Prosiding Pelafihan Pengelolaan Wlayah Pesisir Terpadu
EROSI
(COASTALEROSION)
DR. IR. SUBANDONO DLBOSAPTONO, M. Eng Direktorat Bina Besisir Direktorat Jendersl Pesisir dan PuEau-pulau Keeil Departemen Keliautsn dan Perikanan-IBB /
/ Untuk mengetahui erosi pant&perlu diphanri i ~ r o sPantai i adalah proses mundumya garis p&tai dari kedudukan garis pantai semula,'yang antara lain disebabkan oleh : si material dilampaui oleh kehatm g di timbulkan oleh pengamh ( u s dan gelombang). b. Terganggunya atau tidak adanya keseidangan antara suplai sedimenyang datmg ke b@an pantai yang ditinjau dm kapasibs mgkutan sedimen di bagian pantai tersebut. Erosi pant&terganhing pa& kondisi an&tan stdimen pada lokasi tersebut, yang dip angin, gelombang, m s , pasang sum$ sedimen, dan kejadian lainnya, serta adanya gangguan yang diakibatkan olehdahmanusia yangmungkrn berupa konstruksi banmnan pada pmtai, d m penarnbangan pasir pada pantai tersebut. Pada hakekatnya garis pantai akan selalu berevolusi dm berubah u n ~ menyesuaikan k dengan keadaan alam untuk mencapai suatu kondisi keseimbangm dinamiknyaTTerdapat tiga macam skala waktu pada evolusigaris pantai dan dapat dibedakan atas : (a) evolusi geologi yang terjadi selama ratusan tahun, (b) evolusi jangka panjang (long-term evolufion) yang terjadi dalam orde tahunan atau puluhan tahun, dan (c) evolusi yang terja d dalarnJ angka musiman (evolusi yang terjadi pada saat arus dan gelombang terbesar). Evolusi geologi terjadi secara regional untuk seluruh kawasan misalnya seluruh kawasan Pulau Batam ataupun Teluk Jakarta. Long-term evolution terjadi untuk sebagian pantai di antara headimd (tempat yang tetap seperti bahran, bangunan pant& dan lain-lain). Evolusi musiman juga terjadi pada sebagian pantai, diakibatkan misalnya oleh topan, gelombang (major stom). Evolusi musirnan ini sifatnyamerusak dm kemudian berangsur-angsur perubahan musiman ini akan kembali kepada keseimbangannya.
juga tentang proses panti. Hal ini sangat penting karena proses pantai ini yang &an mendorninasi kejadim erosi pantai di Indonesia. Proses pantai mencakup sirkulasi arus dan mekanisme gelornbang dan intekasinya dengan sedimen.Arus yang terjadi & pant&berasal daxi arus laut global, akibat angin, akibat pasang surut, arus yang di&batkan oleh gelornbmg (wave induced w e n t ) terjadi di suvS zone (antara daerah gelornbang pecah dan garis pantai), dan ams orbital gelombang. Arus dobal, arus akibat angin, d m arus pasang cuwent atau coastal cwent. Arus yang disebabkm oleh gelornbang berupa arus littoral (ligoral currentllongshore current) d m rip current. A r u s littoral terjadi bila arah gelombang membentuk sudut dengan garis pantai. h s orbital gelombnag addah ams disebabkan oleh kecepatan partikel yang arahnya maju mundur searah dengan arah gelombang, besarny a tergantung pada tinggi d m periode gelombnag. Panjang daerah pengaruh m s orbital ini adalah sebanding dengan pmjang gelombang. Mekanisme gelombang di daerah selancar (surf zone) dimulG dengan terj adinya gelombang pecah di kedalarnm 1, 25 kali tinggi gelombang. Gelombang pee& ini membentuk bore yang merayap ke pant& dan naik ke w m h zone d m kemudian kembdi kelaut. Bila arah gelombang rnernbentuk sudut dengan garis pmtai &an terjadj. zigzag arus naik dan turns di wash zone (Gmbas 0.) Swashzone hanya sew&-wakhr terendm oleh air d m d a l m pedalmya kernbali kelaut anrs d m membawa material sedirnen. Peristiwa ini menyebabkan pergerakan sedimen d d m arah sejajar pant& (littoral transporfllongshore turnsport) menmbah transpor secfimenyang disebabkan oleh arus litoral. EROSI PANTFA1 DT m O N E S L A Salah satu pemasalahmutma yang terjadi dj. kawasan pesisir addah erosi dm sedinzeatasi. Erosi -- -- -
>
?
