Summary
ICON+B ER
iCon News RSIH IBE AN
Rp
C o m m u n i C at i n g o u r w o r l d
april 2015
KOMITMEN ICON+ TERAPKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI
S
ejak awal berdiri di tahun 2001 silam, ICON+ telah tumbuh dan berkembang bersama cita-cita besar untuk memenangkan kompetisi dalam persaingan bisnis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Mengoreksi dan mengevaluasi diri menjadi hal mutlak yang terus diimpelementasikan ICON+ setiap detik. Agar mampu memperoleh hasil yang diinginkan, ICON+ menyadari pentingnya mengikuti kaidah ekonomi: mencapai target perusahaan dengan pengeluaran sumberdaya dan waktu seminimal mungkin. Maka, menerapkan kaidah efektivitas dan efisiensi dalam proses bisnis ICON+ adalah hal yang absolut. Komitmen ICON+ pada prinsip efektif dan efisien tercermin pada disiplinnya seluruh divisi kerja terhadap tujuan yang tertulis di RKAP 2015. Segala kebijakan dan keputusan mengedepankan prinsip Efektivitas dan efisiensi tanpa berpaling dari tujuan RKAP 2015. Efektif, menjadikan semua tindakan dan keputusan sebagai sesuatu yang tepat sasaran. Efisien, mengorbankan sumberdaya minimal untuk hasil optimal. Dengan kata lain, strategi dan langkah yang diterapkan ICON+ berpedoman pada revenue maupun beban biaya (cost) yang tertera di RKAP 2015. Hal ini bermakna bahwa peningkatan dan pertumbuhan biaya harus diiringi dengan pertumbuhan revenue. Komitmen ini terus ditanamkan ke seluruh lini ICON+, mulai dari front liner hingga back office, top management hingga staf. ICONers mengkritisi setiap tindakan dengan kaidah efektivitas dan efisiensi. Keyakinan terhadap pemikiran bahwa pengeluaran satu rupiah perusahaan harus mampu menghasilkan value added bagi perusahaan terus meresap di benak ICONers.
KOMITMEN ICON+ TERAPKAN
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI SDM : ICON+ DUKUNG KESETARAAN GENDER PRODUK & LAYANAN : COALSYS, SISTEM MONITORING BATUBARA YANG AKURAT
Mesikpun mengedepankan kaidah efektivitas dan efisiensi, namun ICON+ menjamin produk dan layanan ICON+ tak akan mengalami degradasi mutu. ICON+ justru meyakini ketaatan pada kaidah efektivtas dan efisiensi akan mampu menaikkan kualitas dan nilai ICON+ di mata shareholder maupun stakeholder. “Effectiveness” means doing the right things. “Efficiency” means doing them right.
EDITORIAL
DAFTARISI
3
Menengok kebelakang sejenak. Yaitu saat kita pertama kali berkenalan dengan pelajaran ekonomi di bangku sekolah dulu. Kira-kira semester pertama pada Sekolah Menengah Pertama. Kala itu, disebutkan bahwa prinsip ekonomi yang paling utama untuk selalu diingat (dan juga diterapkan, tentunya) adalah “memperoleh keuntungan yang sebesarbesarnya, dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.” Meskipun redaksinya dapat berbeda-beda, namun seperti itulah konsep dasar yang dikemukakan. Hal ini kemudian berkembang menjadi sebuah ilmu tersendiri bertajuk “ekonomi”.
FOKUS KOMITMEN ICON+ TERAPKAN EFEKTIvITAS DAN EFISIENSI
7
TEROPONG 10 KARAKTER PEMIMPIN WANITA
8
SDM ICON+ DUKUNG KESETARAAN GENDER
10 KIlAS BERITA - ICON+ TUAN RUMAH RAPAT KOORDINASI KOMUNIKASI PLN GRUP - DUKUNGAN ICON+ UNTUK MAHKAMAH AGUNG - INTERNET GRATIS UNTUK PESANTREN TIK - PENDALAMAN INTERPRETASI LANJUT KERANGKA KINERJA EKSELEN BALDRIGE - AYO PADAMKAN LAMPU ! - CLOSING ASSESSMENT PENERAPAN GCG
14 PRODUK & lAyANAN COALSYS, SISTEM MONITORING BATUBARA YANG AKURAT
16
ICONers ICONers BICARA EMANSIPASI - YANTI Y. ARGADINATA - MARIA JULIANA LUMBAN GAOL - YODIDA HANUM CYNTAMI - WINDY INDRIANI
18 MANAjEMEN IQ, EQ & SQ DARI KECERDASAN TUNGGAL KE KECERDASAN MAJEMUK
Berdasarkan prinsip inilah kemudian bisnis bergerak, termasuk bisnis teknologi informasi. Dimana dalam spesifikasi bisnis inilah ICON+ berkiprah selama satu setengah dasawarsa terakhir. Dalam mengimplementasikan prinsip ekonomi tersebut, setidaknya terdapat tiga pilar penopang utama yang patut diperhatikan, yaitu efisiensi, efekstifitas dan optimalisasi. Ketiganya ditengarai menjadi Detty Elviany elemen penting yang menentukan keberhasilan sebuah perusahaan guna memenangkan persaingan bisnis yang berlangsung ketat. Dalam setiap langkah yang diayunkan ICON+, ketiga hal tersebut tentunya menjadi atribut yang selalu melekat. Apalagi pada kenyataannya, salah satu pilar, yaitu efektivitas, merupakan indikator keberhasilan manajemen/perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagi ICON+, tujuan dan target pencapaian termaktub jelas pada Rencana Kerja dan Aggaran Perusahaan (RKAP) setiap tahunnya. Komitmen ICON+ pada prinsip efektif dan efisien tercermin pada disiplinnya seluruh divisi kerja terhadap tujuan yang tertulis dalam RKAP. Ragam tindakan dan keputusan yang diambil tetap mengedepankan prinsip efektivitas dan efisiensi. Serta dengan mengutamakan hal prioritas yang berdampak pada perusahaan. Disisi lain, efisiensi bukan berarti bertindak ‘pelit’ atau memaksakan biaya kecil untuk hasil besar. Efisien bermakna mengendalikan biaya serta memastikan bahwa setiap tindakan dapat menghasilkan sesuatu yang terukur. Efektivitas dan Efisiensi harus memperkecil biaya dan waktu tetapi tanpa menurunkan mutu. Bahkan, dengan efektivitas dan efisiensi, mutu produk dan layanan mampu ditingkatkan. Inilah yang sudah semestinya menjadi perhatian semua ICONers. Itu adalah tugas dan kewajiban kita semua. Tidak ada keraguan terkait hal ini. ICONers harus mampu menjalankan komitmen untuk bekerja secara efektif dan efisien selama dalam diri ICONers terpatri tujuh values ICON+. Pengimplementasian value menjadi hal mutlak dalam membangun budaya sekaligus kekuatan ICON+. Innovative, Care, Open mind, Innovative, Team Work dan Ecxellent pada dasarnya mampu menjadikan ICONers sebagai individu yang menjunjung tinggi efektivitas dan efisiensi.
iCon News
PT INDONESIA COMNETS PLUS Wisma Mulia Lt. 50-51 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 42, Jakarta 12710 Telp. 62-21 525 3019 Fax. 62-21 525 3659
PENANGGUNG JAWAB Detty Elviany [Sekretaris Perusahaan]
NARASUMBER Seluruh Manajer PT Indonesia Comnets Plus
PEMIMPIN REDAKSI Titik Riana
KOLOM INTERAKTIF Bunga Brimagita
KOORDINATOR LIPUTAN Erna Pardede KONTRIBUTOR Melly Rahmadani
SIKLUS Nasari, Khasbullah Arief Santoso
KONSULTAN MEDIA INTEGRITI PT Integra Cipta Kreasi Telp/Fax : 021-27650747 EDITOR Muhammad Pamungkas REPORTER & PHOTOGRAPHER Dyota Tenerezza, Agustina Masito DESAIN & TATA LETAK Andunk Bayumurti
KOMITMEN ICON+ TERAPKAN
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI BAIK EFEKTIVITAS MAUPUN EFISIENSI MENGHARUSKAN PERUSAHAAN –MAUPUN PRIBADI- UNTUK TERUS MENETAPKAN TARGET, MENGANALISA KERJA DENGAN SEKSAMA, MENGATUR PRIORITAS, DAN SENANTIASA BERFOKUS PADA SESUATU YANG PALING BISA MEMBERIKAN DAMPAK ATAU NILAI TERBESAR UNTUK SETIAP WAKTU DAN MODAL YANG DIHABISKAN. HAL INI PULALAH YANG MENJADI PERHATIAN ICON+ DALAM MENJALANKAN RODA BISNISNYA. BERPEDOMAN RKAP 2015 Efektivitas adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan manajemen/perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagi ICON+, tujuan dan target pencapaian termaktub jelas pada RKAP (Rencana Kerja dan Aggaran Perusahaan) 2015. Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan program kerja serta pertimbangan utama dalam melakukan sebuah tindakan. Sementara efisiensi merupakan ukuran tingkat penggunaan sumber daya organisasi dalam jumlah paling minimum guna mencapai hasil optimum.
tinggal mengatur pelaksanaan program sesuai dengan prioritas dan menjaga ketepatan waktu mulai hingga target selesai pekerjaan” terang Erida. Meskipun ICON+ berpedoman dan patuh terhadap RKAP, namun tak berarti segalanya bersifat mutlak tanpa kompromi. Diakui Erida, keberadaan ICON+ dalam persaingan bisnis dunia TIK yang sangat dinamis menyebabkan ICON+ harus memiliki keluwesan untuk m e n g i ku t i t re n d a ta u pergolakan pasar.
