Kakao (Theobroma cacao)
JENIS DAN MANFAAT TANAMAN KAKAO
enis kakao iollo (Criollo Amerika Tengah dan Amerika Selatan) biji kakao bermutu sangat baik kakao mulia, fine vour cocoa, choiced cocoa atau edel cocoa. rastero biji kakao bermutu sedang ordinary coa atau bulk cocoa. nitario yang merupakan hibrida alami dari Criollo n Forastero sehingga menghasilkan biji kakao yang pat termasuk fine flavour cocoa atau bulk cocoa. nis Trinitario yang banyak ditanam di Indonesia
nfaat
pengobatan telah dipraktekan ak abad ke-15 (meredakan demam, ak nafas dan lemah jantung). Abad 16-20, lebih dari 300 resep obat ng dibuat dengan menggunakan han kakao. peranan penting konsisten yaitu : tuk melangsingkan berat tubuh. enstimulasi system syaraf pasien ng lemah dan sangat letih. mperbaiki pencernaan di perut, nstimulasi fungsi ginjal dan mperbaiki fungsi usus besar.
kao: salah satu komoditas andalan konomian Indonesia adaan iklim dan tanah cukup optimum: rpotensi besar donesia mrpk produsen ke-3 terbesar ngsa pasar produk kakao dan cokelat ngkat rbaikan mutu & pengolahan (ekspor, industri ) oming pengembangan kakao 25 tahun terakhir nsumsi olah meningkat terus oduksi juga harus meningkat nyak tanaman tua (+ 30 % total areal)
Propinsi No
Tahun 1999
1
Nangro Aceh D
2
Sumatera Utara
3
2000
2001
2002
2003*)
Pertunbuhan2003 0ver 2002 (%)
3.595
10.642
10.634
12.615
12.668
0,42
42.219
45.718
49.556
49.690
49.775
0,17
Sumatera Barat
4.628
4.865
7.332
7.481
7.523
0,56
4
Riau
4.754
2.678
1.113
1.135
1.168
2,91
5
Jambi
603
232
622
619
639
3,23
6
Sumatera Selatam
177
72
139
135
147
8,89
7
Bangka Belitung
-
47
53
44
44
0,00
8
Bengkulu
1.063
1.821
2.121
2.977
3.027
1,68
9
Lampung
5.684
6.217
9.842
10.962
11.040
0,71
11
Jawa Barat
5.890
3.649
4.220
3.620
3.735
3,18
12
Banten
-
804
996
1.473
1.510
2,51
13
Jawa Tengah
1.880
1.089
2.151
2.336
2.378
1,80
14
DI. Yogyakarta
131
255
255
320
331
3,44
15
Jawa Timur
14.802
14.618
15.332
15.364
15.430
0,43
16
Bali
3.440
4.424
4.818
5.388
5.534
2,71
17
NusaTenggara Barat
527
579
781
1.544
1.666
7,21
18
NusaTenggaraTimur
14.925
4.495
5.323
6.097
6.119
0,36
19
Kalimantan Barat
1.513
1.246
1.626
1.903
1.926
1,21
20
Kalimantan Tengah
117
44
9
11
12
9,09
21
Kalimantan Selatan
229
201
121
129
135
4,65
22
Kalimantan Timur
12.254
12.247
21.214
21.888
21.908
0,09
23
Sulawesi Utara
1.568
2.376
1.060
1.488
1.504
1,08
24
Gorontalo
-
251
1.254
1.561
1.588
1,73
25
Sulawesi Tengah
73.533
60.453
56.825
59.294
59.358
0,11
26
Sulawesi Selatan
120.659
151.630
225.289
232.850
232.919
0,03
abel 2. Perkembangan luas area dan produksi kakao di Indonesia tahun 1990-2002 Produksi (ton ha-1)
Luas area (ha)
ahun
Perkebu nan rakyat
Perkebu nan besar negara
Perkebu nan besar swasta
1
2
3
4
990
252.237
57.600
991
299.988
992
Jumlah
Perkebu nan rakyat
Perkebu nan besar negara
Perkebu nan besar swasta
Jumlah
5
6
7
