ENHANCING COMPETITIVENESS OF FUNCTIONAL DRINKS INSTANT ( SARI DIPPED APPLES AND SARI POKAK ), AS TYPICAL PRODUCTS AT AGROWISAT A, BATU PENINGKATAN DAYA SAING MINUMAN FUNGSIONAL INSTAN (SARI APEL CELUP DAN SARI POKAK), SEBAGAI PRODUK KHAS AGROWISAT A BATU
1)
Elok Zubaidah1), Khothibul Umam Al Awwaly2) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang Email:
[email protected] 2) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang
ABSTRACT Batu city is an agrotourism city that has been growth rapidly, both as a tourism area and as the center of small scale industries. Wild eggplant extract drink and apple bag are the new competitive products that produced by SMEs in Batu City since 2011. Apple bag is a practical innovative beverage made from apple, and wild eggplant extract drink is a traditional beverage from East Java that made from spices herbs. The SMEs problem is the low production capacity due to manual packaging process. The packaging process of Apple bag was done by other company that lead to high cost production and need a long time, and the wild eggplant extract drink packaging was done manually. The impact of this problem is delayed of the consumer demand fulfillment. The aim of community services activities is to introduce the new packaging technology including mini shrink tunnel and packaging sealer. The activities had improved production effectiveness around doubled so the SMEs be able to produce its product more efficient and higher productivity.
Keywords : functional competetiveness
drink,
PENDAHULUAN Kesadaran masyarakat secara umum mengenai arti pentingnya kesehatan bagi tubuh sudah semakin tinggi, yang sangat erat kaitannya dengan konsumsi pangan sehari-hari. Pada saat ini pemanfaatan bahan baku lokal sebagai produk fungsional berkembang dengan baik sebagai salah satu alternatif untuk menanggulangi masalah kesehatan seiring dengan kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature). Minuman instan merupakan jenis produk praktis dan siap saji yang bisa dibeli dan dinikmati oleh konsumen setiap waktu sebagai minuman ringan dengan peluang permintaan konsumen yang cukup tinggi. Farchad Poeradisastra, Ketua Bidang Minuman Sari Buah pada Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) menyatakan bahwa banyak perusahaan yang menggarap bisnis pasar minuman karena pertumbuhan pasar tersebut cukup pesat. Pada 5 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhannya antara 15-20 % per tahun dengan pangsa pasar skala mikro kecil menengah mencapai 30%.
193
Data ASRIM dan Kementerian Perindustrian tahun 2013 menunjukkan bahwa pertumbuhan industri minuman 8-9% per tahunnya dengan pertumbuhan pasar minuman dalam kemasan sebesar 11 – 15% dibandingkan tahun 2012 yang didukung peningkatan konsumsi pasar dalam negeri. Informasi dari Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) menunjukkan penjualan air minuman dalam kemasan tahun 2012 sebesar 19,8 miliar liter meningkat menjadi 21,9 – 22,7 miliar liter tahun 2013 dengan pertumbuhan mencapai 10%. Khususnya pada industri minuman, konsumsi minuman ringan di Indonesia didominasi oleh air minuman dalam kemasan sebesar 84,1% dan lainnya seperti teh cepat saji, minuman berkarbonasi, minuman ringan lainnya sebesar 15,9% (Damayanti, 2013). Kondisi ini sangat mendukung untuk tumbuh kembangnya industri minuman dalam kemasan. Minuman ringan jenis sari buah, memiliki posisi persaingan tinggi ditingkat konsumsi dunia sebagai minuman kesehatan karena rasa, sifat gizi serta efek bagi kesehatan (Muntean and Nicoleta, 2010) serta potensial dalam inovatif dan perkembangannya (Jayalakshmi et al., 2011). Sari apel celup merupakan sebuah inovasi baru dalam menikmati apel dalam bentuk minuman ringan. Minuman Sari Pokak dan Sari Apel Celup merupakan terobosan inovasi produk terbaru di Kota Batu sejak tahun 2011 dengan pangsa pasar yang cukup kompetitif, walaupun masih dengan teknologi manual dalam produksinya. UKM Sari Apel celup “Dhilanmesindo” milik Ibu Dwi
