e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA PADA BADAN USAHA MILIK DESA KERTA DANU MANDARA DI DESA SONGAN A
1
Ni Kadek Diah Candra Kartika, 1Ni Kadek Sinarwati, 2Made Arie Wahyuni Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} @undiksha.ac.id
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengelolaan dana pada Badan Usaha Milik Desa Kerta Danu Mandara di Desa Songan A. Apakah sudah efektif dan sesuai dengan prinsip umum pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana metode kualitatif adalah mengolah data dengan lebih banyak mengumpulkan data dan menguraikannya secara menyeluruh dan sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti, sehingga akan diperoleh suatu hasil dari pengolahan data yang disebut hasil penelitian. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa pengelolaan dana yang dilakukan pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kerta Danu Mandara dilakukan secara tidak transparan dikarenakanpengelolaan dana hanya dilakukan oleh pengelola dan pendamping BUMDes Kerta Danu Mandara. Selain itu terdapat kendala dalam usaha dagang dan usaha Rumah Tangga Sasaran (RTS), namun dalam usaha kredit umum tidak terdapat suatu kendala. Hal ini menyebabkan pengelolaan dana yang terjadi pada BUMDes Kerta Danu Mandara hanya memenuhi 81% kategori, dan termasuk ke dalam kriteria cukup efektif. Kata kunci: Efektivitas Pengelolaan Dana BUMDes
Abstract This research aims at knowing the effectiveness of fund management on BUMDes Kerta Danu Mandara in Songan A Village. Has it been effective and in accordance with the general management principles of BUMDes? This is qualitative research in which it processes the data by collecting more data and explaining it comprehensively and in accordance with the problems being researched, so a result of data analysis will be got called reseach result. The data used is primary and secondary data. Based on the study a conclusion is got that fund management on BUMDes Kerta Danu Mandara is untransparantly done because the fund management is only done by the manager and companion of BUMDes Kerta Danu Mandara. Besides, there are obstacles in trading business and targetted household business, yet there is no obstacle in general credit business. This case causes the fund management on BUMDes Kerta Danu Mandara only fulfills 81% category, and it belongs to fairly effective criteria. Key words: The effectiveness of BUMDes fund management
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) PENDAHULUAN Pembangunan nasional Indonesia merupakan paradigma pembangunan yang terbangun atas pengalaman pancasila yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material berdasarkan Pancasila. Titik berat pembangunan diletakkan pada bidang ekonomi yang merupakan penggerak utama pembangunan seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan didorong dengan saling memperkuat, saling terkait dan terpadu dengan pembangunan bidang-bidang lainnya yang dilaksanakan selaras, serasi dan seimbang guna keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional. Pusat pembangunan adalah daerah pedesaan. Artinya bahwa dengan menempatkan desa sebagai sasaran pembangunan, usaha untuk mengurangi berbagai kesenjangan pendapatan, kesenjangan kaya dan miskin, kesenjangan desa dan kota akan dapat lebih diwujudkan. Pengembangan perekonomian di pedesaan sudah sejak lama dijalankan oleh pemerintah melalui berbagai program. Pemerintah diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang mendorong perkembangan perekonomian secara sehat, baik dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat disekitarnya, maupun turut serta dalam membangun sistem perekonomian nasional sebagai organisasi ekonomi. Salah satu pendekatan baru yang diharapkan mampu menstimuli dan menggerakkan roda perekonomian dipedesaan adalah melalui pendirian kelembagaan ekonomi yang dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa. Agar keberadaan lembaga ekonomi ini tidak dikuasai oleh kelompok tertentu yang memiliki modal besar di pedesan. Maka kepemilikan lembaga itu oleh desa dan dikontrol bersama di mana tujuan utamanya untuk meningkatkan standar hidup ekonomi masyarakat salah satunya yaitu melalui Badan Usaha Milik Desa BUMDes. Perkembangan Badan Usaha Milik Desa ini tidak mungkin dapat dilepaskan dari kondisi
