Vol, vl No.02,2006Januari. hal.I -28
Endogenitasdari Indikator Optimum Currency Area: Studi Empiris di Negara ASEANT
Telisa Autia Falianhl ABSTRAK
Pembeilukan suatu c' rrency union adalah tahap terakhir dari langkah kebijalan nenuju inlegrqsi regionol Cunency union biasa didefinisikan sebagai suatu qreq di mana mala uang lunggal beredar. Perdebalan mengenai ad.opsidari common currency oleh negaranegard anggota ASEAN mulqi bermunculon teratamd sejak teiadinya l
' Merupatan bagiandari diserfasipenulisyang bdudul "PembennrkarCu.rencyUnion di ASEAN" ' StafPeneliti dan Staf PengajarDepartemenllmu Ekonomi FEUI
TelisaAulia Felianty
I. PENDAHULUAN l.l. Lrt
belokrtrg
ysng tajam Krisis finansialdi ASEAN padatahun 1997telah menimbulkanpertanyaan mengenairejim nilai tukar yangtepatuntuk suatuperekonomian dalan region. Setelah terjadinyakisis, banyakn€garadi regionasia beralihke sistemnilai tukar yang lebih fleksibel,denganpengeoualian Malaysia.Intervensiuntukmelakukanstabilisasiterhadap nilai tukar menjaditidak biasadan fenomenaini terjadi meskipunadaberbagaialasan termasukadanya'fear offloating". Perdebatan terusberlanjutmengenairejim nilai tukar yangtepatuntuksuatunegara. populerdi antaraparaakadenisiadalahbahwanegara Karenakrisis di Asi4 pandangan berkembangdenganpasar modal yang terbuka hanya memiliki dua pilihan untuk menghadapi dilemanilai fj.:tkl[,yaifi lree Jloating aiat hardpeg. Hal ini dikenalsebagai impossibletrinity.' Pembentukan siatv curenclt unionadalahtahapterakhirdari langkahkebijakanmenuju integrasiregional.Currencyunion biasadidefinisikansebagaisuatuareadi manamata uangtunggalberedar.Untuk negaraErop4 proseshinggatefcapainyalahapcurrency azionmenghabiskan waktulebihdad €mpatdekade.Sedangkan untuknegaraAsia Timur dan ASEAN kemungkinanterbentuknyacutenqt union masih menjadi perdebatan. Perdebatrnmengenaiadopsidari commoncur.enq) olehnegara-negara anggotaASEAN mulai bermunculanterutarnasejakterjadinyalrisis Asia 1997dan setelaheuro menjadi kenyataanpada awal tahun 1999 dan tetap bertahandenganbaik sampaisekarang. Keinginandari beberapapihak untuk membentukcurrencyunion di Asia Timur dan ASEANjuga dipicu oleh semakinmeningkahyaintegrasidalamperdagangan, misalkan dengan penerapanASUN Frce Trade,:. Area (AFTA), ,4siar PaciJic Economic Cooperation (APEC),dll. Berikut adalahlatar belakangyang mendasarimulai munculnyaisu dan perdebatan mengenaikemungkinan pembentukan carrencyuniondi AsiaTimurdanASEAN. I.1.1,Krisis Finansialdi Asia' Sebelumkisis, hanya sedikit pihak di Asia Timur dan ASEAN yang memikirkan kerjasamamoneter.Adanyapermusuhan, persaingan yangtidak dandistribusikekuasaan m6rat& di Asia Timur dan ASEAN, menyebabkantidak adanyadoronganuntuk melakukanintegrasir€gional lebih lanjut (pembentukancutehcy union), wvla!.tputl memangintegrasiperdagangan telahmulai berlangsung sejaklama(tahun1992)dengan perjanjiankerjasama ASEANFreeTradeArea(AFTA). Tetapi terjadinyakrisismata
'
Dalam intposible tlitily, d€ngankondisi rnodrl melniliki mobilitas ringgi, suatu negda hanya mempurryaidua pilihur apakahrndnbiarkat nilai tuksmya benar-benarmengambangataupeg yang betulbetul ketat (ruld wd. Tide/c.mungkin (tzposrt /e) bagi sualu nogara jik. maemiliki nilai tukar mengunba'..ghardpeg nremiliki aliran modalyang dibatasi ertutup. Hee(2002), danJong-Wha " Uraiar dalam bagianini merupakanlan*uman dari Sakakibara(2001), dan Pa* 4002)
Crnenq)Arcai Endogeneitas dariIndikatoiopti|n..u'n StudiEmpirisdi NegaraASEAN
pentingnyastabililasmatauanguntuk menjaga uangdi Asia danASEAN mengingatkan perhrmbuhan kelangsungan ekonomidanstabilitassosial. Telah terjadi begitu banyakpembaharuan sejak krisis. Padabulan Mei tahun 2000, pe$etujuanditandatanganidi Chiang Mai, Thailand dimana ASEAN +3 (ASEAN, JepangCina dan Korea Selatan)menetapkan suatujaringan kerjasamabagi perjanjian untukmembantunegaraanggotaASEANpadamasakdsis. Perjanjianini hrkar-menukar akandijalankan.Dalam perjanjianterebut negaraASEAN+3 setuju untuk secepatnya jaringan perjanjianswap yang sudahadq untuk menghadapikisis mengembangkan keuangandi masadatang.DalarnChiang Mai Initiatiyes (CMI) juga tffmasuk adanya Bilateral SwapArrangement(BSA) antaranegaraASEAN dan 3 negaradonor Jepang, Cirt4 dan Korea Selatan.Rencanadari CMI, sekarangditerima sebagailangkahmaju keuangan k€rjasama antarnegaraAsia Timur. untukmemp€rkuat Perjanjianini merupakanperjanjiandasarpertamadari n€garaASEAN+3, walaupun dari perjanjiantukar-menukarini tidak terlalu besaruntuk secaraefektif skala/cakupan melawan kisis s€lanjutnyadan persyaratanyahg tercantum dalam perjanjian ini sepertinyalerlalu membatasi.SelainCMI, ada hasratuifirk membuatsuatukebijakan alternatif tefiadap r€sep IMF yang didukung oleh usulan untuk membentuklsian MonetaryFund (AMF). Para pemimpin ASEAN juga setuju denganperlunya suatu Roadnapfor Integrotionof ASEAN(RIA) dcngantujuan integasi ASEAN yang lebih besardi tahun2020.Hal ini termasukintegasi yanglebih kuatpadaseKorkeuangandan moneter. I.1r. Perkembtngrn negara-n€glrasnggotr ASEANyrng semrkin memiliki rlirrn modal yrng terbuka (opencqpitalaccount) anggotaASEAN aliranmodalmasukdankeluar Saatini hampirdi semuanegara-negara menjadisemakinterbuka.Hal ini seiring denganglobalisasidi pasaruang dan modal dunia.Berdasarkan impossibletinity, negatr.a-r,egatra denganaliran modalyang terbuka (free hanyamemiliki dua pilihan rejim nilai tukar, yaitu : benar-benarmengambang pegyang alau (&ardpeg), sangat restriktif ini disebut sebag i bipolir sol?ttion. floqting) Denganadanyakdsis di Asia sejaktahun1997,adasemacam ketakutanterhadapakibat Banyaknegarakhawatirterhadapvolatilitasdari nilai dari rejim nilai tukarmengambang. volatilitasdari variabel-variabel tukar yangdapatmengakibatkan riil. Ini disebutsebagai ini mengalami"fear of floating", makam€reka "fear otfloating:'. Jika negara-negara bisamemilihrejim nilai tukaryangbersifathardpeg, misalnyacurrencyunion. drri euro I.1.3.Kesuksesrn Pada&nggal I Januarit999 mulai berlakuEconomicqnd MonetaryUnion (EMU) dan ditetapkanbahwaeuro akanmenjadimatauanglegal.Euro sebagaimatauangtunggal padasaatitu. PadatanggalI Januad2002,dipetkenalkan mulaidiperkenalkan eurodalam bentukkertasdanlosarn.
