Vol. 01 No. 02 JURNAL AKUNTANSI
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS KASUS YANG BERPUSAT PADA MAHASISWA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PERPAJAKAN
Rismawati¹ Jumawan jasman² No. HP 081334488341¹, 085399074757²
ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Mutmainnah (2012). Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah objek matakuliah, waktu dan tempat dan responden. Dalam penelitian ini khusus untuk metode case base learning peneliti membawa responden untuk terjun langsung ke KPP Pratama Cab. Palopo. Sehubungan dengan keterbatasan pada model pembelajaran tradisional, upaya perbaikan perlu dilakukan baik dalam proses pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, manajemen kelas dan juga pada sistem penilaian proses dan hasil belajar. Alternatif yang direkomendasikan untuk itu adalah metode pembelajaran kooperatif berbasis kasus dalam konteks pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa. Berbagai riset menunjukan bahwa di samping mampu meningkatkan pencapaian pembelajaran, metode pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan non-kognitif seperti self-esteem, kemampuan komunikasi, kemampuan interpersonal, dan pembelajaran untuk belajar.
perpajakan.Untuk kasus perpajakan bukan
Kata kunci: pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis kasus, pembelajaran terpusat pada mahasiswa, efektivitas proses pembelajaran.
selalu
hanya perundang-undangan yang berubah, tetapi metode pelaporannya juga mengalami perubahan yang signifikan.Penyampaian SPT dan SSP yang dilakukan secara online, secara langsung dapat berpengaruh pada tingkat
aplikasi
pembayaran
pajak
dilapangan. Hal inilah yang menyebabkan peneliti terinspirasi untuk mengkaji lebih dalam tentang tema diatas. Dalam upaya meningkatkan kualitas perguruan tinggi, tersedianya sumber daya yang baik dan memadai di perguruan tinggi merupakan
persyaratan
yang
diperlukan,
tetapi tidaklah mencukupi. Ketersediaan itu masih
pengaturannya
harus agar
dikaitkan dapat
dengan
menghasilkan
kinerja yang lebih baik. Khusus mengenai sumber daya terpenting, yaitu sumber daya manusia, sikap, kepedulian dan kehendak
PENDAHULUAN tentang
mencapai kualitas merupakan persyaratan
perundang-undangan di Negara ini sangat
yang sama pentingnya dengan kemampuan
labil.Hampir
ilmiah.
Peraturan
setiap
pemerintah
tahun
perundang-
undangan Negara kita selalu mengalami perubahan.Tidak terkecuali undang-undang
Penilaian kualitas produk pendidikan pertama-tama terlihat pada perkembangan sikap dasar, seperti sikap kritis akademis
65 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI ilmiah
dan
kesediaan
terus
mencari
metode pelaporan dan interaksi antara wajib
kebenaran (Yumarma, 2006). Oleh karena itu,
pajak
konsep pendidikan tidak direduksi pada ujian
Interaksi antara sistem akuntansi, perilaku
yanghanya mengukur transfer pengetahuan,
manusia dan karakteristik organisasi dengan
namun lebih luas, mencakup pembentukan
lingkungannya menjadikan studi terhadap
keterampilan (skill) dan sikap dasar (basic
dimensi
attitude), seperti kekritisan, kreativitas dan
Indonesia.
keterbukaan terhadap inovasi dan aneka
dengan
system
pelayanan
keperilakuan
dalam
pajak.
perpajakan
Akuntansi tidak dipandang sebagai
penemuan.Semua itu amat diperlukan agar
kumpulan
peserta didik mampu bertahan hidup dan
melibatkan proses psikologis dansosial para
menjawab
pelaku
tantangan
yang
selalu
berkembang.
angka-angka
akuntansi
dan
saja,
tetapi
pihak-pihak
yang
terkait. Untuk itu aspek perilaku dalam
Dalam hal ini, pendidik di tuntut tidak
berbagai disiplin akuntansi, misalnya aspek
sekedar sebagai pentransfer ilmu, namun
perilaku
lebih dari itu juga berperan sebagai agen
akuntansi manajemen, akuntansi perpajakan,
pencerahan. Idealisme pendidik, meminjam
auditing, maupun isu-isu terkini misalnya
istilah Socrates adalah eutike, bidan yang
akuntansi
sumber
membantu peserta didik melahirkan inovasi
akuntansi
sosial,
dan pengetahuan. HELTS 2003-2010 yang
pembahasan
dikeluarkan Ditjen Dikti bulan April 2003
pembelajaran
yang
memberi amanah yang salah satunya adalah
sekarang
sebagian
penerapan prinsip Student-Centered Learning
ceramah (lecturing). Pada saat mengikuti
(SCL)dalam proses pembelajaran. Terdapat
kuliah
beragam metode pembelajaran untuk SCL
mahasiswa
dan duadi antaranya adalah Case-Based
membuat catatan. Dosen menjadi pusat peran
Learning
Learning.
dalam pencapaian hasil pembelajaran dan
Perpajakan merupakan mata kuliah keahlian
seakan-akan menjadi satu-satunya sumber
berkarya yang ditawarkan bagi mahasiswa
ilmu. Pola pembelajaran dosen aktif dengan
strata satu jurusan akuntansi, khususnya
mahasiswa pasif ini mempunyai efektivitas
semester 5. Matakuliah penunjang sebagai
pembelajaran yang rendah.