persaingan yang dihadapinya dengan pelaku-pelaku ekonomi yang lain. BUMDes yang merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan komersial (commercial institution). BUMDes sebagai lembaga sosial berpihak kepada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan mencari keuntungan melalui penawaran sumberdaya lokal (barang dan jasa) ke pasar. Dalam menjalankan usahanya prinsip efisiensi dan efektifitas harus selalu ditekankan. BUMDes sebagai badan hukum, dibentuk berdasarkan tata perundang-undangan yang berlaku, dan sesuai dengan kesepakatan yang terbangun di masyarakat desa. Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) seperti yang tercantum dalam UU No.32 Tahun 2004 ini merupakan salah satu upaya dari Pemerintah dalam meningkatkan pendapatan desa. BUMDes atau Badan Usaha Milik Desa merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Sebagai salah satu lembaga ekonomi yang beroperasi di pedesaan, BUMDes harus memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya. Ini dimaksudkan agar keberadaan dan kinerja BUMDes mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan warga desa serta agar tidak berkembang sistem usaha kapitalistis di pedesaan yang dapat mengakibatkan terganggunya nilai-nilai kehidupan bermasyarakat (Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan BUMDes). Landasan hukum yang melandasi berdirinya BUMDes ini antara lain adalah UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pasal 231 ayat (1) “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa”. Serta PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa, pasal 78, pasal 79, pasal 80, serta pasal 81. Sedangkan maksud dari pendirian BUMDes tersebut adalah sebagai usaha desa yang dimaksudkan untuk menampung seluruh
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) kegiatan peningkatan pendapatan masyarakat, baik yang berkembang menurut adat istiadat setempat maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk dikelola oleh masyarakat dari program proyek pemerintah dan pemerintah daerah. Pendirian BUMDes adalah merupakan perwujudan dari pengelolaan ekonomi produktif desa yang dilakukan secara kooperatif, partisipasif,emansipatif, transparansi, akuntabel, sustainable.Oleh karena itu perlu upaya serius untuk menjadikan pengelolaan BUMDes tersebut dapat berjalan secara efektif, efesien, professional, dan mandiri. Untuk mencapai tujuan BUMDes dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan (produktif, dan konsumtif) masyarakat melalui pelayanan distribusi barang dan jasa yang dikelola masyarakat dan pemerintah desa. Kerta Danu Mandara adalah nama Badan Usaha Milik Desa yang terletak di Desa Songan A Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Sumber dana BUMDes Kerta Danu Mandara adalah dari Program Gerakan Membangun Desa Terpadu (Gerbangsadu) provinsi Bali Sebesar Rp 1.020.000.000. Pengelolaan dana BUMDes yaitu dikelola sendiri untuk mencapai tujuan dari pendirian BUMDes itu sendiri yaitu mensejahterakan masyarakat. Jenis usaha yang ada pada Badan Usaha Milik Desa Kerta Danu Mandara ini adalah berupa usaha dagang, Rumah Tangga Sasaran (RTS), dan kredit umum. Karena BUMDes diperuntukkan bagi masyarakat yang penghasilannya tergolong sangat rendah, maka BUMDes juga menyediakan jasa simpan pinjam agar dapat lebih memudahkan masyarat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari serta memenuhi kebutuhannya. Namun dari adanya bantuan tersebut, tidak menjamin bahwa BUMDes akan selalu berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Setiap usaha yang dijalankan baik usaha perdagangan ataupun usaha jasa, tentunya akan mengalami suatu masalah atau kendala dalam menjalankannya. BUMDes salah satunya, walaupun tujuan didirikannya BUMDes ini adalah untuk membantu masyarakat, namun tidak menutup kemungkinan BUMDes tersebut mendapatkan masalah. Seperti masalah
