EMOSIONAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN DI TITIK NOL KARYA NAWAL EL-SADAWI TERJEMAHAN AMIR SUTAARGA
Siska Gusnita 1), Hj. Syofiani 2) , Romi Isnanda 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang E_mail :
[email protected]
ABSTRACT
This study aimed to describe the emotional exspression that is experienced by the main character in the novel of Women At The Zero point of the work Nawal El-Sadawi translation Sutaarga Amir. The theory is used to analyze the emotional ekspression in the novel is the theory of the Development of Learners Exspressed by Sunarto and Hartono (2013), and supported by the opinion of Soesilowindradani (2015) and Minderop (2011). This research is qualitative research with descriptive methods contained in Moleong. Steps to analyze the data is to identify the data in accordance with aspects researched, analyzed the emotional exsperssion of love, happiness, anger, fear and anxiety, describe the results of data analysis according to the emotions studied, draw conclusions and write research reports. Based on the analysis it was found fifty main character’s emotional expression, which consists of eight data is the emotion of love, happy emotions as much as ten data, the emotion of anger as much as eighteen of data, the emotion of fear as many as seven data and anxious emotions as much as seven data. In general emotional expression in the novel Women in Zero Poin works Nawal ElSadawi translation Sutaarga Amir is a common feeling of distress experienced by the main character and often abused because she was a women. From the above it can be concluded that the expression of the emotion of anger is more common in women in the novel Women in Zero Poin works Nawal El-Sadawi translation Sutaarga Amir.
Keywords: emotional, main people, novel, Women of Zero Point
berbagai
PENDAHULUAN
aspek
kemasyarakatan
adalah novel. Novel adalah salah satu Karya
sastra
selalu
bentuk karya sastra yang berkembang
masalah-masalah
di masyarakat. Menurut Atmazaki
kehidupan manusia dari waktu ke
(2007:170) novel adalah karya sastra
waktu selalu ada perkembangannya,
yang
sehingga sulit untuk mencari batasan
menceritakan tindakan karakter tokoh
sastra. Esten (dalam Ahadiat, 2007:9)
yang
sastra secara etimologis, kesusteraan
imajinatif pengarang sehingga disebut
berarti karangan yang indah “sastra”
dengan fiksi, meskipun ada fakta
(dari
sejarah dengan tokoh yang benar-
mengungkapkan
bahasa
Sankskerta)
artinya
panjang
seluruhnya
tulisan, karangan. Bersamaan dengan
benar
itu Atmazaki
pengertian
(2007:37) membagi
secara
hidup. novel
subtansial,
merupakan
Sesuai dalam
dengan KBBI
karya sastra menjadi tiga, yaitu prosa,
(2008:969) adalah karangan prosa
puisi, dan drama. Prosa adalah hasil
yang panjang mengandung rangkaian
karya sastra yang berbentuk lisan
cerita kehidupan seseorang dengan
maupun tulisan yang di dalamnya
orang
terdapat deretan peristiwa para tokoh
menonjolkan watak dan sifat setiap
yang saling berhubungan sehingga
pelaku.
sekelilingnya
dengan
membentuk sebuah cerita. Puisi adalah
Banyak masalah yang diangkat
hasil karya sastra yang di dalamnya
menjadi cerita dalam sebuah novel
terdapat
sesuai dengan keinginan penulisnya,
luapan
ekspresi
dan
pemikiran manusia dalam bentuk baris
salah
dan bait. Drama adalah gambaran
emosional. Emosional setiap tokoh
cerita dan tikah laku yang di perankan
mendominasi hadirnya sebuah konflik,
oleh manusia, sebagai tokoh yang
melalui konflik, cerita dalam sebuah
terdapat dalam cerita drama tersebut,
novel akan semakin menarik. Dalam
dan
novel sering menggunakan emosi
ditampilkan
dalam
bentuk
pementasan. Salah satu karya sastra yang mengupas kehidupan manusia dengan
sebagai
satunya
sumber
adalah
konflik
masalah
yang
mewarnai isi cerita, sehingga pembaca
tidak merasa bosan untuk membaca dan menikmati novel tersebut.
