EFEKTIFITAS AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula Angustifolia) DAN MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA PRIMIGRAVIDA DI BPS UTAMI DAN RUANG PONEK RSUD KARANGANYAR Marni Wahyuningsih 1) Sunardi 2 ) Febriana Sartika S 3) 1 2 3
Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
ABSTRAK Proses persalinan dimulai pada saat terjadi kontraksi uterus yang teratur dan progresif serta akan diakhiri dengan keluarnya janin. Aromaterapi dan massage merupakan salah satu metode non farmakologi, aromaterapi dapat menimbulkan sesuatu yang menyenangkan, menurunkan nyeri, stress, cemas serta massage dapat menimbulkan efek relaksasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas aromaterapi lavender dan massage effleurage terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada primigravida. Jenis penelitian quasi experiment dengan menggunakan desain penelitian: pre and post test without control. Sampel penelitian diambil dengan teknik Consecutive sampling sebanyak 48 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Mei 2014. Metode analisis data menggunakan teknik analisis statistik non parametrik Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan tingkat nyeri persalinan sebelum diberikan perlakuan adalah nyeri tingkat berat (rata-rata 8,52) dan setelah diberikan perlakuan adalah nyeri tingkat sedang (rata-rata 5,58). Penurunan tingkat nyeri setelah diberikan perlakuan adalah 2,938. Hasil uji statistik diperoleh nilai p 0,00 lebih kecil dari nilai a 0,05 dengan demikian aromaterapi lavender dan massage effleurage efektif menurunkan tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada primigravida. Harapannya hasil penelitian ini dapat dijadikan SOP di BPS UTAMI dan Ruang PONEK RSUD Karanganyar. Kata Kunci: Nyeri, fase aktif, aromaterapi lavender, massage effleurage
ABSTRACT The labor process begins from the regular and progressive uterine contraction to the discharge of fetus. Aromatherapy and massage are non-pharmacological methods. The former arouses excitement and reduces pain, stress, and anxiety, and the massage induces relaxation effects. The objective of this research is to investigate the effectiveness of lavender aromatherapy and effleurage massage on the level of labor pain of Stage I of active phase in primigravida. This research used the quasi experimental research with the pretest and posttest without control design. It was conducted from January to May 2014. The samples of the research consisted of 48 persons. The data of the research were analyzed by using the statistical non-parametric Wilcoxon Test. Prior to the treatment, the level of labor pain is severe (the average is 8.52), and following the treatment it is moderate (the average is 5.58). Thus, the level of labor pain declines as much as 2.938 following the treatment. The result of the analysis shows that the value of p is 0. 00, which is smaller than the value of a = 0.05, meaning that the lavender aromatherapy and the effleurage massage are effective to reduce the labor pain of Stage I of active phase in primigravida. The result of this research is expected to be considered for the Standard Operating Procedure at Utami Private Midwifery Practice and at Comprehensive Emergency Obstetric and Newborn Care Room of Local General Hospital of Karanganyar. Keywords: Pain, active phase, lavender aromatherapy, and effleurage massage
1
kesehatan, penanganan komplikasi obstetri
PENDAHULUAN Kematian dan kesakitan pada ibu
dan neonatal, serta pencegahan kehamilan
hamil dan bersalin serta bayi baru lahir
tidak
sejak
komplikasi
lama
telah
menjadi
masalah,
khususnya di negara-negara berkembang.
diinginkan
dan
abortus
penanganan (Departemen
Kesehatan RI 2007).