GM Keuangan ICON+, Erida Ediyati mengungkapkan bahwa komitmen ICON+ pada prinsip efektif dan efisien tercermin pada disiplinnya seluruh divisi kerja terhadap tujuan yang tertulis di RKAP 2015. Di tahun ini, dalam RKAP 2015, ICON+ menargetkan pendapatan sebesar 2,5 Triliun. Dengan pembagian 1,6 Triliun untuk pelanggan PLN Grup dan hampir 1 Triliun untuk pelanggan Non-PLN Grup. Target pendapatan ini meningkat jauh dibanding tahun sebelumnya.
“Namun, semua tindakan dan keputusan tersebut tetap harus berujung pada tujuan RKAP” jelas wanita yang sudah senior di ICON+. Erida juga menekankan bahwa segala tindakan dan keputusan yang diambil tetap mengedepankan prinsip efektivitas dan efisiensi. Serta dengan mengutamakan hal prioritas yang berdampak pada pengembangan usaha perusahaan. Sepakat dengan Erida, Manajer Pendapatan, Irawan Hernanda juga menganggap RKAP merupakan landasan ICONers dalam mengambil keputusan. Berbagai strategi
“Karena dalam RKAP-nya sudah jelas tersusun perencanaan program kerja seluruh fungsi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai oleh korporasi, maka pada periode berjalan
3
iCon
News
edisi a pril 2015
FOKUS
FOKUS
yang terkait dengan dua fokus utama yaitu revenue dan biaya.
kesehatan keuangan ICON+ terekam meningkat dari tahun ke tahun”
“Mengendalikan biaya dengan cerdas berarti kita memprioritaskan pengeluaran yang berdampak pada value added perusahaan” ujar Endra.
Ko m i t m e n I C O N + m e n g a wa l anggaran guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi tercermin dari dibangunnya aplikasi monitoring. Untuk OPEX, ICON+ memiliki menu aplikasi budget checking dan unbudget checking serta budget’s release dan unreleased budget didalam Aplikasi Keuangan (SAP).
Bagi Endra, kesadaran terhadap pengendalian biaya merupakan keya k i n a n ba hwa set i a p sa tu rupiah yang ICON+ keluarkan idealnya memberikan timbal balik untuk ICON+ itu sendiri. Timbal
pun disusun dengan terang dan jelas agar lebih terarah sehingga dapat mewujudkan program kerja yang efisien serta efektif. “Untuk mencapai target RKAP, ICON+ mengambil beberapa langkah diantaranya menjaga nilai kompetitif pelayanan seperti SLA, peningkatan coverage dan service lainnya” terang Irawan. Dengan penuh optimisme, Irawan yakin ICON+ mampu mencapai target pendapatan khususnya untuk segmen PLN Grup. Ia memantau telah lahirnya berbagai proyek baru yang meliputi proyek penugasan dari induk perusahaan seperti OP2B2O maupun dari Anak Perusahaan di lingkungan PLN.
ERIDA EDIYANTI GM Keuangan ICON+,
iCon
News
edisi apr il 2 0 1 5
Sementara untuk meraih target pendapatan dari segmen Non-PLN Grup, Irawan menuturkan ICON+ telah menyusun dan melakukan b e r b a g a i u p aya , d i a n ta ra nya melakukan penetrasi ke pelanggan baru dan juga peningkatan pelayanan kepada pelanggan eksisting. Tak hanya sampai disitu, ICON+ juga telah menyusun strategi untuk menggaet pelanggan baru. ICON+ siap mengambil hati calon pelanggan dengan cara ikut serta tender, proyek pemerintahan dan lain-lain. Untuk memenangkan kompetisi, ICON+ mengedepankan competitive advantage dan memaksimalkan upaya maintaining pelangan existing. Dari semua strategi dan langkah yang diterapkan ICON+, Irawan mengaku segalanya berpedoman dan mengacu pada RKAP 2015 terkait revenue maupun beban biaya (cost). Hal ini bermakna bahwa peningkatan dan pertumbuhan biaya harus diiringi dengan pertumbuhan revenue dan keuntungan yang diinginkan. Sementara menurut Irawan, segala tindakan yang berprinsip efisiensi harus mampu menjawab pertanyaan, ‘apakah sumber daya yang kita keluarkan dapat sesegera mungkin meningkatkan revenue perusahaan?’ CERDAS MENGENDALIKAN BIAYA Ketika bicara tentang efisiensi, tak dapat dipungkiri ‘beban biaya’ menjadi salah satu topik utama. Menurut Irawan, efisiensi bukan b e ra r t i b e r t i n d a k ‘ p e l i t’ a ta u memaksakan biaya kecil untuk hasil besar. Irawan menuturkan bahwa
4
efisien bermakna mengendalikan biaya serta memastikan bahwa setiap tindakan dapat menghasilkan sesuatu yang terukur dan terealisasi. “Kita harus bisa cermat memilah dan memilih biaya yang dapat dikendalikan seperti biaya aktivasi, pemeliharaan, marketing, pegawai hingga administrasi dan umum” ujar pria kelahiran Jakarta itu. Salah satu biaya yang cukup signifikan dikeluarkan ICON+ adalah biaya pembangunan (CAPEX) yang terkait coverage, improvement, SLA dan produk. Biaya ini dinilai akan memberi dampak pada revenue jangka pendek, menengah maupun panjang. Pada akhirnya berujung pada pengembangan perusahaan. Sepakat dengan Irawan, Erida memaknai efisiensi sebagai tepatnya sasaran anggaran yang dikeluarkan. Bagi waita kelahiran 10 Agustus itu, besar kecilnya anggaran tidak mengindikasikan penting atau tidak pentingnya sebuah pengeluaran. Erida justru mengkritisi tentang substansi manfaat dan tujuan anggaran tersebut, “efektif berarti tepat sasaran, efisien berar ti melakukan pengeluaran yang menghasilkan value added” Jika bicara tentang pengendalian biaya, tentu pikiran kita segera tertuju pada Divisi Anggaran yang dipimpin oleh Endra. Mengenai hal ini, Endra dan timnya telah melakukan berbagai tindakan dan strategi guna tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam hal anggaran
ENDRA Divisi Anggaran ICON+
balik tersebut tidak hanya terkait peningkatan revenue tetapi juga hal lain seperti mempertahankan customer, peningkatan kualitas SDM dan perbaikan proses bisnis. Namun, pengendalian biaya nyatanya tak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab Divisi Anggaran. Seluruh ICONers berhak dan wajib turut serta berkontribusi dalam hal mengendalikan berbagai cost guna melahirkan proses bisnis yang efisien dan efektif, pada akhirnya akan meningkatkan growth ICON+. Hal inilah yang pula disadari oleh Manajemen ICON+. Untuk itu, di tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya, target EBITDA masuk dalam KPI masing-masing individu sebagai penyemangat sekaligus dorongan agar ICONers semakin cerdas mengendalikan biaya. Erida menuturkan, “dari aspek likuiditas, profitabilitas, peningkatan aset dan ketergantungan finansial te r h a d a p p i n j a m a n , s t a t i s t i k
“Aplikasi SAP kita juga tak kalah handal. Dari situ kita bisa melihat dan mereview realisasi setiap saat. Aplikasi ini juga powerful untuk melakukan review dan kajian awal” terang Irawan. Cerdas mengendalikan biaya juga merupakan salah satu cara mewujudkan spirit Direktorat Keuangan ICON+ di tahun 2015 ini, yaitu menjadikan ICON+ memiliki Kemandirian Aspek Finansial. Berada di bawah naungan induk perusahaan PT PLN (Persero), ICON+ sadar telah diberikan begitu banyak kesempatan dan kepercayaan untuk memberi layanan kepada perusahaan listrik Indonesia tersebut. Dari situlah salah satu sumber revenue ICON+ yang menjanjikan. Namun, ICON+ kini tumbuh dengan pesat sehingga mulai mencanangkan diri untuk melakukan berbagai upaya guna mewujudkan Kemandirian Finansial. “Dengan kemandirian finansial b e ra r t i k i t a m u l a i b e rd i ka r i , membiayai proses bisnis dengan kemampuan sendiri” jelas Erida Untuk mencapai spirit kemandirian Finansial tersebut, Endra menekankan bahwa ICON+ tidak cukup hanya menjadi perusahaan yang maju tetapi juga mencetak pertumbuhan yang baik. TANPA DEGRADASI MUTU Selain tak sekedar memangkas anggaran semena-mena, efektivitas dan efisiensi juga tak berarti menurunkan mutu produk dan layanan. Hal ini berulang kali ditekankan oleh Endra. Endra menekankan walaupun ICON+ harus efisiensi dalam memakai sumber daya organisasi namun ICON+ tetap jeli melihat mana yang harus efisien dan tidak, karena dikhawatirkan penggunaan yang terlalu minimum akan mengurangi hasil/tujuan. Ia menyebut setiap proses bisnis harus memperhatikan BMW (Biaya, Mutu dan Waktu).
