EKOFISIOLOGI KELAPA SAWIT
Oleh Sudirman Yahya Suwarto Dosen Fakultas Pertanian IPB Bahan Kuliah
PENGERTIAN EKOFISIOLOGI BOTANI GEOGRAFI
CUACA DAN IKLIM
PENDAHULUAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq). Ekofisiologi Kelapa Sawit: Ilmu terapan yang membahas pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit melalui proses fisiologi
BOTANI - Tanaman Berasal dari Afrika - Elaeis guineensis Jacq. - Fam : Arecaceae, suku pinang-pingan (dulu disebut Palmae) Kerabat Terdekat : K. S. Amerika : Corozo oleifera (HBK) atau : Elaeis melanococca Gaertn Wessels Baer (1965) : Elaeis oleifera Bisa disilangkan dgn E. guineensis
E. melanococca
C. oleifera
E. guineensis
E. oleifera
BATANG Batang bulat panjang tidak bercabang ø : 25 – 75 cm , terus bertambah tinggi selama tanaman hidup Di Kebun Raya Bogor 140 tahun Tetapi untuk perkebunan : umur ekonomis 25 – 35 tahun, dengan tinggi 10 – 11 m
AKAR Sistem perakaran serabut : tanaman dewasa 8000 – 10.000 akar serabut primer, ø 4 – 10 mm. Tumbuh dari bongkol/pangkal batang dekat permukaan tanah >> Tumbuh agak horizontal antara 20 dan 60 cm di bawah permukaan tanah
Akar-akar individu bisa mencapai 15 – 20 m << tumbuh ke bawah secara vertikal drainase baik, tanah dalam 3–9m
Akar-akar sekunder : ø 2-4 mm, panjang 10 – 15 cm, muncul dari akar- akar primer > ½ akar-akar ini mengarah ke atas mendekati permukaan tanah Akar-akar tertier : ø 1-2 mm, panjang10 -15 cm, Tumbuh horizontal berasal dari akar-akar sekunder. >> terdapat pada akar-akar sekunder dekat permukaan tanah.
Akar-akar kuarter : ø 0,5 mm, panjang 2 cm terletak dekat permukaan tanah bersama-sama dengan akar tertier semacam lapisan anyaman yang tebal oleh tanah teratas
TAJUK KEADAAN FAVORABLE : Tanaman dewasa : 40-50 daun parapinnate (sejajar) hijau yang telah membuka. (Gambar) Laju : 2 daun / bulan, kelapa 1 daun/bulan 1 helai daun yg telah terbuka mempunyai hidup fungsional 2 tahun.
Σ daun “juvenile” dalam berbagai tahap perkembangan : meristem pucuk daun terbuka termuda sama : 40 – 50 daun. Selang 4 tahun dari inisiasi daun pada titik tumbuh sampai saat daun mati. Filotaksi (susunan daun) tajuk kelapa sawit (gambar)
DAUN Individu panjang : 5 – 7 m : terdiri dari : 1 tulang daun utama (rachis) dengan 100 – 160 pasang anak daun linear 1 tangkai daun (petiole – pelepah) yg berduri (Gambar) Panjang daun : di tengah rachis 100 cm berkurang ke pangkal / tangkai daun me <<< di bagian ujung daun (Gambar)
Luas daun : pengaruh umur thd luas daun dan ILD (indeks luas daun) Gambar 1.
