Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
EKSISTENSI DAN PERLINDUNGAN WAYANG ORANG SRIWEDARI SURAKARTA DITINJAU DARI ASPEK HUKUM HAK CIPTA Maharsidewi Kusharyani1, Budi Santoso2, Fifiana Wisnaeni3 Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
[email protected]
ABSTRAK Wayang Orang Sriwedari Surakarta merupakan salah satu pertunjukan kesenian budaya yang harus dilestarikan dan dilindungi. Wayang Orang Sriwedari adalah ekspresi budaya tradisional atau folklor yang berhak mendapat perlindungan Hak Cipta. Wayang Orang Sriwedari Surakarta dapat dilindungi apabila pertunjukan tersebut masih tetap eksis Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis eksistensi dan perlindungan Wayang Orang Sriwedari Surakarta ditinjau dari hukum Hak Cipta dan untuk mengetahui peran dan upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk melestarikan dan melindungi Wayang Orang Sriwedari Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris yaitu meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian meneliti data primer di lapangan. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan dianalisis. Hasil penelitian mengajukan bahwa Wayang Orang Sriwedari Surakarta hingga saat ini masih dapat mempertahankan eksistensinya di tengah-tengah masyarakat sebagai salah tontonan pertunjukan tradisional yang masih diminati masyarakat. Wayang Orang Sriwedari Surakarta sebagai ekspresi budaya tradisional atau folklor berhak memperoleh perlindungan hukum Hak Cipta. Unsur-unsur yang ada dalam Wayang Orang Sriwedari Surakarta yang dapat dilindungi Hak Cipta adalah berupa folklor lisan atau tulisan, musik, gerak atau tari, teater, sandiwara, pertunjukan. Peran dan upaya Pemerintah Kota Surakarta dalam melestarikan Wayang Orang Sriwedari Surakarta adalah dengan mengangkat pemain Wayang Orang Sriwedari Surakarta menjadi Pegawai Negeri Sipil dan melakukan regenerasi pemain dengan membuka rekruitmen pemain baru. Kata Kunci : Eksistensi; Hak Cipta; Perlindungan Wayang Orang Sriwedari Surakarta
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum UNDIP Penulis Kedua, Penulis Koresponden 3 Penulis Ketiga 1 2
60
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Pendahuluan
harus memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam
Indonesia adalah negara yang terdiri dari
masyarakat pengembannya.
beberapa pulau yang di dalamnya terdapat
Ekspresi budaya tradisional, sesuai dengan
berbagai macam suku dan budaya. Hasil karya seni
Penjelasan Pasal 38 Ayat 1 UU Nomor 28 Tahun
budaya tersebut harus senantiasa dilestarikan dan
2014, yaitu mencakup salah satu atau kombinasi
dilindungi mengingat perkembangan globalisasi
bentuk ekspresi sebagai berikut, verbal tekstual,
dunia. Salah satu hasil kreasi seni budaya
baik lisan maupun tulisan, yang berbentuk prosa
masyarakat Indonesia adalah kesenian tari wayang
maupun
orang
Orang
kandungan isi pesan, yang dapat berupa karya
Sriwedari Surakarta adalah sebuah kesenian yang
sastra ataupun narasi informatif; musik, mencakup
memadukan antara tarian, drama, dan koreografi.
antara lain, vokal, instrumental, atau kombinasinya;
Wayang orang diperankan oleh manusia dan
gerak, mencakup antara lain, tarian; teater,
mengambil cerita yang berasal dari Ramayana dan
mencakup antara lain, pertunjukan wayang dan
Mahabarata sebagai induk ceritanya. Wayang
sandiwara rakyat; seni rupa, baik dalam bentuk dua
Orang Sriwedari menjadi obyek penelitian karena
dimensi maupun tiga dimensi yang terbuat dari
eksistensinya hingga saat ini di tengah modernisasi
berbagai macam bahan seperti kulit, kayu, bambu,
zaman.
logam, batu, keramik, kertas, tekstil dan lain-lain
Sriwedari
Upaya
Surakarta.
pemerintah
Wayang
Indonesia
dalam
puisi,
dalam
berbagau
tema
dan
atau kombinasiya; dan upacara adat.
melindungi seni budaya Indonesia salah satunya
Wayang
Orang
Sriwedari
Surakarta
dengan diundangkannya UU No. 28 Tahun 2014
merupakan salah satu kesenian budaya yang
Tentang Hak Cipta, di mana kesenian budaya
dilindungi oleh Pemerintah. Dalam hal ini,
menjadi salah satu yang dilindungi oleh rezim Hak
Pemerintah Surakarta memiliki peran yang besar
Cipta.