8
9
47.653
357.490
97.418
27.016
19.913
142.347
64.406
79.658
444.062
119.284
35.463
20.152
174.899
352.911
62.437
81.658
496.006
145.563
35.993
25.591
207.147
993
376.636
65.525
93.124
535.285
187.529
40.638
29.892
258.059
994
415.522
69.760
111.729
597.011
198.001
42.086
29.894
269.981
995
428.614
66.021
107.484
602.119
231.992
40.933
31.941
304.866
996
488.815
63.025
103.491
655.331
304.013
36.456
33.530
373.999
997
380.811
62.455
85.791
529.057
263.846
35.644
30.729
330.219
998
436.576
58.261
77.716
572.553
368.887
46.307
32.733
448.927
999
534.670
59.990
73.055
667.715
304.549
37.064
25.826
367.475
000
641.133
52.690
56.094
749.917
363.628
34.790
22.724
421.142
Tabel 3 Perkembangan produksi kakao di beberapa negara tahun 1830-2000 Produksi (000 ton) Negara 1830
1850
1900
1950
1970
2000
Ekuator
4,9
5,5
23
32
60
78
Venezuela
4,4
5,4
9
17
18
-
Brasil
2,9
3,5
18
153
179
130
Trinidad
0,8
1,7
12
9
4
-
Sao Tome
-
-
17
8
10
-
Ghana
-
-
1
262
386
447
Nigeria
-
-
-
110
303
157
Pantai Gading
-
-
-
56
177
1.252
Kamerun
-
-
-
47
110
117
Indonesia
-
-
-
-
-
419
PRODUKSI KAKAO DUNIA
Produksi dunia
2.814.600 ton
Afrika
1.913.400 ton
Asia & Oseania
Indonesia
479.400 ton 385.000 ton)
Malaysia
35.000 ton)
Papua NG
38.800 ton)
Amerika Latin
421.800 ton
Tabel 4. Konsumsi biji kakao dunia tahun 1900-2000 Tahun
Konsumsi (000 ton)
1900
103
1910
206
1920
382
1930
495
1940
711
1950
793
1960
941
1970
1.357
1980
1.573
1990
2.207
ERKAKAOAN DUNIA
KONSUMSI DUNIA NSUMSI PER KAPITA .530 kg/org .967 kg/org (Cina, India & Indonesia tidak dihitung)
NSUMSI PER WILAYAH pa .868 kg/org (Swis 10.6; Portugal 1.5) erika .197 kg/org (AS 4.9; Brazil 0.9) a & Oseania .106 kg/org (Jepang 1.9; Australia 6.4) ika
RINDINGS (KONSUMSI-OLAH) DUNIA
Konsumsi-olah dunia
Amerika Latin
Europa
3.052.800 ton 837.100 ton 1.195.600 ton
Eropa Timur & Rusia
189.500 ton
Afrika
419.000 ton
Asia & Oseania
411.700 ton
Indonesia
83.000 ton)
Malaysia
125.000 ton)
Tabel 4. Ekspor dan import kakao Indonesia tahun 1990 - 2000 Tahun
Ekspor
Impor
Volume (ton)
Volume *)(ton)
Nilai (000 US$)
Volume (ton)
Volume *) (ton)
Nilai (000 US$)
1
2
3
4
5
6
7
1990
119.725
118.192
127.091
640
305
1.664
1991
145.217
146.068
149.918
1.054
875
1.026
1992
176.001
180.099
158.835
1.780
1.415
3.492
1993
228.799
234.594
210.934
1.641
1.099
5.220
1994
231.168
237.888
279.930
2.438
2.044
6.044
1995
233.593
240.632
309.328
3.588
2.491
8.478
1996
322.858
332.292
373.927
4.262
2.902
9.765
1997
265.949
274.526
419.066
6.410
6.073
9.981
1998
334.807
276.879
502.906
7.709
4.349
13.046
1999
419.874
330.404
423.273
11.840
7.796
15.699
I. STRATGI PENGEMBANGAN KAKAO
ASA DEPAN KAKAO NASIONAL Booming perkembangan kakao sejak awal 1980-an, saat ini areal telah lebih dari 900 ribu ha Laju pertambahan areal selama 20 thn terakhir 38.000 ha/th. Tanaman tua (>25 tahun) LEBIH DARI 300 ribu ha Laju kenaikan produksi selama 20 thn terakhir 25 ton/th dan laju ini relatif konstan
