Ega Gradini, Penerapan Model Pembelajaran, ...
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Berbantukan Worksheet Untuk Meningkatkan Kemampuan Trigonometri Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Bina Bangsa Getsempena Ega Gradini1
Abstrak Langkah dosen dalam menetapkan metode yang tepat untuk menyampaikan materi perkuliahan di kelas merupakan salah satu penentu keberhasilan belajar mahasiswa. Proses perkuliahan Trigonometri di STKIP Bina Bangsa Getsempena belum memperoleh hasil yang memuaskan, dengan nilai rata- rata untuk tahun perkuliahan 2011/2012 hanya mencapai 63. Hal tersebut perlu ditingkatkan melalui implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dikolaborasikan dengan penggunaan Worksheet (Lembar Kerja). Subyek penelitian ini adalah mahasiswa yang memprogramkan matakuliah Trigonometri pada tahun akademik 2012/2013 yang berjumlah 1 8 mahasiswa yang terdiri dari 12 mahasiswi dan 6 mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif, lembar observasi mahasiswa dan aktivitas diskusi kelompok serta angket refleksi terhadap pembelajaran. Prosedur tindakan kelas ini ditempuh dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Indikator keberhasilannya ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar mahasiswa , yaitu apabila sekurang-kurangnya 75% hasil belajar mahasiswa pada matakuliah Trigonometri sudah mencapai sekurang- kurangnya 75. Pada siklus I rata-rata kelasnya mencapai 67.31, mahasiswa yang memiliki nilai > 75 sebanyak 11 orang (62,5%) dan yang < 75 sebanyak 7 mahasiswa (37,5%) dengan nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 45. Pada siklus I untuk nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh sudah mencapai indikator yang ditetapkan, tetapi untuk prosentase ketercapaian nilai > 75 masih dibawah 75%. Pada siklus II rata-rata kelasnya mencapai 75, mahasiswa yang memiliki nilai > 75 sebanyak 15 orang (84.62%) dan yang memiliki nilai < 75 adalah 3 orang (15.38%) dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 53. Pada siklus II hasil belajar yang diperoleh sudah mencapai indikator yang ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan LKS dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah Trigonometri. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan agar dosen menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan Worksheet untuk meningkatkan hasil belajar Trigonometri mahasiswa . Kata kunci : Team assisted Individualization (TAI), prestasi belajar, trigonometri
1
Ega Gradini, Dosen Prodi Pendidikan Matematika – STKIP Bina Bangsa Getsempena, Banda Aceh, Email:
[email protected]
ISSN 2086 – 1397
Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013 | 121
Ega Gradini, Penerapan Model Pembelajaran, ...
matematika.
Pendahuluan
Mahasiswa
program
studi
Dosen yang berhasil adalah dosen
pendidikan matematika berasal dari program
yang mampu mengatasi dan menyelesaikan
IPA di SMA yang ada di provinsi Aceh
masalah
sehingga mereka familiar dengan topik
pembelajaran
di
kelas
secara
bijaksana. Sehubungan dengan itu, tentulah
trigonometri.
tidak mencukupi bagi seorang dosen hanya
mahasiswa tidak menyukai Trigonometri.
bergantung pada strategi dan teknik yang
Mereka
menganggap
lama dalam mengajar, tetapi harus dengan
merupakan
pokok
cara
dipahami
yang
lain
yang
dapat
menarik
Tetapi
sebagian
besar
Trigonometri
bahasan
yang
sulit
dan dimengerti apalagi kalau
mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif
sudah
dalam
proses belajar mengajar,
rumus-rumus Trigonometri. Pada Tahun
tujuan
setiap
proses
belajar
adalah diperolehnya
karena
sampai
ke
aplikasi
mengajar
Akademik
2011/2012,
hasil belajar yang
mahasiswa
pada
nilai
matakuliah
penggunaan
rata ini
rata hanya
optimal. Hal ini dapat dilakukan apabila
mencapai 63, tentu saja tidak sebanding
mahasiswa terlibat secara aktif baik fisik,
dengan persiapan mereka sebagai guru
mental maupun emosi. Keberhasilan proses
matematika yang nantinya akan mengajarkan
perkuliahan merupakan hal utama yang
pokok bahasan Trigonometri di SMP dan
didambakan
SMA. Oleh karena itu, Peneliti selaku dosen
dalam
melakanakan
perkuliahan.
pengampu matakuliah Trigonometri tertarik
Dalam komponen
proses
utama
mahasiswa.