ILD : kriteria penting kondisi suatu perkebunan (yang baik 6 -8)
Nilai ILD sangat erat hubungannya dengan produksi bahan kering (PBK) Gambar 2. Luas daun optimum utk PBK total (crop growth rate , CGR) tidak sama untuk produksi minyak (yield) Produksi BK (fotosintat) dakumulasikan pada : Prod. jar. vegetatif Prod. buah (tandan)
BUNGA Monoecious (Berumah satu) Infloresen A. Bunga jantan B. Bunga betina A & B berbentuk mayang (spadix) Jarang hermaphrodit 1 Inflor dibentuk dalam ketiak setiap daun segera setelah diferensiasi dari pucuk batang Jenis kelamin jantan/betina ditentukan 9 bln setelah inisiasinya (+ selang 24 bulan baru inflor bunga berkembang sempurna/bunga mekar); Tidak seluruh inflor menjadi bunga sempurna, selama periode pemanjangan inflor yang cepat, 5 – 6 bln sebelum anthesis beberapa rontok, gugur (abort)
Bunga-bunga betina individu dalam suatu inflor - Membuka dalam 3 hari dan siap diserbuki / dibuahi selama 3 – 4 hari • Bunga-bunga dari inflor jantan melepaskan serbuk sarinya dalam 5 hari • Penyerbukan silang lebih umum, kadang-kadang sendiri
BUAH Buah batu yang sessile (sessile drupe) Mesokarp berdaging, endokarp keras mengelilingi 1, kadang 2, jarang 3 biji. Buah mentah : ungu / hijau
Mesokarp buah yg masak : 45 – 50 % minyak (edible) berwarna merah orange (carotine) CPO : Asam-asam lemak jenuh : tak jenuh = 1 : 1 Biji yg masak : inti sawit : 48 – 52 % PKO minyak hampir tak berwarna : asam-asam lemak jenuh Buah-buah (tandan) terbentuk setelah dalam jangka 5 – 6 bln setelah inflor dibuahi.
BAH LIAS
PEMULIAAN TANAMAN Tujuan : a. Untuk meningkatkan hasil minyak per hektar dan per tahun serta ….. (bisa 6 sd 7 ton minyak) b. Untuk memperbaiki mutu Penekanan : hasil minyak; kontribusi buah juga penting Hasil minyak / ha = Σ pohon / ha x Σ tandan buah / pohon x bobot tandan rata-rata x nisbah buah / tandan x nisbah mesokarp / buah x nisbah minyak / mesokarp. Ketersaling berhubungan dan hereditas komponen komponen hasil tersebut subyek yg diteliti.
Kriteria lain bagi pemuliaan : * per+an tinggi tanaman (jangan terlalu tinggi) per tahun menentukan umur ekonomis suatu perkebunan (pertanaman)
Ketahanan thd penyakit : a.l. Penyakit layu disebabkan Fusarium oxysporium dan Ganoderma Spp. Toleransi terhadap kekeringan
II. GEOGRAFI
Faktor-faktor geografis mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan tanaman melalui perubahan faktor-faktor ekologis : - Radiasi matahari dan bumi - Panas - Air - Atmosfir - Faktor-faktor biotik
Garis bujur (longitude) suatu habitat tidak berpengaruh nyata secara ekofisiologis.
Garis lintang (latitude) penting Letak lintang : - perubahan radiasi dan suhu tahunan
* Jarak dan arah pantai laut dan danau
besar mempengaruhi iklim suatu habitat. Perkebunan kelapa sawit komersial & percobaan Di banyak negara tropis basah antara 160 LU dan 100 LS (mengapa tidak 16oLS, karena sudah laut) Di Afrika dan Asia penanaman komersial dimulai sejak sebelum PD I Di Amerika Selatan selama & sesudah PD II.