dan
Cooperative
prasyarat untuk mengambil matakuliah ini adalah
matakuliah
pengantar
akuntansi,
dalam
akuntansi
daya
atau
manusia
menjadi
mata
ini
keuangan,
cakupan
kuliah
ini.Proses
banyak
dipraktikkan
besar
berbentuk
mendengarkan sebatas
dan
ceramah,
memahami
sambil
Efektivitas pembelajaran mahasiswa umumnya
terbatas,
terjadi
pada
saat-
akuntansi keuangan menengah II, sedangkan
saatakhir mendekati ujian..Pembelajaran yang
matakuliah yang ditunjang oleh Perpajakan
diterapkan
adalah
Perpajakan
pemahamanmateri saja.Dari metode yang
perundang-undangan,
diterapkan itu, mahasiswa tidak memiliki
skripsi.
mempelajari
Mata
aspek
kuliah
66 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
saat
2014
ini
berfokus
pada
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI gambaran penerapan materi pada dunia
Kantor Akuntan Publik yang tergabung dalam
bisnis. Karena itu metode pembelajaran saat
The Big 8 (sekarang The Big 4, pen.) sangat
ini
mendukung
belum
analisis
dapat
mengasah
mahasiswa,
kemampuan
kepekaan
sistem
yang
mendorong
terhadap
teamwork, kemampuan interpersonal dan
permasalahan, melatih pemecahan masalah
komunikasi, dan pembelajaran untuk belajar
serta
(learning to learn). Sistem pembelajaran
kemampuan
mengevaluasi
permasalahan secara holistik.
cooperative
learning
yang
diperkenalkan
Sehubungan dengan permasalahan
pertama kali oleh Robert Slavin pada tahun
seperti yang dijelaskan di atas, metode
1987, merupakan metode yang telah sukses
pengajaran yang diusulkan untuk diterapkan
diterapkan
pada mata kuliah Perpajakan adalah case-
rekomendasi
based learning. Alasan utama pembelajaran
tahunan American Accounting Association
berbasis kasus diajukan dalam perkuliahan ini
tahun 1998, metode cooperative learning
adalah (1) pembelajaran memerlukan adanya
diperkenalkan secara luas sebagai alternatif
ilustrasi kasus nyata dalampenerapan ilmu
pendekatan
yang diperoleh dari kuliah dan buku teks; (2)
padaperguruan tinggi (Ravenscroft, 1999).
pengajaran membuat
berbasis kuliahsaja mahasiswa
proses belajar yang
learning).
Pada
pertemuan
pengajaran
akuntansi
Cooperative learning secara umum
yang efektif adalah proses
terdiri dari mahasiswa yang heterogen, yang
(double
Pembelajaran
kasusadalah
AECC.
dengan
diartikan sebagaisuatu kelompok kecil yang
refleksi
proses
pasif;
konsisten
(3)
melibatkan
menjadi
seringkali
dan
loop
berbasis
sama
lain
dalam
belajar.
Metode
yang
pembelajaran ini merupakanalternatif yang
memungkinkan terjadi double-loop learning.
ditawarkan untuk mengatasi kelemahan yang
Sebuah peribahasa yang sangat terkenal
terdapat pada modelpembelajaran tradisional.
dalam bidang pendidikan berbunyi “tell me
Berbagai
and I will forget, show me and I will
selain dapatmeningkatkan prestasi belajar
remember, involve me and I will understand.”
mahasiswa, cooperative learning juga dapat
Diharapkan dengan melibatkan mahasiswa
meningkatkankemampuan
dalam
mahasiswa
seperti self-esteem, perilaku, toleransi dan
lebih
dukungan bagimahasiswa lain.
case-based
memiliki
pembelajaran
bekerja samauntuk saling membantu satu
learning,
pemahaman
yang
baik
dibanding bila hanya sebatas menerima teori saja. Berkaitan dengan perubahan sistem pengajaran, menyatakanbahwa
Ravenscroft Accounting
Change Commission (AECC 1990) maupun
menunjukkan
bahwa
noncognitive
METODE PENELITIAN Metode Penelitian untuk Mengevaluasi Pengaruh Penerapan Metode
(1995) Education
penelitian
Pembelajaran Kasus
67 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
Yang 2014
Kooperatif
Berpusat
Pada
Berbasis Mahasiswa
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI Terhadap
Efektivitas
Perpajakan.Evaluasi
Pembelajaran
pengaruh
penerapan
metode pembelajaran kooperatif berbasis kasus
yang
berpusat
pada
mahasiswa
dilakukan uji validitas dan reliabilitas serta ujiasumsi klasik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
terhadap efektivitas pembelajaran perpajakan
Dalam penelitian ini, peneliti ingin
dilakukan secara kualitatif dengan menelaah
menguji tiga metode pembelajaran yang
kesan mahasiswa, tingkat kehadiran dan
paling berpengeruh terhadap pemahaman
sebaran nilai akhir mahasiswa.Di samping itu
matakuliah perpajakan. Dua metode yang
dilakukan
kepada
digunakan (SCL dan CL) dilakukan di dalam
mahasiswa peserta kuliah pada pertemuan
ruang kelas didalam kampus dan satu metode
terakhir perkuliahan. Kuesioner yang akan
(CBL)dilakukan di luar kampus yaitu di KPP
digunakan merupakan modifikasi kuesioner
Pratama
yang digunakan oleh Roger dan Johnson
filosofi pendidikan yang diungkapkan oleh
(1994), Lancaster dan Strand (2001) serta
Sugiono (2005) sebagai berikut:
penyebaran
kuesioner
Cabang
instrumen Chong (1999) untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang dosen, tujuan perkuliahan, instruksi perkuliahan, maupun umpan balik. Sedangkan untuk mengetahui efektivitas learning
penerapan dirancang
student-centered
instrumen
berdasar
konsep yang ada. Selanjutnya pengujian untuk mengetahui pengaruh metode belajar yang
diterapkan
terhadap
pemahaman
mahasiswa atas materi perkuliahan data dilakukan
uji
statistik
regresi
berganda,
dengan persamaan: UsePerpa = a + b1.UseCBL + b2.UseCL + b3.UseSCL + e Dalam
hal
ini
“usePerpa”
adalah
pemahaman mahasiswa atas materi kuliah perpajakan,
“useCBL”
case-base
learning,
adalah
penerapan
“useCL”
adalah
penerapan cooperative learning, sedangkan “useSCL” adalah penerapan student-centered learning.
