Efektivitas Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) terhadap Kreativitas Mahasiswa pada Matakuliah Metodologi Penelitian M. Zainudin Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Bojonegoro Jl. Panglima Polim No. 46 Bojonegoro Jawa Timur e-mail:
[email protected]
. Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan efektivitas Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) terhadap kreativitas mahasiswa pada matakuliah metodologi penelitian pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan Matematika IKIP PGRI Bojonegoro tahun akademik 2012/2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling, sehingga terambil 2 kelas yakni III-A yang terdiri dari 32 siswa dan VIII-C yang terdiri dari 32 siswa. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa PBP lebih efektif daripada pembelajaran langsung terhadap kreativitas mahasiswa pada matakuliah metodologi penelitian pendidikan. Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Projek (PBP), metodologi penelitian, kreativitas mahasiswa.
Bojonegoro mempunyai visi menjadi
PENDAHULUAN Perkembangan
ilmu
program studi Pendidikan Matematika
pengetahuan, teknologi, dan informasi
yang
yang semakin pesat di era globalisasi
pendidik mata pelajaran matematika
ini, diperlukan manusia yang berkualitas
yang profesional, mandiri, unggul, dan
sebagai modal dasar pembangunan.
berkualitas. Salah satu langkah yang
Salah satu upaya untuk menyiapkan
dapat ditempuh untuk menghasilkan
manusia
lulusan
yang
berkualitas
dapat
mampu
menghasilkan
calon
tenaga
pendidik
dilakukan melalui pendidikan. Dalam
matematika
rangka pembangunan manusia Indonesia
membekali mahasiswa prodi Pendidikan
seutuhnya,
bidang
Matematika
dengan
matakuliah
yang
Metodologi
Penelitian
Pendidikan
pembangunan
pendidikan
merupakan
sarana
yang
tenaga
kompeten
adalah
sangat baik dalam pembinaan manusia.
sebagai langkah untuk mempersiapkan
Oleh karena itu bidang pendidikan perlu
pendidik
mendapat perhatian, penanganan, dan
penelitian.
prioritas
secara
intensif
baik
oleh
yang
Tujuan
pemerintah, keluarga, masyarakat, dan
Metodologi
pengelola pendidikan khususnya.
adalah
Program
studi
mampu
(Prodi)
matakuliah
Penelitian
setelah
melakukan
selesai
Pendidikan mengikuti
perkuliahan ini mahasiswa Program
Pendidikan Matematika IKIP PGRI
Studi
1
Pendidikan
Matematika
2
diharapkan dapat menguasai konsep
nalar
penelitian dan terampil meneliti, mampu
alternatif
menghasilkan
dipakai dalam menyelesaikan suatu
gagasan
penelitian,
dan tidak terbiasa melihat lain yang mungkin dapat
menulis proposal penelitian, mencatat
masalah. Mahasiswa hanya
dan menganalisis data penelitian, dan
mengingat dan menghafal konsep dalam
melaporkan hasil penelitian.
metodologi penelitian tanpa memahami
Kompetensi
(KD)
maknanya. Padahal dalam menghadapi
yang harus dimiliki mahasiswa dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan
perkuliahan
Penelitian
teknologi serta informasi diperlukan
mahasiswa
manusia yang memiliki keterampilan
Metodologi
Pendidikan mampu
dan
ini
adalah
memahami
penelitian;
Dasar
mampu
konsep
mengidentifikasi
ide-ide
untuk
dasar
yang tinggi yang melibatkan pemikiran
masalah
kritis, sistematis, logis, kreatif, dan
dikembangkan
mampu bekerjasama dengan efektif.
menjadi desain penelitian; menyusun
Rata-rata
hasil
proposal penelitian; terampil melakukan
matakuliah
penelitian; menyusun laporan penelitian;
mahasiswa
memiliki kepekaan dan kemampuan
tahun akademik 20111/2012 yaitu 6,7.
