BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
4.1 Tinjauan Umum Dalam menganalisistinggi muka air sungai, sebagai langkah awal dilakukan pengumpulan data-data. Data tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan stabilitas sungai. Dari data curah hujan yang diperoleh, dilakukan analisis hidrologi yang menghasilkan debit banjir rencana. Adapun langkah-langkah dalam analisis hidrologi adalah sebagai berikut (Sosrodarsono, 1993) : a. Menentukan Daerah Aliran Sungai ( DAS ) beserta luasnya. b. Menentukan luas daerah pengaruh stasiun-stasiun penakar hujan dengan metode Poligon Thiessen. c. Menentukan curah hujan maksimum tiap tahunnya dari data curah hujan yang ada. d. Menganalisis curah hujan rencana dengan periode ulang T tahun. e. Menghitung debit banjir rencana berdasarkan besarnya curah hujan rencana
4.2 Penentuan Luas Pengaruh Stasiun Hujan Adapun jumlah stasiun yang masuk di lokasi DAS Sungai Cisadane berjumlah tiga buah stasiun yaitu Sta Kuripan, Sta Pasir Jaya dan Sta Empang Baru. Penentuan luas pengaruh stasiun hujan dengan metode Thiesen karena kondisi topografi dan jumlah stasiun memenuhi syarat. Dari tiga stasiun tersebut masin-gmasing dihubungkan untuk memperoleh luas daerah pengaruh dari tiap stasiun. Dimana masing-masing stasiun mempunyai daerah pengaruh yang dibentuk dengan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung antara dua stasiun. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut :
III -1
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
` Tabel 4.1 Luas Pengaruh Stasiun Hujan Terhadap DAS
No 1 2 3
Nama Stasiun Hujan Kuripan Pasir Jaya Empang Baru Jumlah
Poligon Thisseen faktor Prosentase (%) Luas DAS (KM2) 18.54% 58.74% 22.72% 100.00%
242.63 768.71 297.32 1308.66
Gambar 4.1 Luas DAS Akibat Pengaruh Stasiun Hujan Dengan Metode Poligon Thiessen
IV- 2
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
4.3 Analisis Curah Hujan 4.3.1 Ketersediaan Data Hujan Untuk mendapatkan hasil yang memiliki akurasi tinggi, dibutuhkan ketersediaan data yang secara kualitas dan kuantitas cukup memadai. Data hujan yang digunakan direncanakan selama 10 tahun sejak Januari 2003 hingga Desember 2012.
Tabel 4.2 Data Curah Hujan Maksumum NO.
Tahun
1
Tinggi Curah Hujan Pada Statiun ( mm ) Sta. kuripan
Sta. Pasir Jaya
Sta. Empang Baru
2003
172
135
112
2
2004
136
147
103
3
2005
122
132
114
4
2006
135
137
116
5
2007
124
109
110
6
2008
136
168
99
7
2009
145
195
146
8
2010
154
125
100
9
2011
150
93
121
10
2012
106.4
130
143
4.3.2 Analisis Curah Hujan Area Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui curah hujan rata-rata yang terjadi pada daerah tangkapan (catchment area) tersebut, yaitu dengan menganalisis data-data curah hujan maksimum yang didapat dari tiga stasiun penakar hujan yaitu Sta Kuripan, Sta Pasir Jaya dan Sta empang Baru. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode poligon thiessen seperti Persamaan 2.3 Bab II sebagai berikut (Soemarto, 1999). Persamaan : R di mana : R = Curah hujan maksimum rata-rata (mm) IV- 3
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
R1, R2,.......,Rn = Curah hujan pada stasiun 1,2,........,n (mm) A1, A2, …,An = Luas daerah pada polygon 1,2,…..,n (km2) Dari ketiga curah hujan rata – rata stasiun dan dibandingkan, yang nilai curah hujan rata – ratanya maksimum diambil sebagai curah hujan areal DAS Sungai Cisadane. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Perhitungan Curah Hujan Rencana Dengan Metode Poligon Thiessen
NO.
Tahun
Persentase
Rata² Tahunan
Tinggi Curah Hujan Maximum Tahunan Pada Statiun ( mm ) Sta. Kuripan Sta. Pasir Jaya Sta. Empang Baru 18.52%
58.76%
22.72%
(Ř)
1
2003
175.23
176.12
117.78
162.696
2
2004
138.55
191.77
108.31
162.954
3
2005
124.29
172.20
119.88
151.443
4
2006
137.53
178.73
121.98
158.206
5
2007
126.33
142.20
115.68
133.233
6
2008
138.55
219.17
104.11
178.096
7
2009
147.72
254.39
153.53
211.723
8
2010
156.89
163.07
105.16
148.767
9
2011
152.81
121.33
127.24
128.501
10
2012
108.40
169.60
150.38
153.897
4.4 Analisis Frekuensi Curah Hujan Rencana Dari hasil perhitungan curah hujan rata-rata maksimum dengan metode polygon thiessen di atas perlu ditentukan kemungkinan terulangnya curah hujan bulanan maksimum guna menentukan debit banjir rencana.
