112 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 112 – 124
EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE IRENE’S DONUTS ( UKGS INOVATIF ) TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTIK IBU DAN SKOR RISIKO KARIES THE EFFECTIVENESS IMPLEMENTATION OF IRENE’S DONUTS METHOD (UKGS INNOVATIVE) AGAINST KNOWLEDGE, ATTITUDE, MOTHER’S PRACTICEAND CARIES RISK SCORE Reca* dan Henry Setyawan S** dan Ratnawati Hendari*** Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh Jln. Soekarno-Hatta Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes Aceh Abstrak : Irene’s Donuts merupakan program interaktif dalam bentuk program komputer/ versi manual yang memberikan pemahaman tentang faktor risiko karies sejak dini sehingga pencegahan lebih awal penting dilakukan melalui peran serta orang tua. Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penerapan metode Irene’s Donuts (UKGS Inovatif) terhadap pengetahuan, sikap, praktik ibu dan skor risiko karies pada anak kelas I SDN 33 Kota Banda Aceh. Penelitian ini adalah eksperimental semu dengan rancangan pre test and post test group design. Subjek penelitian seluruh murid kelas I SDN 33 Kota Banda Aceh yang berjumlah 66 anak dan orang tuanya sebagai responden. Intervensi yang diberikan berupa penerapan metode Irene’s Donuts dan instrumen penelitian ini berupa kuesioner, instrumen simulator risiko karies, check list, buku catatan, tape recorder dan kamera. Analisis data (kuantitatif) menggunakan paired samples t-test dan analisis delta. Sedangkan analisis data (kualitatif) menggunakan content analysis. Berdasarkan analisis data (kuantitatif), ada perbedaan pengetahuan, sikap, praktik ibu dan skor risiko karies anak kelas I dengan penerapan metode Irene’s Donuts (p<0,05). Hasil analisis delta menyatakan penerapan metode Irene’s Donuts efektif dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik ibu dan dapat menurunkan skor risiko karies anak (p<0,05). Berdasarkan analisis data (kualitatif), Irene’s Donuts dapat diterima dengan baik. Kesimpulan Penerapan metode Irene’s Donuts efektif dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik ibu dan dapat menurunkan skor risiko karies anak serta program tersebut dapat diterima dengan baik
d i .
c
a . h
e
c a s
ke a Kata kunci: Metode Irene’s Donuts, Pengetahuan, Sikap, Praktik ibu, Skor Risiko Karies Anak w u s Abstract : Irene’s Donuts is an interactive na program in computer program form/ manual version which
gives understanding about caries risk factor early so that early prevention is important to do through participation of parents. This research to know the effectiveness implementation of Irene’s Donuts Method (UKGS Innovative) against knowledge, attitude, mother’s practice, and caries risk score in class I elementary school students of SDN 33 Banda Aceh. This research use quasi-experimental by pre test and post test group design. The research subject is entire class I elementary school student of SDN 33 Kota Banda Aceh totaling 66 students and their parents as a respondent. Interventions are provided in the form of implementation of Irene’s donuts and the instrument of this research are questioner, caries risk simulator, check list, notebook, tape recorder, and camera. The statistical analysis for quantitative data use paired samples t-test and delta analysis, and for qualitative data use content analysis. Based on data analysis (quantitative), there is a differences in knowledge, attitude, mother’s practice, and caries risk score in class I students with an implementation of Irene’s donuts method (p<0,05). Result of delta analysis represent that the implementation of Irene’s donuts are effective in improving knowledge, attitude, mother’s practice and reduce caries risk score of the students (p<0,05), data analysis (qualitative), Irene’s donuts are well received. The implementation of irene’s donuts are effective in improving knowledge, attitude, mother’s practice and reduce caries risk score, this program are well received. Keywords: Irene’s Donuts Method, Knowledge, Attitude, Mother’s Practice, Children Caries Risk Score 112
Efektivitas Penerapan Metode Irene’s Donuts ……. 113 PENDAHULUAN
menggosok gigi, pemakaian pasta gigi, gizi
Karies merupakan penyakit jaringan gigi
kurang baik, letak geografi, kandungan air yang
yang paling sering dijumpai dan menyebar luas di
diminum,
masyarakat. Karies diawali adanya pembusukan
pemberian
atau kerusakan pada lapisan gigi yang terbatas
Mengingat risiko yang terjadi pada karies
pada jaringan keras gigi mulai dari email hingga
berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang
menjalar ke dentin (tulang gigi).
1
Apabila
pelayanan susu
kesehatan
botol
gigi
serta tidur.5
menjelang
anak, maka cara pencegahan yang lebih awal
masalah karies dibiarkan dan kecenderungan
penting
peningkatannya
mendatang tidak
pemahaman dan peran serta orang tua.6 Masa
dicegah, akibatnya akan sangat merugikan.
anak merupakan awal dari pembentukan perilaku.
Dampak karies bagi anak-anak sangat besar,
Anak usia antara 6-7 tahun merupakan golongan
antara lain rasa sakit, gangguan fungsi kunyah
usia dimana anak belum memiliki rasa tanggung
yang
jawab/pola
menghambat
atau nutrisi, berupa
di
anemia,
kurang
tidur
masa
konsumsi gangguan dan
makanan kenyamanan
berujung
membuat
dilakukan
perilaku
yaitu
terhadap
melalui
tindakan
membersihkan gigi dan mulutnya sehingga peran
pada
orang tua khususnya ibu sangat diperlukan dalam
2
membimbing dan meningkatkan kesehatan gigi
sebagian
dan mulut. Hal ini sesuai dengan pendapat
menurunnya kualitas hidup anak tersebut. Kondisi inilah yang
untuk
d i .
ac . bahkan juga mengobati penyakit gigi dan mulut. dibawah eh lima tahun sangat dipengaruhi oleh c Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota aperilaku ibu. Oleh karena itu, ibu berperan es menentukan perilaku anak, sehingga seorang ibu Banda Aceh pada tahun 2012, penyakit gigi kdan a w mulut (karies) menduduki urutan ke 14 dari u 20 membutuhkan informasi dan panduan untuk s penyakit terbesar dengan kunjungan 4779 mendorong kebiasaan anak dalam menjaga na masyarakat mengesampingkan upaya mencegah
Davies bahwa perilaku anak yang berumur
3
7
kunjungan. Menurut hasil pemeriksaan gigi dan
kebersihan gigi dan mulutnya sedini mungkin.
mulut kelompok umur 6-14 tahun di Kota Banda
Salah
Aceh pada kegiatan UKGS menunjukkan bahwa
metode Irene’s Donuts dalam UKGS Inovatif.
