EKSPERIMEN PEMBUATAN DENDENG GILING JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreanus) SUBSTITUSI IKAN LELE
skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Konsentrasi Tata Boga)
oleh Ahiidatul Ashriyyah 5401410095
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
ii
PERNYATAAN
Bahwa skripsi dengan judul “Eksperimen Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram (Pleurotus ostreanus) Substitusi Ikan Lele” merupakan hasil karya (penelitian dan tulisan) sendiri, bukan buatan orang lain, dan tidak menjiplak karya orang lain, baik seluruh maupun sebagian.
Penulis
Ahiidatul Ashriyyah 5401410095
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO “Kemenangan tidak akan pernah datang secara tiba-tiba, tetapi harus didahului dengan proses dan perjuangan”
PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan kepada : 1. Kakek dan Nenekku tercinta atas doa dan dukungannya 2. Bapak dan Ibuku tercinta atas doa, dukungan dan kasih sayang yang teramat besar 3. Saudaraku tersayang, Iqlimatul Ashriyyah yang selalu memberikan semangat 4. Teman seperjuangan Tata Boga angkatan 2010 5. Almamaterku UNNES
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rakhmat dan hidayah-Nya dalam penyusunan skripsi, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Eksperimen Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram (Pleurotus ostreanus) Substitusi Ikan Lele”. Skripsi ini dapat diselesaikan karena adanya kerjasama, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada yang terhormat: 1. Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. 2. Dra. Wahyuningsih, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. 3. Dra. Dyah Nurani Setyaningsih, M.Kes Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi. 4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dorongannya. Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan dari Allah Yang Maha Pengasih. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini dan harapan penulis semoga penulisan skripsi dapat bermanfaat bagi kita semua. Semarang,
Penulis
v
Desember 2014
ABSTRAK Ashriyyah, Ahiidatul. 2014. “Eksperimen Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram (Pleurotus ostreanus) Substitusi Ikan Lele”. Skripsi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi PKK Konsentrasi Tata Boga S1, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing 1. Dra. Dyah Nurani Setyaningsih, M.Kes. Kata kunci : dendeng giling, jamur tiram, ikan lele Dendeng giling adalah makanan semi basah yang berbentuk lembaran tipis terbuat dari gilingan daging atau ikan, diberikan rempah-rempah sebagai bumbu yang berguna untuk menghasilkan aroma, rasa khas dan daya awet kemudian dikeringkan. Untuk memanfaatkan kepopuleran dendeng dengan menciptakan olahan dendeng dari bahan lain yaitu salah satunya jamur tiram sebagai bahan dasar dendeng, sedangkan penggantian sebagian bahan dasar yang digunakan adalah ikan lele yang kaya akan kandungan gizi terutama karbohidrat. Selain itu ikan lele mempunyai tekstur daging yang lembut dan lunak, harga ikan lele masih terjangkau dan mudah didapatkan di kalangan masyarakat, serta dapat meningkatkan nilai jual ikan lele.. Rumusan masalah: 1) Apakah ada perbedaan kualitas dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele yang berbeda persentasenya yaitu 70% : 30%, 60% : 40%, dan 50% : 50% jika ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa? 2) Bagaimana tingkat kesukaan masyarakat terhadap dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele dengan persentase 70% : 30%, 60% : 40%, dan 50% : 50%? 3) berapakah kadar air, abu, lemak, protein, serat kasar, dan karbohidrat dari dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele?. Tujuan penelitian: 1) Untuk mengetahui perbedaan kualitas dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele yang berbeda persentasenya yaitu 70% : 30%, 60% : 40%, dan 50% : 50% jika ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa? 2) Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele dengan persentase 70% : 30%, 60% : 40%, dan 50% : 50%? 3) Untuk mengetahui kadar air, abu, lemak, protein, serat kasar, dan karbohidrat dari dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele. Populasi penelitian ini jamur tiram putih dan ikan lele dumbo. Sampel penelitian yaitu jamur tiram putih berumur 2-3 hari, diameter 5-12 cm dan ikan lele dumbo berat ±300 gr. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple random sampling. Variabel bebas yaitu penggunaan jamur tiram substitusi ikan lele. Variabel terikatnya yaitu kualitas inderawi dendeng jamur tiram substitusi ikan lele dengan indikator warna, aroma, tekstur, dan rasa. Kandungan gizi dendeng jamur ikan lele meliputi, kandungan air, abu, protein, lemak, serat kasar dan karbohidrat serta tingkat kesukaan masyarakat terhadap dendeng hasil eksperimen dan dendeng kontrol. Serta variabel kontrolnya adalah komposisi penggunaan bahan dalam pembuatan dendeng (meliputi: jamur tiram, ikan lele, bawang putih, merica, ketumbar, jinten, laos, gula jawa, garam), kondisi dan kualitas bahan yang digunakan, proses pembuatan, pencetakan dendeng, alat yang digunakan dalam proses pembuatan dendeng, dan lamanya waktu pengeringan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan desain
vi
eksperimennya menggunakan Desain Acak Sempurna. Metode analisis data uji inderawi menggunakan analisis varians klasifikasi tunggal, dan uji kesukaan menggunakan analisis deskriptif prosentase. Hasil penelitian ini : 1) Ada perbedaan kualitas inderawi pada sampel dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele dengan persentase 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50% dilihat dari aspek warna coklat, tekstur kelunakan dan rasa gurih. Sedangkan dilihat dari aspek aroma dan rasa manis, tidak ada perbedaan kualitas inderawi pada sampel dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele. 2) Uji kesukaan diperoleh sampel A yang sangat disukai masyarakat, sampel B memiliki kriteria disukai masyarakat, dan sampel C memiliki kriteria disukai masyarakat. 3) Uji kimiawi sampel A memiliki kandungan air 18,0692%, abu 7,3795%, lemak 5,5279%, protein 63,2391% dan 6,5115%, serat kasar 10,3699%, dan karbohidrat 43,8114%. Sampel B memiliki kandungan air 20,2039%, abu 7,4033%, lemak 5,5330%, protein 14,2926%, serat kasar 12,3141%, dan karbohidrat 40,2529%. Sampel C memiliki kandungan air 19,3794%, abu 6,7911%, lemak 8,5576%, protein 18,7990%, serat kasar 13,1409%, dan karbohidrat 33,3318%. Saran dari penelitian ini adalah : 1) Perlu adanya tindak lanjut dari pemerhati peneliti yang berminat memanfaatkan jamur tiram dan ikan lele sebagai bahan pangan lokal untuk dikembangkan menjadi berbagai hidangan khususnya dendeng, karena dendeng yang dihasilkan dari bahan tersebut tidak jauh berbeda dengan dendeng berbahan dasar daging sapi. 2) Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk pengembangan produk dendeng jamur tiram substitusi ikan lele yaitu dengan memberikan penambahan rasa yang lebih bervariasi seperti dendeng pedas, dendeng balado, dendeng barbeque, dendeng keju. 3) Dapat dilakukan proses penjemuran dendeng jamur lele lebih lama untuk mengurangi kadar air sehingga memenuhi syarat SNI dendeng sapi. 4) Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembuatan dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele sebagai makanan alternatif untuk kesehatan dan rendah lemak.
vii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv KATA PENGANTAR ........................................................................................
v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang ...........................................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ......................................................................................
5
1.3
Tujuan Penelitian .......................................................................................
5
1.4
Manfaat Penelitian .....................................................................................
6
1.5
Penegasan Istilah .......................................................................................
6
1.6
Sistematika Skripsi ....................................................................................
9
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Tinjauan Umum Tentang Dendeng ........................................................... 11
2.1.1 Macam – Macam Jenis Dendeng ........................................................ 12 2.1.2 Macam – Macam Aneka Olahan Dendeng ......................................... 12 2.1.3 Tinjauan tentang Dendeng Giling ...................................................... 14 2.1.4 Tinjauan tentang Pembuatan Dendeng Sapi Giling............................ 15 2.1.5 Bahan – Bahan dalam Pembuatan Dendeng Sapi Giling ................... 16 2.1.6 Proses Pembuatan Dendeng Sapi Giling ............................................ 18 2.1.7 Kriteria Mutu Inderawi Dendeng Sapi yang Baik .............................. 21 2.1.8 Keunggulan dan Kelemahan Dendeng Daging Sapi .......................... 22
viii
2.2
Tinjauan Umum Tentang Jamur Tiram ..................................................... 23
2.2.1 Ragam Jamur Tiram ........................................................................... 25 2.2.2 Tinjauan tentang Jamur Tiram Putih .................................................. 25 2.2.3 Manfaat dan Kandungan Gizi Jamur Tiram Putih .............................. 27 2.2.4 Keunggulan dan Kelemahan Jamur Tiram Putih ................................ 29 2.2.5 Inovasi Pengolahan Jamur Tiram menjadi Dendeng .......................... 30 2.3
Tinjauan tentang Ikan Lele ........................................................................ 31
2.3.1 Jenis – Jenis Ikan Lele ........................................................................ 32 2.3.2 Tinjauan tentang Ikan Lele Dumbo .................................................... 33 2.3.3 Manfaat dan Kandungan Gizi Ikan Lele Dumbo ............................... 34 2.3.4 Keunggulan dan Kelemahan Ikan Lele Dumbo ................................. 35 2.4
Kerangka Berfikir ...................................................................................... 36
2.5
Hipotesis .................................................................................................... 39
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1
Metode Penentuan Obyek Penelitian ......................................................... 41
3.1.1 Populasi Penelitian ............................................................................. 41 3.1.2 Sampel Penelitian ............................................................................... 41 3.1.3 Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 42 3.1.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 42 3.2
Metode Pendekatan Penelitian................................................................... 44
3.2.1 Desain Eksperimen ............................................................................. 44 3.2.2 Prosedur Pelaksanaan Ekperimen ....................................................... 48 3.3
Metode Pengumpulan Data........................................................................ 56
3.3.1 Metode Penilaian Subjektif ................................................................ 56 3.3.2 Metode Penilaian Obyektif ................................................................. 58 3.4
Alat Pengumpul Data ................................................................................. 59
3.4.1 Panelis Agak Terlatih ......................................................................... 59 3.4.2 Panelis Tidak Terlatih ......................................................................... 64 3.5
Metode Analisis Data ................................................................................ 64
3.5.1 Perhitungan Analisis Data .................................................................. 65 3.5.2 Metode Analisis Data untuk Mengetahui Dendeng Keseluruhan ...... 68
ix
3.5.3 Analisis Deskriptif Prosentase ............................................................ 70 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian .......................................................................................... 73
4.1.1 Uji Prasyarat ....................................................................................... 73 4.1.2 Hasil Uji Inderawi Dendeng Hasil Eksperimen dan Dendeng Kontrol 76 4.1.3 Hasil Keseluruhan Uji Inderawi Dendeng .......................................... 82 4.1.4 Hasil Perhitungan Analisis Varians Klasifikasi Tunggal Dendeng Jamur Tiram Eksperimen dan Dendeng Kontrol Berdasarkan Aspek Warna Coklat, Aroma Bumbu atau Rempah, Tekstur Kelunakan, Rasa Manis, dan Rasa Gurih ................................................................................... 83 4.1.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Analisis Varians Klasifikasi Tunggal Secara Keseluruhan ............................................................................ 87 4.1.6 Hasil Uji Tukey .................................................................................. 88 4.1.7 Hasil Uji Kesukaan ............................................................................. 91 4.1.8 Hasil Uji Kimiawi Dendeng Hasil Eksperimen dan Dendeng Kontrol 92 4.2
Pembahasan ............................................................................................... 94
4.2.1 Pembahasan Hasil Uji Inderawi Dendeng Hasil Eksperimen Secara Keseluruhan Meliputi Aspek Warna, Aroma, Tekstur, Rasa Manis, dan Rasa Gurih .......................................................................................... 95 4.2.2 Pembahasan Hasil Uji Kesukaan ........................................................ 102 4.2.3 Pembahasan Hasil Uji Laboratorium .................................................. 103 BAB 5 PENUTUP 5.1
Simpulan .................................................................................................... 105
5.2
Saran .......................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107 LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 110
x
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1
Kandungan Gizi Dendeng Daging Sapi per 100 gram ............................. 15
2.2
SNI dendeng sapi menurut SNI-01-2908-1992 ......................................... 22
2.3
Hasil Analisis Laboratorium Nutrisi Jamur Tiram Putih Segar (Pleurotus ostreanus) Sampel 100 gram ..................................................................... 27
2.4
Jumlah Kandungan Asam Amino Essensial dari Jamur Tiram ................. 28
2.5
Komposisi Gizi pada Ikan Lele ................................................................. 34
2.6
Kandungan Asam Amino Essensial pada Ikan Lele .................................. 35
3.1
Daftar Bahan-Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele .............................................................. 48
3.2
Peralatan dalam Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele ............................................................................................................ 49
3.3
Kriteria Penilaian Uji Inderawi .................................................................. 57
3.4
Analisis Varians Klarifikasi Tunggal ........................................................ 67
3.5
Interval Kelas Rerata dan Kriteria Uji Inderawi ........................................ 69
3.6
Tabel Interval Persentase dan Kriteria ....................................................... 71
4.1
Uji Homogenitas Data Uji Inderawi Dendeng Bahan Dasar Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele dan Dendeng Kontrol ................................................ 74
4.2
Uji Normalitas Data Uji Inderawi Dendeng Bahan Dasar Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele dan Dendeng Kontrol ................................................ 75
4.3
Hasil Penilaian Dendeng Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele dan Dendeng Kontrol pada Indikator Warna Coklat ....................................................... 77
4.4
Hasil Penilaian Dendeng Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele dan Dendeng Kontrol pada Indikator Aroma Bumbu atau Rempah ................................ 78
4.5
Hasil Penilaian Dendeng Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele dan Dendeng Kontrol pada Indikator Tekstur Kelunakan ............................................... 79
4.6
Hasil Penilaian Dendeng Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele dan Dendeng Kontrol pada Indikator Rasa Manis ........................................................... 80
xi
4.7
Hasil Penilaian Dendeng Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele dan Dendeng Kontrol pada Indikator Rasa Gurih............................................................ 81
4.8
Hasil Rerata Keseluruhan Aspek Dendeng Jamur Tiram Eksperimen dan Dendeng Kontrol ....................................................................................... 82
4.9
Hasil Analisis Varian Dendeng Jamur Tiram Eksperimen dan Dendeng Kontrol dari Aspek Warna Coklat ............................................................. 84
4.10 Hasil Analisis Varian Dendeng Jamur Tiram Eksperimen dan Dendeng Kontrol dari Aspek Bumbu atau Aroma .................................................... 84 4.11 Hasil Analisis Varian Dendeng Jamur Tiram Eksperimen dan Dendeng Kontrol dari Aspek Tekstur Kelunakan ..................................................... 85 4.12 Hasil Analisis Varian Dendeng Jamur Tiram Eksperimen dan Dendeng Kontrol dari Aspek Rasa Manis................................................................. 86 4.13 Hasil Analisis Varian Dendeng Jamur Tiram Eksperimen dan Dendeng Kontrol dari Aspek Gurih .......................................................................... 86 4.14 Rekapitulasi Analisis Varian Klasifikasi Tunggal terhadap Kualitas Inderawi Dendeng Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele .............................. 87 4.15 Hasil Uji Tukey Aspek Warna Coklat ....................................................... 88 4.16 Hasil Uji Tukey Aspek Warna Aroma Bumbu atau Rempah .................... 89 4.17 Hasil Uji Tukey Aspek Warna Tekstur Kelunakan ................................... 89 4.18 Hasil Uji Tukey Aspek Warna Rasa Manis ............................................... 90 4.19 Hasil Uji Tukey Aspek Warna Rasa Gurih................................................ 90 4.20 Hasil Penilaian Uji Kesukaan Keseluruhan Panelis (80 orang)................. 91 4.21 Uji Kimiawi terhadap Kadar Air, Abu, Lemak, Protein, Serat Kasar danKarbohidrat pada Dendeng Eksperimen .............................................. 93
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Dendeng Sapi Giling.................................................................................. 12
2.2
Diagram Alir Pembuatan Dendeng Sapi Giling ........................................ 20
2.3
Jamur Tiram Putih ..................................................................................... 27
2.4
Ikan Lele Dumbo ....................................................................................... 34
2.5
Skema Berfikir Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele ............................................................................................................ 38
3.1
Skema Desain Penelitian ........................................................................... 45
3.2
Skema Desain Eksperimen ........................................................................ 47
3.3
Diagram Alir Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele .................................................................................................... 55
4.1
Grafik Radar Uji Kesukaan Dendeng Hasil Eksperimen dan Dendeng Kontrol ....................................................................................... 92
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1.
Daftar Nama Calon Peserta Seleksi Panelis Tahap Wawancara .................. 111
2.
Pedoman Wawancara Seleksi Panelis .......................................................... 112
3.
Tabulasi Skor Hasil Wawancara Calon Panelis ........................................... 114
4.
Daftar Nama Calon Panelis Tahap Penyaringan .......................................... 115
5.
Formulir Penyaringan Calon Panelis ........................................................... 116
6.
Rekapitulasi Hasil Seleksi Calon Panelis Tahap Penyaringan..................... 118
7.
Daftar Nama Calon Panelis Tahap Pelatihan ............................................... 120
8.
Formulir Pelatihan ....................................................................................... 121
9.
Hasil Tabulasi Data Calon Panelis pada Tahap Uji Pelatihan ..................... 123
10. Hasil Tabulasi Data Calon Panelis pada Tahap Reliabilitas ........................ 126 11. Daftar Nama Calon Panelis yang Lolos Tahap Pelatihan ............................ 129 12. Daftar Nama Panelis yang Mengikuti Uji Inderawi..................................... 130 13. Formulir Uji Inderawi .................................................................................. 131 14. Hasil Tabulasi Data Panelis Agak Terlatih pada Uji Inderawi .................... 133 15. Analisis Varian Data Aspek Warna Coklat ................................................. 134 16. Analisis Varian Data Aspek Aroma Bumbu atau Rempah .......................... 137 17. Analisis Varian Data Aspek Tekstur Kelunakan ......................................... 140 18. Analisis Varian Data Aspek Aroma Rasa Manis ......................................... 143 19. Analisis Varian Data Aspek Rasa Gurih ...................................................... 146 20. Hasil Analisa Uji Homogenitas.................................................................... 149 21. Hasil Analisa Uji Normalitas ....................................................................... 152 22. Daftar Nama Calon Panelis Tidak Terlatih pada Uji Kesukaan Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele ..................................................... 160 23. Formulir Penilaian Uji Kesukaan ................................................................. 161 24. Hasil Kesukaan Dendeng Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele Oleh Masyarakat .......................................................................................... 163 25. Foto Proses Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele ...................................................................................................... 166
xiv
26. Foto Proses Pengambilan Data Inderawi Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele ...................................................................................... 170 27. Hasil Uji Kimiawi Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele ....... 171
xv
1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dendeng merupakan makanan yang berbentuk lempengan yang terbuat dari irisan atau gilingan daging segar berasal dari sapi sehat yang telah diberi bumbu dan dikeringkan (SNI 01-2908-1992). Dendeng merupakan salah satu cara pengawetan daging secara tradisonal yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Dendeng diolah dengan menambahkan bumbu berupa rempah-rempah dan dikeringkan baik menggunakan bantuan sinar matahari ataupun dengan oven. Dendeng biasanya disajikan dengan cara digoreng dan biasanya datambahkan bumbu lainnya untuk meningkatkan citarasa dari dendeng tersebut. Ciri khas dari dendeng adalah kering, teksturnya lembut, menyatu atau padat, rasanya manis, dan dapat di simpan dalam jangka waktu yang lama. Pengolahan dendeng giling merupakan pilihan dari beberapa metode pengolahan daging. Di Indonesia makanan dendeng sudah dikenal luas, bahkan bisa di kategorikan sebagai makanan khas nusantara. Pada umumnya, bahan utama pembuatan dendeng adalah irisan daging sapi yang diawetkan dengan cara dikeringkan atau dijemur di bawah terik matahari. Namun tidak semua orang dapat memakan daging. Disamping harganya yang relatif mahal, banyak juga beredar daging palsu. Oleh karena itu, mencoba memanfaatkan kepopuleran dendeng dengan menciptakan olahan dendeng dari bahan lain. Salah satunya adalah jamur tiram sebagai bahan dasar pembuatan dendeng.
1
2
Jamur merupakan salah satu produk holtikultura yang dapat dikembangkan untuk memperbaiki keadaan gizi masyarakat, salah satunya adalah jamur tiram. Jamur tiram (Pleurotus ostreanus) adalah jamur pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram juga merupakan sumber protein nabati yang cukup tinggi dengan kandungan asam amino essensial cukup beragam yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Jamur tiram tiram tidak mengandung kolestrol sehingga sangat bemanfaat bagi kesehatan (Ery Maulana Sy, 2012 : 14-36). Jamur mempunyai nilai gizi tinggi terutama kandungan proteinnya (1520% berat keringnya). Daya cernanya pun cukup tinggi (34-89%). Jamur segar umunya mengandung 85-89% air. Kandungan lemak cukup rendah antara 1,089,4% (berat kering) terdiri dari asam lemak bebas mono ditriglieserida, sterol, dan phoshpolipid (M. Alex S, 2011:18). Banyak masyarakat yang mengkonsumsi jamur tiram karena harganya yang relatif murah dan rasanya enak. Terutama untuk masyarakat yang menerapkan pola makan vegetarian, jamur tiram dapat di jadikan bahan makanan pengganti dalam pembuatan produk makanan olahan daging. Jamur merupakan salah satu bahan nabati yang tekstur dan rasanya gurih sedap mendekati rasa daging. Sementara tekstur dan rasa gurih menjadikan jamur bisa di olah menjadi bahan yang mirip dengan daging ayam atau sapi. Jamur tiram dapat diolah menjadi makanan awetan. Adanya diversifikasi produk olahan jamur tiram diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah. Dikarenakan umur jamur tiram yang tidak tahan lama, maka salah satu bentuk diversifikasi yang mempunyai
3
prospek yang cerah untuk dikembangkan adalah mengolah jamur tiram sebagai dendeng. Sumber serat utama pada pada produk dendeng ini berasal dari jamur tiram. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan dendeng sebagai sumber protein adalah ikan lele. Sangat jarang dijumpai produk makanan yang memanfaatkan jamur tiram dan ikan lele. Menurut Farikhah dan Badrul Huda (2013 : 3-5), ikan lele tidak bersisik, sebagai penggantinya adalah keberadaan kulit yang cukup tipis dan dapat menghasilkan lendir (mucus) yang cukup banyak. Bentuknya yang silindris memanjang dengan kepala datar memungkinkan mereka menyusup dalam lumpur dan mengubur diri ketika volume air menyusut sehingga tubuhnya tetap dapat terjaga kelembabannya dan tetap dingin. Mereka akan dapat memperoleh makanan berkat bantuan sungut atau barbel yang berjumlah empat pasang. Mulut yang datar merupakan indikasi bahwa mereka mampu mencerna makanan didasar perairan. Kepopuleran ikan lele juga disebabkan oleh harga yang terjangkau, padahal rasa gurihnya tak kalah dengan ikan-ikan lain yang harganya lebih mahal. Baik memasak maupun mengkonsumsinya, ikan lele tak merepotkan karena tak mempunyai sisik dan jumlah duri disela dagingnya yang sedikit. Tekstur dagingnya lunak dan keat, rasanya pun sangat gurih. Keunggulan ikan lele dibanding ikan lainnya dengan produk hewani lainnya adalah kaya akan leusin dan lissin. Leusin ( C6HI3N02) merupakan asam amino essensial yang sangat di perlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan
4
menjaga keseimbangan nitrogen. Leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot (Wikipedia, 2008). Hasil olahan ikan lele memiliki berbagai variasi menu. Bermula dari menu pecel lele yang sering dicari konsumen. Adanya inovasi pada produk makanan berbahan dasar lele menjadi produk abon lele, keripik tulang lele, kerupuk lele, dendeng lele, es krim lele, nugget lele, dan dendeng lele mampu menepis anggapan rendah pada ikan lele. Dengan mengolah ikan lele menjadi hasil olahan makanan menjadi hasil olahan makanan yang enak, unik, serta kemasan yang menarik, mampu meningkatkan nilai jual ikan lele di pasaran. Penambahan ikan lele dalam pembuatan dendeng giling jamur tiram adalah untuk memperkaya kandungan gizi dendeng terutama pada kandungan protein. Kandungan protein yang terkandung dalam dendeng jamur tiram hanya 4,9423%, masih jauh dari kandungan protein dendeng sapi (SNI dendeng sapi minimal sebesar 25-30%). Dengan penambahan bahan dasar ikan lele dalam dendeng jamur tiram diharap mampu menigkatkan kandungan gizi protein, karena ikan lele mengandung protein yang cukup tinggi yaitu 17,0%. Pengolahan produk pangan yang berbasis ikan lele sendiri masih terbatas, sehingga dengan penelitian tentang produk dendeng giling jamur tiram subtitusi ikan lele dapat meningkatkan konsumsi di masyarakat. Inovasi pembuatan dendeng giling dengan menggunakan bahan jamur tiram subtitusi ikan lele ini bertujuan untuk menciptakan suatu produk makanan baru yang tinggi serat dan tinggi protein sehingga baik untuk kesehatan. Selain itu dengan adanya produk ini juga diharapkan akan meningkatkan nilai ekonomi dari jamur tiram dan ikan lele.
5
Dalam pembuatan dendeng dari jamur tiram dan ikan lele, peneliti akan menggunakan perbandingan 70% jamur tiram dan 30% ikan lele, 60% jamur tiram dan 40% ikan lele, 50% jamur tiram dan 50% ikan lele untuk mendapatkan formula dendeng dengan kualitas yang lebih baik ditinjau dari mutu inderawi, kesukaan masyarakat, dan kandungan kimiawi terutama kandungan protein dan serat. Berdasarkan latar belakang di atas pennulis berkeinginan menyusun skripsi dengan judul “EKSPERIMEN PEMBUATAN DENDENG GILING JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) SUBTITUSI IKAN LELE”.
1.2 Rumusan Masalah 1.2.1
Apakah ada perbedaan kualitas dendeng giling jamur tiram subtitusi ikan lele yang berbeda perbandingan persentasenya yaitu 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50% dan dendeng giling jamur tiram 100% ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa ?
1.2.2
Bagaimana tingkat kesukaan masyarakat terhadap dendeng giling jamur tiram subtitusi ikan lele dengan persentase 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50% dan dendeng giling jamur tiram 100% ?
1.2.3
Berapakah kadar air, abu, lemak, protein, serat kasar, dan karbohidrat dari dendeng giling jamur tiram subtitusi ikan lele ?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1
Untuk mengetahui perbedaan kualitas inderawi dendeng giling jamur tiram subtitusi ikan lele yang berbeda persentasenya yaitu 70% : 30%, 60% :
6
40%, 50% : 50%, dan dendeng giling jamur tiram 100% ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa. 1.3.2
Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap dendeng giling jamur tiram subtitusi ikan lele dengan persentase 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%, dan dendeng giling jamur tiram 100%.