Surakarta
dalam melestarikan kesenian Wayang Orang
merupakan salah satu kesenian budaya berupa
Sriwedari. Sejarahnya, Wayang Orang Sriwedari
folklor atau dalam UU Nomor 28 Tahun 2014
pernah mengalami pasang dan surut dalam
disebut sebagai ekspresi budaya tradisional yang
menyelenggarakan pertunjukan bahkan pernah
dilindungi dan dimiliki oleh Negara sesuai dengan
hampir dilupakan oleh masyarakat. Namun, berkat
Pasal 38 UU Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak
kegigihan
Cipta. Pasal tersebut menjelaskan bahwa hak cipta
melestarikan kesenian tersebut, pada saat ini
atas ekspresi budaya tradisional dipegang oleh
kesenian Wayang Orang Sriwedari hidup kembali.
Wayang
Orang
Sriwedari
negara dan negara wajib menginventarisasi, menjaga
dan
memelihara
ekspresi
Pemerintah
Surakarta
dalam
Jurnal ini akan mengkaji permasalahan
budaya
mengenai
tradisional tersebut serta dalam penggunaannya
eksistensi
perlindungan
kesenian
Wayang Orang Sriwedari yang dikaji melalui 61
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
1. Periodisasi
perlindungan hukum Hak Cipta, serta peran dan Wayang
Orang
Sriwedari.
Wayang
Orang
Wayang
Orang
Sriwedari Surakarta
upaya pemerintah Surakarta dalam melestarikan kesenian
Eksistensi
Uraian
Periodisasi
permasalahan tersebut akan dikaji menggunakan
Eksistensi
Sriwedari Surakarta dapat dibagi sebagai berikut :
Teori Reward (Reward Theory) dan Teori Hukum
a. Di Bawah Keraton Kasunanan Surakarta
Utilitarian sebagai pisau analisis.
(1901-1946) Periodisasi
Metode Penelitian
eksistensi
Wayang
Orang
Sriwedari dimulai dari tahun 1901 yaitu tahun
Metode penelitian yang digunakan dalam
berdirinya taman hiburan Sriwedari atau Kebon
jurnal ini adalah metode pendekatan penelitian
Raja dan diakhiri pada tahun 1946 yaitu periode
yuridis empiris, yaitu penelitian yang bertujuan
akhir keberadan Wayang Orang Sriwedari di bawah
untuk memperoleh pengetahuan empiris dengan
penguasaan keraton karena hak-hak istimewa para
jalan terjun langsung ke lapangan mengenai segala
raja Surakarta di luar tembok istana secara resmi
sesuatu yang terkait dengan bagaimana upaya
dihapus oleh pemerintah pada tanggal 1 Juni 19464
perlindungan hukum Wayang Orang Sriwedari
Wayang Orang Sriwedari mulai mengadakan
dilihat dari aspek hukum hak cipta di Indonesia dan
pentas secara tetap di taman Sriwedari sejak tahun
bagaimana upaya pemerintah kota Surakarta untuk
1911.
melestarikan Wayang Orang Sriwedari. Selain itu,
dinamakan Persatuan Wayang Wong Sriwedari.
5
Pada waktu itu grup wayang orang
penelitian ini menggunakan spesifikasi penelitian
Dari segi tata pentas, awalnya Wayang Orang
deskriptif analitis, dengan menggunakan jenis data
Sriwedari diadakan di panggung terbuka dengan
primer dan data sekunder, metode pengumpulan
penonton berdiri di segala penjuru panggung
data
studi
dengan membayar tiket masuk ke dalam Taman
kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan
Sriwedari, kemudian berkembang dengan dibangun
adalah dengan memaparkan untuk kemudian
panggung prosenium secara permanen. Bentuk
disajikan secara kualitatif dalam bentuk jurnal
panggung
ilmiah. Sistematika penulisan jurnal ini adalah
transformasi dan adaptasi tata teknik pentas model
pendahuluan, metode penelitian, pembahasan,
Eropa.
melalui
teknik
wawancara
dan
saran dan simpulan serta daftar pustaka.
prosenium
merupakan
bentuk
Perkembangan Wayang Orang Sriwedari pada periode ini sangat bergantung dengan situasi
Pembahasan 4
A. Eksistensi dan Perlindungan Hukum Wayang
M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991), hlm. 335. 5 S. Haryanto, Pratiwimba Adhiluhung Sejarah dan Perkembangan Wayang, (Jakarta: Jambatan, 1988), hlm. 86.
Orang Sriwedari Surakarta Dalam Hukum Hak Cipta 62
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
ekonomi dan politik saat itu mengingat Indonesia
ekonomi dan politik negara
sedang melawan penjajah. Konflik bersenjata pada
perubahaan keadaan politik dari Orde Lama
saat
pertunjukan
menjadi Orde Baru. Saat itu, Wayang Orang
Wayang Orang Sriwedari. pertunjukan Wayang
Sriwedari mengalami kemunduran akibat dari
Orang Sriwedari diizinkan sampai pukul 23.00 dan
gagalnya regenerasi pemain dan perkembangan
disertai sensor skenario serta sinopsis dari
teknologi dan ilmu pengetahuan yang tidak
pemerintah kolonial Jepang.
memberi manfaat pada seni pertunjukan tradisional.
