Eliminasi Gugur Bunga dan Buah Tanaman Kakao Theobroma cacao) dengan Suplay Hormon Auxin Muhammad Yusuf Idris Universitas Andi Djemma ABSTRAK Untuk mengkaji lebih dalam factor gugurnya bunga dan buah tanaman kakao, serta untuk mengetahui pengaruh suplai hormone terhadap tingkat keberhasilan pembentukan bunga dan buah tanaman kakao, dengan pemberian hormon auxin. Efek pemberian suplai hormon auxin terhadap tanaman kakao dapat meningkatkan keberhasilan pembentukan bunga dan buah tanaman kakao, dengan perlakuan hormon auxin, B0 = tanpa auxin, B1 = dengan NAA, B2 = dengan IAA, B3 = dengan IBA. Setiap perlakuan di ulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 12 petak percobaan dengan setiap petak percobaan terdapat 5 tanaman sehingga terdapat 60 tanaman dalam 12 petak. Penyemprotan di lakukan pada bagian bantalan tanaman (tempat unculnya bunga dan buah) serta daun, dimana penyemprotan di lakukan antara pukul 06-10 pagi. Pengamatan dilakukan setiap minggu dimulai sejak penyemprotan perdana, dengan mengamati tingkat ketahanan bunga, terbentuknya buah dan panjang buah, selama tiga kali pengamatan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa suplai (bantuan) hormon dalam rangka ketahanan bunga dan suksesi pembentukan buah pada tanaman kakao (Theobroma cacao) menunjukkan hasil yang terbaik, khususnya pada perlakuan jenis auxin. NAA dengan ukuran 10 ppm memperlihatkan hasil yang terbaik untuk ketahanan bunga, suksesi pembentukan buah dan ukuran buah muda. Kata kunci : Eliminasi, Gugur bunga, Gugur buah, hormon auxin dan Tanaman kakao
dalam usaha tani, yang berdampak semakin
PENDAHULUAN Kakao
merupakan
komoditi
unggulan Indonesia, khususnya Sulawesi
menurunnya
gairah
petani
dalam
membudidayakan tanaman kakao.
Selatan, komoditi ini merupakan tanaman
Salah
satu
penyebab
turunnya
bernilai ekonomi sangat tinggi dan mampu
produksi tanaman kakao adalah akibat efek
menambah devisa negara setelah sektor
fisiologi gugurnya bunga dan buah yang
migas,
masih muda pada tanaman kakao.
Namun saat ini terjadi penurunan
kualitas maupun kuantitas biji kakao yang
Gugur bunga dan buah merupakan
berpengaruh pada anjloknya harga kakao
konsekuensi fisiologi yang memberikan
Indonesia di pasar dunia.
Kuantitas biji
kerugian yang sangat besar dalam usaha tani
kakao dipengaruhi oleh beberapa faktor
tanaman kakao. Kerugian di tingkat petani
diantaranya adalah turunya produksi buah
akibat
gugur
buah
dapat
menurunkan
produksi
sekitar 45 %, bahkan untuk
lebih lanjut proses jatuhnya buah pada
tanaman yang telah berusia diatas 20 tahun
tanaman kakao yang terdapat korelasi
penurunan produksi dapat mencapai 85 %.
dengan gejolak fisiologis hormon pada
Kejadian dan gejala ini ada yang
tanaman kakao, dikarenakan sifat tanaman
meng-identifikasikan akibat serangan hama
kakao yang tidak berhenti menghasilkan
dan penyakit, namun peneliti mencoba
bunga dan buah, sehingga terbatasnya
mengamati proses gugurnya buah dari sudut
energy termasuk hormone auxin.
pandang yang lain, dimana sifat fisiologi
1.1.
kakao menghasilkan bunga dan buah secara
Perumusan Masalah Berdasarka
uraian
pada
latar
terus menerus, sehingga memerlukan energy
belakang, maka perumusan masalah sebagai
yang lebih.
berikut :
Sedangkan energi tersebut dalam
1. Salah
satu
penyebab
turunnya
keadaan terbatas, energy tersebut berupa
produksi tanaman kakao adalah akibat
hormon (auxin). Hormon merupakan energy
efek fisiologi gugurnya bunga dan
terbatas
buah yang masih muda pada tanaman
namun
wajib
(esensial)
bagi
pembentukan bunga dan buah tanaman kakao.
