentuk dikelompokkan menjadi enam SNP yaitu Standar Penilaian, SKL, Standar Proses, Standar Isi, Standar PTK, dan Standar Pengelolaan. SKL dan Standar Penilaian terdiri dari 5 peubah indikator, Standar Isi terdiri dari 4 peubah indikator, Standar Proses terdiri dari 8 peubah indikator, Standar PTK terdiri dari 2 peubah indikator, dan Standar Pengelolaan terdiri dari 7 peubah indikator. Jumlah data yang digunakan sebanyak 3953 sekolah dengan skala pengukuran data telah dikonversi menjadi skala interval dari 0-10. Data ini dianalisis menggunakan perangkat lunak R 2.15.2 dengan paket Open Mx. Penjelasan dari masing-masing peubah laten, peubah indikator dan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan terdapat pada Lampiran 1.
3 Metode Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1 Diagram alir Model Persamaan Struktural Multisample Penjelasan tiap tahapan dari diagram alir MPS Multisample adalah: 1.
Analisis deskriptif sekolah dan peubah indikator pada setiap peubah laten. Statistika deskriptif yang akan di bahas dalam penelitian ini berkaitan dengan profil sekolah mengenai status sekolah menggunakan diagram lingkaran dan rata-rata peubah indikator di setiap peubah laten dengan menggunakan diagram batang.
2.
Konseptualisasi model persamaan struktural berdasarkan teori yaitu berkaitan dengan pembentukan model awal sebelum dilakukan pendugaan parameter. Membuat diagram jalur yang bertujuan untuk melihat alur hubungan antara peubah indikator dengan peubah latennya dan hubungan antara peubah laten dengan peubah laten lain secara visual. Peubah laten adalah peubah yang tidak dapat diukur secara langsung sedangkan peubah indikator adalah peubah yang dapat diukur secara langsung. Peubah laten terdiri dari dua jenis yaitu peubah laten eksogen dan peubah laten endogen. Peubah laten eksogen adalah peubah yang hanya memberikan pengaruh terhadap peubah laten lain. Peubah laten endogen adalah peubah yang minimal mendapatkan satu pengaruh dari peubah laten lain. Pada penelitian ini, peubah laten endogen adalah Standar PTK, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan SKL sementara peubah laten eksogen adalah Standar Pengelolaan.
3.
4 4.
Melakukan konstruksi diagram jalur ke model persamaan struktural untuk merumuskan persamaan model struktural dan model pengukuran. Model persamaan struktural multisample merupakan model persamaan yang terdiri dari dua model, yaitu persamaan model struktural dan persamaan model pengukuran dengan melibatkan grup-grup sebagai contoh karena adanya perbedaan karakteristik pada populasinya (Wijanto 2008). Model pengukuran bertujuan untuk melihat pola hubungan antara peubah laten dengan peubah indikator yang terobservasi, sedangkan model struktural bertujuan untuk melihat pola hubungan antara peubah latennya. Secara umum persamaan model struktural dinyatakan sebagai berikut (Lomax 1983): π = π(π )π + πͺπ + π dengan Ξ· adalah vektor peubah laten endogen berukuran mxl, Ξ adalah matriks koefisien eksogen terhadap endogen berukuran mxn, B adalah matriks koefisien endogen terhadap endogen berukuran mxm, ΞΎ adalah vektor peubah laten eksogen berukuran nx1, ΞΆ adalah vektor sisaan acak hubungan antara peubah laten endogen dan eksogen/endogen berukuran mxl, m adalah jumlah peubah laten endogen, n adalah jumlah peubah laten eksogen, dan g adalah ukuran grup contoh. Persamaan model pengukuran secara umum dinyatakan sebagai berikut (Lomax 1983): π² = π²π (π )π + π π± = π²π (π )π + π
dengan y adalah vektor peubah indikator bagi peubah laten endogen berukuran pxl, x adalah vektor peubah indikator bagi peubah laten eksogen berukuran qxl, Ξy adalah matriks koefisien y terhadap endogen berukuran pxm, Ξx adalah matriks koefisien x terhadap eksogen berukuran qxn, Ξ΅ adalah vektor sisaan pengukuran dari y berukuran pxl, Ξ΄ adalah vektor sisaan pengukuran dari x berukuran qxl, p adalah jumlah peubah indikator bagi peubah laten endogen, dan q adalah jumlah peubah indikator bagi peubah laten eksogen.
5.
Melakukan identifikasi model yang bertujuan untuk memastikan bahwa parameter yang telah diduga mempunyai solusi. Jenis identifiksasi model ada tiga, yaitu under-identified, just-identified, dan over-identified. Underidentified adalah model dengan jumlah parameter yang diduga lebih banyak dari unit matriks masukan, sehingga pada kondisi ini ada parameter yang tidak bisa diduga. Just-identified adalah model dengan jumlah parameter yang diduga sama dengan jumlah unit matriks masukan. Over-identified adalah model dengan jumlah parameter yang diduga lebih sedikit dari jumlah unit matriks masukan. Identifikasi model dilakukan dengan menggunakan t-rule, parameter yang diduga akan mempunyai solusi jika jumlah parameter yang diduga harus lebih kecil dari unit matriks masukan (Bollen 1989). Persamaan t-rule dirumuskan sebagai berikut: (π + π)(π + π + 1) 2 dengan t adalah jumlah parameter yang diduga, p adalah jumlah peubah indikator peubah laten endogen, dan q adalah jumlah peubah indikator peubah laten eksogen. π‘<
5 6.
Menentukan matriks input yang akan digunakan dalam meduga parameter. Matriks input yang biasa digunakan ada dua macam yaitu matriks korelasi dan matriks peragam. Matriks korelasi digunakan ketika skala peubah data tidak sama sementara matriks peragam digunakan ketika skala peubah data sama. Matriks input yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks peragam, karena data yang digunakan mempunyai skala peubah yang sama.
7.
Melakukan pemeriksaan asumsi model persamaan struktural yaitu ukuran contoh, tidak ada multikolinearitas antara peubah laten eksogen, tidak ada pencilan, dan data menyebar normal ganda (Mattjik dan Sumertajaya 2011). Pemeriksaan asumsi tersebut dapat dideteksi melalui: 7.1
Multikolinearitas Multikolinearitas terjadi ketika ada hubungan yang kuat antara peubah laten eksogen. Pada penelitian ini tidak dilakukan uji multikolinearitas karena hanya menggunakan satu peubah laten eksogen.
7.2
Pencilan Deteksi pencilan dapat dilakukan dengan jarak mahalanobis. Jarak mahalanobis dapat diperoleh melalui persamaan π
π = (π β Β΅)β²πΊβπ (π β Β΅) dengan z adalah vektor nilai setiap observasi masing-masing peubah indikator, Β΅ adalah vektor rata-rata setiap peubah indikator, dan πΊ adalah matriks peragam dari data. Data mengandung pencilan jika nilai dari jarak mahalanobis lebih besar dari nilai khi kuadrat dengan db sebesar jumlah peubah indikator yang digunakan pada taraf nyata 0.1 (Kusnendi 2008).
8.
7.3
Data Menyebar Normal Ganda Uji normal ganda dilakukan pada data menggunakan Uji Mardia dengan hipotesis: H0 : Data menyebar normal ganda H1 : Data tidak menyebar normal ganda Data menyebar normal ganda jika nilai p-value lebih besar dari 0.1.
7.4
Ukuran Contoh Penentuan jumlah ukuran contoh pada MPS sebaiknya seratus sampai dua ratus data jika pendugaan menggunakan metode pendugaan kemungkinan maksimum. Jumlah ukuran contoh yang digunakan pada MPS juga dapat dilihat dari kriteria 5-10 kali banyaknya parameter atau 5-10 kali jumlah peubah indikator dari keseluruhan peubah laten (Mattjik dan Sumertajaya 2011).
Melakukan pendugaan parameter secara keseluruhan. Metode pendugaan parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah pendugaan kemungkinan maksimum. Jenis penduga ini baik di gunakan untuk ukuran contoh yang besar dan merupakan jenis penduga yang konsisten. Fungsi kemungkinan untuk MPS sebagai berikut: πΉπ = log |πΊ(π)| + tr(π πΊ βπ (π))
6 Penduga kemungkinan maksimum secara iteratif akan meminimumkan fungsi F(Ξ£(ΞΈ),S) dengan rumus sebagai berikut (Bollen 1989): F(πΊ(π), π) = log | πΊ (π)| + tr(π πΊ βπ (π)) β log |π| β (π + π) asumsi Ξ£(ΞΈ) dan S matriks definit positif dengan S adalah matriks peragam dari data dan Ξ£(ΞΈ) adalah matriks peragam dari model. Pada tahap pendugaan parameter dilakukan evaluasi kelayakan model, modifikasi model, dan realibilitas konstruk dengan penjelasannya masing-masing adalah: 8.1
Mengevaluasi kelayakan model melalui nilai dari khi kuadrat, Root Mean Square Error of Approximation, Comparative Fit Index, dan TuckerLewis Index. a. Khi Kuadrat (Ο2) Uji Ο2 dilakukan untuk mengetahui seberapa dekat kecocokan antara matriks peragam dari data (S) dengan matriks peragam model Ξ£(ΞΈ). Hipotesisnya: H0 : Ξ£ = Ξ£(ΞΈ) H1 : Ξ£ β Ξ£(ΞΈ) Uji statistik yang digunakan yaitu: π 2 = (N β 1)F(πΊ(π), π) dengan N adalah ukuran contoh. Hipotesis H0 akan di terima jika pvalue > 0.100 yang menunjukkan bahwa adanya kecocokan antara matriks peragam dari data dengan matriks peragam model (Hair et al. 2009). b. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) RMSEA merupakan jenis uji yang dikembangkan untuk memperbaiki karakteristik dari uji khi kuadrat yang cenderung menolak model jika ukuran contohnya relatif besar (Hair et al. 2009). RMSEA dinyatakan sebagai berikut: 1/ 2
ο¦ ο£ 2 ο db οΆ RMSEA ο½ ο§ ο· ο¨ ( N ο 1)db οΈ
dengan π 2 adalah nilai khi kuadrat model, N adalah ukuran contoh, dan db adalah derajat bebas model. Jika nilai RMSEA lebih kecil sama dengan 0.10 maka dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima (Kline 2005). c. Comparative Fit Index (CFI) CFI merupakan ukuran kecocokan komparatif dengan membandingkan model yang diusulkan terhadap model dasar. CFI dinyatakan sebagai berikut (Kline 2011):
ο£ M2 ο dbM CFI ο½ 1 ο 2 ο£ N ο dbN 2 dengan ππ adalah nilai khi kuadrat dari model yang dihipotesiskan, 2 2 ππ adalah nilai khi kuadrat dari model dasar, πππ adalah derajat
7 bebas dari model yang dihipotesiskan, dan πππ2 adalah derajat bebas dari model dasar. Model dasar adalah model yang semua peubah di dalam model bebas satu sama lain atau semua korelasi diantara peubah adalah nol. Nilai CFI berkisar antara 0 sampai 1. Model disimpulkan cukup baik ketika 0.80 β€ CFI β€ 0.90 (Wijanto 2008). d. Tucker-Lewis Index (TLI) Nilai TLI juga berkisar antara 0 sampai 1. TLI dinyatakan sebagai berikut (Schumacker dan Lomax 2010):
ο© ο£ N2 ο£ M2 οΉ οͺ db ο db οΊ M ο» TLI ο½ ο« N 2 ο© ο£N οΉ οͺ db ο 1οΊ ο« N ο» Model disimpulkan cukup baik ketika 0.80 β€ TLI β€ 0.90 (Wijanto 2008). 8.2
Modifikasi model dilakukan ketika kriteria kelayakan model belum terpenuhi. Modifikasi model dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan peubah indikator yang tidak signifikan. Hipotesisnya: H0 : indikator tidak valid H1 : indikator valid Uji statistika yang digunakan adalah uji t. Setiap peubah indikator dinyatakan valid jika nilai p-value kurang dari taraf nyata, yaitu 0.1 (Hair et al. 2009). Selain itu, modifikasi model juga dapat dilakukan melalui evaluasi nilai koefisien korelasi peubah-peubah indikator yang relatif kecil di dalam peubah laten yang sama. Peubah indikator yang memiliki nilai koefisien korelasi relatif kecil di dalam laten yang sama dikeluarkan dari model.