Sekitar 25-50% kematian perempuan usia
Persalinan
merupakan
sesuatu
subur disebabkan oleh hal yang berkaitan
peristiwa
dengan
saat
kebanyakan wanita. Seorang ibu yang
utama
sedang menghadapi persalinan cenderung
kehamilan.
melahirkan
menjadi
Kematian penyebab
yang
menegangkan
bagi
mortalitas perempuan pada masa puncak
merasa
produktivitasnya (Prawirohardjo 2008).
primigravida. Pada ibu primigravida rasa
takut,
terutama
pada
ibu
Menurut data WHO, sebanyak 99%
sakit berlangsung 12-14 jam. Wall dan
kematian ibu akibat masalah persalinan
Malzack meyakini bahwa nyeri harus
atau kelahiran. Salah satu faktor penting
diringankan dengan efektif karena bila
dalam upaya penurunan angka kematian
nyeri disertai reaksi stress memiliki efek
tersebut
berbahaya terhadap ibu dan kemungkinan
yaitu
penyediaan
pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal yang
juga pada janin (Danuatmaja 2004).
berkualitas baik terhadap masyarakat,
Ibu yang dipijat dua puluh menit
tetapi sekarang belum dapat terlaksana
setiap jam selama persalinan akan lebih
dengan
pemerintah
terbebas dari rasa sakit. Hal ini disebabkan
mencanangkan Making Pregnancy Safer
karena pijatan merangsang tubuh untuk
(MPS), yang pada dasarnya menekankan
melepaskan senyawa
pada penyediaan pelayanan kesehatan
merupakan pereda rasa sakit. Endorphin
maternal dan neonatal yang cost-effective,
juga dapat menciptakan perasaan nyaman,
yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga
enak, rileks dan nyaman dalam persalinan.
baik.
Untuk
itu
Endorphin
yang
2
Banyak wanita merasa bahwa pijatan
termasuk sistem seksualitas, suhu tubuh,
sangat efektif dalam menghilangkan rasa
dan reaksi terhadap stress (Shinobi 2008).
sakit pada saat melahirkan yang secara
Aromaterapi
lavender
dapat
umum akan membantu menyeimbangkan
meningkatkan gelombang alfa di dalam
energi, merangsang dan mengatur tubuh
otak
memperbaiki sirkulasi darah, kelenjar
membantu untuk menciptakan keadaan
getah
yang
bening
sehingga
oksigen,
zat
dan
gelomabang
rileks.
inilah
Aromaterapi
yang
lavender
makanan, dan sisa makanan dibawa secara
mempunyai efek menenangkan. Lavender
efektif dari jaringa tubuh ibu ke plasenta
dapat
dengan mengendurkan ketegangan yang
keseimbangan,
membantu
keterbukaan dan keyakinan. Disamping itu
menurunkan
emosi
(Danuatmaja 2004).
memberikan rasa
ketenangan, nyaman,
rasa
lavender juga dapat mengurangi rasa
Aromaterapi mempunyai efek yang
tertekan, stress, rasa sakit, emosi yang
positif karena diketahui bahwa aroma yang
tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan
segar, harum merangsang sensori, reseptor
kepanikan. Lavender dapat bermanfaat
dan pada akhirnya mempengaruhi organ
untuk mengurangi rasa nyeri, dan dapat
yang lainnya sehingga dapat menimbulkan
memberikan relaksasi (Hutasoit 2002).
efek
kuat
terhadap
Aroma
Hasil studi pendahuluan pada bulan
ditangkap oleh reseptor di hidung yang
Januari di Ruang PONEK (Pelayanan
kemudian memberikan informasi lebih
Obstetri
jauh ke area di otak yang mengontrol
Komprehensif) RSUD Karanganyar dan
emosi dan memori maupun memberikan
BPS UTAMI diperoleh data ibu bersalin
informasi
hipotalamus yang
selama bulan Oktober-Desember 2013
merupakan pengatur sistem internal tubuh,
sebanyak 163 orang, jadi rata-ratanya 54
juga
ke
emosi.