kakao. 2. Proses jatuhnya buah pada tanaman
Dalam situasi energy yang sangat terbatas
jumlahnya,
kakao yang terdapat korelasi dengan
sedangkan
gejolak
fisiologi
hormone
pada
pemanfaatan/kebutuhan yang sangat besar
tanaman kakao, dikarenakan sifat
serta berlangsung terus menerus, akan
tanaman kakao yang tidak berhenti
terjadi kompetisi energy dari bunga dan
menghasilkan
buah dalam satu tanaman.
sehingga terbatasnya energy termasuk
Situasi gejolak hormonal ini, juga secara
fisiologi
akan
mengakibatkan
terbentuk kallus pada bantalan bunga/buah
bunga
dan
buah,
hormon auxin. 1.2.
Hipotesis Efek
pemberian
suplai
hormon
tanaman
kakao
dapat
muda yang kemudian menghambat aliran
terhadap
energy, akhirnya buah menjadi layu, dan
meningkatkan keberhasilan pembentukan
gugur dengan sendirinya.
bunga dan buah tanaman kakao.
Berangkat dari uraian tersebut di atas mendorong peneliti untuk melakukan kajian
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Desa
lokasi serta tanaman yang akan
Bolong, Kecamatan Walenrang, Kabupaten
diteliti,
Luwu, pada bulan Juli sampai dengan
pembersihan lahan agar pekerjaan
Oktober 2011.
penelitian lebih lancar dan nyaman. - Mempersiapkan
Bahan dan Alat Bahan yang dipergunakan dalam
masing-masing 10 ppm, sedangkan alat yang adalah
hands
itu
dilakukan
preparat
berupa
hormone IBA, IAA, NAA masing-
penelitian ini adalah NAA, IAA, IBA
dipergunakan
selain
masing 10 ppm. - Penyemprotan
dilakukan
pada
sprayer,
tanaman setiap minggu selama 3 kali
timbangan elektrik, gelas ukur, tabung
pengamatan, dimana penyemprotan
reaksi, ember baskom, dan alat tulis
dimulai setelah bunga mekar. - Penyemprotan
menulis. Metode Penelitian
bada
bagian bantalan (tempat munculnya
Penelitian ini dilakukan, dengan
bunga dan buah) serta daun, dimana
menguji dengan melakukan percobaan yang
penyemprotan
terdiri atas perlakuan :
pukul 6-10 pagi.
dilakukan
antara
B0
= tanpa Auxin
B1
= dengan NAA
dimulai sejak penyemprotan perdana,
B2
= dengan IAA
dengan mengamati tingkat ketahanan
B3
= dengan IBA
bunga,
- Pengamatan dilakukan setiap minggu
Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga
dilakukan
kali
sehingga
terdapat
12
terbentuknya
panjang
petak
buah,
selama
HASIL DAN PEMBAHASAN
terdapat 5 tanaman sehingga terdapat 60
Hasil Dari
Pelaksanaan Penelitian
3
dan kali
pengamatan.
percobaan dan setiap petak percobaan
tanaman dalam 12 petak
buah,
Hasil
Pengamatan
dan
pengukuran tingkat ketahanan bunga dan
Dalam pelaksanaan penelitian ini
pembentukan
meliputi kegiatan berupa :
sebagai berikut :
buah
tersebut
diuraikan
- Persiapan tanaman dan pembersihan lahan, pada tahapan ini pekerjaan yang
dilakukan
adalah
memilih
Ketahanan Bunga Hasil Pengamatan ketahanan bunga disajikan dalam tabel dengan mengukur
tingkat
ketahanan
setiap
Dari pengamatan suksesi pembentukan
Hasil pengukuran tanaman
buah tanaman kakao dari minggu I sampai
tersebut dari pengukuran I sampai III
dengan minggu III, untuk lebih jelasnya
disajikan pada tabel 1.a, 1.b dan 1.c.
dapat di lihat pada line chart berikut :
perlakuan.
bunga
dari
Sedangkan rata-rata tingkat ketahan bunga di sajikan pada tabel 2.a
Jumlah Bunga Yang betahan
Hasil Pengamatan Tingkat ketahan Bunga 25 20 15 10 5 0
1
2
3
B0
21
19
10
B1
22
22
19
B2
20
18
13
B3
21
20
15
Gambar 1. Grafik Hasil Pengamatan Tingkat Ketahana Bunga Line Chart menunjukkan hasil bahwa
penghitungan buah yang terbentuk tersebut
perlakuan dengan menggunkan auxin NAA,
dapat dilihat pada tabel 2.b.
menunjukkan tingkat ketahanan bunga yang
Pengamatan
terbaik
pada
tanaman
kakao,
dari
peningkatan
jumlah
buah untuk perlakuan auxin NAA (B1),
pengukuran I sampai III dibandingkan IAA,
memperlihatkan
IBA, dan Kontrol (B0).
dibandingkan IAA (B2), IBA (B3), Kontrol (B0).