Erosi Pantai (Coastal Erosion)
Gambar 0. Arus yang terjadi di pantai
pantai terjadi karena ketidak setimbmgan antara Kardma, 1997) termtat tak kurmg d a i 60 lokasi d 17propG mengalami ~ angkutan sedimenyang mas& dan yang keluar dari p m dm Problem erosi & Indonesia telah mencapi suatu bentang pmtai. kbattidak setimbmmyapasok tahapm kritis, karena banyak lahan ymg &lm& prasaranajalan danpemahan yang mak &at erosi. alamimaupun fakcorb Berbagai faktor buatan penyebab erosi pantai antara Emsi pmtai & Indonesia dqat diakibatkan olehproses lain karena pembahan energi gelornbang, pengaruh d@, &vitas manusia ataupun kombinasi k bmpnan pantai, pengmbilan material pmtai dm &bat aktivitas mmsia, ~ s d n y pemb a q L a i sedimenkepantai.Bangunanp m ~pelaman, reklamasi panhi (un& pemkimm, sepert.1 groin dan jetty dapat mengurmgi bahkan pelabuhm udara, dm indu&), penambangan h a n g menghentikm suplai sedimen dari mgkutan sedimen dm pasir di daerah pantai, penebangm hutan mansejajar pantai (ZifforaItransport). Pengarnbilm mate- grove dan sebagainya. Nmun demiGm penyebab bangunan (karang, batu dm utamanya addah gerakan gelombang pada p h i gi "cadangan" sedimen bagi -.tehuka, seperti pant& s d a m Jawa, s d a m Bdi dm- __pembentukan pantai ddam siklus dinmiknya. -beberapa areal Mepulaum Sunda. Pengurangm suplai sedimen ke pant6 dapat terjadi Berdaswkanh a d opname terhadap data p ~ m e r karena aktifitas di hulu sungai seperti pembuatan maupun sekunder, disimpulkan terdapat bebmapa kantong-kantong sedimen, waduk, bendung dan kasus erosi pantai di Indonesia yang memerlukm bangunan air lainnya, pengdihan muaa sungai, perhatiarm dm penmgman segera, seperti terlihat gada penambangan material dasar sungai, bahkan penghlJauandan pengendalian erosi yang berhasil di daerah hulu dapat mengurang pasokan sedimenke arkan atas analisis data seperti pants. Erosji pantai dapat diikuti dengan abrasil pengikisantebing olefigempwanornbak Abrasi @at penyebab e r o s l y a n g ~ d terjadi karena pelapukan tebing atau karena peningkatan energ gelombang atau karena p di Indonesia ymg d i h b u l h oleh aktivitasmmsia : a. Erosi pantai karena terpermgkapnya energi gelornbang&pat sedimen sejajar pan^ &bat adanya bangunan tei-ja& karena hilangnyafmsaknyapenghdmg alarni tegak lums garis pantai sepeati : groin, jetfy, s e p d temmbu di depan garispmtai. Berdasar breaktvater pelrabuhan dan lain-l~n. inventarisasi Puslitbang Pengairan (Symsu&n &
Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu
I
Garnbar 1.Lokasi erosi pantai di Indonesia
Ketika gelombang datang mendu pantai dengan menzbentuk sudut terhadap garis pantai, gelombang .dmmenimbulkan arus sejajar pantai & zona gelombang pecah. Gaya-gay a dan turbulensi yang ditimbdkan oleh gelornbang pecah &an meragerosi sedirnen dm rnengaddyamenj adi material tersuspensi. S e d i m ini selGutnya oleh m s sejajar pants ymg terjadi di zona gelornbang pecah dibawa menyusuri garis pantai. iakibat adanya bangunan tegak Iurus garis pantai, akan rnengakb atkan perubahan konfigurasi pantai sebingga pantai &an menuju keseimbangan dinamis b m . Sedimen yang &m&t oleh arus sejajar pantai tersebut akanterperangkap ol men&batkan ~ a d i n yproses a erosi di daer& dmndIft mlir). & daeaahup&$ini &sam.ping karma sedmen terperangkap oleh bangunan tegak lurus pantai, juga disebabkan karena tedadinya pernbelokan