adalah
Agar
dapat meningkatkan penguasaan mahasiswa
perkuliahan
terhadap matakuliah Trigonomteri. Rumusan
harus membimbing
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah
sedemikian
mereka
dapat
rupa sehingga
m odel pembelajaran kooperatif tipe TAI
mengembangkan
berbantukan worksheet dapat meningkatkan
dengan
struktur
kemampuan
perkuliahan
yang
sesuai
mata
untuk meneliti model pembelajaran yang
dan
mahasiswa
pengetahuan
dosen
proses
berhasil, maka dosen
pengetahuannya
perkuliahan
dipelajarinya.
trigonometri
mahasiswa
program studi pendidikan matematika STKIP Bina Bangsa Getsempena ?”
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP)
Bina
Bangsa
Getsempena merupakan salah satu LPTK yang
menyelenggarakan
ISSN 2086 – 1397
pendidikan
Tinjauan Pustaka Menurut Aji dkk dalam (Suyitno, 1997:3) faktor utama penyebab Matematika Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013 | 122
dianggap momok bagi siswa penanaman siswa
konsep
materinya.
adalah
menimbulkan
Banyak
kepercayaan
kesulitan memahami materi yang
kurangnya siswa
dosen nya
kepada
atau mungkin yang
sedang dipelajari. Dengan pertimbangan itu,
disalahkan orang tuanya.
materi-materi
Hasil belajar merupakan perubahan
yang
disajikan
harus
sederhana dan menarik. Sederhana dalam
yang
arti
mudah dipahami.
mengalami aktivitas belajar (Anni, 2006: 5).
Agar lebih menarik dan menumbuhkan kesan
Perolehan aspek- aspek perubahan perilaku
rekreatif, penanaman materi disertai gambar-
tersebut
gambar yang menarik.
dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu
penyajian
materi
diperoleh
pembelajar
tergantung
pada
apa
setelah
yang
Menurut (Utami, 2005:29) secara
apabila pembelajar mempelajari pengetahuan
umum yang perlu diperhatikan orang tua
tentang konsep, maka perubahan perilaku
dalam membantu siswa
yang diperoleh adalah berupa penguasaan
nya belajar
Matematika, antara lain:
a.
berilah
kondisi
perilaku
sendiri
teman
d.
yang
pembelajar
harus
setelah
dicapai
melakssiswa
oleh an
Berilah
aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan
senang
belajar
pembelajaran
jika
perlu
panggil
pembelajaran merupakan diskripsi tentang
sekelasnya
untuk
belajar
perubahan perilaku yang diinginkan atau
agar
(Anni,
2006:
5).
Tujuan
bersama,
diskripsi produk menunjukkan bahwa belajar
sediakan alat dan buku-buku
telah terjadi (Gerlach dan Ely, 1980).
perkuliahan secukupnya,
Perumusan tujuan pembelajaran itu adalah
pada peristiwa-peristiwa penting,
hasil belajar yang diinginkan pada diri
ulang tahun misalnya, berikanlah
pembelajar, agak lebih rumit untuk diamati
hadiah buku atau permainan yang
dibandingkan dengan tujuan yang lainnya,
ada hubungannya dengan
karena tujuan pembelajaran tidak dapat
Matematika,
diukur secara langsung. Jadi yang dimaksud
Pada dinding kamarnya, hendaklah
hasil belajar adalah sesuatu yang telah
digantung
dicapai oleh siswa
gambar-gambar
yang
setelah mengikuti
memacu semangat belajar. Misalnya,
pembelajaran Matematika yang berarti nilai
ahli-ahli Matematika atau rumus-
tes, khususnya dalam penelitian ini adalah
rumus Matematika yang disajikan
nilai tes siklus I dan siklus II . Pembelajaran kooperatif merupakan
secara bagus,
e.
yang
baik.
yang
Matematika,
c.
belajar
menyenangkan. Misalnya ruangan
dorongan
b.
konsep. Dalam pembelajaran, perubahan
Jangan
sekali-kali
menyalahkan
dosen didepan siswa , sebab akan
stategi pembelajaran yang mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui
ISSN 2086 – 1397
ketrampilan
proses
(Henny,
Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013 | 123
2003:20). Siswa
belajar dalam kelompok
untuk belajar bersama selama proses
kecil yang kemampuannya heterogen. Dalam
menyelesaikan
belajarnya. tugas
Ada
beberapa
macam
model
kelompok setiap anggota saling bekerja sama
pembelajaran kooperatif antara lain STAD
dan saling membantu dalam memahami suatu
(Student Teams Achievement Divisions),
bahan ajar. Agar siswa
dapat bekerja
TGT (Teams Games Tournament), TAI
sama dengan baik di dalam kelompoknya
(Team Assisted Individualization), Jigsaw,
maka mereka perlu diajari ketrampilan-
Jigsaw II, dan CIRC (Cooperative Integrated
ketrampilan kooperatif sebagai berikut.
