Vkreditasi : 3 3 2 / A U 1 / P 2 M B I / 0 4 / 2 0 1 1
M.
Sojyan
BR
EKSISTENSI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH DI TENGAH MASYARAKAT PERKOTAAN The Existence of Salafiyah Pondok Pesantren in The Middle of Urban Community O l e h : M. Sofyan BR* *Peneliti p a d a Balai P e n e l i t i a n d a n P e n g e m b a n g a n A g a m a M a k a s s a r K a n t o r : Jl. A.P. P e t t a r a n i N o . 7 2 M a k a s s a r E-mail: s o i y a n _ B R @ g m a i l . c o m
Abstrak :m merupakan rangkuman dari penelitian tim lentang pertyelenggaran pesantren salafiyah rang mdipuu wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Kalimantan Timur. Penelitian ini uan untnk menggambarkan eksistensipesantren salafiyah dan tanggapan serta partisipasi njsyarakat untuk terlibat dalam pengembangan pesantren. Penelitian menggunakan metode penelitian • -s.iialif dengan wawancara dan pengamatan sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren salafiyah di Kawasan Timur Indonesia telah berjalan .:,f.up lama dengan berbagai tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal sarana, donasi, kualifikasi ftmgajar, manajemen pengajaran yang apa adanya, KLata Kunci: pesantren salafiyah, eksistensi Abstract oer is a summary of the research team about implementation of Salafiyah Pesantren (boarding which covers an area of South Sulawesi, Southeast Sulawesi, Maluku and East Kalimantan. This 'tis to describe the existence salafiyah pondok pesantren and response and community participatSam to be involved in the development of the pesantren. This research using qualitative research methods »aA interviews and observations as data collection instrument. The results showed that salafiyah pondok ;>; eastern Indonesia has been running lung enough with the various challenges faced, particuImrfc in terms of facilities, donations, teacher qualifications, teaching management as it is, wdtool)
ords: salafiyah salafiah, the existence
\HLLLAN :kan m e r u p a k a n salah satu pilar penting m a n dalam pencerdasan dan nnaan mentalitas bangsa. Lembaga ijadi i n s t r u m e n p e n t i n g d a l a m untuk menciptakan dan menyiapkan nerasi y a n g nantinya m e n g a m b i l p e r a n . anjutan p e m b a n g u n a n dan kemajuan -.i.pendidikan a g a m a dan keagamaan J a n atau pesantren bersama lembaga lainnya m e n g e m b a n tanggung j a w a b
> * • BR- 2010.
Sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia mengakui bahwa pondok pesantren sebagai pendidikan dari, o l e h , d a n u n t u k m a s y a r a k a t y a n g u m u m n y a diselenggarakan oleh masyarakat, memiliki akar historis yang kuat, kira-kira 7-8 abad yang lalu. Fokus pada upaya penyebaran Islam di Nusantara dengan kegiatan Islamisasi dan purifikasi ajaran Agama Islam. P a d a m a s a penjajahan, memosisikan diri sebagai sentraperlawanan terhadap imperialis Belanda. Pada awal kemerdekaan, kembali m e w u j u d k a n misi syiar Islam di s a m p i n g penguatan patriotisme dan kebangsaan sebagai bagian dari "national and carakter building''' pada politik pendidikan Indonesia.
Desain Operasional Pesantren Salafiyah di Kawasan Timur Indonesia., Makassar: Balitbang Agama. h.
.ime 17 Nomor 2 Juli - Desember 2011 1
--:' 25 Juli 2011. Koreksi naskah II tanggal 7 Agustus 2011. Finalisasi Naskah 12 September 2011
1-3
199
M.
Sofyan
N o m o r Akreditasi : 3 3 2 / A U 1 / P 2 M B I / 0 4 / 2 0 1 1
BR
Posisi pondok pesantren mulai j e l a s dalam sistem pendidikan nasional karena sudah terakomodir dalam U n d a n g - U n d a n g RI N o m o r 2 T a h u n 1989 tentang Sisdiknas y a n g menjadikan "keimanan dan ketaqwaan" s e b a g a i t u j u a n p e n d i d i k a n n a s i o n a l . Terminologinya identik dengan pendidikan keagamaan, yakni yang diselenggarakan oleh p o n d o k pesantren.
penyelenggaraannya terkesan belum optimal. Beberapa indikator menunjukkan, misalnya: -
Perhatian pemerintah terhadap pondok pesantren salafiyah y a n g b e l u m m e m a d a i baik dari sisi penganggaran, pengakomudiran terhadap lulusan. p e n y e d i a a n ketenagaan, p e m b i n a a n dan pengembangan, walaupun telah ditetapkan sebagai salah satu penyelenggaraan wajar dikdas 9 tahun.
-
P e r h a t i a n m a s y a r a k a t y a n g m u l a i r e d u p , baik dalam bantuan pendanaan, m a u p u n a n i m o dalam memasukkan anaknya belajar di pondok pesantren salafiyah, dibanding dengan madrasah dan sekolah umum.
-
Pengelolaan pondok pesantren salafiyah umumnya masih dikelola secara apa adanya. Diantaranya p e n y e d i a a n sarana dan p r a s a r a n a , k u r i k u l u m . ketenagaan, sumber-sumber belajar, proses belajar mengajar, manajemen p e n g e l o l a a n dan aspeka s p e k lainnya, dengan segala keterbatasannya. p o n d o k pesantren salafiyah masih tetap eksis di masyarakat.
2
Memasuki era reformasi, posisi pondok pesantren sebagai lembaga penyelenggara "pendidikan keagamaan", s e m a k i n m e n g u a t . Melalui U n d a n g U n d a n g RI N o m o r 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, posisi pendidikan k e a g a m a a n semakin kuat, karena secara eksplisit menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Bahkan dalam Peraturan P e m e r i n t a h N o m o r 55 Tahun 2 0 0 7 disebutkan b a h w a pendidikan k e a g a m a a n Islam terdiri atas pendidikan diniyah dan pondok pesantren. Sejak ditetapkannya p o n d o k pesantren salafiyah sebagai p e n y e l e n g g a r a p r o g r a m Wajib Belajar Pendidikan Dasar sejak tahun 2000/2001 sampai tahun 2 0 0 6 , santri yang belum terserap dalam satuan pendidikan wajib belajar pendidikan dasar formal itu sebagian telah terjaring dalam program wajib belajar pendidikan dasar p a d a p o n d o k pesantren salafiyah. Data tahun 2007 ada sekitar 588.098 santri peserta Program Wajib Belajar 9 tahun, 221.827 tingkat ula (setara SD/MI) dan 366.261 tingkat wustha (setara SMP/MTs). 3
Eksistensi pondok pesantren salafiyah yang telah lama mengakar dalam budaya bangsa dan dijadikan mitra dalam program wajardikdas, berbagai label pencitraan ditujukan padanya. Kalangan media dan peneliti barat menciptakan pondok pesantren salafiyah merupakan sumber penanaman faham-faham Islam sebagai basis terorisme di Asia Tenggara dengan mengidentikkan b e b e r a p a p o n d o k p e s a n t r e n t e r t e n t u . N a m u n oleh LP3ES melakukan penelitian pada 10 pesantren di Indonesia dengan berbagai j u d u l . M. Dawam Rahardjo dalam Badrus Sholeh m e n g u n g k a p k a n b a h w a para penulis beranggapan b a h w a pesantren adalah sebuah lembaga yang penuh dinamika. 4
5
Terlepas dari plus-minus, perhatian dan pandangan terhadap eksistensi pondok pesantren salafiyah,
;
Kementerian Agama RI.2009.
