EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Siti Ma’rifah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Talk Write (TTW) lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) pada pokok bahasan bilangan bulat kelas VII semester I SMP Negeri 4 Kebumen tahun pelajaran 2014/2015. Populasi adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kebumen. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Sampel adalah kelas VII G sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas VII H sebagai kelas eksperimen 2. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi dan tes. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji keseimbangan, dan uji hipotesis menggunakan uji t satu pihak yaitu pihak kanan. Rata-rata nilai kelas eksperimen 1 82,344, kelas eksperimen 2 72,344. Hasil pengolahan data diperoleh 3,142 dengan 0,05, 1,669, maka ditolak, artinya prestasi belajar siswa dengan menggunakan karena Nilai model pembelajaran kooperatif TTW lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS pada pokok bahasan bilangan bulat kelas VII semester I SMP Negeri 4 Kebumen tahun pelajaran 2014/2015
Kata kunci: TTW, TPS, prestasi belajar PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu sarana serta wahana strategis dalam upaya meningkatkan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dapat menciptakan atau menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain. Oleh karena itu pendidikan harus mendapatkan perhatian khusus serta penanganan yang sangat serius. Salah satu tindakannya adalah dengan meningkatkan kemampuan penguasaan matematika. Dalam pembelajaran matematika masih banyak siswa yang menganggap pelajaran matematika sukar untuk dipelajari. Selain itu siswa juga cepat merasa bosan dengan pembelajaran yang monoton sehingga mengakibatkan siswa cenderung tidak menyukai matematika. Akhirnya siswa hanya menghafalkan materi ketika akan menghadapi ujian. Hal ini yang menyebabkan sering terjadinya kesalahan dalam pemahaman konsep matematika.
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Think Talk Write dan Think Pair Share Terhadap Prestasi Belajar Siswa
93
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SMP Negeri 4 Kebumen diperoleh bahwa prestasi belajar siswa pada pokok bahasan bilangan bulat masih rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian pada pokok bahasan bilangan bulat tahun pelajaran 2013/2014 yaitu 69 dengan kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan adalah 75. Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut mungkin disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang digunakan selama ini kurang tepat. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dapat digunakan model pembelajaran kooperatif yang nantinya diharapkan siswa dapat secara aktif mengemukakan pendapat dan saling bekerja sama antar anggota kelompok. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif TTW (Miftahul Huda, 2013: 218) dan TPS (Trianto, 2013: 81). Model pembelajaran kooperatif TTW dan TPS merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa saling bekerjasama antar anggota kelompok untuk mencapai tujuan belajar bersama. Kedua model tersebut memiliki kesamaan yaitu pada tahap think (berpikir) secara mandiri. Pada model pembelajaran kooperatif TTW terjadi penekanan pada tahap write (menulis) yang akan membantu siswa untuk selalu mengingat materi. Model pembelajaran kooperatif TTW memungkinkan siswa untuk mengeluarkan dan mengorganisasi ide mereka sendiri. Oleh karena itu model pembelajaran kooperatif TTW diharapkan akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif TPS terutama pada pokok bahasan bilangan bulat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TTW lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS pada pokok bahasan bilangan bulat kelas VII semester I SMP Negeri 4 Kebumen tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan terhadap penelitian yang dilaksanakan pada saat ini. Penelitian yang dilakukan oleh Septia Rizmadita, Wardani Rahayu, dan Tutuk Narfanti (2011) yang berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Belajar Menggunakan Strategi Think Talk Write
94
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Think Talk Write dan Think Pair Share Terhadap Prestasi Belajar Siswa