mengevaluasi
Hasil
hasil
belajar
serta
metodologi
belajar
IKIP
PGRI
belajar
ini
Bojonegoro
masih
ditingkatkan
meneliti melalui jurnal refleksi dan
PGRI Bojonegoro termasuk salah satu
portofolio
P erguruan Tinggi (PT) yang bertujuan
mandiri.Terkait
mahasiswa model
pembelajaran
yang
kompeten dalam memajukan pendidikan
digunakan pada mata kuliah metodologi
di Indonesia dan matakuliah metodologi
penelitian pendidikan di IKIP PGRI
penelitian pendidikan merupakan salah
Bojonegoro
satu mata kuliah yang diharapkan dapat
selama
ini
adalah
tenaga
pendidik
IKIP
dengan
pembelajaran,
mengasilkan
mengingat
perlu
melakukan refleksi diri tentang praktik
sebagai
lagi,
penelitian
pembelajaran langsung. Dosen aktif
mampu
mentransfer
inovatif untuk pembangunan Indonesia.
mahasiswa, menerima
pengetahuan sedangkan pelajaran
kepada
menghasilkan
yang
mahasiswa
dengan
pasif.
Pada
karya-karya
pembelajaran
mata
kuliah metodologi penelitian pendidikan
Materi diajarkan sebagai bentuk yang
diperlukan
sudah jadi,
proses.
mendorong ketrampilan berpikir kreatif
tidak
siswa dalam menyusun pendahuluan.
bukan
sebagai
Akibatnya, ide-ide kreatif siswa
dapat berkembang, kurang melatih daya
Terkait
suatu
dengan
cara
yang
pembelajaran
dapat
yang
3
selama
ini
pada
menggunakan langsung
umumnya
model
pembelajaran
(direct
Pembelajaran
masih
instruction).
langsung
(direct
PBP
melatih
mahasiswa
untuk bekerja secara kolaboratif, yang merupakan
keterampilan
yang
diperlukan ketika memasuki dunia kerja.
instruction) yang selama ini diterapkan
Mahasiswa
adalah pembelajaran yang didominasi
sehingga belajar untuk mengembangkan
oleh dosen untuk menyampaikan materi
keterampilan
ajar
merencanakan
dengan
tugas
akhir
berupa
bekerja
dan
di
dalam
kreativitas
tim
dalam projek,
penyusunan hasil mini penelitian yang
mengorganisasikan
dikumpulkan sebelum UAS dan kuis
melaksanakan
projek,
melakukan
yang diberikan pada pertemuan ketujuh
negosiasi
membuat
konsensus
dan
tentang isu-isu atau tugas yang akan
kedelapan
untuk
mengukur
dan
penguasaan konsep dasar penelitian.
dikerjakan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
dalam sebuah tim.
oleh Suwono (2012: 157), Pembelajaran
serta
tim
untuk
bertanggung
Railsback
jawa
(2002)
Berbasis Projek dapat meningkatkan
menyatakan
hasil
adalah untuk menyiapkan mahasiswa
belajar
pada
matakuliah
metodologi penelitian.
bahwa keutungan
PBP
masuk dalam dunia kerja yag nyata,
Pembelajaran
Berbasis
misalnya bekerja sma, merencanakan
Projek (PBP) merupakan merupakan
pekerjaan, mengambil keputusan, dan
pembelajaran otentik yang memfasilitasi
mengelola
mahasiswa
menyatakan
dalam
melaksanakan, mengevaluasi
merencanakan,
melaporkan, projek
yang
dan
waktu.
Kamdi
(2008)
PBP
dapat
belajar
karena
bahwa
meningkatkan
hasil
dapat
memiliki kelebihan, seperti: PBP otentik
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
kontekstual yang akan akan memperkuat
(Railsback, 2002). Mahasiswa didorong
hubungan
untuk menjalankan projek dan bekerja
pengetahuan
secara kolaboratif untuk menjalankan
melatarinya; mengedepankan otonomi
satu seri tugas (projek) yang pada
mahasiswa; proses belajar koaboratif
akhirnya menghasilkan suatu produk
yang memberikan peluang mahasiswa
pada akhir projek (Anonim, 2009;
saling
Petrosina, 2009), dalam hal ini adalah
interdisipliner;
proposal penelitian.
memecakan
antara
aktivitas
konseptual
membelajarkan;
memeberikan
yang
holistik
realistik,
dan
dan
berorientasi
permasalahan pengetahuan
riil;
dan
intrinsik
4
tyang dapat menajamkan kecakapan
fleksibilitas dan kebaruan (orisinilitaas).
berpikir produktif.
kefasihan mengacu pada banyaknya ide-
Kecakapan berpikir dalam
ide yang dibuat dalam merespon sebuah
penelitian ini difokuskan pada cara
perintah.
