Efektivitas program keluarga berencana dalam menekan laju pertumbuhan penduduk di Kota Pekanbaru By: Rosa Pasrah S.D Tri Sukirno Putro Toti Indrawati Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia E-mail :
[email protected]
Family planning program effectiveness in pressing population growth in Pekanbaru ABSTRACT
This research was conducted in the city of Pekanbaru on the grounds that as the capital city of Pekanbaru Riau, Pekanbaru City and has a higher population growth than the other regencies / cities in Riau Province. The purpose of this study is to see how much influence family planning programs in reducing the rate of population growth in the city of Pekanbaru. Methods of data analysis used in this study is descriptive method with qualitative approach. The data analysis technique used in this study is the analysis of qualitative data that outlines and interpret the data obtained in the field of the key informants (key informants). In determining the key informant authors choose key informants based characteristics to suit the purposes of research or thought to have information relevant to the subject matter of research. Key informants in this study is the Head of Control Family Planning and Family Welfare BPPMKB Pekanbaru City. This is because the key informant knows and has basic information required in this research. From these results it is concluded that the family planning program in the city of Pekanbaru can be said to demonstrate the success of an effective yet it remains characterized by the increases in population and birth rate. The population of Pekanbaru city in 2011 amounted to 937 939 inhabitants, in 2012 increased to 964 558 people, or an increase of 2.83% on average beat the national population growth of less than 2%. The number of births in 2012 also increased by 1,248 from 18,236 souls soul into soul 19 484, an increase of 6.4% from the previous year. Keywords: Effectiveness, Family Planning, Population Growth
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
Page 1
PENDAHULUAN
manusia agar penduduk makin menjadi
Latar Belakang Masalah
kekuatan yang efektif dan produktif
Jumlah penduduk adalah salah satu indikator
bagi pem- bangunan. Dalam upaya ini
penting dalam suatu
diusahakan ditingkatkan keterpaduan
Para ahli ekonomi klasik
dan koordinasi upaya pengendalian
yang di pelopori Adam Smith bahkan
kelahiran dengan berbagai kegiatan
menganggap bahwa jumlah penduduk
pembangunan
merupakan input yang potensial yang
upaya
dapat
faktor
kesehatan, transmigrasi, pengendalian
produksi untuk meningkatkan produksi
urbanisasi, pendidikan, pembangunan
suatu
daerah dan penciptaan lapangan kerja.
Negara.
digunakan
rumah
Semakin
sebagai
tangga
banyak
perusahaan.
penduduk
maka
lainnya,
khususnya
pembangunan
dibidang
Usaha penurunan tingkat pertumbuhan
semakin banyak pula tenaga kerja
penduduk
yang dapat digunakan. Oleh karena
pengendalian
jumlah penduduk terus bertambah,
penurunan tingkat kematian, terutama
maka banyak yang harus dicanangkan
kematian
untuk
jumlah
pengendalian kelahiran dilaksanakan
penduduk yang semakin bertambah.
melalui program keluarga berencana.
Pertumbuhan penduduk yang semakin
(Merrynce, 2013)
mengatasi
keadaan
dilaksanakan
melalui
tingkat kelahiran dan
bayi
dan
anak.
Upaya
cepat tersebut, mengundang banyak
Pertumbuhan jumlah penduduk
nyak masalah. Tetapi ini tidak berarti
Kota Pekanbaru pada tahun 2012
pada
mencapai
zaman
kependudukan dengan
dahulu tidak
ada.
perkembangan
masalah Sejalan penduduk
Kondisi
lebih
dari
2,5
pertambahan
persen. jumlah
penduduk ini sudah sangat pesat dan
dunia, Indonesia juga sebagai negara
mulai
berkembang yang tidak terlepas dari
ketersediaan lapangan pekerjaan yang
pertambahan penduduk yang cepat.
ada di Kota Pekanbaru.