Banyak
novel
yang
mengungkapkan tentang emosional
Kepiawaian seorang penulis
salah satunya adalah novel Perempuan
sangat dibutuhkan dalam sebuah karya
di Titik Nol karya Nawal El- Sadawi.
sastra seperti novel. Sering pembaca
Novel ini adalah sastra Arab yang
meneteskan air mata ketika membaca
tidak banyak dikenal oleh penggemar
sebuah novel, ini merupakan luapan
sastra di Indonesia. Novel ini ditulis
emosi
terhadap
oleh seorang Sastrawan asal Mesir,
permasalahan yang hadir dalam novel
bernama Nawal El –Sadawi, kemudian
tersebut.
Seperti
diterjemahkan
Golema
(dalamAli
sedih
seorang
yang
dijelaskan
dalam
bahasa
Asrori,
Indonesia oleh Amir Sutaarga. Novel
2004:62) emosi adalah merujuk pada
ini banyak diminati oleh pembaca
suatu perasaan dan pikiran-pikiran
dunia dan pernah diangkat ke layar
yang khas, suatu keadaan biologis dan
lebar.
psikologis,
dan
ke
dan
kecenderungan
serangkaian
untuk
bertindak.
Novel
ini
memperlihatkan
banyak bentuk-bentuk
Ketika seseorang mengalami emosi
emosional, penyebab emosi tak lain
selalu terjadi perubahan dalam dirinya,
adalah
baik dari ekspresi wajah maupun
terkadang diperlakukan secara tidak
reaksi tubuh yang akan melakukan
baik, seperti cacian, direndahkan hal
kontak fisik. Bersamaan dengan itu,
ini dapat memancing emosi seseorang.
Sunarto
Seperti latar belakang sebuah negara
dan
menjelaskan
Hartono emosi
(2013:150)
adalah
warna
lingkungan
di
sekitar,
akan mempengaruhi semua kehidupan
afektif yang kuat disertai penyesuaian
masyarakatnya,
dari
fisik.
emosi seorang perempuan. Emosional
Sunarto dan Hartono (2013:151-154)
setiap orang sama yang membedakan
mengelompokkan emosional menjadi
adalah luapan emosi yang berbentuk
4 bagian yaitu (1) cinta/kasih sayang,
tindakan. Sama halnya yang dialami
(2) gembira, (3) kemarahan dan
oleh tokoh Firdaus yang mendapatkan
permusuhan,
pelecehan
perubahan-perubahan
kecemasan.
dan (4) ketakutan dan
termasuk
seksual
namun
luapan
tidak
melakukan tindakan apapun. Karena
di negara Mesir pelecehan seksual
pengarang sehingga disebut juga fiksi.
dianggap hal yang biasa saja. Jadi
Meskipun ada fakta sejarah dengan
luapan emosi perempuan di negara
tokoh
Mesir
karena
Kemudian dijelaskan pula oleh Thahar
dipengaruhi oleh budaya Patriakal
(2008:130) novel adalah salah satu
bahwa kekuasaan berada ditangan
genre fiksi yang ceritanya jauh lebih
laki-laki.
panjang
tidak
tersalurkan
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis
tertarik
untuk
melakukan
penelitian dengan judul “Emosional
yang
dan
benar-benar
luas,
lalu
hidup.
dimuat
bersambung-sambung untuk sejumlah penerbitan hingga tamat. B. Unsur-unsur Novel
Tokoh Utama dalam novel Perempuan
Prosa terdiri dari dua unsur
di Titik Nol karya Nawal El-Sadawi
yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Terjemahan Amir Sutaarga”.
