ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 EFEKTIFITAS STRATEGI KEMITRAAN ANTARA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MUSUK DENGAN PT. SO GOOD FOOD DI BOYOLALI The Effectiveness of The Partnership Strategy of Village Unit Cooperatives Musuk With PT. So Good Food in Boyolali Nugraheni Retnaningsih* Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl Lj. S. Humardani No.1 Jombor Sukoharjo 57512. *Alamat Korespondensi:
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi kemitraan yang paling efektif antara Koperasi Unit Desa (KUD) Musuk dengan PT. So Good Food, di Kabupaten Boyolali. Langkah awal yang dilakukan adalah (1) Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal sistem kemitraan antara KUD Musuk dengan PT. So Good Food, kemudian (2) Menganalisis SWOT strategi kemitraan usaha antara KUD Musuk dengan PT. SGF. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Eksternal Factor Evaluation (Matrik EFE), Internal Factor Evaluation (Matrik IFE), Matrik Internal Eksternal (Matrik IE), Matrik SWOT, dan Matriks QSP. Matrik SWOT untuk menentukan beberapa alternatif strategi kemitraan antara KUD Musuk dengan PT. SGF, yaitu dengan memaksimalkan keunggulan dan peluang, dan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Matriks QSP digunakan untuk menentukan prioritas strategi, yaitu dengan mengevaluasi dan memilih strategi terbaik yang paling efektif yang sesuai dengan lingkungan internal dan eksternal. Hasil analisis matriks IFE menunjukkan total skor 3,178 mengindikasikan bahwa kemitraan tersebut berada pada posisi internal yang kuat. Hasil analisis matriks EFE menunjukkan total skor 3,073 mengindikasikan bahwa kemitraan yang terjalin antara KUD Musuk dengan PT. SGF mempunyai respon yang bagus terhadap peluang yang ada. Hasil perhitungan QSPM menunjukkan nilai 6,761 ini berarti bahwa prioritas strategi yang diterapkan untuk melaksanakan kemitraan antara KUD Musuk dengan PT. SGF adalah dengan menjaga komitmen dan loyalitas peternak melalui pemenuhan kebutuhan dasar budidaya sapi perah dan insentif harga yang menarik. sehingga dengan strategi kemitraan yang paling efektif tersebut diharapkan dapat terjalin kerjasama kemitraan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Kata kunci: kemitraan usaha, KUD Musuk, PT. So Good Food, analisis SWOT
ABSTRACT The purpose of research is to figure out the strategy most effective business partnerships that can be developed at the Village Unit Cooperatives (VUC) Musuk with PT. So Good Food, in Boyolali. The initial steps are: (1) Identify internal and external factors partnerships between cooperatives Musuk system with PT. So Good Food, then (2) to analyze SWOT strategic business partnerships between cooperatives Musuk with PT. SGF. The analytical tool used in this study consisted of External Factor Evaluation (EFE Matrix), Internal Factor Evaluation (IFE Matrix), Internal External Matrix (Matrix IE), SWOT matrix, and QSP matrix. SWOT matrix to develop several alternative strategies between cooperatives Musuk partnership with PT. SGF, is to maximize the benefits and opportunities, and minimize the weaknesses and threats. QSP matrix is used to determine the priority of the strategy, by evaluating and selecting the best strategy in accordance with the internal and external environment. IFE matrix analysis results showed a total score of 3.178 indicates that the partnership is the strong internal position. EFE matrix analysis results showed a total score of 3.073 indicates that the partnership that exists between VUC Musuk with PT. SGF has a good response to the opportunities that exist. QSPM calculation results show the value of 6.761 means that the priority of the strategy adopted for the implementation of VUC Musuk partnership with PT. SGF is to maintain the commitment and loyalty of farmers by fulfilling the basic needs of dairy farming and attractive price incentives so that the most effective partnership strategy is expected to be established partnership sustainable and mutually beneficial. Key words: business partnership, VUC Musuk, PT. So Good Food, SWOT analysis
29
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 Tengah. Kecamatan Musuk merupakan
PENDAHULUAN Susu merupakan bahan pangan yang mempunyai
nilai
karena
ada di Kabupaten Boyolali, terbukti jumlah
mempunyai
kandungan
yang
pemilik ternak sapi perah di Kecamatan
lengkap seperti laktosa, protein, vitamin,
Musuk adalah sebanyak 9.171 orang
dan mineral. Susu dihasilkan selama laktasi
peternak, dan jumlah ternak sapi perah yang
baik
hewan
dimiliki peternak sebanyak 19.672 ekor
menyusui seperti sapi, kambing, kerbau.