Pengamatan
suksesi
pembentukan buah disajikan dalam tabel dengan
menghitung
buah,
yang
terbaik dan
IAA dan IBA untuk
pengamatan suksesi pembentukan buah
Suksesi Pembentukan Buah Hasil
hasil
hasil
memperlihatkan
hasil
yang
sama,
hal
tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
Rata-rata Jumlah Buah Yang Terbentuk 4 3,5
Jumlah Buah
3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 Series1
B0
B1
B2
B3
1,6
3,4
2,4
2,4
Gambar 2. Histogram Rata-Rata Jumlah Buah Yang Terbentuk Dari
graft
diatas
menunjukkan
dengan mengukur panjang buah, hasil
Pengamatan peningkatan jumlah buah untuk
pengukuran panjang buah yang terbentuk
perlakuan auxin NAA (B1), memperlihatkan
tersebut dapat dilihat pada tabel 2.c.
hasil yang terbaik dibandingkan IAA (B2),
Pengamatan
peningkatan
ukuran
IBA (B3), dan Kontrol (B0). Sedangkan
buah muda untuk perlakuan auxin NAA
antara IAA dan IBA untuk pengamatan
(B1), memperlihatkan hasil yang terbaik
suksesi pembentukan buah memperlihatkan
dibandingkan IAA (B2), IBA (B3), dan
hasil yang sama, berbeda pada control (B0).
Kontrol (B0). Untuk pengamatan panjang
Panjang buah
buah tersebut dapat dilihat pada grafik
Hasil
Pengamatan
pengukuran
panjang buah muda disajikan dalam tabel
berikut :
Rata-rata Panjang Buah Muda 0,8 0,7
Panjang Buah
0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 Series1
B0
B1
B2
B3
0,4
0,68
0,64
0,56
Gambar 3. Histogram Rata-Rata Panjang Buah Muda Dari
Pengamatan
pengaruh
Ketahanan Bunga
peningkatan ukuran buah muda untuk
Berdasarkan pengamatan yang pada
perlakuan auxin NAA (B1), memperlihatkan
tabel
hasil
bila
perlakuan dengan menggunkan auxin NAA,
dibandingkan IAA (B2), IBA (B3), tidak
menunjukkan tingkat ketahanan bunga yang
menunjukkan hasil yang signifikan. Namun
terbaik
selisih keduanya menunjukkan perbedaan
pengukuran I sampai III dibandingkan IAA,
yang tidak signifikan, kecuali pada control
IBA, dan Kontrol (B0).
yang
menunjukkan
terbaik,
meskipun
perbedaan
dengan
2.a
menunjukkan
pada
tanpa
hasil
tanaman
kakao,
bahwa
dari
Efek fisiologi gugurnya bunga pada
perlakuan auksin.
tanaman kakao, dapat disimpulkan akibat
5.1.
penurunan jumlah hormone sampai kebunga
Pembahasan Hasil
Percobaan
menunjukkan
yang
berakibat
gugurnya
bunga
yang
bahwa pemberian berbagai jenis auksin
merupakan konsekuensi fisiologi dimana
berpengaruh
komponen
sifat fisiologi kakao menghasilkan bunga
generative tanaman kakao, yakni ketahanan
dan buah secara terus menerus, sehingga
bunga
memerlukan energy yang lebih, khususnya
dan
baik
suksesi
terhadap
pembetukan
buah.
Tanaman kakao, ( Tabel Lampiran: 1.a, 1.b,
hormone.
1.c, 2.a dan 2.b ).
terbatas
Dimana namun
merupakan
wajib
(esensial)
energy bagi
pembentukan bunga dan buah tanaman
kakao.
Sehingga dengan adanya bantuan
suplai
hormone
memberikan
khususnya
efikasi
positif
NAA terhadap
ketahanan bunga terhadap pengguguran.
