EKOLOGI POLITIK Soeryo Adiwibowo Materi untuk Kelompok Belajar Ekologi Politik (Kejar Etik) Tatap Muka ke-2 2016
Tatap Muka ke-‐2 ì Two founda*onal explana*on of environmental
change
ì The cons*tu*on of Poli*cal Ecology ì Teori & Konsep Pen*ng terkait Ekologi Poli*k
Peletak Landasan Ekologi Poli0k: Kajian Ekologi Manusia Awal abad 20 – sebelum 1980an: Adaptasi sistem sosial budaya terhadap kondisi lingkungan alam sekitarnya, atau bagaimana suatu sistem kebudayaan terbentuk sebagai akibat berinteraksi dengan alam sekitar. Pendekatan & teori yang tumbuh: ì Determinisme lingkungan ì Posibilisme lingkungan (environmental possiblism) ì Ekologi budaya (Julian Steward) ì Pendekatan ekosistem (Roy Rappaport) ì Pendekatan sistem (Terry Rambo) ì Progressive contextualization (Andrew Vayda) ì Ethno Ecology (pasca 1990an).
Peletak Landasan Ekologi Poli0k: Kajian Ekologi Manusia 1960an – 1970an: ì Teori ekologi budaya, Julian Steward; ì Pendekatan ekosistem Roy A. Rapapport. Kritik:
kebudayaan, adaptasi dan pengelolaan sumber daya alam berada dalam “sistem tertutup”.
ì Teori-‐teori antropologi ekologi (ecological anthropology) ì Sosiologi Pedesaan
Era Ekologi Poli0k & Sosiologi Lingkungan ì Pertengahan 1980an: mencari jawaban yang lebih
mendalam apa sesungguhnya yang menjadi penyebab (driver) kerusakan sumberdaya alam dan pencemaran lingkungan, serta mencari cara pandang (paradigma) serta jawaban yang lebih tepat atas hal tersebut. Pendekatan dan teori-‐teori yang muncul antara lain: ì Ekologi poli*k (poli*cal ecology) ì Sosiologi lingkungan (environmental sociology) ì Ekologi sosial (social ecology) ì Modernisasi ekologi (ecological moderniza*on) ì Ekofeminisme (Ecofeminism)
Two Foundational Explanation for Environmental Degradation (Hannigan 2006)
1
Seeking explanation for environmental degradation & destruction a. The ecological explanation b. Political economic explanation
• Ekologi Poli*k • Sosiologi Lingkungan
2
Theories of Modernism & environmental improvement a. Risk society theory b. Ecological modernisation
Ecological Explana0on (Hannigan 2006)
§ Uraian sub-‐chapter Ecological Explana*on di dalam Hannigan
oleh antropolog dikenal sebagai teori ekologi antropologi (ecological anthropology), yang melipu*: teori cultural ecology Julian Steward, ecosystem approach Roy Rappaport, system approach Terry Rambo, dan POET model Duncan.
§ Kompleksitas hubungan manusia dan alam dideskripsikan
dalam Model POET yang banyak mengambil inspirasi dari cultural ecology: Popula*on, Organisa*on, Environment & Technology (O.D. Duncan 1961).
Political Economic Explanation: Treadmill of Production (Hannigan 2006)
§ Keterkaitan antara kapitalisme, negara, dan lingkungan
hidup: Alan Schnaiberg, The Environment: From Surplus to Scarcity (1980).
§ “Treadmill of produc*on”: ekonomi poli*k masalah
lingkungan hidup dan kebijakan dalam tatanan struktur masyarakat industri modern.
§ Karakter sistem ekonomi kapitalis*k: keuntungan terus dihasilkan dengan menciptakan permintaan konsumen untuk produk-‐produk baru, sehingga sampai pada satu **k -‐ daya dukung lingkungan terlampaui.