A. EROSI Erosi oleh air memindahkan tanah yg terletak antara daerah perakaran tertier dan kuartener dekat permukaan tanah, terutama di lingkaran penyiangan (piringan) :
Akar yg terekspose ini mengering & mati Kapasitas menyerap air dari sistem perakaran berkurang defisit air & hara
Pelindung yg efektif terhadap erosi : akar tertier & kuartener yg terjalin rapat tanaman penutup tanah tajuk yg hampir menutup rapat (5 – 7 tahun) tindakan konservasi tidak perlu, erosi bisa 0
Tanah-tanah miring dengan lereng 5-10% dan mempunyai kecenderungan tererosi (Erodibilitas tinggi) konservasi perlu
B. TOPOGRAFI Unsur-unsur topografi utama mempengaruhi Pertumbuhan & perkembangan tanaman : * Relief (datar, berombak, bergelombang, bergunung) * Sudut kemiringan / lereng * arah lereng * Altitude Relief
=====
Sudut lereng == infiltrasi
drainase lahan nisbah antara air “run off” dan air
Pertanaman komersil : pada lahan dgn lereng Mencapai 20o (alasan teknis dan ekonomis)
III. CUACA DAN IKLIM Bagaimana pengaruh unsur-unsur cuaca & iklim utama? - Radiasi - air - Suhu - udara Sebagian besar pertanaman komersil telah dibangun di kawasan-kawasan di mana curah hujan > evapotranspirasi selama ≥ 9 bulan setahun; tan perlu cukup air sepanjang tahun Kelas iklim AFdan AM (“Koppen”) atau iklim zona khatulistiwa
A. RADIASI RADIASI MATAHARI 1.
λ (PANJANG GELOMBANG) Tanaman kelapa sawit : * Di lapang secara normal : cahaya penuh * Di pre (3 – 4 bulan) dan main nurseries : kadangkadang dinaungi terutama pre-nursery * Tanaman muda peremajaan / baru tumbuh / semi liar ternaungi Pengaruh naungan : * Bag. radiasi yg dipantul komposisi λ, tetap. Bagian radiasi yg diteruskan oleh daun hidup == miskin λ merah dan biru. Ukuran seluruh tanaman ternaungi > di bawah matahari penuh (etiolasi)
2. INTENSITAS CAHAYA FS. secara kuantitatif berhubungan dengan intensitas cahaya dari bagian par (λ 400-700 mikron) Bila langit cerah : di ekuator bervariasi Minimum 1410 J cm-2hari-1 (Juni & Desember) Maksimum 1540 J cm-2 hari-1 (Maret & September) Pada 10o LU : 1218 J cm-2 hari-1 Desember > 1500 J cm-2 hari-1 Maret – September Bila langit berawan intensitas 20% dari intensitas pada hari-hari cerah FS potensial 50% Pada naungan 50% dibandingkan 0% - Produksi BK menurun 24 % dari seluruh bagian tanaman; 21 % dr bag. atas tanah, 33 % untuk akar.
Spaarnaaij et al. (1963): Korelasi + antara : - Σ jam matahari bersinar efektif / tahun - Hasil tandan “Effective sunshine” = (total matahari periode cukup air + bagian sinar matahari periode cekaman air) - lama cekaman air Diperkirakan hasil per pohon ber + 5,7 kg per per+an 100 jam “effective sunshine” : bervariasi juga dgn keadaan lingkungan lain : jenis tanah
3. PERIODESITAS (PANJANG HARI) Variasi tahunan lamanya radiasi matahari harian yg mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan tanaman kelapa sawit = selang yang luas.
Pada 16o LU di Hindustan : - hari terpendek 11 jam 10 menit - hari terpanjang 13 jam 05 menit Penyebaran hasil tandan sangat tidak teratur sepanjan tahun. Tanpa hasil : Januari – Mei 90% hasil : Juni -- Desember Puncak pada : September -- November
Penelitian : dgn panjang hari 10½, 11½, 12 ½, 13½ jam dgn menerima jumlah (kuantitas) PAR yg sama tidak memperlihatkan produksi daun yg berbeda setelah 28 minggu.
Jumlah energi cahaya yg diterima lebih menentukan daripada panjang hari. Tabel 2
Table 2. Influence of Constant Daylengths on Young Stemless Palms a
Daylength
10 hr 30 min 11 hr 30 min 12 hr 30 min 13 hr 30 min
a
Inflorescences in axil of leaves -5 to + 15(20) New leaves / New leaves / Absent Present Aborted palm (9palm at 28th week) conclusion 8.37 16.0 2.0 16.0 2.0 8.53 16.8 3.1 13.8 3.1 8.50 16.0 0.0 16.5 3.5 8.33 15.8 3.8 14.2 2.0
Mean initial leaf number 19. Leaves at the conclusion of the experiment numbered from the spearleaf = +1