Penurunan produksi yang drastis dapat terjadi bila tidak ada penanganan khusus terhadap tanaman tua
MASALAH UTAMA
. Produktivitas aktual masih rendah
. Serangan PBK & VSD
. Kualitas biji rendah
SEJARAH DAN MORFOLOGI KAKAO
an-hutan tropis di Amerika Tengah + erika Selatan bagian utara. u Indian Maya dan suku Astek (Aztec) ngusahakan tanaman kakao sebagai an makanan dan minuman nyol datang tahun 1519 suku Astek g dikenal sebagai penanam yang ngusahakan tanaman kakao. un 1525 orang-orang Spanyol nanam kakao di Trinidad. anda juga tercatat sebagai penanam ao di Asia. genalan pertama kakao pada orangng Eropa pada tahun 1528. ndonesia, tanaman kakao diperkenalkan h orang Spanyol pada tahun 1560 di ahasa, Sulawesi. por dari Manado ke Manila mulai tahun 5 hingga 1838 sebanyak 92 ton.
1.2 Morfologi Tanaman Kakao
Batang dan Cabang naman kakao bersifat morfisme (dua bentuk tunas getatif). s tumbuh ke atas ortotrop nas air (wiwilan /chupon). s tumbuh ke samping giotrop ( cabang kipas / fan).
man kakao yang tumbuh dari biji, setelah mencapai ggi 0.9-1.5m akan berhenti tumbuh dan membentuk ket (jorquette) tempat percabangan dari pola rcabangan ortotrop ke plagiotrop dan khas hanya da tanaman kakao. et didahului dengan berhentiya pertumbuhan tunas otrop karena ruas-ruasnya tidak memanjang. a ujung tunas tersebut, stipula (semacam sisik pada ncup bunga) dan kuncup ketiak daun serta tunas un tidak berkembang. buh 3-6 cabang yang arah pertumbuhannya ndong ke samping membentuk sudut 0-60° dengan ah horizontal. Cabang-cabang itu disebut dengan bang primer (cabang plagiotrop) Pada cabang mer tersebut kemudian tumbuh cabang-cabang
aun sme ortotrop, tangkai daun 7.5-10 cm, giotrop 2.5 cm, berbentuk silinder bersisik halus. a dua persendian (articulation) yang etak pada pangkal dan ujung daun. gan persendian ini daun kakao mpu bergerak sesuai dengan arah angnya sinar matahari. helai daun bulat memanjang ongus), ujung daun meruncing uminatus), dan pangkal daun runcing utus). an tulang daun menyirip dan tulang n menonjol ke permukaan bawah ai daun. Tepi daun rata, daging daun tetapi kuat seperti perkamen. Warna n dewasa hijau tua bergantung pada varnya. Panjang daun dewasa bisa
unga sifat kauliflori (bunga tumbuh dan kembang dari bekas ketiak daun a batang dan cabang). mpat tumbuh bunga tersebut semakin a semakin membesar dan menebal u biasa disebut dengan bantalan ga (cushion). nga kakao memiliki rumus C5A5+5G(5) bunga disusun oleh 5 n kelopak yang bebas satu sama , 5 daun mahkota, 10 tangkai sari g tersusun dalam 2 lingkaran dan sing-masing terdiri dari 5 tangkai sari pi hanya 1 lingkaran yang fertile, dan aun buah yang bersatu. nga kakao berwarna putih, ungu atau merahan. Warna yang kuat terdapat a benang sari dan daun mahkota.