TelisaAuliaFelianty
4
Euro telah berkernbangmenjadi saranahubunganmoneterintemasionalyang paling signifikanpadadekadeini, sehinggaberhasilmenjadimatauangnomorduadi duniadan menjadialtematifjika dolar menjaditidak stabil. Ada kemungkinaneuro akanbersaing sebagaiunit olaccqunt dmkor.lrak dalampenentuan dengandolardalamhal peranannya pentingnya cadangan devisainiemasional.Tingkat kurs dolar-euro harga dan sebagai dunia" diprediksikanakanmenjadinitai tukar yangpaling pentingdalamperekonomian euro dipredikikan juga akanmengubahkonfigurasikekuasaandari sistem Keberadaan moneterintemasionaldenganmengurangiperanmonopolistikdolar selamaini. Potensi euro sebagaimata uang intemasionaldidukungoleh kondisi berikut ini (De Grauwe, 2003). .
negara-negara anggotaeuro memiliki porsi Dari segi outputdan perdagangan, yangbesardari total outputdar p€rdagangan dunia(rala-rataoutput30 persen dari outputduniadanmemiliki perdagangan sekitar20 pe$endari perdagangan dunia).
.
Stabilitasmoneteryangditunjukkanolehinflasi yangrendahdanstabilitasharga di negara-negara anggota€uro
o
Tingkatkedalaman danlikuiditaspasaruangyangcukupb€sar
Beberapabukti menunjukkan bahwaeurobanyakdigunakandi luar anggotany4misalkan eurodi luar negamanggota digunakandi EropaTengahdanEropaTimur. Penggunaan akanmenguntungkan bagiwarganegaraanggotaeuro(De Grauwe,2003). Rose (2000) menemukanbahwasepasangnegamyang menjadibagiandari currency union memiliki aliran perdagangandi antara mereka seratuspersen lebih tinggi dengannegarayangtidak menj?djanggol^cuftencyznion.Hasil penelitian dibandingkan euro bisa menstimulasiperdangangan antar negara ini mendukungbahwakeberadaan anggoneuro. I.1.4. Tindak lanjut dtri AtrT.{. Saat ini, semuan€garaAsia Tenggaramenjadianggotadari kelompokregionalyang disebutASEAN. Padabulan Januad1992,anggotaASEAN setujuuntuk memb€ntuk yanglebih bercifatoatwffd lookingdm marketbaed; perselujuanitu kebijakanbersama AFTA. Tujuanakhimyaadalahmenciptakan suatupasar terealisasidenganpembentukan regionaldengantarif efektifyangrendah(0-5%)dantidak adanon-tarT if bat'riers,nelalu skemaCommonEfective Preferential farif (CEPT). Pembentukandari kawasan perdagangan langkahawaluntukprosespembentukan bebasdi ASEANdapatmerupakan sugdrrcurrenq/ union di antxa negara anggota, Adnya ctwency union d,{,ad fluktuasinilai tukar di negara-negara menghapuskan anggotadan biayatransaksiyang berkaitandenganadanyafluktuasi te$ebut. Hal ini dapatmembantumempromosikan peningkatan perdagangan daninvestasidi antaraanggotaunion. BerdasarDeklarasiBangkoktahun 1987, ASEAN berusahauntuk mendorongsuatu kemajuanekonomi dan pe*€mbangansosial budayadi wilayah ini. Denganadanya perkembangan globalisasi,ASEAN semakinterlbkuspadakojasamaekonomiregional. Tujuandari pembentukan kerjasama regionalAFTA adalahuntukmenurunkan tarif bagi perdagangan barangmanufakturantarnegaxaASEAN, sampaimaksimum5oloper tahun sampaitahun2008.Di tahun1994,jadwal AFTA diperpendekdari 15 tahunmenjadil0
Endog€neitasdari Indikator WvnniOneiay Studi Empiris di NegaraASEAN
Arca:
5
jadwal tahun,sehinggaAFTA diberlakukanmulai 2003.Jugadisetujuisuatupercepatan pengurangan tarif bagi 15 kelompokprodukindushi padabulanDesember1995.(AFTA 1996). Reader,Vol.4, September 1.1.5.MeningkNtnyrInta-ASEAN Tradedsr Inta-Indastr! Tnde di ASEAN Sejak tahun 190, terjadi peningkalanshare dai intra-regionaltade 1€rhadaptolal ekspordi ASEAN.Srare intrq-regionaltradeini semakinmeningkatsejakpemb€ntukan AFTA. Hal ini bisadilihat padatabeldi bawahini : Tabell. Sharederi, Intru-RegwolTradeSebaq;6 Persentase dariTotalEkspor
Sumb€r: UnitedNationsConference on TradeandDev€loprnen!flaadbookof IntemationalTmde andDeveloryent$artsfics,1995dq DirectionofTrude Statistics,lMF Menurut Tambunan (2000), ekpor dan impor untuk jenis produk yang sama di ASEAN (intra-industry trade) oukry besar, bahkan dalam industri barang modal. Tambunan (2000) menunjulJ
1.3.
a.
Untuk meneliti potensi pembentukancurrency union di ASEAN-S
b.
Untuk meneliti endogeneitasdari indikadloroptimum crftezcy aea di ASEAN-5 PertanyaanPenelitian
Pertanyafi yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
TelisaAuliaFelianty a. Apakah pemb€ntukancurrerrcy union di ASEAN-5 akan mungkin untuk dilaksanakan ? b.
dari indikalorprasyaratcurrencyunion 2 Apakahterdapatendogeneitas
I.4. HlpotesisPenelitirn Hipotesisyangingin diuji dalampenelitianini adalah: a
Rata-ralanilai OCAindex aoltfianegaraanggotaASEAN-Ssecaraumumlebih besardarirata-ratanilu OCAindexdi neglra-n€gara anggotaEMU
b. Terdapal endogeneitasdari indikator prasyard.currency union asymmetric shocks N. STUDILITERATUR Penelitianmengenaicwency union padaumumnyadibagi menjaditiga bagianbesar, yaitu : kemungkinanpembentukan prasyaratpembentukan cuftency dilihat dad beberapa union (lnoperti dari OptimumCurrercyArea), penghitungan hdeks OptimumCunency Area (OCAIndex),du endogeneitas dari indikatorOCA. Paperini akanmemfokuskan pada studi ernpiris mengenaiOCA Index dan endogeneitas dari beberapaprasyamt pembentttkan cuftencyunion. Il.l, Studi Lit€rstur untuk Prrsyffst Pemben'ntk,,\Cunen TtAnton cuftency union yang utamaadalahadarya kor€lasi Salahsatu prasyaratpembentukan shockpositif antaranegara-negara bahwakorelasi anggoh.Mundell( I 96I ) menganggap shockadalahsatukiteria bagi suatunegarbuntuk memutuskan bergabungdengansuatu penyatuanmatauangatautidak. Ia b€rpendapat yangm€nghadapi bahwanegara-negara guncangan ekonomiyangb€rkorelasipositifakanlebih sesuaiuntukpenyatuan mda uang karena hal ini mempermudahpenggunaankebijakan benama untuk mengoreksi ketidakseimbangan. Korelasi shook yang positif berarti jika negara-negara anggota mengalamiguncanganterhadapp€rekonomianmer€ka maka negara-negara tersebut yangsam4 misalkansarna-sama bereaksidenganarahpergerakan mengalamikontraksi atau sama-samamengalamiekspansi.Jika shock ekonomi berkorelasipositif antar anggotamakakebijakanbersamadapardigunakanuntuk mengoreksiketidakseimbangan itu, sehinggakerugiandari kehilangannilai tukarnominaldankebijakanmonetersebagai instrumenkebijakandapatberkurang I1.2.Studilitentrr untuk OCA Inder Untuk menghindadterjadinyak€sulitanpenyimpulandafi indikator-indikatorpnsyarat currencyunionyangmemberikanhasilyangnired, makaakandisusunsuatuindeksdari Optimum CurrencyArea. Mengikuti Bayoumi dan Eichengreen(1997), OCA index didefinisikansebagainilai prediki dari variabilitasnilai tukar.Variabilitasdarinilai tukar diukur denganstandardeviasidari perubahandalamlogaritmanilai tukarbilateralanera negarai dan negaraj, disimbolkandenganSD(eij).SemakinrendahOCA index, maka semakinmeningkatkeuntungan untuk membentukcurrencyunion dibandingkandengan
Endogeneiras dari Indikstof Optimtrn ctftency Areo: studi Empiris di NegaE ASEAN
biayanya, dan semakin tinggi OCA index maka semakin rendah keuntungan dibanding biaya untuk membentuk currenq/ wion, Alasannya karena negara-negara dengan Eymmetricshocl! dffi lrade linkage yanitinggi akan cenderungmemiliki nilai tukar yang stabil.' II.3. Studf Llterrtlr untuk Endogeneltrs darl Indikator OCL I Asymmetric Shocl/{ Sebag*l Variabel Endogen Studi literatur mengenai endog€neitasdari salah satu indikator OCA yang utama )aitu asymmetricshocks dqat dilihat dalam tabel 2 di bawah ini. Tobcl 2. RingkasanHasilStudiLiteraturuntukEndogqreitas deri IndikatorOCA Abll y$rg t|uogemul(rkrn
Rhrgkr.rn Pond.pri/Teorl/StudlEmplrl3
FrankeldanRose(1996)
yangiidat m€rnenuhi Negara.negara kiteria-kriteriaOCA s€telah sebelumnFdaprtmengatursesudahnya anenql uniontqltemtlL Indikaror-indikatr OCA dapat lain menjadi€ndogenterhadapvadabel.variabel
FrankeldanRoBe(1998)
Semakintinggi fevel,ilar€ral trader ak^s€,r!d}in besarkorelasidari siklusbismsanlarnegara Kelotnpoknegara)angm€nggunakan matauangtunggal muogkinber&ernbang menjadiOCA er port {alaupun merekaliaLl m€rnb€ntuk OCAet ank
(1999) FontagnedanFreuder$erg
Choc(2001)
Hilangnyavati.bilitas nilai tukarrneningka*antrT IIT horisontalnendomngshockl6ih simeri Di sepuluhn€garaAsiaTimun lluk(uasiperckonomian lebihtenirkronisasiketikasalingketer9ntungandalam perclagangar semakin
Rose(2000)
AdAnyA cunencyunionmmingka&ai bilatemlrade
Lucss(1976)
padakebijakanyangdiarnbil Reaksipelakutergantung olehotoritas]ang betws|ang
Krugman(1993)
HFothesis"munculsebagai "KrugrhanSpecialisation kerugi4ndadintegasimon€t€r,Integrasidalam suatu cunencJuniondzoatfie ybabkan negaral6ih danrentankrhadapshockasimeiris t€rspesialisasi
5
Fidrmuc(2001)
Konvergensi siklusbisnisakitut inEaindAny tude ( 7)
Shindanw''s @004)
ItT adalahjalur utanasinkronnydsiklusbisnisdi Asia
Romrn Hovarth. "l)ptimum Cunency Area Indic€s : Evidence from The l99os", paper of gmduate studentsof Depafirnentof Fronomicsofcdrtral Europ€anUniversity,2002,hlm. 4.