Sebelum
dilakukan
uji
regresi
68 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Palopo.
Sebagaimana
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI Tabel 1
FILOSOFI PEDAGOGIK YANG MENJADI DASAR PEMBELAJARAN Wishdom can’t be told Keyakinan
Middle-group viewpoint
Wishdom can be told
bahwa Dosen harus membantu proses Keyakinan bahwa dosen
pembelajaran
adalah
proses pembelajaran
self-acquired
secara adalah elemen yang paling
substansial, tanpa mengambil menentukan dalam proses alih rasa tanggung jawab (sense pembelajaran of
responsibility)
mahasiswa
akan proses pembelajaran. Mahasiswa harus bertanggung Dosen jawab
penuh
harus
menjelaskan Dosen bertanggung jawab
atas hubungan matakuliah tersebut penuh untuk menyakinkan
pembelajaran dirinya sendiri.
dengan
matakuliah
lain, bahwa ketika mahasiswa
keterkaitan antar kasus, dan mempelajari sesuatu kelas menciptakan
kelas
yang berjalan efektif
menarik, menantang dan berarti Dosen
bertindak
sebagai Dosen
fasilitator ketika diskusi kasus
tidak
dapat
(a) Dosen mengontrol jalannya
mengambil peran yang sangat diskusi
kasus,
dominan di kelas (b) mengambil mengidentifikasikan alih
tanggung
jawab
dari menunjukkan
mahasiswa untuk analisis dan mahasiswa
dan pada
aspek-aspek
kesimpulan, (c) bertahan pada yang penting dalam suatu pendekatan atau simpulannya kasus. sendiri Sumber Handoko (2005) Metode kedua yang dilakukan dalam
akan menyampaikan beberapa teori dan
penelitian ini adalah case base learning yaitu
aturan perpajakan yang lazim terlayani di
membawa
KPP-Pratama cabang Palopo. Selain itu,
mahasiswa
keKPP
Pratama
Cabang Palopo untuk melakukan workshop
pemateri
perpajakan yang akan dipandu langsung oleh
untuk
mempraktekkan
pegawai KPP Pratama Cabang Palopo. Tidak
pajak
seperti
jauh berbeda apa yang dilakukan didalam
24,25,26,29, laporan PPN, PPNbM, pajak
memandu
kelas, pemateri pada acara workshop ini juga 69 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
langsung
laporan
mahasiswa
pengisian PPh
laporan 21,22,23,
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI yang
bersifat
final
baik
secara
manual
maupun melalui e-SPT.
teori,
kasus
dan
Melatih mahasiswa untuk menyelesaikan
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diberi kesempatan untuk menuliskan kesan saran
antara
praktek
Kesan mahasiswa
dan
Seimbang
terhadap
materi
perkuliahan
maupun metode yang digunakan. Kesan dan
kasus hingga pelaporan Memberikan
gambaran
langsung
penyelesaian kasus pajak baik secara manual maupun online (e-SPT)
saran ini berkontribusi bagi perbaikan materi
Kesan negatif yang disampaikan mahasiswa
dan
adalah sebagai berikut:
metode
yang
akan
pengampu
pada
Pemateri yang tidak menguasai materi
perkuliahan selanjutnya. Adapun kesan dan
yang dibebankan menjadikan diskusi
saran yang bersifat positif dapat dirangkum
kelas tidak menarik.
digunakan
pembelajaran
oleh
dosen
Materi bahan diskusi terlambat dibagikan
sebagai berikut: Kebiasaan
dosen
memberikan
pertanyaan diawal perkuliahan, mamacu minat belajar
Beberapa pertanyaan yang diajukan tidak sesuai dengan materi yang disampaikan
Mahasiswa menjadi lebih termotivasi dan konsisten
oleh kelompok penyaji
belajar
karena
ada
test
penilaian kesiapan belajar.
Ruang kelas yang panas Pemilihan dilakukan
Perkuliahan lebih hidup dengan sistem Kasus-kasus
terbaru
dalam
dunia
perpajakan membuat perkuliahan lebih mendekatkan
dosen
yang
menimbulkan
ketidak kompakan anggota kelompok
mahasiswa
pada
sesuai dengan teks book Kasus perpajakan yang sangat banyak, membutuhkan analisa tingkat tinggi
penanganan masalah perpajakan terkini kelas
yang
kondusif
dan
kekeluargaan Adanya interaksi yang baik antara dosen dan mahasiswa mengajar
diselingi
humor
sehingga tidak membosankan Seluruh rencana awal berjalan sesuai waktu dan jadwal
Dari kesan yang disampaikan oleh mahasiswa dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa
Dosen bisa memotivasi mahasiswa
Dosen
oleh
kelompok
Aturan perpajakan yang berubah, tidak
presentasi
Suasana
anggota
senang
dengan
suasana
kekeluargaan yang dibangun didalam kelas, metode
pembelajaran
yang
totalitas
(komprehensif) mulai dari teori, kasus dan praktek, presentasi kelompok, kesesuaian materi yang disajikan dengan jadwal yang ditentapkan,
memicu
semangat
belajar
dengan adanya test kesiapan belajar dan sebagainya.