Tabel 4.4 Perhitungan parameter statistic untuk distribusi gumbel
1
Tahun 2003
Rh (X) 163
Rh ratarata (x) 159
2
2004
163
159
4
3
2005
151
159
4
2006
158
159
No
(Xi − X ) 4
(Xi − X )2 16
(Xi − X )3
(Xi − X )4 64
256
16
64
256
-8
64
-512
4096
-1
1
-1
1 IV- 4
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
` 5
2007
133
159
-26
676
-17576
456976
6
2008
178
159
19
361
6859
130321
7
2009
212
159
53
2809
148877
7890481
8
2010
149
159
-10
100
-1000
10000
9
2011
129
159
-30
900
-27000
810000
10
2012
154
159
-5
25
-125
625
-4.36E-01
4968
109650
9303012
Jumlah
1590
1. Perhitungan Distribusi Gumbel X = X- + Sx/Sn (Y-Yn) N
= 10
Jumlah = 1590 Jumlah (X-X-)2 = 4968 Jumlah (X-X-)3 = 109650 Jumlah (X-X-)4 = 9303012 Sx
= 23,49
Macam pengukuran dispersi antara lain sebagai berikut : Deviasi Standar (Sd) Perhitungan deviasi standar menggunakan Persamaan 2.6 pada Bab II (Soemarto,1999).
Dimana Sd
= Deviasi Standart
Xi
= Nilai Variant ke i
X
= Nilai rata-rata Variant
n
= Jumlah data
Sd
=
Sd
= 23,49
IV- 5
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
Koefisien Skewness (CS) Perhitungan koefisien Skewness digunakan Persamaan 2.8 pada Bab II (Soemarto,1999).
Cs = 1,175 Pengukuran Kurtosis (CK) Perhitungan kortosis menggunakan Persamaan 2.9 Bab II (Soemarto,1999).
Ck = 2,83 Koefisien Variasi (CV) Perhitungan koefisien variasi menggunakan Persamaan 2.7 pada Bab II (Soemarto, 1999).
Cv = 0,148 Yn = 0,4952
Sn = 0,9497
IV- 6
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
` Tabel 4.5 NIlai Reduce standart deviation (Sn) dan nilai Reduce Mean (Yn)
n 10 15 20 25 30 35 40 45 50
sn 0.9497 1.021 1.063 1.091 1.112 1.128 1.141 1.152 1.16
Yn 0.4952 0.5128 0.5236 0.539 0.5362 0.5403 0.5436 0.5463 0.5485
n 60 70 80 90 100 20 500 1000
Sn 1.175 1.185 1.194 1.201 1.206 1.236 1.259 1.269
Yn 0.5521 0.5548 0.5567 0.5586 0.56 0.5672 0.5724 0.5754
(Sumber : Soemarto ,1987) Tabel 4.6 Tabel Nilai Reduced Variate (Yt)
Periode Ulang T (tahun)
K
2 5 10 20 50 100 200 1000
0.367 1.5 2.25 2.996 3.912 4.605 4.828 6.908
(Sumber: Soemarto,1987)
Perhitungan Gumbel :
mm
Tabel 4.7 Perhitungan hujan rancangan Distribusi Gumbel
Periode Ulang T (tahun)
K
XT(mm)
2 5 10 20 50 100 200 1000
0.367 1.5 2.25 2.996 3.912 4.605 4.828 6.908
155.8291 183.8529 202.4034 220.8551 243.5116 260.6523 266.168 317.615 IV- 7
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
` Tabel 4.8 Perhitungan Log Person
PERHITUNGAN LOG PERSON xi
1 163 2 163 3 151 4 158 5 133 6 178 7 212 8 149 9 129 10 154 total 1590
xi¯
159 159 159 159 159 159 159 159 159 159
log xi
( log xilog xi¯ )
log xi¯
2.2114 2.2014 2.2121 2.2014 2.1802 2.2014 2.1992 2.2014 2.1246 2.2014 2.2507 2.2014 2.3258 2.2014 2.1725 2.2014 2.1089 2.2014 2.1872 2.2014 21.9726 22.0140