Neonatal
Emergency
orang tiap bulan. Saat itu terdapat 2 dari 3
3
pasien
primigravida
sedang
dalam
Populasi
dalam
penelitian
ini
persalinan kala I. Pada ibu primigravida
adalah semua pasien yang melahirkan
menyatakan tidak tahan dengan nyeri yang
secara normal di BPS UTAMI dan Ruang
dirasakan terutama pada kala I. Ibu
PONEK
merasakan nyeri dibagian perut, pinggang,
memenuhi kriteria
punggung dan menjalar ketulang belakang.
yang berjumlah 48 responden. Teknik
Di Ruang PONEK dan BPS UTAMI
pengambilan sampel pada penelitian ini
tersebut
adalah dengan Non Probability Sampling
belum
memberikan
terapi
nonfarmakologi seperti aromaterapi dan
RSUD
Karanganyar
yang
inklusi dan eksklusi
berupa teknik Consecutive sampling.
massage kepada ibu saat melahirkan,
Alat
yang
digunakan
dalam
sehingga ibu terus merasakan nyeri saat
penelitian ini adalah aromaterapi lavender
melahirkan.
tersebut
sebanyak 6 tetes (0,3ml) dengan campuran
peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana
air 2 sendok makan (30ml), SOP massage
efektifitas
effleurage dan kuesioner skala nyeri
Berdasarkan
hal
aromaterapi
lavender
(Lavandula Angustifolia) dan massage
Numerical Rating Scale (NRS).
effleurage dalam menurunkan tingkat nyeri persalinan
kala
I
fase
aktif
pada
Teknik
pengelolaan
data
dan
analisa data. Penelitian ini menggunakan 5
primigravida di BPS UTAMI dan Ruang
tahap
PONEK RSUD Karanganyar.
editing, coding, entri data, analiting,
teknik
pengelolaan
data
yaitu
cleaning. Analisa data dilakukan secara METODE PENELITIAN
univariat untuk usia dan pendidikan serta
Jenis penelititian yang digunakan adalah
secara
penelitian kuantitatif rancangan quasy
efektifitas
experiment dengan Pre and post test
massage effleurage dalam mengurangi
bivariat
untuk
aromaterapi
mengetahui lavender
dan
without control.
4
nyeri
persalinan.Analisa
bivariat
menggunakan uji Wilcoxon.
Tabel 2 Distribusi
Frekuensi
Pendidikan
Ibu
Tingkat
Primigravida
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Melahirkan di BPS UTAMI dan Ruang
Penelitian dilakukan selama 5 bulan dari
PONEK RSUD Karanganyar Bulan
bulan Januari sampai Mei.
Januari-Mei 2014
1. Usia responden Tabel 1 Distribusi
Frekuensi
Usia
Ibu
Primigravida yang Melahirkan di BPS
Pendidikan SD SMP SMA PT Total
Frekuensi 2 17 26 3 48
% 4.16 35.42 54.17 6.25 100
UTAMI dan Ruang PONEK RSUD Karanganyar Bulan Januari-Mei 2014
Tabel sebagian
Usia < 20 Tahun 20-35 Tahun > 35 Tahun Total
Frekuensi 3 45 0 48
% 6,25 93,75 0.0 100
2
menunjukkan
bahwa
responden
dengan
besar
pendidikan
akhir
SMA
yaitu
26
responden (54,17%). 3. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
yang
diberi
Aromaterapi
Tabel 1 menunjukkan bahwa Lavender dan Massage Effleurage sebagian besar responden berusia usia Tabel 3 20-35 tahun sebanyak 45 responden Hasil
pengukuran
tingkat
nyeri
(93,75%). persalinan kala I fase aktif yang diberi aromaterapi
lavender
dan
massage
effleurage
2. Pendidikan responden
Waktu Penguku
n
Mean ±SD
Media n
Minimu m5
ran Tingkat Nyeri Sebelum
Maksi mum 48
Sesudah
48
PEMBAHASAN 8,52± 0,505 5,58± 0,498
9
8-9
6
5-6
1. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase
Aktif Sebelum diberi Aromaterapi Lavender dan Massage Effleurage
Tabel 3 menunjukkan tingkat nyeri Berdasarkan hasil penelitian ini persalinan sebelum diberikan perlakuan tingkat nyeri persalinan pada kala I fase adalah nyeri tingkat berat (rata-rata aktif
seperti
pada
tabel
3
dapat
8,52) dan setelah diberi perlakuan diketahui
bahwa,
tingkat
nyeri
adalah nyeri tingkat sedang (rata-rata persalinan sebelum diberi aromaterapi 5,58). lavender dan massage effleurage adalah 4. Efektifitas
Aromaterapi
Lavender tingkat nyeri berat (rata-rata 8,52).
dan Massage Eflleurage Terhadap Ibu
primipara
mengalami
Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase persalinan yang lebih panjang sehingga Aktif mereka
merasa
letih.