dan mengecilnya mapibde arus yang p d a giiirannyamenyebabkan ke~epalan jatuh parlike1 lebih dominan bekerja terhadap patikel sedimen &bandingtranspor a s , sehingga akanterjadi proses sdimentasi. Sebdiknya di daerah down&$ akan terjadi erosi.Erosi ini terja&karena terperan&apnya sedimen di sebelah updrqt (hulu) sehingga keseimbangm transpor sedirnen di sebelah (hllir) juga disebabkan karena adanya asus olakan yang menuju ke arah laut &bat adanya bangunan tegak l m s pmtai. Proses erosi ini akanberlangsung terus sampai terjadi keseimbangm
dinamisb m , yaitu apabila s e & m e nymgteIjiadi ~ di sebelahqd$ (hulu) bangunan telah behenti. Kasus erosli -warn ini cEi IndonesiaIIlisalnya terja& akibat dibangumya breakwater Pelabuhan
enganjalanreklmasiyang menjorok ke la*, dibangunnya demaga jetty di Balongm dm lain sebagainya. b . Erosi pmtai kxena terjadinya ams pus&bat admy a bangunan seawall. Gelombang yang mendekati pantai, oleh bangunan massive sewallsebagian dipantulh oleh s w a l l k e arahlaut;Gelornbanghasitpantulan~akarm berasosiasi dengan gelombang datang sekngga menimbulkan efekstadingwave dm menimbulkan aruspusaran (e&& mwent) di sebelah dm k dari seawall. Standingwme tersebut &an bersl memsak pantai ymg tereksposekarenamempuny~ daya hisap yang besar yang akan mengIusap tanah sekitar bangunansewalE.Dismping itu karena sebelah kri dm kanan seawall mempakan tan& terekspose dan tidak terlindungi oleh sewan maka tanah tersebut &an tererosi sarnpai mencapG keseimbangm dinamis baru. Kasus erosi ini terj adi misalnya diba s e w a l l di Banda Aceh, dibangunnya se Eretan hdramayu, Malalayang 2 Mmado 3) dm lain sebagainya.
Erosi Pantai (Coastal Erosion)
Gambar 2a. Skema erosi pantai aEbat adanya bangunan tegaklurus garis pantai
c. Emsi pantai karena berkurmpya suplai sedirnen mengalmi perubahan karena yaitu semakin d d m . dari sungai akibat dibanmmya dam di sebelah Dampak yang timbul addah : hulu smgai dan sudetan atau pemindahan mm 0 Energi gelornbang yang menghantm pantai &an sung&. lebih besar karena dasar perairan di depm garis Berhrangnya suplai sedimen dari sungai ini pantai akan menjadi lebih d a l m , sehingga akan menimbulkan gangguan terhadap mekanisme peredman energi gelombang oleh keseimbangan transpor sedimen sejajar pantai. dasar peraira berkurang. Dengan demikian erosi Kondisi semula dimana sedimen yang datang dari atau penggerusan oleh gelombang akan lebih m a r a sungai oleh arus sejaj ar pantai dibawa meningkat intensitasnya. menyelusuri pantai mtuk selmjutnya didistribusikan 0 Penarnbanganjuga mengakibatkm lereng pantai dan diendapkan di pantai tersebut. Tetapi berhubung menja& lebih tedd sehingga rnenimbulkmkddak suplai sedimen dari sungai b erkurang akan stabilan lereng pant$ yang pada gilirmya &an mengakabatkan tedadinya erosl pantai di sebelah menimbulkan te$adinya pemacuan erosi. downdrift rnuara sungai untuk mengimbangi 4 Penambangan &an menimbulkan kawah yang mgkutan sedimen yang semda disuplai dari sungai. &an menj adi tempat bagi terperangkapnya Kasus erosi semacam ini terjadi karena sedimen sejajarpantai. k b a t gerakan gelombang pennbuatanfloodcvay di mars sungai Krueng Aceh, maka lubang-lrrbangkawahbekas penambangan pembuatan banjir kanal dl Padang, dan pembuatasl pasir &an terisi kembdi oleh pasir di sekitarnya sudetan muara Sungai Ciduian, pembuatan kanal termasuk pasir