Efek Suplementasi Kitosan dan Kunyit………………...................Anastasia Laurensia Barutu Efek Suplementasi Kitosan dan Tepung Kunyit (Curcuma Domestica Val.) sebagai Aditif Pakan terhadap Kadar Trigliserida dan Malondialdehyde (MDA) Darah Ayam Broiler The Effect of Chitosan and Curcumin Powder (Curcuma Domestica Val.) as Feed Additive on Blood Triglyseride and Malondialdehyde (MDA) Level of Broiler Anastasia Laurensia Barutu Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung – Sumedang KM 21 Sumedang 45363 Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2016 email:
[email protected]
Abstrak Penelitian dirancang untuk mengetahui pengaruh penggunaan kitosan dan tepung kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap kadar trigliserida dan malondialdehyde (MDA) darah ayam broiler, serta untuk mengetahui level penggunaan campuran kitosan dan tepung kunyit dalam ransum ayam broiler yang menghasilkan penurunan kadar trigliserida dan MDA paling maksimal. Penelitian ini dilakukan selama 28 hari pada 100 ekor ayam. Parameter yang diukur pada akhir penelitian adalah profil trigliserida dan profil MDA darah ayam broiler. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (R1 = 0% Kitosan + 0% Kunyit, R2 = 1% Kitosan + 1% Kunyit, R3 = 1% Kitosan + 2% Kunyit, R4 = 2% Kitosan + 1% Kunyit, dan R5 = 2% Kitosan + Kunyit 2%) dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan R5 (2% Kitosan + 2% Kunyit) berpengaruh nyata (P<0,05) menurunkan kadar trigliserida, dan mulai dari perlakuan R3 sampai R5 berpengaruh nyata (P<0,05) menurunkan kadar MDA. Kesimpulan yang dapat diambil ialah penggunaan campuran 2% kitosan dan 2% kunyit (R5) dapat menurunkan kadar trigliserida dan mulai dari perlakuan R3 sampai R5 dapat menurunkan kadar MDA darah ayam broiler dibandingkan perlakuan kontrol (R1). Kata Kunci : broiler, kitosan, kunyit, mda, trigliserida Abstract The aims of this research was to determine the effect of using chitosan and curcumin powder (Curcuma Domestica Val.) as feed additive on blood triglyseride and malondialdehyde (MDA) level of broiler, and to determine level using chitosan and curcumin powder (Curcuma Domestica Val.) in broilers ration that could decrease the maximum blood triglyseride and MDA. This study was conducted 28 days on 100 broilers. Parameters measured at the end of this study are the levels of triglycerides and MDA blood of broilers. The samples test was held in Physiology and Biochemistry Laboratory, Faculty of Animal Husbandry, Padjadjaran University, Sumedang, West Java. The experimental method in this study used a Completely Randomized Design (CRD) consisting five treatments (R1 = 0% Chitosan + 0% Curcumin, R2 = 1% Chitosan + 1% Curcumin, R3 = 1% Chitosan + 2% Curcumin, R4 = 2% Chitosan + 1% Curcumin, dan R5 = 2% Chitosan + 2% Curcumin), repeated four times. The result of this study showed that using R5 (2% Chitosan + 2% Curcumin) was significant difference (P<0,05) to decrease triglyseride, and start from R3 until R5 were significant difference (P<0,05) to decrease MDA. The conclusion is using R5 (2% Chitosan + 2% Curcumin) can decrease the triglyseride and start from R3 until R5 can decrease malondialdehyde blood of broilers compared with control (R1). Key Words : broiler, chitosan, curcumin, mda, triglyseride 1