Pembangunan
di
tidak
berimbang
dengan
bidang
Jumlah pertumbuhan penduduk
kependudukan lebih diarahkan pada
Kota Pekanbaru secara umum selama
upaya pengembangan sumber daya
sepuluh
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
tahun
terakhir
terus
Page 2
mengalami persentase
peningkatan, tingkat
walaupun
pertumbuhannya
untuk
menekan
penduduk
laju
dan
pertumbuhan meningkatkan
berfluktuasi. Pertumbuhan penduduk
kesehatan ibu dan anak. Program
yang paling tinggi terjadi pada tahun
keluarga berencana secara nasional
2010
yaitu sebesar 11,83 persen
maupun internasional diakui sebagai
dengan jumlah penduduk 897.769
salah satu program yang mampu
jiwa.
jumlah
menurunkan angka fertilitas. Program
penduduk 802.788 jiwa. Sedangkan
keluarga berencana dilakukan dengan
pertumbuhan penduduk yang paling
beberapa
rendah terjadi pada tahun 2009 yaitu
Pernikahan Usia Dini, dan Penggunaan
hanya sebesar 0.44 persen dengan
Alat Kontrasepsi.
Tahun
sebelumnya
jumlah penduduk 802.788. Jumlah
cara
yakni
Tujuan
Penundaan
utama
penduduk Kota Pekanbaru yang selalu
keluarga
mengalami peningkatan diakibatkan
mengontrol
oleh beberapa faktor yang diantaranya
menurunkan
adalah tingginya tingkat kelahiran dan
kematian
imigrasi. Akibat pertumbuhan dan
penanggulangan masalah kesehatan
pertambahan penduduk tersebut, Kota
reproduksi dalam rangka membangun
Pekanbaru
keluarga kecil yang berkualitas. Oleh
sudah
sangat
padat.
berencana
program
adalah
jumlah tingkat ibu
penduduk, atau
dan
angka
bayi
karenanya
tidak
mengadakan suatu penelitian dengan
aturan
yang
mengambil
berlaku di Kota Pekanbaru Pemerintah
Kota
judul
tertarik
serta
Akibatnya banyak aktivitas warga mengindahkan
penulis
untuk
:
untuk
“Efektivitas
Pekanbaru
Program Keluarga Berencana Dalam
terus berusaha untuk menekan laju
Menekan Laju Pertumbuhan Penduduk
pertumbuhan penduduk yang tinggi
di Kota Pekanbaru.”
dengan melakukan program keluarga
Berdasarkan
uraian
latar
berencana yang dinaungi oleh Badan
belakang masalah yang dikemukakan
Koordinasi
diatas
Nasional
Keluarga (
BKKBN).
Berencana
maka
penulis
mencoba
Program
merumuskan permasalahan yang akan
keluarga berencana merupakan upaya
diteliti sebagai berikut : Bagaimana
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
Page 3
Efektivitas
Program
Berencana
Dalam
Pertumbuhan
Keluarga
Menekan
Penduduk
Di
kesehatan preventif yang paling dasar
Laju
dan
utama
bagi
Kota
menurunkan
angka
Pekanbaru?.
wanita
untuk
kesakitan
dan
kematian ibu yang sedemikian tinggi
Dari perumusan masalah yang
akibat kehamilan yang dialami oleh
dikemukakan, maka dapat ditentukan
wanita. Banyak perempuan mengalami
tujuan
untuk
kesulitan dalam menentukan pilihan
Program
jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya
penelitian
mengetahui
yaitu
Efektivitas
Keluarga Berencana dalam Menekan
karena
terbatasnya
Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota
tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan
Pekanbaru.
mereka
tentang
metode
yang
persyaratan
dan
keamanan metode kontrasepsi tersebut (Saifudin, 2003)
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan umum adanya program
1. Pengertian KB Keluarga usaha
Berencana
mengatur
adalah
yang
suatu
banyaknya
keluarga
berencana
meningkatkan
kesejahteraan ibu, anak dalam rangka
kehamilan sedemikian rupa sehingga
mewujudkan
berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
serta keluarganya yang bersangkutan
yang
tidak akan menimbulkan kerugian
masyarakat yang sejahtera dengan
sebagai
mengendalikan
kehamilan
akibat
langsung
tersebut.
dari
Diharapkan
dengan adanya perencanaan keluarga
menjadi
NKKBS
dasar
(Norma
terwujudnya
kelahiran
sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
yang matang kehamilan merupakan
Tujuan
khusus
program
berencana
yaitu
suatu hal yang sangat diharapkan
keluarga
sehingga
meningkatkan jumlah penduduk untuk
terhindar
dari
perbuatan
untuk mengakhiri kahamilan dengan
menggunakan
aborsi. (Hartanto, 2004)
menurunnya jumlah angka kelahiran
Keluarga merupakan
salah
Berencana satu
(KB)
bayi,
alat
meningkatnya
kontrasepsi,
kesehatan
pelayanan
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
Page 4
keluarga
berencana
dengan
cara
berencana, yang meliputi cara-cara
penjarangan kelahiran.
