Jurnal Administrasi Publik
EFEKTIVITAS PROGRAM BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN DALAM PENANGGULAGAN KEMISKINAN DI KECAMATAN TIOM KABUPATEN LANNY JAYA YEPI YIGIBALOM
ABSTRACT : This study aims to determine the effectiveness of a program of rice for poor families in poverty reduction in Sub Tiom and get an idea about things relating to the effectiveness of the Raskin program in relation to poverty reduction. The method used is descriptive qualitative method. Techniques of data collection by: Observation, Interviewing, Recording documents related to the study. informant data source in this study is the District government Tiom amounted to 6 People, Religious Leaders totaling 3 People Village Head and totaling 9 Persons 15 Persons amounted Society The program includes Lanny Jaya district of Papua Province, while the responsibility of distribution of rice from the barn up to the point of distribution in the district by Perum Bulog kedesa dipegan. The implementation of the compensation program Raskin Fuel Subsidy reduction in some of this area is still commonly found during various storage, like almost all the residents get Raskin. Supposedly all of it must go through the procedure of BPS but the village chief made a different policy for the sake of justice for its citizens. It is expected that the District government Tiom to further improve the welfare of the community so that people got their rights in accordance with existing regulations. Keywords: Effectiveness, Raskin For Poverty Reduction maupun fisiknya untuk memenuhi A. PENDAHULUAN Kemiskinan diartikan sebagai suatu kebutuhan. keadaan dimana seseorang tidak sanggup Dalam program beras untuk untuk memelihara dirinya yang sesuai keluarga miskin (Raskin) merupakan suatu dengan taraf kehidupan kelompok dan juga upaya pemerintah untuk membantu tidak mampu untuk memanfaatkan tenaga mengurangi beban pengeluaran penduduk mental maupun fisiknya dalam kelompok miskin. Melalui program tersebut yang tersebut. Hal tersebut ditandai dengan didukung program bantuan adanya berbagai kekurangan dan penanggulangan kemiskinan lainnya ketidakberdayaan diri para miskin. diharapkan dapat memberikan manfaat Berbagai kekurangan dan yang nyata dalam peningkatan ketahanan ketidakberdayaan tersebut disebabkan baik pangan dan kesejahteraan sosial rumah faktor internal maupun eksternal yang tangga. membelenggu, seperti adanya keterbatasan Tujuan raskin adalah untuk untuk memelihara dirinya sendiri, dan memberikan perlindungan kepada keluarga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental miskin melalui bantuan beras untuk keluarga 120
miskin
guna
memenuhi
Jurnal Administrasi Publik
kebutuhan gizi dan mengurangi beban
Menurut Steers (1980) kriteria
pengeluaran keluarga pada jumlah yang
umum
telah ditentukan dengan tingkat harga
fleksiblitas,
tertentu.
kepuasan.Sedangkan
Sedang
sasaran
raskin
efektifitas
ialah:
adaptasi
produksi,
dan
menurut
Siagian
terbantunya dan terbukanya akses pangan
(2001:24) memberikan definisi sebagai
keluarga miskin dengan bahan pangan
berikut: efektifitas adalah pemanfaatan
pokok
sumberdaya, sarana dan prasarana dalam
(Beras),
pada
tingkat
harga
bersubsidi di tempat dan jumlah yang telah
jumlah
ditentukan dimana setiap kepala keluarga
ditetapkan
(KK). Berdasarkan pembahasan tersebut
menghasilkan sejumlah barang atas jasa
maka
kegiatan yang dijalangkannya. Efektivitas
penulis
meneliti
merasa
judul
tertarik
tentang:
untuk
“Efektivitas
tertentu
yang
secara
sadar
sebelumnya
menunjukkan
untuk
keberhasilan
dari
segi
Program Beras Untuk Keluarga Miskin
tercapainya sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam Penanggulangan Kemiskinan Di
Jika hasil kegiatan semakin mendekati
Kecamatan Tiom Kabupaten Lanny Jaya”.
sasaran,
Efektifitas secara umum diartikan suatu
keadaan
yang
berarti
makin
tinggi
efektifitasnya.
mengandung
Dewasa ini, kenyataan menunjukan
pengertian mengenai terjadinya efek atau
bahwa pemerintah Indonesia dihadapkan
akibat yang dikehendaki dalam suatu
pada permasalaan kemiskinan yang cukup
perbuatan
besar
Ensiklopedi
Administrasi,
jumlahnya,
maka
upaya-upaya
(1982). dalam Gie (1992:117) dapat pula
pemerataan pendapatan masyarakat perlu
di artikan suatu keadaan atau kondisi,
dilakukan secara terus menerus melalui
Efektifitas juga dapat di artikan sepeprti
berbagai bidang kehidupan masyarakat,
yang
Handayanigrat
agar mereka yang tergolong “miskin” ini
(1986:17) adalah apa bilah suatu tujuan
setidaknya memiliki kemampuan guna
atau sasaran telah tercapai sesuai dengan
memenuhi
rencana. Dapat pula di artikan suatu
Kebutuhan pokok yang dimaksud sebagai
kondisi
dalam
kebutuhan dasar, yakni kebutuhan yang
memilih tujuan yang hendak di capai atau
sangat penting guna kelangsungan hidup
sasaran atau peralatan yang digunakan dan
manusia,
baik
disertai dengan kemampuan yang di miliki
kebutuhan
konsumsi
adalah
yang
perumahan, pakaian), maupun keperluan
diinginkan dapat di capai dengan hasil
pelayanan sosial tertentu (air minum,
yang memuaskan.
sanitasi,
diutarkan
atau
tepat,
oleh
keadaan
sehingga
dimana
tujuan
121
kebutuhan
pokok
yang
transportasi,
mereka.
menyangkut
individu
(maka,
kesehatan
dan
Jurnal Administrasi Publik
pendidikan. Dalam kaitan ini, Radwan dan
fundamental dari cita-cita menciptakan
Alftan
masyarakat
(1978)
mengemukakan
bahwa
tampa mengurangi konsep basic needs,
adil
dan
makmur.(Salim,1982).
keperluan minuman dari seorang individu
Kemiskinan
adalah
keadaan
atau rumah tangga berupa: makanan,
dimana terjadi ketidak mampuan unuk
pakaian, perumhan, kesehatan, pendidikan,
memenuhi
air
makanan, pakaian, tempat perlindungang,
dan
sanitasi,
transportasi
dan
partisipasi.
kebutuhan
dasar
seperti
air minum, pendidikan dan kesehatan.