Reading and Composition).
a. Berada dalam tugas
Model pembelajaran kooperatif tipe
b. Mengambil giliran dan berbagi tugas
TAI merupakan model pembelajaran yang
c. Mendorong partisipasi
membentuk
d. Mendengarkan dengan aktif
heterogen
e. Bertanya
berfikir yang berbeda untuk saling membantu
Menurut Ibrahim (2000:6) unsur-unsur
terhadap siswa
pembelajaan
kooperatif adalah sebagai
Dalam
Siswa
dalam
haruslah
beranggapan “sehidup
mereka
kelompoknya bahwa
sepenanggungan
c.
Siswa
bertanggung jawab atas
lain yang membutuhkan
model
ini,
diterapkan
bimbingan antar teman yaitu siswa
yang
pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang
lemah.
Disamping
itu
kelompok kecil. Siswa
dapat dalam
yang pandai dapat
kemampuan
dan
seperti milik mereka sendiri.
ketrampilannya, sedangkan siswa
yang
Siswa haruslah melihat bahwa semua
lemah
anggota
permasalahan yang dihadapi.
di
dalam
kelompoknya
Siswa
dapat
terbantu
menyelesaikan
Model pembelajaran kooperatif tipe
harus membagai tugas dan
TAI memiliki 8 (delapan) komponen, yaitu a. Teams,
yaitu
pembentukan
anggota kelompoknya
kelompok heterogen yang terdiri
Siswa
atas 4 sampai 6 siswa .
akan dikenakan evaluasi atau
diberikan hadiah/ penghargaan yang
f.
cara
mengembangkan
tanggung jawab yang sama di antara
e.
belakang
segala sesuatu didalam kelompoknya,
memiliki tujuan yang sama. d.
latar
yang
meningkatkan partisipasi siswa
bersama”. b.
dengan
kecil
bantuan (Suyitno,2002:9).
berikut: a.
kelompok
b. Placement test, yakni pemberian
juga akan dikenakan untuk semua
pre-tes kepada siswa
anggota kelompok.
rata-rata nilai harian siswa
Siswa
berbagi kepemimpinan dan
dosen
mereka
membutuhkan
siswa dalam bidang tertentu.
ISSN 2086 – 1397
ketrampilan
mengetahui
atau melihat agar
kelemahan
Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013 | 124
c. Student Creative, melakssiswa
an
perguruan tinggi tempat peneliti mengajar.
tugas dalam suatu kelompok dengan
Subyek penelitian ini adalah mahasiswa
menciptakan
situasi
dimana
yang
keberhasilan
individu
ditentukan
Trigonometri
pada
matakuliah
tahun
akademik
atau dipengaruhi oleh keberhasilan
2012/2013 yang berjumlah 1 8 mahasiswa
kelompoknya.
yang terdiri dari 12 mahasiswi dan 6
d. Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilakssiswa oleh
kelompok
memberikan
dan bantuan
individual kepada siswa
e. Team
mahasiswa. Penelitian
ini
merupakan
an
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dosen
dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-
secara
masing siklus dilaksanakan dalam 4 (empat)
yang
membutuhkannya.
tahap,
yaitu
perencanaan,
tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Scores
and
Team
Recognition, yaitu pemberian skor
Hasil Penelitian dan Pembahasan
terhadap hasil kerja kelompok dan
1.
memberikan
f.
memprogramkan
criteria
Hasil Penelitian Siklus I
penghargaan
Dari pelaksanaan siklus I , diperoleh
terhadap kelompok yang berhasil
berbagai data yaitu data mengenai hasil
secara cemerang dan kelompok yang
belajar siswa, data mengenai kinerja siswa ,
dipandang kurang berhasil dalam
data mengenai aktivitas diskusi kelompok,
menyelesaikan tgas.
dan data tentang hasil angket tanggapan siswa
Teaching Group, yakni pemberian
terhadap
materi secara singkat dari dosen
analisis data hasil tes siklus I dengan materi
menjelang
identitas trigonometri, diperoleh nilai rata-rata
pemberian
tugas
kelompok.
perkuliahan.