70 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Dengan
kata
lain
dapat
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI disimpulkan secara kualitatif bahwa materi dan metode yang diterapkan telah sesuai dengan
kebutuhan
mahasiswa.
mahasiswa F
Sebagai
Proses
Proses
pembelajaran
pembelajaran dan
gambaran perbandingan antara metode TCL
dan
dan SCL.
dilakukan secara secara
penilaian penilaian dilakukan
terpisah
Teacher centered learning vs student
sama
G Teacher
Student Centered
Centered
Learning
Menekankan pada
Penekanan
ditransfer dosen
yang benar saja
Kesalahan dinilai
dari aktif
dan
keterampilan yang
C
Mahasiswa
Mahasiswa secara
menerima
aktif
pengetahuan
dalam
secara pasif
pengetahuan
Lebih
Tidak
menekankan
menekankan pada
pada
penguasaan materi
penguasaan
tetapi juga dalam
materi
mengembangkan
terlibat
H
disiplin saja
I
E
media tunggal
banyak media
Fungsi
dosen Fungsi
sebagai pemberi sebagai
kompetitif
informasi utama dan
evalasi
dan evaluator
dilakukan
secara
bersama
dengan
pendekatan
yang
dan dikembangkan lebih
bersifat
kolaboratif, suportif dan kooperatif J
Hanya
Mahasiswa
mahasiswa yang dosen
dosen fasilitator
pengembangan
Iklim belajar lebih Iklim individualis
mahasiswa Memanfaatkan
untuk
interdisipliner
hanya
Memanfaatkan
untuk Sesuai
ilmu dalam satu ilmu dengan cara
di
mengelola
Sesuai
mengembangkan
karakter
D
sebagai
untuk belajar
dipelajarinya. B
dapat
salah satu sumber
kepada mengambangkan pengetahuan
pengembangan pengetahuan.
Mahasiswa secara
mahasiswa
pada
jawaban proses
Learning Pengetahuan
dan
terintegrasi
centered learning
A
bersama-
dan belajar
dianggap
bersama di dalam
melakukan
mengembangkan
proses
pengetahuan,
pembelajaran
konsep
dan
keterampilan K
71 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
Perkuliahan
Mahasiswa
merupakan
belajar tidak hanya
bagian
2014
terbesar dari
dapat
perkuliahan
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI dalam
proses saja tetapi dapat
pembelajaran
L
skor
indikator
pernyataan
menggunakan
terhadap total konstruk, dengan kriteria:
berbagai cara dan
-
Jika sig. (2-tailed) < 0,05 = valid
pendekatan
-
Jika sig. (2-tailed) > 0,05 = tidak valid
Penekanan pada Penekanan
Berdasarkan hasil output SPSS Versi
pada
tuntasnya materi pencapaian
21 untuk uji validitas dapat disimpulkan
pembelajaran
kompetensi
bahwa semua item pernyataan dinyatakan
peserta didik dan
valid karena memenuhi standar validitas yaitu
bukan
< 0,05.
tuntasnya
materi saja M
masing-masing
Uji Reliabilitas
Penekanan pada Penekanan
pada
bagaimana cara bagaimana
cara
mengukur handal atau tidaknya kuesioner
dapat
yang digunakan untuk mengukur variabel
Uji
reliabitas
dilakukan
untuk
dosen
mahasiswa
melakukan
belajar
pembelajaran
menggunaakan
instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat
berbagai
digunakan lebih dari satu kali, paling tidak
dengan
bahan
penelitian
dan
untuk
mengukur
apakah
pembelajaran,
oleh
metode
menghasilkan data yang konsisten. Metode
interdisipliner,
yang digunakan untuk mengukur reliabilitas
penekanan problem
responden
yang
sama
akan
pada
setiap variabel yaitu metode Alpha Cronbach.
based
Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel
learning dan skill
apabila nilai alpha > 0,60.
competency
Dari hasil output SPSS Versi 21 untuk
Sumber: Dirjen Dikti Depdiknas, 2004
uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel yang dijadikan instrumen dalam
Uji Kualitas Data
penelitian ini tidak reliable atau tidak handal
Uji Validitas
karena menunjukkan tingkat reliabilitas yang
Uji
validitas
digunakan
untuk
pernyataan
pada
dalam
penelitian
mengetahui kuesioner
yang
ini
apakah telah
rendah.
Hal ini dibuktikan dengan nilai
koefisien Alpha kurang dari 0,60. Uji Asumsi Klasik
diedarkan dapat mengukur variabel yang akan diukur. Untuk mengetahui validitas
Uji Normalitas
maka
Uji normalitas data dalam penelitian ini
digunakan pearson correlation dan dilakukan
menggunakan statistik dengan uji Kolmogrov-
dengan cara correlation bivariate antara
Smirnov (1 Sample KS) untuk melihat data
pernyataan
dari
setiap
variabel,
72 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI residualnya apakah terdistribusi normal atau
Spearman. Dari output di atas dapat diketahui
tidak. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari
bahwa
0,05 maka distribusi data adalah normal.
Unstandardized Residual nilai signifikansinya
Berdasarkan
nilai
lebih dari 0,05 yaitu 0,481 (Metode Student
signifikansi sebesar 0,209 sehingga dapat
Centered Learning), 0,841 (Metode Case-
disimpulkan
dalam
Base Learning) dan 0,755 (Metode Cooperatif
penelitian ini berdistribusi normal dan dapat
Learning) sehingga dapat disimpulkan bahwa
digunakan dalam penelitian.