dengan Siswa yang Belajar Menggunakan Stategi Think Pair Share pada Soal Cerita di Kelas III SDIT Al-Fidaa Bekasi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa yang belajar menggunakan strategi TTW lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa yang belajar menggunakan strategi TPS. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental design, karena peneliti tidak dapat mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kebumen selama 5 bulan yaitu dari bulan Juli sampai dengan November 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester I tahun pelajaran 2014/2015 yaitu 8 kelas dengan jumlah 256 siswa. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling dengan memilih 2 kelas dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII G dengan jumlah 32 siswa sebagai kelas eksperimen 1 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif TTW dan kelas VII H dengan jumlah 32 siswa sebagai kelas eksperimen 2 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS. Penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi dan metode tes. Instrumen yang digunakan berupa soal tes berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari 30 soal. Sebelum tes diberikan pada kelas eksperimen, tes tersebut diuji cobakan terlebih dahulu pada kelas VII D MTs Negeri Kebumen 1 tahun pelajaran 2014/2015 untuk mengetahui taraf kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas. Kriteria soal yang digunakan untuk taraf kesukaran adalah kriteria soal sedang yang memenuhi 0,30
0,70. Kriteria soal untuk daya pembeda adalah
kriteria soal baik yang memenuhi
0. Berdasarkan hasil analisis diperoleh soal yang
memenuhi kriteria sebanyak 20 soal. Dalam penelitian ini suatu soal dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi tinggi pada 0,60 perhitungan diperoleh
1,00. Dari hasil
0,71, hasil tersebut menunjukkan koefisien korelasi
termasuk kategori tinggi dan instrumen penelitian dinyatakan valid. Hasil analisis reliabilitas diperoleh
0,69, maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh 20 soal dinyatakan valid dan reliabel.
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Think Talk Write dan Think Pair Share Terhadap Prestasi Belajar Siswa
95
Uji prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk uji normalitas digunakan metode Lilliefors dan untuk uji homogenitas digunakan metode Bartlett. Sebelum peneliti memberikan perlakuan pada kelas eksperimen, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan dengan menggunakan uji t dua pihak. Data awal prestasi belajar siswa yang digunakan adalah nilai ulangan harian pada pokok bahasan himpunan kelas VII semester I tahun pelajaran 2014/2015. Setelah diberikan perlakuan dan memperoleh data akhir selanjutnya dilakukan analisis data dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan uji t satu pihak yaitu pihak kanan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data awal prestasi belajar siswa sebelum perlakuan untuk kelas eksperimen 1 yaitu nilai tertinggi 80, nilai terendah 30, dan nilai rata-rata adalah 58,906. Sedangkan kelas eksperimen 2 yaitu nilai tertinggi 70, nilai terendah 40, dan nilai rata-rata adalah 57,813. Setelah kelas eksperimen diberi perlakuan yang berbeda, kemudian siswa diberikan tes prestasi belajar. Dari tes tersebut diperoleh data akhir prestasi belajar untuk kelas eksperimen 1 yaitu nilai tertinggi 100, nilai terendah 50, dan nilai rata-rata adalah 82,344. Sedangakan kelas eksperimen 2 yaitu nilai tertinggi 95, nilai terendah 50, dan nilai rata-rata adalah 72,344. Dari data awal yang telah diperoleh, kemudian dilakukan uji normalitas. Pada kelas eksperimen 1 diperoleh ! diperoleh !
, #;%&
0,157 dan kelas eksperimen 2 diperoleh !
taraf signifikansi 0,05 dan " !
' !
0,125 dengan taraf signifikansi 0,05 dan "
32 diperoleh
!
, #;%&
32
0,142 dengan
0,157. Sehingga diperoleh
maka dapat disimpulkan bahwa kelas ekspeimen 1 dan kelas
eksperimen 2 berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas, dan diperoleh ( & signifikansi 0,05, diperoleh ( & , ) maka
, #;
0,196. Dari uji Chi Kuadrat dengan taraf 3,841 dengan
)
{( & |( &
3,841+. Karena
diterima, berarti bahwa variansi kedua kelas tersebut homogen.