Setelah
dilakukan
sebesar 67.31, mahasiswa yang memiliki nilai
g. Facts Test, yaitu pelaksanaan tes-
> 75 sebanyak 11 orang (62,5%) dan yang
tes kecil berdasarkan fakta yang
<75 sebanyak 7 mahasiswa
diperoleh siswa .
nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 45
h. Whole Class Units, yaitu pemberian
(37,5%) dengan
Pada siklus I ini diperoleh jumlah skor
materi oleh dosen kembali di akhir
kinerja
waktu pembelajaran dengan strategi
sebesar 19 dengan skor rata-rata 1.9, dengan
pemecahan masalah
kriteria kinerja mahasiswa dalam pembelajaran
mahasiswa
dalam
pembelajaran
cukup. Dari lembar observasi mahasiswa diperoleh hal-hal sebagai berikut.
Metode Penelitian
ini
a) Mahasiswa
dilaksanakan di STKIP Bina Bangsa
mahasiswa.
Penelitian
Getsempena, ISSN 2086 – 1397
tindakan
Banda
kelas
Aceh
selaku
yang hadir sebanyak 18
b) Mahasiswa yang siap dalam mengikuti
Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013 | 125
perkuliahan sebanyak 18 mahasiswa. c) Mahasiswa mengerjakan
yang
antusias
tugas
adalah 9 dan rata-rata skor 1.8 dengan kriteria kelompok cukup
dalam
sebanyak
aktif.
16
mahasiswa .
4)
Jumlah skor untuk kelompok 4 adalah 8 dan rata-rata skor 1.6
d) Mahasiswa yang mengerjakan tugas
dengan kriteria kelompok tidak
didepan kelas sebanyak 5 mahasiswa e) Mahasiswa
yang
berani
aktif.
dalam
menyajikan temuannya sebanyak 6
5)
Jumlah skor untuk kelompok 5 adalah 13 dan rata-rata skor 2.6
mahasiswa . f) Mahasiswa
dengan kriteria kelompok aktif.
yang terampil menulis di
papan tulis sebanyak 15 mahasiswa. g) Mahasiswa bertanya
pada
6)
Jumlah skor untuk kelompok 6 adalah 5 dan rata-rata skor 1.6
saat
dengan kriteria kelompok tidak
perkuliahan sebanyak 6 mahasiswa
aktif.
h) Mahasiswa yang bekerjasama dengan
Berdasarkan
mahasiswa yang lain sebanyak 10
i)
j)
angket
yang
mahasiswa.
disebarkan, perkuliahan Matematika melalui
Mahasiswa yang berdiskusi dengan
implementasi model pembelajaran kooperatif
kelompoknya sebanyak 10 mahasiswa.
tipe
Mahasiswa
menyenangkan dan mudah diikuti. Namun
yang memberikan kesan
TAI
berbantuan
Worksheet
baik saat pembelajaran berlangsung
ada sebagian mahasiswa
yang merasa
sebanyak 12 mahasiswa .
perkuliahan
pembelajaran
Pada siklus I ini diperoleh kelompok
kooperatif tipe TAI berbantuan worksheet
dengan
model
yang aktif hanya 1 kelompok, kelompok yang
membuat
cukup aktif ada 3 kelompok, dan kelompok
merasa senang bekerja kelompok. Penyajian
yang tidak aktif ada 2 kelompok. Dari lembar
hasil
observasi
dilaksanakan menyenangkan bagi mereka.
aktivitas
diskusi
kelompok
diperoleh hal-hal sebagai berikut. 1)
3)
karya
Soal-soal
bingung.
(saat
Mahasiswa
presentasi)
yang
worksheet yang diajukan menarik
Jumlah skor untuk kelompok 1
dan mendorong mereka untuk terus belajar
adalah 10 dan rata-rata skor 2.0
Trigonometri Berdasarkan hasil tes pada siklus I,
dengan kriteria kelompok cukup
2)
mereka
aktif.
nilai rata-rata hasil belajar yang dicapai
Jumlah skor untuk kelompok 2
mahasiswa adalah 67.31 dengan prosentase
adalah 12 dan rata-rata skor 2.4
62,5% untuk nilai rata-rata hasil belajar yang
dengan kriteria kelompok cukup
dicapai
aktif.
keberhasilan yang ditetapkan tetapi untuk
Jumlah skor untuk kelompok 3
prosentase masih jauh dibawah indikator
ISSN 2086 – 1397
sudah
mencapai
indikator
Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013 | 126
keberhasilan yang ditetapkan. Hal ini terjadi
mahasiswa , data mengenai aktivitas diskusi
karena
kelompok, dan data tentang hasil angket
disebabkan
beberapa
faktor
diantaranya adalah sebagai berikut.
tanggapan mahasiswa terhadap pembelajaran.
a.