perang
berpengaruh
pada
b. Di Bawah Dinas Pendapatan Daerah
seperti inflasi,
c. Di Bawah Dinas Pariwisata Kotamadya
Kotamadya Surakarta (1946-1980)
Surakarta (1980-1991)
Adanya perubahan sistem pemerintahan dari
Pada periode ini, Wayang Orang Sriwedari
penguasaan keraton ke penguasaan negara
dikelola oleh Seksi Objek Wisata dan Pramuwisata
Indoneia
terhadap
Khusus. Tanggung jawab Dinas Pariwisata meliputi
keberadaan Wayang Orang Sriwedari dan para
dukungan dana pembiayaan produksi, gaji seluruh
anak wayang atau pemain wayang orang. Pada
pemain dan staf wayang orang dan biaya
periode ini, status abdi dalem sebagai pegawai
pemeliharaan gedung beserta seluruh fasilitasnya.
keraton
membawa
dialihfungsikan
konsekuensi
ke
status
pegawai
Peningkatan seni Wayang Orang Sriwedari
pemerintah Republik Indonesia. Secara tidak
dilakukan melalui kerjasama dengan sekolah-
langsung pemain Wayang Orang Sriwedari memiliki
sekolah seni di Surakarta dan Yogyakarta.
dualisme keanggotaan dalam status kepegawaian.
Peningkatan kesejahteraan ekonomi pemain juga
Hasil penjualan tiket pertunjukan merupakan
dilakukan untuk peningkatan mutu pemain melalui
pemasukan bagi keuangan daerah, sedangkan
pemberian
dana
insentif
Presiden
dan
pemain Wayang Orang menerima gaji sesuai
pengangkatan pemain Wayang Orang Sriwedari
dengan ketentuan yang berlaku, selain itu
sebagai Pegawai Negeri Sipil pada tahun 1986.
pertunjukan Wayang Orang Sriwedari mendapat
Pada periode ini Wayang Orang Sriwedari
subisdi dari pemerintah sehingga Wayang Orang
mengalami kemunduran dengan ditandai adanya
Sriwedari bersifat semi komersial.
krisis penonton, hal ini disebabkan dari mutu
Sebagai suatu organisasi sosial, Wayang
sarana dan prasarana Wayang Orang Sriwedari
Orang Sriwedari dalam perjalanannya mengalami
yang kurang baik dan tata cara publikasi yang
problematika dari waktu ke waktu. Dimensi politik,
kurang inovatif untuk menarik penonton.
ekonomi,
sosial
dan
psiko-kultural
dapat
Grafik jumlah penonton Wayang Orang
berpengaruh terhadap keberadaan Wayang Orang
Sriwedari pada tahun 1980 hingga 1991 mengalami
Sriwedari. Periode ini Wayang Orang Sriwedari
pasang surut, hal tersebut jelas berpengaruh pada
mengalami pasang surut akibat dari keadaan
pemasukan daerah dari penjualan tiket, bahkan 63
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
dapat dikatakan bahwa pemerintah mengalami
modern mengikuti pola kebutuhan masyarakat
defisit keuangan untuk pembiayaaan Wayang
tanpa keluar dari pakem-pakem yang ada.
orang Sriwedari. Dengan demikian jelas bahwa
Perubahan dilakukan pada pertunjukan Wayang
pertunjukan Wayang Orang Sriwedari tidak lagi
Orang Sriwedari dalam kaitannya dengan konsep
bersifat komersial tetapi sistem pengelolaan
garap pertunjukan, unsur-unsur wayang orang,
Wayang
bersifat
garap gerak tari Wayang Orang Sriwedari, garap
pemeliharaan dan pelestarian bentuk kesenian
rias dan busana, serta karawitan iringan Wayang
tradisional.
Orang Sriwedari.
Orang
Sriwedari
lebih
d. Pasca Bantuan Dana Pemerintah Jepang
Wayang Orang Sriwedari mulai mengubah
(1994-2004)
konsep pertunjukannya seperti durasi waktu
Periode ini, semakin banyak hiburan yang
pertunjukan menjadi 2-3 jam dan melahirkan lakon-
masuk ke Indonesia akibat dari perkembanga
lakon baru yang lebih menarik tanpa merubah
teknologi seperti teknologi rekaman dan acara
pakem-pakem yang ada untuk menarik minat
televisi yang semakin beragam. Pada awal tahun
penonton dan disesuaikan dengan perkembangan
1994 pemerintah Jepang memberi bantuan dana
zaman atau kebutuhan penonton saat itu.