Dari uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan uji keseimbangan antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 diperoleh -. sebesar 11,419 dan
96
sebesar
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Think Talk Write dan Think Pair Share Terhadap Prestasi Belajar Siswa
0,383 dengan nilai tabel
, /&
1,999 }. Karena nilai
sebesar 1,999, dengan
, ) maka
)
0 | ' 11,999 atau
diterima, berarti kedua kelas yaitu kelas
eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan pada data awal kelas eksperimen, kemudian kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 diberi perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran kooperatif TTW dan kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS. Model pembelajaran kooperatif TTW dapat membuat siswa lebih bertanggung jawab untuk bekerja mandiri dan bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam memecahkan permasalahan. Dalam pelaksanaannya semua anggota kelompok berperan aktif mengkomunikasikan ide-ide dan pemahaman mereka sehingga dapat memperoleh hasil diskusi yang maksimal. siswa menjadi terlatih menyusun serta mengembangkan ide-ide dan pemahaman mereka ke dalam tulisan sehingga siswa selalu mengingatnya. Sedangkan model pembelajaran kooperatif TPS, siswa terlihat kurang aktif dalam berdiskusi karena bentuk kelompok secara berpasangan yan terdiri dari 2 siswa. Saat proses diskusi berlangsung masih ada siswa yang kebingungan bahkan ada siswa yang hanya ikut-ikutan saja dalam menyelesaikan permasalahan. Hal ini menyebabkan hasil diskusi yang kurang maksimal. Setelah kedua kelas eksperimen mendapatkan perlakuan yang berbeda, kemudian dilakukan tes untuk memperoleh data akhir mengenai prestasi belajar siswa pada pokok bahasan bilangan bulat. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil analisis uji normalitas data akhir untuk kelas eksperimen 1 diperoleh ! dan "
32 diperoleh !
, #;%&
0,157 dan kelas eksperimen 2 diperoleh !
dengan taraf signifikansi 0,05 dan " diperoleh !
0,094 dengan taraf signifikansi 0,05
32 diperoleh !
, #;%&
0,108
0,157. Sehingga
maka dapat disimpulkan bahwa kelas ekspeimen 1 dan kelas
'!
eksperimen 2 berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dan uji homogenitas data akhir diperoleh ( & diperoleh ( &
, #;
0,170. Dari uji Chi Kuadrat dengan taraf signifikansi 0,05,
3,841 dengan
)
{( & |( &
3,841+. Karena
, ) maka
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Think Talk Write dan Think Pair Share Terhadap Prestasi Belajar Siswa
97
diterima, berarti variansi kedua kelas homogen. Dari uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Pengujian hipotesis dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh diperoleh dengan nilai atau 3,142
3,142
1,669. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa 1,669 maka
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TTW lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS pada pokok bahasan bilangan bulat kelas VII semester I SMP Negeri 4 Kebumen tahun pelajaran 2014/2015. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TTW lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS pada pokok bahasan bilangan bulat kelas VII semester I SMP Negeri 4 Kebumen tahun pelajaran 2014/2015. Berdasarkan penelitian ini disarankan agar penggunaan model pembelajaran kooperatif TTW lebih ditingkatkan sehingga dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran matematika. DAFTAR PUSTAKA Miftahul Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Septia Rizmadita, dkk. 2011. Perbandingan Hasil Belajar Matemtika Siswa yang Belajar Menggunakan Strategi Think Talk Write dengan Siswa yang Belajar Menggunakan Stategi Think Pair Share pada Soal Cerita di Kelas III SDIT AlFidaa Bekasi. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Matematika, Aplikasi dan Pembelajarannya. Volume 10 Nomor 1 April 2011. Diakses dari http://digilib.ppsunj.org/pep/wr/wardani_rahayu_perbandingan_ hasil_belajar_matematika.pdf tanggal 28 Juni 2014. Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
98
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Think Talk Write dan Think Pair Share Terhadap Prestasi Belajar Siswa