PERENCANAAN KANTOR IMIGRASI KELAS 1 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI SAMARINDA PENEKANAN PADA TATA RUANG DALAM
Muhammad Kinanjar Rahayu Mahasiswa PS. Arsitektur, Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda Email:
[email protected] Cisyulia Octavia H.S, ST., MT Staff Pengajar PS. Arsitektur, Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda Email:
[email protected] Sujoko Hastanto, S.Hut Staff Pengajar PS. Arsitektur, Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda Email:
[email protected]
ABSTRACT Immigration Office Class 1 Samarinda in East Kalimantan Province is one of the first buildings that provide maintenance service passport and visa. Every year there is a change in the spatial arrangement of the building, because of turnover every year, making the immigration office buildings Class 1 in Samarinda in East Kalimantan Province is less effective and adequate for a service building. Teaches architecture will firmitas, Venustas and utilities, but the building where the They serve their communities have not fulfilled it. Thus, the need to design building of Immigration Office Class East Kalimantan Province, one in New York City with an emphasis on spatial structure is expected to improve and increase efficiency, and functional space and keep the shape and expression of a building Immigration Office Class 1 better and building facades to show Modern architecture style with the design concept of green architecture as the building is energy efficient and environmentally friendly. Keywords : Office, Immigration, Modern, Green Architecture.
ABSTRAK Kantor Imigrasi Kelas Provinsi Kalimantan Timur 1 Samarinda merupakan salah satu bangunan pertama yang memberikan pelayanan pengurusan paspor dan visa. Setiap tahun terjadi perubahan susunan tata ruang pada bangunan ini,
1
dikarenakan pergantian pegawai setiap tahunya, sehingga menjadikan bangunan Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda kurang efektif dan memadai untuk sebuah bangunan pelayanan. Arsitektur mengajarkan akan firmitas, venustas serta utilitas, akan tetapi bangunan dimana meraka melayani masyarakatnya belum memenuhi hal tersebut. Sehingga, perlunya perancangan bangunan Kantor Imigrasi Kelas Provinsi Kalimantan Timur 1 di Samarinda dengan penekanan pada tata ruang dalam ini diharapkan mampu memperbaiki dan meningkatkan efisiensi, dan fungsional ruang serta tetap memiliki bentuk dan ekspresi sebuah bangunan Kantor Imigrasi Kelas 1 yang lebih baik dan fasad bangunan menampilkan gaya Arsitektur Modern dengan konsep desain green architecture sebagai bangunan hemat energi dan ramah lingkungan. Kata kunci : Kantor, Imigrasi, Modern, Green Architecture.
PENDAHULUAN Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda merupakan salah satu unit pelaksana teknis yang memiliki tugas dalam melaksanakan kebijakan di bidang pengawasan segala aspek keimigrasian seperti dalam hal pelayanan masyarakat publik dalam pengurusan hal-hal seperti dokumen perjalanan, visa dan fasilitas, ijin tinggal dan status, intelijen, penyidikan, dan penindakan, lintas batas, dan kerjasama luar negeri serta sistem informasi keimigrasian. Untuk itu dibutuhkan suatu tempat yang dikhususkan sebagai tempat institusi yang melaksanakan pelayanan baik langsung maupun tidak langsung terhadap para pemohon keimigrasian seperti dokumen perjalanan yaitu Surat Perjalanan Republik Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor, maka penulis mengambil judul “Perencanaan Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda dengan penekanan pada Tata Ruang Dalam”, yang merupakan tempat pelayanan paspor dan visa bagi masyarakat publik di Kota Samarinda.
RUMUSAN MASALAH 1. 2.
Bagaimana merancang sebuah Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda dengan penekanan pada Tata Ruang Dalam. Bagaimana mendesain sebuah bangunan Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda yang sesuai iklim Kota Samarinda dengan konsep desain Modern Green Architecture.
2
TUJUAN DAN MANFAAT Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat dari mendesain Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda, yaitu: A.
Tujuan 1. Merancang sebuah Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda dengan penekanan pada Tata Ruang Dalam. 2. Mendesain sebuah bangunan Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda yang sesuai iklim Kota Samarinda dengan konsep desain Modern Green Architecture.
B.