(BPS, 2011). Menurut Santosa et. al (2013)
Secara alami tujuan diproduksi susu adalah
dari hasil Analisis SWOT menunjukkan
merupakan sumber nutrisi dan memberi
bahwa berdasarkan faktor
kekebalan bagi bayi yang baru dilahirkan
eksternal yang ada di kecamatan Musuk
(Buckle, et al., 1995). Susu sapi merupakan
potensial untuk dikembangkan sapi perah.
oleh
gizi
manusia
tinggi
salah satu sentra peternakan sapi perah yang
nutrisi
maupun
produk hewan menyusui yang banyak
internal dan
Koperasi sebagai wadah gerakan
dikonsumsi masyarakat dunia dibandingkan
ekonomi
dari susu hewan yang lain. Menurut
meningkatkan potensi ekonomi masyarakat,
Widodo (2003) untuk wilayah tertentu
termasuk
seperti India, karena alasan tertentu agama
Koperasi Unit Desa (KUD) sebagai badan
dan keyakinan susu kerbau lebih banyak
usaha perekonomian pedesaan dan sebagai
dikonsumsi.
pusat
Kebutuhan susu di Indonesia sekitar
rakyat
para
diharapkan
peternak
pelayanan
mampu
sapi
ekonomi
perah.
pedesaan
berperan penting dalam usaha peningkatan
6,4 juta liter/ hari, tetapi produktivitas sapi
potensi
perah dalam negeri masih sangat kurang
diwujudkan dalam berbagai usaha dan
dan jauh dibawah kebutuhan. Untuk
pelayanan
memenuhi kebutuhan susu dalam negeri
kebutuhan anggota pada khususnya dan
pemerintah saat ini masih mengimpor susu
masyarakat pada umumnya (Manurung,
sebesar 1,7 juta ton, karena produksi susu
dkk., 2006; Kementerian Koperasi dan
sapi selama ini belum memenuhi kebutuhan
Usaha Kecil Menengah, 2012).
konsumsi masyarakat, kebutuhan tersebut
ekonomi
desa.
KUD
Peranan
untuk
ini
memenuhi
Para peternak sapi perah anggota
hanya dapat dipenuhi 0,6 juta ton/ tahun,
Koperasi
Unit
Desa
(KUD)
Musuk
dari kebutuhan susu sebesar 2,3 juta ton/
menyerahkan hasil perasan susu sebelum
tahun (Ngadiyono, 2007).
diolah lebih lanjut maka terlebih dulu
Kabupaten Boyolali merupakan salah
ditampung di koperasi KUD Musuk. Susu
satu sentra peternakan sapi perah yang
yang ada kemudian akan disalurkan ke PT.
menghasilkan susu sapi segar di Jawa
So Good Food Boyolali. Tujuan KUD
30
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 Musuk melaksanakan kemitraan dengan
Produksi susu peternak di wilayah
PT. So Good Food Boyolali adalah untuk
KUD Musuk saat ini terkendala dengan
mendapatkan jaminan pasar susu yang lebih
masalah produktivitas dan kualitas susu
baik mengingat sebelumnya KUD Musuk
yang dihasilkan sehingga harganya murah.
pernah bermitra dengan PT. Frisian Flag
Hal ini sejalan dengan pendapat (Hafsah,
Indonesia mengalami resiko yang cukup
2003) untuk mengatasi masalah tersebut
besar karena susu harus dikirim ke jakarta
pihak KUD Musuk menjalin kerjasama
(Solo Pos, 2013).
kemitraan dengan peternak, untuk bersama-
Hasil penelitian Elanmasbulani et.al.
sama melakukan pembinaan ke peternak
(1998) menunjukan bahwa performa usaha
guna meningkatkan kualitas dan kuantitas
sapi perah dengan pola kemitraan di
susu agar memenuhi syarat masuk industri.
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Pertama, adalah melaksanakan pembinaan
nampak lebih baik dalam memperoleh
untuk memperbaiki kualitas dalam hal
pendapatan bila dibandingkan dengan pola
pemerahan,
peternak
kemitraan).
tempatnya. Kedua, masalah budidayanya
Sementara hasil penelitian Dewi, et al
dan penyediaan sarana produksi susu oleh
(2013) dalam kemitraan peternak sapi perah
KUD Musuk, terakhir adalah adanya
dengan KUD “batu” dalam meningkatkan
kesepakatan harga susu sesuai kualitasnya.
ekonomi masyarakat peternak sapi perah
Sampai saat ini, di antara para peternak susu
menunjukan bahwa dalam kemitraan ini
di Boyolali itu yang memenuhi standar
terjadi faktor penghambat (pengelolaan,
pengolahan hanya 30%.
biasa
(tanpa
pakan dan sanitasi) dan pendukung (pabrik
kebersihan
Penelitian
ini
sapi
bertujuan
maupun
untuk
pengolah susu, pos penampungan susu dan
mengetahui beberapa alternatif strategi
penghasilan pokok), kedua faktor tersebut
kemitraan dan prioritas strategi kemitraan
sangat mempengaruhi keberhasilan dalam
terbaik KUD Musuk dengan PT. So Good
meningkatkan perekonomian para peternak
Food di Kabupaten Boyolali.
sapi perah. Hasil penelitian Kasim et.al. (2011) menunjukkan
yang
Tahapan penelitian diawali dengan
digunakan dalam pengembangan usaha sapi
studi pustaka yang relevan dan survei ke
perah
di
bahwa
Kabupaten
strategi
METODE PENELITIAN
Enrekang
yaitu
lokasi penelitian yaitu KUD Musuk,
perah,
peternak sapi perah di Kecamatan Musuk,
dan
dan PT. SGF di Kabupaten Boyolali.
meningkatkan
populasi
sapi
pemberdayaan
kredit
usaha
optimalisasi lahan.
Metode yang digunakan adalah metode
31
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 studi kasus dengan analisis deskriptif
kelemahan-ancaman
kuantitatif (Singarimbun, 1997), diawali
Analisis SWOT seperti ditunjukkan dalam
dengan mengidentifikasi faktor internal dan
Tabel 1.
eksternal, kemudian dilakukan analisis SWOT (Sumardjo, et al., 2004).