alamiah, sterilisasi dan cara untuk
Dengan demikian diharapkan :
mencegah bertemunya sel sperma
1. Terkendalinya tingkat kelahiran dan
dengan sel telur.
pertambahan penduduk
Istilah kontrasepsi berasal dari kata
2. Meningkatnya jumlah peserta KB atas dasar kesadaran
kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan
3. Berkembangnya usaha-usaha yang
konsepsi adalah pertemuan antara sel
membantu peningkatan kesejahteraan
telur yang matang dan sperma yang
ibu dan
perpanjangan usia
mengakibatkan kehamilan. Maksud
harapan hidup, menurunnya tingkat
dari kontrasepsi adalah meghindari
kematian
atau mencegah terjadinya kehamilan
anak,
bayi
dan
balita,
serta
kematian ibu pada masa kelahiran dan
sebagai
persalinan.
antara sel telur dengan sel perma(
Akseptor keluarga berencana adalah keluarga
adanya
pertemuan
Pinem, 2009).
2. Akseptor KB
peserta
akibat
yang
Menurut
BPPMKB
Alat
merupakan
kontrasepsi yang digunakan untuk
pasangan usia subur dimana salah
mencegah kehamilan menurut antara
seorang diantaranya menggunakan alat
lain adalah :
kontrasepsi untuk tujuan pencegahan
a. IUD (Intra Uterina Device) atau
kehamilan, baik itu melalui program
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
keluarga
Rahim)
berencana
program.
maupun
Akseptor
non
adalah
alat
kontrasepsi
Keluarga
dalam Rahim yang terbuat dari
Berencana (KB) adalah Pasangan Usia
bahan plastik dan tembaga yang
Subur (PUS) yang menggunakan salah
hanya boleh dipasangoleh dokter,
satu obat kontrasepsi ( Pinem, 2009)
petugas kesehatan terlatih atau bidan. b. MOW (Metode Operatif
3. Alat Kontrasepsi Alat kontrasepsi adalah salah satu alat
adalah
yang digunakan untuk mengendalikan
panjang
angka
pemotongan pada tubapalopi dalam
kelahiran
dalam
keluarga
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
alat
kontrasepsi
Wanita)
dengan
cara
jangka operasi
Page 5
kemaluan
wanita.
Proses
g. Pil merupakan alat kontrasepsi
pemasangan alat ini harus dilakukan
yang sampai saat ini dianggap
oleh
paling
dokter,
petugas
kesehatan
terlatih atau bidan.
kontrasepsi
karena
selain
terjadinya ovulasi juga mempunyai
c. MOP (Metode Operatif Pria) adalah alat
efektif,
jangka
panjang
efek lain terhadap trakus genitalis, seperti menimbulkan perubahan-
dengan cara operasi pemotongan
perubahan
pada tubapalopi dalam kemaluan
sehingga menjadi kurang banyak
pria. Proses pemasangan alat ini
dan kental. Kontrasepsi pil diminum
harus di lakukan oleh dokter, petugas
setiap malam secata terus menerus.
kesehatan terlatih atau bidan.
pada
lender
serviks
4. Pasangan Usia Subur ( PUS)
d. Kondom adalah alat kontrasepsi
Pasangan usia subur (PUS) yaitu
berupa selubung atau sarung karet
pasangan suami istri yang terikat
yang terbuat dari berbagai bahan
dalam perkawinan yang sah yang umur
diantaranya lateks (karet), plastik
istrinya antara 15 s/d 49 tahun, karena
(vinil), atau bahan alami (produk
kelompok ini merupakan pasangan yag
hewani).
aktif melakukan hubungan seksual dan
e. Implant adalah alat kontrasepsi yang
setiap
kegiatan
seksual
dapat
kahamilan.
PUS
berbentuk kecil seperti karet relastis
mengakibatkan
yang ditanam dibawah kulit dan
diharapkan secara bertahap menjadi
pemakaian alat ini dalam jangka
peserta keluarga berencana yang aktif
waktu 3-5 tahun. Proses pemakaian
lestari
alat ini harus dilakukan oleh dokter
langsung
atau petugas kesehatan terlatih atau
(Sulistyawati, 2011).
bidan.