Hal
ini
Tabel 4 menyebabkan peningkatan nyeri. Rasa Efektifitas aromaterapi lavender dan nyeri yang terjadi selama kala I fase massage eflleurage terhadap tingkat aktif juga disebabkan oleh kontraksi nyeri persalinan kala I fase aktif uterus yang terus meningkat untuk Selisih Tingkat Nyeri Sebelum dan Sesudah
Mean± SD 2,938± 0,245
P (Sig.) mencapai
pembukaan
servik
yang
lengkap.
Semakin
bertambahnya
0,000 volume dan frekuensi kontraksi uterus
Tabel
4
menunjukkan
terjadi
penurunan skala nyeri sesudah diberi aromaterapi
lavender
dan
massage
maka rasa nyeri juga akan semakin meningkat. Rasa nyeri akan terus meningkat
seiring
dengan
effleurage sebesar 2,938. 6
bertambahnya pembukaan dari 1 cm
seperti
halnya
sampai pembukaan lengkap yaitu 10
thrombosis (Harry & William 2003). Seluruh
cm.
silent
responden
coronary
dalam
tersebut
penelitian ini bersuku Jawa. Terdapat
dikarenakan pada kala I persalinan telah
beberapa responden yang terlihat letih,
mencapai
dengan
karena menjalani proses persalinan
frekuensi, intensitas, dan durasi yang
yang panjang. Selain itu beberapa
cukup untuk menghasilkan pendataran
responden juga terlihat khawatir, cemas
dan dilatasi serviks yang progresif maka
dan takut pada proses persalinan yang
nyeri
sedang dijalani.
Peningkatan
nyeri
kontraksi
persalinan
uterus
juga
semakin
meningkat (Cunningham 2005).
Rasa cemas dan rasa takut dapat
Nyeri persalinan akan bertambah kuat
seiring
pembukaan,
memperberat persepsi nyeri selama
dengan
bertambahnya
persalinan. Rasa cemas yang berlebihan
puncak
nyeri
juga dapat menambah nyeri. Nyeri dan
terus
meningkat sampai dengan pembukaan
cemas
lengkap
ini
spatik kaku dan menyebabkan jalan
disebabkan oleh anoksia miometrium
lahir menjadi kaku, sempit dan kurang
dimana terjadi kontraksi otot selama
relaksasi. Nyeri dan ketakutan juga
periode anoksia relatif menyebabkan
dapat menimbulkan stres. Terjadinya
rasa nyeri. Kalau relaksasi uterus antara
reaksi stres yang kuat dan berkelanjutan
saat-saat terjadi kontraksi tidak cukup
akan berdampak negatif terhadap ibu
untuk memungkinkan oksigenasi yang
dan janinnya (Bobak 2004).
sampai
10
cm.
Hal
menyebabkan
otot
menjadi
adekuat, maka beratnya rasa nyeri
Nyeri merupakan sesuatu yang
semakin bertambah. Persalinan tanpa
kompleks, sehingga banyak faktor yang
nyeri adalah kejadian yang berbahaya
mempengaruhi. Salah satu faktor yang
7
mempengaruhi nyeri persalinan adalah
mempunyai tingkat pendidikan akhir
usia. Pada penelitian ini sebagian besar
SMA (54,17 %). Tingkat pendidikan
usia responden antara 20-35 tahun
mempengaruhi
(93,75%). Usia mempunyai hubungan
dalam merasakan nyeri pada proses
pengalaman terhadap suatu masalah
modulasi. Proses ini yang menyebabkan
kesehatan
dan
persepsi nyeri menjadi subyektif dan
Seseorang
ditentukan oleh makna atau arti suatu
yang berusia lebih tua akan mampu
input nyeri. Orang yang memiliki
merespon
atau
pengambilan
dihadapi berusia
penyakit
keputusan.