1.3.3
Untuk mengetahui kadar air, abu, lemak,protein, serat kasar, dan karbohidrat dari dendeng giling jamur tiram subtitusi ikan lele.
1.4 Manfaat Penelitan 1.4.1 Manfaat Langsung Penelitian Bagi mahasiswa diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuan dan sebagai informasi dalam mendukung studi khususnya prodi Tata Boga dalam pemanfaatan jamur tiram dan ikan lele menjadi produk dendeng. 1.4.2 Manfaat Tidak Langsung Bagi Perguruan Tinggi dapat digunakan sebagai tambahan referensi di perpustakaan jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik dan perpustakaan pusat Universitas Negeri Semarang. Selain itu juga dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi masyarakat yang membutuhkan pengetahuan tentang inovasi pengolahan jamur tiram dan ikan lele.
1.5 Penegasan Istilah 1.5.1 Eksperimen Eksperimen
adalah
prosedur
penelitian
yang
dilakukan
untuk
mengungkapkan hubungan sebab-akibat antara variabel yang sengaja diadakan terhadap variabel diluar variabel yang di teliti (Hadari Nawawi, 1996:130). Jadi
7
yang dimaksud eksperimen disini adalah suatu penelitian dengan bentuk percobaan yang sistematis dan berencana dalam pembuatan dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele.
1.5.2 Pembuatan Kata pembuatan berasal dari kata dasar buat, yang berarti membuat sesuatu yang akan menjadi barang lain. Kata pembuatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994:148 merupakan proses atau cara membuat sehingga menjadi suatu produk yang baru dan dapat dikombinasi dengan bahan lain dan nantinya akan diperoleh suatu produk yang lebih bervariasi lagi. Pembuatan adalah studi proses untuk mengerjakan sesuatu dari menyediakan bahan mentah menjadi bahan yang siap pakai (Badudu dan Zain,1994:2). Dalam hal ini yang dimaksud pembuatan adalah proses pembuatan dendeng giling jamur tiram subtitusi ikan lele dari persiapan hingga dendeng tersebut siap untuk dikonsumsi. 1.5.3 Dendeng Giling Dendeng giling adalah daging yang digiling berupa lembaran tipis dan diberi bumbu, kemudian dikeringkan. Selama pembuatan dan pengeringan akan terjadi pula pembentukan komponen-kompenen cita rasa, yang akan menambah rasa dan aroma dendeng menjadi lebih sedap. Pada penelitian ini akan dibuat dendeng giling dengan bahan dasar jamur tiram substitusi ikan lele. 1.5.4 Jamur Tiram Jamur tiram (Pleurotus ostreanus) adalah jamur pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak
8
cekung. Permukaan tudung memiliki beragam warna, dengan warna inilah jamur tiram diberi nama yaitu jamur tiram putih, tiram kelabu, tiram cokelat, tiram kuning, tiram orange.
(Ery Maulana Sy, 2012 : 1). Jamur tiram yang akan
digunakan pada pembuatan dendeng giling ini adalah jamur tiram putih dewasa dengan ciri-ciri, berumur 2-3 hari, berwarna putih susu, berdiameter tudung 5-12 cm. 1.5.5 Subtitusi Ikan Lele Substitusi adalah penggantian sebagian (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991). Dalam percobaan ini subtitusi yang dimaksud yaitu penggantian sebagian bahan lain. Bahan yang digunakan adalah ikan lele dumbo. Ikan lele dumbo mempunyai bentuk badan yang bulat memanjang. Kepala besar gepeng (depressed) dan bertulang sangat keras. Matanya kecil dan kurang berfungsi. Mulut bertipe terminal, artinya berada tepat di moncong depan dan ukurannya cukup lebar. Terdapat empat pasang barbel (sungut) yang tiap pasangan tidak sama panjang, ada yang pendek dan ada yang panjang. (Farikhah dan Badrul Huda, 2013 : 42). Penggantian sebagian bahan dasar ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas dan menambah gizi dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele sehingga dapat memenuhi kriteria dendeng yang sesuai dengan SNI 01-29081992. Subtitusi yang digunakan yaitu ikan lele sebanyak 30%, 40%, 50% dari bahan dasar jamur tiram.
9
1.6 Sistematika Skripsi Sitematika skripsi terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal skripsi, bagian isi dan bagian akhir yang dapat disajikan sebagai berikut : 1.6.1 Bagian awal skripsi Bagian awal berisi halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran. Bagian awal memberikan kemudahan kepada pembaca untuk mencari bagian penting secara cepat. 1.6.2
Bagian isi terdiri dari 5 (lima) bab yaitu :
1.6.2.1 Bab 1 Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi. Bab pendahuluan ini memberikan gambaran kepada pembaca tentang isi skripsi. 1.6.2.2 Bab 2 Landasan teori dan hipotesis Dalam bab ini diuraikan tentang materi yang mendasari penelitian ini dan tinjauan-tinjauan mengenai dendeng giling, jamur tiram, ikan lele dan dendeng giling jamur substitusi ikan lele. Bagian terakhir adalah kerangka berfikir dan hipotesis. 1.6.2.3 Bab 3 Metode penelitian Metode penelitian digunakan sebagai pegangan atau pedoman dalam kegiatan penelitian. Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penentuan obyek penelitian, pendekatan penelitian, metode dan alat pengumpulan
10
data, dan metode analisis data untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. 1.6.2.4 Bab 4 Hasil penelitian dan pembahasan Dalam bab ini diuraikan tentang data penelitian secara garis besar serta pembahasan, sehingga data yang ada mempunyai arti. 1.6.2.5 Bab 5 Bagian penutup Dalam kesimpulan dan saran diuraikan tentang rangkuman hasil penelitian yang ditarik dari analisis dan pembahasan. Saran berisi tentang alternatif perbaikan atau masukan yang berkaitan dengan penelitian.
11
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1
Tinjauan Umum Tentang Dendeng Dendeng adalah bentuk makanan semi basah yang biasanya terbuat dari
daging atau ikan, berbentuk tipis dan lebar, dibumbui, dan dikeringkan (Lisdiana F, 1988:9). Bahan pembantu adalah bahan yang sengaja ditambahkan dengan tujuan meningkatkan konsistensi nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasahan serta menerapkan bentuk dan rupa. Bahan tambahan yang digunakan berupa garam, gula jawa, bumbu-bumbu (bawang putih, ketumbar, merica, jinten, dan lengkuas). Selain kesegaran dan mutu daging, bumbu merupakan faktor kunci yang menentukan kualitas dan daya terima dendeng. Pembuatan dendeng di Indonesia umumnya menggunakan bumbu garam, gula, lengkuas, ketumbar, asam dan bawang merah. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan lada dan bawang putih. Gula yang ditambahkan dapat berupa gula merah maupun gula pasir. Campuran bumbu berguna untuk menambah aroma, cita rasa, dan untuk memperpanjang daya awet. Beberapa jenis rempah telah diketahui mempunyai daya anti mikroba (Astawan, 2004). Dendeng merupakan salah satu produk daging olahan sekaligus produk daging yang diawetkan yang diproduksi di Indonesia secara sederhana dan mempunyai daya terima yang tinggi di beberapa negara Asia. Pada umumnya
11
12
dendeng yang ada di pasaran yaitu dendeng sapi, baik dendeng sapi giling maupun dendeng sapi iris (Purnomo, 1986).
Gambar 2.1. Dendeng Sapi Giling 2.1.1
Macam – Macam Jenis Dendeng Ditinjau dari cara pembuatannya, dendeng dikelompokkan menjadi 3,
yaitu : 2.1.1.1 Dendeng giling merupakan dendeng yang terbuat dari daging yang digiling atau dihaluskan, dicampur dengan bumbu, kemudian dicetak dan dikeringkan. 2.1.1.2 Dendeng iris atau sayat, merupakan dendeng yang terbuat dari daging yang diiris tipis kemudian dicampur dengan bumbu dan dikeringkan. 2.1.1.3 Dendeng gepuk merupakan salah satu makanan khas Wonosobo. Dendeng ini terbuat dari irisan daging yang di rebus dengan santan atau air kelapa yang dicampur dengan bumbu-bumbu sampai meresap pada daging, kemudian daging dipukul-pukul sampai melebar, lalu digoreng sampai berwarna kecoklatan.
13
2.1.2
Macam-Macam Aneka Olahan Dendeng Menurut Lisdiana Fachruddin (1998), membuat aneka macam olahan
dendeng adalah sebagai berikut : 2.1.2.1 Dendeng daging sapi Daging sapi merupakan salah satu jenis daging yang banyak dikonsumsi masyarakat. Kandungan gizi yang paling penting dari daging sapi adalah protein dan lemak. Daging sapi dapat diolah dengan cara disayat dagingnya tipis2 dan bisa juga digiling. Kemudian dilumuri dengan bumbu-bumbu yang dihaluskan lalu di keringkan selama 2-3 hari. 2.1.2.2 Dendeng daging kelinci Dendeng daging kelinci memiliki rasa yang lezat dan gizi yang cukup tinggi. Dendeng daging kelinci dapat diolah dengan cara digiling. Daging kelinci yang sudah dibersihkan digiling halus, lalu dicampur dengan bumbu hingga merata. Daging giling dicetak setebal 2-4 mm, selanjutnya daging dijemur hingga kering selama ± 6 hari. 2.1.2.3 Dendeng udang Udang dapat dibuat berbagai masakan lezat yang memiliki harga jual tinggi, salah satunya diolah menjadi dendeng. Dendeng udang dibuat dengan cara membelah udang menjadi dua, kemudian dilumuri bumbu yang telah dihaluskan, lalu dijemur hingga kering. 2.1.2.4 Dendeng gepuk belut Mengolah dendeng belut membutuhkan waktu yang agak lama. Belut yang sudah dimatikan ditaburi garam tubuhnya sebanyak 3% dari berat belut. Belut di
14
diamkan selama ½ jam, lalu dibersihkan lendirnya dengan abu gosok yang dibalurkan ke tubuhnya. Belut dicuci hingga bersih dan dibuang bagian kepala, ekor, dan isi perutnya. Daging dilumuri bumbu selama semalam, kemudian dijemur. Selanjutnya belut dikeringkan selama ±2 hari. Dendeng belut yang telah kering dibakar di atas anglo yang berisi arang panas hingga matang. Setelah matang, dendeng digepuk sampai tipis, lalu dipanggang di dalam oven dengan suhu 50 derajat celcius sampai 60 derajat celcius hingga kering. 2.1.2.5 Dendeng ikan Pembuatan dendeng ikan dapat diolah dengan cara di sayat. Ikan yang telah disiangi, lalu diiris-iris atau di fillet. Rendam ikan dalam larutan gula dan bumbu selama 12 jam. Kemudian ikan di keringkan. 2.1.3
Tinjauan tentang Dendeng Giling Dendeng giling adalah daging yang digiling berupa lembaran tipis dan
diberi bumbu, kemudian dikeringkan. Selama pembuatan dan pengeringan akan terjadi pula pembentukan komponen-komponen citarasa, yang akan menambah rasa dan aroma dendeng menjadi lebih sedap. Keuntungan dari pembuatan dendeng sapi giling adalah bahannya tidak
harus menggunakan daging
berkualitas terbaik karena daging hasil gilingan dapat membentuk massa yang relatif homogen. Proses penggilingan mampu meningkatkan flavor dan tekstur dendeng yang dihasilkan karena bumbu yang ditambahkan akan meresap lebih merata ke seluruh permukaan dendeng (Ainnurrohmah, 2012:11). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat dendeng giling yaitu ketebalan dendeng giling dapat diatur secara merata sehingga dapat mempercepat
15
proses pengeringan. Selain itu juga pada pengeringan dengan oven perlu dijaga terutama mengenai tinggi suhu dan lama pengeringan sehingga tidak merusak kualitas dendeng secara alami maupun kimiawi (Tri Margono, dkk, 2000:3). Dendeng
giling merupakan produk olahan hasil ternak dengan
menggunakan berbagai jenis daging antara lain daging ayam dan daging sapi dimana daging tersebut digiling dengan mesin penggilingan daging dan dicampurkan bumbu-bumbu setelah itu dikeringkan. Proses penggilingan daging juga bertujuan untuk mengempukkan daging (Rina Febrina N.R, 2010). 2.1.4
Tinjauan tentang Pembuatan Dendeng Sapi Giling Dendeng merupakan salah satu bentuk hasil olahan pengawetan daging
secara tradisional dan telah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Menurut SNI 01-2908-1992 (Badan Standarisasi Nasional, 1992), dendeng merupakan produk makanan berbentuk lempengan yang terbuat dari irisan atau gilingan daging segar dan sehat yang telah diberi bumbu dan dikeringkan. Pembuatan dendeng umumnya masih dilakukan secara tradisional. Proses produksinya tidak rumit, bahan baku mudah diperoleh, dan alat-alat yang digunakan cukup sederhana (Lisdiana F, 1998:10) Kandungan gizi dendeng sapi per 100 gram menurut daftar komposisi bahan makanan sebagai berikut :
16
Tabel 2.1. Kandungan Gizi Dendeng Daging Sapi per 100 gram Komponen
Kandungan
Kalori (kkal)
433
Protein (g)
55
Lemak (g)
9
Karbohidrat (g)
10,50
Air (g)
25
Ca (mg/100 gram)
30
P (mg/100 gram)
370
Fe (mg/100 gram)
5,1
Vitamin A (IU)
0
Vitamin B (mg)
0,1
Vitamin C (MG)
0
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan tahun 2009 Dendeng mempunyai masa simpan lebih dari 6 bulan dengan kadar air 15% sampai 20% dan Ph 4,5 – 5,1 (Soeparno, 2005). Sedangkan menurut Indriwati (2006), SNI (Standar Nasional Indonesia) 01-2906-1990 kadar air dendeng antara 15 – 25%. 2.1.5
Bahan-bahan dalam Pembuatan Dendeng Sapi Giling Dalam pembuatan dendeng sapi giling, dibutuhkan 8 macam bahan baku
dan baham tambahan yaitu : 2.1.5.1 Daging sapi Bahan baku utama dalam pembuatan dendeng adalah daging sapi. Daging sapi segar yang digunakan memiliki kriteria berwarna merah terang, tidak mengandung banyak lemak, tekstur dagingnya kenyal, serta aroma dagingnya masih segar.
17
2.1.5.2 Garam Penambahan garam berfungsi untuk merangsang cita rasa dan menambah rasa enak pada produk. Selain itu garam juga sebagai penghambat bakteri. Garam sangat diperlukan dalam proses kuring (pencampuran bumbu). Garam yang digunakan adalah garam dapur yang memiliki karakteristik putih, bersih dari kotoran, kering dan berbentuk kristal halus. 2.1.5.3 Gula Dalam pembuatan dendeng, gula yang dapat digunakan yaitu gula jawa. Penambahan gula pada dendeng membuat flavor manis dendeng yang khas dan disukai banyak konsumen. Gula diperlukan untuk proses kuring, selain itu juga memberikan rasa lembut pada produk. Hal ini terjadi karena gula dapat mengurangi terjadinya efek pengerasan yang disebabkan oleh garam (Nunung Yuli, 2007:3). Gula yang ditambahkan dengan konsentrasi tertentu dapat berfungsi sebagai pengawet. Menurut Saripah Hudaya (1981:63) gula akan mengkaramelisasi ketika melalui proses pemanasan (pencoklatan). 2.1.5.4 Bawang putih Bawang putih dapat memberikan aroma dan rasa gurih pada makanan. Bawang putih memiliki aroma yang kuat dan tajam, tetapi hampir tidak berbau jika belum dimemarkan dan dipotong-potong. Bawang putih dapat berfungsi sebagai bahan pengawet karena bersifat bakteoriostatik yang disebabkan oleh adanya zat aktif alicin yang sangat efektif terhadap bakteri, selain itu bawang putih mengandung scordinin, yaitu senyawa kompleks thioglisidin yang bersifat antioksidan.
18
2.1.5.5 Ketumbar Ketumbar adalah rempah-rempah kering berbentuk bulat kecil dan berwarna kuning kecoklatan, memiliki rasa gurih dan manis, beraroma khas serta dapat membangkitkan kesan sedap di mulut. 2.1.5.6 Merica Merica adalah rempah-rempah yang berbentuk biji-bijian yang dihasilkan dan tanaman merica atau lada (Piper ningrum L.), rasanya pedas. Merica yang digunakan dalam pembuatan dendeng adalah merica putih. Cita rasa pedas dan aroma yang khas terbentuk dengan menambahkan bumbu merica. 2.1.5.7 Jinten Jinten merupakan bumbu rempah-rempah yang berbentuk butiran memanjang, aromanya sangat harum, agak manis dan menjadi campuran bumbu hidangan tradisional. Penggunaanya sebaiknya disangrai atau dihaluskan bersama bumbu lain saat akan diolah. Jinten juga tersedia dalam bentuk bubuk, yang dikemas dengan botol (Prihastuti Ekawatiningsih, dkk, 2008:79 ). Kegunaan jinten pada pembuatan dendeng adalah untuk menambah aroma yang khas dan memberikan sedikit rasa pedas. 2.1.5.8 Lengkuas Lengkuas memiliki dua jenis, yaitu berwarna putih dan merah. Lengkuas mengandung sejumlah senyawa penting antara lain minyak atsiri yang terdiri atas galangol, methylcinnamae, galangin, dan sineol. Senyawa lainnya adalah kamfer, seskuiterpen, kadien, resin, heksabidrokadalen hidrat, amilum dan masih banyak lagi lainnya. Lengkuas yang digunakan untuk pembuatan dendeng adalah
19
lengkuas yang berwarna putih. Kegunaan dari lengkuas adalah menambah aroma dan rasa yang khas pada dendeng. 2.1.6
Proses Pembuatan Dendeng Sapi Giling Tahap-tahap dalam pembuatan dendeng adalah :
2.1.6.1 Persiapan bahan Semua bahan disiapkan kemudian ditimbang sesuai dengan formulanya. Penimbangan bahan harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan jumlah bahan. Perlu dihindari pemakaian sendok atau gelas sebagai takaran. 2.1.6.2 Penggilingan Daging yang telah disiapkan kemudian digiling menggunakan gilingan daging sampai halus. 2.1.6.3 Pemberian bumbu dan gula merah Daging yang telah halus dicampur dengan bumbu dan gula merah, kemudian diaduk sampai bumbu dan daging tercampur rata. 2.1.6.4 Pencetakan Dendeng yang sudah dicampur dengan bumbu dan gula kemudian dicetak dengan ketebalan 3 mm. Dendeng dicetak berbentuk persegi tipis. 2.1.6.5 Pengeringan Dendeng yang sudah dicetak, ditata di loyang kemudian siap untuk dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan sinar matahari selama 3-4 hari atau menggunakan alat pengering dengan suhu 50-60 derajat celcius selama kurang lebih 9 jam.
20
Diagram alir proses pembuatan dendeng sapi giling yang meliputi : (Lisdiana Fachruddin, 1997) Persiapan bahan
Bumbu dan gula merah
Daging sapi yang masih segar
Penghalusan
Penggilingan
Pencampuran
Pencetakan (lembaran tipis 3 mm)
Pengeringan (Dijemur dibawah sinar matahari 3-5 hari atau dioven suhu 50OC – 60OC)
Dendeng Giling Gambar 2.2. Diagram Alir Pembuatan Dendeng Sapi Giling
21
2.1.7
Kriteria Mutu Inderawi Dendeng Sapi yang Baik Dendeng yang bermutu baik harus memenuhi spesifikasi persyaratan mutu
seperti pada dendeng sapi, sehingga produk yang dihasilkan dapat diterima di pasaran dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kriteria mutu inderawi dendeng sapi yang baik adalah : 2.1.7.1 Warna Ciri-ciri warna dendeng yang baik adalah coklat tua (Sutaryo, dkk, 2004 : 4). Warna coklat tua dihasilkan dari penggunaan gula merah. 2.1.7.2 Aroma Aroma dendeng sangat khas dengan aroma bumbu rempah-rempah yang digunakan seperti ketumbar, jinten, dan merica serta gula merah. Dendeng yang sudah kering aromanya akan semakin khas (Sutaryo, dkk, 2004 : 4). 2.1.7.3 Bentuk Bentuk dendeng yang baik adalah tipis dan lebar (Sutaryo, dkk, 2004 : 4). Bentuk tipis dan lebar akan mempermudah proses pengeringan dendeng. 2.1.7.4 Rasa Rasa dari dendeng yang baik adalah manis dan gurih dengan bumbu rempah-rempah yang khas (Intannursiam, 2010). 2.1.7.5 Tekstur Tekstur dendeng yang baik adalah semi basah tidak terlalu kering sehingga teksturnya empuk, tidak terdapat bercak putih dan kehijauan pada permukaannya (Sutaryo, dkk, 2004 : 4).
22
Standar mutu dendeng sapi menurut SNI sebagai berikut : Tabel 2.2 SNI Dendeng Sapi Menurut SNI-01-2908-1992 No
Jenis Uji
Satuan
Persyaratan Mutu I
1.
2.
Warna dan bau
Kadar air
-
Mutu II
Khas dendeng
Khas dendeng
sapi
sapi
%
Maks.12
Maks. 12
%
Min. 30
Min. 25
%
Maks. 1
Maks. 1
%
Maks.1
Maks. 1
-
Tidak nampak
Tidak nampak
(bobot/bobot basah) 3.
Kadar protein (bobot/bobot kering)
4.
Abu tak larut dalam asam (bobot/bobot kering)
5.
Benda asing (bobot/bobot kering)
6.
Kapang dan serangga
Keterangan : Benda asing adalah benda-benda lain bukan bagian dari dendeng sapi selain kapang dan serangga, misalnya tanah, batu-batuan, ranting-ranting, dan sebagainya yang terdapat pada dendeng sapi dan ikut serta dalam kemasan (SNI 01-2908-1992:1). 2.1.8
Keunggulan dan Kelemahan Dendeng Daging Sapi
2.1.8.1 Keunggulan dari produk dendeng sapi Keunggulan dari produk dendeng sapi adalah makanan awetan yang praktis dan rasanya enak. Produk olahan daging ini memiliki kandungan gizi
23
antara lain protein, karbohidrat, dan mineral yang sangat baik untuk tubuh. Dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan dapat dikirim jarak jauh. 2.1.8.2 Kelemahan dari produk dendeng sapi Kelemahan dari dendeng sapi jika ditinjau dari nilai ekonomi yaitu harganya relatif mahal, sehingga hanya masyarakat dari golongan menengah keatas yang dapat mengkonsumsinya. Selain itu, fenomena yang ada di masyarakat saat ini adalah banyak dendeng sapi yang dipalsu dengan dendeng yang terbuat dari daging babi. Banyak produsen dendeng yang menggunakan daging babi dalam pembuatan dendeng, baik sebagai campuran maupun sebagai bahan utama, hal itu karena harga daging babi yang lebih murah, teksturnya lebih lembut dan hampir sama dengan daging sapi. Dendeng sapi di pasaran yang telah ditemukan menggunakan daging babi ternyata juga sulit untuk dikenali oleh masyarakat awam, karena dendeng tersebut juga berlabel halal. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada dalam membeli dan mengkonsumsi dendeng sapi yang ada di pasaran.
2.2
Tinjauan Umum tentang Jamur Tiram Menurut Erie Maulana Sy. (2012), jamur tiram (Pleurotus ostreanus)
adalah jamur pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Permukaan tudung memiliki beragam warna, dengan warna inilah jamur tiram diberi nama yaitu jamur tiram putih, tiram kelabu, tiram cokelat, tiram kuning, tiram orange. Tubuh buah memiliki batang yang berada di pinggir (bahasa latin : pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreanus) sehingga jamur tiram memiliki
24
nama binomial Pleurotus ostreanus. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii atau King Oyster Mushroom. Tubuh buah mempunyai tudung yang berubah dari putih menjadi krem dan semakin dewasa warna tudung akan semakin jelas. Tudung jamur memiliki permukaan yang hampir licin dengan diameter 5-20 cm. Bagian tepi tudung membulat mulus tetapi setelah dewasa sedikit berlekuk dan pecah. Tudung bagian bawah berbentuk bilah (lamela) beruang ruang dimana spora terbentuk. Susunan bilahnya agak rapat. Sewaktu muda bilahnya berwarna putih makin tua menjadi krem kekuningan. Spora jamur akan dihasilkan setelah tudung terbuka sempurna kurang lebih 3-5 hari setelah primordia tudung buah terbentuk. Spora berbentuk batang berukuran 8-11 x 3-4 µm. Jamur tiram memiliki batang pendek berukuran 1-3 cm. Pada satu titik tumbuh akan menghasilkan tudung 5-15 buah, tetapi yang umum berkembang sempurna sebanyak 5-7 buah. Apabila tudung yang berkembang secara sempurna jumlahnya terbatas, maka ukuran tudung akan menjadi besar dan sebaliknya. Tudung akan ditunjang oleh tangkai tudung yang tumbuh secara lateral (terletak disamping tudung). Panjang tangkai tudung 2-10 cm atau tergantung posisi tumbuh jamur. Apabila jamur tiram tumbuh secara vertikal, maka akan memiliki tangkai tudung lebih panjang bila dibandingkan dengan jamur tiram yang tumbuh secara horizontal. MenurutAyu Sukarini dan Kembarini (2007:37), dilihat dari tekstur jamur tiram yang kenyal, jamur tiram dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti ayam, meskipun dari segi rasa daging ayam tidak dapat digantikan.
