5/20/2017
Erosi Rekayasa Hidrologi
β’ Erosi adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Erosi merupakan tiga proses yang berurutan, yaitu pelepasan (detachment), pengangkutan (transportation), dan pengendapan (deposition) bahan-bahan tanah oleh penyebab erosi.
1
5/20/2017
Erosi yang disebabkan oleh air dapat berupa: a. Erosi lempeng (sheet Erosion) Yaitu butir β butir tanah diangkut lewat permukaan atas tanah oleh selapis tipis limpasan permukaan kelebihan dari daya infiltrasi tanah akibat tingginya intensitas hujan. b. Pembentukan polongan (gully) Merupakan erosi lempeng yang terpusat pada polongan akibat kecepatan air lebih besar dibandingkan kecepatan limpasan permukaan. Polongan cenderung lebih dalam dan menyebabkan terjadinya longsoran c. Longsoran massa tanah Peristiwa longsoran ini terjadi diatas lapisan batuan keras atau lapisan tanah liat pada saat curah hujan yang panjang. d. Erosi tebing sungai Tebing sungai mengalami penggerusan terutama pada saat banjir, terutama pada belokan β belokan sungai.
Beberapa istilah yang digunakan dalam analisa erosi antara lain:
a. Erosivitas, merupakan sifat hujan yang mempengaruhi proses terjadinya erosi akibat energy kinetic butiran air hujan yang menumbuk permukaan tanah. b. Erodibilitas, merupakan ketidak sanggupan tanah untuk menahan tumbukan butiran air hujan. c. Kecepatan penggerusan (scour velocity), adalah kecepatan air yang akan menggerakkan tanah pada saat terjadi aliran lempeng
Erosi tanah yang disebabkan oleh air meliputi 3 tahap, yaitu: a. Tahap pelepasan partikel tunggal dari massa tanah. b. Tahap pengangkutan oleh media yang erosif seperti aliran air dan angin. c. Tahap pengendapan, pada kondisi dimana energi yang tersedia tidak cukup lagi untuk mengangkut partikel.
2
5/20/2017
Proses Erosi Oleh Air
Model Prediksi Erosi a. Model regresi ganda (multiple regression) b. Universal Soil Loss Equation (USLE), dan c. Modifikasi USLE (MUSLE)
3
5/20/2017
Model Regresi Ganda ππ = 6,38 Γ 10β4 Γ ππ€π 0.995 Γ π 1,582 Γ π·π 0,431 Dimana, SY
= yield sedimen tahunan (ton/ha/thn)
Qwa
= debit tahunan (m3)
S Dd
= kemiringan rata β rata DAS (%) = kerapatan drainase (panjang total sungai per luas DAS)
Model USLE USLE dirancang untuk memprediksi erosi jangka panjang dari erosi lembar (sheet erosion) dan erosi alur di bawah kondisi tertentu πΈπ = π
Γ πΎ Γ πΏπ Γ πΆ Γ π Dimana, Ea
= banyaknya tanah tererosi per satuan luas per satuan waktu (ton/ha/tahun)
R
= faktor erosivitas hujan dan aliran permukaan
K
= faktor erodibilitas tanah
LS
= faktor panjang dan kemiringan lereng
C
= faktor tanaman penutup lahan dan manajemen tanaman
P
= faktor tidakan konservasi praktis
4
5/20/2017
Faktor Erosivitas Hujan dan Aliran Permukaan (R) Faktor erosivitas hujan didefinisikan sebagai jumlah satuan indeks erosi hujan dalam setahun. π
π
=
πΈπΌ30 π=1
Dimana, R
= faktor erosivitas hujan (KJ/ja/tahun)
n = jumlah kejadian hujan dalam setahun EI30 = interaksi energy dengan intensitas maksimum 30 menit. πΈπΌ30 = πΈ Γ πΌ30 Γ 10β2 πΈ = 14.374 π
π πΌ30 =
Dimana,
1.075
π
π 77.178 + 1.010 π
π
EI30
= Indeks erosivitas hujan (ton cm/Ha.jam)
E
= Energi kinetic curah hujan (ton m/Ha.cm)
Rb I30
= Curah hujan bulanan = Intensitas hujan maksimum selama 30 menit (mm/jam)
πΈπΌ30 = 6,119 Γ ππ1,211 Γ π 0,747 Γ ππππ₯ 0,526 Dimana, EI30
= indeks erosi hujan bulanan (KJ/ha)
Pb
= curah hujan bulanan (cm)
N Pmax
= jumlah hari hujan per bulan = jumlah hujan maksimum harian (24 jam) dalam bulan yang bersangkutan
EI30 tahunan adalah jumlah EI30 bulanan.
5
5/20/2017
Faktor Erodibilitas Tanah (K) Faktor erodibilitas tanah (K) atau faktor kepekaan erosi tanah merupakan daya tahan tanah baik terhadap penglepasan maupun pengangkutan, terutama tergantung pada sifat-sifat tanah, seperti tekstur, stabilitas agregat, kekuatan geser, kapasitas infiltrasi, kandungan bahan organik dan kimiawi.