0.0100 0.0107 -0.0211 -0.0022 -0.0768 0.0493 0.1244 -0.0289 -0.0925 -0.0142 -0.0414
( log xi-log xi¯ )2
0.0001 0.0001 0.0004 0.0000 0.0059 0.0024 0.0155 0.0008 0.0086 0.0002 0.0340
( log xi-log xi¯ )3
1x10-6 1,23x10-6 -9,39x10-6 -1,065x10-6 -4,53x10-4 1,198x10-4 1,925x10-3 -2,414x10-5 -7,914x10-4 -2,84x10-6 7,651x10-4
( log xi-log xi¯ )4
9,921x10-9 1.29 x10-8 2.00 x10-7 2.24 x10-11 3.48x10-5 5.89 x10-6 2.39 x10-4 6.97 x10-7 7.32 x10-5 4.03 x10-8 3.54 x10-4
2. Perhitungan Log Person Type III Log X
= Log X- + K.S Log X
K: Nilai Variable Reduksi Gauss N
= 10
Jumlah log X
= 21,9726
Jumlah Log XJumlah (Log X – Log X-)2
= 0,0340
Jumlah (Log X – Log X-)3
= 7,651x10-4
Jumlah (Log X – Log X-)4
= 3.54 x10-4
Dari table di atas dapat dihitung factor-faktor uji distribusi sebagai berikut : Standar Deviasi (sx)
IV- 8
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
Koefesien Skewnes (Cs)
0,471
Koefesien Curtosis (Ck)
Koefesien Variasi
Tabel 4.9 Nilai variable (K) Log Pearson
2 -0.033
5 0.842
Periode Ulang (Tahun) 10 20 50 0.83 1.818 2.159
100 2.472
200 2.763
1000 3.09
Perhitungan Log Pearson Type III Log Xt
= 2,197+K*0,061 = 2,197 mm
Tabel 4.10 Perhitungan Hujan Rancangan Distribusi Log Pearson Type III
No 1
T (Tahun) 2
K -0.033
Log XT (mm) 2.195
XT (mm) 156.6751
2
5
0.842
2.248
177.0109
3
10
0.83
2.247
176.6038
4 5
20 50
1.818 2.159
2.308 2.327
203.2357 212.3244
6
100
2.472
2.348
222.8435
7
200
2.763
2.365
231.7395
8
1000
3.09
2.385
242.661
IV- 9
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
` 2.1 Perhitungan PMP Tabel 4.11Perhitungan PMP 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Total
Xi (mm) 163 163 151 158 133 178 212 149 129 1436
xi¯ (mm) 159.513146 159.513146 159.513146 159.513146 159.513146 159.513146 159.513146 159.513146 159.513146
(Xi-Xi¯) (mm) 3 3 -8 -1 -26 19 52 -11 -31 0
(Xi-Xi¯)2 (mm) 10.13 11.84 65.13 1.71 690.65 345.32 2725.82 115.47 961.77 4927.84
Xi2 (mm) 26470.04 26553.93 22934.93 25029.09 17751.02 31718.20 44826.43 22131.77 16512.42 233927.84
Standar Deviasi (sx) 24,82
2.2 Perhitungan PMP 2 Tabel 4.12Perhitungan PMP 2
No 1 2 3 4 5 6 7 8 Total
Xi (mm) 163 163 151 158 133 178 212 149 1307
xi¯ (mm) 163.3897056 163.3897056 163.3897056 163.3897056 163.3897056 163.3897056 163.3897056 163.3897056
(Xi-Xi¯) (mm) -1 0 -12 -5 -30 15 48 -15 0
(Xi-Xi¯)2 (mm) 0.48 0.19 142.73 26.87 909.43 216.28 2336.06 213.81 3845.85
Xi2 (mm) 26470.04 26553.93 22934.93 25029.09 17751.02 31718.20 44826.43 22131.77 217415.42
Standar Deviasi (sx)
IV- 10
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
A.
Persamaan rata-rata =
= 0,976
n=9 diperoleh harga factor adjustment → a1 = 95% didapat harga factor adjustment → a2 = 104% xn terkoreksi → xn = xi . a1 . a2 = 163,839 x 95% x 104% = 161,87mm B.