25
2.2.1
Ragam Jamur Tiram Jamur tiram yang di budidayakan saat ini memiliki keragaman jenis dapat
dilihat dari bentuk, ukuran, dan warna permukaan atas dari tudung yang berbeda. Jamur tiram yang berwarna putih banyak di budidayakan di Indonesia, sedangkan di Malaysia jamur tiram berwarna abu-abu dan cokelat. Jamur tiram yang di budidayakan di negara-negara Amerika dan Eropa sangat beragam (Erie Maulana Sy, 2012 : 17). Ragam jenis jamur tiram yang umum di budidayakan di antaranya : 2.2.1.1 Jamur tiram putih (Pleurotus ostreanus ) P. Florida 2.2.1.2 Jamur tiram abu-abu (Pleurotus cysridious) 2.2.1.3 Jamur tiram cokelat (Pleurotus cycstidiosus) 2.2.1.4 Jamur tiram kuning gading (Pleurotus citrinopileatus) 2.2.1.5 Jamur tiram kuning (Pleurotus citronopileatus) 2.2.1.6 Jamur tiram merah jambu (Pleurotus flatellatus) 2.2.1.7 Jamur tiram batang besar (Pleurotus pulmonarius) 2.2.1.8 Jamur tiram bertudung besar (Pleurotus eryngii) atau King Oyster Mushroom. Dalam penelitian ini, jamur yang akan digunakan adalah jenis jamur tiram putih (Pleurotus ostreanus). 2.2.2
Tinjauan tentang Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreanus) Dalam mikologi penggolongan jamur tiram putih adalah sebagai berikut : Devisi
: Amastigomycota
Kelas
: Basidiomycetes
26
Subklas
: Homobasidiomycetidae
Ordo
: Agaricales
Suku
: Agaricaceae
Marga
: Pleurotus
Spesies
: Pleurotus ostreanus
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreanus) atau white mushroom juga dikenal dengan istilah jamur shimeji (Jepang). Sesuai dengan namanya jamur ini memiliki tudung berwarna putih susu dan diameter tudung dewasa 3-14 cm (Tim karya tani mandiri, 2010 : 93). Kulit tudungnya agak tipis, tetapi rata dan ada yang bergelombang serta memiliki banyak cabang dalam satu rumpun. Jamur ini disebut juga jamur kayu, karena tumbuh pada media kayu lapuk atau serbuk kayu. Besar kecilnya masing-masing cabang tidak sama, ada yang kecil dan ada pula yang sangat besar/lebar. Pada budidaya jamur tiram dengan menggunakan media serbuk gergajian kayu, jamur
dapat dipanen setelah baglog (media) dibuka
biasanya akan tumbuh tunas dalam 2-3 hari dan akan menjadi sempurna. Daya simpan jamur tiram jenis ini lebih lama dibandingkan dengan jamur tiram abuabu, meskipun tudungnya lebih tipis dibandingkan dengan jamur tiram cokelat dan jamur tiram abu-abu (Nunug Yuli, 2007 : 3). Dari beberapa jenis jamur tiram, jamur tiram putih paling banyak dan populer di budidayakan di Indonesia, serta paling banyak dijual di pasaran, baik di pasar swalayan maupun pasar tradisonal (Hardi Soenanto, 1999 : 7). Jamur tiram putih merupakan salah satu komoditas bidang agribisnis yang sangat menjajikan. Dengan rasa yang enak, jamur tiram mampu membius lidah
27
para pecinta kuliner di tanah air. Gambar jamur tiram putih dapat dilihat di bawah ini :
Gambar 2.3 Jamur Tiram Putih 2.2.3
Manfaat dan Kandungan Gizi Jamur Tiram Putih Menurut hasil penelitian mengenai jamur tiram putih di Pusat Teknologi
Bioindustri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Netty Widyastuti, dkk (2004:2) memperoleh hasil analisa sebagai berikut : Tabel 2.3 Hasil Analisis Laboratorium Nutrisi Jamur Tiram Putih Segar (Pleurotus ostreanus) Sampel 100 gram Deskripsi
Hasil (% b/b)
Metode analisis
Kadar air
89,60
Gravimetri
Kadar abu
0,82
Gravimetri
Serat kasar
3,44
Gravimetri
Lemak
0,10
Soxhlet
Protein
3,15
Kejldahl
Karbohidrat
0,63
Spektrofotometri
Glutamat
0,94
HPLC
Hasil analisis kandungan nutrisi jamur tiram putih menunjukkan kadar abu, serat kasar, dan protein cukup tinggi demikian pula dengan asam
28
glutamatnya. Adanya asam glutamat membuat rasanya gurih dan lezat apabila dimasak. Kandungan protein dan serat kasar jamur tiram putih yang relatif tinggi menunjukkan bahwa jamur tiram putih dapat digunakan sebagai nutrisi diet atau nutriceutical. Melihat hasil analisis tersebut (100 g jamur segar) kadar abu (0,82% b/b) relative tinggi, demikian pula untuk serat kasar (3,445 b/b) dan protein (3,15% b/b), sedangkan kadar karbohidrat (0,63% b/b) dan lemak (0,10% b/b) relatif rendah. Jamur tiram juga memiliki 9 macam asam amino essensial. Asam amino essensial merupakan asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus di dapat dari konsumsi makanan. Asam amino essensial sangat baik untuk tubuh. Berikut ini adalah 9 macam asam amino dari jamur tiram : Tabel 2.4 Jumlah Kandungan Asam Amino Essensial dari Jamur Tiram No
Jenis asam amino
Satuan (g/100 g)
1.
Leusin
7,5
2.
Isoleusin
5,2
3.
Valin
6,9
4.
Triptofan
1,1
5.
Lisin
9,9
6.
Treonin
6,1
7.
Fenialanin
3,5
8.
Metionin
3,0
9.
(Histidin)
(2,8)
Total
46,0
Sumber : Donowati, 2008 : 54 Dari 9 macam asam amino essensial tersebut salah satu diantaranya yaitu histidin adalah essensial untuk anak, tidak untuk dewasa. Jamur tiram juga
29
memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan kolestrol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolis dan enzim oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapt berguna dalam membunuh nematoda. Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolestrol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolestrol (M. Alex S, 2011:63). 2.2.4
Keunggulan dan Kelemahan Jamur Tiram Putih Jamur tiram memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan yaitu :
2.2.4.1 Keunggulan jamur tiram Keunggulan jamur tiram yang utama terletak pada kandungan gizinya. Jamur tiram mengandung protein, serat dan asam amino essensial yang sangat baik untuk kesehatan. Selain itu jamur tiram memiliki kandungan asam glutamat yang membuat rasa jamur tiram gurih dan enak ketika dimasak. Manfaat yang dimiliki jamur tiram adalah sebgai bahan sayuran yaitu dengan dibuat berbagai olahan makanan seperti jamur crispy, pepes jamur, sup jamur, oseng jamur, abon jamur, nugget jamur, sosis jamur (Ainnurrohmah, 2012). Biasanya orang mengkonsumsi jamur bukan hanya lantaran rasanya yang lezat, tetapi juga karena alasan lain, yakni manfaat dan khasiat yang terkandung didalamnya. Dapat disebut, faktor inilah yang menjadi prioritas konsumen jamur.
30
Tujuannya tentu saja demi kesehatan tubuh atau hal lain yang berkaitan dengan vitalitas (Erie Maulana Sy, 2012 : 38). 2.2.4.2 Kelemahan jamur tiram Kelemahan dari jamur tiram segar yaitu daya simpan pasca panen tidak tahan lama, mudah diserang hama sciarid (lalat jamur),sulit dikirim jarak jauh karena tudungnya mudah hancur, variasi oalahan makanannya kebanyakan bukan makanan awetan (Tim Karya Tani Mandiri, 2010:104). 2.2.5
Inovasi Pengolahan Jamur Tiram menjadi Dendeng Inovasi pengolahan jamur tiram merupakan suatu upaya untuk menambah
variasi olahan dari jamur tiram serta untuk memperbaiki kelemahan dari jamur tiram yang tidak tahan lama dan variasi olahan makanan awetannya masih kurang. Selain itu juga karena jamur tiram memiliki rasa yang enak dan mengandung gizi yang sangat baik untuk kesehatan. Kelayakan jamur tiram untuk diolah menjadi dendeng giling dapat ditinjau dari 5 aspek, sebagai berikut : 2.2.5.1 Aspek karakteristik bahan Karakteristik dari jamur tiram yaitu teksturnya berserat, empuk, sedikit kenyal dan memiliki rasa yang enak seperti daging. 2.2.5.2 Aspek kandungan gizi Ditinjau dari kandungan gizi, jamur tiram mengandung serat dan 9 macam asam amino essensial yang sangat baik untuk kesehatan. Selain itu jamur tiram mengandung asam glutamat yang menjadikan rasanya gurih dan enak ketika dimasak.
31
2.2.5.3 Aspek kesehatan Jika ditinjau dari aspek kesehatan jamur tiram dapat dijadikan sebagai nutrisi diet untuk mencegah atau mengurangi resiko penyakit degeneratif, serta dapat dijadikan makanan alternatif untuk vegetarian. 2.2.5.4 Aspek nilai ekonomi Ditinjau dari nilai ekonomi, jamur tiram di pasaran dijual dengan harga Rp.8.000,00 – Rp.12.000,00 per kilogram, harga tersebut lebih murah dari harga daging sapi atau daging ayam. 2.2.5.5 Aspek potensi dan ketersediaan Potensi dan ketersediaan, jamur tiram dalam bentuk segar mudah untuk diperoleh di pasar tradisional maupun di supermarket ataupun langsung ke tempat budidaya jamur tiram.
2.3
Tinjauan Tentang Ikan Lele Menurut Farikhah dan Badrul Huda (2013), nama lele tidak dikenal di
negara selain Indonesia. Lele adalah nama lokal untuk menyebut ikan yang tak bersisik, hidup di perairan air tawar, mempunyai barbel (sungut), berwarna hitam, kecoklatan atau abu-abu, serta berkepala gepeng (depressed). Ikan lele mudah dikenal dari bentuk badan yang membulat dan memanjang. Kepala besar gepeng (depressed) dan bertulang sangat keras. Matanya kecil dan kurang berfungsi. Fungsi mata tergantikan dengan kemampuan membau yang sangat baik, dengan bantuan barbel. Ingsang membuka cukup lebar, organ pernapasan tambahan (arborescent organ) muncul dari gill arch. Mulut bertipe terminal, artinya berada tepat di moncong depan dan ukurannya cukup
32
lebar. Terdapat empat pasang barbel (sungut) yang tiap pasangan tidak sama panjang, ada yang pendek dan ada yang panjang sebagai organ sensor. Sirip-sirip dorsal dan analnya memanjang hingga batang ekor. Pada sirip pektoral terdapat jari-jari sirip keras (patil) yang beracun, tetapi pada Clarias gariepinus atau lele dumbo patilnya tak beracun. Sirip ekor membulat bertipe rounded. Ikan ini akan terus tumbuh sepanjang tersedia pakan yang cukup dan kualitas perairannya mendukung, hingga bobotnya mencapai puluhan kilogram. 2.3.1
Jenis - Jenis Ikan Lele Menurut Anggit Narantaka (2012 : 27), Ada 6 jenis ikan lele yang saat ini
telah dikembangkan di Indonesia, yaitu : 2.3.1.1 Clarias batrachus, dikenal sebagai lele (Jawa), ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Sumatra Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan). 2.3.1.2 Clarias teysmani, dikenal sebagai lele kembang (Jawa Barat), kalang putih (Padang). 2.3.1.3 Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatra Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat). 2.3.1.4 Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatra Barat), kaleh (Kalimantan Selatan). 2.3.1.5 Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatra Barat), ikan penang (Kalimantan Timur). 2.3.1.6 Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele dumbo (lele domba), king catfish, berasal dari Afrika.
33
Dalam penelitian ini, ikan lele yang digunakan adalah jenis ikan lele dumbo. 2.3.2
Tinjauan tentang Ikan Lele Dumbo Dalam mikologi penggolongan ikan lele dumbo adalah sebagai berikut : Fillum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Ostariophysi
Sub ordo
: Silaroidae
Famili
: Clariidae
Genus
: Clarias
Species
: Clarias gariepinus
Nama Asing
: African catfish
Nama Lokal
: Lele dumbo, dumbo
Lele dumbo merupakan jenis lele yang memiliki ciri berupa tubuh besar (bongsor). Kata dumbo sendiri di duga berasal dari kata “jumbo” yang berarti berukuran raksasa. Menurut informasi yang didapat, lele dumbo merupakan hasil persilangan lele lokal dari Afrika (Clarias gariepinus) dengan lele lokal dari Taiwan (Clarias fuscus). Dalam perkembangannya, lidah penggemar lele sudah terbiasa dengan cita rasa lele dumbo. Selain itu, teknologi pembenihan dan pembudidayaan lele dumbo sudah lebih mudah dan praktis karena sudah dapat diakali dengan pemijahan secara alami. Keadaan tersebut membuat pembudidayaan lele dumbo semakin berkembang pesat dan menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia
34
(Khairuman dan Khairul Amri, 2011 : 12). Gambar ikan lele dumbo dapat dilihat dibawah ini :
Gambar 2.4 Ikan Lele Dumbo 2.3.3
Manfaat dan Kandungan Gizi Ikan Lele Dumbo Protein yang terdapat dalam ikan merupakan protein yang amat penting
dan istimewa karena bukan hanya berfungsi sebagai penambah jumlah protein konsumsi tetapi juga sebagai pelengkap mutu protein dalam pola makan. Ikan lele selain mengandung gizi yang amat penting seperti protein juga mengandung asam amino essensial seperti yang dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.5 Komposisi Gizi pada Ikan Lele Zat Gizi
Jumlah (%)
1. Protein
17,7
2. Lemak
4,8
3. Mineral
1,2
4. Karbohidrat
0,3
5. Air
76
Sumber : Vaas 1985 dalam Astawan 2008 Lele merupakan sumber asam lemak omega 3, yaitu asam lemak dengan ikatan rangkap pada posisi karbon nomor 3 dari gugus metil atau disebut karbon posisi omega. Asam lemak ini merupakan precursor dari thrombaxiane A3 dan
35
prostaglandin I3, zat yang sangat efektif untuk ganti agregasi keping-keping darah. Pencegahan agregasi keping-keping darah dapat mengurangi risiko menderita penyakit jantung (Wikipedia, 2008). Tabel 2.6 Kandungan Asam Amino Essensial pada Ikan Lele No
Asam Amino
Jumlah (%)
1.
Arginin
6,3
2.
Histidin
2,8
3.
Isoleusin
4,3
4.
Leusin
9,5
5.
Lisin
10,5
6.
Metionin
1,4
7.
Fenilalanin
4,8
8.
Treonin
4,8
9.
Valin
4,7
10.
Triptophan
0,8
Sumber : Astawan, 2008 2.3.4
Keunggulan dan Kelemahan Ikan Lele Dumbo Ikan lele dumbo memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan yaitu :
2.3.4.1 Keunggulan lele dumbo Saat dikembangkan, lele dumbo memiliki keunggulan yang tidak dimiliki lele lain pada umumnya. Keunggulan lele dumbo diantaranya cepat tumbuh, mudah dipelihara, mudah berkembang biak, dan cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Lele dumbo juga selalu merespon pakan yang diberikan kepadanya. Selain itu, lele dumbo dapat dipelihara dengan kepadatan tinggi. Keunggulan ikan lele dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kaya akan Leusin dan Lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino
36
esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen. Leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot (Wikipedia, 2008). 2.3.4.2 Kelemahan lele dumbo Karakteristik dagingnya yang terlalu empuk dan lembut, sehingga mudah hancur.
2.4
Kerangka Berfikir Dendeng merupakan produk makanan yang dibuat dari daging sapi yang
diawetkan dengan cara dikeringkan dan dijemur di bawah terik sinar matahari. Umumnya dendeng dibumbui dengan asam, garam dan rempah lainnya. Saat ini dendeng bisa dibuat dengan cara digiling dan disayat tipis. Kandungan serat yang terdapat pada dendeng dapat menjadikan dendeng potensial untuk dikembangkan dengan berbagai bahan dasar lain. Salah satu variasi bahan dasar lainnya dapat diganti dengan jamur tiram. Jamur tiram merupakan salah satu bahan nabati yang tekstur dan rasanya gurih, sedap, mendekati rasa daging. Sementara tekstur kenyal dan rasa gurih menjadikan jamur bisa diolah menjadi bahan yang mirip dengan daging ayam atau sapi. Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan dendeng sebagai sumber protein adalah ikan lele. Ikan lele merupakan salah satu komoditas unggulan air tawar yang penting dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat. Penambahan bahan ikan lele dalam pembuatan dendeng gilng jamur tiram adalah untuk memperkaya kandungan gizi, terutama pada kandungan protein.
37
Inovasi pengolahan jamur tiram dengan substitusi ikan lele merupakan suatu upaya untuk meningkatkan mutu jamur tiram, serta untuk menambah nilai jual ikan lele. Selain itu, juga untuk diversifikasi bahan pangan guna mencapai peningkatan ketahanan pangan dan peningkatan pangsa pasar atau daya serap masyarakat. Produk dendeng jamur tiram diharapkan dapat menjadi produk diversifikasi jenis dendeng giling. Dari kerangka berfikir tersebut, maka dilakukan eksperimen pembuatan dendeng giling jamur tiram dengan substitusi ikan lele yang berbeda yaitu 30%, 40%, dan 50%. Untuk mengetahui perbedaan kualitas dan daya terima terhadap dendeng giling jamur tiram yang dihasilkan, maka dilakukan penilaian subyektif dan penilaian obyektif. Penilaian subyektif terdiri dari uji inderawi dan uji kesukaan. Uji inderawi dilakukan oleh panelis yang agak terlatih, sedangkan uji kesukaan dilakukan oleh panelis yang tidak terlatih. Penilaian obyektif yang dilakukan adalah uji kandungan gizi meliputi kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, dan serat kasar. Uraian tersebut dapat disederhanakan dalam bentuk skema kerangka berfikir pada gambar 2.5
38
Gambar 2.5 Skema Kerangka Berfikir Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele Jamur Tiram
Ikan Lele
Faktor Negatif :
Faktor Positif : 1. Kandungan protein, serat, dan asam amino baik untuk kesehatan. 2. Memiliki rasa yang enak dan gurih. 3. Sudah banyak di budidayakan. 4. Banyak masyarakat yang mengkonsumsi. 5. Harganya lebi murah dari pada daging sapi
1. Tidak tahan lama untuk disimpan. 2. Dalam kondisi segar mudah diserang hama. 3. Sulit dikirim jarak jauh karena tudungnya yang mudah rusak.
Faktor Positif : 1. Kaya akan kandungan gizi, terutama pada kandungan protein 2. Mudah di dapat
Faktor Negatif : Tekstur daging yang tidak padat atau menyatu
Alternatif pemecahan sebagai bahan penambahan campuran ikan lele kedalam pembuatan dendeng giling
Upaya meningkatkan kualitas jamur tiram yaitu diversifikasi olahan pangan berupa dendeng giling
Penambahan ikan lele
Dendeng giling jamur tiram a. 30% dari bahan dasar b. 40% dari bahan dasar c. 50% dari bahan dasar
dengan penambahan daging ikan lele
Penilaian Subjektif
Mutu Inderawi (warna, aroma, tekstur, rasa)
Penilaian Objektif
Uji Orgaanoleptik (uji kesukaan)
Uji Laboratorium (kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, serat kasar)
39
2.5
Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
peneliti sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 1998 : 67). Berdasarkan teori yang diuraikan maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.5.1
Hipotesis Kerja (Ha) : “Ada perbedaan kualitas dendeng giling jamur tiram subtitusi ikan lele yang berbeda perbandingan persentasenya yaitu 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%, di tinjau dari aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa”.
2.5.2
Hipotesis Nol (Ho) : “Tidak ada perbedaan kualitas dendeng giling jamur tiram subtitusi ikan lele yang berbeda perbandingan persentasenya yaitu 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50%, di tinjau dari aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa”.
40
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau strategi yang digunakan dalam kegiatan penelitian sehingga pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Hal-hal yang diuraikan dalam metode penelitian ini adalah metode penentuan obyek penelitian, metode pendekatan penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
3.1
Metode Penentuan Objek Penelitian Beberapa hal yang akan diungkap dalam penentuan objek penelitian
meliputi : populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian yang meliputi variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol. 3.1.1
Populasi Penelitian Populasi menurut Suharsimi Arikunto (2002 :108) adalah keseluruhan
objek penelitian yang memiliki kesamaan karakteristik. Populasi yang digunakan penelitian ini adalah jamur tiram putih (Pleurotus ostreanus) dan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). 3.1.2
Sampel Penelitian Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2002:109) adalah sebagian atau
wakil populasi yang akan diteliti dan mewakili ciri-ciri yang sama. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur tiram putih dewasa (berumur 2-3 hari), berdiameter tudung 5-12 cm dengan batang yang masih lunak. Fillet ikan
40
41
lele dumbo dari lele yang beratnya ± 300 gram atau kalau beli satu kilo isi tiga ekor ikan lele dumbo. 3.1.3
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan cara pengambilan sampel yang
digunakan untuk memperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya (Suharsimi Arikunto, 2006:133). Pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan pada ciri-ciri tertentu yang diperkirakan dapat memperoleh hasil yang sesuai atau mendekati kriteria dendeng daging giling. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel “Simple Random Sampling” yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil objek bukan didasarkan atas strata tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2006:139). Sebagian jamur tiram yang diambil adalah jenis jamur tiram putih, berumur 2-3 hari, memiliki diameter tudung 5-12 cm. Ikan lele dumbo yang mempunyai berat ± 300 gram. Peneliti mengambil sebagian dengan cara acak atau random. 3.1.4
Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:96). Dalam penelitian ini digunakan tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. 3.1.4.1
Variabel bebas Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
42
(Sugiyono, 2008:39). Variabel ini dipelajari pengaruhnya terhadap hasil penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan jamur tiram substitusi ikan lele sebesar 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50% . 3.1.4.2
Variabel terikat
Menurut Sugiyono (2005:38), variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas inderawi dendeng berbahan dasar jamur tiram putih subsitusi ikan lele sebesar 70% : 30%, 60% : 40%, dan 50% : 50% dengan indikator warna (coklat), aroma (rempah-rempah atau bumbu), tekstur (keempukan), rasa (manis), rasa (gurih). Kandungan gizi dendeng jamur ikan lele meliputi, kandungan air, abu, protein, lemak, serat kasar dan karbohidrat serta tingkat kesukaan masyarakat terhadap dendeng hasil eksperimen dan dendeng kontrol. 3.1.4.3
Variabel kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga pengaruh variabel indenpenden terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2008:41). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel kontrol adalah komposisi penggunaan bahan dalam pembuatan dendeng (meliputi: jamur tiram, ikan lele, bawang putih, merica, ketumbar, jinten, laos, gula jawa, garam), kondisi dan kualitas bahan yang digunakan, proses pembuatan, pencetakan dendeng, alat yang digunakan dalam proses pembuatan dendeng, dan lamanya waktu pengeringan. Semua variabel ini dikondisikan sama.
43
3.2
Metode Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Metode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2008:72). Dalam penelitian ini eksperimen yang dilakukan adalah pembuatan dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele. 3.2.1
Desain Eksperimen Desain eksperimen suatu rancangan percobaan (dengan tiap langkah yang
betul-betul terdefinisikan) sedemikian sehingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat dikumpulkan (Sudjana, 2002:1). Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain acak sempurna yaitu desain dimana perlakuan dikenakan sepenuhnya secara acak kepada unit-unit ekperimen, atau sebaliknya (Sudjana, 2002:15). Pada penelitian ini, skema desain eksperimen yang digunakan mengacu pada Pottestonly Control Design (random terhadap subyek) yang tergolong True Experimental Design, yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan (Suharsimi Arikunto, 2010:125). Menurut Suharsimi A (2010), random terhadap subyek yaitu subyek kelompok eksperimen maupun subyek kelompok pembanding telah ditentutukan secara random. Dimana kelompok pertama atau kelompok eksperimen diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Perbedaan adanya perlakuan adalah O1
dan O2 (Sugiyono
2010,112). Skema desain penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
44
Gambar 3.1. Skema Desain Penelitian Keterangan : E : Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang dikenai perlakuan yaitu dendeng berbahan dasar jamur tiram substitusi ikan lele K : Kelompok kontrol yaitu kelompok yang digunakan sebagai pembanding, yaitu dendeng yang menggunakan bahan dasar danging sapi. R : Random X : Treatment (perlakuan) O1 : Observasi dan penilaian pada kelompok eksperimen O2 : Observasi pada kelompok kontrol Dalam desain penelitian ini langkah-langkah eksperimen dimulai dari obyek penelitian yaitu sampel yang diambil dengan cara simple random sampling untuk mendapatkan bahan yang digunakan. Sampel yang telah didapatkan dari populasi digunakan untuk dua kelompok sampel yaitu sampel eksperimen (O1) dan sampel kontrol (O2). Kelompok eksperimen adalah kelompok sampel dendeng bahan dasar jamur tiram yang dikenai perlakuan (X) yaitu penggunaan jamur
45
tiram subsitusi ikan lele sebesar 70% : 30%, 60% : 40%, dan 50% : 50% dengan masing-masing kode A, B, dan C. Kelompok kontrol dengan kode K merupakan kelompok yang tidak dikenai perlakuan yaitu dendeng yang dibuat dari bahan dasar jamur tiram 100%. Hasil eksperimen akan diuji melalui penilaian subjektif yaitu uji inderawi yang akan dianalisa dengan menggunakan perhitungan Analisis Varian Klasifikasi Tunggal yang dilanjut dengan uji Tukey untuk mendapatkan hasil eksperimen dendeng bahan dasar jamur tiram dengan perbaikan kualitas dan diuji dengan uji kesukaan untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat pada hasil eksperimen serta dilakukan penilaian objektif yaitu uji kimiawi untuk mengetahui kandungan kadar air, abu, protein, lemak, dan serat kasar. Pada kelompok kontrol juga akan dilakukan penilaian subjektif dan penilaian objektif untuk mengetahui perbandingan kualitas dengan hasil eksperimen. Eksperimen dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan artinya dalam pembuatan dendeng bahan dasar jamur tiram subsitusi ikan lele sebesar 70% : 30%, 60% : 40%, dan 50% : 50% peneliti melakukan percobaan sebanyak 3 kali dengan bahan dasar yang sama. Pengulangan ini dilakukan agar diperoleh hasil yang maksimal, standar, dan dapat dipertanggung jawabkan. Berikut ini adalah skema desain eksperimen dalam pembuatan dendeng hasil eksperimen :
46
Populasi
Sampel
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
Dikenai perlakuan yang berbeda
Tidak dikenai perlakuan K
Jamur Tiram : Ikan Lele
(menggunakan bahan dasar jamur tiram 100%)
A1
Penilaian subjektif dengan uji kesukaan
A
B
C
(70% : 30%)
(60% : 40%)
(50% : 50%)
A2
A3
Penilaian subjektif dengan uji inderawi
B1
B2
B3
C1
C2
Penilaian objektif (kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, dan serat kasar
Hasil Analisis
Kesimpulan
Gambar 3.2 Skema Desain Eksperimen
C3
47
Keterangan : K
: Kontrol (Dendeng menggunakan bahan dasar jamur tiram 100%)
A
: Sampel A (Dendeng bahan dasar jamur tiram subsitusi ikan lele 30%)
B
: Sampel B (Dendeng bahan dasar jamur tiram subsitusi ikan lele 40%)
C
: Sampel C (Dendeng bahan dasar jamur tiram subsitusi ikan lele 50%)
3.2.2
Prosedur Pelaksanaan Eksperimen Prosedur pelaksanaan eksperimen merupakan langkah-langkah yang telah
ditentukan dalam melaksanakan percobaan pembuatan dendeng giling jamur tiram dengan substitusi ikan lele 30%, 40%, 50%. Adapun prosedur pelaksanaan eksperimen meliputi waktu dan tempat eksperimen, jenis dan jumlah bahan dan alat serta tahap-tahap eksperimen. 3.2.2.1 Tempat dan waktu eksperimen Eksperimen akan dilakukan di laboratorium kampus E7 TJP Fakultas Teknik. Waktu pelaksanaan pada bulan Oktober 2014. 3.2.2.2 Jenis dan jumlah bahan Dalam percobaan ini jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk setiap percobaan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1. Daftar Bahan-Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele Formula No
Nama bahan
A (30%)
B (40%)
C (50%)
Kontrol
1.