Usia
f. Suntikan adalah alat kontrasepsi berupa
zat
yang
mengandung
sehingga
memberi
penurunan
antara
15-49
efek
fertilisasi
tahun
merupakan usia subur bagi seorang wanita, karena pada rentang usia
hormone estrogen dan progestin
tersebut
yang disuntikan setiap satu, dua atau
melahirkan anak cukup besar. Wanita
tiga bulan sekali.
yang usianya berada pada periode ini
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
kemungkinan
wanita
Page 6
di sebut wanita usia subur(WUS), dan
Menurut
apabila memiliki status kawin maka
pertumbuhan
kita
diperoleh
dapat
pasangan
menyebutnya
usia
subur
sebagai
(PUS).(BPS,
2013)
Yasin penduduk
dengan
dapat
menggunakan
formulasi sebagai berikut: Pt = Po + ( B-D ) + ( Mi-Mo ) Dimana:
5. Pertumbuhan Penduduk Penduduk
merupakan
unsur
Po
=jumlah penduduk pada waktu
penting dalam kegiatan ekonomi serta usaha
untuk
membangun
perekonomian
karena
suatu
terdahulu (tahun dasar) Pt
=jumlah penduduk pada waktu
penduduk
menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli,
sesudahnya (tahun ke t) B
=kelahiran yang terjadi pada
pimpinan perusahaan tenaga usahawan
jangka
dalam menciptakan kegiatan ekonomi.
kejadian tersebut
(Sukirno, 2005 )
D
merupakan dinamis
keseimbangan antara
menembah
dan
jangka
yang
kekuatan-kekuatan
antara
dua
waktu
antara
dua
kejadian tersebut Mo =migrasi keluar pada jangka
kekeuatan-
waktu antara kedua kejadian
kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. prtumbuhan penduduk di
waktu
=kematian yang terjadi pada
Pertumbuhan penduduk adalah
yang
(2000)
tersebut Mi
=migrasi masuk pada jangka
akibatkan oleh empat komponen yaitu:
waktu antara kedua kejadian
kelahiran
tersebut
(fertilitas),
kematian
(mortalitas), migrasi masuk dan keluar.
Pertumbuhan
penduduk
selisih antara kematian dan kelahiran
mengakibatkan urbanisasi. urbanisasi
disebut pertumbuhan alamiah( natural
secara
increase). sedangkan selisih antara
peningkatan faktor produktifitas total
migrasi
masuk( in-migration) dan
yang besar. ini berarti produktifitas
migrasi keluar( out-migration) disebut
suatu ekonomi umumnya meningkat
migrasi
secara subtasnsial ketika pusat-pusat
neto(
net-migration).
(Mulyadi, 2003)
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
historis
dikaitkan
dengan
perekonomian tumbuh. (Gilpin, 2002)
Page 7
Dalam Thomas
teori
Robert
kependudukan
Malthus
dalam
bukunya yang berjudul Essay On The
jumlah anak. Pembatasan seperti ini disebut Malthus sebagai Pembatasan Moral. (Mulyadi, 2003)
Principles Of Populatin mengatakan
6. Pengertian Efektivitas
bahwa manusia berkembang jauh lebih
Dalam kamus besar bahasa
cepat dibandingkan dengan produksi
Indonesia, efektivitas berasal dari kata
hasil-hasil pertanian untuk memenuhi
efektif yang berarti mempunyai nilai
kebutuhan
manusia
efektif, pengaruh atau akibat, bisa
berkembang sesuai dengan deret ukur,
diartikan sebagai kegiatan yang bisa
(Geometric Progession, dari 2 ke 4,
memberikan hasil yang memuaskan,
6,8,16,32, dan seterusnya), sedangkan
dapat dikatakan juga bahwa efektivitas
pertumbuhan produksi makanan hanya
merupakan keterkaitan antara tujuan
meningkat sesuai sesuai dengan deret
dan
hitung (Arimetic Progression, dari 2 ke
menunjukan derajat kesesuaian antara
4,6,8,10,12, dan seterusnya). Karena
tujuan yang dinyatakan dengan hasil
perkembangan jumlah manusia jauh
yang
lebih
efektivitas
manusia.