5
“Efektivitas dan Efisiensi harus memperkecil biaya dan waktu tetapi tanpa menurunkan mutu” ujar Endra. Ia justru berharap dengan efektivitas dan efisiensi, mutu produk dan layanan mampu ditingkatkan. Hal ini dapat tercapai dengan m e n g e d e p a n ka n i n ova s i d a n kreatifitas. ICONers akan lebih mampu dalam menemukan jalan keluar atas tuntutan mutu yang meningkat sementara biaya dan waktu harus berkurang. Salah satu bentuk kreatifitasnya adalah dengan membangun aplikasi dan sistem serta proses bisnis yang lebih singkat. Pada dasarnya sasaran utama penerapan efektivitas dan efisiensi bukanlah mengendalikan biaya tetapi memunculkan jiwa-jiwa kreatifitas. “Jika kita bisa berinovasi di semua titik. Pada akhirnya akan berdampak pada mengecilnya cost tanpa mengurangi revenue” ujar Endra penuh optimistis. Bagi Endra, perhitungan seputar BMW (Biaya, Mutu dan Waktu) merupakan salah satu hal penting untuk dijadikan salah satu pertimbangan di setiap program kerja. Dengan kesadaran terhadap tiga hal ini, maka Endra yakin segala bentuk keputusan dan pengeluaran akan berlandaskan pada efektivitas dan efisiensi. Endra menyadari tantangan ICON+ untuk konsisten menerapkan kaidahkaidah efektif dan efisien juga dapat berasal dari faktor luar seperti inflasi, kenaikan harga, perkembangan TIK dan lain-lain. Namun, hal tersebut mampu dilalui dengan inovasi dan kreatifitas ICONers. Dengan dua hal tersebut, tantangan justru menjelma peluang. EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI DARI ICONERS UNTUK ICON+ ICONers berperan sebagai tokoh u ta m a d a l a m se t i a p e p i so d e perjalanan ICON+ di ranah persaingan perusahaan industri TIK (Teknologi Informasi Komunikasi). Tak ayal, segala bentuk pencapaian ICON+ merupakan hasil dari kerjasama tim dan kinerja optimal yang dilakukan oleh ICONers. Kini, ICONers tak hanya dituntut untuk bekerja keras dan cerdas tetapi juga bekerja lebih dengan menjunjung tinggi kaidah efektivitas dan efisiensi.
iCon
News
e d isi ap ril 2015
FOKUS
Erida meyakini seluruh ICONers mampu menjalankan komitmen untuk bekerja secara efektif dan efisien selama dalam diri ICONers te r p a t r i t u j u h va l u es I CO N + . Pengimplementasian value menjadi hal mutlak dalam membangun budaya sekaligus kekuatan ICON+. Innovative, Care, Open mind, Innovative, Team Work dan Ecxellent pada dasarnya mampu menjadikan ICONers sebagai individu yang menjunjung tinggi efektivitas dan efisiensi. “Dengan memiliki sikap Care, ICONers peduli terhadap perusahaan. Misalnya, seorang engineer yang mengetahui potensi terjadinya keluhan pelanggan akan segera membuat program kerja lalu mengusulkan ke manajemen untuk melakukan antisipasi keluhan tersebut. Ini menjadi bukti bahwa ICONers telah menerapkan kaidah efisiensi dan efektivitas” ujar Erida. Nilai perusahaan lainnya adalah Innovative. Menurut Endra, jika inovasi telah melekat dalam diri ICONers maka ICONers mampu melakukan efisiensi dan efektivitas di berbagai lini perusahaan. Seperti, digantikannya tenaga SDM dengan aplikasi. Dengan kata lain, biaya untuk SDM akan berkurang. “Efisiensi dan efektivitas akan menghasilkan inovasi begitupun sebaliknya” ujar Endra. Sepakat dengan Endra, Irawan mengaku kaidah ini telah diterapkan di Direktorat Keuangan. Ia mengedepankan pembuatan dan penyempurnaan aplikasi untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan dibanding penambahan sumber daya manusia.
TEROPONG
UNTUK MENJADI PEMIMPIN HEBAT DI DUNIA KERJA, SEORANG WANITA DITUNTUT MEMILIKI SEJUMLAH KARAKTER UNGGULAN.
“Dengan jumlah SDM dan target waktu yang sama, kami menyelesaikan tugas yang semakin banyak” ujar Irawan mengenai pemilihan aplikasi sebagai jalan keluar yang berasas pada kaidah efektif dan efisien dalam fungsi dan pelayanan di bidang keuangan
1. GENDERLESS MIND. Wanita yang sukses meraih posisi puncak di karier atau bisnis, sudah bebas dari isu gender. Mereka sangat profesional dan bersedia mengerahkan segenap pikiran dan energinya sesuai tuntutan perusahaan. Mereka tidak mengharapkan perlakuan khusus karena mereka adalah wanita.
Selain itu, Irawan juga menambahkan pentingnya upgrading ICONers agar individu SDM mampu mengerjakan a ta u m e m i l i k i ke a h l i a n ya n g meningkat dari sebelumnya. Dengan begitu ICONers dapat mengupgrade proses bisnis yang telah ada. “Itu akan menambah pengetahuan ICONers di berbagai sisi misal perpajakan, industri TIK, sistem dan aplikasi keuangan sehingga pekerjaan yang bertambah tidak menyebabkan pertumbuhan pegawai tetapi dengan perbaikan sistem dan bisnis proses” tambah pria kelahiran 8 Mei itu. Hal lain yang menurut Erida patut di tumbuhkan adalah sikap disiplin. Bicara tentang efektivitas dan efisiensi maka, ICONers dituntut untuk taat terhadap kualitas dan prosedur kerja. Dengan mengikuti prosedur maka kualitas akan terjaga yang kemudian berdampak pada terjaganya tingkat kepuasan pelanggan. Sejak bergabung dengan ICON+ tahun 2003 silam, Endra menyoroti terjadinya banyak perbaikan terkait penerapan kaidah efektivitas dan efisiensi dalam proses bisnis ICON+. Ia juga melihat mayoritas ICONers kini memiliki kepedulian terhadap dua kaidah yang tak dapat dipisahkan tersebut. Bagi Endra, menanamkan
IRAWAN HERNANDA Manajer Pendapatan ICON+
awarness tentang efektif dan efisien bukanlah pekerjaan mudah. Namun, konsistensi dan komitmen ICON+ m a m p u m e n j awa b ta nta n g a n tersebut. Apresiasi diberikan Erida kepada ICONers yang telah memulai untuk bekerja dengan prinsip efektif dan efisien. Salah satunya adalah kerja nyata yang dilakukan oleh Regional Jawa Timur yang diikuti oleh Regional lainnya dalam merapikan PoP di areanya. Dengan begini, maka ICON+ akan lebih mudah menangani gangguan yang juga akan berdampak pada meningkatnya kepuasan kepercayaan pelanggan. Pada akhirnya mempengaruhi kapabilitas perusahaan dan pencapaian revenue. “Mereka tidak hanya berinovasi tetapi juga kerja nyata” sambung wanita yang telah bergabung di ICON+ sejak pertama kali berdiri itu.
Maka dari itu, mulai sekarang, mulai dari hal terkecil ICONers siap dan harus menaruh perhatian utama pada aspek finansial terkait biaya maupun revenue dengan cara bekerja Benar ,Tepat Waktu dan Tuntas menjalakan tugasnya guna menunjang program ya n g d i re n c a n a ka n d i R K A P perusahaan.
News
edisi apr il 2 0 1 5
6
10 2. KOMPETENSI DAN PRESTASI YANG KONSISTEN. Seorang CEO wajib memiliki kemampuan sangat baik dalam hal: problem solving & decision making, helicopter view (melihat masalah secara menyeluruh), influence (kemampuan komunikasi yang berdampak kuat) dan leadership.
Baik Erida, Irawan maupun Endra optimis bahwa ICON+ akan tumbuh menjadi perusahaan besar. Dengan begitu ICON+ membutuhkan sumber dana dan peningkatan pertumbuhan pendapatan yang lebih setiap tahunnya.
iCon
6. BERANI ATAU SUKA TANTANGAN. Meski wanita identik dengan kelembutan, namun ada kalanya mereka harus berani melakukan inovasi atau mengambil keputusan tidak populer. Keberanian di sini termasuk siap menghadapi tantangan dari berbagai pihak. 7. FLEKSIBEL. Ko m p ete n s i k h a s ya n g m e m b u a t wa n i ta l e b i h unggul daripada pria adalah keluwesannya menjalin hubungan dengan orang lain. Termasuk fleksibel m e n e r i m a p e n d a pa t o ra n g l a i n ya n g b e r b e d a maupun bertentangan dengan pendapat pribadinya. Keluwesan ini juga ditunjang dengan kemampuannya berkomunikasi dan mempresentasikan ide secara lisan maupun tulisan.
KARAKTER
PEMIMPIN WANITA
8. WORK OR LIFE BALANCE. Salah satu tantangan terberat para ibu bekerja adalah dapat menyeimbangkankepentingan pekerjaan dan kehidupan pribadi, termasuk keluarga. Keseimbangan antara dua kepentingan ini dapat memacu produktivitas dan kepuasan bekerja seseorang.
3. MAMPU MENENTUKAN PRIORITAS DAN TAHAN BANTING. Wanita ditakdirkan multitasking. Mereka mampu mengelola waktu dan berbagai urusan dengan baik. Jika ada seorang ibu yang sukses menjadi CEO, pastilah karena ia mampu menentukan prioritas hidup dan straight dengan pilihannya itu. Ketika menghadapi berbagai persoalan, wanita yang sukses umumnya lebih tahan banting. 4. ENJOY. Segala sesuatu yang dilakukan atas dasar cinta (passion) biasanya akan terus bertahan lebih lama dan dapat dinikmati.