(W-T
Strategi).
Menentukan prioritas strategi dengan menggunakan
matriks
QSP
(QSPM).
Jenis data meliputi data primer adalah
QSPM digunakan untuk mengevaluasi dan
data yang diperoleh dari peternak sapi perah
memilih strategi terbaik yang cocok dengan
anggota KUD Musuk yang diperoleh
lingkungan
dengan menggunakan kuestioner, kemudian
Alternatif strategi yang memiliki jumlah
data divalidasi, diklasifikasi, dan diskoring,
total nilai daya tarik terbesar pada matriks
serta dianalisis korelasinya (Surakhmad,
QSP (QSPM) merupakan strategi yang
1994). Data
paling efektif (David, 2012).
literatur
sekunder
diperoleh dari
internal
dan
eksternal.
yang mendukung dan instansi
terkait seperti: KUD Musuk, PT. So Good
HASIL DAN PEMBAHASAN
Food,
A. Identifikasi Eksternal
Dinas
Peternakan
Kabupaten
Boyolali, Biro Pusat Statitik, dan monografi
Berdasarkan hasil analisis faktor
Analisis SWOT digambarkan dalam matriks SWOT untuk menentukan empat kemungkinan alternatif strategi yang cocok dengan lingkungan internal dan ekternal kemitraan antara KUD Musuk dengan PT. SGF, yaitu strategi kekuatan-peluang (S-O kelemahan-peluang
dan
1. Analisis Matriks IFE
Desa Lanjaran/ Kecamatan Musuk.
Strategi),
Faktor Internal
(W-O
Strategi), kekuatan-ancaman (S-T Strategi),
internal yang ada dalam kemitraan antara KUD Musuk dengan PT. So Good Food Boyolali, maka dapat diidentifikasi faktorfaktor kunci internal yang berupa kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang
berpengaruh
terhadap
strategi
kemitraan itu sendiri.
Tabel 1. Matrik SWOT Internal Eksternal Peluang-O Daftar Peluang Ancaman-T Daftar Ancaman Sumber : David, 2012
32
Kekuatan-S Daftar Kekuatan Strategi SO Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi ST Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman
Kelemahan-W Daftar Kelemahan Strategi WO Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang Strategi WT Minimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 Peternak Sapi Perah Kabupaten Boyolali
Potensi Besar Agribisnis Susu
KUD Susu Musuk
PT. So Good Food (SGF)
Kemitraan KUD Musuk dan PT. SGF
Produksi, Kualitas Susu, Pendapatan Peternak Meningkat
Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Analisis SWOT
Beberapa Strategi Kemitraan Susu
Strategi Kemitraan Efektif Gambar 1. Diagram Alir Alur Penelitian Secara Keseluruhan Matriks
IFE
untuk
yang lemah secara internal, sedangkan skor
mengetahui seberapa besar pengaruh dari
di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal
faktor-faktor
yang kuat (Davis, 2012). Perhitungan yang
internal
digunakan
tersebut
dalam
mencapai efektifitas dari kemitraan yang ada. Nilai total yang dibobot pada matriks
lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan analisis matriks IFE
ini merupakan hasil penjumlahan total dari
menunjukkan
skor
3,178
yang
perkalian bobot dan peringkat masing-
mengindikasikan bahwa kemitraan tersebut
masing faktor strategis internal di dalam
berada pada posisi internal yang kuat.
kemitraan antara KUD Musuk dengan PT.
Kekuatan utama dari kemitraan ini adalah
So Good Food Boyolali. Skor bobot total di
lebih efisiennya biaya yang dikeluarkan
bawah 2,5 mencirikan adanya kemitraan
oleh KUD Musuk dalam hal pengeluaran
33
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 Tabel 2. Hasil Analisis Matriks IFE Kekuatan Dengan adanya kemitraan menjamin produksi susu segar dari KUD (peternak) jelas pasarnya Dengan kemitraan peternak mendapatkan harga jual yang lebih kompetitif (lebih baik) Dengan kemitraan yang terjalin menjadikan KUD lebih efisien utamanya untuk biaya transportasi pengiriman susu segar Adanya kemitraan menjadikan pembinaan ke peternak lebih efektif Masalah dan hambatan yang terjadi lebih mudah diselesaikan karena mudahnya komunikasi Bagi perusahaan mitra suplay bahan baku lebih terjamin Potensi pengembangan masih terbuka luas Kelemahan Belum dioptimalkanya potensi yang ada baik secara volume maupun kualitas Kualitas susu segar yang dihasilkan belum stabil Pembayaran susu masih berdasarkan tempo Total Skor Matriks IFE
Bobot
Peringkat
Skor Bobot
0,107
4,000
0,428
0,107
4,000
0,428
0,109
4,000
0,436
0,097
4,000
0,388
0,083
3,667
0,304
0,103
3,667
0,378
0,095
3,000
0,285
0,097
2,000
0,194
0,103 0,099 1,000
1,667 1,667
0,172 0,165 3,178
untuk transportasi susu segar ke pihak mitra
melakukan kontrol. Pembinaan ke peternak
dengan skor 0,436; diikuti dengan kejelasan
dilakukan secara periodik untuk masing-
pasar dan harga yang kompetitif dengan
masing group kelompok yaitu beberapa
skor masing-masing sebesar 0,428.