Tingkat kesejahteraan atau taraf
Kemiskinan disebabkan oleh kelangkaan
hidup diukur dari tingkat terpenuhinya
alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun
kebutuhan pokok dasar manusia. Beberapa
sulitnya akses terhadap pendidikan dan
komponen
pekerjaan.
yang
termasuk
dalam
Kemiskinan
kebutuhan dasar/ pokok ini meliputi: (1)
masalah
makanan, lapangan kerja, (2) kesehatan (3)
memahami istilah ini secara subyektif dan
perumhahan
komparatif, sementara
(4)
pendidikan
(5)
global.
merupakan
Sebagian
orang
yang lainnya
komunikasi, (6) kebudayaan, (7) penelitian
melihatnya dari moral dan evaluatif,
dan teknologi, (8) energy, (9) hukum, (10)
sementara yang lainya lagi memahaminya
dinamika politik dan implikasi idiologi
dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Soedjatmiko, konferensi
(1988).
Kemudian
International
Pelaksanaan
Labor
diarahkan
untuk
pembangunan dapat
memeratakan
Organization (ILO) di Geneva Tahun
pendapatan masyarakat agar setidaknya
1976, dikemukakan konsep kebutuhan
mereka mampu memenuhi kebutuhan
pokok dasar mencakup 2 hal, yaitu : (1)
dasarnya sehari-hari. Dengan kata lain
konsumsi
keluarga,
bahwa konstribusi pembangunan dalam
seperti pangan, sadang, papan, pendidikan,
memberikan peluang terciptanya berbagai
dan kesehatan, dan (2) pelayanan negara
kesempatan kepada masyarakat dalam
(public services) untuk masyarakat pada
upayanya
umumnya, seperti air bersi, transportasi,
pendapatan perlu diciptakan. Hal ini dapat
listrik, dan sebagainya (Tjokrowinato,
dilakukan
1987).
penciptaan lapangan kerja baik di sector
minimum
Kemiskinan
untuk
merupakan
tema
untuk
dengan
menigngkatkan
berbagai
upaya
formal Maupun di sector non formal,
sentral dari perjuangan bangsa, sebagai
dapat
inspirasi
akan
dalam berbagai bentuk menciptakan iklim
motivasi
perekonomian yang agak longgar atau
dasar
kemerdekaan
dan bangsa,
perjuangan dan
122
memberikan
dorongan/motivasi
Jurnal Administrasi Publik
dengan kata lain lebi banyak memberikan
berhubungan. Peningkatan taraf hidup
kemudahan-kemudahan
golongan bahwa tidak harus berakibat
kepada
masyarakat untuk meningkatkan prestasi
pada
usahanya, dan lain-lain. salah satu upaya
pendapatan. Karena itu kedua-duanya
tersebut
implementasikannya
harus diusahakan bisa dengan tekanan
kebijakan/program bantuan pangan untuk
berbeda. Logisnya, menaikan taraf hidup
rakyat miskin yang dikenal dengan istilah
atau kesejahteraan golongan bahwa lebih
Raskin atau Beras Untuk Rumah Tangga
dulu, karena problem ini menyangkut
Miskin yang telah teruji dapat memberikan
kebutuhan dasar mereka yang sangat
kontribusi bagi peningkatan daya beli
dibutuhkan.
ialah
masyarakat,
kususnya
dikawasan
lebih
meratanya
distribusi
METODE PENELITIAN
pedesaan.
Dalam penelitian ini metode yang
Dengan demikian, maka upaya
digunakan
adalah
metode
deskriptif
peningkatan daya beli masyarakat perlu
kualitatif. Yaitu penelitian yang digunakan
dilakukan secara terus menerus, atau
untuk meneliti kondisi objek yang alamiah
dalam
dimana peneliti adalah instrument kunci.
artinya
pendapatan
bahwa
dengan
pemerataan
sendirinya
akan
Metode yang digunakan dalam penelitian
bernampak positif pada peningkatan taraf
ini adalah metode deskriptif
hidup masyarakat itu sendiri. Sejalan
penulis ingin mendeskripsikan, mencatat,
dengan itu. Sigit (1983) mengemukakan
menganalisis dan menginterpretasikan dan
bahwa
antar
mengambarkan berbagai penomena sosial
penduduk/rumah tangga mengandung dua
yang berkaitan dengan efektifitas program
segi.
raskin dalam penanggulangan kemiskinan.
pemerataan
Pertama,
pendapatan
meningkatkan
tingkat
kehidupan mereka yang masih berada dibahwa
garis
pemerataan
kemiskinan; pendapatan
Penentuan
jenis
karena
penelitian
ini
kedua,
berpegan pada pendapat dari Singarimbun
secara
(1995) bahwa penelitian deskriptif adalah
menyeluruh, dalam arti mempersempit
penelitian
perbedaan-perbedaan tingkat pendapatan
pengukuran terhadap penomena sosial
antara rumah tangga. Usaha memperkecil
tertentu, melaluhi pengembangan konsep
persentase kelompok ini bisa
dan
berakibat
pada pembagian pendapatan yang lebih
Selanjutnya
tidak melonjak naik lebih cepat. Tapi dua tersebut
tidak
perlu
mengemukakan
saling 123
dimaksudkan
menghimpun
melakukan
merata yaitu jika pendapatan golongan atas
segi
yang
fakta
pengalian Subrata bahwa
tetapi
untuk
tidak
hipotesis. (1983) tujuan
juga dari
Jurnal Administrasi Publik
penelitian
deskriptif
untuk
ia harus mempunyai banyak pengalaman
membuat pencandraan secara sistematik,
tentang latar penelitian. Oleh karena itu
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta
seorang informan harus benar-benar tahu
dan
atau pelaku yang terlibat langsung dengan
sifat-sifat
adalah
populasi
atau
daerah
tertentu.
