Gesture
EKSISTENSI TARI SUFI PADA KOMUNITAS AL FAIROUZ DI KOTA MEDAN MEGA NURVINTA Prodi Pendidikan Tari Abstract This journal aims to describe the existence of Sufi Dance At Community Al Fairouz In the city of Medan include: (1) history, (2) function, (3) a presentation of Sufi dance at Al Fairouz community in Medan. This study used a qualitative descriptive approach. This research data is the history, function, and form of presentation of Sufi dance at Al Fairouz community in Medan. The data used is the Sufi dance on Al Fairouz community in Medan. Data were collected with a population of 11 people consisting of 1 figure and 10 dancers Sufi, observation, interview, and literature study. Data were analyzed using descriptive techniques. The results of this study as follows. 1) Background Sufi Dance on Al Fairouz community that started when there Bersholawat Muslim event, along with Habib Sheikh and Sheikh Hisham Kabbani of America, which at the time makhalul qiyam where there are few dharwish (pupil thoriqoh) dance around in circles. 2). The existence of Sufi dance at Al Fairouz community named as one of the Sufi dance community that organizes the only one in the city of Medan. The existence of the Sufi dance is not very well known by the people of the city of Medan. 3) Function Sufi dance at Al Fairouz community, namely as a medium persembahaan and worship, as the entertainment media, as the media spectacle or show. 3) The form of presentation of Sufi dance at Al Fairouz community, namely (a) motion, (b) the music or accompaniment, (c) cosmetology, (d) the pattern of the floor, (e) the stage
Keywords: Existence, Sufi Dance, Community Al Fairouz
i
Gesture
I.
PENDAHULUAN
memiliki dasar yang bermuara rasa
Tari Sufi Al Fairouz merupakan
cinta kepada Allah SWT. Ada syarat
sebuah komunitas tari di daerah
yang
Sumatera Utara tepatnya di Kota
menjadi penari sufi. Sebelum mulai,
Medan. Keberadaan komunitas tari
latihannya berdzikir terlebih dahulu,
Sufi Al Fairouz ini sudah ada pada
lalu bershalawat nabi. Penari sufi
tahun 2011 dan memiliki sebelas
tidak akan pusing karena sudah fokus
orang penari sufi laki laki. Awal
dengan zikir yang kuat pada dirinya.
terbentuknya komunitas ini karena sangat
jarang
orang
harus
dipenuhi
sebelum
Untuk menjadi seorang penari
mengetahui
Sufi tidak mudah, karena untuk
tentang tari Sufi. Berawal dari sinilah
mempelajari
muncul ide sang pelopor tari Sufi
syarat-syarat tertentu yang belum
pada komunitas Al Fairouz untuk
tentu semua orang mampu menarikan
mengembangkan
tarian sufi tersebut.
ide
kreatifnya
tari
Sufi
memiliki
Syarat yang
dalam bentuk Tari Sufi, selain karena
paling utama dalam tarian sufi adalah
wujud rasa cintanya kepada sang
harus bergama Islam dan mampu
pencipta,
menghafal zikir dan shalawat.
sang
mengekspresikan dalam
menari
pelopor kegemarannya
sambil
Berdasarkan uraian yang terdapat
beribadah
dalam latar belakang masalah, maka
kepada Allah SWT melalui tari Sufi
dapat
tersebut.
sebagai berikut:
Dari
pelopor
sinilah
ide
berkembang
sang
diidentifikasikan
masalah
hingga
1. Eksistensi tari Sufi pada
membentuk sebuah komunitas tari
komunitas Al Fairuoz di Kota
khususnya komunitas tari Sufi Al
Medan.
Fairouz, yang berkembang hingga
2. Makna gerak tari Sufi pada
saat ini.
komunitas Al Fairuoz di Kota
Dalam tari Sufi, tidak semua
Medan.
orang bisa melakukan tarian sufi
3.
tanpa
komunitas Al Fairuoz di Kota
ada
keahlian
dan
rasa
Fungsi
tari
Sufi
pada
kecintaan kepada sang pencipta,
Medan.
karena dalam hal ini bagi orang yang
4.
ingin menjadi penari sufi harus
komunitas Al Fairuoz di Kota
1
Peranan
tari
Sufi
pada
Gesture
masalah juga dapat disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian akan senantiasa berfokus pada butir -butir masalah sebagaimana telah dirumuskan”.