peningkatan
sarana
dan
prasarana
gedung
e. Di
Bawah
Dinas
Kebudayaan
dan
pertunjukan sebesar satu milyar rupiah melalui
Pariwisata Kota Surakarta (2004-2015)
Kedutaan Besar Jepang sebagai upaya untuk
Pemerintah Kota Surakarta sebagai pengelola
menarik minat penonton. Peningkatan sarana dan
melakukan berbagai cara untuk mempertahankan
prasarana dilakukan dengan merehabilitasi gedung,
eksistensi Wayang Orang Sriwedari Surakarta
fasilitas tata cahaya, tata suara dan dilengkapi
diantaranya mengangkat para pemain wayang
dengan penyejuk ruangan. Peresmian gedung
menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta
dilakukan pada tanggal 24 Desember 1994 yang
melakukan regenerasi pemain dengan membuka
ditandatangani oleh Taizo Watanabe selaku Duta
lowongan kerja sebagai pemain wayang dengan
Besar Jepang dan R. Hartomo selaku Walikota
status Tenaga Kerja Kontrak. Jumlah total pemain
Surakarta atas nama pemerintah Indonesia.6
Wayang Orang Sriwedari Surakarta saat ini adalah
Pada tahun 1998 terjadi Gerakan Reformasi
68 (enam puluh delapan) orang, 34 (tiga puluh
yang dilakukan oleh mahasiswa. Gerakan reformasi
empat) orang diantaranya adalah berstatus sebagai
secara tidak langsung juga mengubah pola pikir
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 34 (tiga puluh
pemain Wayang Orang Sriwedari untuk mengemas
empat) orang lainnya berstatus sebagai Tenaga
pertunjukan Wayang Orang Sriwedari menjadi lebih
Kerja Kontrak.7 7
6
Data absensi pemain Wayang Orang Sriwedari Surakarta
Ibid., hlm. 227.
64
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Pemerintah Kota Surakarta di bawah Dinas
terpuruk dan kehilangan minat penonton. Wayang
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta juga
Orang Sriwedari Surakarta tampil pada hari Senin
memberikan dukungan dana melalui pemberian
hingga Sabtu pada pukul 20.00 – 22.30. Tiket untuk
dan pemeliharaan fasilitas gedung pertunjukan,
sekali pertunjukan adalah Rp. 3000,- per-orang.
busana pentas dan tata rias, serta melakukan 2. Perlindungan
renovasi gedung untuk pemeliharaan. Biaya
Wayang
Orang
Sriwedari Surakarta Dalam Hukum Hak Cipta
pemeliharaan dan gaji para pemain Wayang Orang Sriwedari Surakarta berasal dari APBD Kota
Wayang
Surakarta. Strategi
Hukum
Orang
Sriwedari
Surakarta
merupakan salah satu bentuk kesenian budaya di lain
yang
dilakukan
untuk
Surakarta berupa pertunjukan tari dan drama yang
eksistensi
Wayang
Orang
dimainkan oleh sekumpulan orang yang merupakan
Sriwedari Surakarta adalah dengan melakukan
personifikasi dari wayang kulit purwa. Wayang
inovasi dan kreatifitas yang berasal dari improvisasi
Orang Sriwedari Surakarta digolongkan sebagai
para pemain wayang. Inovasi juga dilakukan
folklor atau ekspresi budaya tradisional9 yang harus
dengan pembuatan naskah drama wayang orang
dilindungi.
mempertahankan
yang mengambil ide dari perkembangan zaman
Pertunjukan
Wayang
Orang
Sriwedari
saat ini sehingga melahirkan lakon-lakon baru,
Surakarta dapat dimasukkan sebagai ekspresi
cerita atau lakon tersebut sering disebut sebagai
budaya tradisional kelompok seni dan sastra
lakon carangan, yaitu lakon karangan baru yang
karena berupa sebuah pertunjukan drama, tari dan
dikaitkan dengan lakon pakem yaitu cerita
naskah drama diambil dari cerita dalam epos
Mahabarata dan Ramayana. 8 Cerita atau lakon-
Mahabarata atau Ramayana, selain itu Wayang
lakon baru tersebut diharapkan dapat menarik
Orang Sriwedari Surakarta merupakan budaya
minat penonton.
kesenian yang turun temurun, bersifat holistik yang
Pada saat ini, berdasarkan jumlah penonton
tidak dapat dipisahkan dari masyarakat yang
Wayang Orang Sriwedari Surakarta saat ini sudah
membangunnya serta merupakan jalan hidup (way
mendapatkan eksistensinya kembali, walaupun
of life) yang digunakan oleh komunitas masyarakat
dahulu penonton sangat banyak dan menjadi
yang penuh dengan nilai kehidupan.
primadona, namun setidaknya saat ini telah
Wayang Orang Sriwdari Surakarta dilindungi
mendapatkan pencapaiannya kembali setelah
oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
8
9
B. Waluyo, Analisis Penyebab Kemunduran Wayang Orang Sriwedari, etd.repository.ugm.ac.id/.../S1-2014301690-Introduction, diakses pada tanggal 15 Oktober 2015 pada pukul 15.45 WIB
Ekspresi budaya tradisional merupakan seni atau kebudayaan masyarakat yang telah turun-temurun dan umumnya tidak diketahui siapa penciptanya, kebudayaan itu baik berupa sebuah seni, sastra atau ilmu pengetahuan.