Menurut Widjojoko dan Hidayat (2006:46) prosa mempunyai unsur
KERANGKA TEORETIS
intrinsik,
A. Hakikat Novel
plot/alur, perwatakan, setting/latar,
Abraham
(dalam
Atmazaki,
2007:40) menjelaskan bahwa novel ditandai
oleh
kefiksiannya
yaitu
tema,
amanat,
dan pusat pengisahan. C. Psikologi Sastra
yang
Psikologi sastra adalah ilmu
berusaha memberikan efek realis,
sastra yang mendekati karya sastra
dengan
mempersentasikan karakter
dari sudut psikologi. Melalui karya
yang kompleks dengan motif yang
sastra dapat melihat proses kejiwaan
bercampur dan berakar dalam kelas
pengarang sewaktu menciptakan karya
sosial, terjadi dalam struktur kelas
sastra dan proses kejiwaan tokoh-
sosial yang berkembang ke arah yang
tokoh yang ada di dalam karya sastra.
lebih tinggi. Bersamaan dengan itu,
Karya sastra dianggap sebagai hasil
Atmazaki
menjelaskan
proses kejiwaan sehingga perlu diteliti
novel adalah karya sastra imajinatif
bagaimana jiwa pengarang berproses
yang panjang secara substansial. Yang
dalam mencipta dan bagaimana jiwa
menceritakan tindakan karakter tokoh
tokoh-tokoh
(2007:170)
yang seluruhnya merupakan imajinatif
berproses
dalam
melahirkan
tindakan-tindakan
satu ilmu yang mencoba mengkaji proses “akal manusia” dan segala
(Atmazaki, 2007:14). Menurut Minderop (2010:54)
menifestasinya yang mengatur prilaku
Psikologi sastra adalah telaah karya
manusia itu. Bersamaan dengan itu,
sastra yang diyakini mencerminkan
Ahmadi
(2013:1)
proses dan aktivitas kejiwaan. Dalam
psikologi
berasal
menelaah suatu karya psikologis hal
Yunani psyche yang artinya jiwa, dan
penting yang perlu dipahami adalah
logos yang artinya ilmu pengetahuan.
sejauh mana keterlibatan psikologis
Jadi,
pengarang dan kemampuan pengarang
artinya ilmu yang mempelajari tentang
menampilkan para tokoh rekaan yang
jiwa, baik mengenai macam-macam
terlibat dengan masalah kejiwaan.
gejalanya, prosesnya maupun latar
Bersamaan dengan itu, Endraswara
belakangnya. Dari pengertian para
(dalam
pakar
Minderop,
2010:55)
secara
menjelaskan dari
perkataan
etimologi
tersebut
dapat
psikologi
disimpulkan
menjelaskan telaah psikologi adalah
psikologi merupakan suatu ilmu yang
kajian
cerminan
mengkaji tentang hubungan manusia
psikologis dalam diri para tokoh yang
dengan jiwanya, manusia dengan jiwa
disajikan
manusia lain.
yang
menelaah
sedemikian
rupa
oleh
pengarang sehingga pembaca merasa
b).
terbuai
Psikologi
oleh
problema
psikologis
Hubungan
kisahan yang kadang kala merasakan dirinya terlibat dalam cerita.
Sastra
Sastra
dan
dengan
Psikologi
Dari
merupakan dua hal yang saling
penjelasan tersebut, dapat disimpulkan
berhubungan, karena sama-sama
bahwa psikologi sastra adalah telaah
mengkaji
karya sastra dari aspek kejiwaan
kehidupanya.
pengarang dan aspek kejiwaan tokoh
(2008:2), sastra merupakan karya
yang digambarkan pengarang dalam
seni kreatif yang berupa media
karyanya
yang memiliki dua fungsi pokok.
a). Pengertian Psikologi
Pertama, menyampaikan ide, teori,
Menurut
Chaer
(2003:2)
psikologi merupakan sebagai salah
emosi,
tentang manusia
sistem
Menurut
berfikir,
dan Semi
dan
pengalaman keindahan manusia.
Kedua,
menampung
ide,
teori
emosi,
sistem
berpikir,
dan
pengalaman keindahan manusia. Psikologi
dapat
setiap
kegiatan
atau
pergolakan
pikiran, perasaan, nafsu serta keadaan mental yang hebat dan meluap-luap.
diartikan
Dan merujuk kepada suatu perasaan
sebagai sebuah bidang ilmu yang
dan pikiran-pikiran yang khas, suatu
mengkaji
keadaan biololis dan psikologis, dan
tentang
jiwa
manusia
(Chaer, 2003:2). Sedangkan menurut
serangkaian
Ahmadi (2003:1) psikologi adalah
bertindak.
ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik
mengenai
kecendrungan
Kemudian
untuk
dijelaskan
macam-macam
puladalam Kamus Praktis Bahasa
gejalanya, prosesnya maupun latar
Indonesia (2008:163) emosi adalah
belakangnya.
reaksi
Berdasarkan pendapat para ahli
psikologis (perasaan)
muncul karena pengaruh
yang sesuatu
tersebut, maka dapat disimpulkan
dalam waktu tertentu dan dengan
sastra dan psikologi merupakan dua
sendirinya akan lenyap. Bersamaan
bentuk ilmu yang berbeda, namun
dengan itu, Sunarto dan Hartono
memiliki kajian yang sama, yaitu
(2013:150) menjelaskan emosi adalah
sama-sama
warna
mengkaji
kehidupan
afektif yang kuat
manusia dan tingkah lakunya serta
penyesuaian
hubungan dengan lingkungan. Inilah
perubahan fisik.
alasannya
mengapa
sastra
dan
Dari
disertai
dari
perubahan-
beberapa
pengertian
psikologi memiliki hubungan. Hal ini
menurut para pakar tersebut, dapat
dapat dilihat dari kajian objeknya yang
disumpulkan bahwa emosi adalah
sama-sama mengkaji tentang manusia.
suatu rasa yang bergejolak di dalam
c). Pengertian Emosional
jiwa seseorang di mana rasa tersebut
Kata berhubungan
emosional dengan
berarti perasaan
dipengaruhi
oleh
mengakibatkan
sesuatu
seseorang
yang tersebut
seseorang, di mana perasaan tersebut
akan melakukan sebuah tindakan dan
larut dalam rasa sedih, benci, marah,
akan
dan lain-lain. Seperti yang dijelaskan
Emosi selalu merasuki jiwa seseorang,
Ali dan Asrori (2004:76) emosi adalah
semakin
mengalami
hebat
perubahan
emosi
fisik.
seseorang
biasanya akan berpengaruh buruk.
bijak. Kebutuhan untuk memberi dan
Kita dapat melihat seseorang yang
menerima
cinta
emosi dari perubahan fisik, misalnya
penting,
walaupun
seperti mimik wajah.
kebutuhan
d). Jenis-jenis Emosional
disembunyikan secara rapi, tapi para
Sunarto
dan
(2013:151-154)
Hartono
mengelompokkan
remaja
menjadi
akan
sangat
kebutuhanperasaan
itu
yang memberontak secara
terang-terangan, nakal dan mempunyai
emosional menjadi 4 bagian yaitu (1)
sikap
cinta/kasih sayang, (2) gembira, (3)
kemungkinannya
kemarahan dan permusuhan, dan (4)
kurangnya rasa cinta dan dicintai yang
ketakutan dan kecemasan.
tidak
1. Emosi Cinta/ Kasih Sayang
Hartono,2013:151-152).
Faktor
terpenting
dalam
mencintai
orang
lain
besar
disebabkan
disadari
(Sunarto
oleh
dan
2. Emosi Gembira
kehidupan remaja adalah kapasitas untuk
permusuhan
Rasa gembira akan dialami
dan
apabila segala sesuatunya berjalan
kebutuhan untuk mencintai orang lain.
dengan baik. Pada umumnya individu
Kemampuan untuk menerima cinta
dapat mengingat kembali pengelaman-
sama pentingnya dengan kemampuan
pengalaman yang menyenangkan yang
memberinya.
dialami selama remaja. Karena jika
Walaupun
remaja
bergerak ke dunia pergaulan yang
kita
lebih
gembira
luas,
terdapat
dalam
hal
dirinya
masih
menghitung-hitung tersebut
kita
hal
yang
agaknya
kekanak-kanakannya.
mempunyai cerita yang panjang dan
Remaja membutuhkan kasih sayang di
lengkap tentang apa yang terjadi
rumah yang sama banyaknya dengan
dalam
apa yang mereka alami pada tahun-
remaja. Rasa gembira yang di alami
tahun sebelumnya.
alasan
remaja biasanya jika ia diterima
inilah maka sikap menentang mereka,
sebagai seorang sahabat, atau jika dia
menyalahkan mereka secara langsung
jatuh cinta dan cintanya itu mendapat
di saat mereka memiliki perhatian
sambutan
lebih
Hartono,2013:152).