8.3
Menghitung realibilitas konstruk yang menggambarkan kekonsistenan peubah indikator dalam menjelaskan peubah latennya secara bersamasama. Realibilitas konstruk memiliki nilai antara 0 sampai 1. Realibilitas konstruk dapat dilihat dari nilai koefisien realibilitas konstruk atau koefisien variance extracted. Realibilitas konstruk (RK) dapat diukur melalui persamaan k
RK j ο½
(ο₯ ο¬ij ) 2 i ο½1
k
k
i ο½1
i ο½1
(ο₯ ο¬ij ) 2 ο« ο₯ eij
sementara nilai dari variance extracted (VE) dapat diukur dari persamaan k
VE j ο½
(ο₯ ο¬ij 2 ) i ο½1
k
k
i ο½1
i ο½1
(ο₯ ο¬ij 2 ) ο« ο₯ eij
8 dengan Ξ»ij adalah koefisien bobot faktor yang distandarkan untuk setiap peubah indikator dari i sampai ke-k pada peubah laten j, eij adalah koefisien kesalahan pengukuran untuk setiap indikator dari i sampai kek pada peubah laten j, dan k adalah banyaknya indikator dalam model pengukuran. Model pengukuran reliabel jika koefisien realibilitas konstruk β₯ 0.70 atau nilai variance extracted β₯ 0.50 (Wijanto 2008). 9.
Pembagian contoh kedalam grup-grup yaitu Provinsi Bali dan DIY. Tahap ini dilakukan sebelum analisis MPS multisample.
10. Pembetukan MPS untuk setiap grup yang diperoleh dengan melakukan pendugaan parameter model yang telah dihasilkan pada langkah 8 menggunakan data input dari setiap grup. Pada tahap ini dilihat ukuran kebaikan modelnya. 11. Melakukan pendugaan parameter model multisample dengan parameter yang ditetapkan sama kemudian mencatat nilai khi kuadrat dan dbnya. Parameter yang ditetapkan sama adalah seluruh parameter yang akan diduga pada kedua provinsi tersebut (parameter Provinsi Bali = parameter Provinsi DIY). 12. Melakukan pendugaan parameter model multisample dengan parameter berbeda kemudian mencatat nilai khi kuadrat dan dbnya (parameter Provinsi Bali β parameter Provinsi DIY). 13. Mengevaluasi perbedaan MPS Provinsi Bali dan DIY dengan membandingkan selisih nilai khi kuadrat pada langkah 11 dan 12 dengan nilai khi kuadrat pada taraf nyata 0.1 dengan hipotesis: H0 : tidak ada perbedaan MPS antara Provinsi Bali dan DIY H1 : ada perbedaan MPS antara Provinsi Bali dan DIY MPS antara Provinsi Bali dan DIY berbeda jika selisih nilai khi kuadrat dari langkah 11 dan 12 lebih besar dari nilai khi kuadrat pada taraf nyata 0.1 dengan dbnya adalah selisih nilai db dari langkah 11 dan 12. 14. Interpretasi hasil evaluasi perbedaan parameter diantara grup-grup melalui koefisien lintas, pengaruh langsung, dan pengaruh tidak langsung.
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Sekolah dan Peubah Indikator Data yang digunakan adalah Sekolah Dasar dari Provinsi Bali sebesar 60% dan Sekolah Dasar dari Provinsi DIY sebesar 40% dari total sekolah sebanyak 3953 sekolah. Sekolah Dasar Provinsi Bali terdiri dari 65% berstatus sekolah negeri dan 35% berstatus sekolah swasta dari total sekolah sebanyak 2361 sekolah (Gambar 2(a)). Sekolah Dasar di Provinsi DIY terdiri dari 64% berstatus sekolah negeri dan 36% berstatus sekolah swasta dari total sekolah sebanyak 1592 sekolah (Gambar 2 (b)). Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya sekolah yang berstatus negeri maupun swasta antara kedua provinsi relatif seimbang.
9
36%
35%
64%
65%
Negeri
Negeri
Swasta
Swasta
(a) (b) Gambar 2 Persentase sekolah Provinsi Bali (a) dan Provinsi DIY (b) berdasarkan status sekolah. Nilai rata-rata setiap peubah indikator (Gambar 3) yang berasal dari Provinsi DIY relatif seimbang dengan Provinsi Bali, selain itu peubah indikator yang mempunyai nilai terkecil disetiap peubah laten Provinsi Bali sama dengan DIY. Peubah indikator yang memiliki rataan terkecil di SKL adalah peubah Y1 yang menggambarkan jumlah prestasi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah prestasi siswa untuk kedua provinsi masih tergolong rendah. Pada Standar Isi, rata-rata terkecil adalah peubah Y8 yang menggambarkan bahwa menurut guru sekolah, materi yang diajarkan belum sesuai dengan SKL. Pada Standar Proses, rata-rata terkecil dimiliki peubah Y14 yang menggambarkan bahwa proses belajar mengajar dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik belum cukup baik. Pada Standar Penilaian, rata-rata terkecil dimiliki peubah Y21 yaitu masih kurangnya penilaian terhadap aspek keadilan, transparansi dan akuntabilitas. Pada Standar PTK rata-rata terkecil dimiliki peubah Y24 yang menggambarkan bahwa masih kurangnya teladan dari guru dan kepala sekolah yang dapat dijadikan panutan oleh siswanya. Pada Standar Pengelolaan rata-rata terkecil dimiliki peubah X7 yang menggambarkan bahwa masih kurangnya kontribusi komite secara efektif terhadap peningkatan mutu sekolah 10
Rata-rata indikator
9 8 7 6 5 4 3 2 1 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
0
SKL
Isi
Proses BALI
Nilai
PTK
Pengelolaan
YOGYA
Gambar 3 Rata-rata peubah indikator disetiap peubah laten masing-masing provinsi
10 Pengembangan Model Persamaan Struktural Berdasarkan teori pendidikan yang ada, peubah Standar PTK dipengaruhi langsung oleh Standar Pengelolaan. Standar Penilaian, Standar Proses, dan Standar Isi dipengaruhi langsung oleh Standar PTK. Standar Proses dipengaruhi langsung oleh Standar Isi. Standar Penilaian dipengaruhi langsung oleh Standar Proses. SKL dipengaruhi langsung oleh Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Alur keterkaitan SNP berdasarkan teori ditunjukkan oleh Gambar 4.
Gambar 4 Alur keterkaitan peubah laten SNP berdasarkan teori Model teori kemudian dikembangkan ke dalam diagram jalur (Gambar 5) untuk melihat Hubungan peubah indikator dengan peubah laten dan hubungan antara peubah laten. Standar Pengelolaan terdiri dari 7 peubah indikator, Standar PTK terdiri dari 2 peubah indikator, Standar Isi terdiri dari 4 peubah indikator, Standar Proses terdiri dari 8 peubah indikator, Standar Penilaian dan SKL masingmasing terdiri dari 5 peubah indikator. Hubungan antara peubah laten yang terbentuk sesuai dengan konseptualisasi MPS berdasarkan teori.
Gambar 5
Alur keterkaitan peubah laten dan peubah indikator SNP berdasarkan teori
11 Konstruksi diagram jalur ke MPS dilakukan dengan membentuk model menjadi dua jenis, yaitu model struktural dan model pengukuran. Model stuktural adalah model yang terdiri dari hubungan antara peubah laten SNP sedangkan model pengukuran adalah model yang terdiri dari hubungan antara setiap SNP dengan peubah indikatornya masing-masing. MPS dari penelitian ini terdapat pada Lampiran 2.
Identifikasi Model Identifikasi model berkaitan dengan adanya solusi dari parameter yang akan diduga. Identifikasi model dilakukan dengan menggunakan t-rule. Jumlah parameter yang akan diduga sebanyak 71 parameter yang terdiri dari 31 koefisien bobot faktor terstandarisasi pada model pengukuran, 31 koefisien kesalahan pada model pengukuran, dan 9 koefisien jalur yang ada pada model struktural. Jumlah peubah indikator endogen adalah 24 peubah dan jumlah peubah indikator eksogen adalah 7 peubah sehingga jumlah seluruh parameter yang ada pada model adalah (24 + 7)(24 + 7 + 1)/2 yaitu sebanyak 496 parameter. Jumlah parameter yang akan diduga lebih sedikit dari jumlah keseluruhan parameter yang ada pada model. Jadi dapat disimpulkan bahwa parameter yang akan diduga mempunyai solusi.
Uji Asumsi Deteksi Pencilan Deteksi pencilan dilakukan dengan jarak mahalanobis. Hasil yang diperoleh terdapat 831 data yang jarak mahalanobisnya lebih besar dibandingkan dengan nilai khi kuadrat pada taraf nyata 0.1, sehingga 831 data tersebut adalah pencilan. Jika pada model terdapat data yang mengandung pencilan disarankan untuk dikeluarkan dari model (Kusnendi 2008). Akan tetapi, pada penelitian ini tetap menggunakan data keseluruhan untuk melakukan pendugaan parameternya. Hal ini dilakukan karena setelah data yang mengandung pencilan dikeluarkan, model yang dihasilkan tidak lebih baik dibandingkan dengan menggunakan data keseluruhan dilihat dari nilai kebaikan modelnya dan pengaruh antara peubah laten. Deteksi Normalitas Data pada penelitian ini tidak menyebar normal ganda. Hal ini dilihat melalui uji Mardia yang menunjukkan nilai p-value < 0.1. Data yang tidak memiliki distribusi normal ganda mengakibatkan simpangan baku dugaan parameternya akan melebihi simpangan baku yang sebenarnya akan tetapi penduga parameternya tetap konsisten jika ukuran contohnya relatif banyak (Bolen 1989). Pada penelitian ini contoh yang digunakan relatif banyak yaitu 3953 data. Selain itu penyimpangan dari asumsi pola sebaran tidak terlalu mempunyai dampak yang besar terhadap hasil analisis data, kadang-kadang pengaruhnya kecil sehingga dapat diabaikan (Aunuddin 1989).
12 Ukuran Contoh Jumlah data yang digunakan pada penelitian ini adalah 3953 data dengan jumlah peubah indikator 31 peubah dan jumlah parameter yang diduga sebanyak 71 parameter sehingga ukuran contoh yang digunakan sudah memenuhi kriteria yang ditentukan.
Pendugaan Parameter Pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan pendugaan kemungkinan maksimum. Tahap pertama adalah melakukan pendugaan parameter model awal secara keseluruhan. Pada tahap ini, peubah indikator yang tidak nyata pada taraf nyata 0.1 dikeluarkan dari model. Nilai t hitung setiap indikator tahap pertama sudah signifikan pada taraf nyata 0.1 sehingga tidak ada peubah indikator yang dikeluarkan dari model (Lampiran 3). Hasil uji tahap pertama pada Tabel 1 menunjukkan uji khi kuadrat nyata pada taraf nyata 0.1, nilai RMSEA, CFI, dan TLI belum menunjukkan kecocokan model yang baik. Hal ini menandakan bahwa matriks peragam model berbeda dengan matriks peragam dari data, yang artinya model awal belum cukup baik sehingga perlu dilakukan modifikasi model. Tabel 1 Ukuran kecocokan model tahap pertama dan tahap kedua Kriteria kesesuaian model p-value Ο2 RMSEA CFI TLI
Nilai yang disarankan β₯ 0.100 β€ 0.100 β₯ 0.800 β₯ 0.800
Hasil uji tahap pertama 0.000 0.117 0.751 0.727
Hasil uji tahap kedua 0.000 0.102 0.828 0.807
Modifikasi model dilakukan dengan melihat koefisien korelasi setiap peubah indikator di dalam peubah laten yang sama. Peubah indikator yang dikeluarkan adalah Y6, Y7, Y16, Y20, dan Y21 karena peubah-peubah tersebut secara keseluruhan memiliki koefisien korelasi yang relatif kecil dalam setiap latennya. Nilai koefisien korelasi peubah indikator disetiap peubah laten dapat dilihat pada Lampiran 3. Nilai t hitung dari setiap peubah indikator pada tahap kedua nyata pada taraf nyata 0.1, artinya peubah-peubah indikator tersebut valid dalam mengukur setiap latennya. Nilai koefisien bobot faktor terstandarisasi dan t hitung pada tahap pertama dan tahap kedua terdapat pada Lampiran 4. Hasil uji tahap kedua (Tabel 1) menunjukkan bahwa MPS yang dibuat sudah cukup baik dilihat dari uji kecocokan modelnya meskipun nilai RMSEA belum memenuhi kriteria, akan tetapi nilai ini sudah mendekati kriteria RMSEA sehingga dapat dianggap baik. Uji khi kuadrat masih menunjukkan nilai < 0.1 akan tetapi nilai dari khi kuadrat ini dapat diabaikan karena data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3953 data. Uji khi kuadrat sangat bergantung pada jumlah data, ketika data yang digunakan relatif besar maka nilai statistik ujinya juga akan besar sehingga mengakibatkan hipotesis nol ditolak yang artinya matriks peragam dari model berbeda dengan matriks peragam dari data. Model persamaan struktural setelah modifikasi dapat dilihat pada Lampiran 5.