Jamur tiram
280 gr
240 gr
200 gr
400 gr
2.
Ikan lele
120 gr
160 gr
200 gr
-
3.
Gula jawa
100 gr
100 gr
100 gr
100 gr
4.
Garam
20 gr
20 gr
20 gr
20 gr
48
5.
Merica
0,5 gr
0,5 gr
0,5 gr
0,5 gr
6.
Ketumbar
8 gr
8 gr
8 gr
8 gr
7.
Jinten
0,5 gr
0,5 gr
0,5 gr
0,5 gr
8.
Lengkuas
8 gr
8 gr
8 gr
8 gr
9.
Bawang putih
12 gr
12 gr
12 gr
12 gr
3.2.2.3 Peralatan eksperimen Peralatan yang digunakan dalam pelaksaan eksperimen menggunakan perlatan yang higienis dan kondisi yang baik. Adapun peralatan tersebut yaitu : Tabel 3.2. Peralatan dalam Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele No
Nama Alat
Jumlah
1.
Timbangan
1
2.
Gilingan daging
1
3.
Kompor dan gas
1
4.
Panci kukus
1
5.
Baskom
4
6.
Talenan
1
7.
Pisau
1
8.
Cobek dan muntu
1
9.
Mangkok
4
10.
Sendok kayu
1
11.
Spatula
1
12.
Sendok makan
4
13.
Sendok teh
1
14.
Loyang ukuran 30x30
4
49
3.2.2.4 Tahap-tahap pelaksanaan eksperimen Eksperimen dalam pembuatan dendeng giling jamur tiram ini meliputi beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. 3.2.2.4.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan langkah awal untuk memulai suatu pekerjaan sehingga akan mempermudah dan memperlancar dalam proses pembuatan. Tahap persiapan meliputi : persiapan bahan dasar, persiapan bahan tambahan (bumbu) dan persiapan peralatan. 3.2.2.4.1.1 Persiapan bahan dasar Persiapan bahan dasar yang diperlukan adalah jamur tiram dan ikan lele. Dalam menyiapkan bahan dasar jamur tiram meliputi 4 tahap, yaitu sortasi, grading atau pengkelasan, trimming, washing. Sortasi adalah upaya pemisahan bahan yang jelek atau kurang baik dari bahan yang diinginkan (Sulistyawati, 2010 : 23). Dalam penelitian ini bahan dasar yang dipilih adalah jamur tiram putih yang masih segar, tudungnya masih utuh. Jamur tiram yang masih segar dan utuh akan lebih mudah untuk dipotong-potong dan ketika dikukus warnanya putih kecoklatan dan teksturnya akan kenyal, sedangkan jamur yang layu ketika dikukus warnanya akan semakin coklat dan teksturnya akan menjadi lebih lembek, mudah hancur sehingga menjadi lebih basah. Grading atau pengkelasan merupakan upaya untuk memperoleh jamur tiram yang seragam. Pengkelasan dapat dilakukan berdasarkan jenisnya, ukuran atau umur bahan (Sulistyawati, 2010 : 24). Bahan utama yang akan digunakan
50
pada pembuatan dendeng giling ini adalah jamur tiram putih dewasa dengan ciriciri berumur 2-3 hari, berwarna putih susu, berdiameter tudung 5-12 cm. Trimming
merupakan
suatu
usaha
untuk
membersihkan
atau
menghilangkan bagian-bagian yang dianggap tidak diperlukan atau yang dapat membahayakan apabila dikonsumsi manusia (Sulistyawati, 2010 : 24). Bagian yang perlu dibersihkan atau dihilangkan pada jamur tiram putih adalah bagian akar dan batangnya yang keras. Pada bagian akar dan batang yang keras perlu dibuang karena akan mempersulit proses penghalusan. Washing (pembersihan atau pencucian) dilakukan untuk membersihkan atau menghilangkan kotoran yang masih menempel pada bahan, baik berupa debu, noda, mikroba, dan sebagainya (Sulistyawati, 2010 : 24). Jamur tiram yang sudah diambil bagian tudung dan batangnya yang masih lunak, kemudian dicuci hingga bersih agar kotoran yang menempel benar-benar bersih kemudian ditiriskan agar jamur tidak terlalu basah. Proses pencucian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi makanan akibat benda asing, serangga, debu. Jamur tiram yang sudah melalui 4 tahapan tersebut kemudian ditimbang sesuai dengan formula yang telah ditentukan. Setelah itu jamur disuwir kecil-kecil agar mudah lunak saat dikukus. Bahan dasar selanjutnya yaitu ikan lele. Dalam menyiapkan ikan lele melalui 2 tahap yaitu penyiangan dan pemfilletan. Menurut Rohayati Kurniadi (2010), penyiangan adalah memisahkan atau menghilangkan isi perut dan insang dari badan ikan, sebagai sumber bakteri pembusuk, dengan hilangnya sumber
51
bakteri pembusuk maka kesegaran dapat dipertahankan lebih lama. Ikan lele yang sudah disiangi kemudian dicuci hingga bersih. Pemfilletan adalah upaya pemisahan daging dengan tulang. Ikan lele dibersihkan isi perutnya, kemudian diambil bagian dagingnya saja. Caranya ikan dibelah putus melalui bagian punggung dan perut tanpa menyertakan kepala, ekor, sirip, dan tulang. Ikan yang selesai dibelah, dicuci dengan air mengalir, lalu ditiriskan kemudian digiling halus. 3.2.2.4.1.2 Persiapan bahan tambahan (bumbu) Bahan tambahan atau bumbu yang digunakan untuk pembuatan dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele adalah gula jawa, bawang putih kathing, garam halus, merica , ketumbar bubuk, jinten bubuk dan lengkuas. Bawang putih dikupas kemudian ditimbang sesuai dengan formula yang telah ditentukan. Lengkuas dibersihkan dengan dikupas kulitnya kemudian dicuci bersih, ditiriskan setelah itu baru ditimbang. Setelah ditimbang lengkuas dipotong kecil-kecil supaya lebih cepat halus. Semua bumbu-bumbu seperti garam, gula, merica, ketumbar, dan jinten ditimbang sesuai resep. Semua bahan bumbu dihaluskan dengan menggunakan cobek dan munthu. Bumbu dihaluskan sampai benar-benar halus dan tercampur rata. 3.2.2.4.1.3 Persiapan peralatan Peralatan yang dipersiapkan harus memenuhi persyaratan supaya mencegah terjadinya pencemaran kontaminasi makanan yang dapat terjadi karena peralatan yang digunakan. Persyaratan tersebut sesuai dengan jenis bahan dari alat
52
yang digunakan. Alat memasak dari bahan logam harus bersih, kering, tidak berkarat, dan tidak berjamur. Alat memasak dari bahan kayu harus bersih, kering, tidak berjamur. Alat memasak dari bahan plastik dan batu harus bersih, kering dan tidak berjamur. Semua perlatan harus bersih dan kering karena jika peralatan yang digunakan dalam keadaan basah kemungkinan dapat mengakibatkan terjadinya kontaminasi terhadap makanan. 3.2.2.4.2
Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembuatan dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele sebagai berikut : 3.2.2.4.2.1 Mengukus jamur tiram Jamur tiram yang sudah disuwir kecil-kecil kemudian dikukus selama ± 15 menit, sampai jamur empuk. Setelah jamur matang, jamur diangkat dan ditiriskan. 3.2.2.4.2.2 Menghaluskan jamur tiram Jamur tiram yang sudah ditiriskan kemudian didiamkan sebentar sampai uap panasnya hilang. Setelah itu jamur dihaluskan menggunakan gilingan sampai halus. 3.2.2.4.2.3 Menghaluskan ikan lele Ikan lele yang sudah difillet dagingnya dimasukkan ke dalam alat penggiling daging. Penggilingan dilakukan 2 kali agar tekstur daging lembut. 3.2.2.4.2.4 Mencampur jamur tiram dan ikan lele yang sudah dihaluskan dengan bumbu
53
Jamur tiram dan ikan lele yang sudah dihaluskan kemudian dicampur dengan bumbu yang sudah dihaluskan. Campuran adonan tersebut diaduk rata agar membentuk massa yang homogen. 3.2.2.4.2.5 Mencetak dendeng giling Adonan dendeng yang suda dicampur dengan bumbu dicetak dengan cara ditipiskan dengan ketebalan ± 3 mm di atas loyang kemudian dipotong dengan ukuran 10 x 10 cm. Dendeng yang sudah dicetak ditata di atas loyang. 3.2.2.4.2.6 Mengeringkan dendeng Dendeng dalam loyang dikeringkan dengan cara dimasukkan dalam alat pengering dengan suhu 60 derajat celcius selama ± 2 x 24 jam atau dendeng dapat dikeringkan dibawah terik sinar matahari selama 3-4 hari. 3.2.2.4.3 Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian merupakan tahap yang terakhir dalam pembuatan dendeng giling jamur tiram. Tahap penyelesaian dalam pembuatan dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele yaitu pengemasan dengan menggunakan plastik tebal. Di bawah ini adalah diagram alir proses pembuatan dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele yang meliputi :
54
Jamur tiram segar
Ikan Lele
( 70%, 60%, 50%)
(30%, 40%, 50%)
Dicuci
Disiangi
Disuwir-suwir
Dicuci
Dikukus
Difillet
Dihaluskan
Dihaluskan
Dicampur Bumbu : bawang putih, garam, gula, merica, jinten, ketumbar, lengkuas Dicetak (ketebalan 3 mm ukuran 10x10 cm)
Dikeringkan dengan mesin pengering suhu 600C ± 2x24 jam atau dijemur dibawah sinar terik matahari selama 3-4 hari
Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele Gambar 3.3. Diagram Alir Pembuatan Dendeng Giling Jamur Tiram Substitusi Ikan Lele
55
3.3
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
penilaian subjektif dan penilaian objektif. 3.3.1
Metode Penilaian Subjektif Semua orang dapat melakukan penilaian subjektif dan dari penilaian
tersebut akan diperoleh hasil yang berbeda-beda karena kepekaan setiap manusia berbeda-beda. Alat indera yang digunakan dalam penilaian subjektif yaitu: indera penglihatan, indera penciuman, indera peraba, dan indera perasa. Hasil penilaian inderawi kemudian dianalisis secara statistik agar hasil penilaiannya tidak bersifat subjektif sehingga data yang diperoleh menjadi valid atau dapat dipercaya. Pengujian subjektif untuk mengetahui kualitas inderawi dan tingkat kesukaan masyarakat terhadap dendeng bahan dasar jamur tiram dilakukan dengan dua cara, yaitu uji inderawi dan uji kesukaan. 3.3.1.1 Uji inderawi Uji inderawi merupakan bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengujian terhadap sifat karakteristik bahan pangan dengan mempergunakan indera manusia termasuk indera penglihatan, pembau, perasa, peraba, dan pendengar (Bambang Kartika dkk, 1988,2). Uji inderawi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan kualitas masing-masing sampel dendeng hasil eksperimen mencakup indikator warna, aroma, rasa, dan tekstur dengan menggunakan 5 klasifikasi kualitas secara berjenjang dimana skor terbesar menunjukkan kualitas terbaik, semakin kecil skornya kualitas dendeng semakin
56
menurun. Secara lengkap kriteria penilaian dan penskoran untuk setiap indikator kualitas dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel 3.3. Kriteria Penialaian Uji Inderawi Aspek Penilaian Warna (coklat)
Aroma (rempahrempah atau bumbu)
Tekstur (kelunakan)
Rasa (manis)
Rasa (gurih)
Indikator Penialaian
Nilai
Coklat tua
5
Coklat gelap
4
Coklat
3
Coklat kemerahan
2
Coklat muda
1
Beraroma sangat khas dendeng
5
Beraroma khas dendeng
4
Cukup beraroma khas dendeng
3
Kurang beraroma khas dendeng
2
Tidak beraroma khas dendeng
1
Lunak
5
Cukup lunak
4
Kurang lunak
3
Agak liat
2
Liat
1
Manis ideal
5
Manis
4
Cukup manis
3
Kurang manis
2
Tidak manis
1
Gurih ideal
5
Gurih
4
Cukup gurih
3
Kurang gurih
2
Tidak gurih
1
57
3.3.1.2 Uji kesukaan Uji kesukaan atau uji organoleptik umumnya digunakan untuk menilai atau memperhitungkan reaksi konsumen terhadap sampel yang diujikan (Bambang Kartika dkk, 1988:44).
Sehingga disini dimaksudkan bahwa uji
organoleptik merupakan pengujian dimana panelis mengemukakan respon suka atau tidak suka terhadap sifat produk hasil eksperimen yang diuji yaitu kualitas dendeng yang dibuat menggunakan bahan jamur tiram sebesar 70%, 60%, dan 50% yang disubsitusi ikan lele sebesar 30%, 40%, dan 50%. Pengujian dilakukan tanpa latihan sebelum pengujian, pengujian dilakukan ditempat terbuka sehingga diskusi (saling mempengaruhi) agar penguji selama penginderaan mungkin terjadi (Bambang Kartika dkk, 1988:4). Kriteria penilaian dalam uji organoleptik atau uji kesukaan ini menggunakan teknik skoring. Rentangan skor kesukaan yang digunakan adalah 51 dengan pengkelasan sebagai berikut. 1. Sangat suka
:5
2. Suka
:4
3. Agak suka
:3
4. Tidak suka
:2
5. Sangat tidak suka
:1
3.3.2
Metode Penilaian Objektif Penilaian objektif dalam penelitian ini adalah uji kimiawi untuk
mengetahui kandungan kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, dan serat kasar dari dendeng hasil eksperimen. Dari uji kimiawi yang diujikan dalam
58
laboratorium Chem-Mix Pratama Yogyakarta akan diperoleh data-data hasil eksperimen dengan kandungan kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, dan serat kasar.
3.4
Alat Pengumpul Data Instrumen atau alat pengumpul data untuk menilai sifat sensorik suatu
produk yang digunakan yaitu orang atau sekelompok orang yang disebut panelis atau penilai. Alat pengumpul data yang digunakan pada uji inderawi adalah panelis agak terlatih dan pada uji kesukaan adalah panelis tidak terlatih. 3.4.1
Panelis Agak Terlatih Dalam pengujian inderawi, penilaian dilakukan oleh panelis agak terlatih.
Panelis agak terlatih merupakan kelompok dimana anggotanya bukan merupakan hasil seleksi tetapi umumnya terdiri dari individu-individu yang secara spontan mau bertindak sebagai penguji. Dengan memberikan penjelasan tentang sampel dan sifat-sifat yang akan dinilai serta memberikan latihan secara continue dan lolos pada evaluasi kemampuan, kelompok ini sudah dapat berfungsi sebagai alat analisis (Bambang Kartika dkk, 1988:18). “Committee on sensory evaluation of the institute of food technologist” (1964) memberikan rekomendasi jumlah panelis agak terlatih (8-25 orang) (Bambang Kartika dkk, 1988:32). Panelis agak terlatih yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Pend. Tata Boga angkatan 2010 UNNES yang telah menempuh mata kuliah Analisis Mutu Pangan. Panelis agak terlatih yang memenuhi syarat tersebut harus mengikuti validasi instrumen dan reliabilitas instrumen. Validasi instrumen suatu ukuran
59
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen akan dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang harusnya diukur dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2010:211). Reliabilitasi instrumen yaitu suatu eksperimen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Reliabel menunjukkan pengeritan dapat dipercaya dan dapat diandalkan karena sudah memiliki keajegan atau ketetapan (Suharsimi Arikunto, 2010: 221).Untuk memenuhi validitas instrumen dan reliabilitasi instrumen, maka dilakukan seleksi panelis dengan empat tahap seleksi panelis sebagai berikut: 3.4.1.1 Wawancara Wawancara dapat dilakukan secara lisan atau dengan pengisian kuisioner. Pewawancara membicarakan gambaran umum tentang pengujian yang akan dilaksanakan termasuk kecocokan waktu pengujian. Calon panelis dimintai mengisi kuisioner yang mencakup beberapa hal, yaitu pengalaman, umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, jenis-jenis makanan yang disenangi ataupun yang tidak disenangi, kegemaran merokok (Bambang Kartika dkk, 1988:20). Dari hasil wawancara akan diperoleh validitas internal yaitu kesesuaian antara bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan (Suharsimi Arikunto, 2010:214). Yang berarti kevalidan instrumen yang dilihat dari kondisi internal panelis dari faktor-faktor dalam. Faktor tersebut antara lain kesediaan panelis untuk melakukan penilaian, kesehatan panelis, pengalaman panelis, dan pengetahuan
60
panelis tentang produk. Sehingga akan mendapatkan kualifikasi calon yang berpotensi untuk pengujian, calon yang tidak berfungsi, dan calon yang siap untuk melakukan tahap seleksi berikutnya. 3.4.1.2 Penyaringan Penyaringan ini dilakukan dengan memberikan 5 sampel dendeng yang berbahan dasar daging sapi. Penyaringan ini dilakukan 6x ulangan pada hari yang berbeda. Kemudian data hasil penyaringan dihitung menggunakan range method. Pada metode ini setiap calon panelis diuji kemampuannya memberikan penilaian pada satu seri sampel yang bervariasi. Kemampuan memberikan penilaian secara tepat akan terlihat dari pengujian ini, sehingga dapat diketahui calon-calon mana yang siap pakai dan calon-calon yang perlu menjalani latihan secara kontinyu (Bambang Kartika dkk, 1988:22). Hasil penilaian dianalisis dengan menggunakan “Range Method”. Jika
, maka validitas calon panelis memenuhi persyaratan untuk
ditingkatkan dengan latihan. Jika
, maka validitas calon panelis tidak memenuhi persyaratan
untuk ditingkatkan dengan latihan. 3.4.1.3 Latihan (Training) Latihan dilakukan agar panelis dapat mengenal dengan baik tentang sifat sensoris suatu komoditas dan sensitivitasnya meningkat serta konsisten penilaiannya (Sulistyawati, 2011:63). Tujuan dilakukan latihan adalah: (1) Menyesuaikan / membiasakan masing – masing individu pada tata cara pengujian
61
(2) Meningkatkan kemampuan masing – masing individu untuk mengenal dan mengidentifikasi sifat – sifat inderawi yang diuji. (3) Meningkatkan sensitivitas dan daya ingat masing – masing individu sehingga hasil pengujian lebih tepat dan konsisten. (4) Melatih agar ada pengertian yang sama tentang sifat – sifat yang akan dinilai, kriteria dan metode pengujian yang digunakan, serta memperkecil perbedaan masing – masing penguji dalam memberikan penilaian. (Bambang Kartika dkk, 1988:25) Dalam latihan ini dilakukan 6x latihan pengujian dengan periode 3x latihan per minggu. Setelah tahap latihan, maka akan diperoleh validitas isi dan reliabilitas instrumen. (1) Validitas isi Validitas isi merupakan ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan yang didasarkan pada materi/isi penilaian, yaitu kemampuan panelis dalam menilai warna bagian luar, warna bagian dalam, aroma kerenyahan, dan rasa gurih dendeng. Untuk menguji validitas isi, peneliti memberikan enam kali latihan dengan menggunakan lima sampel dendeng. Dari hasil penilaian calon panelis dianalisis dengan menggunakan range method, dengan ketentuan sebagai berikut: Jika
≥1, maka calon panelis diterima
Jika
<1, maka calon panelis ditolak
(Bambang Kartika, dkk. 1998:24) (2) Reliabilitas instrumen
62
Reliabilitasi instrumen yaitu suatu eksperimen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2010: 221). Untuk menentukan panelis yang memenuhi syarat sebagai instrumen yang valid dan reliabel maka diadakan evaluasi kemampuan dengan tujuan untuk menentukan panelis yang dapat digunakan untuk pengujian produk dendeng. Data yang diperoleh dari hasil tersebut dianalisis dengan range method. Syarat internal panelis yang reliabel adalah ratio dari calon panelis memiliki nilai lebih besar dari 60% dan untuk mengetahui stabilitas calon panelis, dapat dilihat nilai deviasi dari masing – masing calon panelis. Semakin kecil nilai deviasinya, berarti penilaian yang diberikan semakin stabil. (Bambang Kartika, dkk. 1988:24). 3.4.1.4 Evaluasi Kemampuan Evaluasi masing-masing calon dapat dilakukan setelah latihan berakhir. Dari data penilaian masing-masing calon dapat dievaluasi mampu tidaknya masing-masing calon panelis. Calon panelis yang memenuhi syarat sebagai panelis
yang reliabel berhak untuk menjadi panelis dalam pengujian
sesungguhnya. Sedangkan, calon panelis yang dianggap kurang mampu untuk melakukan pengujian yang sebenarnya dapat dipersiapkan tindakan selanjutnya yaitu berupa latihan lanjutan atau alternatif lain mencari calon panelis lain untuk digunakan sebagai calon penguji dari proses wawancara sampai dengan evaluasi kemampuan (Bambang Kartika dkk, 1988:26).
63
3.4.2
Penelis Tidak Terlatih Panelis tidak terlatih digunakan untuk menguji kesukaan (preference test)
dan bukan untuk uji pembedaan. Anggota panelis ini terdiri lebih dari 25 orang yang dasar pemilihannya bukan karena kepekaan dari aspek sosial misalnya latar belakang pendidikan, asal daerah, tingkat sosial dalam masyarakat dan dipilih yang telah dewasa (Sulistyawati, 2011: 59). Karena menyangkut tingkat kesukaan maka semakin besar jumlah anggota panelis, hasilnya akan semakin baik. Berdasarkan rekomendasi ). “Committee on sensory evaluation of the institute of food technologist” (1964) untuk uji kesenangan mempergunakan panelis tidak terlatih minimal 80 orang (Bambang Kartika dkk, 1988:32). Untuk mendapatkan jumlah panelis tidak terlatih yang mewakili kelompok konsumen tidak berdasarkan golongan umur karena dendeng dapat dikonsumsi segala umur. Panelis tidak terlatih yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di daerah Sekaran, Gunung Pati, Semarang dan masyarakat kecamatan Purwodadi, kabupaten Grobogan sebanyak 80 panelis tidak terlatih.
3.5
Metode Analisis Data Metode analisis data adalah cara mengevaluasi data atau menganalisis data
yang diperoleh dari hasil pengujian. Analisis data ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian, yaitu pembuatan dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele. Adapun metode analisis data yang akan digunakan adalah analisis varian klasifikasi tunggal dan analisis deskriptif prosentase. Namun sebelum data dianalisis dengan analisis varian klasifikasi tunggal maka
64
perlu dilakukan uji prasyarat hipotesis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Data yang sudah normal dan homogen akan dianalisa dengan rerata atau mean untuk mengetahui dendeng hasil eksperimen terbaik yang meliputi aspek warna coklat, aroma bumbu atau rempah, tekstur kelunakan, rasa manis, dan rasa gurih. Dari hasil perhitungan tersebut, juga akan diperoleh interval skor dan kriteria kualitas dendeng hasil eksperimen dan dendeng kontrol untuk mengetahui kualitas keseluruhan dendeng. Kemudian data dianalisis dengan uji tukey yang merupakan lanjutan dari analisis varians klasifikasi tunggal apabila hasil yang diperoleh menyebutkan adanya perbedaan yang nyata. Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap dendeng giling jamur tiram hasil eksperimen dan dendeng kontrol menggunakan analisis deskriptif prosentase. Sedangkan untuk mengetahui kandungan kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, dan serat kasar pada dendeng giling jamur tiram hasil eksperimen dan dendeng kontrol akan diujikan di Laboratorium Chem-Mix Pratama, Bantul, Yogyakarta. 3.5.1
Perhitungan Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Varian Klasifikasi Tunggal (One Way Clasification). Sebelum analisis varian klasifikasi tunggal harus dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data sudah normal dan homogen atau tidak. Analisis varian klasifikasi tunggal digunakan untuk mengetahui kualitas inderawi dendeng hasil eksperimen dan dendeng kontrol pada setiap sampel yang terdiri atas satu katagori.
