Quality System
Environmental System
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
Enhancing Capacity to Achieve the Goal
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk
Laporan Komisaris Utama Report from The President Commisioner
the so-called “ Although multidimensional crises have
brought about an as-if-neverending turmoil, ACC is still optimistic about its getting out of the turbulence smoothly.
“
Johannes Budisutrisno Kotjo President Commissioner
2
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear shareholders,
Sebagaimana digariskan dalam Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas maka kami Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kebijakan dan pengurusan Perseroan secara cermat dan konstruktif.
As regulated in Law No. 40/2007 of Limited Liability Company, we the Board of Commissioners have conducted our function of control and supervision towards Company’s policy and management prudently and constructively.
Kinerja Perseroan sepanjang tahun 2011 menunjukkan peningkatan dan pencapaian yang baik dan terus bertumbuh hal ini terbukti dari adanya penurunan nilai kerugian Perseroan sebanyak 53,62% dari tahun sebelumnya. Beberapa faktor indikasi usaha lainnya rata-rata menunjukkan peningkatan yang cukup memadai sebagaimana tergambar dalam laporan keuangan Perseroan.
During 2011, the company’s performance was showing a significant growth and achievement and is still in an ongoing increase. Such development is proven by a 48%-decrease of Company’s loss compared to that of in the previous year. Other indicative factors averagely have demonstrated a fair improvement as well, as depicted in company’s financial highlights below.
Industri tekstil adalah industri yang sensitif terhadap krisis ekonomi nasional maupun Internasional. Krisis yang terjadi di Eropa juga berdampak terhadap industri kami. Namun Perseroan dengan segenap kemampuan dan semangat untuk terus maju berhasil membuat Perseroan tetap bertumbuh dalam kerentanannya terhadap pengaruh kirisis tersebut. Walau terpaan badai krisis multi
Textile industry is a vulnerable one due to the fact any economic crises, either nationally or internationally always has some impact on it. Economic crises taken place all over Europe surely had some blow on our industry. Nevertheless, with all efforts and spirits inherent within, the Company had made it to manage its growth despite its vulnerability.
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
dimensi seakan tidak pernah hilang ACC tetap optimis untuk bisa keluar dari badai krisis ini dengan baik. Upaya tersebut bukanlah tanpa hasil, terbukti dari penjualan Produk ACC yang mengalami peningkatan dari Rp 1.723.96 miliar menjadi Rp 1.957.04 miliar. Nilai ekspor produk tekstil meningkat sebesar 30,89%. Sebagai industri padat karya Perseroan relatif berhasil meredam gejolak yang timbul dari segi ketenagakerjaan. Hal tersebut merupakan bukti bahwa Perseroan sangat memberikan perhatian terhadap kesejahteraan para pekerja terutama di pabrik kami di Bawen. Hal tersebut merupakan suatu hal yang patut kita syukuri. Pada akhir 2011 ACC dinobatkan sebagai salah satu penerima Anugerah Industri Hijau dari Presiden Republik Indonesia. Penganugerahan tersebut merupakan bukti bahwa aspek lingkungan adalah satu hal yang menjadi perhatian dalam pengelolaan pabrik kami.
Although the so-called multidimensional crises have brought about an as-if-never-ending turmoil, ACC is still optimistic about its getting out of the turbulence smoothly. Such effort of course has shown its positive results. It is evidenced by the increase of our sales from that of Rp 1,723960 billions to that of Rp 1,957040 billions. Moreover, textile export value has increased to the extent of 30,89%. As a labor-intensive industry, our Company has been relatively successful in handling all issue related to employment welfare. This also becomes an evidence of our concern towards our workers’ welfare, especially regarding to those of working at our factory in Bawen. It is the thing that we all shall be grateful. In the end of 2011, ACC was granted a Green Industry Award from the President of the Republic of Indonesia. This award also becomes an indisputable proof that environment-related issue is one of our utmost considerations in operating our factory.
Para pemegang Saham yang terhormat,
Dear shareholders,
Selama tahun 2011 ACC terus berupaya menancapkan kukunya di kancah global dengan melaksanakan berbagai upaya efisiensi di segala lini bisnsis dengan tetap menjunjung tinggi faktor kualitas Produk Tekstil. Upaya lain adalah revitalisasi mesin mesin Produksi agar tercipta Produk Tekstil yang berkualitas dunia yang pada akhirnya masyarakat konsumen pengguna tekstil dunia akan memilih kami sebagai mitra terpercaya. Mewakili Dewan komisaris dapat kami sampaikan bahwa kami selalu menciptakan sinergi yang baik dengan Dewan Direksi sesuai dengan azas Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Sinergi yang baik tersebut InsyaAllah membuahkan hasil yang maksimal di masamasa sulit ini.
During 2011, ACC was keeping on trying to establish its existence globally by conducting efficiency in its all business lines whereas still upholding the high quality of its textile product. Another endeavor carried out was to revitalize our machineries in order to produce a more worldwide-quality products. In the end, such attempt would beneficially trigger worldwide reliance so that world textile community would prefer us to be their reliable partner. On behalf of the Board of Commissioners, let us address here that we always synergize beneficially with the Board of Directors according to the principles of Good Corporate Governance. Such constructive synergy would, hopefully, provide a maximum result during this difficult time.
PT Apac Citra Centertex Tbk
3
Sebagai Perusahaan Publik, Perusahaan tidak melepaskan tanggungjawabnya dari pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang didasari oleh keinginan untuk tumbuh bersama masyarakat dan menjadi Perusahaan yang dapat memberikan kesejahteraan bagi semua pihak. Programprogram CSR tersebut diimplementasikan dalam bentuk kegiatan keagamaan, pendidikan, olah raga dan aktivitas-aktivitas sosial yang kami dedikasikan khususnya untuk masyarakat di sekitar pabrik dan masyarakat Indonesia pada umumnya sebagai bagian dari stakeholder kami. Semoga keharmonisan yang terbina dari program CSR tersebut akan membuahkan hasil yang baik pula untuk kinerja Perseroan. Pada akhirnya atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tulus kepada seluruh jajaran, Dewan Direksi, Manajemen dan seluruh staf atas dukungan selama ini. Kami juga menghaturkan banyak terima kasih kepada para pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan kepada perseroan. Dengan dukungan dan kepercayaan tersebut kita semua optimis akan mendapatkan prestasi yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Johannes Budisutrisno Kotjo Presiden Komisaris
4
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
As a Public Company, we assuredly would not abandon our responsibility to carry out a Corporate Social Responsibility (CSR) in order to deliver welfare to all. These CSR Programs have been implemented in many religious events, sports and other social activities that we dedicate to our factory’s community neighbors, especially, and to Indonesian people, generally, as parts of our stakeholders. We wish that the harmony created by these programs would be fruitful towards the Company’s performance ahead. Last but not least, on behalf of the Board of Commissioners, we thank and address our sincere appreciation to all members of the Board of Directors, Management and staffs for their support all this time. We also thank our shareholders to their trust to the Company. With such support and trust, we all are optimistic of accomplishing more achievement in the years ahead.
Johannes Budisutrisno Kotjo President Commissioner
Laporan Presiden Direktur Report from The President Director
optimism to achieve the “ Our Company’s goal, i.e. gaining
profit, of course, has been continuously lodged in all of our organization lines.
“
Benny Soetrisno President Director
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear shareholders,
Puji Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang berkat Rahmat dan Karunia serta Nikmat-Nya hingga saat ini Perseroan tetap bertumbuh dan eksis sebagai salah satu Industri Tekstil Indonesia yang telah mendapat tempat di mata pasar nasional maupun internasional.
With much grateful to Allah swt due to His blessings, gifts and graces, I address here that until now the Company is still growing and existing, as one of Indonesia’s textile industry well-known both nationally and internationally.
Tahun 2011 merupakan tahun dimana Perseroan memberdayakan segenap potensi untuk mencapai tujuannya menjadi salah satu Industri Tekstil dunia yang tetap diakui keberadaannya baik secara nasional maupun internasional (Enhancing Capacity to Achieve the Goal). Walaupun upaya tersebut belum membuahkan keuntungan sebagaimana yang telah kami targetkan, namun beberapa kenaikan di beberapa lini usaha merupakan bukti bahwa kami sudah berada pada jalur yang kami cita-citakan. Nilai kerugian Perseroan tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 53,62% dibanding tahun lalu. Total penjualan tahun 2011 juga mengalami peningkatan sebesar 13,52% dibanding tahun lalu.
Year 2011 was the year when the Company enhanced all its capacities to achieve its goal of becoming one of worldwide textile industry whose existence is acknowledged either nationally or internationally. Although such efforts have not yet resulted to the extent we initially intended, various improvement in some of our business lines have been the evidences that we are on the right track already. The Company’s total loss had significantly decreased, i.e. by 53,62% compared to that of in the preceding year. Our total sales have also increased in 2011 by 13,52% compared to that of during the previous year.
PT Apac Citra Centertex Tbk
5
Ekspor Perseroan tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 30,89 %. Sedangkan untuk penjualan nasional tahun 2011 juga mengalami sedikit penurunan sebesar 26,32 milyar. Rincian tentang beberapa penurunan tersebut dapat dilihat pada Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2011 ini. Tidak dapat dipungkiri krisis ekonomi yang terjadi di kawasan Amerika dan Eropa berdampak cukup signifikan bagi Perseroan yang memiliki Pasar di Eropa dan Amerika Serikat. Namun kondisi tersebut tidak membuat kami larut dalam kegalauan ekonomi dunia, Perusahaan justru berupaya untuk membuka pasar ekspor dikawasan middle east seperti Arab Saudi, Bahrain, Qatar dan lain-lain. Kondisi ekonomi nasional yang relatif membaik merupakan momentum yang tidak disia-siakan oleh Perseroan dengan memberikan ruang market yang lebih luas bagi pangsa pasar nasional.
6
The Company’s export in 2011 has also gained a 30,89%-increase while our national sales have raised by Rp 26,32 billion. The details could be witnessed on the Company’s 2011 Financial Report. It was not a debatable issue that economic crises taking place in the US and all over Europe had had a significant impact on the Company whose markets is also in those regions. Nonetheless, such global economical tumult did not drown us. Instead, we had struggled to open Middle East’s markets such as those of in Saudi Arabia, Bahrain and Qatar. Furthermore, our national economic circumstance which relatively had recovered was a great momentum as well, which we absolutely had not wasted by delivering a broader opportunity for domestic market.
Rasa optimisme untuk meraih goal Perseroan meraih keuntungan terus kami tanamkan pada seluruh lini organisasi. Keyakinan terhadap masih prospektifnya Industri tekstil Indonesia merupakan kata kunci. Sepanjang manusia masih merasakan panas dan dingin dan masih memiliki rasa malu maka Industri Tekstile akan tetap menjadi Industri yang prospektif. Jumlah penduduk dunia yang mencapai +/- 7 milyar merupakan peluang yang sangat terbuka untuk memenuhi sandang penduduk dunia tersebut.
Our optimism to achieve the Company’s goal, i.e. gaining profit, of course, has been continuously lodged in all of our organization lines. The reliance that textile industry is still a prospective one is the key word, since as long as human beings still have a sense towards the weather whether of the hot or the cold and of feeling ashamed of being undressed, textile industry would prevail. World population about to reach seven billions also becomes the reason why we remain in this business. It would definitely be an widely-open market in order to comply with the need of clothing.
Dalam menyongsong tahun 2012, Perseroan tetap melakukan perbaikan yang berkelanjutan di seluruh lini bisnis (continuous improvement). Oleh karena itu tahun 2012 merupakan tahun yang akan penuh dengan tantangan yang masih tetap tidak bisa lepas dari situasi ekonomi nasional maupun dunia. Potensi Kenaikan BBM dan tarif dasar listrik merupakan situasi ekonomi nasional yang harus disongsong dengan solusi kreatif dan tepat guna. Untuk itu, sejak awal tahun, manajemen telah memutuskan
In welcoming the 2012, the Company is still maintaining its continuous improvement in all its business lines. The 2012 would be inevitably the year full of challenge in which we still could not be detached from both national and global economic condition. Fuel and electricity hike would be a national economic circumstance of which we have to be prepared by finding out a more creative and proficient solution. Hence, since the beginning of the year, our management has decided that efficiency
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
bahwa efisiensi dan revitalisasi mesin produksi yang ditopang dengan sumber daya manusia yang handal adalah kunci keberhasilan di tahun 2012. Pemikiran –pemikiran bisnis yang visioner mulai kami coba untuk kembangkan dengan menjajaki rencana investasiinvestasi baru apabila terdapat momentum yang tepat. Kebijakan efisiensi akan dijalankan secara menyeluruh dalam lingkungan perusahaan. Dari segi produksi untuk menghasilkan produk tekstil yang berkualitas dunia, revitalisasi mesin Produksi merupakan kebijakan Perusahaan yang terus menerus diupayakan. Disamping itu pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas baik dari aspek mental dan kompetensi akan terus di jalankan. Dukungan dari para pemegang saham dan seluruh stakeholder sangat kami butuhkan untuk mewujudkan goal Perusahaan tersebut. Semoga dengan niat untuk tumbuh bersama yang disertai dengan Doa kepada ALLAH SWT apa yang kita cita-citakan bersama dapat terwujud yang memberikan kesejahteraan bagi kita semua. Kami yakin dan percaya bahwa sinergi yang harmonis antara para pemegang saham serta dukungan seluruh stakeholder dengan manajemen perusahaan serta karyawan akan mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik dan optimal di tahun 2012. Akhir kata, kepada semua stakeholder dan karyawan kami menyampaikan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan selama ini.
and revitalization of machineries, supported by reliable human resources, is the 2012-key to success. Visionary business plans also have been on the mind and start to be established by probing new investments whenever the momentum comes. The policy towards efficiency would be wholly customary all over the company. From the production viewpoint, to produce world-quality fabrics, machinery revitalization is the Company’s must-do, which is still on going. Besides, high quality human resources establishment and development either of their mental aspect or their competence would sustainably be continued. The support from all shareholders as well as stakeholders is all we need to make our goal come true. Hopefully, with the keenness to grow together, as well as by always praying to Allah swt, what we jointly wish would be all fulfilled, in order to deliver welfare to all of us. We surely believe that a harmonic synergy among shareholders, with the support from all stakeholders, management and staffs, would result with a better performance in 2012. Last but not least, to all stakeholders and staffs, we thank you all for your overall cooperation.
Benny Soetrisno President Director
Benny Soetrisno Presiden Direktur
PT Apac Citra Centertex Tbk
7
Visi dan Misi Perusahaan Corporate Vision and Mision
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk
Visi Perusahaan : Visi dari PT Apac Citra Centertex Tbk adalah keberhasilan perusahaan meraih posisi yang merupakan kristalisasi dari idealisme dan obsesi perusahaan yang berniat menempatkan diri sebagai Center of Excellence.
Misi Perusahaan : •
•
•
Menjamin hak dan kepentingan para pemegang saham, karyawan, kreditur, mitra bisnis dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan perekonomian daerah dan nasional. Ikut berpartisipasi membantu mempromosikan daya saing Indonesia dalam persaingan global yang semakin ketat.
Corporate Vision: The vision of PT Apac Citra Centertex Tbk is to be successful in gaining such position the result of crystallization of its idealism and obsession to place itself at the Center of Excellence.
Corporate Missions: • To uphold the rights and interests of shareholders, employees/staffs, creditors, business partners and others concerning with the Company. • To contribute more in developing local economy as well as that of national economy. • To participate in promoting Indonesia’s competitiveness within a stronger global competition.
PT Apac Citra Centertex Tbk
9
Data Perseroan Company’s Data
10
Struktur Pemegang Saham :
Shareholders Structure
Saham Seri A (Nominal Rp 1.000) : PT Apac Century Corporation = 18,76% PT Intiperkasa Wirasentosa = 1,18% PT Krida Bhumi Raya = 1,01% Masyarakat = 15,51%
Serie A Stock (Nomination Rp 1,000) : PT Apac Century Corporation = 18.76% PT Intiperkasa Wirasentosa = 1.18% PT Krida Bhumi Raya = 1.01% Public = 15.51%
Saham Seri B (Nominal Rp 250) : Growth Solution Ltd. = 58,77% Masyarakat = 4,77%
Serie B Stock (Nomination Rp 250) : Growth Solution Ltd. = 58.77% Public = 4.77%
Tanggal Pencatatan : Penawaran Umum Perdana Seluruh Modal Disetor Penawaran Umum Terbatas Saham Bonus I Saham Bonus II Penawaran Umum Terbatas II Tanpa HMETD
Date of Listing : Initial Public Offering Paid in Capital Limited Public Offering Bonus Stock I Bonus Stock II Limited Public Offering Without HMETD
20-10-1989 10-07-1990 23-08-1990 16-06-1994 18-09-1995 26-07-1996 18-06-2004
October 20, 1989 July 10th, 1990 August 23rd, 1990 June 16th, 1994 September 18th, 1995 July 26th, 1996 June 18th, 2004
Jenis Produk : Benang Tenun Kain Mentah Lembaran Kain Denim Pakaian Jadi
Product Items : Yarn Grey fabric Denim fabric Garment
Tujuan Ekspor : Uni Eropa, Asia, Amerika Serikat, Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah, Australia & Selandia Baru.
Export Destination: European Union member countries, the US, Latin American, Africa, the Middle East, Australia and New Zealand.
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
Riwayat Singkat Perusahaan Company’s Brief History
1987 • Berdiri di Jakarta dengan nama ‘PT Mayatexdian Industry’- bidang usaha Industri Garmen. 1989 • IPO sebanyak 2,5 juta saham (29,4%) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) menghasilkan dana Rp 27,50 miliar. Kode Saham ”MYTX”.
1987 • Established in Jakarta under the name of “PT Mayatexdian Industry” – field of business: garment. 1989 • Released an IPO of 2.5 million stocks (29.4%) at Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX). Managed to gain Rp 27.5 billion. Stock code: “MYTX”.
1990 • Pencatatan 6 juta saham. Total seluruh saham MYTX tercatat di bursa menjadi 8,5 juta saham. • Penawaran Umum Terbatas I (1:1) menghasilkan dana Rp 70,55 miliar.
1990 • Listed 6 million stocks. Total of all stocks “MYTX” listed on the stock to 8.5 million shares. • Limited Public Offerings I (1:1), managed to gain Rp 70.55 billion.
1994 • Perubahan Pemilikan Saham Utama dan penerbitan Saham Bonus I (1:3) 51 juta saham.
1994 • Principle stockholders changed and Bonus Share Issuance I (1:3) in sum of 51 million shares.
1995 • Perubahan Pemegang Saham Utama dan penerbitan Saham Bonus II (2:1) 34 juta saham. • Parubahan nama Perseroan menjadi PT Apac Centertex Corporation Tbk.
1995 • Principle stockholders changed and of Bonus Share Issuance II (2:1) in sum of 34 million shares. • Company’s name changed into PT Apac Centertex Corporation Tbk.
PT Apac Citra Centertex Tbk
11
1996 • Penawaran Umum Terbatas II (4:16) dengan (16:3) waran melekat (76,5 juta) menghasilkan dana Rp 408 miliar. • Akuisisi 94,12% saham PT Apac Inti Corpora (Industri Tekstil), Jakarta • Relokasi – Pabrik Garmen Perseroan dari Jakarta ke Semarang.
1996 • Limited Public Offerings II (4:16) with (16:3) attached warrants (76.5 million), managed to gain Rp 408 billion. • Acquisition of 94.12% of PT Apac Inti Corpora’s shares (textile industry), Jakarta • Relocation of garment factory from Jakarta to Semarang.
2000 • Perubahan nama Perseroan menjadi ‘PT Apac Citra Centertex Tbk’.
2000 • Company’s name changed into “PT Apac Citra Centertex Limited”.
2001 • Mei. Jumlah konversi waran menjadi saham sebanyak 24.666.577 saham. Seluruh saham MYTX tercatat di Bursa berjumlah 534.666.577 saham.
2001 • May. The number of warrants conversion into shares total 24,666,577 shares. All MYTX shares were listed on the Stock Exchange amounted to 534,666,577 shares.
2003 • September. Relokasi Tahap-I, mesin-mesin produksi Garmen Perseroan dari Kawasan Berikat ‘TEPZ’ Semarang ke Kawasan Berikat PT Inti Sukses Garmindo di Bawen. • 22 Desember 2003. perubahan Anggaran Dasar Perseroan yaitu Jenis saham Perseroan berubah menjadi Saham Seri A (nominal Rp 1.000) dan Saham Seri B (nominal Rp 250), masing-masing memiliki hak yang sama dan sederajat – berlaku efektif tanggal 15 Maret 2004. • Peningkatan Modal Disetor Perseroan tanpa HMETD sebesar Rp 233 miliar dengan menerbitkan 932 juta Saham Seri B untuk Growth Solution Ltd. – dalam rangka realisasi restrukturisasi utang perseroan melalui konversi. • 30 Desember 2003. realisasi restrukturisasi utang di PT Apac Inti Corpora (AIC), anak perusahaan, dampak terjadinya dilusi terhadap pemilikan saham Perseroan di AIC dari 94,12 % menjadi 51%. 2004 • Juni. Pencatatan 932.000.000 saham Seri B berasal dari penerbitan saham tanpa HMETD. Seluruh saham MYTX tercatat di Bursa berjumlah 1.466.666.577 saham, terdiri dari Saham Seri A 534.666.577 (nominal Rp 1.000) dan Saham Seri B 932.000.000 (nominal Rp 250). • September. Relokasi Tahap-II pemindahan mesinmesin produksi Garmen Perseroan dari Kawasan Berikat TEPZ Semarang ke Kawasan Berikat PT Inti Sukses Garmindo di Bawen.
12
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
2003 • September. Relocation Phase I: garments production machineries from Bonded Zone of “TEPZ” to Semarang Bonded Zone of PT Inti Success Garmindo in Bawen. • December 22, 2003. Amendment of Statutes, i.e. share type changed into Seri A shares (par value of Rp 1,000) and Seri B shares (par value USD 250). Each was to have same and equal rights. Effective date of putting it into effect: March 15th, 2004. • Increase in Paid in Capital without Rights Issue in the amount of Rp 233 billion by issuing 932 million of Series B shares for Growth Solution Ltd. : in order to implement the realization of debt restructuring through conversion. • December 30, 2003. Realization of debt restructuring of PT Apac Inti Corpora (AIC), a subsidiary, as an impact of Company’s share ownership dilution of in AIC from 94.12% to 51%. 2004 • June. Listing 932 million of Seri B shares, derived from the share without Rights Issue. All MYTX shares listed on the Stock Exchange total 1,466,666,577 shares, consisting of Seri A share 534 666 577 (par value USD 1,000) and Seri B share 932 million (par value USD 250). • September. Relocation Phase II: garments production machineries from Bonded Zone of “TEPZ” to Semarang Bonded Zone of PT Inti Success Garmindo in Bawen.
2005 • Secara bertahap Perseroan menghentikan kegiatan operasional industri pakaian jadi, karena mesinmesin produksi sudah tua, tidak produktif dan tidak ekonomis lagi dioperasikan. • Januari. Perseoran melakukan investasi penyertaan saham 13% di PT Inti Sukses Garmindo (ISG) bidang usaha industri Garmen, kemudian bulan September 2005 ditingkatkan menjadi 22,5%. • April. Perseroan melakukan investasi penyertaan saham 31% di PT Apac Pavindo Lestari (APL) bidang usaha Umum. 2006 • Realisasi MCB (Mandatory Convertible Bond) AIC senilai Rp 222.000.000.000 dikonversi menjadi saham untuk pemiliknya, Nation Soul Limited, yang berdampak terjadinya dilusi terhadap saham Perseroan di AIC dari 51% menjadi 42,69 %. 2008 • Perubahan anggaran Dasar PT Apac Citra Centertex Tbk yang disesuaikan dengan undang-undang perseroan No.40 tahun 2007, pada tanggal 15 September 2009, Pada Tanggal 18 Agustus 2008, saldo hutang milik Nation Soul Limited direstrukturisasi sejumlah Rp 33.000.000.000 dikonversi menjadi saham Apac Inti Corpora, sehingga kepemilikan Saham perusahaan di Apac Inti Corpora turun dari 42,69 % menjadi 41,68 %. 2009 • Bulan September 2009 Penjualan seluruh kepemilikan atas Saham yang dimiliki Perseroan dalam PT Pura Golden Lion kepada Lenzing AG sebesar 140 saham atau 40%.
2005 • Gradually ceased the operation activities of apparel industry as the production machineries were old, unproductive and no longer economical to operate. • January. The Company carried out an investment in shares of stocks of 13% at PT Inti Success Garmindo (ISG), business field: garment industry. In September, the investment was increased up to 22.5%. • April. The Company carried out an investment in shares of stocks of 31% at PT Apac Pavindo Lestari (APL), business field: general. 2006 • Realization of MCB (Mandatory Convertible Bond) of AIC valued at USD 222 billion, converted into shares to the owner, i.e. Soul Nation Limited. The impact was Company’s stock dilution at AIC from 51% to 42.69%. 2008 • PT Apac Citra Centertex Tbk Primary Statutes changed, customized to the Law No.40 /2007 on September 15, 2009. On August 18, 2008, the outstanding balance of Nation Soul Limited was restructured and into converted into Apac Inti Corpora’s shares equal to Rp 33 billion so that AIC’s ownership of Company shares diluted from 42.69% to 41.68%. 2009 • September 2009. Company released its entire share ownership at PT Pura Golden Lion to Lenzing AG of 140 shares or equal to 40%.
PT Apac Citra Centertex Tbk
13
Profil Perseroan Company Profile
Sebagai perusahaan publik yang didirikan tahun 1987 di Jakarta, bergerak di bidang industri garmen untuk ekspor, ACC telah mencatatkan sahamnya di BEJ dan BES pada Tahun 1989. Selama periode 1990 – 1996 ACC telah mengalami dua kali perubahan Kepemilikan Saham Utama, dua kali Right Issue, dua kali Penerbitan Saham Bonus.
Known as a public corporation, the company was established in 1987 in Jakarta. It focused in garment industry for exportation and, in 1989, listed its stocks in JSX as well as in SSX. During a period of 1990-1996, ACC experienced changes in its majority shareholdings, rights issuance, and share bonus issuance, twice, respectively.
Restrukturisasi ACC secara komprehensif dan fundamental dilakukan pada tahun 1996. Tujuannya adalah untuk mereposisi struktur usaha dan investasinya dengan melakukan dua langkah strategis. Pertama, menggabungkan seluruh aset alat-alat produksi anak perusahaan beserta induk perusahaan, Kedua, mengakuisisi 94,12% saham PT Apac Inti Corpora (AIC), sebuah industri tekstil terpadu berlokasi di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
A comprehensive and fundamental restructuring of ACC was conducted in 1996. Its aim was to reposition ACC’s business structure and investment by applying two strategic steps. First, ACC integrated all its subsidiaries’ assets consisting of its means of production with those of principal. Secondly, ACC acquired 94.12% of shares of PT Apac Inti Corpora (AIC), a textile industry located in Bawen, Semarang regency, Central Java.
Reposisi tersebut telah menghantarkan Perseroan menjadi salah satu Grup Tekstil berskala besar di Indonesia. Struktur industri Grup Apac meliputi sektor industri hulu sampai hilir memproduksi benang tenun, kain mentah lembaran, kain denim dan kain jadi berkualitas ekspor.
The reposition had made the Company one of the big scale textile holding companies in Indonesia. Apac Group’s industrial structure comprises upstream and downstream industries, as well as produces yarns, raw fabrics in sheets, denim and export-quality finished fabrics.
Pada tahun 2003 Grup Apac berhasil menuntaskan restrukturisasi utang dengan krediturnya dengan cara mengkonversi sebagian utang menjadi saham. Dengan demikian terjadi penambahan modal disetor, baik didalam Perseroan maupun di salah satu anak Perseroan (AIC). Pasca restrukturisasi utang hingga 2006, posisi keuangan Apac berangsur-angsur dapat diperbaiki. Namun disisi lain pabrik garmen Perseroan masih beroperasi dengan mesin-mesin tua yang dinilai sudah tidak produktif dan tidak ekonomis lagi. Industri Tekstil salah satu anak Perseroan adalah AIC, yang masih beroperasi dengan mesin-mesin lama dengan teknologi yang semakin ketinggalan dibanding dengan pesaing-pesaing yang beroperasi dengan mesin-mesin modern. Apabila tidak segera diatasi, akan mempengaruhi daya saing produk-produk Apac yang selama ini sudah dikenal di pasar dunia di 5 benua.
In 2003, Apac Group managed to restructure its debt by converting some parts of its debt into shares. Hence, there had been an additional paid-in capital, not only for the Corporation but also in one of its primary subsidiaries (AIC). Afterwards, until 2006 Apac’s financial position had gradually fixed.
Periode Tahun 2005 – 2007 perseroan mengambil langkah-langkah strategis.
Unfortunately, Company’s existing garment factory at that time was still utilizing old, unproductive, noneconomical machineries. One of the Corporation’s subsidiaries still existing was AIC, a textile line still back then functioning old machineries of obsolete technology. It was certainly a backwardness compared to those of our competitions running sophisticated, modern machineries. Otherwise such problem was soon to be solved, APAC’s product competitiveness which had been well-known in global market – it had been exported to five continents all over the world -would get influenced. Given the situation, during 2005 – 2007, the Company took several strategic steps.
Pertama, Perseroan menghentikan seluruh kegiatan operasional pabrik Garmen ACC dan melakukan Investasi Penyertaan Saham di perusahaan
First, the Company ceased all ACC’s garment factory operational activities and carried out an investment of shares in similar companies (those of
PT Apac Citra Centertex Tbk
15
lain dibidang industri sejenis (TPT). Kedua, Perseroan akan melakukan restrukturisasi dan peremajaan mesinmesin Tekstil AIC secara bertahap. Tingkat biaya listrik yang lebih ekonomis. Dengan memiliki keunggulan infrastruktur tekstil terpadu modern berskala besar yang sanggup bersaing lebih intensif di pasar domestik, regional maupun internasional. Sejak Tahun 2006, bidang usaha inti Perseroan berubah menjadi “ Perusahaan Investasi” sebagai perusahaan induk. Untuk itu maka ACC dapat memfokuskan diri dalam melakukan fungsi pengendalian dan pengembangan bagi anak-anak perusahaannya. Struktur investasi Perseroan hingga saat ini adalah sebagai berikut: PT Apac Inti Corpora (41,68%), PT Apac Pavindo Lestari (31%) dan PT Inti Sukses Garmindo (22,5%).
16
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
textile and textile product). Second, the Company conducted a gradual restructuring and rejuvenating for AIC’s textile machineries. This included AIC’s infrastructure development towards alternative energy (such as coals) in order to reduce electricity cost. By its integrated, modern, top-quality, high scale textile infrastructure; hopefully, AIC would be able to compete more intensively within domestic, regional and international markets. Since 2006, the Corporation’s core business has been changed into an “investment company”. Yet it also was plotted to run a Principal function. Therefore AIC could focus on carrying out its control and development functions to its subsidiaries. Furthermore, the Company’s investment structure has been as following: PT Apac Inti Corpora (41.68%), PT Apac Pavindo Lestari (31%) and PT Inti Sukses Garmindo (22,5%).
Struktur Pemegang Saham Shareholding Structure
PT Apac Century Corp.
