Etika Riset & Plagiarism Sardy S., Prof. Dr. Ir. MEng Sc
Disampaikan pada Sosialisasi Plagiarism Prodi Ilkom-UAI , 15 Nopember 2013
Sumber: 1. Draft Etika Penelitian, Komisi Riset, Senat Akademik UI, 2004 2. Rahayu Surtiati Hidayat, Plagiat dan cara mencegahnya, Univ. Indonesia, 2004 3. Sumber internet (dituliskan dalam setiap slides)
Kerangka Materi Kaidah dan Prinsip Dasar Penelitian Ketaatan terhadap Kode Etik Perilaku Peneliti Misconduct (Malalaku Penelitian) Proses Penelitian dan Data Bimbingan dan Supervisi Pertentangan Kepentingan Publikasi Ilmiah Kepengarangan 2
Kaidah dan Prinsip Dasar Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh setiap sivitas akademika harus memenuhi kaidah keilmuan, dan dilakukan berlandaskan hati nurani, moral, kejujuran, kebebasan dan tanggung jawab. Setiap peneliti dalam melakukan kegiatan penelitiannya harus memenuhi prinsip dasar: 1.
2.
Penelitian yang dilakukannya merupakan upaya untuk memajukan ilmu pengetahuan, kesejahteraan, martabat, dan peradaban manusia, serta terhindar dari segala sesuatu yang menimbulkan kerugian atau membahayakan. Harus menghentikan penelitiannya, bilamana penelitian tersebut berpotensi menimbulkan kerugian, bahaya, kerusakan, atau kecelakaan baik kepada subyek atau obyek penelitian (dimensi fisik, psikologik, sosial), maupun lingkungan. 3
Ketaatan terhadap Kode Etik 1. Setiap peneliti harus memahami kode etik penelitian dan mentaati semua ketentuannya. 2. Pelanggaran terhadap kode etik dapat membawa sanksi terhadap pihak yang melanggarnya, berupa teguran, skorsing, diberhentikan, dsb. 3. Kode Etik Penelitian ditetapkan secara lengkap dan menyeluruh oleh Komite Etika Riset Universitas, dan komisi ini dapat memberikan pertimbangan kepada Rektor Universitas terhadap sanksi pelanggaran yang akan diberikan. 4
Perilaku Peneliti Dalam melakukan penelitiannya, seorang peneliti harus: 1. menunjukkan integritas dan profesionalisme, taat kaidah keilmuan, serta menjunjung tinggi nama baik Universitas. 2. mengutamakan kejujuran dan keadilan, tidak diskriminatif, serta memberikan bantuan bila diperlukan. 3. mengkaji serta menjelaskan keuntungan/manfaat, dan risiko penelitian yang akan dilaksanakannya. 4. mempertahankan hak yang dimiliki subyek peneliti untuk mendapat privasi kerahasiaan, menjamin keselamatan semua pihak yang terlibat dalam penelitian, dengan prinsip menghargai martabat manusia, misalnya hak otonomi, hak mendapatkan penjelasan (informed consent), perlindungan terhadap subyek penelitian. 5
Misconduct (malalaku penelitian) Seorang peneliti hendaklah taat pada etika penelitian dan menghindari penyimpangan dari praktik yang termasuk malalaku (misconduct) penelitian meliputi: 1. Rekaan, pemalsuan data, atau tindakan lain yang menyimpang dari praktik yang lazim berlaku dalam komunitas ilmiah termasuk dalam mengusulkan, melakukan, dan melaporkan penelitian. 2. Plagiarisme yang diartikan sebagai tindakan peneliti yang mengemukakan kalimat, kata, data, atau idea orang lain dengan implikasi bahwa hal tersebut merupakan karyanya tanpa menyebutkan dalam bentuk yang sesuai sumbernya. Ketentuan ini juga berlaku untuk tinjauan pustaka, bagian metodologi dan latar belakang/historis pada makalah penelitian, hasil penelitian asli dan interpretasi. 3. Autoplagiarisme yang diartikan sebagai tindakan peneliti yang mengemukakan kalimat, kata, data, atau idea diri sendiri yang telah dipublikasi sebelumnya 4. Kegagalan mengikuti ketentuan perundang-undangan menyangkut perlindungan peneliti, subyek manusia atau publik atau menjamin kesejahteraan binatang percobaan. Kegagalan memenuhi persyaratan hukum yang menyangkut penelitian. Seorang peneliti yang melakukan salah satu penyimpangan di atas, dianggap melakukan penyimpangan professional serius, yang dapat dikenakan sanksi oleh Universitas atau juga oleh badan sponsor. 6