65
3.5.1.1 Uji normalitas Uji normalitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah data penilaian itu normal atau tidak. Untuk membuktikan apakah data yang diperoleh dari penilaian panelis agak terlatih itu normal atau tidak, maka penelitian ini digunakan uji normalitas yang dihitung menggunakan microsoft exel. Jika hasil uji menunjukkan tidak ada perberdaan antar kedua distribusi atau koefisien signifikansi (p) lebih besar dari 0,05 ( p>0,05), maka dapat dikatakan distribusi data normal. 3.5.1.2 Uji homogenitas Uji homogenitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah yang diperoleh dari penilain panelis agak terlatih itu homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini dihitung menggunakan microsoft exel. Jika hasil uji menunjukkan tidak ada perberdaan antar kedua distribusi atau koefisien signifikansi (p) lebih besar dari 0,05 ( p>0,05), maka dapat dikatakan data homogen. 3.5.1.3 Analisis varians klasifikasi tunggal Analisis Varian Klasifikasi Tunggal merupakan teknik statistik parametris inferensial parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif ratarata sampel secara serempak (Sugiyono, 2012: 166). Dalam penelitian ini komponen yang diuji mutu inderawinya yaitu warna (coklat), aroma (rempahrempah atau bumbu), tekstur (kelunakan), rasa (manis), rasa (gurih). Analisa ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan kualitas inderawi dendeng hasil eksperimen dengan rumus seperti yang tertera dibawah ini:
66
Tabel 3.4. Analisis Varians Klasifikasi Tunggal
Sumber Variasi (SV) Total
Derajat
Jumlah Kuadrat
Bebas (db)
(JK)
dbtot = N-1
Mean Kuadrat (MK)
Harga F hasil
Ft
Kep
Fh > Ft
Ʃ JKtot2-
Ha Antar
dbant = m-1
Ʃ
Dalam
dbdal = N-m
JKdal = JKtot – JKant
Tab F
-
Keterangan : X
= nilai per sampel
m
= jumlah panelis per sampel
N
= total panelis semua sampel
Tab F
= Tabel F untuk 5%
Apabila diperoleh harga dari F hitung lebih besar dari F tabel pada taraf tingkat signifikan 5% hal itu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata dari sampel yang ada. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha atau hipotesis kerjanya diterima, kemudian analisisnya dilanjutkan dengan uji Tukey dengan rumus sebagai berikut: Standar error =
Rata - rata jumlah kuadrat error Jumlah panelis
diterima
67
Jika anava klasifikasi tunggalmenunjukkan tidak ada perbedaan, maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan atau uji Tukey (Bambang Kartika, 1988 : 83). Selanjutnya diketahui LSD (Least Signifikan Difference) dari table, nilai LSD ini digunakan untuk mencari perbandingan antara sampel dengan rumus standart error kali nilai LSD untuk melakukan perbandingan antar sampel yang dilakukan dengan cara mengurangkan rata-rata antara sampel sesuai dengan besar rata-rata, kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai pembanding. Peneliti akan menggunakan bantuan program microsoft exel dalam perhitungan analisis uji Tukey dengan tujuan hasil data analisis lebih akurat. 3.5.2
Metode Analisis Data untuk Mengetahui Dendeng Keseluruhan Data yang telah didapat dari uji inderawi kemudian dianalisa dengan rerata
atau mean untuk mengetahui dendeng hasil eksperimen terbaik. Berikut kualitas inderawi yang akan dianalisa adalah warna coklat, aroma rempah-rempah atau bumbu, tekstur keempukan, dan rasa manis, rasa gurih. Adapun langkah-langkah untuk menghitung rerata skor adalah sebagai berikut :
Nilai tertinggi
=5
Nilai terendah
=1
Jumlah kriteria yang di tentukan = 5 kriteria
Jumlah panelis keseluruhan = 18
(1) Menghitung jumlah skor maksimal jumlah panelis x nilai tertinggi = 18 x 5 =90 (2) Menghitung jumlah skor minimal jumlah panelis x nilai terendah = 18 x 1 =18
68
(3) Menghitung rerata maksimal Persentase maksimal =
=
=5
(4) Menghitung rerata minimal Persentase manimal =
=
=1
(5) Menghitung rentang rerata Rentang = rerata skor maksimal - skor minimal = 5-1 = 4 (6) Menghitung interval kelas rerata Interval presentase = rentang : jumlah kriteria = 4 : 5 = 0,8 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut akan diperoleh tabel interval skor dan kriteria dendeng hasil eksperimen. Dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Interval Kelas Rerata dan Kriteria Uji Inderawi Aspek
Rerata skor 1,00 x<1,80
1,80 x< 2,60
Coklat muda Tidak beraroma khas dendeng
Coklat kemerahan Kurang beraroma khas dendeng
Tekstur kelunakan
Liat
Agak liat
Rasa manis
Tidak manis
Rasa Gurih
Tidak gurih
Keseluruhan
Tidak berkualitas secara inderawi
Warna coklat Aroma bumbu/rempah
Kurang manis Kurang gurih Kurang berkualitas secara inderawi
2,60 x<3,40
3,40 x<4,20
4,20 x 5,00
Coklat
Coklat gelap
Coklat tua
Cukup beraroma khas dendeng
Beraroma Beraroma sangat khas khas dendeng dendeng
Kurang lunak
Cukup lunak
Lunak
Cukup manis
Manis
Manis ideal
Cukup Gurih
Gurih
Gurih ideal
Cukup berkualitas secara inderawi
Berkualitas secara inderawi
Sangat berkualitas secara inderawi
69
Selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut juga akan diperoleh interval skor dan kriteria kualitas dendeng hasil eksperimen dan dendeng kontrol untuk mengetahui kualitas keseluruhan dendeng hasil eksperimen dan dendeng kontrol. 3.5.3
Analisis Deskriptif Prosentase Analisis deskritif kualitatif prosentase digunakan untuk mengetahui
kesukaan konsumen, artinya kuantitatif yang diperoleh dari panelis harus dianalisis terlebih dahulu untuk dijadikan data kualitatif. Menurut Suharsimi Arikunto (1996:195) data yang bersifat kuantitatif berwujud angka-angka hasil perhitungan dan pengukuran dapat diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh presentase, lalu ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Rumus analisis dekritif presentase adalah sebagai berikut : X =
x 100%
Keterangan : X : skor persentase n : jumlah skor kualitas (warna, aroma, rasa dan tekstur N : skor ideal (skor tertinggi x jumlah panelis) Cara menghitung nilai kesukaan pada dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele dengan presentase yang berbeda dapat dijabarkan sebagai berikut : Nilai tertinggi
= 5 (sangat suka)
Nilai terendah
= 1 (tidak suka)
Jumlah kriteria yang ditentukan
= 5 kriteria
Jumlah panelis
= 80 orang
70
(1) Skor maksimal
= Jumlah panelis x nilai tertinggi = 80 x 5 = 400
(2) Skor minimal
= Jumlah panelis x nilai terendah = 80 x 1 = 80
(3) Persentase maksimal
= = = 100 %
(4) Persentase minimal
= = = 20 = persentase maksimal – persentase minimal
(5) Rentangan
= 100% - 20 % = 80% (6) Interval persentase
= rentangan : jumlah kriteria = 80% : 4 = 16%
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dibuat tabel interval persentase dan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.6. Tabel Interval Persentase dan Kriteria Persentase
Kriteria
84 – 100
Sangat suka
68 – 83,99
Suka
52 – 67,99
Cukup suka
36 – 51,99
Kurang suka
20 – 35,99
Tidak suka
71
Jumlah skor tiap aspek penilaian berdasarkan tabulasi data dihitung persentasenya, kemudian hasilnya dikonsultasikan dengan tabel diatas sehingga diketahui kriteria kesukaan masyarakat.
104
BAB 5 PENUTUP 5.1
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
simpulan sebagai berikut : 5.1.1
Berdasarkan analisis varians klasifikasi tunggal diperoleh hasil bahwa ada perbedaan kualitas inderawi pada sampel dendeng giling jamur tiram
substitusi ikan lele dengan persentase 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50% dilihat dari aspek warna coklat, tekstur kelunakan dan rasa gurih. Sedangkan dilihat dari aspek aroma dan rasa manis, tidak ada perbedaan kualitas inderawi pada sampel dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele. 5.1.2
Berdasarkan hasil uji kesukaan masyarakat, diketahui bahwa sampel dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele yang sangat disukai masyarakat adalah sampel A yaitu dengan persentase 85,15% dan termasuk dalam kriteria sangat disukai masyarakat. Sampel B memiliki persentase 81,65% dan termasuk dalam kriteria disukai masyarakat. Sampel C memiliki persentase 71,5% dan termasuk dalam kriteria disukai masyarakat.
5.1.3
Berdasarkan hasil uji laboratorium pada sampel dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele diketahui bahwa kandungan air pada sampel A sebanyak 18,0692%, pada sampel B sebanyak 20,2039% dan pada sampel C sebanyak 19,3794%. Hasil kandungan abu pada sampel A sebanyak 7,3795%, pada sampel B sebanyak 7,4033% dan pada sampel C sebanyak 6,7911%. Hasil
104
105
kandungan lemak pada sampel A sebanyak 5,5279%, pada sampel B sebanyak 5,5330% dan pada sampel C sebanyak 8, 5576%. Hasil kandungan protein pada sampel A sebanyak 6,4177%, pada sampel B sebanyak 14,2926% dan pada sampel C sebanyak 18,7990%. Hasil kandungan serat kasar pada sampel A sebanyak 10,3699%, pada sampel B sebanyak 12,3141% dan pada sampel C sebanyak 13,1409%. Hasil kandungan karbohidrat pada sampel A sebanyak 43,8114%, pada sampel B sebanyak 40,2529% dan pada sampel C sebanyak 33,3318%.
5.2
Saran
5.2.1
Perlu adanya tindak lanjut dari pemerhati peneliti yang berminat memanfaatkan jamur tiram dan ikan lele sebagai bahan pangan lokal untuk dikembangkan menjadi berbagai hidangan khususnya dendeng, karena dendeng yang dihasilkan dari bahan tersebut tidak jauh berbeda dengan dendeng berbahan dasar daging sapi.
5.2.2
Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk pengembangan produk dendeng jamur tiram substitusi ikan lele yaitu dengan memberikan penambahan rasa yang lebih bervariasi seperti dendeng pedas, dendeng balado, dendeng barbeque, dendeng keju.
5.2.3
Dapat dilakukan proses penjemuran dendeng jamur lele lebih lama untuk mengurangi kadar air sehingga memenuhi syarat SNI dendeng sapi.
5.2.4
Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembuatan dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele sebagai makanan alternatif untuk kesehatan dan rendah.
106
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, Wiwin. 2012. Pengaruh Perendaman Terhadap Kualitas dendeng Ikan Lele. Food Science and Culinary Education Journal, Volume 1, Issue 1, Pages 38-43. Semarang : Jurusan TJP, Fakultas Teknik, UNNES. Ainurrohmah. 2012. Pengaruh Persentase Gula Aren Terhadap Mutu Dendeng Giling Jamur Tiram. Semarang : Jurusan Tata Boga, Fakultas Teknik, UNNES Alex S, M. 2011. Untung Besar Budi Daya Aneka Jamur. Yogyakarta : Pustaka Baru Press Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Penekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta Budi Wijayanti, Y.F. 2011. Aneka Masakan dari Jamur. Klaten : Cempaka Putih Ekawatiningsih, Prihastuti, dkk. 2008. Restoran Jilid I. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Eko Nurcahya Dewi, Ratna Ibrahim. 2006. Pengaruh Jenis Gula pada Proses Pengolahan Dendeng Ikan Nila Merah terhadap Mutu. Jurnal Sanitek Perikanan, Volume 2, No.1, Halaman 59-66. Semarang : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kesehatan, UNDIP Erwin, Lily T. 2012. Seri Jadi Koki Sekejap : Olahan Dendeng Jadi Hidangan Lezat dalam Waktu 30 Menit. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Eti, Nunung Yuli. 2007. Aneka Olahan dari Daging. Klaten : Saka Mitra Kompetensi Fachruddin, Lisdiana. 1998. Teknologi Tepat Guna (Membuat Aneka Dendeng). Yogyakarta : Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI) Farikhah dan Huda, Badrul. 2013. Budidaya Lele Super Lengkap. Yogyakarta : Familia (Grup Relasi Inti Media, anggota IKAPI) Hudaya, Saripah. 1981. Dasar-Dasar Pengawetan I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Kartika, Bambang, dkk. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Yogyakarta : PAU Pangan dan Gizi Universitas Gajah Mada
106
107
Kersani, Ceper. Sumedang
Dendeng
Sapi.
http://jurnaldendeng/dendeng-sapi.html.
Khairuman dan Amri, Khoirul. 2011. Pembenihan Lele 21 Hari Balik Modal. Jakarta Selatan : PT. AgroMedia Pustaka Lestari S, Ery. 2007. Mengenal Bahaya MSG (Monosodium Glutamat) Terhadap Kesehatan Masyarakat. http://asamglutamat.htm diakses 25 Agustus 2011 Margono, Tri, dkk. 2000. Buku Panduan Teknologi Pangan. Jakarta : Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan, PDII, LIPI Maulana Sy, Erie. 2012. Panduan Lengkap Bisnis dan Budi Daya Jamur Tiram. Yogyakarta : LILY PUBLISHER Narantaka, Anggit. 2012. Bisnis Lele Modal Cekak. Jakarta : PT. BUKU KITA Nursiam, Intan. 2010. Pembuatan Dendeng Daging Sapi. http://PEMBUATANDENDENGDAGING SAPI_IntannursiamsBlog.htm diakses pada 13 Desember 2010 Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2009. Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Jakarta : PT Elex Media Komputindo Rahmawita, Revina. 2012. Memories Of Dendeng Kerang Dara Bumbu Rujak. http://memories-of-dendeng-kerang-dara-bumbu.html diakses pada 14 Januari 2012) Soenanto, Hadi. 1999. Jamur Tiram-Budi Daya dan Peluang Usaha. Solo : Aneka Ilmu Standar Nasional Indonesia. 1992. Dendeng Sapi. SNI : 01-2908-1992. Dewan Standarisasi Nasional. Sudjana. 1991. Edisi III-Desain Dan Analisis Eksperimen. Bandung : Tarsito Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Sulistyawati. 2011. Teknologi Makanan. Semarang : Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi Universitas Negeri Semarang Suryanti, Hari Eko Irianto, Ijah Muljanah. 2010. Pengaruh Pencucian Daging Lumat Ikan Patin Siam terhadap Karakteristik Dendeng yang Dihasilkan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Volume 5,
108
No. 1. Semarang : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Sutaryo, dkk. 2004. Pengetahuan Bahan Olahan Hasil Ternak dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Makalah disajikan dalam Rangka Pelatihan Penerapan Jaminan Mutu di Balai Pengembangan Sumber Daya Masyarakat Peternakan. Komplek-Taru Budaya Ungaran. 24 Agustus 2004 Satria Sumbaga, Dadik. 2006. Pengaruh Waktu Curing (Perendaman dalam Larutan Bumbu) terhadap Mutu Dendeng Fillet Ikan Lele Dumbo Selama Penyimpanan. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, IPB Tim Karya Tani Maandiri. 2010. Pedoman Budi Daya Jamur. Bandung : Nuansa Aulia Tjokrokusumo, Donowati. 2008. “Jamur tiram (pleurotus ostreanus) untuk meningkatkan ketahanan pangan dan rehabilitasi lingkungan”. Dalam Jurnal Industri, Volume 4 No.1 Hal 53-62 Jakarta : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Valiant Widiyanto, Y.S. Darmanto, Fronthea Swastawati. 2013. Pengaruh Pemberian Asap Cair terhadap Kualitas Dendeng Asap Ikan Bandeng, Tengiri, dan Lele. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, Halaman 11-20. Semarang : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UNDIP Widyastuti, Netty, dkk. 2004. “Optimasi Proses Pengeringan Tepung Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreanus)”. Dalam Jurnal Ilmu Kefarmasian, Volume 2 No.1 Hal 1-4 Jakarta : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Wikipedia. 2011. Jamur Tiram. http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_Tiram. (16 Maret 2011)
109
LAMPIRAN - LAMPIRAN
110
Lampiran 1 DAFTAR NAMA CALON PESERTA SELEKSI PANELIS TAHAP WAWANCARA
No
Nama
No
Nama
1
Indah Oktarianing
21
Riantika P
2
Dhini Tri H
22
Layyinatus Syifa
3
Mia Aulia Fatma
23
Muhammad Musa Ali
4
Ana Pitriana
24
Ahmad Mansyur
5
Putri Widi Astuti
25
Muslikhah
6
Novi Dwi Haristya
26
Azizatul M
7
Marita Anggit A
27
Laila Indarti
8
Karina Kusumastuti
28
Sekar Larasati
9
Fani Monicha
29
Anis Sofyani
10
Yohana Leni M
30
Dewi Khodijah
11
Nur Alfi Hidayati
12
Beta Dwi P
13
Siti Faridotul
14
Navisafallah
15
Juwita Ria R
16
Paramita Ayu M
17
Riza Rosita
18
Hanif Masitoh
19
Ajeng Pradita
20
Dian Nor
111
Lampiran 2 PEDOMAN WAWANCARA SELEKSI CALON PANELIS
Nama / NIM
:
Tanggal seleksi
:
No.hp/telp
:
Petunjuk
:
Dihadapan saudara disajikan lembar wawancara calon panelis, saudara diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berdasarkan pengetahuan saudara dengan keadaan yang sebenar-benarnya. Saudara diminta memberikan tanda silang (X) pada alternatif jawaban yang sesuai. Atas kesediaan dan bantuaannya saya ucapkan terimakasih. Petunjuk pengisian : 1. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan cermat! 2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf didepan jawaban yang sesuai dengan keadaan saudara! 3. Jika pada poin soal 1 dan 2 anda menjawab (b) tidak bersedia, maka pengisian jangan dilanjutkan. Pertanyaan : 1. Apakah saudara bersedia menjadi calon panelis ? a. Ya, saya bersedia b. Tidak bersedia 2. Apakah saudara bersedia meluangkan waktu untuk menjadi calon panelis ? a. Ya, bersedia b. Tidak bersedia 3. Apakah saudara saat ini dalam keadaan sehat ? a. Ya b. Tidak 4. Apakah saudara saat ini menderita gangguan penglihatan ? a. Ya b. Tidak 5. Apakah saudara saat ini menderita gangguan kesehatan mulut (seperti sariawan, sakit gigi, dsb) dalam satu bulan terakhir ?
112
a. Ya b. Tidak 6. Apakah saudara saat ini menderita gangguan pernapasan (flu, pilek) dalam satu bulan terakhir ? a. Ya b. Tidak 7. Apakah saudara merokok ? a. Ya b. Tidak 8. Apakah saudara tahu tentang dendeng ? a. Ya, tahu b. Tidak tahu 9. Apakah saudara pernah mengkonsumsi dendeng ? a. Sering b. Pernah c. Tidak pernah 10. Apakah saudara tahu bagaimana warna dendeng yang baik ? a. Ya tahu, warna dendeng coklat tua b. Tidak tahu 11. Apakah saudara tahu bagaimana rasa dendeng yang baik ? a. Ya tahu, rasa dendeng manis ideal b. Tidak tahu 12. Apakah saudara tahu bagaimana aroma dendeng yang baik ? a. Ya tahu, aroma dendeng khas bumbu sangat ideal b. Tidak tahu 13. Apakah saudara tahu bagaimana tekstur dendeng yang baik ? a. Ya tahu, tekstur dendeng empuk b. Tidak tahu 14. Apakah saudara pernah mengkonsumsi dendeng yang terbuat dari bahan selain daging sapi ?? a. Pernah b. Tidak pernah
Peneliti,
Ahiidatul Ashriyyah 5401410095
113
Lampiran 3 TABULASI SKOR HASIL WAWANCARA CALON PANELIS No. Calon
Butir Soal
Total Skor
Panelis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Indah Oktarianing
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
Dhini Tri H
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
Mia Aulia
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Ana Pitriana
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Putri Widi Astuti
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Novi Dwi Haristya
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Marita Anggit A
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Karina Kusumastuti
1
1
1
1
1
1
1
1
Fani Monicha
1
1
1
1
1
1
1
1
Yohana Leni M
1
1
1
0
0
1
1
Nur Alfi Hidayati
1
1
1
1
1
1
Beta Dwi P
1
1
1
1
1
Siti Faridhotul
1
1
1
1
Navisafallah
1
1
1
1
Juwita Ria R
1
1
1
Paramita Ayu M
1
1
Riza Rosita
1
Hanif Masyitoh Ajeng Pradita
∑
Keterangan
%
13
15,48
Diterima
1
9
10,71
Diterima
1
14
16,67
Diterima
1
1
14
16,67
Diterima
1
1
1
14
16,67
Diterima
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
1
1
1
1
1
14
16,67
Diterima
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
1
0
1
1
1
1
0
10
11,90
Ditolak
1
1
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
17,86
Diterima
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
16,67
Diterima
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
11
13,10
Ditolak
Dian Noor
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
Riantika P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
Layyinatus Syifa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
16,67
Diterima
Muhammad Musa
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
4
1
1
0
14
16,67
Ditolak
Ahmad Mansyur
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
Muslikhah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
Azizatul Mu'afiroh
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
12
14,29
Ditolak
Laila Indarti Lutfi
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
15,48
Diterima
Sekar Larasati
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
38
45,24
Diterima
Anis Sofyani
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
36
42,86
Ditolak
Dewi Khodijah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
39
46,43
Diterima
Keterangan : Nilai 1 = Jawaban benar Nilai 0 = Jawaban salah Diterima : 25 orang Ditolak : 5 orang Apabila butir soal 1-6 benar, maka calon panelis diterima Apabila butir soal 1-6 ada yang salah, maka calon panelis ditolak
114
Lampiran 4 DAFTAR NAMA CALON PANELIS TAHAP PENYARINGAN
No
Nama
No
Nama
1
Indah Oktarianing
21
Ahmad Mansyur
2
Dhini Tri H
22
Muslikhah
3
Mia Aulia Fatma
23
Laila Indarti
4
Ana Pitriana
24
Sekar Larasati
5
Putri Widi Astuti
25
Dewi Khodijah
6
Novi Dwi Haristya
7
Marita Anggit
8
Karina Kusumastuti
9
Fani Monicha
10
Nur Alfi Hidayati
11
Beta Dwi P
12
Siti Faridhotul
13
Navisafallah
14
Juwita Ria
15
Paramita Ayu M
16
Riza Rosita
17
Hanif Masyithoh
18
Dian Noor
19
Riantika P
20
Layyinatus Syifa
115
Lampiran 5 FORMULIR PENYARINGAN Nama / NIM
:
Tanggal
:
Bahan / sampel
: Dendeng daging sapi
Petunjuk
:
Dihadapan saudara disajikan 5 sampel dendeng daging sapi dengan kode yang berbeda. Saudara diminta untuk memberikan penilaian berdasarkan kriteria penilaian terhadap sampel tersebut seperti pada kolom dibawah ini, dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang tersedia. Sebelum dan sesudah mencicipi dendeng daging sapi, saudara diminta untuk minum air putih terlebih dahulu sebelum memberikan penilaian. Atas kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Peneliti,
Ahiidatul Ashriyyah 5401410095
116
LEMBAR PENILAIAN
No 1.
2.
Aspek yang dinilai Warna coklat
Aroma bumbu/rempah
3.
Tekstur kelunakan
4.
Rasa manis
5.
Rasa gurih
Kriteria
Skor
Coklat tua Coklat gelap Coklat Coklat kemerahan Coklat muda Beraroma sangat khas dendeng Beraroma khas dendeng Cukup beraroma khas dendeng Kurang beraroma khas dendeng Tidak beraroma khas dendeng Lunak Cukup lunak Kurang lunak Agak liat Liat Manis ideal Manis Cukup manis Kurang manis Tidak manis Gurih ideal Gurih Cukup gurih Kurang gurih Tidak gurih
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Sampel 136 357 613
117
Lampiran 6 REKAPITULASI HASIL SELEKSI CALON PANELIS TAHAP PENYARINGAN Aspek
WARNA COKLAT
WARNA COKLAT
WARNA COKLAT
AROMA BUMBU ATAU REMPAH
AROMA BUMBU ATAU REMPAH
AROMA BUMBU ATAU REMPAH
TEKSTUR KELUNAKAN
Sampel Ulangan 136 257 307 918 844 735
1 2 3 4 5 6
Jumlah Range Simpangan 357 1 429 2 726 3 544 4 397 5 621 6 Jumlah Range Simpangan 613 1 507 2 438 3 647 4 816 5 737 6 Jumlah Range Simpangan 136 1 257 2 307 3 918 4 844 5 735 6 Jumlah Range Simpangan 357 1 429 2 726 3 544 4 397 5 621 6 Jumlah Range Simpangan 613 1 507 2 438 3 647 4 816 5 737 6 Jumlah Range Simpangan 136 1 257 2 307 3 918 4 844 5 735 6 Jumlah Range Simpangan
N
1 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 2 2 3 3 16 1 2 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 2 3 3 3 2 3 16 1 2 5 5 5 5 5 5 30 0 0
2
3 4 3 3 4 3 3 20 1 10 4 4 3 4 3 2 20 2 4 3 3 3 3 2 3 17 1 1 3 3 3 2 3 3 17 1 13 5 5 5 5 4 4 28 1 4 3 3 4 4 3 3 20 1 2 5 4 4 4 4 4 25 1 5
4 5 4 5 5 5 5 29 1 1 4 3 4 4 3 4 22 1 2 3 4 3 3 3 4 20 1 2 5 5 5 5 4 5 29 1 1 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0
5 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 3 4 3 4 22 1 2 3 3 2 3 3 3 17 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 2 3 3 3 3 3 17 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0
6 5 5 5 5 4 5 29 1 1 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 2 3 3 17 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 3 4 4 4 3 4 22 1 2 3 4 3 3 3 3 19 1 1 5 5 5 4 5 5 29 1 1
7 5 5 5 5 5 5 30 0 0 3 4 4 4 4 3 22 1 2 4 3 3 3 3 3 19 1 1 5 5 5 4 5 5 29 1 1 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 2 3 3 17 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0
8 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 4 3 3 3 19 1 1 4 5 5 5 5 5 29 1 1
9 5 4 5 5 5 5 29 1 1 4 3 4 4 4 4 23 1 1 3 3 4 3 3 3 19 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 5 4 4 4 4 5 26 1 2 3 3 3 2 2 3 16 1 2 5 5 5 4 5 5 29 1 1
10 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 3 4 23 1 1 3 3 3 3 3 3 18 0 0 4 5 5 5 5 5 29 1 1 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 2 3 3 3 3 17 1 1 5 4 5 5 5 5 29 1 1
3 3 3 3 4 4 20 1 10 3 3 3 3 2 2 16 1 8 3 3 2 3 3 2 16 1 2 5 3 5 3 5 5 26 2 4 5 4 4 5 4 4 26 1 2 4 3 4 3 3 4 21 1 3 4 4 3 4 4 3 22 1 8
11 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 3 3 4 22 1 2 4 3 3 3 3 3 19 1 1 5 5 4 5 5 5 29 1 1 4 3 3 4 4 4 22 1 2 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0
12 5 4 5 5 5 5 29 1 1 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 2 3 3 17 1 1 5 5 5 5 4 5 29 1 1 4 4 4 4 5 4 25 1 1 2 3 3 3 3 3 17 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0
Panelis 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 30 25 30 30 29 30 30 29 30 29 26 30 29 29 0 2 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 5 0 0 1 0 0 1 0 1 4 0 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 21 23 23 22 24 24 22 24 23 24 23 23 23 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 3 1 1 2 0 0 2 0 1 0 1 1 1 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 18 16 20 18 18 17 18 19 18 18 14 19 17 18 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 2 2 0 0 1 0 1 0 0 4 1 1 0 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 29 22 30 29 30 30 29 30 29 26 25 29 30 29 1 2 0 1 0 0 1 0 1 2 2 1 0 1 1 8 0 1 0 0 1 0 1 4 5 1 0 1 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 18 23 23 25 25 24 24 23 25 22 25 24 23 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6 1 1 1 1 0 0 1 1 2 1 0 1 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 19 21 18 19 17 19 18 20 18 18 26 17 18 18 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 3 0 1 1 1 0 2 0 0 8 1 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 30 26 30 29 30 30 30 30 29 30 22 30 30 30 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 4 0 1 0 0 0 0 1 0 8 0 0 0
118
TEKSTUR KELUNAKAN
357 429 726 544 397 621
1 2 3 4 5 6
Jumlah Range Simpangan 613 1 507 2 438 3 647 4 TEKSTUR 816 5 KELUNAKAN 737 6 Jumlah Range Simpangan 136 1 257 2 307 3 918 4 RASA MANIS 844 5 735 6 Jumlah Range Simpangan 357 1 429 2 726 3 544 4 RASA MANIS 397 5 621 6 Jumlah Range Simpangan 613 1 507 2 438 3 647 4 RASA MANIS 816 5 737 6 Jumlah Range Simpangan 136 1 257 2 307 3 918 4 RASA GURIH 844 5 735 6 Jumlah Range Simpangan 357 1 429 2 726 3 544 4 RASA GURIH 397 5 621 6 Jumlah Range Simpangan 613 1 507 2 438 3 647 4 RASA GURIH 816 5 737 6 Jumlah Range Simpangan range jumlah jumlah range range jumlah:jumlah range kriteria
4 4 4 4 4 4
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 24 30 0 0 0 6 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 17 19 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 30 28 0 1 0 2 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 24 16 0 1 0 8 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 19 14 1 1 1 4 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 5 4 30 21 0 1 0 9 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 24 29 0 1 0 5 3 3 5 3 3 5 3 2 5 3 3 4 3 3 5 3 3 5 17 29 1 1 1 11 14 16 5 15 2,8 1,07 V V V
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 24 22 25 24 0 1 1 0 0 2 1 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 18 20 18 18 0 1 0 0 0 2 0 0 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 29 29 30 30 1 1 0 0 1 1 0 0 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 23 24 24 22 1 0 0 1 1 0 0 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 19 18 18 19 1 0 0 1 1 0 0 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 29 30 30 30 1 0 0 0 1 0 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 25 24 24 25 1 0 0 1 1 0 0 1 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 17 19 20 18 1 1 1 0 1 1 2 0 13 13 13 13 10 7 7 7 1,3 1,86 1,86 1,86 V V V V
4 4 3 4 4 4 23 1 1 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 4 29 1 1 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 4 5 29 1 1 3 3 4 4 4 4 22 1 2 3 3 3 3 3 3 18 0 0 12 6 2
4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 24 24 24 25 23 0 0 2 1 1 0 0 0 1 1 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 17 18 21 17 18 1 0 1 1 0 1 0 3 1 0 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 30 30 26 29 30 0 0 1 1 0 0 0 4 1 0 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 22 23 18 24 23 1 1 0 0 1 2 1 6 0 1 3 4 5 3 4 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 3 3 3 4 5 3 3 18 20 29 18 19 0 1 1 0 1 0 2 11 0 1 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 29 30 21 30 29 1 0 1 0 1 1 0 9 0 1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 24 24 27 25 24 0 0 1 1 0 0 0 3 1 0 3 3 4 3 3 3 3 5 3 3 2 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 2 3 17 19 28 17 18 1 1 1 1 0 1 1 10 1 0 14 13 13 13 13 10 7 16 9 9 1,4 1,86 0,81 1,44 1,44 V V T V V V
4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 24 19 0 1 0 5 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 18 23 0 1 0 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 30 24 0 0 0 6 4 3 4 2 4 3 3 2 4 2 4 2 23 14 1 1 1 10 3 4 3 4 4 4 3 5 3 5 3 5 19 27 1 1 1 9 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 30 26 0 1 0 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 23 28 1 1 1 4 3 4 4 4 3 5 3 5 3 5 3 4 19 27 1 1 1 9 12 14 6 15 2 0,93 T V
4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 26 24 1 0 2 0 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 18 19 0 1 0 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 30 29 0 1 0 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 24 0 0 0 0 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 19 18 1 0 1 0 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 29 30 1 0 1 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 24 23 0 1 0 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 18 17 0 1 0 1 12 13 6 9 2 1,44 V V
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 23 24 1 0 1 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 18 17 0 1 0 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 29 30 1 0 1 0 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 22 24 1 0 2 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 18 19 0 1 0 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 29 30 1 0 1 0 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 23 24 1 0 1 0 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 20 19 1 1 2 1 13 13 10 6 1,3 2,17 V V
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 25 26 24 24 20 23 24 1 1 0 0 1 1 0 1 2 0 0 4 1 0 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 18 18 20 17 22 18 17 0 0 1 1 1 0 1 0 0 2 1 4 0 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 29 30 30 29 27 29 30 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 3 1 0 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 23 23 24 20 24 23 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 4 0 1 3 3 3 3 5 3 3 4 3 3 3 5 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 3 3 20 18 18 18 27 19 18 1 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 9 1 0 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 30 29 30 29 20 30 29 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 10 0 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 25 24 25 24 27 24 24 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 3 0 0 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 3 18 18 19 18 27 18 18 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9 0 0 12 12 12 13 13 13 13 5 7 7 8 15 8 6 2,4 1,71 1,71 1,63 0,87 1,63 2,17 V V V T V V V
4 3 4 4 4 4 23 1 1 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 4 3 3 3 3 19 1 1 5 5 5 5 4 5 29 1 1 4 4 4 4 3 4 23 1 1 3 3 3 3 3 3 18 0 0 12 8 1,5
119
Lampiran 7 DAFTAR NAMA CALON PANELIS TAHAP PELATIHAN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Indah Oktarianing Dhini Tri H Mia Aulia Fatma Ana Pitriana Putri Widi Astuti Novi Dwi Haristya Marita Anggit Karina Kusumastuti Fani Monicha Nur Alfi Hidayati Beta Dwi P Siti Faridhotul Navisafallah Juwita Ria Paramita Ayu Riza Rosita Hanif Masyithoh Dian Nor H Riantika P Layyinatus Syifa Ahmad Mansyur Muslikhah Laila Indarti Sekar Larasati Dewi Khodijah
Hasil LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS TIDAK LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS TIDAK LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS TIDAK LOLOS LOLOS LOLOS
120
Lampiran 8 FORMULIR PELATIHAN
Nama / NIM
:
Tanggal
:
Bahan / sampel
: Dendeng daging sapi
Petunjuk
:
Dihadapan saudara disajikan 3 sampel dendeng daging sapi dengan kode yang berbeda. Saudara diminta untuk memberikan penilaian berdasarkan kriteria penilaian terhadap sampel tersebut seperti pada kolom dibawah ini, dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang tersedia. Sebelum dan sesudah mencicipi dendeng daging sapi, saudara diminta untuk minum air putih terlebih dahulu sebelum memberikan penilaian. Atas kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Peneliti,
Ahiidatul Ashriyyah 5401410095
121
LEMBAR PENILAIAN
No 1.