PT Intiperkasa Wirasentosa
PT Krida Bhumi Raya
Growth Solutions Limited
Masyarakat (Public)
18.76 %
1.18%
1.01%
58.77%
20.28%
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk
41.68%
Nation Soul Limited
Solomon Profit Limited
KoperasiKoperasi (Cooperatives)
33.80%
19.53%
5%
PT Apac Inti Corpora
22.5%
31%
PT Inti Sukses Garmindo
PT Apac Pavindo Lestari
10%
PT Indotex Bangun Bersama
PT Apac Citra Centertex Tbk
17
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010
Consolidated Statements of Financial Position December 31, Period 2011 dan 2010 (Rp Miliar)
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
ASET
ASSETS
Aset Lancar
454.58
386.75
399.63
611,84
675,91
512,14
572,05
Aset Tidak Lancar Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Jumlah ASET
Current Assets Noncurrent Assets
13.94
10.76
9.93
34,56
33,28
33,67
31,87
Investments in shares of stock
1,329.03
1,438.99
1,273.91
1.407,85
1.496,18
1.576,77
1.668,63
Property and equipment-net of accumulated depreciation
50.84
46.43
119.93
121,81
130,06
111,94
127,22
1,848.39
1,882.93
1,803.40
2.176,06
2.335,43
2.234,51
2.399,77
LIABILITAS DAN EKUITAS
Other Assets TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY
Liabilitas Lancar
978.51
891.43
973.84
1.336,38
1.135,44
833,80
864,68
Liabilitas Tidak Lancar
806.10
804.08
747.11
734,36
760,20
836,53
1.195,20
Noncurrent Liabilities
1,784.61
1,695.51
1,720.95
2.070,74
1.895,64
1.670,33
2.059,88
TOTAL LIABILITIES
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
49.34
124.77
59.69
95,74
293,76
367,76
205,19
Non - Controlling Interest
EKUITAS
14.45
62.65
22.76
9,58
146,03
196,42
134,70
EQUITY
1,848.39
1,882.93
1,803.40
2.176,06
2.335,43
2.234,51
2.399,77
Jumlah LIABILITAS
Jumlah LIABILITAS DAN EKUITAS
20
(Rp Billion)
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
Current Liabilities
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember, Periode 2011 dan 2010 Consolidated Statements of Comprehensive Income For the Years Ended on December 31, Period 2011 and 2010 (Rp Miliar)
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
(Rp Billion)
PENJUALAN BERSIH
1,957.04
1,723.96
1,487.92
1.908,00
2.595,36
2.216,60
2.303,03
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
1,918.27
1,653.59
1.937.77
2.363,98
2.061,20
2.119,20
COST OF GOODS SOLD
38.77
70.37
63.27
(29,77)
231,38
155,41
183,83
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA
121.64
147.21
127.37
170,91
182,36
145,37
179,89
OPERATING EXPENSES
LABA (RUGI) USAHA
(82.87)
(76.84)
(64.10)
(200,68)
49.02
10,04
3,93
Penghasilan (Beban) Lain-lain
(61.81)
(109.31)
41.01
(277,62)
(139,31)
(6,81)
(140,82)
3.17
0.32
(0.23)
15,33
7,61
5,00
2,95
(141.50)
(185.82)
(23.32)
(462,97)
(82,68)
8,22
(133,93)
INCOME (LOSS) BEFORE TAX
20.98
(47.56)
0.45
95,50
(41,74)
(5,86)
(41,06)
DIFFERED TAX (EXPENSES) BENEFIT - NET
(120.52)
(233.38)
(22.87)
(367,47)
(124,43)
2,36
(175,00)
NET INCOME (LOSS)
LABA KOTOR
Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK TANGGUHAN BERSIH LABA (RUGI) BERSIH
1,424.65
PENDAPATAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF LAIN
GAIN (LOSS) FROM OPERATIONS Other Income (Expenses) Share in net income of associates
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
Selisih kurs penjabaran
(3.11)
338.35
-
-
-
-
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
(123.63)
104.97
(22.87)
(367,47)
(124,43)
2,36
Translation adjusment (175,00)
LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) NET INCOME (LOSS) ATTRIBUTABLE TO :
Pemilik Entitas Induk
(46.91)
(101.14)
13.19
(145.03)
(50.41)
1.77
(94.92)
Owners of the company
Kepentingan non-pengendali
(73.61)
(132.24)
(36.06)
(222.44)
(74.02)
0.59
(80.08)
Non-controlling interest
(120.52)
(233.38)
(22.87)
(367.47)
(124.43)
2.36
(175.00)
JUMLAH PENDAPATAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) ATTRIBUTABLE TO :
Pemilik Entitas Induk
(48.20)
39.89
13.19
(145.03)
(50.41)
1.77
(94.92)
Owners of the company
Kepentingan non-pengendali
(75.43)
65.08
(36.06)
(222.44)
(74.02)
0.59
(80.08)
Non-controlling interest
(123.63)
104.97
(22.87)
(367.47)
(124.43)
2.36
(175.00)
LABA (RUGI) USAHA PER SAHAM
(57)
(52)
(44)
(137)
33
7
3
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
(32)
(69)
9
(99)
(34)
1
(65)
JUMLAH
TOTAL OPERATING INCOME (LOSS) PER SHARE BASIC INCOME (LOSS) PER SHARE
PT Apac Citra Centertex Tbk
21
INDIKATOR PERTUMBUHAN KEUANGAN
FINANCIAL GROWTH INDICATOR
(Persentase %)
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
(Percentage %)
Aset
(1.83)
4.41
(17.13)
(6.82)
4,52
(6,89)
(7,05)
Assets
Ekuitas
(76.94)
175.25
137.71
(93.44)
(25,65)
45,82
(41,32)
Equity
Liabilitas
5.25
(1.48)
(16.89)
9.24
13,48
(18,91)
(0,34)
Liabilities
Penjualan Bersih
13.52
15.86
(22.02)
(26.48)
17,08
(3,75)
6,33
Net Sales
Laba Kotor
(44.91)
11.22
312.54
(112.87)
49,88
(15,46)
11,31
Gross Profit
Laba (Rugi) Usaha
(7.85)
(19.86)
68.06
(509.38)
388,25
155,12
121,55
Income (Loss) From Operation
Laba (Rugi) sebelum Pajak
23.85
(696.78)
94.96
(459.93)
(1.105,69)
106,14
23,51
Income (Loss) Before tax
Laba (Rugi) bersih
53.62
(866.99)
109.03
(189.50)
(1.376,31)
104,16
(1,34)
Net Income (Loss)
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIO
22
(Persentase %)
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
Rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap Total Aset
(2.54)
(5.37)
0.73
(6.71)
2.20
0.20
4.00
Net Income (Loss) to Total Assets Ratio
Rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap Ekuitas
(324.67)
(161.43)
57.93
(15.25)
34.50
2.00
70.50
Net Income (Loss) to Equity Ratio
Rasio Lancar
46.46
43.39
41.04
45.78
59.50
61.40
66.20
Current Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas
123.53
27.06
75.61
216.26
12,98
8.50
15,29
Liabilities to Equity Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap Total Aset
96.55
90.05
95.43
95.16
81.20
74.80
85.80
Liabilities to Assets Ratio
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
(Percentage %)
Kinerja Saham MYTX 2010-2011 MYTX Share Performance 2010-2011
Harga tertinggi Highest price (Rp)
Harga terendah lowest price (Rp)
Harga penutupan Closing price (Rp)
Jumlah Saham Diperdagangkan Total Shares Traded
Trw-I/Qtr-I
95
51
70
36,120,500
Trw-II/Qtr-II
64
50
64
67,348,500
Trw-III/Qtr-III
87
55
72
267,398,000
Trw-IV/Qtr-IV
80
67
68
6,484,000
Kurs Akhir
95
50
64
377,351,000
Trw-I/Qtr-I
72
52
67
3,147,000
Trw-II/Qtr-II
149
60
122
61,460,000
Trw-III/Qtr-III
260
112
235
38,463,500
Trw-IV/Qtr-IV
255
99
225
40,540,000
Kurs Akhir
260
52
225
143,610,500
Periode/period Tahun 2010
Tahun 2011
Distribusi & Jumlah Saham Beredar Untuk Tahun 2011
Distribution & Total Shares in Circulation for year 2011 PEMODAL
Jumlah Saham Total Shares
Persentase Percentage
Saham Seri A (Nominal Rp 1,000) Pemodal Nasional Pemodal Asing
Jumlah
Shares Serie A (Nominal Rp 1,000) 534.666.577
36,45 %
National Investors
-
-
Foreign Investors
534.666.577
36,45 %
Saham Seri B (Nominal Rp 250) Pemodal Nasional
INVESTOR
Sub Total Shares Serie B (Nominal Rp 250)
70.000.000
4,77 %
National Investors
862.000.000
58,77 %
Foreign Investors
932.000.000
63,55%
Sub Total
Jumlah Pemodal Nasional
604.666.577
41,23 %
Total National Investors
Jumlah Pemodal Asing
862.000.000
58,77 %
Total Foreign Investors
1.466.666.577
100%
Pemodal Asing
Jumlah Jumlah Saham (Seri A & B)
Jumlah Saham (Seri A & B)
Saham Seri A & B memiliki hak yang sama dan sederajat
Total Shares (Serie A & B )
Total Shares (Serie A & B)
Shares Seri A & B have equal rights and degress
PT Apac Citra Centertex Tbk
23
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) bagi Perseroan sudah menjadi bagian dari budaya perusahaan. Perseroan berkomitmen penuh untuk menerapkan standar tertinggi dalam hal tata kelola perusahaan. Perseroan menyakini bahwa perusahaan bisa bertahan sampai hari ini karena komitmen atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik oleh seluruh direksi, Dewan Komisaris dan seluruh karyawan. Perseroan juga mendapat mendapat dukungan penuh dari pemegang saham mayoritas yang sangat menekankan pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik di seluruh jajaran. Kebijakan dan praktek Tata Kelola Perusahaan Indonesia serta sejalan dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas , tanggung jawab dan independensi. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya termasuk dalam mengambil keputusan bisnis, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi selalu mengedepankan prinsip-prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan, falsafah perusahaan, peraturan yang berlaku, etika bisnis perusahaan, serta memperhatikan kepentingan pemegang saham dan stakeholders lainnya. Hal yang sama juga berlaku bagi seluruh karyawan Perseroan.
24
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
Good Corporate Governance has become part of Company’s culture. The Company fully commits to apply the highest standard of corporate governance. The Company is sure that its survival until today is due to its commitment to good corporate governance, implemented by all Directors, Board of Commissioners and all employees. In addition, the Company has been fully encouraged by majority shareholder in terms of the importance of good corporate governance implementation in all level of employments as well. They completely realize that good corporate governance policy and practice shall be relevant with the principles of transparency, accountability, responsibility and independence performed in Indonesia. In carrying out its duty and function, including in making some important business decision, BOC and BOD always set out the principles of corporate governance, company philosophy, existing regulations and company business ethics, as well as take shareholders and stakeholders into their account. The same things are imposed to all Corporation employees.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Sampai akhir tahun 2011, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari Komisaris Utama, Wakil Komisaris Utama dan Komisaris serta Komisaris Independen. Komisaris mengawasi kegiatan usaha manajemen dengan menggunakan parameter yang telah dirumuskan. Parameter tersebut mengkaji dan menerapkan kebijakan, prinsip, tata nilai, strategi, tujuan serta kinerja perusahaan. Komisaris merupakan para profesional dengan keahlian dan pengalaman yang luas di bidang perbankan, keuangan, pasar modal, manajemen, hukum, pemerintahan, perusahaan dan institusi internasional.
Until the end of 2011, the Company BOC is comprised with President Commissioner, Vice President Commissioner, Commissioner and Independent Commissioner. The commissioners monitor all management business activities using previouslyformulated parameter. Such parameter is used to review and apply company’s policies, principles, values, strategies, goals and performances. The commissioners comes from professionals with high-level expertise and experience in banking, finance, capital market, management, law, government, business and international institution.
Komisaris memiliki akses dan independen terhadap pejabat senior Perseroan dan Sekretaris Perseroan. Selain itu, Komisaris memiliki kewenangan untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli independen di luar Perseroan. Sesuai prinsip Tata Kelola Perusahaan, seluruh Komisaris harus dinominasikan dan dipilih kembali untuk jangka waktu tertentu melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Furthermore, in order to do the job well, the commissioners have independent access to company’s senior officials and secretaries. Moreover, Commissioners also have the authorization to consult with independent experts outside the company and hired experts. As mandated in the principles of corporate governance, all Commissioners are subject to re-nomination and could be reelected for special period of time through the Annual General Meeting of Shareholders (Rapat Umum Pemegang Saham – RUPS).
Komisaris Independen Komisaris Independen adalah anggota Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, hubungan keluarga dan atau dengan Perseroan itu sendiri. Mengacu pada pengertian di atas dan sebagai wujud komitmen Perseroan dalam menjalankan Good Corporate Governance, maka saat ini jumlah Komisaris Independen Perseroan terdiri dari dua orang yaitu Sintong Panjaitan dan Soeryadi. Meskipun tidak seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen, tetapi dalam prakteknya setiap pengambilan keputusan selalu mengutamakan kepentingan umum dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.
Independent Commissioners Independent commissioner is a member of BOC who has no financial, management, share ownership and family relations whatsoever with any of other commissioners or with the Company itself. Referring to the aforementioned definition and as the implementation of Company’s commitment to implement a Good Corporate Governance, today we have leaped into the era of encompassing two independent commissioners into the BOC, i.e. Sintong Pandjaitan and Soeryadi. Although not all BOC are independent commissioners, in practice, every decision is made by considering the public interest as the most important and mulling over the principles of good corporate governance.
Komite Audit Komite Audit membantu Komisaris dengan memberikan pendapat profesional yang independen atas laporan-laporan yang dibuat Direksi serta membantu mengidentifikasi isu-isu yang memerlukan
Audit Committee The Audit Committee assists the Commissioners by addressing its professional, independent opinions based on the reports constituting by Directors and by
PT Apac Citra Centertex Tbk
25
perhatian Komisaris. Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Audit memiliki akses penuh terhadap laporan audit internal dan laporan sejenisnya jika diperlukan, mengawasi proses pelaporan keuangan, dan mereview serta mengundang manajemen dan auditor eksternal untuk membahas isu-isu penting terkait dengan penyajian informasi keuangan dan perusahaan. Komite Audit merupakan pihak independen yang memenuhi persyaratan Bapepam dan Bursa yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Susunan Komite Audit pada akhir tahun 2011, adalah sebagai berikut : • • • •
Sintong Panjaitan, Ketua (Komisaris Independen) Rakiyo Wibowo, Anggota Bambang Suryono, Anggota Yustinus Da Silva, Anggota
Jajaran Direksi Direksi bertanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan PT Apac Citra Centertex Tbk setiap harinya, termasuk penerapan kebijakan, prinsip, tata nilai, strategi, tujuan, dan target kerja yang dikaji dan disetujui oleh Komisaris. Selain itu, Direksi juga menjamin keberlangsungan usaha jangka panjang PT Apac Citra Centertex, Tbk, pencapaian tingkat kinerja yang sesuai dengan target usaha tanpa mengesampingkan kepentingan para stakeholders. Direksi juga bertanggung jawab untuk mengembangkan praktek Tata Kelola perusahaan yang baik di PT Apac Citra Centertex, Tbk. Menjelang akhir tahun, Direksi menyusun anggaran untuk tahun depan yang dilaporkan kepada rapat Komisaris. Seluruh keputusan dalam rapat Direksi selalu diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Direksi PT Apac Citra Centertex, Tbk pada akhir tahun 2011 terdiri dari tiga orang, yaitu Presiden Direktur, dan dua orang Direktur.
26
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
identifying the issues into which Commissioners should take account the most. In order to be able to accomplish its task, Audit Committee is specially authorized with full access to internal audit reports and those of other similar reports if needed, monitoring the process of preparing financial report, reviewing, as well as engaging management and external auditors in discussion over important issues related to financial and corporate statement presentation. Audit Committee is an independent party which meets the requirements of the Capital Market Supervisory Agency (Badan Pengawas Pasar Modal – Bapepam) and Stock Exchange whose members are elected by and responsible to BOC. Audit Committee formation in the end of 2011 is as follows: • Sintong Panjaitan, Chairman (Independent Commissioner). • Rakiyo Wibowo, Member. • Bambang Suryono, Member. • Yustinus Da Silva, Member.
Board of Directors Directors are responsible for managing all PT Apac Citra Centertex Tbk’s daily activities, including those of policy, principles, values, strategies, goals and working target implementations which have been reviewed and then approved by the BOC beforehand. Another BOD’s task is to ensure the sustainability of all PT Apac Citra Centertex, Tbk, operations and the achievement of its performance according to business target, by all means, by engaging the stakeholders’ interest. BOD is also in charge of developing a good corporate governance at Apac Citra Centertex, Tbk. Every before the end of the year, BOD has to prepare budget plan for the following year which is to be reported to BOC Meeting. All decisions made in BOD Meeting are always to be based on “deliberation to reach consensus” (musyawarah untuk mufakat). In the end of 2011, PT Apac Citra Centertex, Tbk’s BOD consists of three, i.e. President Director and two Directors.
Audit Internal
Internal Audit
Kegiatan audit Perseroan dilakukan secara regular, baik oleh internal maupun eksternal auditor. Audit internal secara independen mengevaluasi efektifitas dari manajemen resiko, sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap peraturan dan proses Tata Kelola Perusahaan. Audit internal menyusun laporan secara berkala mengenai tingkat kelayakan sistem pengendalian internal kepada Komite Audit dan manajemen.
Corporate audit is conducted regularly, both by internal and external auditors. Internal audit independently evaluates the effectiveness of risk management, internal monitoring system and compliance to good corporate governance regulation and process. Internal audit also prepares periodic reports on the feasibility of internal monitoring system to Audit Committee and management.
Hasil pelaporan yang disampaikan kepada manajemen dijadikan masukan dalam melakukan peningkatan efektifitas pengendalian internal yang diperlukan serta melakukan follow up atas implementasinya. Dengan sistem audit internal yang efektif dan efisien diharapkan dapat tercipta kinerja dan efisiensi biaya yang optimal bagi perusahaan dan setiap karyawan di tiap tingkat organisasi menyadari arti penting kepatuhan terhadap setiap prosedur dan ketentuan yang berlaku.
The reports aforementioned are to be addressed to the management. By all means, they are intended to become some input for management in order to carry out some improvement plans on internal monitoring efficiency needed and to conduct its implementation, as the follow up of the plans. By implementing an effective and efficient internal audit, we hope that Company’s optimal performance with a more cost efficiency would be attained. In addition, by this as well, all employees in every level would realize the importance of compliance towards every procedure and regulation applied.
Akuntan Publik
Public Accountants
Akuntan publik melakukan audit independen atas Laporan Keuangan Perseroan setiap tahunnya. Akuntan publik independen yang ditunjuk berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah ditinjau oleh Komite Audit untuk menghindari adanya konflik kepentingan proses audit.
Public accountant conducts independent audits on Company financial statement annually. Independent public accountant is appointed by the Annual General Meeting of Shareholders and has been reviewed by Audit Committee to avoid conflict of interest on audit processes.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris perusahaan (Corporate Secretary) sebagai investor relation yang memberikan informasi keuangan dan informasi lainnya tentang kinerja dan rencana perseroan kedepan. Sekretaris Perseroan menghadiri dan memastikan tersusunnya notulen seluruh rapat Komisaris dan Direksi, serta memastikan bahwa prosedur dan seluruh peraturan dalam pengelolaan perusahaan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Corporate secretary as an investor relation is a division providing financial reports and other statements related to Company’s performance and planning ahead. Corporate secretary attends every BOC and BOD meeting and ensures that all minutes of meeting are neatly organized. It also guarantees that all procedures and regulations applied in terms of managing the Company have met the provisions employed.
Selain itu, Sekretaris perusahaan juga memberikan pelayanan kepada stakeholders secara berkala dan memberi masukan kepada Direksi untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Above and beyond, corporate secretary also periodically provides service to stakeholders and addresses some inputs to BOD in order to make decision.
PT Apac Citra Centertex Tbk
27
Sekretaris perusahaan juga merupakan peng hubung antara Perseroan dengan pemegang saham, investor dan masyarakat umum lainnya serta mengikuti perkembangan pasar modal khususnya yang menyangkut peraturan-peraturan yang berlaku dibidang pasar modal dan tidak terbatas pada media massa.
Corporate secretary also becomes the liaison between the Company and its shareholders, investors and public, and ought to keep themselves updated with the latest regulations regarding those of capital market not only based on the information delivered by the mass media.
Hak-hak Pemegang Saham
The Rights of Shareholders
Pemegang saham merupakan salah satu pemain utama yang menentukan keberhasilan dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Para pemegang saham Perseroan, memiliki hak-hak yang dilindungi oleh hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Shareholders are one of most important players determining the success of good corporate governance implementation. The Company’s shareholders have their rights protected by law and regulations.
Hak-hak tersebut antara lain :
The rights are as follows: •
Memperoleh kesempatan untuk menghadiri RUPS melalui iklan Panggilan RUPS sebagai undangan yang diberikan kepada seluruh pemegang saham. • Memberikan hak suara dalam RUPS sesuai ketentuan yang berlaku. • Memperoleh informasi mengenai perusahaan secara teratur dan tepat waktu • Memperoleh keuntungan dari Perseroan sesuai dengan prosentase kepemilikan saham sesuai dengan kondisi perusahaan, baik berupa deviden maupun bertambahnya nilai investasi. Keseluruhan hak ini juga diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
28
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
•
• •
To acquire the opportunity to attend the Annual General Meeting of Shareholders whose ad is released on mass media serving as an official invitation to be circulated amongst all shareholders. To address their voting rights within the Annual General Meeting of Shareholders based on regulations. To acquire any information related with the Company regularly and timely. To gain earning per share from that of Company’s operating income according to share ownership, either that of from dividend or from any increase of investment value, based on Company’s situation.
All of the rights are regulated within the Company’s Statutes.
Manajemen Risiko Risk Management Bahan Baku Bahan baku kapas sebagian besar diimpor, dan untuk serat sintetis sebagian besar dibeli di lokal dan selebihnya diimpor. Faktor-faktor lain yang menyebabkan tidak tepatnya prediksi iklim di negara produsen kapas adalah terlambatnya proses pengiriman dan perubahan kurs valuta asing. Harga Komoditas Harga komoditas sangat rentan terhadap fluktuasi harga dan ketersediaan bahan baku, biaya produksi dan keberadaan produk-produk komoditas lainnya juga dapat mempengaruhi penjualan. Fluktuasi Nilai Tukar Fluktuasi nilai tukar valuta asing dapat mempengaruhi keuangan perseroan, karena pembelian bahan baku yang dibeli lokal dan impor, pembayaran kewajiban perseroan dalam valuta asing disetarakan dengan nilai kurs US-Dollar. Hal ini juga sangat mempengaruhi penjualan dan profitabilitas perseroan. Persaingan Pasar Intensitas persaingan pasar domestik dan ekspor yang lebih banyak mengarah ke segi harga, promosi dan distribusi. Ketidakseimbangan antara supply dan demand di pasar akan berpengaruh terhadap penjualan dan profitabilitas perseroan. Perekonomian Program pemerintah mengenai iklim perdagangan dunia mulai pulih, dengan memperlihatkan peningkatan yang cukup baik dan mampu mendorong meningkatnya kinerja ekspor nasional. Kebijakan Perdagangan Dunia Perdagangan tekstil dunia pasca kuota di bawah ketentuan WTO, perubahan perjanjian perdagangan multirateral, regional maupun bilateral antara Indonesia dan negara-negara importir, kebijakan pengurangan kuota impor dari negara China oleh AS dan Uni Eropa akan berpengaruh terhadap kinerja ekspor anak-anak Perseroan. Risiko Tuntutan Konsumen Melepas komoditas yang tidak memenuhi standar mutu secara tidak sengaja, keterlambatan pengiriman, ketidaksesuaian antara supply dengan demand konsumen yang menimbulkan kerugian dan tuntutan konsumen dapat mempengaruhi citra perseroan.
Raw material Some of raw materials are imported, whereas some materials of synthetic fiber are available domestically yet some are imported. Unforseen problem related with raw materials is if climate forecast in cotton producing countries become adverb so that the delivery of such material possibly may not be on time. Another problem is whenever there is change in exchange rate. Commodity price Commodity price is very vulnerable to that of fluctuation, raw material stocks, production cost and supply of similar products in the market. All these might significantly influence the sales. Exchange rate fluctuation No doubt, exchange rate fluctuation might sway the Company’s financial status since all raw materials purchasing whether the imported one or local stocks as well as all Company’s payment to other parties are converted to USD. This certainly influences company’s sale and profitability. Competition Competition both sensitive in domestic and international markets has been affecting the issues of pricing, promotion and distribution. Any imbalance in demand and supply would definitely affect the sale and profitability. Economic situation The government’s economic program responding to the improvement of global trade environment has shown a positive tendency. Such program has proven to be capable in boosting the increase of national export performance. Global trade policy World textile trade post-WTO quota regulation, changes in multilateral, regional and bilateral trade agreement between Indonesia and importer countries, as well as quota restriction on importation from China applied by the US and the European Union has definitely influenced the Company’s subsidiaries export performance. Risk of consumer’s indictment Inadvertently releasing below-quality-standard products, delivery delay, any mismatch between our supply and consumers’ demand also could cause loss, not to mention consumer’s claim which might degenerate company’s image. PT Apac Citra Centertex Tbk
29
Sistem Manajemen Mutu Quality Management System
Salah satu anak perseroan, yakni PT. APAC INTI CORPORA, adalah perusahaan tekstil integrated yang menghasilkan produk tekstil berkualitas dan ramah lingkungan. Dengan harga yang kompetitif, pelayanan prima, dan pengiriman tepat waktu, 70% produk yang dihasilkan mampu menembus pasar manca negara, lima benua - di seluruh dunia, sedangkan 30%-nya adalah untuk pasar lokal. Hal ini merupakan bukti kepercayaan masyarakat dan konsumen tekstil dunia terhadap produk yang dihasilkan oleh PT. APAC INTI CORPORA. Kepercayaan ini pula yang menghantarkan perusahaan memperoleh sertifikat di bidang Sistem Manajemen Mutu sejak 1999 dan terus dipertahankan hingga saat ini dengan sertifikat QMS-ISO 9001:2008 yang diperoleh dari Badan Sertifikasi SAI GLOBAL, AUSTRALIA. Dengan menerapkan system manajemen mutu ISO 9001:2008 yang selalu ditingkatkan dari dari waktuke-waktu (continues improvement), PT. APAC INTI CORPORA berkomitmen untuk terus mampu memenuhi harapan, hingga dapat dibangun Equity Customer yang terus meningkat. Dengan semangat tumbuh bersama, perusahaan terus membina hubungan baik dengan para supplier.
30
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
One of ACC’s subsidiaries, PT Apac Inti Corpora, is an integrated textile industry producing high-quality and eco-friendly textile. Given its products’ competitive price as well as its high-class service and punctual delivery, AIC has managed to export by 70% of its products manage to penetrate international markets, i.e. into five continental regions all over the world, whereas balance 30% is for local market. This is an evidence that AIC’s products have managed to gain trust of people and world textile consumers. It was due to such reliance that since 1999 AIC has been certified for Quality Management System. AIC is going even greater by having been awarded with QMSISO 9001:2008 certificates by Australian Certification Institution, SAI Global. By implementing ISO 9001:2008 quality management system which has tangibly delivered Company’s improvement from time to time (continued improvement), PT Apac Inti Corpora pledges its commitment to always be capable to fulfil customers’ need so that eventually what is called “equity customer” could be established and is growing gradually as well. And by the spirit of “growing together”, the Company would always maintain such good relations with its suppliers.
Sistem Manajemen Lingkungan Environment Management System
PT. APAC INTI CORPORA memiliki komitmen yang kuat terhadap kelestarian lingkungan, serta komitmen untuk mematuhi hukum dan perundang-undangan yang berlaku di bidang lingkungan. Komitmen ini diwujudkan dengan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan melalui implementasi Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System) EMS-ISO 14001. Dengan penerapan ISO 14001 tersebut Perusahaan menggunakan water recycling yang berdampak positif terhadap penghematan sumber daya air.
PT Apac Inti Corpora has had a strong commitment so far to environmental preservation and to follow all environment-related law and regulations. Such commitment has been implemented by avoiding polluting environment as much as possible, by applying Environmental management System EMSISO 14001. The accomplishment of ISO 14001 ensures that the Company would employ a “water recycling” program. It has affected positively to the Company operation as well since it creates a more efficient use of water.
Sertifikat di bidang sistem manajemen lingkungan, yang merupakan pengakuan atas penerapan EMSISO 14001 secara konsisten dan dilakukannya improvement secara berkesinambungan, diperoleh sejak tahun 2001. Sistem tersebut dipertahankan hingga saat ini dengan pengakuan dari SAI GLOBAL AUSTRALIA dalam bentuk sertifikat EMS-ISO 14001:2004.
The certification on environmental management system which becomes legality for its implementation of EMS-ISO 14001 consistently as well as gradually, by also conducting a sustainable and continuous improvement, has been conferred since 2001. Such implementation has been maintained up to now, and due to it the Company was granted with EMS-ISO 14001:2004 certificate by SAI Global, Australia.
Pengelolaan Lingkungan Pabrik yang telah dilaksanakan dengan baik tersebut akhirnya menempatkan Perseroan menjadi salah satu Penerima Anugerah Industri Hijau di akhir tahun 2011 dari Pemerintah Republik Indonesia.
The excellent achievement of the so-called factory environmental management has brought the Company honour of ‘Green Industry Award 2011’ from the Government of Indonesia, by the end of that year. This acknowledgement has been a clear affirmation of PT Apac Inti Corpora’s commitment and success towards the implementation of environmental management system.
Hal ini semakin menegaskan pengakuan pihakpihak terkait terhadap komitmen dan keberhasilan PT Apac Inti Corpora dalam menerapkan sistem manajemen lingkungan. Sertifikat lain yang diperoleh PT. APAC INTI CORPORA adalah sertifikat OEKO-TEX 100. Sertifikat ini merupakan standard Eropa untuk produk tekstil yang tidak mengganggu kesehatan kulit.
Last but not least, other certification obtained by PT Apac Inti Corpora was OEKO-TEX 100. It is a European certification for standard of skin-friendly textile products. It means that ACC’s products have been affirmed to meet the European standard for not harming the health of human skin.
PT Apac Citra Centertex Tbk
31
Analisis & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Overview
PT Apac Citra Centertex (ACC) semula bergerak di bidang usaha industri Pakaian Jadi, yang berlokasi di Kawasan Berikat di Bawen. Pada tahun 2006 bidang usaha utama Perseroan berubah menjadi ‘Perusahaan Investasi’ sebagai ‘Perusahaan Induk’ bagi sejumlah anak-anak perusahaannya. Perseroan memiliki saham 41,68% di AIC, bidang usaha industri Tekstil & Produk Tesktil sebagai Produsen dan Eksportir memproduksi benang tenun, kain mentah lembaran, kain denim dan kain jadi (outsourcing) sebagian besar diekspor. Selain itu, Perseroan juga memiliki sejumlah penyertaan saham di perusahaan lain yakni; 31% saham di PT Apac Pavindo Lestari (APL) bidang usaha Umum; dan 22,5% saham di PT Inti Sukses Garmindo (ISG) bidang usaha Industri Garmen sebagai produsen dan Eksportir. Kinerja Keuangan Tahun buku 2011 Perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 1.957,04 miliar atau naik 13,52% sebanyak Rp 233,07 miliar dibanding tahun 2010 sebesar Rp 1.723,29 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan permintaan pasar dan nilai pasar komoditas. Tahun buku 2011 Perseroan mencatat kerugian usaha sebanyak Rp 82,87 miliar atau naik 7,85% sebesar Rp 6,03 miliar dibanding rugi usaha tahun 2010 sebesar Rp 76,84 miliar. Kenaikan rugi usaha tersebut disebabkan peningkatan biaya pokok produksi. Aset Perseroan tahun buku 2011 tercatat sebesar Rp 1.848,39 miliar atau menurun 1,8% sebesar Rp 34,54 miliar dibanding tahun 2010 sebesar Rp 1.882,93 miliar. Hal ini disebabkan karena penurunan aset lancar lain-lain dan aset tetap. Ekuitas Perseroan tahun buku 2011 tercatat sebesar Rp 14,45 miliar turun 76,9% senilai Rp 48,2 miliar dibanding tahun 2010 yang membukukan sebesar Rp 62,65 miliar. Turunnya ekuitas tersebut disebabkan karena perseroan telah membukukan kerugian bersih di tahun 2011.
32
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
In the beginning, PT Apac Citra Centertex (ACC) core business’ was in garment industry. The factory itself was located in Bawen Bonded Zone. In 2006, Company’s main business changed into an “investment company”, playing role as that of a holding for its subsidiaries. As a point of departure, the Company decided to own shares by 41.68% in AIC whose line was in textile and textile products industry, i.e. to produce as well as exporter of yarn, grey fabric, denim and finished fabric (the latest was outsourced). Most of them were to be exported. Above and beyond, the Company also owned some investments in share within other companies, i.e. those of by 31% of shares in PT Apac Pavindo Lestari (APL) which focused in general business and by 22.5% of shares in PT Inti Success Garmindo (ISG) whose core business was in garment industry as producer and exporter. Financial Performance In fiscal year of 2011, the Company generated net sales income by Rp 1.957,04 billion, or in other word, listed a 13.52% increase, equal to Rp 233.07 billion, compared to that of year 2010 with amount of Rp 1.723,29 billion. This was instigated due to the increase in market demand and commodities market value. In fiscal year of 2011, the performance of company was not as satisfactory as that of in 2010. The financial statement shown that the Company has suffered the operating loss with the amount of Rp 82,87 billion, an increase of loss by 7.85%, equal to Rp 6.03 billion, compared to that of in 2010 by Rp 76.84 billion. Such increase in the operating loss was the impact of an increase in the cost of good manufactured. It was recorded that the Company’s assets for fiscal year of 2011 was Rp 1.848,39 billion or underwent a decrease by 1.8%, equal to Rp 34.54 billion, compared to that of in 2010 by Rp 1.882,93 billion. Such decrease was the effect of the reduction of other current assets and noncurrent assets.
Likuiditas Perseroan tahun buku 2011 tercatat sebesar 46,5% naik 7,1% dari tahun 2010 sebesar 43,4%. Faktor penyebab naiknya likuiditas tersebut karena asset lancar tahun buku 2011 yang tercatat Rp 454,58 miliar atau meningkat sebesar 17,5% sebanyak Rp 68,83 miliar dibanding tahun 2010 tercatat sebesar Rp 386,75 miliar. Perseroan pada tahun buku 2011 mencatat solvabilitas 96,5% sedang tahun 2010 sebesar 90,05%. Penurunan solvabilitas tersebut karena tahun 2011 Perseroan membukukan liabilitas sebesar Rp 1.784,6 miliar atau naik 5.3% senilai Rp 89.09 miliar dibanding ekuitas tahun 2010 sebesar Rp 1.695,5 miliar. Imbal Hasil Ekuitas (ROE) perseroan tahun buku 2011 tercatat minus 324,7% dan tahun 2010 minus 161,4%. Turunnya ROE tersebut disebabkan Perseroan telah mencatat rugi bersih di tahun 2011. Benang Tenun: Total produksi tahun 2011 yang dihasilkan oleh anak Perseroan yang lain, PT AIC sebesar 324.563 bal turun 6,77 % sebanyak 23.562 bal dibanding tahun 2010 sebesar 348.125 bal. Kain Mentah Lembaran: Total produksi Kain mentah Lembaran yang dihasilkan PT AIC tahun 2011 sebesar 34,8 juta meter naik 0,53 % sebanyak 0,18 juta meter dibanding 2010 sebesar 34,62 juta meter. Kain Denim: Total produksi Kain Denim yang dihasilkan PT AIC tahun 2011 sebesar 18,74 juta yard turun 13,82 % sebanyak 3,0 juta yard dibanding 2010 sebesar 21,74 juta yard.
Company equity for fiscal year of 2011 was stated as Rp 14,45 billion, or undertook a 76.9% decrease, equal to Rp 48,2 billion, compared to that of in 2010 by Rp 62,65 billion. Such decrease in equity was an outcome of Company’s net loss in 2011 which had been stated in its financial statement. Company’s liquidity for fiscal year of 2011 was affirmed by 46,5% or gained an increase by 7,1%, compared to that of 2010 by 43,4%. The main factor of such the increase was the increase of current assets in fiscal year of 2011 which achieved the amount of Rp 454.58 billion, increased by 17.5%, or equal to Rp 68.83 billion, compared to that of in 2010 by Rp 386.75 billion. In financial year of 2011, the Company’s solvency was reported as 96.5%, compared to that of 90.05% in 2010. This decrease in solvenny was due to Company recording liability by Rp 1784.6 billion, a 5.3% increase, equal to Rp 89.09 billion, compared to that of in 2010 by Rp 1.695,5 billion. The Company recorded a Return on Equity (ROE) of by (324.7%) during financial year of 2011 and (161.4%) in that of 2010 as well. Such decrease was due to the company net loss in 2011. Yarn: Total production of yarn 2011 produced by the company’s subsidiary PT AIC, recorded in amount of 324.563 bales. This decrease of 6,77% in total amount 23.562 bales compare to total in 2010 of 348.125 bales. Grey Fabric: AIC’s total production of grey fabric in 2011 was 34.8 million meter or increased by 0.53%, equal to 0.18 million meter, compared to that of in 2010 by 34.62 million meters. Denim Fabric: AIC’s total production of denim fabric in 2011 was 18.74 million yard or decreased by 13,82%, equal to 3,0 million yard, compared to that of in 2010 by 21.74 million yard.