berpikir
Cara
perubahan-perubahan pendekatan ketika
berpikir kreatif merupakan suatu proses
merespon perintah. kebaruan merupakan
yang
keaslian
kreatif
digunakan
mahaisswa.
seseorang
mensintesis
(menjalin)
membangun
ide-ide
menerapkannya
untuk
dalam ide-ide,
baru
dan
menghasilkan
fleksibilitas
ide
tampak
yang
dibuat
pada
dalam
merespon perintah. Hasil dari berpikir kreatif
sering
Kreativitas
disebut
merupakan
kreativitas. kemampuan
produksi yang baru secara fasih dan
seseorang menghasilkan sesuatu (soal,
fleksibel. Berpikir kreatif merupakan
masalah atau pengetahuan) yang pada
kegiatan mental untuk menemukan βide
dasarnya baru dan sebelumnya tidak
baruβ yang sesuai dengan tujuan, dengan
dikenal oleh pembuatnya serta berbeda
cara mensintesis ide-ide, membangun
dari
(generating)
dan
pengetahuan) lain yang dibuat berdasar
menerapkannya (Siswono, 2008: 10).
sebuah informasi. kreativitas ditinjau
Berpikir kritis juga dapat diartikan
dari
sebagai suatu kombinasi dari berpikir
fleksibilitas dan kebaruan (orisinilitaas).
logis
dan
ide-ide,
berpikir
divergen
sesuatu
(soal,
berdasar
masalah
kefasihan
atau
(fluency),
yang
kreativitas dalam matematika
didasarkan pada intuisi tetapi masih
menurut Krutetskii dalam (Siswono,
dalam kesadaran (Pehkonen, 1997).
2008) merupakan kemampuan (abilities)
Krulik dan Rudnick (1999),
peserta didik yang berhubungan dengan
yang menjelaskan bahwa berpikir kreatif
suatu
merupakan pemikiran yang bersifat
matematika
keaslian dan reflektif dan menghasilkan
matematika, formulasi mandiri masalah-
suatu produk yang komplek., silver
masalah matematis yang tidak rumit,
(1997)
untuk
penemuan cara-cara dan sarana dari
menilai berpikir kreatif anak-anak dan
penyelesaian masalah, penemuan bukti-
orang dewasa sering digunakan βThe
bukti teorema, pendeduksian mandiri
Tourence Test of Creative Thingking
rumus-rumus dan penemuan metode-
(TTCT)β. tiga komponen kunci yang
metode asli penyelesaian masalah non
dinilai dalam kreativitas menggunakan
standar. salah satu cara yang mungkin
TTCT
dapat digunakan untuk mengoptimalkan
menjelaskan
adalah
bahwa
kefasihan
(fluency),
penguasaan di
kreatif
bawah
mandiri pengajaran
5
keterampilan dalam berpikir kreatif
merefleksikannya
adalah dengan pemecahan masalah dan
belajarnya.
pengajuan masalah.
penelitian,
Pembelajaran
dalam
Dalam
hasil
melakukan
mahasiswa
berlatih
dalam
mengidentifikasi masalah, merumuskan
Metodologi Penelitian Pendidikan ini
hipotesis, mengembangkan rancangan
diarahkan
penelitian,
aktivitas
untuk kreatif
mengembangkan yang
mengumpulkan
data,
melibatkan
menganalisis data, mengumpulkan data,
imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan
menganalisis data, menarik kesimpulan,
mengembangkan pemikiran divergen,
mengkomunikasikan penemuan, serta
orisinil, rasa ingin tahu, membuat
menulis laporan penelitian.
prediksi dan dengan mencoba-coba.
Penelitian
ini
Selain itu dalam aspek pemikiran kreatif
untuk
dalam merumuskan dan menyelesaikan
Pembelajaran Berbasis Projek (PBP)
model atau perencanaan pemecahan
terhadap kreativitas mahasiswa pada
masalah. Sehingga diperlukan suatu cara
mata
yang dapat mendorong ketrampilan
Pendidikan. Kretivitas mahasiswa dalam
berpikir
matakuliah
kreatif
mahasiswa
dalam
membuktikan
bertujuan
kuliah
efektivitas
Metodologi
Penelitian
Metodologi
Penelitian
belajar. Berdasarkan penelitian yang
Pendidikan yang dinilai pada matakuliah
dilakukan oleh Siswono (2008: 66),
ini adalah hasil penyusunan proposal
siswa akan dapat berpikir kreatif jika
dan laporan hasil mini penelitian.