Buah a buah kakao sangat agam, dasarnya dua macam rna. Buah muda berwarna u atau hijau agak putih sak akan berwarna kuning. ah muda berwarna merah, ga. buah memiliki 10 alur dalam n dangkal yang letaknya selang-seling pada tipe Criollo n Trinitario alur buah kelihatan s. Kulit buahnya tebal tetapi ak dan permukaaanya kasar. baliknya pada tipe Forastero,
Biji. ersusun dalam lima baris engelilingi poros buah -50 butir perbuah. erbungkus oleh daging ah (pulpa) warna putih, sanya asam manis dan uga mengandung zat nghambat perkecambahan. sebelah dalam daging buah dapat kulit biji (testa) yang embungkus dua kotiledon
SYARAT PERTUMBUHAN
klim Wilayah penanaman pada 10o LU s/d 10o LS distribusi curah hujan dan umlah penyinaran matahari sepanjang tahun. Areal penanaman yang ideal : daerah dg curah hujan 1.100-3.000 mm/tahun. Suhu udara ideal adalah 30-32oC maks.) dan 18-21o C (minim). Iklim di ndonesia, suhu udara 25–26oC merupakan suhu udara rata-rata ahunan tanpa faktor pembatas. Cahaya matahari yang banyak menyoroti tanaman kakao akan menyebabkan lilit batang kecil, daun
dia Tanam da tanah yang didominasi oleh neral liat smektit dan berturutut diikuti oleh tanah yang ngandung khlorit, kaolinit dan oisit. mbuh dengan baik pada tanah ng memiliki keasaman (pH) 6 (≥ 8s/d≤ 4) tanah yang mempengaruhi aerasi am rangka pertumbuhan dan apan hara. Kedalam air tanah nimal 3 m. miringan lahan sangat nentukan kedalaman air tanah. mbuatan teras pada lahan miring % dan 25% masing-masing dengan ar minimal 1 m dan 1,5 m. dangkan lahan yang miring > 40% baiknya tidak ditanami kakao.
TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan nyakan tanaman kakao lebih sering kukan dengan cara generatif karena t dihasilkan dalam waktu yang cepat n jumlah yang banyak. Persyaratan Benih bentuk normal, sehat dan masak di hon warna kuning, jika diguncang bul suara dan jika diketuk dengan gan timbul gema. yang baik harus memenuhi persyaratan: tumbuhan bibit normal, yaitu tidak dil dan tidak terlalu jagur. bas hama dan penyakit serta kerusakan
Penyiapan Benih potong membujur benih bagian tengah diambil 20-25. an lendir buah direndam dengan fungisida. ijemur di bawah sinar matahari. ang baik memiliki daya kecambah sedikitnya 80%.