Persamaan standar deviasi =
= 1,058
n=9 gambar 3 → b1 = 105% gambar 2 → b2 = 125% → sn = sd. b1 . b2 = 24,82 x 105% x 125% = 32,576 mm
sn terkoreksi
xn = 161,87mm dengan durasi 24 jam (1 hari) Panjang Alur Sungai= 79,6 Km
A = Luas DAS Total (Atotal) = 1.343,77 km2 Dapat dihitung harga Xt sebagai berikut :
Dengan durasi 24 jam ( 1 hari), dari gambar 6 didapat harga PMP terkoreksi = 100%, Xm = xn + Km.SD = 161,87 + (79,6. 24,82) = 2137,542mm Xt = Xm x faktor reduksi (c) x fixed (PMP) = 2137,542 x (98/100) x (100/100) = 2094,79 mm
IV- 11
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
` Tabel 4.13 Analisis Distribusi Frekuensi Metode Normal dan Log Normal
HUJAN MAKSIMUM NO
X (mm) 163 163 151 158 133 178 212 149 129 154 1590
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
NORMAL (x(Xi − X x)^2 )3 16 64 16 64 64 -512 1 -1 676 -17576 361 6859 2809 148877 100 -1000 900 -27000 25 -125 4968 109650
LOG NORMAL (Xi − X )4 log xi ( log xi-log xi¯ )2 256 2.2114 0.0001 256 2.2121 0.0001 4096 2.1802 0.0004 1 2.1992 0 456976 2.1246 0.0059 130321 2.2507 0.0024 7890481 2.3258 0.0155 10000 2.1725 0.0008 810000 2.1089 0.0086 625 2.1872 0.0002 9303012 21.9726 0.034
( log xi-log xi¯ )3 1x10-6 1,23x10-6 -9,39x10-6 -1,065x10-6 -4,53x10-4 1,198x10-4 1,925x10-3 -2,414x10-5 -7,914x10-4 -2,84x10-6 7,651x10-4
3. Perhitungan Distribusi Normal X = X- + K.S N
= 10
Jumlah = 1590 Jumlah (X-X-)2 = 4968 Jumlah (X-X-)3 = 109650 Jumlah (X-X-)4 = 9303012 Standart Deviasi (Sd) Sd
=
Sd
= 23,49 Koefesien Variasi (Cv)
IV- 12
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
Koefesien Skewnes (Cs)
0,468
Koefesien Curtosis (Ck)
Tabel 4.14 Nilai Variable (K) Distribusi Normal (Reduksi Gauss)
Periode Ulang (Tahun) 2
5
10
20
50
100
200
1000
0
0.841
1.281
1.645
2.054
2.327
2.58
3.091
(Sumber : Soemarto ,1987)
Perhitungan Distribusi normal Xt
= 159 + K.23,49 = 159 mm
Tabel 4.15 Perhitungan Hujan Rancangan Distribusi Normal
No
T (Tahun)
K
XT (mm)
1
2
0
159
2
5
0.841
178.76
3
10
1.281
189.09
4
20
1.645
197.64
5
50
2.054
207.25
6
100
2.327
213.66
7
200
2.58
219.60
8
1000
3.091
231.61
Dari perhitungan hujan rancangan dengan menggunakan tiga metode distribusi diatas kemudian dibandingkan dengan persyaratan yang kemudian digunakan untuk memilih jenis sebaran yang dipakai. IV- 13
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
` Tabel 4.16 Pemilihan jenis Distribusi Menurut Kriteria
Jenis Distribusi Normal Gumbel Log person Type III
Syarat Cs ≈ 0 Ck =3,0 Cs ≤ 1.1396 Ck ≤ 5.4002 Cs ≠ 0 Ck ≈ 3
Perhitungan Cs = 0,468 ck = Cs = 1,175 Ck = 2,83 Cs = 0.471 Ck =
Kesimpulan Tidak memenuhi Tidak memenuhi memenuhi
Dari hasil perbandingan diatas metode yang paling mendekati dengan persayratan adalah metode Log Pearson Type III. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data yang digunakan adalah distribusi Log Pearson Type III. 4.5 Uji Kesesuaian Distribusi Pengujian kesesuaian dengan sebaran adalah untuk menguji apakah sebaran yang dipilih dalam pembuatan kurva cocok dengan sebaran empirisnya. Uji Chi Kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi peluang yang dipilih dapat mewakili distribusi statistik data yang dianalisis. Penentuan parameter ini menggunakan
Cr
yang dihitung dengan rumus :
Dimana : Cr = harga Chi Kuadrat Efi
= banyaknya frekuensi yang diharapkan
ofi
= Frekuensi yang terbaca pada kelas i
n
= Jumlah data