Manfaat Agar masyarakat dapat berorientasi, reaktualisasi, revitalisasi, serta responsi atas fungsi dan kenyaman lingkup kantor. Meningkatkan pelayanan keimigrasian yang prima untuk masyarakat. Menjadikan bangunan instansi pemerintahan ini untuk meningkatkan kesejahteraan baik bagi masyarakat ataupun pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda. Dengan adanya desain bangunan Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda dapat menimbulkan perubahan dalam pelayanan masyarakat Kota Samarinda menjadi lebih baik.
1. 2. 3.
4.
BATASAN MASALAH 1.
Ruang Lingkup Spasial Adapun batasan masalah sebagai berikut: a. Mengolah lahan eksisting yang akan didirikan bangunan Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda dengan luas site ± 3000 m². b. Perencanaan dan perancangan bangunan Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda adalah bangunan instansi pemerintahan yang lebih terfokus pada pelayanan masyarakat publik, dengan ketentuan perencanaan dan perancangan pada penataan layout bangunan. c. Memberikan kenyamanan internal maupun visual dan susunan ruang yang efisien, nyaman dan aman agar dapat memenuhi kebutuhan secara optimal bagi para pengunjung atau masyarakat.
3
2.
Ruang Lingkup Substansi Bangunan Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda dengan penekanan pada tata ruang dalam, yang menggunakan konsep desain Modern dan Green Architecture yang akan dirancang pada bangunan ini adalah penataan ruang dalam yang memudahkan pengguna bangunan atau kantor baik itu pengunjung maupun pegawai kantor imigrasi, yang di aplikasikan pada material bangunan, bentukan bangunan.
KERANGKA TEORI Dengan menerapkan penekanan pada tata ruang dalam, dimana bangunan setinggi tiga lantai mampu menampung berbagai ruangan seperti, ruang tunggu yang ditata semenarik mungkin untuk menciptakan suasana yang baik dan nyaman bagi pengunjung dan pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda. A.
Tata Ruang Dalam
Tata Ruang Dalam memiliki arti merencanakan, menentukan, memilih, dan mengatur segala sesuatu yang ada di dalam ruang. Pengaturan di sini meliputi perabotan, finishing lantai, finishing dinding, finishing plafond, sirkulasi, yang sesuai dengan fungsi ruang itu sendiri. Pendekatan dalam tata ruang dalam juga merujuk ke dalam pendekatan perancangan arsitektur yang telah dikemukakan sebelumnya. Secara umum tata ruang dalam selalu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: • Konsep ruang • Kapasitas ukuran ruang • Fungsi ruang • Sirkulasi • Warna • Perbandingan atau proporsi • Sifat • Karakter Selain kedelapan faktor tersebut di atas, tata ruang dalam juga dipengaruhi oleh mebel atau perabotan dan bahan atau material yang digunakan. Faktor bahan atau material dan perabotan ini cenderung terus berkembang dan bervariatif (Razak, 1989).
4
1. Sirkulasi Ruang Sirkulasi adalah frekuensi atau arus dari sesuatu yang bergerak. Ada dua macam sirkulasi: a. Sirkulasi Horisontal, antara lain: • Koridor, adalah ruang yang diperuntukkan untuk sirkulasi, dan diapit oleh dua buah dinding. • Selasar, adalah ruang yang diperuntukkan untuk sirkulasi dan dibatasi oleh satu buah dinding. b. Sirkulasi Vertikal Pengertian sirkulasi vertikal adalah sirkulasi yang memiliki arah pergerakan secara vertikal atau tegak lurus terhadap bangunan. Berbeda dengan sirkulasi horizontal yang umumnya menggunakan sarana transportasi manual seperti koridor maka untuk sirkulasi vertikal menggunakan bantuan sarana gabungan antara sistem transportasi manual (non-mekanik), seperti tangga, ramp dan transportasi mekanik, seperti eskalator, lift, travelator, dumbwaiter. Terdapat 3 materi yang dibahas dalam sirkulasi antar ruang, yaitu : 1. Hubungan Jalan dengan Ruang. a. Melalui Ruang-ruang. b. Menembus Ruang c. Berakhir dalam Ruang 2. Bentuk Ruang Sirkulasi. a. Tertutup b. Terbuka pada Salah Satu Sisinya c. Terbuka pada Kedua Sisinya 3. Konfigurasi Jalan. a. Linier b. Radial c. Spiral d. Grid e. Jaringan
