Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya
BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA
4.1
Tinjauan Umum Dalam merencanakan normalisasi sungai, analisis yang penting perlu ditinjau adalah analisis hidrologi. Analisis hidrologi diperlukan untuk menentukan besarnya debit banjir rencana, yang mana debit banjir rencana akan berpengaruh besar terhadap dimensi maupun kestabilan konstruksi yang akan dibangun. Pada perencanaan normalisasi sungai Cirarab ini, data debit harian selama periode 10 tahun yang akan dijadikan dasar perhitungan dalam menentukan debit banjir rencana. Data debit harian selanjutnya akan dipilih untuk menentukan debit harian maksimum tahunan untuk selanjutnya dianalisis menjadi data debit banjir rencana periode ulang tertentu yang kemudian akan diolah menjadi debit banjir rencana. Adapun langkah-langkah dalam analisis hidrologi adalah sebagai berikut : a.
Menentukan Daerah Aliran Sungai (DAS) beserta luasnya.
b.
Menentukan debit harian maksimum tiap tahunnya dari data debit harian dari bendung selama periode 10 tahun.
c.
Menghitung debit harian maksimum yang mewakili DAS.
d.
Menganalisis debit banjir rencana dengan periode ulang 25 tahun.
e.
Menghitung debit banjir rencana berdasarkan besarnya debit banjir rencana diatas pada periode ulang 25 tahun.
IV - 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya
4.2
Karakteristik Umum DAS Cirarab Hulu sungai Kali Cirarab berada di bagian Utara Kabupaten Bogor sekitar Kecamatan Rumpin. Aliran Kali Cirarab berkelok-kelok, melintasi 3 daerah administrasi, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. Sebagian besar Daerah Aliran Sungai (DAS) Cirarab merupakan kawasan budidaya daerah terbangun. Pada DAS Cirarab yang berada di Kota Tangerang terdapat 4 anak sungai / saluran pembuangan yang semuanya bermuara ke Kali Cirarab, yaitu: Kali Cangkring, Kali Sasak, Kali Keroncong, dan Kali Jatake. Keseluruhan DAS Cirarab di Kota Tangerang ini mempunyai daerah tangkapan air (catchment area) seluas 16.100 km2 dan luas DAS yang ditinjau dari titik Kecamatan Periuk 107.470 km2. Tabel 4.1. Daerah Lintasan Sungai Cirarab
No. Daerah Administrasi Kecamatan Daerah 1 Kab. Bogor Parung Panjang Rumpin 2 Kab. Tangerang Serpong Curug Cikupa Sepatan 3 Kota Tangerang Jatiuwung Periuk Sumber: RPJMD Kota Tangerang 2014-2018
Dominasi Guna Lahan Permukiman, perkebunan, ladang Permukiman, perkebunan, ladang Permukiman, ladang, lahan kosong Permukiman Industri Permukiman, sawah, ladang Industri, permukiman Industri, permukiman
Intensitas Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi
IV - 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya Lokasi DAS dapat dilihat pada gambar 4.1. sebagai berikut :
Gambar 4.1 DAS Cirarab, (Sumber : BBWS Ciliwung – Cisadane) 4.3
Analisa Debit Banjir Rencana 4.3.1 Data Curah Hujan Pada lokasi studi terdapat satu stasiun hujan yang berpengaruh terhadap wilayah DAS Cirarab yaitu Stasiun Klimatologi Pondok Betung. Sehingga dalam analisis hidrologi, data curah hujan diambil dari stasiun penakar hujan tersebut. Data hujan yang digunakan dalam analisa tersebut meliputi data curah hujan harian dengan periode pengamatan tahun 2006 sampai dengan tahun 2015.
IV - 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya Tabel 4.2. Data Curah Hujan Bulanan Data Curah Hujan Bulanan (mm) No.
Tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sept
Okt
Nop
Des
397.0 727.0 654.0 798.0 443.0 651.0 430.0 608.0 677.0 393.0
266.0 485.0 490.0 579.0 193.0 467.0 321.0 109.0 617.0 621.0
280.0 336.0 399.0 713.0 690.0 649.0 769.0 102.0 159.0 155.0
168.0 78.0 207.0 324.0 406.0 431.0 597.0 136.0 109.0 66.0
44.0 78.0 273.0 262.0 109.0 214.0 205.0 116.0 110.0 18.0
47.0 40.0 201.0 45.0 98.0 106.0 54.0 33.0 61.0 86.0
6.0 89.0 12.0 0.0 19.0 83.0 55.0 483.0 170.0 0.0
0.0 0.0 92.0 4.0 5.0 10.0 88.0 129.0 23.0 0.0
141.0 23.0 128.0 49.0 20.0 112.0 33.0 56.0 16.0 0.0
177.0 55.0 86.0 303.0 34.0 531.0 539.0 18.0 66.0 21.0
180.0 494.0 130.0 514.0 488.0 699.0 873.0 210.0 57.0 55.0
233.0 425.0 819.0 428.0 975.0 334.0 599.0 420.0 240.0 145.0
Sumber: BMKG Tangerang
4.3.2 Curah Hujan Maksimum Bulanan Daerah Penentuan curah hujan rerata daerah pada studi ini menggunakan metode Rata-rata aljabar. Karena pada lokasi studi hanya terdapat satu stasiun penakar hujan, maka curah hujan rerata daerah diperoleh dari curah hujan harian maksimum. Hasil perhitungan curah hujan maksimum harian rerata daerah dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Curah Hujan Maksimum Bulanan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
CH Maks 99.3 111.8 91.0 39.9 88.6 36.8 109.9 33.8 33.9 95.5
Sumber : Hasil Analisa
4.3.3 Curah Hujan Rancangan Curah hujan rancangan adalah curah hujan terbesar yang mungkin terjadi di suatu daerah dengan peluang tertentu. Dalam studi IV - 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya ini, metode analisis hujan rancangan yang digunakan adalah metode Log Pearson Tipe III. Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut : 1. Mengubah data curah hujan harian maksimum tahunan dalam bentuk logaritma (sebelumnya data curah hujan telah diurutkan dari kecil ke besar). 2. Menghitung peluang empiris (P) dalam % dengan rumus Weibull (Soewarno, 1995 : 114): P (%) =
m 1 x100 % = 9,09 x 100 % = 10 1 n 1
Log Xi = Log 33.78 = 1.53 3. Menghitung harga rata-rata ( LogX ) dengan rumus : n
LogX
LogXi i 1
n
dengan : LogX
= logaritma hujan rata-rata n
LogX
= banyaknya data
18.20 1.82 10
Log Xi - LogX = 0.23 – 1.82 = -0.29 (Log Xi-Log X)3 = -0.024683 4. Menghitung harga simpangan baku/standar deviasi (dalam log) dengan rumus: IV - 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya
n
( LogXi LogX )
S
i 1
2
n 1
0,08 9
S
S = 0,23 5. Menghitung koefisien kemencengan (dalam log) dengan rumus : n
Cs
Cs
n LogXi LogX i 1
3
n 1n 2S 3
(0,024) 72(0,23)3
Cs = -0.44 Untuk perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III No. Tahun
Xi (mm)
1 2013 33.78 2 2014 33.85 3 2011 36.79 4 2009 39.90 5 2010 88.64 6 2008 91.00 7 2015 95.54 8 2006 99.25 9 2012 109.86 10 2007 111.85 Jumlah 740.45 Rerata 74.04 Stand. Dev 33.50 Koef. Kemencengan (Cs)
P (%)
Log Xi
9.09 18.18 27.27 36.36 45.45 54.55 63.64 72.73 81.82 90.91
1.53 1.53 1.57 1.60 1.95 1.96 1.98 2.00 2.04 2.05 18.20 1.82 0.23 -0.44
Log Xi-Log X (Log Xi-Log X)3 -0.29 -0.29 -0.25 -0.22 0.13 0.14 0.16 0.18 0.22 0.23
-0.024683 -0.024447 -0.016400 -0.010477 0.002088 0.002700 0.004126 0.005540 0.010800 0.011982 -0.038771
Sumber : Hasil Analisa
IV - 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya 6. Menghitung logaritma curah hujan rancangan dengan periode ulang tertentu (nilai ekstrim) dengan rumus : Log X = LogX K . ( S.LogX ) dengan : Log X
= logaritma besarnya curah hujan untuk periode ulang T tahun
LogX
= rata-rata dari logaritma curah hujan
K = faktor sifat distribusi Log Person Tipe III yang merupakan fungsi koefisien kemencengan (Cs) terhadap kala ulang atau probabilitas (P). Harga K bergantung pada nilai Cs positif atau negatif. Penentuan harga K dilakukan dengan cara interpolasi. S = simpangan baku (standar deviasi) Log X = LogX K . ( S.LogX ) Misal kala ulang 1.01 Tahun = 1,82 + ((-2.647) x 0,23) = 1,21 7. Mencari antilog dari Log X untuk mendapatkan curah hujan rancangan dengan kala ulang tertentu : Antilog dari log X (1,00) = 16.27 mm Adapun perhitungan hujan rancangan dengan berbagai kala ulang selengkapnya disajikan pada Tabel 4.5.