TelisaAulia Felianty dari IndikatorOCA (lanjutan) Tsbel 2. RingkasanHasilShdi Lit€rafuruntukEndogeneitas Ahli yrng rnenga|nukaLrtr
Ringtrsr! PerdrpouT.orl/lstodi EmDirls
shin(2004)
perdagsngan belumtentumenperkuat Meningkatnya co-novemerldtri siklusbisnis
Imbs(2003)
Gerakaodari siklusbisnismakinkuathanlt jika ItT ditemanidenganpeningLaran
Eabeakii,BoongdanMaurel
dalan denaid shnk anwar|f,gata Adanyakonvergensi
(m02,2003)
anSgota CEE. EU d€ngannegiar"a divergen rurpt srtoctc€tlde.ung sedangkan
III. METODOLOGIPENELITIAN tII.l. Datr , SumbcrDstr, drn PeriodeDrtr yangDibutuhkrn anggota Data yang digunakandalam penelitian ini adalah data dari negara-negara negara yang empiris ini adalah studi dimaksud dalam ASEAN-5. Negara ASEAN Filipina,danThailand.Alasanmemilih ASEAN-S,yaitu Malaysi4Indonesia,Singapura" negaraASEAN-sini antaralain adalah: l.
Negara ASEAN-5 adalah pelopor dari pendiri negara ASEAN, sehingga sudahlebihterbentuk. integrasinya diekspektasikan
2. NegaraBruneiDarussalam belummemiliki data-datamako dankeuanganyang Dengand€mikian,negara memadai,sehinggasangdsulit mencaridata-datanya. ini tidak masukdalamstudiempirisdi alas. anggotaASEANyangbarur€latifsulit' 3. Data-data untukn€gan-negara perbandingan dan benchmarkakandigunakanjuga data-data Untuk keperluan misalnya dataAmerikaSerikatdanEMU' negara ASEAN-5, di luar Sumb€rdala dari penelitiaoini adalahberasaldri berbagailembagainternasionaldan publikasidi masing-masing negaraanggotaASEAN-5.(Tabel3) Trbcl 3. SumberData No
Judul Publikssi
l,embegry|tra McrcrDlalrr
I
IntemationalFinancialStatistics
IntemationalMonetdryFund
2
Dir€ctionof TmdeStatistics
IntemalionalMonetaryFund
3
Key lndicators
AsianD€velognentBank
4
TmdeStatistics: Comfade
UnitedNalions
5
LaborStalistics
Intemslionalhbor Organizalion
Endogeneitas dariIndikatorc4rlimwnhtftencyArcai StudiEmpirisdi NegaraINSEAN
Datayangdigunakandi dalampenelitianini adalahdatatahunan.Padaumumnyasanpel data yang digunakan adalah tahun 197l-2003. Sedangkanseoara khusus untuk kepentinganpeftandingandalammengukurOCA Index digunakansampeltahun 19831992. III.2. Mctod€ Ekonometrikt lII.2.l Metodeuntlk MengukurOCA Index Untuk mendapatkan nilai OCA Index maka dilakukan estimasiterhadappersamaan berikut: sD(e)i,=po+p,sD(A\ - Ayj) + pTTRADE + p3SIZE + paDISSIMi +eij
(l)
Keterangan: SD(e)ij adalah standardeviasi dari perubahandalam logaritmanilai tukar antaranegan i dan negaraj SD (AYrAYj) adalah siandar deviasi dari perbedaanantaralogaritmaoutput riil antara negarai dan negaraj TRADET adalahrata-ratadari rasio ekspor bilateral terhadapCDp domestik antara negara i dan negaraj SIZE ij adalahrata-ratadari logqritma rasio GDP antam negara i dan negaraj yang diukur dalamUS Dollar DISSIMI adalah jumlah dari perbedaanabsolut dalarn porsi (siare) seklor pertanian, mineral, dan manufaktur dalam perdaganganantaranegarai dan negan j Untuk menghitung DISSIMI1maka diperlukan pengktasifikasiansebagaiberikut : a.