ymg ada di pant^ di muka d m Mrulan di pantai Kedung Semat. menyebakan terjadinya erosi. Keseirnbmgan d. Erosi pantai akibat penambangan karang dan trmpor sedimen seJdarpantaiakanterganw yang pasir pantai. bempa berkurangnya angkutan sedimen ke a& Penambangan karang atau pasir ini biasanya down&zJt (hilir) tempat penggdian, sehingga dilakukan di daerah newshore dimana di daerah i i menimbdkan ganggum terhadap keseimbangan gerakan pasirlsedimen di dasar pantaifiaut masih garis pantai. B e b m ~ y a t r a 3 1 ~ psedimn or karena oleh gerakan gelombang. terperangkap oleh kawah galian ini &an Penggalian karang atau pasir pantai &an menimbulkan erosi di s&elahdow&$w) kawah mengakibatkan d q a k yang berupa perubahan gdian. Kasus ini terjadi di pantai KeplauanRiau, batimeti, pola arus, pola gelombang, dan erosi. Ben*& Tmgerang ar4.1, pantai da, Apabila dasar perairan digdi untuk penambangan pant& Keplauan Seribu, pantai Sanur, Pantai karang atau pasir, maka dasar perairan akan Menado, dan lain sebagainya.
Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu
Gambar 2b. Erosi pantai akibat adaklya reMamasi Bandara Nguralr Rai yang menjorok ke laut kamrang lebih 408 m
e. Emsi karenapmgwclulan hrnmangrove. Pada pantai-pantai berlumpur umumnya &turnbuhipohmangrove. P PveYmg biasanya merupakanpenopang bag kestabilan pantai w p m . Hutan mmgove inib&gsi sebagai energi ge1ombmgymgakanmenqai pantai. Apabila hutan mangrove ini ditebang maka h g s i peredmannya &an berkuran Gelcrmbangakanlm&mmg
nzemm&nkm. Kasusini banyakt4adi di Lampung Timur, Pantura ar 41, Kalimmtm Barat dm
Peristiwa erosi ini tentunya tidak perlu dipersoalkm sejdbelurnm menimbulkm ganggum d m k I k h g m di sekitarnya, maka dip penangman berupa perlindungan d m kegiatankegkitan lainnya Peris~waerosi pmlai dapat ganggum terhadap pemukimm, p
Grambar 3a. Erosi pantai akibat dibangunnyaseawall
Erosi Pantai (Coastal Erosion)
Gambar 3b. Erosi pantai di Malalayang 2 Manado akibat pehbangurmansemall
sarana perhubungan. sedangkan peristiwa pendangkdan atau pengendapm di wilayah pant& dapat merupakan keblntungan dan sebdiknya dapat pulamerupakan kemgian; hd inisan~terganmng pada kondisi setempat.
KBNDISI PENANGANAN SAAT N Selma ini penmganm perlindungan kawasm pesisirterhadap erosi p m masih ~ banyak d i l u a n dengan rnenggunakan pendekatm "keras" yaitu dengan membuat pefindmg pmtai yang secara estetis
dan ekologis kurang ramah. Penangmm juga sifatnya sporadis dan h a n g komprehemif, sehingga menimbulkan masdah barn yaitu hanya &an memindahkan lokasi teg adinya erosi dari tempat ymgtelah &Endun@ketempatlin di s e ~ m ~ a y a n g kurang mendapat perha~m.SeGngga masdahmasd& seperti &sebutkm& atas &asrG& p e d &an terselesaikm, yaitu hanya &an mernindahkm masdah dari.tempatyang satu ketempatymgl&mya. Upaya untuk rnengatasi masalah erosi clanabrasi secara "text book" antara lain dil
Garnbar 4a. Kondisi gelombang dam erosi pantai sebelum dan sesudah ada galian karalrrg
Prosiding Pelafihan Pengelolaan W a y a h Pesisir Terpadu
Gambar 4b, Erosi pantai di Tangesang agbat penambangan pasis pendebtan k d m e m r e s , y d a i d e w membuat bangunan-banpnm pmtai seperti: tembok la* pelindungtebing (revetment), groin,j etty,krib sejajar pant%,dantanggulla&.Efektifitasdm dampaknegae pendekatan ini telah pula digdarkan pada butir 3 &sertaidengan contoh-contohnya.