PT Apac Citra Centertex Tbk
33
Grey Fabric Production 2009-2011 (million meters)
Yarn Production 2009-2011 (bales)
22,94
324. 563
293.724
34.8
34,62
348.125
2009
2010
2009
2011
Denim Fabric Production 2009-2011 (million yards)
22.06 1 8 .7 4
21.74
200 9
34
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
2010
2 0 11
2010
2 0 11
Kronologi Pencatatan Efek Jumlah saham Perseroan (MYTX) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) seluruhnya berjumlah 1.466.666.577 saham, terdiri dari Saham Seri A sebanyak 534.666.577 dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan Saham Seri B sebanyak 932.000.000 dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Kedua jenis saham tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat. Dengan demikian sejak ‘go-public’ tahun 1989 Perseroan telah melakukan pencatatan efek sebanyak 11 kali, terdiri dari 10 kali pencatatan Saham dan 1 kali pencatatan Waran, selengkapnya sebagai berikut (lihat tabel) :
Chronology of Listing of Securities MYTX shares listed at Indonesia Stock Exchange (BEI) has reached was the amount of 1,466,666,577 shares, consisted of Series A shares by 534,666 577,1000 shares with par value of Rp 1,000 per share and Series B shares by 932,000,000 with par value of Rp 250 per share. Both types are to have equal rights. Thereby, since going public in 1989, the Company has engaged for eleven times to registration of securities, i.e. ten times as listing of shares and once as listing of Warrants. The details are as follows (see table):
Kronologi Pencatatan Efek Perseroan Chronology of The Company’s Stock Listings No
Jenis Emisi
BEJ / JSX
/ SSX
Total Saham / Waran Shares / Warrants
Saham Seri A (nominal Rp 1,000)
Type of Emission Share Series A (Nominal Rp 1,000)
1
Penawaran Umum Perdana
20-10-1989 20-10-1989
2,500,000
Initial Public offering
2
Pencatatan Modal Disetor
10-07-1990 10-07-1990
6,000,000
Company Listing
3
Penawaran Umum Terbatas I
23-08-1990 23-08-1990
8,500,000
Rights Issue I
4
Saham Bonus I
16-06-1994 16-06-1994
51,000,000
Bonus Share I
5
Saham Bonus II
18-09-1995 18-09-1995
34,000,000
Bonus Share II
6
Penawaran Umum Terbatas II> dengan Waran Melekat 76.500.000
26-07-1996 26-07-1996
408,000,000
Rights Issue I
> dengan Waran Melekat 76.500.000
26-07-1996 26-07-1996
-
7
Saham ex Konversi Waran
24-11-1999 24-11-1999
7,886,000
Share ex Converted Warrants
8
Saham ex Konversi Waran
08-06-2000 08-06-2000
15,488,094
Share ex Converted Warrants
9
Saham ex Konversi Waran
08-05-2001 08-05-2001
1,292,483
Share ex Converted Warrants
> with Attached Warrants 76.500.000
534,666,577 10 Saham Seri B (nominal Rp 250) 11 Emisi Tanpa HMETD Jumlah Saham Tercatat
Share Series B (Nominal Rp 250) 17-06-2004 17-06-2004
932,000,000 1,466,666,577
Emission Without Pre-emptive Rights Total Share Listed
PT Apac Citra Centertex Tbk
35
Proses Internal Internal Operations Prospek Usaha Tahun 2011 berangsur-angsur membaik dan lebih stabil dibanding tahun 2010. Namun pertumbuhan khususnya sektor industri tekstil dan produk tekstil, masih stagnan. Tertundanya realisasi program restrukturisasi industri tekstil nasional dan tingginya biaya produksi mengakibatkan daya saing tekstil Indonesia di pasar internasional dan domestik dirasakan semakin tertekan, sekalipun peluang pasar terbuka luas.
Business prospect Economic situation during 2011 had been gradually getting better and was more stable than that of in 2010. Unfortunately, textile and textile product industries’ growth was still stagnant. There was a delay in the realization of national textile industry restructuring program while at the same time production cost hiked also so high. Both issues have caused Indonesian textile products competitiveness meet its challenge although market opportunity was widely open.
Sehubungan dengan telah diberlakukannya ‘safeguard’ terhadap produk-produk TPT China oleh USA dan Uni Eropa. Perseroan memanfaatkan peluang tersebut, dengan terlihatnya peningkatan yang menggembirakan atas prestasi kinerja ekspor TPT hasil produksi anak-anak perusahaan ke USA dan negara Eropa. Sedangkan untuk pemasaran dalam negeri sendiri Perseroan sulit bersaing karena tekanan dari impor ilegal produk-produk TPT yang masuk ke wilayah pasar Indonesia.
We realized that we have been benefitted with the US and the European Union having implemented the so-called “safeguard” towards China’s textile and textile products. The Company had seen this as big opportunities, evidenced with the increase in our textile and textile product exportation to US and European countries. Meanwhile we have been a bit unfortunate when we talk about local competition due to huge pressures caused by the flooding of illegally imported textile and textile products, rushing boldly into our market.
Dengan telah direalisasikannya program restrukturisasi industri TPT nasional berupa bantuan subsidi dari pemerintah terhadap pembelian mesinmesin tekstil baru. Perseroan telah melakukan revitalisasi dan peremajaan mesin-mesin Tekstil AIC secara bertahap, termasuk pengembangan infrastruktur industri tekstil terpadu anak-anak Perseroan secara bertahap, sehingga anak-anak Perseroan menjadi perusahaan industri tekstil terpadu yang modern dan berskala besar. Dengan demikian Perseroan optimis produk-produk anak-anak perusahaan di masa datang akan sanggup bersaing intensif baik di pasar domestik, regional maupun internasional. Aspek pemasaran Kebijakan pemasaran anak-anak Perseroan sejak tahun 2007 lebih diintensifkan menghadapi intensitas persaingan pasar dunia untuk dapat mengeksploitasi
36
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
Given that national restructuring program for textile and product textile industry has been implemented, i.e. in the form of governmental subsidy in purchasing new machineries, the Company has managed to gradually revitalize and rejuvenate AIC’s textile machineries, taking advantage from such policy. The Company has also been successful in developing an integrated textile industry’s infrastructure of its subsidiaries so that they have become an integrated, modern, high scale textile industry. Hence, today the Company is so optimistic about its subsidiaries’ capacity to intensively compete in domestic, regional and international markets. Marketing aspects Since 2007, our subsidiaries’ marketing policy has been intensified in order to be able to face global market competition intensification. This ought to be
segmen pasar ekspor seluas-luasnya. Selain itu anakanak Perseroan, AIC telah memasuki segmen pasar pakaian seragam (uniform) ke perusahaan swasta dan instansi pemerintah. Strategi pemasaran Perseroan didasarkan pada konsep kemitraan saling menguntungkan dengan membangun hubungan kerjasama jangka panjang. Antara lain meliputi bidang segmentasi pasar, kemitraan strategis, kemitraan pola imbal-beli, pelayanan prima, dan promosi yang intensif. Dari total nilai penjualan anak-anak perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 1.957,04 miliar terdiri dari penjualan ekspor 56,2% dan lokal 43,8%.
done so that we could exploit exportation market as widely as possible. To make it even better, AIC’s subsidiaries have penetrated into uniform market as well, as private companies and government institutions started to become their consumers. The corporation’s marketing strategy today is based on the concept of mutually beneficial partnership by establishing long term cooperation. It includes those of in market segmentation, strategic partnership, tradeoff partnership, top-quality service and intensive promotion. Given such efforts, during 2011, AIC’s subsidiaries wholesale has reached Rp 1.957,04 billions, consisting of 56,2% from exports and 43,8% from local sales.
Kebijakan Deviden Sejak tahun buku 1995 Perseroan telah menetapkan dasar perhitungan pembagian Dividen Tunai (mana yang lebih rendah) sebagai berikut:
Dividend policy Since financial year of 1995, the Corporation has established a basis for Cash Dividend distribution calculation (based on the lower) as follows:
• 15% Laba Bersih Anak perusahaan yang lebih 50% sahamnya dimiliki oleh Perseoran. • 25% dari penerimaan Dividen yang diterima Perseroan dari seluruh Anak Perusahaan.
• 15% of subsidiaries’ nett profit whose 50% of its share belongs to Corporate. • 25% of revenue from dividend from all subsidiaries belongs to Corporate.
Registrasi & Penitipan Kolektif Saham Registrasi dan penitipan kolektif saham Perseroan berdasarkan jenisnya sebagai berikut:
Registration and collective depository of corporate shares Registration and collective depository of corporate shares based on the types of the shares are as follows:
• Saham Dengan Warkat: Biro Administrasi Efek (BAE) PT Adimitra Transferindo. • Saham Tanpa Warkat: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Adapun posisi registrasi dan penitipan kolektif saham ‘MYTX’ per tanggal 31 Desember 2011 sebagai berikut (lihat table):
• Shares with Scrip: Stock Registrar Bureau (Biro Administrasi Efek -- BAE) PT Adimitra Transferindo. • Scripless Shares: Indonesian Central Securities Depository (PT Kustodian Sentral Efek Indonesia -KSEI) Meanwhile, the position of registration and collective depository of ‘MYTX’ shares per December 31, 2011 is as follows:
PT Apac Citra Centertex Tbk
37
Registrasi & Penitipan Kolektif Saham 2011 Share Registration & Collective Depository 2011 Nama Pengelola Name of Registrar
Jenis Saham Type of Shares
Jumlah Saham Total Shares
Persentase Percentage
BAE
Dengan Warkat
948,610,751
64.68%
Stock Registrar Bureau
Scrip
KSEI
Tanpa Warkat
518,055,826
35.32%
Indonesian Central Securities Depository
Scripless 1,466,666,577
100%
Jumlah/Total
Akuntan Publik
Public Accountants
Perseroan tahun buku 2011 menggunakan jasa Akuntan Publik sebagai berikut :
In the financial year of 2011, the Corporation hired Public Accountants service as follows:
Akuntan Publik Public Accountant Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Registered Public Accountants Business License No. 676/KMK.01/2006 Wisma Inti Land, 7th floor Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 32 Jakarta 10220
38
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
Sumber Daya Manusia Human Resources
Sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga untuk perseroan. Karena merupakan faktor utama penunjang keberhasilan kegiatan proses produksi dan operasional perusahaan. Untuk mengembangkan dan memperbaiki produktivitas serta kepuasan karyawan, Perseroan mulai melakukan peningkatan pelatihan dan penyelarasan yang baik antara prestasi kerja individu dengan kompensasi. Perseroan menilai pelatihan sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan, motivasi sikap, produktivitas serta kemajuan karier para karyawan. Untuk itu, PT Apac Inti Corpora (AIC) mendirikan Balai Latihan Modern di Bawen, Semarang, Balai Latihan yang dilengkapi dengan pabrik tekstil mini terpadu tersebut diberi nama ‘Griya Pelatihan Apac’ (Gripac). Gripac ini merupakan Center of Excellence dan juga menjadi training center/balai latihan untuk pendidikan tekstil terpadu. Selain gaji yang sesuai dengan peraturan pemerintah, perseroan dalam hal ini anak-anak perseroan juga menyediakan beberapa fasilitas di antaranya, bidang perumahan, pendidikan, peribadatan, koperasi serta fasilitas olahraga. Perseroan juga memberikan hak kepemilikan saham untuk karyawannya. Selain fasilitas di atas, perseroan juga memberikan perhatian penuh untuk kesejahteraan karyawan yaitu dengan memberikan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Asuransi Kesehatan (Askes) hingga dana pensiun.
Human resource is the most valuable asset for the Company. It is inevitably a primary factor to ensure that all Company’s production processes and operational activities would be run successfully. In order to develop and improve workers’ productivity and working satisfaction, the Company has commenced to organize several trainings for workers and several timely has adjusted workers’ remuneration based on their achievement, individually. In addition, the Company thinks that trainings are essential to enhance employees’ knowledge and skills, motivation, behavior, productivity as well as in order to support their career. Hence, PT Apac Inti Corpora (AIC) has established a Modern Training Center (Balai Latihan Kerja – BLK) in Bawen, Semarang. Named “Griya Pelatihan Apac” (Gripac), the BLK is equipped with an integrated miniature of textile factory. Moreover, Gripac has also become the center of excellence and training center for an integrated textile education. Besides salaries based on the government regulation, the Company through its subsidiaries also provide several crucial facilities such as housing, education, those of for religious activities, cooperative and sport facilities. The corporate also allows its employees to own company’s shares. Furthermore, the corporate gives full attention to its workers’ welfare as well by engaging them with Workers’ Social Security (Jaminan Sosial Tenaga Kerja -- Jamsostek), health insurance (Asuransi Kesehatan -- Askes) and providing them with pension.
PT Apac Citra Centertex Tbk
39
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
MENUJU KESEJAHTERAAN BERSAMA Komunitas sosial, terutama di sekitar pabrik dan kantor, merupakan stakeholder yang sangat penting untuk masa depan sebuah perusahaan. Karena itu, PT Apac Citra Centertex, Tbk selalu berupaya mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari komunitas sekitar. Salah satu caranya adalah melalui kegiatan community development. Perseroan selain membuka lapangan kerja bagi belasan ribu masyarakat setempat, juga ikut serta meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Masyarakat di lingkungan pabrik Apac dikembangkan sebagai ‘Learning Community’ yang harmonis baik dalam aspek hubungan sosial maupun ekonomi. Apac selalu melibatkan peran serta masyarakat setempat dalam berbagai kegiatan, antara lain di bidang pendidikan, pelatihan, olahraga, ketenagakerjaan, keagamaan, fasilitas peribadatan, kesehatan, dan membangun kerjasama saling memenuhi kebutuhan yang bersifat industrial, sosial dan ekonomis timbal-balik.
TOWARDS COLLECTIVE WELFARE Social community, especially the one living around the factory as well as office site, is a very important stakeholder for Company’s future. Therefore, PT Apac Citra Centertex, Tbk always expends some more effort to identify itself as a part of the community, e.g. by carrying out community development-oriented activities. Having been providing employment opportunity for thousands of people within its neighboring community, the Company certainly has contributed in increasing community welfare and enhancing local and national economy development as well. People living around Apac’s factory and office have been developed into a “Learning Community”, existing in harmony with the Company whether in terms of social or economical relationship. Deliberately, Apac always involves local community in many joint-activities such as those of in education, training, sport, employment, religion, building worship and health facilities, as well as in constructing mutually industrial, social and economical cooperation. PT Apac Citra Centertex Tbk
41
Hubungan dengan Pelanggan Customer Relation
Perseroan menyadari bahwa jaringan mitra bisnis yang luas merupakan kunci sukses dalam memenangi persaingan bisnis. Untuk memperluas basis pelanggan mitra bisnis terpenting adalah perseroan melakukan upaya terpadu, termasuk pengembangan bisnis baru.
The Company realized that its wide business partners’ network is the key to success to win the competition. To expand its customer basis, the Company has carried out an integrated effort, e.g. by developing new business.
Dalam jangka panjang, kemitraan strategis ini akan terus diperluas sehingga memungkinkan anak-anak perseroan menjadi perusahaan yang kompetitif.
In long term, this strategic partnership would be expanded so that Company’s subsidiaries would become more competitive.
Dalam jangka panjang, terobosan bisnis yang terbukti telah memberikan margin laba yang tinggi tersebut dapat diharapkan akan memberikan mesin pertumbuhan baru yang kuat. Karena itu, di masa mendatang Perseroan akan terus menciptakan lebih banyak terobosan.
Such breakthrough proven to bring about a high return would turn into a new, strong engine of growth. Hence, in long term, the Company would be more creative to generate further, new breakthrough.
Dalam hal ini, Perseroan bukan hanya akan lebih mengintensifkan kerja sama dengan mitra bisnis yang telah ada, tetapi juga akan akan menggandeng lebih banyak mitra strategis baru. Perluasan kemitraan strategis ini dapat diharapkan akan segera membuahkan beberapa kategori produk untuk diluncurkan bertahap pada 2012. Strategi pemasaran perseroan didasarkan pada konsep kemitraan saling menguntungkan dengan membangun hubungan kerjasama jangka panjang, meliputi antara lain bidang segmentasi pasar, kemitraan strategis, kemitraan pola imbal beli, pelayanan dan promosi intensif. Perencanaan pemasaran, target penjualan dan evaluasi yang dibahas secara luas dan mendalam dalam Rapat Kerja Tahunan Grup Apac, memperoleh persetujuan dan komitmen penuh dari dewan komisaris dan dewan direksi, serta didukung penuh oleh manajemen produksi beserta seluruh karyawan.
42
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
Concerning with this issue, the Company would not only intensify the cooperation with the existing partners, but also embrace more new strategic partners. Hopefully, the strategic partnership expansion would result with the production of new product categories launched gradually during 2012. The corporation’s marketing strategy is based on mutually beneficial partnership by establishing a long term cooperative relationship, consisting of market segmentation, strategic partnership, tradeoff partnership, excellent service and intensive promotion. Marketing plan, sales target and evaluation discussed both extensively and intensively within Apac Group annual meeting have gained BOC and BOD’s approval and full commitment as well as those of the production management division and all the employees/workers.
Pertumbuhan dan Pembelajaran Growth and Learning
Dalam iklim persaingan bisnis yang ketat, hanya mereka yang adaptif terhadap perubahan yang akan mampu bertahan. Itulah sebabnya, sejak mendapat kepercayaan masyarakat, Perseroan memprioritaskan pengembangan perusahaan dan melakukan upaya pembenahan terpadu dengan fokus dalam melakukan fungsi pengendalian dan pengembangan bagi anakanak perusahaannya, agar dapat menjadi industri tekstil terpadu modern berskala besar yang sanggup bersaing lebih intensif baik di pasar domestik, regional maupun internasional.
We realize that only the adaptive ones who would prevail in such a harsh competition situation inherent in business world. Hence, since acquiring the so-called public’s trust, the Company has prioritized to focus on the fields of business development and integrated restructuring, with most attention has been directed to conducting its controlling and developing functions towards its subsidiaries in order to build them into more integrated, modern, high scale textile industries which are capable of competing intensively whether in domestic, regional or international market.
Untuk meningkatkan kualitas para profesionalnya, Perseroan tak segan menanam investasi besar dalam bentuk pelatihan berkelanjutan. Berbagai kegiatan juga diciptakan untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan memperkuat teamwork.
In order to improve its professionals’ quality and capabilities, the Company without doubt, devotes a high amount of investment in the form of sustainable training programs. Various outdoor activities also have been carried out with the purpose of establishing solidarity amongst employees as well as create a more solid teamwork.
PT Apac Citra Centertex Tbk
43
Dewan Komisaris Board Of Commisioners Johannes Budisutrisno Kotjo Presiden Komisaris / President Commissioner
Soeryadi Wakil Presiden Komisaris / Vice President Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner
Sintong Panjaitan Komisaris Independen / Independent Commissioner Ketua Komite Audit / Chairman of Audit Committee
Djoko Leksono Sugiarto Komisaris / Commissioner
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner Profiles
Johannes Budisutrisno Kotjo Presiden Komisaris WNI umur 60 tahun, menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak 1997 dan Komisaris Utama PT Apac Inti Corpora (Anak Perusahaan) sejak 1998 Selain sebagai Executive Chairman PT Zeta Corporation yang bersangkutan hingga kini juga menjabat sebagai eksekutif di beberapa perusahaan lain dalam dan luar negeri. Sebelumnya yang bersangkutan menjabat General Manager di PT Henkel Indonesia dan PT Zeta Aneka Kimia (1977-1994). Didalam organisasi yang bersangkutan aktif sebagai Senior Executive dalam kepengurusan di beberapa organisasi profesi dan perhimpunan. Alumnus dari Techinal University of Berlin, Jerman, Jurusan Chemical Engineering.
Johannes Budisutrisno Kotjo President Commissioner He is a 60-year old Indonesian citizen. He has been serving as the President Commissioner of the Company since 1997 and as the Chief Commissioner of PT Apac Inti Corpora (subsidiary) since 1998. Besides as the Executive Chairman of PT Zeta Corporation, he is also an executive on several other companies domestically and abroad. Beforehand, he was the General Manager PT Henkel Indonesia and PT Zeta Aneka Kimia (1977-1994). He is still active as Senior Executive in several professional organizations and associations, as well as an alumnus of Technical University of Berlin, Germany, majoring in Chemical Engineering.
Soeryadi Wakil Presiden Komisaris | Komisaris Independen WNI umur 69 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak 2003 dan Komisaris Independen sejak 2001, juga sebagai Komisaris di PT Apac Inti Corpora (Anak Perusahaan) sejak 1998. Sebelumnya yang bersangkutan meniti karir militer dan korps diplomatik di dalam dan di luar negeri dengan jabatan berturut-turut sebagai: Aspam KASAD, Pangdam Diponegoro, WAKASAD, Atase Militer di Singapura, dan Atase Pertahanan di Amerika Serikat. Di bidang organisasi sipil yang bersangkutan pernah menjabat sebagai Ketua Umum PBSI (1993-1997). Yang bersangkutan alumnus dari AMN, SESKOAD dan LEMHANAS, dengan pangkat militer terakhir Letnan Jenderal TNI-AD (Purnawirawan).
Soeryadi Vice President Commissioner | Independent Commissioner He is a 69-year old Indonesian citizen. He has been serving as the Vice President Commissioner since 2003 and as the Independent Commissioner since 2001, and as a Commissioner at PT Apac Inti Corpora (subsidiary) since 1998. Beforehand, he had been joining the military and several times had been assigned as part of Indonesian diplomatic corps. His positions in military and corps diplomatic in a row were: Security Assistant for the Army Chief of Staff (Aspam Kasad), Commander of Diponegoro Military Area of Central Java (Panglima Kodam Diponegoro), Vice of Army Chief of Staff (Wakasad), Military Attaché in Singapore and Defense Attaché in the US. In civilian organization, he once was served as Chairman of Indonesian Badminton Association (1993-1997). He is an alumnus of National Military Academy (Akademi Militer Nasional -- AMN), Training for Military Staff and Commander (Sekolah Staf dan Komando – Seskoad) and National Defense Institution (Lembaga Pertahanan Nasional -- Lemhanas).
46
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
Sintong Panjaitan Komisaris Independen | Ketua Komite Audit WNI umur 71 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen dan Komite Audit Perseroan sejak 2001, dan sebagai Komisaris di PT Apac Inti Corpora (Anak Perusahaan) sejak 2003. Karir militer dan jabatan sipil sebelumnya (1985-2000) berturut-turut adalah: sebagai Komandan KOPASSUS, Pangdam Udayana, Koordinator Staf Ahli PANGAB, Asisten MENRISTEK / Ketua BPPT, Assisten HANKAM WAPRES, Sekretaris Pengendali OPS Pembantu Presiden RI (SETNEG), dan selaku Komisaris di PT BPIS (Badan Pengelola Industri Strategis). Alumnus dari Universitas ’17 Agustus’ dan Boston Unversity di Boston, Amerika Serikat. Di bidang pendidikan militer, yang bersangkutan alumnus dari AMN, SESKOAD, SESKOGAB dan LEMHANAS, dengan pangkat militer terakhir Letnan Jenderal TNI-AD (Purnawirawan).
Sintong Panjaitan Independent Commissioner | Chairman of Audit Committee He is a 71-year old Indonesian citizen. He has been serving as the Independent Commissioner and Audit Commissioner since 2001, and as a Commissioner at PT Apac Inti Corpora (subsidiary) since 2003. His prior positions both in military and civil (1985-200) in a row were: Commander of Special Force Command (Komandan Komando Pasukan Khusus – Dan Kopassus), Commander of Udayana Military Area of Bali (Panglima Kodam Udayana), Coordinator of Expert Staffs for National Military Commander, Assistant for Minister of Research and Technology/Chairman of Institution for Technical Research and Implementation, Assistant of Defense and Security for the Vice President of the Republic of Indonesia, Secretary of Operational Controller of the President of the Republic of Indonesia (under State Secretariat), and a Commissioner at PT BPIS (Badan Pengelola Industri Strategis – Managing Institution for Strategic Industries). He is an alumnus of Universitas “17 Agustus” and Boston University in the US. In the matter of military field, he is an alumnus of National Military Academy (Akademi Militer Nasional -- AMN), Training for Military Staff and Commander (Sekolah Staf dan Komando – Seskoad), Integrated Training for Military Staff and Commander (Sekolah Staf dan Komando Gabungan – Seskogab) and National Defense Institution (Lembaga Pertahanan Nasional -- Lemhanas). He is now an Army Lieut. Gen. (Ret.).
Djoko Leksono Sugiarto Komisaris WNI umur 62 tahun, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2003 dan Komisaris di PT Apac Inti Corpora (Anak Perusahaan) sejak 2003. jabatan lain di luar Perseroan saat ini adalah: sebagai Direktur Utama PT Hyundai Indonesia Motor sejak 1993. Yang bersangkutan memiliki pengalaman profesionally dengan jabatan sebagai Division Head, General Manager, Direktur, Direktur Utama, Komisaris, dan Komisaris Utama di sejumlah perusahaan di dalam dan di luar negeri. Kegiatan lain, aktif di pengurusan asosiasi GAIKINDO sejak 1999. Yang bersangkutan alumnus dari Fakultas Teknik, Unversity of Munich, Jerman.
Djoko Leksono Sugiarto Commissioner He is a 62-year old Indonesian citizen and has been serving as a Commissioner at the Corporate and at the PT Apac Inti Corpora (subsidiary) since 2003. Other position outside the Company is as President Director of PT Hyundai Indonesia Motor since 1993. He has also been professionally in charge in the positions of Division Head, General Manager, President Director, Commissioner and President Commisioner at several companies domestically and abroad. Until now, he has been actively involved in Gaikindo since 1999. He is an alumnus of Faculty of Engineering, University of Munich, Germany.
PT Apac Citra Centertex Tbk
47
Dewan Direksi Board of Directors Benny Soetrisno Presiden Direktur / President Director
Anas Bahfen Direktur / Director
Ade Prima Syarif Direktur / Director
Profil Dewan Direksi Board of Director Profiles
Benny Soetrisno Presiden Direktur WNI umur 61 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak 1995 dan Direktur Utama PT Apac Inti Corpora (Anak Perusahaan) sejak 1995. Jabatan lain di luar Perseroan adalah sebagai Presiden Direktur PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. (1995-2011) Pengalaman sebelumnya, sebagai Komisaris di PT Mandiri Intifinance Tbk (1998-2000), dan selaku eksekutif di sejumlah perusahaan (1978-1993). Yang bersangkutan juga aktif di berbagai organisasi dengan jabatan kepengurusan selaku ketua umum, ketua, maupun sebagai anggota Dewan Penasehat, meliputi: API, APINDO, Komite Tetap Standarisasi Produk, KADIN, BAHUMAS-KOSGORO, GPEI, KPEN, AEI, DEKOPIN, Tim Nasional PPI (Perundingan Perdagangan Internasional), yayasan dan organisasi sosial masyarakat. Yang bersangkutan adalah alumnus dari Fakultas Electrical Engineering, Reinische Westfacliche Tehnische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman.
Benny Soetrisno President Director He is a 61-year old Indonesian citizen and has been serving as the President Director of the Company and PT Apac Inti Corpora (subsidiary) since 1995. Outside the Company, he was also the President Director PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. (1995-2011). Prior to this, he was a Commissioner at PT Mandiri Intifinance Tbk (1998-2000) and had been serving as executive at several others (1978-1993). Until now, he has been actively involved with many professional organizations, i.e. Indonesian Textile-Industry Association (Asosiasi Pertekstilan Indonesia – API), Indonesian Entrepreneur Association (Asosiasi Pengusaha Indonesia – Apindo), Standing Committee for Product Standardization, Indonesian Chamber of Commerce (Kamar Dagang Indonesia – Kadin), Public Relation of Kosgoro (Kesatuan Organisasi Gotong Royong or Association for Mutual Aid Organizations), Indonesian Exporter Association (Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia – GPEI), Committee for National Economic Recovery (Komite Pemulihan Ekonomi Nasional – KPEN), Indonesian Stock-Issuer Association (Asosiasi Emiten Indonesia – AEI), Indonesian Cooperative Council (Dewan Koperasi Indonesia – Dekopin), National Team for International Trade Negotiation (Perundingan Perdagangan Internasional -- PPI), as well as some foundation and social organizations, serving as General Chairman, Chairman or member of Advisory Board. He is an alumnus of Faculty of Electrical Engineering at Reinische Westfacliche Tehnische Hochschule (RWTH), Aachen, German.
50
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
Anas Bahfen Direktur
WNI umur 56 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2000 dan menjabat sebagai Direktur PT Apac Inti Corpora (Anak Perusahaan) sejak 1995. Sebelumnya yang bersangkutan memiliki sejumlah pengalaman profesional selaku eksekutif di sejumlah perusahaan terutama bergerak di bidang keuangan dan industri. Yang bersangkutan studi di Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta, pasca studi sebelumnya di Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Tarumanagara, Jakarta. Selain itu, yang bersangkutan mengikuti berbagai training dan workshop baik di dalam maupun luar negeri—terutama di bidang monetary, audit, taxation, foreign echange, dan monetary capital market.
Anas Bahfen Director
He is a 56-year old Indonesian citizen and has been serving as a Director at the Company since 2003 and at PT Apac Inti Corpora (subsidiary) since 1995. Prior to this, he had had some professional experiences as executive at several companies, especially those which operate in finance and manufacture. He is now studying at University of Indonusa Esa Unggul, Jakarta, Faculty of Economics, majoring in Accounting, and an alumnus of University of Tarumanagara, Jakarta. He also has been joining various trainings and workshops domestically or abroad, especially those of in the fields of monetary, audit, taxation, foreign exchange and monetary capital market.
Ade Prima Syarif Direktur WNI umur 45 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2009. Yang bersangkutan memiliki sejumlah pengalaman profesional dengan jabatan Deputy General Manager HRD, GA & LEGAL di PT Apac Inti Corpora (anak perusahaan) sejak tahun 1993-sekarang. Menjabat Direktur Kepesertaan Dana Pensiun PT Apac Inti Corpora (2000-sekarang), sebagai Komisaris PT Adira Jaya Pratama (2004-sekarang), dan sebagai Komisaris PT J. Resources Asia Pacific Tbk (2011-sekarang). Yang bersangkutan adalah alumnus dari Fakultas Hukum, Universitas Trisakti, Jakarta.
Ade Prima Syarif Director He is a 45-year old Indonesian citizen who has been serving as a Director since 2009. He has had numbers of varied professional experience, i.e. as Deputy General Manager of HRD, GA and Legal at PT Apac Inti Corpora (subsidiary) since 1993. He has also been serving as the Director of Pension Fund of PT Apac Inti Corpora (2000 - now), as a Commissioner at PT Adira Jaya Pratama (2004 – now) and, last but least, has been the Commissioner of PT J. Resources Asia Pacific Tbk (2011 - now). He is an alumnus of Faculty of Law, University of Trisakti, Jakarta.