terhadap daripada
persepsi
seseorang
stressor
yang
pendidikan tinggi diasumsikan lebih
seseorang
yang
mudah
menyerap
informasi.
lebih muda. Setiap orang
Pengetahuan tentang pengelolaan nyeri
memiliki cara yang berbeda dalam
dapat diperoleh dari pengalaman klien
mengatasi
sendiri atau dari sumber lain. Sehingga
nyeri.
dan
Cara
terhadap nyeri
menginterpretasikan seseorang
berespon
adalah akibat
dari
banyak kejadian nyeri selama rentang hidupnya (Potter & Perry 2006).
tingkat pendidikan bukan merupakan variabel yang dapat mempengaruhi persepsi nyeri (Harsono 2009). 2. Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase
Tingkat pendidikan berpengaruh dalam memberikan respon terhadap
Aktif Setelah diberi Aromaterapi Lavender dan Massage Effleurage
segala sesuatu yang datang dari luar,
Berdasarkan hasil penelitian
dimana sesorang dengan pendidikan
ini tingkat nyeri persalinan pada kala I
tinggi akan memberikan respon lebih
fase aktif seperti pada tabel 3 dapat
rasional daripada yang berpendidikan
diketahui
menengah atau rendah. Sebagian besar
persalinan setelah diberi aromaterapi
responden
lavender dan massage effleurage adalah
dalam
penelitian
ini
bahwa
tingkat
nyeri
8
tingkat nyeri sedang (rata-rata 5,58).
saat persalinan dianjurkan agar massage
Hasil
penelitian
dilakukan terus menerus, karena rasa
bahwa
terjadi
ini
menunjukkan
penurunan
nyeri
persalinan pada kala I fase aktif. Pengalaman
klinis
nyeri cenderung akan meningkat jika massage dihentikan. Hal tersebut terjadi
menyatakan
karena sistem saraf menjadi terbiasa
bahwa aromaterapi memberikan efek
terhadap stimulus dan organ-organ
keharuman yang menguntungkan baik
indra berhenti merespon nyeri tersebut
melalui
(Danuatmaja 2004).
metode
inhalasi
atau
penghisapan atau melalui metode oles melalui
kulit.
Penghisapan
Pijatan dapat menenangkan dan
aroma
merilekskan ketegangan yang muncul
harum dapat menyebabkan perubahan
saat hamil dan melahirkan. Pijatan pada
psikologis
dan
Aromaterapi meningkatkan
fisiologis
manusia.
leher, bahu, punggung, kaki, dan tangan
lavender
dapat
dapat membuat nyaman. Usapan pelan
gelombang-gelombang
pada perut juga akan terasa nyaman saat
alfa di dalam otak dan gelombang inilah yang membantu untuk menciptakan keadaan yang rileks (Maifrisco 2008). Sebuah penelitian menyebutkan, ibu yang di massage 20 menit setiap jam selama tahap persalinan akan lebih
kontraksi (Simkin 2008). 3. Efektifitas Aromaterapi Lavender
dan Massage Effleurage terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Berdasarkan data hasil penelitian
ini
tingkat nyeri persalinan pada kala I fase
merangsang
aktif seperti tampak pada tabel 4.4
tubuh melepaskan senyawa endhorphin
dapat diketahui bahwa tingkat nyeri
yang dapat menghilangkan sakit secara
sesudah diberikan aromaterapi lavender
alamiah sehingga lebih nyaman. Pada
dan massage effleurage 2,938 lebih
bebas
dari
dikarenakan
rasa
sakit.
massage
Hal
9
rendah, apabila dibandingkan dengan
selama persalinan. Kombinasi antara
sebelum diberikan aromaterapi lavender
aromaterapi
dan massage effleurage.
effleurage efektif menurunkan nyeri
Hasil
perhitungan
dengan
lavender
dan
massage
persalinan kala I fase aktif.