kelompok sesuai dengan kapasitas ruangan
Sebelum bermitra dengan PT. So
yang dimiliki oleh KUD Musuk dengan
good Food pihak KUD Musuk bermitra
menyertakan pihak mitra dan unit-unit
dengan PT. Frisian Flag Indonesia dimana
terkait seperti dinas peternakan.
susu segar harus dikirim ke Jakarta dengan
Kelemahan utama dalam kemitraan
resiko biaya yang tinggi dan kerusakan susu
ini adalah belum dioptimalkannya potensi
karena faktor hambatan di jalan. Disamping
yang
itu dengan adanya kemitraan pembinaan ke
pemenuhan volume maupun kualitas susu
peternak bisa lebih efektif karena adanya
segar yang dihasilkan oleh peternak,
kemampuan teknis yang dimiliki oleh pihak
disamping hingga saat ini kualitas susu
mitra, selain itu juga suplay bahan baku
yang dihasilkan oleh peternak belum stabil,
susu segar ke pihak mitra lebih terjamin
hal ini ditunjukkan dengan skor masing-
karena kedekatan lokasi dan kemudahan
masing adalah sebesar 0,194 dan 0,172.
34
ada
baik
untuk
mendorong
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 penjumlahan total dari perkalian bobot dan
2. Analisis Matriks EFE Berdasarkan hasil analisis lingkungan
peringkat masing-masing faktor strategis
eksternal yang ada dalam kemitraan antara
eksternal. Perhitungan yang lebih rinci
KUD Musuk dengan PT. So Good Food di
dapat dilihat pada Tabel 3.
Boyolali, maka dapat diidentifikasi faktor-
Berdasarkan analisis matriks EFE
faktor kunci eksternal berupa peluang
menunjukkan
(opportunities) dan ancaman (thresths)
mengindikasikan bahwa kemitraan yang
yang berpengaruh terhadap perkembangan
terjalin antara KUD Musuk dengan PT. So
kemitraan itu sendiri.
Good Food di Boyolali mampu menaikkan
Matriks
hasil
ini
keuntungan atau mempunyai respon yang
mengetahui seberapa besar pengaruh dari
bagus terhadap peluang yang ada dan
faktor-faktor eksternal yang terdapat dalam
mampu menghindari adanya ancaman yang
kemitraan ini. Nilai total yang dibobot
mengganggu kemitraan tersebut.
matriks
ini
digunakan
3,073,
untuk
dalam
EFE
skor
merupakan
hasil
Tabel 3. Hasil Analisis Matriks EFE Bobot Peluang Dengan kemitraan berpeluang untuk meningkatkan SDM trampil baik teknis maupun administrasi Dengan kemitraan berpeluang untuk menggali potensi yang ada untuk mendorong terpenuhinya kuota produksi Dengan kemitraan berpeluang untuk mengefektifkan fungsi fungsi pembinaan dan pelatihan peternak Dengan kemitraan menjamin terpenuhinya sumber bahan baku sesuai kapasitas produksi yang ada Dengan kemitraan menjamin kepastian pengadaan bahan baku sesuai kualitas yang dipersyaratkan Dengan kemitraan berpeluang untuk dapat lebih mensejahterakan peternak karena adanya kepastian pasar dan harga Ancaman Adanya musim kemarau berpotensi menurunkan volume bahan baku susu segar peternak Adanya kompetitor dengan produksi berbahan baku susu segar Adanya kebijakan yang menyebabkan turunnya daya beli masyarakat terhadap produk berbahan dasar susu Total Skor Matriks EFE
Peringkat
Skor Bobot
0,121
4,000
0,484
0,119
3,667
0,436
0,121
3,000
0,363
0,101
2,667
0,269
0,101
3,000
0,303
0,131
3,000
0,393
0,120
3,000
0,360
0,092
2,667
0,245
0,094 1,000
2,333
0,219 3,073
35
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 Peluang
adanya
1. Meningkatkan volume/ kuantitas susu
kemitraan ini adalah meningkatkan sumber
segar KUD melalui pembinaan intensif
daya manusia terampil, baik dalam aspek
anggota kurang aktif (S5, S6,O2,
teknis maupun administrasi dengan skor
O3,O4).
0,484, selanjutnya diikuti dengan adanya
2. Penambahan
peluang untuk menggali potensi yang ada
anggota
dalam rangka pemenuhan kuota dengan
indukan yang berkualitas dengan sistem
skor
kredit
0,436,
utama
serta
dengan
peluang
untuk
populasi
aktif
sapi
melalui
termasuk
perah
pengadaan
pengadaan
pakan/
mengefektifkan fungsi-fungsi pembinaan
konsentrat dan pemberian modal usaha
dan pelatihan kepada peternak lebih besar
(S1, S2, S3, S4, S7, O2, O3, O4).
dengan nilai skor sebesar 0,363.