Arti Plagiat Plagiat atau penjiplakan adalah pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Misalnya menerbitkan karya tulis orang lain— yang belum sempat diterbitkan oleh penulisnya—atas nama diri sendiri (KBBI 1997:775). Plagiat merupakan pelanggaran etika akademis sedangkan plagiarisme merupakan tindak pidana karena mengambil hak cipta orang lain (hak atas kekayaan intelektual [HAKI]). 7
Kenapa dilarang menjiplak •
•
Menjiplak termasuk tindakan tidak jujur. Ada yang menyamakannya dengan mencuri, ada pula yang menganggapnya sebagai kecurangan. "Karena karier dalam profesi akademis ditujukan ke arah pengakuan dan penghargaan atas prestasi individual, memplagiat karangan orang lain dan menuntut penghargaan bagi karya yang sesungguhnya dibuat oleh orang lain melanggar kewajiban sebagai ilmuwan, yakni bahwa kita wajib mengakui prestasi para kolega." Shils (1993:76). Oleh karena itu, publikasi karya ilmiah harus disertai keterangan yang benar tentang pengarangnya Tulisan merupakan karya pribadi sehingga harus lebih banyak mengungkapkan gagasan pribadi daripada gagasan orang lain. "Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan, tidaklah berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya dapat terdiri dari kutipan-kutipan. … Garis besar kerangka karangan serta kesimpulan-kesimpulan yang dibuat merupakan pendapat penulis sendiri, sebaliknya kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapatnya itu." (Keraff 1994: 179) 8
Tindakan Plagiat • • • • •
Mengakui tulisan orang lain sebagai karya sendiri. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri. Mengakui karya kelompok sebagai karya sendiri. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya. ("Two issues related to plagiarism do not deal with the outside sources. The first occurs when a student submits in a course a paper done for a previous course. Although obviously not the same as stealing someone else's ideas, this practice nontheless qualifies as a kind of selfplagiarism and constitutes another form of cheating. If you want to rework a paper that you prepared for another course, ask your current instructor for permission to do so." Gibaldi 1999: 34). 9
Tindakan Plagiat (cont.) • Menyalin (mengutip langsung) bagian tertentu dari tulisan orang lain tanpa menyebutkan sumbernya dan tanpa membubuhkan tanda petik. • Meringkas dengan cara memotong teks (mengutip langsung) tanpa menyebutkan sumbernya dan tanpa membubuhkan tanda petik. • Meringkas dan memparafrase (mengutip taklangsung) tanpa menyebutkan sumbernya. (Booth et al. 1995: 167–170) • Meringkas dan memparafrase (mengutip taklangsung) dengan menyebutkan sumbernya, tetapi terlalu dekat dengan sumbernya. ("You also plagiarize when you use words so close to those in your source, that if your work were placed next to the source, it would be obvious that you could not have written what you did without the source in your elbow … No matter your intention, close paraphrase may count as plagiarism, even when you cite the source." Booth et al. 1995: 169) 10
Kode Etik Penulis •
•
•
•
•
•
