EFEKTIVITAS PEMBERIAN STIMULUS FACTORS TERHADAP KINERJA KARYAWAN DAN UPAYA PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO MENGGUNAKAN METODE IFAS DAN EFAS Rudi Tjahyono 1, Ratih Setyaningrum2 Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang Email :
[email protected] Abstraksi
Kualitas mutu pendidikan merupakan salah satu tujuan pendidikan di Udinus, untuk mewujudkan hal itu diperlukan kerjasama seluruh karyawan. Dedikasi dan kinerja karyawan Udinus akan mendukung terwujudnya kualitas pendidikan menuju World University. Pihak manajemen berupaya untuk memberikan rangsangan/stimulus bagi karyawan agar kinerja lebih meningkat. Berbagai upaya dilakukan seperti memberikan kenaikan gaji, bonus/hadiah, motivasi dan prasarana untuk karyawan Udinus. Namun stimulus yang diberikan apakah dapat diimbangi dengan peningkatan kinerja karyawan. Hal tersebut perlu diteliti lebih detail dan dikaji efektifitasnya.Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu dikaji efektivitas pemberian stimulus kepada karyawan Udinus agar terjadi peningkatan kinerja karyawan yang signifikan. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan metode Statistik dan SWOT (EFAS dan IFAS). Hasil pengolahan SWOT menunjukkan bahwa termasuk kuadran 1, merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.Strategi yang direkomendasikan adalah strategi SO sebagai berikut : memperjelas komitmen perguruan tinggi, merencanakan anggaran peningkatan SDM (pendidikan&pelatihan), peningkatan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Lingkungan kerja yang nyaman dan aman dan menerapkan open recruitment Kata kunci : Kinerja, EFAS, IFAS, Uji statistika 1.PENDAHULUAN
Dalam upaya meningkatkan peran pendidikan tinggi di Indonesia dalam konteks persaingan global sehingga mampu memperkuat daya saing bangsa, maka pada tahun 2001 berdasarkan SK Mendiknas RI No. 169/D/O/2001 tanggal 30 Agustus 2001 maka Yayasan Dian Nuswantoro Semarang mendirikan Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) yang merupakan gabungan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK, SK MENDIKBUD No. 10/D/O/1994, tanggal 3 Maret 1994), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE, SK Mendikbud No. 26/D/O/99, 22 Februari 1999), Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA, SK Mendiknas No. No. 27/D/O/2000, tanggal 15 Maret 2000) dan Sekolah Tinggi Kesehatan (STKES, SK Mendiknas No.103/D/O/2000, tanggal 7 Juli 2000) Penggabungan sekolah tinggi – sekolah tinggi di bawah naungan Yayasan Dian Nuswantoro ini juga didasari atas upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja kelembagaan, sehingga menjadi organisasi yang sehat
(organization health) dalam mengelola pendidikan. Kemudian pada tahun 2002, dibuka Program Pascasarjana Magister Komputer Teknik Informatika berdasarkan SK Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 1322/D/T/2002, tanggal 5 Juli 2002. Sampai saat ini, Universitas Dian Nuswantoro memiliki 5 Fakultas dengan 18 Program Studi dan Program Pascasarjana dengan 1 program studi. Kualitas mutu pendidikan merupakan salah satu tujuan pendidikan di Udinus, untuk mewujudkan hal itu diperlukan kerjasama seluruh karyawan. Dedikasi dan kinerja karyawan Udinus akan mendukung terwujudnya kualitas pendidikan menuju World University. Pihak manajemen berupaya untuk memberikan rangsangan/stimulus bagi karyawan agar kinerja lebih meningkat. Berbagai upaya dilakukan seperti memberikan kenaikan gaji, bonus/hadiah, motivasi dan prasarana untuk karyawan Udinus. Namun stimulus yang diberikan apakah dapat diimbangi dengan peningkatan kinerja karyawan. Hal tersebut perlu diteliti lebih detail dan dikaji efektifitasnya. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu dikaji efektivitas pemberian stimulus kepada karyawan Udinus agar terjadi peningkatan kinerja karyawan yang signifikan. Oleh sebab itu perlu penelitian ini yang berjudul “Efektivitas Pemberian Stimulus Factors Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Dian Nuswantoro menggunakan Metode IFAS dan EFAS” Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa sajakah stimulus factors yang mempengaruhi kinerja karyawan Udinus? 2. Apakah ada pengaruh stimulus factors terhadap peningkatan kinerja karyawan udinus? 3. Bagaimanakah efektifitas pemberian stimulus job terhadap kinerja karyawan Udinus menggunakan metode IFAS (Faktor Strategi Internal) dan EFAS (Faktor Strategi Eksternal) ? 2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kinerja Robbins (2002) menyatakan bahwa kinerja adalah ukuran mengenai apa yang dikerjakan dan apa yang tidak dikerjakan oleh karyawan. Menurut Mangkunegara (2001) prestasi kerja berasal dari kata job performance atau actual performance yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dosen merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Prawirosentono (1999) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kinerja perseorangan dengan kinerja perusahaan. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa apabila kinerja dosen baik, maka kinerja perguruan tinggi juga akan menjadi baik (Pramudyo, 2010). 2. Stimulus Stimulus selalu terkait dengan motivasi, karena motivasi dihasilkan dari suatu stimulus. Motivasi menggambarkan bagaimana perilaku yang ditimbulkan, diperkuat, didukung dan diarahkan serta dihentikan. Motivasi adalah proses yang menentukan pilihan seseorang diantara berbagai pilihan aktivitas (Fredon dikutip dari Morgen 1997). Menurut penelitian Darmansyah (2010) menghasilkan faktor stimulus ekspor diukur dari empat indikator sebagai berikut: (1) Stimulus internal proaktif: Pemanfaatan kemampuan dan ketertarikan Manajer; (2) Stimulus internal reaktif: pemanfaatan kapasitas produksi yang tersedia; (3) Stimulus eksternal proaktif: Bantuan pemerintah; (4) Stimulus eksternal reaktif: Keringanan Tarif.