yang terjadi pada BUMDes Kerta Danu Mandara ini, dimana berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh penulis, penulis menemukan adanya masalah yang dialami pada BUMDes tersebut, yaitu pada usaha dagang. masalah yang dialami yaitu adanya kemacetan pada usaha ini sehingga usaha dagang pada BUMDes ini harus ditutup. Kemacetan pada usaha dagang tersebut disebabkan karena kurang efektifnya kinerja para karyawan yang ada pada BUMDes, karena karyawan yang bekerja pada BUMDes tersebut tidak hanya bekerja disana, melainkan memiliki pekerjaan lain, sehingga pekerjaan pada usaha dagang di BUMDes tersebut menjadi terabaikan. Penyebab lainnya usaha ini tidak berlanjut karena karyawan yang bekerja pada BUMDes tersebut tidak menetap, artinya karwayan tersebut hanya bekerja dalam waktu yang singkat sehingga sering terjadi pergantian karyawan yang mengakibatkan tidak efektifnya usaha dagang pada BUMDes.Faktor-faktor lain yang menyebabkan BUMDes tersebut tidak dapat beroperasi dengan baik yaitu letak BUMDes tersebut yang jauh dari perbankan yang juga merupakan suatu hambatan, karena dengan adanya omset yang besar pada BUMDes tersebut seperti yang dijelaskan di atas, seharusnya laporan keuangan pada BUMdes tersebut di buat agar lebih jelas bagaimana pengelolaan dana yang terjadi pada BUMDes tersebut. Selain beberapa hal tersebut, yang paling dibutuhkan dalam hal ini yaitu kesadaran dari masyarakat atau anggota BUMDes untuk memberikan masukan kepada pengurus BUMDes untuk membuat laporan pertanggungjawaban dan laporan keuangan sehingga dana yang ada pada BUMDes tersebut jelas penggunaannya. Namun berdasarkan hasil observasi awal hal tersebut belum terjadi pada BUMDes. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengelolaan dana yang dilakukan pada BUMDes kerta danu mandara sudah efektif dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan dana. METODE Penelitian ini dilakukan pada Badan Usaha MilikDesa (BUMDes) Kerta Danu
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) Mandara yang terletak di Desa Songan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif Kualitatif yaitu mengolah data dengan lebih banyak mengumpulkan data dan menguraikannya secara menyeluruh dan sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti, sehingga akan diperoleh suatu hasil dari pengolahan data yang disebut hasil penelitian. Menurut Bogdam dan Taylor (dalam Moloeng, 2002;4) mengemukakkan bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang sedang diamati. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif dikarenakan penelitian yang dilakukan ini bersifat holistic (menyeluruh) dan berasal dari kata-kata para informan. Metode penelitian kualitatif menurut (Sugiono, 2009:15) adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi. Sumber informasi dari penelitian ini adalah Kepala Desa, Desa Songan A, ketua BUMDes, Bendahara BUMDes, Ketua BPD serta masyarakat. Dari informan kunci ini, akan ditelusuri informan lainnya yang memahami permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini. Informan dalam penelitian ini ditunjuk secara purposive. Informan yang ditunjuk ditentukan kriterianya, yaitu sejauh mana mereka memahami masalah yang dikaji sebagaimana yang dirumuskan dalam pernyataan penelitian. Peneliti menganggap informan tersebut sebagai informasi kunci, yang dianggap paling mengetahui permasalahan penelitian. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu data data lapangan yang diperoleh langsung dari orang-orang atau pelaku yang menjadi subjek dalam penelitian ini seperti melalui hasil wawancara yang telah dilakukan. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Dan data sekunder yaitu data yang berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung data primer yang berupa formulir, bukti, catatan maupun dokumendokumen lainnya. Data sekunder yang digunakan untuk penelitian ini adalah dokumen pengurus BUMDes, dan Akte pendirian BUMDes. Dalam penelitian ini tekik pengumpulan data merupakan factor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya dan alat apa yang digunakan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan yakni, wawancara mendalam yaitu pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian (Atmadja dan Darmawan, 2014) (dalam Indrianto dan Supomo, 2002). Wawancara juga dapat diartikan sebagai proses percakapan dengan maksud untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, dan sebagainya yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan kepada orang lain yaitu selaku narasumber. Teknik selanjutnya yang digunakan yaitu observasi. Observasi yaitu peninjauan secara langsung untuk mendukung data wawancara dan analisis dokumen, sehingga peneliti mampu mereduksi data dan menafsirkan titik jenuh permasalahan menjadi sebuah jawaban yang mampu menjawab rumusan masalah penelitian, dan yang terakhir yaitu Studi dokumen. Dokumen merupakan sumber data penting dalam analisis konsep dan studi bersejarah. Dokumentasi ini dilakukan pada lokasi penelitian dan kemudian akan dilakukan analisis terhadap dokumen tersebut. Analisis data dilakukan untuk seluruh data yang terkumpul dari proses wawancara dan observasi yang kemudian diolah dan menghasilkan inti dari penelitian tersebut. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan menarik
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) kesimpulan. Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan penekanan pada penelitian sumber, menguraikan data dengan mendeskripsikan data yang diperoleh dari penelitian, dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, kemudian dari hasil analisis tersebut akan digunakan dalam penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Keberadaan lembaga di pedesaan memiliki fungsi yang mampu memberikan sebuah kerjasama diantara segenap komponen, karena kerjasama dibutuhkan dalam kelembagaan yang mengarah pada pembangunan.Kerjasama diantara seluruh elemen ini menjadi sebuah keharusan.Hal ini merupakan kekuatan internal masyarakat dalam mengatasi masalahmasalah mereka sendiri.Peran kelembagaan sangat penting dalam mengatur sumberdaya, untuk itu unsure kelembagaan perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan potensi desa guna menunjang pembangunan desa. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kelembagaan perekonomian yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berorientasi terhadap kemajuan desa, membantu pemerintah desa beserta masyarakat dalam menjalankan kegiatan demi kemajuan suatu desa. Salah satu lembaga perekonomian yang dibentuk untuk menanggulangi masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.Pembentukan BUMDes didasarkan pada kebutuhan, potensi dan kapasitas desa sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Perencanaan dan pembentukan BUMDes adalah atas prakarsa masyarakat desa dan terdapat intervensi dari pemerintah desa. Pemerintah pusat hanya mendanai pembentukan BUMDes dan melakukan
pengawasan. Keterlibatan pemerintah desa sebagai pendiri BUMDes bersama masyarakat diharapkan mampu memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diwujudkan dalam bentuk perlindungan atas intervensi yang merugikan dari pihak ketiga (baik dari dalam maupun dari luar desa). Pemerintah desa harus ikut berperan pada pembentukan BUMDes sebagai badan hukum yang berpijak pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku, serta sesuai dengan kesepakatan yang terbangun di masyarakat desa. BUMDes juga merupakan perwujudan partisipasi masyarakat desasecara keseluruhan, sehingga tidak menciptakan model usaha yang dikuasai oleh kelompok tertentu di tingkat desa. Artinya, tata aturan yang terwujud adalah mekanisme kelembagaan yang solid. Penguatan kapasitas kelembagaan akan mengarah pada adanya tata aturan yang mengikat seluruh anggota. Dengan adanya BUMDES diharapkan mampu meningkatkan pembangunan yang berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa yang nantinya akan menjadi kesejahteraan nasional. Badan usaha milik desa merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Pendirian BUMDes merupakan perwujudan dari pengelolaan ekonomi produktif desa yang salah satunya dilakukan secara transparan, itu berarti bahwa pengelolaan dana desa pada BUMDes tersebut harus jelas