PT Apac Citra Centertex Tbk
51
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left bank
52
Laporan Tahunan
2011 Annual Report
Tanda Tangan Dewan Komisaris & Direksi Signature of BOC & BOD
Tanda Tangan Dewan Komisaris & Direksi ~ PT Apac Citra Centertex Tbk Atas Tanggung Jawab Laporan Tahunan Perseroan ~ Tahun Buku 2011 Signature of Board of Commissioners & Directors ~ PT Apac Citra Centertex Tbk Relating to The Responsibility on The Company’s Annual Report ~ Fiscal Year 2011
Johanes Budisutrisno Kotjo Presiden Komisaris / President Commissioner
Benny Soetrisno Presiden Direktur / President Director
Soeryadi Wakil Presiden Komisaris / Vice President Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner
Anas Bahfen Direktur / Director
Sintong Panjaitan Komisaris Independen / Independent Commissioner Ketua Komite Audit / Chairman of Audit Committee
Ade Prima Syarif Direktur / Director
Djoko Leksono Sugiarto Komisaris / Commissioner
PT Apac Citra Centertex Tbk
53
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
Catatan/ Notes
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Statements of Financial Position December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009
31 Desember/December 31 2011 2010 Rp
Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp ASSETS
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masin sebesar Rp 83.199.102, Rp 1.772.755.500 dan Rp 752.681.100 per 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masin sebesar Rp 16.659.041.720, Rp 16.116.393.929 dan Rp 23.335.431.014 per 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Persediaan Uang muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka
2d,2g,2h,3,4,20,32 2d,2h,3,5,20,32 2e,31
2h,3,6,20,32 2e,31
2i,2o,7,17,18 8 2r,9 2e,2k,31
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang dari pihak berelasi Aset pajak tangguhan Investasi saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesa Rp 1.215.989.690.251, Rp 1.058.016.018.651 dan Rp 856.769.552.164 per Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Beban tangguhan Uang jaminan Aset tidak lancar lainnya - bersih penyisihan piutang ragu-ragu masing-masin sebesar Rp 23.524.740.388, Rp 25.210.549.541 dan Rp 23.524.740.388 per Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009
2e,2h,3,20,31,32 2r,30 2e,2h,2j,3,10,20,31,32
2l,2o,11,17,18 2n 2d,2h,3,20,32
2h,2o,3,12,20,32
18.161.471.135 188.582.846.942 76.029.898.750 28.374.147.988 10.804.496.217
1.717.422.201 126.266.464.882 60.336.837.517 27.012.727.111 8.124.787.110
9.432.824.909 148.981.257.379 44.549.118.161 58.492.801.439 6.258.702.920
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Related party Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 83,199,102, Rp 1,772,755,500 and Rp 752,681,100 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010 December 31, 2009, respectively Other accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 16,659,041,720, Rp 16,116,393,929 and Rp 23,335,431,014 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010 December 31, 2009, respectively Inventories Advances Prepaid taxes Prepaid expenses
454.582.683.067
386.753.753.457
399.632.256.544
Total Current Assets
45.943.280.936 13.940.027.576
24.747.640.825 10.759.866.306
3.128.733.575 93.820.162.561 9.930.955.577
1.329.031.428.401 1.026.044 4.896.376.192
1.438.993.600.592 10.041.679 4.913.876.144
1.273.909.526.675 64.855.919 2.648.511.620
5.103.933.551
12.479.789.772
16.773.938.502
708.825.888
296.438.302
8.633.820.680
119.624.262.596
150.519.286.562
106.509.792.554
7.192.800.000
-
-
-
NONCURRENT ASSETS Due from a related party Deferred tax assets Investments in shares of stock Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,215,989,690,251, Rp 1,058,016,018,651 and Rp 856,769,552,164 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010 December 31, 2009, respectively Deferred charges Guarantee deposits Other noncurrent assets - net o allowance for doubtful accounts of Rp 23,524,740,388, Rp 25,210,549,541 and Rp 23,524,740,388 as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010 December 31, 2009, respectively
16.755.302.014
20.263.347.200
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.393.812.139.149
1.496.180.327.560
1.403.766.093.127
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
1.848.394.822.216
1.882.934.081.017
1.803.398.349.671
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasia
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements
-3-
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Lanjutan)
Catatan/ Notes
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Statements of Financial Position December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Continued)
31 Desember/December 31 2011 2010 Rp
Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 January 1, 2010/ December 31, 2009 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Utang usaha Pihak berelas Pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Biaya masih harus dibaya Uang muka pelanggan Utang bank jangka pendek Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank
LIABILITIES AND EQUITY
2d,2h,3,7,11,17,18,20,32
863.974.179 202.042.215.259 44.725.745.952 758.890.905 47.987.361.623 37.804.956.899 456.221.154.403
2.104.197.203 157.767.377.242 40.454.284.602 745.907.792 41.424.089.095 20.350.884.047 350.332.499.969
200.000.000 137.209.343.596 73.741.656.066 3.070.445.360 37.485.009.726 19.509.767.336 212.242.988.989
CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable Related party Third party Other accounts payable Taxes payable Accrued expenses Customers' advances Short-term bank loans
2d,2h,3,11,17,18,20,32
188.107.250.760
278.253.664.038
490.618.844.800
Current maturities of long-term Bank loans
978.511.549.980
891.432.903.988
974.078.055.873
Total Current Liabilities
2e,2h,3,20,31,32 2q,29
604.630.000 23.382.317.000
1.202.613.778 21.249.930.000
1.220.536.825 23.695.250.000
NONCURRENT LIABILITIES Due to related parties Defined-benefit post-employment reserve
2d,2h,3,7,11,17,18,20,32 2h,3,14,20,32 19
604.317.975.602 30.500.000.000 147.290.143.442
599.233.859.322 30.500.000.000 151.892.965.709
568.529.274.694 153.427.236.407
Long-term liabilities - net of current portion Bank loans Other accounts payable Estimated liabilities Total Noncurrent Liabilities
2d,2e,2h,3,13,20,31,32 2h,3,14,20,32 2r,15 2d,2h,3,16,20,29,32
Jumlah Liabilitas Lancar LIABILITAS TIDAK LANCAR Utang kepada pihak berelasi Cadangan imbalan pasti pasca kerja Liabilitas jangka panjang - setelah dikurang bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Utang lain-lain Liabilitas diestimas Jumlah Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas
806.095.066.044
804.079.368.809
746.872.297.926
1.784.606.616.024
1.695.512.272.797
1.720.950.353.799
Total Liabilities
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - saham seri A nilai nomina Rp 1.000 per saham dan Seri B nilai nominal Rp 250 per saham
Equity Attributable to Owners of the Company Capital stock - Rp 1,000 par value per share for Series A shares and Rp 250 par value per share for Series B shares Authorized - 5,040,000,000 shares consisting of 1,040,000,000 Series A shares and 4,000,000,000 Series B shares Issued and paid-up capital 1,466,666,577 shares consisting of 534,666,577 Series A shares and 932,000,000 Series B shares Additional paid-in capita Difference in value of restructuring transactions among entities unde common control Other equity components Retained earnings (deficit Appropriated Unappropriated
Modal dasar - 5.040.000.000 saham terdiri dari 1.040.000.000 saham seri A dan 4.000.000.000 saham seri B Modal ditempatkan dan disetor 1.466.666.577 saham terdiri dari 534.666.577 saham seri A dan 932.000.000 saham seri B Agio saham Selisih nilai transaksi restrukturisas entitas sepengendal Komponen ekuitas lainnya Saldo laba (Defisit) Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
21 22
767.666.577.000 2.050.000.000
767.666.577.000 2.050.000.000
767.666.577.000 2.050.000.000
2a,2c,23
14.044.148.135 391.445.256.156
14.044.148.135 392.742.942.900
14.044.148.135 251.717.124.908
2.000.000.000 (1.162.758.170.420)
Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali
2c,24,35
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2.000.000.000 (1.115.852.590.969)
2.000.000.000 (1.014.716.271.090) 22.761.578.953
Total Equity Attributable to Owners of the Company
124.770.731.154
59.686.416.919
Non-Controlling Interests
187.421.808.220
82.447.995.872
1.882.934.081.017
1.803.398.349.671
14.447.810.871
62.651.077.066
49.340.395.321 63.788.206.192 1.848.394.822.216
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasia
Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements
-4-
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
Catatan/ Notes
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Statements of Comprehensive Income For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
31 Desember/December 31 2010
2011 Rp
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
2e,2p,25,31
1.957.035.256.801
1.723.962.951.296
NET SALES
2p,11,26
1.918.265.766.345
1.653.591.291.172
COST OF GOODS SOLD
38.769.490.456
70.371.660.124
GROSS PROFIT
69.991.031.679 51.648.444.709
91.251.030.052 55.957.008.700
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
121.639.476.388
147.208.038.752
Total Operating Expenses
(82.869.985.932)
(76.836.378.628)
LOSS FROM OPERATIONS
3.873.191.986 1.718.216.313 119.609.826 (1.545.896.280) (80.880.626.992) 14.907.338.133
3.369.359.788 (21.266.045.168) 156.505.209 652.250.165 (168.593.860) (84.052.181.918) (7.997.437.456)
OTHER INCOME (EXPENSES) Sales of scrap materials Gain (loss) on foreign exchange - net Interest income Gain on sale of property and equipment Tax penalty Interest expense and other financial charges Others - net
(61.808.167.014)
(109.306.143.240)
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2e,2n,2o,2p,2q,11,27,31
Jumlah Beban Usaha RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penjualan barang sisa Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Keuntungan penjualan aset tetap Denda pajak Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih
2p 2d 11 28
Beban Lain-lain - Bersih BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI
2j,10
RUGI SEBELUM PAJAK MANFAAT(BEBAN) PAJAK TANGGUHAN - BERSIH
2r,30
RUGI BERSIH PENDAPATAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran
2a
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF RUGI BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
2c,24
Jumlah PENDAPATAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
2c,24
Jumlah RUGI PER SAHAM DASAR
Rp
3.174.243.307
317.892.409
(141.503.909.639)
(185.824.629.459)
20.983.756.365
(47.555.248.194)
(120.520.153.274)
(233.379.877.653)
Other Expenses - Net SHARE IN NET INCOME OF ASSOCIATES LOSS BEFORE TAX DEFERRED TAX (EXPENSE) BENEFIT - NET NET LOSS
(3.113.448.754)
338.353.690.001
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Translation adjustment
(123.633.602.028)
104.973.812.348
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
(46.905.579.451) (73.614.573.823)
(101.136.319.879) (132.243.557.774)
NET LOSS ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Non-controlling interests
(120.520.153.274)
(233.379.877.653)
Total
(48.203.266.195) (75.430.335.833)
39.889.498.113 65.084.314.235
(123.633.602.028)
104.973.812.348
(32)
(69)
2s
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Non-controlling interests Total BASIC LOSS PER SHARE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
767.666.577.000
2.050.000.000
-
2.050.000.000
-
2.050.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Saldo per 31 Desember 2011/ Balance as of December 31, 2011
Total comprehensive loss
-
767.666.577.000
Rugi komprehensif tahun berjalan/
-
Saldo per 31 Desember 2010/ Balance as of December 31, 2010
767.666.577.000
Rp
Rp
Laba komprehensif tahun berjalan/ Total comprehensive income
Saldo per 1Januari 2010/ Balance as of January 1, 2010
Agio Saham/ Additional Paid-in Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor/ Issued and Paid-up Capital Stock
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
14.044.148.135
-
14.044.148.135
-
14.044.148.135
Rp
251.717.124.908
-
251.717.124.908
-
251.717.124.908
Rp
-6-
139.728.131.248
(1.297.686.744)
141.025.817.992
141.025.817.992
-
Rp
Equity Attributable to Owners of the Company Komponen ekuitas lainnya/ Other Equity Components Dampak dari Dilusi Selisih Nilai Transaksi pada Kepemilikan Restrukturisasi Entitas di Anak Perusahaan Sepengendali/ tanpa Kehilangan Difference in Value Pengendalian/ of Restructuring Impact of Dilution Selisih Kurs Transactions Among in Ownership Interest Penjabaran/ Entities Under Without Lost of Control Foreign Currency Common Control in a Subsidiary Translation Adjustment
2.000.000.000
-
2.000.000.000
-
2.000.000.000
Rp
Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
(1.162.758.170.420)
(46.905.579.451)
(1.115.852.590.969)
(101.136.319.879)
(1.014.716.271.090)
Rp
Tidak ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Saldo Laba (Defisit)/Retained Earnings (Deficit)
49.340.395.321
(75.430.335.833)
124.770.731.154
65.084.314.235
59.686.416.919
Rp
Kepentingan pengendali/ Non-Controlling Interests
63.788.206.192
(123.633.602.028)
187.421.808.220
104.973.812.348
82.447.995.872
Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
14.447.810.871
(48.203.266.195)
62.651.077.066
39.889.498.113
22.761.578.953
Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Statements of Changes in Equity For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Kas bersih dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Pajak impor kurang bayar Penerimaan restitusi pajak Penerimaan lain-lain - bersih Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
2011
2010
Rp
Rp
2.004.971.966.033 (1.948.710.014.300)
1.689.131.956.376 (1.593.029.268.874)
56.261.951.733 (77.210.100.056) (12.178.995.592) 20.613.494.090 8.068.604.402
96.102.687.502 (84.934.004.902) (2.484.188.296) (25.152.176.710) 43.453.210.433 26.517.651.796
(4.445.045.423)
53.503.179.823
119.609.826
156.505.209
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees Net cash generated from operations Interest paid Income tax paid Import tax under payment Tax restitution received Other receipts - net Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest received
Hasil penjualan aset tetap Utang kepada pihak berelasi Perolehan aset tetap
(597.983.778) (23.295.470.926)
1.700.401.055 (15.705.805.629)
Proceeds from sale of property and equipment Due to related parties Acquisitions of property and equipment
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(23.773.844.878)
(13.848.899.365)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (Pembayaran) bersih utang bank
20.826.357.436
(43.571.085.154)
CASH FLOWS FROM A FINANCING ACTIVITY Net proceeds from (payments for) bank loans
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(7.392.532.865)
(3.916.804.697)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
12.479.789.772 16.676.644
16.773.938.502 (377.344.034)
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR Effect of foreign exchange rate changes
5.103.933.551
12.479.789.771
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-7-
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Umum a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Apac Citra Centertex Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 105 tanggal 10 Pebruari 1987 dari Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-7337.HT.01.01.TH-87 tanggal 17 Nopember 1987 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76 tanggal 22 September 1987, Tambahan No. 2034. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No. 50 tanggal 15 September 2008 dari Edi Priyono, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-95575.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 11 Desember 2008.
PT Apac Citra Centertex Tbk (“the Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on Notarial Deed No. 105 dated February 10, 1987 of Misahardi Wilamarta, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-7337.HT.01.01.TH-87 dated November 17, 1987, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 76 dated September 22, 1987, Supplement No. 2034. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 50 dated September 15, 2008 of Edi Priyono, S.H., public notary in Jakarta, concerning amendment of Company’s Articles to be in accordance with the provisions of Republic of Indonesia Law No. 40/2007 regarding Limited Liability Company. The amendment deed was accepted and recorded by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia with Letter No. AHU-95575.AH.01.02.Year 2008 dated December 11, 2008.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan kantor pusat Perusahaan beralamat di Graha BIP, lantai 6, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 23, Jakarta.
The Company is domiciled in Jakarta and its head office is located at Graha BIP, th Floor, Jl. Jenderal Gatot Subroto 6 Kav. 23, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi industri tekstil dan pakaian jadi. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987 dan saat ini kegiatan Perusahaan adalah pada industri pakaian jadi.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage mainly in garments and textile industry. The Company started its commercial operations in 1987 and is presently engaged in garments industry.
Perusahaan dan anak perusahaan tergabung dalam kelompok usaha yang sama dan selanjutnya disebut “grup”.
The Company and its subsidiary operate under the same industry and collectively referred herein as “the Group”.
-8-
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
Public Offering of the Company’s Shares
Pada tanggal 14 September 1989, Perusahaan mendapat ijin dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) [sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)] atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk melakukan penawaran umum atas 2.500.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 2 Juli 1990, Perusahaan mencatatkan saham pendiri (company listing) sebanyak 6.000.000 saham pada Bursa Efek Indonesia.
On September 14, 1989, the Company obtained the approval from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) [currently the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK)] on behalf of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia to offer 2,500,000 shares to the public through the capital market in Indonesia. On July 2, 1990, the Company registered the founders’ shares (company listing) totaling to 6,000,000 shares in Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 15 Agustus 1990, Perusahaan memperoleh surat dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) No. S-1197/PM/1990 perihal efektifnya pernyataan pendaftaran penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham sebanyak 8.500.000 saham. Sahamsaham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Agustus 1990.
On August 15, 1990, the Company obtained Decision Letter No. S-1197/PM/1990 from the Chairman of Bapepam (currently Bapepam-LK) regarding the notification of effectivity of share registration for the Company’s rights issue to the stockholders totaling to 8,500,000 shares. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on August 23, 1990.
Pada tanggal 25 Juni 1996, Perusahaan memperoleh surat dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) No. S-1034/PM/1996 perihal pemberitahuan efektifnya pernyataan pendaftaran emisi saham dalam rangka penawaran umum terbatas II Perusahaan kepada para pemegang saham sejumlah 408.000.000 saham disertai dengan waran lekat sebanyak 76.500.000 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Juli 1996. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan pelaksanaan sebesar Rp 1.000 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 16 Januari 1997 sampai dengan tanggal 14 Juli 2001.
On June 25, 1996, the Company obtained Decision Letter No. S-1034/PM/1996 from the Chairman of Bapepam (currently Bapepam-LK) regarding the notification of effectivity of share registration for the Company’s rights issue II to the stockholders totaling to 408,000,000 shares, with detachable warrants of 76,500,000 warrants which were given as free incentive. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on July 26, 1996. The warrants provide rights to the holders to purchase common shares of the Company at par value of Rp 1,000 per share. The holders can exercise the right to purchase from January 16, 1997 to July 14, 2001.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saham ditempatkan dan disetor Perusahaan atau sejumlah 1.466.666.577 saham terdiri dari 534.666.577 saham seri A dan 932.000.000 saham seri B telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company’s 1,466,666,577 shares, consisting of 534,666,577 Series A shares and 932,000,000 Series B shares, were listed in the Indonesia Stock Exchange.
-9-
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut c.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Anak Perusahaan
c.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, anak perusahaan yang dikonsolidasikan, termasuk persentase kepemilikan yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan/ Subsidiary
PT Apac Inti Corpora ("AIC")
Domisili/ Domicile
Jakarta
Consolidated Subsidiary As of December 31, 2011 and 2010, details of the subsidiary which was consolidated, including the percentage of ownership held by the Company, are as follows:
Jenis Usaha/ Nature of Business
Perajutan dan Pemintalan/ Weaving and Spinning
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 2011 dan/and 2010
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
41,68%
1995
Jumlah Aset 31 Desember/ Total Assets as of December 31 Sebelum Eliminasi/Before Elimination 2011 2010 Rp Rp 1.937.047.001.457
1.974.874.923.089
PT Apac Inti Corpora (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 1 tanggal 1 Juli 1995 dari Popie Savitri Martosuharjo Pharmanto, S.H., notaris di Serang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8905.HT.01.01. TH-95 tanggal 24 Juli 1995 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73g tanggal 12 September 1995, Tambahan No. 7571. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta No. 20 tanggal 18 Juni 2008 dari Edi Priyono, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan UU No 40/2007 tentang Perseroan Terbatas.
PT Apac Inti Corpora (“the Subsidiary”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on Notarial Deed No. 1 dated July 1, 1995 of Popie Savitri Martosuharjo Pharmanto, S.H., a public notary in Serang. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-8905.HT.01.01.TH-95, dated July 24, 1995, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 73 dated September 12, 1995, Supplement No. 7571. The Subsidiary’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 20 dated June 18, 2008 of Edi Priyono, S.H., a public notary in Jakarta, to conform with the provisions of the Republic of Indonesia Law No. 40/2007.
Perusahaan tetap mengkonsolidasikan laporan keuangan AIC meskipun kepemilikan di bawah 50% karena pengendalian atas AIC tetap dilakukan oleh Perusahaan.
Although the Company’s ownership in AIC is below 50%, AIC’s financial statements are included in the consolidated financial statements as the Company has control over AIC.
- 10 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut d.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 30 September 2011 yang didokumentasikan dalam akta notaris No.10, Edi Priyono, SH, notaris di jakarta, manajemen perusahaan ialah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Directors and Employees As of December 31, 2011 and 2010, based on a resolution during the Stockholders’ Meeting held on September 30, 2011, as documented in notarial deed No. 10 of Edi Priyono, S.H., public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
: :
Johanes Budisutrisno Kotjo Sintong Pandjaitan Djoko Leksono Sugiarto Soeryadi
: :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioners
Direksi Presiden Direktur Direktur
: :
Benny Soetrisno Anas Bahfen Ade Prima Syarif
: :
Directors President Director Directors
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam dan LK). Sintong Pandjaitan dan Soeryadi adalah Komisaris Independen Perusahaan. Komite Audit Perusahaan terdiri dari empat (4) orang anggota, dimana Sintong Pandjaitan yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit.
As a public company, the Company has Independent Commissioners and an Audit Committee as required by Bapepam (currently Bapepam-LK). Sintong Pandjaitan and Soeryadi are the Company’s Independent Commissioners. The Company’s Audit Committee consists of four (4) members, wherein Sintong Pandjaitan, who acts as an Independent Commissioner, is also the Chairman of the Audit Committee.
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak perusahan (tidak diaudit) adalah 6.021 karyawan tahun 2011 dan 6.278 karyawan tahun 2010.
The Group has an average total number of employees (unaudited) of 6,021 in 2011 and 6,278 in 2010.
Jumlah imbalan yang diberikan perusahaan untuk komisaris dan direksi Perusahaan pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 6.402.500.000.
Total remunerations provided by the Company to its commissioners and directors amounted to Rp 6,402,500,000 in 2011 and 2010.
Laporan keuangan konsolidasian PT Apac Citra Centertex Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 28 Maret 2012. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Apac Citra Centertex Tbk and its subsidiary for the year ended December 31, 2011 were completed and authorized for issue on March 28, 2012 by the Company’s Directors who are responsible for the consolidated financial statements.
- 11 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
dan
2.
Pengukuran
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
Basis of Statements Measurement
and
Consolidated Financial Preparation and
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam Industri tekstil. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, and Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) No.KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 as amended with the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP – 554/BLI/2010 dated December 30, 2010, and Circular Letter No. SE-02/PM/2002 regarding “Guidelines on Preparation and Disclosures of Financial Statements of Issuers or Publicly Listed Companies in Textile industry. As disclosed further in relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements for the year December 31, 2011 are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, adopted on January 1, 2011.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The said adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended PSAK effective January 1, 2011 as disclosed in this Note.
- 12 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp), kecuali untuk AIC, anak perusahaan, yang menggunakan Dolar Amerika Serikat untuk mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya sejak 1 Januari 2010. Manajemen berpendapat bahwa pemilihan mata uang Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang pelaporan dan pencatatan adalah tepat karena transaksi-transaksi dan akun-akun utama AIC adalah dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Untuk tujuan konsolidasian, akun-akun dalam laporan keuangan AIC dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan dasar berikut:
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah), except for AIC, a subsidiary, which has adopted the United States (U.S.) Dollar as its functional, reporting and recording currency starting January 1, 2010. Management believes that having the U.S. Dollar as its reporting and recording currency is appropriate since AIC’s main transactions and balances are denominated in U.S. Dollar. For consolidation purposes, the accounts of AIC were translated into Rupiah amounts on the following basis:
Akun-akun laporan posisi keuangan: Nilai tukar yang berlaku pada tanggal hari terakhir transaksi perbankan Rp 9.068 dan Rp 8.991 per 1 US$ pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Consolidated statements of financial position accounts: The prevailing rates of exchange as at the last banking day of the years (Rp 9,068 and Rp 8,991 per US$ 1 as of December 31, 2011 and 2010, respectively).
Akun-akun rugi komprehensif konsolidasian: Nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, digunakan nilai tukar rata-rata selama tahun berjalan (Rp 8.773 dan Rp 9.078 per 1 US$ untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010).
Consolidated statements of comprehensive loss accounts: The exchange rates prevailing at the date of transactions. For practical reasons, average rates during the year (Rp 8,773 and Rp 9,078 per US$ 1, for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively) were used.
Laba atau rugi yang timbul dari penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laba-rugi komprehensif disajikan sebagai “Selisih kurs penjabaran” pada bagian komponen ekuitas lainnya dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Gains or losses arising from translation of consolidated statement of financial position and consolidated statement of comprehensive loss accounts are presented as “Foreign currency translation adjustment” in the other equity component of the consolidated statement of financial position.
- 13 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011
b.
Adoption of Financial Accounting Standards Effective January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut:
The Group has adopted the following Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) effective January 1, 2011:
(1)
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain, tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan untuk akun-akun utama, manajemen permodalan dan pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan "pendapatan komprehensif lainnya”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau dua laporan yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan laporan keuangan periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2011.
(1)
PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and noncurrent assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, and other comprehensive income. This standard introduces a statement of comprehensive income that combines all items of income and expenses recognized in the profit and loss together with “other comprehensive income”. The entities may choose to present all items in one statement, or to present two linked statements, a separate statement of income and a statement of comprehensive income. The Group has elected to present a single statement and has presented its prior periods’ consolidated financial statements in conformity with this PSAK to be comparative with the December 31, 2011 consolidated financial statements.
(2)
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada anakanak perusahaan, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
(2)
PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, provides for the preparation and presentation of the consolidated financial statements for a group of entities under the control of Company, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled, entities and associated entities when separate financial statements are prepared, as additional information.
- 14 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
(3)
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Perusahaan menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
(3)
PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires reporting information of each operating segments to be in accordance with the information which are regularly reported to the decision maker in operations to make decisions on resources that will be allocated to the segment and to value its performance. This PSAK has improved the definition of segment information using the same basis as in the internal reporting. The Group has presented prior period’s segment information in accordance with this PSAK to be comparative with the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011.
(4)
PSAK No 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihakpihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian.
(4)
PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosures of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements.
Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas PSAK dan ISAK yang relevan dan telah diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan Grup:
The following are the new and revised PSAKs and ISAKs which are relevant and have been adopted effective January 1, 2011 but do not have material impact to the consolidated financial statements:
PSAK
PSAK
(1)
PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
(1)
PSAK No. 2 (Revised Statements of Cash Flows
(2)
PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
(2)
PSAK No. 3 (Revised 2010), Interim Financial Reporting
(3)
PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
(3)
PSAK No. 8 (Revised 2010), Events After the Reporting Period
(4)
PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
(4)
PSAK No. 15 (Revised Investments in Associates
2009),
(5)
PSAK No. Pendapatan
2010),
(5)
PSAK No. Revenues
2010),
(6)
PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
(6)
PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
23
(Revisi
- 15 -
23
(Revised
2009),
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
(7)
PSAK No. 48 (Revisi Penurunan Nilai Aset
2009),
(7)
PSAK No. 48 (Revised Impairment of Assets
(8)
PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
(8)
PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
ISAK (1)
ISAK
ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
(1)
ISAK No. 17, Interim Reporting and Impairment
2009),
Financial
Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas PSAK dan ISAK yang efektif diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan terhadap laporan keuangan Grup:
The following are the new and revised PSAKs and ISAKs which are effective January 1, 2011 but are irrelevant to the consolidated financial statements:
PSAK
PSAK
(1)
PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
(1)
PSAK No. 12 (Revised Investments in Joint Ventures
2009),
(2)
PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud
(2)
PSAK No. 19 Intangible Assets
(Revised
2010),
(3)
PSAK No. 22 Kombinasi Bisnis
2010),
(3)
PSAK No. 22 (Revised Business Combination
2010),
(4)
PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
(4)
PSAK No. 58 (Revised 2009), Noncurrent Assets Held For Sale and Discontinued Operations
(Revisi
ISAK
ISAK
(1)
ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
(1)
ISAK No. 7 (Revised 2009), Consolidation-Special Purpose Entities
(2)
ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa
(2)
ISAK No. 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities
(3)
ISAK No. Pelanggan
Loyalitas
(3)
ISAK No. Program
(4)
ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
(4)
ISAK No. 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners
(5)
ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
(5)
ISAK No. 12, Jointly Controlled Entities-Nonmonetary Contributions by Venturers
(6)
ISAK No. 14, Aset Tak Berwujud Biaya Situs Web
(6)
ISAK No. 14, Web Site Costs
10,
Program
- 16 -
10,
Customer
Loyalty
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut c.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Prinsip Konsolidasi
c.
Principles of Consolidation
Efektif 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif, yaitu: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan nonpengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan (v) konsolidasi anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.
Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
Accounting January 1, 2011
Efektif
Tanggal
Policy
effective
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan seperti yang disebutkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and the Subsidiary mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara entitas, jika terdapat:
Subsidiary is fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exist under certain circumstances even when the company owns half or less of voting power of an entity when there is:
a.
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
a.
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
b.
kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
b.
power to govern the financial and operating policies of the entity under a statue or an agreement;
- 17 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
c.
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
c.
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
d.
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
d.
power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP (Kepentingan Non Pengendali) mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI (formerly known as minority interest) even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
In case of loss of control over a subsidiary, the Company:
x
menghentikan pengakuan (termasuk setiap goodwill) liabilitas anak perusahaan;
aset dan
x
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
x
menghentikan pengakuan tercatat setiap KNP;
jumlah
x
derecognizes the carrying amount of any NCI;
x
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
x
derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
x
mengakui nilai yang diterima;
pembayaran
x
recognizes the fair value consideration received;
x
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
x
recognizes the fair value of any investment retained;
x
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
x
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
x
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
x
reclassifies the Company’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
wajar
of
the
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiary attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan interim konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
- 18 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended Accounting Policies January 1, 2011
Sebelum
to
Prior to January 1, 2011, losses attributable to the NCI in certain non-wholly owned subsidiary that have exceeded the NCI’s portion in the equity of the said subsidiary were temporarily charged against the controlling shareholder unless the NCI has a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said subsidiary are allocated to the controlling shareholder until the NCI's share of losses previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anakanak perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup. d.
Prior
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Group are maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted using Bank Indonesia’s middle rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.
The foreign exchange gains or losses on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011 and 2010, the exchange rates used were as follows:
2011 Rp Mata uang Poundsterling Inggris Euro Franc Swis Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang
2010 Rp
13.969 11.739 9.636 9.068 6.974 1.167 117
13.894 11.956 9.600 8.991 6.981 1.155 110
- 19 -
Foreign Currency Great Britain Poundsterling Euro Swiss Franc U.S. Dollar Singapore Dollar Hongkong Dollar Japanese Yen
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut e.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Transaksi Pihak berelasi Kebijakan 1 Januari 2011
Akuntansi
e.
Transactions with Related Parties Accounting January 1, 2011
Efektif
Policies
effective
Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup:
A party is considered to be related to the Group if:
1)
1)
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak:
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party:
a)
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup;
a)
controls, is controlled by, or is under common control with, the Group;
b)
memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau
b)
has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or
c)
memiliki pengendalian bersama atas Grup;
c)
has joint control over the Group;
2)
perusahaan asosiasi;
2)
the party is an associate of the Group;
3)
perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;
3)
the party is a joint venture in which the Group is a venturer;
4)
pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau Induk Perusahaan;
4)
the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;
5)
anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
5)
the party is a close member of the family of any individual referred to in (1) or (4);
6)
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
6)
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (4) or (5); or
7)
suatu program imbalan pasca - kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup.
7)
the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
Accounting Policy January 1, 2011
Sebelum
Prior
Pihak-pihak berelasi adalah:
Related parties consist of the following:
1)
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
- 20 -
to
companies that through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Group (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Grup);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Group that gives them significant influence over the Group, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Group);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Grup, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Grup serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activites of the Group, including commissioners, directors and managers of the Group and close family members of such individuals; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Grup.
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4), or over which such a person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Group and companies which have a common member of key management with that of the Group.
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. f.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Penggunaan Estimasi
f.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
Use of Estimates Management makes estimates and assumptions in the preparation of the consolidated financial statements which affect the reported amounts of assets, liabilities, revenues and expenses. Actual results could differ from those estimates. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
- 21 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut g.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Kas dan Setara Kas
g.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. h.
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Instrumen Keuangan
h.
Financial Instruments
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position when it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on settlement date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
- 22 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dan liabilitas lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies their financial instruments in the following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-tomaturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities, and where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.
- 23 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statement of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost, net of any impairment.
Laba/Rugi “Hari ke-1”
“Day 1” Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statement of comprehensive loss unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statement of comprehensive loss when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
- 24 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Aset Keuangan
Financial Assets
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Financial Assets at FVPL
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda;
a.
the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis;
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
b.
the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
c.
Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
c.
the financial instruments contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
- 25 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lainlain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated statement of financial position at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statement of comprehensive loss. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup tidak memiliki aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has not classified any financial assets as at FVPL.
(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(2) Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of comprehensive loss. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statement of comprehensive loss.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman dari pihak berelasi, uang jaminan, aset tidak lancar lainnya, dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable, due from a related party, guarantee deposits, and other noncurrent assets - other receivables are included in this category.
- 26 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
(3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(3) HTM Investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan atau anak perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are quoted nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Group’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Group sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and the investments are reclassified as AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of comprehensive loss. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive loss when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2011dan 2010, Grup tidak memiliki aset keuangan dalam bentuk investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has not classified any financial assets as HTM investments.
(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
(4) AFS Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.
AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.
- 27 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari akun pendapatan komprehensif lainnya.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income until the investment is derecognized, or determined to be impaired, at which time the cumulative gain or loss is reclassified to the profit and loss and removed from other comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi investasi Grup dalam saham PT Indotex Bangun Bersama.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has classified its investments in PT Indotex Bangun Bersama under this category.
Karena tidak adanya basis yang handal dalam menentukan nilai wajar, maka investasi Grup pada saham PT Indotex Bangun Bersama seperti yang dinyatakan pada Catatan 10 dicatat pada biaya perolehan.
In the absence of a reliable basis for determining the fair value, the Group’s investment in shares of stock of PT Indotex Bangun Bersama enumerated in Note 10 is carried at cost.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
(1)
(1)
(2)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial Liabilities at FVPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Grup memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.
Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Group elects to designate a financial liability under this category.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statement of comprehensive loss.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has not classified any financial liability at FVPL.
Liabilitas Keuangan Lain-lain
(2)
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Other Financial Liabilities This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
- 28 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang, dan utang kepada pihak berelasi yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group’s trade accounts payable, other accounts payable, accrued expenses, short-term bank loans, longterm bank loans, and due to related parties are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut, dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
- 29 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal keuangan, manajemen apakah suatu aset kelompok aset keuangan penurunan nilai.
The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
(1)
laporan posisi Grup menelaah keuangan atau telah mengalami
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
(1)
Assets Carried at Amortized Cost
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If there is an objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or HTM investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive loss.
- 30 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. (2)
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive loss, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
(2)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. (3)
Assets Carried at Cost If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
(3)
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam komponen laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
AFS Financial Assets In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statement of comprehensive loss is removed from equity and recognized in the consolidated statement of comprehensive loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statement of comprehensive loss. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
- 31 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan (1)
Aset
In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the consolidated statement of comprehensive loss. If, in subsequent period, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statement of comprehensive loss, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of comprehensive loss.
dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
(1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
- 32 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. (2)
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
Liabilitas keuangan
(2)
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. i.
Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive loss.
Persediaan
i.
Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined by using the weighted average method.
Penyisihan persediaan usang dan penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Allowance for inventory obsolescence and decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values. Net realizable value is an estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
- 33 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut j.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
j.
Investments in Associates
Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang signifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% kekuasaan suara. Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, setelah dikurangi kerugian penurunan nilai.
Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognized at cost. Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% to 50% of the voting rights. These investments include goodwill identified on acquisition, net of any impairment loss.
Bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui dalam komponen laba rugi, dan bagian Grup atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain perusahaan asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. Jika penyertaan Grup atas kerugian pada perusahaan asosiasi sama dengan atau melebihi penyertaannya pada perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui bagiannya atas kerugian lebih lanjut, kecuali Grup memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.
The Group’s share of its associates post-acquisition profits or losses is recognized in consolidated statement of comprehensive loss, and its share of post acquisition movements in other comprehensive loss is recognized in other comprehensive loss. The cumulative postacquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in its associates equals or exceeds its interest in its associates, the Group does not recognize further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associates.
Keuntungan atau kerugian dilusi pada perusahaan asosiasi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba yang belum direalisasi dari transaksitransaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi dieliminasi sebesar persentase kepemilikan pada perusahaan asosiasi tersebut. Rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut menyediakan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Penyesuaian dilakukan, apabila dibutuhkan, untuk menyamakan kebijakan akuntansi pada perusahaan asosiasi dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup.
Dilution gains or losses arising from investments in associates are recognized in the consolidated statement of comprehensive loss. Unrealized gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of its interest in its associates. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Adjustments are made where necessary to conform the associates’ accounting policies with the policies adopted by the Group.
- 34 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
k.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi
Changes in equity of the subsidiaries or associates
Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Dampak dari dilusi pada kepemilikan di anak perusahaan tanpa kehilangan pengendalian”. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, selisih perubahan ekuitas anak perusahaan atau perusahaan asosiasi tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan pengakuan keuntungan atau kerugian pelepasan investasi.
The changes in value of investments (under the equity method) due to changes in equity of the subsidiaries or associates which do not arise from capital transactions between the investor company and such subsidiaries or associates are recognized as “Impact of dilution in ownership interest without lost of control in a subsidiary”, as a component of equity. At the time the investment is disposed of, the difference resulting from changes in equity of the subsidiaries or associates is recognized as income or expense in the same period in which the related gain or loss on disposal is recognized.