P l u s - m i n u s penilaian penyelenggaraan pesantren salafiyah menarik untuk diteliti. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh M. M u r t a d h o (2005) di enam provinsi dengan judul penelitian " P e n u n t a s a n Wajar Dikdas dan Ketersediaan B a h a n Ajar di Pesantren Salafiah". Penelitian tersebut m e n y i m p u l k a n b a h w a program wajar dikdas di Pesantren Salafiyah cukup diminati masyarakat di daerah penelitian, terlihat jumlah santri y a n g tertampung pada P o n d o k Pesantren Salafiyah yang diteliti. Hanya saja ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran y a n g belum m e m a d a i . misalnya bahan ajar. Secara rata-rata hanya 3 2 , 7 5 % . bahkan buku tatap m u k a untuk wajar dikdas (IPS. P P K n , E k o n o m i , Sejarah, Geografi, Fisika, Biologi. Bahasa Inggris) hanya 10,25%. Penelitian juga dilakukan oleh Fuaduddin T M . M.Ed., dkk terhadap pesantren Al M u k m i n Ngruki. Tidak h a n y a melihat pesantren sebagai "salafiyah dan khalafiyah" tetapi j u g a pesantren "salafi haraki". M e n u r u t n y a merupakan fenomena kekinian pesantren, m e n g u s u n g citacita pemurnian ajaran Islam secara literal, tekstual dan
Pedoman Pondok Pesantren Salafiyah Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.,
h.
13-14
,
' http://indonesia.pesantrenglonal.org/inde\.php' option=com-coritcnt&task=vievv&id=20<emid=53. dounlovvd, 02 Desember 2009. 4
3
200
Badrus Sholeh (Ed). 2007. Budaya Damai Komunitas Pesantren.
Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia., h.vii
Ibid., h. xv
Jurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 2 Juli - Desember 201
--xreditasi : 3 3 2 / A U 1 / P 2 M B I / 0 4 / 2 0 1 1
M.
if. Tujuannya adalah untuk menghasilkan ulama g siap berdakwah dan berjihadfisabilillah r^enegakan syariat Islam secara kaffah. 6
^-erdasarkan f e n o m e n a tersebut, Balai L i t b a n g I Makassar m e l a k u k a n penelitian di K a w a s a n - J o n e s i a untuk melihat potret p e n g e l o l a a n tren salafiyah secara komprehensif karena n k a n salah satu j a l u r p e r l u a s a n akses i k a n p a d a m a s y a r a k a t . H a l itu p e n t i n g karena merupakan salah satu prioritas y a n g van d a l a m R e n s t r a K e m e n t e r i a n A g a m a 1 - 2 0 1 4 d a l a m p e n y e l e n g g a r a a n pernp u n bidang agama, yakni "peningkatan 3 pendidikan agama dan keagamaan", ahannya meliputi:
—
=-
- -nggarakan pendidikan agama yang -itu bagi semua peserta didik pada s e m u a satuan, dan jenjang.
- -nggarakan pendidikan yang dapat sucetak ahli a g a m a y a n g m e n g u a s a i ajaran scara k o m p r e h e n s i f , m e n d a l a m d a n
an kesempatan pendidikan yang bagi m a s y a r a k a t d a l a m r a n g k a m e n k e r h i d u p a n b a n g s a dan d a y a s a i n g
: i i-kan uraian latar belakang di atas, maka %ang akan diangkat d a l a m penelitian ini, . kondisi penyelenggaraan pendidikan •fafivah dan bagaimana respon masyarakat y e l e n g g a r a a n pesantren salafiyah y a n g ini diharapkan bermanfaat bagi para a pendidikan di pesantren salafiyah dalam z rnutu dan kualitas pendidikan secara sebagai bahan masukan bagi para sbijakan dalam m e n e n t u k a n arah pemi i ^ m a a n khususnya bidang pendidikan i i i a m a a n . Bahkan terhadap peneliti dan •s berminat melakukan kajian yang lebih
ttaog pesantren salafiyah.
BR
ilmu Alquran, ilmu a g a m a Islam, m e n g g u n a k a n kitabkitab klasik b e r b a h a s a A r a b . Pembelajaran d e n g a n cara b a n d o n g a n dan sorogan. Tetapi sudah b a n y a k yang m e n g g u n a k a n sistem modern, terutama setelah dijadikannya pesantren salafiyah sebagai salah satu p e n y e l e n g g a r a Wajar Dikdas 9 tahun. P o n d o k pesantren salafiyah sebagai penyeleng*gara p r o g r a m W a j i b B e l a j a r P e n d i d i k a n D a s a r Sembilan Tahun, m e n g a c u pada beberapa landasan yuridis sebagai berikut: a.
U n d a n g - U n d a n g Dasar N e g a r a Republik I n d o nesia 1945
b.
P e r a t u r a n P e m e r i n t a h N o m o r 3 9 T a h u n 1992 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional
c.
Instruksi'Presiden N o m o r 1 Tahun 1994 tentang P e l a k s a n a a n Wajib Belajar 9 Tahun.
d.
Kesepakatan bersama Menteri Pendidikan N a s i o n a l dan Menteri A g a m a RI N o m o r 1AJ/KB/ 2 0 0 0 dan N o m o r M A / 8 6 / 2 0 0 0 tentang P o n d o k Pesantren Salafiyah sebagai Pola Wajib Belajar Pendidikan D a s a r Sembilan Tahun.
e.
K e p u t u s a n bersama Dirjen Bimbaga Islam • departemen A g a m a dan Dirjen Dikdasmen D e p a r t e m e n Pendidikan Nasional N o m o r E / 8 3 / 2000 dan N o m o r 166/C/KE/DS-2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pondok Pesantren Salafiyah sebagai pola wajib belajar pendidikan dasar.
f.
U n d a n g - U n d a n g N o m o r 20 Tahun 20003 tentang Sisdiknas.
g.
Peraturan Pemerintah N o m o r 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan A g a m a dan Pendidikan Keagamaan.
Penyelenggaraan program wajib belajar pendidikan dasar Pondok pesantren salafiyah bertujuan untuk: a.
Mengoptimalkan pelayanan program nasional Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun melalui salah satu j a l u r alternatif, dalam hal ini p o n d o k pesantren.
b.