Prosedur perhitungan uji Chi Kuadrat adalah : Urutkan data pengamatan dari besar ke kecil
IV- 14
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
Hitunglah jumlah kelas yang ada (K) = 1 + 3,322 log n. Dalam pembagian kelas disarankan agar setiap kelas terdapat minimal tiga buah pengamatan. Hitung nilai Hitunglah banyaknya of untuk masing-masing kelas hitung nilai X2Cr untuk setiap kelas kemudian hitung nilai total X2Cr dari tabel untuk derajat nyata tertentu yang sering diambil sebesar 5% dengan parameter derajat kebebasan. Tabel 4.17 Perhitungan curah hujan rencana untuk kala ulang (10,20,50,100,200) tahun
No 1 2 3 4 5 6 7 8
T (Tahun) 2 5 10 20 50 100 200 1000
K 0 0.841 1.281 1.645 2.054 2.327 2.58 3.091
XT (mm) 2.934 2.99 3.01 3.03 3.06 3.08 3.09 3.12
XT (mm) 859.01352 966.05088 1028.0163 1081.434 1145.5129 1191.242 1233.1048 1324.3415
Rumus derajat kebebasan adalah: DK = K- (R+1) Dimana : DK = derajat kebebasan K = kelas R = banyaknya keterikatan ( biasanya diambil R = 2 untuk distribusi normal dan binomial dan R = 1 untuk distribusi Poisson dan Gumbel) Perhitungan : K = 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 10 = 4,322 ≈ 5
DK = K – ( R + 1 ) = 5 – ( 1 + 1 ) = 3 IV- 15
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
` Tabel 4.18 Tabel nilai kritis untuk uji Chi Kuadrat
DK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0.995 0,0000393 0,1000 0,0717 0,207 0,412 0,676 0,989 1,344 1,735 2,156
0.99 0,000157 0,021 0,115 0,297 0,554 0,872 0,1,239 1,646 2,088 0,558
0.975 0,000928 0,05806 0,216 0,4848 0,831 1,237 1,690 2,180 2,700 3,247
ᾀ 0.95 0,00393 0,103 0,352 0,711 1,145 1,635 2,167 1,733 3,325 3,940
0.05 3,841 5,991 7,815 9,488 11,070 12,592 14,067 15,507 16,919 18,307
0.025 5,024 7,378 9,348 11,143 12,832 14,449 16,013 17,535 19,023 20,483
0.01 6,635 9,210 11,345 13,277 15,086 16,812 18,475 20,090 21,666 23,209
0.005 7,879 10,579 12,838 14,860 16,750 18,548 20,278 21,955 23,589 25,188
Untuk DK = 3, signifikasi (α) = 5% maka dari table 4.18 harga X2Cr = 7,815 =2
= ( 2,1089 – 0,027) = 2,0819
Tabel 4.19 Hitungan X2Cr
Nilai batas tiap kelas
EF
Of
(Ef-Of)2
(Ef-Of)2/Ef
2,0819 < Ri < 2,1089
2
1
1
0.5
2,1089< Ri < 2,1359
2
1
1
0.5
2,1359< Ri < 2,1629
2
0
0
0
2,1629< Ri < 2,1899
2
3
1
0.5
2,1899< Ri < 2,2169
2
5
1
0.5
Jumlah
10
10
X2
2
IV- 16
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
Karena nilai X2Cr analisis < X2Cr tabel ( 2 < 7,815 ) maka untuk menghitung curah hujan rencana dapat menggunakan distribusi Log Pearson Type III. 4.6 Distribusi Curah Hujan Rencana Analisis curah hujan rencana ini bertujuan untuk mengetahui besarnya curah hujan maksimum dalam periode ulang tertentu yang nantinya dipergunakan untuk perhitungan debit banjir rencana. Tabel 4.20 Tabel Uji kolmogorov
X
m
P(x) = m/(n+1)
P(x<)
f(t)
P'(x) = m/(n1)
P'(x<)
D
1
2
3
4 = nilai 1-3
5
6
7 = nilai 1-6
8 = nilai 7-4
129 133 149 151 154 158 163 163 178 212
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0.0909 0.1818 0.2727 0.3636 0.4545 0.5455 0.6364 0.7273 0.8182 0.9091
0.9091 0.8182 0.7273 0.6364 0.5455 0.4545 0.3636 0.2727 0.1818 0.0909
-1.2997 -1.0980 -0.4360 -0.3220 -0.2175 -0.0338 0.1575 0.1685 0.8137 2.2467
0.1111 0.2222 0.3333 0.4444 0.5556 0.6667 0.7778 0.8889 1.0000 1.1111
0.8889 0.7778 0.6667 0.5556 0.4444 0.3333 0.2222 0.1111 0.0000 -0.1111
-0.0202 -0.0404 -0.0606 -0.0808 -0.1010 -0.1212 -0.1414 -0.1616 -0.1818 -0.2020