terhadap
Karena
lawan
jenisnya,
merupakan tindakan yang kurang
perkembangan
(Sunarto
emosional
dan
3.Emosi Kemarahan dan
terhadap waktu. Beberapa diantara
Permusuhan
mereka merasa takut hanya pada
Sejak kanak-kanak, rasa marah
kejadian-kejadian
dalam
telah dikaitkan dengan usaha remaja
karena
untuk
pikiran-pikiran mereka sendiri.
mencapai
dan
memiliki
mimpi-mimpi
bahaya,
atau
karena
kebebasan sebagai seorang pribadi
Remaja seperti halnya anak-
yang mandiri. Rasa marah merupakan
anak dan orang dewasa, seringkali
gejala yang penting di antara emosi-
untuk mengatasi ketakutan-ketakutan
emosi yang memainkan peranan yang
yang timbul dari persoalan-persoalan
menonjol
yang timbul. Tidak ada seorang pun
dalam
perkembangan
kepribadian. Rasa marah juga penting
yang
dalam kehidupan, karena melalui rasa
kehidupan dapat hidup tanpa rasa
marahnya
takut.
seseorang
mempertajam
menerjunkan
dirinya
Satu-satunya
dalam
cara
untuk
tuntutannya sendiri dan pemilikan
menghindarkan diri dari rasa takut
minat-minatnya sendiri. Banyaknya
adalah menyerah terhadap rasa takut
hambatan yang menyebabkan anak
(Sunarto dan Hartono,2013:154).
kehilangan marah,
kendali
sedikit
terhadap
berpengaruh
rasa pada
kehidupan emosional remaja, tetapi rasa
marah
berlanjut
tersebut
apabila
rencana-rencananya,
akan
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian
terus
Jenis
penelitian
yang
minat-minatnya,
digunakan adalah penelitian kualitatif
dan
dengan
tindakan-
menggunakan
metode
tindakannya dihalangi (Sunarto dan
deskriptif. Menurut Moleong (2006:4)
Hartono,2013:152-153).
mengutip pendapat Bogdan dan Taylor
4. Ketakutan dan Kecemasan
bahwa penelitian kualitatif adalah
Menjelang remaja,
dia
anak telah
mencapai
sebagai
prosedur
penelitian
yang
mengalami
menghasilkan data deskriptif berupa
serangkaian perkembangan panjang
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
yang mempengaruhi pasang surut
orang dan perilaku yang dapat diamati.
berkenaan denga rasa ketakutannya.
Menurut Usman dan Akbar
Semua remaja sedikit banyak takut
(2011:4)
penelitian
deskriptif
bermaksud
membuat
pemeriaan
Peneliti di bantu dengan alat-alat tulis
sistematis,
berupa pena yang digunakan untuk
faktual, dan akurat mengenai fakta-
mencatat atau menandai bagian-bagian
fakta dan sifat-sifat populasi tertentu.
novel yang berhubungan dengan jenis-
Dalam
data
jenis emosional, buku tulis yang
dan
dugunakan untuk mencatat bagian-
pembuatan kesimpulan yang berisikan
bagian novel yang telah ditandai
kutipan-kutipan
(penyandaraan)
secara
penelitian
dikumpulkan,
ini
mengklasifikasi,
data
untuk
dengan pena. Hal ini dilakukan untuk
gambaran
terhadap
mempermudah cara kerja peneliti
penyajian hasil penelitian tersebut
dalam mengumpulkan data sehingga
tentang
data penelitian yang dikumpulkan
memberikan
emosional
tokoh
utama,
meliputi emosi cinta, emosi bahagia,
lebih akurat.
emosi marah, emosi takut, dan emosi
D. Teknik Pengumpulan Data
cemas dalam novel Perempuan di
Data penelitian ini diperoleh
Titik Nol karya Nawal El-Sadawi
dengan cara (1) membaca dengan
Terjemahan Amir Sutaarga.