Penulis dituntut untuk menjunjung tinggi posisi terhormatnya sebagai orang terpelajar, dengan jalan menjaga kebenaran hakiki, manfaat dan makna informasi yang akan disebarluaskannya sehingga tidak menyesatkan orang lain. Penulis dengan penuh kesungguhan mengupayakan tulisan yang disajikannya tidak merupakan bahan yang menyusahkan untuk dibaca karena telah ditulisanya secara tepat, singkat, dan jelas. Penulis harus memperhatikan kepentingan penerbit yang mendanai penerbitan sehingga keringkasan dan kepadatan tulisan mendasari penyiapan naskah sebab hal itu berarti penekanan terhadap biaya pencetakan. Penulis berkepentingan bahwa naskah yang dipersiapkannya diterbitkan dan disebarluaskan, dan untuk itu menyadari sepenuhnya keperluan adanya bantuan penyunting sebagai jembatan penghubung dengan pembacanya. Penulis hanya akan mengajukan naskah yang dipersiapkan seteliti-telitinya sesuai dengan format yang dibakukan, dan dengan cermat akan mengikuti petunjuk kepada pengarang yang digariskan penyunting yang menjaga ketaatasasan penampilan media komunikasi yang diasuhnya. Penulis berkewajiban tanggap terhadap usul dan saran penyunting sehingga segera mengembalikan naskah yang harus diperbaiki, direvisinya agar tujuan memajukan ilmu dan teknologi dengan cepat tercapai. 11
Kode Etik Penulis (cont.) • •
•
• •
•
• •
Penulis mutlak selalu bersikap jujur kepada dirinya dan jujur kepada umum sehingga sehingga ia tidak akan menutupi kelemahan, memperbesar kelebihan hasil yang dicapainya. Penulis berkewajiban menjunjung tinggi hak, pendapat, atau temuan orang lain sehingga selalu menjauhi perbuatan tercela seperti mengambil ide dan gagasan orang lain yang belum diumumkan serta diaku sebagai gagasannya sendiri. Sehubungan dengan adanya hak cipta kepengarangan dan kepemilikan intelektual, penulis senantiasa bertekad tidak akan melakukan plagiat, baik plagiat atas tulisannya sendiri maupun plagiat berdasarkan tulisan orang lain. Penulis mengetahui sepenuhnya bahwa mengutip pernyataan atau pendapat orang lain dengan secara jelas menyebutkan sumbernya tidaklah merupakan perbuatan yang tercela. Penulis menyadari bahwa dengan mengirimkan naskah untuk diterbitkan, ia memberi kepada penerbit hak tunggal untuk menerbitkan, menyebarluaskan dan memperdagangkan hasilnya sehingga ia tidak akan mengirimkan naskah serupa kepada penerbit lain untuk maksud yang sama. Penulis bertanggung jawab atas semua kesalahan isi terbitan dan menanggung segala bentuk hukuman jika secara hukum terbukti bahwa isi terbitan tadi melanggar peraturan perundangundangan yang berlaku. Untuk kepentingan umum, penulis berkewajiban merevisi atau mempersiapkan edisi baru karyanya jika diminta oleh penerbit. Penulis mempunyai tugas mulia untuk membantu penerbit mencari penyandang dana tambahan, dan menggalakkan promosi terbitan karyanya. (Rifai 1995: 5–7) 12
Proses Penelitian dan Data 1. 2. 3. 1. 2. 3. 4.
5.
Penelitian harus dilakukan sesuai dengan metoda, prosedur dan pencapaian hasil secara ilmiah, yang dapat dipertanggung jawabkan. Metoda dan hasil penelitian, kecuali yang dirahasiakan berdasarkan ketentuan, hendaknya bersifat terbuka untuk pembahasan serta penelitian ulang. Perolehan dan penggunaan data harus memperhatikan aspek moral dan etika, termasuk privasi, kerahasiaan, anonimitas, dan memenuhi azas kesukarelaan. Data harus dicatat dalam bentuk yang tahan lama dengan rujukan yang sesuai, serta disimpan sedikit-dikitnya selama 5 tahun setelah tahun publikasi. Panduan retensi data dikeluarkan oleh Universitas, dan setiap peneliti harus menaati prosedur retensi tersebut. Peneliti dapat merahasiakan sebagian data yang dianggap perlu. Ketentuan kerahasiaan yang berkaitan dengan publikasi dapat berlaku bila Universitas atau peneliti telah melakukan atau memberikan kerahasiaan kepada pihak ketiga atau bila kerahasiaan tsb. dituntut untuk melindungi hak kekayaan intelektual. Data penelitian yang mengatas-namakan Universitas sebagai sebuah institusi merupakan milik Universitas, bukan milik peneliti yang menghasilkan atau mengobservasi data. 13
Bimbingan dan Supervisi 1. 2. 3.
4.