9. KULTUR KELUARGA DAN PERUSAHAAN. Selain faktor individu, keberhasilan seorang wanita juga sangat ditentukan oleh faktor di luar dirinya, antara lain kultur keluarga dan perusahaan tempatnya bekerja. Sebagai “wanita timur”, keluarga adalah prioritas. Sehingga keputusan wanita untuk menerima posisi puncak juga dipengaruhi oleh dukungan penuh dari keluarga maupun keluarga besar.
5. MEMILIKI KUALITAS ANDROGINI. Pemimpin wanita yang sukses biasanya juga mampu mengawinkan sisi maskulin dan femininnya dengan baik. Selain mau berinovasi, ia dapat bertindak sebagai pemimpin, sebagai teman dan menjalankan multiperannya dengan baik.
10. KARAKTER PASANGAN. Faktor eksternal yang tak kalah pentingnya adalah dukungan pasangan. “Beruntung” bila memiliki pasangan yang komplementer. Artinya, pria di balik sukses seorang wanita adalah pria yang sangat percaya diri, toleran dan punya genderless mind. Disadur dari : Pesona Femina
7
iCon
News
e d isi ap ril 2015
SDM
SDM
ICON+ DUKUNG KESETARAAN GENDER KESETARAAN GENDER TIDAK BERARTI MENYAMARATAKAN SEGALA HAL ANTARA LAKILAKI DAN PEREMPUAN, NAMUN MENGATUR SECARA ADIL HAK-HAK, TANGGUNG JAWAB SERTA PERLAKUAN SOSIAL KEDUANYA. TERUTAMA DALAM HAL TERKAIT KESEMPATAN BERKEMBANG ATAU MENINGKATKAN KOMPETENSI. KEDUANYA BERHAK MENGAKSES INFORMASI DAN MENGIKUTI PELATIHAN SESUAI KEMAMPUAN DAN KEINGINGANNYA. UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam pasal 5 dan 6 mengatur bahwa setiap tenaga kerja memiliki kesempatan sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha. Hal ini tentu menjadi perhatian ICON+ dalam menjalankan roda usahanya. Di jalankan oleh lebih dari 1000 pegawai pria dan wanita, ICON+ menjamin kesetaraan gender dalam organisasinya. Hal ini terbukti dengan termaktubnya aturan mengenai kesetaraan gender dalam Peraturan Perusahaan ICON+ tahun 2010 yang disahkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Direktorat Jenderal Pembinaan hubungan Industrial dan jaminan sosial Tenaga kerja No. Kep.735/HI/PHIJSK-PKKAD/PP/ XI/2010. Sepanjang perjalanan ICON+, yaitu sejak tahun 2000, ICONers wanita turut berperan penting dalam
iCon
News
edisi apr il 2 0 1 5
menjalankan roda Perusahaan. Terbukti bahwa mereka mampu mengisi posisi-posisi tertinggi Perusahaan. Diantaranya sebagai Direksi, setingkat General Manager dan juga Manajer. Dengan komposisi pegawai rata-rata 70% pria dan 30% wanita, ICON+ menjadi tempat berakulturasinya kedua gender yang saling bersinergi tersebut. SINERGI STRATEGIS DUA GENDER Pada prakteknya, pria dan wanita tetap memiliki karakteristik dan peran masing-masing. Maka dari itu, kesetaraan gender tak berarti menyamaratakan perlakuan pada keduanya. Hanya saja keduanya d i b e r i ka n ke s e m p a t a n s a m a dalam banyak hal. Terkait hal ini, Supervisor Kinerja SDM ICON+ Ratih Addina menyebutkan, “Kesetaraan gender berarti adanya kesempatan sama bagi wanita dan pria untuk menduduki sebuah posisi di Perusahaan. Saat ini wanita bisa bersaing secara real dengan pegawai pria”. Ratih memiliki pandangan tersendiri mengenai isu kesetaraan gender. Baginya, pemikiran tentang wanita adalah kaum yang lemah dan tak bisa diandalkan telah menjadi pendapat
8
persen karyawan wanita mengakui bahwa karyawan wanita jauh lebih menghargai waktu dan proses. Hal ini membuat karyawan wanita menjadi relatif lebih mudah diatur. Kelebihan lain dari karyawan wanita terletak pada ketelitiannya. Mereka cenderung lebih teliti dari karyawan pria. Hal ini sangat menguntungkan terutama terkait pekerjaan di bidang finansial. Meskipun begitu, kehadiran wanita dengan berbagai kelebihannya tak berarti mampu mengambil alih seluruh peran pria. Dengan berbagai karakteristik masingmasing, kerja sama solid dan sikap saling menghargai yang terjalin a n t a r ke d u a nya j u s t r u a ka n membuat Perusahaan semakin cepat berkembang.
kerja. ICON+ menjamin dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pegawai wanita di segala bidang pelatihan dan pengembangan, karir, kesempatan berinovasi dan berkarya lebih untuk Perusahaan. Bahkan ICON+ memberikan fasilitas penunjang khusus untuk pegawai wanita guna memenuhi hak-haknya sebagai wanita pada saat mereka juga harus bekerja. Seperti penyediaan fasilitas nursery room untuk menunjang peran mereka sebagai ibu dan wanita karir. Hal tersebut juga sebagaimana diatur dalam UU Ketenagakerjaan. “Perusahaan juga tidak melakukan pemisahan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin. Demikian halnya dalam pemberian pendidikan dan pelatihan” tambah Ratih.
yang tengah haid hari pertama dan kedua dengan ketentuan harus memberitahukan secara tertulis kepada perusahaan menggunakan formulir yang telah ditetapkan. Berbagai hak dan fasilitas yang khusus diberikan kepada wanita te rs e b u t d i h a ra p ka n m a m p u memotivasi ICONers wanita untuk semakin percaya diri dalam berperan terhadap kemajuan Perusahaan. Selain kompetensi, tentunya wanita harus bekerja keras dan mampu menuntaskan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Hal ini akan membawa ICONers wanita mencapai posisi tertingginya di Perusahaan karena ICON+ membuka lebar kesempatan bagi ICONers wanita untuk menuduki jabatan hingga level tertinggi.
RATIH ADDINA HAPSARI Supervisor Pengembangan SDM ICON+
yang “old school”. Kini wanita telah menjelma sebagai partner terbaik pria dalam berbagai hal. “Wanita memiliki sifat yang tak dimiliki pria. Diantaranya cenderung lebih mudah dalam membangun hubungan dengan pihak lain” ujar Ratih setelah mempelajari karakteristik pegawai wanita. Hal ini menurut Ratih dikarenakan wanita memiliki sifat sensitif dan pandai membaca pikiran. Sehingga wanita cenderung lebih mudah memahami emosi orang lain di sekitarnya. Kemampuan bersikap empati seperti ini sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin. Sifat kepedulian tinggi terhadap orang lain ini pun yang menjadikan wanita cenderung memikirkan dampakdampak keputusannya terhadap setiap orang dalam organisasinya dan berusaha mencapai konsensus.
MENJAMIN HAK WANITA Menyadari pentingnya keberadaan pegawai wanita dalam Perusahaan, ICON+ pun turut menjamin terwujudnya kesetaraan gender antara pegawai wanita dan pria, diantaranya dari sisi pendidikan dan pelatihan, pekerjaan, upah dan protektif (seperti melindungi kapasitas perempuan sebagai kodratnya, perlindungan bekerja di malam hari atau di tempat yang memiliki risiko tinggi).
Se ba g a i co nto h , L i z Westo n , pemimpin perusahaan WestonCommunications dengan 80
Ke s e m u a h a l te rs e b u t te l a h diimplementasikan ICON+ sebagai bentuk peran aktif dalam upaya menghindari diksriminasi di tempat
Di samping memberikan kesempatan selebar -lebarnya kepada pegawai wanita untuk m e n g a kses i nfo r m a s i se p e r t i halnya pegawai pria. ICON+ juga mengatur ketentuan khusus yang didedikasikan untuk wanita, seperti perihal cuti melahirkan dan haid. Istirahat melahirkan merupakan hak cuti untuk pegawai wanita dalam rangka persiapan persalinan dan untuk memulihkan kesehatan setelah persalinan; dan istirahat karena gugur kandungan yang didukung oleh surat keterangan d o k te r. S e m e n ta ra c u t i h a i d merupakan izin tidak masuk kerja yang diberikan ICON+ untuk wanita
9
Terkait masalah jabatan, Ratih menjelaskan bahwa ICON+ memberikan kesempatan sama antara pegawai wanita dan pria menduduki semua jabatan. “Semua jabatan dipercayakan kepada ICONers yang dianggap memiliki kompetensi, tidak ada pertimbangan jenis kelamin,” ujar Ratih. Dengan berbagai kesempatan dan kesetaraan yang terbuka lebar, maka tugas ICONers wanita adalah membuktikan bahwa kesemuanya mampu dipergunakan dengan baik dalam berkontribusi lebih untuk ICON+.
iCon
News
e d isi ap ril 2015
KILAS BERITA
KILAS BERITA
ICON+ TUAN RUMAH RAPAT KOORDINASI KOMUNIKASI PLN GRUP
mengatakan rapat kordinasi ini sangat baik dilakukan sebagai media kerjasama untuk menampilkan citra positif PLN beserta anak perusahaannya. Hal ini sesuai dengan fungsi dan tugas Humas sebagai penjaga citra dan reputasi sebuah perusahaan.