3. Meningkatkan
Respon terhadap ancaman yang ada
bimbingan
skill
SDM
manajemen
melalui
dan
teknis
adalah adanya musim kemarau yang dapat
kepada KUD maupun peternak serta
menurunkan volume produksi peternak
penyuluhan
karena kendala keterbatasan ketersediaan
intensif
air, dan naiknya biaya produksi karena
peningkatan kualitas dan kuantitas susu
adanya biaya yang harus dikeluarkan oleh
segar yang dihasilkan (W1, O1, O2, O3,
peternak untuk memenuhi kebutuhan akan
O4, O5).
air bagi ternaknya yaitu ditunjukkan dengan
dan
pelatihan
kepada
secara
peternak
guna
4. Perbaikan sistem pembayaran susu dan
skor sebesar 0,360.
penentuan harga susu yang proporsional
B. Analisis Matriks SWOT
(W,2, W3, O6).
Matriks
SWOT
diperoleh
5. Menjaga
komitmen
dan
loyalitas
berdasarkan gabungan antara faktor internal
peternak melalui pemenuhan kebutuhan
yaitu kekuatan (S) dan kelemahan (W) dan
dasar budidaya sapi perah dan insentif
faktor eksternal yaitu peluang (O) dan
harga yang menarik (S2, S3, S4, T1, T2,
ancaman (T). Empat strategi utama yang
T3 ).
disarankan adalah S-O, S-T, W-O dan W-T.
6. Meningkatkan
kertersediaan
pakan
Berdasarkan analisis SWOT yang ada pada
berkualitas melalui kerjasama dengan
kemitraan antara KUD Musuk dan PT. So
pihak lain ( S3, S4, S7, T1, T3).
Good Food di Boyolali, dapat dirumuskan 8 (delapan)
alternatif
strategi
kemitraan
7. Meningkatkan intensitas dan kualitas pembinaan bagi peternak
melalui
seperti terlihat pada Tabel 3, sebagai
pelibatan peran aktif unit-unit terkait
berikut:
seperti dinas peternakan, pemerintah
36
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 daerah, dan lembaga-lembaga research
dan saling menguntungkan dengan
(W1, W2, T1, T3).
melibatkan peran aktif anggota KUD/
8. Meningkatkan
dan
menerapkan
peternak (W2, W3, T2, T3).
kebijakan kerjasama yang demokratis Tabel 4. Hasil Analisis Matriks SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Peluang (Opportunities – O) 1. Dengan kemitraan berpeluang untuk meningkatkan SDM trampil baik teknis maupun administrasi 2. Dengan kemitraan berpeluang untuk menggali potensi potensi yang ada untuk mendorong terpenuhinya kuota produksi
Kekuatan (Strenght – S) 1. Dengan adanya kemitraan menjamin produksi susu dari KUD (peternak) jelas pasarnya 2. Dengan kemitraan peternak mendapatkan harga jual yang lebih kompetitif (lebih baik) 3. Dengan kemitraan yang terjalin menjadikan KUD Musuk lebih efisien utamanya untuk biaya transportasi pengiriman susu 4. Adanya kemitraan menjadikan pembinaan ke peternak lebih efektif 5. Masalah dan hambatan yang terjadi lebih mudah diselesaikan karena mudahnya komunikasi 6. Bagi perusahaan mitra suplay bahan baku lebih terjamin 7. Potensi pengembangan masih terbuka luas
Kelemahan (Weakness – W) 1. Belum dioptimalkanya potensi yang ada baik secara volume maupun kualitas 2. Kualitas susu segar yang dihasilkan belum stabil 3. Pembayaran susu masih berdasarkan tempo
Strategi S - O
Strategi W - O
1. Meningkatkan volume/kuantitas susu segar KUD melalui pembinaan intensif anggota kurang aktif (S5, S6,O2, O3,O4) 2. Penambahan populasi sapi perah anggota aktif melalui pengadaan indukan yang berkualitas dengan sistem kredit
1. Meningkatkan skill SDM melalui bimbingan manajemen dan teknis kepada KUD maupun peternak serta penyuluhan dan pelatihan secara intensif kepada peternak guna peningkatan kualitas dan kuantitas susu segar yang
37
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 3. Dengan kemitraan termasuk pengadaan dihasilkan (W1, O1, O2, berpeluang untuk pakan/konsentrat dan O3, O4, O5 ) mengefektifkan fungsi pemberian modal usaha 2. Perbaikan sistem fungsi pembinaan dan (S1, S2, S3, S4, S7, O2, pembayaran dan pelatihan di tingkat O3, O4) penentuan harga susu peternak yang proporsional (W2, 4. Dengan kemitraan W3, O6) menjamin terpenuhinya sumber bahan baku sesuai dengan kapasitas produksi yang ada 5. Dengan kemitraan menjamin kepastian pengadaan bahan baku sesuai dengan kualitas yang dipersyaratkan 6. Dengan kemitraan berpeluang untuk dapat lebih mensejahterakan peternak karena adanya kepastian pasar dan harga Ancaman Strategi S - T Strategi W - T (Threat – T) 1. Adanya musim kemarau 1. Menjaga komitmen dan 1. Meningkatkan intensitas yang berpotensi loyalitas peternak melalui dan kualitas pembinaan menurunkan volume pemenuhan kebutuhan bagi peternak melalui bahan baku susu segar di dasar budidaya sapi perah pelibatan peran aktif tingkat peternak dan insentif harga yang unit unit terkait seperti 2. Adanya kompetitor menarik (S2, S3, S4, T1, dinas peternakan, dengan produksi T2, T3 ) pemerintah daerah dan berbahan baku susu segar 2. Meningkatkan lembaga lembaga 3. Adanya kebijakan yang kertersediaan pakan research (W1, W2, T1, menyebabkan turunnya berkualitas melalui T3) daya beli masyarakat kerjasama dengan pihak 2. Meningkatkan dan terhadap produk produk lain ( S3, S4, S7, T1, menerapkan kebijakan berbahan dasar susu T3 ) kerjasama yang demokratis dan saling menguntungkan dengan pelibatan peran aktif anggota KUD/peternak (W2, W3, T2, T3)