4
satunya
melalui
penyuluhan
dengan
34% anak menderita karies. Keadaan kesehatan
Simulator risiko karies (Irene’s Donuts) adalah
gigi dan mulut di wilayah Kota Banda Aceh
suatu program interaktif dalam bentuk program
menunjukkan bahwa status kesehatan gigi dan
komputer atau versi manual. Dengan mengisi
mulut masih memprihatinkan.
faktor-faktor risiko terkait dengan perilaku anak,
Faktor risiko penyebab karies dipengaruhi
kondisi kesehatan gigi anak, kondisi/ lingkungan
oleh beberapa faktor antara lain dari dalam,
ibu dan anak, pengetahuan, sikap dan praktik ibu
misalnya morfologi gigi, susunan gigi dalam
(orang
rongga mulut, struktur gigi dan saliva. Sedangkan
menampilkan
faktor luar yaitu perilaku anak yang buruk, gaya
terhadap kemungkinan karies. Irene’s Donuts
hidup, pola makan, kebiasaan ngemil, kebersihan
merupakan
mulut yang buruk, frekuensi dan kebiasaan
berdasarkan penelitian Irene Adyatmaka yang
tua
anak),
maka
gambaran
sebuah
program
besar
program
risiko
yang
akan anak
dibuat
114 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 112 – 124 melibatkan 2.800 murid TK dan orang tuanya.
konsumsi buah dan sayur orang Aceh berada
Irene’s Donuts merupakan
di bawah 30 kilogram pertahun
aplikasi
simulator
atau
karies yang terdiri 20 buah pertanyaan yang
dari 50 gram perhari.
ditujukan kepada orang tua tentang pengetahuan,
dibandingkan secara nasional berada di tingkat
sikap
terbawah.9 Tradisi dan pola makan tersebut dapat
dan
praktik dari orang
tua itu
Angka
kurang
kesehatan
sendiri serta kebiasaan anak yang berhubungan
mempengaruhi
dengan kesehatan gigi dan mulut. Metode
terutama anak-anak. Oleh karena itu diperlukan
“Irene’s Donuts” merupakan metode baru dalam
penerapan
pendidikan kesehatan gigi dengan menggunakan
meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik ibu
informasi teknologi. Irene’s Donuts adalah
dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan untuk
program interaktif simulator risiko karies yang
menurunkan skor risiko karies anak. Penyuluhan
melakukan pendekatan seawal mungkin dengan
dengan metode Irene’s Donuts sangat cocok
melibatkan orang tua.
dilakukan untuk mengendalian faktor risiko
metode
gigi
ini, bila
Irene’s
dan
Donuts
mulut
untuk
Kebudayaan Aceh sangat dipengaruhi oleh
karies pada anak. Metode Irene’s Donuts ini
kebudayaan Islam. Aceh memiliki aneka ragam
menggunakan sentuhan IPTEK yang dapat
budaya dengan gaya dan nilai-nilai yang dianut
memberikan gambar visual besar risiko karies
sehingga orang Aceh mempunyai cara pandang
yang dihadapi dan kemungkinan perbaikannya
d i .
ac . rasa kesukuan yang sangat menonjol dan saling menarik eh perhatian orang tua murid/murid c menjunjung tinggi adat dan agama, contohnya asehingga penyuluhan menjadi lebih efektif dan es menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk saja masih berlakunya syari’ah Islam sehingga k a w ibu (orang Aceh) sulit dipengaruhi oleh hal-hal untuk mengetahui efektifitas penerapan metode u s yang baru atau yang belum na terbukti Irene’s Donuts (UKGS inovatif) terhadap atau persepsi yang berbeda. Etnik Aceh memiliki
disertai adanya gambar-gambar yang dapat
kebenarannya.8 Selain itu tradisi turun temurun
pengetahuan, sikap, praktik ibu dan skor risiko
orang di Aceh lebih banyak
karies pada anak kelas I SDN 33 Kota Banda
ikan
karena
Aceh
juga
mengkonsumsi merupakan
salah
Aceh.
satu wilayah di Indonesia dengan kelompok mayoritas pantai
yang mendiami kawasan pesisir
dan
ditambah
Aceh kurang serta
lagi
menyukai
orang-orang
sayur
dan
di
buah
dengan semakin banyak produk-produk
instan terutama
makanan
yang
tinggi
kandungan gulanya sehingga terjadi pergeseran kebiasaan
makan
khususnya
anak-anak.
Konsumsi sayur dan buah bagi orang Aceh tergolong rendah. Hal tersebut sesuai catatan dari
dengan
penelitian bila dirata-rata, tingkat
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
Experimental
Design
ini
adalah
dengan
Quasi
rancangan
penelitian pre-test dan post-test group design dan Subjek
penelitian
seluruh
murid
kelas
I
berjumlah 66 anak dan orang tuanya sebagai responden. Intevensi yang diberikan berupa penerapan
dengan
Variabel intervensi
metode
Irene’s
Donuts.
dalam penelitian ini yaitu
penerapan metode Irene’s Donuts. Variabel independen (pengaruh) yaitu
pengetahuan,
Efektivitas Penerapan Metode Irene’s Donuts ……. 115 sikap, praktik ibu dan skor risiko karies anak sebelum
diintervensi.