Medan. 5. Bentuk penyajian tari Sufi pada komunitas Al Fairuoz di Kota Medan. 6. Makna spiritual tari Sufi pada komunitas Al Fairuoz di Kota Medan.
1. Teori Eksistensi
Dalam setiap penelitian, masalah
Menurut
adalah suatu titik tolak penelitian.
mengemukakan
Hal ini dapat diartikan bahwa suatu
(eksistensi)
masalah adalah merupakan suatu
akan diteliti. Rumusan masalah diperlukan dalam sebuah penelitian yang akan dikaji. Dalam perumusan masalah akan
mampu
untuk
(2001:2) keberadaan
bahwa:
“Keberadaan adalah suatu hal yang pernah ada atau hadir, keberadaan (eksistensi) adalah “adanya” Dalam arti khusus keberadaan ini sering dihubungkan untuk mencari sesuatu yang lama ada, namun perlu diangkat dan diselidiki kembali”.
sumber fokus objek material yang
kita
Suragin
lebih
memperkecil batasan-batasan yang telah
dibuat
untuk
lebih
sekaligus
2. Pengertian Komunitas
berfungsi
mempertajam
Menurut kertajaya Hermawan, (2008:42) Komunitas merupakan sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan intererst atau value. Interest adalah minat, yang dimaksud dengan value adalah sesuatu yang menyenangkan.
arah
„penelitian.
Rumusan
masalah
merupakan
penjelasan
tentang
intisari dari permasalah hal ini sesuai dengan
pendapat
Maryaeni
(2005:14). “Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan
3. Teori Fungsi Tari Fungsi adalah sebuah tujuan kegunaan dari sebuah media yang 2
Gesture
digunakan dalam satu peristiwa
Bentuk
tertentu
untuk
penyajian yang mana terdiri dari
maksud
dan
mendapatkan keinginan
dari
didukung
dengan
beberapa unsur yang diungkapkan
masyarakatnya.
oleh Hermin (1988:9) menyatakan
Menurut (1972:22)
juga
Soedarsono
bahwa: “Penyajian tari didukung oleh beberapa unsur, yaitu: gerak tari, karena hakekat tari adalah gerak, pola lantai, garis diatas lantai yang dibentuk dan dilalui oleh penari, iringan tari, musik yang menghidupkan suasana tarian, tata rias dan busana, meliputi hiasan wajah dan busana yang membantu menunjang karakter dari tari, properti, meliputi seluruh peralatan yang digunakan dalam penyajian tari, tempat pementasan”.
mengemukakan
fungsi tari sebagai: “(1) Sarana upacara yaitu sebagai media persembahan dan pemujaan yang lebih tinggi dimaksud untuk mendapatkan perlindungan, keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan masyarakat, (2) sarana hiburan dan pertunjukan dengan tujuan mengungkapkan kegembiraan, dan (3) sarana hiburan dan tontonan”.
Penulis menggunakan uraian di
Dari semua penjelasan tersebut
atas sebagai pedoman dan panduan
dapat disimpulkan bahwa fungsi tari
dalam proses penulisan penelitian
merupakan suatu hal yang berfungsi
ini. Dengan melihat unsur-unsur
sebagai upacara adat dan keagamaan
dalam penyajian tari sufi seperti
serta sarana hiburan. Fungsi tari
gerak, busana, iringan, pola lantai,
sangatlah berarti, karena dengan tari
maka
dapat memberikan berbagai macam
bagaimana eksistensi tari sufi pada
hal keterkaitan antara seniman dan
komunitas
masyarakat pendukung.