cepat
dibandingkan
pertumbuhan
produksi
dengan
hasil
yang
dicapai.
dinyatakan,
Jadi
adalah
dan
pengertian
pengaruh
yang
hasil-hasil
ditimbulkan atau disebabkan oleh
pertanian, maka Malthus meramal
adanya suatu kegiatan tertentu untuk
bahwa
mengetahui
suatu
malapetaka
ketika
(disaster)
akan yang
terjadi
sejauh
mana
tingkat
akan
keberhasilan yang dicapai dalam setiap
menimpa umat manusia. (Mulyadi,
tindakan yang dilakukan (Starawaji,
2003)
2009). Menurut Malthus bahwa cara
Efektivitas
merupakan
untuk menghindar dari malapetaka
kemampuan untuk memilih tujuan
adalah dengan melakukan kontrol atau
yang tepat atau peralatan yang tepat
pengawasan
pertumbuhan
untuk mencapai tujuan yang telah
penduduk. Beberapa jalan keluar yang
ditetapkan. Dengan kata lain mampu
Malthus tawarkan adalah menunda
memilih metode atau cara yang tepat
usia
untuk mencapai tujuan (Marnis, 2006).
terhadap
perkawinan
dan
mengurangi
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
Page 8
Efektivitas membuat
merupakan
keputusan
hasil
maka aktifitas itu dikatakan tidak
yang
efektif
mengarahkan melakukan sesuatu yang
Berdasarkan uraian perumusan
benar, yang membantu memenuhi misi
masalah dan tinjauan pustaka diatas
suatu
dan bertitik tolak dari permasalahan
perusahaan
dalam
hal
pencapaian tujuan (Tunggal, 2002). Menurut Starawaji (2009) yang
yang
ada,
dapat
di
tarik
suatu
Hipotesis sebagai berikut : ”Efektivitas
mengutip pendapat Campbell (1989),
Pelaksanaan
Program
terdapat cara pengukuran terhadap
Berencana
efektivitas yang secara umum dan
Pertumbuhan
yang paling menonjol adalah sebagai
Pekanbaru Sudah Efektif”.
Dalam
Keluarga
Menekan
Penduduk
di
Laju Kota
berikut: 1. Keberhasilan program
METODE PENELITIAN
2. Keberhasilan sasaran
1. Lokasi Penelitian
3. Kepuasan terhadap program
Penelitian ini dilakukan di Kota
4. Tingkat input dan output
Pekanbaru karena Kota Pekanbaru
5. Pencapaian
sebagai Ibu Kota Provinsi Riau, dan
tujuan
menyeluruh Dapat pengertian keberhasilan
Kota
Pekanbaru
memiliki
disimpulkan
bahwa
pertumbuhan penduduk yang lebih
efektivitas
adalah
tinggi
suatu
aktifitas
atau
dibanding
Kabupaten/Kota
lainnya di Provinsi Riau serta untuk
kegiatan dalam mencapai tujuan dan
mempermudah
target,
data dari instansi terkait di Kota
sesuai dengan yang telah
ditentukan sebelumnya, dan apabila tujuan dan target dapat tercapai sesuai dengan
yang
telah
dalam
memperoleh
Pekanbaru. 2. Jenis dan sumber data
ditentukan
Jenis data yang digunakan pada
sebelumnya, dikatakan efektif dan
penelitian ini didapatkan melalui 2
sebaliknya apabila tujuan dan target
sumber data, yaitu data primer yang
tidak dapat tercapai sesuai dengan
diperoleh
yang telah ditentukan sebelumnya
wawancara
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
langsung yang
dari diperoleh
hasil dari
Page 9
narasumber
atau
dianggap
informan
berpotensi
yang dalam
diperoleh di lapangan dari para key informan (informan kunci).