permasalahan penelitian. Memilih seorang
Adapun
yang
menjadi
fokus
informan harus dilihat kompentensinya
penelitian didalam penelitian ini yaitu
bukan
efektifitas
(Maleong 2006: 132).
program
raskin
dalam
saja
untuk
menghadirkannya.
penanggulangan kemiskinan,di Kecamatan
Teknik analisis data digunakan
Tiom yakni suatu program atau aktifitas
untuk memperoleh jawaban yang objektif
dan fungsi yang dilakukan camat dengan
dari hasil penelitian berdasarkan tujuan,
harapan
warga
maka temuan-temuan data yang terkumpul
masyarakat. Dan penelitian ini akan
kemudian dianalisa dengan menggunakan
dilaksanakan
metode analisa deskriptif kualitatif yaitu
mensejahterakan
di
Kecamatan
Tiom
Kabupaten Lanny Jaya.
analisa yang dilakukan untuk melukiskan,
Teknik pengumpulan data dapat
merankum, mengamati, mengambarkan
dilakukan dalam berbagai cara, bila dilihat
bahkan meringkas hasil pengamatan yang
dari sumber datanya, maka pengumpulan
telah
data dapat mengunakan sumber primer dan
perpefsi masyarakat di Kecamatan Tiom
sumber sekunder.
dan menjelaskan objek penelitian dengan
Data yang dikumpulkan dengan cara:
seksama
1.
Observasi
metodologi kualitatif
2.
Melakukan wawancara
penelitian
3.
Mencatat
dokumen-dokumen
yang
diharapkan
dapat
sesuai
yang
mengenai
dengan
diteliti,
sebagai prosedur mengasilkan
data
lisan dan seseorang dan perilaku yang
Sumber data atau informasi adalah yang
dan
dilapangan
deskriptif berupa informasi tertulis atau
berkaitan dengan penelitian.
orang
dilakukan
dapat diamati.
untuk
PEMBAHASAN
memberikan data dan informasi merupkan
Pada awal penulis pengamatan ini
nara sumber atau sumber data primer yang
telah
sangat di butuhkan dalam penelitian
pendistribusian
deskriptif.
memperkuat ketahanan pangan rumah
Informan adalah orang diharapkan
disebutkan
bahwa Raskin
tujuan ialah
dari untuk
tangga terutama rumah tangga miskin dan
dimanfaatkan untuk memberikan informasi
mengurangi beban pengeluaran rumah
tentang situasi dan kondisi latar penelitian, 124
Jurnal Administrasi Publik
tangga sasaran (RTS) melalui pemenuhan
demokratis, bahkan sangat mungkin
sebagian kebutuhan pangan pokok dalam
melahirkan
rezim
bentuk beras. Oleh karena itu, dalam setiap
otoritarian.
Pembahasan
pendistribusian
sekali
efektivitas akan difokuskan pada sisi
diperhatikan dan diawasi sampai ketitik
dan lingkungan kebijakan dengan
pusat
acuan teori. Masing-masing bagian ini
Raskin
distribusi
tersalurkan
perlu
agar
dan
benar-benar
terhindar
dari
penelitian
dalam
yang
terhadap
akan dibahas berdasarkan fenomena
penyelewengan jatah Raskin. Pendekatan
politik
efektivitas
analisis
yang
diamati.
terhadap
Proses
fenomena
program Raskin mengunakan pendekatan
pengamatan dilakukan dengan proses
Top Down yang sangat umum. Dikenal
triangulasi baik dari sumber informasi
dalam wacana kebijakan publik, padahal
maupun isi informasi.
keputusan sering kali tidak selaras dengan
Hasil
materi yang diinginkan oleh masyarakat. Sebagai
dari
waktu
yang
menunjukan terbatas
pada
gerak
perencanaan
menyebabkan
program
perubahan keinginan masyarakat lebih
pelaksanaan
Raskin
terkesan
cepat dari respon aparat birokrasi terhadap
“dipaksakan”. Keterbatasan waktu tersebut
perubahan
itu.
turut
seringkali
membuat
terkesan
akibat
bahwa
penelitian
(kendala
bekerja
administratif
aparat
lambat),
mempengaruhi
keberhasilan
birokrasi
pelaksanaan masing-masing tahapan dan
perbedaan
keseluruhan program dalam pentargetan
karakter sosial antara birokrat dengan
ditemui
adanya
kesalahan
sasaran
masyarakat menyebabkan persepsi mereka
(mistargeting) dalam tingkat yang relatif
berbeda terhadap satu persoalan yang
tinggi. Hal ini terindikasi dari adanya
sama.
rumah tangga tidak miskin yang menjadi Sungguhpun demikian juga dua
penerima Raskin (leakage) dan adanya
kelemahan lain dari pendekata Top-Down
pemerataan dalam satu setiap Kepala Desa
yaitu:
atau
1. Sebuah kebijakan yang dirumuskan
Kepala
melatar
pemerintah menguak persoalan baru
adalah:
yang berkembang dalam masyarakat.
kebijakan
publik
yang
hampir
Beberapa faktor yang diperkirakan
jelas telah dirumuskan, menyulikan
melahirkan
yang
menjadi penerima.
secara berkelanjutan walau secara
2. Cenderun
Kampung
belakangi
kesalahan
sasaran
1. Cukup tingginya warga yang ingin
proses
mendapatkan Raskin;
tidak 125
Jurnal Administrasi Publik
2. Prosedur penyaringan rumah tangga
bulan sekali sesuai dengan data rumah
miskin (RTS) tidak dilakukan secara
tangga miskin yang dapat tapi sana sini
sesama;
minta jadinya dibagi rata.”