Nawangwulan sejak 2009 dengan kapasitas produksi awal 500 boks per bulan. Sari Apel Celup merupakan inovasi minuman fungsional dari bahan baku apel yang praktis dan siap saji untuk gaya hidup konsumen saat ini. Bahan yang dipakai dijamin 100% alami, tanpa bahan pengawet dan bahan kimia lainnya. Isi kantong adalah apel asli, bahkan bisa dimakan langsung. Keunggulan dari Sari Apel Celup adalah satu-satunya sari apel yang bisa dinikmati dingin atau panas, dengan tingkat kemanisan yang bisa diatur sendiri serta lebih praktis karena mudah dibawa kemana saja serta mudah disajikan. UKM “Dhilanmesindo” terbentuk sejak 2009 oleh Ibu Dwi Nawang Wulan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual buah apel yang selama ini harga buah apel sering jatuh apalagi disaat panen raya. Mayoritas penduduk di sekitarnya adalah petani apel sehingga Ibu Wulan ingin memberdayakan masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik. Bahan baku apel berasal dari kebun pemilik UKM serta petani di lingkungan sekitar Kec. Bumiaji yang merupakan sentra produksi apel di Kota Wisata Batu sehingga dari kontinuitas ketersediaan apel sangat terjamin. Harga jual produk untuk apel celup Rp. 12.000,- per dos dengan wilayah pemasaran Malang Raya, Jakarta, Bali dan Surabaya. Ada permintaan dari Semarang dan Banjarmasin namun masih belum terpenuhi karena keterbatasan teknologi produksi sehingga kapasitas produksinya masih rendah. Minuman Sari Pokak adalah minuman tradisional Jawa Timur yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan badan, menghangatkan badan, dan menghilangkan letih setelah bekerja.
194
Sari Pokak terbuat dari ramuan rempahrempah herbal pilihan, dengan aroma khas terapi berasal dari kayu manis, serta rasa nikmat dan sedikit pedas hasil paduan jahe dan rempah-rempah lainnya (Kurnianti, 2013). UKM “Wadiman” produksi Sari Pokak sejak tahun 2012 oleh Bapak Yusni sebagai satu-satunya UKM yang produksi minuman tradisional ini di Kota Batu. Kapasitas produksinya saat ini mencapai 20 kg per hari dengan wilayah pemasaran Malang Raya. Titik permasalahan yang dihadapi oleh UKM minuman fungsional instan ini antara lain rendahnya kapasitas produksi akibat peralatan produksi yang belum memadai sehingga permintaan konsumen tidak bisa terpenuhi secara maksimal. Saat ini Apel Celup tersebut mayoritas masih diproduksi secara semi manual mengingat prosesnya memerlukan peralatan berbiaya mahal. Bahkan, finishing-nya dalam bentuk “tea bag” masih menggunakan jasa pihak ke-3. Akibatnya harga pokok produksi (HPP) cukup tinggi karena ada jumlah minimum yang harus dipenuhi untuk ”packing tea bag” nya. Harga jual di pasarnya menjadi lebih mahal untuk bisa bersaing dengan teh celup lainnya sehingga sampai saat ini, segmen konsumennya masih kelas menengah ke atas. Padahal target konsumennya bisa menjangkau seluruh lapisan konsumen. Untuk itu perlu adanya penurunan biaya produksi dan salah satunya biaya pengemasan. Biasanya setelah UKM menerima apel celup dalam kantung “tea bag”, proses selanjutnya pengemasan sekunder dalam alumunium foil dan dos. Proses ini masih menggunakan jasa pihak ke-3 perusahaan packaging sehingga kalau dilihat dari efisiensi waktu dan biaya
sangat rendah. Semula dengan kapasitas 500 boks per bulan selesai 12 hari, ternyata bisa 1,5 – 2 bulan karena harus antri sehingga mengganggu distribusi produk minuman Apel Celup. Untuk itu perlu adanya inovasi teknologi dalam proses pengemasan sekunder berupa Mini Shrink Tunnel dan Sealer Kemasan. Pada produksi Sari Pokak, permasalahan pada proses pengemasan masih secara manual membutuhkan waktu 2 jam sehingga berpeluang membutuhkan perbaikan dalam adopsi teknologi proses. Hal ini menjadi kendala, padahal permintaan pasar cukup tinggi bahkan dalam bentuk kemasan sachet. Ketika permintaan bertambah, tenaga kerja memiliki keterbatasan kemampuan untuk melakukan pengemasan secara manual. Untuk itu perlu adanya fasilitasi produksi berupa Sealer Kemasan Kontinyu yang bisa meningkatkan kinerja dan efisiensi produksi Sari Pokak. Sehubungan dengan keterbatasan fasilitas produksi untuk peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan konsumen maka melalui kegiatan Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) dari DIKTI tahun 2015, diharapkan akan dapat memperkuat kinerja UKM dan membantu menyelesaikan permasalahan sehingga peluang pasar dapat tercapai secara optimal. Melalui bantuan pengadaan peralatan dan pembinaan antara lain : Mini Shrink Tunnel, dan Sealer Kemasan Kontinyu sehingga lebih ergonomis untuk peningkatan kualitas dan kapasitas produksi. Melihat keberadaan UK M “Dhilanmesindo dan Wadiman” yang telah memiliki pangsa pasar yang luas, maka diharapkan dengan adanya kerjasama IbM tahun 2015 akan dapat