memberikan informasi yang relevan
Penganalisaan
dan sebenarnya di lapangan. Data
pada
sekunder
menghubungkan
adalah
sebagai
data
ini
kemampuan
didasarkan
nalar
fakta,
data
informasi,
dan dokumen serta data yang diambil
diperoleh akan dianalisis sehingga
dari suatu organisasi atau perusahaan
diharapkan muncul gambaran yang
dengan permasalahan di lapangan yang
dapat mengungkapkan permasalahan
terdapat pada lokasi penelitian berupa
penelitian. Penelitian kualitatif adalah
bahan bacaan, bahan pustaka, dan
penelitian
laporan-laporan
memahami fenomena tentang apa yang
Adapun
yang
dialami
penalitian ini adalah data yang telah
perilaku,
diterbitkan
tindakan.(Moleong:2007)
terkait
seperti,
Pemberdayaan
instansi-instansi Badan
Pelayanan
Perempuan
peneliti
persepsi,
dan
Berdasarkan
indikator
dalam
Pekanbaru,
keefektifan
program
Statistik
mislanya dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan
Pusat
untuk
motivasi
Keluarga Berencana (BPPMKB) Kota Badan
yang
bermaksud
data sekunder yang dipakai dalam
oleh
subjek
data
dan
pendukung data primer dari literatur
penelitian.
kemudian
dalam
yang
mengukur keluarga
(BPS) Provinsi Riau.
berencana di Kota Pekanbaru maka
3. Analisis Data
dapat di simpulkan bahwa program
Metode
analisis
data
yang
keluaraga
berencana
di
Kota
digunakan dalam penelitian ini adalah
Pekanbaru belum cukup efektif, hal ini
metode deskriptif dengan pendekatan
karena jika dilihat dari tujuan program
kualitatif. Teknik analisis data yang
keluarga
digunakan dalam penelitian ini adalah
mengendalikan
analisis
yaitu
pendewasaan usia pernikahan dan
serta
menurunkan angka kematian ibu dan
yang
bayi
data
kualitatif
menguraikan menginterpretasikan
data
maka
berencana
yakni
jumlah
kelahiran,
program
keluarga
berencana di Pekanbaru juga belum
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
Page 10
bisa dikatakan berhasil hal ini dapat
penduduk Kota Pekanbaru yang selalu
dilihat dari jumlah kelahiran bayi yang
mengalami peningkatan diakibatkan
terus meningkat. Namun dalam tujuan
oleh beberapa faktor yang diantaranya
pendewasaan usia pernikahan program
adalah tingginya tingkat kelahiran dan
keluarga
di Pekanbaru sudah cuku
imigrasi. Akibat pertumbuhan dan
baik, dimana jumlah wanita yang
pertambahan penduduk tersebut, Kota
menikan di bawah usia 20 tahun hanya
Pekanbaru
sebesar 4% saja. Tujuan program
Akibatnya banyak aktivitas warga
Keluarga
tidak
Berencana
dalam
menurunkan angka kematian bayi di Pekanbaru dapat dikatakan jauh dari
sudah
mengindahkan
sangat
aturan
padat.
yang
berlaku di Kota Pekanbaru Jumlah Kelahiran bayi di Kota
berhasil, karena tingkat kematian bayi
Pekanbaru
selama
sepuluh
masih tinggi. Bahkan paling tinggi
mengalami
diantara Kabupaten/Kota yang ada di
berfluktuasi. Pada tahun 2003 jumlah
Provinsi Riau.
bayi yang lahir adalah sebesar 16.560
peningkatan
tahun yang
Jumlah pertumbuhan penduduk
jiwa, dan pada tahun 2004 mengalami
Kota Pekanbaru secara umum selama
peningkatan sebesar 374 jiwa sehingga
sepuluh
menjadi 16.934 jiwa atau meningkat
tahun
mengalami persentase
terakhir
peningkatan, tingkat
terus
walaupun
pertumbuhannya
sebesar 2,20 %. Pada
tahun
kelahiran
yang paling tinggi terjadi pada tahun
sebesar 4,75 % atau 17.780 jiwa, tahun
2010
yaitu sebesar 11,83 persen
2006 terjadi peningkatan kelahiran
dengan jumlah penduduk 897.769
bayi sebesar 4,5 % atau dengan jumlah
jiwa.
jumlah
bayi 18.630 jiwa. Tahun 2007 juga
penduduk 802.788 jiwa. Sedangkan
mengalami peningkatan yaitu menjadi
pertumbuhan penduduk yang paling
21.060 jiwa atau sebesar 11,53 % .