Efek Suplementasi Kitosan dan Kunyit………………...................Anastasia Laurensia Barutu PENDAHULUAN Ayam broiler merupakan ayam yang dibudidayakan sebagai penghasil daging atau sumber protein hewani. Waktu pemeliharaan yang relatif singkat, kualitas daging yang empuk, konversi ransum baik, bobot panen tinggi, dan harganya yang relatif murah merupakan keunggulan dari ayam broiler. Ayam broiler juga memiliki kekurangan yaitu mudah stres yang mengakibatkan produktivitasnya menurun. Stres yang dialami oleh ayam broiler dipengaruhi oleh beberapa sebab, diantaranya kondisi lingkungan yang tidak sesuai, manajemen pemeliharaan yang kurang baik, serta ransum yang kurang baik pula. Akumulasi stress yang diterima ayam broiler menyebabkan meningkatnya produksi radikal bebas dalam tubuh, kondisi ini disebut sebagai stress oksidatif yang menyebabkan terjadinya peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS). Produksi ROS yang berlebihan sebagai dampak stress akan menyebabkan oxidative damage, yaitu gangguan dan penurunan sintesis lipid, DNA, dan protein pada berbagai jaringan. Peristiwa ini dapat menyebabkan metabolisme ternak terganggu dan terjadinya reaksi rantai yang disebut peroksidasi lipid. Akibat akhir dari peroksidasi lipid adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi berbagai senyawa yang bersifat toksik terhadap sel yaitu malondialdehyde (MDA). Jenis lipid yang ada di dalam tubuh salah satunya adalah trigliserida. Trigliserida adalah bentuk lemak yang digunakan untuk proses-proses yang membutuhkan energi dalam tubuh, bersifat tidak membutuhkan banyak tempat, dan sebagian besar disimpan dalam sel-sel jaringan adiposa. Peningkatan kadar trigliserida dapat terjadi karena adanya penurunan aktivitas enzim lipoprotein lipase (LPL) yang dipicu oleh karena adanya radikal bebas yang akan mengganggu hidrolisis trigliserida. Upaya untuk menanggulangi stress dan kerusakan oksidatif tersebut diperlukan antioksidan berupa feed supplement yang dapat berperan sebagai stimulator untuk memperbaiki profil metabolisme ayam broiler. Antioksidan yang dapat digunakan adalah campuran kitosan dan tepung kunyit. Kitosan mengandung tiga gugus yaitu asam amino, gugus hidroksil primer dan sekunder. Sifat menonjol kitosan dapat berperan sebagai serat yang mampu menghambat penyerapan lemak, karena memiliki muatan positif yang dapat berikatan dengan ion negatif dari asam lemak, serat ini bersifat tidak dicerna dan tidak diserap tubuh. Fungsi dari kitosan juga bersifat sebagai antioksidan dalam mencegah radikal bebas akibat dari proses oksidasi lipid, maka kadar MDA akan menurun. Kinerja kitosan sebagai antioksidan dapat didukung dengan penggunaan tepung kunyit.
2
Efek Suplementasi Kitosan dan Kunyit………………...................Anastasia Laurensia Barutu Kunyit dapat digunakan untuk menangkal radikal bebas dan menurunkan kadar trigliserida dalam darah, dimana kunyit mengandung zat aktif, yaitu kurkumin, minyak atsiri dan flavonoid. Kurkumin berperan sebagai antioksidan yang sangat baik melindungi tubuh dari radikal bebas, minyak atsiri dapat menurunkan aktivitas Glycerol-3-phosphate dehydrogenase (GPDH) yang berperan sebagai enzim dalam biosintesis trigliserida, serta flavonoid yang dapat meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase (LPL) dalam proses hidrolisis trigliserida. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efek sumplementasi campuran kitosan dan kunyit terhadap Kadar Trigliserida dan Malondialdehyde (MDA) Darah Ayam Broiler”. BAHAN DAN METODE 1. Objek dan Bahan Penelitian Objek Ternak yang digunakan adalah 100 ekor DOC ayam broiler strain Lohman dengan bobot seragam tanpa dibedakan jenis kelamin. Pemeliharaan ayam broiler dilakukan selama 28 hari. Satu minggu pertama akan diberikan ransum tanpa perlakuan, minggu kedua sampai umur 28 hari diberikan perlakuan. Bahan
Bahan penelitian yang digunakan adalah kitosan dan tepung kunyit (Curcuma domestica Val.) yang dicampurkan ke dalam ransum dengan jumlah yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan. Kitosan dan tepung kunyit diperoleh dari CV. Multiguna, Cirebon dan toko jamu di Bandar Lampung. Ransum Ransum percobaan yang digunakan adalah ransum komersil sesuai dengan kebutuhan nutrisi hidup pokok ayam broiler. Ransum yang digunakan terdiri dari dua jenis ransum sesuai periode pemeliharaan, yaitu ransum starter berbentuk crumble dan ransum finisher berbentuk mash. Kandungan zat makanan yang terdapat dalam ransum Pokphand CP 511 fase starter dan ransum Cargill Fase finisher. 2. Metode Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Pencampuran kitosan dan tepung kunyit ke dalam ransum masing-masing secara manual sesuai dengan kebutuhan penelitian. Ransum yang telah dicampur dengan kitosan 3