B. SUHU Pengaruh suhu pertumbuhan & perkembangan tidak dapat secara mudah dipelajari karena “ukuran tanaman.”
Informasi persyaratan suhu : dideduksi dari penyebaran geografi dari tanaman kelapa sawit yg tumbuh secara : * Liar * Semi liar * Dibudidayakan
1.SUHU RATA-RATA Suhu rata-rata tahunan dlm geografi * Penyebaran pertanaman komersial (budidaya) antara 240 dan 280 * semi liar sampai altitude 1300 m dengan suhu 200 C * Pertumbuhan kecambah/bibit berhenti pada suhu 150 C Percobaan Ferweda dan Ehrencron di Fitotron Menggunakan tanaman muda/bibit berdaun 9 lembar Pada berbagai suhu (Tabel 3) Laju produksi daun ber+hampir linear dgn ber+nya suhu rata-rata dalam selang 120 – 220 C
Table 3. Growth of Young Stemless Palms at Different Temperatures in Phytotron a Temperature (oC) Light (12hr 15 min)
a
Dark (11 hr 45 min)
Leaves after 4 months Mean
Number
%
Weight (g)
%
32
22
27
6.5
100
19.7
100
27
17
22
6.0
92
17.1
87
22
12
17
3.6
55
12.3
62
17
7
12
0.5
8
1.5
8
Light (52, 500 lux at plant level) provided 12 hr 15 min per day
2. VARIASI TAHUNAN • Perbedaan antara suhu rata-rata bulanan yg tertinggi dan yang terendah : • di Malaysia hanya : 1,10 C • Di 160 LU Honduras : 3,80 C • Di Bahia, Brazil (semiliar) (120 S – 140 S) : 5,80 C • Di Afrika Barat : 3,80 C ^ Perkebunan-perkebunan dgn hasil tertinggi terdapat pada kawasan - kawasan yg bervariasi terkecil dlm hal rata-rata suhu bulanan. ^ Suhu rendah meningkatkan aborsi infloressen sebelum anthesis dan memperlambat pemasakan buah. ^ Pengaruh suhu tinggi : sebaliknya
3. VARIASI HARIAN Rata-rata bulanan dari variasi suhu harian pada kawasan-kawasan kelapa sawit bervariasi antara 4,80 C dan 11,20 C, 50 % di antaranya pada selang yang sempit 80 – 100 C.
))) Perkebunan yang hasil tinggi terdapat pada kawasan-kawasan dgn variasi suhu harian : 80 - 100 C.
C. AIR 1. KELEMBABAN ATMOSFIR @ Perubahan RH pembukaan stomata RH berhubungan erat dgn fluktuasi harian suhu udara dan kandungan air tanah @ pembukaan stomata suhu udara
air tanah
@ RH :> 75 % favorable untuk pertumbuhan dan perkembangan tan. Kelapa sawit @ irigasi di kebun sawit tidak ada, kecuali di pembibitan 2. AIR TANAH Pengaruh air tanah thd pertumbuhan & perkembangan merupakan bidang judul penelitian dlm masa 20 thn. terakhir.
Pengaruh kandungan air tanah pada koefisien transpirasi (KT). (Tabel 4). Perbandingan antara rata - rata KT kelapa sawit dan kopi dgn tanaman lainnya dari daerah yg sama (Tabel 5) *** Selang KT yg besar pd tan. kelapa sawit kemampuan adaptasi yg tinggi thd perubahan air tanah karakteristik tanaman xerofit.