1. Strategi S Opportunities)
O
(Strengths
–
Strategi S - O adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada,
38
dimana
kekuatan
internal
dapat
memanfaatkan kecenderungan/ tren dan kejadian eksternal. Strategi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada antara lain adalah dengan
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 meningkatkan volume/ kuantitas susu segar KUD melalui pembinaan intensif anggota
2. Strategi W – Opportunities)
anggota KUD yang tergolong aktif. Salah satu
kriteria
yang
digunakan
untuk
membedakan anggota aktif dan tidak adalah tertibnya anggota tersebut membayar iuran anggota termasuk loyalitas mereka dalam menjual susu segar yang dihasilkannya. Jumlah peternak sapi di wilayah kerja KUD Musuk yaitu kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali tercatat lebih dari 10.000 orang, sedang anggota yang termasuk dalam kategori aktif baru sekitar 500 orang atau
Alternatif strategi yang lain dengan memanfaatkan peluang yang ada adalah penambahan populasi sapi perah anggota aktif melalui pengadaan indukan yang berkualitas dengan sistem kredit termasuk pengadaan
pakan/
penambahan
pemberian
ini
konsentrat modal
dimaksudkan
dan usaha.
memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dapat digunakan adalah dengan Meningkatkan
skill
SDM
melalui
bimbingan manajemen dan teknis kepada KUD maupun peternak serta penyuluhan dan pelatihan secara intensif
kepada
peternak guna peningkatan kualitas dan kuantitas susu segar yang dihasilkan. Hal ini
bisa
mendetailkan
dilakukan lagi
dengan
dalam
lebih
kesepakatan
kerjasama yang telah ada, mengingat PT. So
tentunya mempunyai sarana dan prasarana yang
dihasilkan oleh anggota KUD agar berturutturut memenuhi kuota yang telah diberikan oleh PT. So Good Food. Seperti diketahui hingga saat ini KUD Musuk baru mampu memasok sebasar 18 – 20 ton susu segar ke PT. So Good Food dari kuota yang diberikan sebesar 40 ton atau baru sekitar
memadai
serta
mempunyai
kemampuan manajemen yang lebih baik disamping akses terhadap institusi lain lebih besar seperti tenaga penyuluh maupun tenaga-tenaga profesional yang lain sesuai bidangnya. Stategi lain yang dapat digunakan
untuk
meningkatkan volume susu segar yang
50%.
–
Good Food selaku perusahaan mitra
sekitar 5 %.
Strategi
(Weakness
Strategi W – O bertujuan untuk
yang kurang aktif, dimana jumlah anggota kurang aktif jauh lebih besar dari pada
O
dalam rangka memperbaiki kelemahan yang
ada
adalah
perbaikan
sistem
pembayaran dan penentuan harga susu yang proporsional. Seperti diketahui bersama bahwa kendala utama yang dihadapi oleh petani atau peternak
untuk kehidupan
sehari-hari mereka pada umumnya adalah ketersediaan dana tunai untuk operasional usaha mereka, dengan demikian diharapkan mereka mempunyai cukup dana tunai untuk
39
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 merawat ternak mereka setiap hari sesuai
segar mereka dengan harapan memperoleh
standart
perah.
harga penjualan yang lebih baik atau hanya
Dengan adanya kemampuan ini diharapkan
sekedar untuk mendapatkan dana tunai
produksi susu segar peternak di wilayah
meskipun dengan harga sedikit dibawah
kerja KUD Musuk dapat berjalan optimal.
harga yang telah disepakati dengan KUD.
3. Strategi S – T (Strengths – Threats)
Kondisi seperti ini seringkali terjadi dengan
budidaya
ternak sapi
Strategi S - T adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghindari
banyaknya peloper atau broker susu yang masuk ke pedesaan. Strategi lain yang dapat dilaksanakan
atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Strategi yang dapat digunakan
dalam
adalah menjaga komitmen dan loyalitas
kekuatan yang ada untuk menghindari ancaman
peternak melalui pemenuhan kebutuhan
adalah meningkatkan kertersediaan pakan
dasar budidaya sapi perah dan insentif harga
berkualitas melalui kerjasama dengan pihak
yang menarik. Loyalitas dan komitmen
lain. Adanya musim kemarau selain sangat
perlu dijaga oleh masing-masing pihak
berpengaruh sekali bagi peternak di daerah
yang bermitra
dapat
Musuk karena mereka harus membeli air
berjalan dengan baik dengan dasar saling
dari luar daerah untuk keperluan sehari-hari
menguntungkan, demikian juga komitmen
termasuk untuk kebutuhan ternak mereka.