saksama novel Perempuan di Titik Nol
B. Data dan Sumber Data
karya Nawal El-Sadawi Terjemahan
Data
penelitian
ini
adalah
Amir
Sutaarga
dengan
tujuan
pemahaman
secara
kutipan novel yang menggambarkan
mendapatkan
emosional tokoh utama dalam novel
keseluruhan terhadap isi novel, (2)
Perempuan di Titik Nol karya Nawal
menandai setiap bagian novel yang
El-Sadawi Terjemahan Amir Sutaarga,
mendukung pendeskripsian jenis-jenis
meliputi emosi cinta, emosi bahagia,
emosional di dalamnya, (3) mencatat,
emosi marah, emosi takut, dan emosi
tentang jenis-jenis emosional tokoh
cemas. Sumber data penelitian ini
utama dalam novel dengan melihat
adalah novel Perempuan di Titik Nol
permasalahan yang tampak melalui
karya Nawal El-Sadawi Terjemahan
ucapan serta perilaku tokoh dalam
Amir Sutaarga.
cerita.
C. Instrumen Penelitian Instrumen
utama
dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri.
Menarik Kesimpulan dari hasil
E. Teknik Analisis Data Teknik
analisis
data
yang
penelitian.
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
ketekunan/keajengan
pengamatan
menurut
Moleong
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(2006:329) teknik ketekunan adalah
Data
penelitian ini
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur
ungkapan
dalam situasi yang sangat relevan
tokoh utama dalam novel “Perempuan
dengan persoalan atau isu yang sedang
di Titik Nol” karya Nawal El-Sadawi
dicari dan kemudian musatkan diri
Terjemahan Amir Sutaarga. Novel ini
pada hal-hal tersebut secara rinci, dan
bercerita tentang perjalanan hidup
berkelanjutan agar data yang diperoleh
seorang perempuan bernama Firdaus,
jelas.
dalam menjalani hidupnya sebagai
Teknik
peneliti
ini
mengharuskan
untuk
mengadakan
seorang
kalimat
berupa
emosional
perempuan
pekerja
dari
seks.
pengamatan secara berkelanjutan agar
Derita dan air mata serta
konflik
semua pengamatan tersebut menjadi
yang dihadirkan membuat kita ikut
jelas dan teratur.
merasakan
F. Teknik Pengujian Keabsahan
mempertahankan harga diri sebagai
Data
seorang
perjuangannya
perempuan.
Setelah
dalam
data
Teknik pengujian keabsahan
diklasifikasikan ditemukan lima puluh
data dilakukan dengan langkah-
data, yang terdiri dari emosi cinta
langkah
(1)
terdapat delapan data, emosi bahagia
yang
terdapat sepuluh data, emosi marah
menyangkut jenis-jenis emosional.
terdapat delapan belas data, emosi
(2)
jenis-jenis
takut terdapat tujuh data dan emosi
emosional tersebut sesuai dengan
cemas terdapat tujuh data. Data yang
permasalahannya.
(3)
dikumpulkan hanya dari satu orang
Mendeskripsikan
jenis-jenis
sebagai
Mengidentifikasi
berikut. data
Mengklasifikasi
tokoh
yaitu
tokoh
emosional dalam novel Perempuan
bernama Firdaus.
diTitik Nol karya Nawal El-Sadawi
Ungkapan
Terjemahan Amir Sutaarga. (4)
utama
yang
emosional
yang
ditemukan dalam penelitian, dianalisis
berdasarkan teori yang dikemukakan
tentu terjadi, seperti rasa cemas jika
oleh Sunarto dan Hartono. Sunarto dan
telat pulang sekolah karena takut kena
Hartono
jenis
marah, padahal belum tentu terjadi.
emosional yaitu: emosi cinta, bahagia,
Emosi cemas ditemukan sebanyak
marah, takut dan cemas. Emosi cinta
tujuh data.
yaitu suatu bentuk rasa yang diarahkan
PENUTUP
kepada
A. KESIMPULAN
membagi
siapa
saja
lima
yang
mampu
membuat seseorang merasa nyaman,
Berdasarkan hasil analisis data
misalnya rasa seorang anak laki-laki
dan pembahasan dapat disimpulkan
kepada sang ibu, ada pula seorang
bahwa di dalam novel Perempuan di
murid kepada guru. Emosi cinta
Titik Nol karya Nawal El-Sadawi
ditemukan sebanyak delapan data.