IV - 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya Tabel 4.5. Perhitungan Hujan Rancangan dengan Berbagai Kala Ulang Tr R rata-rata Std Deviasi Kemencengan (tahun) (Log) (log) (Cs) [1] [2] [3] [4] [5] 1 1.01 1.82 0.23 -0.44 2 2 1.82 0.23 -0.44 3 5 1.82 0.23 -0.44 4 10 1.82 0.23 -0.44 5 25 1.82 0.23 -0.44 6 50 1.82 0.23 -0.44 7 100 1.82 0.23 -0.44 8 1000 1.82 0.23 -0.44 Sumber : Hasil Analisa No
Peluang (%) [6] 99 50 20 10 4 2 1 0.1
K [7] -2.647 0.072 0.860 1.229 1.592 1.811 1.998 2.469
Curah Hujan Rancangan Log mm [8] [9] 1.21 16.27 1.84 68.60 2.02 104.09 2.10 126.53 2.19 153.38 2.24 172.20 2.28 190.09 2.39 243.93
4.3.4 Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi Uji kesesuaian distribusi dimaksudkan untuk mengetahui apakah
distribusi yang dipilih dapat digunakan atau tidak, untuk
serangkaian data yang tersedia. Dalam studi ini, untuk keperluan analisis uji kesesuaian distribusi digunakan dua metode statistik, yaitu Uji Chi Square dan Uji Smirnov Kolmogorov. 4.3.4.1 Uji Chi Square Uji Chi Square dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi peluang yang telah dipilih dapat mewakili dari distribusi statistik sampel data yang dianalisis. Pengambilan keputusan uji ini menggunakan parameter . 2
2 Parameter dapat dihitung dengan rumus (Soewarno, 1995
:194) : G
Oi Ei 2
i l
Ei
2 h
dengan :
h2 = parameter Chi Square terhitung IV - 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya G = jumlah sub grup Oi = jumlah nilai pengamatan pada sub grup ke i Ei = jumlah nilai teoritis pada sub grup ke i Adapun langkah-langkah perhitungan dari uji Chi Square adalah sebagai berikut ; 1. Urutkan data pengamatan (dari besar ke kecil atau sebaliknya). 2. Kelompokkan data menjadi G sub grup dengan persamaan Struges: kelas = 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322. Log 10 = 4,322 ≈ 4 Maka data dibagi menjadi 4 sub grup sehingga interval untuk masing-masing kelas = 25 % 3. Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi tiap-tiap sub grup 4. Menghitung frekuensi teoritis Ei Ei =
data 10 = = 2,5 kelas 4
5. Tiap-tiap subgrup hitung nilai :
Oi Ei 2 Ei
=
2 2,52 2.5
6. Menghitung jumlah
2
= 0,1
hitung =
G
Oi Ei 2
i l
Ei
= 3,6
7. Tentukan derajat kebebasan dk = G - R - 1 = 4 - 2 - 1 = 1 dengan R = 2 (Nilai parameter untuk Chi Square)
IV - 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya 8. Menentukan 2tabel berdasarkan Tabel Nilai 2 Kritis untuk Uji Chi Square, dengan derajat kepercayaan () dan derajat kebebasan (dk).