Gmim d n n j w G o i n dan jet@ mempakan bangunan tegak lurus pantai untuk mengarnankm pant$ dari gangguan kesetimbangan angkutan sedimen sej aj ar pantai (longshore transporf) . Groin b e h g s i menahan 1a.u sedimen sejajar pant$ dm biasanya bempa serangkaian struktur krib . Sedimen akan terperangkap di bagian hulu f i b , sedangkan dl bagian hilirlbayangan krib akan terjadi erosi. Sedimen yang terperangkap di antara krib-krib diharapkan lama-kef amaan akan membentuk sudut garis pantai sedemikian mpa sehingga arah datang gelombang menjadi tegak lurus terhadap garis pantai barn tersebut. Bila arah datang gelombang tegak lums terhadap garis pant4 maka angkutan sedimen sejaj ar pant4 &an terhen6 dan pantai akan stabil. Groin dapat dibuat pendek (lebih pendek dari lokasi gelombang peca3n) atau pan. ang (melampaui zona gelombang pecah). Puncaknya dapat dibuat tinggi maupun rendah tergantung p ada keperluanny a. Sebagai bahan groin dapat dipakai tumpukan batu, bronj ong, kayu, sheet pile beton maupun baj a. Konsep tersebut ternyata tidak seldu berhasil. Beberapa penelihan menmjukkm bahwa keberada-
anksib justm meningkatkan anrs sirkulasi di antara dua krib dan membenwk rip current yang &an mengangkut sedimen hilang ke legas pantai. Erosi yang terjadi di daerah Elir lnibjuga dapatmernbhyakan kernanan bangunan krib di sebelahnya.Dari sisi estetis adanya krib mengganggu kehdahan dm kenyamanan p d d m kaki di pantai. Selain itugroin s m a sekalitidak efektifmtukmengatasi pennasdala erosi yang disebabkan oleh angkutan s e h e n tegak lums pant4 (cross-shore transport). Jetl'y merupakm bangunan tegak furus pan^ yang cukup pmj ang menjorok ke laut. S ~ t uhi r dibmgun untuk mengatasi masdah pendan&dm muara sungai. Dengan adanya jet@ yang cukup panjang, maka muara sung4 akaa bebas dari littoral @amport.Pemasdtlahm yang ted a& add& teaahannya s d m e n & sisi hulu dm tererosinya gads pantai di sisi hilirjetg. Sea wall clren revetmefit Tembok laut (seatualg bempa bangunan yang dibuat pada garis pmtai sebagai pernbatas antara daram & satu sisi dan dan perkran di sisi yang lain. Fungshya adalahuntuk melindun&memp garis pantai dari serangan gelombang s e a u n a menhan tanah di belakang tembok laut tersebut. Dengan adanya tembok laut diharapkm proses abrasi dapat dihentikan. Tembok laut (sea wall) berupa stmktur masif yang diharapkm rnmpu gelombang sedangkanrevetr fleksibel s u m a n batu kosong atau blok beton.