Komite Etika Riset Universitas berkewajiban untuk memberikan nasihat dan bimbingan atas dasar kerahasiaan kepada yang memerlukannya. Setiap unit penelitian atau program studi atau departemen harus menjalankan panduan supervisi penelitian, sesuai dengan persyaratan yang dapat dikembangkan. Seorang supervisor harus mengawasi dan menuruti tanggung jawab yang ditentukan oleh panduan tersebut yang meliputi pemberian tuntunan menyangkut praktik penelitian yang baik. Supervisor wajib memberi akses dan bimbingan kepada setiap pelaksanaan kegiatan penelitian di unit masingmasing di lingkungan Universitas mengenai pelaksanaan penelitian. 14
Pertentangan Kepentingan 1. Setiap peneliti harus senantiasa menghindari pertentangan kepentingan pada setiap afiliasi atau keterlibatan finansial dengan setiap lembaga sponsor atau penyedia bantuan keuangan, seperti keterlibatan finansiall langsung, penyediaan kemudahan, penyediaan materi / fasilitas. 2. Bilamana terjadi pertentangan kepentingan seperti disebutkan di atas, maka peneliti harus mengungkapkannya sesegera mungkin kepada Komite Etika Riset Universitas.
15
Publikasi Ilmiah 1.
2.
3.
Setiap hasil penelitian sepatutnya dikomunikasikan pada forum ilmiah, atau dipublikasikan dalam media publikasi sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing, kecuali dalam hal tertentu yang menyangkut kerahasiaan, seperti mendapatkan perlindungan hakpaten. Publikasi lebih dari satu makalah berdasarkan himpunan atau sub himpunan data yang sama, hanyalah dimungkinkan selama menggunakan pendekatan yang berbeda, serta bila masing-masing makalah berurutan, secara lengkap akan merujuk silang serta memberitahukan makalah terdahulu. Publikasi sepatutnya menyertakan informasi mengenai sumber dana, dan pensponsoran finansial yang menolak penyebutan nama sebuah sponsor, hendaknya dihindari.
16
Kepengarangan 1.
2.
3.
4.
Seseorang untuk dapat dinyatakan sebagai pengarang sebuah publikasi bilamana ada sumbangan substansial dalam ketiga hal : (a) konsep dan disain; atau analisis dan interpretasi data, (b) menulis naskah artikel atau merevisi secara kritis isi intelektual yang penting, dan (c) memberikan persetujuan atas versi final yang akan diterbitkan. Partisipasi penelitian semata-mata hanya dalam pengadaan dana atau pengumpulan data, demikian pula supervisi kelompok yang bersifat umum, tidaklah cukup untuk menjadikan seseorang sebagai pengarang sebuah publikasi. Peranan seorang pengarang dalam hasil penelitian harus bermakna bagi pengarang tersebut untuk mengemban tanggung jawab publik, paling sedikit terhadap bagian hasil penelitian yang merupakan bidang keahlian pengarang yang bersangkutan. Pengarang menurut ketentuan di atas tidak dapat dikeluarkan dari kepengarangan tanpa ijin tertulis dari yang bersangkutan. 17
Kepengarangan (cont.) 1. Bila terdapat lebih dari seorang pengarang dalam hasil penelitian, maka salah seorang pengarang dapat ditunjuk sebagai pengarang eksekutif untuk keperluan administrasi dan korespondensi. 2. Bila terdapat lebih dari satu pengarang dalam sebuah hasil penelitian, maka para pengarang hendaknya membahas dan mencapai kesepakatan tertulis menyangkut susunan nama pengarang. 3. Pihak lain yang memberikan sumbangan dalam penelitian namun tidak menjadi pengarang sepatutnya nama mereka disebutkan dalam pernyataan terima kasih (acknowledgement). 4. Seorang pengarang dapat menyebutkan sumbangan penelitian yang berasal dari karya mahasiswa peneliti, asisten penelitian dan petugas teknis lainnya dalam publikasinya. 18
Cheating and Plagiarism from: Ohlone College Academic Dishonesty
Cheating: 1. Copying, in part or in whole, from another's test or other evaluation instrument or obtaining answers from another person during the test; 2. Submitting work previously presented in another course, if contrary to the rules of either course; 3. Using or consulting during an examination sources or materials not authorized by the instructor; 4. Altering or interfering with grading or grading instructions; 5. Sitting for an examination by a surrogate, or as a surrogate; 6. Any other act committed by a student in the course of his or her academic work which defrauds or misrepresents, including aiding or abetting in any of the actions defined above. Plagiarism: 1. The act of incorporating the ideas, words, sentences, paragraphs, or parts thereof, or the specific substance of another's work, without giving appropriate credit, and representing the product as one's own work; and 2. Representing another's artistic/scholarly works such as musical compositions, computer programs, photographs, paintings, drawings, sculptures, or similar works as one's own.