Biaya Dibayar Dimuka
k.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap
l.
Property and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisition
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and amortization, and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Setelah pengakuan awal asset tetap dinilai berdasarkan metode biaya.
After initial recognition, property and equipment are measured using the cost model.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
- 35 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straightline method) selama masa manfaat aset tetap atau masa dari sewa guna untuk peningkatan gedung, manapun yang lebih pendek sebagai berikut:
Depreciation and amortization are computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives or term of the lease for leasehold improvements, whichever is shorter, as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Renovasi bangunan sewa Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan
20 - 30 10 5 - 20 4-5 4-5
Buildings and improvements Leasehold improvements Machinery and factory equipment Office equipment Vehicles
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and amortization and any impairment loss are eliminated from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of comprehensive loss in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, if any, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset Dalam Konstruksi
Construction in Progress
Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
Construction in progress represents property and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective property and equipment account and will be depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use. - 36 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut m.
n.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Transaksi Sewa
m.
Leases Transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Sewa dimana tidak terdapat pengalihan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dari aset digolongkan sebagai sewa operasi.
Leases where it does not transfer substantially all the risks and benefits of ownership of the asset are classified as operating leases.
Biaya Tangguhan
n.
Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengembangan produk dan perolehan perangkat lunak komputer ditangguhkan serta diamortisasi dengan metode garis lurus dalam jangka waktu tiga tahun.
Deferred Charges Costs related to the development of new products and acquisition of computer software are deferred and amortized over three (3) years using the straight-line method.
- 37 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut o.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
o.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive loss as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
- 38 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. p.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive loss. After such reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
p.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui lebih luas bahwa mungkin itu bermanfaat ekonomis akan mengalir ke Group dan pendapatan dapat terukur dengan terpercaya.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured.
Penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan.
Sales are recognized when the goods are delivered and titled has passed to the customers.
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statement of comprehensive loss on accrual basis using the effective interest rate method.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction costs incurred and are directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for financial assets’ directly attributable transaction costs, and as part of interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
- 39 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jika aset keuangan mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai. q.
If a financial asset or group of similar financial assets is impaired, the interest income earned after the impairment loss is recognized based on the interest rate used for discounting future cash flows in calculating impairment losses.
Imbalan Kerja
q.
Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-Term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang takterdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in form of wages, salaries, and social security (Jamsostek) contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount already paid, in the consolidated statement of financial position and as an expense in the consolidated statement of comprehensive loss.
Imbalan Pasca Kerja
Post-Employment Benefits
Dana Pensiun Iuran Pasti
Defined-Contribution Pension Plan
Iuran program dana pensiun iuran pasti melalui dana pensiun ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari gaji karyawan. Jumlah iuran yang terutang diakui sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Contributions to a defined-contribution plan through a pension fund are determined based on certain percentage of salaries of the employees. The contribution payable is accrued as a liability on statement of financial position after deducting any amount already paid, in the consolidated statement of financial position and an expense in the consolidated statement of comprehensive loss.
Perusahaan juga membukukan imbalan pasti-pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Grup menghitung dan mengakui jumlah yang terbesar antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku, dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal, meninggal dan cacat.
Defined post-employment benefits are also provided under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). For normal pension scheme, the Group calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and those under such pension plan for normal, death and disability pension.
- 40 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut manfaat pasti yang pendanaan khusus
dibentuk
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
tanpa
Unfunded Defined-Benefit Plan
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus melalui program dana pensiun dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun. Metode penilaian pensiun yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian pensiun bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai manfaat tersebut menjadi vested. r.
Post-employment benefits are unfunded defined-benefit plans through a certain pension fund which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of definedbenefit reserve, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.
Pajak Penghasilan Tidak Final
r.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized and carryforward tax benefit of any unused fiscal losses can be applied.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statement of comprehensive loss, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. - 41 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Perubahan liabilitas pajak dicatat ketika Surat Ketetapan Pajak telah diterima atau jika Grup melakukan banding, maka liabilitas pajak akan dicatat pada saat hasil banding telah diterima. s.
t.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
Laba (Rugi) Per Saham Dasar
s.
Basic Earnings (Loss) Per Share
Laba (rugi) per saham dasar adalah perhitungan dari pembagian laba (rugi) bersih dengan rata-rata jumlah saham tertimbang yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan yang beredar selama tahun berjalan.
Basic earnings (loss) per share is computed by dividing net income (loss) per share attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Jumlah rata-rata dari saham yang digunakan untuk menghitung rugi per saham dasar adalah 1.466.666.577 saham di tahun 2011 dan 2010.
The weighted average number of shares used in the computation of basic (earnings) loss per share was 1,466,666,577 shares in 2011 and 2010.
Informasi Segmen
t.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Grup untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
Effective January 1, 2011, PSAK No. 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Group to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a.
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a.
That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b.
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b.
Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c.
Tersedia informasi dapat dipisahkan.
c.
For which discrete financial information is available.
keuangan
yang
- 42 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. u.
v.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.
Provisi
u.
Provisions
Provisi diakui jika Grup mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Grup harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the reporting date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
v.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian pada tanggal laporan posisi keuangan sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa setelah tanggal laporan posisi keuangan yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Events After the Reporting Date Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
- 43 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 3.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen
3.
Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses implementasi kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a.
a.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55 (Revisi 2006). Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2h.
b.
Classification of Financials Assets and Liabilities The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2h.
Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif
b.
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
Financial Assets Not Quoted in Active Market The Group classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
- 44 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut c.
Penyisihan Kerugian Pinjaman dan Piutang
Penurunan
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Nilai
c.
Allowance for Impairment of Loans and Receivables
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan untuk rekening ragu-ragu dibentuk atas akunakun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan untuk rekening ragu-ragu yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for doubtful accounts is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for doubtful accounts recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The carrying value of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
31 Desember/December 31 2011 2010 Rp Rp Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan
5.103.933.551 120.333.088.484 25.354.271.135 4.896.376.192
12.479.789.772 150.815.724.864 1.717.422.201 4.913.876.144
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Guarantee deposits
Jumlah
155.687.669.362
169.926.812.981
Total
- 45 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut d.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Komitmen Sewa
d.
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
Lease Commitments The Group (as lessor) has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that these are operating leases since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its estimates and assumptions on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
a.
a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas
Fair Value of Financial Assets and Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas diungkapkan pada Catatan 20.
The fair value of financial assets and liabilities are set out in Note 20.
- 46 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
c.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Masa Manfaat Aset Tetap di Estimasi
b.
Estimated Useful Lives of Property and Equipment
Masa manfaat masing-masing aset tetap Grup diestimasi sepanjang masa aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut berdasarkan penelaahan kolektif atas usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat masing-masing aset ditinjau secara berkala dan diperbarui jika diperkirakan berbeda dari estimasi sebelumnya karena batas pakai, usang baik secara teknis atau komersial, dan pembatasan hukum atau lainnya atas penggunaan aset. Hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruhi oleh perubahan dalam jumlah dan waktu pencatatan beban yang disebabkan oleh perubahan faktorfaktor tersebut. Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap akan meningkatkan beban penyusutan dan menurunkan nilai tercatat aset tetap.
The useful lives of each of the item of the Group’s property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama periode berjalan. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2l dan nilai tercatat aset tetap untuk 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.329.031.428.401 and Rp 1.438.993.600.592 (Catatan 11).
There is no significant change in the estimated useful lives of property and equipment during the year. The estimated useful lives of property and equipment is disclosed in Note 2l and the carrying value of property and equipment amounted to Rp 1,329,031,428,401 and Rp 1,438,993,600,592 as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 11).
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
c.
Penelaahan penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi adanya penurunan nilai. Penentuan nilai wajar aset memerlukan estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari penggunaan berkelanjutan dan pelepasan aset tersebut. Apapun perubahan signifikan pada asumsi dipergunakan pada penentuan nilai wajar mungkin berpengaruh material pada penilaian nilai yang dapat dipulihkan dan apapun rugi penurunan yang dihasilkan dapat menyebabkan dampak yang material pada hasil dari operasi. Pada tanggal 31 Desember, 2011 dan 2010, nilai tercatat dari aset tetap dan inventori adalah sebagai berikut:
Impairment of Non-Financial Assets Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable value and any resulting impairment loss could have a material impact on the results of operations. As of December 31, 2011 and 2010, the carrying value of property and equipment and inventory are as follows:
31 Desember /Decembe r 31 2011 2010 Rp Rp Aset Tetap (Catatan 11) Inventori ( Catatan 7)
1.329.031.428 .401 188.582.846 .942
1.438.993.600.592 126.266.464.882
Pr operty a nd equipment (Note 11) Inventories (Note 7)
Jumlah
1.517.614.275 .343
1.565.260.065.474
Total
- 47 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut d.
e.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Imbalan Pasti Pasca-Kerja
d.
Post-Employment Benefits
Penentuan cadangan dan imbalan pascakerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 29 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsiasumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja.
The determination of the obligation and post-employment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 29 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods, and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of definedbenefit post-employment reserve.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, cadangan imbalan pasti pasca-kerja konsolidasian masing-masing sebesar Rp 23.382.317.000 dan Rp 21.249.930.000 (Catatan 29).
As of December 31, 2011 and 2010, the consolidated defined-benefit postemployment reserve amounted to Rp 23,382,317,000 and Rp 21,249,930,000, respectively (Note 29).
Aset Pajak Tangguhan
e.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo aset pajak tangguhan konsolidasian masing-masing sebesar Rp 45.943.280.936 dan Rp 24.747.640.825 (Catatan 30).
Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2011 and 2010, consolidated deferred tax assets amounted to Rp 45,943,280,936 and Rp 24,747,640,825 thousand, respectively (Note 30).
- 48 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 4.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Kas dan Setara Kas
4. 2011
2010
Rp
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) Subjumlah
Cash and Cash Equivalents Rp
57.745.178 91.743.948 149.489.126
50.955.539 58.214.837 109.170.376
Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) Subjumlah Mata uang asing (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank, AG, Jakarta Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank, AG, Jakarta Yen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Subjumlah Jumlah Kas di bank Deposito berjangka Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Deposito Jumlah Tingkat suku bunga rata-rata per tahun deposito berjangka Rupiah
Cash on hand Rupiah U.S. Dollar (Note 32) Total Cash on hand Cash in banks
1.105.905.750 671.145.354 123.392.683 5.330.334 117.139.374 2.022.913.495
2.223.096.721 509.866.402 81.946.671 35.643.039 43.134.711 2.893.687.544
1.001.921.778 465.319.433 60.730.935 316.639.839
8.162.432.777 58.731.622 366.266.817 373.274.181
610.235.676 21.990.879
51.555.212 23.793.764
17.296.303 2.494.134.843 4.517.048.338
9.036.054.373 11.929.741.917
259.936.324 177.459.763 437.396.087
258.394.507 182.482.972 440.877.479
5.103.933.551
12.479.789.772
5.25 - 6.5%
- 49 -
4.5 - 6.5%
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Others Subtotal Foreign currencies (Note 32) U.S. Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank, AG, Jakarta Others (below Rp 100 million each) Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank, AG, Jakarta Yen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Subtotal Total Cash in banks Time deposits Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Total Time deposits Total
Interest rates per annum on time deposits Rupiah
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 5.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Piutang Usaha
5. 2011 Rp
a. Berdasarkan pelanggan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31) PT Inti Sukses Garmindo Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri Subjumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Jumlah
Trade Accounts Receivable 2010 Rp a. By Debtor
708.825.888
296.438.302
66.672.787.991 53.034.673.707
93.795.510.397 58.496.531.665
119.707.461.698
152.292.042.062
(83.199.102)
(1.772.755.500)
119.624.262.596
150.519.286.562
120.333.088.484
150.815.724.864
b. Berdasarkan Umur (Hari)
Related party (Note 31) PT Inti Sukses Garmindo Third parties Local debtors Foreign debtors Subtotal Allowance for doubtful accounts Net Total b. By Age (Days)
istimewa (Catatan 31) 1 s.d. 30 hari 31 s.d. 60 hari 61 s.d. 90 hari 91 s.d.120 hari > 120 hari
572.466.675 130.916.115 3.280.515 2.162.583 -
275.441.164 298.692 45.578 20.652.868
Subjumlah
708.825.888
296.438.302
114.519.261.997 2.253.196.361 1.995.042.137 3.191.688 936.769.515
129.321.482.823 5.108.149.894 16.628.699.645 18.915.650 1.214.794.050
Subjumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
119.707.461.698 (83.199.102)
152.292.042.062 (1.772.755.500)
Subtotal Allowance for doubtful accounts
Bersih
119.624.262.596
150.519.286.562
Net
120.333.088.484
150.815.724.864
Pihak ketiga 1 s.d. 30 hari 31 s.d. 60 hari 61 s.d. 90 hari 91 s.d 120 hari > 120 hari
Jumlah c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Mata uang asing (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat Euro Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
Related party (Note 31) 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 -120 days > 120 days Subtotal Third parties 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 -120 days > 120 days
Total c. By Currency
38.990.675.236
39.382.680.773
79.735.383.757 1.690.228.593
113.205.799.591 -
Rupiah Foreign currencies (Note 32) U.S. Dollar Euro
120.416.287.586 (83.199.102)
152.588.480.364 (1.772.755.500)
Total Allowance for doubtful accounts
120.333.088.484
150.815.724.864
Net
- 50 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for doubtful accounts are as follows:
2011 Rp Saldo awal tahun Penyesuaian translasi Pemulihan Penambahan (Catatan 27) Penghapusan Saldo akhir tahun
6.
2010 Rp
1.772.755.500 15.182.090 (1.704.738.488) -
752.681.100 (30.741.596) 1.096.966.518 (46.150.522)
Beginning balance Translation adjustment Recovery Provision (Note 27) Write-off
83.199.102
1.772.755.500
Ending Balance
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Based on management’s evaluation of the collectability of the individual receivable accounts as of December 31, 2011 and 2010, they believe that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third parties receivables.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Artha Graha International Tbk (Catatan 17) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 18).
Trade accounts receivable are used as collateral on the credit facilities from PT Bank Artha Graha International Tbk (Note 17) and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 18).
Piutang Lain-Lain
6. 2011 Rp
Pihak ber elasi (Catatan 31) PT Inti Sukses Garmindo Pihak ketiga PT Sarana Tirta Ungaran PT Polysindo Eka Perkasa Tbk Lain-lain (masing- masing dibawah Rp 500 juta) Juml ah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Jumlah
Other Accounts Receivable 2010 Rp
7.192.800.000
-
16.368.000.000 16.000.000.000
16.000.000.000
2.452.512.855
1.833.816.130
34.820.512.855
17.833.816.130
(16.659.041.720)
(16.116.393.929)
18.161.471.135
1.717.422.201
25.354.271.135
1.717.422.201
- 51 -
Related parties (Note 31) PT Inti Sukses Garmindo Thir d parties PT Sarana Tirta Ungaran PT Polysindo Eka Per kasa Tbk Others (below Rp 500 million each) Subtotal Allowance for doubtful accounts Net Total
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Mutasi penyisihan piutang lain-lain ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for doubtful accounts are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan (Catatan 27) Penyesuaian translasi Penghapusan
16.116.393.929 404.628.104 138.019.687 -
23.335.431.014 116.393.929 (7.335.431.014)
Beginning balance Provision (Note 27) Translation adjustment Write-off
Saldo akhir tahun
16.659.041.720
16.116.393.929
Ending balance
PT Inti Sukses Garmindo
PT Inti Sukses Garmindo
Berdasarkan perjanjian utang pada tanggal 18 November 2010, Perusahaan memiliki piutang kepada PT Inti Sukses Garmindo (ISG) sebesar Rp 7.192.800.000 yang telah jatuh tempo pada tanggal 18 November 2011. Pada tanggal 20 Desember 2010 perusahaan dan ISG setuju untuk menkonversi pinjaman tersebut menjadi tambahan saham ACC kepada ISG (Catatan 8).
Based on the loan agreement dated November 18, 2010, the Company has loan receivable from PT Inti Sukses Garmindo (ISG) amounting to Rp 7,192,800,000, which was due on November 18, 2011. On December 20, 2010, the Company and ISG have agreed to convert such loan into additional shares of ISG (Note 8).
Pada 23 Desember, 2011, Perusahaan dan ISG menyetujui untuk menyelesaikan pinjaman terkait secara tunai pada atau sebelum 30 April, 2012, dan tidak mengkonversi ke tambahan saham di ISG.
On December 23, 2011, the Company and ISG agreed to settle the related loan in cash on or before April 30, 2012, instead of converting it to additional shares in ISG.
PT Sarana Tirta Ungaran
PT Sarana Tirta Ungaran
AIC, anak perusahaan, memiliki piutang kepada PT Sarana Tirta Ungaran (STU) sebesar Rp 16.368.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham penyertaan Perusahaan kepada STU jika tidak ada pembayaran yang diterima pada waktu yang telah ditentukan yaitu 22 November 2011. Pada tahun 2010 piutang ini dicatat sebagai aset tidak lancar lainnya (Catatan 12).
AIC, the subsidiary, has receivables from PT Sarana Tirta Ungaran (STU) amounting to Rp 16,368,000,000 and is available for conversion into ownership interest in STU if no payments will be received on its due date, November 22, 2011. Previously, this receivable was recorded as part of other noncurrent assets (Note 12).
Pada 10 November 2011, AIC dan STU menyetujui untuk meyelesaikan piutang terkait secara tunai, dan tidak mengkonversi ke saham tambahan di saham STU. AIC mengharapkan piutang ini akan dapat tertagih pada atau sebelum 30 April 2012.
On November 10, 2011, AIC and STU agreed to settle the related receivable in cash, instead of converting it to additional shares in STU. AIC expects to collect these receivables on or before April 30, 2012.
PT Polysindo Eka Perkasa Tbk
PT Polysindo Eka Perkasa Tbk
AIC, anak perusahaan, membeli surat utang atas nama yang dikeluarkan oleh PT Polysindo Eka Perkasa Tbk melalui PT Tridaya Sekuritas sebesar Rp 16.000.000.000 dengan nominal sebesar Rp 32.363.013.699. Surat utang ini telah jatuh tempo antara tanggal 10 Januari 1999 sampai dengan 10 Januari 2000. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, piutang telah sepenuhnya disisihkan.
AIC, the subsidiary, has purchased a promissory notes issued by PT Polysindo Eka Perkasa Tbk through PT Tridaya Sekuritas amounting to Rp 16,000,000,000, with a nominal value of Rp 32,363,013,699. The due date of the promisory note was within January 10, 1999 to January 10, 2000. As of December 31, 2011 and 2010, the receivable was fully provided with allowance.
- 52 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 7.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Persediaan
7. 2011 Rp
8.
2010 Rp
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan bahan pembantu Suku cadang Lain-l ain
105.649.921.465 32.661.364.516 35.166.039.561 6.922.329.958 8.183.191.442
54.609.303.113 30.978.749.621 25.385.130.329 7.125.376.957 8.167.904.862
Jumlah
188.582.846.942
126.266.464.882
Finished goods Work in process Raw materi als and indi rect materials Spare parts Others Total
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersih dari persediaan per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Management believes that the carrying value of inventories has reflected its net realizable values as of December 31, 2011 and 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Tokio Marine Indonesia terhadap segala risiko kebakaran, kehilangan dan kerusakan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 26.500.000 pada tahun 2011 dan US$ 20.000.000 pada tahun 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2011 and 2010, inventories were insured with PT Asuransi Tokio Marine Indonesia against fire, theft and damages with total sum insured amounting to US$ 26,500,000 in 2011 and US$ 20,000,000 in 2010. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari LH Asian Trade Finance Fund Ltd (Catatan 17) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 18).
Inventories are used as collateral on the loan obtained from LH Asian Trade Finance Fund Ltd (Note 17) and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 18).
Uang Muka
8. 2011 Rp
9.
Inventories
Advances 2010 Rp
Bahan baku Suku cadang Bahan pembantu Uang muka investasi (Catatan 6) Lain-lain
62.918.666.746 5.433.772.790 2.925.636.815 4.751.822.399
41.390.374.302 4.131.634.041 1.297.673.907 7.192.800.000 6.324.355.267
Raw materials Spare parts Indirect materials Investment advance (Note 6) Others
Jumlah
76.029.898.750
60.336.837.517
Total
Pajak Dibayar Dimuka
9. 2011 Rp
Prepaid Taxes 2010 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - bersih
19.023.957.648 1.597.809.965 7.752.380.375
18.107.667.252 1.279.530.698 7.625.529.161
Income taxes Article 22 Article 23 Value Added Tax (VAT) - net
Jumlah
28.374.147.988
27.012.727.111
Total
- 53 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
10.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) dari Kementerian keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak No. 80207/091-0188-2011 dan No. 80004/091-0004-2010, pada bulan Juli 2011 dan Januari 2010 AIC memperoleh penerimaan restitusi pajak PPN dalam negeri tahun 2010 sejumlah Rp 9.195.712.665 dan PPN dalam negeri tahun 2009 sejumlah Rp 43.453.210.433.
Based on the Letter of Excess Tax Payment Order (SPMKP) from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Directorate General of Tax No. 80207/091-0188-2011 and No. 80004/091-0004-2010, in July 2011 and January 2010, AIC obtained receipts for tax refunds of VAT for the year 2010 amounting to Rp 9,195,712,665 and VAT for the year 2009 amounting to Rp 43,453,210,433, respectively.
Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) dari Kementerian keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak No. 80148/091-0130-2011, pada bulan Mei 2011 AIC memperoleh penerimaan restitusi pajak penghasilan sejumlah Rp 11.417.781.425.
Based on the Letter of Excess Tax Payment Order (SPMKP) from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Directorate General of Tax No. 80148/091-0130-2011, in May 2011, AIC received refunds for over payment tax, amounting to Rp 11,417,781,425.
Selama tahun 2011 dan 2010 AIC melakukan pembayaran pajak import Pph 22 masing-masing sebesar Rp 12.178.995.592 dan Rp 25.152.176.710
During 2011 and 2010, AIC paid import taxes (Article 22) amounting to Rp 12,178,995,592 and Rp 25,152,176,710, respectively.
Investasi Saham
10.
Investments in Shares of Stock
Tempat kedudukan/ Persentase kepemilikan/ Domicile Percentage of Ownership % Metode ekuitas/Equity method: PT Inti Sukses Garmindo (ISG) PT Apac Pavindo Lestari (APL) Metode biaya/Cost method: PT Indotex Bangun Bersama
Jakarta Jakarta
22,50 31,00
7.251.835.373 5.991.255.920
6.979.526.607 3.089.321.379
Jakarta
10,00
696.936.283
691.018.320
13.940.027.576
10.759.866.306
Jumlah/Total
Perubahan dari investasi saham dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
The changes in investments in shares of stock under the equity method are as follows:
2011 Rp IS G S aldo awal B agian laba ber sih perusahaan asosiasi S aldo akhir APL S aldo awal B agian laba ber sih perusahaan asosiasi S aldo akhir
31 Desember/December 31 2011 2010 Rp Rp
2010 Rp
6.979.526.607 272.308.766
6.754.440.972 225.085.635
7.251.835.373
6.979.526.607
3.089.321.379 2.901.934.541
2.996.514.605 92.806.774
5.991.255.920
3.089.321.379
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. investasi saham pada PT Indotex Bangun Bersama diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi ini dinyatakan pada biaya perolehan.
ISG B eginning balance S hare in net incom e of associates E nding balance APL B eginning balance S hare in net incom e of associates E nding balance
As of December 31, 2011 and 2010, the investment in shares of stock in PT Indotex Bangun Bersama is classified as AFS financial asset. In the absence of reliable basis for determining the fair value, this investment is carried at its acquisition cost. - 54 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Perubahan investasi saham dengan metode biaya adalah sebagai berikut:
Movement of investment in shares of stock under the cost method is as follows:
2011 Rp Indotex Biaya akuisisi Penyesuaian translasi Saldo akhir
11.
2010 Rp
180.000.000 516.936.283
180.000.000 511.018.320
696.936.283
691.018.320
Aset Tetap
11.
Indotex Aquisition cost Translation adjustment Total
Property and Equipment
P eruba han selama tahun 2011/ Changes durin g 2011 P enyesuai an Tra nslasi/ 1 Janua ri 2 011/
Tra nslation
Pena mbaha n/
P engu ranga n/
Reklasifika si/
31 Desemb er 2011 /
Ja nuary 1, 2011
Adju stment
Add iti ons
Ded uctions
Re cl assification s
Decembe r 31, 2 011
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
-
-
-
At cost:
Biaya pero lehan : Pemili kan langsun g Tanah Ban gunan d an prasara na Me sin dan perlengkap an Pera latan kantor Ken daraa n
37 1.372.676.51 9
3.180 .480.046
26 9.570.445.62 4
2.316 .338.284
1.80 5.435.383.42 6 3 1.602.981.81 3
15.461 .963.937 270 .656.842
867.653 .444 748.463 .652
374.553.15 6.5 65
-
14.50 7.690.394
286.394.47 4.3 02
-
1.71 9.102.372 23 2.050.120
1 .8 23.484.10 3.1 79 32.854.15 2.4 27
-
Dir ect acqu isi tio ns Land Buil dings and imp rovements Machinery and factory e quipme nt Offi ce equipme nt
8.260.962.68 2
70 .746.739
13.855 .904
-
1 0.459.669.51 6 307.499.66 3
3.413 .209.426 2 .633.209
1 9.951.364 .528 1.714.133 .398
-
8.345.56 5.3 25
2.49 7.009.619.24 3
24.716 .028.483
2 3.295.470 .926
-
-
2 .5 45.021.11 8.6 52
9 2.934.811.52 5
795 .904.848
1 3.511.770 .625
-
-
107.242.48 6.9 98
92 7.120.175.68 3
7.939 .940.944
13 4.525.779 .975
-
-
1 .0 69.585.89 6.6 02
3 0.192.951.67 6
258 .603.953
663.279 .332
-
-
31.114.83 4.9 61
7.768.079.76 7
66 .526.763
211.865 .160
-
-
8.046.47 1.6 90
Ju mlah
1.05 8.016.018.65 1
9.060 .976.508
14 8.912.695 .092
-
-
1 .2 15.989.69 0.2 51
To ta l
Nil ai Buku
1.43 8.993.600.59 2
1 .3 29.031.42 8.4 01
Ca rryi ng Valu e
Aset d alam konstruksi Ban gunan Me sin Ju mlah
19.084.50 0.0 00 305.16 6.8 54
Akumula si pe nyusutan: Pemili kan langsun g Ban gunan d an prasara na Me sin dan perlengkap an Pera latan kantor Ken daraa n
Veh icles Co nstru ctio ns in p rogress
(14.73 9.743.470 ) (1.71 9.099.416 )
Buil dings and imp rovements Machinery To ta l Accumulated de preciation : Dir ect acqu isi tio ns Buil dings and imp rovements Machinery and factory e quipme nt Offi ce equipme nt Veh icles
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 Penyesuaian Translasi/ 1 Januari 2010/
Translation
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
31 Desember 2010/
January 1, 2010
Adjustment
Additions
Deductions
Reclassifications
December 31, 2010
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
-
-
-
Biaya perolehan : Pemilikan langsung Tanah
At cost : 131.054.781.378
240.317.895.141
Bangunan dan prasarana
252.883.022.999
15.285.298.652
207.390.902
1.194.733.071
269.570.445.624
Renovasi bangunan sewa Mesin dan perlengkapan
18.216.448 1.703.132.025.113
96.212.565.559
1.856.218.923
18.216.448 5.002.761.587
9.237.335.418
1.805.435.383.426
26.047.557.378
5.884.142.620
883.347.768
1.224.140.866
12.074.913
31.602.981.813
8.152.772.650
1.016.675.466
13.063.923
921.549.357
1.050.381.619
(74.264.713)
10.678.285.681
Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam konstruksi Bangunan Mesin Jumlah
8.340.321.254
(850.909.692)
2.067.498.432
2.130.679.078.839
357.791.403.033
15.705.805.629
-
371.372.676.519
-
-
(1.194.733.071)
-
(9.249.410.331)
7.166.668.258
-
8.260.962.682 10.459.669.516 307.499.663 2.497.009.619.243
Akumulasi penyusutan : Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Renovasi bangunan sewa Mesin dan perlengkapan Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Nil ai Buku
Direct acquisitions Land Buildings and improvem ents Leasehold improvements Machinery and factory equipment Office equipment Vehicles Constructions in progress Buildings and improvem ents Machinery Total Accumulated depreciation : Direct acquisitions
75.010.166.268 17.896.080 749.722.563.931 24.853.477.221
4.691.488.800 47.480.838.428 5.916.813.332
13.233.156.457
-
133.997.530.338 548.630.820
-
17.896.080
-
4.080.757.014 1.125.969.697
-
92.934.811.525 927.120.175.683 30.192.951.676
Buildings and improvem ents Leasehold improvements Machinery and factory equipment Office equipment
7.165.448.664
1.212.949.540
283.576.140
893.894.577
-
7.768.079.767
856.769.552.164
59.302.090.100
148.062.893.755
6.118.517.368
-
1.058.016.018.651
Total
1.438.993.600.592
Carrying Value
1.273.909.526.675
- 55 -
Vehicles
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense was allocated as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Beban pokok penjualan (Catatan 26) Beban usaha (Catatan 27) Penjualan Beban umum dan adm inistrasi
148.464.698.731
147.470.022.362
169.606.803 278.389.558
189.865.017 403.006.376
Jumlah
148.912.695.092
148.062.893.755
Cost of goods sold (Note 26) Operating expenses (Note 27) Selling General and administrative Total
Pada 31 Desember 2011 dan 2010 konstruksi dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya konstruksi dari mesin denim dan bangunan.
As of December 31, 2011 and 2010, construction in progress consists of accumulated construction costs of denim finishing machine and building.
Pengurangan selama tahun 2010 merupakan penjualan aset tetap kepada pihak ketiga dengan perincian sebagai berikut:
Deductions in 2010 pertain to the sale of certain property and equipment to third parties with details as follows: 2010 Rp
Harga jual Nilai buku
1.700.401.055 1.048.150.890
Keuntungan penjualan
652.250.165
Selling price Carrying value Gain on sale
AIC memiliki beberapa bidang tanah seluas 756.556 m2 yang terletak di Bawen, Semarang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2027. AIC juga memiliki beberapa bidang tanah seluas 250.764 m2 atas nama pihak ketiga dengan Sertifikat Hak Milik (SHM). Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
AIC owns several parcels of land measuring 756,556 square meters located in Bawen, Semarang with Building Use Rights (HGB), which will expire between 2012 and 2027. AIC also owns several parcels of land measuring 250,764 square meters on behalf of a third party with Ownership Right Certificate. Management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the landrights since all the land were legally acquired and supported by sufficient evidence of ownership.
Tanah seluas 52.861 m2 yang merupakan bagian dari tanah seluas 250,764 m2 di Bawen telah diubah statusnya menjadi Hak Guna Bangunan dan dijadikan tambahan jaminan atas utang kepada Bank Mandiri Tbk (Persero) pada bulan Februari 2011 (Catatan 18).
The land area of 52,861 square meters, which is part of 250,764 square meters land area in Bawen, has changed its ownership right to Building Use Rights and was used as additional collateral for loans to Bank Mandiri Tbk (Persero) in February 2011 (Note 18).
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, mesin, peralatan, tanah dan bangunan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Artha Graha International Tbk (Catatan 17), dan PT Bank Mandiri Tbk (Catatan 18).
As of December 31, 2011 and 2010, machineries, equipment, land and buildings are used as collateral on the credit facilities obtained from PT Bank Artha Graha International Tbk (Note 17) and PT Bank Mandiri Tbk (Note 18).
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 seluruh aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Tokio Marine Indonesia terhadap segala risiko kebakaran, kehilangan dan kerusakan dengan jumlah pertanggungan US$ 230.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2011 and 2010, all property and equipment, except for land, were insured with Asuransi Tokio Marine Indonesia against fire, theft and damages with coverage totaling to US$ 230,000,000 in each year. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 56 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
12.
As of December 31, 2011 and 2010, management believes that there is no impairment in value of the aforementioned property and equipment.
Aset Tidak Lancar Lainnya
12. 2011 Rp
Piutang la in-lai n Mesin tida k di gunakan d alam usaha Jumlah Penyisihan p iutang rag u-rag u Bersih
2010 Rp
23.524.740.388 23.524.740.388
39.892.740.388 2.073.111.167 41.965.851.555
(23.524.740.388)
(25.210.549.541)
-
16.755.302.014
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
Other recei vables Machiner y not in use - net Total Allowance for doubtful accounts Net
The changes in allowance for doubtful accounts are as follows:
2011 Rp Saldo awal tahun Pemulihan Penambahan tahun berjalan (Catatan 27) Saldo akhir tahun
Other Noncurrent Assets
2010 Rp
25.210.549.541 (1.685.809.153) 23.524.740.388
23.524.740.388 1.685.809.153 25.210.549.541
Beginning balance Recovery Provision (Note 27) Ending balance
Piutang Lain-lain
Other Receivables
Piutang lain-lain merupakan:
Other receivables represent:
x
Piutang AIC kepada PT Daya Mekar Textindo (DMT) sebesar Rp 23.524.740.388. Pada tahun 2008, AIC telah menyisihkan seluruh piutang DMT, untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagih.
x
AIC’s receivables from PT Daya Mekar Textindo (DMT) amounting to Rp 23,524,740,388. In 2008, AIC provided allowance for the full amount of the receivable to cover possible losses from noncollection.
x
Pada tahun 2010 piutang AIC kepada PT STU sebesar Rp 16.368.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham penyertaan Perusahaan kepada STU jika tidak ada pembayaran yang diterima pada waktu yang telah ditentukan yaitu 22 November 2011 (Catatan 6).
x
In 2010, AIC’s receivables from STU amounting to Rp 16,368,000,000 was available for conversion into ownership interest in STU if no payments will be received on its due date on November 22, 2011.
Berdasarkan kesepakatan baru pada 10 November, 2011, penerimaan piutang ini diharapkan tertagih secara tunai pada 30 April, 2012. Dengan demikian, terhitung sejak 31 Desember, 2011, piutang ini dipindahkan ke piutang lain-lain sebagai bagian dari aktiva lancar (Catatan 6).