Situasi gejolak hormonal ini secara fisiologi akan mengakibatkan
terbentuk
kallus pada bantalan bunga/buah muda yang kemudian
menghambat
aliran
energy,
akhirnya buah menjadi layu, dan gugur dengan sendirinya.
Suksesi Pembentukan Buah Hasil
Pengamatan
suksesi
penambahan
Maka dengan adanya
bantuan
hormone
berupa
pembentukan buah disajikan dalam tabel
Auksin, maka akan membantu suksesi
dengan
pembantukan buah tanaman kakao.
menghitung
buah,
hasil
penghitungan buah yang terbentuk tersebut dapat
dilihat
pada
tabel
2.b.
Panjang Buah Muda
Dari
Berdasarkan
hasil
Pengamatan
pengamatan peningkatan jumlah buah untuk
pengukuran panjang buah muda disajikan
perlakuan auxin NAA (B1), memperlihatkan
dalam tabel 2.c, menunjukkan pengaruh
hasil yang terbaik dibandingkan IAA (B2),
peningkatan ukuran buah muda untuk
IBA (B3), dan Kontrol (B0). Sedangkan
perlakuan auxin NAA (B1), memperlihatkan
antara IAA dan IBA untuk pengamatan
hasil
suksesi pembentukan buah memperlihatkan
dibandingkan IAA (B2), IBA (B3), tidak
hasil yang sama, berbeda pada control (B0).
menunjukkan hasil yang signifikan. Namun
Menurut Berkurangnya
Rismunandar, atau
tidak
yang
terbaik,
meskipun
bila
1988.
selisih keduanya menunjukkan perbedaan
dihasilkannya
yang tidak signifikan, kecuali pada control
auxin oleh endosperm dapat ,mengakibatkan
menunjukkan
pembentukan jaringan sel yang terletak
perlakuan auksin.
antara
dasar tangkai buah dan bagian
yang sangat terbatas jumlahnya, sedangkan
cabang/ranting sehingga menjadi lapisan
pemanfaatan/kebutuhan yang sangat besar
pemisah antara kedua bagian tersebut.
serta berlangsung terus menerus, akan
Dengan
terjadi kompetisi energy khususnya auksin
terbentuknya
bagian
pemisah
perbedaan
dengan
tanpa
Dalam situasi energy
tersebut, maka hubungan fisiologis antara
terhadap
bunga dan buah dalam satu
cabang/ranting dan buah akan terputus.
tanaman.
Akibatnya, buah akan kerdil bahkan akan
menunjukkan pada proses pembesaran buah
mati dengan sendirinya.
tidak dipengaruhi oleh hormone secara
Namun
pada
taraf
spesifik pada kelompok jenis auksin.
ini
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan Hasil percobaan menunjukkan bahwa suplay (bantuan) hormon dalam rangka ketahanan bunga dan suksesi pembentukan
Anonimous, 2003, Budidaya Kakao, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
buah pada tanaman kakao menunjukkan hasil yang baik, khususnya pada perlakuan jenis Auksin. NAA
dengan
ukuran
10
ppm
memperlihatkan hasil yang terbaik untuk ketahanan bunga, suksesi pembentukan buah dan ukuran buah muda.
Meskipun pada
Pengamatan suksesi pembentukan buah dan panjang buah tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok antara ketiga jenis kelompok
Saran. Dalam mengembangkan usaha tani tanaman
kakao,
untuk
mengantisipasi terjadinya gugur bunga dan buah
akibat
gejolak
hormonal,
maka
disarankan untuk menggunakan hormon kelompok jenis auksin khususnya NAA 10 ppm.
Selain itu masih perlu dilakukan
pengujian yang lebih mendalam lagi dengan perlakuan beberapa terhadap
ketahanan
Audus, L.J. 1940. Growth Substance. London : Leonard Hill Ltd. London Livy, 1985.
Budidaya Anggrek, Penebar Swadaya. Jakarta
Noble, Mary, 1953. You can Grow Orchids. Mary Noble. Florida Rismunandar, 1988. Hormon Tanaman dan Ternak, Penebar Swadaya. Jakarta
auksin (NAA, IAA dan IBA).
budidaya
Anonimous, 1995. Menjadikan buah lebih manis, Redaksi Trubus, Penebar Swadaya, Jakarta
konsentrasi
Auksin
bunga
terhadap
penguguran dan suksesi pembentukan buah.