5
METODE PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan metode pengumpulan data. Pengumpulan datadata dan informasi yang berkaitan dengan pembahasan guna mengetahui kebutuhan dan persyaratan di dalam merancang Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda. Metode pengumpulan data terbagi atas 2 bagian yaitu Data Primer dan Data Skunder. Data Primer terbagi menjadi 2 bagian yang pertama adalah Studi Lapangan dimana seluruh data yang terkumpul diambil dari survey langsung di Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda. Data Skunder terbagi dalam 2 hal bagian, yang pertama merupakan studi literatur dengan mendapatkan informasi dan data dari buku-buku, jurnal serta sumber yang berhubungan dengan pembahasan. Kedua, studi perbandingan dengan membandingkan data-data yang ada guna membuat sebuah kantor yang memenuhi fungsi ruang. Fungsi teori dalam perancangan ini adalah untuk mendapatkan standarstandar penataan ruang kantor pada bangunan yang nantinya menjadi acuan dalam perencanaan Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda dan menjadikan dorongan untuk mendesain sebuah bangunan yang memiliki fungsi ruang yang sesuai dengan teori dan kebutuhan pengguna kantor. Dan melalui metode pengumpulan data kemudian didapatkan ruang-ruang yang dibutuhkan dalam Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda guna menjadi dasar dan acuan dalam merancang bangunan serta memberi gambaran kantor-kantor yang berkaitan dengan Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Konsep Peruangan Konsep peruangan Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda secara keseluruhan menggunakan konsep peruangan perlantai. Dimana fungsi ruang perlantai memiliki fungsi yang berbeda. Pada lantai dasar digunakan sebagai area service dan publik, lantai 1 sebagai area utama yaitu pusat pelayanan keimigrasian dan lantai 2 sebagai area privat Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda. Berikut adalah konsep peruangan perlantai :
6
Gambar 1.1 Denah Lantai Dasar Sumber : Kinanjar, 2017
Gambar 1.2 Denah Lantai 1 Sumber : Kinanjar, 2017
7
Gambar 1.3 Denah Lantai 2 Sumber : Kinanjar, 2017 2.
Konsep Tapak Konsep Tapak pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda bertujuan untuk melihat hasil keseluruhan tapak yang dirancang, melalui analisis tapak, analisis matahari, analisis view, analisi vegetasi, pencapaian, sirkulasi dan kondisi tapak. Adapun konsep tapak Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda sebagai berikut: Ruang Genset TPS
Pos Securtity
Area Parkir Motor
Area Parkir Mobil Out In
Gambar 1.4 Site Plan Sumber : Kinanjar, 2017 8
3.
Konsep Bangunan a. Analisis Gubahan Massa Gubahan masa kantor imigrasi kelas 1 ini berawal dari bentukan geometri yang kemudian dikombinasikan dengan tranformasi subtraktif dan aditif, permainan maju mundur maupun tinggi rendah bangunan.
Gambar 1.5 Gubahan Massa Sumber : Kinanjar, 2017 b. Analisis Tampilan Bangunan: Tampilan bangunan kantor imigrasi kelas 1 dengan konsep modern green architecture yang juga memanfaatkan pencahayaan alami yang masuk ke dalam bangunan sehingga dapat memaksimalkan penerangan alami dan meminimalkan pencahayaan buatan. c. Analisis Warna Bangunan Warna-warna yang digunakan pada kantor imigrasi kelas 1 adalah warna material sehingga akan menimbulkan kesan yang alami, modern dan indah. Beberapa material yang digunakan adalah material modern yang dipadukan dengan material alami sehingga akan menimbukan kesan menyatu dengan alam sekitar.
9
Gambar 1.6 Aplikasi Warna pada Bangunan Sumber : Kinanjar, 2017 Konsep bangunan Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda merupakan hasil analisis pada gubahan masa. Konsep bangunan menggunakan gaya arsitektur modern dengan memadukan unsur green architecture.