Based on the new agreement on November 10, 2011, this receivable is expected to be collected in cash on April 30, 2012. Thus, as of December 31, 2011, this was transferred to other accounts receivable as part of current assets (Note 6).
- 57 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
13.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Mesin yang tidak digunakan
Machinery not in Use
Mesin yang tidak digunakan adalah mesin milik AIC yang sementara ini dihentikan penggunaannya. Selama tahun 2011 dan 2010, AIC menurunkan nilai mesin ini masing-masing sebesar US$ 230.576 (ekuivalen Rp 2.073.111.168) dan 230.576 (ekuivalen Rp 1.822.236.032), yang dicatat sebagai “Pendapatan (Beban) lain-lain - Lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The unused machinery represents AIC’s machinery under temporary cessation of operation. In 2011 and 2010, AIC recognized impairment in value on this asset amounting to US$ 230,576 (equivalent to Rp 2,073,111,168) and US$ 230,576 (equivalent to Rp 1,822,236,032) respectively, which was recorded under “Other income (expense) - others” in the consolidated statements of comprehensive loss.
Utang Usaha
13. 2011 Rp
a. Berdasarkan Pemasok Pemasok dalam negeri Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 30) Pihak ketiga Pemasok luar negeri (pihak ketiga) Jumlah
Trade Accounts Payable 2010 Rp a. By Supplier Local suppliers
863.974.179 167.856.243.705 34.185.971.554
2.104.197.203 154.638.783.638 3.128.593.604
Related party (Note 30) Third parties Foreign suppliers (third parties)
202.906.189.438
159.871.574.445
Total
b. Berdasarkan Umur (Hari) 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 -120 hari > 120 hari Jumlah c. Berdasarkan mata uang Rupiah Mata uang asing (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Franc Swis Euro Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Jumlah
b. By Age 46.995.790.216 31.765.095.729 8.035.894.506 6.462.774.108 109.646.634.879
94.671.044.388 7.393.793.822 9.792.830.310 4.667.652.700 43.346.253.225
202.906.189.438
159.871.574.445
41.261.217.147
38.728.203.912
154.911.844.514 1.749.250.173 1.701.633.135 1.576.714.041 1.544.834.325 160.696.104 -
116.890.779.373 1.504.228.723 833.827.930 798.805.781 1.115.108.450 97.087 523.189
202.906.189.438
159.871.574.445
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 14 sampai 180 hari.
1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days > 120 days Total c. By Currency Rupiah Foreign currencies (Note 32) U.S. Dollar Singapore Dollar Swiss Franc Euro Japanese Yen Great Britain Poundsterling Hongkong Dollar Total
Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 14 to 180 days.
- 58 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 14.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Utang Lain-Lain
14.
Akun ini merupakan utang lain-lain kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
Other Accounts Payable This account represents other accounts payable to third parties with details as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Bea dan cukai PT Adira Jaya Lestari PT Lippo Pacific Finance PT Adira Jaya Pratama PT Adira Trans Sentosa Lain-lain
22.092.194.338 14.500.000.000 14.341.648.000 11.500.000.000 4.500.000.000 8.291.903.614
22.092.194.338 14.500.000.000 14.341.648.000 11.500.000.000 4.500.000.000 4.020.442.264
Customs PT Adira Jaya Lestari PT Lippo Pacific Finance PT Adira Jaya Pratama PT Adira Trans Sentosa Others
Jumlah Dikurangi bagian jangka pendek
75.225.745.952 44.725.745.952
70.954.284.602 40.454.284.602
Total Less current maturities
Bagian jangka panjang - bersih
30.500.000.000
30.500.000.000
Long-term portion - net of current maturities
Bea dan cukai
Customs
Pada tahun 2008 dan 2007, AIC, menerima Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Pajak Dalam Rangka Impor (SPKPBM) dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Dirjen BC) mengenai liabilitas AIC atas kekurangan pembayaran pajak impor sebesar Rp 48.035.716.930 dan Rp 161.787.048.057 yang pembayarannya dicicil sampai dengan Juli 2009. Jumlah tersebut dapat dipergunakan sebagai kredit pajak melalui restitusi pajak di masa datang.
In 2008 and 2007, AIC received Letters of Notice for Underpayment of Tax on Imports (SPKPBM) from Directorate General of Customs (Dirjen BC) regarding AIC’s liabilities for underpayment of tax imports totaling to Rp 48,035,716,930 and Rp 161,787,408,057, respectively, which will be paid in installments until July 2009. Such amounts are available as tax credit through restitution upon payment of installments.
Pada tanggal 24 November 2009, AIC menerima surat dari Dirjen BC yang menyatakan bahwa sisa utang AIC adalah sebesar Rp 25.152.176.710.
Based on the letter from Dirjen BC dated November 24, 2009, AIC’s remaining liability in 2008 and 2007 amounted to Rp 25,152,176,710.
Berdasarkan surat dari Dirjen BC kepada kantor pelayanan pajak Nomor S-382/WBC.09/KPP.MP.02/2010 dan S-383/WBC.09/KPP.MP.02/2010 tanggal 2 September 2010, jumlah utang perusahaan ialah sebesar Rp 22.092.194.338 (ekuivalen US$ 2,457,145). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, utang pajak impor masih dalam proses pengalihan ke kantor pelayanan pajak.
Based on the letter from Dirjen BC to the tax office Nos. S-383/WBC.09/KPP.MP.02/2010 and S-382/WBC.09/KPP.MP.02/2010 both dated September 2, 2010, the corporate debt amounted to Rp 22,092,194,338 (equivalent to US$ 2,457,145). As of the date of completion of the consolidated financial statements, the import tax debt is still in the process of transferring to the tax office.
Utang kepada PT Lippo Pacific Finance adalah utang Grup yang semula merupakan utang sewa pembiayaan, dimana atas pembayaran cicilan tersebut, yang terdiri dari utang pokok, bunga dan denda, dilakukan penangguhan.
Payable to PT Lippo Pacific Finance represents the Group’s previous lease liabilities wherein the installment payments, consisting of loan principal, interest and penalty, were deferred.
Utang kepada PT Adira Jaya Lestari, PT Adira Jaya Pratama dan PT Adira Trans Sentosa merupakan utang yang memiliki jangka waktu dua tahun dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 21% per tahun. Utang ini akan jatuh tempo pada 18 Desember 2013.
Payables to PT Adira Jaya Lestari, PT Adira Jaya Pratama and PT Adira Trans Sentosa represent payables with two (2) years term and bears an annual interest rate of 21%. These payables will mature on December 18, 2013.
- 59 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 15.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Utang Pajak
15. 2011 Rp
Pajak penghasilan Pasal 4 Ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Jumlah
2010 Rp
73.958.263 488.199.013 -
68.161.176 414.239.575 189.821.202
196.733.629
73.685.839
758.890.905
745.907.792
Besarnya pajak terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri (selfassessment). Berdasarkan amandemen ke tiga dari ketentuan umum perpajakan tahun 2007, batas waktu dari otoritas untuk melakukan akses atau amandemen pajak dikurangi dari 10 menjadi 5 tahun semenjak pajak menjadi utang, dan untuk tahun 2007 dan sebelumnya batas waktu akan berakhir pada akhir masa fiskal tahun 2013. 16.
Taxes Payable
Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 26 Total
The filing of tax returns is based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). Based on the third amendment of the general taxation provisions and procedures in 2007, the time limit for the authorities to assess or amend taxes was reduced from ten (10) to five (5) years since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the limit will end at the latest on fiscal year 2013.
Biaya Masih Harus Dibayar
16.
Accrued Expenses
2011 Rp
2010 Rp
Listrik Bunga Gaji, upah dan tunjangan Sewa Pengangkutan Jasa profesional Beban pensiun (Catatan 29) Lain-lain
13.321.878.208 8.877.548.323 8.148.169.937 7.628.455.671 7.147.230.858 953.384.111 832.510.100 1.078.184.415
13.747.048.184 5.207.021.387 6.918.557.327 4.371.590.345 8.859.859.756 1.046.276.835 796.261.544 477.473.717
Electricity Interest Salaries, wages and benefits Rent Transportation Professional fees Pension cost (Note 29) Others
Jumlah
47.987.361.623
41.424.089.095
Total
Biaya masih harus dibayar dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar ekuivalen Rp 12.501.090.392 dan Rp 8.859.857.274 (Catatan 32).
The total accrued expenses in foreign currency amounted to Rp 12,501,090,392 and Rp 8,859,857,274 as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 32).
- 60 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 17.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Utang Bank Jangka Pendek
17. 2011 Rp
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Letters of Credit (US$ 29.353.615 dan US$ 26.197.950 tahun 2011 dan 2010) PWE Loan (US$ 3.224.982 dan US$ 2.635.804 tahun 2011 dan 2010) PT Bank Artha Graha International Tbk (Bank Artha Graha) Pinjaman Revolving -1 Pinjaman Revolving -2 Pinjaman Revolving -4 Letters of Credit (US$ 7.173.837 dan US$ 3.094.027 tahun 2011 dan 2010) LH Trade Asian Finance Ltd ( US$ 5.598.657 dan US$ 2.168.852 tahun 2011 dan 2010) Jumlah
Short-Term Bank Loans
2010 Rp
266.178.582.634
235.545.772.451
29.244.133.956
23.698.517.927
7.118.408.594 12.859.055.033 25.000.000.000
5.910.608.907 12.859.055.010 25.000.000.000
65.052.351.558
27.818.393.970
50.768.622.628
19.500.151.704
456.221.154.403
350.332.499.969
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Letters of Credit (US$ 29,353,615 and US$ 26,197,950 as of December 31 2011 and 2010, respectively) PWE Loan (US$ 3,224,982 and US$ 2,635,804 as of December 31, 2011 and 2010, respectively) PT Bank Artha Graha International Tbk (Bank Artha Graha) Revolving loan -1 Revolving loan -2 Revolving loan -4 Letters of Credit (US$ 7,173,837 and US$ 3,094,027 as of December 31, 2011 and 2010, respectively) LH Asian Trade Finance Ltd (US$5,598,657 and US$ 2,168,852 as of December 31, 2011 and 2010, respectively) Total
Bank Mandiri
Bank Mandiri
Letters of Credit
Letters of Credit
Fasilitas ini telah direstrukturisasi beberapa kali sejak tahun 2003. Berdasarkan surat dari Bank Mandiri tanggal 12 Agustus 2010, fasilitas dengan nilai sejumlah US$ 70.000.000 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 23 September 2011. Pada 16 September, 2011, fasilitas diperpanjang sampai 23 September 2012. Jumlah sebesar US$ 29.353.615 pada tanggal 31 Desember 2011 dan US$ 26.197.950 pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan bagian yang belum jatuh tempo dari fasilitas tersebut diatas. Porsi fasilitas yang telah lewat jatuh tempo sebesar US$ 53.806.417 telah direstrukturisasi menjadi Switchable non-cash loans pada tahun 2009 sebagai bagian dari utang bank jangka panjang (Catatan 18).
This facility has been restructured several times since year 2003. Based on the letter from Bank Mandiri dated August 12, 2010, the total facility of US$ 70,000,000 was extended until September 23, 2011. On September 16, 2011, the facility is further extended up to September 23, 2012. The amounts of US$ 29,353,615 as of December 31, 2011 and US$ 26,197,950 as of December 31, 2010 represent loan that is not yet due, of the above facility. The past due facility of the above facility amounting to US$ 53,806,417 was restructured into switchable non-cash loans in 2009 as part of long-term bank loan (Note 18).
Biaya bunga pada 2011 dan 2010 adalah sebesar US$ 2.433.740 (senilai dengan Rp 21.351.203.037) dan US$ 3.366.776 (senilai dengan Rp 30.563.592.528).
Interest expense in 2011 and 2010 amounted to US$ 2,433,740 (equivalent to Rp 21,351,203,037) and US$ 3,366,766 (equivalent to Rp 30,563,592,528), respectively.
- 61 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
PWE Loan
PWE Loan
Pada tanggal 12 Agustus 2010 AIC telah memperoleh fasilitas pembiayaan wesel ekspor non LC dan lokal non SKBDN (PWE) dengan limit sebesar US$ 4.500.000
On August 12, 2010, AIC obtained an additional uncommitted and revolving facility of financing against export and local non SKBDN (PWE) for US$ 4,500,000.
Pada tanggal 26 September 2011 AIC memperoleh penawaran perpanjangan fasilitas pembiayaan wesel ekspor non LC dan lokal non SKBDN (PWE) dengan limit sebesar US$ 4.500.000 sampai 23 September 2012.
On September 26, 2011, AIC obtained an extension offering of financing facility for non LC export and local non SKBDN (PWE) for US$ 4,500,000 until September 23, 2012.
Biaya bunga pada 2011 dan 2010 adalah sebesar US$ 266.401 (senilai dengan Rp 2.337.133.779) dan US$ 24.341 (senilai dengan Rp 220.967.598).
Interest expense in 2011 and 2010 amounted to US$ 266,401 (equivalent to Rp 2,337,133,779) and US$ 24,341 (equivalent to Rp 220,967,598), respectively.
Bank Artha Graha
Bank Artha Graha
Pinjaman Revolving - 1
Revolving Loan – 1 (RL 1)
Pada tanggal 28 April 2010 Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit RL 1 maksimum sebesar Rp 10.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan 14-15,5% dan mempunyai jangka waktu pelunasan 1 tahun.
On April 28, 2010, the Company obtained an extension of RL 1 credit facilities with maximum credit amount of Rp 10,000,000,000. The loan bears a floating interest rate at 14% to 15.5% and has a term of one (1) year.
Pada tanggal 26 April 2011 Perusahaan memperoleh perpanjangan pelunasan fasilitas kredit RL 1 satu tahun sampai dengan 28 April 2012 .
On April 26, 2011, the Company obtained an extension of the repayment of credit facilities RL 1 for a period until April 28, 2012.
Biaya bunga pada 2011 dan 2010 adalah sebesar US$ 118.711 (senilai dengan Rp 1.041.651.603) dan US$ 120.852 (senilai dengan Rp 1.097.094.456).
Interest expense in 2011 and 2010 amounted to US$ 188,711 (equivalent to Rp 1,041,651,603) and US$ 120,852 (equivalent to Rp 1,097,094,456), respectively.
Pinjaman Revolving - 2
Revolving Loan – 2 (RL 2)
Pada tanggal 4 September 2009 AIC memperoleh fasilitas pinjaman maksimum sebesar Rp 15.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan 14-15,5% dan mempunyai jangka waktu pelunasan 1 tahun.
On September 4, 2009, AIC obtained a revolving working capital loan facility with maximum credit amount of Rp 15,000,000,000. The loan bears floating interest rate at 14% to 15.5% and has a term of 1 year.
Pada tanggal 28 April 2010 AIC memperoleh perpanjangan fasilitas kredit. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan 14-15% dan mempunyai jangka waktu pelunasan 1 tahun. Pada tanggal 26 April 2011 fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 1 tahun sampai dengan 28 April 2012.
On April 28, 2010, AIC obtained an extension of this facility which bears a floating interest rate at 14% to 15% and has a term of 1 year. On April 26, 2011, this facility is further extended for 1 year until April 28, 2012.
Biaya bunga pada 2011 dan 2010 adalah sebesar US$ US$ 208.359 (senilai dengan Rp 1.827.937.981) dan US$ 162.217 (senilai dengan Rp 1.472.605.926).
Interest expense in 2011 and 2010 amounted to US$ 208,359 (equivalent to Rp 1,827,937,981) and US$ 162,217 (equivalent to Rp 1,472,605,926), respectively.
- 62 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pinjaman Revolving - 4
Revolving Loan – 4 (RL 4)
Pada tanggal 8 Oktober 2010 AIC memperoleh perpanjangan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp 25.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan 14% dan mempunyai jangka waktu pelunasan 1 tahun.
On October 8, 2010, AIC obtained an extension of credit facilities with maximum credit amount of Rp 25,000,000,000. The loan bears an annual interest rate at 14% and has a term of 1 year.
Pada tanggal 26 April 2011 AIC memperoleh perpanjangan pelunasan fasilitas kredit RL 4 satu tahun sampai dengan 28 April 2012.
On April 26, 2011, AIC obtained an extension of the repayment of credit facilities RL 4 for 1 year until April 28, 2012.
Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan pribadi dari seorang komisaris perusahaan dan direksi AIC, sebidang tanah di Jl Raya Bawen Km 29 Semarang, tanah dan bangunan berlokasi di Jl Raya Bogor Km 51 Bogor, unit spinning VI berlokasi di Jl Raya Semarang, dan piutang hasil ekspor senilai USD 10.000.000 (Catatan 5).
The above loan facilities are secured with personal guarantee of the Group’s commissioners and directors, parcels of land in Jl Raya Bawen Km 29 Semarang, land and building located in Jl Raya Bogor Km 51 Bogor, spinning unit VI located in Jl Raya Semarang, and assigned export receivable amounting to US$ 10,000,000 (Note 5).
Biaya bunga pada 2011 dan 2010 adalah sebesar US$ US$ 405.083 (senilai dengan Rp 3.553.795) dan US$ 81.518 (senilai dengan Rp 740.020.404).
Interest expense in 2011 and 2010 amounted to US$ 405,083 (equivalent to Rp 3,553,795) and US$ 81,518 (equivalent to Rp 740,020,404), respectively.
Letters of Credit
Letters of Credit (LC)
Pada 29 April 2010 AIC memperoleh fasilitas penambahan letter of credit dan SKBDN dengan nilai sejumlah US$ 9.000.000. Fasilitas ini dikenakan biaya pembukaan 0,1875% dan biaya akseptasi LC sebesar 0.25% setiap kuartal berdasarkan total fasilitas yang diperoleh.
On April 29, 2010, AIC obtained a facility for LC (Sight/Usance) and SKBDN of US$ 9,000,000. This facility has LC opening fees of 0.1875% and LC acceptance fees of 0.25% per quarter based on total facility received.
LH Asian Trade Finance Fund Ltd
LH Asian Trade Finance Fund Ltd
Pada 1 Juli 2010 AIC memperoleh perpanjangan fasilitas kredit yang dijaminkan dengan nilai sejumlah US$ 3.000.000 dari LH Asian Trade Finance Fund Ltd. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja AIC. Fasilitas ini memiliki jangka waktu satu tahun dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun.
On July 1, 2010, AIC obtained an uncommitted trust receipts secured revolving credit facility of US$ 3,000,000 from LH Asian Trade Finance Fund Ltd. This facility is used to finance AIC’s working capital. The facility has a term of 1 year which bears an interest of 12% per annum.
Pada 23 Maret 2011 AIC memperoleh perjanjian peningkatan fasilitas menjadi sejumlah US$ 6.000.000. Pinjaman ini diperpanjang sampai dengan 23 Maret 2012. Pinjaman ini menggunakan persediaan sebagai jaminannya (Catatan 7).
On March 23, 2011, AIC received an amendment letter for an increase of the facility to US$ 6,000,000. This loan has been extended until March 23, 2012 and is guaranteed by inventories (Note 7).
- 63 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 18.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Utang Bank Jangka Panjang
18.
Akun ini merupakan utang bank jangka panjang AIC dengan rincian sebagai berikut:
This account represents AIC’s long-term bank loans with details as follows:
2011 Rp PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Pinjaman Jatuh Tempo yang di Restrukturisasi dari Surat Hutang (Catatan 17) Fasilitas KMK Switchable Non Cash Loan (US$ 35.362.071 dan US$ 42.005.115 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010) Tunggakan Bunga Yang Dijadwalkan (US$ 1.600.000 dan US$ 3.550.872 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010)
Long-Term Bank Loans
2010 Rp PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Restructured Past Due Loans from Letters of Credit (Note 17) KMK Switchable Non Cash Loan Facility (US$ 35,362,071 and US$ 42,005,115 as of December 31, 2011 and 2010, respectively) Rescheduled Interest Payable (US$ 1,600,000 and US$ 3,550,872 as of December 31, 2011 and 2010, respectively) Investment Loan Facility (US$ 27,116,365 and US$ 28,087,161 as of December 31, 2011 and 2010, respectively) Long-Term Loan with Share Option
320.663.256.654
377.667.990.673
14.508.800.000
31.925.894.378
245.891.195.190 211.361.974.518
252.531.666.889 215.361.971.420
Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
792.425.226.362
877.487.523.360
Total
188.107.250.760
278.253.664.038
Less current maturities
Bagian Jangka Panjang - Bersih
604.317.975.602
599.233.859.322
Long-term bank loans - net of current maturities
Kredit Investasi (US$ 27.116.365 dan US$ 28.087.161 tanggal 31 Desember 2011 dan 2010) Kredit Jangka Panjang Opsi Saham
Bank Mandiri Pinjaman Jatuh di Restrukturisasi
Bank Mandiri tempo
yang
Restructured Past Due Loans
Berdasarkan surat dari Bank Mandiri tanggal 30 Oktober 2009, pinjaman jatuh tempo (KMK Switchable Non-Cash loan) dari fasilitas-fasilitas kredit termasuk penalti, denda, dan biaya lainnya (Tunggakan Bunga Yang Dijadwalkan TBYD), direstrukturisasi menjadi KMK Switchable NonCash Loan. Pada 31 Desember 2009, jumlah pinjaman yang masih terutang sebagai berikut:
Based on the letter from Bank Mandiri dated October 30, 2009, past due loans (KMK Switchable Non-Cash Loan) from letters of credit facilities including its interests in arrears, penalties, and other charges (Rescheduled Interest Payable; TBYD), were restructured into switchable non-cash loans. As of December 31, 2009, the outstanding balance of the loans are payable as follows: KMK Switchable Non-Cash Loan US$
TBYD US$
Jumlah/ Total US$
2010 2011
44.781.792 9.024.625
3.450.000 550.000
48.231.792 9.574.625
Jumlah/Total
53.806.417
4.000.000
57.806.417
- 64 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Surat dari Bank Mandiri tanggal 30 Oktober 2009 di atas direvisi dengan surat tanggal 16 September 2010, bahwa KMK Switchable Non-Cash Loan dan TBYD, dijawalkan kembali dengan rincian sebagai berikut:
The above letter from Bank Mandiri dated October 30, 2009 was superseded by a letter dated September 16, 2010, which states that KMK Switchable Non-Cash Loan and TBYD, were rescheduled with details as follows: KMK Switchable Non-Cash Loan US$
TBYD US$
Jumlah/ Total US$
2010 2011 2012
27.806.417 11.000.000 15.000.000
2.067.145 1.000.000 932.855
29.873.562 12.000.000 15.932.855
Jumlah/Total
53.806.417
4.000.000
57.806.417
Berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. TFS.SAM/LMI.082/2011 tanggal 16 September 2011, penurunan liabilitas KMK Switchable Non Cash Loan yang baru adalah sebagai berikut:
Based on the letter from Bank Mandiri dated September 16, 2011, No.TFS. SAM/ LMI.082/2011, the new schedule of KMK Switchable Non-Cash Loan is as follows:
Triwulan/ Quarter I II III IV
2011 -
2012 1.393.690 1.000.000 1.000.000 1.000.000
2013 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000
2014 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000
2015 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000
Jumlah/Total
-
4.393.690
8.000.000
8.000.000
9.000.000
25.000.000
17.000.000
9.000.000
Nilai Akhir/ End Balance
29.393.690
-
Pada tanggal 15 maret 2012 AIC telah menyelesaikan pembayaran utang untuk KMK Switchable non-cash loan dan TBYD untuk tahun 2011.
On March 15, 2012, AIC has paid for KMK Switchable Non-Cash Loan and TBYD for the year 2011.
Restrukturisasi Utang tahun 2003
Debt Restructuring in 2003
Berdasarkan surat Bank Mandiri No. DNW.COP/COD.251/SPPL/2003 tanggal 24 Desember 2003 tambahan fasilitas dan restrukturisasi sisa utang Bank Mandiri disetujui dengan kondisi sebagai berikut:
Based on the letter of Bank Mandiri No. DNW.COP/COD.251/SPPL/2003 dated December 24, 2003, the additional facility and restructuring of the existing loans were approved, with terms as follows:
1.
1.
Fasilitas Kredit Investasi I (KI I) KI I sebesar US$ 20.771.446 adalah tambahan fasilitas yang merupakan hak tagih BPPN kepada AIC yang telah dialihkan kepada Bank Mandiri Utang pokok dikenakan tingkat bunga sebesar 8% dan terutang dengan cicilan triwulan hingga tahun 2008.
Investment Loan Facility I (KI I) KI I amounting to US$ 20,771,446 is an additional facilitiy which represents the receivable of IBRA from AIC (sustainable loan) that was transferred to Bank Mandiri. The loan bears an interest rate at 8% and was payable in quarterly installments until 2008.
- 65 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Fasilitas Kredit Investasi II (KI II)
2.
KI II sebesar US$ 29.000.000 dikenakan tingkat bunga sebesar 8% dan terutang dengan cicilan triwulan hingga tahun 2010. 3.
KI II amounting to US$ 29,000,000, bears an interest rate at 8% and was payable in quarterly installments until 2010.
Fasilitas Kredit Investasi III (KI III)
3.
KI III sebesar US$ 3.349.469 dikenakan tingkat bunga sebesar 8% dan terutang dengan cicilan triwulan hingga tahun 2010. 4.
Investment Loan Facility II (KI II)
Investment Loan Facility III (KI III) KI III amounting to US$ 3,349,469, bears an interest rate at 8% and was payable in quarterly installments until 2010.
Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS)
4.
Long-Term (KJPOS)
Loan
with
Share
Option
Fasilitas ini merupakan fasilitas kredit investasi dengan opsi saham sebesar Rp 217.975.911.198 dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012, dimana kelebihan kas akan digunakan AIC untuk penyelesaian KJPOS.
This loan represents investment loan with share option amounting to Rp 217,975,911,198 and is due on December 31, 2012, where cash surplus of the AIC will be used primarily for KJPOS settlement.
Pinjaman ini memiliki tingkat bunga tetap sebesar 4,5% per tahun yang dibayarkan setiap triwulan.
This loan has a fixed interest rate of 4.5% per annum and is payable quarterly.
Bank Mandiri berhak untuk melakukan konversi atas sebagian/seluruh jumlah liabilitas terutang atas KJPOS, termasuk pokok, bunga dan denda menjadi saham/penyertaan Bank Mandiri pada AIC apabila:
Bank Mandiri has the right to convert a part or all of KJPOS liabilities, including the principal, interest and penalty into AIC shares if:
a)
AIC dinyatakan lalai dengan tidak atau terlambat melaksanakan liabilitas berdasarkan perjanjian restrukturisasi kredit dan/atau perjanjian-perjanjian lain yang merupakan satu kesatuan dengan perjanjian restrukturisasi kredit selama 3 (tiga) kali berturut-turut; atau
a)
AIC acknowledges default or delay in the fulfillment of its liabilities based on the debt restructuring agreement and/or other agreement that is considered a part of the credit restructuring agreement for three consecutive times; or
b)
AIC melakukan Initial Public Offering (IPO).
b)
AIC undertakes Initial Public Offering (IPO).
Apabila Bank Mandiri melaksanakan hak opsi saham, maka:
If Bank Mandiri exercises its share option, then:
a)
Para pemegang saham AIC melepaskan haknya untuk memesan/membeli terlebih dahulu atas saham-saham dalam portofolio yang akan dikeluarkan oleh AIC sehubungan dengan konversi atas sebagian atau seluruh jumlah terutang menjadi saham Bank Mandiri pada AIC.
a)
AIC’s stockholders will waive their preemptive right to subscribe or purchase the shares in portfolio that will be issued by the Company in relation with the conversion into AIC shares of part or all of the KJPOS liabilities.
b)
AIC membebaskan Bank Mandiri dari segala liabilitas yang berlaku/secara umum diberlakukan kepada pemegang saham, termasuk tetapi tidak terbatas pada liabilitas untuk:
b)
AIC sets Bank Mandiri free from all liabilities generally incurred and distributed equally to stockholders, including but not limited to liabilities intended to:
- 66 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut x x
c)
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Menutup defisit cashflow AIC. Melunasi liabilitas-liabilitas AIC kepada pihak ketiga.
x x
Bank Mandiri tetap memperoleh hakhaknya selaku pemegang saham, termasuk hak atas dividen dan bagian keuntungan lainnya.
c)
Cover the AIC’s cashflow deficit; and Pay the AIC’s liabilities to third parties.
Bank Mandiri shall have the rights, as a stockholder, including the right to receive dividends and share in other yields.
Restrukturisasi Utang tahun 2008 dan 2009
Debt Restructuring in 2008 and 2009
Pada tanggal 3 Nopember 2008, utang bank jangka panjang dari Bank Mandiri lebih lanjut direstrukturisasi (restrukturisasi 2008) dengan jadwal pembayaran baru sebagai berikut:
On November 3, 2008, the long-term bank loans with Bank Mandiri were further restructured (2008 Restructuring) with changes as follows:
a.
Sisa saldo utang pokok KI II dan KI III dibayar dengan cicilan gabungan secara tiga bulanan (Kredit Investasi); dan
a.
The remaining principal balance of KI II and KI III are payable in combined quarterly installments (Investment Loan Facility); and
b.
Jadwal pembayaran dari sisa fasilitas pinjaman dan KJPOS dirubah dengan jadwal pembayaran sampai 2013.
b.
The repayment schedule of the remaining principal balance of Investment Loan Facility and KJPOS was changed with installment payments until 2013.
Saldo utang pokok KI I sebesar US$ 1.908.263 jatuh tempo tahun 2008, dimana jumlah tersebut telah dibayar di 2009.
The remaining principal balance of KI I amounting to US$ 1,908,263 was paid in 2009.
Berdasarkan surat dari Bank Mandiri per tanggal 30 Oktober 2009 outstanding utang pokok dari fasilitas Kredit Investasi dan KJPOS dirubah dengan jadwal pembayaran cicilan sampai dengan 2015 (restrukturisasi 2009).
Based on the letter from Bank Mandiri dated October 30, 2009, the repayment schedule of the remaining principal balance of Investment Loan Facility and KJPOS was further changed with installment payments until 2015 (2009 Restructuring).
Jadwal pembayaran kembali utang bank jangka panjang berdasarkan restrukturisasi 2008 dan 2009 sebagai berikut :
The repayment schedule of the long-term bank loans based on the debt restructuring in 2008 and 2009 are as follows:
Restrukturisasi 2008/ 2008 Restructuring Kredit Jangka Panjang Opsi Fasilitas Kredit Saham/ Investasi/ Long-Term Investment Loan with Loan Facility Share Option US$ Rp 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah/Total
Restrukturisasi 2009/ 2009 Restructuring Kredit Jangka Panjang Opsi Fasilitas Kredit Saham/ Investasi/ Long-Term Investment Loan with Loan Facility Share Option US$ Rp
2.096.365 3.200.000 9.900.000 9.000.000 4.200.000 -
2.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 80.000.000.000 75.975.911.198 -
400.000 880.000 6.400.000 6.540.000 6.300.000 7.876.365
2.000.000.000 4.000.000.000 21.600.000.000 48.400.000.000 102.000.000.000 39.361.971.420
28.396.365
217.975.911.198
28.396.365
217.361.971.420
- 67 -
-
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Atas utang yang direstrukturisasi terdapat persyaratan, antara lain, untuk kondisi-kondisi berikut :
The provisions of the debt restructuring in 2009 are subject to, among others, the following conditions:
a.
Melakukan cash management agreement dengan Bank Mandiri.
a.
Signing of cash management agreement with Bank Mandiri;
b.
Perusahaan melakukan penyetoran modal kerja kepada AIC.
b.
The Company’s additional working capital contribution to AIC; and
c.
Menjual tanah dan bangunan milik PT Ekadharma Garmentama di ParungBogor.
c.
Sale of land and building owned by PT Ekadharma Garmentama located in Parung-Bogor.
Berdasarkan persyaratan dalam perjanjian restrukturisasi utang, AIC harus membayar seluruh pinjaman pada waktu yang telah ditentukan oleh Bank Mandiri. Apabila dikemudian hari AIC dinyatakan lalai oleh bank, maka bank berhak membatalkan perjanjian dan dengan demikian seluruh liabilitas kredit kembali ke posisi sebelum ditandatanganinya perjanjian.
In accordance with the provisions of the debt restructuring agreement, AIC is required to meet debt obligations on a timely basis. If AIC fails to pay maturing principal installments based on the new repayments terms, such restructuring agreement will be cancelled in the same year. Thus, principal installments and interests will be settled in accordance with the previous debt restructuring agreement.
Berdasarkan perjanjian terakhir dengan Bank Mandiri tingkat suku bunga untuk seluruh fasilitas KI diatas ialah sebesar 4,5%.
Based on latest agreement with Bank Mandiri, the interest rate for the above KI facility was 4.5%.
Perjanjian dengan Bank Mandiri ini dijamin dengan:
The restructuring agreement with Bank Mandiri is secured with the following:
a.
Tanah dan bangunan atas nama AIC terdiri dari pabrik spining I, II, III, IV, V dan VII, pabrik weaving I, II, III, IV dan V termasuk gedung kantor dan prasarana lainnya (Catatan 11).
a.
Land and building entitlement to the AIC consist of spinning factory I, II, III, IV, V, and VII. Weaving factory I, II, III, IV and V including office building and other facilities (Note 11);
b.
Mesin dan peralatan milik AIC (Catatan 11).
b.
Machinery and equipment owned by AIC (Note 11);
c.
Piutang milik AIC (Catatan 5).
c.
Receivables owned by AIC (Note 5);
d.
Persediaan bahan baku, barang jadi dan barang setengah jadi milik AIC (Catatan 7).
d.
Raw materials, work in process, and finished goods inventories owned by AIC (Note 7);
e.
Polis asuransi atas agunan dengan Banker’s Clause atas nama dan untuk kepentingan Bank Mandiri.
e.
Insurance policy on collateral with Banker’s Clause in the name and for the benefit of Bank Mandiri; and
f.
Jaminan Perusahaan oleh Perusahaan dan Nation Soul Limited berdasarkan akta perjanjian kredit No. 20 dan 21 oleh Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta.
f.
Corporate guarantee by the Company and Nation Soul Limited based on Credit Agreement Nos. 20 and 21 of Sri Ismiyati, S.H., a public notary in Jakarta.
Beban bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 45.911.611.368 tahun 2011 dan Rp 40.152.651.497 tahun 2010.
Interest expense on this loan amounted to Rp 45,911,611,368 in 2011 and Rp 40,152,651,497 in 2010.
Pembayaran pinjaman pokok adalah sebesar Rp 22.102.553.405 tahun 2011 dan Rp 15.085.438.913 tahun 2010.