3. Terdapat
Kepala
Desa/Kepala
Kepentingan
kelompok
sasaran
Kampung yang memberi kebijakan
diakomodir dengan baik melalui tingkat
dengan meratakan Raskin kepada
Kecamatan ke tingkat Kepala Desa. Lewat
semua rumah tangga di tingkat rukun
pertemuan-pertemuan
tetangga tersebut;
yang dikemukakan oleh Ibu Regi sebagai
bulanan,
seperti
4. Indikator kemiskinan yang digunakan
Kepala Kampung Bokon , “sudah sering
kurang sensitif dalam menangkap
terjadi, masalah datang dari warga setiap
kondisi sosial-ekonomi rumah tangga
nanti
secara utuh;
kampung saya sampaikan kepada semua
pertemuan
di
tingkat
kepala
5. Konsep keluarga atau rumah tangga
Kepala Desa/Kampung bahwa pembagian
sasaran (RTS) Raskin tidak ditetapkan
harus benar-benar sesuai data dari BPS,
secara tegas.
tapi mau bagaimana lagi kalau warganya
Dari hasil pengamatan dilapangan
pada minta jata semua yang harusnya
menunjukkan bahwa: 1. Alokasi sampai
dibagi buat warga yang tergolon ekonomi
pentargetan tingkat
kewilayahan
kecamatan
lemah se-kepala desa/kampung jadi setiap
relatif
orang yang dapat jata . Ya, jatanya yang
cukup baik, sesuai dengan jumlah
harusnya 50 kg/rumah tangga jadi 30/kg
penduduk miskinnya;
rumah tangga.
2. Pentargetan di tingkat Kepala Desa
Seperti halnya yang dinyatakan
menunjukan hasil tingkat ketepatan
oleh bapak Tera Wanimbo sebagai Kepala
sasaran yang tidak sesuai.
Desa/Kampung Dura, “ya, mau gimana
Seperti halnya yang dikemukakan
lagi memang warganya kaya gini mintanya
oleh L.K. sebagai Bapak kepala kampung
adil, tapi adil/tidak adil. Yang pada punya
Oji ., saya paham siapa-siapa yang
motor
seharusnya mendapat bantuan Raskin,
Raskin, ada yang punya kebung banyak
yaitu orang miskin yang tidak mampu
juga dapat Raskin. Pegawai negeripun
memenuhi kebutuhan hidup akan tetapi
minta jatah. Saya sudah bilang sama
warga disini semua minta jatah beras, jadi
Kepala Desa, tapi biasanya Cuma bias
di bagi rata saja. Walaupun itu jatahnya
pasra sama warga.”
orang miskin, tetapi dari pada ribut-ribut
Hasil
dikasih. Warga saya harusnya yang dapat 6
disimpulkan 126
penghasilan
tetap
wawancara bahwa
mala
dapat
tersebut, sebenarnya
Jurnal Administrasi Publik
masyarakat paham siapa sasaran Raskin
mudah digunakan untuk mengindentifikasi
(RTS)
siapa dan bagaimana orang miskin. Untuk
akan
tetapi
karena
kondisi
masyarakat, para pelaksana berdasarkan
tujuan
kesepakatan warga mengambil kebijakan
pendekatan karakteristik rumah tangga.
untuk membagi rata jata Raskin pada
a.
semua warga. Pembagian jatah Raskin secara
merata
memberikan kesalahan
ini
sebetulnya
gambaran dalam
bahwa
proses
telah
Manfaat Raskin yang diterima oleh RTS Hasil penelitian menunjukan
adalah paling tinggi dibanding tingkat kepuasan
muncul apabila terjadi penambahan jumlah
desa/kelurahan dan kabupaten/kota menilai
alokasi maka akan terjadi mekanisme
sosialisasi merupakan aspek yang paling
pengurangan jumlah beras yang diterima.
tidak
dapat
memuaskan.
paling
kemiskinan makro dan mikro. Ukuran
memuaskan.
mendalam
kemiskinan makro biasanya diperlukan
bukan
rumah
adanya
perbedaan
juga
penilaian
terhadap
setuju karena menganggap Raskin sebagai
oleh BPS untuk seluruh wilayah Indonesia
“program
menyediakan ukuran-ukuran kemiskinan
bukannya kail”.
untuk berbagai wilayah dari propinsi
yang hanya member ikan,
Sebagai
sampai dengan desa kelurahan, yang
aparat
lainnya
setuju
sepanjang pelaksanaannya tepat sasaran.
merupakan salah satu alat yang dapat
Sementara
digunakan untuk menentukan pentargetan
mikro,
penerima
keberadaan Raskin. Sebagian aparat kuran
(poverty mapping), baik yang dihasilkan
kemiskinan
wawancara
Penelitian ini juga menunjukan
tangga/keluarga. Pemetahan kemiskinan
pengukuran
Hasil
yang tidak jauh berbeda.
targeting), sedangkan ukuran kemiskinan
Sedangkan
cara
menunjukan kondisi tingkat kepuasan
untuk pentargetan wilayah (geographic
kewilayahan.