Sedangkan
variabel
Kota Banda Aceh, yang dilaksanakan bulan Desember 2013 sampai dengan Januari 2014.
dependen(terpengaruh) yaitu pengetahuan, sikap,
Analisis bivariat bertujuan untuk menguji
praktik ibu dan skor risiko karies anak sesudah
hipotesis pada penelitian ini. Hipotesis tersebut
diintervensi.
diuji dengan teknik uji t perbedaan selisih (paired
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner
sample t-test dan analisis delta (perbedaan
untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik
peningkatan/penurunan). Berikut disajikan hasil-
ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
hasil analisis statistik tersebut.
anak, instrumen simulator risiko karies untuk
observasi (check list), buku catatan, tape
Analisis Perbedaan Selisih (Paired Sample T-test) Pengetahuan Responden, terjadi peningkatan
recorder, dan kamera digunakan untuk observasi
dari pre-test ke post-test I dengan rerata selisih
tingkah laku ibu pada saat proses
14,83, dari post-test
mengukur skor risiko karies anak. Lembar
penerapan
I
ke
post-test
II
metode Irene’s dan untuk mengetahui persepsi
dengan rerata selisih 6,97 dan dari pre-test ke
ibu terhadap tingkat penerimaan penggunaan
post-test II dengan rerata selisih 21,80. Ada
metode Irene’s Donuts dengan wawancara
perbedaan
nilai
pengetahuan
yang
dstatistik (p<0,05). bermakna secara i . cResponden, Sikap terjadi peningkatan dari a . pre-test eh ke post-test I dengan rerata selisih 3,24 c adari post-test I ke post-test II dengan
mendalam (indepth interview). Kuesioner dalam penelitian ini diadop dari penelitian (disertasi) Irene Adyatmaka sehingga kuesioner tidak memerlukan uji validitas dan reliabilitas
rerata
s
e ak
Analisis data pada penelitian ini untuk data
w u s
kuantitatif menggunakan uji statistik parametrik
na
rerata selisih 6,47 dan dari pre-test ke post-test II dengan rerata selisih 9,71. Ada perbedaan rerata
paired t-test dan analisis delta. Sedangkan untuk
nilai sikap yang bermakna secara statistik
data kualitatif menggunakan content analysis.
(p<0,05).
Pengukuran awal pengetahuan, sikap, perilaku
Praktik Responden, terjadi peningkatan dari
dan skor risiko karies dilakukan sebelum
pre-test ke post-test I dengan rerata selisih 13,70,
perlakuan pre-test. Pengukuran sesaat setelah
dari post-test I ke post-test II
perlakuan dilakukan post-test I, selanjutnya
selisih 13,05 dan dari pre-test ke post-test II
setelah dua minggu perlakuan dilakukan post-test
dengan rerata selisih 26,74. Ada perbedaan rerata
II. Analisis data menggunakan Statistik Program
nilai praktik yang bermakna secara statistik
for Social Scince (SPSS), dengan pengujian
(p<0,05).
hipotesis berdasarkan taraf signifikan p<0,05.
dengan rerata
Skor risiko karies anak, menunjukkan bahwa dengan uji wilcoxon, diperoleh ada perbedaan
HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang dilaksanakan pada orang tua murid (ibu) dan murid kelas I SDN 33
yang signifikan skor risiko
karies dari
pre-
test ke post-test I, dari post-test I ke post-test II dan dari pre-test ke post-test II didapat nilai p<0,001
secara
statistik
(p<0,05).
116 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 112 – 124 Analisis Delta (Perbedaan Peningkatan/Penurunan) Tabel 1. Rangkuman hasil analisis delta dari pre-test ke post-test II pengetahuan, praktik ibu dan skor risiko karies anak. Rerata Selisih ± SD 21,77 ± 17,35 9,71 ± 8,09 26,71 ± 13,79 35,42 ±8,27
Variabel Pengetahuan Sikap Praktik Skor risiko karies
Tabel 1. menunjukkan bahwa
10,196 9,751 15,730 34,781
Keterangan
<0,001 <0,001 <0,001 <0,001
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
penurunan skor risiko karies secara statistik
pengetahuan
(p<0,05). Berdasarkan hasil analisis tersebut
Ada
perbedaan
maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
nilai sikap secara
statistik
secara statistik (p<0,05).
(p<0,05).
p
ada
perbedaan peningkatan nilai
peningkatan
thitung
sikap,
Ada perbedaan
praktik secara statistik
peningkatan nilai
metode
(p<0,05).
Irene’s
Donuts
efektif
dapat
Ada
meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik ibu
perbedaan
dan dapat menurunkan skor risiko karies anak. Analisis hasil data kualitatif sebagai berikut:
Observasi Tingkah Laku Responden pada saat Penerapan Metode Irene’s Donuts Tabel 2. Hasil observasi tingkah laku responden pada saat penerapan metode Irene’s Donuts No 1
2
Aspek yang diobservasi Ekspresi wajah Gerakan tubuh Penuh perhatian Antusias Keseriusan dalam mengikuti Penerapan Metode Irene’s Donuts Ekspresi wajah Gerakan tubuh Penuh perhatian Antusias Keseriusan dalam mengikuti Penerapan Metode Irene’s Donuts Ekspresi wajah Gerakan tubuh Penuh perhatian Antusias Keseriusan dalam mengikuti
Penilaian
Penerapan Metode Irene’s Donuts
. h e
penerapan
laku responden pada metode
laku ibu mayoritas
n
%
Katagori
47
71,2
Baik
13
19,7
Cukup
6
9,1
Kurang
s
e ak
w u s
Serius Bingung Mengangkat bahu/ menggelengkan kepala Tidak memperhatikan Tidak mau menerima saran/ rekomendasi Acuh
saat
dalam mengikuti penerapan Irene’s Donuts
proses
(sangat serius).