2tabel = 3,841
= 5 % dan dk = 1
9. Menyimpulkan hasil perhitungan : 2hit < 2tabel maka distribusi terpenuhi
Adapun perhitungan selengkapnya disajikan pada Tabel. 4.6. Tabel 4.6. Rekapitulasi Curah Hujan untuk masing-masing Kelas No. [1] 1 2 3 4
Pr [2] 75 50 25
K [3] -0.667 0.072 0.728
Log X [4] 1.666 1.836 1.987
X [5] 46.385 68.601 97.099
Batas Kelas [6] X £ 602.567 602.567 < X < 736.300 736.300 < X < 850.468 X ³ 850.468 Jumlah
Oi [7] 1 5 2 2 10
Ei [8] 2.5 2.5 2.5 2.5 10
(Oi-Ei)2 /Ei [9] 0.9 2.5 0.1 0.1 3.6
Sumber : Hasil Analisa
Nilai X2 Kritis untuk α (derajat kepercayaan) 1% = 6,635 dan 5% = 3,841, sehingga untuk Uji Chi-Square dapat disimpulkan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Kesimpulan Hasil Uji Chi-Square No. 1 2
α
X 2tabel X 2hit
1% 6.635 5% 3.841
3.6 3.6
Keterangan X 2hit < X
2
hit
<
Distribusi dapat diterima Distribusi dapat diterima
Sumber : Hasil Perhitungan
4.3.4.2 Uji Smirnov Kolmogorof Uji
Smirnov
Kolmogorof
digunakan
untuk
membandingkan peluang yang paling maksimum antara distribusi empiris dan distribusi teoritis yang disebut maks. IV - 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya Langkah-langkah perhitungan uji Smirnov Kolmogorov adalah sebagai berikut : 1. Data diurutkan dari kecil ke besar 2. Menghitung peluang empiris (Pe) dengan rumus Weibull (Soewarno, 1995 : 114): Pe =
1 m = = 0,091 n 1 10 1
3. Menghitung peluang teoritis (Pt) dengan rumus : Pt = 1 - Pr Untuk mencari nilai Pr (probabilitas yang terjadi) diinterpolasi dari Tabel Sifat Distribusi Log Pearson Tipe III (Cs Positif). Maka Pt = 1 - 0,927 = 0,073 4. Menghitung simpangan maksimum (maks) dengan rumus : = Pt Pe = 0,073 0,091 = 0,018 5. Menentukan nilai tabel berdasarkan derajat kepercayaan () pada Nilai Kritis untuk Uji Smirnov-Kolmogorof. 6. Menyimpulkan hasil perhitungan, yaitu apabila maks < tabel maka distribusi teoritis yang digunakan untuk menentukan persamaan distribusi dapat diterima, dan apabila maks > tabel maka distribusi teoritis yang digunakan untuk menentukan persamaan distribusi tidak dapat diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
IV - 11
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya Perhitungan Uji Smirnov Kolmogorof dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8. Uji Smirnov Kolmogorof No Xi (mm) [1] [2] 1 33.78 2 33.85 3 36.79 4 39.90 5 88.64 6 91.00 7 95.54 8 99.25 9 109.86 10 111.85 Jumlah Rerata(LogX) Std. Dev(SLogX) Cs
Log Xi [3] 1.529 1.530 1.566 1.601 1.948 1.959 1.980 1.997 2.041 2.049 18.198 1.820 0.230 -0.444
Pe [4] 0.091 0.182 0.273 0.364 0.455 0.545 0.636 0.727 0.818 0.909
K [5] -1.267 -1.263 -1.105 -0.952 0.556 0.606 0.698 0.770 0.962 0.996
Pr [6] 0.927 0.951 0.898 0.846 0.336 0.319 0.262 0.234 0.161 0.095
Pt [7] 0.073 0.049 0.102 0.154 0.664 0.681 0.738 0.766 0.839 0.905 Δ max =