13 Realibilitas konstruk menggambarkan kekonsistenan peubah indikator dalam mengukur peubah latennnya. Peubah indikator yang ada pada Standar PTK tidak reliabel dalam mengukur peubah latennya (Tabel 2). Hal ini menunjukkan bahwa peubah indikator Standar PTK kurang handal dalam mengukur secara bersamasama Standar PTK dilihat dari nilai RK β€ 0.70 dan VE β€ 0.5. Tabel 2 Nilai koefisien realibilitas konstruk dan variance extracted Peubah laten SKL Standar Isi Standar Proses Standar Nilai Standar PTK Standar Pengelolaan
Realibilitas Konstruk (RK) 0.816 0.664 0.908 0.784 0.535 0.839
Variance extracted (VE) 0.515 0.514 0.591 0.553 0.366 0.447
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Tidak reliabel Reliabel
Hubungan antara peubah laten yang terdapat pada MPS semuanya memiliki hubungan yang positif (Tabel 3). Standar PTK akan meningkat jika Standar Pengelolaan meningkat begitu juga dengan hubungan peubah laten yang lainnya. Pengaruh Standar Proses terhadap SKL tidak signifikan pada taraf nyata 0.1. Artinya, Standar Proses yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan belum mampu mempengaruhi tingkat kelulusan peserta didik. Hal ini dapat disebabkan karena ada komponen standar yang nilainya besar pada Standar Proses tetapi tidak terkait dengan SKL secara langsung, seperti pelaksanaan pembelajaran yang mendukung kreatifitas akan terkait langsung dengan kreatifitas peserta didik tetapi tidak berhubungan terhadap kemampuan berkomunikasi peserta *didik. Tabel 3 Koefisien lintas antara peubah laten Hubungan antara peubah laten Pengelolaan ο PTK PTK ο Isi PTK ο Proses PTK ο Penilaian Isi ο Proses Proses ο Penilaian Isi ο SKL Proses ο SKL Penilaian ο SKL
Koefisien lintas 0.972 0.736 0.128 0.934 0.872 0.071 0.468 0.279 0.049
T hitung 8.816* 8.024* 5.070* 2.547* 6.833* 2.976* 2.753* 1.413a 1.744*
*Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh tanda yang sama signifikan pada taraf nyata 0.1.
Peubah laten yang memberikan pengaruh total paling besar adalah hubungan antara Standar Pengelolaan dan PTK sebesar 94.478% seperti yang terlihat pada Tabel 4. Hal ini menandakan bahwa Standar Pengelolaan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan berpengaruh besar terhadap kualifikasi PTK. Pengaruh total paling besar kedua dan ketiga berturutturut adalah hubungan antara Standar PTK terhadap Standar Penilaian sebesar
14 87.452% dan hubungan antara Standar Isi terhadap Standar Proses sebesar 76.038%. Standar yang memiliki pengaruh tidak langsung paling tinggi adalah Standar PTK terhadap Standar Proses yaitu melalui Standar Isi sebesar 41.190%. Hubungan peubah yang memiliki pengaruh paling kecil adalah Standar Penilaian terhadap SKL sebesar 0.240%, yaitu pengaruh mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik terhadap SKL. Tabel 4
Pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung antara peubah laten
Hubungan antara peubah laten Pengelolaan ο PTK PTK ο Isi PTK ο Proses PTK ο Penilaian Isi ο Proses Proses ο Penilaian Isi ο SKL Proses ο SKL Penilaian ο SKL
Pengaruh langsung (%) 94.478 54.170 1.638 87.236 76.038 0.504 21.092 7.784 0.240
Pengaruh tidak langsung (%) 41.190 0.216 5.920 0.001 -
Pengaruh total (%) 94.478 54.170 42.828 87.452 76.038 0.504 27.012 7.785 0.240
Model Persamaan Struktural Multisample Nilai khi kuadrat Provinsi Bali dan DIY (Tabel 5) belum memenuhi kriteria yang disarankan, namun nilai khi kuadrat ini dapat diabaikan karena jumlah data yang digunakan pada masing-masing provinsi cukup banyak. Jumlah data Provinsi Bali sebanyak 2361 data dan jumlah data Provinsi DIY sebanyak 1592 data. Nilai koefisien bobot faktor terstandarisasi dan t hitung tiap indikator pada Provinsi Bali dan Provinsi DIY terdapat pada Lampiran 6. Hasil uji khi kuadrat dengan parameter sama menghasilkan nilai khi kuadrat sebesar 139389.3 dengan db 641. Hasil uji khi kuadrat dengan parameter berbeda menghasilkan nilai khi kuadrat sebesar 138946.0 dengan db 580. Selisih dari nilai khi kuadrat sebesar 443.3 dengan db sebesar 61. Jika dibandingkan dengan nilai khi kuadrat pada taraf nyata 0.1 yaitu sebesar 75.5, maka disimpulkan bahwa ada perbedaan MPS antara Provinsi Bali dan Provinsi DIY. Tabel 5 Ukuran kecocokan model pada Provinsi Bali dan Provinsi DIY Kriteria kesesuaian model p-value Ο2 RMSEA CFI TLI
Nilai yang disarankan β₯ 0.100 β€ 0.100 β₯ 0.800 β₯ 0.800
Hasil Uji Provinsi Bali Provinsi DIY 0.000 0.000 0.105 0.100 0.836 0.800 0.816 0.776
Hubungan peubah laten antara Standar Penilaian terhadap SKL pada Provinsi Bali tidak signifikan pada taraf nyata 0.1 sedangkan pada Provinsi DIY hubungan peubah laten antara Standar Proses terhadap SKL dan Penilaian tidak signifikan pada taraf nyata 0.1 (Tabel 6). Standar Penilaian yang berkaitan dengan mekanisme,
15 prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik tidak mempengaruhi SKL di Provinsi Bali, sementara Standar Proses yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan tidak berpengaruh terhadap SKL dan Standar Penilaian pada taraf nyata 0.1 di Provinsi DIY. Pengaruh Standar Penilaian terhadap SKL tidak signifikan dapat terjadi dikarenakan pada umumnya guru belum menggunakan penilaian autentik yaitu penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang dinilai. Penilaian jenis ini akan membuat siswa lebih giat belajar. Pada kurikulum yang lama tidak ditentukan jenis penilaian yang wajib dilakukan hanya dianjurkan menggunakan penilaian kelas. Pengaruh Standar Proses terhadap Standar Penilaian bisa menjadi tidak signifikan karena Standar Penilaian merupakan komplemen untuk Standar Proses. Jika setiap standar nasional sudah memenuhi komponen ideal yang seharusnya maka pengaruh Standar Proses terhadap Standar Penilaian bisa menjadi signifikan. Hubungan peubah laten yang tidak nyata pada kedua provinsi juga memiliki nilai koefisien lintas yang minimum. Jadi hubungan peubah laten yang tidak nyata pada kedua provinsi memiliki pengaruh yang kecil. Tabel 6 Koefisien lintas masing-masing provinsi Hubungan antara peubah laten Pengelolaan ο PTK PTK ο Isi PTK ο Proses PTK ο Penilaian Isi ο Proses Proses ο Penilaian Isi ο SKL Proses ο SKL Penilaian ο SKL
Provinsi Bali Koefisien T hitung lintas 0.981 5.626* 0.743 5.293* 0.137 3.800* 0.897 2.122* 0.862 6.729* 0.116 3.172* 0.458 2.701* 0.344 1.715* 0.021 0.689a
Provinsi DIY Koefisien T hitung lintas 0.971 4.079* 0.688 3.790* 0.126 2.702* 0.931 2.085* 0.872 4.141* 0.055 1.290a 0.634 1.933* 0.077 0.230a 0.085 1.937*
*Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh tanda yang sama signifikan pada taraf nyata 0.1.
Peubah yang sama-sama memberikan pengaruh total paling besar pada Provinsi Bali dan DIY adalah Standar Pengelolaan terhadap PTK yaitu 96.236% untuk Provinsi Bali dan 94.284% untuk Provinsi DIY (Tabel 7). Hal ini menandakan bahwa Standar Pengelolaan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan berpengaruh besar terhadap kualifikasi PTK. Pengaruh paling besar kedua adalah hubungan PTK terhadap Standar Penilaian. Kualifikasi PTK berperan penting dalam mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Pengaruh terbesar ketiga adalah hubungan Standar Isi terhadap proses. Standar Isi mencakup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan sedangkan Standar Proses berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan. Artinya, kesesuaian materi dan lingkup kompetensi yang disampaikan kepada peserta didik memberikan pengaruh yang cukup besar untuk meningkatkan proses pembelajaran di sekolah. Selanjutnya diikuti oleh hubungan antara Standar PTK terhadap Standar Isi, Standar PTK terhadap Standar Proses, dan Standar Isi terhadap SKL pada Provinsi Bali dan hubungan Standar PTK terhadap Standar Isi, Standar Isi terhadap
16 SKL, dan Standar PTK terhadap Standar Proses di Provinsi DIY. SKL digunakan sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan peserta didik. Hubungan peubah laten yang signifikan di Provinsi Bali tetapi tidak signifikan di Provinsi DIY adalah hubungan Standar Proses terhadap SKL dan hubungan Standar Proses terhadap Standar Penilaian dengan besar pengaruh totalnya berturut turut adalah adalah 11.835% dan 1.346% sementara hubungan peubah laten yang signifikan di Provinsi DIY tetapi tidak signifikan di Provinsi Bali adalah hubungan Standar Penilaian terhadap SKL dengan pengaruh total sebesar 0.732%. SNP yang pengaruh hubungan antarlatennya kecil yaitu dibawah 1% tidak nyata pada taraf nyata 0.1. Tabel 7 Pengaruh langsung dan tidak langsung antara peubah laten Provinsi Bali dan Provinsi DIY Provinsi Bali Provinsi DIY Pengaruh Pengaruh Hubungan antara Pengaruh Pengaruh Pengaruh Pengaruh tidak tidak langsung total langsung total peubah laten langsung langsung (%) (%) (%) (%) (%) (%) Pengelolaanο PTK 96.236 96.236 94.284 94.284 PTK ο Isi 55.205 55.205 47.334 47.334 PTK ο Proses 1.877 41.020 42.897 1.588 35.992 37.580 PTK ο Penilaian 80.461 0.577 81.038 86.676 0.114 86.790 Isi ο Proses 74.304 74.304 76.038 76.038 Proses ο Penilaian 1.346 1.346 0.303 0.303 Isi ο SKL 20.976 8.793 29.769 40.196 0.452 40.648 Proses ο SKL 11.834 0.001 11.835 0.593 0.002 0.595 Penilaian ο SKL 0.044 0.044 0.723 0.723
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan MPS yang diperoleh setelah modifikasi menunjukkan kecocokan yang sudah cukup baik. Peubah indikator yang dikeluarkan dari model pada tahap kedua adalah Y6, Y7, Y16, Y20, dan Y21. Peubah-peubah indikator tersebut dikeluarkan berdasarkan nilai koefisien korelasi yang relatif kecil disetiap peubah latennya. Pada data keseluruhan, Standar Pengelolaan berpengaruh terhadap Standar PTK. Standar PTK berpengaruh terhadap Standar Isi, Proses, dan Penilaian. Standar Isi dan Standar Penilaian berpengaruh terhadap SKL. Standar Isi berpengaruh terhadap Standar Proses. Standar Proses berpengaruh terhadap Standar Penilaian. MPS Provinsi Bali berbeda dengan Provinsi DIY pada taraf nyata 0.1. Hal ini menunjukkan bahwa kedua provinsi memiliki karakteristik masing-masing meskipun kedua provinsi ini mendapatkan nilai rata-rata UN tertinggi pada tahun 2010 dan 2011. Perbedaan yang paling signifikan terlihat dari pengaruh hubungan antara peubah laten. Pada Provinsi Bali, Standar Penilaian terhadap SKL tidak berpengaruh pada taraf nyata 0.1 sedangkan pada Provinsi DIY, Standar Proses terhadap SKL dan Standar Penilaian tidak berpengaruh pada taraf nyata 0.1. Akan tetapi, tiga hubungan antara peubah laten yang memiliki pengaruh total paling besar
17 pada Provinsi Bali sama dengan DIY. Hubungan antara peubah laten tersebut berturut-turut dimiliki oleh hubungan antara Standar Pengelolaan terhadap standar PTK, Standar PTK terhadap Standar Penilaian, dan Standar Isi terhadap Standar Proses. MPS Provinsi Bali dan DIY sudah menunjukkan kecocokan model yang cukup baik sehingga kedua provinsi ini dapat dijadikan acuan dan hasilnya dapat diterapkan pada provinsi lainnya untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolahnya. Saran Perlu dilakukan evaluasi pada peubah indikator khususnya pada Standar PTK. Peubah indikator pada Standar PTK belum reliabel dalam mengukur peubah latennya sehingga perlu dilakukan evaluasi dalam penentuan indikator-indikator dalam membentuk peubah laten Standar PTK agar hasilnya reliabel. Evaluasi Diri Sekolah merupakan program tahunan yang dilakukan oleh BPSDMPPMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan atau bahan evaluasi untuk kegiatan Evaluasi Diri Sekolah pada tahun berikutnya agar dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA Aunuddin. 1989. Analisis Data. Bogor (ID): PAU Ilmu Hayati IPB. [BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2009. Laporan BSNP. Jakarta (ID): BSNP. Bollen KA. 1989. Structural Equation With Latent Variables. New York (US): John Willey and Sons. Hair JF, Anderson RF, Tatham RL, Black WC. 2009. Multivariate Data Analysis 7th ed. New Jersey (US): Prentice Hall, inc. [Kemendikbud Dirjen Dikdas] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. 2012. Potret Pendidikan Dasar. [Jakarta (ID)]: Kemendikbud. [Kemendiknas dan Kemenag] Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama. 2010. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan: Panduan Teknis Evaluasi Diri Sekolah (EDS). [Jakarta (ID)]: [penerbit tidak diketahui]. Kline RB. 2011. Principle and Practice of Structural Equation Modeling 3th ed. New York (US): The Guilford Press. Kusnendi. 2008. Model-Model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup dengan Lisrel. Bandung (ID): Alfabeta. Lomax RG. 1983. A Guide to Multiple Sample Structural Equation Model. BRMI [internet] [diunduh 10 Februari 2014] 15(6):580-584 tersedia pada: http://link.springer.com/article/10.3758/BF03203726. Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2011. Sidik Peubah ganda dengan Menggunakan SAS. Bogor (ID): Departemen Statistika Institut Pertanian Bogor. Schumacker RE, Lomax RG. 2010. A Beginnerβs Guide to Structural Equation Modeling 3th ed. New York (US): Routledge. Wijanto SH. 2008. Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8 (Konsep dan Tutorial). Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.