terjemahan Amir Sutaarga ini banyak
Emosi bahagia maknanya berdekatan
mengangkat kisah kehidupan yang
dengan rasa
senang, damai, dan
keras yang dialami tokoh utama.
sayang. Bahagia biasanya merasakan
Dalam novel ini pengarang mencoba
segala sesuatu yang diinginkan atau
mengenalkan
semua
bahwa
keinginan
berjalan
sesuai
kepada
inilah
negara
bentuk
lain
kehidupan
kemauan. Emosi bahagia ditemukan
perempuan di negara Mesir, yang
sebanyak sepuluh data. Emosi marah
penuh
pada
mengundang
seseorang
yaitu
apabila
dengan
konflik
rasa
sehingga
simpati
para
seseorang itu merasa direndahkan,
pembaca dan melalui novel ini dapat
dihina, dipojokan dan dipermalukan di
menambah wawasan para pembaca.
depan
keramaian.
Emosi
marah
Selanjutnya, di dalam novel
ditemukan sebanyak delapan belas
Perempuan di Titik Nol karya Nawal
data. Emosi takut merupakan rasa
El-Sadawi terjemahan Amir Sutaarga
tidak nyaman karena adanya tekanan,
dimunculkan segala bentuk ungkapan
seperti takut tidak dapat pekerjaan,
emosi tokoh utama, sesuai dengan
takut melakukan kesalahan. Emosi
aspek yang dikaji yaitu emosi cinta,
takut ditemukan sebanyak tujuh data.
bahagia, marah, takut, dan cemas.
Emosi cemas merupakan rasa tidak
Dalam novel Perempuan di Titik Nol
nyaman terhadap sesuatu yang belum
karya Nawal El-Sadawi terjemahan
Amir Sutaarga ini terdapat lima puluh
psikologi sastra. Dan juga dapat
data emosional yang terdiri dari emosi
membantu
cinta ditemukan sebanyak delapan
memaparkan
data,
emosional pada novel lain.
emosi
bahagia
ditemukan
sebanyak sepuluh data, emosi marah ditemukan sebanyak delapan belas data, emosi takut ditemukan sebanyak tujuh data dan emosi cemas ditemukan sebanyak tujuh data.
Berdasarkan kesimpulan disarankan
penelitian
siswa dalam memahami karya sastra. 2). Guru dan mahasiswa, bagi guru hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam metode pembelajaran sastra terutama dalam pemahaman unsur karya sastra dan kaitannya dengan pemahaman
mahasiswa pengetahuan
emosional. dapat tentang
ungkapan
DAFTAR PUSTAKA Ahadiat, Endut. 2007. Teori dan Apresiasi Kesusteraan. Padang: Bung Hatta University Press.
ini
diharapkan dapat menambah wawasan
ungkapan
analisis
untuk
Ali, Mohammad dan Asrori, Mohammad. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
hal-hal sebagai berikut: hasil
lain
Ahmadi, Abu dan Widodo, Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
B. SARAN
1).Siswa,
peneliti
Untuk menambah
menganalisis
karya sastra jenis prosa, khususnya ungkapan emosional. 3). Penelitian lain, dengan adanya karya tulis ini dapat dijadikan acuan untuk menambah wawasan tentang
Atmazaki. 2007. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang: Universitas Negeri Padang Perss. Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguisti: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. Edwar, Amelia. 2010. “Ungkapan Emosional tokoh-tokoh dalam novel Sianak Kampung”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta. El-Sadawi, Nawal. 2014. Perempuan di Titik Nol. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Kurniawan, Heru. 2012. Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.
Semi, M. Atar. 2008. Stilistika Sastra. Padang: UNP Press. Sunarto dan Hartono, Agung. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Thahar, Harris Efendi. 2008. Menuslis Kreaktif. Padang: UNP Press Padang.
Widjojoko dan Hidayat, Endang. 2006. Teori Kesusteraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yudha, Nicky Prima. 2011. “ Aspek Emosi dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazzy”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.