4.7 DISTRIBUSI CURAH HUJAN JAM-JAMAN Pada perencanaan sungai, untuk memperkirakan hidrograf banjir rancangan dengan cara hidrograf satuan (unit hidrograf) perlu diketahui dulu sebaran hujan jamjaman dengan suatu interval tertentu. Dalam study ini untuk perhitungannya digunakan rumus mononobe, sebagai berikut :
Dimana : Rt
= intensits curah hujan rerata dalam T jam
R24
= Curah hujan dalam 1 hari (mm) IV- 17
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
T
= Waktu konsentrasi hujan (jam)
Perkiraan distribusi hujan menggunakan rumus monobe disajikan pada tabel sebagai berikut: T = 1 jam, RT =
= 0,464.R24
T = 2 jam, RT =
= 0,292.R24
T = 3 jam, RT =
= 0,223.R24
T = 4 jam, RT =
= 0,184.R24
T = 5 jam, RT =
= 0,158.R24
T = 6 jam, RT =
= 0,140 R24
T = 7 jam, RT =
= 0,126.R24
T = 8 jam, RT =
= 0,116.R24
T = 9 jam, RT =
= 0,107.R24
T = 10 jam, RT =
= 0,1.R24
Perhitungan Jam – jaman : Rumus : RT = t.RT – (t – 1).(RT – 1) t = 1 jam, R1 = 1.(0,464.R24) – (1 – 1).(R1-1) = 1.0,464.R24
= 46,4%
t = 2 jam, R2 = 2.(0,292.R24) – (2 – 1).(R2-1) = 2.0,292.R24 – 1.0,464
= 12 %
t = 3 jam, R3 = 3.(0,223.R24) – (3 – 1).(R3-1) = 3.0,223.R24 – 2.0,292
= 8,5 %
t = 4 jam, R4 = 4.(0,184.R24) – (4 – 1).(R4-1) = 4.0,184.R24 – 3.0,223
= 6,7 %
t = 5 jam, R5 = 5.(0,158.R24) – (5 – 1).(R5-1) = 5.0,158.R24 – 4.0,184
= 5,4 %
t = 6 jam, R6 = 6.(0,140.R24) – (6 – 1).(R6-1) = 6.0,140.R24 – 5.0,158
= 5%
IV- 18
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
t = 7 jam, R3 = 7.(0,126.R24) – (7 – 1).(R7-1) = 7.0,126.R24 – 6.0,140
= 4,2 %
t = 8 jam, R4 = 8.(0,116.R24) – (8 – 1).(R8-1) = 8.0,116.R24 – 7.0,126
= 4,6 %
t = 9 jam, R5 = 9.(0,107.R24) – (9 – 1).(R9-1) = 9.0,107.R24 – 8.0,116
= 3,5 %
t = 10 jam, R6 = 10.(0,1.R24) – (10 – 1).(R10-1) = 10.0,1.R24 – 9.0,107
= 3,7 %
4.8 TATA GUNA LAHAN
Gambar 4.2 Peta Tata Guna Lahan
Koefisien limpasan (C): Angka koefisien limpasan merupakan indikator apakah suatu DAS telahmengalami gangguan. Besar kecilnya nilai C tergantung pada permebilitas dan kemampuan tanah dalam menapung air. Nilai C yang besar menunjukkan bahwa banyak air hujan yang menjadi limpasan. Koefisien lipasan permukaan pada kajian ini dihitung berdasarkan pola penggunaan lahan hasil inventarisasi dari Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konversasi Tanah pada tahun 1997. Karena tata guna lahan. Maka nilai tetapan C diberikan bobot IV- 19
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
(weighted) untuk memperoleh nilai rata-rata tertimbang. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.21 Tabel Perhitungan Koefesien Limpasan (C) Penggunaan Lahan
Luas (Km2)
CN
Luas (%)
CN Komposit (%)
1
Kebun
49
139.9611
10.705
5.25
2
Tegalan
65
86.60153
6.624
4.31
3
Sawah
59
194.0401
14.841
8.76
4
Pemukiman
98
811.6984
62.083
60.84
5
Danau
61
59.90996
4.582
2.80
6
Hutan Rimba
25
15.22912
1.165
0.29
1307.44
100
82.23
CN
0.822349185
1. Koefesien pengfaliran (c) Untuk kala ulang 10 tahun Hujan netto
= 0,82 = 176,604
= kala ulang/periode.Koefesien pengaliran = 176,604*0,82 = 144,9 mms
Tabel 4.22 Tabel Perhitungan kala ulang 10 tahun
Jam
Nisban (%)
MK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
46.4 12 8.5 6.7 5.4 5 4.2 4.6 3.5 3.7
144.9 144.9 144.9 144.9 144.9 144.9 144.9 144.9 144.9 144.9
2. Koefesien pengfaliran (c) Untuk kala ulang 20 tahun
Hujan jamjaman 0.464 0.12 0.085 0.067 0.054 0.05 0.042 0.046 0.035 0.037