Jalusi Swing
Batu Alam
Pintu Masuk
Acrylic Lamp
Gambar 1.7 Perspektif Eksterior Sumber : Kinanjar, 2017 Tampilan bangunan Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda menggunakan gaya modern dan perpaduan green architecture. Penggunaan gaya arsitektur modern diterapkan dengan menggunakan material 10
HPL, Acrylic dan juga kaca refelktif pada bangunan, penggunaan kaca agar bangunan mendapatkan pencahayaan alami pada dalam bangunan, dan juga penggunaan beberapa warna yang mengacu pada konsep modern dan warna keimigrasian yaitu warna biru. Sedangkan penggunaan gaya arsitektur green architecture diaplikasikan melalui bahan serta material yang digunakan pada bangunan, seperti vertical garden dan juga roof garden pada bangunan dengan menggunakan rumput sintetis. Bangunan di dominasi dengan warna biru, putih dengan campuran abu-abu dan cream.
Gambar 1.8 Tampak Depan Sumber : Kinanjar, 2017
Gambar 1.9 Tampak Samping Kiri Sumber : Kinanjar, 2017
11
Gambar 1.10 Tampak Belakang Sumber : Kinanjar, 2017
Gambar 1.11 Tampak Samping Kanan Sumber : Kinanjar, 2017
12
KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil perencanaan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Kantor Imigrasi Kelas 1 Provinsi Kalimantan Timur di kota Samarinda merupakan salah satu unit pelaksana teknis yang memiliki tugas dalam melaksanakan kebijakan di bidang pengawasan segala aspek keimigrasian seperti dalam hal pelayanan masyarakat publik dalam pengurusan hal-hal seperti dokumen perjalanan, visa dan fasilitas, ijin tinggal dan status, intelijen, penyidikan, dan penindakan, lintas batas, dan kerjasama luar negeri serta sistem informasi keimigrasian. Bangunan tunggal yang mengadaptasi gaya arsitektur modern dibagian exterior bangunan dan pada tata ruang dalam menjadikan keunikan sendiri sebagai sebuah perkantoran pelayanan masyarakat. Selain itu, konsep desain green architecture pada bangunan memberikan kenyamanan sirkulasi ruang, tampilan bangunan dan penghawaan yang baik untuk pegawai dan masyarakat sebagai pengguna. B.
Saran Setelah menyelesaikan laporan tugas akhir ini, adapun saran-saran yang dapat disampaikan, sebagai berikut : • Diharapkan dalam setiap perencanaan suatu bangunan sebaiknya selalu memperhatikan aspek kenyamanan pengguna dan sesuai dengan keadaan lingkungan disekitarnya agar bangunan tersebut dapat digunakan dengan sebaik-sebainya. • Dalam proses pembuatan tugas akhir bagi mahasiswa hendaknya selalu mengatur waktu dengan baik dan fokus dalam pengerjaan, sehingga hasil yang didapat juga maksimal. • Semoga dengan adanya laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang membacanya, antara lain mahasiswa, masyarakat dan lain-lain.
13
DAFTAR PUSTAKA Buku Bouty, Ikhsan (2004). Rancangan Rumah Sehat di Daerah Tropis, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. D.K. Ching, Francis (2008). Arsitektur : Bentuk, Ruang, dan Tatanan (3rd ed.) (Hanggan Situmorang penerjemahan), Jakarta : Erlangga. Lechner, N. (2001). Heating, Cooling, Lighting : Metode Untuk Desain Arsitektur (2nd ed.) (Sandriana Siti, penerjemahan). Jakarta : PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Panero, Julius & Zelnik, Martin (2003). Dimensi Manusia dan Ruang Interior (Ir. Djoeliana Kurniawan penerjemahan), Jakarta : Erlangga. Razali, Razak 1989. Interior (Tata Ruang Dalam). Pontianak. Tidak Diterbitkan. Jurnal Hilmi M Furqon, Giea P Verlialdi, Rickardo P. (2015). Aplikasi Material Pada Bangunan Modern Ditinjau Dari Estetika Fasade. Jurnal Reka Karsa. Purnomo. Y., Khaliesh. H., & Nurhansyah M. (2011). Studi Perancangan Ulang Tata Ruang Dalam gedung Prodi Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Jurnal Teknik Sipil Unan/Volume 11 Nomor 1. Sudarwani. MM. (-). Penerapan Green Architecture dan Green Building Sebagai Upaya Pencapaian Sustainble Architecture. Jurnal Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pandanaran.
14