Irene’s Donuts, tingkah
Persepsi
lebih ke arah baik sebesar
71,2% yaitu ekpresi wajah (gembira/ senang), gerakan
ac
Sangat serius Ekspresi datar Biasa Empati dan mendengarkan Menghormati saran/ rekomendasi
Tabel 2. menunjukkan bahwa hasil observasi tingkah
ac
Gembira/senang Mengangguk-ngangguk Mau mendengarkan dengan seksama Mau menerima saran
na
3
d i .
tubuh
(mengangguk-ngangguk), penuh perhatian (mau mendengarkan dengan seksama), antusias (mau menerima saran/ rekomendasi), keseriusan
Ibu
Penerimaan
terhadap
Tingkat
Penggunaan
Metode
Irene’s Donuts setelah Intervensi (Post Test I dan Post Test II) Hasil persepsi ibu terhadap tingkat penerimaan
penggunaan
metode
Irene’s
Efektivitas Penerapan Metode Irene’s Donuts ……. 117
Donuts setelah intervensi (post test I dan post
sekedar diberikan materi dan tanya jawab saja
test II)menunjukkan bahwa mengenai motivasi
akan tetapi ibu juga diberi kesempatan untuk
dari penerapan program Irene’
pada
mengutarakan masalah-masalah yang dihadapi
tahap post test I sebesar 77,3% dan post test II
khususnya tentang kesehatan gigi anak dan dapat
sebesar
secara langsung bertanya terhadap materi yang
Donuts
84,8% ibu menyatakan sangat
termotivasi. Mengenai hasil simulator gigi
berlubang
dalam
risiko
kemudahan
disampaikan. Kesimpulan dari materi yang disampaikan
dapat
secara
mudah
diingat
sebesar 90,9% dan
sehingga secara langsung dapat meningkatkan
post test II sebesar 84,8% ibu menyatakan hasil
pengetahuan ibu. Hal ini juga dikarenakan
cetak mengerti setelah dijelaskan. Mengenai
metode Irene’s Donuts merupakan penyuluhan
kegunaan lembar cetak simulator risiko
gigi
yang dapat mengarahkan ibu untuk mendidik
berlubang post test I sebesar 66,7% dan post test
anaknya melakukan kebiasaan pemeliharaan
II
kesehatan
dimengerti pada post test I
sebesar
75,8%
ibu
menyatakan
sangat
gigi
sejak
dini
yang
dapat
bermanfaat untuk mengetahui faktor risiko gigi
mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut di
berlubang dan cara pencegahannya. Mengenai
kemudian hari.2 Hal ini sesuai dengan pendapat
rekomendasi hasil cetak simulator risiko gigi
Riyanti yang menyatakan bahwa pengetahuan
berlubang dalam penerapan sebesar 71,2% dan
orang tua sangat penting dalam mendasari
post test II sebesar 72,7% ibu menyatakan dapat
terbentuknya perilaku yang mendukung dan tidak
d i .
ac . kebersihan gigi dan mulut anak. diterapkan. Mengenai desain simulator risiko mendukung eh c gigi berlubang pada post test I sebesar 63,6% dansaPengetahuan (knowledge) merupakan domain ke yang sangat penting dalam membentuk tindakan post test II sebesar 83,3% ibu menyatakan a sangat w seseorang. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, menarik. u s dan ini terjadi setelah orang melakukan PEMBAHASAN na 10
Pengetahuan, Sikap, Praktik Responden
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Penginderaan
Mulut Anak dan Skor Risiko Karies
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
Anak.
penciuman, rasa dan raba. Pengalaman dan
1. Pengetahuan
Responden
dalam
Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak
terjadi
melalui
panca
indera
penelitian terbukti bahwa, perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada
Hasil penelitian dengan melakukan analisis
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.11
perbedaan selisih (paired sample t-test) pada
Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan metode
kelas I, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
Irene’s Donuts dapat meningkatkan pengetahuan
rerata nilai pengetahuan dari pre test ke post test
ibu sehingga dengan pengetahuan, ibu sudah
I, dari post test I ke post test II, dan dari pre test
mulai mengetahui informasi yang baru serta
ke post test
belajar memahami objek baru tersebut yaitu
pengetahuan penerapan
II
(p<0,05). Peningkatan
disebabkan
karena
dengan
metode Irene’s Donuts, ibu tidak
bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut anaknya.
118 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 112 – 124 Hasil analisis delta dari pre-test ke post-test
tersebut. Proses penilaian dapat bermakna positif
II pada kelas I menunjukkan ada perbedaan
atau negatif. Hasil penelitian ini sesuai dengan
peningkatan pengetahuan (p<0,05), (tabel: 1).
pendapat Budiharto yang menyatakan bahwa
Terjadinya
ini
sikap dipandang sebagai hasil belajar bukan hasil
membuktikan bahwa penerapan metode Irene's
perkembangan atau sesuatu yang diturunkan.
Donuts efektif dapat meningkatkan pengetahuan
Keyakinan
ibu, hal ini disebabkan ibu diberi kesempatan
mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi
untuk
dan mulut.7 Hasil ini menunjukkan bahwa
peningkatan
mengemukakan
pengetahuan
masalah
mengenai
ini
muncul
penerapan
Donuts juga menampilkan gambar visual besar
memberikan pemahaman kepada ibu tentang
risiko karies yang dihadapi dan kemungkinan
faktor-faktor
perbaikannya disertai adanya gambar-gambar
pencegahannya sehingga pengetahuan ini akan
yang
tua
membawa ibu untuk berfikir dan berusaha supaya
murid/murid. Orang tua terutama seorang ibu
anaknya tidak terkena karies, dalam berfikir ini
seharusnya memiliki pengetahuan mengenai
komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja
pendidikan kesehatan gigi yang baik terutama
sehingga ibu berniat untuk menjaga kesehatan
dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak10
gigi dan mulut anaknya dan ibu tersebut telah
menarik
perhatian
orang
risiko
Irene
karies
Donuts
peserta
kesehatan gigi dan mulut anaknya dan Irene’s
dapat
metode
setelah
dan
dapat
cara
d i .