M e n i n g k a t k a n p e r a n serta p o n d o k p e s a n t r e n salafiyah dalam menyelenggarakan program wajib
• t u g Pesantren Salafiyah pesantren salafiyah, adalah pondok ang masih mempertahankan sistem l i a s p o n d o k pesantren, baik kurikulum Dde pendidikannya. Bahan ajar meliputi
Sofyan
Melacak Malar Radikal. Kasus Pesantren Ngruki. Jakarta: Gaung Persada Press, h. 4. I-
2009.
Renstra Kementerian Agama RI Tahun 2010-2014,
ume 17 Nomor 2 Juli - Desember 2011
h. 4.
201
M.
Sojyan
N o m o r Akreditasi : 3 3 2 / A U 1 / P 2 M B I / 0 4 / 2 0 1 1
BR
belajar pendidikan dasar sembilan tahun bagi para peserta didik (santri), sehingga para santri dapat memiliki kemampuan setara dan kesempatan yang sama untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sasaran penyelenggaraan program wajib belajar pendidikan dasar p o n d o k pesantren salafiyah ialah: a.
Para santri pondok pesantren salafiyah dan diniyah salafiyah, terutama y a n g berusia 7-15 tahun yang tidak sedang belajar pada S D / M I atau SLTP/MTs, atau bukan t a m a t a n n y a , dalam artian tidak memiliki ijazah.
b.
Program ini j u g a terbuka/dapat diikuti oleh anggota masyarakat/santri y a n g berusia 7-15 tahun y a n g belum memiliki ijazah SD/MI atau SLTP/MTs.
A d a p u n j e n j a n g pendidikan untuk program wajib belajar p e n d i d i k a n d a s a r p a d a p o n d o k p e s a n t r e n salafiyah, terdiri atas duajenjang, yaitu: a.
Salafiyah ula atau dasar, yaitu program pendidikan dasar yang setara dengan j e n j a n g Sekolah Dasar (SD) atau M a d r a s a h Ibtidaiyah (MI)
b.
Salafiyah w u s t h o atau lanjutan, yaitu program pendidikan dasar pada pondok pesantren salafiyah yang setara dengan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau M a d r a s a h Tsanawiyah (MTs).
P a d a U n d a n g - U n d a n g N o m o r 2 0 Tahun 2003 t e n t a n g Sistem Pendidikan N a s i o n a l pada bab I pasal 1 a y a t 9 m e n e t a p k a n b a h w a "kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu".
subjek pengetahuan. Dalam konsepsi ini, kurikulum p o n d o k pesantren diarahkan k e p a d a m e m b i n a santri secara utuh bukan saja segi fisik dan intelektual tetapi j u g a segi sosial dan afektif (emosi, sikap,, perasaan, dan lain-lain). 10
HASIL PENELITIAN Profil Singkat L i m a P e s a n t r e n Salafiyah 1.
Pesantren ini berada di K e c a m a t a n B o n e - B o n e K a b u p a t e n L u w u Utara Provinsi Sulawesi Selatan, didirikan p a d a tahun 1978 oleh H.Wardiyo, A h m a d Shodiq, H.Djumari dan Anshori y a n g bercikal bakal mushalla dengan pembelajaran salafiyah dipimpin oleh A h m a d Shodiq. U n t u k m e n g a k o m u d i r tuntutan p e r k e m b a n g a n p e n d i d i k a n , m a k a p a d a t a h u n 1994 d i b e n t u k l a h Yayasan Pendidikan Islam Al Falah (YPI-A1 Falah) menaungi Pesantren Al Falah. Pada Pesantren Al Falah terdapat lembaga pendidikan: RAA1 Falah (1997), TPA Al Falah (1994), MI Al Falah (1994), M T s Al Falah ( 1 9 9 5 ) , M A A 1 Falah (1997), dan Salafiyah (1994). Yayasan Al Falah dan Pesantren Al Falah dinahkodai oleh K.H. A h m a d Shodiq, mengelola b e b e r a p a B a d a n U s a h a E k o n o m i dan Sosial, yaitu: a.
Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren). m e m b i n a 3 unit usaha, yaitu konveksi, percetakan dan komputer/warnet.
b.
L e m b a g a Mandiri y a n g m e n g a k a r di masyarakat (LM3), mengembangkan agribisnis budidaya jagung.
c.
Peternakan sapi dan k a m b i n g p o t o n g d a n j u g a pupuk kandang.
t
Dalam sistem pendidikan Islam, kurikulum dikenal dengan istilah "manhap artinya j a l a n terang. M a k n a tersirat dari jalan terang tersebut menurut al-Syaibany adalah j a l a n y a n g harus dilalui oleh para pendidik dan a n a k didik u n t u k m e n g e m b a n g k a n k e t e r a m p i l a n , pengetahuan, dan sikap m e r e k a . 9
U s a h a sosial meliputi: a.
Panti Asuhan Al Falah, didirikan tahun 2004 untuk m e n a m p u n g anak-anak y a n g tidak m a m p u agar dapat m e n g e n y a m pendidikan.
b.
Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Al Falah bantuan dari Dinas Kesehatan, sasarannya warga pesantren dan masyarakat sekitar pesantren.
Kurikulum pondok pesantren dikembangkan dalam kerangka dasar untuk meletakkan santri sebagai
8
Kementerian
P e s a n t r e n Al Falah ( L u w u Utara, Sulawesi Selatan)
Agama RI., 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, h.15
' A. Malik MTT. 2008. Innovasi Kurikulum Berbasis Lokal di Pondok Pesantren. Jakarta. Balai Penelitian dan Pengembangan Agama. h.25 Makalah workshop peningkatan kapasitas pondok pesantren tgl Pesantren Salafiyah. Jakarta, Hotel milineum, h. 3
202
13 s.d
15 Mei 2009, Pedoman Pengembangan Kurikulum Pondok
Jurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 2 Juli - Desember 2011
reditasi : 3 3 2 / A U 1 / P 2 M B I / 0 4 / 2 0 1 1
M.
BR
tahun 2 0 0 1 , diprakarsai oleh L a s y k a r J i h a d Devisi Pendidikan oleh Forum Komunikasi Ahlusunnah
Pesantren Al Qadiriyah (Kendari, Sulawesi Tenggara) :
Sofyan
waljamaah.
r>antren ini didirikan p a d a t a n g g a l 11 N o v e m oleh K H i . M u l y a n a E f f e n d i , S M . H k . dan Ir.
Kemudian berubah
nama menjadi
"Madrasah Islam Terpadu (MIT) Al Manshuroh". Pada MIT inilah dikembangkan pembelajaran
;
L S e n d r i m a Ali, M . S i . di K e l u r a h a n W a t u b a n g g a :-imatan Baruga Kota Kendari, Sulawesi
pesantren salafiyah. Kini MIT/Pesantren Salafiyah Al M a n s h u r o h menempati lahan 4000 m , untuk berbagai 2
aiiigara
fasilitas bangunan, dipimpin oleh AM.Sholihin dibantu
alnya h a n y a l a h s e b u a h p e n g a j i a n t a s a w u f ta.z m e n e m p a t i r u a n g a n 2 x 3 m e t e r d i r u m a h
oleh 35 orang g u r u . 4.
yana Effendi. K a r e n a p e m i n a t semakin =~ambah. m a k a pengajian d i p i n d a h k a n ke r u m a h • t e Hi.Mulyana Effendi."