pada
hasil
output
bahwa
data
diperoleh
residual
yang
di
gunakan
untuk
mendeteksi adanya multikolinearitas, yaitu dengan melihat tolerance value atau nilai VIF (Variant Inflation Factor). Jika nilai tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10 maka variabel tersebut mempunyai persoalan
lainnya. Berdasarkan hasil output model yang
independen
diajukan semuanya
untuk
variabel
terbebas
dari
multikolinearitas. Ini terlihat dari nilai variance inflation factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 10
dinyatakan model regresi linear berganda dari
asumsi
cooperatif learning terhadap pehaman pajak. Pengujian Hipotesis Uji regresi Linear Berganda Uji regresi berganda bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen Besarnya
terhadap pengaruh
variabel
dependen. independen
dapat dihitung melalui suatu persamaan regresi berganda. Dari
hasil
output
SPSS
dapat
diperoleh rumus regresi sebagai berikut: Y = 0,559 + 0,379 X1 + 0,068 X2+ 0,353 X3 persamaan
regresi
di
atas,
konstanta (a) adalah sebesar 0,559 hal ini
Heteroskedastisitas
digunakan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, metode pengujian adalah
variable
terhadap variable dependen secara simultan
Dari
Uji Heterokedastisitas
digunakan
ada
learning, metode case-base learning, metode
dalam penelitian
yang
tidak
multikolinearitas
sehingga variabel tersebut dapat digunakan
Uji
regresi
dengan
pengaruh antara metode student centered
dan tolerance value > 0,10, maka dapat
terbebas
variabel
layak untuk digunakan untuk memprediksi
multikolinearitas dengan variabel bebas yang
regresi
model
kedua
heteroskedastisitas sehingga model regresi
Uji Multikolinearitas Metode
kolerasi
uji
korelasi
berarti jika tidak ada perubahan variabel Metode
student
centered
learning
(X1),
Metode case-base learning (X3), Metode cooperatif learning (X3), yang mempengaruhi, maka besarnya pada
materi
pemahaman mahasiswa
perpajakan
sebesar
0,559.
Sedangkan hasil uji regresi berganda untuk
73 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI variabel independen dapat dijelaskan sebagai
yaitu Metode case-base learning, Metode
berikut:
cooperatif learning, Metode student centered
-
Nilai koefisien Metode student centered
learning terhadap pemahaman mahasiswa
learning (X1) sebesar 0,379 berpengaruh
pada
positif terhadap pemahaman mahasiswa
determinasi
pada
ini
koefisien adjusted R square adalah sebesar
kenaikan
0,150 yang berarti pemahaman mahasiswa
Metode student centered learning satu
pada materi perpajakan dipengaruhi oleh
satuan
Metode
materi
menunjukkan
-
maka
perpajakan.(Y). bahwa
setiap
variabel
Hal
pemahaman
perpajakan.
Hasil
menunjukkan
case-base
koefisien
bahwa
learning,
nilai
Metode
mahasiswa pada materi perpajakan naik
cooperatif learning, Metode student centered
sebesar 0,379 dengan asumsi bahwa
learning sebesar 15% sedangkan sisanya
variabel independen yang lain tetap.
85% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
Nilai koefisien Metode case-base learning
dimasukkan dalam penelitian ini.
(X2) sebesar 0,068
berpengaruh positif
Angka koefisien korelasi (R) sebesar
terhadap pemahaman mahasiswa pada
0,488 menunjukkan bahwa hubungan antara
materi
variabel
perpajakan.(Y).
menunjukkan
bahwa
Hal
setiap
ini
kenaikan
Metode case-base learning satu satuan maka
pemahaman
mahasiswa
pada
dengan
asumsi
bahwa
variabel
independen yang lain tetap.
berpengaruh positif
terhadap pemahaman mahasiswa pada materi
perpajakan.(Y).
menunjukkan
bahwa
Hal
setiap
ini
kenaikan
Metode cooperatif learning satu satuan maka variabel pemahaman mahasiswa pada materi perpajakan.sebesar 0,353 dengan
asumsi
bahwa
variabel
independen yang lain tetap. Koefisien Determinasi (R )
Uji Parsial (Uji t) Pengujian regresi secara parsial (uji t) bertujuan
untuk
menguji
pengaruh
dari
parsial terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui
bagaimana
pengaruh
dari
masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen
dapat
dilihat
dengan
membandingkan nilai probabilitas ( p-value ) dari masing-masing variabel dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka ini menunjukkan
pengaruh
Uji ini dilakukan untuk mengukur variabel-variabel
variabel
koefisien korelasi di atas 0,5.
independen
2
kemampuan
dengan
masing-masing variabel independen secara
Nilai koefisien Metode cooperatif learning (X3) sebesar 0,353
independen
dependen adalah kuat karena memiliki nilai
materi perpajakan.naik sebesar 0,068
-
materi
bahwa secara
signifikan
dependen.
independen,
74 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
variabel-variabel
parsial
mempunyai
terhadap
variabel
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI Hasil independen secara
pengujian terhadap
individu
antara variabel
(parsial)
variabel
probabilitas signifikansi 0,032 dimana nilai
dependen
tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan
dilakukan
demikian H3 diterima, hal ini berarti bahwa
yang
dengan uji t yaitu sebagai berikut: -
Hipotesis
satu
Penerapan
Penerapan
menyatakan
student-centered
berpengaruh
terhadap
bahwa
berpengaruh
learning
pemahaman
pemahaman
mahasiswa pada materi perpajakan. Dari
learning
mempunyai
probabilitas
signifikansi 0,061 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H1 ditolak, hal ini berarti bahwa studentcentered
learning
signifikan
tidak
terhadap
berpengaruh pemahaman
mahasiswa pada materi perpajakan. -
Hipotesis
kedua
menyatakan
Penerapan
case-based
berpengaruh
terhadap
pemahaman
mahasiswa pada materi perpajakan. Dari hasil statistik dapat diketahui bahwa hasil pengujian learning
untuk
variabel
mempunyai
case-based probabilitas
signifikansi 0,061 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H2
signifikan
terhadap
mahasiswa
pada
materi
dilakukan
untuk
Uji SImultan (Uji F) Pengujian
ini
mengetahui
pengaruh
independen
secara
seluruh
variabel
bersama-sama
atau
simultan terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji F dengan tarif signifikansi 5%. Jika nilai signifikansi uji F lebih kecil dari 5% maka terdapat pengaruh antara semua variabel
independen
terhadap
variabel
dependen.