diberikan
METODE PENELITIAN
kesempatan
mengajukan
permasalahan dan meecahkan masalah. Colley
Penelitian
efektivitas
(2008)
Pembelajaran Berbasis Projek (PBP)
mengemukakan langkah-langkah PBP
terhadap Kreativitas Mahasiswa pada
meliputi
Matakuliah Metodologi Penelitian ini
mengidentifikasi
mendefinisikan informasi,
projek,
dan mencari
merencanakan
projek,
merupakan
penelitian
eksperimental
semu. Penelitian dilaksanakan pada
melaksanakan projek, mendokumtasikan
mahasiswa
dan
Pendidikan Matematika IKIP PGRI
melaporkan
penemuan,
dan
program
Bojonegoro
dalam matkuliah Metodologi Penelitian,
2012/2013. Materi penelitian meliputi
PBP
mahasiswa
penyususnan
proposal
penelitian,
merancang, melaksanakan, melaporkan
pelaksanaan
mini
penelitian,
projek
penyusunan
laporan
penelitian.
penelitian,
serta
semester
(Prodi)
mengevaluasi projek. Oleh karena itu,
memfasilitasi
pada
studi
ganjil
6
Perbedaan
perlakuan
eksperimen
dengan
pada
kelas
fleksibilitas dan kebaruan (orisinilitaas),
kontrol
yakni
dan rubrik penilaian penyusunan laporan
pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan
sehingga
Data kreativitas penyusunan
penyusunan proposal dan laporan hasil
proposal penelitian dan laporan hasil
mini penelitian pada kelas eksperimen
mini
dikontrol setiap pertemuan sehingga
mengetahui
tingkat
kreativitas
pada kelas kontrol dikenai pembelajaran
mahasiswa.
Kreativitas
mahasiswa
langsung dengan
penyusunan
dalam menyusun laporan dan hasil
proposal diserahkan pada pertemuan
penelitian yang meliputi tiga aspek,
kedelapan dan laporan mini penelitian
yakni kefasihan (fluency), fleksibilitas
diserahkan
dan
tugas
kepada
pertemuan pada
PBP
hasil penilaian.
dosen
keenambelas,
setiap
pada
sedangkan
perkuliahan
dosen
penelitian
dianalisis
kebaruan
(orisinilitaas)
dihitung dalam skor rerata kreativitas mahasiswa.
laporan hasil penelitian secara terperinsi
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan mahasiswa diberikan kebebasan
Hasil
mengaplikasikan
konsep
pada
proposal dan laporan hasil penelitian
menyampaikan materi penelitian dan
untuk
untuk
Fokus efektivitas Pembelajaran
penelitian dan laporan hasil penelitian
Berbasis
berdasarkan informasi dan pengetahuan
Kreativitas Mahasiswa pada Matakuliah
dari
selama
Metodologi Penelitian adalah kreativitas
Metodologi
mahasiswa dalam menyusun laporan dan
setiap
perkuliahan
tatap
muka
matakuliah
Penelitian Pendidikan. Data
dan
laporan instrumen
yang
Projek
hasil
diberikan
(PBP)
penelitian.
perlakuan
terhadap
Sebelum
yang
berbeda
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah
(manipulasi) terhadap variabel bebas,
data hasil kreativitas mahasiswa dalam
dilakukan
menyusun
kemampuan awal mahasiswa pada kelas
proposal
dan
menyusun
uji
keseimbangan
rerata
laporan hasil penelitian. Data tersebut
eksperimen
dan
dikumpulkan dengan instrumen berupa
menggunakan
data
soal uraian tentang perintah penyusunan
Mahasiswa
proposal dan pelaporan hasil penelitian,
dengan tujuan agar setelah dilakukan
rubrik penilaian kreativitas mahasiswa
suatu penelitian dengan memberikan
dalam
yang
perlakuan berbeda (manipulasi variabel
(fluency),
bebas), dapat dipastikan bahawa ada
tersusun
penyusunan dari
proposal
kefasihan
Semester
kelas
konrol
Indeks
Prestasi
I sampai
IV
7
tidaknya perbedaan rerata siswa bukan
Lilliefors
karena kemampuan awal siswa sudah
menggunakan metode Bartlett. Masing-
berbeda
masing
tetapi
karena
perlakuan
yang
penelitian
ini
perbedaan
diberikan. uji
Pada
dan
uji
homogenitas
prasyarat
menggunakan
tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan
keseimbangan
analisis
uji
normalitas
dan
menggunakan t-test dengan prasyarat
perhitungannya diperoleh rangkuman
normalitas
hasil sebagai berikut :
menggunakan
metode
Tabel 1 rangkuman hasil uji normalitas populasi siswa
l observasi
lkritik
PBP
0,074954
0,156624
H0 diterima
Normal
Pembelajaran Langsung
0,079531
0,156624
H0 diterima
Normal
Berdasarkan
keputusan
uji
keputusan uji data berdistribusi
menggunakan
t-test.