Erosi Pantai (Coastal Erosion)
Kepekam terhadap perubahan morfologi d a l m Karena strubr tembok laut berupa bangunan skala yang lebih besar (misalnya skala regional). yang masif, rnaka refleksi yang dtimbulkan oleh bangunan tersebut j u s m meningkatkan tinggi b. Aspek Ekonomi gelombang b&an dapat rnewapai dua kali tinggi Biaya investasi Biaya operasi dm pemelihwam gelombang datang d m dapat terjadi gelodang tegak (clapotis). Akibatnya, di depan stmuktur s Biaya untuk perbaikan dm rehabilitasi dinyatakan dalmpresent value tersebutjustm tejadi gemsan yang kadmg dsepat 6. h p e k Lingkungan membahayakan s itu sendin. D m p a k terhadap p m a i dan property yang Betarched breahafer berdekatan S t m b r yang bempa bangunan lepas pant& Dampak terhadap l i n g h g a n ddarn skala y ang lebih besar yang dibmgun sejajar dengan garis pant& ini dimdsudkan untuk menhan energi gelombang d. Aspek Estetika dm Aspek Sosial Se~araestetika kellhatan menyenangkan yang menghempas pantai. Daerah di belakmg Secara sosial dm kuIturd diterirna rnasyxarakat bangunan tersebut &an lebih tenang daxi daerah sekitamya sehinggatranspor sedirnen sejaja r p a n ~ &an terhenti di bel&mg defcached brecahater DUGNOSE DENGAN MODEL NUME tersebut. n kajian dampak dari Pemasalhan utama yang timbu1 addah erosi penanganm erosi pantai yang sifatnya sporadis dan di luar daerah bayangm detached hueahcater. SeIain itu, refleksi. dwi bmguniln tersebut juga lokal tersebut perlu dilakukan diagnose dengan teknik pmoxlelan. menyebabkan keadaan gelombang di sekitar men b a n p a n justnr meiragkat sehingga me~mbulkan gemsan lokal di s a i l i n g b h ijuga dikembmgkan mtuk memp menebah pola anadsirkul pentbahm gais pant$ Penyelesai gan stnaktur tersebut diatas dengan pernbuatan bangunan seperti goin, sewall saat ini masih dil se~ara passid dm sporadis dm lain sebagainya. Model nurnerik perubahan gais panh pa& sehingga belm mernbe&an hail yang b&k Untuk sarkan pada persmaan kontinGtas itu diperlukan penyeleskan yang rnenyelunrh dm en p m h , dm skernatisasip e r u b h komprehensif dengan menggunakan pendekatm coastal cell (sedimen budget) y aitu suatu garis pan^. Sdah satu skerna~sasiperubaJllan garis al& skenna~sasidengan gasis lurus y q pendekatan dlmana pant& dikarakteGstikkan 1 dikenruk&m oleh Pelnad-Considere sebagai masukan, perpindahan, penyimpman d m pengurmgan sedimen. Konsep ini mmadentifihi (Bij ker, 1968). Dengan skematisasi tersebut bahwa sistem p m ter&ri ~ d& sejurnfah unit yang berhubungan d m terkait dengan banyak proses perpindahan yang bekeqa d d m skala mang dm yang mudah. Dibawah ini disgikan diagnose waktu ymg berbeda. pernasalahan perubahan gasis pantai &bat admya Alterna~fsistern proteksi juga hams diseleksi bangunan pan^ ymg b e w a g o h amjetty danseaberdasarkm aspek beGkut : a. Aspek Teknis Kemampuan untuk mereduksi tranpor sedimen garis pant& ymg di sejajar pantai Coastal Engineer. Dari kajian dengan model numeris Kemampum untuk rnereduksi transpor sedirnen tegak l w s p a n 6 (oflshore tvamporf) menmjuklkan bahwa pembangunan struktur y ang Durabilitas daxi sistem dm kornponen tegaklusus pantai akanmenirnbdkanem6 di daerah Resiko kehanman &.ti. sistem dm kompomya. dwndr19 bangunan. &bat halangan bangunan, P e l d s m m konstruksi arus berbelok rnenuju arah laut sehingga Pemeliharaan menimbdkan perbedm elevasi di sebelah up&@ (I,
Prosid~ngPelatihan Pengelolaan Wlayah Pesisir Terpadu
bangunan. Pengaruh ini menyebabkmtehentuknya m s olakan dari arah Iautmenyusur dinding ke bagian kaki struktur. Di ujung bangunan terJadi penumpukan arus kasena halangm struktur. Sudut &tang gelornbang 45( (terhadap garis normal pmtai) dan arus y ang bergerak dari arah ujung bangunan menyebabkm perbedaan elevasi di bagian downdvt"ff kali bangunan. Perbedaan ini membangkitkan arus olakan dari laut menuju ke arah garis pant& dan menyusur dinding bangunan kernbdi ke Iswt. Di up&@ banenan terjadi proses sedimentas1 &&at terhalangnya m s yang men?bawa mateid. Pembelokm dan rnenge~ilnyamagnitude arus ~nerayebabkankecepatan Jatuh partikel lebih dorninan bekerja terhadap partlkel sedimen dibanding transpor arus. Di sebelah updrrJt k a k bangunan terjadi sedmentasi &bar arus olakan b e k e d mernbawamaterid sedimen yaty: bergerak menyusur d i n h g ke arah darat. Di downdvzft bangunan terjadi penggemsan untuk mengimbangi transport sedlrnen yang terperangkap oleh bangunan. Penggerusan inijuga
disebabkan karena adanya arus olakan yang tejadi di downdr@bangunan. Hail diagnosedengan model numerik terhadap
Diagnose dengm model numerik terhadap penanganm ero
hanya &an memindahkm masalah dari tempatymg s a b ke tempat yang lain. Hasil diagnosedengan model numenk terhdap ero8 pantai &bat adanya p e n m g m yang sifatnya spo~shdengan mernbmgun sewall disajikan pa& ar6.