bahwa learning
learning
perpajakan.
hasill statistik dapat diketahui bahwa hasil pengujian untuk variabel student-centered
cooperative
Dari hasil statistik diketahui hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung adalah 2,707 dengan tingkat signifikansi 0,066. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α (0,066 > 0,05) maka secara simultan, Metode student centered
learning,
Metode
case-base
learning, Metode cooperatif learning, tidak berpengaruh
terhadap
pemahaman
mahasiswa pada materi perpajakan.
ditolak, hal ini berarti bahwa case-based learning tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap
mahasiswa pada materi perpajakan -
Hipotesis ketiga menyatakan Penerapan cooperative
learning
berpengaruh
terhadap pemahaman mahasiswa pada materi perpajakan. Dari hasil statistik dapat diketahui bahwa hasil pengujian untuk
Hasil Pemabahasan Penelitian
pemahaman
Secara simultan dari hasil uji F menunjukkan
metode
student
centered
learning, metode case-base learning, metode cooperatif
learning,
terhadap
pemahaman
tidak
berpengaruh
mahasiswa
pada
materi perpajakan. Hasil koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai koefisien adjusted R
cooperative learning mempunyai
75 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI square adalah sebesar 0,150 yang berarti
pada materi yang diberikan oleh dosen,
pemahaman
materi
dengan
penerapan
perpajakan dipengaruhi oleh Metode case-
learning
akan
base learning, Metode cooperatif learning,
susah
Metode student centered learning sebesar
pemahamannya lebih dalam terhadap materi
15% sedangkan sisanya 85% dipengaruhi
perpajakan yang pada akhirnya tidak dapat
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
meningkatkan mutu kualitas mahasiswa serta
dalam penelitian ini.
tidak
mahasiswa
pada
metode
case-base
menyebabkan
mahasiswa
untuk
menjadi
lebih
suatu
tantangan
mahasiswa
dinyatakan bahwa hanya variabel
keputusan secara efektif, karena mahasiswa
penerapan metode cooperatif learning yang
belum bisa menyelesaikan jika ada kasus-
berpengaruh
pada
kasus yang diberikan tanpa bantuan dari
materi perpajakan, hal ini ditunjukkan pada
dosen sehingga mahasiswa dalam proses
nilai alpha lebih kecil dari 0,05 yang berati
pembelajaran
mahasiswa
mengharapkan
terhadap
pemahaman
sepenuhnya
siap
mampu
bagi
Secara parsial pada hasil regresi dapat
untuk
meningkatkan
mengambil
materi lebih
banyak
dosen
menerima/dilepas dengan metode seperti ini,
mengarahkan
karena mahasiswa lebih dimudahkan untuk
untuk melatih pemahaman mahasiswa itu
menguasai materi yang dibebankan, dapat
lebih bergantung pada dosen.
membangun team work yang baik dalam
dengan metode seperti ini juga banyak hal yang bisa didapat dengan saling adanya tukar pikiran dari hal yang tidak ditau dapat diketahui
sehingga
dapat
melatih
daya
pikirnya dalam menambah wawasan tentang perpajakan
dan
dapat
mengembangkan
pokok bahasan yang lebih paripurna dalam meningkatkan
prestasi
mahasiswa.
Sedangkan metode student centered learning dan metode tidak berpengaruh signifikan terhadap
pemahaman
pada
materi
perpajakan, hal ini ditunjukkan pada nilai alpha lebih besar dari 0,05 yang berarti dengan metode seperti ini mahasiswa belum
menjelaskan,
Karena
Sebaran Nilai
memberikan pelayanan bentuk penjelasan yang lengkap kepada seluruh mahasiswa,
atau
perpajakan
Adapun yang menjadi ukuran dalam sistem perkuliahan perpajakan pada STIEM yaitu
tingkat
kehadiran
dan
nilai
akhir
mahasiwa. Tingkat kehadiran mahasiswa juga merupakan dengan
cerminan
proses
terhadap
perkuliahan,
minatnya
dari
tingkat
kehadirannya yaitu rata-rata 90% sedangkan nilai akhir mahasiswa untuk pemahaman terhadap materi perpajakan menunjukkan nilai rata-rata 73,7% dengan sebaran 11 dari 30 orang mahasiswa mendapat nilai A 16 dari 30 orang mendapat nilai B, satu orang mendapat nilai C dan 2 orang mendapat nilai E. Nilai akhir ini merupakan akumulasi dari penilaian nilai surprise test, nilai tugas, nilai keaktifan dalam kelas, nilai kasus, nilai presentasi, nilai
bisa untuk mandiri karena masih tergantung 76 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI peer eva, nilai ujian tengah semester dan nilai
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
ujian akhir semester. Dari beberapa hal yang
bahwa ketiga metode yang telah dijalankan
merupakan ukuran/indikator dalam proses
selama
perkuliahan
dapat
berpengaruh 15 % terhadap pemahaman
mahasiswa.
mahasiswa pada matakuliah perpajakan, 85%
informasi
lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
materi
meningkatkan Mahasiswa
perpajakan
pemahaman dapat
menambah
pemebelajaran melalui metode dan media apa saja sehingga tidak hanya bertumpu pada teksbook yang menjadi acuan. Ketiga metode pembelajaran ini tidak mengekang
proses
pembelajaran
hanya
diteliti dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2004. Tanya Jawab Seputar Unit dan
lebih
Proses Pembelajaran di Perguruan
memberi peluang untuk mengembangkan
Tinggi.Bagian Kurikulum Depdiknas
karakter mahasiswa, dan memupuk rasa
Dirjen
percaya diri serta kemandirian.