Table 4. Effect of Soil Moisture Content on Transpiration Coefficient of Young Oil palm and Young Coffee Trees
Soil moisture (%) 11 15 19
Transpiration coefficient Oil palm Coffee (Robusta) 164 515 380 606 337 613
Table 5. Mean Transpiration Coefficients of a Various Plants at Yangambi
Oil palm (Elaeis guineensis) Upland rice (Oryza sativa) Robusta coffee (Coffee canephora) Palisotha thyrsiflora (wild plant) Cacao (Theobroma
Mean Range of mean transpiration for 11-19% coefficient soil moisture 294 115 413
50
578
20
618
10
866
-
3. PRESIPITASI Rata-rata curah hujan (CH) tahunan mungkin merupakan unsur iklim yg paling banyak disalah gunakan untuk studi ekologi perbandingan pd tan. kelapa sawit. Yang penting penyebarannya, bukan hanya jumlah. # - C.H tahunan sbg. ukuran ketersediaan air sangat dibatasi pd. tapak di mana tanaman tumbuh - Untuk membandingkan antara kawasan * pendugaan air tersedia diperlukan: - E.T.Potensial - Simpanan air tersedia dlm tanah (WHC), tergantung jenis tanah - Rata-rata presipitasi tahunan dalam 25 dari 28 kawasan kelapa sawit
# - Penyebaran curah hujan, suatu faktor yg sangat penting untuk pertumbuhan dan pembuahan yg terus menerus. - Pengaruh periode kering thd hasil tidak selalu sama untuk setiap kawasan kelapa sawit. Faktor-faktor iklim atau faktor-faktor yg bertanggung jawab thd fluktuasi hasil tidak sama untuk setiap kawasan. Di Afrika Barat : radiasi matahari & penyebaran curah hujan faktor pembatas Di Malaysia Barat : kadang-kadang terjadi musim kering yg lama dan curah hujan yang berlebihan faktor penting * Radiasi matahari curah hujan
Waktu turun hujan (pagi-siang, sore-malam) • Pengaruh stress lingkungan biasanya baru terlihat 3133 bulan kemudian = Waktu antara diferensiasi kelamin (bunga jantan/betina) hingga anthesis • Keseimbangan air : Tabel 6 D. UDARA * Komposisi udara terutama kandungan CO2 yang ada agar dapat digunakan sebaik-baiknya: 1. Me ILD : kerapatan tanaman luas daun individu jumlah daun pertanaman 2. Me laju asimilasi bersih: - Memperbaiki suplai air - Memperbaiki suplai hara - Memperbaiaki potensi genetik - Memperbaiki untuk FS.
Table 6. Water Balance (mm) of an 11a Year-Old Oil Palm Plantation Rain Dew and mist
1875 75
1950 a
Retainned by vegetation Transpired by palms
131
Transpired by cover plants Evaporated from soil Runoff and percolation
673
400
307 439 1950
150 palms/ha at Yangambi, Zaire (after Ringoet, 1952)
* ANGIN Badai tropis dapat merusak tanaman: kecepatan Angin >160 km/jam Akibat : - Pohon condong : 00 – 300 hampir tidak menurunkan hasil - 300 - 600 daun pendek-pendek rontok tidak menghasilkan tandan selama 1 tahun. * Derajat kecondongan pohon dgn umur & asal usul genetisnya * Umur 2,5 – 4,5 th setelah penanaman lapang paling rawan thd kerusakan oleh angin * Genetis perbedaan dlm per+an tinggi ; korelasi + antara kerawanan thd kerusakan oleh angin & tinggi pohon.
IV.TANAH Kelapa sawit yg semi liar dan yg dibudidayakan Terdapat pada beragam jenis tanah * Habitat alami : - daerah mata air - Pinggiran sungai dan danau - Lembah yg basah & rawa-rawa - Terlalu basah untuk pohon2 Dicotiledon * Tanaman K.S. tumbuh paling baik pada tanah : - subur - dalam - berstruktur dan drainase baik
Tetapi KS tidak mampu bersaing dengan pohonpohonan hutan “ompbrophilous” dataran rendah & hutan “evergreen” musiman tropis tanpa adanya campur tangan manusia
1. PROFIL TANAH Menurut sistem klasifikasi tanah AS (soil taxonomy), sebagian besar tanah-tanah K.S. Termasuk ke dalam : Ordo : Oxisols, Ultisols, Inseptisols
Subordo : Orthox, Udults (kering), Aquepts (basah)
Faktor-faktor pembatas pertumbuhan & perkembangannya utk tanah-tanah tertentu : - Adanya lapisan padas - Drainase yang buruk - Tanah yang kurang dalam - Permukaan air tanah yg tinggi - Struktur tanah yg buruk - Kesuburan yg rendah 2. SIFAT-SIFAT FISIK Tekstur tanah bervariasi antara : Pasir berlempung, lempung berpasir, lempung liat berpasir, liat berpasir dan liat.