2.
Aspek yang dinilai Warna coklat
Aroma bumbu/rempah
3.
Tekstur kelunakan
4.
Rasa manis
5.
Rasa gurih
Kriteria
Skor
Coklat tua Coklat gelap Coklat Coklat kemerahan Coklat muda Beraroma sangat khas dendeng Beraroma ideal khas dendeng Cukup beraroma khas dendeng Kurang beraroma khas dendeng Tidak beraroma khas dendeng Lunak Cukup lunak Kurang lunak Agak liat Liat Manis ideal Manis Cukup manis Kurang manis Tidak manis Gurih ideal Gurih Cukup gurih Kurang gurih Tidak gurih
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Sampel 362 263 916
122
Lampiran 9 HASIL TABULASI DATA CALON PANELIS PADA TAHAP UJI LATIHAN SAMPEL
A
INDIKATOR
WARNA COKLAT
JUMLAH DEVIASI RANGE
B
WARNA COKLAT
JUMLAH DEVIASI RANGE
C
WARNA COKLAT
JUMLAH DEVIASI RANGE
A
AROMA BUMBU ATAU REMPAH JUMLAH DEVIASI RANGE
B
AROMA BUMBU ATAU REMPAH JUMLAH DEVIASI RANGE
NILAI
ULANGAN
5 5 5 5 5 5 30
I II III IV V VI
4 4 4 4 4 4 24
I II III IV V VI
3 3 3 3 3 3 18
I II III IV V VI
5 5 5 5 5 5 30
I II III IV V VI
4 4 4 4 4 4 24
I II III IV V VI
1 5 5 4 5 4 5 28 2 1 4 4 5 4 5 4 26 2 1 3 2 3 3 2 3 16 2 1 4 5 5 3 5 5 30 0 2 5 4 4 4 4 4 25 1 1
2 5 5 5 5 5 5 30 0 0 5 4 5 4 4 4 26 2 1 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 3 4 4 4 4 23 1 1
3 4 5 5 5 5 5 29 1 1 5 4 4 4 4 4 25 1 1 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 4 5 5 5 5 29 1 1 4 5 4 4 4 4 25 1 1
4 5 5 4 5 5 5 29 1 1 4 4 5 4 4 4 25 1 1 1 3 3 2 3 3 15 3 2 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 5 4 4 4 25 1 1
5 4 5 4 3 5 5 26 4 2 5 4 5 4 4 4 26 2 1 2 3 2 5 3 3 18 0 3 5 5 5 4 5 5 29 1 1 4 1 4 5 4 4 22 2 4
6 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 3 4 4 23 1 1 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
7 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 3 4 4 4 4 23 1 1 3 2 3 3 3 3 17 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 5 4 5 5 4 4 27 3 1
8 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 4 4 4 5 5 5 27 3 1 5 5 5 4 4 4 27 3 1
PENELITIAN CALON PANELIS 9 10 11 12 13 14 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 28 30 26 30 25 29 2 0 21 0 5 1 1 0 2 0 2 1 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 5 4 2 4 5 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 26 23 24 24 20 25 2 1 0 0 4 1 1 1 3 0 4 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 3 3 5 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 18 19 21 17 17 17 0 1 3 1 1 1 0 1 2 1 3 1 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 30 29 30 28 27 29 0 1 0 2 3 1 0 1 0 1 2 1 4 4 2 3 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 1 4 24 25 19 25 21 25 0 1 5 1 3 1 0 1 2 2 4 1
15 5 5 4 5 5 5 29 1 1 4 4 5 4 4 4 25 1 1 3 3 2 3 3 3 17 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
16 5 4 5 5 5 5 29 1 1 4 5 4 4 4 4 25 1 1 3 3 3 2 3 3 17 1 1 5 5 4 5 5 5 29 1 1 4 4 5 4 4 4 25 1 1
17 4 5 5 5 5 5 29 1 1 5 4 4 4 4 4 25 1 1 3 3 3 3 2 3 17 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 3 4 4 4 23 1 1
18 1 4 1 4 5 5 20 10 4 4 2 2 5 4 4 21 1 3 2 3 3 3 3 3 17 1 1 4 5 3 3 5 5 25 5 2 5 4 4 2 2 4 21 3 3
19 4 5 5 5 5 5 29 1 1 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 4 3 3 3 19 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
20 5 5 5 5 5 5 30 0 0 3 4 4 4 3 4 22 2 1 4 3 3 3 4 3 20 2 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
21 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 3 3 4 3 3 3 19 5 1
22 5 5 5 4 5 5 29 1 1 4 4 4 5 4 4 25 1 1 3 3 2 3 3 3 17 1 1 5 4 5 5 5 4 28 2 1 4 5 4 4 4 5 26 2 1
123
C
AROMA BUMBU ATAU REMPAH JUMLAH DEVIASI RANGE
A
TEKSTUR KELUNAKAN
JUMLAH DEVIASI RANGE
B
TEKSTUR KELUNAKAN
JUMLAH DEVIASI RANGE
C
TEKSTUR KELUNAKAN
JUMLAH DEVIASI RANGE
A
RASA MANIS
JUMLAH DEVIASI RANGE
B
RASA MANIS
JUMLAH DEVIASI RANGE
3 3 3 3 3 3 18
I II III IV V VI
5 5 5 5 5 5 30
I II III IV V VI
4 4 4 4 4 4 24
I II III IV V VI
3 3 3 3 3 3 18
I II III IV V VI
5 5 5 5 5 5 30
I II III IV V VI
4 4 4 4 4 4 24
I II III IV V VI
3 3 3 5 3 3 20 2 2 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
3 4 3 3 3 3 19 1 1 4 5 5 5 5 5 29 1 1 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 2 0 5 4 5 5 3 5 27 3 2 4 5 4 3 4 4 24 0 2
2 3 3 3 3 3 17 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 2 2 3 3 3 3 16 2 1 5 4 5 5 4 5 28 2 1 4 5 4 4 3 4 24 0 2
1 3 3 2 3 3 15 3 2 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 3 4 3 4 4 22 2 1 3 4 3 4 3 3 20 2 1 5 4 5 5 5 5 29 1 1 4 5 4 4 4 4 25 1 1
4 2 3 4 3 3 19 1 2 5 4 5 3 5 1 23 7 4 3 1 4 5 4 4 21 3 4 4 2 2 4 3 3 18 0 2 5 4 5 3 5 5 27 3 2 3 5 4 4 3 3 22 2 2
3 3 3 2 3 3 17 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 3 3 4 4 4 4 22 2 1 4 4 3 3 3 3 20 2 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
3 3 3 4 3 3 19 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 3 4 4 23 1 1 3 3 3 4 3 3 19 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 5 4 5 26 2 1
3 1 3 3 3 3 16 2 2 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 2 2 4 4 20 4 2 3 3 4 4 3 3 20 2 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 4 4 28 2 1 4 4 4 4 5 5 26 2 1 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
3 3 2 2 3 3 16 2 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 3 4 4 4 4 4 23 1 1
3 4 3 2 3 1 16 2 3 4 4 5 5 5 5 28 2 1 5 5 4 4 4 4 26 2 1 3 3 2 2 3 3 16 2 1 5 5 5 4 5 5 29 1 1 4 4 4 5 4 4 25 1 1
4 3 3 3 3 3 19 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 3 2 4 4 21 3 2 3 3 4 3 3 3 19 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
5 4 3 1 3 2 18 0 4 5 4 5 5 1 3 23 7 4 3 3 3 4 4 1 18 6 3 2 5 2 2 5 2 18 0 3 5 5 5 5 5 5 30 0 0 1 4 1 3 1 4 14 10 3
3 2 3 3 2 3 16 2 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
3 2 3 3 2 3 16 2 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
3 3 4 3 3 3 19 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
3 3 5 3 1 2 17 1 4 3 5 5 5 5 5 28 2 2 5 5 3 4 4 4 25 1 2 2 3 3 3 3 3 17 1 1 4 1 5 5 5 5 25 5 4 5 4 3 3 4 3 22 2 2
3 3 3 2 3 3 17 1 1 5 5 4 5 4 5 28 2 1 4 4 5 4 4 5 26 2 1 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 3 5 5 5 28 2 2 4 4 4 4 4 4 24 0 0
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 1 4 4 1 1 4 15 9 3 3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 3 4 4 3 4 4 22 2 1
2 2 2 2 2 2 12 6 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 2 2 2 3 3 2 14 4 1 1 1 5 5 1 5 18 12 4 3 3 4 4 4 3 21 3 1
3 3 2 3 3 3 17 1 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 2 3 2 3 16 2 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0
124
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 13 8
2 2 3 4 2 3 16 2 2 4 5 4 2 5 4 24 6 3 3 4 3 3 4 3 20 4 1 2 3 2 4 3 2 16 2 2 16 40
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 14 6
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 3 4 4 3 4 22 2 1 3 4 3 3 4 3 20 2 1 13 5
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 14 6
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 13 5
1 3 4 1 3 1 13 5 3 4 5 4 5 4 5 27 3 1 3 4 3 3 3 4 20 4 1 5 3 4 4 5 3 24 4 2 15 35
3 2 5 3 3 3 19 1 3 5 5 4 5 5 5 29 1 1 4 4 3 4 4 4 23 1 1 3 3 3 3 3 3 18 2 0 13 12
4 3 3 4 3 3 20 2 1 1 5 1 5 5 5 22 8 4 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 15 11
2 2 3 3 3 2 15 3 1 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 18 8
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 4 5 4 5 28 2 1 4 4 5 4 5 4 26 2 1 3 3 3 2 3 2 16 2 1 14 10
0,4
2,6
V
V
TV
1,083333333
1,363636364
1,4
V
0,428571429
2,25
V
2,333333333
2,6
V
2,333333333
RASIO (RJ/JR)
2 3 2 3 2 3 15 3 1 2 5 2 5 2 5 21 9 3 3 4 3 4 3 4 21 3 1 4 3 4 3 4 3 21 3 1 15 23
1,625
JUMLAH DEVIASI RANGE RANGE JUMLAH (RJ) JUMLAH RANGE (JR)
4 3 3 3 3 3 19 1 1 5 4 5 4 5 5 28 2 1 4 5 4 5 4 4 26 2 1 3 2 3 2 3 3 16 2 1 14 10
0,652173913
RASA GURIH
I II III IV V VI
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 2 17 1 1 13 5
1,4
C
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 14 7
2,6
JUMLAH DEVIASI RANGE
3 3 2 3 3 3 17 1 1 5 5 4 5 4 5 28 2 1 4 4 5 4 5 3 25 1 2 3 3 2 3 3 4 18 0 2 13 13
2
RASA GURIH
I II III IV V VI
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 2 3 3 3 17 1 1 13 5
1
B
4 4 4 4 4 4 24
2 3 3 2 2 2 14 4 1 2 5 5 2 5 2 21 9 3 5 4 4 3 4 5 25 1 2 4 3 3 4 3 3 20 2 1 15 34
2,6
JUMLAH DEVIASI RANGE
3 3 3 3 3 3 18 0 0 4 4 5 5 5 5 28 2 1 5 5 4 4 4 4 26 2 1 3 3 3 3 3 3 18 0 0 15 13
0,441176471
RASA GURIH
I II III IV V VI
3 2 3 3 3 1 15 3 2 5 5 5 5 5 5 30 0 0 3 3 3 4 4 4 21 3 1 4 4 4 3 3 3 21 3 1 15 13
1,153846154
A
5 5 5 5 5 5 30
3 3 3 4 3 2 18 0 2 5 5 5 5 5 4 29 1 1 4 4 4 4 4 4 24 1 0 3 3 3 3 3 3 18 2 0 12 11
1,153846154
JUMLAH DEVIASI RANGE
3 3 3 3 3 3 18 0 0 5 5 5 5 5 5 30 0 0 4 4 4 4 4 4 24 0 0 3 3 3 3 3 3 18 0 0 14 8
1,090909091
RASA MANIS
I II III IV V VI
1,75
C
3 3 3 3 3 3 18
V
V
KETERANGAN V V V V TV V jika range<1,00 maka tidak valid dan jika range≥1,00 Maka valid
TV
V
V
V
V
TV
V
V
125
Lampiran 10 HASIL TABULASI DATA CALON PANELIS PADA TAHAP RELIABILITAS Sampel A No. Calon panelis
Warna Coklat
Aroma bumbu atau rempah
Tekstur Kelunakan
Rasa Manis
Rasa Gurih
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
1
5
5
4
5
4
5
4
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
3
5
5
5
5
5
5
4
3
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
4
3
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
3
5
1
5
4
5
3
5
5
2
5
5
2
5
2
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
7
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
8
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
9
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
10
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
11
5
4
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
2
5
2
5
2
5
12
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
13
5
4
3
3
5
5
3
5
5
4
5
5
5
4
5
5
1
3
5
5
5
5
5
5
4
5
4
2
5
4
14
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
15
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
16
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
17
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
18
1
4
1
4
5
5
4
5
3
3
5
5
3
5
5
5
5
5
4
1
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
19
4
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
3
5
5
5
5
5
4
5
5
5
20
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
1
5
5
5
21
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
1
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
22
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
Jumlah
102
105
98
101
109
110
105
105
104
104
109
109
106
107
109
108
104
103
105
98
108
107
104
110
97
108
98
103
104
105
4,64 0,90
4,77 0,43
4,45 0,96
4,59 0,73
4,95 0,21
5,00 0,00
4,77 0,53
4,77 0,43
4,73 0,55
4,73 0,63
4,95 0,21
4,95 0,21
4,82 0,50
4,86 0,35
4,95 0,21
4,91 0,43
4,73 0,88
4,68 0,95
4,77 0,87
4,45 1,18
4,91 0,43
4,86 0,47
4,73 0,94
5,00 0,00
4,41 1,18
4,91 0,29
4,45 1,06
4,68 0,89
4,73 0,70
4,77 0,69
3,74
4,34
3,49
3,86
4,74
5,00
4,24
4,34
4,18
4,10
4,74
4,74
4,32
4,51
4,74
4,48
3,84
3,74
3,90
3,27
4,48
4,40
3,79
5,00
3,23
4,61
3,40
3,79
4,02
4,09
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5,54
5,20
5,42
5,33
5,17
5,00
5,30
5,20
5,28
5,36
5,17
5,17
5,32
5,21
5,17
5,34
5,61
5,63
5,64
5,64
5,34
5,33
5,66
5,00
5,59
5,20
5,51
5,58
5,43
5,46
Mean S
Range
Sampel A ( 263, 679, 301, 559, 147, 425 )
126
Sampel B No. Calon panelis
Warna Coklat
Aroma Bumbu atau Rempah
Tekstur Kelunakan
Rasa Manis
Rasa Gurih
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
1
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
5
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
1
4
5
4
4
3
1
4
5
4
4
3
5
4
4
3
3
5
4
4
3
4
5
6
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
7
4
3
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
3
8
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
9
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
10
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
11
4
5
5
2
4
4
2
3
4
4
2
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
3
4
3
4
12
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
5
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
13
4
5
2
1
4
4
4
3
4
5
4
1
3
3
3
4
4
1
1
4
1
3
1
4
3
4
3
3
4
3
14
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
15
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
16
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
17
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
18
4
2
2
5
4
4
5
4
4
2
2
4
5
5
3
4
4
4
5
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
19
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
20
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
1
1
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
21
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
22
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
Jumlah
91
88
91
85
88
88
88
86
92
88
84
85
84
84
84
80
86
87
82
91
84
86
83
86
86
88
85
86
87
87
4,00 0,69
4,14 0,83
3,86 0,89
4,00 0,31
4,00 0,00
4,00 0,69
3,91 0,92
4,18 0,50
4,00 0,62
3,82 0,66
3,86 0,71
3,82 0,80
3,82 0,80
3,82 0,59
3,64 0,90
3,91 0,68
3,95 0,72
3,73 0,77
4,14 0,47
3,82 0,66
3,91 0,53
3,77 0,69
3,91 0,43
3,91 0,53
4,00 0,44
3,86 0,56
3,91 0,43
3,95 0,49
3,95 0,38
3,31
3,30
2,97
3,69
4,00
3,31
2,99
3,68
3,38
3,15
3,15
3,02
3,02
3,23
2,73
3,23
3,23
2,96
3,67
3,15
3,38
3,09
3,48
3,38
3,56
3,30
3,48
3,47
3,58
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,60
4,69
4,97
4,75
4,31
4,00
4,69
4,83
4,68
4,62
4,48
4,57
4,61
4,61
4,41
4,54
4,59
4,68
4,49
4,60
4,48
4,44
4,46
4,34
4,44
4,44
4,42
4,34
4,44
4,33
Range
3,67
S
4,14 0,47
Mean
Sampel B (916, 837, 730, 319, 486, 209)
127
Sampel C
No. Calon panelis
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
I
II
III
IV
V
VI
1
3
2
3
3
2
3
3
3
3
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
1
4
4
4
3
3
3
4
1
3
3
2
3
3
1
3
3
2
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
2
3
2
5
3
3
4
2
3
4
3
3
4
2
2
4
3
3
2
3
3
2
2
2
4
3
3
4
3
3
6
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
7
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
4
8
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
9
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
10
3
4
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
11
3
3
4
5
3
3
3
4
3
2
3
1
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
2
3
4
3
4
3
4
3
12
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
13
3
3
1
4
3
3
5
4
3
1
3
2
2
5
2
2
5
2
2
2
3
4
2
3
2
3
2
4
3
2
14
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
15
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
16
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
17
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
18
2
3
3
3
3
3
3
3
5
3
1
2
2
3
3
3
3
3
1
3
4
1
3
1
5
3
4
4
5
3
19
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
20
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
21
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
22
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
Jumlah
63
65
62
68
65
66
66
63
66
62
61
61
64
67
63
68
67
64
62
62
67
66
63
59
70
67
66
67
70
64
Rasa Manis
3,18 0,59
3,05 0,38
3,00 0,53
3,05 0,49
3,18 0,50
2,91 0,43
2,59
2,67
2,47
2,56
2,68
2,48
-
-
-
-
-
-
3,21
3,33
3,77
3,42
3,53
3,53
3,68
3,34
3,20
-
3,53
-
-
3,62
2,04
-
3,42
2,51
2,61
-
3,70
2,68 0,65
2,56
-
3,44
2,86 0,35
2,91 0,29
2,56
-
3,30
3,62
3,05 0,49
2,30
-
3,30
-
3,09 0,53
2,39
-
3,67
2,38
2,86 0,56
2,38
-
3,62
3,00 0,62
3,05 0,65
2,24
-
3,57
3,62
2,91 0,53
2,24
-
-
2,77 0,53
1,97
-
2,47
2,77 0,53
2,38
3,05 0,58
2,82 0,85
2,15
3,76
3,21
3,00 0,62
-
3,00
-
2,86 0,71
2,24
-
3,33
2,42
3,00 0,76
3,00
-
3,84
2,82 0,39
3,00 0,00
2,58
-
3,48
3,48
2,95 0,38
2,34
-
3,33
-
3,09 0,75
2,15
-
2,15
2,82 0,66
2,58
3,42
Sampel C (362, 410, 524, 613, 758, 502) Total nilai Total nilai No. Calon diluar di dalam panelis range range
Rasa Gurih
2,82 0,66
2,95 0,38
-
Range
Tekstur Kelunakan
2,30
S
Aroma Bumbu atau Rempah
2,86 0,56
Mean
Warna Coklat
%
Ket.
1
9
81
75
R
2
13
77
71,2962963
R
3
16
74
68,51851852
R
4
19
71
65,74074074
R
5
38
52
48,14814815
TR
6
6
84
77,77777778
R
7
23
67
62,03703704
R
8
12
78
72,22222222
R
9
5
85
78,7037037
R
10
14
76
70,37037037
R
11
30
60
55,55555556
TR
12
10
80
74,07407407
R
13
45
45
41,66666667
TR
14
7
83
76,85185185
R
15
6
84
77,77777778
R
16
7
83
76,85185185
R
17
7
83
76,85185185
R
18
39
51
47,22222222
TR
19
16
74
68,51851852
R
20
13
77
71,2962963
R
21
23
67
62,03703704
R
22
18
72
66,66666667
R
128
Lampiran 11 DAFTAR NAMA CALON PANELIS YANG LOLOS PELATIHAN NO
NAMA
KETERANGAN
1
Dhini Tri H
Lolos Pelatihan
2
Mia Aulia F
Lolos Pelatihan
3
Ana Pitriana
Lolos Pelatihan
4
Putri Widi Astuti
Lolos Pelatihan
5
Novi Dwi Haristya
Lolos Pelatihan
6
Marita Anggit
Lolos Pelatihan
7
Karina Kusumastuti
Lolos Pelatihan
8
Beta Dwi P
Lolos Pelatihan
9
Siti Faridhotul
Lolos Pelatihan
10
Navisafallah
Lolos Pelatihan
11
Paramita Ayu
Lolos Pelatihan
12
Riza Rosita
Lolos Pelatihan
13
Dian Noor H
Lolos Pelatihan
14
Riantika P
Lolos Pelatihan
15
Layyinatus Syifa
Lolos Pelatihan
16
Ahmad Mansyur
Lolos Pelatihan
17
Muslikhah
Lolos Pelatihan
18
Dewi Khodijah
Lolos Pelatihan
129
Lampiran 12 DAFTAR NAMA CALON PANELIS YANG MENGIKUTI UJI INDERAWI
NO
NAMA
KETERANGAN
1
Dhini Tri H
Ikut Uji Inderawi
2
Mia Aulia F
Ikut Uji Inderawi
3
Ana Pitriana
Ikut Uji Inderawi
4
Putri Widi Astuti
Ikut Uji Inderawi
5
Novi Dwi Haristya
Ikut Uji Inderawi
6
Marita Anggit
Ikut Uji Inderawi
7
Karina Kusumastuti
Ikut Uji Inderawi
8
Beta Dwi P
Ikut Uji Inderawi
9
Siti Faridhotul
Ikut Uji Inderawi
10
Navisafallah
Ikut Uji Inderawi
11
Paramita Ayu
Ikut Uji Inderawi
12
Riza Rosita
Ikut Uji Inderawi
13
Dian Noor H
Ikut Uji Inderawi
14
Riantika P
Ikut Uji Inderawi
15
Layyinatus Syifa
Ikut Uji Inderawi
16
Ahmad Mansyur
Ikut Uji Inderawi
17
Muslikhah
Ikut Uji Inderawi
18
Dewi Khodijah
Ikut Uji Inderawi
130
Lampiran 13 FORMULIR UJI INDERAWI
Nama / NIM
:
Tanggal
:
Bahan / sampel
: Dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele
Petunjuk
:
Dihadapan saudara disajikan 4 sampel dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele dengan kode yang berbeda. Saudara diminta untuk memberikan penilaian berdasarkan kriteria penilaian terhadap sampel tersebut seperti pada kolom dibawah ini, dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang tersedia. Sebelum dan sesudah mencicipi dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele, saudara diminta untuk minum air putih terlebih dahulu sebelum memberikan penilaian. Atas kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Peneliti,
Ahiidatul Ashriyyah 5401410095
131
LEMBAR PENILAIAN
No 1.