65
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Tentang Hak Cipta. Pasal tersebut mengatur bahwa
diadaptasi sesuai dengan kehidupan masyarakat
ekspresi budaya tradisional, dilindungi dan dimiliki
Jawa. Pengadaptasian cerita juga dilakukan
oleh
wajib
dengan membuat cerita atau lakon-lakon baru yang
memelihara
berbeda dari cerita Ramayana atau Mahabarata.
ekspresi budaya tradisional tersebut serta dalam
Naskah cerita atau lakon-lakon baru yang sering
penggunaannya harus memperhatikan nilai-nilai
disebut dengan lakon carangan inilah yang dapat
yang hidup dalam masyarakat pengembannya.
dilindungi oleh Hak Cipta karena naskah cerita
Penjelasan Pasal 38 Ayat 1 UU Nomor 28 Tahun
tersebut murni dibuat oleh sutradara dengan
2014, yaitu mencakup salah satu atau kombinasi
mengambil ide cerita dari perkembangan kehidupan
bentuk ekspresi sebagai berikut : verbal tekstual,
masyarakat jawa saat ini baik berhubungan dengan
baik lisan maupun tulisan, yang berbentuk prosa
kehidupan sosial maupun politik.
maupun
b. Musik
Negara,
menginventarisasi,
puisi,
selain
itu
menjaga
dalam
negara dan
berbagai
tema
dan
kandungan isi pesan, yang dapat berupa karya
Musik dalam pertunjukan Wayang Orang
sastra ataupun narasi informatif; musik, mencakup
Sriwedari Surakarta adalah berupa gendhing yaitu
antara lain, vokal, instrumental, atau kombinasinya;
kerangka lagu atau kesatuan tangga nada yang
gerak, mencakup antara lain, tarian; teater,
membentuk alunan nada dengan menggunakan
mencakup antara lain, pertunjukan wayang dan
alat musik tradisional gamelan. Bentuk gendhing
sandiwara rakyat; seni rupa, baik dalam bentuk dua
yang digunakan dalam wayang orang disusun
dimensi maupun tiga dimensi yang terbuat dari
dalam struktur pathet yang macamnya meliputi
berbagai macam bahan seperti kulit, kayu, bambu,
bentuk gendhing lancaran, sampak, srepegan,
logam, batu, keramik, kertas, tekstil dan lain-lain
ayak-ayakan, kemuda, ketawang, ladrang dan
atau kombinasiya; dan; upacara adat.”
bentuk merong ketuk loro kerep yang divariasi
Berdasarkan uraian Penjelasan Pasal 38 Ayat
dengan suara vokal yang berupa tembang. Setiap
1 UU No. 28 Tahun 2014 di atas, maka dalam
gendhing menggambarkan situasi yang berbeda-
Wayang Orang Sriwedari Surakarta yang dapat
beda seperti situasi bahagia, sedih atau dalam
dilindungi oleh hukum hak cipta, yaitu pada bagian:
situasi
agung.
Gendhing-gendhing
tersebut
a. Verbal tekstual (lisan dan tulisan)
merupakan kerangka lagu dan yang membuat lagu
Unsur folklor lisan atau tulisan dalam Wayang
adalah sindenan, gerongan dengan menggunakan
Orang Sriwedari Surakarta yang dapat dilindungi
alat musik seperti rebah, gender atau gambang.
oleh Hak Cipta adalah cerita Mahabarata dan
c. Gerak (tarian)
Ramayana, walaupun kedua cerita tersebut berasal
Gerak tarian atau tari memiliki definisi sebagai
dari India, namun cerita yang berkembang di Jawa
gerak yang indahyang disusun dengan baik untuk
adalah cerita yang telah ditransformasikan dan
menciptakan harmonisasi dan keselarasan irama, 66
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
dilakukan
dengan
penjiwaan
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
makna
yang
cerita-cerita yang dibawakan serta tata busana dan
terkandung dalam tarian. 10 Unsur tari yang ada
tata rias.
dalam pertunjukan Wayang Orang Sriwedari
Bentuk perkembangan wayang orang yang
Surakarta adalah berasal dari tarian istana
tadinya murni sebagai pertunjukan keraton menjadi
Mangkunegaran
mengalami
pertunjukan komersial di luar keraton mengalami
penyederhanaan motif gerak, namun dalam
transformasi yang disesuaikan dengan selera dan
pelaksanaan gerak tarian yang ada dalam Wayang
kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah
Orang Sriwedari Surakarta harus tetap mengikuti
bentuk tata teknik pentas menggunakan model
aturan atau norma yang disebut sebagai patrap
panggung prosenium.
beksa dan hastha sawanda. Gerak tari tersebut
prosenium merupakan bentuk panggung Eropa
menggunakan gerak tari tipe Surakarta yang
yang
memilki perwatakan tari yang sedikit berbeda
Indonesia.
yang
telah
dengan gerak tari Yogyakarta.