Mahasiswa belum memahami peran
Setelah dilakukan analisis data hasil tes
dan
bekerja
siklus II dengan materi luas daerah segitiga,
kelompok karena belum terbiasa
diperoleh nilai rata-rata mahasiswa sebesar 75,
dengan model pembelajaran yang
mahasiswa
diterapkan.
sebanyak 15 orang (84.62%) dan yang
b.
tugasnya
dalam
Interaksi antar mahasiswa
belum
memiliki nilai < 75 adalah 3 orang (15.38%)
berjalan
karena
dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 53.
dengan
baik
mahasiswa belum terbiasa
c.
Pada siklus II
untuk
skor kinerja mahasiswa dalam pembelajaran
sesama
sebesar 30 dengan skor rata-rata 3.0, dengan
teman
lainnya
dalam
menyelesaikan masalah.
kriteria kinerja mahasiswa dalam pembelajaran
Adanya mahasiswa yang pasif dan
baik.
menggantungkan
diperoleh hal-hal sebagai berikut.
permasalahan
Dalam
diskusi
kelompok
a.
b.
Pada saat penyajian hasil karya
kelompok saja
lembar
observasi
mahasiswa
Mahasiswa yang hadir sebanyak 18
Mahasiswa yang siap dalam mengikuti perkuliahan sebanyak 15 mahasiswa.
pandai.
kelompok
Dari
mahasiswa.
hanya
didominasi oleh mahasiswa yang
e.
ini diperoleh jumlah
menyampaikan pendapatnya kepada
yang dihadapi kepada kelompoknya. d.
yang memiliki nilai > 75
Mahasiswa
beberapa
mengerjakan
menyajikan
mahasiswa .
hanya yang
c.
hasil karya kelompoknya karena
d.
antusias
tugas
dalam
sebanyak
14
Mahasiswa yang berani mengerjakan tugas di depan kelas sebanyak 14
waktu yang tidak memungkinkan.
mahasiswa
Uraian di atas menyatakan bahwa pada siklus I indikator keberhasilan belum
yang
e.
Mahasiswa
yang
berani
dalam
tercapai. Oleh karena itu perlu adanya suatu
menyajikan temuannya sebanyak 17
tindakan pada siklus II
mahasiswa .
agar hasil belajar
mahasiswa
dapat
ditingkatkan
dan
mencapai
indikator
keberhasilan
yang
ditetapkan.
2.
f.
Mahasiswa
yang
terampil
menulis
idenya sebanyak 15 mahasiswa . g.
Mahasiswa
yang
berani
bertanya
Hasil Penelitian Siklus II
pada saat pembelajaran sebanya 15
Dari pelaksanaan siklus II , diperoleh
mahasiswa .
berbagai data yaitu data mengenai hasil belajar mahasiswa, data mengenai kinerja
h.
Mahasiswa yang bekerjasama dengan mahasiswa
yang lain sebanyak 13
mahasiswa . ISSN 2086 – 1397
Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013 | 127
i.
Mahasiswa
yang berdiskusi dengan
kelompoknya sebanyak 17 mahasiswa . j.
Mahasiswa
mahasiswa.
Ada
sejumlah
peningkatan
respon positif dibandingkan dengan silklus 1.
yang memberikan kesan
Berdasarkan hasil tes pada siklus II ,
baik saat pembelajaran berlangsung
nilai rata-rata hasil belajar yang dicapai
sebanyak 15 mahasiswa .
mahasiswa
Pada
siklus
2
ini
diperoleh
84.62%.
adalah 75 dengan prosentasi Hasil
belajar
tersebut
sudah
kelompok yang aktif 3 kelompok dan
mencapai indikator yang ditetapkan yaitu
kelompok yang cukup aktif ada 3 kelompok.
sekurang-kurangnya
70%
Dari lembar observasi aktivitas diskusi
mahasiswa
mencapai
kelompok diperoleh hal-hal sebagai berikut:
kurangnya 65. Hal ini dipengaruhi beberapa
1.
faktor diantaranya adalah sebagai berikut:
Jumlah
skor
untuk
kelompok
1
adalah 14 dan rata-rata skor 2.8
a.