dan disesuaikan dengan peraturan yang ada. Kerta Danu Mandara merupakan salah satu badan usaha milik desa yang terdapat di Desa Songan A Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. BUMDes Kerta Danu Mandara didirikan pada tanggal 27 Desember 2012.Terdapat tiga jenis usaha yang ada pada BUMDes yaitu kredit umum, usaha dagang serta rumah tangga sasaran (RTS). Pengelola BUMDes ini dipilih langsung oleh Kepala Desa yang menjabat pada tahun 2012 yaitu Made Arta. BUMDes ini dikelola oleh seorang ketua yaitu Wayan Gede Saputra, seorang Bendahara yaitu Nyoman Doble, serta Kepala Unit yang terdiri dari tiga orang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) yakni untuk kepala unit dagang adalah Wayan Gondawati, untuk kepala unit RTS adalah Wayan Kariani dan untuk kepala unit Kredit Umum adalah Mangku Kuper. Selain ke-lima pengelola tersebut, terdapat juga pendamping dalam BUMDes Kerta Danu Mandara yaitu Nyoman Muliawan dan Ketut Kinia . Sedangkan untuk anggota yang dipilih oleh kepala desa adalah mangku Kup dan Made Arta sendiri selaku Kepala Desa pada tahun 2012.Untuk karyawan yang ada di kredit umum adalah Nyoman Arta dan Putu Deni Renaati. Masa jabatan pengurus BUMDes adalah lima tahun. Pada awalnya ketiga jenis usaha yang ada pada BUMDes berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan, namun setelah beberpa tahun terdapat masalah pada usaha dagang dan RST yang menyebabkan usaha tersebut harus terhenti, dan sampai sekarang usaha yang masih terus berjalan adalah Usaha Kredit Umum. Pendirian Badan Usaha Milik Desa Kerta Danu Mandara adalah berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan PP No.72 tahun 2005 tentang Desa. Sedangkan untuk pengangkatan dan penetapan kepengurusan organisasi BUMDes Kerta Danu Mandara adalah berdasarkan Peraturan Perbekel Desa Songan A Nomor 141/16/Pem/2012. Pembahasan Maksud pembentukan BUMDes adalah untuk menampung dan mendorong seluruh kegiatan ekonomi masyarakat, baik yang tumbuh dan berkembang menurut adat istiadat, budaya setempat, maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk dikelola oleh masyarakat melalui program Pemerintah, Pemerintah Provini, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Desa, dan tujuan umumnya adalah untuk mensejahterakan masyarakat khususnya masyarakat RTS. Tujuan pembentukan BUMDes ini adalah untuk: Mendorong perkembangan perekonomian masyarakat desa, meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif masyarakat desa, mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha mikro sector informal, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa, dan meningkatkan pendapatan asli desa. Permodalan BUMDes diperoleh dari
beberapa sumber pemerintah yaitu Program Gerakan Membangun Desa Terpadu (Gerbangsadu) Provinsi Bali Sebesar Rp 1.020.000.000. dimana dana sebesar Rp 1.020.000.000 digunakan oleh BUMDes Kerta Danu Mandara untuk keperluan BUMDes, diantaranya dana sebesar Rp 20.000.000 digunakan dalam operasional pembentukan BUMDes, dana sebesar Rp 200.000.000 digunakan untuk pembangunan fisik BUMDes yaitu bangunan (Gedung), dan sisanya yaitu Rp 800.000.000 digunakan untuk modal dalam menjalankan usahapada BUMDes. Jenis usaha yang ada pada BUMDes Kerta Danu Mandara ada 3 yaitu Rumah Tangga Sasaran/ miskin (RTS), usaha dagang dan kredit umum.Tujuan BUMDes adalah agar semua kegiatan-kegiatan ekonomi desa dapat terlembaga dalam satu wadah. Dimana tujuannya adalah agar masyarakat bias menikmti manfaat dari adanya BUMDes. RTS tujuannya adalah agar masyarakat miskin atau masyarakat yang berpenghasilan rendah medapat bantuan atau mendapat kemudahan dalam berbelanja di usaha dagang yang ada pada BUMDes, karena BUMDes Kerta Danu Mandara menyediakan sebuah kartu diskon untuk masyarakat miskin yang berbelanja ke BUMDes, namun kartu ini hanya diberikan kepada masyarakat yang benarbenar berpenghasilan rendah, dan sesuai dengan hasil sensus bahwa terdapat 656 RTS. Dalam kredit umum tujuannya sama dengan usaha dagang yakni untuk membantu memudahkan masyarakat dalam mendapatkan bantuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai salah satu badan usaha yang dimiliki oleh desa maka BUMDes harus mampu untuk memberikan kontribusi terhadap perekonomian desa. Hal ini sesuai dengan tujuan awal pendirian BUMDes yang terdapat dalam AD/ART. Pengelolaan BUMDes harus dilakukan dengan professional dan mandiri sehingga selain dapat mempertahankan kelangsungan usahanya juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian desa. Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan laba hasil usaha yang dihasilkan BUMDes. Laba usaha yang dihasilkan biasanya akan dialokasikan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) untuk memenuhi kebutuhan permodalan dan peningkatan pendapatan desa. Dalam BUMDes Kerta Danu Mandara pembagian laba hasil usaha dilakukan untuk tujuan kesejahteraan pengurus dan gaji karyawan.BUMDes Kerta Danu Mandara dapat merencanakan persentase 50:50 untuk laba pada usaha dagang. Persentase tersebut rencananya akan disepakati oleh pengurus BUMDes dengan Karyawan, dimana hasil dari laba bersebut akan dijadikan sebagai gaji karyawan. Namun karena adanya kendala dan tidak adanya kesepakatan tersebut maka persentase pada masing-masing usaha yang ada pada BUMDes tidak ada.Artinya tujuan utama dari pembagian atas laba usaha tersebut adalah untuk kesejahteraan pengurus serta gaji karyawan. Untuk mencapai semua itu, diperlukan adanya suatu kontribusi atau sistem kerja serta kerjasama yang baik diantara semua pihak dalam menjalankan suatu usaha seperti BUMDes. Dengan adanya kerjasama yang baik senantiasa semua kegiatan yang dilakukan akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, termasuk bagaimana cara dalam mengelola keuangan yang ada pada usaha BUMDes. Setiap BUMDes hendaknya melakukan pengelolaan dana secara professional dan terbuka dan tentunya sesuai dengan kebijakan pada masing-masing BUMDes agar usaha yang dijalankan berjalan dengan efektif. Dengan adanya pengelolaan dana yang professional dan terbuka senantiasa akan dapat mempertahankan kelangsungan usaha dan juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian desa.Pengelolaan dana yang dilakukan secara transfaran dan professional akan dapat dijadikan sebagai gambaran bagaimana usaha yang dijalankan dapat mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pengelolaan dana yang baik juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam menilai efektivitas usaha yang dijalankan.Efektivitas disini artinya untuk menilai sejauh mana BUMDes tersebut berjalan dengan efektif.Seperti yang diungkapkan oleh Komaruddin (dalam Chairunnisa) bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan
manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Efektivitas merupakan unsur pokok dalam mencapai suatu tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dalam setiap organisasi, kegiatan atau program.Dapat dikatakan efektif apabila telah berhasil mencapai tujuan atau sasaran sesuai dengan yang telah ditentukan.Berbeda dengan pendapatSuteja (2015) (dalam Mardiasmo) yang menyatakan bahwa efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya.Berdasarkan definisi diatas, dapat dijelaskan bahwa efektivitas merupakansuatu keadaan dimana hasil yang sebenarnya telah mencapai sasaran.Hal ini berarti bahwa, setiap organisasi dalam menjalankan usahanya harus melakukan pengelolaan usahanya dengan baik agar dapat mencapai yang diinginkan dan dapat menilai efektif tidaknya suatu usaha tersebut. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, bahwa pada BUMDes Kerta Danu Mandara pertanyaan yang diajukan kepada informan adalah berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan BUMDes. Dengan menggunakan rumus efektifitas, yaitu jumlah skor yang terpenuhi dibagi jumlah skor yang seharusnya dikali dengan 100%, peneliti mendapatkan hasil yaitu 81 persen dari total pertanyaan yang diajukan kepada informan, dan dari hasil tersebut maka Badan Usaha Milik Desa Kerta Danu Mandara termasuk ke dalam criteria cukup efektif karena nilai yang diperoleh berada pada rentangan nilai >80%-90% yaitu kategori cukup efektif. Adapaun penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai pembanding dalam penelitian ini yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Wirawan (2015) Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, yang melakukan penelitian tentang Efektivitas Program Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Dalam Upaya Peningkatan Kesempatan Kerja dan Pendapatan Rumah Tangga Miskin Di Kecamatan Kerambitan, dimana dalam hasil penelitiannya untuk menilai efektivitas dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan lima indicator dan hanya tiga yang sesuai dengan indikator yang menunjukkan rasio efektif dengan persentase nilai masing-