Teknik Penyemaian Benih um pasir bedengan persemaian dibersihkan Ukuran bedengan 1,2 x 1,5 m panjang 10m dan tinggi 10 cm arah utara-selatan. bedengan dicangkul 30 cm dirapikan lapisan pasir 5-10 cm, tepi bedengan ri dinding penahan dari kayu/batu bata. an diberi naungan ( daun alang-alang, kelapa/tebu) tinggi atap di sisi Timur 1,5 an di sisi Barat 1,2 m. icelup ke dalam formalin 2,5% selama 10 menit dibenamkan (mata benih akkan di bagian bawah) ke dalam lapisan pasir sedalam 1/3 bagian dengan jarak m 2,5 x 5 cm. isiram setiap hari selanjutnya dua kali sehari, disemprot insektisida jika perlu. um karung goni batu bata (1 lapis)+ kr goni rangkap + kr goni tipis (tutup) dicelup fungisida Dithane M 45 0,2% x 3 cm 1200 benih/ kr goni
Pemeliharaan pembibitan uran tanah subur, pupuk kandang dan pasir ( 2:1:1) diayak masukkan ke polybag 20 x 30 cm sampai 1-2 cm dr tepi atas ybag. kecambah kakao (4-5 hr akar lurus) dimasukkan ke dalam ang sedalam telunjuk, lalu lubang ditutup dengan media. ag ditempatkan di lokasi pembibitan dengan jarak 60 cm am pola segitiga sama sisi. ibitan dinaungi oleh pohon pelindung atau dibuat atap dari yaman bambu ibitan disiram dua kali sehari kecuali jika hujan. Bibit upuk setiap 14 hari sampai berumur 3 bulan dengan ZA (2 m/bibit) atau urea (1 gram/bibit) atau NPK (2 gram/bibit). k diberikan pada jarak 5 cm melingkari batang kecuali untuk a yang diberikan dalam bentuk larutan. endalian hama dilakukan dengan penyemprotan insektisida
5 Pemindahan Bibit ur 3 bulan, bibit dalam polybag dipindahkan lapangan dan naungan dikurangi secara rtahap. yang baik untuk ditanam di lapangan umur 5 bulan, tinggi 50-60 cm, daun 20-45 helai dikitnya 4 helai daun tua, diameter batang 8 m dan sehat. gan jarak tanam 3 x 3 m, kebutuhan bibit tuk satu hektar adalah 1250 batang termasuk tuk penyulaman.
Pengolahan Media Tanam Persiapan n perkebunan kakao dapat berasal dari : hutan asli, hutan under, tegalan, bekas tanaman perkebunan atau karangan. Lahan yang miring harus dibuat teras-teras agar ak terjadi erosi. Areal dengan kemiringan 25-60% harus uat teras individu. Pembukaan Lahan penyiapan lahan dapat dengan cara pembersihan selektif n pembersihan total. Alang-alang di tanah tegalan harus ersihkan /dimusnahkan supaya tanaman kakao dan pohon ungan dapat tumbuh baik. Untuk memperlancar mbuangan air, saluran drainase yang secara alami telah ada us dipertahankan dan berfungsi sebagai saluran primer. uran sekunder dan tersier dibangun sesuai dengan keadaan angan. Pengapuran
4 Pemupukan mupukan sebelum bibit ditanam dapat akukan guna untuk merangsang rtumbuhan bibit kakao. Lubang-lubang sebut perlu diberi pupuk dengan pupuk grophos sebanyak 300 gram/lubang atau puk urea sebanyak 200 gram/lubang, pupuk SP sebanyak 100 gram/lubang. Pupuk-pupuk sebut diberikan 2 (dua) minggu sebelum nanaman bibit cokelat, kemudian lubang sebut ditutup kembali dengan tanah atas
knik Penanaman Penentuan Pola Tanaman an kakao mutlak memerlukan pohon pelindung yang ditanam sebagai aman lorong diantara tanaman-tanaman kakao. on pelindung sementara. ini diperlukan untuk melindungi tanaman kakao muda (belum produksi) dari tiupan angin dan sinar matahari. ohon yang dapat ditanam adalah pisang (Musa paradisiaca), turi sbania sp.), Flemingia congesta atau Clotaralia sp. on pelindung tetap ini harus dipertahankan sepanjang hidup tanaman kakao dan berfungsi agai melindungi tanaman kakao yang sudah produktif dari kerusakan r matahari dan menghambat kecepatan angin. ohon yang cocok adalah Lamtoro (Leucena sp.), Sengon Jawa (Albizia ula), Dadap (Erythrina sp.) dan Kelapa (Cocos nucifera) atau pinang nam dengan jarak tanam 6 x 3 m. anam yang diajurkan adalah 3 X 3 m2 dengan kerapatan pohon 1.100 ang pohon/hektar. ni sangat ideal karena nantinya pohon akan membentuk tajuk yang mbang sehingga tanaman tidak akan mudah tumbang.