kekurmg berhasilan cam-
sud& mid d i l a k u h sejak akhir dasa-warsa 80-
. .
,.
.
&&$jwa $$ii:i.~ $&<$B::$$
D50 = 0.1 mm, Gelombang : H = 1 m, T = 6s,
case 2 : groin 50m
case 1 : groin 100m, slope 1 : 40
Gambar 5. Simulasi model nurnerik gerubahan garis panrtai dengan adanya struktur tegak lurus
Erosi Pantai (Coastal Erosion)
Gambnr 6. sirnulasi model nurnerik perubahan garis pantai dengan adanya semvtrll
an.Beberapa cara penanganm dengan pendekatan lunak antara lain dapat dilakukan dengan: pererndam pant&, pernbentukan dune, perem4 a m danrestomi mangrove, rehabilitasikoral,@$cialre& serta pengelolaan/mm@emenkawasm pantai secara terpadu.
terbawa. Sistern ini pada prinsipnya men atau mengabsorbsi energi gelombang pada saat menggmpur pantai d e n p m d ~ s a meld& p pornpa yang dihubungkm oleh piga berlubangyatlg terletak dibawah p e m u k m pmtai (&-watering).
Peremjaan pan far' Untukmengatasierosi dm abrasi, cara restorasi dengm peremajaan pantai (beach nourishment) menrpakan dtematif yang sudah cukup I m a dkenal. Proses ini meliputi pengmbilan material dari tempat yangtidakmembahayakandan & s i b ketempatyang
Penzbenfukandune Perlindmgan pmtai berpasir dapat dil dengan menyediakan "stock pile" di sisi darat bempa dune buatan atau meningkatkanhne yang sudalnada. Biasmya cara ini dilengkapi dengan usaha-usha mensthan kehilmgm pasir dai h e r a h h e baik vegetalifrnmpmseem &sial.
dmpaknya terhadap ekosistem yang ada, n m u n dapatmenimbulkandarnpakyang karma i.ty opsi ini h m dihjm secara Iebih komprehensif,temtma dari sisi sumber penyedim sedimemya Ahir-akhir ini telah dikembangkan pula peremqam pantai dengan menggunakan sistem drainasi pmtai (Coastal Drain System) seperti misalnya Beach Management System (BMS). Pemegang patennya adalah Danish Geotechnicd Institute. Metode ini adalah rnengurangi tekmm air @ore wafer pressure) di w a s h zone sehingga lereng daerah ini menjadi lebih s a i l , pada saat alirm ke bawah (rundown) tidak ada sedimen yang
Rehahilitmi manguove Perbaikan dan peramajaan hutan bakau yang msak menrpakm lmgkah pedlndungan pesisir yang rarnah lingkungm. Penmgmm ini ddapt &kornbin& dengm bangunan sementasa ( M m e m r e s ) yang diharapkan dapatrnelindundbakau yang b m selama masa pertumbuhmnya. Rehabilitnsi karal Temmbu karang yang msak waktu yang cukup I m a untuk d Menurut (Tomascik, 1997) massa setebal 500 m rnemerlukan waktu antara 6000 hingga 10000 tahun untuk pembentukannya. Meskipun proses rehabilitasi karang tid& secepat rehabiliitasi mangrove, tetapi pendekatan ini
I/
Prosidina Pelatihan Pengelolaan W a y a h Pesisir Terpadu
mempakan alternatif yang sangat bermanfaat bagi pennasalahan pantai. Kajian ke arah tersebut perlu ap agar kelestarian sumber daya dam pantai ekosistem pesisir. B e b e q a penelitian danuji coba ellhara serta kemanfaatannya dapat terns telah dilakukm untuk mencangkoMran organisma ah dxi generasike generasi. karang pada karang yang telah ms-&-dmhail~ya cdmp menjmjikan vmasfita,1998). Selain rehabilitasi kord secara langsung, Dalam pengelolaanbwasan pan^, khususnya penggunaan artificial reef sebagai alternatif pefinhgan pantai ymg lebh mahlhgkunganjuga mtuk mencegaWmengurangi terjadinya erosi pmiai d a i banyak diteliti 1995). Sistern inj. muli perlu diperhatikan hal-hal beriht ini : banyak dipak~di Australia Untuk melindungi pwa TanahLot, A& satualterna~yangdiusulb &ah rnenggunakan artz3ciaE reeftersebut.