18 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten A. Standar Pengelolaan (ΞΎ1) No. Responden Daftar Pertanyaan Skor Sekolah memiliki rumusan visi dan misi yang dipahami oleh semua komponen sekolah (X1) Kepala Hal yang dijadikan pertimbangan dalam minimal 1 1. Sekolah penyusunan visi dan misi sekolah: pilihan yang diisi maka β‘ Analisis kebutuhan internal stakeholder skor 1 β‘ Analisis kebutuhan eksternal stakeholder β‘ Hasil analisis profil sekolah β‘ Hasil Evaluasi Diri Sekolah β‘ Standar Kompetensi Lulusan Ukuran kompetensi lulusan yang minimal 1 Kepala mencerminkan keterwujudan visi, pilihan yang 2. Sekolah keterlaksanaan misi dan ketercapaian tujuan diisi maka sekolah adalah: skor 1 β‘ Persentase pencapaian kompetensi lulusan sesuai dengan standar minimal kelulusan sekolah β‘ Kompetensi lulusan relevan dengan kebutuhan pemangku kepentingan Bapak/Ibu menerima sosialisasi visi/misi minimal 1 3. Guru sekolah melalui: pilihan yang diisi maka β‘ Rapat skor 1 β‘ Spanduk, leaflet, brosur β‘ Papan pajangan/banner β‘ Dokumen Rencana Kerja Sekolah (RKS) β‘ Surat edaran kepala sekolah β‘ Persentase jumlah peserta didik yang mencapai SKL Sekolah memiliki dokumen perencanaan yang berkualitas, mencakup peningkatan Proses Belajar Mengajar (PBM), tenaga kependidikan, dan sarpras; yang dijalankan secara konsisten (X2) Penyusunan rencana kerja sekolah (baik RKS minimal 1 Kepala 4. maupun Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah pilihan yang Sekolah (RKAS) dilakukan dengan cara: diisi maka skor 1 β‘ Mempertimbangkan masukan dari komite sekolah β‘ Analisis kebutuhan berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah β‘ Diketahui oleh dinas pendidikan kabupaten/kota/ penyelenggara sekolah bagi sekolah swasta
19 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
5.
Kepala Sekolah
6.
Kepala Sekolah
7.
Kepala Sekolah
Daftar Pertanyaan Skor Sekolah memiliki dokumen perencanaan yang berkualitas, mencakup peningkatan PBM, tenaga kependidikan, dan sarpras; yang dijalankan secara konsisten (X2) minimal 1 Upaya pengembangan karir guru yang telah pilihan yang dilakukan adalah: β‘ Promosi guru berdasarkan asas kemanfaatan, diisi maka skor 1 kepatutan, dan profesionalisme β‘ Pengembangan guru yang diidentifikasi sesuai dengan aspirasi individu dan kebutuhan kurikulum β‘ Penempatan guru sesuai dengan kebutuhan baik jumlah dan kualifikasinya dengan menetapkan aspek prioritas Aspek-aspek apa saja yang diuraikan dalam minimal 1 rencana kerja tahunan yang dimiliki sekolah pilihan yang Bapak/Ibu? diisi maka skor 1 β‘ Kesiswaan β‘ Kurikulum dan kegiatan pembelajaran β‘ Pendidik dan tenaga kependidikan β‘ Sarana dan prasarana β‘ Keuangan dan pembiayaan β‘ Budaya dan lingkungan sekolah β‘ Peran serta masyarakat dan kemitraan β‘ Rencana kerja untuk peningkatan mutu minimal 1 Pedoman pengelolaan sekolah yang dimiliki: pilihan yang diisi maka β‘ Kurikulum skor 1 β‘ Kalender pendidikan β‘ Struktur organisasi sekolah β‘ Pembagian tugas guru β‘ Pembagian tugas tendik β‘ Peraturan akademik β‘ Tata tertib sekolah β‘ Kode etik sekolah β‘ Biaya operasional sekolah
20 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
8.
Kepala Sekolah
9.
Guru dan Kepala Sekolah
10.
Guru
11.
Guru
Daftar Pertanyaan
Skor
Semua guru dan komponen sekolah ikut terlibat dalam pelaksanaan program sekolah yang dimuat dalam perencanaan (X3) Pihak pemangku kepentingan yang dilibatkan minimal 1 dalam pengembangan dan penetapan visi, misi, pilihan yang dan tujuan sekolah Bapak/Ibu: diisi maka skor 1 β‘ Komite sekolah β‘ Dinas pendidikan β‘ Pakar pendidikan β‘ Dewan guru minimal 1 Pihak-pihak yg terlibat dalam pengambilan pilihan yang keputusan di sekolah adalah: diisi maka skor 1 β‘ Kepala sekolah β‘ Guru β‘ Orang tua peserta didik β‘ Pemerintah daerah β‘ Dunia usaha dan dunia industri β‘ Alumni β‘ Tokoh masyarakat β‘ Ketua yayasan (untuk sekolah swasta) Dalam bentuk apa saja, kepala sekolah dan minimal 1 guru berinteraksi/bekerjasama dalam pilihan yang pelaksanaan program sekolah: diisi maka skor 1 β‘ Penyusunan RKAS sekolah β‘ Membangun kerjasama kemitraan dengan lembaga lain β‘ Pemecahan masalah belajar peserta didik β‘ Pengembangan kurikulum dan silabus Pengelolaan sekolah di tempat bapak/ibu minimal 1 bekerja memberlakukan hal-hal sebagai berikut: pilihan yang diisi maka β‘ Melibatkan orang tua peserta didik dalam skor 1 upaya meningkatkan mutu sekolah β‘ Melibatkan guru dan komite sekolah dalam menetapkan sebuah kebijakan β‘ Menerapkan azas demokrasi, keterbukaan, dan bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan β‘ Menerapkan sistem manajemen yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan mampu membuat sekolah menjadi mandiri β‘ Menerapkan standar pelayanan prima β‘ Menerapkan manajemen mutu terpadu
21 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
12.
Kepala Sekolah
13.
Kepala Sekolah
14.
Kepala Sekolah
15.
Kepala Sekolah
16.
Kepala Sekolah
Daftar Pertanyaan Skor Pelaksanaan perencanaan sekolah dievaluasi berdasarkan capaian indikator (X4) Kapan sekolah bapak/ibu mereview visi/misi jika sekolah : pilihan_1=ya maka skor 0. a. Tidak pernah Lainnya skor b. Kurang dari 4 tahun sekali 1 c. Empat tahun sekali d. Sesuai kebutuhan Penyusunan program peningkatan mutu sekolah minimal 1 berdasarkan pada: pilihan yang diisi maka β‘ Evaluasi Diri Sekolah skor 1 β‘ Kelulusan peserta didik β‘ Akreditasi sekolah Kepala sekolah melakukan supervisi kualitas PBM dan memberikan saran perbaikan (X5) Program pengawasan dan evaluasi yang disusun minimal 1 dan dilakukan di sekolah bapak/Ibu meliputi : pilihan yang diisi maka β‘ Pemantauan skor 1 β‘ Supervisi β‘ Evaluasi β‘ Pelaporan β‘ Tindak lanjut Program pengawasan pelaksanaan akademik minimal 1 internal sekolah yang bapak/ibu lakukan pilihan yang meliputi evaluasi diisi maka skor 1 β‘ Kehadiran guru dan peserta didik β‘ Ketersediaan dokumen perencanaan pembelajaran yang dikembangkan guru β‘ Sumber belajar yang digunakan guru β‘ Efektivitas pembelajaran yang dilaksanakan guru Upaya tindak lanjut kepala sekolah terhadap minimal 1 hasil temuan supervisi dilakukan melalui: pilihan yang diisi maka β‘ Mengontrol kesesuaian mekanisme skor 1 pelaksanaan program/kegiatan β‘ Melakukan penyamaan persepsi ketua dan pelaksana kegiatan β‘ Melakukan pendampingan dalam pelaksanaan program/kegiatan β‘ Mengevaluasi RKAS terkait kesesuaian indikator mutu kegiatan
22 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
17.
Kepala Sekolah
18.
Kepala Sekolah
19.
Kepala Sekolah
20.
Kepala Sekolah
Daftar Pertanyaan Kepala sekolah melakukan supervisi kualitas PBM dan memberikan saran perbaikan (X5) Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah Bapak/Ibu: a. Dilakukan setiap akhir tahun pelajaran b. Dilakukan setiap akhir semester Dilakukan setiap 4 tahun sekali sesuai masa c. jabatan kepala sekolah d. Tidak pernah dilakukan Kepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolah (X6) Program peningkatan mutu sekolah pada tahun ini, meliputi β‘ Peningkatan sarana dan prasarana sekolah β‘ Peningkatan kualitas pembelajaran β‘ Peningkatan mutu pengelolaan/manajemen sekolah β‘ Peningkatan pencapaian kelulusan β‘ Peningkatan suasana kondusif β‘ Pendidikan karakter/akhlak/budi pekerti Penetapan struktur organisasi sekolah dilakukan melalui mekanisme β‘ Keputusan Kepala Sekolah β‘ Mempertimbangkan pendapat Komite Sekolah β‘ Evaluasi secara berkala β‘ Rapat dewan pendidik Mekanisme yang dilalui dalam setiap pelaksanaan kegiatan di sekolah bapak/ibu adalah β‘ Menyusun RKAS β‘ Penentuan penanggungjawab dan pelaksana kegiatan β‘ Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan dan penentuan mekanisme kegiatan β‘ Pelaksanaan Kegiatan β‘ Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan β‘ Pengukuran hasil dan dampak serta Penyusunan Laporan Pelaksanaan kegiatan
Skor
jika pilihan_4=ya, maka skor 0. Lainnya skor 1
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
23 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
21.