Payment of loan principal amounted to Rp 22,102,553,405 in 2011 and Rp 15,085,438,913 in 2010.
- 68 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 19.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Liabilitas Diestimasi
19.
Dengan mempertimbangkan kemungkinan restrukturisasi jika Perusahaan dinyatakan lalai/default maka Bank Mandiri dapat membatalkan perjanjian restrukturisasi (Catatan 17) dan seluruh liabilitas kembali ke posisi sebelum restrukturisasi, maka keringanan atas penghapusan utang di atas sebesar Rp 153.427.236.407 tidak dapat diakui sebagai keuntungan restrukturisasi pada laporan keuangan dengan rincian sebagai berikut:
Estimated Liabilities In consideration of the possibility of future restructuring in the event of Company’s default, with which Bank Mandiri can terminate the restructuring agreement (Note 17) and all liabilities will be as before the restructuring, the write-off of liabilities totaling to Rp 153,427,236,407 were not recognized as restructuring gain at the consolidated statement of financial position dates with details as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Bunga yang ditangguhkan Utang bunga Amortisasi
40.604.222.701 112.823.013.706 (6.137.092.965)
40.604.222.701 112.823.013.706 (1.534.270.698)
Deferred interest Interest payable Amortization
Jumlah
147.290.143.442
151.892.965.709
Total
Bunga yang Ditangguhkan
Deferred Interest
Berdasarkan surat Bank Mandiri No. DNW.COP/COD.251/SPPK/2003, saldo bunga yang ditangguhkan sebesar Rp 45.115.803.001 (jumlah pada saat restrukturisasi) diberikan keringanan berupa penghapusan sebesar 90% dari jumlah utang atau sebesar Rp 40.604.222.701 apabila AIC melakukan pembayaran sebesar 10% dari jumlah utang atau sebesar Rp 4.511.580.300 yang dilunasi selambat-lambatnya tanggal 30 Nopember 2003. Pada tanggal 30 Nopember 2003, AIC telah melakukan pembayaran tersebut di atas.
Based on the letter No. DNW.COP/ COD.251/SPPK/2003 from Bank Mandiri, Rp 40,604,222,701 or 90% of the total deferred interest amounting to Rp 45,115,803,001 (amount at restructuring) will be waived if AIC will pay the 10% or Rp 4,511,580,300 of the liability by November 30, 2003. On November 30, 2003, AIC paid the amount of Rp 4,511,580,300.
Utang Bunga
Interest Payable
Sebelum restrukturisasi, utang ini merupakan liabilitas Interest Rate Return (IRR) yang ditangguhkan atas KJPOS I dan II serta bunga yang ditangguhkan. Atas saldo utang bunga sebesar Rp 125.358.904.117 pada tanggal 24 Desember 2003 akan diberikan keringanan apabila AIC melakukan pembayaran sebesar 10% dari jumlah utang atau sebesar Rp 12.535.890.411 selambat-lambatnya pada tanggal 31 Maret 2004. Pada tanggal 31 Maret 2004, AIC telah melakukan pembayaran sebesar Rp 12.535.890.411.
Before restructuring, this liability consists of deferred Interest rate return (IRR) liability on KJPOS I and II, and deferred interest. Rp 112,823,013,706 or 90% of the total interest liability amounting to Rp 125,358,904,117 as of December 24, 2003, will be waived if AIC will pay the 10% or Rp 12,535,890,411 of the liability by March 31, 2004. On March 31, 2004, AIC paid the amount of Rp 12,535,890,411.
- 69 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 30 Oktober 2009 Bank Mandiri menyetujui diefektifkannya koreksi/keringanan TBYD dan IRR Premium, dimana pengefektifan dapat dilakukan secara bertahap, proporsional dengan penurunan outstanding kredit AIC sampai dengan akhir tahun 2015 dengan jadual sebagai berikut :
On October 30, 2009, Bank Mandiri agreed to waive the above deferred interest and interest payable over a period of six (6) years until 2015, in proportion to the revised repayment schedule of AIC’s outstanding long-term bank loans, as follows:
Bunga yang ditangguhkan/ Deferred Interest Rp (000.000)
Hutang Bunga/ Interest Payable Rp (000.000)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
406 1.218 7.309 8.121 13.399 10.151
1.128 3.385 20.308 22.565 37.231 28.206
1.534 4.603 27.617 30.686 50.630 38.357
Total
40.604
112.823
153.427
Pelepasan Bank Mandiri atas hak yang dimilikinya atas liabilitas diestimasi dipengaruhi atas beberapa syarat dan kondisi seperti, antara lain, ketaatan atas jadwal pembayaran atas utang bank yang masih outstanding kepada Bank Mandiri berdasarkan perjanjian tanggal 30 Oktober 2009 restrukturisasi baru (Catatan 18). Jika Perusahaan dinyatakan lalai/default maka Bank Mandiri dapat membatalkan seluruh preferensi pembayaran yang diberikan ke AIC. 20.
Jumlah/ Total Rp (000.000)
Bank Mandiri’s relinquishment of its rights over the total estimated liabilities is subject to certain terms and conditions such as, among others, compliance with repayment terms of the outstanding loans to Bank Mandiri based on the restructuring agreement dated October 30, 2009 (Note 18). In the event of default, Bank Mandiri has the right to cancel all the repayment preferences given to AIC.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
20.
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari model arus kas diskonto.
Fair Value of Financial Assets and Liabilities Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from discounted cash flows model, as appropriate.
- 70 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the Group’s financial assets and liabilities as of December 31, 2011 and 2010: 31 Desember/December 31
2011
2010 Estimasi
Estimasi
Nilai Wajar/
Nilai Wajar/
Nilai Tercatat/
Estimated
Nilai Tercatat/
Estimated
As Reported
Fair Values
As Reported
Fair Values
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha-bersih Piutang lain-lain - bersih Jumlah Aset Keuangan Lancar
Current Financial Assets 5.103.933.551
5.103.933.551
12.479.789.772
12.479.789.772
120.333.088.484
120.333.088.484
150.815.724.864
150.815.724.864
Trade accounts receivables - net
25.354.271.135
25.354.271.135
1.717.422.201
1.717.422.201
Other accounts receivables - net
150.791.293.170
150.791.293.170
165.012.936.837
165.012.936.837
696.936.283
696.936.283
691.018.320
691.018.320
4.896.376.192
4.678.811.459
4.913.876.144
4.655.055.081
Aset Keuangan Tidak Lancar
Aset tidak lancar lainnya - piutang lain-lain Jumlah Aset Keuangan Tidak Lancar Jumlah Aset Keuangan
14.682.190.847
14.029.804.918
5.593.312.475
-
5.375.747.742
-
20.287.085.311
19.375.878.319
156.384.605.645
156.167.040.912
185.300.022.148
184.388.815.156
202.906.189.438
202.906.189.438
159.871.574.445
159.871.574.445
47.987.361.623
47.987.361.623
41.424.089.095
41.424.089.095
456.221.154.403
456.221.154.403
350.332.499.969
334.765.886.258
707.114.705.464
707.114.705.464
551.628.163.509
536.061.549.798
604.630.000
604.630.000
1.202.613.778
1.139.270.347
Liabilitas Keuangan Lancar Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Utang bank jangka pendek Jumlah Liabilitas Keuangan Lancar
Total Current Financial Assets Noncurrent Financial Assets
Investasi saham Uang jaminan
Cash and cash equivalents
Investment in shares of stock Guarantee deposits Other noncurrent assets - other receivables Total Noncurrent Financial Assets Total Financial Assets Current Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar
Trade accounts payable Accrued expenses Short-term bank loans Total Current Financial Liabilities Noncurrent Financial Liabilities
Utang kepada pihak berelasi
Due to related parties Long-term liabilities (including current and
Utang bank jangka panjang - bagian jangka panjang
noncurrent portion) 792.425.226.362
757.214.740.910
877.487.523.360
831.268.968.700
Bank loans
Bagian jangka panjang dari utang lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Jumlah Liabilitas Keuangan
75.225.745.952
71.883.178.167
70.954.284.602
67.217.018.380
868.255.602.314
829.702.549.077
949.644.421.740
899.625.257.427
1.575.370.307.778
1.536.817.254.541
1.501.272.585.249
1.435.686.807.225
Other accounts payable Total Noncurrent Financial Liabilities Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument.
Aset dan liabilitas keuangan lancar
Current financial assets and liabilities
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short-term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and liabilities approximate the estimated fair market values.
Aset dan liabilitas keuangan tidak lancar
Noncurrent financial assets and liabilities
(1)
(1)
Instrumen keuangan tanpa kuotasi harga di pasar Investasi saham tanpa kuotasi harga pasar dengan kepemilikan kurang dari 20% dan nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan pasti, dicatat pada biaya perolehannya.
Financial instruments not quoted in an market Unquoted investment in shares of stock with percentage of ownership of less than 20% and the fair value cannot be reliably measured are carried at cost.
- 71 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (2)
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel
(2)
Terdiri dari utang bank jangka panjang dan utang lain-lain. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama. (3)
Consist of long-term bank loans and other accounts payable. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang lainnya
(3)
Terdiri dari utang kepada pihak yang mempunyai Pihak berelasi, uang jaminan, dan aset tidak lancar lainnya - piutang lainlain. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa. 21.
Nama Pemegang Saham
21.
Saham seri A (nominal Rp 1.000): PT Apac Century Corporation PT Inti Perkasa Wira Sentosa PT Krida Bhumi Raya Johannes B Kotj o Masyarakat lainnya (masing-masi ng dibawah 5%)
Saham seri B (Nom inal Rp 250): Growth Solution Ltd. Masyarakat lainnya (masi ng-masing dibawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham/ Number of Shares
Other long-term liabilities
financial
assets
and
Consist of due to related parties, guarantee deposits and other noncurrent assets - other receivables. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk (for financial asset) and the Group’s credit risk (for financial liabilities) using current market rates for similar instruments.
Modal Saham Susunan pemegang saham sesuai dengan registrasi Biro Administrasi Efek Perusahaan dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Long-term fixed rate and variable rate financial liabilities
Capital Stock The composition of stockholders according to the Company’s Stock Administration Bureau and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Stock Rp
275.152.494 17.339.400 14.783.500 150
18,76 1,18 1,01 0,00001
275.152.494.000 17.339.400.000 14.783.500.000 150.000
227.391.033
15,51
227.391.033.000
862.000.000
58,77
215.500.000.000
70.000.000
4,77
17.500.000.000
1.466.666.577
100
767.666.577.000
Name of Stockholder Seri es A shares (par value of Rp 1,000 per share) PT Apac Century Corporation PT Inti Perkasa W ira Sentosa PT Krida Bhumi Raya Johannes B Kotjo Public (each below 5%) Seri es B shares (par value of Rp 250 per share) Growth Solution Ltd. Public (each below 5%) Total
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements. - 72 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio hutang terhadap modal), yakni membagi hutang bersih terhadap jumlah modal. Modal adalah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham induk perusahaan, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, ditambah dengan utang bersih. 22.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt total capital. The Group’s capital structure consists of equity attributable to owners of the parent entity (consisting of capital stock, paid in capital, retained earnings and other components of equity) and loans received reduced by cash and cash equivalents.
Agio Saham
22.
Additional Paid-In Capital
Rp Pengeluaran 2.500.000 saham Perusahaan pada penawaran umum tahun 1989 Pengeluaran 8.500.000 saham melalui penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham tahun 1990
25.000.000.000 62.050.000.000
Kapitalisasi agio saham ke saham tahun 1994
(51.000.000.000)
Kapitalisasi agio saham ke saham tahun 1995
(34.000.000.000)
Saldo per 31 Desember 2011 dan 2010
23.
2.050.000.000
Komponen Ekuitas Lainnya
Balance as of December 31, 2011 and 2010
23. 2011 Rp
Issuance of 2,500,000 Company's shares through public offering in 1989 Issuance of 8,500,000 Company's shares through rights offering to stockholders in 1990 Capitalization of additional paid-in capital to capital stock in 1994 Capitalization of additional paid-in capital to capital stock in 1995
Other Equity Components 2010 Rp
Dampak dari dilusi kepemilikan dianak perusahaan tanpa kehilangan pengendalian
251.717.124.908
251.717.124.908
Im pact of dilution in ownership interest without lost of control in a subsidiary
Selisih kurs penjabaran
139.728.131.248
141.025.817.992
Translation adjustment
Jumlah
391.445.256.156
392.742.942.900
Total
Dampak dari Dilusi Kepemilikan di Anak Perusahaan Tanpa Kehilangan Pengendalian
Impact of Dilution in Ownership Interest Without Lost of Control in a Subsidiary Rp
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor : 2003 2006 2008
184.352.010.688 57.837.257.140 9.527.857.080
Increase in issued and paid-up capital: 2003 2006 2008
Jumlah per 31 Desember 2011 dan 2010
251.717.124.908
Balance as of December 31, 2011 and 2010
Pada tahun 2003, AIC meningkatkan modal disetor dan ditempatkan yang mengakibatkan persentase kepemilikan Perusahaan atas saham AIC terdilusi dari 94,12% menjadi 51%.
In 2003, AIC increased its issued and paid-up capital which caused the Company’s percentage of ownership in AIC’s shares to decrease from 94.12% to 51%.
- 73 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
24.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tahun 2006, AIC meningkatkan modal disetor dan ditempatkan yang merupakan hasil dari obligasi AIC kepada NSL, yang mengakibatkan persentase kepemilikan Perusahaan atas saham AIC terdilusi dari 51% menjadi 42,69%.
In 2006, AIC increased its issued and paid-up capital in relation with the conversion of AIC’s convertible bonds to NSL into shares, which caused the Company’s percentage of ownership in AIC shares to decrease from 51% to 42.69%.
Pada tanggal 8 Agustus 2008 saldo utang restrukturisasi milik NSL sejumlah Rp 33.000.000.000 dikonversi menjadi saham AIC. Sehingga kepemilikan Perusahaan di AIC turun dari 42,69% menjadi 41,68%.
On August 8, 2008, the outstanding restructured debt to NSL amounting to Rp 33,000,000,000 was converted to AIC’s equity interest. Accordingly, the Company’s share in AIC decreased from 42.69% to 41.68%.
Kepentingan non-pengendali
24.
Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih dan rugi bersih AIC dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah
Pada akhir tahun/ Ending Balance Rp
72.312.255.024 41.782.791.143 10.675.684.987
(42.664.139.150) (24.651.794.012) (6.298.640.661)
(1.052.344.924) (608.056.105) (155.360.981)
28.595.770.950 16.522.941.026 4.221.683.345
Nation Soul Limited Solomon Profits Limited Cooperatives (economic enterprise)
124.770.731.154
(73.614.573.823)
(1.815.762.010)
49.340.395.321
Total
31 Desember/December 31 , 2010 Perubahan pada Penyesuaian tahun berjalan/ Translasi/ Changes During Translation the Year Adjustment Rp Rp
Pada awal tahun/ Beginning Balance Rp
25.
These represents the share of non-controlling stockholders on the net assets and net losses of AIC, with details as follows:
31 Desember/December 31 , 2011 Perubahan pada Penyesuaian tahun berjalan/ Translasi/ Changes During Translation the Year Adjustment Rp Rp
Pada awal tahun/ Beginning Balance Rp Nation Soul Limited Solomon Profits Limited Koperasi - koperasi
Non-Controlling Interest
Pada akhir tahun/ Ending Balance Rp
Nation Soul Limited Solomon Profits Limited Koperasi - koperasi
34.591.922.014 19.987.580.974 5.106.913.931
(76.643.214.210) (44.285.265.489) (11.315.078.075)
114.363.547.220 66.080.475.656 16.883.849.131
72.312.255.024 41.782.791.143 10.675.684.987
Jumlah
59.686.416.919
(132.243.557.774)
197.327.872.007
124.770.731.154
Penjualan Bersih
25.
Rincian dari penjualan bersih Grup menurut kelompok produk utama adalah sebagai berikut:
Jumlah
Total
Net Sales The details of the Group’s net sales per main product classification are as follows:
2011 Rp Yarn Denim Grey Uniform Maklon Yarn Laundry Waste
Nation Soul Limited Solomon Profits Limited Cooperatives (economic enterprise)
2010 Rp
978.728.216.730 441.149.640.443 401.636.822.518 72.110.198.118 56.990.061.389 5.338.629.026 1.081.688.577
721.877.992.629 405.657.038.717 386.066.900.533 70.515.016.928 78.409.677.255 4.177.910.701 57.258.414.533
1.957.035.256.801
1.723.962.951.296
Penjualan ke Klopman International Spa, pihak ketiga, sejumlah Rp 218.723.333.800 dan Rp 174.438.063.734, merupakan penjualan yang melebihi 10% dari total penjualan bersih di tahun 2011 dan 2010.
Yarn Denim Grey Uniform Maklon Yarn Laundry Waste Total
Sales to Klopman International Spa, a third party, in 2011 and 2010 amounting to Rp 218,723,333,800 and Rp 174,438,063,734 exceeded 10% of total net sales from total revenue in 2011 and 2010. - 74 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
0,18% dan 0,09% dari penjualan bersih pada tahun 2011 dan 2010 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 31a). 26.
Net sales equivalent to 0.18% and 0.09% in 2011 and 2010, respectively, were derived from transactions with related parties (Note 31).
Beban Pokok Penjualan
26.
Rincian dari beban pokok penjualan Grup adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s cost of goods sold are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Pemakaian bahan baku Upah langsung Biaya overhead produksi Jumlah biaya produksi Barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
1.268.514.106.758 110.428.810.937 496.361.985.073 1.875.304.902.768
885.320.623.590 125.122.435.015 507.621.511.775 1.518.064.570.380
Harga Pokok Produksi Barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
1.873.622.287.873
Beban Pokok Penjualan
1.918.265.766.345
30.978.749.621 (32.661.364.516)
26.178.761.289 (30.978.749.621) 1.513.264.582.048
54.609.303.113 95.684.096.824 (105.649.921.465)
89.914.107.058 105.021.905.179 (54.609.303.113) 1.653.591.291.172
Pada tahun 2011 dan 2010 tidak terdapat pembelian dari satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pembelian. 27.
Cost of Goods Sold
27.
Rincian dari beban usaha grup adalah sebagai berikut:
Cost of Goods Sold
Operating Expenses The details of operating expenses of the Group are as follows:
2011 Rp
Jumlah
Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of the year Purchases At end of the year
No purchases were made from a single supplier which represents more than 10% of the total purchases in 2011 and 2010.
Beban Usaha
Penjualan Pengangkutan Komisi dan administrasi penjualan lokal dan ekspor Gaji dan tunjangan Administrasi bank Representasi dan sumbangan Administrasi penjualan ekspor Iklan dan promosi Perjalanan dinas Sewa Pos dan telekomunikasi Asuransi Penyusutan (Catatan 11) Klaim Mutu Administrasi kantor Perbaikan dan pem eliharaan Lain-lain
Raw materials used Direct labor Manufacturing overhead Total manufacturing cost W ork in process At beginning of the year At end of the year
2010 Rp
29.779.585.443
39.187.509.478
10.603.973.009 8.457.334.155 5.860.014.536 5.616.236.327 2.293.930.088 1.644.911.548 1.375.942.267 895.003.336 792.273.763 747.663.419 169.606.803 155.966.706 108.586.156 84.410.956 1.405.593.167
6.281.862.672 7.690.289.784 5.354.712.956 22.651.431.552 2.159.444.934 1.660.459.223 1.122.304.496 733.946.745 950.340.896 644.626.833 189.865.017 1.080.920.465 97.258.515 68.143.886 1.377.912.600
69.991.031.679
91.251.030.052
- 75 -
Selling Transportation Export and local sales commissions and administration Salaries and employees' benefits Bank charges Representation and donation Export charges Promotion and advertisement Travel and transportation Rental Postage and telecommunication Insurance Depreciation (Note 11) Quality Claim Office administration Repairs and maintenance Others Subtotal
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011 Rp Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Sewa kantor Representasi dan sumbangan Administrasi bank Jasa profesional Beban imbalan pasca kerja Perjalanan dinas Telekomunikasi Penyisihan piutang ragu-ragu dan (Catatan 5, 6 dan 12) Keanggotaan Perbaikan dan pemeliharaan Administrasi kantor Iklan dan promosi Penyusutan (Catatan 11) Asuransi Amortisasi atas beban ditangguhkan Pendidikan dan latihan Lain-lain
2010 Rp
16.356.910.352 11.101.328.185 7.000.968.671 3.717.825.827 3.658.864.406 2.903.799.000 921.903.454 550.117.385
14.929.451.668 8.295.407.102 17.120.236.582 5.054.052.439 3.155.954.080 562.421.953 556.473.027
404.628.104 404.617.785 353.817.101 350.704.345 335.781.170 278.389.558 16.089.658 6.877.737 3.826.883 3.281.995.088
2.899.169.600 16.594.632 319.286.147 208.779.864 426.160.142 403.006.376 47.793.626 45.868.494 16.472.893 1.899.880.075
Jumlah
51.648.444.709
55.957.008.700
Jumlah
121.639.476.388
147.208.038.752
7,96% dan 3,74% dari jumlah beban usaha masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 dilakukan dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 31). 28.
Subtotal Total
Total operating expenses equivalent to 7.96% and 3.74% in 2011 and 2010, respectively, were derived from transactions with related parties (Note 31).
Beban Bunga dan Keuangan
28. 2011 Rp
29.
General and Administrative Salaries and employees' benefits Office rental Representation and donation Bank charges Professional fees Post-employment benefit Travel and transportation Telecommunication Provision for doubtful accounts (Notes 5, 6 and 12) Association and membership fees Repairs and maintenance Office administration Advertising and promotion Depreciation (Note 11) Insurance Amortization of deferred charges Education and training Others
Interest Expense and Other Financial Charges 2010 Rp
Beban bunga dan keuangan Beban lain-lain
80.854.175.705 26.451.287
84.001.364.253 50.817.665
Interest expense Others financial charges
Jumlah
80.880.626.992
84.052.181.918
Total
Imbalan Pasca Kerja
29.
Post-Employment Benefits
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Dana Pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Apac Inti Corpora (DPAI) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 003/DPK/AIC/PD/IX/1999 tanggal 1 September 1999. DPAI didirikan oleh Group dan AIC adalah mitra pendiri.
The pension plan is managed by Dana Pensiun Apac Inti Corpora (DPAI) which deed of establishment was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 003/DPK/AIC/PD/IX/1999 dated September 1, 1999. DPAI was established by the Group with AIC as founding partners.
- 76 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pendanaan DPAI terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi pemberi kerja dan karyawan untuk masing-masing 10% dan 3% gaji bulanan karyawan.
DPAI is funded through the contributions from employers and employees. The employees and employee contributions represent 10% and 3% of the employees’ monthly salary, respectively.
Rekonsiliasi beban pensiun yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut:
A reconciliation of accrued pension cost is as follows:
2011 Rp Saldo awal Beban pensiun tahun berjalan Iuran pensiun dibayar tahun berjalan Saldo akhir (Catatan 16)
2010 Rp
796.261.544 5.524.539.930
91.450.800 5.430.165.407
(5.488.291.374)
(4.725.354.663)
832.510.100
796.261.544
Beginning balance Pension cost for the year Pension paid during the year Ending balance (Note 16)
Imbalan Pasca Kerja
Defined-Benefit Post-Employment
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan (tidak diaudit) yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 6.021 di tahun 2011 dan 6.278 di tahun 2010. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja tersebut.
The Company also provides defined postemployment benefits to its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees (unaudited) entitled to the benefits is 6,021 in 2011 and 6,278 in 2010. No funding of benefits has been made to date.
Rekonsiliasi jumlah cadangan imbalan pasti pasca kerja yang tidak didanai pada laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of unfunded defined-benefit reserve to the amount recognized in the consolidated statements of financial position is as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Nilai kini cadangan imbalan pasti pasca kerja yang tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
20.565.007.000 4.141.952.000 (1.324.642.000)
18.650.321.000 4.087.469.000 (1.487.860.000)
Present value of unfunded defined-benefit reserve Unrecognized actuarial gains Unrecognized past service costs
Cadangan imbalan pasti pasca kerja
23.382.317.000
21.249.930.000
Defined-benefit post-employment reserve
Beban (manfaat) imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
Defined-benefit post-employment (income) is as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Biaya bunga Biaya jasa kini Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi keuntungan aktuarial yang belum diakui Keuntungan penyelesaian Keuntungan kurtailmen
1.540.582.000 1.350.879.000
1.955.526.000 1.327.384.000
163.218.000
206.737.000
(150.880.000) -
(218.571.000) (305.868.000) (3.219.335.000)
Jumlah
2.903.799.000
(254.127.000)
- 77 -
Interest costs Current service costs Amortization of unrecognized past service costs Amortization of unrecognized actuarial gains Settlement gain Curtailment gain Total
expense
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Beban (manfaat) imbalan pasti pasca kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 27) pada laporan keuangan konsolidasian.
Defined-benefit post-employment expense (income) is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 27) in the consolidated statements of comprehensive loss.
Mutasi cadangan imbalan pasti pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in the defined-benefit postemployment reserve recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2011 Rp Saldo awal Beban manfaat karyawan Pembayaran Saldo akhir
2010 Rp
21.249.930.000
23.695.250.000
2.903.799.000 (771.412.000)
(254.127.000) (2.191.193.000)
Beginning balance Define-benefit post-employment expense (income) Payment
23.382.317.000
21.249.930.000
Ending balance
Perhitungan imbalan pasca kerja Perusahaan dan AIC dihitung oleh aktuaris PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dalam laporannya tertanggal 2 Maret 2012 Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto
:
Tingkat kenaikan gaji
:
Tingkat kematian
:
Tingkat cacat
:
Tingkat pengunduran diri
:
Tingkat Pensiun normal
:
The actuarial assumptions used, based on the report for the Company and AIC dated March 2, 2012, of PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an independent actuary, in determining post-employment benefits expense, are as follows:
6,5% untuk tahun 2011 dan 8,5% untuk tahun 2010/6,5% in 2011 and 8,5% in 2010 5% untuk tahun 2011 dan 2010/5% in 2011 and 2010 Mengikuti the US 1980 Commissioners Standard Ordinary Table of Mortality untuk tahun 2010 dan 2009/Agree with the US 1980 Commissioners Standard Ordinary Table of Mortality in 2011 and 2010 10% dari Tabel Mortalita/10% from Mortality Table 5% pada usia 20 tahun dan menurun secara linear sebesar 1% sampai dengan usia 45 tahun keatas/5% at age 20 and declining linearly at 1% until age 45 55 tahun/55 years old
- 78 -
:
Discount rate
:
Salary increase rate
:
Mortality rate
:
Disability rate
:
Future pension increment rate
:
Normal pension age
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 30.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pajak Penghasilan
30.
Income Tax
Manfaat (beban) pajak tangguhan perusahaan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 20.983.756.365 dan (Rp 47.555.248.194) pada tahun 2010.
The Company's deferred tax benefit (expense) in 2011 amounted to Rp 20,983,756,365 and (Rp 47,555,248,194) in 2010.
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak per laporan konsolidasian dari penghasilan dan rugi kena pajak rugi fiskal adalah sebagai berikut:
A reconciliation between loss before tax per consolidated statements of comprehensive loss and fiscal loss is as follows:
2011 Rp Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi Rugi sebelum pajak anak perusahaan Laba(rugi) sebelum pajak Perusahaan
2010 Rp Loss before tax per consolidated statements of comprehensive loss
(141.503.909.639) (147.208.076.372) 5.704.166.733
(185.824.629.459) (179.284.550.454) (6.540.079.005)
Perbedaan temporer: Perbedaan penyusutan aset tetap komersil dan fiskal Beban imbalan pasti pasca kerja
(3.775.000) -
(30.681.000) (308.227.087)
Bersih
(3.775.000)
(308.227.087)
Perbedaan tetap: Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Penghasilan jasa giro dan bunga deposito Lain-lain Bersih
(3.174.243.307)
(317.892.409)
(97.000)
(1.168.000)
420.818.000 (2.753.522.307)
2.920.087.626 2.601.027.217
2.946.869.426
(4.247.278.875)
Laba (Rugi) fiskal tahun berjalan Rugi fiskal tahun: 2010
(4.277.959.873)
Rugi Fiskal
(1.331.090.447)
Perusahaan tidak mengakui beban pajak kini pada tahun 2011 dan 2010 karena masih mengalami rugi fiskal. Berdasarkan peraturan pajak, rugi fiskal dapat dikompensasikan terhadap pendapatan kena pajak sampai dengan lima (5) tahun sejak tanggal terjadinya.
(4.247.278.875)
Loss before tax of the subsidiary Income (loss) before tax of the Company Temporary differences: Difference between commercial and fiscal depreciation of property, plant and equipment Defined-benefit post-employment expense Net Permanent differences: Share in net income of associates Interest income on current accounts and time deposits Others Net Taxable income (fiscal loss) for the year Fiscal loss carryforward: 2010 Fiscal loss
In 2011 and 2010, no provision for corporate income tax was recognized since the Company was in fiscal loss position. Based on tax regulation, fiscal loss can be compensated against taxable in come within five (5) years after it is incurred.
- 79 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
1 J anuari 2010/ January 1, 2010 Rp
Penyesuaian translasi/ Translation Adjustment Rp
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi komprehensif Konsolidasi/ Credited (Charged) to Consolidated Statement of Comprehensive Loss for the Year Rp
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp
Penyesuaian translasi/ Translation Adjustment Rp
Dikredit kan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi komprehens if Konsolidasi/ Credited (Charged) t o Consolidated Statement of Comprehensive Loss for the Year Rp
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Rp
Aset (kewajiban) pajak tangguhan: Penyusutan aset tetap Manfaat karyawan Perusahaan
77. 056.772 14. 443.750
-
(77.056.772) (7.670.250)
6.773.500
-
91. 500.522
-
(84.727.022)
6.773.500
-
-
7.717.250
943.750
Deferred tax assets (liabilit ies): Depreciation of property and equipment Employee benefits
943.750
7.717.250
AIC
93.728. 662.039
(21.517.273.542)
(47.470.521.172)
24.740.867.325
211.883.746
20.982.812.615
45.935.563.686
AIC
Aset (kewajiban) pajak tangguhan bersih
93.820. 162.561
(21.517.273.542)
(47.555.248.194)
24.747.640.825
211.883.746
20.983.756.365
45.943.280.936
Deferred tax assets (liabilit ies) - net
Rekonsiliasi antara total beban (manfaat) pajak dan jumlah yang dihitung dengan menerapkan tarif pajak efektif terhadap rugi sebelum pajak laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
The Company
A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rate to loss before tax per consolidated statements of comprehensive loss is as follows:
2011 Rp
2010 Rp
(141.503.909.639)
(185.824.629.459)
Loss before tax per consolidated statements of com prehensive loss
(147.208.076.372)
(179.284.550.454)
Loss before tax of the subsidiary
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
5.704.166.733
(6.540.079.005)
Income (loss) before tax of the Com pany
Pajak dengan tarif yang berlaku
1.426.041.683
(1.635.019.751)
Effective tax
Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi Rugi sebelum pajak penghasilan anak perusahaan
Perbedaan tetap: Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Penghasilan jasa giro dan bunga deposito Lain-lain
Permanent differences: (793.560.827)
(79.473.102)
(24.250) 105.204.590
(292.000) 730.021.907
Share in net income of associates Interest income from current account and time deposits Others
Jumlah - bersih
(688.380.487)
650.256.805
Net
Penyesuaian rugi fiskal
(738.604.947)
1.069.489.968
Adjustment on fiscal loss
Jumlah beban (manfaat) pajak Perusahaan Jumlah beban (manfaat) pajak anak perusahaan
(943.750)
84.727.022
Total tax expense (benefit) of the Com pany
(20.982.812.615)
47.470.521.172
Total tax expense (benefit) of the subsidiary
Jumlah beban (manfaat) pajak
(20.983.756.365)
47.555.248.194
Total tax expense (benefit )
- 80 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 31.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Sifat dan Transaksi Pihak berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties
Sifat Pihak berelasi
Nature of Relationships
a.
PT Apac Century Corporation adalah salah satu pemegang saham Perusahaan.
a.
PT Apac Century Corporation a stockholder of the Company.
b.
PT Ekadharma Garmentama dan PT J. Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) mempunyai sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Grup.
b.
PT Ekadharma Garmentama and PT J. Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) have partly the same management as the Group.
c.
PT Inti Sukses Garmindo (ISG) dan PT Apac Pavindo Lestari (APL) adalah perusahaan asosiasi.
c.
PT Inti Sukses Garmindo PT Apac Pavindo Lestari associated companies.
is
(ISG) and (APL) are
Transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan normal usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak Pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties, involving the following:
a.
AIC menjual barang jadi kepada PT Inti Sukses Garmindo. Pada tahun 2011 dan 2010, jumlah penjualan mewakili 0,18% dan 0,09% dari jumlah penjualan atau sebesar Rp 3.517.347.436 dan Rp 1.626.090.861 (Catatan 25). Piutang dari transaksi ini meliputi 0,04% dan 0,02% pada 31 Desember 2011 dan 2010 dari total aset ini dicatat sebagai “Piutang usaha” (Catatan 5) pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
a.
AIC sold finished goods to PT Inti Sukses Garmindo. In 2011 and 2010, the transactions constituted 0.18% and 0.09%, respectively, of the total sales or amounting to Rp 3,517,347,436 and Rp 1,626,090,861, respectively (Note 25). Receivables from this transactions represent 0.04% and 0.02% of the total assets as of December 31, 2011 and 2010, respectively, are recorded under “Trade accounts receivable” (Note 5) in the consolidated statements of financial position.
b.
Piutang/ utang sebagai berikut:
berelasi
b.
Due to/from related parties consist of the following:
2011 Rp
2010 Rp
kepada
Piutang lain-lain PT Inti Sukses Garmindo
pihak
7.192.800.000
Other Accounts Receivable PT Inti Sukses Garmindo
-
Hutang PT Apac Century Corporation PT Inti Sukses Garmindo PT Apac Pavindo Lestari
320.000.000 215.963.000 68.667.000
1.133.946.778 68.667.000
Due To PT Apac Century Corporation PT Inti Sukses Garmindo PT Apac Pavindo Lestari
Jumlah
604.630.000
1.202.613.778
Total
Piutang kepada PT Inti Sukses Garmindo merupakan piutang yang berasal dari pembatalan uang muka investasi (Catatan 8).
Receivable to PT Insti Sukses Garmindo represents receivable from cancellation of investment advance (Note 8).