Medan.
akan
dapat
kita
Al-Fairouz
pahami
di
Kota
1. Studi Kepustakaan
4. Teori Bentuk Penyajian
Kepustakaan merupakan suatu
Bentuk merupakan organisasi
proses literatur dan sumber bacaan
atau satu kesatuan atau komposisi
yang digunakan sebagai referensi
dari unsur-unsur pendukung karya.
dalam 3
penelitian
sekaligus
Gesture
mendukung akurasi keseluruhan data
a). Zainal Arifin Nst. Skripsi.
yang
lokasi
2015. Bentuk dan Penyajian
penelitian. Menurut Azis Alimut
Qasidah Makkawi Pada Ritual
Hidayat (2007:42).
Malam Berinai Adat Melayu di
dikumpulkan
“Studi
dari
kepustakaan
dilakukan
Dusun
merupakan
VIII
Rambungan
I
Bandar Klippa Kabupaten Deli
kegiatan penelitian yang
Serdang,
dilakukan peneliti dalam
Medan. Skripsi ini membahas
rangka mencari landasan
tentang
teoritis
masalah
penyajian yang terdapat pada
penelitian. Selain itu studi
kesenian Islami adat Melayu.
kepustakaan
juga
Skripsi ini sangat membantu
dokumentasi
penulis karena berkaitan dengan
dari tinjauan menyeluruh
bentuk penyajian tari sufi pada
terhadap karya publikasi,
komunitas Al Fairouz.
sehingga
b). Laili Hazwani. 2011. Jurnal.
dari
merupakan
peneliti
memastikan
tidak
Universitas
sejarah
dan
Negeri
bentuk
ada
Estetika Senandung Babussalam
variabel penting di masa
Masyarakat Melayu, Universitas
lalu
Sumatera Utara.
yang
berulang
ditemukan kali
mempengaruhi
yang
berisi tentang nilai-nilai estetika
atas
dalam Senandung Babussalam
masalah”. Untuk
Tulisan ini
Kabupaten Langkat. Jurnal ini
mendukung
data-data
sangat membantu penulis karena
yang diperoleh dari lokasi penelitian
berkaitan dengan peranan syair
maka
dan ayat yang dibacakan dalam
dalam
hal
ini
penulis
mengumpulkan data-data pendukung
tari sufi.
dengan membaca dan memahami
Referensi
beberapa
literatur
yang
atau
tulisan-tulisan
relevan
tentang penelitian tari Sufi masih
seperti buku-buku, internet, jurnal,
minim karena tarian ini kehadirannya
artikel, majalah, dan lain-lain yang
belum terlalu dikenal banyak orang.
berkaitan dengan penelitian ini.
4
Gesture
instrumental akhir, pembacaan ayat-
II. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Istilah
penyajian
didefinisikan
cara
ayat suci Al-Quran, dan doa. Inilah
sering
rinciannya:
menyajikan,
1. Bagian pertama
proses, pengaturan dan penampilan
Taksim. Taksim adalah sebuah
suatu pementasan. Dalam penyajian
improvisasi terhadap setiap maqam
tari biasanya meliputi gerak, iringan,
atau mode, yaitu konsep penciptaan
tata
musik yang menentukan hubungan-
rias
dan
busana,
tempat
pertunjukan dan perlengkapan.
hubungan nada, nada awal yang
Bentuk penyajian tari adalah wujud
keseluruhan
penampilan
dari
yang
memiliki
kontur
dan
pola-pola
suatu
musik. Bagian ini merupakan bagian
didalamnya
yang sangat kreatif dari dalam
terdapat aspek-aspek atau elemen-
konsep musik Islami.
elemen pokok yang ditata dan diatur
2. Bagian kedua
sedemikian rupa sehingga memiliki
Salam,
melodi
biasanya
yang
digunakan
estetis yang tinggi. Elemen-elemen
panjang,
tersebut merupakan satu kesatuan
biasanya disebut "putaran berjalan"
yang tidak dapat dipisahkan karena
(Devr-i Revan). Tari dan musik
elemen tersebut memiliki fungsi
mempunyai kesamaan fungsi yaitu
yang
sebagai media komunikasi. Proses
saling
mendukung
dalam
sebuah pertunjukan tari.
irama
terbentuknya sebuah komposisi tari
Dalam susunan penyajian tari
dapat disejajarkan dengan proses
Sufi pada komunitas Al Fairouz
terbentuknya
terdapat
yang
gerakan.