Jumlah
skor
adalah 7
untuk
4.
5.
Jumlah
kelompok
2
b.
Keberanian
dan rata-rata skor 1.4
skor
untuk
kelompok
mahasiswa
untuk
berinteraksi berjalan dengan baik karena mahasiswa
3
sudah mulai terbiasa untuk
bertanya
dan
menyampaikan
adalah 11 dan rata-rata skor 2.2
pendapatnya kepada sesama teman lainya
dengan kriteria kelompok cukup aktif.
dalam menyelesaikan masalah.
Jumlah
skor
untuk
kelompok
4
c.
Mahasiswa
mulai aktif dan tahu akan
adalah 10 dan rata-rata skor 2.0
tugasnya sehingga tidak menggantungkan
dengan kriteria kelompok cukup aktif.
permasalahan
Jumlah
skor
untuk
kelompok
5
adalah 13 dan rata-rata skor 2.6
Jumlah
skor
untuk
kelompok
yang
dihadapi
kepada
teman dalam kelompoknya. d. Karena mahasiswa sudah aktif dalam
dengan kriteria kelompok aktif. 6.
sekurang-
bekerja secara kelompok
dengan kriteria kelompok cukup aktif. 3.
belajar
Mahasiswa sudah mulai terbiasa dengan
dengan kriteria kelompok aktif. 2.
sudah
hasil
diskusi kelompok maka dosen 6
membimbing
mahasiswa
dapat
pada
saat
adalah 14 dan rata-rata skor 2.8
diskusi secara merata sehingga diskusi
dengan kriteria kelompok aktif.
dapat berjalan efektif.
Berdasarkan angket refleksi mahasiswa terhadap pembelajaran pada siklus II
(2)
Perkuliahan
yang
sudah
dilaksanakan
menyenangkan dan
mudah
Trigonometri
baik,
Dosen
ini,
(1)respon mahasiswa terhadap pelaksanaan perkuliahan
e.
sudah dapat mengorganisasikan
waktu dengan baik. Kesimpulan Berdasarkan
penelitian
dan
yang
disajikan maka
simpulan
bahwa
melalui
mahasiswa senang bekerja dalam kelompok,
implementasi model perkuliahan
kooperatif
dan (3) Penyajian
tipe
yang
hasil
diikuti
karya
serta
kelompok
pembahasan
hasil
ditarik
TAI
berbantukan
worksheet
dapat
dapat
dilaksanakan menyenangkan bagi
ISSN 2086 – 1397
Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013 | 128
meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada
matakuliah Trigonometri. Riyanto, Yatim. 1996. Metode Penelitian Tindakan. Surabaya:SIC Surabaya. Slavin, RE. 1995. Cooperative learning Second
Daftar Pustaka Ahmadi, Abu. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Anni, Tri Chatarina. 2006. Psikologi Belajar. Semarang:
Suharsimi.
2002.
Prosedur
Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Baedowi.
Bacon Publisher. Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
UNNES Arikunto,
Edition. Massachusett: Allyn and
2007.
Kebijakan
dan
Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Suryabrata,
Sumadi.
2002.
Psikologi
Pengembangan Kurikulum. Jakarta:
Pendidikan. Jakata: PT Raja Grafindo
DPN Staf Ahli Mendiknas Bidang
Persada.
PKMP.
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses
Bahri dan Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pembelajaran
Matematika.
Semarang: UNNES
Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dimyanti dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hidayah, Isti. 2006. Hand Out Work Shop Pendidikan Matematika 2. Semarang: UNNES. Ibrahim,
Muslimin.
2000.
Pembelajaran
Kooperatif.
Surabaya:
Unesa_University Press. Kanginan, Marthen. 2004. Matematika untuk SMA Kelas 1 Semester 2. Bandung: Grafindo Media Pratama. Nur, Muhammad. 2000. Pengajaran Berpusat kepada
Siswa
Kontruktivitis
dan
Pendekatan
dalam
Pengajaran.
Surabaya: Unesa University Press. Noormandiri.
2004.
Buku
Pembelajaran
Matematika SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga. ISSN 2086 – 1397
Volume IV Nomor 2. Juli – Desember 2013 | 129