mengggunakan uji Wilcoxon setelah
Aromaterapi mempunyai beberapa
diberikan aromaterapi lavender dan
molekul yang dilepaskan ke udara
massage effleurage diperoleh nilai p
sebagai uap air. Ketika uap air yang
0,000 yang lebih kecil dari α 0,05
mengandung komponen kimia tersebut
dengan demikian aromaterapi lavender
dihirup, akan diserap tubuh melalui
dan
efektif
hidung dan paru-paru yang kemudian
menurunkan tingkat nyeri persalinan
masuk ke aliran darah. Bersamaan saat
kala I fase aktif.
dihirup, uap air akan berjalan dengan
massage
effleurage
Hasil penelitian ini menunjukkan
segera ke sistem limbik otak yang
bahwa tingkat nyeri persalinan kala I
bertangung
fase aktif sesudah diberi aromaterapi
integrasi dan ekspresi perasaan, belajar,
lavender dan massage effleurage lebih
ingatan, emosi, serta rangsangan fisik.
rendah apabila dibandingkan sebelum
Minyak esensial lavender sangat efektif
diberi
dan
aromaterapi
lavender
dan
jawab
bermanfaat
saat
dalam
dihirup
sistem
atau
massage effleurage, hal ini terjadi
digunakan pada bagian luar, karena
karena terapi dengan menggunakan
indra penciuman berhubungan dekat
minyak
dapat
dengan emosi manusia. Saat aroma dari
membantu membangkitkan semangat
minyak esensial lavender dihirup, tubuh
dan menyegarkan. Ditambah dengan
akan memberikan respon psikologis.
essensial
lavender
massage yang dapat membantu ibu
Aromaterapi dapat mempengaruhi
merasa lebih segar, rileks, dan nyaman
sistem limbik di otak yang merupakan
10
pusat emosi, suasana hati atau mood,
keterbukaan dan keyakinan. Disamping
dan memori untuk menghasilkan bahan
itu, lavender juga dapat mengurangi
neurohormon encephalin,
yang
endorphin
dan
rasa tertekan, stres, rasa sakit, emosi
bersifat
sebagai
yang tidak seimbang, hysteria, rasa
penghilang rasa sakit dan serotonin
frustasi dan kepanikan (Hale 2008).
menghilangkan
Sebuah studi yang dilakukan oleh
ketegangan atau stres serta kecemasan
Lee & Ming Ho (2004) di 87 rumah
mengahadapi persalinan (Perez 2003).
bersalin
yang
berefek
di
New
Zealand,
bahwa
Hasil dari penelitian ini sesuai
sebanyak 60% dari rumah bersalin yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh
diteliti menggunakan aromaterapi untuk
Rini Astuti (2009) di Bidan Praktek
mengurangi
Swasta Polokarto pada ibu yang sedang
persalinan. Hal ini diperkuat oleh
mengalami persalinan. Penelitian ini
Moesley (2005) bahwa penggunaan
membandingkan antara kelompok yang
aromaterapi di unit maternitas dapat
diberi aromaterapi lavender dengan
menambah
yang tidak diberi aromaterapi lavender.
melahirkan
Hasilnya,
menjadi lebih efektif.
kelompok
yang
diberi
aromaterapi lavender selama persalinan nyerinya turun sebesar 2,28.
nyeri
kepuasan dan
Sebuah bahwa
rasa
ibu
proses
studi
selama
saat
persalinan
mengungkapkan
keuntungan
penggunaan
Minyak essensial lavender dapat
aromaterapi secara psikologi antara lain
bermanfaat dalam mengurangi nyeri.
dapat menurunkan tingkat nyeri dan
Lavender
efek
kecemasan.
menenangkan. Aroma lavender dapat
aromaterapi
memberikan
limfosit pada pembuluh darah perifer,
keseimbangan,
mempunyai
ketenangan, rasa nyaman, rasa
Secara dapat
imunologi meningkatkan
meningkatkan CD 8 dan CD 16
yang
11
berperan dalam imunitas (Kuriyama
merasa lebih dekat dengan orang yang
2005).
merawatnya (Danuatmaja 2004).