ac . berupa eh karies. Pada penelitian ini ibu bersikap Kesehatan Gigi Anak c apositif dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak Hasil penelitian dengan melakukan analisiss ke karena ibu sudah mengerti faktor-faktor risiko perbedaan selisih (paired sample t-test)apada yang dapat menyebabkan karies dan bagaimana uw kelas I, menunjukkan bahwa terjadi s peningkatan a pencegahan karies. rerata nilai sikap responden dari n pre test ke post 2. Sikap Responden dalam Pemeliharaan
mempunyai sikap tertentu terhadap objek yang 7
Hasil analisis delta dari pre-test ke post-test
test I, dari post test I ke post test II, dan dari pre test ke post test II menunjukkan
bahwa
(p<0,05). Hasil ini adanya
peningkatan
keyakinan ibu terhadap pentingnya pemeliharaan kesehatan
gigi
penyuluhan
dan
dapat
mulut
anak,
memberikan
dengan
perubahan
terhadap sikap. Sebagaimana pada pengetahuan maka pada sikap juga mengalami perubahan nilai setelah
penerapan
metode
Irene’s
Donuts.
Peningkatan nilai sikap dikarenakan pengetahuan ibu sudah baik, dimana setelah ibu mempunyai tingkat
pengetahuan
yang
cukup
tentang
kesehatan gigi anak, maka ibu akan menilai positif
atau negatif terhadap pengetahuan
II pada kelas I menunjukkan adanya perbedaan peningkatan sikap (p<0,05), (tabel: 1). Hasil analisis ini membuktikan penerapan metode Irene Donuts efektif dapat meningkatkan sikap ibu. Hal ini dikarenakan penerapan metode Irene’s Donuts memberikan materi yang lebih berkesan dan menarik sehingga membentuk pengertian dengan baik yang dapat mempengaruhi sikap ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak 3. Praktik Responden dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak
Efektivitas Penerapan Metode Irene’s Donuts ……. 119 Hasil penelitian dengan melakukan analisis
terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya
perbedaan selisih (paired sample t-test) pada
diharapkan
kelas I, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
melaksanakan atau mempraktikkannya tentang
rerata nilai praktik responden dari pre test ke post
apa yang diketahui atau disikapinya atau dinilai
test I, dari post test I ke post test II, dan dari pre
baik. Dengan penerapan metode Irene’s Donuts
test ke post test II (p<0,05) . Hal ini
ini ibu tertarik sehingga ibu berusaha bertindak
menunjukkan
kecenderungan
dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat
perubahan praktik kearah baik sesudah penerapan
Budiharto yang menyatakan bahwa perilaku
metode Irene’s Donuts. Hal ini dikarenakan
mulai dibentuk dari pengetahuan baru yang
Irene’s Donuts menggunakan program komputer
didapat. Pengetahuan baru ini akan menimbulkan
yang
dan
tanggapan batin dalam bentuk sikap terhadap
ilustrasi sehingga ibu merasa tertarik terhadap
suatu objek. Rangsangan yang timbul disadari
materi yang diberikan dan ibu juga menganggap
sepenuhnya dan kemudian akan terbentuk dalam
materi tersebut menguntungkan bagi kesehatan
suatu tindakan. Perubahan perilaku seseorang
gigi anaknya serta dengan diberikan penerangan-
tidak terlepas dari proses belajar.7 Peningkatan
penerangan
membuat
perilaku dalam penelitian ini didasari dengan
penyuluhan lebih menarik, berkesan dan tidak
pengetahuan dan penerapan dalam bentuk sikap
bahwa
ada
memperlihatkan
secara
gambar-gambar
lisan
yang
responden
akan
mampu
d i .
ac . mudah diterapkan. Hasil penelitian ini lama. eh c mendukung penelitian Santoso yang menyatakan a Hasil analisis delta dari pre-test ke post-test s bahwa pendidikan kesehatan gigi dengan ke II pada kelas I menunjukkan adanya perbedaan a wlatihan peningkatan praktik (p<0,05), (tabel:1). Hasil pemberian informasi yang diikuti oleh u s akan efektif merubah perilaku dan a n meningkatkan analisis ini membuktikan bahwa dengan membosankan sehingga mudah diingat dan
dan praktik yang positif sehingga dapat bertahan
pemahaman seseorang.12 Suatu sikap belum tentu
penerapan metode Irene’s Donuts efektif dapat
otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over
meningkatkan praktik ibu dalam pemeliharaan
behavior), untuk mewujudkan sikap menjadi
kesehatan gigi dan mulut anaknya. Hal ini
suatu perbuatan nyata maka diperlukan faktor
dikarenakan
pendukung atau kondisi yang memungkinkan,
dapat melatih ibu untuk mencegah karies pada
antara lain adalah fasilitas.11 Dalam penelitian ini
anak sehingga dapat menjadi kebiasaan yang
peneliti menyediakan krem CPP-ACP untuk
positif dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan
dibawa pulang oleh ibu sehingga melatih ibu
mulut
untuk mencegah proses terjadinya karies dengan
mendukung
memberikan
phosphate
menyatakan bahwa terbentuknya perilaku baru
khususnya untuk menjaga keseimbangan proses
atau perubahan perilaku juga sangat dipengaruhi
suplemen
calcium 4
program Irene’s Donuts tersebut
anaknya.
Hasil
pendapat
penelitian
ini
Poernomo
juga yang
demin-remin menjadi positif. Setelah seseorang
oleh interaksi antara individu dengan lingkungan
mengetahui
melalui proses belajar.13
stimulus
atau
objek
kesehatan
kemudian mengadakan penilaian atau pendapat
4.