dan loyalitas peternak perlu dijaga bahkan
Selain pengeluaran yang semakin besar
ditingkatkan agar dengan secara sadar dan
juga berpengaruh terhadap ketersediaan
bertanggung berkonstribusi
akan
jawab secara
kemitraan
hubungannya
dengan
pemanfaatan
mereka
mampu
pakan hijauan yang ada di daerah mereka,
positif
terhadap
dengan demikian pakan olahan cenderung
kemitraan yang telah dibangun. Kesadaran
digunakan
untuk menjaga komitmen dan loyalitas
sebelumnya. Secara keseluruhan kondisi ini
tidak dapat tumbuh dengan sendirinya tapi
berpengaruh terhadap produksi susu segar
harus dibangun dengan menciptakan rasa
secara kuantitas meskipun secara kualitas
aman dan menguntungkan bagi peternak
lebih baik karena penggunaan pakan olahan
dalam mengelola usaha sapi perah mereka.
yang lebih banyak (konsentrat). Apabila
Dengan
mereka
KUD dalam rangka kemitraan maupun
dengan secara sadar pula bersama-sama
bermitra dengan pihak ke tiga lainya
ikut menjaga kemitraan ini dengan menjual
mampu menyediakan pakan olahan berupa
seluruh hasil produksi susu segar yang ada
konsentrat akan memungkinkan peternak
ke KUD Musuk, tidak ke tempat lain
lebih leluasa dalam mengelola ternak sapi
meskipun hanya sebagian dari hasil susu
perahnya.
40
demikian
diharapkan
lebih
banyak
dari
musim
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 4. Strategi W – T (Weakness - Threats)
dengan demikian kemitraan akan berjalan
Strategi W - T adalah strategi yang
dengan lebih baik dimana masing-masing
bersifat defensif yang diarahkan dalam
pihak merasa saling diuntungkan.
rangka mengurangi kelemahan internal dan
C. Pemilihan Strategi dengan Matriks QSP
menghindari ancaman eksternal. Strategi yang dapat digunakan adalah meningkatkan intensitas dan kualitas pembinaan bagi peternak melalui pelibatan peran aktif unitunit terkait seperti dinas peternakan, pemerintah daerah dan lembaga lembaga research. Pelibatan unsur dan unit-unit terkait
dimaksudkan
bahwa
upaya
peningkatan kesejahteraan peternak bukan hanya menjadi tanggung-jawab KUD saja tetapi merupakan tanggung jawab bersama semua pihak (Rusdiana, 2009). Pelibatan unsur dan unit terkait dilakukan secara terpadu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) dan lembaga-lembaga
lain
yang
dapat
dilaksanakan dalam rangka memperkecil kelemahan dan menghindari ancaman yang ada adalah meningkatkan dan menerapkan kebijakan kerjasama yang demokratis dan saling menguntungkan dengan pelibatan peran aktif anggota KUD/ peternak. Strategi ini dimaksudkan untuk memberikan ruang yang lebih besar kepada peternak untuk secara
aktif
strategi adalah pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan analisis matriks QSP (Quantitative Strategic Planning Matrix). Analisis matriks QSP digunakan untuk mengevaluasi kemenarikan relatif (relative attractiveness) dari hasil analisis yang dihasilkan oleh matriks SWOT (Rangkuti, 2006; Widiastuti, 2002). Proses pemilihan prioritas strategi ini dilakukan oleh pihakpihak yang dianggap paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan yaitu dari PT. So Good Food, KUD Musuk, dan ketua kelompok ternak ternak sapi perah dimana ke tiganya merupakan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam kemitraan yang ada.
swasta lainnya. Strategi
Tahap akhir dari analisis formulasi
berkontribusi
dalam
pelaksanaan kemitraan yang ada, sehingga akan memperkuat loyalitas mereka terhadap komitmen yang telah dibangun bersama
Berdasarkan hasil analisis matriks QSP terlihat bahwa strategi terbaik yang diprioritaskan adalah dengan menjaga komitmen dan loyalitas peternak melalui pemenuhan kebutuhan dasar budidaya sapi perah dan insentif harga yang menarik, yaitu dengan nilai total daya tarik TAS tertinggi sebesar 6,761. Adapun peringkat ke delapan strategi kemitraan tersebut secara berurutan adalah sebagai berikut: 1. Menjaga
komitmen
dan
loyalitas
peternak melalui pemenuhan kebutuhan dasar budidaya sapi perah dan insentif
41
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 harga yang menarik dengan nilai total TAS sebesar 6,761. 2. Meningkatkan
8. Meningkatkan intensitas dan kualitas pembinaan bagi peternak
dan
melalui
menerapkan
pelibatan peran aktif unit-unit terkait
kebijakan kerjasama yang demokratis
seperti dinas peternakan, pemerintah
dan saling menguntungkan dengan
daerah, dan lembaga lembaga research
pelibatan peran aktif anggota KUD/
dengan nilai total TAS sebesar 6,214.
peternak dengan nilai total TAS sebesar KESIMPULAN
6,723. dan
1. Matriks IFE menunjukkan total skor
penentuan harga susu yang proporsional
3,178 ini berarti bahwa kemitraan
dengan nilai total TAS sebesar 6,593.
berada pada posisi internal yang kuat.