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) masing adalah 89,18%, 86,59 %, dan 86,67 %, dan sisanya termasuk ke dalam kategori cukup efektif. Persamaan penelitian yang sekarang dengan penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh wirawan adalah sama-sama menilai efektivitas, hanya saja perbedaannya adalah dalam penelitian ini menilai efektivitas pengelolaan dana pada BUMDes sedangkan dalam penelitian sebelumnya menilai efektivitas Program Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Penelitian yang dilakukan oleh Adnyani (2016) Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, yang meneliti tentang Analisis Efektivitas Dan Efesiensi Dana Pinjaman Bergulir Program Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Terhadap Pendapatan Gabungan Kelompok Tani Ayodya Pura (Studi Kasus Pada Gapoktan Desa Kerobokan Kecamatan Sawan Tahun 2010-2014). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai efektivitas PUAP terhadap pendapatan adalah 31,13% dimana persentase tersebut termasuk ke dalam kategori tidak efektif dan nilai efesiensi PUAP adalah 9,09% yang termasuk ke dalam kategori sangat efesien. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Wirawan, persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Adnyani adalah sama-sama ingin mengukur efektivitas, hanya saja penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitaif, serta Penelitian yang dilakukan oleh Bhawa (2014) Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, yang meneliti tentang Efektivitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Sukasada Tahun 2013. Hasil penelitian yang termasuk kedalam penelitian kuantitatif ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2013 pada seluruh sekolah dasardi Kecamatan Sukasada, termasuk kedalam kriteria sangat efektif yaitu 87%. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan di atas, Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sepuluh indikator dimana yang dijadikan acuan adalah prinsip-prinsip pengelolaan BUMDes. Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 81% yang sesuai kategori yang termasuk ke dalam rasio cukup efektif.
Penelitian ini dikatakan cukup efektif tidak hanya dilihat dari perhitungan nilai yang sesuai dengan yang direalisasikan, namun ada beberapa alasan kenapa penelitian ini termasuk ke dalam kategori cukup efektif, diantaranya hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada Ketua BUMDes menyatakan bahwa usaha yang ada pada BUMDes tidak semuanya berjalan dengan efektif dan sesuai dengan yang diharapkan. Usaha dagang mengalami kemacetan setelah kurang lebih tiga tahun berjalan karena alas an kurangnya SDM yang dapat membantu usaha tersebut terus berjalan. Usaha RTS atau Rumah Tangga Sasaran yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin tidak berjalan dengan efektif karena kurangnya modal dalam realisasinya. Dengan jumlah RTS 656 RTS, dengan modal sebesar Rp 100.000.000 dianggap tidak mampu untuk mencukupi dalam membantu masyarakat miskin secara merata, sehingga usaha tersebut hanya berjalan sebentar dan uang yang telah dipinjamkan ke beberapa masyarakat harus dikembalikan dan disimpan kembali sebagai kas. Alasan lainnya yaitu kurang maksimalnya kinerja karyawan serta kurangnya kerjasama antara pengelola dengan kepala desa setelah terjadinyan kemacetan dalam usaha dagang dan RST sehingga mengakibatkan usaha tersebut sampai sekarang tidak bias berjalan kembali seperti semula. Namun, diantara tiga jenis usaha yang ada pada BUMDes Kerta