Akademik dan Kemahasiswaan
mahasiswa
pada
satu
titik,
tetapi
______.
Penerapan Cl,
dan
metode CBL
dalam
Grouping
matakuliah
Gasal 2013/2014 di STIE Muhammadiyah Palopo dapat disimpulkan bahwa: Metode CL
matakuliah
perpajakan.
Hal
Chong,
Palopo
lebih
memiliki
Active
didalam
K.
1999.
earning
Cooperative
Ellen
Strategy
theClassroom—“Who
Wants
for to
Win...Some Mini Chips Ahoy?” Journal of AccountingEducation 20 pp. 297-
akademik yang baik dapat menstimulasi
dilakukan
Vincent
D., Anita C. Hazelwood. 2002. An
kemampuan
rendah. Meskipun memiliki pengaruh positif
in
Learning.College
Academic Performance.Cook,
dapat
teman yang memiliki kemampuan akademik
Achievement
Use of LectureActivities on Student’s
ini
mengerjakan secara berkelompok. Dimana yang
John.
Learning: The Role of Feedback and
memahami matakuliah Perpajakan dengan
telah
Pengembangan
Teaching.Vol.51, No. 4
mengindikasikan bahwa mahasiswa STIE Muhammadiyah
and
Cooperative
berpengaruh signifikan terhadap pemahaman
dan
Kerangka
Pembinaan
1996-2005.DepdiknasBaer,
pembelajaran
Perpajakan pada tahun ajaran semester
mahasiswa
2003.
Direktorat
Pendidikan Tinggi Jangka Panjang
SIMPULAN
SCL,
Dikti
306. Dewajani, Sylvi. 2005. Belajar Mandiri, Belajar
proses
perkuliahan namun metode pembelajaran SCL dan CBL tidak berpengaruh signifikan terhadap pemahaman matakuliah perpajakan. 77 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
Aktif,
Strategi
Kognitif.
Makalahdisampaikan pada Pelatihan Active Learning yang diselenggarakan PHK
A3
Semarang. 2014
JurusanIESP
Undip
di
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI _______,
2005.Paradigm
Shift.Makalah
Education.Spring Vol. 12, No. 1, p.
disampaikan pada Pelatihan Active Learningyang
diselenggarakan PHK
187-190. ______.1995. Incentives in Student Team
A3 Jurusan IESP Undip di Semarang. _______,
Learning:
2005.Case-Based
An
Experiment
Cooperative GroupLearning. Issues in
Learning.Makalah disampaikan pada
Accounting
Pelatihan
Spring. Vol. 10.Iss. 1, p. 97.
ActiveLearning
diselenggarakan
PHK
A3
yang Jurusan
Education.
Sarasota:
Roger T. and David W. Johnson. 1994. An
IESP Undip di Semarang.
Overview of Cooperative Learning
Handoko, Hani. 2005. Metode Kasus dalam Pengajaran
in
(Manajemen),
inCreativity
and
Collaborative
Learning,
Brookes
Press,
Makalahdisampaikan pada Lokakarya
Baltimore.Sawyer, Andrian J., Stephen
Peningkatan
R. Tomlinson,
Kemampuan
Penyusunan untuk
dan
Pengajaran,
PenerapanKasus Semarang
Andrew
23
Maples.
Scenarios.
Lancaster, Kathryn A.S. and Carolyn A. 2001.
Learning
Using
Model
the
2000.
Journal
of
Team
Scofield, Barbara W. 2005. Adapting Cases
inManagerial
for A Team Approach. Journal of
Cooperative
Learning.
inAccounting
Education.November
Issues
AccountingEducation.23 pp. 248-263. Stout, David E. 1996. Experiental Evidence and
Vol. 16, No. 4. p. 549-567.
Recommendations
Undergraduate
Cost
Students’ Perception of Cooperative
Journal
Learning:Implications
Vol.14, No. 3, pp. 293-317.
for
Administrators and Instructors. The Journal
Accounting
Accounting. Education,
UU Guru dan Dosen. Kompas, Selasa,
ExperientialEducation.Spring, Vol. 24 No. 1, p.14-21.
of
in
Yumarma, Andreas, 2006. Pedagogi Pasca-
of
17Januari. Zaini, Hisyam, Bermawi Munthe, Sekar Ayu
Ravenscroft, Susan P., Frank A. Buckless and 1999.
Aryani. 2002. Strategi Pembelajaran
Cooperative
LearningaLiterature Guide. Accounting
Aktif.Edisi Revisi. CTSD Yogyakarta. _____ dkk. 2002. Desain Pembelajaran di
Education 8 (2), p. 163-176.
Perguruan Tinggi. CTSD Yogyakarta
______. 1997. In Support of Cooperative Learning.
Regarding
Case-BasedTeaching
Phipps, Maurice et al. 2001. University
Hassal.
Accounting
Education 18 pp. 257-282.
Accounting Class: An Experiment in
Trevor
Developing
EssentialSkills Trough Case Study
November.
Strand.
J.