3. Perbaikan
sistem
pembayaran
perah
Kekuatan utama dari kemitraan ini
pengadaan
adalah lebih efisiennya biaya yang
indukan yang berkualitas dengan sistem
dikeluarkan oleh KUD Musuk dalam
kredit
termasuk pengadaan pakan/
hal pengeluaran untuk transportasi susu
konsentrat dan pemberian modal usaha
segar ke pihak mitra (PT. SGF) dengan
dengan nilai total TAS sebesar 6,589.
skor 0,436. Matriks EFE menunjukkan
4. Penambahan anggota
populasi
aktif
melalui
sapi
pakan
total skor 3,073 ini berarti bahwa
berkualitas melalui kerjasama dengan
kemitraan yang terjalin antara KUD
pihak lain dengan nilai total TAS
Musuk dengan PT. So Good Food di
sebesar 6,583.
Boyolali mempunyai respon yang bagus
5. Meningkatkan
6. Meningkatkan bimbingan
kertersediaan
skill
SDM
manajemen
dan
melalui teknis
terhadap peluang yang ada dan mampu menghindari
ancaman
yang
kepada KUD maupun peternak, serta
mengganggu kemitraan. Peluang utama
penyuluhan
adanya
dan
pelatihan
secara
kemitraan
ini
adalah
guna
meningkatkan sumber daya manusia
peningkatan kualitas dan kuantitas susu
terampil, baik dalam aspek teknis
segar yang dihasilkan dengan nilai total
maupun
TAS sebesar 6,331.
0,484.
intensif
kepada
peternak
administrasi
dengan
skor
7. Meningkatkan volume/ kuantitas susu
2. Total nilai daya tarik (TAS) terbesar
segar KUD melalui pembinaan intensif
pada matriks QSP adalah sebesar 6,761.
anggota kurang aktif dengan nilai total
Hal ini menunjukan bahwa prioritas
TAS sebesar 6,240.
strategi yang diterapkan atau strategi yang paling efektif kemitraan antara
42
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 KUD Musuk dengan PT. So Good Food adalah “dengan menjaga komitmen dan loyalitas peternak melalui pemenuhan kebutuhan dasar budidaya sapi perah dan pemberian insentif harga yang menarik”.
DAFTAR PUSTAKA Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. 2012. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2012 Tentang “Perkoperasian”. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Jakarta. Buckle, K.A., R.A.Edwards, G.H.Fleet dan M.Wooton. 1995. Ilmu Pangan. Alih bahasa: H. Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia Press, Jakarta. BPS. 2011. Kabupaten Boyolali Dalam Angka Tahun 2011. BPS Kabupaten Boyolali. David. 2012. Strategic Management. Terjemahan Sularno Tjitowardojo. Elex Media Komputindo. Jakarta. Dewi K Tribuana, Imam Hardjianto, Lely Indah Mindarti. 2013. Kemitraan Peternak sapi Perah dengan KUD “Batu” Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Peternakan Sapi Perah. Jurnal Administrasi Publik (JAP), 1(4): 73-82. Elanmasbulani, T.D. Soedjana, dan Samektoz. 1998. Perspektif Pengembangan Agribisnis Sapi Perah di Kawasan Lahan Kritis (Studi Kasus Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998. Hafsah. 2003. Kemitraan Usaha. Konsepsi dan Strategi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Manurung, dkk. 2006. Koperasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Mustafa. 2005. Analisis Kemitraan PT. Kemfarm Indonesia dengan Petani Terung Jepang di Kabupaten Kediri Jawa Timur. Skripsi. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta. Ngadiyono. 2007. Beternak Sapi. PT. Citra Aji Parama. Yogyakarta. Putro. D.A.N., A. Setiadi dan M. Handayani. 2013. analisis potensi pengembangan agribisnis sapi perah di kecamatan ungaran barat kabupaten semarang. Animal Agricultural Journal, 2 (2): 33-40. Rangkuti. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Rusdiana. 2009. Upaya Pengembangan Agribisnis Sapi Perah dan Peningkatan Produksi Susu Melalui Pemberdayaan Koperasi. Jurnal Forum Peneliti Agro Ekonomi, 27(1): 43-51. Santosa Siswanto Imam, Agus Setiadi, dan Ratih Wulandari. 2013. Analisis Potensi Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Perah Dengan Menggunakan Paradigma Agribisnis di Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali. Buletin Peternakan, 37(2): 125-135. Semangun. 1999. Kemitraan Usaha Perkebunan. Fak. Pertanian. UGM. Yogyakarta. Singarimbun dan Effendi. 1997. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta. S.N. Kasim, S.N. Sirajuddin, Irmayani. 2011. Strategi Pengembangan Usaha Sapi Perah di Kabupaten Enrekang. Jurnal Agribisnis, 10(3): 81-97. Sumardjo, J. Sulaksana dan W.A. Darmono. 2004. Teori dan Praktik Kemitraan Agribisnis. Penebar Swadaya. 88 hal.
43
ISSN: 1410-0029 Agrin Vol. 20, No. 1, April 2016 Surakhmad, W. 1994. Penelitian Ilmiah. Dasar, Metode, dan Teknik. Tarsito. Bandung. Solo Pos. 1 Nopember 2013. Boyolali, Langka Air Tapi Melimpah Susu. Widiastuti. 2002. Analisis SWOT Petani Peternak Kabupaten Sleman Peserta
44
Kemitraan Usaha Ayam Pedaging pada PT. Gema Usaha Ternak (GUT). Yogyakarta. Skripsi. Fak. Pertanian UNS. Surakarta. Widodo. 2003. Teknologi Proses Susu Bubuk. Lacticia Press. Yogyakarta.