Penggunaan
aromaterapi
Dalam penelitian ini didapatkan
mempunyai efek menenangkan jiwa
hasil bahwa terjadi penurunan tingkat
sehingga
nyeri
dapat
Pernyataan dengan
mengurangi
tersebut
penelitian
stress.
bertentangan
dilakukan
oleh
setelah
diberi
aromaterapi
lavender dan massage effleurage. Salah satu hal yang dapat menurunkan nyeri
Maifrisco (2008) bahwa pemberian
adalah
aromaterapi tidak memiliki pengaruh
effleurage pada abdomen menstimulasi
terhadap
mahasiswa
serabut taktil dikulit sehingga sinyal
dalam mengikuti
nyeri dapat dihambat. Stimulasi kulit
tingkat
jurusan psikologi
stress
kuliah statistik II.
karena
pemberian
massage
dengan effleurage ini menghasilkan
Pijat (massage) membantu ibu
pesan yang dikirim lewat serabut A-δ,
merasa lebih segar, rileks, dan nyaman
serabut
selama persalinan. Sebuah penelitian
cepat, yang mengakibatkan gerbang
menyebutkan ibu yang dipijit 20 menit
tertutup sehingga korteks serebri tidak
setiap jam selama tahap persalinan akan
menerima sinyal nyeri dan intensitas
lebih bebas dari rasa sakit. Hal itu
nyeri berubah/berkurang hal ini sesuai
terjadi karena pijat merangsang tubuh
dengan yang dikemukakan Potter &
melepaskan senyawa endorphin yang
Perry (2005) dan Mander (2003).
merupakan
pereda
sakit
yang
menghantarkan
nyeri
alami.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
Endorphin juga dapat menciptakan
Gate Control Teori yaitu bahwa serabut
perasaan nyaman dan enak. Dalam
nyeri membawa stimulasi nyeri ke otak
persalinan, pijat juga membuat ibu
lebih kecil dan perjalanan sensasinya lebih lambat dari pada serabut yang luas
12
dan sensasinya berjalan lebih cepat.
Penelitian ini mengkombinasikan antara
Ketika sentuhan dan nyeri dirangsang
aromaterapi
bersama sensasi sentuhan berjalan ke
effleurage untuk menurunkan tingkat
otak dan menutup pintu gerbang dalam
nyeri persalinan dan hasilnya efektif,
otak dan terjadi pembatasan intensitas
kombinasi
nyeri di otak. Massage merupakan
menurunkan tingkat nyeri persalinan
distraksi
sebesar 2,938.
yang dapat
meningkatkan
pembentukan endorphin dalam sistem kontrol
desenden
sehingga
dapat
lavender
antara
dan
massage
keduanya
dapat
Berdasarkan uraian diatas peneliti berpendapat bahwa rasa nyeri ini bisa
membuat pasien lebih nyaman karena
dipengaruhi
relaksasi otot (Mander 2003).
dirasakan seseorang, persepsi nyeri, dan
Hasil penelitian ini sesuai dengan
seseorang
Handayani
ketakutan,
bahwa
massage
arti
nyeri
yang
reaksi nyeri yang merupakan respon
hasil penelitian yang dilakukan oleh (2011)
oleh
terhadap
nyeri
kecemasan,
seperti gelisah
effleurage dapat menurunkan intensitas
menangis dan menjerit dan dapat juga
nyeri sebesar 1,53 pada ibu primipara
dipengaruhi oleh kondisi sosial dan
kala I fase aktif di RSIA Bunda Arif
letak daerah. Nyeri ini dapat diatasi
Purwokerto.
dengan
menggunakan
lavender
dan
Sebelumnya, (2009)
menggunakan
lavender sebesar
penelitian
dapat 2,28,
Handayani menggunakan menurunkan
aromaterapi
menurunkan sedangkan
nyeri
massage
effleurage.