Ri = Rt.Hujan netto 67.23 17.39 12.32 9.71 7.82 7.25 6.09 6.67 5.07 5.36
= 0,82 = 203,2357
IV- 20
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
Hujan netto
= kala ulang/periode.Koefesien pengaliran = 203,2357*0,82 = 166,7 mm
Tabel 4.23 Tabel Perhitungan kala ulang 20 tahun
Jam
Nisban (%)
MK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
46.4 12 8.5 6.7 5.4 5 4.2 4.6 3.5 3.7
166.706 166.706 166.706 166.706 166.706 166.706 166.706 166.706 166.706 166.706
3. Koefesien pengfaliran (c) Untuk kala ulang 50 tahun Hujan netto
Hujan jamjaman 0.464 0.12 0.085 0.067 0.054 0.05 0.042 0.046 0.035 0.037
Ri = Rt.Hujan netto 77.35 20.00 14.17 11.17 9.00 8.34 7.00 7.67 5.83 6.17
= 0,82 = 212,3244
= kala ulang/periode.Koefesien pengaliran = 212,33*0,82 =174,106008 mm
Tabel 4.24 Tabel Perhitungan kala ulang 50 tahun
Jam
Nisban (%)
MK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
46.4 12 8.5 6.7 5.4 5 4.2 4.6 3.5 3.7
174.1106 174.1106 174.1106 174.1106 174.1106 174.1106 174.1106 174.1106 174.1106 174.1106
Hujan jamjaman 0.464 0.12 0.085 0.067 0.054 0.05 0.042 0.046 0.035 0.037
Ri = Rt.Hujan netto 80.79 20.89 14.80 11.67 9.40 8.71 7.31 8.01 6.09 6.44
IV- 21
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
4. Koefesien pengfaliran (c)
= 0,82
Untuk kala ulang 100 tahun = 222.8435 Hujan netto
= kala ulang/periode.Koefesien pengaliran = 222,8435*0,82 =182,74 mm
Tabel 4.25 Tabel Perhitungan kala ulang 100 tahun
Jam
Nisban (%)
MK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
46.4 12 8.5 6.7 5.4 5 4.2 4.6 3.5 3.7
182.7452 182.7452 182.7452 182.7452 182.7452 182.7452 182.7452 182.7452 182.7452 182.7452
5. Koefesien pengfaliran (c)
Hujan jamjaman 0.464 0.12 0.085 0.067 0.054 0.05 0.042 0.046 0.035 0.037
Ri = Rt.Hujan netto 84.79 21.93 15.53 12.24 9.87 9.14 7.68 8.41 6.40 6.76
= 0,82
Untuk kala ulang PMP = 2094,79 Hujan netto
= kala ulang/periode.Koefesien pengaliran = 2094,8*0,82 =1717,7278 mm
IV- 22
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
` Tabel 4.26 Tabel Perhitungan kala ulang PMP
`
Nisban (%)
MK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
46.4 12 8.5 6.7 5.4 5 4.2 4.6 3.5 3.7
1717.736 1717.736 1717.736 1717.736 1717.736 1717.736 1717.736 1717.736 1717.736 1717.736
Hujan jamjaman 0.464 0.12 0.085 0.067 0.054 0.05 0.042 0.046 0.035 0.037
Ri = Rt.Hujan netto 797.0 206.1 146.0 115.1 92.8 85.9 72.1 79.0 60.1 63.6
4.9 Parameter / Data Daerah Aliran Sungai (DAS) -
= 13.086,71 km2 Luas DAS Total (Atotal) Luas DAS Hulu (AU) = 6543,355 Km2 Lebar DAS ¾ L (B1) = 59,7 Km Lebar DAS ¼ L (B2) = 19,9 Km Panjang Alur Sungai Utama (L) = 79,6 Km Kemiringan Sungai Utama (S) = 0,6 Jumlah Panjang Sungai Semua Tingkat (LN) = 127.97 Km Jumlah Panjang Sungai Tingkat Satu (L1) = = 2,8 x 52 = 145,6 Km Jumlah Pertemuan Sungai (JN) = 17 titik Jumlah Pangsa Sungai Semua Tingkat (PN) = 2,8 x 9= 25,2 buah Jumlah Pangsa Sungai Tingkat Satu (P1) = 9 buah Beda Tinggi Elevasi Sungai Hulu dan Hilir Rerata(H)= 200 m
4.9.1 Perhitungan Parameter DAS : 1. Faktor sumber (SF) : SF =
=
= 2,8
2. Frekuensi sumber (SN) : SN =
=
= 0,357
3. Faktor lebar (WF) : WF =
=3 IV- 23
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
4. Luas DAS sebelum hulu (RUA) : RUA =
=
= 0,5
5. Faktor simetris (SIM) : SIM = WF x RUA = 3 x 0,5 = 1,5 Cek :Ternyata SIM = 1,5 ≥ 0,5, maka bentuk DAS lebar dibagian hulu dan menyempit dibagian hilir. 6. Kerapatan jaringan kuras (D) : D=