Issues
in
Accounting
78 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI
Lampiran Uji Kualitas Data Correlations Correlations Metode Metode Metode Metode Metode Case-Metode Metode Metode Case- Case-Base CaseStudent BaseStudent Base Student Learning Student Base Centered Centered Centered Learning Learnin Centered Learning Learning Learningg Learning Learning ** Pearson 1 -.146 .032 .524 Pearson Correlation 1 .224 .000 .671** Student Centered Metode Case-Base LearningCorrelation Sig. (2-tailed) .233 1.000 .000 Learning Sig.N(2-tailed) .441 .867 .003 30 30 30 30 N Pearson Correlation 30 .224 30 1 30 30** -.329 .490 ** -.146 .233 1 .327 .726 Metode Case-Base LearningPearson Sig. (2-tailed) .076 .006 Metode Student Centered Correlation N 30 30 30 30 Learning Sig.Pearson (2-tailed) .077 1 .000** Correlation .441 .000 -.329 .498 30 1.000 30 30 30 Metode Case-Base LearningN Sig. (2-tailed) .076 .005 ** Pearson .032 130 .53530 N 30 .327 30 Metode Student Centered Correlation Pearson Correlation .671** .490** .498** 1 Learning Sig. (2-tailed) .867 .077 .002 Metode Case-Base Learning Sig. (2-tailed) .000 .006 .005 N N 30 30 30 30 30 30 30 30 Pearson .524** .726** .535** 1 **. Correlation is significant atCorrelation the 0.01 level (2-tailed). Metode Student Centered Learning Sig. (2-tailed) .003 .000 .002 N 30 30 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Validitas Correlations Metode Metode Metode Metode Cooperatif Cooperatif Cooperatif Cooperatif Learning Learning Learning Learning 1 -.003 -.047 .506**
Pearson Correlation Metode Cooperatif Learning Sig. (2-tailed) N 30 Pearson -.003 Correlation Metode Cooperatif Learning Sig. (2-tailed) .986 N 30 Pearson -.047 Correlation Metode Cooperatif Learning Sig. (2-tailed) .806 N 30 Pearson .506** Correlation Metode Cooperatif Learning Sig. (2-tailed) .004 N 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). 79 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
.986 30 1
.806 30 -.052
.004 30 .450*
30 -.052
.785 30 1
.013 30 .686**
.785 30 .450*
30 .686**
.000 30 1
30
.000 30
.013 30
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI
Correlations Pemaham Pemaham Pemaham Pemaham Pemaham an an an an an Perpajaka Perpajaka Perpajaka Perpajaka Perpajaka n n n n n 1 .049 .099 .249 .417*
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 30 Pearson .049 Pemahaman Correlation Perpajakan Sig. (2-tailed) .796 N 30 Pearson .099 Pemahaman Correlation Perpajakan Sig. (2-tailed) .602 N 30 Pearson .249 Pemahaman Correlation Perpajakan Sig. (2-tailed) .185 N 30 Pearson .417* Correlation Pemahaman Perpajakan Sig. (2-tailed) .022 N 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Pemahaman Perpajakan
.796 30 1
.602 30 .264
.185 30 .302
.022 30 .688**
30 .264
.158 30 1
.105 30 .207
.000 30 .612**
.158 30 .302
30 .207
.273 30 1
.000 30 .763**
.105 30 .688**
.273 30 .612**
30 .763**
.000 30 1
.000 30
.000 30
.000 30
30
Case Processing Summary
Uji Reliabilitas
N Valid
Case Processing Summary N Valid Cases Excludeda Total
Cases Excluded
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
a
Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alphaa
N of Items
-.195 Reliability Statistics Cronbach's Alpha .016
N of Items 3
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
80 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
3
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI Case Processing Summary N Valid Cases Excluded
a
Total
Uji Multikolinieritas Coefficientsa
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
Model
Tolera nce
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
1
N of Items
-.115
3
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Metode Student Centered Learning
.977 1.024
Metode Case-Base Learning
.991 1.009
Metode Cooperatif Learning
.982 1.019
a. Dependent Variable: Pemahaman Perpajakan
Lampiran Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandar dized Residual N Mean Std. Deviation Absolute Most Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Normal Parametersa,b
VIF
(Constant)
Reliability Statistics Cronbach's Alphaa
Collinearity Statistics
30 .0000000 .29742143 .194 .087 -.194 1.062 .209
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
81 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI
Uji Heterosekedastisitas Correlations Unstanda Metode rdized Student Residual Centered Learning Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
1.000
-.134
.038
.059
.
.481
.841
.755
30
30
30
30
-.134
1.000
.046
-.138
.481
.
.808
.467
30
30
30
30
Correlation Coefficient
.038
.046
1.000
.001
Sig. (2-tailed)
.841
.808
.
.997
30
30
30
30
Correlation Coefficient
.059
-.138
.001
1.000
Sig. (2-tailed)
.755
.467
.997
.
30
30
30
30
Sig. (2-tailed) N
Metode Student Centered Learning
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Spearman' s rho Metode Case-Base Learning
N Metode Cooperatif Learning
Metode Metode CaseCooperati Base f Learning Learning
N
82 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 65-83 ISSN 2339-1502
JURNAL AKUNTANSI
Lampiran : Uji Hipotesis Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
B
1
Standardi zed Coefficient s
Std. Error
(Constant)
.559
1.428
Metode Student Centered Learning
.379
.193
Metode Case-Base Learning
.068
Metode Cooperatif Learning
.353
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Toleran ce
VIF
.391
.699
.340
1.961
.061
.977
1.024
.254
.046
.268
.791
.991
1.009
.156
.392
2.272
.032
.982
1.019
a. Dependent Variable: Pemahaman Perpajakan
ANOVAa Model
Sum of Squares
Mean Square
.801
3
.267
Residual
2.565
26
.099
Total
3.367
29
Regression 1
df
F
Sig. .066b
2.707
a. Dependent Variable: Pemahaman Perpajakan b. Predictors: (Constant), Metode Cooperatif Learning, Metode Case-Base Learning, Metode Student Centered Learning ANOVAa Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
.801
3
.267
Residual
2.565
26
.099
Total
3.367
29
F
Sig.
2.707
a. Dependent Variable: Pemahaman Perpajakan b. Predictors: (Constant), Metode Cooperatif Learning, Metode Case-Base Learning, Metode Student Centered Learning
83 | J u r n a l A k u n t a n s i , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
.066b