Pembuatan Lubang Tanam t 2-3 bulan sebelum tanam dengan ukuran: x 40 x 40 cm untuk tanah bertekstur sedang x 60 x 60 cm atau 80 x 80 x 80 cm untuk tanah bertekstur at x 30 x 30 cm untuk tanah bertekstur ringan ng dipupuk dengan Agrophos 300 gram/lubang atau mpuran urea 200 gram/lubang dan SP36 100 gram/lubang. up kembali lubang tanam. Cara Penanaman ybag disayat pada bagian sisi dan bawah, keluarkan bibit n media dalam keadaan utuh. bangi lubang tanam yang telah ditutup lagi tersebut selebar meter polybag. Letakkan bibit sehingga permukaan media ajar dengan tanah. sukkan kembali tanah galian dan padatkan tanah di eliling bibit.
Pemeliharaan Tanaman 1 Penjarangan dan Penyulaman yulaman dilakukan sampai tanaman umur 10 hun. 2 Penyiangan gendalian gulma membabat tanaman ngganggu 50 cm dari pangkal batang atau ngan herbisida sebanyak 1,5-2,0 liter/ha ng dicampur dengan 500-600 liter air. enyiangan yang paling aman mencabut naman pengganggu.
Pemangkasan menjaga/ pencegahan serangan hama atau penyakit, embentuk pohon, memelihara tanaman dan untuk memacu oduksi. emangkasan bentuk se muda. Dilakukan pada saat tanaman berumur 8-12 lan dengan membuang cabang yang lemah dan empertahankan 3-4 cabang yang letaknya merata ke segala ah untuk membentuk jorquette (percabangan) se remaja. Dilakukan pada saat tanaman berumur 18-24 lan dengan membuang cabang primer sejauh 30-60 cm dari quette (percabangan) emangkasan pemeliharaan. buang tunas yang tidak diinginkan, cabang kering, cabang elintang dan ranting yang menyebabkan tanaman terlalu mbun. emangkasan produksi.
mupukan TBM
n)
ZA (g/pohon)
TSP (g/pohon)
KCl Kieserit (g/pohon) (g/pohon)
50
-
-
-
75
50
30
25
100
-
-
-
150
100
70
50
200
-
-
-
ZA (g/pohon)
Urea (g/pohon)
TSP (g/pohon)
KCl (g/pohon)
2 x 100
2 x 50
2 x 50
2 x 50
mupukan TM
n)
Penyiraman raman pohon cokelat dilakukan pada tanaman muda utama tanaman yang tak diberi pohon pelindung. Penyemprotan Pestisida ukan dengan dua tahapan, pertama untuk pencegahan belum diketahui ada hama yang benar-benar menyerang. dar dan jenis pestisida disesuaikan. p kedua adalah usaha pemberantasan hama, selain jenis a kadarnya ditingkatkan. Misal untuk pemberantasan unakan insektisida berbahan aktif seperti Dekametrin (Decis EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), Sipermetrin (Cymbush 5 ), Metomil Nudrin 24 WSC/Lannate 20 L) dan Fenitron rbation 50 EC). Penyerbukan Buatan unga yang muncul hanya 5% yang akan menjadi buah, ningkatan persentase pembuahan dapat dilakukan dengan nyerbukan buatan. Bagian bunga yang mekar digosok denga nga jantan yang telah dipetik sebelumnya, kemudian bunga