Skor Risiko Karies Anak
120 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 112 – 124 Hasil penelitian dengan melakukan analisis perbedaan selisih (paired sample t-test) pada kelas I, menunjukkan bahwa terjadi penurunan skor risiko karies anak dari pre test ke post test I, dari post test I ke post test II, dan dari pre test ke post test II
(p<0,05). Hasil ini menunjukkan
bahwa ada kecenderungan sesudah dilakukan penerapan
metode
Irene’s
Donuts
adanya
perubahan skor risiko karies kearah baik. Dengan penerapan metode Irene’s
Donuts
ibu dapat menanyakan secara langsung tentang
faktor-faktor
menyebabkan
risiko
karies
pada
yang anak
dapat dan
bagaimana pencegahannya karena risiko pada masing-masing anak berbeda-beda dan bervariasi sejalan dengan waktu. Hal ini sesuai dengan hasil
cara pencegahan karies serta memberdayakan ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak.3
Hasil Data Kualitatif 1. Observasi Tingkah Laku Responden pada saat Penerapan Metode Irene’s Donuts Berdasarkan hasil observasi tentang tingkah laku responden pada saat penerapan metode Irene’s Donuts, tingkah laku ibu ke arah baik sebesar 71,2% (tabel 2). Hal ini disebabkan karena metode Irene’s Donuts belum pernah dilakukan sebelumnya dan merupakan sesuatu hal yang baru bagi mereka sehingga peran serta/ partisipasi ibu sangat mendukung program tersebut, ditambah lagi SRK Irene’s Donuts dalam bentuk program komputer dan dengan
d i . dan anak. Meskipun ibu tidak perhatian c ibu Adyatmaka yang dilakukan pada 10.000 ribu a berkata. apa-apa, ekpresi wajah dan tingkah murid-murid SD Kristen Penabur Jakarta dengan eh mungkin sudah memberi petunjuk, lakunya c menggunakan metode Irene Donuts terbukti a es karena ekpresi wajah dan tingkah laku tersebut dapat menurunkan angka karies gigi yang k a bukanlah hal yang pribadi. Kebanyakan dari w signifikan, yaitu rata-rata DMF-T 0,3 artinya u tingkah laku ibu mempunyai sinyal khusus yang s a setara dengan Negara Jepang. Hasil ini n penelitian ini juga mendukung penelitian Irene
adanya
gambar-gambar
sehingga
menarik
14
menunjukkan bahwa penerapan metode Irene Donuts ini dapat memberikan dampak perubahan perilaku ibu untuk mengendalikan faktor risiko dan mencegah karies pada anak sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut. Hasil analisis delta dari pre-test ke post-test II pada kelas I menunjukkan adanya perbedaan penurunan
skor
risiko
karies
anak
(p<0,05)(tabel:1) Hasil analisis ini membuktikan penerapan metode Irene Donuts efektif dapat menurunkan
skor
risiko
karies.
Hal
ini
menunjukkan bahwa penerapan metode Irene Donuts pada prinsipnya dapat menyadarkan orang tua tentang faktor risiko karies anak dan
berkata bagaimana perasaan mereka.
Sinyal-
sinyal tersebut memberikan informasi penting tentang apa yang ibu rasakan dan apa yang ibu mungkin lakukan selanjutnya, tapi hampir selalu ada lebih dari satu kemungkinan.15 Dalam menguji berbagai spesifikasi masingmasing tahap, dalam menilai suatu tingkah laku sebelum
dapat
berkata
apakah
pada
saat
penerapan metode Irene’s Donuts menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi responden yang merasakannya.
Istilah
menyenangkan
disini
bersifat problematik karena tidak cukup spesifik. Emosi-emosi bahagia tidak mempunyai ekpresi wajah yang berbeda, emosi bahagia akan selalu berwujud
satu
jenis
roman
muka
yaitu
Efektivitas Penerapan Metode Irene’s Donuts ……. 121 senyuman.15 Hasil observasi ini sejalan dengan
agama). Persentase penduduk muslimnya adalah
persepsi
yang tertinggi di Indonesia dan mereka hidup
ibu
penggunaan
terhadap metode
tingkat
Irene’s
penerimaan
Donuts,
yang
sesuai syariah Islam. Berbeda
dengan
menyatakan ibu-ibu berkesan dan mengharapkan
kebanyakan provinsi lain di Indonesia, Aceh
program
memiliki otonomi yang diatur tersendiri.8
ini
dapat
diprogramkan
secara
berkelanjutan. 2. Persepsi
Rumah Aceh banyak mengandung nilai-nilai Ibu
terhadap
Tingkat
Penerimaan Penggunaan Metode Irene’s Donuts setelah Intervensi (Post Test I dan Post Test II) Persepsi ibu terhadap tingkat penerimaan penggunaan metode Irene’s Donuts mendapat respon yang memuaskan, dimana ibu-ibu sangat termotivasi anak
untuk
menjaga
kesehatan
gigi
karena desain simulator risiko gigi
berlubang ini sangat menarik, program tersebut juga sangat bermanfaat untuk mengetahui faktor risiko gigi berlubang dan cara pencegahannya
keagamaan yang tercermin dalam bentuk cara dan letak bangunan maupun ukiran yang terdapat di dalamnya. Adanya ukiran disetiap bagian rumah Aceh ini dipengaruhi oleh ajaran Islam seperti
bentuk
tulisan
kaligrafi
yang
mencerminkan nilai agama, sehingga sangat berpengaruh
terhadap
kehidupan
yang
memberikan inspirasi Islam dalam gerak atau aktivitas penghuninya. Rumah Aceh merupakan ekspresi keyakinan terhadap Tuhan dan adaptasi
d i .