Kepala Sekolah
22.
Kepala Sekolah
23.
Kepala Sekolah
24.
Kepala Sekolah
25.
Guru
Daftar Pertanyaan Skor Kepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolah (X6) Hal yang dijadikan pertimbangan oleh bapak/ minimal 1 ibu dalam memberikan tugas pada PTK adalah pilihan yang diisi maka β‘ Keahlian staf/guru skor 1 β‘ Komitmen staf/guru β‘ Beban kerja staf/guru Prinsip-prinsip yang telah diterapkan oleh sekolah minimal 1 dalam seleksi penerimaan peserta didik baru pilihan yang diisi maka β‘ Objektif, transparan dan akuntabel skor 1 β‘ Tanpa diskriminasi β‘ Berdasar kriteria hasil Ujian Nasional β‘ Sesuai daya tampung sekolah Kebijakan dan program apa saja yang telah minimal 1 dikembangkan dan diterapkan oleh sekolah dalam pilihan yang upaya pembinaan karakter dan disiplin siswa: diisi maka skor 1 β‘ Tersedianya tata tertib sekolah β‘ Implementasi program pengembangan karakter peserta didik β‘ Implementasi kedisiplinan dan keteladanan guru dalam keseharian aktivitas sekolah Kebijakan pimpinan sekolah dalam peningkatan minimal 1 kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan di pilihan yang sekolah adalah diisi maka skor 1 β‘ Melakukan review kurikulum (peninjauan kembali kompetensi, materi akademik, strategi/metode, penilaian) β‘ Penetapan penilaian berbasis kelas β‘ Monitoring pelaksanaan kegiatan pembelajaran β‘ Implementasi model pembelajaran yang inovatif Nilai-nilai budaya yang tampak dalam keseharian di minimal 1 sekolah yang mendorong prestasi peserta didik dan pilihan yang kinerja guru adalah diisi maka skor 1 β‘ Ikhlas dalam melaksanakan kegiatan sekolah β‘ Bertukar pendapat dalam pemecahan masalah belajar peserta didik β‘ Disiplin dalam menjalankan tugas β‘ Sikap ilmiah yang dimiliki warga sekolah β‘ Suasana kondusif di sekolah β‘ Tolong-menolong melalui kegiatan sosial sekolah
24 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
26.
Guru
27.
Guru
28.
Guru
Daftar Pertanyaan Skor Kepala sekolah melaksanakan pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien untuk peningkatan mutu sekolah (X6) Dalam hal apa Kepala Sekolah Bapak/Ibu dapat minimal 1 dijadikan teladan bagi warga sekolah pilihan yang diisi maka β‘ Kejujuran skor 1 β‘ Memperhatikan bawahan, dan terbuka β‘ Kerja keras dan disiplin β‘ komunikatif dan perhatian β‘ Bekerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan pengembangan sekolah Ketauladanan pimpinan sekolah yang ditemukan minimal 1 dalam keseharian kegiatan sekolah pilihan yang diisi maka β‘ Kepedulian pimpinan terhadap program skor 1 kerja sekolah β‘ Tanggung jawab kepala sekolah β‘ Keikhlasan dalam melaksanakan tugas β‘ Kemampuan mengorganisir staf/guru Komite berkontribusi efektif terhadap peningkatan mutu sekolah (X7) Bagaimana bapak/ibu mengakses laporan jika pengelolaan keuangan sekolah pilihan_5=y a, maka skor β‘ Dapat diakses via internet β‘ dapat diakses melalui komputer di ruangan 0. Lainnya skor 1 khusus β‘ Disediakan dalam bentuk laporan cetak β‘ hanya dapat diakses oleh pihak tertentu β‘ Tidak tersedia
B. Standar Kompetensi Lulusan/ SKL (Ξ·1) No. Responden Daftar Pertanyaan Prestasi Siswa/lulusan (Y1) 29.
Kepala sekolah
30.
Kepala sekolah
Skor
minimal 1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pilihan yang pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun diisi maka terakhir skor 1 minimal 1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pilihan yang pada tingkat propinsi pada satu tahun terakhir diisi maka skor 1
25 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
31.
Kepala sekolah
32.
Kepala sekolah
33.
Guru
34.
Guru
35.
Guru
Daftar Pertanyaan Prestasi Siswa/lulusan (Y1)
Skor
minimal 1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pilihan yang pada tingkat nasional pada satu tahun terakhir diisi maka skor 1 minimal 1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pilihan yang pada tingkat internasional pada satu tahun diisi maka terakhir skor 1 Lulusan menunjukkan karakter (jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain) (Y2) Permasalahan sikap dan perilaku peserta didik minimal 1 yang masih ditemukan adalah : pilihan yang diisi maka β‘ Mencontek saat ujian skor nol β‘ Tidak mengerjakan tugas yang diberikan β‘ Menyalin tugas dari pekerjaan temannya β‘ Bolos tanpa alasan yang jelas dan dapat diterima β‘ Malas belajar β‘ Terlibat tawuran β‘ Terlibat narkoba β‘ Sering telat masuk sekolah β‘ Tidak menghormati guru dan orang lain Sikap dan perilaku yang dapat dibanggakan dari minimal 1 mayoritas peserta didik di sekolah bapak/ibu: pilihan yang diisi maka β‘ Giat belajar dan rajin membaca β‘ Membantu teman/orang lain dan hormat pada skor 1 guru β‘ Disiplin dan mematuhi tatatertib sekolah β‘ Melaksanakan ajaran agama yang dianutnya β‘ Sportif dalam bertindak β‘ Berani mengakui kesalahan Sikap dan perilaku jujur, santun, peduli, disiplin, minimal 1 percaya diri, dan bertanggungjawab yang dapat pilihan yang diamati dalam perilaku siswa serta dapat di diisi maka buktikan dengan dokumen penilaian sikap siswa skor 1 β‘ Mentaati aturan sekolah mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 β‘ Tertib dalam antrian β‘ Santun terhadap semua guru di sekolah β‘ Berinteraksi dengan orang lain dengan percaya diri
26 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
36.
Guru
37.
Guru
38.
Guru
Daftar Pertanyaan Skor Lulusan mampu berpikir logis dan sistematis (Y3) Pengetahuan peserta didik di sekolah bapak/ibu minimal 1 pada umumnya, dan dapat ditunjukkan buktinya pilihan yang dalam penilaian yang telah dilakukan adalah: diisi maka β‘ Mampu menghapal cukup banyak informasi skor 1 yang diajarkan β‘ Mampu menjelaskan kembali sebuah informasi yang dipelajari dengan kalimat sendiri β‘ Mampu menerapkan suatu konsep untuk menjelaskan sebuah fenomena alam atau social β‘ Mampu mengidentifikasi peubah yang terkait dengan suatu permasalahan Lulusan mampu berkomunikasi efektif dan santun (Y4) Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi minimal 1 pada umumnya adalah sebagai berikut : pilihan yang diisi maka β‘ Mampu membaca cepat dan membuat skor 1 rangkuman dari informasi tertulis β‘ Mampu menyampaikan ide dan pendapat secara santun dan mudah dipahami β‘ Menyimak informasi secara tepat dan mampu menyampaikan kembali dengan kalimat sendiri β‘ Mampu melakukan telaah secara kritis kritis terhadap teks atau buku β‘ Membuat karya tulis dengan deskripsi yang berkesinambungan dan mudah dipahami Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya untuk berpikir dan bertindak produktif serta kreatif (Y5) Kemampuan peserta didik di sekolah pada minimal 1 umumnya dalam mengamati dan bertanya untuk pilihan yang berpikir dan bertindak produktif serta kreatif diisi maka adalah: skor 1 β‘ Melakukan pengamatan dengan bimbingan dan petunjuk yang jelas dari guru β‘ Mengajukan ide atau pertanyaan yang menunjukkan kreatifitas β‘ Mengamati dan menanyakan tentang sebuah produk/karya seni atau teknologi
27 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
39.
Guru
Daftar Pertanyaan Lulusan memiliki kemampuan mengamati dan bertanya untuk berpikir dan bertindak produktif serta kreatif (Y5) Kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya, pada umumnya dapat dikelompokkan sebagai : a. Hasil meniru karya orang lain b. Hasil modifikasi karya orang lain Hasil kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas c. yang tersedia
Skor
jika pilihan_3=y a, maka skor 1. Lainnya skor nol
C. Standar Isi (Ξ·2) No. Responden Daftar Pertanyaan Skor Kurikulum disusun secara logis dan sistematis (Y6) Kepala Program layanan bimbingan yang dimuat dalam minimal 1 40. sekolah kurikulum sekolah bapak/Ibu mencakup: pilihan yang diisi maka β‘ Pengembangan kepribadian peserta didik skor 1 β‘ Pengembangan sosial peserta didik β‘ Pengembangan belajar peserta didik β‘ Berkenaan masalah karier peserta didik Dokumen data yang dikembangkan di sekolah minimal 1 Kepala sebagai pendukung program pelayanan pilihan yang 41. sekolah bimbingan dan konseling yang termuat dalam diisi maka kurikulum sekolah adalah: skor 1 β‘ Dokumen tata tertib sekolah β‘ Data peserta didik β‘ Dokumen asesmen autentik peserta didik β‘ Dokumen permasalahan belajar peserta didik Kepala Penelaahan kurikulum yang dilakukan oleh jika 42. sekolah sekolah dilengkapi dengan: pilihan_3=y Laporan tertulis berupa daftar rekomendasi a, maka a. skor nol. perbaikan kurikulu Laporan tertulis berupa laporan hasil kegiatan Lainnya b. review kurikulum (lengkap dengan lampiran skor 1 yang relevan) Tidak ada laporan, karena sekolah tidak c. melakukan review kurikulum
28 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
43.
Guru
44.
Guru
45.
Guru
Daftar Pertanyaan Skor Kurikulum disusun secara logis dan sistematis (Y6) Rancangan metode pembelajaran yang minimal 1 dikembangkan dalam kurikulum sekolah pilihan yang Bapak/Ibu yang mendukung pembelajaran aktif diisi maka (student active learning) adalah: skor 1 β‘ Ceramah β‘ Diskusi dan tanya jawab β‘ Demonstrasi β‘ Penemuan terbimbing β‘ Pemecahan masalah Dokumen yang digunakan sebagai acuan dalam minimal 1 pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan pilihan yang Pendidikan (KTSP) di sekolah Bapak/Ibu adalah: diisi maka skor 1 β‘ Standar Isi β‘ Standar Kompetensi Lulusan (SKL) β‘ Standar Proses β‘ Standar Penilaian β‘ Panduan penyusunan KTSP yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) β‘ Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan dari sekolah di negara maju Proses pengembangan KTSP di sekolah minimal 1 Bapak/Ibu adalah: pilihan yang β‘ Mengadopsi dan mengadaptasi model yang diisi maka skor 1 dikembangkan oleh BSNP β‘ Mengembangkan KTSP melalui Kelompok Kerja Guru (KKG)/ Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS)/ Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) β‘ Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu panduan yang disusun BSNP β‘ Mengembangkan KTSP sendiri dengan mengacu kurikulum sekolah di negara maju
29 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
46.
Guru
47.
Guru
48.
Guru
Daftar Pertanyaan Kurikulum disusun secara logis dan sistematis (Y6) KTSP yang bapak/ibu kembangkan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip: β‘ Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya β‘ Beragam dan terpadu β‘ Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni β‘ Relevan dengan kebutuhan kehidupa β‘ Menyeluruh dan berkesinambungan β‘ Belajar sepanjang hayat β‘ Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Jenis penilaian yang diterapkan dalam KTSP di sekolah bapak/ibu adalah β‘ Tes tertulis β‘ Tes lisan β‘ Pengamatan kinerja β‘ Pengukuran sikap β‘ Penilaian hasil karya berupa tugas β‘ Penilaian proyek β‘ Penilaian produk β‘ Portofolio β‘ Penilaian diri Materi ajar sesuai dengan kurikulum nasional (Y7) Materi ajar yang dimuat dalam kurikulum sekolah bapak/ibu, memenuhi syarat β‘ Sahih (teruji kebenarannya) β‘ Signifikan (bermanfaat dalam pencapaian kompetensi) β‘ Bermanfaat secara akademis dan non akademis β‘ Kelayakan (mempertimbangkan taraf berpikir peserta didik) β‘ Relevan, konsisten, dan edukatif
Skor
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
30 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
49.