Treadmill of Production (Schnaiberg 1980) 1
2
6
1 2 3 4
3
5 4
Kerusakan lingkungan akibat pertumbuhan ekonomi Poli*si/birokrat terbitkan ijin baru untuk lokasi lain Tensi dialek*ka antara produksi & konservasi meningkat Negara berperan sbg fasilitator of capital accumula*on & eco-‐ nomic growth & enviromental regulator
5
Negara menjadi environmental managerialism
6
Negara dorong pertumbuhan ekonomi
Risk Society Thesis § Premise: pergeseran paradigma dikalangan masyarakat industri di Barat.
• •
Dari paradigma bagaimana kemakmuran didistribusikan di masyarakat yang secara sosial kesejahteraannya *dak tersebar merata, dan di saat yang sama meminimalkan dampak nega*f (kemiskinan, kelaparan); ke paradigma ‘masyarakat beresiko (risk society)’ dimana resiko dan bahaya (hazards) muncul sebagai bagian dari modernisasi.
§ Resiko tersebar lebih merata ke*mbang kemiskinan. “Hunger is hierarchical, smog is democra*c”.
§ ‘Wealth distribu*ng society’ & ‘risk distribu*ng society’
keduanya mengandung inequali*es dan saling tumpang *ndih di negara berkembang.
Risk Society Thesis §
§ §
Resiko tercemar B3 dan terpapar radiasi lebih dari sekedar soal ke*dak-‐beruntungan akibat efek dari industrialisasi dan kapitalisme. Resiko muncul sebagai akibat kegagalan kelembagaan sosial, terutama ilmu pengetahuan dalam mengontrol teknologi baru. Resiko tersebar menurut ruang dan waktu, melewa* batas-‐ batas geografi dan melintas antar generasi. Ledakan nuklir di Chernobyl dan industri B3 Union Carbide di India. Paradoks: Ilmu pengetahuan semakin diperlukan, tetapi juga semakin kurang cukup untuk mengungkapkan kebenaran secara sosial.
Risk Society Thesis § Rasionalitas ilmu pengetahuan (scien8fic ra8onality) yang mengungguli rasionalitas sosial (social ra8onality) yang berakar pada kri*k thd kemajuan; sekarang berubah.
§ Modernisasi reflek*f (reflec*ve modernisa*on) mendorong
warga kota terlepas dari struktur yang tradisional, masyarakat pra-‐modern, sifat-‐sifat semakin individual, krea*f dan aktualisasi diri.
§ Dalam tesis masyarakat beresiko, dimensi prescrip*ve dan deskrip*f saling terkait satu sama lain. Beck mendorong munculnya ‘ecologicaly ra*onal’ atau ‘ecologically enlighment’.
The Constitution of Political Ecology (Murphy A.B. 2005) ì 1990-‐2000an: Kajian ekologi poli*k (EP) meroket pesat
melintasi berbagai disiplin akademik.
ì Apa yang termasuk dan apa yang *dak termasuk dalam EP:
• •
Bagaimana kondisi ekologi lokal berpengaruh terhadap kehidupan poli*k (to iden8fy if there is a local ecology of poli8cal life). Ha*-‐ha* (abu-‐abu) Mengaplikasikan prinsip-‐prinsip ekologi ke poli*k (to apply the principles of ecology to poli8cs, either metaphorically or in the sense that ecology provides a founda8on of and restric8on on poli8cal possibili8es, even determines appropriate forms of poli8cs, Hayward 1994: 11)
The Constitution of Political Ecology (Murphy A.B. 2005) ì Apa yang termasuk dan apa yang *dak termasuk dalam
ekologi poli*k (EP):
•
•
EP: is*lah yang digunakan untuk menggambarkan aliran lingkungan (environmentalism) atau green movement, yakni suatu gerakan poli*k terhadap bencana nuklir, pencemaran industri, racun pes*sida yang dikombinasikan dengan ak*visme sosial dan poli*k. Dalam konteks ini EP merupakan “both a set of theore8cal proposi8ons and ideas on the one hand and on the other a social movement refered to as the ‘ecology movement’, or, the Green movement”. PE dalam konteks ini adalah liberal poli8cal movement yakni gerakan poli*k yang muncul sebagai reaksi terhadap industrialisasi dan modernitas.