terhadap alam. Oleh karena itu, melalui rumah
ac . h yang diyakini oleh masyarakat Aceh. nilai-nilai gigi berlubang dalam pelaksanaannya dapat ce a Adat istiadat atau kebiasaan suatu diterapkan (tabel: 3). Hal ini disebabkan dengans ke masyarakat selalu dipengaruhi oleh situasi dan metode Irene’s Donuts, ibu dapat mengontrol a w kondisi geografis serta religi dimana masyarakat u kebiasaan anak, mengingat simulator risiko s na yang dapat itu tinggal. Begitu juga mengenai letak denah karies dilengkapi dengan rekomendasi serta rekomendasi hasil cetak simulator risiko
menjadi panduan bagi ibu dalam memonitor kebiasaan anak untuk mengurangi risiko karies. Selain itu simulator risiko karies juga dilengkapi dengan checklist tindakan preventif sehingga anak lebih menurut dan seakan-akan mendapat penilaian dari gurunya/ sekolah. Aceh dikenal dengan sebutan Serambi Mekkah, hal itu tercerminkan dari karakter orang Aceh yang Islami. Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan mempunyai peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, Aceh adalah wilayah yang sangat konservatif (menjunjung tinggi nilai
Aceh kita dapat melihat budaya, pola hidup dan 8
rumah Aceh yang biasanya dibangun berhadapan ke
timur
dan
ke
barat,
ternyata
banyak
dipengaruhi oleh faktor-faktor geografis dan sistem religi masyarakat Aceh. Dengan adanya penempatan letak denah Rumah Aceh yang membujur dari timur ke barat seperti itu dapat membantu untuk menentukan arah kiblat shalat yang tepat dalam rumah. Biasanya tinggi pintu sekitar 120 - 150 cm dan membuat siapa pun yang masuk harus sedikit merunduk. Makna dari merunduk ini menurut orang-orang tua adalah sebuah penghormatan kepada tuan rumah saat memasuki rumahnya, siapa pun dia tanpa peduli derajat dan kedudukannya. Selain itu juga, ada
122 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 112 – 124 yang menganggap pintu rumah Aceh sebagai hati
memberikan
orang Aceh. Hal ini terlihat dari bentuk fisik
lengkapnya.
pintu
tersebut
yang
memang
sulit
untuk
informasi
dengan
selengkap-
Begitu juga dengan program Irene’s Donuts,
memasukinya, namun begitu kita masuk akan
walaupun
begitu lapang dada disambut oleh tuan rumah.
yang baru di Aceh, dimana budaya (kebiasaan-
Disamping itu, ada hal yang ganjil dalam
kebiasaan setiap etnis, adat, agama, geografis dan
arsitektur rumah Aceh dimana rumahnya besar,
sosial ekonomi) serta latar belakangnya yang
tetapi pintu dan jendelanya kecil-kecil. Hal ini
berbeda serta orang Aceh juga sulit dipengaruhi
banyak dipengaruhi oleh etika (akhlak) pergaulan
oleh hal-hal yang baru.18 Oleh karena itu orang
yang telah mengakar dalam masyarakat Aceh.
Aceh sangat selektif terhadap sesuatu hal yang
Sifat orang Aceh dari luar kelihatannya sangat
baru tersebut. Hal ini terlihat pada saat awal
tertutup
yang
pendekatan penerapan metode Irene’s Donuts
menyatakan orang aceh sangat kejam. Bahkan
memang agak sulit dimana ibu-ibu masih
karena sifat tertutupnya itu, rakyat Aceh sangat
bertanya-tanya tentang apa kegunaan program
ditakuti oleh Belanda pada masa penjajahan,
Irene’s Donuts namun setelah ada penjelasan
padahal sebenarnya orang Aceh memiliki sifat
atau
sehingga
banyak
anggapan
Irene’s Donuts merupakan program
edukasi,
ibu-ibu
merasakan
banyak
dternyata ibu-ibu sangat antusias, lembut, sangat terbuka dan peramah. manfaatnya dan i c. aktif dan sangat mendukung Berdasarkan hal tersebut diatas dapat mau berpartisipasi a . tersebut. h disimpulkan bahwa setiap orang luar yang program ce Beberapa masukan ibu-ibu terhadap datang ke Aceh harus dapat memahami karakter a es penerapan metode Irene’s Donuts yaitu masyarakat Aceh. Di satu sisi orang Aceh k a w berpegang teguh pada ajaran agama Islam u yang sebaiknya istilah-istilah dalam simulator risiko s menjadi budayanya, jadi setiap orang na luar yang karies dari segi bahasa disederhanakan lagi dan 16
datang dengan mengucapkan “Assalamualaikum”
supaya mendapatkan hasil cetak simulator risiko
maka orang luar tersebut sudah dianggap sebagai
karies yang lebih baik sebaiknya menggunakan
saudara. Kemudian penerimaan orang Aceh
kertas manila agar tidak mudah rusak. Mengenai
terhadap pendatang yang ingin memperoleh
kesan, semua responden menyatakan berkesan
informasi disarankan melakukan pendekatan ke
karena simulator risiko karies ini merupakan
mesjid-mesjid sehingga timbul interaksi yang
suatu inovasi yang baik, dimana ibu dan anak
baik sehingga dengan adanya interaksi tersebut
dapat melihat langsung prediksi/kemungkinan
orang Aceh akan membantu dan memberikan
anaknya mengalami karies sehingga dengan
informasi yang dibutuhkan. Namun orang Aceh
adanya program Irene’s Donuts ini dapat
akan bersikap tertutup bila pendatang tersebut
menyadarkan ibu tentang faktor risiko gigi
tidak jelas tujuannya dan mencurigakan, tapi
berlubang dan cara pencegahannya
sebaliknya bila pendatang dapat menyesuaikan
Adapun terkait dengan hasil penelitian ini,
diri, maka masyarakat Aceh akan membantu dan
maka perlu modifikasi program Irene’s Donuts untuk mencapai keberhasilan program yang lebih
Efektivitas Penerapan Metode Irene’s Donuts ……. 123 maksimal
lagi
sehingga
diharapkan
bagi
disimpulkan:
Penerapan
metode
Irene’s
penyelenggara program metode Irene’s Donuts
Donuts
sebagai berikut:
pengetahuan, sikap, praktik ibu dan dapat
1. Agar program Irene’s Donuts dapat
guru
diberikan oleh diterima
karena
guru
oleh
penjelasan
akan
meningkatkan
ibu terhadap penerimaan penggunaan metode
yang
lebih
dapat
menurunkan skor risiko karies anak. Persepsi
diprogramkan secara berkelanjutan, sebaiknya melibatkan
efektif
Irene’s Donuts dapat diterima dengan baik
mudah
karena program dapat mudah dimengerti,
anak dan pada saat program
mudah diaplikasikan sehingga memberikan
dijalankan anak juga sebaiknya diikutsertakan
kesadaran dan pemahaman tentang faktor-
2. Supaya program Irene’s Donuts menjadi dalam
faktor risiko karies anak sejak dini dan cara
bentuk gambar bergerak (video) sehingga lebih
pencegahan karies. Walaupun dilihat dari
dapat menarik perhatian anak dan ibu.