Definisi sektor pertanian Kode SITC 0,1,4 0 : Food and live animals chiefly for food 1 : Beveragesand tobacco 4 : Animal and veg€tableoils, fats, and waxes
Definisi sektormineral KodeSITC2,3 2 : Crudematerials,inedible,excsptfuels 3 : Mineralfuels,lubricants,andrelatedmate als Definisi seKormanufaldur KodeSITC5,6,7,E,9 5 : Chemicalsandrelaledproducts 6 : Manufactured goodsclassifiedchieflyby materials 7: Machineryandhansportequipment 8: Miscellaneous manufactured articles 9: Commodities and transactionsnot classified elsewherein the SITC
l0
TelisaAuliaFelianty
Metodeestimasiyang digunakanadalahmetodeOLS (OrdinaryLeast Squarcs).OC,4 ASEAN-5dankemudianbkandibandingkan izder ini akandihitunguntuknegara-negaru OCA index ini EMU. Denganmembandingkan deng OCA izder untuk negara-negara kita akan dapatmengetahuiperbandingananara negaraASEAN dan EMU. Denpn demikiandapatdiuji hipot€sisbahwaOCA inda untuk ASEAN's secaraumum lebih tinggi dari OCA index untuk EMU. OCA index didefinisikansebagainilai prediksi Qredictedvalue\ dai variabilitasnilai tukar [SD(e)1]. IIL2.2. Metod€untuk Melihat EndogeDeitcs dal| Aslmt refilc Shochs Ill.22.a.Trhrp 1; ldentifik^si demarulsracftsdan suplr/ sirc*s dengen menggunakanSVAR dari model VectorAutoregression StLlrctaral,',4x (svAR) merupakanpengembangan bahwabila memangterdapd hubungan (VAR). ChdstoperSims (1980), b€rpendapat, yang simultanantarvariabelyangdiamati,variabel-variabel tersebutperlu diperlakukan sarnasehinggatidak adalagi variabelendogendanvariabeleksogen.Dengandasarinilah dia mengenalkan konsepVAR. Kelemahandari modelVAR yang utamaadalahbahwa model VAR 'tidak banyak tergantungpada teori dalam penyusunanmodel. Oleh seringdisebutmodelyangtidak strultural. karenanya, antaraSVAR dan analisisVAR tradisional.Perbedaannya SVAR adalahpengembangan VAR adalahadanyausahauntuk mengidentifikasisuatususunangangguanindependen denganalat restriki yangdilakukanteori ekonomibukanolehrestriksinon-teoretisyang digunakanVAR tradisional.MetodologiSVAR bisa nenawarkanaltematifbagi p€neliti p€rsamaan terhadapmodel ekonometristruktural.FokusSVAR bukanpadapendugaan tetapi padamelakukandekomposisi|3rh&4 anderlyingdisturbanceske dalamsumber yangberbeda. SVAR mdmiliki beberapalangkah.Pertam4 pengguna Proseduruntuk menggunakan harusmenentukanapakahvariabel-variabeltergolongstasionerI(0) atau non-stationer I(l). Hal ini akanmenentukan apakahsuatuperwakilanreducedform padalevel (2) dau padaturunanpertarna(3) dibutuhkan.Langkahberikutnyaurfiik mendugrreducedform OLS,memastikan cukuplag yangdigunakanuntuk menjamintidak VAR menggunakan &a selidl correlation dad residual.Perlu uji untuk memilih panjanglag yang tepat berdasaranalisis VAR, dalam usahauntuk menghindarierclusion reslrtcfions,bisa menghilangkan degreeoffreedomy$gpenting denganc€patmenjadioverparameterised bagitujuanpendugaan. Da.lampaperini dilakukand€komposisiterhadapfluktuasidalambesaranmakro€konomi ke dalam shock dan respon terhadapshock. Nantinya akan digunakanDivad.are st/uctural VARyarg di-proposedoleh Blancharddan,Quah(1989).Hal ini didasarkan pada teori ekonomi makro mengenaipermintaandan penawaranagregat. Kurva pemintaan agregatmemiliki kemiringan negatif dalam jangka pendek dan jangka panjang,sedangkan kurva penawaran agregatmemiliki kemiringanpositif dalamjangka pendekdanvertikaldalamjangkapanjang. Shocks dalam model yang sederhanamenggambarkanpergeserandalam kurva permintaandan penawaranagregatdari ekuilibrium. Supply shocksyang berkaitan agteg&tmemiliki danpakjangkapendekdan denganpergeseran dalamkurvapenawaran
rI
Endogeneitasdari Indikator %ir tm Catenct Area: Studi Empiris di NegaraASEAN
jangkapanjangt€rbrdapoutputdanharga.Deuand shocksjugamemiliki dampakjangka pendekterhadapoutput dan harga. Namun, demandshockstidak m€miliki dampak jangkapanjangterhadapouuputdanhargakarenadalamjangkapanjangkurvapenawaran berbentukvertikal. DekomposisidenganbivariaE structural,aR akanmengijinkankita untuk mengidentifikasisupply shocksdn denand shock dai pergsrakanoutput dan hargayangdapatdiobservasi. Misalkanadaduavariabelstasioneryaituyr danpr. Dimana: yr=logGDP,-logGDP,_, pn=logP,-logP,_r
(2') (3)
Berikut ini adalahmodel VAR-nya :
+erY yr = bo,+ Eb,,y,-*+ Ebr2p1-r k=l
k=l
p=boa+Ebryr-r + tb22pt-t+erp k=l
(4)
(5)
k=l
qv danqPadalahu,lritenoisedisturbances, bq adalahkoefisien k adalahpanjangnya lag yangdipilih sdringgaetvdanqe tidak menjadiberkorelasi e.,tdan qP adalahs€suatuyang tidak beFifat strukural karenahanyamenggambarkan inflasi. komponenyangtidakterjelaskandi dalampertumbuhan outputdanpergerakan Untuk memberikannuansastrukturalpadadisturbancessehinggamemiliki interpretasi ekonomidari supply shocksdandemandshocksmakadiajukandua hubungansebagai berikut: o r Y= c , r t r D * C , r t r s
(6)
e,o = cr,ErD* c:zE,s
(7)
di mana qD dan qs adalah denand dan supply disturbances. Persamaat ini menyatakan bahwa komponen yang tidak terjelaskan dalam pergerakan pertumbuhan output dan inflasi adalah kombinasi linier antara szpply dn demand shocks.Dalam bentuk matriks adalah et = Csr
(8)
TelisaAulia Felianty
l2 SehinggavektordarislrucrurdldisturbancesadalLah: e, = C-re,
(9)
C naka 4 restriki Dalam rangka menemukan empa! koefisien pada mdils ditetapkan,Pengetahuan mengenai matrik varians dan covarians dan estimaled disnrbances e,Ddm qs cukup untuk menspesifikasikantiga restriksi berikut ini : (i) Restriksi pertama c,,2+c,r2 = v3(9r I
(t0)
crr2+czz2= var{eP)
(l l)
(ii) Restril$ikedua
(iii) Restriksiketiga c ic 2t + ct2c22= cov(ey , eP)
(12)
(6) Tiga restriki terhadapkoefisienmatriksC ini diturunkanlangsungdari persamaan berikut : yang sebagai kondisi dinormalisasi dan(7) denganmenggunakan a. Yxians dai denanddansupplyshocksadalahsau var(eD)=var(ss)=l b. Demanddut supplys&ocLradalahortogonal =g cov(eD,es) (iv) Restriksikeempat DemandshocksqDtidak memiliki dampakjangka panjangterhadaptingkat output. (6) persamaan restriksiini secaramatematismakadisubstitusikan Untuk membentuk (7) ke dalampersamaan VAR system,sampaiakhimyan danp1akan danpersamaan merupakanpenjumlahandari conlemporaneoasdan tealisasi masa lalu dari e,odanqt. structuraldisturbances
+ !c,rue,-us ;rt = co,+ Ec,,ko-*D k=0 k=0
( 1 3)
Endogen€itasdqi Indikator OptimrvmCr.uencyArea: Studi Empiris di N€garaASEAN
l3
+Ec22k€ F =co2+>c2r*ar_r k=0 k=0
(14)
Sistempersamaan (13) dan (14) adalahrepresentasi movingqverqgedari VAR di persamarm (4) dan (5). Koefisienci;* disebutsebeg"iimpulseresponse/unction, yangm€hgkankt€risasi dampakdari $rr?cturaldistwbancesErhadapvariabeldi sisi kiri setelah k period. Adanya restrilsi bahwa dampak kumulatif dari demonddisnrbances terhadap pertumbuhanoutput adalahnol untuk semuarealisasi dertidemanddisturbances berartibahwa:
Ecrn: o k
(15)
Restriki ini juga berartibahwa, denanddisnrbancestidak memiliki dampakjangka panjan€terhadaptingkatoutputitu s€ndiri. Restriki E crrk=odapatditerjemahkan ke dalam parameteryang jadi fokus kita yaitu ci; dan koefisien biiik) untuk unrestrictedVAR di persamaan (4) dan(5). KK cl lll tbr, (k) + c,r[Ebrr(k)]= 0
k=0
(16)
k=0
Jadi restriksi di persamaan (16) adalah reshiksi keempat yang digunakan untuk mengidentifikasi empat koefisien dari ci; yang kemudian akan digunakan untuk menemukanrupply da.r'rdenmnd disturbdnces dari residual VAR dengan meneinve$kan matrik C (Persamaan(9)). lderfiifikasi npply dandettand disnrbances akan dilakukan untuk masing-masingnegan ASEAN-S. Kemudian setelah mendapatkan sioc&s untuk permintaan tlan penawaran dapat dilanjulkan padatahap kedua. II1.2.2.b.Trhrp 2 : Membentuk korelasi shockyang bersifrrttime va4 ng Kalman Filter akan digunakan untuk menghitung ,'time-vaqing conelation coefrcienf' antaranegarai dan negaraj, dengandiberikan oleh b, :
( x , j - X , ') = a , " k+ b , i t1 x , ,- X , ' y+ p ,
(17)
a,!* ="r-,i'+tn,'
(18)
TelisaAulia Felianty
14
b,i*=b,_,ik+v,b
(le)
X adialah supplydandenandshocksdn hasilSVAR p dznv dalah error termy gbersifatwhitenoite i adalahnegaraanggotaASEAN-S j adalahnegaraanggotayangiadibenchnarkI leaderdi ASEAN-5yaitu Singapura anggotaASEAN k adalahnegaraAmerikaSerikatsebagaibenchnarkbagi negan-nsgara (pemilihannegaraAnerika SerikatsebagaibenchnarkkarenaAmerika Serikatadalah partner dagangASEAN yang utama selain Jepang.Amerika Serikat dipilih sebagai patokandi luarnegaraAsia). Persamaan(17) disebut se.bagaipersamaanobsef,vasiatau persarna pengukuran. persamaan Koefisien q'J*danb,!'diijinkan untukbenariasiterhadapwaktuberdasarkan (18) dan(19),yangdisebutsebagaipersamar'nlransisi al,lJstateeqtation. Dalamkondisi danya korelasishocfryangsempumaantaranegarai dannegaraj maka (17),jika at danb' mendekati koefisiena, dan\ akanmendekatinol. Dalampersamaan oleh X/. Jika U berbcdadengannol maka nol berartibahwaX,' dijelaskansepenuhnya negaraArnerikaSedkatmemiliki efek yang lebih kut terhadapguncangandi negarai daripadanegaraj. Agar terjadi konvergensimakadiharapkanai mendekati0 dannilai \ menurunsepanjang wallu Untuk m€nghitung,ure-varyingconelalion coeficient dignakan netodeKalmanFilter. Kalman Filter adalahsuatu algorifna untuk menghitungsufii forccasling lgrhadsqkeadaanvektor et sebagaifungsi linier dari observasiyanglalu. Dalambeberapakasus, vektor et ini memiliki interpretasistrukhrral. Misalkanpadamodel siklus bisnis dari keadaandari siklus Stockandwatson,KalmanFilter dapalmcmbantuuntukmengetahui bisnis padasetiaptanggalbersejarahdi waktu t. Tujuannyaadalahuntuk mernbenfirk padasekumpulan dalayangdikoleksi. Misalkan inferensimengenainilai et berdasarkan nilai errorpada dataGNPdari 1954sampaitahun1990bisadigunakanuntukmengetahui tahun1960. Sisterndinamisdapatdisajikandalambcntuk umumyangdisebutsebagaibentukJtate space. Banyakmodel-modeltime series dapatditulis dan diestimasisebagaikasus ktasikadalahbenok khususdari spesifikasistalespace,ARIMA danmodeldekomposisi menggunakan khususdari suatubentukumummodels!a!espace. Ada tiga keuntungan bentukini : a
Mengijinkanunobservedvariable (*ate vari&ble)dimasukkandan diestimasi denganmodelyangdapatdiobsewasi.