R
apat Koordinasi (Rakor) Komunikasi triwulanan PLN Grup regional untuk wilayah Jabodetabek kembali digelar. Kali ini, ICON+ mendapat kesempatan sebagai tuan rumah acara tersebut (25/3). Di gelar di Funtion Room Loby Lantai dua, ICON+ Gandul, acara dihadiri antara lain oleh tim Divisi Humas dari Indonesia Power, PLN Disjaya dan PLN Pusat. Kepala Satuan Perencanaan Korporat ICON+ Ario Isworo dalam welcome speech-nya
Rapat kordinasi kali ini mengangkat tema tentang Contact Center PLN 123 beserta berbagai aplikasi penunjangnya yang dikelola ICON+. Paparan tentang aplikasi pendukung Contact Center PLN 123 disampaikan Manajer Pengembangan Implementasi Aplikasi ICON+ Wahyu Haris. Paparan juga disampaikan oleh Manajer Penjualan Segmen Ketenaglistrikan Ratriana Kartika dan Manajer Contact Center PLN 123 Tetty Indrawati. Dalam paparan tersebut, ketiga n a ra s u m b e r m e n y a m p a i k a n
rencana pengembangan aplikasi untuk semakin memanjakan pelanggan listrik Indonesia. Salah satunya yang diperkenalkan oleh Wahyu Haris, yaitu CSS (Customer Self Service), aplikasi mobile yang dapat diakses dari smartphone pelanggan PLN untuk mendapatkan informasi berbagai hal seputar listrik. Tak lupa rapat kordinasi ini juga membahas seputar kendala yang menyebabkan keluhan pelangan serta trik untuk mengelolanya. Tema ini dianggap Manajer H u m a s PT P L N ( Pe rse ro) , Bambang Dwiyanto sebagai pilihan yang tepat. Seperti yang dia ungkapkan dalam sambutannya, “Contact Center PLN 123 harus menjadi prioritas kita karena merupakan salah satu program utama perusahaan”. Selaras, Manajer Bidang Komunikasi dan Hukum Ad m i n i st ra s i P L N D i s j aya , Ko e s d i a n t o m e n g a n g g a p Contact Center PLN 123 sebagai media komunikasi PLN dengan pelanggan telah semakin canggih dalam melayani pelanggan. Untuk itu ia berharap, PLN Grup mendukung sepenuhnya kinerja Contact Center PLN 123 dan bersama-sama memperbaiki kekurangannya.
INTERNET GRATIS UNTUK PESANTREN TIK
ICON+ konsisten berperan aktif dalam pengembangan dunia pendidikan Indonesia. Masih dalam serangkaian CSR ICON+ bertajuk Internet goes to school, kali ini ICON+ memberikan layanan internet gratis kepada Pesantren TIK (Petik) yang beralamat di Jalan Mandor Basar No.54 Rangkapanjaya, Pancoran Mas, Depok, Momentum tersebut bersamaan dengan seremoni peresmian meresmikan bangunan baru Petik di atas lahan seluas hampir 1000 meter persegi (20/3). Pesantren TIK merupakan lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun 2010 lalu atas inisiasi Yayasan LAZIS PLN dan masuk dalam daftar salah satu program CSR PLN. Tercatat
beberapa pihak bersinergi untuk menjadikan Petik sebagai lembaga pendidikan unggul dalam mencetak lulusan profesional dibidang TIK dan memiliki akhlak terbaik. Beberapa lembaga tersebut antara lain LAZIS PLN P3B, PLN PUSLITBANG, PLN Bangka Belitung, PLN Wilayah Riau, YPK PLN, STT- NF dan ICON+. Gedung baru Petik yang diberi nama Gedung PLN Pintar diresmikan oleh Ketua LAZIS PLN Syamsurijal Munif didampingi oleh Direktur Petik Wicaksono dan Perwakilan Nurul Fikri Yatno serta Program Director CSR ICON+ Ajat Munajat. Selain itu, Petik juga meluncurkan web petik yang beralamat www.petik.or.id
Direktur Petik, Wicaksono dalam sambutannya memaparkan bahwa ICON+ sejak Januari 2015 telah memberikan fasilitas komunikasi data kepada Petik secara cumacuma. Maka dari itu, ia menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada ICON+. Apresiasi kepada Petik dan seluruh pihak yang telah mendukung eksistensi Petik juga disampaikan oleh perwakilan camat Pancoran Mas Muhammad Fahmi, “Ini adalah bentuk partisipasi nyata pada pendidikan Indonesia. Saya harap Petik dapat menjadi manfaat bagi warga Indonesia, khususnya warga di Kecamatan Pancoran Mas.”
PENDALAMAN INTERPRETASI LANJUT KERANGKA KINERJA EKSELEN BALDRIGE
DUKUNGAN ICON+ UNTUK MAHKAMAH AGUNG
ICON+ dukung Mahkamah Agung d a l a m p e l a k s a n a a n L a p o ra n Tahunan Mahkamah Agung 2014 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat (17/3). Dukungan ICON+ berupa jaringan internet (free wi-fi) dengan kapasitas ba n d w i tc h 5 M b. Pe nye d i a a n free wi-fi ini merupakan bentuk
iCon
News
edisi apr il 2 0 1 5
a p res i a s i a ta s ke p e rcaya a n Mahkamah Agung kepada ICON+ yang ditunjuk sebagai pengelola jaringan internet di salah satu lembaga tinggi negara tersebut. Acara rutin tahunan ini selain dihadiri perwakilan sejumlah lembaga negara, juga dihadiri ketua MA di
10
beberapa negara ASEAN antara lain Ketua MA Malaysia dan Ketua MA Filipina. Juga tampak hadir sejumlah pimpinan lembaga negara yakni Ketua MK Arief Hidayat, Ketua DPR Setya Novanto, Menkumham Yasona H Laoly, Wakil Ketua KY Abbas Said, beberapa mantan Hakim Agung dan para Hakim Agung.
Setelah tahun lalu sukses meraih penghargaan terkait hasil assessment Malcolm Baldrige, kini ICON+ kembali memulai langkah per tama sebelum assessment Malcolm Baldrige tahun 2015 berlangsung. Langkah tersebut ditandai dengan digelarnya training Pendalaman Interpretasi Lanjut Ke ra n g ka K i n e r j a E kse l e n Baldrige 2015-2016 di Aula ICON+ Mampang (30/3-1/4). Tujuan training ini adalah agar peserta memahami perubahan kriteria, memahami OFI (Opportunity for Improvement)
hasil assessment IQA 2014 sehingga dapat mempertajam tindaklanjut OFI, yang akan menjadi informasi “learning” di assessment berikutnya. Selain itu, ICON+ diharapkan mampu membuat trobosan dalam meningkatkan kinerja menuju Emerging Industri Leader. Direktur Keuangan & SDM, Iskandar mengungkapkan keyakinan bahwa jika ICON+ melaksanakan rekomendasi Malcolm Baldrige maka ICON+ akan terus berkembang ke arah yang lebih baik. “Rekomendasi yang diberikan oleh Malcolm menjadi salah satu kunci keberhasilan ICON+
11
dalam meraih Triple AAA di tahun 2014” ujar Iskandar. Dalam training kali ini, ICON+ bekerja sama dengan IQAF (Indonesia Quality Award Foundation) dengan menghadirkan dua instruktur IQAF yaitu Tumpal Siregar dan Priyadi. Tercatat 46 ICONers yang terdiri dari penyusun dokumen aplikasi dan subject matter expert menjadi peserta training ini. Seluruh peserta mendapatkan penjelasan seputar perubahan kerangka kinerja Ekselen 2015-2016 serta pemahaman masing-masing kategori pada Baldrige Excellence Framework.
iCon
News
e d isi ap ril 2015
KILAS BERITA
INFO GRAFIS
KUNJUNGAN DIREKSI DAN DEKOM PLN KE CONTACT CENTER
D
i antara kesibukannya sebagai Direktur Niaga PT PLN (Persero), Nicke Widyawati menyempatkan diri mengunjungi dan meninjau l a n g s u n g Co n ta c t Ce n te r PLN 123 Site Makassar (5/3). Kedatangan Nicke didampingi oleh General Manager PT PLN Wilayah SULSELRABAR, Judi Winardi Widjaja.
Supervisor CC PLN Site Makassar, Wahyudi dan timnya menyambut hangat kedatangan salah satu Direksi PLN tersebut. Dalam kunjungannya, Nicke beserta jajaran mendapatkan informasi seputar Contact Center PLN 123 yang dipaparkan oleh Wahyudi. Dialog dan diskusi seputar Contact Center pun terjadi. Nicke menyebutkan bahwa kinerja Contact Center
PENERTIBAN KABEL OLEH ICON+ KEGIATAN
KM
STOP
SEMUA
KEGIATAN
PENERTIBAN PLN 123 sudah sangat baik, namun peningkatan dan perbaikan mutlak dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan kepada PLN. Kedatangan tamu istimewa juga dialami oleh Contact Center PLN 123 Site Surabaya. Kali ini giliran Dewan Komisaris PT PLN Persero di dampingi oleh Jajaran PLN Distribusi Jatim mengunjungi Contact Center PLN 123 Site Surbaya (6/3). Dewan Komisaris PT PLN (Persero) beserta jajarannya menerima pemaparan seputar profil dan kinerja CC 123 yang dilakukan oleh Manajer Contact Center, Tetty Indrawati. Tetty juga menyampaikan bahwa pembangunan, operasional, penyediaan aplikasi, system CC, infrastruktur termasuk jaringan
disediakan seluruhnya oleh ICON+. Tak ketinggalan, ICON+ juga menyampaikan dan mendemonstrasikan Mobility Application yang saat ini tengah dikembangkan. Kemungkinanan diselipkannya iklan di IvR sebagai tambahan pendapatan ICON+ pun masuk sebagai bahan diskusi kedua belah pihak. Pada kunjungan yang berlangsung 50 menit ini, Dewan Komisaris PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa PLN yakin ICON+ mampu melaksanakan penugasan terkait Contact Center PLN dan berharap layanan Contact Center dapat berkembang lebih besar dalam rangka mendukung PLN membangun 35 ribu MW.