Efek Suplementasi Kitosan dan Kunyit………………...................Anastasia Laurensia Barutu dan tepung kunyit dipisahkan di tempat yang berbeda sesuai dengan perlakuan pada penelitian. 2. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan dengan pemberian ransum tanpa perlakuan dalam bentuk crumble 2 kali sehari dilakukan selama satu minggu pertama dari periode pemeliharaan. 3. Tahap Penelitian Ransum diberikan setiap hari dengan jadwal, pada pagi (pukul 07.00 WIB) dan sore hari (pukul 16.00 WIB). Pemberian ransum penelitian dilakukan selama 3 minggu berturut-turut. 4. Tahap Pengambilan Sampel Pengambilan data dilakukan pada akhir penelitian. Sampel darah diambil dari vena pectoralis dengan menggunakan spuit 3 mL. Sampel darah ditampung dalam vaccumtube EDTA selanjutnya disentrifugasi dengan kecepatan 8.000 rpm selama 15 menit. Plasma yang dihasilkan siap untuk dianalisis kadar trigliserida dan endapannya untuk analisis kadar MDA darah. 5. Tahap analisis Sampel Analisis trigliserida dan MDA darah dilakukan di Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah trigliserida dan MDA darah ayam broiler. Analisis trigliserida menggunakan metode GPO (Glyserol-3-Phosphate Oxidase) menurut McGowand (1983), sedangkan analisis MDA menggunakan metode TBARS (Thiobarbituric acid reactive substance) menurut (Winarsi, 2007). HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian pengaruh pemberian berbagai kadar kitosan dan tepung kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap kadar trigliserida dan malondialdehyde (MDA) darah pada ayam broiler telah dilaksanakan selama 28 hari. Pengumpulan sampel darah dilaksanakan pada akhir penelitian. Sampel yang terkumpul berasal dari 20 unit percobaan, oleh karena itu analisis statistik dilakukan dengan jumlah ulangan yang sama dengan berdasarkan Gaspersz (1995). Kadar Trigliserida Trigliserida adalah jenis lemak yang dapat disimpan untuk proses-proses yang membutuhkan energi dalam tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar trigliserida akibat penambahan berbagai tingkat kitosan dan tepung kunyit dalam ransum pada Ayam Broiler disajikan pada Tabel 1. 4
Efek Suplementasi Kitosan dan Kunyit………………...................Anastasia Laurensia Barutu Tabel 1. Rataan Kadar Trigliserida Darah Ayam Broiler dengan Penambahan Kitosan dan Kunyit dalam Ransum Ulangan
Perlakuan R1
R2
R3
R4
R5
………. (µL/mL)………. 1
11,80
36,64
32,62
14,18
6,80
2
14,75
35,49
37,21
20,08
7,62
3
12,38
37,54
36,48
23,28
6,56
4
17,70
33,93
37,13
21,48
7,54
14,16 ± 2,69
35,90 ± 1,56
35,86 ± 2,18
19,75 ± 3,94
7,13 ± 0,53
Rataan
Keterangan
R1 = R2 = R3 = R4 = R5 =
Ransum basal + 0% Kitosan + 0% Tepung kunyit Ransum basal + 1% Kitosan + 1% Tepung kunyit Ransum basal + 1% Kitosan + 2% Tepung kunyit Ransum basal + 2% Kitosan + 1% Tepung kunyit Ransum basal + 2% Kitosan + 2% Tepung kunyit
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar trigliserida. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Uji Jarak Berganda Duncan Kadar Trigliserida Ayam Broiler dengan Penambahan Kitosan dan Kunyit Perlakuan
Rataan (µL/mL)
Signifikansi (0.05)
R5
7,13 ± 0,53
a
R1
14,16 ± 2,69
R4
19,75 ± 3,94
R3
35,86 ± 2,18
d
R2
35,90 ± 1,56
d
b c
Keterangan : huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