b. State space nodel dryad diestimasidenganmenggunakansuatu algorifna rekursif yang sangatpowerful, yaitu Kalman Filter. Kalman Filter dapat likelihoodlunction danuntuk meramalkandan digunakanuntuk mengevaluasi melakvkffismoorhihgtrrhadq statevariablesyangtidaktercbservasi.
Endog€neitasdsri Indikaror OplitnrtrmCwrenq) Arcai Studi Empiris di NcgaraASEAN
c.
l5
Rigiditas dari dekomposisi klasik dapat dihindari denpn membiaxkan komponen trend dan siklus dan musiman dapat berfluktuasi secara random daripadadeterministik.
Dalam kasus ini, secara teknis Kalman Filt€r dapat menggambarkan suatu algoritma rekursif untuk menghitung estimator yang optimal dan parameter ar dan bl yang tidak diketahui. Hal ini dilakukan dengan memaksimunkan likelihood function dengar,given informasi yang tersedia pada waktu t. Estimator ini optimal dengan kondisi meminirnumkan Mean SEmre Enor (MSE). Keuntungan utama dari metode ini adalah hal itu mernberikan estimasi yang optimal mengenai koefisien yang bersifat "time-varying,' dalam kondisi terdapat perubahan struktural. Filier ini secarascderhanahanya menggambarkanbagaimana time pqrh dsrri parameterdalam model dan tidak menjelaskanmengapakoefisien bisa berubah sepanjang waktu. Filter ini akan bqguna untuk menjalankantahap berikutnya. lll.2.2.c.Tshrp 3: Menghubungksn ut!,mmetfic stac*s perdagsngrn datr vohtilitas dalam nitri tukar.
dcngrn
indikrtor
Seperti sudah dijelasakan dalam studi teodtis mengenai €ndogeneitas, integrasi perdagangandapat mempengaruhi asymmetric shocks baik efek positif ataupun negatif. Haf ini tergantungpada pandanganapakth pandanganEuropeah Commission (lgg}\ atau pandanganKrugman ( 1993). Dafam tahap tip ini akan dihubungkan asyz metric shock denganindikator perdaganganDengan menggunakan Kalman Filter pada tahap kedu4 maka kita dapat menentukao derajat asimetri dari shocks, Kita dapat membuat sualu regresi antara time-va:,ying coefrcient dari slroc*.r asymmetry (dilambangkan dengan b(ij) yang diestimasi dari persamaan (17)) dengan indikator perdagangan.Ada dua indikator perdaganganyang digunakan dalam model ini,yail|d trude intensity (Tl) danintra-industq, trade (lli). Dalam tahap ketiga ini dilakukan regresi dengan model panel Jixed fficts berikut: b(j)i, = c,i + crTl(j)i, + canTc)i + caiDi + s(j)i,
sebagat
eO)
Keterangan: Tl=Trade I ensity llT=Intra Industry Trade Index Di=dummy negara Model panel ini adalah untuk negam yang dijadikan benchnark (negara j) dan negara yang merupakan calon negan ar\ggola carrency union (negara i). Dengan model ini diharapkan dapat diketahui apakah hubungan antala trade intehsity d^n a.symnetric sftocls dipengaruhi oleh country-specific efects (Di).
TelisaAulia Felianty
l8
Hal ini benrti bahwaketiga pasangnegaratersebutmemiliki keunhmganbenih yang negan lain lebih besaruntukmembwt,tkcunencytmiondibandingkandenganpasangan di dalamkelompokASEAN-5. BerikutpeftandinganOCA Indexantan negaraASEAN-sdengannegsraanggotaEMU: Trbcl 5. Nilai OCA IndexuntuknegaraASEAN-5
lndonesia
M.laysia
0.105
Perancis
Jetman
0,074
Indonesia
Singapura
0.104
Itali
Jermon
0.059
Indonesia
Filipina
0.166
Inggis
Jeman
0.089
Indonesia
Thailand
0.090
Austria
Jerman
0.008
Malaysia
Singapura
0.041
Belgia
Jerm3n
0.013
Malaysia
Filipina
0.1l4
Denmar*
J€rman
0.074
Mdaysia
Thailand
0.062
Fi andia
Jerman
0.087
Singapura
Filipina
0.126
Rom4wi
Jcrman
0.054
Singapwa
Thailand
0.056
Irlandia
Jerm.n
0.021
Filipina
Th.il.nd
0.108
Belanda
Jerman
0.007
Rata-nta
0.097
Norw€gia
Jerman
0.077
Nilai minimum
0.041
Portugal
J€rman
0.062
Nilai maksimum
0.166
Spanyol
Jerman
0.073
Sw€dia
Jerman
0.056
Swiss
Jerman
0.023
Itata-raia
0.052
Nilai minimum
0.007
Nilaimaksirrum
0.089
Berdasarkan tabel4 dan5 makadapatdilihat bahwa: .
Nilai minimum OCA index untuk ASEAN dicapai oleh pasangannegara MalaysiadanSingapura.
e
Nilai maksimumOCA index untuk ASEAN dicapai oleh pasangannegara Indonesia danFilipina.
o
Nilai minimumOCA.indexuntuk EMU dicapaioleh pasangan negaraBelanda danJerman.
.
Nilai maksimumOCA indexuntuk EMU dicapaioleh pasangan negaraInggris danJerman.
Secaraumumdapatdisimpulkanbahwarata-mtanilai OCA Indexuntuk negaraanggota ASEAN-s lebih tinggi dari rata-rataOCA Index untuk negamanggotaEMU. Hal ini berarti bahwa keuntunganbersih pembentukancwency union di ASEAN-s belum sebesarkeuntungan bersihbagi negaraanggotaEMU. Semakinkecil OCA Indexberani semakin besar keuntunganpembentukancurrenq/ union dibandingkan dengan
l9
Endogcncitas dariIndikatorOilir,I.J,m Currency Arcal SfudiEmpirisdi NegaraASEAN
kerugiannya.Sebalikny4semakinbesarOCA Index berarti semakinkecil keuntungan pembafi)kancuftencyarion dibandingkandengankerugiannya. Hasil ini sesuaidengan hipot€sispad4penelitianini. Jadihipotesispenelitianyangpertamatidak dapatditolak. lV2.