ditransformasi
11
dan
Bentuk panggung diadaptasikan
di
Hingga saat ini, Wayang Orang Sriwedari
Unsur-unsur gerak tari dalam Wayang Orang
Surakarta telah menciptakan ratusan lakon yang
Sriwedari Surakarta yang dapat dilindungi Hak
telah dimainkan diantaranya adalah Parta Krama,
Cipta adalah gerak atau tarian gaya Surakarta yang
Petruk Dadi Ratu, Kangsa Adu Jago, Kikis
digunakan
Sriwedari
Tunggarana, Wahyu Cakraningrat, Anoman Duta,
Surakarta, seperti merak ngigel, sata ngetap swiwi,
Rama Tambak dan sebagainya. Lakon-lakon yang
kukila tumilang, branjangan ngumbara, mundhing
dibawakan secara garis besar dapat dibedakan
mangundha, wreksa sol, anggiri gora, pucang
dalam kategori cerita pakem, cerita carangan dan
kanginan, sikatan met boga, ngangrang bineda.
cerita sempalan.12
dalam
Wayang
Orang
d. Teater (pertunjukan wayang dan sandiwara
Tata
rakyat) Wayang
busana
yang
digunakan
dalam
pertunjukan Wayang Orang Sriwedari Surakarta Orang
Sriwedari
Surakarta
merupakan tata busana sebagai personifikasi dari
merupakan sebuah pertunjukan teater yang berisi
penggambaran tokoh yang ada dalam wayang kulit.
sandiwara dan tarian yang penuh dengan nilai-nilai
Tata busana didukung dengan tata rias untuk
budaya tradisional. Unsur-unsur yang mendukung
memperkuat gambaran tokoh yang dimainkan. Tata
keberhasilan pementasan Wayang Orang Sriwedari
rias wayang orang dikategorikan sebagai tata rias
diantaranya adalah berkaitan dengan bentuk
karakter, tata rias tersebut disesuaikan dengan
panggung, durasi lamanya pertunjukan, lakon dan 10
11
Artikel oleh R. Tria, Kajian Teori Ketrampilan Menari diambil melalui http://eprints.uny.ac.id/9523/3/bab%20208209241004.pdf pada 3 Januari 2016 pukul 11.33.
Hersapandi, op.cit., hlm. 8 dan 90. Agus Prasetyo, Koordinator serta pemain Wayang Orang Sriwedari Surakarta, wawancara, (Surakarta: 1 Desember 2015) 12
67
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
karakterisasi tokoh yang dibawakan yang mengacu
Kota Surakarta memliki kebebasan untuk
pada karakterisasi wayang kulit.
menjalankan otonomi seluas-luasnya, termasuk
Berdasarkan uraian di atas mengenai unsur-
untuk mengelola, mengatur dan mengurus sumber
unsur dalam pertunjukan sandiwara Wayang Orang
daya alam, sumber daya manusia dan potensi-
Sriwedari Surakarta yang dapat dilindungi oleh Hak
potensi yang ada dalam wilayah Kota Surakarta,
Cipta sesuai dengan ketentuan yang ada dalam UU
kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-
No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta adalah
undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah
lakon-lakon baru yang berasal dari cerita yang
Pusat sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (5)
diambil dari ide kehidupan masyarakat Jawa saat
UUD NRI 1945. Pemerintah Kota Surakarta
ini, serta busana atau tata rias yang dipakai untuk
berperan untuk melestarikan dan melindungi
menunjang pertunjukan wayang. Busana dan tata
Wayang
rias tersebut menggambarkan sifat atau karakter
Pemerintah Kota Surakarta mendapat kewenangan
lakon yang diperankan.
atas kebudayaan dan pariwisata yang tercantum
Orang
Sriwedari
Surakarta,
maka
dalam Pasal 12 ayat (2) huruf p dan Pasal 12 ayat B. Peran dan Upaya Pemerintah Kota Surakarta
(3) huruf b UU No. 23 Tahun 2014 Tentang
Dalam Melestarikan dan Melindungi Wayang
Pemerintahan
Orang Sriwedari Surakrta
Kabupaten
1. Peran Pemerintah Kota Surakarta dalam
Daerah.
atau
Kota
Peran dalam
Pemerintah sub
urusan
kebudayaan adalah sebagai berikut :14
Melestarikan dan Melindungi Wayang Orang
a. Pengelolaan kebudayaan yang masyarakat
Sriwedari Surakarta
pelakunya dalam daerah kabupaten/kota.
Peran pemerintah Kota Surakarta dalam
b. Pelestarian
tradisi
yang
masyarakat
melestarikan dan melindungi Wayang Orang
penganutnya dalam daerah kabupaten/kota.
Sriwedari Surakarta dapat diuraikan berdasarkan
c. Pembinaan lembaga adat yang penganutnya
kewenangan, tugas dan kewajiban Kota Surakarta
dalam daerah kabupaten/kota.
sebagai pemerintahan daerah yang bersifat otonom
Selanjutnya
atau daerah otonom.13
peran
Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam sub urusan kesenian tradisional adalah melakukan pembinaan yang masyarakat
13
pelakunya
dalam
daerah
kabupaten/kota.15
Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pasal 1 Angka 12 UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
14
lihat seterusnya pada Lampiran UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. 15 ibid.