Danu Mandara, satu diantaranya masih berjalan dengan lancar dan tidak menemukan adanya kendala atau masalah dalam menjalankan usaha tersebut, yaitu usaha kredit umum. Berbeda dengan usaha dagang dan usaha RTS, usaha ini masih berjalan sampai dengan sekarang dan sesuai dengan penjelasan dari informan yang peneliti wawancarai yang menyatakan bahwa usaha ini tidak menemukan masalah dalam pelaksanaannya. Dengan adanya beberapa alasan tersebut, maka dapat dijadikan sebagai alasan kenapa pengelolaan dana yang dilakukan pada Badan usaha Milik Desa Kerta Danu Mandara ini dapat dikatakan termasuk ke dalam kategori cukup efektif.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas pada bab sebelumnya maka dapat dibuat simpulan hal-hal sebagai berikut. 1. Badan Usaha Milik Desa Kerta Danu Mandara di Desa Songan A merupakan Badan usaha milik desa yang memiliki tiga jenis usaha yang dijalankan, diantaranya adalah Usaha Kredit Umum, Usaha Dagang dan RTS atau Rumah Tangga Sasaran. Usaha yang masih aktif berjalan sampai sekarang adalah usaha kredit umum. 2. Pengelolaan dana yang dilakukan pada BUMDes Kerta Danu Mandara adalah dilakukan secara tidak transfaran dan berdasarkan hasil penelitian, dari 10 prinsip pengelolaan BUMDes, hanya 81 yang terlaksana dari total pertanyaan yang diajukan kepada para informan pada BUMDes Kerta Danu Mandara, atau sekitar 81%. 3. Berdasarkan data di atas, sesuai dengan bagaimana cara mengetahui efektivitas BUMDes Kerta Danu Mandara, bahwa hanya 81% prinsip yang sesuai dengan prinsip pengelolaan BUMDes, yang artinya bahwa hasil tersebut termasuk ke dalam kategori cukup efektif. 4. Kendala yang dihadapi oleh BUMDes Kerta Danu Mandara adalah pada usaha dagang kendala utama adalah keryawan, RTS kendalanya adalah terbatasnya modal dan untuk kredit umum sendiri tidak ada kendala yang dihadapi. 5. Karena keadaan usaha RTS dan usaha dagang yang sudah macet, maka usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hambatan di atas adalah dengan cara menata ulang pengelola BUMDes, yang memiliki kemampuan untuk mengelola BUMDes tersebut. Serta memilih karyawan yang memang dianggap mampu untuk menjalankan usaha pada BUMDes dan tentunya bertanggung jawab. Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat diajukan saran sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi masalah di atas, maka saran yang perlu diberikan yaitu diperlukan rasa kepedulian yang lebih tinggi kepada para pengelola BUMDes Kerta Danu Mandara agar BUMDes tersebut nantinya dapat berjalan lebih efektif. 2. Diperlukannya kerjasama yang lebih banyak antara Kepala Desa dengan pengelola BUMDes agar tidak terjadi miss komunikasi dan agar terjalin harmonisasi kepada seluruh pihak guna meningkatkan kinerja dalam BUMDes. 3. Agar pengelolaan dana yang terjadi pada BUMDes Kerta Danu Mandara berjalan sesuai dengan prinsip pengelolaan BUMDes dan sesuai dengan yang diinginkan maka diperlukannya SDM yang lebih baik guna menanggulangi kendala yang ada pada BUMDes. DAFTAR PUSTAKA Adnyani. Ni Putu Meilia Utari. 2016. Analisis Efektivitas Dan Efesiensi Dana Pinjaman Bergulir Program Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Terhadap Pendapatan Gabungan Kelompok Tani Ayodya Pura. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Anonim. 2007. Buku Panduan Pendirian dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP). Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Bhawa. Gede Andreyan Semara. 2014. Efektivitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Sukasada Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Chairunnisa. 2016. Efektivitas Program Dana Pinjaman Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Kelurahan Kampung Kajanan Buleleng Tahun 2014. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Moleong. Lexy. J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda karya. Wirawan. I Made Oka. 2015. Efektivitas Program Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Dalam Upaya Peningkatan Kesempatan Kerja Dan Pendapatan Rumah Tangga Miskin Di Kecamatan Kerambitan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja