EFEKTIVITAS PENGAWASAN ORANG ASING PADA WILAYAH KERJA KANTOR IMIGRASI KLAS 1 SAMARINDA Hendra Setiawan Staff Kantor Imigrasi Samarinda Jl. Ir. H. Juanda no. 45 kel. Air hitam, Kec. Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur 75124 Email:
[email protected]
Abstract Regarding the implementation of the supervision toward foreign nationals in East Borneo, Samarinda Immigration Office has difficulties to supervise their stay and activity. As the rules and regulations are considered as adequate, then the weakness is not in the legal system but caused limited Immigration Officer. According to this government regulation, there are two types of supervision: administrative and field supervisions. Key words: effectiveness, supervision, foreigner
Abstrak Pelaksanaan pengawasan Orang Asing di wilayah Kalimantan Timur, Kantor Klas 1 Imigrasi Samarinda mengalami kesulitan dalam melaksanakan pengawasan terkait keberadaan dan kegiatan Orang asing di Kaltim. Sesungguhnya kelemahan dalam sistem pengawasan bukan terletak semata-mata pada sistem aturan karena sistem aturan yang ada sudah cukup lengkap tetapi juga terletak pada keterbatasan petugas yang dimiliki Oleh Kantor Imigrasi Klas I Samarinda . Sesuai ketentuan peraturan pemerintah ini, maka dalam melakukan pengawasan tersebut ada 2 bentuk pengawasan yang dilakukan, yaitu pengawasan Administrasi dan pengawasan lapangan. Kata kunci: efektivitas, pengawasan, orang asing
Latar Belakang
atau United Nations Convention Against
Di dalam pergaulan internasional telah
Transnational OrganizedCrime, 2000, yang
berkembang hukum baru yang diwujudkan
telah diratifikasi dengan Undang-Undang
dalam bentuk konvensi internasional, Negara
Nomor 5 Tahun 2009 beserta dua protokolnya
Republik Indonesia menjadi salah satu negara
yang
peserta yang telah menandatangani konvensi
Keimigrasian menjadi semakin penting karena
tersebut, antara lain Konvensi Perserikatan
konvensi tersebut telah mewajibkan negara
Bangsa-Bangsa
peserta untuk mengadopsi dan melaksanakan
melawan
Kejahatan
Transnasional yang Terorganisasi, 2000,
menyebabkan
konvensi tersebut.
254
peranan
instansi
ARENA HUKUM Volume 6, Nomor 2, Agustus 2013, Halaman 152-289
255
Di pihak lain, pengawasan terhadap
Dalam
rangka
meningkatkan
pelayanan
Orang Asing perlu lebih ditingkatkan sejalan
dan memudahkan pengawasan dapat diatur
dengan meningkatnya kejahatan internasional
perjanjian
atau tindak pidana transnasional, seperti
perluasan Tempat Pemeriksaan Imigrasi.
perdagangan
penyelundupan
Dengan demikian, dapat dihindari orang
manusia, dan tindak pidana narkotika yang
masuk atau keluar Wilayah Indonesia di luar
banyak dilakukan oleh sindikat kejahatan
Tempat Pemeriksaan Imigrasi.
orang,
lintas
batas
dan
diupayakan
internasional yang terorganisasi. Pengawasan
Sesuai dengan tugas dan fungsinya,
terhadap Orang Asing tidak hanya dilakukan
Keimigrasian terhadap orang asing yang
pada saat mereka masuk, tetapi juga selama
datang ke Indonesia berwenang memberikan
mereka berada di Wilayah Indonesia, termasuk
izin tinggal, maupun sampai penolakan bagi
kegiatannya.
Keimigrasian
orang asing yang akan melakukan kunjungan
mencakup penegakan hukum Keimigrasian,
ke Indonesia karena suatu sebab. Dalam hal
baik yang bersifat administratif maupun
ini Keimigrasian memberikan Visa bagi orang
tindak pidana Keimigrasian. Oleh karena itu,
asing. Visa sendiri sebagaimana disbeutkan
perlu pula diatur Penyidik Pegawai Negeri
dalam pasal 1, angka 18 Undang-undang
Sipil (PPNS) Keimigrasian yang menjalankan
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian,
tugas
disebutkan bahwa: Visa Republik Indonesia
dan
Pengawasan
wewenang
secara
khusus
berdasarkan Undang-Undang ini. Tindak
yang
pidana Keimigrasian merupakan tindak pidana
keterangan tertulis yang diberikan oleh pejabat
khusus sehingga hukum formal dan hukum
yang berwenang di Perwakilan Republik
materiilnya berbeda dengan hukum pidana
Indonesia atau di tempat lain yang ditetapkan
umum, misalnya adanya pidana minimum
oleh Pemerintah Republik Indonesia yang
khusus.
memuat persetujuan bagi Orang Asing untuk
Sementara pada aspek pelayanan dan
selanjutnya
disebut
Visa
adalah
menjadi dasar untuk pemberian izin tinggal.
pengawasan tidak pula terlepas dari geografis
Terkait dengan pelaksanaan pengawasan
Wilayah Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau
orang asing di wilayah Kalimantan Timur,
yang mempunyai jarak yang dekat, bahkan
Kantor Klas 1 Imigrasi Samarinda mengalami
berbatasan langsung dengan negara tetangga,
kesulitan dalam melaksanakan pengawasan
yang
Keimigrasian
terkait keberadaan orang asing di Kaltim.
di sepanjang garis perbatasan merupakan
Sementara itu pengawasan yang selama ini
kewenangan instansi imigrasi. Pada tempat
diperoleh data-data yang Penulis peroleh
tertentu sepanjang garis perbatasan terdapat
seperti Data Orang Asing di Kaltim selama
lalu lintas tradisional masuk dan keluar warga
Tahun 2010 sebanyak 610 orang dari berbagai
negara Indonesia dan warga negara tetangga.
Negara yang berstatus sebagai pengunjung
pelaksanaan
Fungsi
Hendra Setiawan, Efektivitas Pengawasan Orang Asing pada Wilayah...
biasa,
sedangkan
yang
bekerja
pada
perusahaan di Kaltim sebanyak 175 orang.1
256
ijin dan kegiatan illegal dan crime. Bentuk
tindakan
keimigrasian:1.
Hal ini tidak sebanding dengan jumlah
Pembatasan, perubahan dan pembatalan ijin
petugas dari Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda
keberadaan; 2. Larangan berada di suatu tempat
yang ditempatkan pada bidang pengawasan
atau beberapa termpat tertentu di Indonesia;
sebanyak 3 orang, sedangkan ruang lingkup
3. Keharusan untuk bertempat tinggal di suatu
kerja wilayah mengawasi sebanyak 5 (lima)
tempat tertentu di wilayah Indonesia (Rumah
wilayah yaitu 3 (tiga) Kabupaten terdiri dari
Deteni Imigrasi atau sepadan); 4. Pengusiran
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten
atau deportasi.
Kutai Barat, dan Kabupaten Kutai Timur,
Pada kesempatan ini penulis mengambil
dan 2 (dua) kota, yaitu Kota Bontang dan
permasalahan
Kota
demikian
dikarenakan sampai saat ini pada kantor
Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda dalam
imigrasi klas 1 samarinda masih lebih
sebulan selalu menerima laporan adanya
mendahulukan
penyimpangan izin tinggal bagi orang asing
yang berkaitan dengan pelayanan seperti
rata-rata 6 (enam) sampai 8 (delapan) laporan.
pelayanan paspor, pelayanan izin tinggal
Tetapi pihak Imigrasi yaitu Kantor Imigrasi
dengan mengenyampingkan hal-hal yang
Klas 1 Samarinda tidak dapat berbuat banyak
bersifat pengawasan sehingga pelaksanaan
mengingat personil yang sangat terbatas.
penegakan hukum diwilayah Kantor Imigrasi
Samarinda.
Meskipun
Untuk melaksanakan itu sebenarnya dari sisi perencanaan dan keinginan dan pola yang dilakukan sudah disampaikan oleh Direktur pada
Direktorat Imigrasi Kementerian
dalam
hal
pengawasan
kepentingan-kepentingan
Klas 1 Samarinda tidak bisa terlaksana secara baik atau efektif. Dari latar belakang masalah sebagaimana diuraikan di atas, maka permasalahan dalam
Hukum dan HAM, Dr. Muhammad Indra
penelitian ini, yaitu :
dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi
a. Apa
penyebab
lemahnya
fungsi
Pengawasan Orang Asing tertanggal 28 Juli
pengawasan Orang Asing pada Kantor
20102, mengatakan:
Imigrasi Klas I Samarinda ?
Pelanggaran
ijin
keimigrasian.
Jenis
b. Bagaimana
konsep
efesiensi
dan
pelanggaran keimigrasian meliputi keberadaan
efektifitas pengawasan orang asing pada
dan kegiatan, sehingga bisa dikategorikan
Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda ?
illegal. Pelanggaran keberadaan meliputi
Penelitian
ini
menjalankan
metode
lewat waktu, dokumen palsu dan illegal.
penelitian yang difokuskan pada penerapan
Pelanggaran kegiatan meliputi bekerja tanpa
undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
1 Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda, Laporan Tahunan, Samarinda, 2011. 2 Imigrasi, www.imigrasi.go.id, diakses 5 Mei 2012 pukul 09.00 WIB.
ARENA HUKUM Volume 6, Nomor 2, Agustus 2013, Halaman 152-289
257
Keimigrasian mengenai pengawasan orang
Keimigrasian. Undang-undang ini mencabut
asing pada Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda.
Undang-undang lama dan mulai berlaku sejak
Karena yang dimaksud adalah penerapan
diundangkan yaitu pada tanggal 5 Mei 2011
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
dan dimuat dalam Lembaran Negara Republik
Keimigrasian yang menekankan pada sistem
Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan
pengasawan orang asing, maka jenis penelitian
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
ini termasuk jenis yuridis Sosiologis,sehingga
5216.
Jenis penelitian yang Penulis pergunakan
Dengan
adanya
Undang-undang
ini,
dalam penelitian ini adalah hukum empiris
maka pengertian keimigrasian sebagaimana
dengan pendekatan yang digunakan adalah
dimaksud dalam Pasal 1 angka 1, menyebutkan:
yuridis sosiologis
Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar Wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara.
Pembahasan A. Penyebab
Lemahnya
Fungsi
Pengawasan Orang Asing Pada Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda
Seiring
orang
mencampuradukkan
kata dan pengertian emigrasi, imigrasi dan transmigrasi. Kalau tidak mengacaukannya, kadang-kadang
menyamakannya.
Dalam
Dalam sejarah hukum imigrasi di Indonesia
buku imigrasi, mengatakan, Secara etimologi,
telah mengalami 2 (dua) undang-undang
memanglah ketiga perkataan itu berasal
imigrasi.
Pertama
dari kata Latin “migratio”, yang artinya
produk
berupa
Indonesia
melahirkan
Undang-undang
yaitu
“perpindahan penduduk”.3
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang
Perpindahan manusia dari satu tempat
Keimigrasian yang disahkan pada tanggal
ke tempat lain, dekat atau jauh. Perpindahan
31 Maret 1992. Sejak saat itulah pengertian
manusia
imigrasi dalam hukum Indonesia mulai ada.
berlangsung sejak zaman purba. Terdapatnya
Seiring perkembangan dan perilaku manusia
daerah-daerah
dalam kehidupan bernegara, serta majunya
bertebarnya Menhir di seluruh Eropa terutama
teknologi mengenai lintas batas negara, maka
di sekitar Laut Tengah adalah bukti dari arus
pada tahu 2011 disahkan Undang-undang
migrasi tersebut. Juga lukisan-lukisan jejak
baru, sebagai pengganti dari Undang-undang
dari dan bayang-bayang yang menghiasi
Nomor 9 Tahun 1992 tentang Imigrasi denga
dinding-dinding gua Altamira, gua Lascaux
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
dan gua-gua lainnya.
(migrasi)
sebenarnya
kebudayaan
telah Afrika,
3 Direktorat Jenderal Imigrasi, Departemen Hukum dan HAM RI, Lintas Sejarah Imigrasi Indonesia, Dirjen Imigrasi, Jakarta, 2005, hlm. 10.
Hendra Setiawan, Efektivitas Pengawasan Orang Asing pada Wilayah...
Ketika
negara-negara
berdiri,
berhubungan dengan aturan hukum yang
perpindahan manusia melampaui batas-batas
dibuat dan harus ditaati oleh siapapun. Secara
negara terus berlangsung. Migrasi adalah
fungsional pengawasan, seperti Penulis dari
salah satu hak asasi manusia. Secara klasik,
Makmur ialah …..keberhasilan suatu tugas
banyak motif yang mendorong orang untuk
dari pengawasan dapat diukur kemampuan
meninggalkan tanah airnya (Beremigrasi),
pengetahuan bidang pengawasan yang dimiliki
lalu
oleh pengawas yang bersangkutan. Disamping
memasuki
Sebagian
negara
disebabkan
sudah
258
lain
(imigrasi).
terdesaknya
suatu
itu juga bagi para pelaksana kegiatan yang
bangsa oleh penyerbuan bangsa lain. Sebagian
menjadi
lainnya karena dorongan tugas suci yakni
aturan-aturan yang mengikat pelaksanaan
untuk mengembangkan misi keagamaan.
sesuatu pekerjaan atau kegiatan. Sehingga
Yang mendorong orang Eropa beremigrasi
jelas bahwa dalam sebuah kelembagaan
ke Amerika Serikat sampai menjelang abad
tidak semata-mata membutuhkan manusia
kedua puluh yang sebagian besar petani
atau pegawai yang memiliki keunggulan
miskin yang tak betanah adalah kemiskinan
dalam ilmu pengetahuan yang menciptakan
dan keyakinan untuk mengadu untung di
kecerdasan dan kemahiran atau keterampilan
negara yang baru itu, di samping ada pula yang
dalam
ingin menghindari kecemasan dan rasa tidak
pekerjaan.4
obyek
pengawasan
melakukan
suatu
memahami
tindakan
atau
aman di dunia lama. Kepentingan ekonomi
Bila dilihat dari pengawasan yang ada
mendorong kaum kapitalis untuk menjelajahi
pada keimigrasian, yaitu Kantor Imigrasi
berbagai penjuru dunia untuk dijadikan
Klas 1 Samarinda, maka sesuangguhnya
koloni tempat berinvestasi, sedangkan ilmu
kelemahan dalam sistem pengawasan bukan
pengetahuan telah memotivasi para ilmuwan
terletak semata-mata pada sistem aturan.
untuk melakukan penelitian
Karena sistem aturan mengenai pengawasan
ilmiah di
orang asing di wilayah yuridiksi Kantor
berbagai daerah. Oleh karena itu pentinganya imigrasi
Imigrasi Klas 1 Samarinda, telah menjalankan
adalah menjalankan Fungsi pengawasan.
aturan
Pengawasan
sangat
Republik Indonesia Nomor: M.02-PW.09.02
Karena pengawasan identik
Tahun 1995 Tentang Tata Cara Pengawasan,
menakutkan.
menjadi
hal
yang
Keputusan
Menteri
Kehakiman
lain.
Pengajuan Keberatan Orang Asing, dan
Hal ini tentu saja tidak benar, dan bisa
Tindakan Keimigrasian, dan peraturan ini
menyesatkan dari hakekat dari pengawas
sebagai aturan teknis sebagaimana diatura
tersebut. Diperlukan adanya pengawasan,
dalam
orangnya disebut pengawas, tentunya sangat
Indonesia Nomor 31 Tahun 1994 Tentang
dengan
mencari
kesalahan
orang
Peraturan
Pemerintah
Republik
4 Makmur, Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan, Refika Aditama, Bandung, 2011, hlm. 223.
ARENA HUKUM Volume 6, Nomor 2, Agustus 2013, Halaman 152-289
259
Pengawasan Orang Asing dan Tindakan
Dalam hal ini penulis berpendapat,
Keimigrasian. Sesuai ketentuan peraturan
bahwa
pemerintah ini, maka dalam melakukan
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian
pengawasan tersebut ada 2 pengawasan yang
perlu segera diambil langkah-langkah dalam
dilakukan, yaitu pengawasan Administrasi
pembenahan
dan pengawasan lapangan.
asing.
dengan
adanya
sistem
Undang-undang
pengawasan
orang
Sistem pengawasan akan efektif
Pengawasan administrasi dan pengawasan
bilamana sistem pengawasan itu memenuhi
lapangan terhadap keberadaan orang orang
prinsip fleksibilitas. Ini berarti bahwa sistem
asing di wilayah Negara Republik Indonesia
pengawasan itu tetap dapat
adalah dua sistem pengawasan yang saling
meskipun terjadi perubahan terhadap rencana
berkorelasi satu dengan lainnya. Korelasi ini
yang diluar dugaan. Menurut Duncan dalam
sebagai wujud adanya ketergantungan sistem.
Makmur6 mengemukakan bahwa beberapa
Karena pengawasan lapangan tidak secara
sifat pengawasan yang efektif sebagai berikut:
serta-merta begitu saja dapat dilaksanakan,
a. Pengawasan harus dipahami sifat dan
bila tidak ada temuan dari hasil pengawasan
kegunaannya. Oleh karena itu harus
administrasi mengenai penyimpangan izin
dikomunikasikan. Masing-masing kegiatan
tinggal atau habis masa tinggalnya. Disini
membutuhkan sistem pengawasan tertentu
admistrasi, secara hukum apalagi memiliki
yang berlainan dengan sistem pengawasan
peranan penting. Sehingga seperti pendapatnya
bagi kegiatan lain. Sistem pengawasan
Jimly Asshiddiqie,5 adminstrasi hukum (the
untuk bidang penjualan dan sistem untuk
administration of law) yang efektif dan efisien
bidang keuangan akan berbeda. Oleh
yang dijalankan oleh pemerintahan (eksekutif)
karena itu sistem pengawasan harus dapat
yang
(accountable).
merefleksi sifat-sifat dan kebutuhan dari
administrasi
kegiatan yang harus diawasi. Pengawasan
hukum dan sistem hukum dapat disebut
dibidang penjualan umumnya tertuju
sebagai agenda penting yang keempat sebagai
pada
tambahan terhadap ketiga agenda tersebut di
pengawasan dibidang keuangan tertuju
atas. Dalam arti luas, ‘the administration of
pada penerimaan dan penggunaan dana.
Karena
bertanggungjawab itu,
pengembangan
kuantitas
dipergunakan,
penjualan,
sementara
law’ itu mencakup pengertian pelaksanaan
b. Pengawasan harus mengikuti pola yang
hukum (rules executing) dan tata administrasi
dianut organisasi. Titik berat pengawasan
hukum itu sendiri dalam pengertian yang
sesungguhnya berkisar pada manusia,
sempit.
sebab manusia itulah yang melakukan
5 Jimly Asshiddiqie, http://www.docudesk.com, diakses 21 Mei 2012 pukul 15.15 WIB. 6 Makmur, Op.cit., hlm. 246.
Hendra Setiawan, Efektivitas Pengawasan Orang Asing pada Wilayah...
kegiatan
dalam
badan
usaha
atau
organisasi yang bersangkutan. Karyawan merupakan yang
aspek
intern
perusahaan
kegiatan-kegiatannya
tergambar
meskipun terjadi perubahan-perubahan terhadap rencana diluar dugaan. f. Pengawasan harus ekonomis. Sifat
ekonomis
dalam pola organisasi, maka suatu sistem
pengawasan
pengawasan
dari
suatu
sistem
sungguh-sungguh
dapat
memenuhi
diperlukan. Tidak ada gunanya membuat
pola
organisasi.
sistem pengawasan yang mahal, bila
Ini berarti bahwa dengan suatu sistem
tujuan pengawasan itu dapat direfleksikan
pengawasan , penyimpangan yang terjadi
dengan suatu sistem pengawasan yang
dapat ditunjukkan pada organisasi yang
lebih murah. Sistem pengawasan yang
bersangkutan.
dianut perusahaan-perusahaan besar tidak
prinsip
harus
260
berdasarkan
c. Pengawasan harus dapat mengidentifikasi masalah
organisasi.Tujuan
perlu ditiru bila pengawasan itu tidak
utama
ekonomis bagi suatu perusahaan lain. Hal
dari pengawasan ialah mengusahakan
yang perlu dipedomani adalah bagaimana
agar apa yang direncanakan menjadi
membuat
kenyataan. Oleh karena itu, agar sistem
dengan benar-benar merealisasikan motif
pengawasan benar-benar efektif, artinya
ekonomi.
suatu
sistem
pengawasan
dapat merealisasi tujuannya, maka suatu
Dari sistem pengawasan tersebut yang
sistem pengawasan setidaknya harus
telah diuraikan diatas, maka dalam penegakan
dapat dengan segera mengidentifikasi
hukum sebagai bagian dari sistem yang
kesalahan yang terjadi dalam organisasi.
dibangun terhadap orang asing. Diperlukan
Dengan adanya identifikasi masalah atau
pola atau intrumen penegakan hukum dalam
penyimpangan, maka organisasi dapat
rangkan menjalankan fungsi pengawasan
segera mencari solusi agar keseluruhan
orang. Adapun instrumen penegakan hukum
kegiatan operasional benar-benar dapat
dalam hal pengawasan lalu lintas orang antar
atau mendekati apa yang direncanakan
negara adalah7:
sebelumnya.
a. Dilakukan
penolakan
untuk
masuk
d. Pengawasan harus fleksibel.
terhadap orang yang terkena penangkalan
e. Suatu sistem pengawasan adalah efektif,
khususnya orang asing dan dapat berlaku
bilamana sistem pengawasan itu memenuhi
juga terhadap warga negara Indonesia
prinsip fleksibilitas. Ini berarti bahwa
(yang terkena penangkalan).
pengawasan itu tetap dapat dipergunakan,
7 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1994 tentang Pengawasan Orang Asing dan Tindakan Keimigrasian.
ARENA HUKUM Volume 6, Nomor 2, Agustus 2013, Halaman 152-289
261
b. Dilakukan penolakan untuk berangkat
jumlah tenaga atau aparat penegak hukum,
keluar negeri terhadap orang-orang yang
dalam hal ini pegawai yang diposisikan pada
terkena pencegahan berlaku terhadap
sub seksi pengawasan, demikian pula pada
orang Indonesia maupun orang asing.
sub seksi penindakan.
c. Dilakukan proses keimigrasian apabila pada
saat
maupun
pemeriksaan
keberangkatan,
kedatangan diketemukan
Demikian pula terhadap kedatangan orang asing di wilayah yuridiksi Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda pada tahun 2012.
orang-orang yang diduga melakukan
Sedangkan untuk tahun berjalan 2012 ini
pelanggaran hukum keimigrasian, misal:
baru ada 1 (satu) orang yang berhasil dilakukan
visa palsu, izin keimigrasian yang tidak
penindakan berupan deportasi ke negeri
beriaku lagi, paspor palsu (termasuk
asalnya yaitu Mr. Jun Allan Dacuno Bundac
pengertian
sebagian
berkebangsaan Fhilipina. Pendeportasian ini
ataupun seluruhnya dari suatu dokumen).
dilakukan karena yang bersangkutan sudah
Jadi penegakan hukum dalam rangka
melanggar izin tinggal karena tidak dilakukan
pengawasan orang asing, tidak bisa hanya
perpanjangan di wilayah Negara Republik
dilakukan sendiri oleh Negara kita, melainkan
Indonesia.
pemalsuan
baik
perlu adanya pembangunan suatu sistem
Kemudian terjadinya deportasi tersebut
penangkalan atau penolakan masuknya dan
ada beberapa sebab, seperti penyalahgunaan
berangkatnya ke luar negeri terhadap alat bukti
izin tinggal, kunjungan dan sebagainya. Warga
izin yang berupa paspor dan visa, termasuk
Negara Asing (WNA) berbagai motivasi
izin tinggal sementara, dan lainnya.
masuk ke wilayah Republik Indonesia, dan
Pengawasan
dan
pada umumnya menggunakan BVKS maupun
pengawasan lapangan juga sangat dipengaruhi
menggunakan visa wisata akan mendapat izin
jumlah
melaksanakan
kunjungan wisata sesuai dengan izin masuk
tugasnya. Terbukti tidak seimbangnya antara
baik dengan visa atau bebas visa. Secara jelas
luas wilayah, jumlah kedatangan dengan
dalam visa kunjungan disebutkan bahwa visa
personil bidang pengawasana pada Kantor
kunjungan dipergunakan untuk kunjungan
Imigrasi Klas 1 Samarinda yang hanya 43
wisata. Penyalahgunaan visa itu bisa terjadi
0rang.
karena peluangnya tersedia untuk dilakukan
personil
secara
administrasi
dalam
Dari ruang lingkup jangakuan wilayah
oleh orang asing tersebut. Apalagi faktor-
yang menjadi yuridiksi Kantor Imigrasi Klas
faktor ruang lingkup fasilitas bebas visa
1 Samarinda yang meliputi wilayah Kota
yang dinilai sangat luas, termasuk pemberian
Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara,
tenggang waktu pada izin kunjungan wisata
Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai
yang terlalu lama.
Timur, dan Kota Bontang adalah dari segi
Selain itu penyalahgunaan izin tinggal
Hendra Setiawan, Efektivitas Pengawasan Orang Asing pada Wilayah...
262
juga bisa terjadi, karena merasa ada sponsor
bersikap biasa saja. Tanpa ada keinginan
yang menjamin, maka orang asing bisa saja
untuk mengetahui bagaimana keberadaan
untuk
orang
tidak
melaporkan
keberadaannya.
asing
tersebut.
Dengan
harapan
Termasuk orang asing laki-laki yang sponsori
sebenarnya adanya budaya hukum untuk
isterinya. Tapi tidak melapor kepada petugas
proaktif membantu dalam pengawasan orang
bahwa izin tinggalnya sudah habis.
asing. Selama ini yang dianggap efektif secara
Sedangkan apabila yang bersangkutan
langsung mengawasi keberadaan orang asing
melakukan perbuatan yang bukan dalam
oleh masyarakat adalah pihak Rukun Tetangga
kategori yang dimaksud dalam keimigrasian,
(RT) setempat, karena adanya ketentuan wajib
maka proses hukum tetap diberlakukan seperti
lapor selambat-lambatnya 2 x 24 jam.
masalah pidana umum atau kejahatan lain seperti narkoba. Inilah
Oleh karena itu keterbatasan dalam pengawasan ini masih sangat banyak yang
kendala-kendala
dalam
hal
perlu dibenahi, termasuk sosialisasi dan
pengawasan atas keberadaan orang asing
penyuluhan yang ditujukan kepada pengusaha,
yang berada di wilayah yuridiksi Kantor
masyarakat
Imigrasi Klas 1 Samarinda. Dalam hal ini
perusahaan dan umum. Selain itu diperlukan
penulis masih menyampaikan satu hal yang
koordinasi yang baik dari semua pihak terkait,
juga termasuk kendala yang dihadapi pihak
baik pihak keamanan dan terlebih lagi dengan
Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda terkait
pihak pemerintah daerah setempat.
dengan soal budaya hukum masyarakat kita terhadap keberadaan orang asing. Penulis berpendapat kendala ini tidak perlu menjadi suatu
runtutan
yang
terstruktur
seperti
disebutkan diatas, melainkan kendala ini bukan timbul secara terstruktur. Melainkan budaya hukum masyarakat dalam pandangan mereka terhadap orang asing. Dimana mereka memandang
orang
asing
adalah
sosok
asing yang masuk dengan tidak perlu untuk diperhatikan secara serius. Masyarakat Kaltim umumnya, terlebih lagi khususnya bagi masyarakat yang ada di wilayah Imigrasi Klas 1 Samarinda terhadap kedatangan atau keberadaan orang asing, begitu percaya dan bersikap apatis atau
B.
setempat
terutama
disekitar
Efesiensi dan efektifitas terhadap Pelaksanaan Orang Asing pada Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda Pelaksanaan pengawasan terhadap orang
asing yang dalam yurisdiksi Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda. Pengawasan ini adalah bagian dari proses setelah izin tinggal di wilayah Republik Indonesia diberikan kepada yang bersangkutan. Karena sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1994, diatur secara jelas tentang jenis izin keimigrasian terdiri dari: a. Izin Singgah. b. Izin Kunjungan. c. Izin Tinggal Terbatas. d. Izin Tinggal Tetap.
263
ARENA HUKUM Volume 6, Nomor 2, Agustus 2013, Halaman 152-289
Sedangkan dengan diberlakukan Undang-
c. Memiliki
undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
dokumen
Keimigrasian
yang palsu;
Keimigrasian, mengenai izin bagi orang
d. Tidak memiliki Visa, kecuali yang
asing, maka Penulis membaginya pengawasan
dibebaskan dari kewajiban memiliki
berdasarkan Undang-undang tersebut dan
Visa;
realita dilapangan, dibagi menjadi 3 (tiga)
e. Telah memberi keterangan yang tidak
fase, yakni fase sebelum masuknya orang
benar dalam memperoleh Visa;
asing, fase setelah pemberian izin bagi orang
f. Menderita penyakit menular yang
asing dan fase saat keluarnya orang asing,
membahayakan kesehatan umum;
yang penulis jabarkan sebagai berikut:
g. Terlibat kejahatan internasional dan
1. Fase Sebelum masuknya Orang Asing.
tindak pidana transnasional yang
terorganisasi;
Fase ini dilakukan pengawasan Imigrasi dalam rangka menjalankan tugasnya pada
h. Termasuk dalam daftar pencarian
tempat tertentu pintu masuknya orang
orang untuk ditangkap dari suatu
asing. Seperti bandara udara, pelabuhan
Negara asing;
laut, termasuk adanya wajib lapor bagi
dalam
orang asing ke kantor Imigrasi, dalam hal
terhadap
ini Kantor Iigrasi Klas 1 Samarinda.
Indonesia, atau
kegiatan
Pemerintah
maker Republik
Apabila dokumen atau syarat yang
j. Termasuk dalam jaringan praktik
ditentukan oleh hukum Indonesia melalui
atau kegiatan prostitusi, perdagangan
perundang-undangan yang berlaku tidak
orang, dan penyelundupan manusia.
dipenuhi, maka imigrasi wajib untuk
i. Terlibat
Dengan dilakukan pengawasan saat akan
menolak kedatangan orang asing di
masuknya orang asing, maka Imigrasi bisa
Indonesia.
melakukan penolakan kehadiran orang
Penolakan ini sebagaimana diatur dalam
asing tersebut. Penolakan ini merupakan
pasal 13 ayat (1) Undang-undang Nomor
bentuk tindakan atau penindakan yang
6 tahun 2011 tentang Keimigrasian,
dilakukan oleh Imigrasi, dan upaya ini
sebagai berikut :
sebagai bentuk upaya priventif, atau
Pejabat Imigrasi menolak Orang Asing
pencegahan. Pencegahan ini dilakukan
masuk Wilayah Indonesia dalam hal
apabila syarat baik secara administrasi
orang asing tersebut :
dan teknis tidak terpenuhi. Orang asing
a. Namanya tercantum dalam daftar
tersebut belum mendapat izin tinggal
Penangkalan; b. Tidak memiliki Dokumen Perjalanan yang sah dan berlaku;
atau berada di Indonesia dalam waktu cukup, melainkan saat masuk dan atau akan masuk.
Hendra Setiawan, Efektivitas Pengawasan Orang Asing pada Wilayah...
2. Fase setelah pemberian izin bagi Orang
perpanjangan Izin Kunjungan atau
Asing. Fase
pemberian Izin Tinggal Terbatas. ini
dalam
penegakan
hukum
(4) Kewajiban mendaftar sebagaimana
dilakukan
untuk
pengawasan
orang
dimaksud dalam ayat (1), bagi
asing, dimana orang asing tersebut telah
anak yang berumur sampai dengan
mendapatkan izin tinggal di wilayah
16 (enam belas) tahun dan belum
Negara Republik Indonesia. Selama
kawin dilakukan oleh orang tua atau
orang asing berada tersebut pengawasan
walinya.
yang dilakukan menyangkut aktivitas
264
Dari ketentuan ini, apabila bagi setiap
yang berhubungan dengan batas waktu
orang asing yang berada di Indonesia
izin tinggal sementara di wilayah Negara
yang melanggar ketentuan pasal ini, maka
Republik Indonesia.
hasil pengawasan terhadap orang asing,
Pada fase ini pula berarti bahwa orang
dapat diambil tindakan. Disinilah fungsi
asing tersebut secara administrasi telah
pengawasan benar-benar bisa dijalankan
memenuhi syarat dan mendapat izin
oleh sub seksi pengawasan. Pengawasan
tinggal di wilayah Negara Republik
dijalankan apabila terjadi pelanggaran
Indonesia.
orang
yang dilakukan oleh orang asing.
asing berkewajiban memenuhi, seperti
3. Fase saat keluarnya orang asing.
disebutkan dalam pasal 12 Peraturan
Karena
itu
bagi
Dalam kondisi keluarnya orang asing
Pemerintah Nomor 31 Tahun 1994
dari wilayah Negara Republik Indonesia.
tentang Pengawasan Orang Asing dan
Sebab keluarnya orang asing dari wilayah
Tindakan Keimigrasian, berbunyi :
Indonesia tersebut tentunya ditentukan
(1) Orang asing yang berada di wilayah
dari beberapa sebab, yaitu :
Negara Republik Indonesia lebih
a. Keluarnya
orang
asing
karena
dari 90 (sembilan puluh) hari, wajib
habisnya izin tinggal di wilayah
mendaftarkan
Negara Republik Indonesia.
diri
pada
Kantor
Imigrasi setempat.
b. Adanya pelanggaran atau perbuatan
(2) Pendaftaran pada Kantor Imigrasi dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak hari ke 91 (sembilan puluh satu).
pidana sehingga dia dijatuhi sanksi pidana. Oleh karena itu potensi terjadinya pelanggaran atau untuk menghindari
(3) Pelaksanaan pendaftaran sebagaimana
terkenanya sanksi dari habisnya izin
dimaksud dalam ayat (1) dapat
tinggal dan lainnya. Keluarnya orang
dilakukan
saat
asing juga masih dalam pengawasan
memperoleh
imigrasi. Sehingga oleh imigrasi bisa
yang
bersamaan
bersangkutan
pada
265
ARENA HUKUM Volume 6, Nomor 2, Agustus 2013, Halaman 152-289
dilakukan deportasi keluar negeri dan atau
a. Paspor; dan
ke Negara asalnya berada. Di Samarinda
b. Surat Perjalanan Laksana Paspor.
dilakukan deprtasi seperti data yang telah
2. Paspor terdiri atas :
Penulis sajikan terdahulu dalam 2 (dua)
a. Paspor diplomatik;
tahun terakhir ada 2 (dua) kasus. Kedua-
b. Paspor dinas; dan
duanya sama yaitu habis masa izin tinggal
c. Paspor biasa.
sementara di wilayah yurisdiksi Kantor
3. Surat Perjalanan Laksana Paspor terdiri
Imigrasi Klas 1 Samarinda. Atas kasus
atas :
yang terjadi ini, pengawasan dilakukan
a. Surat Perjalanan Laksana Paspor
secara
efektif
pada
pengawasan
administrasi. Menjadi kesulitan adalah untuk melakukan penjemputan secara baik apalagi secara paksa. Karena jumlah tenaga pengawasan dan penindakan yang
untuk warga Negara Indonesia; b. Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing; dan c. Surat perjalanan lintas batas atau pas lintas batas;
sangat kurang. Sehingga masih sangat
4. Dokumen Perjalanan Republik Indonesia
tergantung dengan bantuan dari aparat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hukum lainnya seperti Kepolisian untuk
merupakan dokumen Negara.
melakukan penindakan secara langsung. Sedangkan
dalam
dan
bertindak dalam hal member, bukan bersifat
pemberian izin tinggal dan perjalan
menerima. Karena disini peranan Imigrasi
artinya baik dalam prosesnya masuk
bertindaknya pun menjadi aktif. Sedangkan
dan keluar wilayah Negara Republik
dalam hal menerima, Imigrasi bertindak
Indonesia,
menjadi pasif.
oleh
pengawasan
Pasal 24 ini konteknya adalah Imigrasi
Imigrasi
dilakukan
bukan hanya terhadap orang asing, tapi
Berperan aktif ini, karena Imigrasi wajib
juga berlaku bagi orang Indonesia yang
untuk meminta kepada yang bersangkutan
akan keluar. Sehingga jenis dokumennya
untuk memenuhi syarat terlebih dulu, sampai
pun disesuaikan dengan siapa yang
pada proses pemberian dokumen. Imigrasi
akan diberikan izin berupa dokumen
bertindak sebagai wakil Negara yang aktif
tersebut, juga dalam rangka aktivitas apa
meminta syarat-syarat kepada pemohon.
yang dilakukan. Hal ini sebagaimana
Kemudian
dalam
hal
ini
kaitannya
disebutkan dalam bab IV Dokumen
dengan efektifitas pengawasan orang asing
Perjalanan Republik Indonesia, pasal 24,
yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Klas
berbunyi :
1 Samarinda, Penulis perlu uji dari ketiga
1. Dokumen Perjalanan Republik Indonesia terdiri atas :
hal mendasar dalam efektifitas pengawasan orang asing. Sebagaimana telah disampaikan
Hendra Setiawan, Efektivitas Pengawasan Orang Asing pada Wilayah...
266
oleh Lawrance F. Friedman, ada tiga hal
Dalam arti sempit, aparatur penegak
yang mendasar ketika kita membicarakan
hukum yang terlibat dalam proses tegaknya
efektifitas, yaitu struktur (structure), substansi
hukum itu, dimulai dari saksi, polisi, penasehat
(substance), dan Budaya hukum masyarakat
hukum, jaksa, hakim, dan petugas sipir
(culture).
pemasyarakatan. Setiap aparat dan aparatur
Terhadap pelaksanaan dari efektifitas
terkait mencakup pula pihak-pihak yang
hukum ini, maka dalam penegakan hukum
bersangkutan dengan tugas atau perannya
yang dilakukan secara preventif dan refresif.
yaitu terkait dengan kegiatan pelaporan
Bahwa dalam rangka pengawasan yang
atau pengaduan, penyelidikan, penyidikan,
bersifat preventif adalah seperti yang Penulis
penuntutan, pembuktian, penjatuhan vonis dan
uraikan di atas mengenai fase-fase yang dalam
pemberian sanksi, serta upaya pemasyarakatan
pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun
kembali (resosialisasi) terpidana.
2011 tentang keimigrasian, maka fase pertama
Dalam proses bekerjanya aparatur penegak
penangkalan atau pencegahan masuknya
hukum itu, terdapat tiga elemen penting yang
orang asing ke Indonesia. Sepanjang syarat
mempengaruhi, yaitu: (i) institusi penegak
yang ditentukan tidak dapat dipenuhi oleh
hukum beserta berbagai perangkat sarana
yang bersangkutan.
dan prasarana pendukung dan mekanisme
Dalam
secara
kerja kelembagaannya; (ii) budaya kerja yang
struktur, maka yang perlu untuk diperhatikan
terkait dengan aparatnya, termasuk mengenai
adalah
Kelembagaan
kesejahteraan aparatnya, dan (iii) perangkat
paut
dengan
peraturan yang mendukung baik kinerja
soal kewenangan, melainkan dengan segi
kelembagaannya maupun yang mengatur
personil pada sub seksi pengawasan yang
materi hukum yang dijadikan standar kerja,
tidak relevan dengan tugas dan fungsinya.
baik hukum materielnya maupun hukum
Dengan jumlah 4 (empat) orang sub seksi
acaranya. Upaya penegakan hukum secara
pengawasan pada Kantor Imigrasi Klas 1
sistemik haruslahAparatur penegak hukum
Samarinda tidak bisa melakukan pengawasan
mencakup pengertian mengenai institusi
secara efektif. Pentingnya aparatur Negara
penegak hukum dan aparat (orangnya)
dalam
hukum
penegak hukum. Dalam arti sempit, aparatur
melalui fungsinya pengawasan, maka seperti
penegak hukum yang terlibat dalam proses
pendapat Jimly Asshiddiqie8, memberikan
tegaknya hukum itu, dimulai dari saksi, polisi,
pendapat Aparatur penegak hukum mencakup
penasehat hukum, jaksa, hakim, dan petugas
pengertian mengenai institusi penegak hukum
sipir pemasyarakatan.
disini
pandangan
efektifitas
kelembagaan. bukan
bersangkut
melaksanakan
penegakan
dan aparat (orangnya) penegak hukum. 8 Jimly Asshiddiqie, Op.cit., hlm. 3-4.
267
ARENA HUKUM Volume 6, Nomor 2, Agustus 2013, Halaman 152-289
Setiap
aparat
terkait
tidak mungkin akan tegak, jika hukum itu
mencakup pula pihak-pihak yang bersangkutan
sendiri tidak atau belum mencerminkan
dengan tugas atau perannya yaitu terkait
perasaan atau nilai-nilai keadilan yang hidup
dengan kegiatan pelaporan atau pengaduan,
dalam masyarakatnya.
penyelidikan,
dan
aparatur
penyidikan,
penuntutan,
Hukum tidak mungkin menjamin keadilan
pembuktian, penjatuhan vonis dan pemberian
jika materinya sebagian besar merupakan
sanksi, serta upaya pemasyarakatan kembali
warisan masa lalu yang tidak sesuai lagi
(resosialisasi) terpidana.
dengan tuntutan zaman. Artinya, persoalan
Dalam proses bekerjanya aparatur penegak
yang kita hadapi bukan saja berkenaan
hukum itu, terdapat tiga elemen penting yang
dengan upaya penegakan hukum tetapi
mempengaruhi, yaitu: (i) institusi penegak
juga pembaruan hukum atau pembuatan
hukum beserta berbagai perangkat sarana
hukum baru. Karena itu, ada empat fungsi
dan prasarana pendukung dan mekanisme
penting yang memerlukan perhatian yang
kerja kelembagaannya; (ii) budaya kerja yang
seksama, yang yaitu (i) pembuatan hukum
terkait dengan aparatnya, termasuk mengenai
(‘the legislation of law’ atau ‘law and rule
kesejahteraan aparatnya, dan (iii) perangkat
making’), (ii) sosialisasi, penyebarluasan dan
peraturan yang mendukung baik kinerja
bahkan pembudayaan hukum (socialization
kelembagaannya maupun yang mengatur
and promulgation of law, dan (iii) penegakan
materi hukum yang dijadikan standar kerja,
hukum (the enforcement of law).
baik hukum materielnya maupun hukum
Pengawasan tersebut bisa dilakukan tetapi
acaranya. Upaya penegakan hukum secara
terbatas pada pengawasan yang dilakukan
sistemik haruslah memperhatikan ketiga
secara administrasi, tidak bisa kelapangan
aspek itu secara simultan, sehingga proses
secara keseluruhan. Sementara pertambahan
penegakan hukum dan keadilan itu sendiri
jumlah orang asing di wilayah yuridiksi
secara internal dapat diwujudkan secara nyata.
Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda semakin
Namun, selain ketiga faktor di atas, keluhan
banyak. Dari data yang ada sebanyak 132
berkenaan dengan kinerja penegakan hukum
(seratus Tiga Puluh Dua) orang asing yang
di negara kita selama ini, sebenarnya juga
tersebar di 4 Kabupaten/Kota. Disini yang
memerlukan analisis yang lebih menyeluruh
dituntut untuk berperan aktif bagi keberadaan
lagi. Upaya penegakan hukum hanya satu
orang asing tersebut berada pada sponsornya.
elemen saja dari keseluruhan persoalan kita
Sponsor membantu sekatif mungkin dalam
sebagai Negara Hukum yang mencita-citakan
mengurus izin orang asing itu. Sehingga
upaya menegakkan dan mewujudkan keadilan
peranan sub seksi pengawasan dibatasi oleh
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hukum
hal tersebut.
Hendra Setiawan, Efektivitas Pengawasan Orang Asing pada Wilayah...
Disini secara substansi atau pada isi
268
undang Nomor 6 Tahun 2011 ini belum
peraturan, pada Undang-undang Noor 6
diiringi
Tahun 2011 tentang Keimigrasian, dituntut
berupa Peraturan Pemerintah yang baru
adanya peranan secara aktif dari Keimigrasian
sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah
untuk melakukan penangkalan masuknya
Nomor Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
orang asing seperti menolak kedatangan.
1994 tentang Pengawasan Orang Asing dan
Pengawasan
Tindakan
sebagaimana
Undang-undang
Nomor
diatur 6
Tahun
dalam
dengan
Peraturan
Keimigrasian.
pelaksanaan
Pada
Peraturan
2011
Pemerintah tersebut tidak menuntut banyak
tersebut mulai dari pasal 66 sampai pasal 73
peranan Keimigrasian secara aktif. Karena
menghendaki adanya peranan secara aktif dari
juga pelaksanaannya masih didasarkan pada
Imigrasi, mengenai keberadaan orang asing.
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang
Terutama Penulis lihat pada ketentuan pasal
Keimigrasian (Lembaran Negara Tahun 1992
68 ayat (1) huruf c, berbunyi : Pengawasan
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
terhadap keberadaan dan kegiatan Orang
Nomor 3474).
Asing di Wilayah Indonesia.
Kemudian yang berhubungan dengan
Demikian pula tuntutan secara aktif di
soal budaya (culture), mengenai efektivitas
lapangan untuk melakukan pengawasan dan
ini Penulis bagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu
kemudian diambil tindakan oleh bagian lain
budaya masyarakat secara umum, dan kedua
pada Imigrasi, adalah pada pasal 70 ayat (1)
budaya masyarakat secara khusus, kekhususan
huruf d, berbunyi : pengumpulan data warga
ini terkait dengan budaya kerja dan potensi
Negara asing yang dalam proses penindakan
kerja pada Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda.
Keimigrasian. Ketentuan ini juga berhubungan
Secara internal, personil yang ada bekerja
secara aktif ke lapangan adalah padal pasal 72
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
ayat (1) dan (2), berbunyi :
yang berlaku. Sehingga pelaksanaan tugas
1. Pejabat Imigrasi yang bertugas dapat
sangat ditekankan pada kedisiplinan.
meminta keterangan dari setiap orang
Sedangkan budaya yang masyarakat secara
yang member kesempatan menginap
umum, menyangkut kebiasaan masyarakat
kepada Orang Asing mengenai data Orang
kita yang lebih bersifat apatis, tidak mau tahu
Asing yang bersangkutan.
dengan keberadaan orang asing. Menjadi
2. Pemilik atau pengurus tempat penginapan wajib
memberikan
data
kesulitan pula bagi Kantor Imigrasi Klas 1
mengenai
Samarinda dalam melakukan pengumpulan
Orang Asing yang menginap di tempat
data di lapangan, karena bagamaina pun
penginapannya jika diminta oleh Pejabat
adanya peran aktif dari masyarakat dalam
Imigrasi yang bertugas.
memberikan
Pada saat sekarang ini dengan Undang-
peran aktif masyarakat dalam memberikan
informasi.
Karena
adanya
ARENA HUKUM Volume 6, Nomor 2, Agustus 2013, Halaman 152-289
269
informasi mempermudah kerjaan pengawasan
atau tindakan yang melanggar hukum
yang dilakukan kantor Imigrasi tersebut.
negaranya sudah tentu terhadapnya akan
Oleh
karena
itu
tindakan
terkahir
yang dilakukan dalam penegakan hukum keimigrasian terhadap pengawasan orang
dikenakan tindakan seperti diadili dan menghukumnya. 2. Kelompok
orang-orang
yang
bukan
asing adalah dengan tindakan pendeportasian
warga negara atau orang-orang asing.
orang asing tersebut ke Negara asalnya.
Bila mereka, telah masuk dalam wilayah
Oleh karena itu deportase menurut
Indonesia, maka ia harus tunduk kedalam
Syahrin A.K9, berpendapat bahwa deportase
yurisdiksi negara-negara setempat. Tetapi
merupakan hak sebuah negara untuk mengusir
walaupun demikian, umumnya mereka
orang
melanggar
diberikan pembatasan khusus mengenai
peraturan dan yang mereka tidak inginkan,
haknya, contohnya hak untuk turut serta
hal ini dianggap sebagai kedaulatan teritorial
dalam pemerintahan hak unutk dipilih dan
suatu negara.
memilih, bahwa orang asing tidak tidak
asing
Sedangkan
yang
dianggap
sebagaimana
disebutkan
diperkenankan dalam pemilihan ini.
dalam pasal 1 angka 36, Undang-undang
Sedangkan alasan dilakukan deportase
Nomor 6 Tahun 2011, berbunyi : Deportasi
menurut O’Connel dalam Sri Setianingsih
adalah tindakan paksa mengeluarkan Orang
Suwandi10 adalah :
Asing dari Wilayah Indonesia.
1. Karena
Konsekuensi logis masuk dan beradanya orang
asing
dengan
berbagai
motivasi
kegiatannya akan membawa pula pengaruh yang positif maupun negaratif terhadap negara yang dimasukinya. Sehingga bagi
melakukan
tindakan
yang
membahayakan kepentingan umum; 2. Karena tidak dapat lagi membiayai hidupnya; 3. Karena melakukan kejahatan berhubungan dengan pelacuran;
setiap WNA yang berada di dalam wilayah
4. Karena menderita penyakit menular;
negara yang dimasukinya harus tunduk dan
5. Karena alasan-alasan politik, misalnya
patuh pada tatanan hukumnya. Sehingga orang asing di Indonesia tersebut dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Kelompok orang-orang yang menjadi warga negara dari negara setempat. Bagi mereka, bila melakukan suatu perbuatan
mengadakan
kegiatan
spionase
atau
kegiatan politik lainnya; 6. Karena melakukan tindakan melawan hukum setempat; 7. Karena menghina bendera negara yang bersangkutan.
9 Syharin. A.K., Hukum Internasional Publik, Bina Cipta, Bandung, 1992, hlm. 158. 10 Sri Setianingsih Suwandi, Majalah Hukum dan Pembangunan, Nomor 2 Tahun 1977.
Hendra Setiawan, Efektivitas Pengawasan Orang Asing pada Wilayah...
Simpulan
270
Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai
Sesuai dengan pembahasan yang telah
Barat; dan (2)bahwa konsep efisiensi dan
Penulis sampaikan pada bab pembahasan
efektivitas pengawasan Orang Asing pada
terdahulu, maka dapat disimpulkan mengenai
Kantor Imigrasi Klas I Samarinda yaitu
efektivitas pengawasan Keimigrasian pada
dengan tetap menjalankan 3 fase pengawasan
Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda, sebagai
menurut Undang-undang Nomor 6 Tahun
berikut : (1)bahwa penyebab lemahnya fungsi
2011 tentang Keimigrasian dimana fase
pengawasan Orang Asing pada wilayah kerja
tersebut dimulai dari fase sebelum masuknya
Kantor Imigrasi Samarinda adalah karena
Orang Asing ke Indonesia, fase setelah
adanyaketerbatasan jumlah petugas imigrasi
pemberian ijin tinggal bagi Orang Asing dan
yang di tempatkan di bagian pengawasan
fase saat keluarnya Orang Asing dari wilayah
Orang Asing dan juga dikarenakan luasnya
Indonesia ditambah lagi dengan adanya
wilayah kerja dari Kantor Imigrasi Samarinda
penambahan jumlah Pegawai Imigrasi yang
itu sendiri yang terdiri dari Kota Samarinda,
bertugas di bidang Pengawasan Orang Asing,
Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara,
sehingga pengawasan secara preventif dan refresif dapat dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA Buku
Peraturan Perundang-undangan
Kantor Imigrasi Klas 1 Samarinda, 2011,
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Laporan Tahunan, Samarinda.
Kemigrasian.
Direktorat Jenderal Imigrasi, Departemen
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1994
Hukum dan HAM RI, 2005, Lintas
tentang Pengawasan Orang Asing
Sejarah Imigrasi Indonesia, Dirjen
dan Tindakan Keimigrasian. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Imigrasi, Jakarta. Makmur,
2011,
Efektivitas
Kebijakan
Kelembagaan Pengawasan, Refika Aditama, Bandung. Syharin. A.K., 1992, Hukum Internasional Publik, Bina Cipta, Bandung. Sri Setianingsih Suwandi, 1977, Majalah Hukum dan Pembangunan, Nomor 2 Tahun 1977.
Nomor 32 Tahun 1994 tentang Visa, Izin Masuk, dan Izin Keimigrasian. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.02-IZ.01.10 Tahun 1995 tentang Visa Singgah, Visa Kunjungan, Visa Tinggal Terbatas, Izin Masuk dan Izin Keimigrasian.
271
ARENA HUKUM Volume 6, Nomor 2, Agustus 2013, Halaman 152-289
Naskah Internet Jimly Asshiddiqie, http://www.docudesk.com. Imigrasi, www.imigrasi.go.id.