Guru
50.
Guru
51.
Guru
Daftar Pertanyaan Skor Materi ajar sesuai dengan SKL (membentuk karakter, mengembangkan kreatifitas, kemampuan komunikatif, budaya dan kemampuan belajar) (Y8) Komposisi materi pelajaran yang dimuat dalam minimal 1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pilihan yang bapak/ibu adalah : diisi maka skor 1 a. Dominan pada aspek sikap dan perilaku b. Dominan pada aspek pengetahuan c. Dominan pada aspek keterampilan d. Proporsi sikap, pengetahuan, dan ketrerampilan dibuat merata Materi kurikulum di sekolah bapak/ibu, minimal 1 disesuaikan untuk: pilihan yang β‘ Mengembangkan ketrampilan berpikir kritis diisi maka skor 1 β‘ Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah β‘ Mengembangkan budaya membaca dan menulis untuk menumbuhkan budaya gemar membaca Materi ajar relevan dengan kebutuhan siswa (Y9) Keterkaitan materi dengan kebutuhan peserta minimal 1 didik yang dicakup dalam RPP bapak/ibu dibuat pilihan yang dengan: diisi maka skor 1 β‘ Sesuai perkembangan usia peserta didik β‘ Mengembangkan karakter mulia. β‘ Memperhatikan gender β‘ Memperhatikan karakeristik lingkungan sekitar peserta didik β‘ Memperhatikan kehidupan sosial peserta didik β‘ Mengembangkan sikap nasionalisme dalam kehidupan bernegara. β‘ Memfasilitasi penggunaan teknologi
31 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) D. Standar Proses (Ξ·3) No. Responden Daftar Pertanyaan Skor RPP yang dikembangkan sesuai dengan SKL dan Standar Isi serta memenuhi aspek kualitas (Y10) Kegiatan yang dilaksanakan oleh bapak/ibu di minimal 1 52. Guru sekolah terkait perencanaan pembelajaran pilihan yang diisi maka β‘ Menganalisis kompetensi yang akan skor 1 diperoleh siswa β‘ Menetapkan materi ajar β‘ Memilih model/metode belajar yang relevan β‘ Menentukan dan mengevaluasi buku sumber yang digunakan β‘ Menyusun bahan ajar sesuai karakteristik peserta didik β‘ Menyusun penilaian yang relevan Perancangan RPP yang disusun guru di sekolah minimal 1 53. Guru bapak/ibu telah memperhatikan prinsip-prinsip pilihan yang diisi maka β‘ Memperhatikan perbedaan individu skor 1 β‘ Mendorong partisipasi aktif peserta didik β‘ Mengembangkan budaya membaca dan menulis β‘ Umpan balik dan tindak lanjut β‘ Keterkaitan dan keterpaduan antara SKLStandar Isi-materi-kegiatan belajar-penilaian β‘ Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi β‘ Metode pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik β‘ Pemilihan media yang sesuai β‘ Penggunaan sumber belajar yang relevan β‘ Penggunaan penilaian autentik PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku (Y11) Hal-hal yang disampaikan oleh guru pada awal minimal 1 54. Guru semester kepada peserta didik adalah: pilihan yang diisi maka β‘ Kompetensi yang akan dicapai skor 1 β‘ Cakupan materi ajar β‘ Rancangan tugas selama satu semester β‘ Tugas mandiri dan tugas kelompok yang harus dikerjakan β‘ Penilaian yang akan dilakukan
32 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
55.
Guru
56.
Guru
57.
Siswa
Daftar Pertanyaan PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku (Y11) Aktifitas yang dilakukan oleh bapak/ibu untuk memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi peserta didik adalah β‘ Melakukan remedial untuk peserta didik yang belum tuntas belajar β‘ Melakukan refleksi proses pembelajaran dan memperbaiki pembelajaran β‘ Menganalisis daya serap peserta didik dan memperbaiki pembelajaran β‘ Mengecek gaya belajar peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran β‘ Berkomunikasi dengan teman sejawat atau KKG/MGMP untuk mempersiapkan PBM yang lebih baik Sumber belajar yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran adalah : β‘ Buku teks dan lembar kerja dari penerbit tertentu β‘ Buku teks yang dikembangkan sendiri atau oleh kelompok guru β‘ Buku panduan β‘ Ensiklopedia atau kamus β‘ Majalah dan/atau Koran β‘ Internet β‘ Diktat yang dikembangkan sendiri β‘ Modul belajar β‘ Nara sumber yang menguasai bidangnya β‘ Perpustakaan atau museum Kesulitan kamu dalam mengerjakan soal UN adalah: β‘ Materi soal UN tidak dipelajari di sekolah β‘ Soal terlalu sulit β‘ Tidak mengetahui kisi-kisi UN β‘ Kurangnya buku sumber untuk belajar β‘ Kurang memahami materi pelajaran yang diajarkan di sekolah β‘ Kurangnya latihan penyelesaian soal setara UN
Skor
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
33 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
58.
Siswa
59.
Siswa
60.
Siswa
61.
Siswa
Daftar Pertanyaan PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku (Y11) Jumlah percobaan/eksplorasi yang kamu lakukan di sekolah selama satu semester adalah: a. Tidak ada b. Satu sampai tiga percobaan c. Empat sampai tujuh percobaan d. Lebih dari tujuh percobaan Jumlah karya (selain karya tulis) yang kamu buat atas petunjuk guru selama satu semester adalah: a. Tidak ada b. Satu sampai tiga karya c. Empat sampai tujuh karya d. Lebih dari tujuh karya Jumlah buku yang kamu baca dan dibuat intisari atau penyajiannya atas petunjuk guru selama satu semester adalah: a. Tidak ada b. Satu sampai tiga buku c. Empat sampai tujuh buku d. Lebih dari tujuh buku Kesulitan kamu dalam menguasai pelajaran di sekolah adalah : β‘ Materi pelajaran terlalu sulit untuk dipahami β‘ Materi pelajaran terlalu banyak β‘ Dasar pengetahuan yang diperoleh sebelumnya kurang mendukung β‘ Guru tidak menjelaskan materi yang sulit secara rinci β‘ Penjelasan guru sukar dipahami
Skor
34 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
62.
Siswa
63.
Siswa
Daftar Pertanyaan PBM dilakukan secara efisien dan efektif untuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku (Y11) Kegiatan belajar yang kamu lakukan di sekolah pada umumnya mencakup hal-hal sebagai berikut : β‘ Penguasaan informasi (pesan) yang ada pada buku teks dan bahan ajar lainnya β‘ Pengolahan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber β‘ Pengolahan informasi dan penyampaiannya menggunakan tulisan, gambar, dan grafi β‘ Bersosialisasi dengan masyarakat dalam kegiatan tertentu β‘ Magang atau terlibat aktif dalam kegiatan pada sebuah kantor atau tempat kerja β‘ Mempelajari teknik dan taktik olah raga serta mempraktekkannya β‘ Praktek di bengkel atau laboratorium β‘ Mempelajari teori dan teknik, serta mempraktekkan kesenian tertentu β‘ Mempelajari tatacara beribadah dan menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru di sekolah kamu adalah : β‘ Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah, namun diselingi aktivitas lain yang tidak membosankan β‘ Membimbing siswa dalam belajar, tidak hanya memberikan tugas β‘ Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya β‘ Penjelasan guru padat dan ringkas, serta mudah dipahami β‘ Memperhatikan siswa ketika mengajar β‘ Melibatkan siswa dalam menggunakan media dan fasilitas belajar β‘ Teori diikuti dengan pelaksanaan praktek β‘ Bersikap adil dalam melakukan penilaian β‘ Melakukan penilaian sesuai dengan materi yang diajarkan
Skor
35 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
64.
Guru
65.
Siswa
Daftar Pertanyaan Skor PBM mengembangkan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain (Y12) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di minimal 1 sekolah untuk membentuk karakter (sikap dan pilihan yang perilaku) peserta didik adalah: diisi maka skor 1 β‘ Melaksanakan program sekolah dan tata tertib untuk pembentukan karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab β‘ Melaksanakan pembelajaran yang memiliki dampak langsung terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, tanggungjawab, dan menghargai orang lain β‘ Melaksanakan pembelajaran yang menyadarkan akan pentingnya memiliki karakter jujur, disiplin, dan bertanggungjawab β‘ Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler yang memiliki dampak terhadap pembentukan karakter jujur, disiplin, bertanggungjawab, dan menghargai orang lain Kebiasaan baik yang ada di sekolah dan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku siswa adalah: β‘ Memberi salam ketika bertemu guru β‘ Berdoa sebelum mulai belajar β‘ Antrian dalam melakukan kegiatan tertentu β‘ Membersihkan ruang kelas secara bergantian (sesuai jadwal) β‘ Bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah β‘ Berpartipasi dalam penanggulangan masalah yang terjadi di masyarakat β‘ Berpartisipasi dalam kehidupan bersosial (menjenguk teman/guru yang sakit, melayat teman atau keluarga yang meninggal)
36 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
66.
Guru
67.
Siswa
68.
Guru
Daftar Pertanyaan PBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santun (Y13) Pelaksanaan pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa secara efektif dan santun: β‘ Memperbanyak aktifitas siswa membaca, menulis dan berbicara dalam belajar β‘ Memberi tugas belajar berupa telaah buku dan membuat karya tulis β‘ Melakukan aktifitas belajar berkelompok β‘ Memberi tugas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber β‘ Memberi tugas berkomunikasi ke anggota masyarakat untuk kepentingan belajar β‘ Mempresentasikan hasil kerja mandiri atau kelompok di depan kelas Proses belajar yang kamu alami di sekolah terkait dengan keterampilan berkomunikasi (membaca, menyimak, menulis, dan berbicara) adalah : β‘ Membuat karya tulis dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber β‘ Melaporkan hasil telaah buku secara tulisan dan lisan β‘ Membuat laporan kegiatan hasil projek, eksperimen atau penelitian β‘ Membuat dokumen perencanaan dan pelaporan hasil kegiatan β‘ Berdiskusi dan mengajukan ide dalam belajar berkelompok β‘ Memaparkan hasil pemantauan, jajak pendapat, dan/atau wawancara secara lisan dan tulisan Kesulitan Bapak/Ibu dalam menerapkan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan dan tulisan adalah: β‘ Tidak cukup waktu β‘ Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien β‘ Tidak didukung Kepala Sekolah β‘ Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung di sekolah β‘ Kemampuan peserta didik tidak memadai
Skor
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
37 Lampiran 1
Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan)
No. Responden
68.
Guru
69.
Guru
70.
Guru
Daftar Pertanyaan Skor PBM mengembangkan kemampuan berkomunikasi efektif dan santun (Y13) Kesulitan Bapak/Ibu dalam menerapkan minimal 1 pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pilihan yang peserta didik dalam berkomunikasi lisan dan diisi maka tulisan adalah: skor 1 β‘ Tidak cukup waktu β‘ Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien β‘ Tidak didukung Kepala Sekolah β‘ Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung di sekolah β‘ Kemampuan peserta didik tidak memadai PBM mengembangkan kreatifitas peserta didik (Y14) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan minimal 1 bapak/ibu untuk meningkatkan kreatifitas pilihan yang peserta didik adalah : diisi maka skor 1 β‘ Ceramah dan diskusi β‘ Belajar berkelompok β‘ Pembelajaran berbasis proyek β‘ Pembelajaran berbasis masalah β‘ Pembelajaran inkuiri dan penemuan (discovery) β‘ Strategi/metode inovatif lainnya Pembelajaran yang bapak/ibu lakukan untuk minimal 1 mengembangkan keingintahuan dan budaya pilihan yang belajar peserta didik : diisi maka β‘ Memotivasi peserta didik untuk giat belajar skor 1 pada kegiatan awal pembelajaran β‘ Meningkatkan keingintahuan melalui pengamatan fenomena alam dan sosial β‘ Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran aktif untuk mengekplorasi fenomena alam dan sosial β‘ Melakukan pembelajaran secara inkuiri β‘ Menumbuhkan kebiasaan membaca dan menyampaikan informasi yang diperoleh β‘ Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menganalisis sebuah permasalahan
38 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
71.
Guru
72.
Siswa
Daftar Pertanyaan Skor PBM mengembangkan budaya dan kemandirian belajar (Y15) Kesulitan bapak/ibu dalam menerapkan minimal 1 pembelajaran inovatif untuk meningkatkan pilihan yang kreatifitas peserta didik adalah : diisi maka skor 1 β‘ Tidak cukup waktu β‘ Kurang menguasai metode mengajar yang efektif dan efisien β‘ Tidak didukung Kepala Sekolah β‘ Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah β‘ Kemampuan peserta didik tidak memadai Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM (Y16) Kegiatan belajar di sekolah yang kamu ikuti pada umumnya mencakup aktivitas guru dalam : β‘ Menyampaikan tujuan belajar β‘ Menjelaskan manfaat pelajaran dan kaitannya dengan pelajaran yang lain β‘ Mengecek pemahaman kamu terkait dengan pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya β‘ Memaparkan kemajuan belajar siswa secara umum berdasarkan hasil ulangan β‘ Menarik perhatian kamu dengan memperlihatkan sesuatu, bercerita, atau hal lainnya β‘ Memberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan jawaban yang sesuai β‘ Menugaskan untuk melakukan penyelidikan (ekplorasi) tentang suatu permasalahan β‘ Mengecek pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan β‘ Menugaskan untuk melakukan latihan pemantapan materi β‘ Memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil kerja β‘ Melibatkan kamu dalam membuat rangkuman pelajaran β‘ Memberikan tugas untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya β‘ Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar
39 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No.
Responden
73.
Siswa
74.
Siswa
Daftar Pertanyaan Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM (Y16) Tugas yang diberikan oleh guru dalam belajar mencakup aktivitas : β‘ Mengerjakan soal-soal pada buku lembar kerja siswa β‘ Menyalin informasi dari buku teks atau catatan guru di papan tulis β‘ Membaca atau menelaah buku dan menyampaikan rangkumannya secara tertulis atau lisan β‘ Membuat karya tulis dengan sumber informasi dari buku, internet, dan/atau majalah/koran β‘ Melakukan pengamatan dan melaporkan hasil percobaan dalam pembelajaran IPA β‘ Melakukan pengamatan dan mengenali permasalahan sosial masyarakat sekitar β‘ Membuat karya secara mandiri atau berkelompok dan menyampaikan informasi tentang hasil karya di kelas β‘ Mengumpulkan data dari nara sumber melalui wawancara, angket, atau teknik lainnya dan hasilnya didiskusikan di kelas Nasehat dan aturan yang sering diberikan guru dalam belajar adalah: β‘ Tekun belajar untuk menguasai ilmu yang berguna bagi kehidupan β‘ Berlaku jujur dalam melaporkan hasil pengamatan β‘ Mengerjakan tugas secara sungguhsunggguh dan tidak menyalin hasil kerja teman β‘ Bertanggungjawab dalam bertindak, terutama jika melakukan kesalahan β‘ Menghormati orang tua, guru dan orang lain β‘ Bersikap sportif dan mematuhi tatatertib sekolah
Skor
40 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
75.
Siswa
76.
Siswa
77.
Siswa
78.
Guru
Daftar Pertanyaan Skor Interaksi guru-siswa mendukung efektifitas PBM (Y16) Hal yang kamu sukai dari guru ketika mengajar adalah: β‘ Berbicara santun, lugas, dan mudah dimengerti β‘ Suara dapat didengar dengan jelas ketika mengajar β‘ Menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan peserta didik β‘ Memberikan balikan atas kelemahan kamu dalam belajar β‘ Mendorong dan menghargai peserta didik dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat β‘ Berpenampilan rapi dan menyenangkan β‘ Mampu memberikan inspirasi Suasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (kondusif) (Y17) Fasilitas yang pernah kamu gunakan dalam belajar adalah : β‘ Lapangan dan perangkat olahraga di sekolah β‘ Peralatan bengkel atau laboratorium yang tersedia di sekolah β‘ Peralatan bengkel atau laboratorium yang ada di luar sekolah β‘ Peralatan seni yang tersedia di sekolah β‘ Fasilitas komputer dan/atau media belajar yang tersedia di sekolah β‘ Buku, CD/DVD, kaset, dan bahan lainnya yang tersedia di perpustakaan sekolah Teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan oleh guru sebagai sumber /media belajar: β‘ Internet β‘ Radio β‘ Televisi β‘ Komputer Frekuensi supervisi yang dilakukan oleh kepala Jika sekolah dalam satu tahun terakhir: pilhan_4=ya , maka skor a. Lebih dari 2 kali/tahun nol lainnya b. 2 kali/tahun 1 c. 1 kali/tahun d. Tidak pernah
41 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
79.
Kepala Sekolah
80.
Guru
Daftar Pertanyaan Skor Suasana akademik di sekolah mendukung pembelajaran (Y17) Cara bapak/ibu dalam melakukan pemantauan minimal 1 kegiatan pembelajaran oleh guru adalah melalui: pilihan yang diisi maka β‘ Diskusi kelompok terfokus skor 1 β‘ Pengamatan β‘ Pencatatan β‘ Perekaman β‘ Wawancara β‘ Dokumentasi Kepala sekolah membantu/membimbing guru minimal 1 dalam memperbaiki: pilihan yang diisi maka β‘ Perencanaan skor 1 β‘ Pelaksanaan pembelajaran β‘ Penilaian hasil belajar
E. Standar Penilaian (Ξ·4) No. Responden Daftar Pertanyaan Skor Penilaian dilakukan secara holistik dan berkesinambungan untuk efisiensi PBM (Y18) Prinsip yang digunakan oleh bapak/ibu dalam minimal 1 81. Guru penilaian adalah: pilihan yang diisi maka β‘ Obyektif, yakni berbasis pada standar dan skor 1 tidak subyektif β‘ Terpadu, yakni terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan β‘ Ekonomis, yakni efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan β‘ Transparan, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak β‘ Akuntabel, yakni dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, maupun hasilnya β‘ Edukatif, mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru
42 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
82.
Guru
83.
Kepala Sekolah
84.
Guru
85.
Guru
Daftar Pertanyaan Skor Penilaian dilakukan secara holistik dan berkesinambungan untuk efisiensi PBM (Y18) Langkah-langkah yang dilakukan bapak/ibu minimal 1 dalam menyusun instrumen penilaian adalah pilihan yang sebagai berikut: diisi maka β‘ Menetapkan indikator, menyusun kisi-kisi, skor 1 menyusun instrumen, mengkaji Standar Kompetensi (SK)/Kompetensi Dasar (KD), memilih jenis instrumen β‘ Mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun kisi-kisi, menyusun instrumen β‘ Mengaji SK/KD, menyusun kisi-kisi, memilih jenis instrument, menyusun instrumen β‘ Mengkaji SK/KD, memilih jenis instrument, menyusun instrumen, menyusun kisi-kisi β‘ Melakukan pembahasan instrumen bersama teman sejawat, menyusun instrumen Dalam merancang penilaian, guru di sekolah minimal 1 bapak/ibu menggunakan: pilihan yang diisi maka β‘ Pedoman penilaian skor 1 β‘ Kriteria ketuntasan hasil belajar β‘ Pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian β‘ Petunjuk tentang pengolahan nilai dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Evaluasi dilakukan berdasarkan penjaminan mutu (Y19) Ketersediaan prosedur dan kriteria penilaian minimal 1 dapat diakses dalam bentuk: pilihan yang diisi maka β‘ Dokumen cetak skor 1 β‘ Dokumen yang mudah diakses di internet Petunjuk pelaksanaan penilaian yang tersedia minimal 1 dan digunakan di sekolah bapak/ibu meliputi: pilihan yang diisi maka β‘ Pedoman penilaian skor 1 β‘ Kriteria ketuntasan hasil belajar β‘ Pedoman penskoran termasuk rubrik penilaian β‘ Petunjuk tentang pengolahan nilai dan KKM
43 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
86.
Kepala Sekolah
87.
Kepala Sekolah
88.
Siswa
89.
Guru
Daftar Pertanyaan Skor Evaluasi dilakukan berdasarkan penjaminan mutu (Y19) Sekolah menyelenggarakan rapat dewan minimal 1 pendidik untuk: pilihan yang diisi maka β‘ Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi skor 1 sekolah yang menggunakan sistem paket β‘ Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan β‘ Memetakan permasalahan yang dihadapi sekolah Untuk menjamin kesahihan instrumen penilaian, minimal 1 guru di sekolah bapak/ibu melakukan langkah- pilihan yang langkah berikut : diisi maka skor 1 β‘ Menyusun kisi-kisi instrumen β‘ Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi soal β‘ Melakukan analisis kesesuaian instrumen penilaian dengan kompetensi yang diukur (uji validitas) β‘ Menggunakan butir soal yang sudah dianalisis untuk penilaian hasil belajar Penyampaian prosedur dan kriteria penilaian dari guru kepada siswa: a. Dilaksanakan pada awal semester b. Dilaksanakan pada tengah semester c. Dilaksanakan pada akhir semester d. Tidak disampaikan Penilaian dilakukan sesuai dengan kompetensi yang diukur (Y20) Bagaimana bapak/ibu menilai kompetensi minimal 1 peserta didik dalam berkomunikasi efektif dan pilihan yang santun diisi maka β‘ Menganalisis tes uraian menggunakan rubrik skor 1 β‘ Menilai laporan telaah buku dan/atau karya tulis yang dibuat oleh peserta didik β‘ Menilai penyampaian peserta didik dalam menyajikan karya di depan kelas β‘ Menilai sikap dan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi
44 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
90.
Guru
91.
Guru
92.
Guru
93.
Guru
Daftar Pertanyaan Skor Penilaian dilakukan sesuai dengan kompetensi yang diukur (Y20) Teknik penilaian yang dilakukan untuk menilai minimal 1 pengetahuan peserta didik dan dapat ditunjukkan pilihan yang bukti fisiknya meliputi: diisi maka skor 1 β‘ Tes tertulis β‘ Tes lisan β‘ Instrumen penugasan Bagaimana bapak/ibu menilai karakter peserta minimal 1 didik (jujur, disiplin, menghargai orang lain, dan pilihan yang bertanggungjawab) diisi maka β‘ Menganalisis kesamaan/pola jawaban dalam skor 1 jawaban ujian β‘ Melakukan pengamatan sikap dan perilaku terutama untuk kelompok pelajaran agama dan akhlak mulia β‘ Menganalisis laporan hasil pengamatan beberapa guru terkait sikap dan perilaku peserta didik β‘ Menilai sikap perilaku peserta didik ketika berada di sekolah Jenis penilaian sikap dan perilaku yang telah minimal 1 bapak/ibu lakukan dan dapat ditunjukkan dalam pilihan yang bentuk fortofolio peserta didik dalam satu diisi maka semester adalah skor 1 β‘ Lembar Observasi β‘ Penilaian diri β‘ Penilaian antar teman β‘ Jurnal Jenis penilaian keterampilan yang telah minimal 1 bapak/ibu lakukan dan dapat ditunjukkan dalam pilihan yang bentuk fortofolio peserta didik dalam satu diisi maka semester adalah skor 1 minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1 β‘ Fortofolio β‘ Tes praktek β‘ Proyek
45 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
94.
Guru
95.
Guru
96.
Kepala Sekolah
Daftar Pertanyaan Skor Penilaian dilakukan sesuai dengan kompetensi yang diukur (Y20) Bapak/ibu menilai kreatifitas peserta didik minimal 1 dalam menyelesaikan permasalahan atau pilihan yang menghasilkan karya, melalui : diisi maka skor 1 β‘ Penilaian karya yang dihasilkan menggunakan rubrik β‘ Melaksanakan pameran hasil karya peserta didik (showcase portfolio) β‘ Penilaian proses selama pembelajaran, terkait dengan kemampuan mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis masalah, dan mengajukan solusi β‘ Penilaian kemampuan peserta didik dalam merancang, menghasilkan, dan mengkomunikasikan proses penyelesaian masalah/pembuatan produk Penilaian dilakukan dengan menerapkan aspek keadilan, transparansi dan akuntabilitas (Y21) Permasalahan bapak/ibu dalam membuat dan minimal 1 melaksanakan penilaian sikap dan perilaku pilihan yang menggunakan instrumen non-tes adalah diisi maka β‘ Kurang memahami cara membuat instrumen, skor nol menggunakan, dan mengolah hasilnya β‘ Belum melakukan penilaian sikap dan perilaku karena tidak tercantum dalam RPP β‘ Tidak cukup waktu untuk melaksanakan penilaian sikap dan perilaku β‘ Penilaian sikap dan perilaku tidak dituntut oleh sekolah Penyampaian laporan hasil evaluasi mata jika pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta pilihan_3=y didik disampaikan pada kepada Kepala Sekolah a, maka skor pada 0. Lainnya a. Akhir semester dalam bentuk laporan hasil skor 1 prestasi belajar peserta didik b. Akhir tahun dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik c. Tidak dilaporkan
46 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
97.