Δ ІPt-PeІ [8] 0.018 0.133 0.171 0.210 0.209 0.135 0.102 0.038 0.021 0.004 0.210
Sumber : Hasil Analisa
Dari perhitungan didapat max = 0,104, berdasarkan tabel Nilai Δ kritis untuk Uji Smirnov Kolmogorof didapat kritis (dengan N = 10) maka keputusan Uji Smirnov Kolmogorof ditabelkan sebagai berikut: Tabel 4.9. Keputusan Uji Smirnov Kolmogorof
α 0.2 0.1 0.05 0.01
Δkritis 0.32 0.37 0.41 0.49
Δmax 0.210 0.210 0.210 0.210
Ket diterima diterima diterima diterima
Sumber : Hasil Perhitungan
Dari hasil perhitungan yang ditabelkan diatas maka Δkritis > Δmax maka distribusi yang digunakan dapat diterima. IV - 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya
4.4
Analisis Debit Limpasan 4.4.1 Penentuan Waktu Konsentrasi (Tc) dan Intensitas Hujan (I) Berikut ini merupakan contoh perhitungan Waktu Konsentrasi (Tc) dan Intensitas Hujan (I) pada DAS Cirarab. Data-data yang digunakan adalah sebagai berikut: Slope lahan (S)
= 0,068
Slope sungai
= 0,347
Panjang lereng
= 5,530 m
Panjang sungai
= 76500 m
Angka kekasaran manning (n) = 0,025 R24 kala ulang 1,01 tahun
= 1.484 mm
R24 kala ulang 2 tahun
= 6.258 mm
R24 kala ulang 5 tahun
= 9.495 mm
R24 kala ulang 10 tahun
= 11.543 mm
R24 kala ulang 25 tahun
= 13.992 mm
maka : 1. Menghitung To (Overland flow time)
2 1 n x = To = x3,28 xLx S 60 3
2 0,025 1 x x3,28 x5.230 x 0,68 60 3
To = 0.082 jam 2. Menghitung v (kecepatan aliran) v = 4,918(Ssungai)1/2 v = 4,918 (0,075)1/2 = 1,347 m/det 3. Menghitung Td (Drain flow time) IV - 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya
Td =
Lsungai 76500 = 3600 v 3600 *1,347
Td = 7.327 jam 4. Menghitung Tc (Waktu konsentrasi) Tc = To + Td Tc = 0.082 + 7.327 = 7.409 jam 5. Menghitung intensitas hujan metode Mononobe 1. Berdasarkan Data DAS Cirarab b) I =
R24 24 24 Tc
2/3
, dengan R24 untuk kala ulang 1,01 th = 1.484 mm
1.484 24 I= 24 7.409 R 24 c) I = 24 24 Tc
2/3
2/3
, dengan R24 untuk kala ulang 2 th = 6.258 mm
6.258 24 I= 24 7.409 d) I =
R24 24 24 Tc
= 29.890 m3/det
2/3
2/3
, dengan R24 untuk kala ulang 5 th = 9.495 mm
9.495 24 I= 24 7.409 R 24 e) I = 24 24 Tc
= 126.043 m3/det
2/3
= 191.239 m3/det
2/3
, dengan R24 untuk kala ulang 10 th = 11.543 mm
11.543 24 I= 24 7.409
2/3
= 232.485 m3/det
IV - 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya
R 24 f) I = 24 24 Tc
2/3
, dengan R24 untuk kala ulang 25 th = 13.992 mm
13.992 24 I= 24 7.409
2/3
= 281.808 m3/det
2. Berdasarkan Data DAS Cirarab yang ditinjau a. I =
R24 24 24 Tc
2/3
, dengan R24 untuk kala ulang 1,01 th = 17.523 mm
315,17 24 I= 24 225,268 b. I =
R24 24 24 Tc
= 25.232 m3/det
2/3
, dengan R24 untuk kala ulang 2 th = 42.771 mm
736,30 24 I= 24 225,268 R 24 c. I = 24 24 Tc
2/3
2/3
2/3
, dengan R24 untuk kala ulang 5 th = 50.523 mm
875,34 24 I= 24 225,268 R 24 d. I = 24 24 Tc
2/3
= 72.748 m3/det
2/3
, dengan R24 untuk kala ulang 10 th = 53.251 mm
930,28 24 I= 24 225,268 R 24 e. I = 24 24 Tc