Nomograf K yang Dikembangkan Wischmeier
Faktor Panjang β Kemiringan Lereng (LS) Faktor LS, kombinasi antara faktor panjang lereng (L) dan kemiringan lereng (S) merupakan nisbah besarnya erosi dari suatu lereng dengan panjang dan kemiringan tetentu terhadap besarnya erosi πΏπ =
πΏ 22
π§
0,006541 π 2 + 0,0456 π + 0,065
Dimana, L = panjang lereng (m) yang diukur dari tempat mulai terjadinya aliran air diatas permukaan tanah sampai
tempat mulai terjadinya pengendapan disebabkan oleh berkurangnya kecuraman lereng atau tempat aliran air di permukaan tanah masuk ke badan air/saluran. S = kemiringan lereng (%) z = konstanta yang besarnya bervariasi tergantung nilai S S < 1% 1β€Sβ€3% 3 β€ S β€ 4.5 % β₯5%
z 0.2 0.3 0.4 0.5
6
5/20/2017
Faktor LS juga dapat dihitung dengan persamaan:
πΏπ =
πΏ 0,136 + 0,097 π + 0,0139 π 2 100
Dimana L dalam meter dan S dalam persen πΏ=
0,5 π΄ πΏπβ
Dimana, L
= panjang lereng (m)
A Lch
= luas DAS (m2) = panjang sungai (m)
Faktor Tanaman Penutup Lahan (C) πΆ=
πΆπ,π π΄π.π ππ.π π
π
Dimana, C
= koefisien penutupan lahan
Ci,j
= koefisien penutupan lahan dengan pengolahan i, dan umur j
Ai,j
= luas lahan dengan pengolahan i, dan umur j
Pi,j
= hujan pada luas daerah Ai,j dengan pengolahan i, dan umur j
7
5/20/2017
No.
Jenis Tanaman
C
No. Jenis Tanaman 23 Hutan produksi
C
1
Tanah terbuka, tanpa tanaman
1.000
2
Hutan atau semak belukar
0.001
3
Savanna dan prairie dalam kondisi baik
0.010
4
Savanna dan prairie yang rusak untuk gembalaan
0.100
24 Semak belukar, padang rumput
0.300
5
Sawah
0.010
25 Ubu kayu + kedelai
0.181
6
Tegalan tidak dispesifikasi
0.700
26 Ubi kayu + kacang tanah
0.195
7
Ubi kayu
0.800
27 Padi β Sorghum
0.345
8
Jagung
0.700
28 Padi β Kedelai
0.417
9
Kedelai
0.399
29 Kacang tanah β Gude
0.495
10
Kentang
0.400
30 Kacang tanah β kacang tunggak
0.571
11
Kacang tanah
0.200
31 Kacang tanah + mulsa jerami 4t/ha
0.049
12
Padi gogo
0.561
32 Padi + mulsa jerami 4t/ha
0.096
13
Tebu
0.200
33 Kacang tanah + mulsa jagung 4t/ha
0.128
No.
Jenis Tanaman
15
Akar wangi (sereh wangi)
0.400
35 Kacang tanah + mulsa kacang tunggak
0.259
16
Rumput bede (tahun pertama)
0.287
36 Kacang tanah + mulsa jerami 2t/ha
0.377
17
Rumput Bede (tahun kedua)
0.002
37 Padi + mulsa Crotalaria 3t/ha
0.387
18
Kopi dengan penutup tanah buruk
0.200
38 Pola tanaman gilir + mulsa jerami
0.079
19
Talas
0.850
39 Pola tanaman berurutan + mulsa sisa tanaman
0.357
20
Kebun campuran
40 Alang-alang murni subur
0.001
C
Tebang habis
0.500
Tebang pilih
0.200
No. Jenis Tanaman
C
Kerapatan tinggi
0.100
41 Padang rumput (stepa) dan savanna
0.001
Kerapatan sedang
0.200
42 Rumput Brachiaria
0.002
Kerapatan rendah
0.500
41
0.001
21
Perladangan
0.400
42 Rumput Brachiaria
22
Hutan alam Serasah banyak
0.001
Serasah sedikit
0.005
Padang rumput (stepa) dan savanna
0.002
8
5/20/2017
Faktor Konservasi Praktis (P) N Jenis Konservasi o. 1 Teras bangku Baik Jelek 2 Teras bangku: jagung-ubi kayu/kedelai 3 Teras bangku: sorghum-sorghum 4 Teras tradisional 5 Teras gulud: padi jagung 6 Teras gulud: ketela pohon Teras gulud: jagung kacang + mulsa 7 tanaman 8 Teras gulud: kacang kedelai 9 Tanaman dalam kontur: Kemiringan 0-8% Kemiringan 9-20% Kemiringan >20% Tanaman dalam jalur-jalur: jagung11 kacang tanah + mulsa 12 Mulsa limbah jerami 6 ton/ha/tahun 3 ton/ha/tahun 1 ton/ha/tahun 13 Tanaman perkebunan Disertai penutup tanah rapat Disertai penutup tanah sedang 14 Padang rumput Baik Jelek
P 0.20 0.35 0.06 0.02 0.40 0.01 0.06 0.01 0.11 0.05 0.75 0.90 0.05 0.30 0.50 0.80 0.10 0.50 0.04 0.40
9