195
meningkatkan kinerja dan mengembangkan produktivitas minuman fungsional instan di Kota Batu. Hal ini merupakan potensi unggulan Kota Batu yang akan bisa membantu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Batu. Selain itu juga akan menciptakan iklim yang kondusif dan komersial untuk perkembangan hasil produk pangan berbasis tanaman herbal sehingga jangka panjang akan dapat meningkatkan pendapatan pengrajin dan kesejahteraan masyarakat.
peralatan produksi serta pembinaan manajemen pada usaha kecil akan memberikan sumbangan iptek dalam perkembangan industri mikro dan kecil serta memberikan penghasilan tambahan baik bagi petani maupun industri olahan (Widaningrum dan Christina, 2007). Pengadaan fasilitas mesin dan peralatan untuk mendukung peningkatan efisiensi produksi dan kualitas minuman fungsional instan (Sari Apel Celup dan Sari Pokak) di UKM. Peralatan Teknologi Tepat Guna telah diberikan dan dioperasionalkan ke UKM untuk produksi minuman fungsional. Dokumentasi jenis peralatan TTG terlihat pada Gambar 1, 2 dan 3.
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN Tahapan kegiatan yang dilakukan pada IbM Kelompok UKM Minuman Fungsional Instan (Sari Apel Celup dan Sari Pokak) meliputi : 1. Proses sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan kepada kelompok UKM tentang sistem produksi, cara proses produksi yang baik (Good Manufacturing Practices/GMP), manajemen pengelolaan usaha, standar jaminan mutu produk dan pemasaran sehingga bisa menghasilkan produk yang komersial dan berdaya saing 2. Pengadaan fasilitas mesin dan peralatan untuk mendukung peningkatan efisiensi produksi dan kualitas minuman fungsional instan (Sari Apel Celup dan Sari Pokak) di UKM. 3. Evaluasi dan monitoring secara sistematis dan berkelanjutan untuk menjamin keberhasilan kegiatan dan pengembangan lebih lanjut untuk pembinaan secara intensif pada UKM lainnya.
Gambar 1. Mini Shrink Tunnel Machine
Gambar 2. Sealer Kemasan Kontinyu
Sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan kepada kelompok UKM tentang sistem produksi, manajemen pengelolaan usaha, standar jaminan
HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan untuk perbaikan teknologi produksi, fasilitasi mesin
196
mutu produk dan pemasaran telah dilakukan dengan memberikan informasi tentang pentingnya keamanan dan kehalalan pangan. Pengembangan sistem mutu dan keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, industri yang meliputi produsen bahan baku, industri pangan dan distributor, serta konsumen (WHO, 1998).
derajat kesehatan yang optimal (BPOM Jawa Timur, 2014). Tabel 1. Hasil AKG untuk produk Apel Celup No
Jenis Produk
Komposisi
1
Apel celup
Protein
Jum lah
AKG Serving Size 20 g
% AKG
1,76% bb
0,352 g
1
Lemak
0,31% bb
0,062 g
0
Karbohidrat
88,2% bb
17,64 g
6
Vitamin C
17,6 mg/100g
3,52 mg
6
Sumber : Hasil Analisis Laborat orium (2015)
Kegunaan AKG diutamakan untuk : • acuan dalam menilai kecukupan gizi; • acuan dalam menyusun makanan sehari-hari termasuk perencanaan makanan di institusi; • acuan perhitungan dalam perencanaan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional; • acuan pendidikan gizi; dan • acuan label pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi. Evaluasi dan monitoring secara sistematis dan berkelanjutan telah dilaksanakan untuk menjamin keberhasilan kegiatan dan pengembangan lebih lanjut untuk pembinaan secara intensif pada UKM lainnya. Evaluasi dan monitoring dilakukan sebelum, selama pelaksanaan dan setelah kegiatan ini selesai sehingga diketahui progress (kemajuan) yang telah dicapai oleh khalayak sasaran.