8 Rehabilitasi Tanaman Dewasa aman dewasa yang produktivitas mulai enurun tidak ditebang untuk diganti tanaman ru, tetapi direhabilitasi dengan cara 1) okulasi naman dewasa dan 2) sambung samping naman dewasa. Cara yang kedua lebih unggul karena remajaan dapat dilakukan dalam waktu yang bih singkat, murah dan lebih cepat rproduksi. Entres (bahan sambungan) ambil dari kebun entres atau produksi yang ah diseleksi, berupa cabang berwarna hijau,
Hama dan Penyakit Hama nggerek cabang (Zeuzera coffeae) n yang diserang adalah cabang berdiameter 3-5 cm. Gejala: bang mati atau mudah patah. Pengendalian: membuang bang yang terserang, kemudian dengan predator alami: mur Beauveria bassiana. pik penghisap buah kakao (Helopeltis sp.) n yang diserang buah dan daun muda, kuncup bunga. ala: bercak kakao kehitaman berbentuk cekung berukuran mm. Pengendalian: membuang bagian yang terserang. dator: belalang sembah, kepik predator. Selain itu gunakan ektisida Baytroid 50EC, Lannate 25 WP, Sumithion 50 EC, boycid 50 EC, Orthene 75 SP. nggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella Mot.) n yang diserang adalah buah kakao. Gejala: daging buah suk. Pengendalian: membuang dan mengubur buah sisa
tu putih (Planococcus citri.) an yang diserang adalah tunas, bunga, calon buah. jala: timbul tunas tumbuh tidak normal (bengkok). lain itu terlihat pertumbuhan bunga dan calon buah ak normal. Pengendalian: gunakan insektisida rbahan aktif monokrotofas, fosfamidon, karbaril. at kantong (Clania sp., Mahasena sp.) an yang diserang adalah daun dan tunas. Gejala: naman gundul dan kematian pucuk. Pengendalian: ngan parasit Exoresta uadrimaculata, Tricholyga ychidarum . Selain itu gunakan insektisida racun rut, Dipterex dan Thuricide. tu jengkal (Hyposidra talaca.) an yang diserang adalah daun (muda dan tua). jala: habisnya helaian daun, tinggal tulang daun
Penyakit uk buah hitam bab: Phytopthora palmivora . Bagian yang diserang adalah buah. bercak kakao di titik pertemuan tangkai buah dan buah atau ujung h. Gejala pada serangan berat adalah buah diliputi miselium abu-abu utihan. Pengendalian: 1) dengan cara buah yang sakit diambil, 2) angi kelembaban kebun dengan cara pemangkasan, 3) gunakan ktisida dengan bahan aktif Cu: Cupravit 0,3% atau Cobox 0,3% atau ktisida bahan aktif Mankozeb: Dithane M-45 dan Manzate 200 0,3% gan interval 2 minggu. ker batang bab: Phytopthora palmivora. Bagian yang diserang adalah batang. ala: bercak basah berwarna tua pada kulit batang atau cabang, arnya cairan dari batang atau cabang yang akan mengering dan ngeras. Pengendalian: buah yang sakit diambil, kurangi kelembaban un dengan cara pemangkasan. Selain itu gunakan fungisida dengan an aktif Cu: Cupravit 0,3% atau Cobox 0,3%. atau ungisida bahan aktif nkozeb: Dithane M-45 dan Manzate 200 0,3% dengan interval 2 minggu. ian yang sakit dikerok dan diolesi dengan ter/ fungisida. uk buah diplodia bab: Botrydiplodia theobramae (jamur). Bagian yang diserang buah.