Sedangkan
pencairan Raskin merupakan aspek yang
dibedakan dalam dua tingkatan, ukurang
sasaran
desa/kelurahan
penerima maupun aparat/tokoh di tingkat
jatah Raskin di dasarkan pada sistem
dibutuhkan
aparat/tokoh
atau kabupaten kota. Meskipun demikian,
penduduk miskin disuatu wilayah. Ketika
mikro
digunakan
penerima terhadap pelaksanaan Raskin
pendataan
kemiskinan
umumnya
bahwa secara umum tingkat kepuasan
terjadi
terhadap keluarga miskin. Persoalan akan
Pengukuran
tersebut,
merasa
untuk
itu,
terbantu
masyarakat dengan
penerima keberadaan
Raskin dan mereka menilai keberadaan
yaitu
program tidak mempengaruhi etos kerja.
rumah tangga/keluarga, dibutuhkan suatu kriteria operasional yang dapat dengan 127
Jurnal Administrasi Publik
Pedoman
umum
Raskin
b. Ketepatan Sasaran Program Raskin
menunjukan bahwa tujuan program raskin
Penentuhan RTS yang dapat menerima
adalah mengurangi beban pengeluaran
raskin sudah diputuskan oleh kepala desa
rumah tangga miskin melalui pemenuhan
yaitu dari BPS, berupa kartu yang sudah
pembagian
pokok
ada nama dalam alamatnya. Tetapi ada
dalam bentuk beras. Hal tersebut sudah
warga miskin yang tidak dapat Raskin.
sesuai dengan yang dirasakan oleh warga
Sebaliknya warga yang cukup mampu
seperti yang dikemukakan oleh Bapak
mendapatkan
Tera sebagai penerima Raskin, “ya jelas
keresahan. Untuk mengatasi masalah ini
bermanfaat sekali untuk saya disamping
Kepala Desa berperan dalam mengatur
harganya
pembagian
kebutuhan
murah
ya
pangan
apalagi
situasi
sekarang kan tidak menentu.”
kartu
Raskin
sehingga
kepada
terjadi
warganya.
Kepala Desa Oji warga yang mendapat
Demikian juga pernyataan dari Ibu
Raskin 325 KK, jatah Raskin hanya 1250
Belina sebagai penerima Raskin,” Iya
sak 50 kg, Dengan musyawarah warga
syukurlah, saya senang sekali ada beras
semua warga dapat 30 kg tiap KK.
miskin ini, soalnya arganya itu yang
Hasil wawancara tersebut dapat
murah, pengeluaran perbulan lebih irit.
disimpulkan
bahwa
Ketimbang kalau kita beli beras yang ada
dikatakan
valid
di kios harganya sampai Rp 20.000 itu saja
pendataannya terkoordinasi karena terjun
Cuma dapat 1 kg, kalau beras miskin kan
langsung ke lapangan tetapi Kepala Desa
Rp 2000 dapat 30 kg. sebernarnya saya
(menurut Kepala Desa Nombo dan olikme
harus dapat 50 kg tapi katanya pak kepala
ada warganya
desa suruh dibagi rata saja.”
mampu
Hasil dapat
dari
disimpulkan
wawancara bahwa
tersebut
data
BPS
karena
dapat proses
yang sudah tergolang
dapat
Raskin),
sehingga
pengambilan keputusan untuk pembagian
masyarakat
Raskin
atas
musyawarah
warga
(RTS) sangat senang, merasa mendapatkan
diputuskan oleh Kepala Desa.
manfaat, dan terbantu dalam pemenuhan
c.
dan
Lingkungan Kebijakan Program
kebutuhan pangan pokok berupa beras
Program raskin atau sekarang lebih
walaupun mereka hanya menerima 30 kg
populer disebut dengan pembagian beras
per rumah tangga dengan harga 2000,-/kg
miskin
seharusnya menurut PAGU Raskin 2013
“dadakan” yang hanya mengejar target
per rumah tangga mendapat 50 kg dengan
waktu untuk meredam gejolak sosial
harga 2000/kg.
akibat kenaikan harga BBM. Hal ini tampak 128
terkesan
dari
sebagai
sempitnya
program
waktu
yang
Jurnal Administrasi Publik
tersedia untuk memverifikasi data rumah
pelayanan
tangga miskin. BPS hanya punya waktu
kebersihan, dan kesehatan. Di Kecamatan
sekitar sebulan untuk
Tiom program yang bekerja sama dengan
teknis
Program
mempersiapkan
Raskin.
mulai
dari
publik,
pemerintah
Daerah
seperti
dan
pendidikan,
tokoh-tokoh
mengkoordinasikan kegiatan penyiapan
masyarakat ini menunjukan bahwa dengan
data
adanya mekanisme pengaduan yang diatur
rumah
tangga
miskin,
sampai
menyiapkan dan mendistribusikan kartu
dalam
tanda pengenal rumah tangga miskin, serta
didirikannya pusat penanganan pengaduan
memberikan akses data tersebut kepada
pelayanan publik (P5), maka banyak
instansi pemerintah lain yang melakukan
pengaduan
kegiatan kesejahteraan sosial. Maka tak
ditindaklanjuti. Namun yang membedakan
heran jika isu yang kemudian mencuat ke
program berbasis partisipasi masyarakat
permukaan adalah masalah pendataan
dalam pengidentifikasian masalah dan
yang
berakibat
sasaran,
di
surat
keputusan
masyarakat
Bupati
yang
dan
dapat
pada
ketidaktepatan
perumusan kebijakan mengenai pelayanan
samping
ketidakpuasan
publik dan mekanisme pengaduannya.
masyarakat atas pendistribusian program
Berkaitan dengan Program Raskin,
raskin.
pemerintah perlu segera mengoptimalkan Penanganan pengaduan tak dapat
fungsi infrastruktur pengaduan masyarakat
dimaknai sekedar sebagai saluran kotak
di setiap tingkat pemerintahan dan Daerah
saran/
untuk menampung dan menyelesaikan
pengaduan
tanpa
kejelasan
penanganannya. Proses pengaduan harus
berbagai
berjalan
sistem/
menyangkut program Raskin. Tentu saja,
mekanisme yang menjamin masyarakat
untuk hal ini pemerintah perlu melatih
dapat menyampaikan pengaduannya secara
petugas
mudah dan murah, ada pejabat yang
proaktif dan sensitif.