rendah terjadi pada tahun 2009 yaitu
Namun pada tahun 2008 jumlah
hanya sebesar 0.44 persen dengan
kelahiran bayi mengalami penurunan
jumlah penduduk 802.788. Jumlah
sebesar 1.436 jiwa sehingga menjadi
sebelumnya
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
sebesar
jumlah
berfluktuasi. Pertumbuhan penduduk
Tahun
bayi
2005
meningkat
Page 11
19.624 jiwa atau terjadi penurunan
pertumbuhan
kelahiran bayi sebesar 7,31 %. Hal ini
pekanbaru,
disebabkan
yang
tingginya imigrasi masuk ke kota
juga
pekanbaru
menikah
jumlah pada
wanita
tahun
2008
mengalami penurunan.
kelahiran
mengalami
hal
di
ini
di
Kota
disebabkan
karenakan
kegiatan
perekonomian di pekanbaru yang terus
Pada tahun 2009 dan 2010 jumlah
penduduk
bayi
peningkatan,
meningkat.
kembali walaupun
Jika dilihat dari tujuan program keluarga
berencana
yakni
jumlah
kelahiran,
tidak terlalu besar menjadi 19.978
mengendalikan
pada tahun 2010 atau meningkat
pendewasaan usia pernikahan dan
sebesar 1,72 % dari tahun sebelumnya.
menurunkan angka kematian ibu dan
Tahun 2011 jumlah kelahiran bayi
bayi
mengalami penurunan sebesar 1.742
berencana di pekanbaru juga belum
jiwa atau sebesar 9,55 % sehingga
bisa dikatakan berhasil hal ini dapat
menjadi 18.326 jiwa. Hal tersebut
dilihat dari jumlah kelahiran bayi yang
merupakan perkembangan yang baik.
terus meningkat. Namun dalam tujuan
Namun disayangkan pada tahun 2012
pendewasaan usia pernikahan program
jumlah
keluarga
kelahiran
bayi
kembali
maka
program
keluarga
di Pekanbaru sudah cuku
mengalami peningkatan dari tahun
baik, dimana jumlah wanita yang
sebelumnya menjadi 19.484 jiwa atau
menikan di bawah usia 20 tahun hanya
meningkat sebesar 6,40 %.
sebesar 4% saja. Tujuan program
Berdasarkan hasil penelitian
Keluarga
berencana
dalam
yang dilakukan terhadap key informan
menurunkan angka kematian bayi di
dapat
program
Pekanbaru dapat dikatakan jauh dari
pekanbaru
berhasil, karena tingkat kematian bayi
sudah berjalan cukup baik, hal ini
masih tinggi. Bahkan paling tinggi
dilihat dari sudah cukup tingginya
diantara Kabupaten/Kota yang ada di
tingkat partisipasi masyarakat dalam
Provinsi Riau.
keluarga
diketahui
bahwa
berencana
di
mengikuti program ini. Namun belum cukup efektif dalam menekan laju
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
Page 12
Berencana, pada tahun 2012 akseptor
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian
keluarga berencana mencapai 115.236
yang telah dilakukan, maka dapat
jiwa dengan jumlah pasangan usia
ditarik kesimpulan berikut:
subur sebesar 157.300 pasangan atau
Program keluarga berencana
sebesar 73,25% warga Kota Pekanbaru
dalam menekan laju pertumbuhan
telah
penduduk di Kota Pekanbaru dapat
berencana, namun hal ini tetap saja
dikatakan
tidak dapat menekan jumlah angka
belum
menunjukan
keberhasilan yang memuaskan hal ini ditandai
oleh
tetap
menjadi
akseptor
keluarga
kelahiran bayi secara signifikan.
terjadinya
.Rata-rata jumlah anak yang
peningkatan jumlah penduduk dan
dilahirkan hidup perwanita di Kota
angka
Jumlah
Pekanbaru merupakan yang terendah
penduduk Kota Pekanbaru pada tahun
di Provinsi Riau, yaitu sebesar 1,51%
2011 sebesar 937.939 jiwa, pada tahun
hal ini dapat dilihat dari masih
2012 mengalami peningkatan menjadi
banyaknya jumlah bayi yang tidak
964.558
mengalami
dilahirkan, yang diakibatkan beberapa
2,83
faktor yaitu keguguran dan gangguan
kelahiran
jiwa
peningkatan
bayi.
atau sebesar
%
mengalahkan rata-rata pertumbuhan
kesehatan pada
penduduk nasional yang kurang dari 2
hamil, sehingga meyebabkan tidak
%. Jumlah kelahiran bayi pada tahun
dapat melahirkan bayinnya. Sedangkan
2012 juga mengalami peningkatan
tujuan
sebesar 1.248 jiwa dari 18.236 jiwa
berencana adalah untuk mengontrol
menjadi 19.484 jiwa atau meningkat
jumlah penduduk, menurunkan tingkat
sebesar 6,4 % dari tahun sebelumnya.