The Constitution of Political Ecology (Murphy A.B. 2005) ì EP mulai dikembangkan awal 1980an oleh para geografer dan antropolog
dari Amerika, Inggris, dan Australia.
ì Sosiologi pedesaan, ekologi kebudayaan, dan antropologi ekologi adalah
‘nenek moyang’ EP. Peneli*an mereka di daerah pasca kolonial *ba pada kesimpulan serupa: adanya keterkaitan antara kemiskinan & degradasi lingkungan, menggugat teknologi negara maju, & kri*k terhadap pasar liberal.
ì Ini*al focus EP: how the poli8cs of access to and control over land and
resources were related to environmental change.
ì Main premises: ecological problems are the core of social and poli*cal
problems, not technical or managerial, and therefore demanded a theore*cal founda*on to analyze the complex social, economic, and poli*cal rela*ons in which environmental change is embedded.
The Constitution of Political Ecology (Murphy A.B. 2005) ì Harold Brookfield & Piers Blaikie put a name to this Poli*cal Ecology (PE)
field and defined as follows: PE combines the concerns of ecology and broadly defined poli*cal economy
ì Scholars have referred to PE as
• • •
A research agenda (Bryant 1992) An approach (Warren et al 2001; Zimmerer & Basset 2003) A perspec*ve (Rocheleau et al 1996)
ì PE type of approach and specializa*on:
• • • • • • •
Poststructuralist PE (Escobar 1996) Feminist PE (Rocheleau et al 1996) Third World PE (Bryant & Bailey 1997) An*essen*alist (Escobar 1999) Cri*cal PE (Forsyth 2003) First World (McCarthy 2002) Libera*on Ecology (Peet & Waks 1996)
The Constitution of Political Ecology: The Methodology (Murphy 2005; Rocheleau 2010) 1. No single methodology. Mul*ple methods, objec*ves, actors, &
2.
3.
4. 5.
audiences v Cri*cal explana*on v Prac*cal analysis & problem-‐solving v Tes*ng and framing policy Integra*on of social and biophysical analysis of power rela*ons and environment v Mixed methods v Integrated analysis Mul*scale analysis (analisis mul* jenjang) v Interna*onal, na*onal, regional, local, households v Policy, prac*ces, effects Empirical observa*on & data gathering at household & local level. Chain of explana*on combining structure and agency
ì Environmental Poli*cs vs Poli*cal Ecology (Poli*k
Lingkungan Hidup vs Ekologi Poli*k)
ì EP dipengaruhi oleh teori: ì Ekologi manusia khususnya Ekologi Kebudayaan
(Steward 1955) dan Teori Ekosistem Rapapport (1960) ì Hazard School (percep*on, adjustment, management of environmental hazards) ì Unequal power rela*ons conflict and cultural ‘moderniza*on’ under a global capitalist poli*cal economy
The Research Nieche of PE ì At the 2004 annual conference of the Associa*on of American
Geographers, a panel session was devoted to examina*on of the future and prospects of cultural and poli*cal ecology ì ì ì ì ì ì ì ì ì ì
access to resources; space and scale; Discourse; the rela*onships between empirical and theore*cal knowledge; problems associated with social-‐deconstruc*onist approaches; the need to integrate poli*cal ecology with ecological moderniza*on theory and environmental jus*ce; the rela*on between conserva*on prac*ce and neoliberalism; issues of security, violence and ethics; and ques*ons of ci*zenship forma*on.
Beberapa Teori & Konsep Penting Terkait EP ì Power (power rela*ons, bundle of power, power
analysis)
ì Access theory ì Type of property & property rights (common pool
property rights, common property regime, open access resource, tragedy of the commons).