Dalam
komposisi
tari
penyajiannya.
biasanya
sebuah
gerakan
atau
beberapa
dilakukan Tahap-tahap
dalam tari
tahapan
Sufi
komposisi
dalam
pada
periode terdiri atas beberapa makna
komunitas Al Fairouz terdiri dari dua
yang mengandung arti dalam sebuah
bagian. Bagian pertama terdiri dari
tarian. Tari Sufi pada komunitas Al
Naat (sebuah puisi yang memuji
Fairouz
Nabi Muhammad), improvisasi ney
bentuk penyajian terdiri dari gerak,
(seruling) atau taksim dan “lingkaran
iringan, tata rias dan busana, pola
Sultan walad”. Bagian kedua, musik
lantai, tempat pertunjukkan, yang
5
memiliki
unsur-unsur
Gesture
akan diuraikan sebagai berikut: 1.
3). Menyilangkan kedua tangan didepan dada dengan penuh
Gerak
kepasrahan lalu membungkuk
Gerak tari Sufi yang ditampilkan komunitas Al Fairouz sama halnya
dengan
dengan tari Sufi yang ada di Turki,
memberi hormat atau minta ijin
tetapi
kepada guru.
yang
menjadi
pembeda
4).
hanyalah pada bentuk penyajiannya
posisi
rukuk
Kemudian
untuk
berdiri
tegak
dengan tetap tangan menyilang
saja. Komunitas tari Sufi Al Fairouz tidak menggunakan prosesi-prosesi
didada dan mengatur nafas,
dan peralatan lengkap seperti di
sambil berdzikir dan menghirup udara dalam hati berdzikir “ Hu”
Turki, tidak ada prosesi berjalan menghampiri syeikh dan meminta
dan mengeluarkan nafas dalam
izin untuk memulai putaran dan tidak
hati
menggunakan karpet yang digunakan
Kemudian berdo‟a “ Madad Ya Allah…Madad Ya Rasullullah “.
untuk alas duduk syeikh serta para
5). Kemudian tubuh berputar
penari atau darwish karena tarian ini tidak
boleh
“Allah.”.
berdzikir
berlawanan
sembarangan
secara
ditampilkan.
arah
jarum
perlahan-lahan,
jam lalu
Berdasarkan hasil wawancara
kedua tangan diturunkan secara
dengan Yasir Arafat, dibawah ini
perlahan-lahan, sampai di depan
adalah syarat-syarat dan tehknik
perut dan posisi jari tangan
gerak sebelum melakukan tarian
membentuk simbol “ Love”,
tersebut yang digunakan komunitas
kemudian secara perlahan-lahan
tari Sufi Al-Fairouz:
diangkat sampai dada hingga
1). Harus suci dari Hadats besar
akhirnya tangan membentang.
maupun kecil.
6).
2).
Membacakan
Surat
Fatihah
(Tawasul)
ditujukan
kepada
tarikat
khususnya
Telapak
kanan
Al-
tangan
sebelah
menghadap
keatas,
sedangkan tapak tangan sebelah
yang
kiri menghadap kebawah.
guru-guru
7).
Nabi
Padangan
mata
dan
Muhammad SAW dan Syeikh
konsentrasi tertuju pada jari
Jalaluddin Rumi.
jempol
6
sebelah
kiri,
terus
Gesture
berputar, serta terus berdzikir
hormat kepada Syeikh (prosesi
dalam
ritual).
hati
dengan
mengucapkan“ Allah”
3. Sikap ketiga
(cinta
kasih),
8). Ketika hampir selesai, posisi
kedua tangan berada di depan
kedua tanggan, seperti awal
pusar dengan posisi semua jari
yaitu menyilang didepan dada
menghadap ke bawah, kecuali
dan ketika selesai membungkuk
jari jempol, yang mana posisi
seperti
untuk
kedua jari jempol dan telunjuk
memberikan memberi hormatan
menempel, serta membentuk
dan sebagai tanda bahwa tarian
segitiga. Posisi kaki membuka
telah selesai.
selebar satu jengkal.