Hasil Uji Jarak Berganda Duncan pada Tabel 8, menunjukkan bahwa kadar trigliserida pada perlakuan R5 berbeda nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan R1, namun pada perlakuan R4, R3, dan R2 berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan perlakuan R1. Kadar trigliserida antarperlakuan R2 dan R3 tidak berbeda nyata (P>0,05), sedangkan pada perlakuan R5 dan R4 berbeda nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan R2 dan R3. Hasil yang di dapat menunjukkan terjadi penurunan kadar trigliserida. Hal tersebut di atas menjelaskan bahwa penambahan campuran level 2% kitosan dan 2% kunyit dari total ransum mampu
5
Efek Suplementasi Kitosan dan Kunyit………………...................Anastasia Laurensia Barutu menurunkan trigliserida, yaitu 7,13 µL/mL, lebih rendah dibandingkan dengan kadar trigliserida ayam tanpa pemberian kitosan dan kunyit, yaitu 14,16 µL/mL. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa pada kondisi normal (tanpa pemberian kitosan dan tepung kunyit), lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus kemudian diangkut oleh Kilomikron (Linder, 2006). Kilomikron akan membawa trigliserida dan kolesterol ke dalam aliran darah, kemudian trigliserida dalam kilomikron mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase sehingga terbentuk asam lemak bebas dan sisa-sisa kilomikron. Kilomikron akan masuk ke dalam sistem limfe dan akhirnya akan menuju ke aliran darah yang kemudian dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi asam lemak bebas. Asam lemak bebas akan diserap oleh endotel pembuluh darah dan sebagian disimpan di jaringan adiposa dalam bentuk trigliserida. Sebagian trigliserida akan diambil oleh hati untuk dibentuk menjadi trigliserida hati jika berada dalam jumlah yang banyak. Trigliserida hati disekresikan ke dalam sirkulasi darah dalam bentuk VLDL (Very Low Density Lipoprotein) (Linder, 2006). Berdasarkan fakta tersebut yang menjadi penyebab kadar trigliserida darah ayam broiler tanpa perlakuan kitosan dan kunyit (R1) cukup tinggi dibandingkan R5. Kadar trigliserida yang tinggi dengan pemberian kitosan pada R4, R3 dan R2 dapat disebabkan karena meningkatnya daya cerna pakan dengan pemberian kitosan (Huang dkk., 2005). Xu dkk. (2013) juga melaporkan bahwa pemberian kitosan pada level tertentu justru menyebabkan ritme atau laju metabolisme menjadi lebih baik. Ini berarti bahwa pemberian kitosan menyebabkan peningkatan anabolisme, sehingga sintesis trigliserida dari asam-asam lemak menjadi meningkat. Kondisi ini juga distimulasi dengan pemberian tepung kunyit sebagaimana Bengmark dkk. (2009) melaporkan bahwa kurkumin dengan level yang tidak terlalu tinggi mampu meningkatkan efisiensi ransum, menstimulan anabolisme sehingga menyebabkan jaringan adiposa bertambah. Hal ini dikarenakan kandungan zat kurkuminoid dan minyak atsiri dalam kunyit terabsorpsi secara efektif oleh sel epitelium intestinum, sehingga mempengaruhi metabolisme. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kombinasi antara kitosan dan tepung kunyit dengan level tertentu (R2, R3, dan R4) justru meningkatkan pembentukan trigliserida. Penurunan kadar trigliserida darah ayam secara drastis dengan perlakuan R5 (2% kitosan + 2% tepung kunyit) yaitu 7,13 µL/mL disebabkan kemampuan minyak atsiri menurunkan aktivitas Glycerol-3-Phosphate Dehydrogenase (GPDH), yaitu enzim yang berperan dalam sintesis trigliserida. Penghambatan sintesis trigliserida di hati dan usus halus 6
Efek Suplementasi Kitosan dan Kunyit………………...................Anastasia Laurensia Barutu akan mengakibatkan terjadinya penurunan kadar trigliserida darah (He dkk., 2009). Aktivitas enzim ini (GPDH) meningkat karena ditunjang oleh pemberian kitosan dengan level yang tinggi yaitu (2%). Huang dkk. (2005) menunjukkan bahwa kitosan mampu meningkatkan kondisi keasaman intestine sebagai dampak perombakan oligosakarida dari kitosan oleh bakteri laktat yang terdapat di dalam usus. Xu dkk. (2013) menunjukkan bahwa morfologi intestine tampak lebih baik dengan pemberian kitosan serta terjadi