Endogeneltasdari,4slnonetrlc Shochs
Berikutini adalahhasilestimasiuntukperiodesampel1971-2003: fv2.l. Ha6ifestimasitsnpt ExrhangeRate Volatiliq a-Untlk denandshocks DependentVariable:BI_DEM? Method:PooledLeastSquares Sample:I 28 Includedobservations: 28 Numb€rof cross-sections used:4 Totalpanel(balanced) observations: I 12 Variablo
Coefiicient
TI? IIT? Flxeo Errects INA-C MAL--C FIL-C THAI.-C
30.o2757 7.738t64 -0.330036 0.201429
R-squaied AdjustedR-squared S.E.of regression Log likelihood Durbin-Watson stat
0.751937 0.740236 0.208868 r9.55998 0.529661
Std. Eror
t-Statistic
3.880451 0.0002 -1.638473 0.1043
0.2223ts -0.039783 0.78500t 0.51lt26 Mean dependentvar S.D. dependentvar Sumsquaredr€sid F-statistic Prob(F-statistic)
o.387579 0.40981I 4.624353 3 2 1 . 3 I1 I 0.000000
B€rdasarkanhasil di a&s dqat dilihaf bahwa trade interrit mempunyai dampak meningkatkan asymmetric shock antzr negara. Sedangkansebaliknya peningkatan dllar0o inba industry trdde menurunkan asymmetric shocks, yaifu untuk shocks permintaan (koefisien IIT marginally signiiicant pada tingkat signifikansi l0olo). Hasil ini sesuaidenganhipotesisdafi Frankeldan Rose(1998). Frankel dan Rose(1998) membuka perdebatanyang luas mengenaiendogeneitasdari kriteria OCA. Frankel dan Rose (1998) merniliki argumen bahwa linkage perdaganganyang semakin erat dapat membawa pada sinkronisa$i siklus bisnis atau secaraekuivalen dapat meningkatkan kesimarisan dari shock. Tetapi ada pandangan lain yang be6eda yang menyatakanbahwa perdaganganintemasional meningkatkan spesialisasi, membuai shock menjadi semakin asimetris (Krugman Specialisation Hypothesis\. Tampaknya model formal mengenai optimum currency area tidak memberikan jawaban unik trerhadappro dan konha tenebut. Frankel dan Rose (1998) menekankan pentingnya analisis lebih lanjut meng€nai peranan dari
TelisaAulia Felianty
20
perdaganganintemasional denganmembedaka't antIflainrer-industry tldde danihtdindustry tade. Inter-in&stry trade (pedagngjan yang melibatkan ekspor dan impor dari barang yang berbeda ) menggambarkan adanya spesialisasi yang dapat meningkatkan asymmetric shocks. Intra-indusry trade (perdagqgn yang secara simultan melakukan ekspor dan impor dari barang yang sej€nis) akan mernbawa gerakan bersamadari siklus bisnis. Dalam penelitian di negara ASEAN-5 ini terbulti bahwa meningkatnya had€ intensiv behfii tentu dapat menurunkan aq/mme ic shocks. Meningkanya bade intensiry yurg disertai oleh peningkatan dalMr intd-industry trade-lah yang akan menurunkan asyzmetic shocks dan membawagenkan be$arna (co-mwement) dxi siklusbisnis. b.Unntk supply shocks DependentVariable: BT_SLJP? M6thod: Pooled Least Squares Sample:I 28 Included observations:28 Number of cross-sections used:4 Total panel(balanced)obs€rvations:I 12 Variabte
Coeffcient
TI? IIT? Fix€d Effects INA--C MAL.-C FIL..C THAI--C
-7.490068 6.480979 0.611622 0.168703
R-squared AdjustedR-squared S.E.of regression Loglikelihood Durbin-Watson stat
0.233715 0.197569 0.174934 39.4r67i 0.318428
Std. Enor
t-Statistic -1.155700 0-2504 3.625426 0.0004
0.211579 0.213536 0.r76406 0.161391 Meandependent var S.D.dependeltvar Sumsquaredresid F-statistic Prob(F-statistic)
0.377246 0.195286 3.24381E 32.3297r 0.000000
Temyata hasil tmntk supply siocfs berbeda dengan demand oioctr. Peningkatan dalun intra industry trqde tgrnyata m€ningkatkan arynmelric shocks (koefisien IIT positifdan signifikan padatingkat sigrifikansi 57o).Hasil ini sepertinyabertentangan dengan hipotesis Frankel dan Rose (1998). Penj6lasan untuk perbedaan hasil ini adafah berlangsungnyaproses catckng up pada supply side. Supply shocks dry* diartikan sebagai inovasi, dimana inovasi adalah penghasil kemajuan teknologi. Peningkatan dalan i*a indushf dapa/'mendorong terjadinya inovasi dan lebih lanjut menyebabkantechnological shocksymgmerupakan supply shock.
2l
drri Indik*ot Optinur.r.CurrencyAreai EndogBn€itas Studi Empiris di NogaraASEAN
IV.2.2. Hrsll estlmrsl deag L ExrhangeRate Volatility a.Unnrkdemandshocks Dependentvariable:BT_DEM? Method:Pool€dLeastSquar€s Sample:I 28 28 Includedobservations: Numbefof cross-sections used:4 Totrl panel(balanced) observations: I 12 Variable
Coefricient Std.Enor
t-Statistic
Prob.
TI? IIT? ERV? Fix€dEff€cts INA-.C MAL.C FIL--C THAI--C
30.31460 7.787990 -0.343659 0.204049 0.082732 0.168507
3.892481 -t.684t97 0.490973
0.0002 0.0951 0.6245
R-squared Adjust€dR-squar€d S.E.of regression Loglikelihood Durbin-Watson stat
0.752505 0.738363 0.209620 19.68840 0.530762
0.212101 -0.036740 0.79s666 0.51925E var Meandependent S.D.dependenl var Sumsquaredresid F-statistic Prob(F-statistic)
o.387579 0.40981I 4.613761 159.6258 0.000000
Untuk melakukan analisis sensitivitas maka ditambahkan variahel Exchange Rate Volatility. Temyatz,p€nambahanvariabel ERV tidak mengubahtanda dari koefisien TI dan IIT- Baik koefisien TI maupun UT tetap signifikan pada tingkat signifikansi I 0olos€rta dengantanda yang sesuaidenganhasil sebelumnya(negatif untuk IIT dan positif untuk TI).
b.Unntk supply shocks S€perti halnya demand shocks, maka hasil vnfr:k supply shocks dan segi tanda koefisien samadengan hasil sebelumnya(model tanpa exchangerute volatility).llT berpengaruh positif terhadap esymntetfic shocks dari sisi suplai sedangkan TI berpengaruhnegatif. Koefisien IIT signifikan pada ct:5%, namun koefisien Tl justru tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa peningkalan dalan tade inrersitl belum tentu mempengaruhiasyz melric shoc ks,
TelisaAulia Felianty
22
D€p€ndentVariable:BT_SUP? Method:PooledLeastSquares Sample:I 2t 28 Includedobservations: used:4 Numberof cross-sestions obs€rvations: I 12 Totalpanel(balanced) Std. Enor
Variable
Coefiicient
TI? IIT? ERV? FixedEffects INA-C MAL-C FIL-C THAI.-C R-squarcd' AdjustedR-squared S.E.of regression Log likelihood Durbin-Wabonstat
-7.944311 6.50343E 0.633181 0.170393 -0.130926 0.140713
t-Stalistio
Prob.
-1.221556 3.716000 -0.930443
0.2246 0.0003 0.3543
0.227742 0.208719 0.159529 0.t48523
r 0.2399E o.196s52 0.r75045 39.87660 0.333722
Meandependent var var S.D.dep€ndent Sumsquaredresid F-statistic Prob(F-statistic)
0.377246 0.195286 3.217291 16.57724 0.000001
IV.2.3. K€simputin hrsil dari endogoncil,lsoslmmztlc shochs Berdasarkanhasil-hasil yang telah dikemukakanmaka memang teftukti terdapal endogeneitasdari aqmmetric shocksdl'negxa ASEAN-5. Aspmetric shock yang rendahsebagaiplasyard.currencyunion temyatadipengaruhisecarasignifikanoleh pola perdagangan antarnegaraanggot, yaitu terutamadipengaruhioleh tntla induslry,rade. Peningkatandalam tdde intensity belvm tentu mempengaruhiasymmebic shocl.I. dapatmenurunkuaqmmetric shocks Peningkatan dalamintro-indtrstr))trade diharapkan teru&ama untuksisi p€rmintatn. V. KESIMPULANDAN KETERBATASANSTUDI V.1. KesimpulNn dari hrsil pcneliti|n 1. Rata-rub OCA tndex unJuknegaraASEAN-s lebih besardaripadarata-rata OCA IndexuntuknegaraEMU. Hasilini merurnjukkan bahwanegaraASEAN-5 saatini b€lumtedalusiapuntukmembentuk currencyunion. 2.