12
Pesantren Al Ishaka (Ambon, Maluku) Pesantren ini didirikan p a d a 5 R a m a d h a n 1425H
Kini Pesantren A l
bertepatan 28 Oktober 2004, beralamat di Jl. A h u r u
ah telah b e r b a d a n h u k u m di b a w a h Yayasan ' " i i n Sosial G e n i n t a Citra P e r k a s a , Provinsi
N o . 4 0 Batu M e r a h K e c a m a t a n Siriman K o t a A m bon, didirikan oleh H.Umar. Kini berada di b a w a h
v
.nggara. Ketua Yayasan Ir.Hi.Sendrima Pimpinan P o n d o k Pesantren K H i . M u l y a n a
naungan Yayasan M a w a d d a h W a r a h m a h . Yayasan ini m e m b i n a tigajenis pendidikan, yaitu
^M.Hk. s e k a r a n g telah m e n e m p a t i lahan a a a s :Z hektar.
M a d r a s a h D i n i y a h , Pesantren Salafiyah, dan P L S / Paket B dan C. Penyelenggaraan p e n d i d i k a n di tiga lembaga tersebut dilakukan oleh 15 orang tenaga guru
Lembaga-lembaga kegiatan y a n g dibina y a y a s a n m e w . yaitu:
dan kependidikan. Kini Pesantren Al Ishaka dipimpinh oleh T u a n G u r u M . T h a i b H u n s o u w p u t r a H . U m a r Hunsouw, pendiri pesantren ini. Pesantren Salafiyah dalam Pesantren Al Ishaka data tahun 2 0 1 0 m e m b i n a 23 orang santri j e n j a n g w u s t h a .
: • Pesantren Al Qadiriyah. m e m b i n a : .
gajian kitab dan wajar dikdas 9 tahun
13
Program Paket B dan C elis Taklim kali sebulan)
"Baitul Musyahadah"
a elis Zikir "Al Qadiriyah".
5.
(dua
Zikir y a n g
dilakukan bahagian dari tarekat Qadiriyah, i r malam j u m a t dan m a l a m minggu. - •
-.eterampilan menjahit
rangan usaha ekonomi, meliputi: nengelola usaha budidaya cabe, wmm. sa>ur. j a g u n g dan ubi kayu). Peternakan a peternakan ayam, kambing, dan sapi), i.* i-.. koperasi At Tazkiyah", senibudaya ani Zikir Hadrah, Al Barzanji, Maulid Habsi, a Diba"). sosial keagamaan (pengurusan - a n a s i k haji dan umrah, ceramah a g a m a • u a n majelis taklim). u
r
• ...
\\ M a n s h u r o h ini awalnya adalah Sekolah D a s a r IsSDIT) Al M a n s h u r o h , didirikan pada
dan Rosdiana. 2010. Amiruddin. 2010.
I
. , -
Pesantren Al Husna (Samarinda, Kaltim)
P o n d o k pesantren ini didirikan pada tahun 1995 oleh K H . M a h y u d i n bersama m a s y a r a k a t . Kini Pesantren Al H u s n a dipimpin oleh K H . M . A n s h a r i , M S . Pesantren ini berada di b a w a h Yayasan Al H u s n a d i p i m p i n o l e h U s t a d z A b d u l H a d i . P e s a n t r e n ini beralamat di Jalan K H . H a r u n Nafsi Kelurahan R a p o k D a l a m , S a m a r i n d a Seberang K o t a Samarinda. P a d a awalnya, Pesantren A l H u s n a m e n y e l e n g g a r a k a n p e n d i d i k a n majelis t a k l i m , T K / T P A , d a n Madrasah Diniyah, dilakukan di mushalla berukuran 8 x 8 meter dan r u a n g belajar 6 x 8 meter m e r a n g k a p sebagai asrama. Kini m e m b i n a j e n i s p e n d i d i k a n T K / TPA, Sekolah Dasar, Pesantren Salafiyah, dan P L S / P r o g r a m P a k e t C. D a t a Tahun 2 0 1 0 , santri/siswa y a n g t e r t a m p u n g di Pesantren Al Husna menurut jenis pendidikan: peserta d i d i k S D dan T a k h a s s u s (ula d a n w u s t h a ) sebanyak 2 4 2 orang, Wajar dikdas 9 t a h u n 221 orang,
Penyelenggaraan Pendidikan pada Pondok Pesantren Salafiyah Al Qadiriyah (Makalah),,
Penyelenggaraan Pondok Pesantren Salafiyah Al Manshuroh dan Ishaka (Makalah)., h.
ume 17 Nomor 2 Juli - Desember 201,1
'
"
h.4.
3-6.
203
M.
Sofyan
N o m o r Akreditasi : 3 3 2 / A U 1 / P 2 M B I / 0 4 / 2 0 1 1
BR
dan P S L / P r o g r a m Paket C 77 orang. Terhadap sejumlah santri tersebut dibina oleh 23 orang ustadz dan 28 o r a n g guru u m u m . 14
Sistem P e m b e l a j a r a n di P e s a n t r e n Salafiyah A d a dua pola pembelajaran pada pesantren yang dijadikan sasaran penelitian, yaitu pola pembelajaran salafiyah dean pola pembelajaran wajar dikdas. Pembelajaran salafiyah adalah pola pembelajaran kitab y a n g dilakukan secara sorongan, b a n d o n g a n ataupun h a l a q a h . Pembelajaran w a j a r d i k d a s a d a l a h pola pembelajaran yang mengacu p a d a kurikulum sekolah/ madrasah dilakukan secara klasikal ataupun tutorial. Pada Pesantren Al Falah Lemahabang Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan, pesantren salafiyah yang dibina mengelola j e n j a n g ula dan w u s t h a dilakukan dalam d u a orientasi, yaitu p e n g u a t a n p e n g e t a h u a n a g a m a pada madrasah dan p e n d a l a m a n ilmu agama. U n t u k penguatan pengetahuan a g a m a ditujukan pada s e m u a santri/siswa mulai ibtidaiyah sampai aliyah, misalnya pengajaran Alquran, tafsir, fighi dan bahasa A r a b . Untuk pendalaman ilmu agama, ditujukan pada siswa/santri y a n g mondok. Baik orientasi penguatan maupun pendalaman pengetahuan a g a m a dilakukan pada siang, sore, malam dan subuh hari. A d a y a n g dilakukan secara klasikal adapula secara bandongan. M e n u r u t K H . A h m a d Shodiq, ada 3 prinsip yang d i g u n a k a n dalam pengajaran kitab, yaitu m e n u l i s , menghafal, dan bahsulmasail. Ketiga prinsip itu relevan dengan bandongan, soronan, dan diskusi/musyawarah. Diantara kitab-kitab y a n g digunakan adalah: -
Minhajul Qawwin (fiqhi) oleh Syihabuddin Ahmad Al Khaitani
-
Saadatuzzaujaini (nasihat suami istri) oleh KH.Asrori A h m a d
-
Hidayatussifyan (tajwid)
-
Aqidatul A w a m ( t a u h i d )
-
Ta'limul Muta'allim (akhlak)
-
Risalatul Mahid (kewanitaan) Kitab-kitab tersebut dikaji secara tematik.