- 81 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
32.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Utang kepada PT Apac Century Corporation merupakan utang yang timbul dari biaya Perusahaan yang dibayarkan terlebih dahulu oleh pihak berelasi. Utang ini tidak dikenakan beban bunga, tanpa jaminan dan jadual pengembalian yang pasti.
Due to PT Apac Century Corporation represents advance payments of the Company’s, related party. This account is not subject to interest, unsecured and has no definite terms of payment.
Utang kepada pihak berelasi meliputi 0,03% dan 0,07% dari jumlah utang masingmasing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Due to related parties constitute 0.03% and 0.07% of the total liabilities as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
c.
Transaksi kepada PT J. Resources Asia Pasifik Tbk (dahulu PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) adalah utang usaha senilai masing-masing Rp 863.974.179 dan Rp 2.104.197.203 pada tanggal 31 desember 2011 dan 2010 untuk katering makanan karyawan dan pengangkutan barang.
c.
Transaction to PT J. Resources Asia Pasifik Tbk (formerly PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk) represents trade accounts payable amounting Rp 863,974,179 and Rp 2,104,197,203 as of December 31, 2011 and 2010, respectively for employees’ food catering and transportation expense.
d.
Grup melakukan perjanjian sewa menyewa ruangan seluas 2.783,11 meter persegi dengan APL di Graha BIP dengan jumlah biaya sewa sebesar Rp 9.687.949.612 dan Rp 5.500.696.906 atau sebesar 7,96% dan 3,74% dari jumlah beban usaha masingmasing pada tahun 2011 dan 2010. Uang muka untuk sewa ruangan kepada APL per 31Desember tahun 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 10.441.907.397 dan Rp 7.021.116.855 dan dicatat dalam akun “biaya dibayar dimuka”.
d.
The Group entered into lease agreements with APL for rental of space in Graha BIP measuring 2,783.11 square meters, with rental expense amounting to Rp 9,687,949,612 or 7.96% and Rp 5,500,696,906 or 3.74% of the total operating expenses in 2011 and 2010, respectively. Prepaid rent to APL amounted to Rp 10,441,907,397 and Rp 7,021,116,855 as of December 31, 2011 and 2010, respectively and recorded as “Prepaid expenses”.
e.
PT Ekadharma Garmentama menjamin tanahnya seluas 86.185 meter persegi dengan sertifikat HGB No. 3/ Cimandala sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang Perusahaan kepada PT Bank Mandiri Tbk (Catatan 18).
e.
PT Ekadharma Garmentama’s land measuring 86,185 square meters with HGB No. 3/ Cimandala was used as guarantee on AIC’s long term bank loan from PT Bank Mandiri Tbk (Note 18).
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Resiko Keuangan
32.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risikorisiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudent manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates.
- 82 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.
To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments among interest rates offered by banks to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter a new loan agreement and in relation to its placements.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s consolidated financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk as of December 31, 2011 and 2010:
Tingkat suku bunga efektif rata-rata / Average Effective Interest Rate %
Aset Fixed interest rate Kas dan setara kas Floating interest rate Deposit berjangka
2,5% 5,25-6,5%
Liabilitas Bunga Mengambang Utang bank jangka pendek Pinjaman jangka panjang Fixed interest rate Pinjaman jangka panjang Utang lain-lain
Aset Floating interest rate Kas dan setara kas Fixed interest rate Deposit berjangka
Pada Tahun Keempat / In the 4th Year Rp
Jumlah / Total Rp
4.517.048.338
-
-
-
4.517.048.338
437.396.087
-
-
-
437.396.087
11,00-14,00% 7,00-7,05%
456.221.154.403 58.035.200.000
59.304.720.000
57.128.400.000
71.422.872.091
456.221.154.403 245.891.192.091
4,50-7,00% 21%
130.072.050.760 -
120.944.000.000 30.500.000.000
174.544.000.000 -
120.973.983.511 -
546.534.034.271 30.500.000.000
Tingkat suku bunga efektif rata-rata / Average Effective Interest Rate %
Kewajiban Bunga Mengambang Utang bank jangka pendek Pinjaman jangka panjang Fixed interest rate Pinjaman jangka panjang Utang lain-lain
31 Desember 2011/December 31, 2011 Pada Tahun Pada Tahun Kedua / Ketiga / In the In the 2nd Year 3rd Year Rp Rp
Pada Tahun Pertama / Within One Year Rp
2,5% 4,5-6,5%
Pada Tahun Pertama / Within One (1) Year Rp
31 Desember 2010/December 31, 2010 Pada Tahun Pada Tahun Pada Tahun Kedua / Ketiga / Keempat / In the In the In the 2nd Year 3rd Year 4th Year Rp Rp Rp
Pada Tahun Kelima / In the 5th Year Rp
Jumlah / Total Rp
11.929.741.917
-
-
-
-
11.929.741.917
440.877.479
-
-
-
-
440.877.479
11,00-15,00% 7,00-7,05%
350.332.499.969 7.912.080.000
57.542.400.000
58.801.140.000
56.643.300.000
71.632.746.889
350.332.499.969 252.531.666.889
4,50-7,00% 21%
270.341.584.038 -
160.503.107.330 -
52.749.193.683 30.500.000.000
102.000.000.000 -
39.361.971.420 -
624.955.856.471 30.500.000.000
Assets Fixed interest rate Cash and cash equivalents Floating interest rate Time Deposit Liabilities Floating interest rate Short-term loans Long-term loans Fixed interest rate Long-term loans Other Payable
Assets Floating interest rate Cash and cash equivalents Fixed interest rate Time Deposit Liabilities Floating interest rate Short-term loans Long-term loans Fixed interest rate Long-term loans Other Payable
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Grup tidak memiliki eksposur yang terpengaruh risiko suku bunga. Eksposur akan timbul apabila transaksi dilakukan dalam berbagai mata uang asing dibandingkan jika menggunakan mata uang fungsional untuk operasional Grup atau transaksi kepada pihak ketiga.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group has only minimal transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit of the Group or the counterparty.
- 83 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berikut adalah posisi aset perusahaan dalam mata uang asing: Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas
The following table shows the Group’s foreign currency denominated monetary assets:
2011 Ekuivalen/ Equivalent in Rp
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
2010 Ekuivalen/ Equivalent in Rp
US$ EUR JPY
213.537 53.857 148.085
1.936.355.933 632.226.555 17.296.303
1.003.105 6.302 -
9.018.920.234 75.348.976 -
Piutang usaha
US$ EUR
8.793.051 143.984
79.735.383.757 1.690.228.593
12.591.013 -
113.205.799.591 -
Uang jaminan
US$
6.583
59.690.654
91.003
Jumlah Liabilitas Utang usaha
84.071.181.795
818.207.973 123.118.276.774
US$ SGD CHF EUR JPY GBP HKD
17.083.353 250.813 176.590 134.314 13.226.321 11.503 -
154.911.844.514 1.749.250.173 1.701.633.135 1.576.714.041 1.544.834.325 160.696.104 -
13.000.865 215.475 86.689 66.812 10.137.350 7 452
116.890.779.373 1.504.228.723 833.827.930 798.805.781 1.115.108.450 97.087 523.189
Biaya masih harus dibayar
US$
1.378.594
12.501.090.392
985.414
8.859.857.274
Utang bank jangka pendek
US$
45.351.091
411.243.690.776
34.096.633
306.562.836.052
Utang bank jangka panjang
US$
64.078.436
581.063.251.844
73.643.148
Jumlah Kewajiban Bersih
662.125.551.940
1.166.453.005.304
1.098.691.615.799
(1.082.381.823.509)
(975.573.339.025)
Assets Cash and cash equivalents
Trade accounts receivable Guarantee deposits Total Liabilities Trade accounts payable
Accrued expenses Short-term bank loans Long-term bank loans Total Net Liabilities
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs konversi yang digunakan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 2c mengenai kebijakan akuntansi.
As of December 31, 2011 and 2010, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2c to the consolidated financial statements.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen melakukan evaluasi atas kondisi keuangan pelanggan dalam hal pemenuhan liabilitas pelanggan kepada Grup. Berdasarkan evaluasi tersebut pihak Manajemen Grup akan menentukan perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih atas aset keuangan tersebut.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties’ failure to fulfill their contractual obligations. Management evaluates customer’s financial condition in relation to their capability to meet their financial obligation to the Group. Based on that evaluation, the Group’s management determines the necessary provision for doubtful accounts.
- 84 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010: Jumlah Kotor / Gross Amount Rp Pinjaman dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan Aset tidak lancar lain-lain Piutang lain-lain Tersedia untuk dijual Investasi saham Total
2011
The table below shows the Group’s exposures related to credit risk as of December 31, 2011 and 2010: 2010
Jumlah Bersih / Net Amount Rp
Jumlah Kotor / Net Amount Rp
Jumlah Bersih / Net Amount Rp
4.954.444.425 120.416.287.586 42.013.312.855 4.896.376.192
4.954.444.425 120.333.088.484 25.354.271.135 4.896.376.192
12.370.619.396 152.588.480.364 17.833.816.130 4.913.876.144
12.370.619.396 150.815.724.864 1.717.422.201 4.913.876.144
23.524.740.388
-
39.892.740.388
14.682.190.847
696.936.283
696.936.283
619.018.320
619.018.320
196.502.097.729
156.235.116.519
228.218.550.742
185.118.851.772
Loan and receivables Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Guarantee deposits Other noncurrent assets other receivables AFS financial assets Investment in shares of stock Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan anak perusahan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terusmenerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In managing the liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The table below summarizes the maturity profile of financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2011 and 2010.
<= 1 tahun / <= 1 ye ar Rp
31 Desembe r 2 011/December 31, 2011 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ 1 -2 ye ars 3 -5 ye ars Rp Rp
Nila i tercatat/ As Reported Rp
Aset Kas dan setara kas Putang usah a Piutang la in-lain Uang jamina n Investasi sa ham
5.10 3.9 33.551 120.33 3.0 88.484 25.35 4.2 71.135 -
4.89 6.3 76.192 -
696.936.283
5.103.933 .55 1 120.333.088 .48 4 2 5.354.271 .13 5 4.896.376 .19 2 696.936 .28 3
As sets Cash and cash equivale nts Trade accounts receivable Other accoun ts receivable Guarantee deposits Investmen t in share s of stock
Total Aset
150.79 1.2 93.170
4.89 6.3 76.192
696.936.283
156.384.605 .64 5
Tota l As sets
Liabilitas Utang usa ha Utang la in-lai n ke pih ak ketiga Biaya yang masih haru s dib ayar Utang ke pih ak b erelasi Utang bank j angka pen dek Utang bank j angka pan jang
202.90 6.1 89.438 44.72 5.7 45.952 47.98 7.3 61.623 456.22 1.1 54.403 188.10 7.2 50.760
30.50 0.0 00.000 60 4.6 30.000 209.49 2.8 50.857
394.825.124.745
202.906.189 .43 8 7 5.225.745 .95 2 4 7.987.361 .62 3 604.630 .00 0 456.221.154 .40 3 792.425.226 .36 2
Lia bilities Trade accounts payable s Other accoun ts payables to third parties Accrued e xpenses Due to related parties Sh ort term bank loa ns Lon g ter m ba nk loans
Total Total Liabilitas Bersih
939.94 7.7 02.176
240.59 7.4 80.857
394.825.124.745
1.57 5.370.307 .77 8
(789.15 6.4 09.006)
(240.59 7.4 80.857)
(394.825.124.745)
(1.41 8.985.702 .13 3)
- 85 -
Tota l Tota l Net Lia bilities
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
31 Desember 2010/December 31, 2010 <= 1 tahun /
1-2 tahun/
3-5 tahun/
> 5 tahun/
Nilai tercatat/
<= 1 year
1-2 years
3-5 years
> 5 years
As Reported
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Kas dan setara kas Putang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan
Assets 12.479.789.772
-
-
-
12.479.789.772
Cash and cash equiv alents
150.815.724.864
-
-
-
150.815.724.864
T rade accounts receivable
-
1.717.422.201
-
-
1.717.422.201
Other accounts receivable
-
4.913.876.144
-
-
4.913.876.144
Guarantee deposits
-
14.682.190.847
-
-
14.682.190.847
619.018.320
-
619.018.320
619.018.320
-
185.228.022.148
Aset tidak lancar lain-lain - Piutang lain-lain Inves tasi saham
-
-
Total Aset
165.012.936.837
Kewajiban Utang usaha
19.596.066.991
159.871.574.445
-
Utang lain-lain ke pihak ketiga
40.454.284.602
-
Biaya yang masih harus dibayar
41.424.089.095
Utang ke pihak berelasi
33.
Other noncurrent assets
-
-
-
-
159.871.574.445
-
70.954.284.602
-
-
41.424.089.095
-
-
1.202.613.778
30.500.000.000
1.202.613.778
- other receivables Investment in shares of stock Total Assets Liabilities T rade accounts payables Other accounts payables to third parties Accrued expenses Due to related parties
Utang bank jangka pendek
350.332.499.969
-
-
-
350.332.499.969
Short term bank loans
Utang bank jangka panjang
278.253.664.038
218.045.507.330
381.188.351.992
-
877.487.523.360
Long term bank loans
Total
870.336.112.149
219.248.121.108
411.688.351.992
-
1.501.272.585.249
Total Kewajiban - Bersih
(705.323.175.312)
(219.248.121.108)
(411.688.351.992)
-
(1.316.044.563.101)
Informasi Segmen Usaha
33.
Total Net Liabilities
Segment Information
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masingmasing segmen tersebut. Grup dibagi dalam dua kelompok segmen, masing-masing sesuai dengan kegiatan usahanya, yaitu, garmen serta perajutan dan pemintalan.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. The Group has two (2) reportable segments incuding garments and weaving and spinning.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Segment information based on business segment is presented below:
Garmen/ Garments Rp 50%
Perajutan dan Permintalan/ Weaving and Spinning Rp 30, 00%
December 31, 2011 Aset dan Kewajiban tidak dialokasi/ Unallocated Assets and Liabilities Rp 20,00%
6.291.298
Eliminasi/ Elimination Rp 20,00%
Konsolidasi/ Consolidated Rp
Laporan rugi Komprehensif Kons olidasian
Consolidated Statement of Comprehensive Loss
Pendapatan usaha Penjualan ek tern Penjualan intern
-
1.957.035.256.801 -
-
-
1.957.035.256.801 #
Jumlah pendapatan
-
1.957.035.256.801
-
-
1.957.035.256.801
Hasil segmen Hasil segmen Beban usaha
602.484.000
38.769.490.456 121.036.992.388
-
38.769.490.456 121.639.476.388 (82.869.985.932)
Loss from operations
(80.880.626.992) 19.072.459.978
Interes t expense and other financial charges Others - net
-
-
-
-
-
-
-
-
(141.503.909.639) 20.983.756.365
-
-
-
-
(120.520.153.274) (3.113.448.754) #
-
-
-
-
(123.633.602.028) # Tot al comprehensive loss
Beban lain-lain bersih Ekuitas pada laba bersih perusahaan asos iasi Rugi sebelum pajak Beban pajak tangguhan Rugi tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Rugi k omprehensif tahun berjalan
Tot al rev enues Segment results Segment result Operating expenses
-
Rugi usaha Beban bunga dan keuangan Lain-lain bersih
Revenues External sales Inter-segment s ales
(61.808.167.014)
- 86 -
3.174.243.307
Other expens es - net Share in net Income of associates Loss before tax Tax expense - net Net Income Other comprehens ive income
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Garmen/ Garments Rp
Perajutan dan Permintalan/ Weaving and Spinning Rp
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended December 31, 2011 Aset dan Kewajiban tidak dialokasi/ Unallocated Ass ets and Liabilit ies Rp
6.291. 298
Eliminasi/ Elimination Rp
Konsolidasi/ Consolidated Rp
Laporan P osisi Keuangan Konsolidasian A set segmen Inves tasi dalam saham pada perusahaan asosias i
Consolidat ed Stat ements of Financial Position 88.793.083.249 48.538.903.379
1.937.047.000.280
47.380.235. 608
-
(238.068. 558.214)
-
(35.295. 812.086)
1. 835.151.760.923
Segment Assets Inves tments in shares of stock of 13.243.091.293 # associates
Total Aset Konsolidasi
137.331.986.628
1.937.047.000.280
47.380.235. 608
(273.364. 370.300)
1. 848.394.852.216 # Total Consolidated Assets
Liabilitas segmen
125.288.049.000
1.852.444.134.540
758.890. 906
(193.884. 458.422)
1. 784.606.616.024 # Segment Liabilities
P engeluaran modal P enyusutan B eban non kas selain penyusutan dan amortisasi
3.775.000
23.295.470.926 (148.912.695.092)
-
-
2.358.132.342
-
-
23.295.470.926 (148.912.695.092) 2.361.907.342
I nformasi Lainnya A rus k as dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas untuk pemasok, k aryawan, dan lain-lain Kas dihas ilkan dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Pajak impor k urang bayar Penerimaan restitusi pajak Penerimaan (Pembayaran) lain-lain - bersih K as bersih diperoleh dari aktivitas operas i
Capital expenditures Depreciation Non-cash expenses other than depreciat ion and amort ization
Other information
33.268.000 33.268.000 -
2.004.971.966.033
-
-
(1.948.743.282.300) 56.228.683.733 (77.210.100.056) (12.178.995.592) 20.613.494.090 8.068.604.402
-
-
Cash flows from operating activities Cash receipts f rom customers Cash paid to suppliers, employees, (1. 948.710.014.300) # and others 56.261.951.733 Cash generated from operations (77.210.100.056) Interest paid Income t ax paid (12.178.995.592) Import tax underpayment 20.613.494.090 Tax restitution received 8.068.604.402 O ther receipts (payments ) - net 2. 004.971.966.033 #
-
(4.478.313.423)
-
-
A rus k as dari aktivitas inv estasi Hutang kepada pihak hubungan ist imewa Pendapat an bunga Pendapat an dari penjualan aset tetap Perolehan atas aset t etap
(4.445.045.423) # Net cash flows f rom operating activities
-
(597.983.778) 119.609.826 (23.295.470.926)
-
-
Cash flows from investing activities Due to related parties Interest received and equipment (23.295.470.926) # A cquisitions of property, plant and equipment (23.773.844.878) # Net cash flows f rom investing activities
597.983.778 119.609.826 #
K as bersih digunak an untuk aktivitas inv estasi
-
(23.773.844.878)
-
-
A rus k as dari aktivitas pendanaan Penerimaan utang bank jangka panjang
-
20.826.357.436
-
-
20.826.357.436
K as bersih digunak an untuk aktivitas pendanaan
-
20.826.357.436
-
-
20.826.357.436 # Net cash flows f rom financing activities
G armen / Garmen ts Rp 5 0%
De cember 3 1, 20 10 A set dan Ke wa jiba n tid ak dia loka si/ Unallo cat ed A sset s a nd Lia bilities
Pera jut an da n P erminta lan / We a vin g an d S p inning Rp 3 0,00%
Eliminasi/ Elimin at io n Rp 2 0, 00 %
Cash flows from financing act iv it ies Net proceeds from long-term bank loans
K onsolid asi/ Con solid ate d Rp
L ap oran Rugi K omp rehensif K on solid asian
Con solidated Sta te ment o f Compreh en sive Lo ss
P enda pa ta n u sa ha P enjualan ek tern P enjualan intern
2 .84 0. 73 0.0 00 -
1.721.23 2. 33 1.2 86 -
Ju mlah pe ndapatan
2 .84 0. 73 0.0 00
1.721.23 2. 33 1.2 86
Ha sil seg men Hasil se gme n Beban usaha Ru gi u saha B eban b un ga d an keuangan L ain -la in b ersih
(21 0. 66 4.0 00) 79 0. 47 8.2 50 -
70.58 2. 32 4.1 24 146.41 7. 56 0.5 02 -
-
(110 .10 9. 99 0) -
1 .7 23 .96 2. 95 1.2 96 #
(110 .10 9. 99 0)
1 .7 23 .96 2. 95 1.2 96
Tot al rev enues
70 .37 1. 66 0.1 24 1 47 .20 8. 03 8.7 52 (76 .83 6. 37 8.6 28)
Segme nt resu lts Se g me nt resu lt Opera ting e xp e nse s Lo ss f ro m op era tion s
-
(84 .05 2. 18 1.9 18) (25 .25 3. 96 1.3 22)
Int eres t e xpe nse and othe r fina ncia l charge s Oth ers - n et
(1 09 .30 6. 14 3.2 40)
-
-
-
B eban lain-la in be rsih
-
-
-
-
B agian pad a la ba b ersih p erusahaan aso siasi
-
-
-
-
Ru gi sebelum pa ja k
31 7. 89 2.4 09 (1 85 .82 4. 62 9.4 59)
B eban p aja k ta ng gu ha n
-
-
-
-
Ru gi t ah un be rjalan P enda pa ta n k omp rehens if lain
-
-
-
-
Ru gi K ompreh en sif
-
-
-
-
- 87 -
Revenues Ext erna l sa les Inter-seg men t s ales
(47 .55 5. 24 8.1 94)
Oth er e xpe ns es - n et Share in n et inco me of asso ciat es Lo ss b ef ore tax Tax e xpe n se - n et
Inc ome be fo re n on -co nt ro llin g inte rest (2 33 .37 9. 87 7.6 53) Net loss 3 38 .35 3. 69 0.0 01 # Oth er co mprehe nsive inc ome 1 04 .97 3. 81 2.3 48 # Tot al co mpre he nsive loss
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
G armen / Ga rmen ts Rp 5 0%
Pe rajut an da n P erminta lan / We a ving an d S p in nin g Rp 3 0, 00 %
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended De cemb er 3 1, 20 10 A set da n Ke wa jiban tid ak dia loka si/ U na llo cat ed A sset s a nd Lia bilitie s
Elim ina si/ Elimin at ion Rp 2 0, 00 %
K on solid asi/ Con solidated Rp
L ap ora n P osisi Ke uang an Ko n solida sian A set se gm e n Inve stas i da lam saha m p ad a pe ru sa haan a sosia si
Consolid ate d State m en ts o f Finan cial P osit io n 8 7.633. 09 4.7 77 9 9.239. 70 0.1 23
1 .97 4. 874. 92 3.0 90 -
Tot al Ase t Konsoli da s i
18 6.872. 79 4.9 00
1 .97 4. 874. 92 3.0 90
L iab ilita s segme n
12 4.905. 71 9.3 08
1 .76 0. 933. 34 0.1 88
P en ge lua ra n modal P en yusuta n B eb an n on ka s se lain penyu sut an da n am o rt isa si
30. 68 0.0 00
5 1. 76 0. 367.936 74 5. 907.792
( 241 .40 3.152. 77 2)
1 .872 .86 5. 23 3.0 31
(89 .17 0.852. 13 7)
10 .06 8. 84 7.9 86
( 330 .57 4.004. 90 9)
1 .882 .93 4. 08 1.0 17
( 191 .07 2.694. 49 1)
1 .695 .51 2. 27 2.7 97
1 5. 705. 80 5.6 29 (14 8. 062. 89 3.7 55)
15 .70 5. 80 5.6 29 (148 .06 2. 89 3.7 55)
8. 893. 26 9.5 33
8 .92 3. 94 9.5 33
I nform as i La innya A ru s k as d a ri a ktivitas ope rasi Pe ne rim a an ka s d ar i p elan g gan Pe ng elu aran ka s u nt uk pe maso k, karyawa n, d an lain-la in Ka s b ersih dihasilka n d ari ope ra si Pe mbayaran b un ga Pe mbayaran p aja k p en gh asilan Pa jak imp or k uran g ba yar Pe ne rim a an rest itusi pa jak Pe ne rim a an (Pem ba yaran ) lain -lain - b ersih K as be rsih dip ero leh da ri akt ivitas op era si
34.
Se gm ent Ass ets Inv estme nt s in sha re s o f s tock of as socia tes Tota l Cons olida te d As sets Se gm ent Lia bilities Capital e xpe n ditu res Depre ciat ion Non-c ash exp ense s o the r th an de pre ciatio n an d am ortizat ion Other informa ti on
-
1 .68 9. 131. 95 6.3 76
-
-
1 .689 .13 1. 95 6.3 76
29. 52 3.0 00
(1 .593. 05 8. 79 1.8 74)
-
-
(1 .593 .02 9. 26 8.8 74)
29. 52 3.0 00 -
9 6. 073. 16 4.5 02 (8 4. 934. 00 4.9 02) (2. 48 4. 18 8.2 96) (2 5. 152. 17 6.7 10) 4 3. 453. 21 0.4 33 2 6. 517. 65 1.7 96
-
-
96 .10 2. 68 7.5 02 (84 .93 4. 00 4.9 02) (2 .48 4. 18 8.2 96) (25 .15 2. 17 6.7 10) 43 .45 3. 21 0.4 33 26 .51 7. 65 1.7 96
5 3. 473. 65 6.8 23
-
-
53 .50 3. 17 9.8 23
-
Cash flo ws from operat in g act iv it ies Cas h re ceipt s fro m cus tom e rs Cas h p aid to su pp lier s, e m plo ye es , an d o thers Net ca sh g en e rate d f ro m o pe ra tions In tere st p aid In com e ta x pa id Im p ort t ax u nderp aymen t Ta x re stitutio n re ceive d Ot he r receip ts (p ayments) - n et Net cash f lo ws fro m op erating ac tivities
A ru s k as d a ri a ktivitas in vest asi Pe nd ap at an b un ga Pe nd ap at an d ari pe nju ala n a se t te ta p Pe ro leh an a ta s aset tet ap
Cash flo ws from in ve sting a ctivities In tere st rec eive d Sa le of prop erty, pla nt ad e quip ment Ac quis it io n s of pro pe rt y, p la nt and eq uip m en t
-
15 6. 50 5.2 09 1. 700. 40 1.0 55 (1 5. 705. 80 5.6 29)
-
-
15 6. 50 5.2 09 1 .70 0. 40 1.0 55 (15 .70 5. 80 5.6 29)
K as be rsih dig una kan u ntu k a kt ivit as inves tasi
-
(1 3. 848. 89 9.3 65)
-
-
(13 .84 8. 89 9.3 65)
Net cash f lo ws u sed in in ve sting a ctivities
A ru s k as b e rsih dar i ak tivitas pe nd anaa n Pe mbayaran u tan g ba nk jan gka pan jan g
-
(4 3. 571. 08 5.1 54)
-
-
(43 .57 1. 08 5.1 54)
Cash flo ws from fina ncin g a ctivitie s Net pa ymen ts f or long -t erm ba nk loa ns
K as be rsih dig una kan u ntu k a kt ivit as p en d an aa n
-
(4 3. 571. 08 5.1 54)
-
-
(43 .57 1. 08 5.1 54)
Net cash f lo ws fro m fina ncin g act ivit ies
Kelangsungan Usaha
34.
Going Concern
Laporan keuangan konsolidasian terlampir disusun dengan asumsi Grup dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup mengalami defisit sebesar Rp 1.162.758.170.420 yang disebabkan adanya selisih kurs dan beban bunga tahun-tahun sebelumnya. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dimasa yang akan datang dan merealisasikan aset serta menyelesaikan pembayaran liabilitas dalam bisnis normal dan pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan sangat tergantung pada situasi ekonomi makro saat ini dan keberhasilan manajemen Grup untuk menyelesaikan sisa utangnya serta kemampuan untuk menghasilkan arus kas yang cukup dari kegiatan usaha dimasa yang akan datang. Laporan keuangan konsolidasian tidak mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared assuming that the Group will continue to operate as going concern entities. As of December 31, 2011, the Group incurred deficit amounting to Rp 1,162,758,170,420, because of foreign exchange losses and interest expense incurred in previous years. These factors caused uncertainty on the Group’s capability to continue to operate as going concern entities. The ability of the Group to continue as going concern entities and to realize their assets and settle their liabilities in the normal course of business and at the amounts stated in the consolidated financial statements is dependent upon the macro economic situation and the success of the Group’s management to settle their remaining debts with the creditors and their ability to generate sufficient cash flows from future operations. The consolidated financial statements do not include any adjustments that might result from the outcome of this uncertainty.
Untuk menghadapi kondisi tersebut di atas, Grup mengambil langkah-langkah berikut:
In response to these economic events, the Group will continue to implement the following measures:
a.
Grup berencana untuk merestrukturisasi fasilitas kredit perusahaan dengan tujuan untuk mengurangi biaya keuangan.
a.
The Group plans to restructure its banking facilities to reduce its finance cost;
b.
Grup akan terus memperkuat modal kerja untuk mengurangi kerugian produksi dan menambah pesanan.
b.
The Group will strengthen its working capital to reduce loss of production and increase job order;
- 88 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
c.
Grup berencana untuk kapasitas utilisasinya.
meningkatkan
c.
The Group plans to increase its capacity utilization;
d.
Grup akan membayar pinjamannya sesuai dengan perjanjian restrukturisasi dan Grup juga memperkirakan untuk mendapatkan arus kas yang signifikan dari operasinya untuk memenuhi liabilitas dan mengurangi pinjaman secara keseluruhan.
d.
The Group will make repayment as per restructuring agreement. The Group also expects to generate sufficient cash flow from its operations to meet repayment of loans and thus, overall, reduce borrowings; and
e.
Grup bermaksud untuk mengeluarkan belanja modal dalam nilai yang substansial untuk memperbaiki dan memodernisasi mesin-mesinnya. Grup merencanakan untuk mengeluarkan US$ 12-15 juta dalam 3-5 tahun kedepan.
e.
The Group intends to spend substantial amount on capital expenditure to improve/modernize its machineries. They plan to spend US$ 12 to 15 million in the next 3 to 5 years.
The ultimate stockholders of the Group have committed to provide continued financial support to the Group within the twelve-month period from the consolidated statement of financial position date in its letter dated March 26, 2012, to enable the Group to settle its maturing liabilities as and when they fall due.
Pemegang saham utama Perusahaan setuju untuk terus memberikan dukungan secara financial kepada Grup dalam periode 12 bulan sejak tanggal laporan keuangan konsolidasian dalam suratnya tanggal 26 Maret 2012, dengan tujuan agar Perusahaan mampu memenuhi liabilitas yang jatuh tempo. 35.
Reklasifikasi Akun
35.
Reclassification of Accounts Certain accounts in the consolidated statements financial position as of December 31, 2010 and 2009 have been reclassified to conform with the 2011 consolidated financial statement presentation. A summary of such accounts is as follows:
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2011, sebagai berikut:
Sesudah Reklasifikasi/ After Reclassification 2010 2009 Rp Rp Hak mino ritas/Mino rity intere st in net loss of subsidiary Kepenti ngan no n-pen gendali/ Non-controlling intere sts
124.770.731.154
-
124.770.731.154
59.686.416 .919
Reklasifikasi diatas tidak mempengaruhi laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian tahun 2010.
Sebelum Reklasifikasi/ Before Reclassification 201 0 2009 Rp Rp
-
59.68 6.416.919 -
The above reclassifications did not affect the 2010 consolidated statement of comprehensive income and consolidated statement of changes in equity.
- 89 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 36.
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
36.
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and Interpretations (ISAKs). These standards will be applicable to consolidated financial statements for periods beginning on or after January 1, 2012 as follows:
1.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
1.
PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2.
PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi
2.
PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property
3.
PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap
3.
PSAK No. 16 (Revised 2011), Property, Plant and Equipment
4.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
4.
PSAK No. 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
5.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
5.
PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits
6.
PSAK No. Pinjaman
Biaya
6.
PSAK No. 26 (Revised 2011), Borrowing Costs
7.
PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
7.
PSAK No. 28 (Revised 2011), Accounting for Loss Insurance Contracts
8.
PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa
8.
PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases
9.
PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
9.
PSAK No. 33 (Revised 2011), Accounting of Land Stripping Activities and Environmental Management in General Mining
10.
PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi
10.
PSAK No. 34 (Revised 2010), Construction Contract
11.
PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
11.
PSAK No. 36 (Revised 2011), Accounting for Life Insurance Contracts
12.
PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
12.
PSAK No. 45 (Revised 2011), Financial Reporting for Non-profit Entities
13.
PSAK No. 46 Penghasilan
Pajak
13.
PSAK No. 46 (Revised 2010), Income Taxes
14.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
14.
PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation
15.
PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham
15.
PSAK No. 53 (Revised 2010), Share Based Payment
16.
PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
16.
PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement
17.
PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham
17.
PSAK No. 56 (Revised 2011), Earnings per Share
26
(Revisi
(Revisi
2011),
2010),
- 90 -
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Instrumen
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
18.
PSAK No. 60, Pengungkapan
Keuangan:
18.
PSAK No. Disclosures
19.
PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
19.
PSAK No. 61, Accounting of Government Grants and Disclosure of Government Assistance
20.
PSAK No. 62, Kontrak Asuransi
20.
PSAK No. 62, Insurance Contracts
21.
PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
21.
PSAK No. 63, Financial Hyperinflationary Economies
22.
PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
22.
PSAK No. 64, Exploration for and Evaluation of Mineral Resources
ISAK
60,
Financial
Instruments:
Reporting
in
ISAK
1.
ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
1.
ISAK No. 13, Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
2.
ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
2.
ISAK No. 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction
3.
ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa
3.
ISAK No. Agreement
4.
ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
4.
ISAK No. 18, Government Assistance – No Specific Relation with Operating Activity
5.
ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
5.
ISAK No. 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
6.
ISAK No. 20, Pajak Penghasilan Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
6.
ISAK No. 20, Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
7.
ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan
7.
ISAK No. 22, Service Arrangements: Disclosures
8.
ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif
8.
ISAK No. 23, Operating Leases - Incentives
9.
ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
9.
ISAK No. 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
10.
ISAK No. 25, Hak atas Tanah
10.
ISAK No. 25, Landrights
11.
ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
11.
ISAK No. 26, Reassessment of Embedded Derivatives
- 91 -
16,
Service
Concession
Concession
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
PPSAK
PPSAK
1.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
1.
PPSAK No. 7, Withdrawal of PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities
2.
PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian
2.
PPSAK No. 8, Withdrawal of PSAK 27: Accounting for Cooperatives
3.
PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par.14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
3.
PPSAK No. 9, Withdrawal of ISAK 5: Interpretation on Par. 14 PSAK 50 (1998) Regarding Reporting of Changes in Fair Value of Available for Sale Investment Securities
4.
PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
4.
PPSAK No. 11, Withdrawal of PSAK 39: Accounting for Joint Venture
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
The Group is still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAKs and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
********
- 92 -