SEGEL
SURVEY
PERAPIHAN
REKAP TAHUN 2015 - Semua Region Jumlah Penertiban : 80 Jumlah Segel : 6 Jumlah Buka Segel : 0
Jumlah Perapihan Jumlah Survey Jumlah Stop
: 67 : 0 : 13
TOTAL KM PENERTIBAN : 151.2650 KM
GRAFIK TAHUN 2015 - Semua Kegiatan di semua Region 80 70
74
60
58
50
CLOSING ASSESSMENT PENERAPAN GCG
40
ejak 19 Januari 2015, tim Asessor BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) melakukan assessment penerapan GCG (Good Corporate Governance) oleh ICON+. Kini setelah dua bulan berlalu, tim asessor BPKP telah menuntaskan tugasnya untuk memberikan penilaian terhadap beberapa aspek yang termaktub dalam ketentuan GCG. Maka dari itu, digelarlah acara Closing Asessment Penerapan GCG di Ruang Rapat Direksi ICON+ Lantai 50 Gedung Wisma Mulia (31/3). Acara ini dihadiri tim Assesor BPKP, Direksi, Sekper, GM dan tim GCG ICON+. Komisaris ICON+ Ritme Aula Jaffar beserta Sekdekom Didi Ali Achmadi tampak ikut serta dalam acara pemaparan hasil akhir asessment GCG di ICON+.
20
S
iCon
News
edisi apr il 2 0 1 5
34
30 10 Jan
Feb
Mar
April
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nop
Des
TABEL BULAN JANUARI, FEBRUARI & MARET 2015 Semua Kegiatan di semua Region Salah satu anggota tim assesor BPKP Wiliarjo dalam pemaparannya menjelaskan bahwa hasil penilaian GCG didapat dari beberapa metode pengumpulan informasi, yaitu rev i ew d oku m e n , wawa n ca ra , kuesioner dan observasi. Sejatinya terdapat enam aspek yang menjadi sumber penilaian assessment GCG kali ini, diantaranya komitmen terhadap penerapan GCG secara
12
berkelanjutan, PS dan RUPS/ Pemilik Modal, Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas, Direksi, Pengungkapan Informasi dan Aspek lainnya. Dari penilaian keenam aspek yang dilakukan tim Asessor BPKP tersebut, ICON+ berhasil meraih nilai 84,5 sehingga berhasil masuk dalam kriteria “Baik”.
Bulan
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Minggu 5
JANUARI
20
17
17
8
12
FEBRUARI
17
3
11
3
-
MARET
44
9
5
-
-
13
iCon
News
e d isi ap ril 2015
PRODUK & LAYANAN
PRODUK & LAYANAN
COALSYS SISTEM MONITORING
BATUBARA YANG AKURAT PENGEMBANGAN SISTEM COALSYS MERUPAKAN BENTUK DUKUNGAN ICON+ TERHADAP PLN BATUBARA. COALSYS MERUPAKAN APLIKASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT YANG DIGUNAKAN PLN BATUBARA DALAM RANGKA MEMBANTU OPERASIONAL DAN MONITORING HARIAN TATA KELOLA PEMENUHAN BAHAN BAKAR BATUBARA PEMBANGKIT PLN. . p e nye d i a a n d a n p e m baya ra n batubara dari para mitra PLN B a t u b a ra . A p l i ka s i i n i d a p a t melakukan pemantauan rencana dan realisasi pasokan batubara di setiap line secara berjenjang dengan mudah, cepat dan tepat. Dengan demikian informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mendukung mekanisme kontrol d a n p e n g a m b i l a n ke p u t u s a n Direksi PLN. Paralel, hal ini mampu meningkatkan mutu pengendalian k e t e r s e d i a a n s t o k b a t u b a ra dengan sistem infromasi yang online sehingga lebih efisien, efektif, mudah dan cepat.
S
ebagai perusahaan yang berada di bawah naungan PLN, ICON+ dan PLN Batubara bersinergi mendukung kinerja induk perusahaan. PLN Batubara memiliki tugas spesifik mengawasi pemenuhan kebutuhan batubara bagi PLTU milik PLN. Sementara ICON+ berperan dalam pengembangan berbagai aplikasi untuk mempermudah kinerja PLN, termasuk PLN Batubara yang merupakan bagian tak terpisahkan dari PLN Group. Contoh aplikasi besutan ICON+ yang telah exist dan berkontribusi signifikan terhadap kinerja PLN Batubara adalah Batubara Online (BBO). Setelah sukses membangun aplikasi BBO, ICON+ pun menelurkan terobosan lainnya, yaitu Coal Information System (CoalSys). Coalsys sejatinya merupakan sistem pengendalian ketersediaan batubara secara online yang dirancang khusus
iCon
News
edisi apr il 2 0 1 5
oleh ICON+ untuk PLN Batubara. S i ste m i n i b e r p e ra n p e n t i n g dalam memantau kondisi logistik, khususnya batubara. Pemantauan d i l a ku ka n m u l a i d a r i p ro s e s perencanaan sampai realisasi, yaitu pada saat batubara berada di coal processing plant PLN Batubara, proses pemuatan di tongkang atau kapal, sampai tiba di lokasi dan masuk stok yard PLTU.
Dengan kehadiran Coalsys, PLN Batubara dapat memonitoring losses pengiriman batubara, lama pengiriman batubara oleh masing masing mitra dan melakukan proses billing, baik perhitungan tagihan mitra maupun histori peminjaman modal kepada mitra. Paralel, sistem
14
No
Dikarenakan ICON+ juga melakukan pengelolaan sistem manajemen batubara untuk PLN (BBO), maka aplikasi CoalSys dapat segera terintegrasi dengan BBO yang memudahkan dalam penagihan PLN Batubara kepada PLN.
1
Narasumber dari kiri ke kanan : ROCHMAT SOPIAN, BAYU BAGUS, DIMAS DAMARURI
Menu
Managemen Data
Modul Produksi dan Inventory
Modul Transportasi dan Distribusi
2
Modul Keuangan
COALSYS
Fungsi
Vendor
Mengelola Data Mitra
Tambang
Mengelola Data Tambang
Stock Pile
Mengelola Data Stock Pile
Pembangkit
Mengelola Data Pembangkit
RKAP
Memasukkan dan Memanage Data RKAP
Permohonan Dropping
Memasukkan dan Memanage Permohonan Dropping Batubara
Mengelola Kontrak Pembelian Batubara termasuk adendum Kontrak
Transport
Mengelola Kontrak Transportasi dalam pengangkutan Batubara. termasuk adendum Kontrak
Barang dan jasa
Mengelola Kontrak Barang dan jasa. Termasuk di dalamnya Kontrak Stock Pile dan Kontrak Tambang dan adendum Kontrak
Tambang
Produksi
Memasukkan data produksi Tambang
Stock Pile
Perubahan Kondisi Batubara
Mendaftarkan transaksi perubahan kondisi fisik atau kualitas Batubara pada Stock Pile
Kontrak
Modul Manajemen Kontrak
Managemen Kontrak
Modul Admin 3
EIS (Executive Information System)
4
CoalSys diimplementasikan oleh PLN Batubara yang berada di Kantor Pusat PLN, aplikasi ini memiliki beberapa modul yang melengkapi kecanggihannya, yaitu sebagai berikut: • Modul Inventori Batubara Modul ini berisi titik titik stok batubara berikut kualitas rata rata dan harga per ton. Detail breakdown stok batubara sampai kepada spesifikasi batubara. • Modul Pengiriman dan Mutasi Batubara Memonitoring progress pengiriman batubara dari mitra dan stok PLN Batubara kepada PLN. Termasuk di dalamnya titik-titik perhitungan lama pengiriman dan status pengiriman. • Modul Keuangan Hal ini melakukan kalkulasi tagihan mitra dan tagihan kepada PLN terkait pengiriman batubara mitra kepada PLN. Termasuk didalamnya adalah pemberian modal kepada mitra dan denda maupun penyesuaian harga dasar batubara berdasarkan kualitas batubara yang dikirimkan.
5
6
7
Produksi dan Inventory
Transportasi dan Distribusi
Keuangan
Admin
Pengiriman PlTU
Menampung Transaksi Pengiriman Batubara ke PlTU
Transfer
Menampung Data Informasi Pengiriman Batubara antar Tambang-Stock Pile atau antar Stock Pile
Pengiriman PlTU
Menampung Transaksi Pengiriman Batubara ke PlTU
Offset
Memantau Offset masing masing Vendor Berdasarkan Kontrak dan Pembayaran
Invoice
Menginput Pembayaran dan Dokumen dokumen pengesahan yang terkait
Payment Monitor
Berisi Forcasting Payment, realisasi pembayaran serta status dokumen
User
Mengelola Daftar User
Role Group
Mengelola Daftar Kelompok User dan Hak Akses serta behavior kepada Applikasi
Menu Event
Mengelola Daftar Hak Akses dan Behavior yang akan di gunakan dalam pembatasan hak akses applikasi Berisi Dashboard yang menampung resume data yang diperlukan dalam menilai kinerja dan mengambil keputusan dalam pengadaan dan distribusi batubara.