Pasien yang mendapatkan aromaterapi
nyeri
dan massage ini akan merasa tenang,
penelitian
nyaman, rileks, puas dan akan lebih
dengan
dekat dengan petugas kesehatan yang
(2011) massage
Astuti
aromaterapi
effleurage
sebasar
1,53.
melayani,
karena
keduanya
dapat
dilakukan secara bersamaan sehingga
13
secara tidak langsung hal ini bisa
Sartika
mengurangi
Istiningtyas, S.Kep.,Ns.,M.Kep yang telah
tingkat
nyeri
yang
dirasakan.
Sari,
S.Kep.,Ns,
Ibu
Anita
memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran.
KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum diberi aromaterapi lavender dan massage effleurage adalah nyeri berat dengan rata-rata 8,52, tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif setelah diberi aromaterapi
lavender
dan
massage
effleurage adalah nyeri sedang dengan rata-rata 5,58 dan pemberian aromaterapi lavender dan massage effleurage selama kala I fase aktif efektif menurunkan tingkat nyeri persalinan dengan rata-rata 2,938.
UCAPAN TERIMA KASIH Kepada Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada, Ibu Ns.Wahyu Rima Agustin, S.Kep., M.Kep, selaku ketua Prodi S1 Keperawatan, Bapak Sunardi,
SKM.,M.Kes,
Ibu
Febriana
DAFTAR PUSTAKA Astuti, R. (2009). Pengaruh aromaterapi terhadap nyeri persalinan kala 1 di bidan praktik swasta kecamatan Polokarto. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman. Bobak, Lowdermilk, & Jensen. (2004) Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Cunningham, G.F., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gilstrap, L.C., Hauth, J.C., & Wenatrom, K.D. (2005) Obstetri Williams. Jakarta: EGC. Danuatmaja & Meiliasari. (2004) Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa Swara Depkes RI (2007) Profil Kesehatan Indonesia Hale, G. (2008) Lavender – nature’s aid to stress relief. Available from URL: www.aromatherapy-stress-relief.com. [Accessed 22 Juli 2013]. Handayani .(2011) Pengaruh Massage Effluerage Terhadap Nyeri Persalinan Primipara Kala I Persalinan Fisiologis. Skripsi Universitas Jendral Soedirman. [accessed 20 November 2013] Harry, O., & William, R.F. (2003) Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi. Bandung: Yayasan Essentia Medica. Harsono. (2009) Kapita Selekta Neurologi Edisi kedua. Yogjakarta: Gadjah Mada University Press Hutasoit, A. (2002) Aromatherapy untuk Pemula. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Kuriyama, H., Watanabe, S., Nakaya, T., Kita, M., Imanishi, J., Shigemori, I., Yoshida, N., Masaki, D., Fukui, K., Tadai, T., & Ozasa, K. (2005) 14
Immunological and Psychological Benefits of Aromatherapy Massage. Oxford Journals page 1of 6. Published by Oxford University Press. [accessed 20 November 2013] Lee, K., & Ming Ho, K. (2004) Obstetric Regional Analgesia Services In New Zealand: A National Survey. The New Zealand Medical Journal, Vol 117 No 1206 ISSN 1175 8716. [accessed 20 November 2013] Maifrisco, O. (2008) Pengaruh Aromaterapi Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa. Available from URL: www.indoskripsi.com. [Accessed 10 Agustus 2013]. Mander, R. (2003) Nyeri Persalian. Jakarta: EGC. Mousley, Judith. 2005. In Chick, H.L & Vincent, J.L. (Eds). Proceedings of the
29th Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education. Vol 2, PP.217-224. Melbourne: PME. Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta : EGC Prawirohardjo, S. (2008) Ilmu Kedidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Perez, C. (2003) Clinical Aromatherapy Part I: An Introduction Into Nursing Practice. Clinical Journal of Oncology Nursing Volume 7, Number 5. [accessed 16 November 2013] Simkin, P. (2002) Supportive care during labor: A guide for busy nurses. Journal of Obstetric, Gynecologic, and Neonatal Nursing, 31(6), 721-732.
15