orang
rukuk
Berdasarkan uraian syarat-syarat
4. Sikap keempat (Sema), posisi
dan teknik gerak di atas maka sikap
tangan kanan membuka ke atas
dasar gerak tari Sufi yang dapat
dengan
diuraikan ada 5, yaitu:
menghadap ke atas,
1. Sikap pertama (silang tangan)
telapak
tangan posisi
tangan kiri juga membuka ke
kedua tangan menyilang di
atas
depan dada, kedua kaki dalam
telapak menghadap ke bawah
posisi rapat dan jempol kaki
dan jari menghujam ke bawah.
kanan bertumpu pada jempol
Posisi
kaki kiri, posisi badan tegak,
jengkal,
pandangan lurus ke depan.
menghadap kekiri.
2. Sikap kedua (hormat), tangan,
5. Sikap
tetapi
kaki
dengan
posisi
membuka
pandangan
kelima,
satu mata
berputar
di
kaki tetap pada posisi seperti
tempat berlawanan arah jarum
bentuk
badan
jam atau dari kiri ke kanan
(memberi
dengan membuat pola lantai
hormat), pandangan lurus ke
lingkaran, kaki kiri sebagai
bawah. Sikap ini memiliki
tumpuan dan kaki kanan untuk
makna
berputar.
pertama,
membungkuk
dengan
merendahkan memberi
hati hormat
kepada penonton (pementasan),
2. Alat Musik atau Iringan Untuk alat musik atau iringin
7
Gesture
musik tari Sufi pada komunitas Al
b. baju dalam lengan pendek
Fairouz
c. jubah putih
menggunakan
rebana,
gambus, akordeon, terkadang juga
d. celana panjang
menggunakan keyboard dan audio
e. ikat pinggang (khendit)
mp3 (lagu Islami). Salah satu lagu
3). Kaos kaki (Quff)
yang sering menjadi iringin tari Sufi
4. Pola Lantai
pada komunitas Al Fairouz adalah
Pola
lagu Maghadir. Lagu ini dipilih
lantai
komunitas
tari
tari
Sufi
Sufi
pada
AlFairouz
karena lebih dekat dan dikenal oleh
memiliki beberapa variasi sesuai
masyarakat umum sehingga dapat
dengan panggung pertunjukan, tetapi
memberikan
dalam
ada satu pola lantai yang wajib
tari Sufi komunitas Al
digunakan yaitu berjejer rapi dengan
penyajian
daya
tarik
Fairouz kota Medan.
menggunakan pola lantai lingkaran tepat berada di bagian tepi panggung
3. Tata Rias dan Busana
dan satu orang berada di tengah. Pada tari Sufi, para penari atau biasa
disebut
Dervishe
5. Panggung Pertunjukan
tidak
Panggung pertunjukkan tari Sufi
menggunakan riasan seperti halnya
pada komunitas tari Sufi Al Fairouz
tari-tari lain (natural).
tidak
Berikut busana yang dipakai
berbentuk
oleh penari Sufi pada komunitas tari Sufi
Al
Fairouz
ada
aturan
khusus
proscenium,
harus arena,
pendhapa dan sebagainya, karena
yang diadopsi
semua
berdasarkan versi Jalaluddin Rumi
tergantung
pada
acara
pementasannya. Pada komunitas tari
dan Tarekat Maulawiyah:
Sufi Al Fairouz biasanya lebih sering 1) Topi (Sikke)
menggunakan panggung proscenium
Berikut busana yang dipakai
dan outdoor.
oleh penari Sufi pada komunitas tari Sufi
Al
Fairouz
III. KESIMPULAN DAN SARAN
yang diadopsi
A. Kesimpulan
berdasarkan versi Jalaluddin Rumi
Berdasarkan penelitian terhadap
dan Tarekat Maulawiyah:
eksistensi tari Sufi pada komunitas
1) Topi (Sikke) 2) Pakaian (Tennur) a. baju luar lengan panjang
Al
8
Fairouz
di
Kota
Medan
Gesture
menghasilkan kesimpulan sebagai
berfungsi
berikut.
berdzikir”. Sebelum berdzikir
a.