scular Steak Dieback (VSD) ebab: Oncobasidium theobromae (jamur). Bagian ng diserang adalah daun, ranting/cabang. Gejala: tik-bintik kecil hijau pada daun terinfeksi dan bentuk tiga bintik kekakaoan, kulit ranting/cabang sar, pucuk mati (dieback). Pengendalian: gunakan it bebas VSD, perhatikan anitasi tanaman, kurangi embaban, tingkatkan intensitas cahaya matahari n perbaiki drainase dan pemupukan. rcak daun, mati ranting dan busuk buah ebab: Colletorichum sp. (jamur). Bagian yang erang adalah daun, ranting, buah. Gejala: bercak krotik pada daun, daun gugur, pucuk mati, buah uda keriput kering (busuk kering). Pengendalian: ningkatan sanitasi, memotong ranting dan buah ng terserang, pemupukan berimbang dan perbaikan
suk buah monilia ebab: Monilia roreri (jamur). Bagian yang diserang buah da. a: benjolan dan warna belang pada buah berukuran 8-10 , penumpukan lendir di dalam rongga buah, dinding buah ngeras. endalian: menurunkan kelembaban udara dan tanah, mbuang buah rusak. Kemudian gunakan fungisida dengan han aktif Cu: Cobox 0,3%, Cupravit 0,3 % selama 3-4 nggu. nyakit akar ebab: Rosellinia arcuata R bumnodes, Rigidoporus liginosus, noderma pseudoerrum, Fomes lamaoensis (jamur). Bagian ng diserang adalah akar. a: daun menguning dan layu, pada leher akar/pangkal ang terdapat miselium. endalian: pembuatan parit isolasi di sekitar tanaman serang, pemusnahan tanaman sakit. Kemudian oleskan
Panen Ciri dan Umur Panen kakao bisa dipenen apabila perubahan warna kulit dan elah fase pembuahan sampai menjadi buah dan matang a 5 bulan. Ciri-ciri buah akan dipanen adalah warna kuning da alur buah; warna kuning pada alur buah dan punggung r buah; warna kuning pada seluruh permukaan buah dan rna kuning tua pada punggung permukaan buah. o masak pohon dicirikan dengan perubahan warna buah: rna buah sebelum masak hijau, setelah masak alur buah njadi kuning. rna buah sebelum masak merah tua, warna buah setelah sak merah muda, jingga, kuning. akan masak pada waktu 5,5 bulan (di dataran rendah) atau ulan (di dataran tinggi) setelah penyerbukan. Pemetikan ah dilakukan pada buah yang tepat masak. Kadar gula buah
Cara Panen akan pisau tajam, bila letak buah tinggi, pisau disambung ngan bambu. Cara pemetikannya, jangan sampai melukai ang yang ditumbuhi buah. Pemetikan kakao hendaknya kukan hanya dengan memotong tangkai buah tepat atang/cabang yang ditumbuhi buah. Hal tersebut agar tidak nghalangi pembungaan pada periode berikutnya. tikan berada di bawah pengawasan mandor yang ngawasi 20 orang per hari. Seorang pemetik dapat memetik ao sebanyak 1.500 buah per hari. Buah matang dengan padatan cukup tinggi dipanen dengan sistem 6/7 artinya ah di areal tersebut dipetik enam hari dalam 7 hari. Jika padatan buah matang rendah, dipanen dengan sistem 7/14. Periode Panen n dilakukan 7-14 hari sekali. Selama panen jangan melukai ang/cabang yang ditumbuhi buah karena bunga tidak dapat mbuh lagi di tempat tersebut pada periode berbunga anjutnya.
Pascapanen Pengumpulan h yang telah dipanen dikumpulkan dan elompokkan menurut kelas kematangan. mecahan kulit dengan menggunakan kayu bulat ng keras.
Penyortiran/pengelompokkan akao kering dibersihkan dari kotoran dan elompokkan berdasarkan mutunya:
utu A: 100 gram biji terdapat 90-100 butir biji utu B: 100 gram biji terdapat 100-110 butir biji utu C: 100 gram biji terdapat 110-120 butir biji.
3 Penyimpanan kakao basah diperam (difermentasi) elama 6 hari di dalam kotak kayu tebal ang dilapisi aluminium dan bagian awahnya diberi lubang-lubang kecil engan cara sebagai berikut: umpukkan biji di dalam kotak dengan nggi tumpukan tidak lebih dari 75 cm. utup dengan karung goni atau daun sang.
4 Pengemasan dan Pengangkutan biji kakao yang kering dimasukan dalam rung goni (60 kilogram) disimpan dalam dang yang bersih, kering dan berfentilasi ng baik (<= 6 bln) diperiksa 3 bln sekali mur atau hama biji kakao. era bisa dijual dan diangkut menggunakan k dan sebagainya. 5 Penanganan Lain elah diperam, biji dicuci agar mengkilap (biji kao jenis Bulk tidak dicuci) setelah itu
Tugas :
Mengumpulkan hasil penelitian tentang budidaya dan pasca panen kakao dengan diberi ulasan.
Selamat belajar sukses selalu