Power
ì
Political versus Apolitical Ecologies (Paul Robbins 2012) ì
Kasus Taman Nasional Serenge*-‐ Mara, terletak di dua negara (Tanzania & Kenya) • Luas habitat dan populasi satwaliar di Kenya turun lebih banyak dibanding yang terdapat di Tanzania. Padahal curah hujan, populasi manusia, dan jumlah ternak yang dipelihara di dua wilayah tersebut *dak berbeda? • Apoli*cal & poli*cal ecology!
ì
Apoli*cal ecologies: ecoscarsity & ecological moderniza*on
Figure 1.1. Wildebeest crossing the Mara River in Kenya. The migra*on of wild animals across the region occurs amidst a fully humanized and highly poli*cal environment (Robbins 2012:12)
Kekuasaan (power) •
Jantung kajian ekologi poli*k terletak pada analisis kekuasaan. Ada berbagai dimensi kekuasaan Luke, Foucault, Escobar.
•
“The control that one party has over the environment of another party”
•
Krisis ekologi di negara berkembang banyak berpangkal dr unequal power rela*ons ajang ekologi poli*k negara berkembang (Bryant & Bailey 1997).
•
Pertanyaan kri*s untuk analisis kekuasaan dalam konteks relasi antara manusia – lingkungan (Bryant 1997) ì What are the various ways and forms in which one actor seeks to exert control over the environment of other actors? ì How do power rela*ons manifest themselves in terms of the physical environment? ì Why are weaker actors able to resists their more powerful counterparts?
Kekuasaan (Power) Khusus dunia ke*ga, ajang kajian ekologi poli*k – dgn berbagai ragam pendekatan – pada dasarnya mempertautkan ekonomi poli*k dan ekologi. Asumsi dasar: poli*k & lingkungan hidup pada aras manapun saling terkait satu sama lain. “All ecological project (and arguments) are simultaneuosly poli8cal-‐economic projects (and arguments) and vice versa. Ecological arguments are never socially neutral any more than socio-‐poli8cal arguments are ecologically neutral ” (Harvey, 1993) “Semua proyek-‐proyek ekologi (berikut argumentasinya) pada dasarnya secara simultan juga merupakan proyek ekonomi poli*k (& argumentasinya), demikian pula sebaliknya. Argumentasi ekologi *dak pernah lagi bebas dari nilai-‐nilai sosial, dibanding argumentasi ekonomi poli*k yang umumnya masih bebas ekologi”
Literatur tentang Power Tugas:
Buat makalah yang berupa review atas 4 literatur tentang Power berikut di bawah ini. 2. Makalah dapat disusun oleh 2 peserta. 1.
Literatur:
Bryant, R. L. 1998. Power, Knowledge and Political Ecology in the Third World: a Review. Progress in Physical Geography 22,1 (1998) pp. 79-‐94. Dean, M. 2013. Signature of Power. 2013. Sovereignty, Governmentality, and Biopolitics. Sage. LA. Dean, M. 2012. The signature of power, Journal of Political Power, 5:1, 101-‐117 Haugaard, M. 2003. Reflections on Seven Ways of Creating Power. European Journal of Social Theory 6(1): 87-‐113.
Akses
ì
Teori Akses Ribot, J.C., & Nancy L. Peluso. 2003. A Theory of Access. Rural Sociology 68(2), 2003, pp. 153–181
ì Akses menurut Ribot dan Peluso (2003):
• Kemampuan untuk memperoleh manfaat dari suatu
benda (the ability to derive benefit from things). • Akses dalam penger*an Peluso lebih ditekankan pada “sekumpulan kuasa” (a bundle of power) ì Akses menurut penger*an klasik ekonomi (Ostrom)
• Hak untuk memperoleh manfaat dari suatu benda (the right to benefit from things) • Akses dalam penger*an klasik ekonomi adalah “sekumpulan hak” (a bundle of rights).