khusus menangani pengaduan, kejelasan
d.
berdasarkan
suatu
waktu penyelesaiannya dan hasil akhir dari
pengaduan
tersebut,
berupa
kebijakan
dan
masyarakat
pengaduan
yang
Kekuasaan, Kepentingan dan Strategi Efektifitas Program Raskin Keberasilan sustu program juga oleh
seberapa
besar
kekuasaan, kepentingan dan strategi yang
pelaksanaan
dimiliki oleh para aktor yang terlibat
program.
dalam efektivitas kebijakan. Kekuasaan
Pengalaman
memperlihatkan
dan kepentingan yang dimiliki dari sebua
bahwa mekanisme pengaduan merupakan aspek
penanganan
dipengaruhi
kompensasi ganti rugi atau denda, ataupun perbaikan
pengaduan
penting
dalam
efektivitas yang ada diharapkan mampu
pengelolaan 129
Jurnal Administrasi Publik
mewujudkan
kehendak
dan
harapan
ekonomi
yang
berkepanjangan,
rakyat. Strategi efektifvitas akan dapat
ditambah dengan gagal panen akibat
mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan
musim
program
pengurangan
yang
Kekuasaan/
sedang
dilaksanakan.
kewenangan
dan
yang
kemarau,
serta
subsidi
BBM
mengakibatkan
membuat strategi dalam distribusi raskin di
akibat yang
harga-harga
kebutuhan pokok meningkat tajam.
desa/kampung bobosan adalah para Kepala
b. Masyarakat
miskin
dapat
aktivitasnya
tanpa
Desa, sedangkan Camat hanya koordinator
melangsungkan
saja. Di tiap-tiap Kepala Desa dan strategi
harus berpikir terlalu berat mengenai
distribusi Raskin berbeda-beda tergantung
kebutuhan akan pangan.
kondisi masyarakatnya. Di
setiap
c. Masyarakat miskin masih mampu
Kepala
Desa/Kepala
memberikan
Kampug Raskin dibagi merata kepada
d. Kegiatan
data-data
pendidikan
kepada putra-putrinya.
warga yang tidak mampu Berdasarkan
fasilitas
sosial
keagamaan
di
dan
masyarakat tetap dapat berlangsung
informasi dilapangan dapat disimpulkan
dengan baik, diikuti oleh sebagian
bahwa kekuasaan, kepentingan cukup
besar warga masyarakat Kecamatan
mampu
Tiom.
mewujudkan
kehendak
dan
harapan rakyat dan strategi efektivitas
e. Membangun kesadaran berbangsa dan
yang dilakukan pada tiap-tiap Kepala Desa
bernegara, dalam
dapat mencapai keberhasilan (berjalan
menyadari
dengan lancar).
kewajibannya selaku warga negara.
e.
Kelebihan Dan Kekurangan Program Raskin Untuk melihat efektif atau tidaknya
hak
itu
dan
mengenai
Raskin sebagai berikut : a. Program
Raskin
tidak
dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya
dan kekurangannya. Kelebihan program
karena
Raskin sebagai berikut : dapat
masyarakat
kekurangan dari implementasi program
di lapangan, dapat dilihat dari kelebihan
ini
akan
Sementara
program Raskin pada tingkat implementasi
a. Program
arti
adanya
pertimbangan
kebersamaan, yaitu dibagikan secara
membantu
merata
masyarakat miskin tentang kebutuhan
kepada
masyarakat,
yang
seharusnya hanya kepada keluarga
paling dasar manusia, yaitu kebutuhan
miskin yang setiap KK akan mendapat
akan pangan pada saat masyarakat
hak sebanyak 30 kilogram.
dilanda kesulitan pangan akibat krisis 130
Jurnal Administrasi Publik
b. Pemanfaatan dengan
tidak
sesuai
- Tepat Sasaran Penerima Manfaat;
semula
yaitu
raskin hanya diberikan kepada rumah
Raskin
tujuan
mengamankan rawan pangan yang diakibatkan
krisis
ekonomi
- Tepat jumlah; jumlah raskin diberikan
musim
kemarau
sesuai dengan jumlah rumah tangga
oleh
berkepanjangan,
tangga sangat miskin RTSM
panjang dan pengurangan subsudi
sangat miskin. - Tepat harga; arga raskin adalah sesuai
BBM, karena banyak para keluarga penerima
Raskin
yang
menjual
yang ditetapkan per kg di titik
berasnya untuk kepentingan keluarga
distribusi.
yang lain, atau menghibahkan kembali
- Tepat
kepada sanak familinya yang berada
distribusi
di
distribusi.
tempat
lain.
Padahal
kemungkinan
mereka
juga
mendapatkan
jatah
Raskin
ada telah
- Tepat
di
c. Program
dapat
ketergantungan
menyebabkan
sesuai
administrasi;
yang
besar
miskin,
- Tepat
dari
akhirnya
mereka
dengan
terpenuhinya
kualitas
terpenuhinya beras
sesuai
dengan standar kualitas beras bulog. Dalam pelaksanaannya beberapa
akan
indikator ini untuk menjalankan dengan
menyengsarakan apabila di waktu-
baik maka mencatat seluruhnya kepala
waktu
keluarga KK miskin yang layak menerima
mendatang
justru
kualitas;
persyaratan
dimanjakan oleh program tersebut yang pada
beras
pelaksana
lengkap dan tepat.
ini
masyarakat
waktu
persyaratan administrasi secara benar,
wilayahnya.
f.
waktu;
program
ini
dihentikan.