EIS
INOVASI BERKELANJUTAN DAN BERTUMBUH Inovasi ICON+ terhadap aplikasi Coalsys masih terus berlanjut. Saat ini, divisi Pengembangan Implemntasi Aplikasi tengah melakukan riset kemungkinan terciptanya solusi terintegrasi fitur monitoring tracking posisi kapal tongkang / vessel yang sedang melakukan pengiriman batubara yang dikelola transportir maupun mitra PLN Batubara.
TINGKATKAN KINERJA Penggunaan Coalsys sebagai sistem pengelola batubara di PLN Batubara telah berkontribusi dalam meningkatkan efektifitas pengiriman batubara dan koordinasi antar bidang. Hal ini dikarenakan Coalsys memungkinkan penetapan proses bisnis yang baku dan tahapan pengiriman yang terintegrasi.
Selaras, ICON+ juga tengah membangun kemungkinan hadirnya aplikasi Coalsys di mobile device sehingga akan memudahkan user dalam melakukan update informasi secara cepat. ICON+ berharap kehandalan aplikasi BBO serta Coalsys dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak perusahaan yang berkaitan dengan batubara diantaranya Indonesia Power, tentunya setelah pelaksanaan implementasi ERP.
Lebih dari itu, Coalsys juga mempermudah sistim administrasi pembayaran dan perhitungan tagihan mitra. Dengan demikian, Coalsys mampu mempermudah user PLN Batubara dalam melayani mitra kerjanya maupun PLN. Manfaat lain yang diberikan Coalsys adalah peningkatan kinerja perencanaan pengiriman batubara di lingkungan PLN batubara.
CoalSys menggunakan database terpusat dengan transaksi bisnis tersebar dengan memanfaatkan internet dan GSM/CDMA, hal ini untuk meningkatkan skalabilitas, fleksibilitas, kemudahan dalam pemeliharaan, serta kemudahan untuk di integrasikan dengan sistem lain. SISTEM MONITORING NAN HANDAL Coalsys menfasilitasi PLN batubara dalam melakukan monitoring operasional hariannya terkait
MODUL DAN FUNGSI
ini turut berkontribusi positif terhadap terciptanya perjanjian PLN batubara kepada mitra yang lebih baku dan terformat.
ICON+, GANDUL PLN Batubara
Coalsys Pengadaan Operasi CRM Keuangan Monitoring
Pemasok
Paralel, Coalsys juga mampu menyediakan sistem peringatan dini ke manajemen sebagai antisipasi terhadap resiko kegagalan pasokan batubara (Early Warning System) untuk efisiensi pelaporan yang lebih cepat untuk mendukung peningkatan kinerja PLN Batubara.
WAN ICON+PLN
Surveyor
DB-Coalsys
DRC-Coalsys
Cloud dan Mobility Akses
15
Mobile Access
iCon
News
e d isi ap ril 2015
ICONers
ICONers BICARA EMANSIPASI KETIKA GAIRAH KESETARAAN GENDER TELAH SANGAT MELEKAT PADA SETIAP DIRI WANITA, LALU APA KATA ICONERS? MARI KITA SIMAK PENDAPAT MEREKA. YANTI Y. ARGADINATA SUPERVISOR QUALITY ASSURANCE
MARIA JULIANA LUMBAN GAOL OFFICER DIVISI KINERJA PENJUALAN KETENAGALISTRIKAN
DIVISI CONTACT CENTER
EMANSIPASI DENGAN AKTUALISASI
DIVISI LKT
TAK LUPA KODRAT
“Kesetaraan gender b e ra r t i wa n i t a d a n pria mendapatkan h a k d a n ke wa j i b a n yang sama. Seimbang sesuai dengan proporsi pekerjaan, tanggung jawab dan kemampuan pribadi”. Demikian pendapat Supervisor Quality Assurance Divisi Contact Center Yanti Y. Argadinata tentang kesetaraan gender. Wanita kelahiran 12 Juli ini mengaku spirit Kartini memperjuangkan kesetaraan gender telah mempengaruhi sistem yang berkembang saat ini. “Perjuangan Kartini memberi ruang kepada seluruh wanita Indonesia untuk mengaktualisasikan diri secara menyeluruh tanpa adanya pendapat mengucilkan peran wanita,” ujar Yanti. Baginya, pengaktualisasian wanita selayaknya tidak sekedar ‘to be or not to be’, tetapi ‘becoming or unbecoming’. Kehadiran spirit emansipasi yang memberikan kebebasan wanita mengaktualisasikan diri, teramat disyukuri Yanti. Wanita penyuka olahraga surfing ini mengartikannya sebagai kesempatan untuk menggunakan seluruh bakat, potensi, kapasitas dan kompetensinya secara penuh dalam upaya mencapai tujuan. Oleh karenanya, Yanti menganggap kebebasan wanita beraktualisasi sebagai kesempatan sekaligus mandat. “Tak sembarang kebebasan, tetapi harus digunakan dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya. Hal lain yang disyukuri Yanti adalah keberadaannya di ICON+ yang memberi kesempatan luas kepada wanita untuk berkontribusi penuh pada Perusahaan. “Buktinya banyak ICONers wanita yang menduduki posisi strategis,” ujarnya. Yanti berharap hal tersebut menjadi motivasi bagi ICONers wanita lainnya untuk senantiasa mengembangkan diri dan mencetak prestasi baru.
iCon
News
edisi apr il 2 0 1 5
16
Sales LKT Maria Juliana Lumban Gaol mengaku berhutang budi atas perjuangan Kartini. Diakuinya, berkat spirit kesetaraan g e n d e r l a h , wanita dapat mengaktualisasikan diri, sehingga m e m i l i k i media terbuka mengembangkan seluruh bakatnya secara maksimal. “Kesetaraan gender adalah keadaan dimana pria dan wanita memiliki kesempatan sama, baik dalam hal tugas maupun tanggungjawab” ungkap Maria. Dirinya pun menganggap emansipasi sebagai sebuah ‘kebebasan’ untuk mengaktualisasikan diri tanpa melupakan kodrat batin maupun lahir yang telah dianugerahkan Tuhan pada kaum Hawa. Wanita yang sebelumnya mengabdikan diri di ICON+ Regional Sumbagut ini memandang ICON+ sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi prinsip kesetaraan gender. “Selama tiga tahun saya bekerja di ICON+, saya melihat pria dan wanita berkesempatan menduduki jabatan sesuai kualitas dan kompetensi masing-masing.” Diakui Maria, kehadiran kaum Hawa dalam pucuk pimpinan maupun organisasi bisnis ICON+ memberikan warna bagi perkembangan dan kemajuan ICON+. Hal ini juga menunjukkan bahwa wanita tetap mampu bekerja profesional meskipun berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan pekerja sekaligus. “Saya selalu menekankan kepada diri sendiri bahwa tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya adalah tantangan, dengan segala suka dan dukanya. Maka, saya akan merasa terpacu dan bersemangat untuk menghadapi dan menjawab tantangan tersebut,” tutup Maria.
YODIDA HANUM CYNTAMI OFFICER PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
WINDY INDRIANI OFFICER FASILITAS KANTOR
CREATE WORK LIFE BALANCED
PERAN GANDA TAK HALANGI PROFESIONALISME
DIVISI SDM
DIVISI UMUM
Officer Pelatihan dan Pengembangan Divisi SDM Yo d i d a H a n u m C y n t a m i memaknai emansipasi sebagai kesempatan untuk bebas mengaktualisasikan pikiran dan tindakan serta mengemukakan pendapat. Sekaligus berkontribusi langsung dalam bidang pekerjaan atau sektor industri yang mereka senangi. “Namun, kebebasan tersebut tentunya tidak tak terbatas” ungkap wanita yang akrab di sapa Dida ini. Menurut Dida, spirit kesetaraan gender selayaknya dimanfaatkan dengan baik oleh ICONers wanita untuk mengeluarkan semua potensinya, sehingga dapat bekerja sama dengan kaum pria dalam berkontribusi bagi kemajuan perusahaan. Sebagai seorang ibu satu anak, Dida mengaku beruntung dapat menjadi bagian dari keluarga besar ICON+ yang telah menjamin hak-hak wanita sesuai peraturan undang-undang. “Salah satunya dengan kehadiran fasilitas Nursery Room. Dampak positifnya, banyak ICONers berhasil memberikan ASI eksklusif tanpa mengesampingkan tugas dan tanggungjawabnya di ICON+,” terang Dida. Untuk itu, Dida berkomitmen memberi kontribusi terbaik memfasilitasi kebutuhan pengembangan kompetensi ICONers. Bagi wanita penyuka travelling ini, hal tersebut merupakan bentuk kontribusi terhadap spirit emansipasi sekaligus wujud loyalitas pada ICON+. Dalam menjalani peran sebagai istri, ibu dan pekerja, wanita kelahiran Jawa Tengah ini menerapkan prinsip “Create work life balanced”. “Saat pulang kantor saya selalu memberikan senyuman terbaik kepada buah hati tercinta, walau hari itu adalah hari tersulit saya. “Have a good quality time with your children, and love your work, so you won’t feel like you’re working,” demikian tips dari Dida.