3. Analisis SWOT Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenggths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 1997).
3.
Gambar 1. Pola Analisis SWOT
Gambar 2. Form Matrix Pengolahan SWOT
Gambar 3. Tampilan Matriks IFAS EFAS 3.METODE PENELITIAN Pengolahan statistik meliputi : 1. Uji statistik Deskriptif 2. Uji Homogenitas 3. Uji Anova 4. Uji Tukey 5. SWOT (EFAS & IFAS) 4.HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pengolahan statistic dengan SPSS diperoleh hasil sbb: Uji validitas dari semua variable yang diuji dihasilkan bahwa hanya satu variabel (X511) yang tidak valid, selebihnya valid. Uji reliabilitas menghasilkan bahwa semua variabel reliable Uji regresi di peroleh persamaan sbb: Y = 1,6 + 0,265 X1 + 0,02 X2 + 0,192 X3 – 0,48 X4 + 0,208 X5 Dimana : Y : kinerja X1 : motivasi X2 : locus of control X3 : gaya kepemimpinan X4 : Insentif X5 : budaya organisasi Dari hasil tersebut yang memberikan pengaruh terbesar ke terkecil secara berurutan yaitu motivasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan locus of control. Sedangkan insentif berbanding terbalik dengan kinerja.
Tabel 1 Analisis IE(Internal-Eksternal SKOR TOTAL IFE High (3-4)
Medium (2-3)
Low (1-2)
3,72 SKOR
High
TOTAL
(3-4) 4.24
EFE
I
II
III
Medium (2-3)
IV
V
VI
Low (1-2)
VII
VIII
IX
Maka hasil matrik pada Tabel di atas kedua angka ini tampak bahwa posisi perusahaan saat ini berada pada sel I. Kuadran I menunjukkan Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. 5.KESIMPULAN
1) Kinerja secara berurut dari terbesar ke terkecil dipengaruhi oleh motivasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan locus of control. Sedangkan insentif berbanding terbalik dengan kinerja. 2) Hasil pengolahan SWOT menunjukkan bahwa termasuk kuadran 1, merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. 3) Strategi yang direkomendasikan adalah strategi SO sebagai berikut : memperjelas komitmen perguruan tinggi, merencanakan anggaran peningkatan SDM (pendidikan&pelatihan), peningkatan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Lingkungan kerja yang nyaman dan aman dan menerapkan open recruitment
DAFTAR PUSTAKA
Creative Industries Reseach Institute. SWOT Analysis. AUT University. Darmansyah dan Subagyo, D. 2010. Stimulus Eksport Perusahaan-Perusahaan Batik. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol.11, No.2, Hal 254-265. Mangkunegara, A. P. (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Rosdakarya. Putong, S, 2003. Teknik Pemanfaatan Analisa SWOT Tanpa Dunia Industri. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No.2, Jilid 8. Bina Nusantara. Pramudyo, A. 2010.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dosen Negeri Diperkejakan Pada Kopertis Wilayah Yogjakarta. Vol.1 No. 1. AMA YPK Yogjakarta. Robbins, Stephen P. (2002), Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid I, Edisi Indonesia, Jakarta : Prenhallindo. Prawirosentono, S. (1999), Kebijakan Kinerja Karyawan, Edisi I, Yogyakarta : BPFE.