atau angka kematian ibu dan bayi serta
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa
kesadaran
masyarakat
Pekanbaru untuk mengikuti program keluarga tinggi.
berencana Hal
ini
sudah
cukup
terlihat
pada
peningkatan jumlah akseptor Keluarga
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
utama
ibu yang sedang
program
keluarga
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil yang berkualitas. Ketidakberhasilan keluarga disebabkan
berencana oleh
program ini
juga
beberapa
factor
Page 13
antaranya, rendahnya sumber daya
berencana
yang dimiliki oleh instansi terkait
mempercepat
pelaksanaan
keluarga
kesejahteraan masyarakat. Selain itu
berncana ini. Kurangnya pelaksana lini
juga untuk meningkatkan komitmen
lapangan guna melakukan penyuluhan
bersama
kepada masyarakat dan kurangnya
mengembangkan
perhatian pemerintah daerah dalam
keluarga kecil bahagia dan sejahterah.
berkomitmen guna memaksimalkan
Seperti
pelaksanaan
pelaksanaan millennium developments
program
program
keluarga
berencana.
yang
bertujuan
untuk
terwujudnya
dalam
yang
melanjutkan
dan
pembangunan
diharapkan
dalam
goals (MDGS) sebagai upaya menekan angka
kemiskinan/kelaparan,
mengurangi kematian ibu dan anak,
SARAN Merujuk dari kesimpulan yang
mempromosikan kesetaraan gender,
ada, maka penulis mengajukan saran-
serta
saran yang dapat bermanfaat yaitu sbb:
berbagai penyakit lainya yang selama
1. Pemerintah
ini
dan
masyarakat
mengatasi
telah
HIV/AIDS
mengerogoti
diharapkan selalu bekerja sama untuk
kesejahteraan
mengendalikan
masyarakat dan bangsa.
pertumbuhan
dan
sendi-sendi
sebuah
keluarga,
penduduk di Kota Pekanbaru, maka
Skripsi ini juga diharapkan
tingkat pengagguran akan berkurang,
dapat dijadikan suatu refrensi bagi
meningkatnya
penulis
pendapatan,
lainya
untuk
mendukung
meningkatnya kualitas penduduk dan
penelitian
sebagainya.
berhubungan
2. Diperlukan kebijakan yang tegas
Keluaraga Berencana seperti kesehatan
agar pelayanan program Keluarga
reproduksi, kesetaraan gender dan
berencana dapat berjalan seperti yang
sebaginya.
diharapkan. berlakunya
Terlebih otonomi
selanjutnya dengan
yang program
semenjak
daerah
yang
mengharuskan setiap kabupaten/kota memiliki rancangan program keluarga
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
Page 14
DAFTAR PUSTAKA
BkkbN, 2007. Kamus Istilah Program Keluarga Berencana Nasional. Jakarta. Pekanbaru diakses tanggal 5 Juni 2014. Badan Pusat Statistik, 2003. Statistik kesejahteraan Rakyat Tahun 2013, BPS Provinsi Riau. Pekanbaru. Gilpin, Robert. 2002. Population Growth, Penerbit Murai Kencana, Jakarta. Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Sinar Harapan. Jakarta
Starawaji,2009.http://wordpress.com/2 009/05/01/pengertianefektivitas/. Diakses pada tanggal 16 juni 2014, jam 10.55 WIB). Subri, Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sukimo, Sadono. 2005. Pengantar Teori Ekonomi Makro, edisi 2, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta. Tunggal, Anim Wijaya. 2002. Manajemen suatu pengantar. PT.Rineka Cipta. Jakarta
Marnis. 2006. Pengantar Manajemen, Unri Perss. Pekanbaru. Merrynce, Hidir. 2013. Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Berencana. Jurnal Kebijakan Publik, Volume 4, Nomor 1, hlm. 1-118. Universitas Riau. Pekanbaru. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT.Remaja Rosdakarya. Bandung. Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Alat Kontrasepsi. Trans info Media. Saifudin. (2006). Panduan Praktik Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
JOM FEKON Vol.1 No.2 Oktober 2014
Page 15