Mungkin yg disukai tanah yg mengandung 25-30% liat kapasitas menahan air dan struktur yg baik, walaupun perkebunan yg terbaik bisa pada tanah yg berstektur lebih halus atau lebih kasar.
Pembukaan tanah dgn alat-alat berat merusak struktur tanah pemadatan tanah meningkatkan “bulk density” sampai taraf kritis untuk penetrasi akar dan mempengaruhi pertumbuhan tananam muda Tanpa bakar; membongkar, merumpuk di gawangan mati
3. SIFAT-SIFAT KIMIA A. DEFISIENSI HARA
Beberapa defisiensi hara mempengaruhi pertumbuhan/perkembangan dan hasil tanaman kelapa sawit (Tabel 7 dan 8) Def. hara bisa mempengaruhi hasil tandan tanpa adanya pengaruh nyata thd pertumbuhan & tanpa terlihatnya gejala defisiensi pada daun.
Table 7. Effect of Nutritional Deficiencies on Growth, Development, and Bunch Production during the First and Second Year of Harvesting of Young Palms Six Years after Field Planting a Deficiency b N
P
S
K
Ca
Mg
Cu
Mn
Zn
B
Mo
Leaf production
-
0
-
-
-
-
0
0
0
0
0
Length of leaves
-
0
-
-
-
-
0
0
0
-
0
Number of pinnae
-
0
-
-
-
-
0
0
0
-
0
Length of pinnae
?
?
?
-
?
0
?
?
0
-
0
Width of pinnae
?
?
?
-
?
0
?
?
0
-
0
Deficiency symptoms
+
0
+
+
0
+
0
0
0
+
0
First inflorescences
-
0
-
-
-
-
0
0
0
0
0
Male inflorescences
-
-
-
-
-
0
0
-
0
-
-
Female inflorescences
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
Fruit bunches (number)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Table 8. Effect of Nutritional Deficiencies on Bunch Number, Mean Bunch Weight, and Mortality of Adult Palms a Defisiency N P
S
K
Fruit bunches (number)
-
-
-
-
-
-
-
-
?
Mean bunch weight
0
0
?
-
?
-
0
0
Mortality
+
0
?
0
?
0
?
?
a-
Ca Mg Cu Mn Zn Fe
B
Mo
?
-
-
?
?
-
?
?
?
+
?
, reduced or retarded; 0, no effect, +, increased or accelerated; ?, effect unknown
•
Def. Hara jumlah tandan buah melalui : - pengubahan nisbah seks inflor Jantan atau - Atau aborsi inflor betina muda 6 bln sebelum anthesis
Suatu dalam Σ tandan buah tdk selalu berhubungan dgn suatu bobot tandan rata-rata ∴ Penurunan Σ tandan buah adaptasi pertama thd keadaan yang buruk
•
•
Komposisi kimia daun kelapa sawit diagnosis gangguan hara Norma-norma untuk interpretasi data analisis daun? Hanya diperuntukkan secara lokal - Percobaan pemupukan - Pengambilan contoh pd waktu yg sama Pendekatan kuantitatif nutrient uptake (serapan hara) - mengukur pertumbuhan - Mengukur prod. bobot kering tan. yang dianalisis Korelasi serapan hara hasil lebih baik daripada korelasi kadar hara daun hasil
B. pH • Terbaik bervariasi antara 4.0 dan 8.0 tetapi sebagian besar perkebunan kelapa sawit yang ada pada tanah yang masam; • pH 4.0 - 6.0 C. TOLERANSI GARAM • Air bawah tanah payau • Air pasang surut Percobaan Ferwerda dan Struif Bonthes (1972) : - pengaruh konsentrasi garam pd pertumbuhan bibit kelapa sawit (4 daun ) dalam kultur pasir Larutan hara diberikan dgn Garam “trickle irrigation” 5 konsentrasi garam 0, 40, 90, 140 dan 190 meq garam / larutan hara