Dalam penelitiandi negaraASEAN-S ditemukanevidencabahwa iefiryil endogeneitas fl/rettc), darl asymmetricslocl<ssebagaipEsyaratpembentukan union. Paningla&.la intra-indusw tade dapaimenurunkan^symmetrlc dalar.J. shocksdi fiWa negusanggota.
Edogoneitlsdrd lndikatorOptimumC rrercy,,4rea: StudiEmpirisdi NegsraASEAN
23
3. Dengandit€mukanevidenceendogeneilas defiasymmeticsrocts makaterdapat hampanbagi pembentukancutTencyunioh untuk negaraASEAN-s. Negara ASEAN-s perlu melakukankoordinasidalan kebijakanekonomiuntuk lebih nleningkatkankonvergensidad perekonomiannya agar tercipta siklus bisnis yang lebih sinlson dan menurunnyaastmmelric siocts. Salah satu dari k€bijakanteBebut adalahmendorongpeningkataninba-indastry trade urtzr negananggotaASEAN-s. V,2-Keterbrtrssnstudidori petrelitisn l.
JumlahneganyangdijadikansampelmasihteftataskepadaASEAN-5.Untuk studi mendatangdiharapkandapatdiperluasuntuk negara-negara Asia Timur, denganmemasukkanperanandari negarayang berpengaruhdi Asia Timur sepertiJepang,Cin4 danKorea. Model yang digunakan masih model panel konvensional.Dalarn studi mendatangdapatdikembangkandenganmodelpaneldinamissepertiGeneral Methodof Mounent (GMM), Periodesampeluntuk OCA Index masih terbataskarenauntuk k€pentingan (1997)untuk perbandingan denganhasilperhitunganBayoumidanEichengre€n negaraEropa"
DAFTAR PUSTAKA
AFTA Readet Yol. 4. Jakarta : AsEAN.Seqetariat, Sept€mb€r1996. Ananta, Aris atrd Anfitr'EviN, ed. . Internarionnl Migation in SoutheastAsia.lrrstitute of SoutheastAsian Studi€s,2004. Belke, Ansgar and Heine, Jens M. "On the Endogeneity of an Exogenous OCACriterion : The Impacl of Specialisation on The Synchronisation of Regional BusinessCyolesin Europe,"in HWWA DiscussionPaperI19, 2001. Babetskil, Ian. "EU Enlargem€nt and Endogeneity of Some OCA Criteria : Evidence From the CEEs," Czech National Bank Research,Januari 2004. Babctskii, Ian, Boone, Irurence, Nnd Maurel, Mathilde. "Exchange Rate Regimes and Shocks As),rnmetry : The Case of The Accesion Countries," in Journal of CompqrqtieeEconomics 32, 2M4 Btrrel, Rry, end Choy, Amanda. "Economic Integration and Opennes in Europe and East Asi4" paper to b€ pr€sentedat the ASEM Symposium on Multilateral and Regional Economio Relations, Tokyo, 25 Maret 2003. Barro, R. "Cunency lJnion", tlnpubtished Monograph. Harvard University, 200t. Bayoumi, Trmim rnd Mauro, Psulo. "The Suitability of ASEAN for a Regional Currency Arrangemerb," IMF llorking Paper, Desember1999.
U
TelisaAulia Felianty
Bsyoumi, Tamim rnd Eichengreen, Brrry. "Ev€r Closer to Heaven? An OptimumCunency-Area Ind€x for EuropeanCounFies," &tropean Economic Reviev 47, 1997. Bhnchard, O. rnd Quab, D. "Dynamio Effecb of Aggegate Demand and Supply," American Economic Rel,iew79, 1989. Boone, Laurence. "Symmetry and Asymmetry of Supply and Demand Shocks in The EuropeanUnion : A Dynanic Analysis," CEPII Worhng Paper, No.97l03. Csporale, Gugliclmo Mario and Pittis, Nikitrs. "Eflicient Estimation of Cointegrating Vecrors and Testing form Causality in Vector Autoregression," dalafl Journal of EconomicSumey,Vol. 13, 1999. Chireonwongsak, Kriengsrk. "Lessonsfrom ASEAN's Economic Integation". ABAC Journal Yol. 24,No.2, May-August, 2004. Corden, W.M. "Monetary Integration, Essays in lntemational Finance," dalam International Finence Secrion No. 93, Princenton University, Department of Economics-1972. Cortinhes, Carlos. "Symmetri of Shooks in Selected ASEAN Countries," paper preseited at Annual PhD Cotderence, The Universidade de Exeter, 20 Mei 2002.
, "Asymmetry of Shocks in SelectedASEAN Countries," paper presented at Jean Monet Intemational Confercnces : Regional Integratiion Compared,The UniversityofMostesquie-Bordeux IV, Frenc€,l8-19 Juni 2003. De Brndt, O. drn Mongelli, Fransesco Ptrolo. "Conv€rgence of Fiscal Policies in the Ewo Areq" ECB Working Paper No. 20, Mei 2000. De Bondt, Grb€ J. Financial Structure and Monetary Transmission I Europe : Cross Country Sludy. Cheltenham: Edward Elgar, 2000. De Grauwe, Pauf. Economics of Monetary lJnion.4tn ed. Oxford,University Press,2000. Eichengreen, Barry . "One Money for Ewope ? Lessonsfrom The US Cunency Union," EconomicPolicy : a EuropeanForum,Yol No. 5, April 1990. and Bayoumi, Tamim. "One Money or Many : Analyzing The
Prospectsfor MonetaryUnification in VaxiousPartsof The World," dalam PricenlonStudiesin InternationalFinance,No. 76, September 1994. and Bayoumi, Tamim. "ls Asia an Optimum Cunency Area? Can It B€com€ On€? Regional, Global, and Historical Perspectiveson Asian Monetary Relations," papet to be pr€s€nted at CEPII Conference on Exchange Rate Anangement for East Asian Countries, Desember1996, . "Intemational Monetary Arrangements is Th€r€ a Monetary Union
in Asia'sFuture?."1997. European Central Bank. "Inflation Differentialsin a Monetaryunion", Europedn CentralBank,FrankfurtGermany,MonthlyBulletin,Oktober1999. European Ccntral Ban|t" "Possibleeffect of EMU on EU banking systemsin the mediumto longterm," ECB, Februari1999. EU Commission."The Comp€titionof EurcWanIndustry,"Reporr,Bruxelles,1999. E-Views4.1 User'sGuide.
Endogeneitasdai lndikator OfiirmtmCurrency Area'. Studi Empiris di NegaraASEAN
2s
Feld$tein' Mrrain rnd Horiokr' Charlcs, "Domesticsavingsand intemationalcapital flows."EconomicJourr4l 90, Juni 1980. Frankel, Jeffiey rnd Rose,Andr€w K. "The Endogeneityof The OptimumCurrency AreaCriteri4" dalamNBERll/orkingPaper5700,Agustus1996. Fidrmuc' Jrrco. "The Endogeneityof Optimumcurency Area Criteri4 Inra-industry Paper,hxi200l. ZICOSDr'scussion Trade,andEMU Enlargement," Fontagne' Lioncl rnd Freuenberg' Mlchael. "EndogenousSymmetryof Shocksin a MonetaryUnion," Open EconomicsReview,l0 :pp.263-287,1999. "lntralndustry Trade : Methodological IssuesReconsidered," CEP Working Paper, No.97l0 I . : EuropeanCommission,2004. Fontaine,Pascaf.Ezropein 12 Lessons.Brussels Goeltom, Mirsnde S. "An East Asia Central Bank : A Desirable Monetary Coordination ?," paper yang dipresentasikanpada East Asia Conferenc€, Kuala Lumpur, 27 March 2003. Hallet, Andrew Hughe3 rnd Jensen, Svend E.H. "On The Enlargement of Cunency Unions : incentives tojoin and incentives to Reform". Eandbooh of Inle alionat Trade and Developnnnt Starislicr. United Nations conferenceon Tradeand Development,,1995. Hee NG" Thiam."Should The SoutheastAsian Countries Fotm a Cunency Union2," the Developing Economt"er,XL-2, Juni 2002. Hovartb, Roman. "Optimum Cunenry Area Indices : Evidence from The 1990s," paper of graduate students of Departmfit of Economics of Central Ewopean University, 2002. Jryrramatr, T.K, "Prospects for a ci.mency union in South Pacific : A Preliminary Assessment" paper to be presented at the Third Annual Clobal Development Network conference, in Rio de Janeiro, I 0- I 2 Desember200I . Jim, Ngiam K€e. "Financial and Monetary cooperation in East Asia : The Singapore Perspective,"paper in ISEAS Senior Fellow Program,Agustus 2002' Kenen, Peter B. "The Optimum Cunency Area : An Ecletic View" in Mundell and Swoboda (eds), Monetary Problems of the lnterndtionql Econorrty. Chicago i UnivcrsityofChicago Press,1969. Kirshner, Jonathatr. Currency and Coercion : The Political Econonry d ln ernational MonetaryPower.Nex JeBey: PrincentonUniversityPress,1997. Kim, Chong Jim and Nelson, Charles R. state spaceModel with RegimeSwitching : Classicaland Gibbs SamplingApporaches,withApplications.Cambridge: MIT Press,1999. Kwan, C,H. "The Theory of Optimum Cunency Arcas and the Possibility of Forming a Yen Bloc in Asi4" Journal dAsi*n Econonics, \,/o1.9(4),1998. Kmgman, Paul. "Lessons of Masscchusettsfor EMU," dalam Fransisco Toress and FrancescoGiavazzi (eds), Adjwtrnent and Growth in EuropeanMonetary Union pp.241-261.Cambridge:Camb dgeUniversityPress,1993.