17
Wa n i ta d i e ra modern seperti sekarang ini telah mampu berperan dalam banyak bidang dan kesempatan. Hal ini diakui Officer Fasilitas Kantor Divisi Umum Windy Indriani. Namun, ia berpandangan kesetaraan gender tak berarti melemahkan p e ra n l a k i - l a k i . “Untuk menjaga kesimbangan alam, wanita dan laki-laki mempunyai fungsi dan tugas tersendiri” ujarnya. Wanita kelahiran Bandung ini mengakui bahwa semangat kesetaraan gender telah membuka kesempatan dalam menapaki karier di luar rumah. Sekaligus memberi kebebasan wanita menjadi pemimpin dan berpendidikan tinggi. Windy menegaskan bahwa Peraturan Perusahaan ICON+ telah menulis secara terang dan jelas persamaan hak antara laki-laki dan wanita dalam hal jenjang karier maupun kesempatan menambah ilmu. “Lebih dari lima wanita telah dipercaya menjadi manajer di ICON+. Ini menggambarkan bahwa peran wanita juga di perhitungkan,” papar Windy yang seraya berharap agar ICON+ tetap menjunjung tinggi kesetaraan gender seperti yang telah berlangsung saat ini tersebut. Meski disibukkan dengan peran ganda, sebagai ibu dan istri, Windy tetap bekerja profesional di Divisi Umum. “Semua peran itu bisa kita lakukan secara seimbang asalkan kita memiliki manajemen waktu yang baik” ujar Windy.
iCon
News
e d isi ap ril 2015
MANAJEMEN
MANAJEMEN
SQ
SPIRITUAL QUOTIENT
Synchronous Processing
Whole Brain
IQ
EQ
INTELEGENT QUOTIENT
EMOTIONAL QUOTIENT
Serial Processing
Parallel Processing
Left Brain
Right Brain
IQ, EQ & SQ
DARI KECERDASAN TUNGGAL KE KECERDASAN MAJEMUK DIKUTIP DAN DISADUR DARI TULISAN KARYA AKHMAD SUDRAJAT
BAGIAN KEDUA BERBEDA DENGAN KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) YANG CENDERUNG BERSIFAT PERMANEN, KECAKAPAN EMOSIONAL (EQ) JUSTRU LEBIH MUNGKIN UNTUK DIPELAJARI DAN DIMODIFIKASI KAPAN SAJA DAN OLEH SIAPA SAJA YANG BERKEINGINAN UNTUK MERAIH SUKSES ATAU PRESTASI HIDUP.
P
ekembangan berikutnya dalam usaha untuk menguak rahasia kecerdasan manusia adalah berkaitan dengan fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan. Kecerdasan intelelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) dipandang masih berdimensi horisontal-materialistik belaka (manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial) dan
iCon
News
edisi apr il 2 0 1 5
belum menyentuh persoalan inti kehidupan yang menyangkut fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan (dimensi vertikal-spiritual). Berangkat dari pandangan bahwa sehebat apapun manusia dengan kecerdasan intelektual maupun kecerdasan emosionalnya. pada saatsaat tertentu, melalui pertimbangan fungsi afektif, kognitif, dan konatifnya
18
m a n u s i a a ka n m eya k i n i d a n menerima tanpa keraguan bahwa di luar dirinya ada sesuatu kekuatan yang maha Agung yang melebihi apa pun, termasuk dirinya. Brightman (1956) menjelaskan bahwa penghayatan keagamaan tidak hanya sampai kepada pengakuan atas keberadaan-Nya, namun juga mengakui-Nya sebagai sumber nilai-
nilai luhur yang abadi yang mengatur tata kehidupan alam semesta raya ini. Oleh karena itu, manusia akan tunduk dan berupaya untuk mematuhinya dengan penuh kesadaran dan disertai penyerahan diri dalam bentuk ritual tertentu, baik secara individual maupun kolektif, secara simbolik maupun dalam bentuk nyata kehidupan sehari-hari (Abin Syamsuddin Makmun, 2003). Temuan ilmiah yang digagas oleh Danah Zohar dan Ian Marshall, dan riset yang dilakukan oleh Michael Persinger pada1990-an, serta riset yang dikembangkan oleh v.S. Ramachandran pada 1997 menemukan adanya God Spot dalam otak manusia, yang sudah secara built-in merupakan pusat spiritual (spiritual centre), yang terletak diantara jaringan syaraf dan otak.
yang di dalamnya terkandung nilai-nilai : (1) nilai kreatif; (2) nilai pengalaman dan (3) nilai sikap. Makna hidup yang diperoleh manusia akan menjadikan dirinya menjadi seorang yang memiliki kebebasan rohani yakni suatu kebebasan manusia dari godaan nafsu, keserakahan, dan lingkungan yang penuh persaingan dan konflik. Untuk menunjang kebebasan rohani itu dituntut tanggung jawab terhadap Tuhan, diri dan manusia lainnya. Menjadi manusia adalah kesadaran dan tanggung jawab (Sofyan S. Willis, 2005). Berkembangnya pemikiran tentang kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) menjadikan rumusan dan makna tentang kecerdasan semakin lebih luas. Kecerdasan tidak lagi ditafsirkan secara tunggal dalam batasan intelektual saja.
Begitu juga hasil riset yang dilakukan oleh Wolf Singer menunjukkan adanya proses syaraf dalam otak manusia yang terkonsentrasi pada usaha yang mempersatukan dan memberi makna dalam pengalaman hidup kita. Suatu jaringan yang secara literal mengikat pengalaman kita secara bersama untuk hidup lebih bermakna. Pada God Spot inilah sebenarnya terdapat fitrah manusia yang terdalam (Ari Ginanjar, 2001).
Menurut Gardner bahwa “salah besar bila kita mengasumsikan bahwa IQ adalah suatu entitas tunggal yang tetap, yang bisa diukur dengan tes menggunakan pensil dan kertas”. Hasil pemikiran cerdasnya dituangkan dalam buku Frames of Mind. Dalam buku tersebut secara meyakinkan menawarkan penglihatan dan cara pandang alternatif terhadap kecerdasan manusia, yang kemudian dikenal dengan istilah Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence) (Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl, 2002) .
SPIRITUAL QUOTIENT (SQ)
Berkat kecerdasan intelektualnya, memang manusia telah mampu menjelajah ke Bulan dan luar angkasa lainnya, menciptakan teknologi informasi dan transportasi yang menjadikan dunia terasa lebih dekat dan semakin transparan, menciptakan bom nuklir, serta menciptakan alat-alat teknologi lainnya yang super canggih. Namun bersamaan itu pula kerusakan yang menuju kehancuran total sudah mulai nampak. Lingkungan alam merasa terusik dan tidak bersahabat lagi.
Kajian tentang God Spot inilah pada gilirannya melahirkan konsep Kecerdasan Spiritual, yakni suatu kemampuan manusia yang berkenaan dengan usaha memberikan penghayatan bagaimana agar hidup ini lebih bermakna. Dengan istilah yang salah kaprahnya disebut Spiritual Quotient (SQ) Jauh sebelum istilah Kecerdasan Spiritual atau SQ dipopulerkan, pada tahun 1938 Frankl telah mengembangkan pemikiran tentang upaya pemaknaan hidup. Dikemukakannya, bahwa makna atau logo hidup harus dicari oleh manusia,
Manusia telah berhasil menciptakan “raksasa-raksasa teknologi” yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan hidup manusia itu sendiri. Namun dibalik itu, “raksasa-raksasa teknologi” tersebut telah bersiap-siap untuk menerkam dan menghabisi manusia itu sendiri.
MENCIPTAKAN KESEIMBANGAN IQ, EQ DAN SQ
ca g e u r d a n p i n te r, dengan kecerdasan emosional (EQ) orang menjadi bageur, dan dengan kecerdasan s p i r i t u a l n ya ( S Q ) orang menjadi bener. Itulah agaknya pilihan yang bijak bagi kita sebagai pribadi yang baik.
Kecerdasan intelektual yang tidak diiringi dengan kecerdasan emosional dan k e c e r d a s a n spiritualnya, ta m pa k nya h a nya akan menghasilkan kerusakan dan kehancuran bagi kehidupan dirinya maupun umat manusia.
Dengan tidak bermaksud mempertentangkan mana yang paling penting, apakah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional atau kecerdasan spiritual, ada baiknya kita mengambil pilihan eklektik dari ketiga pilihan tersebut. Dengan meminjam filosofi klasik masyarakat Jawa Barat, yaitu cageur, bageur, bener tur pinter, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa dengan kecerdasan intelektualnya (IQ) orang menjadi
Sebagai pribadi, salah satu tugas besar kita dalam hidup ini adalah berusaha mengembangkan segenap potensi (fitrah) kemanusian yang kita miliki, melalui upaya belajar (learning to do, learning to know (IQ), learning to be (SQ), dan learning to live together (EQ), serta berusaha untuk memperbaiki kualitas diri-pribadi secara terus-menerus, hingga pada akhirnya dapat diperoleh aktualisasi diri dan prestasi hidup yang sesungguhnya (real achievement).
19
iCon
News
e d isi ap ril 2015
MANAGEMENT IS EFFICIENCY IN CLIMBING THE LADDER OF SUCCESS; LEADERSHIP DETERMINES WHETHER THE LADDER IS LEANING AGAINST THE RIGHT WALL. STEPHEN COVEY
www.iconpln.co.id