Raskin. Hal inilah yang menyebabkan
Konsep Pengelolahan Raskin Kedepan
untuk mensejahterakan masyarakat miskin
Dalam
membahas
kebijakan
yang terdaftar penerima sebagai raskin
program Raskin tersebut sesuai dengan
dengan KK miskin.
kebutuhan dari kebijakan program Raskin
Selanjutnya tepat harga sampai
yang lebih membahas masalah-masalah
pada tingkat titik distribusi, belum sampai
manajerial. Berdasarkan buku panduan
tingkat penerima, jauhnya lokasi tempat
umum Raskin keberhasilan pelaksanaan
tingal
program raskin ditunjukkan dengan 6
mengakibatkan RTSM harus menyiapkan
indikator tepat:
dana tambahan untuk mengangkut Raskin
RTSM
dari
titik
distribusi
kerumahnya. Akibatnya arga beras raskin
131
Jurnal Administrasi Publik
- Transparancy. Transparansi dibangun
sesuai dengan harga yang ditetapkan perkilo
gram.
pendoman
Meman
Umum
dalam
Raskin
buku
yang
atas dasar kebebasan harus informasi.
di
Proses-proses, lembaga-lembaga dan
keluarkan oleh kementrian kordinator
informasi
secara
langsung
dapat
bidang kesejahteraan rakyat, bahwa perum
diterima
oleh
mereka
yang
bulog hanya menanggun biaya operasional
membutuhkan. Informasi harus dapat
dari
dipahami dan dapat dimonitor.
gudang
bulog
sampai
ketitik
- Responsiveness. Lembga-lembaga dan
distribusi. Selanjutnya dari titik distribusi sampai RTSM penerima mamfaat menjadi
proses-proses
bebang penerimah kabupaten/kota.
mencoba
Hasil penelitian tersebut dapat
kelembagaan
untuk
harus
melayani
setiap
stakeholders. - Consensusorientation.
disimpulkan bahwa keberhasilan program
Good
Raskin yang di tunjukan dengan 6
Governance
indikator tersebut masih rendah. Isu terkini
kepentingan
yang
didalam penyelenggaraan Negara adalah
memperoleh
pilihan
Good Governance. Termasuk kebijakan
kepentingan yang lebih luas baik
publik juga harus diletakan didalam
dalam
kerangka
praktek
maupun prosedur-prosedur
didalam
kehidupan
Good
Governance
bersama.
Prinsip-
hal
laki-laki
yaitu :
mempunyai
- Participation. Setiap warga Negara
terbaik
untuk bagi
maupun
perempuan,
kesempatan atau
untuk menjaga
kesejahteraan mereka.
langsung
- Effectiveness and efficiency. Proses-
maupun melalui intermediasi institusi
proses dalasm lembaga menghasilkan
yang
sesuai
mewakili
secara
berbeda
kebijakan-kebijakan
miningkatkan
mempunyai suara dalam formulasi baik
perantara
- Equity. Semua warga Negara, baik
prinsipGood Governancemenurut UNDP
keputusan,
menjadi
kepentingannya.
dengan
apa
yang
telah
Partisipasi seperti ini dibangun atas
digariskan
dasar kebebasan berasosai berbicara
sumber-sumber yang tersedia sebaik
serta berpartisipasi secara kontruktif.
mungkin.
- Rule of law. Kerangka hukum harus
dengan
- Accountability.
menggunakan
Para
pembuat
adil dan dilaksanakan tampa pandang
keputusan dalam pemerintahan, sector
bulu, terutama hokum untuk hak asasi
swasta dan masyarakat (civil society)
manusia.
bertanggung jawab kepada publik dan
132
Jurnal Administrasi Publik
lembaga-lembaga Akuntablitas
stakeholders.
ini
tergantung
pemerintah
pada
untuk
menanggulangi
kesenjangan di masyarakat saat kondisi
organisasi dan sifat keputusan yang
perekonomian
dibuat, apakah keputusan tersebut
demikian, pelaksanaannya
untuk
persiapan,
kepentingan
internal
atau
eksternal organisasi.
sedang
kritis.
perencanaan
Namun
memerlukan
serta
rencana
bangun yang tepat, dan perlu diperhatikan
- Strategic vision. Para pemimpin dan
masalah
yang
berkaitan
dengan
publiks harus mempunyai perspektif
ketergantungan
masyarakat
Good Governancegan pembangunan
bantuan dari pemerintah serta persoalan
semacam ini. (Nugroho :2003:219)
strategi
pengakhiran
terhadap
program
(exit
program
strategy.) selain itu, pemerintah juga perlu
Raskin dalam implementasinya mengacu
memperhatikan beberapa hal berkaitan
pada 9 prinsip diatas. Akan tetapi kalau
dengan penerapan program pemberian
kita lihat dari hasil penelitian, transparansi
bantuan keluarga miskin. Harapan terbesar
dan akuntablitas tidak dapat berjalan
dari pelaksanaan program Raskin ini
bersama-sama, artinya bisa transparan tapi
adalah sesuai dengan tujuan program
tidak akuntabel.
Raskin
Seharusnya
kebijakan
yaitu
pengeluaran
mengurangi
Rumah
bebang
Tangga
Miskin
Seharusnya
disemua
wilayah
rumah
tangga
untuk
melalui pemenuhan sebagian kebutuhan
mengumpulkan data sosial-ekonomi rumah
pangan pokok dalam bentuk beras. Akan
tangga, termasuk struktur demografi dan
tetapi
karakteristik rumah tangga. Hasil sensus
merancan
tersebut selanjutnya dipergunakan sebagai
memberdayakan
informasi dasar untuk melakukan analisis
tersebut, sehinnga tidak terlalu bergantung
diskriminan guna memisahkan penduduk
pada program bantuan dari pemerintah.
miskin dengan penduduk bukan miskin.