Eksistensi komunitas tari sufi Al
komunitas
Fairouz
Fairouz
Tari Sufi Al Fairouz merupakan
melakukan
sebuah komunitas tari Sufi yang
seperti wudhu, menata rapi
terbentuk
2011.
kostum sebelum digunakan,
Berawal pada saat ada acara
mencium kostum tari Sufi,
Muslim bersholawat, bersama
lalu
Habib Syeh dan Syeh Hisyam
setelah itu memulai tari Sufi
Kabbani dari Amerika, yaitu
sambil berdzikir.
pada
b.
pada
saat
tahun
makhalul
sebagai
tari
media
Sufi
terlebih
Al
dahulu
prosesi
dasar
menggunakannya,
qiyam
2. sebagai hiburan, komunitas
dimana ada beberapa Dharwis
tari Sufi Al Fairouz sering
(murid) menari berputar-putar.
tampil dalam berbagai acara-
Fungsi tari Sufi pada komunitas
acara Islami dan acara umum.
Al Fairouz, yaitu:
Dalam penyajiannya tari Sufi
1. sebagai media persembahan
yang
ditarikan
dan pemujaan, komunitas tari
komunitas
Sufi Al Fairouz melakukan
Fairouz
tari Sufi dengan diringi oleh
kepentingan
musik. Tari Sufi tersebut
terkait dengan kepentingan
ditarikan
hiburan,
sebagai
metode
tari
oleh Sufi
terkait
Al
berbagai
salah
satunya
sehingga
kostum
dzikir untuk berdialog dan
yang digunakan pun tidak
mendekatkan
kepada
selalu berwarna putih seperti
Tuhan dengan diiringi oleh
yang ada di Turki, tetapi
musik atau dengan kata lain
berbagai
berdzikir sambil menari. Hal
Komunitas
ini seperti yang dikatakan
Fairouz menggunakan tari
salah satu anggota tari Sufi Al
Sema Jalaluddin Rumi ini
Fairouz
(hasil
untuk
dengan
narasumber)
Sufi
yang
diri
wawancara
kita
“tari
macam tari
warna. sufi
menghibur
Al
para
penikmat tari yang berupa
lakukan
pentas-pentas
9
diacara
hari
Gesture
besar agama islam, acara
keluarga, para auliya dan
pernikahan,
permohonan
acara-acara
kepada
umum di Kota Medan bahkan
Allah SWT, serta puisi –puisi
di luar Kota Medan.
karya Jalaluddin Rumi. Alat
3. Sebagai
tontonan
atau
menggunakan
pertunjukan
rebana,
gambus, akordeon, keyboard
Tari pertunjukan adalah bentuk
bahkan audio mp3 (nuansa
komunikasi
ada
Islami), selain itu biasanya
penyampaian pesan dan penerima
juga menggunakan lagu-lagu
pesan.
lebih
islam
menggunakan
mementingkan bentuk estetika
musik
sufi
dari pada tujuannya. Tarian ini
seruling.
lebih
sehingga
Tari
ini
digarap
sesuai
(Ney)
sejenis
3) Tata rias
kebutuhan masyarakat setempat,
komunitas
tarian ini sengaja disusun untuk
Fairouz tidak menggunakan
dipertontonkan. Oleh sebab itu,
riasan seperti halnya tari-tari
penyajian
lain.
tari
mengutamakan
artistiknya
yang
4) Busana
tari
alat
dengan
segi
c.
doa
tari
yang
Sufi
Al
dipakai
konsepsional, kereografer yang
komunitas
baik serta tema dan tujuan yang
Fairouz secara garis besar
jelas.
sama dengan tari Sufi yang
Bentuk penyajian tari Sufi pada
ada di Turki hanya saja
komunitas tari Sufi Al Fairouz.
komunitas
1) Gerak pada tari Sufi memiliki
Fairouztidak
satu ragam gerak dan lima
jubah
sikap dasar gerak tari.
komunitas
2) Musik
atau
Iringan
yang
Fairouz
tari
Sufi pada
tari
Sufi
Sufi
Al
Al
menggunakan
hitam. tari
Kostum Sufi
Al
menggunakan
digunakan
tari
Sufi
pada
kostum yang berwarna putih,
komunitas
tari
Sufi
Al
hal ini dikarenakan untuk
Fairouz adalah berupa dzikir
memenuhi
yang mengandung puji-pujian
standarisasi sebagai seorang
kepada
penari Sufi. Kostum tari Sufi
Rasulullah
beserta
10
kebutuhan
dan
Gesture
terdiri dari: 1) topi (sikke), 2)
agar
pakaian (tennure), 3) kaos
positif yang berkaitan dengan
kaki (quff).
agama khusunya agama Islam.