Berdasarkan
pada Tabel 1, maka dapat disimpulkan
analisis uji keseimbangan antara kelas
bahwa
eksperimen
kedua
berdistribusi
populasi normal.
siswa
dengan
kelas
kontrol
kemudian
diperoleh harga thitung sebesar 1,027413
dilanjutkan uji prasyarat keseimbangan
dan ttabel sebesar 1,96, karena thitung
berikutnya,
homogenitas
kurang dari ttabel maka H0 diterima,
menggunakan uji Bartlett dengan tingkat
sehingga dapat disimpulkan populasi
signifikansi 5%. Berdasarkan analisis uji
seimbang atau memiliki kemampuan
homogenitas antara kelas eksperimen
awal yang sama.
yakni
dengan kelas kontrol diperoleh harga
Data hasil penelitian yang
π 2 hitung sebesar 2,2697 dan π 2 tabel sebesar
didapat setelah perlakuan kemudian
3,841, karena π 2 hitung kurang dari π 2 tabel
diuji
maka H0 diterima, sehingga dapat
metode
disimpulkan variansi populasi homogen.
signifikansi 5%. Berdasarkan analisis uji
Setelah normal
dan
data
berdistribusi
variansinya
dilanjutkan
uji
homogen,
keseimbangan
normalitasnya Lilliefors
normalitas
dan
diperoleh
rangkuman
menggunakan dengan
tingkat
perhitungannya hasil
sebagai
berikut :
Tabel 2 rangkuman hasil uji normalitas populasi siswa PBP
l observasi
lkritik
keputusan uji
data berdistribusi
0,110459
0,156624
H0 diterima
Normal
8
Pembelajaran Langsung
0,106192
0,156624
H0 diterima
Normal
Berdasarkan Tabel 2 dapat
terdapat perbedaan secara signifikan
disimpulkan bahwa data-data berasal
antara kreativitas siswa yang diajar
dari populasi yang berdistribusi normal,
menggunakan PBP dan pembelajaran
artinya mahasiswa yang mendapat skor
langsung. Berdasarkan analisis dapat
kreativitas jelek dan yang bagus relatif
dapat diketahui bahwa rerata dari nilai
sedikit sedangkan nilai yang paling
kreativitas
banyak berada pada rerata data tersebut.
menggunakan
Prasyarat
adalah
Sedangkan rerata nilai kreativitas siswa
homogenitas. Uji homogenitas sebagai
yang diajar dengan model pembelajaran
prasyarat uji hipotesis pada penelitian
Langsung sebesar 77,69, hal ini berati
ini
Bartlett.
mahasiswa yang diajar menggunakan
Berdasarkan analisis uji homogenitas
PBP menghasilkan kreativitas yang
antara kelas eksperimen dengan kelas
lebih baik daripada mahsiswa dengan
kontrol pada nilai setelah dilakukan
pembelajaran Langsung atau dengan
manipulasi terhadap variabel bebasnya
kata lain PBP lebih efektif daripada
diperoleh diperoleh harga π 2 hitung sebesar
pembelajaran
0,4965 dan π 2 tabel sebesar 3,841, karena
kreativitas mahasiswa pada matakuliah
π 2 hitung kurang dari π 2 tabel maka H0
Metodologi Penelitian Pendidikan.
diterima, sehingga dapat disimpulkan
Pembahasan
berikutnya
menggunakan
metode
Pada
variansi populasi homogen. Terpenuhinya kedua syarat uji perbedaan
yakni
normalitas
siswa
dan
PBP
yang
diajar
sebesar
82,59.