= 61.586 m3/det
2/3
= 76.676 m3/det
2/3
, dengan R24 untuk kala ulang 25 th = 54.961 mm
972,09 24 I= 24 225,268
2/3
= 79.138 m3/det
IV - 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya
4.4.2 Analisis Debit Limpasan Dengan Metode Rasional Analisis debit limpasan pada studi ini menggunakan persamaan debit limpasan rasional. Rumus yang digunakan berdasarkan persamaan debit limpasan rasional yaitu: Q = 0,278. C. I. A Data-data pada DAS Cirarab yang dipakai dalam perhitungan adalah sebagai berikut : 1. DAS Cirarab Luas DAS = 161 km2 Intensitas hujan (I) = 1.484 mm Nilai C rata-rata didapatkan = 0,45 Perhitungan debit limpasan permukaan (Q1,01) pada lokasi DAS Cirarab adalah sebagai berikut: Q1,01 = 0,278 x 0,45 x 1.484 x 161 Q1,01 = 29.890 m3/detik 2. DAS Cirarab yang ditinjau (Kec. Periuk) Luas DAS = 107.470 km2 Intensitas hujan (I) = 1.484 mm Nilai C rata-rata didapatkan = 0,45 Perhitungan debit limpasan permukaan (Q1,01) pada lokasi DAS sungai adalah sebagai berikut: Q1,01 = 0,278 x 0,45 x 1.484 x 107.470 Q1,01 = 19.952 m3/detik
IV - 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya Rekapitulasi hasil perhitungan debit limpasan permukaan DAS Cirarab dan DAS sungai yang Ditinjau disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.10. Debit limpasan DAS Cirarab Intensitas Hujan (mm) No. Kala Ulang
Q Rasional (m3/det)
Luas DAS 161 km²
Luas DAS 107.470 km²
Luas DAS 161 km²
Luas DAS 107.470 km²
1
1,01 th
1.484
1.484
29.890
19.952
2
2 th
6.258
6.258
126.043
84.135
3
5 th
9.495
9.495
191.239
127.655
4
10 th
11.543
11.543
232.485
155.187
5
25 th
13.992
13.992
281.808
188.111
Sumber: Hasil Analisis
4.4.3 Luas Penampang Sungai Cirarab Bentuk penampang sungai didapat dari salah satu potongan melintang pada gambar 4.1 gambar potongan melintang: 1. Luas Penampang CP.0 – CP.1. Ketinggian rata – rata sungai h = 4.000 m
1
m = 0.108
h
m b
b = 11.50 m Luas Penampang (A)
= (b+m.h).h
Bentuk penampang trapezoid (Lampiran 6)
= 47.726 m2 = b + 2h (m2+1)0.5
Keliling Basah (P)
= 19.546 m2 Jari – jari Hidrolis (𝑅) =
𝐴 𝑃
= 2.442 m IV - 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab IV Analisis Hidrologi dan Perhitungannya
Kecepatan Aliran (𝑉) =
1 𝑛
𝑥𝑅
2⁄ 1 3 𝑥𝑆 ⁄2
= 2.867 m/det Debit Sungai Q1 Q=AxV = 47.726 x 2.867 = 136.831 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡 2. Luas Penampang CP.200 – CP.201. Ketinggian rata – rata sungai h = 4.000 m
1
m = 0.108
h
m b
b = 14.00 m Luas Penampang (A)
= (b+m.h).h
Bentuk penampang trapezoid (Lampiran 7)
= 57.726 m2 = b + 2h (m2+1)0.5
Keliling Basah (P)
= 22.046 m2 Jari – jari Hidrolis (𝑅) =
𝐴 𝑃
= 2.618 m Kecepatan Aliran (𝑉) =
1
𝑥𝑅 𝑛
2⁄ 1 3 𝑥𝑆 ⁄2
= 3.004 m/det Debit Sungai Q1 Q=AxV = 47.726 x 2.867 = 173.393 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡 IV - 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/