Kepala Sekolah
98.
Kepala Sekolah
99.
Guru
100.
Kepala Sekolah
Daftar Pertanyaan Penilaian dilakukan dengan menerapkan aspek keadilan, transparansi dan akuntabilitas (Y21) Laporan yang disampaikan Kepala Sekolah/Madrasah kepada orang tua peserta didik dan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag pada setiap akhir semester adalah β‘ Ulangan Akhir Semester (UAS) β‘ Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) β‘ Ujian Akhir (US/UN) Guru menganalisis hasil penilaian utk perbaikan PBM (Y22) Setelah melakukan penilaian hasil belajar, guru melakukan: β‘ Analisis penilaian hasil belajar β‘ Program pebaikan/pengayaan β‘ Revisi RPP untuk perbaikan proses pembelajaran berdasarkan analisis penilaian hasil belajar Bapak/Ibu guru memanfaatkan hasil penilaian untuk mengetahui: β‘ Kemajuan belajar siswa, β‘ Kesulitan belajar siswa, β‘ Cara melakukan perbaikan proses pembelajaran Kegiatan yang dilakukan sekolah terkait dengan hasil ujian nasional dan ada buktinya di sekolah adalah β‘ Pelatihan guru β‘ Memperbaiki bahan ajar β‘ Melakukan remedial β‘ Memperbaiki RPP secara kolektif β‘ Menyusun instrumen penilaian yang berkualitas
Skor
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
minimal 1 pilihan yang diisi maka skor 1
47 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) F. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan/PTK (Ξ·5) No. Responden Daftar Pertanyaan Skor Guru dan tenaga pendidikan profesional dalam bidangnya (Y23) Kepala Aktifitas guru yang dilakukan di sekolah di luar minimal 1 101. Sekolah jam mengajar antara lain pilihan yang diisi maka β‘ Melakukan kegiatan administrasi skor 1 β‘ Berdiskusi dengan kelompok guru mata pelajaran untuk peningkatan mutu proses pembelajaran β‘ Melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan membuat perbaikan RPP β‘ Menelaah laporan tugas dan hasil ujian peserta didik β‘ Membaca untuk persiapan mengajar β‘ Merancang dan membuat media atau alat peraga untuk kegiatan pembelajaran β‘ Mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi untuk membuat bahan ajar β‘ Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku Guru dan kepala sekolah dapat dijadikan teladan oleh siswa (Y24) Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam minimal 1 102. Guru melakukan penilaian sikap, perilaku, dan pilihan yang keterampilan dalam tiga tahun terakhir : diisi maka skor 1 β‘ Dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran β‘ Dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum memahami penilaian secara utuh β‘ Diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan MGMP/KKG β‘ Diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemerindah daerah (Pemda), namun belum diterapkan karena belum paham β‘ Diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah menerapkan penilaian autentik
48 Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk setiap peubah indikator dan peubah laten (lanjutan) No. Responden
103. Guru
104. Siswa
Daftar Pertanyaan Skor Guru dan kepala sekolah dapat dijadikan teladan oleh siswa (Y24) Peningkatan kemampuan bapak/ibu dalam minimal 1 merancang dan melaksanakan pembelajaran pilihan yang inovatif untuk meningkatkan kreatifitas peserta diisi maka didik dalam tiga tahun terakhir: skor 1 β‘ Dilakukan dengan bantuan sekolah dan sudah diterapkan dalam pembelajaran β‘ Dilakukan secara mandiri atas inisiatif sendiri, namun belum paham β‘ Diperoleh melalui diskusi bersama rekan guru dalam kegiatan MGMP/KKG β‘ Diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, namun belum diterapkan karena belum paham β‘ Diperoleh dengan bantuan Kemdikbud/Pemda, dan sudah diterapkan dalam pembelajaran Hal yang dapat kamu jadikan teladan dalam sikap dan perilaku guru pada umumnya adalah: β‘ Selalu hadir dalam mengajar β‘ Menepati janji dan sportif dalam bertindak β‘ Berani dan tegas dalam mempertahankan kebenaran β‘ Bertanggung jawab dalam mengasuh kegiatan siswa β‘ Memperhatikan dan membantu siswa yang menghadapi permasalahan belajar β‘ Bersikap adil dalam memberikan penilaian β‘ Menerima saran/kritik yang membangun dari peserta didik atau guru lain β‘ Menghargai peserta didik dan menjalin komunikasi yang baik dengan semua orang
49 Lampiran 2 Persamaan Model struktural dan Persamaan Model pengukuran Persamaan Model Struktural π1 0 Ξ²12 Ξ²13 π2 0 0 0 π3 = 0 Ξ²32 0 π4 0 0 Ξ²43 [π5 ] [0 0 0
Ξ²14 0 0 0 0
0 Ξ²25 Ξ²35 Ξ²45 0 ]
π1 0 π2 0 π3 + 0 [ΞΎ1 ] + π4 0 [π5 ] [πΎ51 ]
π1 π2 π3 π4 [π5 ]
Persamaan Model Pengukuran π₯1 π₯2 π₯3 π₯4 = π₯5 π₯6 [π₯7 ]
π¦1 π¦2 π¦3 π¦4 π¦5 π¦6 π¦7 π¦8 π¦9 π¦10 π¦11 π¦12 π¦13 = π¦14 π¦15 π¦16 π¦17 π¦18 π¦19 π¦20 π¦21 π¦22 π¦23 [π¦24 ]
Ξ»11 Ξ»21 Ξ»31 Ξ»41 Ξ»51 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 [0
0 0 0 0 0 Ξ»62 Ξ»72 Ξ»82 Ξ»92 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ξ»11 Ξ»21 Ξ»31 Ξ»41 [ΞΎ1 ] + Ξ»51 Ξ»61 [Ξ»71 ] 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Ξ»103 Ξ»113 Ξ»123 Ξ»133 Ξ»143 Ξ»153 Ξ»163 Ξ»173 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Ξ»184 Ξ»194 Ξ»204 Ξ»214 Ξ»224 0 0
Ξ΄11 Ξ΄21 Ξ΄31 Ξ΄41 Ξ΄51 Ξ΄61 [Ξ΄71 ] 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Ξ»235 Ξ»245 ]
π11 π21 π31 π41 π51 π62 π72 π82 π92 π103 π1 π113 π2 π π3 + 123 π133 π4 π143 [π5 ] π153 π163 π173 π184 π194 π204 π214 π224 π235 [π245 ]
50 Lampiran 3
Nilai koefisien korelasi peubah indikator disetiap peubah laten
Nilai koefisien korelasi peubah indikator pada Standar Isi
Y6 Y7 Y8 Y9
Y6 1.000 0.652 0.384 0.676
Y7
Y8
Y9
1.000 0.436 0.764
1.000 0.448
1.000
Nilai koefisien korelasi peubah indikator pada Standar Proses
Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17
Y10 1.000 0.782 0.686 0.484 0.553 0.760 0.365 0.405
Y11
Y12
Y13
Y14
Y15
Y16
Y17
1.000 0.762 0.687 0.566 0.765 0.584 0.534
1.000 0.633 0.434 0.632 0.770 0.503
1.000 0.578 0.547 0.676 0.494
1.000 0.641 0.242 0.352
1.000 0.331 0.417
1.000 0.479
1.000
Nilai koefisien korelasi peubah indikator pada Standar Penilaian
Y18 Y19 Y20 Y21 Y22
Y18 1.000 0.525 0.641 0.139 0.632
Y19
Y20
Y21
Y22
1.000 0.405 0.076 0.479
1.000 0.071 0.485
1.000 0.149
1.000
51 Lampiran 4
Nilai koefisien bobot faktor terstandarisasi dan t hitung setiap peubah indikator pada tahap pertama dan tahap kedua
Tahap pertama Tahap kedua Koefisien Koefisien bobot faktor T hitung* bobot faktor T hitung* terstandarisasi terstandarisasi Y1 0.088 5.257 0.089 5.317 Y2 0.744 48.688 0.742 45.692 Y3 0.863 52.398 0.865 49.149 Y4 0.880 53.091 0.881 49.528 Y5 0.702 45.052 0.701 42.624 Y6 0.800 37.883 Y7 0.837 36.327 Y8 0.511 27.035 0.593 3.369 Y9 0.876 36.970 0.775 3.392 Y10 0.872 31.616 0.902 7.963 Y11 0.908 30.062 0.786 7.938 Y12 0.805 28.812 0.670 7.863 Y13 0.685 26.336 0.662 7.913 Y14 0.655 27.370 0.862 7.988 Y15 0.852 30.577 0.553 7.824 Y16 0.552 23.218 Y17 0.565 24.829 Y18 0.839 2.238 0.841 3.377 Y19 0.569 2.234 0.512 27.494 Y20 0.752 2.239 0.874 35.194 Y21 0.188 2.213 Y22 0.746 2.246 0.876 8.008 Y23 0.622 8.506 0.641 9.552 Y24 0.575 7.357 0.567 8.657 X1 0.797 58.863 0.792 58.417 X2 0.705 48.910 0.718 50.275 X3 0.767 55.678 0.762 55.123 X4 0.379 23.722 0.385 24.137 X5 0.623 41.736 0.634 42.763 X6 0.866 66.915 0.864 66.726 X7 0.348 21.682 0.334 20.730 *t hitung lebih besar dari t tabel (1.645). Hal ini menunjukkan bahwa peubah indikator valid mengukur peubah latennya pada taraf nyata 0.1. Peubah indikator
52 Lampiran 5
Model Persamaan Struktural setelah modifikasi
53 Lampiran 6
Nilai koefisien bobot faktor terstandarisasi dan t hitung setiap peubah indikator Provinsi Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Provinsi Bali Provinsi DI Yogyakarta Koefisien Koefisien bobot faktor T hitung* bobot faktor T hitung* terstandarisasi terstandarisasi Y1 0.088 4.114 0.093 3.464 Y2 0.749 36.076 0.733 24.222 Y3 0.879 38.823 0.839 24.915 Y4 0.908 39.654 0.841 24.858 Y5 0.723 34.233 0.664 22.237 Y8 0.604 3.028 0.573 3.874 Y9 0.794 3.052 0.728 3.950 Y10 0.908 8.017 0.883 4.877 Y11 0.802 7.985 0.742 4.851 Y12 0.694 7.883 0.618 4.796 Y13 0.693 7.944 0.619 4.843 Y14 0.879 8.044 0.831 4.900 Y15 0.580 7.820 0.492 4.761 Y17 0.866 3.038 0.782 3.907 Y18 0.540 23.274 0.469 15.862 Y19 0.895 30.127 0.843 20.841 Y22 0.885 8.068 0.849 4.915 Y23 0.685 5.927 0.571 4.409 Y24 0.606 5.564 0.485 4.006 X1 0.812 47.106 0.745 33.476 X2 0.749 41.480 0.628 26.270 X3 0.778 44.157 0.745 33.490 X4 0.432 21.302 0.291 11.251 X5 0.666 35.440 0.556 22.728 X6 0.885 53.985 0.819 38.330 X7 0.311 14.963 0.361 14.089 *t hitung lebih besar dari t tabel (1.645). Hal ini menunjukkan bahwa peubah indikator valid mengukur peubah latennya pada taraf nyata 0.1. Peubah indikator
54
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Negeri Pandan pada tanggal 31 Juli 1992 sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Lukmansyah dan Ibu Yulyana. Tahun 2004 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri 1 Kalianda. Tahun 2007 penulis lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kalianda. Tahun 2010 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kalianda dan pada tahun yang sama penulis diterima di Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur undangan saringan masuk institut (USMI) IPB. Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten Metode Statistika pada tahun ajaran 2011/2012, 2012/2013, dan kuliah Semester Pendek (SP) tahun 2014, serta asisten Rancangan Percobaan I pada tahun ajaran 2011/2012. Penulis aktif sebagai pengurus pada organisasi himpunan profesi, yaitu menjadi Ketua Departemen Analisis Data Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta 2013. Penulis pernah mengikuti beberapa kepanitian seperti Pesta Sains 2012, Statitistika Ria 2011 dan 2012, welcome ceremony of statistics (WCS) 2013, dan sehari menjadi mahasiswa FMIPA 2012. Penulis melaksanakan praktik lapang di Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan JuliβAgustus 2013.