langsung
hasil
terhadap
tes
kreativitas
mahasiswa yang diajar dengan PBP lebih
kreatif
dapat
memecahkan
homogenitas maka dapat dilakukan uji
permasalahan
hipotesis. Uji hipotesis pada penelitian
berbagai macam alternatif dan mampu
ini menggunakan t-test dengan tingkat
mengidentifikasi
signifikansi 5%. Berdasarkan analisis
pendidikan secara holistik sehingga
data menggunakan t-test antara kelas
indikator
eksperimen
kontrol
kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan
diperoleh harga thitung sebesar 2,091152
terpenuhi. Sedangkan pada siswa yang
dan ttabel sebesar 1,96, karena thitung lebih
diajar
besar daripada ttabel maka H0 ditolak,
pembelajaran
sehingga
kurang kreatif karena ada kemungkinan
dengan
dapat
kelas
disimpulkan
bawa
penelitian
dengan
permasalahan
berpikir
kreatif
dengan langsung
yakni
pembelajaran cenderung
9
mahasiswa
menyelesaikan
proposal
mahasiswa
dapat
memperdalam
seketika atau dalam waktu batas akhir
pengetahuan di luar pembelajaran akan
pengumpulan tugas akibatnya banyak
tetapi hal tersebut akan lebih maksimal
proposal yang bukan berisi ide baru
jika dalam pembelajaran mahasiswa
dalam
diberikan waktu yang lebih untuk
mengatasi
permasalahan
pendidikan. Kriteria produk kreativitas
mengembangkan
yang sukar ditemui adalah fleksibilitas.
dimilikinya
sehingga
dosen
dapat
Mahasiswa
mengambil
tindakan
yang
dapat
membuat
pada
umumnya
proposal
yang
tidak memuat
berbagai macam alternatif penyelesaian masalah
pendidikan
menyebutkan
atau
alternatif
penyelesaian masalah yang diangkat
PBP
lebih
menekankan untuk mahasiswa aktif dalam mengembangkan potesi yang seperti
kemampuan
menganalisis masalah, menjalin ide-ide, memecahkan masalah, bahkan sampai mengungkapokan
permasalahan riil
dapat ditemui dalam dunia pendidikan. Akibatnya mahasiswa akan terbiasa melakukan
penelitian
dan
melatih
bersosial dengan baik karena tidak menuntut
kemungkinan
untuk
mengkonfirmasi masalah yang akan diselesaikan
dalam
penelitian,
mahasiswa terjun langsung ke lapangan.. Sedangkan siswa yang diajar dengan pembelajaran Langsung akan terbatas dalam mengembangkan potensi yang dimiliki karena waktu yang diberikan mahasiswa cukup
mahasiswa
untuk mengoptimalkan kemampuannya.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan, maka
dalam proposal tersebut.
dimiliki
kreativitas
yang
hanya
satu
Pembelajaran
merangsang
potesi
sedikit
meskipun
dapat disimpulkan bahwa PBP lebih efektif daripada pembelajaran langsung terhadap kreativitas mahasiswa pada matakuliah
Metodologi
Penelitian
Pendidikan DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2009). Project-Bassed Instruction and Learning in Adult Education. A Publication of Building Profesional Development, Partnerships for Adult Educators Project (PRO-NET). Pelavin Research. Colley, K. (2008). Project-Based Sciense Instruction. The Science Teacher, 74(8):23-28. Kamdi, W. (2008). Project-Based Learning: Pendekatan Pembelajaran Inovatif. Makalah disampaikan dalam Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar Guru SMP dan SMA Kota Tarakan, 31 Oktober s.d. November. Krulik, Stephen & Rudnick, Jesse A. (1995). The New Sourcebook
10
for Teaching Reasoning and Problem Solving in Elementary School. Needham Heights, Massachusetts: Allyn & Bacon. Pehkonen, Erkki. (1997). The State-ofArt in Mathematical Creativity., Vol. 29, No. 3, 230-245. Petrosina, A. (2009). Project-BasedLearning: Background Knowledge and Theory. Madison: Wisconsin Center for Education Research. Railsback, J. (2002). Project-BasicLearning: Creating Excitemen for Learning. Northwest Regional Educational Laboratory. Silver, Edward A. (1997). Fostering Creativity Through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Thinking in Problem Posing. Vol. 29, No. 3, 237-289. Siswono, Tatag Yuli Eko. (2008). Kumpulan Karya 2005-2007. Surabaya: UNESA press.