segi budaya, orang aceh sulit dipengaruhi
lebih menarik lagi sebaiknya didesain
3. Pada saat mencetak hasil simulator risiko
oleh hal-hal yang baru namun setelah ada
karies versi komputer sebaiknya dapat disimpan
penjelasan
dalam file/folder
merasakan banyak manfaat dari metode
berkelanjutan, sebaiknya program ini dapat menjadi bagian dari mata pelajaran penjaskes.
s
e ak
UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih
na disampaikan
kepada
ibu-ibu
mulai
SARAN
guru penjaskes mengenai metode Irene’s Donuts
w u s
edukasi,
d i Irene’s Donuts sehingga ibu-ibu mau c. a . berpartisipasi dan mendukung program h ce atersebut.
4. Supaya program Irene’s Donuts dapat
Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan pada
dan
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan
kesimpulan,
dapat
disarankan
sebagai
berikut:
Bapak Dr. drg. Henry Setyawan S, M.Sc dan
Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh;
Ibu drg. Ratnawati Hendari, M.D.Sc sebagai
Perlu sosialisasi dari dinas terkait untuk
pembimbing yang telah memberikan arahan
dapat mengimplementasikan program Irene’
untuk kesempurnaan penulisan penelitian ini,
Donuts
di
kemudian
kepada
puskesmas
terima
kasih
kepada
Kepala
sekolah.
Merekomendasikan sebagai
pelaksana
Sekolah SDN 33 Kota Banda Aceh yang
program UKGS Inovatif untuk menggunakan
telah membantu jalannya penelitian ini.
teknik penyuluhan dengan metode Irene’s Donuts
KESIMPULAN Setelah
dilakukan
sebagai
alternatif dalam
upaya
program promosi kesehatan di sekolah. Perlu penelitian
tentang
diadakan pelatihan baik pada perawat gigi,
efektivitas penerapan metode Irene’s Donuts
guru UKS dan guru penjaskes dalam
(UKGS Inovatif) terhadap pengetahuan, sikap, praktik ibu dan skor risiko karies anak, dapat
mengaplikasikan program Irene’ Donuts dan
124 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 112 – 124
diharapkan dinas terkait dapat menfasilitasi
9.
pelatihan dan sosialisasi tersebut, Bagi Sekolah; Perlu adanya kerjasama yang baik antara guru dengan orang tua murid demi
10.
keberhasilan program, Bagi Orang Tua Murid; Perlu ditingkatkan pengetahuan, sikap dan praktik ibu yang positif sebagai bekal dalam
mendidik
anak,
Bagi
11.
Peneliti
Selanjutnya; Perlu dilakukan penelitian lebih
12.
lanjut untuk mengetahui besarnya pengaruh, variabel apa yang paling berpengaruh, serta seberapa
besar
pengaruhnya
terhadap
perubahan pengetahuan, sikap, praktik ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan
13.
mulut anak. DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
s
a w u
3.
4.
5.
6.
7.
8.
na
a . h
e
c a s
ke
15.
16.
d i .
c
14.
Suwelo, I.S. Karies Gigi pada Anak dengan Pelbagai Etiologi (Kajian Pada Anak Usia Prasekolah). EGC. Jakarta. 1992; 14-36 Adyatmaka, I. Donut Irene versi Manual 1.3. “Simulator Risiko Karies”. Kementerian Pendidikan Nasional. CHAMPS-FKMUniversitas Indonesia. Jakarta. 2012; 1-16 Kemenkes. R.I. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Jakarta. 2012; 1146 Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Kota Banda Aceh. Pemerintahan kota Banda Aceh. 2011. Siahaan, R.A. Masalah Rampan Karies pada Anak: Pencegahan dan Perawatannya. 2002. Available from: http://repository.usu.ac.id/handle/1234567 89/8059. Houwink, B. et al. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. (terj.) Sutatmi Suryo. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. 1993; 180-187. Budiharto. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi. EGC. Jakarta. 2009; 1-73 Sufi, Rusdi dan Agus Budi Wibowo. Budaya Masyarakat Aceh. Badan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh. 2004; 12-37
Darmansyah. Orang Aceh Hanya Tahu Sayurnya, “Pliek U”. majalah nuga.co. , 1 Mei 2013. Available from: http://www.nuga.co/nugasehat/orang-aceh-hanya-tahu-sayurnyapliek-u.html#.UnR-09LItf4 Riyanti, E. Pengenalan dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini. Jakarta. Seminar Sehari Kesehatan-Psikologi Anak; Mei 2005; available from: resources.unpad.ac.id/. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasinya. Rineka Cipta. Jakarta. 2010; 43-310 Santoso, B. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Gigi Antara Metode Ceramah Dengan Metode Diskusi Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Pramurukti Dalam Meningkatkan Kebersihan Gigi dan Mulut. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 2004 Poernomo, R.S.D. dan Soebroto, R. Metode Pendidikan Kesehatan Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi UPDM (B). Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi. Jakarta. 2007; 4 (2): 65-69 Adiyatmaka, I. Evaluasi UKGS SDK BPK PENABUR Jakarta. BPK PENABUR Jakarta. Jakarta. 2006. Paul Ekman. Emosi Orang. (terj.) Abdul Qadir S. Thonk. Yogyakarta. 2007; 11-141 Harun, Mohd. Memahami Orang Aceh. Buletin Tuhoe Edisi XI, Desember 2009. Available: from: http://www.atjehcyber.net/2013/01/ memahami-watak-orang aceh.html#ixzz2uf4j1X00