Pembelajaran wajar dikdas y a n g dilakukan pada tahun 2009, para santri berkumpul di pondok Pesantren
" 15
204
Mujizatullah.
2010.
Penyelenggaraan
Pesantren
Salafiyah
Al Falah dengan menentukan waktu yan g disepakati. U m u m n y a dilakukan pada sore hari dengan frekuensi tatap m u k a y a n g disepakati pula. Pola pembelajaran, ada dilakukan secara klasikal, adapula dengan cara tutorial. B e b e r a p a bulan menjelang pelaksanaan U N , kegiatan pembelajaran diintensifkan, u t a m a n y a mata pelajaran B a h a s a Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn, dan B a h a s a Inggris. P e s a n t r e n salafiyah y a n g dikelola di P o n d o k Pesantren Al Qadiriyah adalah jenjang ula dan wustha. Ada dua pola pembelajaran yang dilakukan didalamnya yaitu salafiyah dan wajar dikdas sembilan tahun. Pada salafiyah ada kelas khawas, ula dan wustha. Kelas k h a w a s m e n g g u n a k a n kurikulum murni pesantren. m e n g g u n a k a n buku-buku pegangan, yaitu Durratun Nashihin, Sairus Salikin, Minhajul Abidin, Adzar, dan Ihya U l u m u d d i n dan Al Hikam. Kelas ula dan wustha m e n g g u n a k a n kitab-kitab : Fathul Q a r i b (ula dan w u s t h a ) , A q i d a t u l Islamiyah (ula dan w u s t h a ) . Durratun Nashihin (ula), Al Hikam (ula), Bidayatul Hidayah (wustha), Kifayatul A w w a m (ula), Tinjanu Durari (wustha), Jawahirul Qalamiyah (ula). Akhlak lilbanin (ula), T a ' l i m u l Mutaallim (ula & w u s t h a ) . N a h w u Juruniyah (wustha, ula). M e m p e l a j a r i n y a , santri d i k e l o m p o k k a n sesuai tingkat k e m a m p u a n n y a dan berjenjang. Peralihan dari satu jenjang ke jenjang berikutnya dievaluasi Iangsung oleh kiyai/ustadz yang m e m b i n a n y a . Pola pembelajaran yang diterapkan, tidak terikat pada satu m e t o d e y a n g lazim digunakan dalam pembelajaran salafiyah. 13
Pembelajaran wajar dikdas 9 tahun, hanya berlangsung efektif selama 3 tahun (2004, 2 0 0 5 , dan 2006) saat penelitian dilakukan tahun 2 0 1 0 , program ini sudah tidak efektif lagi karena santrinya sudah tidak s a m p a i 10 o r a n g , c e n d e r u n g d i t i a d a k a n . Evaluasi kelayakan bukan j u g a dilakukan oleh Kementerian A g a m a dan Dinas Pendidikan setempat. Proses pembelajaran yang dilakukan di Pesantren Salafiyah Al M a n s h u r o h d o m i n a n secara klasikal. Jenjang yang dibina adalah ula dan wustha. Santri lakilaki dan perempuan dipisah dan diajar oleh guru yang sejenis. Ada 3 kurikulum yang diakomodir dalam pembelajaran, yaitu kurikulum madrasah ibtidaiyah
Al Husiui ill Samarinda (Makalah)., h.8-10.
Sirajuddin dan Rosdina. op.cit. 2010.h.8-10
Jurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 2 Juli - Desember 2 0 H
-editasi : 3 3 2 / A U 1 / P 2 M B I / 0 4 / 2 0 1 1
M.
in Saudi Arabia, kurikulum Kementerian Diknas \Lirikulum pesantren. Porsi pembelajaran agama Ian umum berbanding 6 3 % dan 3 7 % , masing masing : ffimu Al Q u r ' a n terdiri atas Hifatul Quran, Qiraat dan ~i - A i d : Hadits (hifdzul Hadits dan M a k n a Hadits); 3afeasa Arab (Nahwu/sharaf, Muhadatsal dan Khath); Jan Akhlak; Fiqhi (Matan fiqhi dan praktek); \ a b a w i ; dan Doa/zikir dan A d a b . Sedangkan - - ran u m u m m e l i p u t i : B a h a s a I n d o n e s i a , . itika. IPA. IPS, PKn. Keterampilan dan olahraga. :
Diantara kitab-kitab yang digunakan adalah -Mam dan Syarah Uhdatul A h k a m (Fiqhi); . .. Mufradat (akhlak), Durusul Lughah, >ah. dan Q a t h r u n N a d a ( B a h a s a A r a b ) . Al Jan An N a w a w i y a h (hadits). .