KESIMPULAN DAN SARAN
Setela data calon penerima program
A. Kesimpulan
sensus
tersedia,
program
bantuan
diharapkan
pula
program
lain
yang
masyarakat
Berdasarkan
keluarga
pemerintah
hasil
dapat miskin
penelitian
bersyarat dapat dimulai. Persyaratan dapat
sebagaimana telah diuraikan pada Bab IV
dikaitkan dengan kriteria keluarga miskin.
sebelumnya, maka langka akhir dari
Secara memang
teoritis
berpotensi
program sebagai
penulis
raskin
skripsi
kesimpulan
program
dari
ini
adalah
menarik
pembahasan
tersebut
penanggulangan kemiskinan menyeluruh.
bahwa, Program Raskin Adalah suatu
Program ini dapat menjadi alat bagi
program 133
dari
pemerintah
untuk
Jurnal Administrasi Publik
mengurangi
beban
pengeluaran
untuk
lebih
meningkatkan
mengurangi dari rumah tangga miskin
kesejahteraan masyarakat sehingga
sebuah
masyarakat mendapat hak mereka
bentuk
dukungan
dalam
meningkatkan ketahana pangan dengan
sesuai dengan ketentuan yang ada.
memberikan perlindungan sosial kepada
2.
Tepat Sasaran Penerima Manfaat;
rumah tangga miskin melalui distribusi
Upaya
beras murah dengan jumlah maksimal 30
penerima
kg/ rumah tangga miskin/ 6 bulanan sekali
dikoordinasikan
dengan masing-masing seharga Rp 2000
kepala Desa Kelurahan penerima
per kg (netto) dititik distribusi. Program ini
Raskin
mencakup Provinsi Papua kabupaten lanny
akuntabel.
jaya, sementara tanggung jawab dari
3.
penyempurnaan
kartu
program
harus
dengan
sehinnga
Camat,
transparan
dan
Tepat Jumlah; Jumlah Raskin yang
distribusi beras dari gudang sampai ketitik
dibagikan kemasyarakat seharusnya
distribusi di kecamatan kedesa dipegan
sesuai
oleh perum BULOG. Pelaksanaan program
ditetapkan oleh pemerintah. Saat ini
Raskin program kompensasi pengurangan
(tahun 2010) ditetapkan 30 kg per
Subsidi Bahan Bakar Minyak di beberapa
RTS enam bulan, selama 12 bulan
Daerah
selama
ini
masih
banyak
4.
Tepat
dengan
Harga;
peraturan
Jumlah
raskin
ditemukan berbagai penyimpanan, seperti
dibebankan
hampir semua warga mendapatkan Raskin.
seharusnya sesuai dengan peraturan
Seharusnya semua itu harus melalui
yang ditetapkan oleh pemerintah.
prosedur dari BPS tetapi para Kepala Desa
Saat ini tahun 2010) ditetapkan Rp.
membuat kebijakan yang berbeda demi
2000 per kilogram
keadilan para warganya.
5.
pada
yang
masyarakat
Tepat Waktu; Jadwal distribusi ke masyarakat, sebaiknya sesuai dengan
B. Saran temuan
waktu yang dijadwalkan, oleh karena
dalam penelitian ini maka hal-hal yang
itu dalam hal ini, pemerintah harus
disarankan
oleh
membantu operasiolnal penyaluran
pihak-pihak pemerintah kecamatan dalam
Raskin dari kecamatan hinga sampai
Pengelolaan Raskin kedepan mengacu
ke Desa.
Berdasarkan
untuk
hasil-hasil
ditindaklanjuti
6.
pada: 1.
Tepat
Administrasi;
Pembayaran
Raskin yang tertunda (hutan) harus
Diharapkan kepada pemerintah lebih
didesain dengan mempertimbangkan
khusus pemerintah Kecamatan Tiom
karakter 134
perilaku
masyarakat
Jurnal Administrasi Publik
penerima Raskin misalnya dengan
Salim
1982.
cara menabung sesuai kemampuan
Pembangunan
yang dikoordinir oleh tim yang
Pendapat,
ditunjuk kepala Camat, Desa, atau
Jakarta,
Kelurahan. 7.
Emil,
Steers
Tepat Kualitas; Perlu ditingkatkan terutama terkait
dan
Richard,
1980,
dengan kualitas
Siagian
P.
Sondang,
sangat rendah, ada kesan bahwa
Manusia, Bumi
yang diberikan sebetulnya
MPA
Sumber
Daya
Subrata Surya, 1983, Metode Penelitian
Bulog sebagai penanggung jawab
Sosial, Penerbit Pradnya Paramita
program Raskin perlu mengupayakan yang
2012,
Aksara, Jakarta
sudah tidak layak untuk dimakan.
beras
Efektifitas
Organisasi, Alumni Bandung.
Manajemen
penyediaan
Pemerataan
Yayasan Idayu,
beras dimana kualitas beras ini masih
beras
Perencanaan
Sigit,
terjamin
H.,
1983,
Perkembangan
Kesempatan Kerja. Tampa Penerbit
kualitasnya.
. Jakarta. Subrata Sumodiningrat,.1998 Membangun
DAFTAR PUSTAKA Organisasi,
Perekonomian Rakyat. Yokyakarta:
Perilaku, Struktur Dan Proses.
Pustaka Pelajar Bekerja Sama
Gibson,
James,
L.2000
Dengan IDEA
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tjokrowinoto,
Gie The Liang, dkk, 1992 Ensiklopedia Administrasi,
Gunung
Agun
Sector
Accounting,
Westra
Pitman
Pembangunan:
Sebua
Analisis
1985, Metode Penelitian Sosial, PenerbitCV. T.
Alftan,
1978,
Household Survey For Basic Needs Some
1981.
HajiMasagung, Jakarta.
Masri Singarimbun dan Sofian Efendy,
dan
Pariatno,
Ensiklopedi
Administrasi-Administrasi,
Publishing,Londong.
:
Politik
PT. Tiara Wacana, Jakarta.
Jones, R dan Pendleburiy.M, 1996. Public
S.,
1985,
Konsep ArahSrategi,
Jakarta.
Radwan,
M.
Issuas,
International Labour Review. Vol. 117, No. 2. 135
CV.