Aspek pengelolaan Agar dapat hidup berdarnpingan secara hmonis d e w lingkungatlnya,maka pengelolaan pesisir ymg arif perlu taus dikenrbangkm. Dengan mengadaptasi (IPGC, 19901, pada prinsiprsya pengelolaan kawasan pesisir (coasial managenzeni) bertujum untuk: 1. M e n b n d permgedmgm ~ di daerah ekosistem yang rawm dan rentan, 2. Mengusahakan agar sistem perlindungm almi tetap behngsi dengan baik, 3. Melindungi keselamatm mmsia, hxta benda dan kegiatan ekonohya dai bahaya yang dari hut, dengan tetap memperhatikm aspek ekologr, kultur, sejarah, estetika dan k&utuhan manusia &an rasa m a n serta kesejahteraan (Jmsen, 1990). Secmfilosofis,penangman d m & panh dapat ditr:mp&melduj, beberapa dtematifbew:
Penanganm erosi pan^ harus &l
tempatyangI&. Atematif dengmpend
a) penelitianlapangan (surveilmtuk men get ah^ pameterlhgkungm fi& dandatakstoris, b) penditian dengan model matematika, dm c) penelidan dengan model fisik (skalalaboratorirrm) mhrk rnenentukan perencanaan yang secara &is, ekonomis dan lingkunganlayak dans kadan soGalbudaya &pat
yang tejadi". Cara ini yang paling banyak d i k e m b a n h di Indonesia. 2. Pola adapbf, y a h bemsaha rnenyesuaikm pengeldm pmtai dengan penrbhm dam yang ing, American Society of Civil Engineers, pp. 415-435. terjadi. Saat ini mdai banyak dikembangkan pendekatan "mega scale", &. mana pengelolaan Bijker, 1971, Lo ings of 12th p m k direncanakan berdasar p o l a m o & d n ~ k a can Society spesifik di pmtai yang di Symsudin & Kardana, 1997, ReMiliWi PantdZona 3. Pdarnmdur (reped) Pesisir,P3P Dept. PU melawan proses dinannib alamiyangtedadi t&yi ' pada proses darn dm menyesuaikm Subandom D. etd., 2001, ErosiPantai danKl Kasus di Indonesia, Prosiding KonferebsiEsdal2001, sesuai dengan kondisi perub&an dam BPPT yang terjadi. & 1992, I, Cbastal Gmhs andBreakvvate~~, US Army Di Indonesia, kedua pola terahir di atas saat ini Hunter, CE,Washington bdmbany&@andangseb@ d&m
Erosi Pantai (Coastal Erosion)
Tabel 1. Hasil Opname Lokasi Kerusakan Pantali Akibat Erosi di Indsnesia
Prosiding Pelafihan Pengelolaan Vilayah Pesisir Terpadu
Erosi Bantai (Coastal Emsion)
Ercsi Pantai (Coastal Erosion)
Surnber :Departernen PekeQaan Urnurn dan Media Massa.