:elajaran bahasa tingkat ula kelas VI, h a m s - isai Kitab Durusul Lughah jilid I dan II. Tingkat • / a s I harusmenguasai Kitab Durusul Lughah [I. kelas II menguasai Kitab Al Jurumiyah, dan M i s s ID m e n g u a s a i Kitab Q a t r u n N a d a . P e n g u a s a a n H*k4ritab tersebut p e n e k a n a n n y a p a d a m u h a d a s a h , v khath/imlak. Kitab-kitab lainnya p a d a i.ar. irti dan makna, dan faedahnya. ""izul Quran diwajibkan bagi semua santri. i sampai Kelas UJharus menghafal Juz A m m a , - VI ditargetkan menghafal 4 j u z (juz 27 -30). »jt wustha ditargetkan menghafal 11 j u z , sampai ! 5 juz. TahfidzulQuran sudah dijadwalkan ir. !• idemik - j a m pelajaran setiap hari belajar. 16
Pern eienggaraan pendidikan di pondok pesantren mengacu pada visi dan misi y a n g telah ••JT_ Seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran baik •'.aupun ekstra kurikuler m e n g a c u p a d a visi " - ".ersebut. ga kurikulum y a n g diaplikasikan dalam " " . r e l a j a r a n yaitu kurikulum wajar dikdas 9 . enterian Diknas RI, kurikulum Kementerian - :entang Pesantren Salafiyah dan kurikulum - idiri. Kurikulum Diknas meliputi Bahasa U t a B s a . Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Sejarah - grati. Fisika, dan E k o n o m i . K u r i k u l u m - • ir. Agama meliputi: Fiqhi, Al Q u r ' a n Hadits, - irah Kebudayaan Islam), B a h a s a A r a b dan -. vhlak. Kurikulum pesantren m e n y a n g k u t
Sofyan
BR
pembelajaran kitab-kitab berbahasa Arab, meliputi : kitab Al Urn dari imam Al Gazali (Tauhid), Nahwu Wadi, Nahwu al Muyazza (Nahwu), Riyadus Salihin (Tasawuf), Bulugul al M a r a m Imam Zauqani (Hadits), tapi Buluqul Maram baru diterapkan di pesantren. Pesantren Salafiyah adalah b a h a g i a n p r o g r a m pembelajaran didalam p o n d o k pesantren Al Ishaka, hanya membina j e n j a n g wustha. Untuk j e n j a n g ula d i g a b u n g p a d a Madrasah ibtidaiyah. Pembelajarannya d i l a k u k a n setelah shalat M a q r i b , Isya, dan S u b u h berupa pengajian kitab pada malam dan subuh hari. Kegiatan pembelajaran Diniyah dan paket dilakukan secara terpisah dari pembelajaran salafiyah sesuai substansi m a s i n g - m a s i n g . Para santri ada m u k m i n dan ada pula kalangan santri yang mukmin, merekalah yang ihtens mengikuti pembelajaran kitab, u m u m n y a dilakukan di masjid dekat k a m p u s dan m u s h a l l a dalam k a m p u s . Selain kegiatan shalat j a m a a h , j u g a dilakukan kajian kitab, tauziyah, zikir, dan kegiatan kependidikan l a n n y a . 17
Pesantren Al-Husna Samarinda menyelenggarakan jenis pendidikan pesantren salafiyah jenjang ula, wustha, dan ulya; wajar dikdas 9 tahun dan PLP Program Paket C. Pola pembelajaran y a n g diterapkan terhadap tiga jenis pendidikan, mengikuti pola pembelajaran pesantren salafiyah y a n g m e n g u s u n g m e t o d e b a n d o n g a n dan halaqah dengan beberapa penyesuaian. 18
Pembelajaran salafiyah y a n g mengelola j e n j a n g ula, wustha, dan ulya, dilakukan setiap hari mulai j a m 08.00 wita sampai 11.30 wita, kecuali hari j u m a t setiap santri d i h a r u s k a n m e n g i k u t i p e l a j a r a n A l q u r a n , N a h w u , Sharaf, Mantiq, Balaqhah, Fiqhi, Tarikh, dan Faraid sesuai klasifikasi dari j a d w a l yang telah ditentukan. Jenjang ula, m e n g a c u p a d a pembelajaran khas p e s a n t r e n , baik y a n g d i l a k u k a n p a d a setiap j u m a t maupun kegiatan setelah shalat subuh (ratibul attas) dilanjutkan sesudah magrib, shalat hajat berjamaah dilanjutkan p e m b a c a a n Yasin Alwaqiah, dan A l M u l k , malam selasa (maulid burdah), malam j u m a t p e m b a c a a n surah Al Kahfi dan malam sabtu (maulid Habsi). Kegiatan tersebut masing-masing dipandu oleh ustadz tertentu dan dilakukan di tempat y a n g berbeda.
l b s Sidruzzaman. Ibid, h.6-9 : - - / / a m a n dkk.' Ibid. h. 9 - 12. *• Mujizatullah Ibid. h. 11 - 13
Dabn"
Volume 17 Nomor 2 Juli - Desember 2011
205
M.
Sofyan
J e n j a n g w u s t h a , m e n y e l e n g g a r a k a n tiga kelas m e n g g u n a k a n referensi tertentu, yaitu : P e s a n t r e n Salafiyah Al Husna Kalimantan, tingkat w u s t h a : Kelas Satu, Al Qur'an (Al Quran), Tauhid (Kifayatul Muhtadiin), Fiqh (Tangga Ibadah + Mbadiul Ilmu Fiqih), Tajwid (Tajwid Melayu), Sharaf (D Tasrifjus 1, II, III), N a h w u (Jurumiah + Ishafuttolibin), Tarikh (KhulasuNurul Yaqin Jus 1) Akhlaq (Akhlaqul Libanin Juz 1), Hadist, U.Fiqh. Kelas D u a : Al Quran (Al Quran), Tauhid (Sifat dua puluh + Kaulul Mufid), Fiqh (Sarah Sittin+Sapinatun Naja), Tajwid (Fathul Madjid), Sharaf (Kailani (separoh), N a h w u (Mutasarjiddan + Mutammimah j u z 1 Akhlaqu Libanin j u z kedua u), Tarikh (Khulasu Nurul Yaqin Juz kedua), Akhlaq (Akhlaqu Libanin j u z kedua), Hadist (Arbain + Targib Watarhib), Ushul Figh. Kelas T i g a : Al Quran (Al Quran), Tauhid (Fathul Majid + Kifayatul A w w a m ) , Fiqh (bajuri J u z satu + Fathul Muin), Tajwid (Risalah Tajwid), Sharaf (Kailani, Tamat), N a h w u ( M u t a m m i m a h j u s k e d u a ) , Tarikh (Nurul Yaqin), Akhlaq (Muraqi Ubudiah), Hadist (Riadussolihin), Ushul Fiqh (Mabadi awwaliah). Jenjang ulya, menyelenggarakanjuga tiga kelas, yaitu: Kelas Satu : Tafsir (Tafsir Jalalain Juz Pertama), Tauhid (Kifayatul Awwam + Hud-Hudi), Fiqh (Fathul M u i n Juz Pertama), Ushul Hadist (Takminatus saniah/ baikuniah), Sharaf (Matan Laminatul Afal), N a h w u ( K a t r u n n i d a ) , Tarikh (Kifayatul A t k i y a h ) , A k h l a q (Riadussalihin), Hadist (Mabadi Awwaliyah/menghafal), Ushul Fiqh (Ilmu Tafsir I + Kaulul Munir), Ushul Tafsir (Ishafut Haid), faraid (Risalah ilmu Mantiq), Mantiq (Ilmu Balaqhah), Balaqhah (Ilmu arua), Arud, Falaq. Kelas D u a : Tafsir (Tafsir Jalalain Juz K e d u a ) , tauhid (Sarkawi Ala Hud-Hudi/Tamat + Dasuki (separoh), Fiqh (Fathul M u i n J u z 1), U s h u l Hadist (Takminatussaniah/Baikuniah Sharof (Takliqisaratus M a q o l ) , N a h w u ( A l f i a h J u z 1), T a r i k h ( N u r u l M u h a m m a d ) , Akhlaq (Risalah M u n a w w a r a h ) , Hadist (Bulughul Maram), Ushul Fiqh (Assalam), Ushul Tafsir (Tafsir + Faidul Khabir/setengah), Faraid (Nafahatul S a n i a h ) , M a n t i q (Risalah Q a u l u m u a l a q ) , B a l a q h a (Balaqathul wadinah), Arud (Muntasarsafi), Falaq. Kelas Tiga : Tafsir (Tafsir Jalalain Juz 3 dan 4), Tauhid (Dasuki), Fiqh (fathul Muni Juz 3 dan 4), Ushul Hadist (Rapul Astar), Sharaf (Laminatul Afal) (Takliqisaratus Maqol), Nahwu (Alfiah Juz 2), Tarikh (Nur Muhammadia), Akhlaq (Sirajuttholibin Juz 1 dan 2), Hadist (Bulughul Maram), Ushul Fiqh (Luma). Ushul Tafsir (Faidul Khabir), Faraid (sarah Syamsuriah), Mantiq
206
N o m o r Akreditasi : 332/AU1/P2MBI/04/2011
BR
(Idhohul Mubhan), Balaqha (Jauharatul Maknun), Arud (Ilmu Kawafi), Falaq (Risalah Muhtasar Auqoti). Wajar dikdas sembilan tahun mengelola j e n j a n g ula dan wustha. Distribusinya sebagai berikut : mata pelajaran y a n g diajarkan pada tingkat Ula : Bahasa I n d o n e s i a , I P S , IPA, P K n , M a t e m a t i k a . T i n g k a t Wustha : B a h a s a Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika. IPA, Biologi dan Matematika. Pelajaran untuk Paket C di Pondok Pesantren Al Husna adalah sebagai berikut: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Geografi, Sosiologi, PKn, Matematika, Ekonomi. Tanggapan Salafiyah 1.