peningkatan absorbsi mineral makro maupun mikro sebagai dampak peningkatan keasaman di dalam usus. Lebih lanjut dilaporkan bahwa aktivitas hormon dan enzim meningkat sebagai efek simulasi mineral-mineral yang diserap melalui usus. Hadirnya tannin dalam kunyit juga dapat mengakibatkan terjadinya pelapisan membran usus sehingga menghambat penyerapan zat makanan. Tanin dalam tubuh akan mengikat protein dan akan melapisi dinding usus, sehingga terbentuk lapisan lendir dalam saluran pencernaan dan menghambat penyerapan zat makanan, termasuk trigliserida (Adriani, 2014). Kadar MDA Malondialdehyde (MDA) merupakan metabolit hasil peroksidasi lipid yang dapat menggambarkan aktivitas radikal bebas di dalam sel sehingga dijadikan sebagai salah satu petunjuk terjadinya stres oksidatif. Hasil pengamatan kadar MDA darah Ayam Broiler yang diberi kitosan dan kunyit pada konsentrasi yang berbeda disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Rataan Kadar MDA Darah Ayam Broiler dengan Penambahan Kitosan dan Tepung Kunyit dalam Ransum Ulangan
Perlakuan R1
R2
R3
R4
R5
………. (µL/mL)………. 1
2.71 3.65 2.63 2.57
2 3 4 Rataan
2,89 ± 0,51
Keterangan
R1 = R2 = R3 = R4 = R5 =
2.56 2.41 2.45 2.63
1.84 1.74 1.84 1.74
2.190 1.980 1.990 2.104
1.890 1.790 1.920 2.140
2,51 ± 0,10
1,79 ± 0,06
2,07 ± 0,10
1,94 ± 0,15
Ransum basal + 0% Kitosan + 0% Tepung kunyit Ransum basal + 1% Kitosan + 1% Tepung kunyit Ransum basal + 1% Kitosan + 2% Tepung kunyit Ransum basal + 2% Kitosan + 1% Tepung kunyit Ransum basal + 2% Kitosan + 2% Tepung kunyit
7
Efek Suplementasi Kitosan dan Kunyit………………...................Anastasia Laurensia Barutu Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar trigliserida. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Uji Jarak Berganda Duncan Kadar MDA Ayam Broiler dengan Penambahan Kitosan dan Kunyit Perlakuan
Rataan (nmol/ml)
Signifikansi (0.05)
R3
1,79 ± 0,06
a
R5
1,94 ± 0,15
a
R4
2,07 ± 0,10
a
R2
2,51 ± 0,10
R1
2,89 ± 0,51
b c
Keterangan : huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
Hasil Uji Jarak Berganda Duncan pada Tabel 10 menunjukkan bahwa kadar MDA pada semua perlakuan yang diberi campuran kitosan dan kunyit berpengaruh nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan perlakuan yang tidak diberi campuran kitosan dan kunyit (R1). Kadar MDA antarperlakuan R3, R5, dan R4 tidak berbeda nyata (P<0,05), tetapi berbeda nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan R2. Berdasarkan Ilustrasi 8 dan Tabel 10, tampak penurunan kadar MDA darah ayam broiler setelah diberi kitosan dan kunyit pada konsentrasi yang berbeda. Kadar MDA darah semakin menurun seiring dengan pemberian campuran kitosan dan kunyit yang meningkat masing-masing sampai level 2%. Pada metabolisme normal, ayam broiler memproduksi radikal bebas dalam jumlah yang rendah, namun jumlah radikal bebas dapat meningkat apabila dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari lingkungan sekitar kandang. Radikal bebas di dalam tubuh ternak umumnya terdapat dalam bentuk Reactive Oxygen Species (ROS). Produksi ROS yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan sel dan penurunan sintesis lipid. Hal ini dapat menyebabkan penurunan atau berhentinya produksi ternak. ROS adalah senyawa turunan molekul oksigen yang lebih reaktif dibandingkan oksigen pada kondisi dasar (ground state). ROS dapat menginisiasi lipid secara langsung terhadap asam lemak Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA) penyusun fosfolipid membran sel yang mengandung banyak ikatan rangkap, membentuk hidroperoksida. Hal ini sesuai dengan pendapat Sikka (1995) bahwa ROS dapat menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid yang akan 8
Efek Suplementasi Kitosan dan Kunyit………………...................Anastasia Laurensia Barutu terbentuk dalam rantai yang makin panjang dan dapat merusak membran sel.