2.
Aspek yang dinilai Warna coklat
Aroma bumbu/rempah
3.
Tekstur kelunakan
4.
Rasa manis
5.
Rasa gurih
Kriteria
Skor 157
Coklat tua Coklat gelap Coklat Coklat kemerahan Coklat muda Beraroma sangat khas dendeng Beraroma khas dendeng Cukup beraroma khas dendeng Kurang beraroma khas dendeng Tidak beraroma khas dendeng Lunak Cukup lunak Kurang lunak Agak liat Liat Manis ideal Manis Cukup manis Kurang manis Tidak manis Gurih ideal Gurih Cukup gurih Kurang gurih Tidak gurih
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Sampel 793 317
973
132
Lampiran 14 HASIL TABULASI DATA PANELIS AGAK TERLATIH PADA UJI INDERAWI NO. Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18
Rata-rata Varians
rerata 5 % 4 % 3 % 2 % 1 %
Warna Coklat Aroma Rempah Tekstur Kelunakan Rasa Manis 157 317 793 973 157 317 793 973 157 317 793 973 157 317 793 973 157 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 4 5 5 2 2 1 2 3 2 3 5 4 2 1 3 3 4 3 5 4 4 4 3 2 2 2 2 4 4 2 1 4 4 3 4 5 2 3 3 3 5 2 3 2 2 4 2 2 3 4 4 3 4 2 3 3 1 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 3 3 5 1 5 3 3 3 5 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 5 3 5 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 5 3 2 4 4 3 4 4 5 3 4 3 2 3 3 2 3 4 4 2 5 3 4 3 3 5 2 2 1 3 2 3 3 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 3 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 5 5 4 5 4 2 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 4 3 3 3 5 2 1 3 4 4 3 2 4 3 3 5 4 3 4 4 4 5 4 3 3 3 2 3 2 5 4 3 5 3 5 5 5 4 3 3 3 3 5 3 2 2 3 5 4 5 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5 4 5 2 4 5 4 3 4 3 2 3 5 4 3 4 3 5 4 4 2 5 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 5 3,78 3,17 4,11 2,61 3,78 3,61 3,56 3,56 3,78 3,28 2,11 2,56 3,56 3,28 3,28 3,22 4,33 0,889 0,618 0,810 1,075 1,007 0,840 0,732 0,732 1,007 0,683 0,693 0,732 0,732 0,565 0,565 0,654 0,588
A
B C D 4 0 7 0 22,22 0 38,89 0 8 7 7 4 44,44 38,89 38,89 22,22 4 7 3 6 22,22 38,89 16,67 33,33 2 4 1 5 11,11 22,22 5,556 27,78 0 0 0 3 0 0 0 16,67 warna coklat
A
B C D 5 3 2 2 27,78 16,67 11,11 11,11 6 7 8 8 33,33 38,89 44,44 44,44 5 6 6 6 27,78 33,33 33,33 33,33 2 2 2 2 11,11 11,11 11,11 11,11 0 0 0 0 0 0 0 0 aroma bumbu/rempah
A
B C D 5 0 0 0 27,78 0 0 0 6 9 0 2 33,33 50 0 11,11 5 5 7 8 27,78 27,78 38,89 44,44 2 4 6 6 11,11 22,22 33,33 33,33 0 0 5 2 0 0 27,78 11,11 tekstur kelunakan
A
Rasa Gurih 317 793 973 3 1 3 3 2 1 2 2 1 3 2 2 4 2 3 4 1 1 4 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 4 1 2 4 3 1 4 1 4 3 3 4 4 2 3 3,28 2,06 2,39 0,565 0,644 0,958
B C D A B C D 2 0 0 0 9 0 0 0 11,11 0 0 0 50 0 0 0 8 8 8 8 6 8 0 2 44,44 44,44 44,44 44,44 33,33 44,44 0 11,11 6 7 7 6 3 7 6 7 33,33 38,89 38,89 33,33 16,67 38,89 33,33 38,89 2 3 3 4 0 3 7 5 11,11 16,67 16,67 22,22 0 16,67 38,89 27,78 0 0 0 0 0 0 5 4 0 0 0 0 0 0 27,78 22,22 rasa manis rasa gurih
133
Lampiran 15 ANALISIS VARIAN DATA ASPEK WARNA COKLAT Tabel Persiapan Perhitungan Analisis Varians No Panelis
157
317
Kelompok Sampel 793
973
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
4 5 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 5
4 2 4 3 3 3 3 2 2 4 4 3 2 3 3 4 4 4
4 2 4 3 3 5 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4
4 1 3 3 1 1 3 4 3 4 2 3 2 4 3 2 2 2
16 10 15 11 9 12 15 13 14 15 13 14 12 15 15 16 16 15
S x
68 3,78
57 3,17
74 4,11
47 2,61
246
Derajat Bebas 1. db sampel (db(a)) 2. db panelis (db(b)) 3. db error (db(e))
= Banyaknya kelompok sampel (a) -1 = 4 1 = 3 = Banyak panelis (b) - 1 = 18 1 = 17 = db(a) x db (b) = 3 x 17 = 51
Faktor Koreksi (Fk) (Sxt)2 246 Fk = = n 72
2
= 841
Jumlah Kuadrat 1. Jumlah kuadrat sampel (JK(a)) S(Sx)2 JK(a) = Fk b 2 2 68 + 57 + 74 = 18 15558 = 841 18
2
+
47
2
841
= 23,83 2. Jumlah kuadrat panelis (JK(b)) 2 S(Sxt) JK(b) = Fk a 2 2 16 + 10 + 15 = 4 3438 = 841 4 = 19,00
2
+…+
15
2
841
134
3. Jumlah Kuadrat total (JKt) = Sx2 - FK 2 2 = + + 4 5 922 = 841 = 81,50 3. Jumlah Kuadrat error (JKe) JK(e) = JK (t) - JK (a) - JK (b) = 81,50 23,83 = 38,67 Mean Kuadrat 1. Mean Kuadrat sampel (MK(a)) JK (a) 23,83 MK(a) = = db(a) 3 2. Mean Kuadrat panelis (MK(b)) JK (b) 19,00 MK(b) = = db(b) 17 3. Mean Kuadrat error (MK(e)) JK (e) 38,67 MK(e) = = db(e) 51 JK(t)
F hitung (F(h)) MK (a) F(h) = = MK (e)
Sumber Variasi Sampel (a) Panelis (b) Error Total
db 3 17 51 71
7,94 0,76
4
2
+…+
2
2
841
19,00
= 7,94
= 1,12
= 0,76
= 10,48
Analisis Varians JK MK 23,83 7,94 19,00 1,12 38,67 0,76
F hitung F5% (3:51) 10,48 2,79
Kesimpulan Karena F hitung > F tabel, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan. Standart error (SE) SE
=
MK (e) = Jumlah panelis
Nilai Pembanding (Np) Np
= = =
SE x LSD 5% 0,205 x 3,79 0,778
0,76 18
= 0,205
135
Rata-rata Setiap Sampel Sampel 157 317 793 973
Rata-rata 3,78 3,17 4,11 2,61
5,00 4,20 3,40
4,11
3,78 3,17
2,60
2,61 1,80 1,00 157
317
Selisih Rata-rata dari setiap sampel Selisih rata-rata dan Nilai pembanding Pasangan 157 317 0,6 < 0,78 157 793 0,33 < 0,78 157 973 1,17 > 0,78 317 793 0,94 > 0,78 317 973 0,56 < 0,78 793 973 1,50 > 0,78
793
973
Keterangan Tidak berbeda Tidak berbeda Berbeda Berbeda Tidak berbeda Berbeda
Keterangan: Jika selisih rata-rata antar sampel lebih besar dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan.
136
Lampiran 16 ANALISIS VARIAN DATA ASPEK AROMA BUMBU ATAU REMPAH Tabel Persiapan Perhitungan Analisis Varians No Panelis
157
317
Kelompok Sampel 793
973
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
3 2 2 5 4 5 5 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4 5
3 3 2 2 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 5 3 5 4
3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 5 3 4 4
3 3 2 2 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4
12 10 8 12 16 14 17 16 15 15 16 17 13 15 19 13 16 17
S x
68 3,78
65 3,61
64 3,56
64 3,56
261
Derajat Bebas 1. db sampel (db(a)) 2. db panelis (db(b)) 3. db error (db(e))
= Banyaknya kelompok sampel (a) -1 = 4 1 = 3 = Banyak panelis (b) - 1 = 18 1 = 17 = db(a) x db (b) = 3 x 17 = 51
Faktor Koreksi (Fk) (Sxt)2 261 Fk = = n 72
2
= 946
Jumlah Kuadrat 1. Jumlah kuadrat sampel (JK(a)) S(Sx)2 JK(a) = Fk b 2 2 68 + 65 + 64 = 18 17041 = 946 18
2
+
64
2
946
= 0,60 2. Jumlah kuadrat panelis (JK(b)) 2 S(Sxt) JK(b) = Fk a 2 2 12 + 10 + 8 = 4 3913 = 946 4 = 32,13
2
+…+
17
2
946
137
3. Jumlah Kuadrat total (JKt) = Sx2 - FK 2 2 = + + 3 2 1003 = 946 = 56,88 3. Jumlah Kuadrat error (JKe) JK(e) = JK (t) - JK (a) - JK (b) = 56,88 0,60 = 24,15 Mean Kuadrat 1. Mean Kuadrat sampel (MK(a)) JK (a) 0,60 MK(a) = = db(a) 3 2. Mean Kuadrat panelis (MK(b)) JK (b) 32,13 MK(b) = = db(b) 17 3. Mean Kuadrat error (MK(e)) JK (e) 24,15 MK(e) = = db(e) 51 JK(t)
F hitung (F(h)) MK (a) F(h) = = MK (e) Analisis Varians Sumber Variasi Sampel (a) Panelis (b) Error Total
db 3 17 51 71
0,20 0,47
2
2
+…+
4
2
946
32,13
= 0,2
= 1,89
= 0,47
= 0,42
JK 0,60 32,13 24,15
MK 0,20 1,89 0,47
F hitung F5% (3:51) 0,42 2,79
Kesimpulan Karena F hitung < F tabel, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan. Standart error (SE) SE
=
MK (e) = Jumlah panelis
Nilai Pembanding (Np) Np
= = =
SE x LSD 5% 0,162 x 3,79 0,615
0,47 18
= 0,162
138
Rata-rata Setiap Sampel Sampel 157 317 793 973
Rata-rata 3,78 3,61 3,56 3,56
5,00 4,20 3,40
3,78
3,61
3,56
3,56
157
317
793
973
2,60 1,80 1,00
Selisih Rata-rata dari setiap sampel Selisih rata-rata dan Nilai pembanding Pasangan 157 317 0,2 < 0,61 157 793 0,22 < 0,61 157 973 0,22 < 0,61 317 793 0,06 < 0,61 317 973 0,06 < 0,61 793 973 0,00 < 0,61
Keterangan Tidak berbeda Tidak berbeda Tidak berbeda Tidak berbeda Tidak berbeda Tidak berbeda
Keterangan: Jika selisih rata-rata antar sampel lebih besar dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan.
139
Lampiran 17 ANALISIS VARIAN DATA ASPEK TEKSTUR KELUNAKAN Tabel Persiapan Perhitungan Analisis Varians No Panelis
157
317
Kelompok Sampel 793
973
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
3 5 4 2 4 5 4 3 2 3 4 5 5 5 3 3 4 4
3 4 4 4 4 2 3 4 2 4 2 4 2 4 3 3 3 4
1 2 2 2 3 3 3 3 1 2 1 2 1 3 3 3 2 1
3 1 1 2 2 2 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3
10 12 11 10 13 12 12 12 8 11 11 15 11 15 12 12 12 12
S x
68 3,78
59 3,28
38 2,11
46 2,56
211
Derajat Bebas 1. db sampel (db(a)) 2. db panelis (db(b)) 3. db error (db(e))
= Banyaknya kelompok sampel (a) -1 = 4 1 = 3 = Banyak panelis (b) - 1 = 18 1 = 17 = db(a) x db (b) = 3 x 17 = 51
Faktor Koreksi (Fk) (Sxt)2 211 Fk = = n 72
2
= 618
Jumlah Kuadrat 1. Jumlah kuadrat sampel (JK(a)) S(Sx)2 JK(a) = Fk b 2 2 68 + 59 + 38 = 18 11665 = 618 18
2
+
46
2
618
= 29,71 2. Jumlah kuadrat panelis (JK(b)) 2 S(Sxt) JK(b) = Fk a 2 2 10 + 12 + 11 = 4 2519 = 618 4 = 11,40
2
+…+
12
2
618
140
3. Jumlah Kuadrat total (JKt) = Sx2 - FK 2 2 = + + 3 5 701 = 618 = 82,65 3. Jumlah Kuadrat error (JKe) JK(e) = JK (t) - JK (a) - JK (b) = 82,65 29,71 = 41,54 Mean Kuadrat 1. Mean Kuadrat sampel (MK(a)) JK (a) 29,71 MK(a) = = db(a) 3 2. Mean Kuadrat panelis (MK(b)) JK (b) 11,40 MK(b) = = db(b) 17 3. Mean Kuadrat error (MK(e)) JK (e) 41,54 MK(e) = = db(e) 51 JK(t)
F hitung (F(h)) MK (a) F(h) = = MK (e) Analisis Varians Sumber Variasi Sampel (a) Panelis (b) Error Total
db 3 17 51 71
9,90 0,81
4
2
+…+
3
2
618
11,40
= 9,9
= 0,67
= 0,81
= 12,16
JK 29,71 11,40 41,54
MK 9,90 0,67 0,81
F hitung F5% (3:51) 12,16 2,79
Kesimpulan Karena F hitung > F tabel, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan. Standart error (SE) SE
=
MK (e) = Jumlah panelis
Nilai Pembanding (Np) Np
= = =
SE x LSD 5% 0,213 x 3,79 0,806
0,81 18
= 0,213
141
Rata-rata Setiap Sampel Sampel 157 317 793 973
Rata-rata 3,78 3,28 2,11 2,56
5,00 4,20 3,40
3,78 3,28
2,60
2,56 1,80
2,11
1,00 157
317
Selisih Rata-rata dari setiap sampel Selisih rata-rata dan Nilai pembanding Pasangan 157 317 0,5 < 0,81 157 793 1,67 > 0,81 157 973 1,22 > 0,81 317 793 1,17 > 0,81 317 973 0,72 < 0,81 793 973 0,44 < 0,81
793
973
Keterangan Tidak berbeda Berbeda Berbeda Berbeda Tidak berbeda Tidak berbeda
Keterangan: Jika selisih rata-rata antar sampel lebih besar dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan.
142
Lampiran 18 ANALISIS VARIAN DATA ASPEK RASA MANIS Tabel Persiapan Perhitungan Analisis Varians No Panelis
157
317
Kelompok Sampel 793
973
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3 5 3 5 4
4 3 4 4 2 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 4 4
4 4 3 4 4 3 4 2 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4
4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 4
16 13 15 14 14 12 16 11 11 9 15 16 13 10 12 11 16 16
S x
64 3,56
59 3,28
59 3,28
58 3,22
240
Derajat Bebas 1. db sampel (db(a)) 2. db panelis (db(b)) 3. db error (db(e))
= Banyaknya kelompok sampel (a) -1 = 4 1 = 3 = Banyak panelis (b) - 1 = 18 1 = 17 = db(a) x db (b) = 3 x 17 = 51
Faktor Koreksi (Fk) (Sxt)2 240 Fk = = n 72
2
= 800
Jumlah Kuadrat 1. Jumlah kuadrat sampel (JK(a)) S(Sx)2 JK(a) = Fk b 2 2 64 + 59 + 59 = 18 14422 = 800 18
2
+
58
2
800
= 1,22 2. Jumlah kuadrat panelis (JK(b)) 2 S(Sxt) JK(b) = Fk a 2 2 16 + 13 + 15 = 4 3292 = 800 4 = 23,00
2
+…+
16
2
800
143
3. Jumlah Kuadrat total (JKt) = Sx2 - FK 2 2 = + + 4 3 844 = 800 = 44,00 3. Jumlah Kuadrat error (JKe) JK(e) = JK (t) - JK (a) - JK (b) = 44,00 1,22 = 19,78 Mean Kuadrat 1. Mean Kuadrat sampel (MK(a)) JK (a) 1,22 MK(a) = = db(a) 3 2. Mean Kuadrat panelis (MK(b)) JK (b) 23,00 MK(b) = = db(b) 17 3. Mean Kuadrat error (MK(e)) JK (e) 19,78 MK(e) = = db(e) 51 JK(t)
F hitung (F(h)) MK (a) F(h) = = MK (e) Analisis Varians Sumber Variasi Sampel (a) Panelis (b) Error Total
db 3 17 51 71
0,41 0,39
4
2
+…+
4
2
800
23,00
= 0,41
= 1,35
= 0,39
= 1,05
JK 1,22 23,00 19,78
MK 0,41 1,35 0,39
F hitung F5% (3:51) 1,05 2,79
Kesimpulan Karena F hitung < F tabel, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan. Standart error (SE) SE
=
MK (e) = Jumlah panelis
Nilai Pembanding (Np) Np
= = =
SE x LSD 5% 0,147 x 3,79 0,556
0,39 18
= 0,147
144
Rata-rata Setiap Sampel Sampel 157 317 793 973
Rata-rata 3,56 3,28 3,28 3,22
5,00 4,20 3,40
3,56
2,60
3,28
3,28
3,22
317
793
973
1,80 1,00 157
Selisih Rata-rata dari setiap sampel Selisih rata-rata dan Nilai pembanding Pasangan 157 317 0,3 < 0,56 157 793 0,28 < 0,56 157 973 0,33 < 0,56 317 793 0,00 < 0,56 317 973 0,06 < 0,56 793 973 0,06 < 0,56
Keterangan Tidak berbeda Tidak berbeda Tidak berbeda Tidak berbeda Tidak berbeda Tidak berbeda
Keterangan: Jika selisih rata-rata antar sampel lebih besar dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan.
145
Lampiran 19 ANALISIS VARIAN DATA ASPEK RASA GURIH Tabel Persiapan Perhitungan Analisis Varians No Panelis
157
317
Kelompok Sampel 793
973
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 3 3 3 5
3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 3 4
1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 1 3 1 3 1 3 2
3 1 1 2 3 1 2 3 3 3 2 2 3 2 1 4 4 3
12 11 10 11 13 10 13 12 14 15 11 10 13 12 11 12 13 14
S x
78 4,33
59 3,28
37 2,06
43 2,39
217
Derajat Bebas 1. db sampel (db(a)) 2. db panelis (db(b)) 3. db error (db(e))
= Banyaknya kelompok sampel (a) -1 = 4 1 = 3 = Banyak panelis (b) - 1 = 18 1 = 17 = db(a) x db (b) = 3 x 17 = 51
Faktor Koreksi (Fk) (Sxt)2 217 Fk = = n 72
2
= 654
Jumlah Kuadrat 1. Jumlah kuadrat sampel (JK(a)) S(Sx)2 JK(a) = Fk b 2 2 78 + 59 + 37 = 18 12783 = 654 18
2
+
43
2
654
= 56,15 2. Jumlah kuadrat panelis (JK(b)) 2 S(Sxt) JK(b) = Fk a 2 2 12 + 11 + 10 = 4 2653 = 654 4 = 9,24
2
+…+
14
2
654
146
3. Jumlah Kuadrat total (JKt) = Sx2 - FK 2 2 = + + 5 5 757 = 654 = 102,99 3. Jumlah Kuadrat error (JKe) JK(e) = JK (t) - JK (a) - JK (b) = 102,99 56,15 = 37,60 Mean Kuadrat 1. Mean Kuadrat sampel (MK(a)) JK (a) 56,15 MK(a) = = db(a) 3 2. Mean Kuadrat panelis (MK(b)) JK (b) 9,24 MK(b) = = db(b) 17 3. Mean Kuadrat error (MK(e)) JK (e) 37,60 MK(e) = = db(e) 51 JK(t)
F hitung (F(h)) MK (a) F(h) = = MK (e) Analisis Varians Sumber Variasi Sampel (a) Panelis (b) Error Total
db 3 17 51 71
18,72 0,74
5
2
+…+
3
2
654
9,24
= 18,7
= 0,54
= 0,74
= 25,39
JK 56,15 9,24 37,60
MK 18,72 0,54 0,74
F hitung F5% (3:51) 25,39 2,79
Kesimpulan Karena F hitung > F tabel, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan. Standart error (SE) SE
=
MK (e) = Jumlah panelis
Nilai Pembanding (Np) Np
= = =
SE x LSD 5% 0,202 x 3,79 0,767
0,74 18
= 0,202
147
Rata-rata Setiap Sampel Sampel 157 317 793 973
Rata-rata 4,33 3,28 2,06 2,39
5,00 4,20
4,33
3,40 3,28
2,60 1,80
2,06
2,39
1,00 157
317
Selisih Rata-rata dari setiap sampel Selisih rata-rata dan Nilai pembanding Pasangan 157 317 1,1 > 0,77 157 793 2,28 > 0,77 157 973 1,94 > 0,77 317 793 1,22 > 0,77 317 973 0,89 > 0,77 793 973 0,33 < 0,77
793
973
Keterangan Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda Tidak berbeda
Keterangan: Jika selisih rata-rata antar sampel lebih besar dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan.