Masyarakat Terhadap Pesantren
T a n g g a p a n t e r h a d a p misi pesantren salafiyah
Secara spesifik, masing-masing pesantren memiliki misi tertentu namun orientasinya sama yaitu peningkatan kualitas santri dan masyarakat. Terhadap u n s u r ini, d o m i n a n m a s y a r a k a t s u m b e r p e n d a p a t m e n g a n g g a p sudah tepat karena telah m e n g a k o m o d i r harapan masyarakat. N a m u n perlu secara pro aktif melakukan inovasi yang kreatif sehingga memberi nilai tambah yang lebih untuk dijadikan pilihan masyarakat seperti dukungan sarana prasarana pengembangan misi dan pembelajaran multi mazhab. 2.
Tanggapan masyarakat terhadap pengasuh pesantren salafiyah
Keberadaan pengasuh pondok pesantren sangat urgen dan kualitasnya sangat menentukan luaran pesantren. Masyarakat sumber pendapat sekitar pesantren menilai bahwa kualitas pengasuh pondok pesantren salafiyah secara umum berkualitas baik, walaupun masih terdapat sejumlah kekurangan yang perlu dibenahi antara lain, bimbingan berkala tentang penggunaan dan penguasaan teknologi dan managemen pengelolaan dan kiyai pembina hendaknya lebih dari satu orang. 3.
T a n g g a p a n m a s y a r a k a t terhadap k u r i k u l u m
Menurut masyarakat yang dimintai pendapat tentang kurikulum pesantren yang cenderung spesifik. sebagian besar menyatakan sebagai sesuatuyang ideal. N a m u n ada j u g a y a n g m e n g h e n d a k i p e n g e m b a n g a n dan penyesuaian, misalnya: D i t a m b a h pelajaran u m u m Mengakomodir secara proporsional kurikulum Diknas dan Kementerian A g a m a P e r l u a s a n j a n g k a u a n , dan M e m a s u k k a n unsur lokal dalam kurikulum.
J u r n a l " A l - Q a l a m " Volume 17 Nomor 2 Juli - Desember 2011
- Akreditasi : 3 3 2 / A U 1 / P 2 M B I / 0 4 / 2 0 1 1
Tanggapan m a s y a r a k a t terhadap sarana d a n : rasarana • =:ersediaan sarana dan prasarana banyak aspek pesantren yang diteliti, terdapat sejumlah - a t a s a n b a h k a n k e k u r a n g a n . K e n y a t a a n itu i~api masyarakat sumber pendapat sebagai sesuatu '.- blematik. K a r e n a itu mereka menghendaki - an dalam banyak hal, yaitu : penambahan ruang c :>enambahan asrama, penyediaan laboratorium, randuan, M C K , dan sanitasi lingkungan.
M.
Sofyan
BR
baik melalui pemikiran m a u p u n langkah nyata. N a m u n ada j u g a yang tidak peduli. Menurut masyarakat sumber pendapat, dominan melakukan langkah nyata seperti memberi saran, pengurusan bantuan, bahkan m e n y u m b a n g dana dan material untuk perbaikan dan p e n a m b a h a n ruang belajar, asrama, dan laboratorium. K e p e d u l i a n itu m e n u n j u k k a n b a h w a pesantren salafiyah merupakan bahagian yang masih mengakar dalam masyarakat. Tetapi tidak disangka adanya masyarakat lainnya yang tidak peduli dengan pesantren salafiyah.
Tinggapan t e r h a d a p m e t o d e p e m b e l a j a r a n
4.
- de pembelajaran y a n g dipahami masyarakat c- pendapat yang digunakan di pesantren salafiyah idoeliti u m u m n y a m e n g g u n a k a n "bandongan". metode tersebut umumnya mereka - - ip masih sesuai. N a m u n sebagian lainnya : d i \ e r s i f i k a s i misalnya mengembangkan jsi, demonstratif, t a n y a j a w a b , permainan etode pembelajaran modern lainnya.
Terhadap unsur kurikulum, partisipasi ditunjukkan m a s y a r a k a t s u m b e r p e n d a p a t secara variatif. Pada pesantren Al M a n s h u r o h dan Al Ishaka c e n d e r u n g kurang berpartisipasi. Tetapi pada pesantren Al Falah dan Al Husna memiliki perhatian y a n g cukup memadai ditunjukkan dalam berbagai keterlibatan, baik karena a j a k a n p i h a k p e s a n t r e n m a u p u n inisiatif s e n d i r i . Kepedulian ditunjukkan oleh masyarakat sumber pendapat pesantren Al Husna untuk mengajak pesantren merekonstruksi kurikulum seperti penerapan KTSP, pembuatan R P P dan p e n y u s u n a n silabus.
anipasi M a s y a r a k a t T e r h a d a p Eksistensi ". alafivah _
1
s
u r m i p a s i sebagai suplier santri •
tan santri di pesantren, tidak terlepas dari "A rig iua calon santri. Partisipasi itu ada yang adapula yang tidak langsung. Hasil k m pada masyarakat sumber pendapat, pada JuaUen sasaran penelitian umumnya melakukan ingsung seperti menyekolahkan anak dan ppt tetangga untuk menyekolahkan anaknya di . r.an lebih luas seperti penerimaan santri, . :p pern ah dilibatkan. pasi t e r h a d a p p e n i n g k a t a n k u a l i t a s :
i.—i
- curu sangat erat dengan kualitas pem•ain 2 E kualitas luaran. Kcpcdulian masyarakat ' ditunjukkan dalam berbagai langkah •-m memben saran, terlibat rapat, dan mengajak program terkait. Pada pesantren Al ••--partisipasi pada rapat, sementarapada •(anshuroh, Al Ishaka, dan Al H u s n a : a guru dilibatkan dalam p r o g r a m - PJS guru, misalnya melalui diklat. _
t e r h a d a p peningkatan kualitas • • • • a p n u ra n a •sieh m a s y a r a k a t b a h w a k e t e r s e d i a a n •p. p e s a n t r e n salafiyah b e l u m : j memerlukan upaya mengatasinya
Nomor 2 Juli - Desember 2011
5.