PUFA
didegradasi oleh radikal-radikal bebas membentuk malondialdehyde (MDA) yang bersifat toksik terhadap sel. Profil MDA dalam serum berfungsi sebagai sebuah penanda kerusakan seluler akibat aktivitas radikal bebas di dalam sel, sehingga dijadikan sebagai salah satu petunjuk terjadinya stres oksidatif akibat radikal bebas (Asni dkk., 2009). Pemberian kitosan dan kunyit dapat menurunkan kadar MDA darah karena kedua feed supplement tersebut berperan sebagai antioksidan yang dapat yang menghambat proses peroksidasi lipid. Proses penghambatan peroksidasi lipid oleh kitosan dan kunyit memiliki mekanisme yang sama, yaitu dengan menangkap radikal bebas dan mendonorkan elektron sehingga radikal bebas menjadi bentuk senyawa yang lebih stabil dan menghentikan reaksi berantai peroksidasi lipid. Berdasarkan struktur kimianya, Kitosan memiliki gugus hidroksil (OH) primer pada C6 dan gugus hidroksil sekunder pada C-3, sedangkan pada kunyit terdapat zak aktif yaitu flavonoid yang memiliki gugus hidroksil pula. Menurut Amic, (2003) flavonoid berperan sebagai scavenger radikal bebas yang memiliki gugus hidroksil (OH-) pada cincin aromatik serta menghentikan reaksi berantai peroksidasi lipid dengan melindungi sel. Kitosan dan kunyit akan berperan sebagai penyumbang elektron dengan mengikat radikal bebas menjadi radikal stabil dan tidak mengambil elektron-elektron yang ada di sekitar membran sel. Hasil penelitian yang sama juga ditunjukkan oleh Zhou dkk. (2009), pemberian kitosan menunjukkan kadar asam lemak rantai panjang meningkat secara signifikan. Ini menunjukkan aktivitas radikal bebas mengoksidasi asam lemak menjadi MDA mengalami penurunan. Ammon dkk. (1992) juga menunjukkan, kurkumin menghambat radikal bebas. Efek kitosan juga dilaporkan Wang dkk. (2011), immunoglobulin (IgA, IgG, IgM) mengalami peningkatan dan menurunkan kerusakan membran sel oleh serangan radikal bebas terhadap fosfolipid. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penambahan campuran kitosan dan tepung kunyit (Curcuma domestica Val.) dalam pakan terhadap kadar trigliserida dan MDA darah ayam broiler, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pemberian campuran kitosan dan tepung kunyit (Curcuma domestica Val.) dalam pakan mengandung 2% kitosan + 2% kunyit (R5) dapat menurunkan kadar trigliserida, dan pemberian pakan yang mengandung 1% kitosan + 2% kunyit (R3), 2% kitosan + 1% kunyit (R4), dan 2% kitosan + 2% kunyit (R5) dapat menurunkan kadar MDA darah ayam broiler. 9
Efek Suplementasi Kitosan dan Kunyit………………...................Anastasia Laurensia Barutu 2. Pemberian campuran kitosan dan tepung kunyit (Curcuma domestica Val.) masingmasing sebanyak 2% merupakan dosis paling optimal untuk menurunkan kadar trigliserida, sedangkan untuk menurunkan kadar MDA dosis yang paling optimal adalah 1% kitosan + 2% kunyit (R3). SARAN Penggunaan kitosan dan tepung kunyit untuk ayam broiler konsumsi sebaiknya menggunakan dosis R5 (2% kitosan + 2% kunyit) untuk menurunkan profil lipid, dan kadar MDA darah ayam broiler dapat menurun mulai dari dosis R3 (1% kitosan + 2% kunyit), R4 (2% kitosan + 1% kunyit), dan R5 (2% kitosan + 2% kunyit). UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih penulis sampaikan kepada staf Laboratorium Fisiologi Ternak dan Bikimia Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran atas bimbingan dan masukan yang diberikan kepada penulis dan juga kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Amic, D. and D. Beslo. 