68
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Peran Pemerintah Kabupaten/Kota dalam sub
berperan sebagai pembuat kebijakan dalam kaitan
urusan destinasi pariwisata adalah sebagai berikut
untuk melindungi kesenian dan kebudayaan yang
:16
ada di Pemerintahan Kota Surakarta, khususnya
a. Pengelolaan daya tarik wisata kabupaten/kota.
Wayang Orang Sriwedari Surakarta.
b. Pengelolaan
2. Upaya Pemerintah Kota Surakarta dalam
kawasan
strategis
pariwisata
Melestarikan dan Melindungi Wayang Orang
kabupaten/kota. c. Pengelolaan
destinasi
Sriwedari Surakarta
pariwisata
kabupaten/kota.
Pemerintah Kota Surakarta fokus dalam upaya
d. Penetapan tanda daftar usaha pariwisata
untuk melestarikan Wayang Orang Sriwedari
kabupaten/kota.
Surakarta, hal tersebut dapat dilihat dari upaya-
Selain itu, peran Pemerintah Kabupaten/Kota
upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota
dalam sub urusan pengembangan ekonomi kreatif
Surakarta
yaitu
membuat
melalui pemanfaatan dan perlindungan Hak
mengangkat pemain Wayang Orang Sriwedari
Kekayaan Intelektual adalah penyediaan prasarana
Surakarta menjadi Pegawai Negeri Sipil, hal
(zona kreatif/ruang kreatif/kota kreatif) sebagai
tersebut dilakukan sejak tahun 1986.18 Saat ini dari
ruang berekspresi, berpromosi dan berinteraksi
keseluruhan
bagi insan kreatif di daerah Kabupaten atau kota.
Sriwedari Surakarta, 34 (tiga puluh empat) orang
jumlah
pemain
kebijakan
Wayang
untuk
Orang
Terakhir adalah peran Pemerintah Surakarta
diantaranya telah berstatus sebagai Pegawai
dalam sub urusan pengembangan sumber daya
Negeri Sipil (PNS) Surakarta di bawah Dinas
pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu dengan
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.19
pelaksanaan peningkatan kapasitas sumber daya
Zaman modern saat ini, tantangan berat yag
manusia pariwisata dan ekonomi kreatif tingkat
dihadapi adalah regenarasi pemain Wayang Orang
dasar.17
Sriwedari
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa peran
Pemerintah
Kota
Surakarta
Surakarta.
Upaya
yang
dilakukan
Pemerintah Kota Surakarta dalam kaitannya
dalam
dengan
regenerasi
pemain
adalah
dengan
melestarikan dan melindungi Wayang Orang
membuka rekruitmen pemain-pemain baru Wayang
Sriwedari Surakarta adalah sebagai pengelola,
Orang Sriwedari Surakarta. Rekruitmen tersebut
subyek yang bertanggungjawab dalam pelestarian,
bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Daerah
subyek yang bertanggungjawab dalam pemasaran
Kota Surakarta untuk mencari pemain-pemain baru
pariwisata, penyedia sarana dan prasarana dan
Wayang Orang Sriwedari Surakarta dengan status
subyek yang melakukan pembinaan dan juga 18
Hersapandi, op.cit., hlm. 122. Data Absensi Pemain Wayang Orang Sriwedari Surakarta
16
19
Ibid. 17 Ibid.
69
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
sebagai Tenaga Kerja Kontrak dengan gaji sesuai
masih tetap melakukan pertunjukan setiap hari dan
dengan Upah Minimum Regional (UMR) Kota
menampilkan pertunjukan dengan lebih baik.
Surakarta. Saat ini terdapat 34 pemain Wayang
Perlindungan hukum hak cipta dapat diberikan
Orang Sriwedari Surakarta yang berstatus sebagai
kepada
Wayang
Orang
Sriwedari
selama
Tenaga Kerja Kontrak.20
pertunjukan seni budaya tersebut masih eksis dan
Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta untuk
memiliki fungsi tertentu di dalam masyarakat.
mengangkat pemain Wayang Orang Sriwedari
Wayang Orang Sriwedari dapat mempertahankan
Surakarta menjadi Pegawai Negri Sipil dan Tenaga
eksistensinya hingga saat ini bahkan menjadi salah
Kerja Kontrak dengan tujuan untuk membantu
satu ikon wisata budaya di kota Surakarta, maka
kesejahteraan ekonomi para pemain Wayang
Wayang
Orang Sriwedari Surakarta sekaligus melestarikan
mendapatkan perlindungan hukum Hak Cipta.