5) Pola lantai tari Sufi pada komunitas
tari
Sufi
2.
Al
kegiatan
khususnya
pemerintah Kota Medan melalui Dinas
menggunakan
Pariwisata
pola
ada
pemerintah,
Fairouz berjajar rapi dengan lantai
Kebudayaan hendaknya
dan lebih
lingkaran tepat berada di
memperhatikan
bagian tepi panggung dan
komunitas tari Sufi Al Fairouz,
satu orang berada di tengah,
karena komunitas tari Sufi Al
horizontal tetapi terkadang
Fairouz dalam setiappementasan
pola
tetap
lantainya
juga
menyesuaikan
tempat
keberadaan
membawa
nama
Kota
Medan walaupun tarian tersebut
pementasannya.
berasal dari Turki.
6) Panggung pertunjukkan tari
3.
Bagi komunitas tari Sufi Al
Sufi pada komunitas tari Sufi
Fairouz
Al Fairouz tidak ada aturan
meningkatkan
khusus
berbentuk
tentang tari Sufi, agar nantinya
arena, pendhapa, proscenium,
dapat mengetahui lebih jauh
dan sebagainya karena semua
tentang pesan dan sasaran yang
bergantung
disampaikan
harus
pada
acara
pementasannya.
tersebut.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut. 1.
Bagi
nantinya
Bagi
masyarakat,
khususnya
masyarakat di Kota Medan, hendaknya belajar tentang tari Sufi dan mau bergabung dengan komunitas tari Sufi Al Fairouz 11
untuk
lebih
pengetahuan
melalui
tarian
Gesture
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
DAFTAR PUSTAKA Ali Cholid Naburko, 2001. Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara
Harmawan, Kertajaya. 2005. Dramaturgi. Bandung: CV. Rosdakarya
Ara, L.K. 2009. Ensiklopedia Aceh, Musik, Tari, Teater, Seni Rupa. Medan: Jurnal Fakutas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Hidayat Alimut, Aziz. 2007. Metode Penelitian dan Teknik Analisa Data. Surabaya : Salemba Media.
Arikunto, Suahrsimi. 2003. Prosedur Penelitian . Jakarta: Rieneke Cipta.
Jazuli, M. 1994. Telaah Teoritis Seni Tari. Semarng: IKIP Semarang
. 2006. Prosedur Penelitian . Jakarta: Rieneke Cipta. Arifin
Koentjaraningrat. Penelitian. Harapan
Nasution, Zainal. 2015. Bentuk Lagu dan Penyajian Qasidah Makkawi Pada Ritual Berinai Adat Melayu di Dusun VIII Rambungan I Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang. Medan: Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Laili,
1994. Metode Jakarta: Sinar
Hazwani. 2011. Estetika Senandung Babussalam Masyarakat Melayu. Jurnal. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Pranada Media.
Mulyana. 2003. Komunikasi Antar Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Chittick, C. William. 2000. Jalan Cinta Sang Sufi: Aharanajaran Spiritual Jalaluddin Rumi.Yogyakarta: Kalam
Mieka H, Achmad. 2013. Senandung Dalam Tradisi Mengayunkan Anak Pada Masyarakat Melayu di Kabupaten Batubara (Studi Terhadap Bentuk Musik dan Fungsi). Medan: Skripsi Fakultas
Fachdial, 2008. Fungsi Lagu Melayu Pada Pernikahan Etnis Melayu. Medan: Skripsi
12
Gesture
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Soedarsono. 1978. Diktat Pengetahuan Dan Komposisi Tari. Yogyakarta: ASTI Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya Yanti, Misni. 2006. Tari Guel Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Bebesen Aceh Tengah. Medan: Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
13