2003. Structure-radical Scavenging Activity Relationships of Flavonoids. CCACCA 76(1):55-61. Ammon HPT, Anazodo MI, Safayhi H, Dhawan BN, Srimal RC 1992. Curcumin: a potent inhibitor of Leukotriene B4 formation in rat peritoneal polymorphonuclear neutrophils (PMNL). Planta Med 58: 26. Asni, E., dkk. 2009. Pengaruh Hipoksia Berkelanjutan terhadap Kadar Malondialdehid, Glutation Tereduksi, dan Aktivitas Katalase Ginjal Tikus, Maj Kedokt Indon, 59(12): 595-600. C. Wang , M. Q. Wang ,1 S. S. Ye , W. J. Tao , and Y. J. Du. 2011. Effects of Copper-Loaded Chitosan Nanoparticles on Growth and Immunity In Broilers. Poultry Science 90 :2223– 2228 He, M. L., W. Z. Yang, J. S. You, A. V. Chaves, P. S. Mir, C. Benchaar and T. A. McAllister. 2009. Effect of Garlic Oil on Fatty Acid Accumulation and Glycerol-3-Phosphate Dehydrogenase Activity in Defferentiating Adipocytes. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 22; 1686-1689 Huang, R. L., Y. L. Yin, M. X. Li, G. Y. Wu, T. J. Li, L. L. Li, C. B. Yang, J. Zhang, B. Wang, Z. Y. Deng, Y. G. Zhang, Z. R. Tang, P. Kang, and Y. M. Guo. 2005. Effect of Dietary Oligochitosan Supplementation on Ileal Digestibility of Nutrients and Performance in Broilers. China Agricultural Univ. Press, Beijing, China. 10
Efek Suplementasi Kitosan dan Kunyit………………...................Anastasia Laurensia Barutu Linder, M. C. 2006. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta: UI Press. Lovita A., 2014. Decreasing Cholesterol And Triglyceride Level On Blood By Adding Orange (Citrus Sinensis) Waste On Padjajaran I Sheep. Fakultas peternakan. Universitas Padjadjaran. Sumedang. McGowan, M.W. 1983. A peroxidase-coupled method for the colorimetric determination of serum triglycerides. Clin. Chem; 29, 538. S. Bengmark , M. D. Mesa , and A. Gil. Plant-derived health - the effects of turmeric and curcuminoids Nutr. Hosp. 2009;24(3):273-281 Sikka, S. C., Rajasekaran, M., and Hellstrom, W. J. 1995. Role of Oxidative Stress and Antioxidants in Male Infertility. Journal of Andrology, 16, 464–468. T. X. Zhou, Y. J. Chen, J. S. Yoo, Y. Huang, J. H. Lee, H. D. Jang, S. O. Shin, H. J. Kim, J. H. Cho, and I. H. Kim1. 2009. Effects of Chitooligosaccharide Supplementation on Performance, Blood Characteristics, Relative Organ Weight, and Meat Quality in Broiler Chickens. Poultry Science 88:593–600 Winarsi,H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Xu, Yuanqing, Binlin Shi, Sumei Yan, Tiyu Li, Yiwei Guo, and Junliang Li. 2013. Effects of Chitosan on Body Weight Gain, Growth Hormone and Intestinal Morphology in Weaned Pigs. College Of Animal Science, Inner Mongolia Agricultural University, Huhhot 010018, China.
11