Partisipasi t e r h a d a p p e r b a i k a n k u r i k u l u m
Partisipasi t e r h a d a p m e t o d e p e m b e l a j a r a n
Metode pembelajaran yang dilakukan di pesantren salafiyah yang diteliti, u m u m n y a menggunakan metode tradisional seperti bandongan dan semacamnya. Implementasinya ada yang menghendaki dipertahankan dan ada pula m e n g h e n d a k i perbaikan dan penyesuaian sesuai tuntutan perkembangan dunia pendidikan. Partisipasi itu sebagian besar ditunjukkan masyarakat sumber pendapat, dominan pada pengajuan sarana perbaikan pada pimpinan pesantren, kemudian pelibatan guru b i d a n g studi dalam diklat terkait. Bahkan ada yang secara objektif menyodorkan konsep perbaikan m e t o d e pembelajaran. PENUTUP Kesimpulan Terhadap penyelenggaraan pesantren salafiyah, ditemukan bahwa: 1.
Manajemen pengelolaan Pesantren Salafiyah masih sangat variatif dan cenderung dilakukan apa adanya, memerlukan pembinaan. Kementerian Agama sebagai pembina t e r h a d a p Pesantren Salafiyah tampaknya kurang tanggap terhadap hal tersebut dalam melakukan pembinaan. Padahal lemahnya manajemen pengelolaan dapat berimplikasi pada proses dan hasil pembelajaran pada Pesantren
207
M.
Sofyan
Nomor Akreditasi
BR
Salafiyah bersangkutan. Pesantren Salafiyah yang diamati, posisinya hanya merupakan bahagian dari sistem pondok pesantren ataupun sekolah/madrasah, tidak berdiri sebagai sebuah l e m b a g a . Sistem pembelajarannya pun hanya merupakan bahagian dari sistem pembelajaran dalam pondok pesantren atau sekolah/madrasah dimana Pesantren Salafiyah berada. Bahkan hanya berfungsi sebagai pendukung terhadap sistem pembelajaran lainnya. Atas realitas itu menjadikan Pesantren Salafiyah tidak mandiri dan kehilangan jati dirinya sebagai sumber pengkajian ilmu agama Islam dan lemahnya orientasi dalam menciptakan kader ulama. 2.
Respon masyarakat terhadap pesantren salafiyah menunjukkan hal yang positif baik pada aspek pemahaman, tanggapan, maiipun partisifasi yang ditunjukkan terhadap eksistensi kelembagaan maupun sistem penyelenggaraannya. Hanya saja lebih d o m i n a n pada faktor eksternal Pesantren Salafiyah. Masyarakat menghendaki adanya pelibatan mereka dalam hal-hal substansial secara internal dalam penyelenggaraannya. Mereka j u g a mengharapkan umpan balik Pesantren Salafiyah p a d a m a s y a r a k a t . Ini m e n g i n d i k a s i k a n b a h w a Pesantren Salafiyah masih punya ruang di masyarakat untuk dapat mengembangkan peran dan fungsinya lebih luas. Karena itu perlu dirancangpola pelibatan masyarakat secara ril pada Pesantren Salafiyah dan umpan baliknya pada masyarakat.
Rekomendasi 1.
2.
208
Pengelolaan Pesantren Salafiyah dalam rangka peningkatan peran dan p e m b e r d a y a a n n y a , hendaknya diarahkan pada peningkatan tata kelola baik pada unsur manajerial kelembagaan maupun pada sistem pembelajaran dan kurikulum p e n g a j a r a n n y a . K a r e n a itu d i p e r l u k a n p o l a p e m b i n a a n y a n g intensif dan jaringan kerjasama yang sinergi antara Kementerian Agama, P e m e r i n t a h Daerah, dan Pimpinan P o n d o k Pesantren y a n g d i r u m u s k a n melalui kajian pengembangan baik berupa workshop, lolakarya, simposium, seminar atau s e m a c a m n y a . A n i m o masyarakat untuk berpartisipasi terhadap penyelenggaraan dan pengembangan Pesantren Salafiyah y a n g ditunjukkan pada aspek sarana prasarana, perlu diperluas menjangkau hal-hal substansial penyelenggaraan baik pada tata kelola k e l e m b a g a a n , m a u p u n p e r b a i k a n s i s t e m dan prangkat pembelajaran masih lemah. Upaya
332/AU1/P2MBI/04/2011
dimaksud diperlukan rancangan pola partisifasi masyarakat pada Pesantren Salafiyah yang dirancang secara bersama-sama antara kementerian agama, pimpinan pondok pesantren dan m a s y a r a k a t melalui kajian pengembangan berupa workshop, lokakarya, simposium, seminar atau semacamnya. Kajian-kajian pengembangan dimaksud urgen untuk dilakukan agar pesantren salafiyah dapat eksis secara legitimate di tengahtengah m a s y a r a k a t dan menjadi aset bersama antara kementerian agama, pemerintah daerah. masyarakat, dan komunitas pesantren yang perlu dijaga kelangsungannya dan dikembangkan peran dan fungsinya secara lebih luas di masyarakat. U c a p a n Terima Kasih Penelitian ini dibiayai oleh DIPABalai Penelitian dan P e n g e m b a n g a n A g a m a M a k a s s a r Tahun 2010. Ucapan terima kasih d i p e r u n t u k k a n k e p a d a kepala Balai Litbang A g a m a Makassar, informan di lapangan khususnya para responden, j u g a terima kasih kepada para peneliti bidang pendidikan atas tulisan dan temuant e m u a n n y a di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA Abd. Rahim, dkk. 2001. Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam. Cet.Pertama. Kementerian Agama RI. Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam/Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah UmumNegeri. Proyek Peningkatan TenagaTeknisPendidkan Agama Islam. Jakarta. Asrohah. Hanum. 2004. Pelembagaan Pesantren Asal Usui dan perkembangan Pesantren di Jawa, Jakarta. Bagian proyek peningkatan informasi penelitian dan Diklat Keagamaan Depag RI Badruzzaman dan Amiruddin. 2010. Penyelenggaraan Pondok Pesantren Salafiyah AI Manshuroh danAl Ishaka (Makalah l. Makassar. BR.
M.Sofyan. 2010. Desain Operasional Penelitian Penyelenggaraan Pesantren Salafiyah di Kawasan Timur Indonesia. Makassar.
Dhofier. Zamakhsyari. 1982. Tradisi Pesantren, Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta. LP3ES. Hamalik. Oemar. 2008. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulu»: Jakarta. Cet. II. PT. Remaja Rosdakarya. http://indonesia.pesantrenglobal.org index.php'. option=com_content&t;i.sk=\'ie\v&id=20&Itemid-53. dounlowd 02 Desember 2009 )
1. 2005. Pola Pengembangan Pondok Pesantren. Edi revisi. Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren. Mujizatullah .2010. Penyelenggaraan Pesantren Salafiyah Al Husna Samarinda (Makalah). Makassar.
.lurnal "Al-Qalam" Volume 17 Nomor 2 Juli - Desember 201