Felianty TelisaAulia
26
Kucerova, Zuzrnr. "The OCA Theory and its Appliodion to Cenfal and Eastem European Countries," power point presentation,Technical University of Oshav4Facultyof Economics. Lee, Jong-Whasnd PNrlroYung Cbul. "A Curency Union in EastAsi4" in paperwas paperfor ADB Research, preparedasbackground Mei 2002. Lee, Cheng Few and Than, Khee-Giap."The Determinationof Flows of Fundsfor ASEAN,L€vine, Ross,et. al. "Finfficial Intermediationand Growth : Causalityand Causes," dalwnJournalof Monetarykonomics,46,2000. Madbur, srinivrsr. "CostsandBenefitsofa CommonCunencyfor ASEAN", in ERD llorking Paper&ries No- 12,ADB, 2002. McKinnon, RL "OptimumCun€ncyAr€as," in R.N. Coope(ed),InternationalFinance : SelectedReadings,Hamondsworth: Penguin.First publishedi\ Amerban vol.53, 1963. Economic Review, Mc.Kinnon, RI. 'Mund€ll, TheEuro,andOptimumCunencyArcas," Mei 2002. Min, Hong G. "Dynamic CapitalMobility, Capital Market Risk, and ExchangeRate Misalignment: Evidencefrom SevenAsianCountries,"Development Research Group,WorldBank. Mittil, Rrshl. "ASEAN MonetaryUnion-A Possibility?: A comparisonof ASEAN economicindicato$with that of EuroZone,"PablicPolicy DepqrrmenlPaper, University, Mei 2004.. Stanford 'New Viewson the OptimumCunencyAreaTheory: Whal Mongelli, FrancescoPaolo. is EMU Telling US?" in Preliminary Draft Paper, EuropeanCenttal Bank, J$\ary,2002. Mundell, Robert. '?rospects for an Asian Currency Are4" in Journal of Asian r' 14,m03,1-10. Economics Obstfeld,Maurice and Rogoff,Kenn€th,Foundationof InternationalMacroeconomics, Cambridg€: The MIT Press,1998.
OECD. "EMU : Facts, Challenges and Policies,"' Organisation for Economic Cooperalion and Development,Pzris, 1999. "EMU
One Year On," Organkation for
Economic Co-operation and
DeteIopment, Paris,2000. Pitchford, Ruth dan Cox, Adam (ed.r).EMU Explained: MarketsandMonetaryUnion. London: KoganPage,1997. Poflard,PatriciaS. "EMU: Will It Fly?". FederalReseweBankof St.LouisReview. July-August 1995. . A Look Inside Two Centrul Bdnks: The Eurooean Cental Bank and the Federal Reseme. Fedenl Reserve Bank of St. Louis Review, January/February2003. Quere, Agness-Benassy. "Optimal P€gs for Asian Cunencios," in CEPE Papers,Iuli 1997.
Working
Quirici, Francois M. "The Endogeneity of Optimum Cunoncy Area Criteria - Lessons from History for Euopsan Monetary Union," (Oxford University).
Endogeneitas dai Indik{Et o4nimtfrrcu"7.enqt Area: StudiEmpi s diNcgara ASEAN
27
Rrjrn, Ramklshen S. "Finencial Integration irr ASEAN and Beyond : Implications for Regional Monetary lntegation," paper pr€sented at the ASEAN Roundtable 2003,Agustus2003. Riccin Luca A. "Exchange Rate Regimes and Location," The Intenwtional Monetary Fund ll/orking Paper, 97169, 1997. Rose, Andrew. "One Money, One Market : Estimating the Effect of Common Curencies onTrzde," Economic Poiicy, Vol. 30, 2000. Safuan, Sugiharso. "Three Essayson lntemational Macroeconomic lnterdep€ndencein the Asian clisis," Phd The6is, Department of Economics-University of Southampton,Agustus 2003. Srkrkibara, Eisuke. "The Asian Monetary Fund - Where Do We Go From Here?" Intemational conferenceon Globalization in Kuala Lumpur, Malaysi4 February 2001. Salvatore, Dominick. International Ecormmics.5'n ed. New Jersey : Prentice-Hall Inc.,
12e6.
Scarth, Willirm H. Advanced Macroeconomics- 2"o ed. Hxcout Jovanovich : N€w Yorlq 1995. Shin, Kwanho rnd Weng, Yungion. "Trade Integmtion and Business Cycle Synohronizationin East Asi4" dalam ,4sian fuonomic Papers 2-3,2004. Siswanto, Benny drtr Kurniati, Yati dsn HarmNnta. "Lalu Lintas Modal di Negaranegara ASEAN 5 : Sistcm Monitoring dan Deteminan Lalu Lintas Modal," dalamBuletin EkonomiMoneterdan PerbankanVol.3 No.1. Juni 2000. 'Contagious Smets! Frrnk and Gerlach, Stefrn. Speculative Attacks," in European Journal oJPolitical Econorrry,V ol. 11, 1995. Strno€va, Guergcna. "The Theory of Optimum Cunency Areas : an Application to Ten Central and East European Countries," paper to be presented at University Paris-Dauphineserninar,200I . Suh, Dong-chan. "Asia's Monetary Regionalism In Th€ Post Crisis," in Working Paper of Departrnentof Economic, University of tllionis, April 2002. Tambunan, Tlnlus- Perdqgangqn Intemasional dan Neraca Pembayaran : Teori dan TemuanEmpiris- Iakarta : LP3ES, 2000. . Perkzmbangan Industri Barang Modal di Indonesia. Jakarta : LP3EKadin, 2000. Torgpakde, Nsttapong. "lmpact and Implicationsof ASEAN Enlargementon Trade," dalun ASEAN Enlargement : Impact and Inlplicrztiorr, ISEAS, 2001. Than, Mya and Gales, Carolyn L. ASEAN Ehlalgement : Impacts and Implications. Singapore; ISEAS,2001. Visser, Hans. ,4 Guide to International Monetary Econouics : Exchange Rate Theories, Estems and Policies. Chelt€nham: Edward Elgar, 2000. Wrase, Jeffrey M. "The Euro and the Euopean Central Banh" dalam BusinessReview, FederalReserveBank of PhiladelDia.
2a
TelisaAuliaFelianty
WynnenMark A. "The EuropeanSystemof CentralBanks,"dalamFederal Reseme BankolDallas EconomicReview,FirstQuarter1999. Wyplosz,Charles."A MonetatyUnionin Asia?SomeEuropeanLessons."Unpublished mdnus ipt, Gr?'duate Institutefor IntemationalStudies,Geneva,1999. Yong, H.E. Ong Keng."ASEAN economicintegraiion: MovingAhead,"dalxn Student Business Review,2003. Yuen, Hazel. "Is Asia an Optimum Cun€ncy Are ? ShockingAspectsof Output Fluctuatiomin EastAsiA" Departmentof Economics-Nariohal Untuer$ityof Singapore,2DD0