Teori Akses ì Konsep akses Ribot dan Peluso (2003):
• Siapa yang memperoleh manfaat? • Apa proses yang ditempuh sehingga manfaat diperoleh? • Access retains an empirical ". . . focus on the issues of who does (and who does not) get to use what, in what ways, and when (that is, in what circumstances exercise)” • Sekumpulan kuasa/daya (power) yang melekat di dalam dan diaplikasikan melalui berbagai mekanisme, proses dan relasi sosial sehingga seseorang atau sekelompok orang mempunyai kemampuan untuk memperoleh manfaat dari sumberdaya.
Teori Akses ì Konsep akses Ribot dan Peluso (2003):
• Di dalam bundel dan jaring-‐jaring kuasa/daya ini (bundle
and web of powers) terkandung aspek material, budaya dan ekonomi poli*k dari kekuasaan yang menjadi pembentuk konfigurasi akses terhadap sumberdaya alam.
• Dalam relasinya dengan sumberdaya alam, lembaga dan para anggotanya acapkali berada dalam posisi yang berbeda-‐beda menurut ruang dan waktu (historis).
• Bundle & web of powers cenderung berubah-‐ubah
dinamis seiring berjalannya waktu dan berakibat berubahnya pula konfigurasi akses ke sumberdaya.
Teori Akses – Analisis Akses
•
Analisis akses difokuskan pada isu-‐isu tentang siapa yang mendapat (dan siapa yang *dak mendapat) apa, bagaimana caranya, dan kapan memperolehnya (yakni pada kondisi apa).
•
Analisis akses membantu memahami mengapa beberapa orang atau ins*tusi dapat meme*k manfaat dari sumber daya, terlepas apakah mereka mempunyai hak atas sumber daya tersebut atau *dak.
Teori Akses - Analisis Akses 1) Mengidentifikasi dan memetakan aliran manfaat suatu kepentingan; 2) Mengidentifikasi mekanisme bagaimana aktor yang berbeda memperoleh, mengendalikan, dan mengatur aliran dan distribusi manfaat; 3) Melakukan analisis relasi kuasa yang melatari berlangsungnya mekanisme akses untuk memperoleh manfaat.
Teori Akses - Mekanisme Akses 1) Akses berbasis hak (sanksi ditegakan oleh hukum, norma, konvensi) ì Akses legal ì Akses ilegal 2) Mekanisme struktural dan relasional dari akses Kemampuan meme*k manfaat dari sumberdaya dimediasi oleh teknologi, modal, pasar, otoritas, iden*tas sosial, dan relasi sosial; yang kemudian membentuk dan memperngaruhi akses.
Power, Access & Property ¡ Unsur-‐unsur Kekuasaan: Di dalam kekuasaan (power) terkandung unsur-‐unsur material, budaya, dan ekonomi-‐poli*k yang seluruhnya terhimpun dalam ‘bundel’ (bundle of powers) dan ‘jaring-‐jaring kuasa’ (web of powers). ¡ Bagaimana kekuasaan dikelola: Kekuasaan itu dikelola dan terdapat di dalam mekanisme, proses, dan relasi sosial yang selanjutnya mempengaruhi kemampuan orang atau ins*tusi untuk mengakses dan meme*k manfaat dari sumber daya
Akses senan*asa berubah tergantung pada: • Posisi & kuasa individu atau grup dalam berbagai relasi sosial. • Kondis ekonomi poli*k
Analisis akses adalah proses mengiden*fikasi & memetakan mekanisme akses melalui penelaahan atas bagaimana akses diperoleh, dipelihara, & dikendalikan.
Properti & Akses
Literatur tentang Access Tugas:
Buat makalah yang berupa review atas 4 literatur tentang Power berikut di bawah ini. 2. Makalah dapat disusun oleh 2 peserta. 1.
Literatur:
Bryant, R. L. 1998. Power, Knowledge and Political Ecology in the Third World: a Review. Progress in Physical Geography 22,1 (1998) pp. 79-‐94. Peluso, N. L. 2003. A theory of access. Rural Sociology -‐ June 30, 2003.
ì Mencari sebab-‐sebab utama perubahan
lingkungan hidup atau degradasi sumberdaya alam
ì Faktor demografi? Kemiskinan? Pendidikan?
Terima kasih