=
= 0,098
7. Waktu naik Hidrograf (TR) : TR = 0.43 ( = (0.43 (
)3 + 1.0665 x SIM + 1.2775 )3) + (1.0665 x 1,5) + 1.2775= 2,89 detik
8. Debit puncak hidrograf (Qp) : Qp = 0,1836 x A0,5886 x TR-0,4008 x JN0,2381 0,5886 = 0,1836 x x 2,877-0,4008 x 170,2381 = 0.1836 x68,33x 0.655 x 1,963 = 16,10 m3/dtk 9. Waktu Dasar Hidrograf (TB) : TB = 27,4132 x TR0,1457 x S-0,0986 x SN0,7344 x RUA0,25 = 27,4132 x 2,890,1457 x 0,6-0,0986 x 0,3570,7344 x 0,50,25 = 27,4132 x 1,167 x 1,05x 0,469 x 0,5604 = 13,28→ 13 jam 10. Koefisien penampung (K) : K = 0,5617 x A0,1793 x S-0,1446 x SF-1,0897 x D0,0452 0,1793 = 0,5617 x x 0,6-0,1446 x 2.8-1,0897 x 0,0980,0452 = 0,5617 x 3,72 x 1,598 x 0,325 x 0,9 = 1 11. Aliran dasar (QB) : QB = 0,4751 x A0,6444 x D0,9430 = 0,4751 x 1308,670,6444 x 0,0980,9430 = 0,4751 x 1982,83x 0,112 = 5.41m3/dtk 12. Debit resesif hidrograf (Qt) : Qt = Qp x
→ dimana e =2,74
IV- 24
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
` Tabel 4.27 Tabel Qt Tabel Qt Jam
-t/k
Qt = QP x e
(t)
m3/dtk
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
0 6.02189781 2.197772923 0.802106906 0.292739747 0.106839324 0.038992454 0.014230823 0.005193731 0.001895522 0.000691796 0.00025248 9.21461E-05 3.363E-05 1.22737E-05 4.47946E-06 1.63484E-06 5.96657E-07 2.17758E-07 7.94737E-08 2.9005E-08 1.05858E-08
IV- 25
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
Tabel 4.28 Tabel Perhitungan Hidrograf Banjir Rancangan
t
Tr = 10 th
(jam)
Q (m³/dt)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Max
5.41 22.24722628 15.96300229 83.45124171 92.36483274 84.23658129 77.83758441 68.51678263 70.59495717 59.73115225 57.51261031 24.42555121 12.34998219 7.942840216 6.33439424 5.418320491 5.413036675 5.411108276 5.41040448 5.410147621 5.410053876 5.410019663 92.36483274
Tr = 20 th
Tr = 50 th
Tr = 100 th
Tr = PMP
Q (m³/dt)
Q (m³/dt)
Q (m³/dt)
Q (m³/dt)
5.41 493.1837226 309.8894608 206.862358 151.1955321 115.222238 99.68453941 83.8368392 82.2081165 70.17208631 67.82681982 28.18986125 13.72381797 8.444240137 6.517386911 5.814155807 5.557502119 5.46383289 5.42964704 5.417170453 5.412616954 5.410955093 493.1837226
5.41 517.271314 324.70245 218.290456 156.811626 120.885046 102.594323 89.0539137 86.5811364 73.5746483 72.4408935 29.8738298 14.338405 8.66854198 6.5992489 5.84403244 5.568406 5.46781241 5.43109942 5.41770052 5.41281041 5.4110257 517.271314
5.41 4804.86255 2997.54597 1976.62751 512.829997 250.818758 150.015386 5.64321111 5.63198883 5.62908767 5.61129855 5.60788877 85.8987185 34.7854447 16.1309652 9.32276103 6.83801497 5.93117335 5.60020925 5.47941943 5.43533556 5.41924655 4804.86255
5.41 471.2037956 295.8456918 196.7387196 142.5025984 109.6408753 93.67309319 79.7760924 80.72609212 69.02901172 65.78372691 27.4442069 13.45168135 8.344920201 6.481138759 5.800926555 5.552673925 5.462070776 5.429003933 5.416935742 5.412531293 5.410923829 471.2037956
Tabel 4.29 Tabel Perhitungan Debit Maksimum
Q Q 10 Q 20 Q 50 Q 100 Q PMP
Q MAXIMUM (m3/dt) 92.36483274 471.2037956 493.1837226 517.2713139 4804.862555
IV- 26
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI
`
6000
Hidrograf Gamma 1 5000 Tr = 20 th Q (m³/dt) 4000
Tr = 50 th Q (m³/dt) Tr = 100 th Q (m³/dt)
3 / dt ) Q (m3000
Tr = PMP Q (m³/dt)
2000
1000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122 t (jam)
IV- 27