Gambar 3. Sealer kemasan kontinyu untuk sari pokak
Sesuai dengan kebijakan Kebijakan Mutu dan keamanan Pangan nasional tersebut adalah sebagai berikut (Kantor Menteri Negara Pangan: 1997) adalah pentingnya untuk memberikan jaminan bahwa pangan sebagai bahan baku industri maupun konsumsi, bebas dari kontaminasi bahan kimia, biologi dan toksin, serta tidak bertentangan dengan keyakinan yang dianut oleh masyarakat. Apel celup telah dilakukan uji laboratorium sebagai dasar untuk memberikan Informasi Angka Kecukupan Gizi (AKG) terlihat pada Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi adalah adalah suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh dan kondisi fisiologis khusus untuk mencapai
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan IbM adalah:
197
1. Proses koordinasi persiapan kegiatan dan fasilitasi mesin peralatan produksi telah dilakukan di UKM mitra untuk mendukung peningkatan efisiensi dan kapasitas produksi serta kualitas minuman fungsional instan (Sari Apel Celup dan Sari Pokak). 2. UKM mitra sangat antusias dalam implementasi peralatan Teknologi Tepat Guna berupa Mini Shrink Tunnel Machine dan Sealer Kemasan Kontinyu untuk produksi minuman fungsional yaitu Sari Apel Celup dan Sari Pokak di UKM Kota Batu. Dalam pelaksanaan kegiatan IbM terkait dengan mesin dan peralatan yang difasilitasi masih perlu dibuatkan instruksi kerja alat atau standar prosedur operasional alat sehingga peralatan dapat digunakan dengan baik dan lebih terawat serta sesuai dengan kondisi tempat produksi. Dalam pengelolaan usaha masih perlu dilakukan perbaikan administrasi keuangan dan kegiatan produksi sehingga mampu merencanakan produksi dengan lebih baik lagi.
c. UKM Dhilanmesindo yang dipimpin oleh Ibu Dwi Nawangwulan di desa Tulungrejo dan UKM Wadiman yang dikelola oleh Bapak Yusni di desa Sisir yang telah mendukung dan sepenuhnya ikut berpartisipasi serta kerjasama dalam keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini. DAFT AR PUSTAKA BPOM. 2014. Angka Kecukupan Gizi. Surabaya Damayanti, D. 2013. Industri makanan dan minuman. Industry Update. PT Bank Mandiri. Volume 9, Mei 2013. Jayalakshmi, T, P. Krishnamoorthy, G. Ramesh Kumar and P. Sivamani. 2011. The microbiological quality of fruit containing soft drinks from chennai . J. Chem. Pharm. Res., 2011, 3(6):626-630. Kantor Menteri Negara Urusan Pangan, 1997. Kebijakan Nasional dan Program Pembinaan Mutu Pangan. Jakarta Kurnianti,W. 2013. Resep Minuman Sirup Pokak Jahe http://www.tanijogonegoro.com/201 3/10/resep-minuman-sirup-jahe.html
UCAPAN TERIMA KASIH Ucapkan terima kasih kepada beberapa pihak antara lain : a. Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telah memberikan dana melalui hibah IbM. b. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan IbM ini.
Muntean, E and Nicoleta Muntean.2010. Quality assessment of commercial apple juices. Journal of Agroalimentary Processes and Technologies 2010, 16(3), 346350 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 TAHUN 2013. Angka Kecukupan Gizi. Jakarta. WHO, 1998. Food Safety Programmes in The South East Asia Region,
198
Overview and Perspective. WHO Regional Office South East Asia, New Delhi, India. Widaningrum dan Christina Winarti.2007.Studi Penerapan HACCP Pada Proses Produksi Sari Buah Apel Jurnal Standarisasi Vol 9 No.3 Tahun 2007: 94 – 105.
199