dan menjaga eksistensi Wayang Orang Sriwedari
Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Unsur-unsur dari pertunjukan Wayang Orang Sriwedari Surakarta
mengikutsertakan Wayang Orang Sriwedari dalam
yang dapat dilindungi oleh Hak Cipta adalah
berbagai kegiatan atau acara di Kota Surakarta dan
sebagai berikut :
menjadikan Wayang Orang Sriwedari Surakarta
1) Folklor lisan atau tulisan, berupa cerita pakem
kelompok
satunya
layak
dengan
sebagai
salah
Surakarta
adalah sesuai dengan Pasal 38 Ayat 1 UU No. 28
Upaya lain yang dilakukan Pemerintah Kota adalah
Sriwedari
Perlindungan Hak Cipta yang diberikan
Surakarta di tengah zaman modern saat ini. Surakarta
Orang
kesenian
yang
struktur
Mahabarata dan Ramayana, serta cerita
organisasinya berada di bawah Dinas Kebudayaan
carangan
yang
dibuat
dan Pariwisata Kota Surakarta.
perkembangan zaman saat ini.
sesuai
dengan
2) Musik, berupa aransemen lagu berupa gendhing Simpulan dan Saran
yang dimainkan dengan alat musik tradisional
Simpulan
gamelan.
A. Eksistensi dan Perlindungan Wayang Orang
3) Gerak atau tarian, berupa keseluruhan gerak
Sriwedari Surakarta
yang masuk dalam tari tradisional bentuk
Eksistensi Wayang Orang Sriwedari Surakarta
Surakarta.
dapat dilihat dari perkembangan dan eksistensi
4) Teater, pertunjukan atau sandiwara, berupa
Wayang Orang Sriwedari Surakarta di tengah
lahirnya lakon-lakon baru, tata busana dan tata
masyarakat.. Eksistensi tersebut dapat dilihat
rias yang keseluruhannya mendukung jalannya
hingga saat ini Wayang Orang Sriwedari Surakarta
pentas pertunjakan Wayang orang Sriwedari Surakarta.
20
Ibid.
70
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
B. Peran dan Upaya Pemerintah Surakarta
Pemerintah
Kota
Surakarta
hendaknya
dalam melestarikan dan melindungi Wayang
segera melakukan inventarisasi budaya-budaya di
orang Sriwedari Surakarta
Kota Surakarta yang dapat masuk dalam katagori
Peran Pemerintah kota Surakarta dalam hal ini
folklor atau ekspresi budaya tradisional sesuai
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta
dengan UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta,
dalam melestarikan dan melindungi Wayang Orang
sehingga budaya-budaya tersebut tercatat sebagai
Sriwedari Surakarta adalah sebagai pengelola,
budaya daerah yang telah dilindungi oleh Hak
pihak yang mempromosikan
Wayang orang
Cipta. Hal tersebut untuk menghindari hal-hal buruk
Sriwedari Surakarta, pihak yang memberikan
seperti misal negara lain mengklaim budaya
fasilitas, pembina dan pembuat kebijakan.
tersebut sebagai budaya negaranya.
Upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Surakarta dalam melestarikan dan melindungi
Daftar Pustaka
Wayang
B. Waluyo, Analisis Penyebab Kemunduran
Orang
Sriwedari
Surakarta
adalah
mengangkat pemain Wayang Orang Sriwedari
Wayang
Surakarta sebagai Pegawai Negeri Sipil, regenerasi
etd.repository.ugm.ac.id/.../S1-2014-301690-
pemain Wayang orang Sriwedari Surakarta,
Introduction,
mengikutsertakan
Oktober 2015 pada pukul 15.45 WIB
Wayang
orang
Sriwedari
Orang
Sriwedari,
diakses pada tanggal 15
Surakarta dalam berbagai acara di Surakarta,
Hersapandi, Wayang Wong Sriwedari: Dari Seni
menjadikan Wayang Orang Sriwedari Surakarta
Istana Menjadi Seni Komersial, (Yogyakarta:
sebagai
Yayasan Untuk Indonesia, 199).
kelompok
kesenian
yang
struktur
organisasinya berada di bawah Dinas Kebudayaan
M.C.
dan Pariwisata Kota Surakarta.
Ricklefs,
Sejarah
Indonesia
Modern,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991.
Saran
S. Haryanto, Pratiwimba Adhiluhung Sejarah dan Saran yang dapat disampaikan adalah
Perkembangan Wayang, (Jakarta: Jambatan,
Pemerintah Kota Surakarta hendaknya segera
1988.
membuat peraturan daerah Kota Surakarta yang
R. Tria, Kajian Teori Ketrampilan Menari diambil
mengatur mengenai perlindungan folklor yang
melalui
berupa intangible seperti salah satunya kesenian
http://eprints.uny.ac.id/9523/3/bab%202-
Wayang orang Sriwedari Surakarta, hal ini
08209241004.pdf pada 3 Januari 2016 pukul
dikarenakan folklor merupakan warisan budaya
11.33.
yang wajib untuk dilestarikan dan dilindungi keberadaannya. 71
Jurnal Law Reform Volume 12, Nomor 1, Tahun 2016
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Agus Prasetyo, Koordinator serta pemain Wayang Orang Sriwedari Surakarta, wawancara, (Surakarta: 1 Desember 2015) UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Data absensi pemain Wayang Orang Sriwedari Surakarta
72