19
What are academic offences from: Academic Integrity, Univ. of Toronto
possessing any unauthorized aid or device during a test or exam (e.g. cell phone) using any unauthorized aids on an exam or test ( e.g., “cheat sheets”, etc.) plagiarism — representing someone else’s work as your own falsifying documents or grades purchasing an essay submitting someone else’s work as your own submitting the same essay or report in more than one course (without permission) looking at someone else’s answers or allowing someone to look at your answers during a test or exam, or at a finished assignment impersonating another person at an exam or test or having someone else impersonate you making up sources or facts for an essay or report submitting altered work for remarking abusing the petition system. 20
Contoh Plagiarism https://www.youtube.com/watch?v=LV0Fy9X56FY
21
Contoh Plagiarism (cont.) https://www.youtube.com/watch?v=LV0Fy9X56FY
22
Ten types of Plagiarism from: www.turnitin.com
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Clone: menyalin persis sama kerja orang lain, dianggap punya sendiri tanpa sitasi Ctrl-C: judul diganti, kopi & pasta, beberapa kata ditambahkan pada naskah asli Find-Replace: mirip ctrl-c, beberapa kata-kunci diganti sengaja/tak sengaja, naskah asli dipertahankan, terkesan tidak tahu cara mensitasi Remix: judul diganti, kutipan tak-lansung dari banyak sumber, kemudian dicocokcocokkan seperti mengaduk banyak bahan Recycle: judul diganti, seakan mendaur-ulang kerja penulis sebelumnya, tanpa sitasi, terkesan ybs tak mengerti masalah Hybrid: judul tetap, gabungan antara sumber tersitasi dengan tulisan yang disalin tanpa sitasi Mash-up: campuran bahan yang dikopi dari beberapa sumber - minim bahan 404 Error: judul diganti, sitasi terhadap bahan yang tidak ada, atau informasi sumber naskah aslinya tidak jelas/teliti Aggregator: judul tetap, disitasi tapi tak jelas naskah aslinya yang mana, tak jelas risetnya Re-tweet: judul diganti, mengerti cara sitasi, tapi kutipan sangat tergantung kata dan struktur naskah aslinya https://www.youtube.com/watch?v=EF5eFeJMplA 23
White Paper |The Plagiarism Spectrum, www.turnitin.com
24
White Paper |The Plagiarism Spectrum, www.turnitin.com
25
White Paper |The Plagiarism Spectrum, www.turnitin.com
26
White Paper |The Plagiarism Spectrum, www.turnitin.com
27
White Paper |The Plagiarism Spectrum, www.turnitin.com
28
White Paper |The Plagiarism Spectrum, www.turnitin.com
29
White Paper |The Plagiarism Spectrum, www.turnitin.com
30
White Paper |The Plagiarism Spectrum, www.turnitin.com
31
White Paper |The Plagiarism Spectrum, www.turnitin.com
32
White Paper |The Plagiarism Spectrum, www.turnitin.com
33
Citation Boundaries https://www.youtube.com/watch?v=n1RFLj-s1XA
34
Clear and Unclear Citation https://www.youtube.com/watch?v=n1RFLj-s1XA
35
8 Langkah mengutip tak langsung
https://www.youtube.com/watch?v=BVrGMShuABI 36
Contoh Kutipan Paragraf According to Vladimir Putin (2013) in A Plea for Caution From Russia, “It is extremely dangerous to encourage people to see themselves as exceptional, whatever the motivation” (The New York Times: Sept. 12, 2013, page A31).………There are big countries and small countries, rich and poor, those with long democratic traditions and those still finding their way to democracy. Their policies differ, too. We are all different, but when we ask for the Lord’s blessings, we must not forget that God created us equal. 37
Terima kasih atas perhatiannya Jangan lupa akses: www.plagiarism.org, dan website LP2M‐UAI
Wabillahi Taufiq wal Hidayah Wassalamu Alaikum ww 38