148
Lampiran 20 UJI HOMOGENITAS ASPEK RASA GURIH
Ho : Ha :
s21 = s22 = s23 = s24 Salah satu tanda berbeda
Kelompok
n
dk
157 317 793 973 Jumlah
18 18 18 18 72
17 17 17 17 68
1 dk 0,06 0,06 0,06 0,06 0,24
si
2
(n-1)si
2
Log si
2
dk Log si
2
0,588 0,565 0,644 0,958 2,755
10,000 9,611 10,944 16,278 46,833
-0,230 -0,248 -0,191 -0,019 -0,688
-3,918 -4,210 -3,251 -0,321 -11,700
Varians gabungan S(ni-1)si
2
s2
=
=
S(ni-1)
46,833
= 0,69
68
Harga satuan B B
= logs2 S(ni-1) = -11,013
c
= ln 10 {B - S(ni-1)logsi2}
2
= 1,58 Pada a = 5% dengan dk = 4-1 = 3 diperoleh c2 tabel= 7,81 2 2 Karena c hitung < c tabel, dapat disimpulkan bahwa keempat sampel homogen UJI HOMOGENITAS ASPEK RASA MANIS
Ho : Ha :
s21 = s22 = s23 = s24 Salah satu tanda berbeda
Kelompok
n
dk
157 317 793 973 Jumlah
18 18 18 18 72
17 17 17 17 68
1 dk 0,06 0,06 0,06 0,06 0,24
2
2
si
0,732 0,565 0,565 0,654 2,516
(n-1)si
Log si
2
dk Log si
2
12,444 9,611 9,611 11,111 42,778
-0,135 -0,248 -0,248 -0,185 -0,816
-2,303 -4,210 -4,210 -3,140 -13,864
Varians gabungan s2
S(ni-1)si2
=
S(ni-1)
=
42,778 68
=
0,63
Harga satuan B B
= logs2 S(ni-1) =
c
= ln 10 {B - S(ni-1)logsi2}
2
-13,688
= 0,41 Pada a = 5% dengan dk = 4-1 = 3 diperoleh c2 tabel= Karena c
2
2
hitung
tabel,
7,81 dapat disimpulkan bahwa keempat sampel homogen
149
UJI HOMOGENITAS ASPEK TEKSTUR KELUNAKAN
Ho : Ha :
s21 = s22 = s23 = s24 Salah satu tanda berbeda
Kelompok
n
dk
157 317 793 973 Jumlah
18 18 18 18 72
17 17 17 17 68
1 dk 0,06 0,06 0,06 0,06 0,24
2
2
2
2
si
(n-1)si
Log si
dk Log si
1,007 0,683 0,693 0,732 3,114
17,111 11,611 11,778 12,444 52,944
0,003 -0,166 -0,159 -0,135 -0,458
0,048 -2,815 -2,710 -2,303 -7,779
Varians gabungan s2
=
S(ni-1)si2 S(ni-1)
=
52,944
= 0,78
68
Harga satuan B B
= logs2 S(ni-1) = -7,3908
c
= ln 10 {B - S(ni-1)logsi2}
2
= 0,89 Pada a = 5% dengan dk = 4-1 = 3 diperoleh c2 tabel= 7,81 2 2 Karena c hitung < c tabel, dapat disimpulkan bahwa keempat sampel homogen UJI HOMOGENITAS ASPEK AROMA REMPAH
Ho : Ha :
s21 = s22 = s23 = s24 Salah satu tanda berbeda
Kelompok
n
dk
157 317 793 973 Jumlah
18 18 18 18 72
17 17 17 17 68
1 dk 0,06 0,06 0,06 0,06 0,24
2
2
2
(n-1)si
Log si
dk Log si
1,007 0,840 0,732 0,732 3,310
17,111 14,278 12,444 12,444 56,278
0,003 -0,076 -0,135 -0,135 -0,344
0,048 -1,288 -2,303 -2,303 -5,846
Varians gabungan s2
=
S(ni-1)si2 S(ni-1)
=
56,278 68
=
0,83
Harga satuan B B
= logs2 S(ni-1) =
c
= ln 10 {B - S(ni-1)logsi2}
2
2
si
-5,5877
= 0,60 Pada a = 5% dengan dk = 4-1 = 3 diperoleh c2 tabel= 7,81 2 2 Karena c hitung < c tabel, dapat disimpulkan bahwa keempat sampel homogen
150
UJI HOMOGENITAS ASPEK WARNA COKLAT
Ho : Ha :
s1=s2=s3=s4 Salah satu tanda berbeda 2
2
2
2
Kelompok
n
dk
157 317 793 973 Jumlah
18 18 18 18 72
17 17 17 17 68
1 dk 0,06 0,06 0,06 0,06 0,24
2
2
2
(n-1)si
Log si
dk Log si
0,889 0,618 0,810 1,075 3,392
15,111 10,500 13,778 18,278 57,667
-0,051 -0,209 -0,091 0,031 -0,320
-0,870 -3,557 -1,552 0,535 -5,444
Varians gabungan s2
=
S(ni-1)si2 S(ni-1)
=
57,667 68
= 0,85
Harga satuan B B
= logs2 S(ni-1) = -4,8677
c
= ln 10 {B - S(ni-1)logsi2}
2
2
si
= 1,33 Pada a = 5% dengan dk = 4-1 = 3 diperoleh c2 tabel= 7,81 2 2 Karena c hitung < c tabel, dapat disimpulkan bahwa keempat sampel homogen
151
Lampiran 21 UJI NORMALITAS Aspek : Rasa Gurih Sampel : 157 No Kode Xi 1 R-15 3 2 R-16 3 3 R-17 3 4 R-06 4 5 R-08 4 6 R-11 4 7 R-13 4 8 R-04 4 9 R-05 4 10 R-01 5 11 R-02 5 12 R-03 5 13 R-07 5 14 R-09 5 15 R-10 5 16 R-12 5 17 R-14 5 18 R-18 5 Jumlah 78 Rata-rata 4,33 SD 0,76696
Sampel : 317 No Kode 1 R-14 2 R-05 3 R-10 4 R-02 5 R-06 6 R-08 7 R-09 8 R-11 9 R-15 10 R-16 11 R-01 12 R-03 13 R-04 14 R-07 15 R-12 16 R-13 17 R-17 18 R-18 Jumlah Rata-rata SD
Xi 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 59 3,28 0,7519
Zi -1,74 -1,74 -1,74 -0,43 -0,43 -0,43 -0,43 -0,43 -0,43 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87
F(Zi) S(Zi) 0,0411 0,1667 0,0411 0,1667 0,0411 0,1667 0,3319 0,5000 0,3319 0,5000 0,3319 0,5000 0,3319 0,5000 0,3319 0,5000 0,3319 0,5000 0,8076 1,0000 0,8076 1,0000 0,8076 1,0000 0,8076 1,0000 0,8076 1,0000 0,8076 1,0000 0,8076 1,0000 0,8076 1,0000 0,8076 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,1256 0,1256 0,1256 0,1681 0,1681 0,1681 0,1681 0,1681 0,1681 0,1924 0,1924 0,1924 0,1924 0,1924 0,1924 0,1924 0,1924 0,1924 0,1924 0,2000 Normal
Zi -1,70 -1,70 -1,70 -0,37 -0,37 -0,37 -0,37 -0,37 -0,37 -0,37 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96
F(Zi) S(Zi) 0,0446 0,1667 0,0446 0,1667 0,0446 0,1667 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,1220 0,1220 0,1220 0,1997 0,1997 0,1997 0,1997 0,1997 0,1997 0,1997 0,1684 0,1684 0,1684 0,1684 0,1684 0,1684 0,1684 0,1684 0,1997 0,2000 Normal
152
Sampel : 793 No Kode 1 R-15 2 R-08 3 R-10 4 R-03 5 R-06 6 R-09 7 R-13 8 R-14 9 R-16 10 R-17 11 R-01 12 R-02 13 R-04 14 R-05 15 R-07 16 R-11 17 R-12 18 R-18 Jumlah Rata-rata SD
Xi 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 59 3,28 0,7519
Zi -1,70 -1,70 -1,70 -0,37 -0,37 -0,37 -0,37 -0,37 -0,37 -0,37 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96
F(Zi) S(Zi) 0,0446 0,1667 0,0446 0,1667 0,0446 0,1667 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,3559 0,5556 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 0,8316 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,1220 0,1220 0,1220 0,1997 0,1997 0,1997 0,1997 0,1997 0,1997 0,1997 0,1684 0,1684 0,1684 0,1684 0,1684 0,1684 0,1684 0,1684 0,1997 0,2000 Normal
Sampel : 973 No Kode 1 R-14 2 R-15 3 R-13 4 R-16 5 R-02 6 R-04 7 R-06 8 R-08 9 R-09 10 R-10 11 R-01 12 R-03 13 R-05 14 R-07 15 R-11 16 R-12 17 R-17 18 R-18 Jumlah Rata-rata SD
Xi 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 58 3,22 0,80845
Zi -1,51 -1,51 -1,51 -1,51 -0,27 -0,27 -0,27 -0,27 -0,27 -0,27 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96 0,96
F(Zi) S(Zi) 0,0653 0,2222 0,0653 0,2222 0,0653 0,2222 0,0653 0,2222 0,3917 0,5556 0,3917 0,5556 0,3917 0,5556 0,3917 0,5556 0,3917 0,5556 0,3917 0,5556 0,8320 1,0000 0,8320 1,0000 0,8320 1,0000 0,8320 1,0000 0,8320 1,0000 0,8320 1,0000 0,8320 1,0000 0,8320 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,1569 0,1569 0,1569 0,1569 0,1638 0,1638 0,1638 0,1638 0,1638 0,1638 0,1680 0,1680 0,1680 0,1680 0,1680 0,1680 0,1680 0,1680 0,1680 0,2000 Normal
153
UJI NORMALITAS Aspek : Tekstur Kelunakan Sampel : 157 No Kode Xi 1 R-04 2 2 R-09 2 3 R-01 3 4 R-08 3 5 R-10 3 6 R-15 3 7 R-16 3 8 R-03 4 9 R-05 4 10 R-07 4 11 R-11 4 12 R-17 4 13 R-18 4 14 R-02 5 15 R-06 5 16 R-12 5 17 R-13 5 18 R-14 5 Jumlah 68 Rata-rata 3,78 SD 1,00326 Sampel : 317 No Kode 1 R-09 2 R-06 3 R-13 4 R-11 5 R-01 6 R-07 7 R-15 8 R-16 9 R-17 10 R-02 11 R-03 12 R-04 13 R-05 14 R-08 15 R-10 16 R-12 17 R-14 18 R-18 Jumlah Rata-rata SD
Xi 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 3,28 0,82644
Zi -1,77 -1,77 -0,78 -0,78 -0,78 -0,78 -0,78 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
F(Zi) S(Zi) 0,0382 0,1111 0,0382 0,1111 0,2191 0,3889 0,2191 0,3889 0,2191 0,3889 0,2191 0,3889 0,2191 0,3889 0,5876 0,7222 0,5876 0,7222 0,5876 0,7222 0,5876 0,7222 0,5876 0,7222 0,5876 0,7222 0,8884 1,0000 0,8884 1,0000 0,8884 1,0000 0,8884 1,0000 0,8884 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,0729 0,0729 0,1698 0,1698 0,1698 0,1698 0,1698 0,1346 0,1346 0,1346 0,1346 0,1346 0,1346 0,1116 0,1116 0,1116 0,1116 0,1116 0,1698 0,2000 Normal
Zi -1,55 -1,55 -1,55 -1,55 -0,34 -0,34 -0,34 -0,34 -0,34 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87
F(Zi) S(Zi) 0,0610 0,2222 0,0610 0,2222 0,0610 0,2222 0,0610 0,2222 0,3684 0,5000 0,3684 0,5000 0,3684 0,5000 0,3684 0,5000 0,3684 0,5000 0,8089 1,0000 0,8089 1,0000 0,8089 1,0000 0,8089 1,0000 0,8089 1,0000 0,8089 1,0000 0,8089 1,0000 0,8089 1,0000 0,8089 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,1612 0,1612 0,1612 0,1612 0,1316 0,1316 0,1316 0,1316 0,1316 0,1911 0,1911 0,1911 0,1911 0,1911 0,1911 0,1911 0,1911 0,1911 0,1911 0,2000 Normal
154
Sampel : 793 No Kode 1 R-01 2 R-09 3 R-13 4 R-18 5 R-11 6 R-17 7 R-02 8 R-03 9 R-04 10 R-10 11 R-12 12 R-05 13 R-08 14 R-14 15 R-15 16 R-06 17 R-07 18 R-16 Jumlah Rata-rata SD
Xi 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 38 2,11 0,83235
Zi -1,33 -1,33 -1,33 -1,33 -1,33 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 -0,13 1,07 1,07 1,07 1,07 1,07 1,07 1,07
F(Zi) S(Zi) 0,0910 0,2778 0,0910 0,2778 0,0910 0,2778 0,0910 0,2778 0,0910 0,2778 0,4469 0,6111 0,4469 0,6111 0,4469 0,6111 0,4469 0,6111 0,4469 0,6111 0,4469 0,6111 0,8572 1,0000 0,8572 1,0000 0,8572 1,0000 0,8572 1,0000 0,8572 1,0000 0,8572 1,0000 0,8572 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,1868 0,1868 0,1868 0,1868 0,1868 0,1642 0,1642 0,1642 0,1642 0,1642 0,1642 0,1428 0,1428 0,1428 0,1428 0,1428 0,1428 0,1428 0,1868 0,2000 Normal
Sampel : 973 No Kode 1 R-02 2 R-03 3 R-04 4 R-05 5 R-06 6 R-07 7 R-08 8 R-10 9 R-01 10 R-09 11 R-13 12 R-14 13 R-15 14 R-16 15 R-17 16 R-18 17 R-11 18 R-12 Jumlah Rata-rata SD
Xi 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 46 2,56 0,85559
Zi -1,82 -1,82 -0,65 -0,65 -0,65 -0,65 -0,65 -0,65 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 1,69 1,69
F(Zi) S(Zi) 0,0345 0,1111 0,0345 0,1111 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,9543 1,0000 0,9543 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,0766 0,0766 0,1864 0,1864 0,1864 0,1864 0,1864 0,1864 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,0457 0,0457 0,1906 0,2000 Normal
155
UJI NORMALITAS Aspek : Aroma Rempah Sampel : 157 No Kode Xi 1 R-02 2 2 R-03 2 3 R-01 3 4 R-08 3 5 R-10 3 6 R-12 3 7 R-14 3 8 R-05 4 9 R-09 4 10 R-11 4 11 R-13 4 12 R-16 4 13 R-17 4 14 R-04 5 15 R-06 5 16 R-07 5 17 R-15 5 18 R-18 5 Jumlah 68 Rata-rata 3,78 SD 1,00326 Sampel : 317 No Kode 1 R-03 2 R-04 3 R-01 4 R-02 5 R-06 6 R-09 7 R-13 8 R-16 9 R-05 10 R-07 11 R-08 12 R-10 13 R-11 14 R-14 15 R-18 16 R-12 17 R-15 18 R-17 Jumlah Rata-rata SD
Xi 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 65 3,61 0,91644
Zi -1,77 -1,77 -0,78 -0,78 -0,78 -0,78 -0,78 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
F(Zi) S(Zi) 0,0382 0,1111 0,0382 0,1111 0,2191 0,3889 0,2191 0,3889 0,2191 0,3889 0,2191 0,3889 0,2191 0,3889 0,5876 0,7222 0,5876 0,7222 0,5876 0,7222 0,5876 0,7222 0,5876 0,7222 0,5876 0,7222 0,8884 1,0000 0,8884 1,0000 0,8884 1,0000 0,8884 1,0000 0,8884 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,0729 0,0729 0,1698 0,1698 0,1698 0,1698 0,1698 0,1346 0,1346 0,1346 0,1346 0,1346 0,1346 0,1116 0,1116 0,1116 0,1116 0,1116 0,1698 0,2000 Normal
Zi -1,76 -1,76 -0,67 -0,67 -0,67 -0,67 -0,67 -0,67 0,42 0,42 0,42 0,42 0,42 0,42 0,42 1,52 1,52 1,52
F(Zi) S(Zi) 0,0394 0,1111 0,0394 0,1111 0,2524 0,4444 0,2524 0,4444 0,2524 0,4444 0,2524 0,4444 0,2524 0,4444 0,2524 0,4444 0,6643 0,8333 0,6643 0,8333 0,6643 0,8333 0,6643 0,8333 0,6643 0,8333 0,6643 0,8333 0,6643 0,8333 0,9352 1,0000 0,9352 1,0000 0,9352 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,0717 0,0717 0,1920 0,1920 0,1920 0,1920 0,1920 0,1920 0,1690 0,1690 0,1690 0,1690 0,1690 0,1690 0,1690 0,0648 0,0648 0,0648 0,1920 0,2000 Normal
156
Sampel : 793 No Kode 1 R-02 2 R-03 3 R-01 4 R-06 5 R-09 6 R-13 7 R-16 8 R-04 9 R-05 10 R-07 11 R-08 12 R-10 13 R-11 14 R-14 15 R-17 16 R-18 17 R-12 18 R-15 Jumlah Rata-rata SD
Xi 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 64 3,56 0,85559
Zi -1,82 -1,82 -0,65 -0,65 -0,65 -0,65 -0,65 -0,65 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 1,69 1,69
F(Zi) S(Zi) 0,0345 0,1111 0,0345 0,1111 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,9543 1,0000 0,9543 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,0766 0,0766 0,1864 0,1864 0,1864 0,1864 0,1864 0,1864 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,0457 0,0457 0,1906 0,2000 Normal
Sampel : 973 No Kode 1 R-03 2 R-04 3 R-01 4 R-02 5 R-06 6 R-13 7 R-16 8 R-17 9 R-05 10 R-07 11 R-10 12 R-11 13 R-12 14 R-14 15 R-15 16 R-18 17 R-08 18 R-09 Jumlah Rata-rata SD
Xi 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 64 3,56 0,85559
Zi -1,82 -1,82 -0,65 -0,65 -0,65 -0,65 -0,65 -0,65 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 1,69 1,69
F(Zi) S(Zi) 0,0345 0,1111 0,0345 0,1111 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,2581 0,4444 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,6983 0,8889 0,9543 1,0000 0,9543 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,0766 0,0766 0,1864 0,1864 0,1864 0,1864 0,1864 0,1864 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,1906 0,0457 0,0457 0,1906 0,2000 Normal
157
UJI NORMALITAS Aspek : Warna Coklat Sampel : 157 No Kode Xi 1 R-04 2 2 R-05 2 3 R-06 3 4 R-08 3 5 R-10 3 6 R-14 3 7 R-13 4 8 R-01 4 9 R-03 4 10 R-07 4 11 R-09 4 12 R-11 4 13 R-12 4 14 R-15 4 15 R-02 5 16 R-16 5 17 R-17 5 18 R-18 5 Jumlah 68 Rata-rata 3,78 SD 0,94281 Sampel : 317 No Kode 1 R-02 2 R-08 3 R-09 4 R-13 5 R-14 6 R-15 7 R-04 8 R-05 9 R-06 10 R-07 11 R-12 12 R-01 13 R-03 14 R-10 15 R-11 16 R-16 17 R-17 18 R-18 Jumlah Rata-rata SD
Xi 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 57 3,17 0,78591
Zi -1,89 -1,89 -0,82 -0,82 -0,82 -0,82 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 1,30 1,30 1,30 1,30
F(Zi) S(Zi) 0,0297 0,1111 0,0297 0,1111 0,2047 0,3333 0,2047 0,3333 0,2047 0,3333 0,2047 0,3333 0,5932 0,7778 0,5932 0,7778 0,5932 0,7778 0,5932 0,7778 0,5932 0,7778 0,5932 0,7778 0,5932 0,7778 0,5932 0,7778 0,9026 1,0000 0,9026 1,0000 0,9026 1,0000 0,9026 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,0814 0,0814 0,1286 0,1286 0,1286 0,1286 0,1846 0,1846 0,1846 0,1846 0,1846 0,1846 0,1846 0,1846 0,0974 0,0974 0,0974 0,0974 0,1846 0,2000 Normal
Zi -1,48 -1,48 -1,48 -1,48 -0,21 -0,21 -0,21 -0,21 -0,21 -0,21 -0,21 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06
F(Zi) S(Zi) 0,0688 0,2222 0,0688 0,2222 0,0688 0,2222 0,0688 0,2222 0,4160 0,6111 0,4160 0,6111 0,4160 0,6111 0,4160 0,6111 0,4160 0,6111 0,4160 0,6111 0,4160 0,6111 0,8555 1,0000 0,8555 1,0000 0,8555 1,0000 0,8555 1,0000 0,8555 1,0000 0,8555 1,0000 0,8555 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,1534 0,1534 0,1534 0,1534 0,1951 0,1951 0,1951 0,1951 0,1951 0,1951 0,1951 0,1445 0,1445 0,1445 0,1445 0,1445 0,1445 0,1445 0,1951 0,2000 Normal
158
Sampel : 793 No Kode 1 R-02 2 R-04 3 R-05 4 R-11 5 R-12 6 R-01 7 R-03 8 R-08 9 R-10 10 R-13 11 R-18 12 R-09 13 R-06 14 R-07 15 R-14 16 R-15 17 R-16 18 R-17 Jumlah Rata-rata SD
Xi 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 74 4,11 0,90025
Zi -2,35 -1,23 -1,23 -1,23 -0,12 -0,12 -0,12 -0,12 -0,12 -0,12 -0,12 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99
F(Zi) S(Zi) 0,0095 0,0556 0,1086 0,2222 0,1086 0,2222 0,1086 0,2222 0,4509 0,6111 0,4509 0,6111 0,4509 0,6111 0,4509 0,6111 0,4509 0,6111 0,4509 0,6111 0,4509 0,6111 0,8383 1,0000 0,8383 1,0000 0,8383 1,0000 0,8383 1,0000 0,8383 1,0000 0,8383 1,0000 0,8383 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,0460 0,1137 0,1137 0,1137 0,1602 0,1602 0,1602 0,1602 0,1602 0,1602 0,1602 0,1617 0,1617 0,1617 0,1617 0,1617 0,1617 0,1617 0,1617 0,2000 Normal
Sampel : 973 No Kode 1 R-02 2 R-05 3 R-06 4 R-11 5 R-13 6 R-16 7 R-17 8 R-18 9 R-15 10 R-03 11 R-04 12 R-07 13 R-09 14 R-12 15 R-01 16 R-08 17 R-10 18 R-14 Jumlah Rata-rata SD
Xi 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 47 2,61 1,0369
Zi -1,55 -1,55 -1,55 -0,59 -0,59 -0,59 -0,59 -0,59 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 1,34 1,34 1,34 1,34
F(Zi) S(Zi) 0,0601 0,1667 0,0601 0,1667 0,0601 0,1667 0,2778 0,4444 0,2778 0,4444 0,2778 0,4444 0,2778 0,4444 0,2778 0,4444 0,6462 0,7778 0,6462 0,7778 0,6462 0,7778 0,6462 0,7778 0,6462 0,7778 0,6462 0,7778 0,9098 1,0000 0,9098 1,0000 0,9098 1,0000 0,9098 1,0000 Lo = L tabel = Kriteria =
|F(Zi)-S(Zi)| 0,1065 0,1065 0,1065 0,1666 0,1666 0,1666 0,1666 0,1666 0,1316 0,1316 0,1316 0,1316 0,1316 0,1316 0,0902 0,0902 0,0902 0,0902 0,1666 0,2000 Normal
159
Lampiran 22
DAFTAR NAMA CALON PANELIS TIDAK TERLATIH No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Nama Winanti Rahayu N. Ayu Selma S Dyan Veronica Aqila Zunita Fitriani Rahman Rindang Rahma Virginanda Puput Wijaya Pristiyanti Noor Afriyanti Nurul Istiqomah Alfira Devi Yoga Pratama Wahyu Harisoma P Nur Wahyu A Bangkit Jiwo N Dwi Haryono Andrean Eko Purwanto Ginanjar Eko Ariyanto Dedi Yusuf Ade Fian Yulianto Sigit Pramono Rizkiawan Aditya Y.P Alfian Faisal Farid Setya Nur Wicaksono Andri Musa Abidin Abas Basir Alwi Ahmad Mansyur Wahid Ufik Nuir Ismia Aprilia Kartikasari Try Chasanah Farida Susi Savitri Nanda Fatchulnisa Wilim Munandir Rizky Ircham Faris
No 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 77 76 77 78 79 80
Nama Susilo Jati Purnomo Restu Gilang Ramadhani Krisdiana Brian Paksi W.S Sulis Rinawati Tika Harmasari Faizatin Nafiah Yolanda Astrid A Ilham Surya Bagaskoro Anggra Fitria Vernadya Ismana P Siti Noor Kamaba Umi Faizah Suharti Tika Norlita Dewi Devi Mernawati Suyatmo Amirul Fatta Sono Nurlan Sucipto Bagyo Rusmanto Nurtadi Sulaiman Maimun Alwi Ulin Sriyono Iwan Ahmad Tajudin A.S Iqlimahtul Ashriyyah Ika Puri Anggraini Dwi Nur Ratna Dwi Nurhayati Laila Indarti Lutfi Eka Diana M.T Azizatul M Afrilia Dwi Wicaksono Didik Prasetyo
160
Lampiran 23 LAMPIRAN UJI KESUKAAN Nama
: ............................................................................
Jenis Kelamin
: L / P (*Coret yang tidak perlu)
Usia
: .......... th
Tanggal Penilaian
: ............................................................................
Bahan / sampel
: Dendeng Jamur Tiram substitusi Ikan Lele
Petunjuk
:
Dihadapan saudara disajikan 4 sampel dendeng giling jamur tiram substitusi ikan lele dengan kode yang berbeda. Saudara diminta untuk memberikan penilaian pada kolom yang tersedia dilembar penilaian sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan berdasarkan sampel tersebut, dengan memberikan skor tingkat kesukaan sesuai dengan kriteria dibawah ini. Sebelum dan sesudah mencicipi dendeng jamur tiram substitusi ikan lele, saudara diminta untuk minum air putih terlebih dahulu.
Tingkat kesukaan
Skor
Sangat suka
5
Suka
4
Cukup suka
3
Kurang suka
2
Tidak suka
1
Peneliti,
Ahiidatul Ashriyyah 5401410095
161
LEMBAR PENILAIAN No
Aspek yang dinilai
Sampel 114
1.
Warna coklat
2.
Aroma
bumbu
rempah-rempah 3.
Tekstur keempukan
4.
Rasa manis
5.
Rasa gurih
atau
307
910
492
162
Lampiran 24 HASIL KESUKAAN DENDENG JAMUR TIRAM SUBSTITUSI IKAN LELE OLEH MASYARAKAT No. Panelis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Sampel A WC
AR
TK
3 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 1 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4
3 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 5 3 4 3 5 5 4 5 5
3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 1 1 2 3 2 4 4 4 5 5 5 5 5
B R M
G
5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 1 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5
5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 3 5 3 3 1 3 4 5 4 3 3 4 4 3 4
WC
AR
TK
4 4 4 4 5 5 4 2 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 2 5 4 4 4 5 5 5 5 4
4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 3 3 3 5 5 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 3 3 1 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4
C R M
G
4 4 5 5 3 5 4 4 4 2 5 4 4 3 4 4 2 2 2 4 5 4 5 5 4 4 3 4 3 3
4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4
WC
AR
TK
5 4 3 4 4 4 3 3 5 5 3 1 4 4 4 3 2 3 3 2 4 3 5 3 3 2 3 3 3 4
5 4 5 4 4 4 3 3 5 5 1 4 3 4 4 2 2 3 2 2 4 3 4 3 2 4 3 2 5 4
4 4 5 5 2 2 3 4 5 4 3 4 4 3 4 3 2 5 3 2 4 3 3 3 3 4 5 3 5 4
K R M 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 2 2 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 5 4
G 4 3 4 4 5 5 3 5 4 4 2 5 4 4 5 2 2 3 4 2 4 4 3 4 2 4 3 2 4 4
WC
AR
TK
3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 1 4 4 4 3 4 4 2 3 3 5 5 3 2 2 4 3 4 4
5 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 3 3 4 3 3 1 4
4 4 4 2 5 5 3 3 1 3 2 5 3 4 2 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 1 3 1 4
R M 4 4 3 2 2 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 1 3 1 4
G 4 4 3 3 4 4 4 4 1 3 1 2 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 1 3 2 4
163
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4
5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4
4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5
4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5
3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5
5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5
4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 5 4 3
3 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 5 3
5 5 3 5 5 3 4 4 3 4 4 5 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3
4 4 3 2 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3
4 3 3 4 2 3 3 4 4 2 1 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 3
4 2 2 4 1 4 3 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4
4 2 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3
3 2 2 4 2 2 3 4 5 5 2 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
3 5 4 4 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 3 3
4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 3 2
4 4 2 2 4 2 2 4 4 3 3 2 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3
3 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2
3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3
164
4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 61 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 3 3 4 4 3 3 5 62 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 63 5 5 5 5 3 4 5 4 4 4 5 4 3 2 5 3 4 3 4 4 64 3 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 5 65 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 66 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 3 3 4 3 3 67 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 68 4 5 5 5 3 5 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 69 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 70 5 4 3 5 5 4 5 4 3 4 4 3 4 3 5 2 3 3 2 5 71 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 72 4 3 5 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 73 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 3 4 3 4 74 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 3 4 3 75 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 76 5 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 77 5 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 78 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 2 3 4 4 3 4 2 4 79 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 80 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 Jumlah 342 339 341 358 323 339 342 315 312 325 288 291 279 271 301 268 279 265 265 279 Rerata 4,28 4,24 4,26 4,48 4,04 4,24 4,28 3,94 3,90 4,06 3,60 3,64 3,49 3,39 3,76 3,35 3,49 3,31 3,31 3,49 Skor Maksimal 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 % 85,5 84,75 85,25 89,5 80,75 84,75 85,5 78,75 78 81,25 72 72,75 69,75 67,75 75,25 67 69,75 66,25 66,25 69,75 Kriteria SS SS SS SS S SS SS S S S S S S CS S CS S CS CS S Jumlah Total 1703 1633 1430 1356 Skor maks total 2000 2000 2000 2000 % 85,15 81,65 71,5 67,8 Kriteria SS S S CS
165
Lampiran 25 FOTO PROSES PEMBUATAN DENDENG GILING JAMUR TIRAM SUBSTITUSI IKAN LELE 1. Persiapan bahan Bahan dasar
: jamur tiram dan ikan lele
Bumbu dan rempah
: bawang putih, merica bubuk, jinten, ketumbar, garam, lengkuas, gula jawa
2. Pencucian jamur tiram
166
3. Pengukusan jamur tiram
4. Penirisan jamur tiram
5. Jamur dihaluskan dengan menggunakan gilingan
167
6. Ikan lele yang sudah difillet
7. Pencampuran semua bahan yang telah dihaluskan
8. Adonan dicetak di loyang persegi ukuran 30x30 cm yang sudah dialasi plastik
168
9. Adonan yang sudah dicetak dikeringkan dibawah terik sinar matahari selama 2-3 hari
10. Dendeng yang sudah kering kemudian dikemas
169
Lampiran 26 FOTO PROSES PENGAMBILAN DATA UJI INDERAWI DENDENG GILING JAMUR TIRAM SUBSTITUSI IKAN LELE
170
Lampiran 27 HASIL UJI KIMIAWI DENDENG JAMUR TIRAM SUBSTITUSI IKAN LELE
171
172