Table 9. Effect of 4-Month Exposure to Chlorine on Growth, Chemical Composition, and Organic Cation Content of Young Seedlings a % Dry matter aerial part b
78
Dry matter roots b
84
K uptake b
87
Ca uptake b
110
Mg uptake b
76
Cl uptake b
330
NO3 concentration c
140
SO4 concentration c
91
H2PO4 uptake b
80
N uptake
88
Organic cations (cations-anions)
86
• 3 Jenis garam : - NaCl saja - ½ NaCl + ½ CaCl2 - ½ NaCl + ½ MgCl2 • • • • •
Konsentrasi larutan hara 10 meq/l Larutan : 10 – 50 – 100 – 150 dan 200 meq/l DHL == 1- 5 – 10 – 15 dan 20 mmhos/cm Gambar 3. Tabel 10
Table 10. Influence of Salt Concentration of the Soil Solution, Duration of the Exposure to a Salt Soil Solution, and the Kind of Salt on Dry Matter Production of 4-Leaf Seedling Raised in Sand Culture for 6 Months a Dry weight per palm (g) Aerial part
Roots
Complete nutrient solution only
125.2
17.3
Electrical conductivity 5 mmhos/cm
101.3
16.4
10 mmhos/cm
97.0
15.6
15 mmhos/cm
63.6
11.0
20 mmhos/cm
33.9
6.3
2 months
108.7
17.9
4 months
68.1
11.3
6 months
51.9
8.6
100% NaCl
69.0
12.0
50% NaCl + 50% CaCl 2
94.6
13.6
50% NaCl + 50% MgCl 2
79.6
12.3
Exposed for
4. SIFAT-SIFAT BIOTIK • Konsentrasi tinggi akar-akar tertier & kuarter terdapat pada tempat : akumulasi humus (BO) seperti sisa-sisa daun. Penyebab utama : suplai hara mineral tanaman kelapa sawit dan penutup tanah suplai BO yang terus menerus pada tanah dari pembusukan daun dan akar, melindungi tanah dari radiasi matahari secara langsung dan hujan. • Produksi total per tahun : daun, batang, dan tandan (buah) = 20 – 30 ton BK/ha/thn 96% dari total BK • daun 56% dari total = me + 11-16 ton BO/ha/thn • CC 10 – 14 ton BK /tahun tanah ∴ per tahun 21 – 30 ton BO/tahun/ha (Tidak termasuk bagian tanaman lain) Pemanfaatan limbah BO
V. FAKTOR BIOTIK • Hanya pengaruh tumbuhan tingkat tinggi dalam kebun kelapa sawit; terdapat persaingan : Antara sesama tanaman yg berdekatan Antara tanaman kelapa sawit dan tumbuhan lainnya - CC gulma atau tanaman setahun atau tahunan lainnya - Penelitian tentang kerapatan tanaman optimum Membandingkan - jarak tanam vs - 96 – 183 tan/ha kerapatan optimum ditentukan melalui : 1. Hasil yg tertinggi terakhir ini pd thn tertentu 2. Hasil kumulatif tertinggi dlm periode tertentu
Prevot dan Duchesne (1955) :
• Regresi linear negatif : dari hubungan hasil terakhir / tanaman atau hasil komulatif / tanaman dan jumlah tanaman per hektar (Gambar 4) • y= a – bx y = Hasil per tanaman x = Σ tanaman / hektar • Y = ax - bx² ; regresi kuadratik antara Y dan x (Gbr. 5) Y = hasil per hektar
• Dengan populasi yang sama ( per hektar), hasil dengan jarak tanam segi tiga > segi empat