i
EFEK PEMBERIAN SARI JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP BOBOT AKHIR AYAM BROILER DAN JUMLAH BAKTERI PATOGEN PADA USUS
SKRIPSI
Oleh:
YUSDIMAN AHMAD NIM.D1B4 10 083
JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
i
ii
EFEK PEMBERIAN SARI JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP BOBOT AKHIR AYAM BROILER DAN JUMLAH BAKTERI PATOGEN PADA USUS
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Peternakan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Peternakan
Oleh:
YUSDIMAN AHMAD NIM. D1B4 10 083
JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
i
iii
iii
iv
iiii
v
iv i
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Atas berkat rahmat Allah SWT penulis dilahirkan pada tanggal 02 Mei 1992 di desa Tolowe Ponre Waru, Kecematan Wolo, Kabupaten Kolaka. Penulis adalah anak ketuju dari tujuh bersaudara dari pasangan Bapak Shyarun, dan Ibu Rossy (Alm). Pendidikan penulis diawali dengan pendidikan di TK Raudhatul Atfal pada tahun 1997-1998. kemudian melanjutkan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Ponre Waru dan menyelesaikan pada tahun 2004. Pendidikan lanjutan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2007 di MTS,s Madrasa Tsanawia Darul Arqam Ponre Waru dan pendidikan lanjutan tingkat atas diselesaikan pada tahun 2010 di SMA Negeri 1 Wolo, selama menempuh pendidikan penulis pernah menjadi anggota Pramuka. Penulis diterima sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian, Jurusan Peternakan Universitas Halu Oleo pada tahun 2010 melalui jalur seleksi lokal masuk perguruan tinggi (SLMPTN). Dan pada tahun 2012 dari Jurusan Peternakan menjadi Fakultas peternakan. Selama menjalani perkuliahan, Penulis juga pernah menjadi Penguru MPM AL ZAYTUN tahun 2010 -2012 Fakultas Pertanian, menjadi bendahara DPM Fakultas Peternakan 2012-2013, Pengurus LISPIKTER Biro KKM 2013-2014 Fakultas Peternakan, menjadi pengurus IMM Kota Kendari 2013-2014, menjadi pengurus DKC Kota Kendari 2013-218, dan Menjadai Pengurus RACANA UHO 20152016 Bidang Perekrutan dan Kaderisasi.
iv
vii
ABSTRACT YUSDIMAN AHMAD (D1B4 10 083) Combine Application influence Extracts turmeric (Curcuma domestica Vahl.) and Brotowali's Extract( Tinospora crispa L. Miers) to Hematologi's Profile and Echerichia coli bacteria in Broiler Digestive (Supervised by SYAM RAHADI and ANDI MURLINA TASSE).
Lime has potential to be used as natural antibiotic and. as the digestive organs process optimizer. It can also be used as medicine for humans and as a natural antioxidant for broiler. This study was aimed to find out the effect of lime extract on the performance of broiler and the number of pathogenic bacteria in their digestive tract. The total of 96 broilers was used and divided into 16 plots. Each plot consisted of six broilers selected randomly. Completely randomized design was applied with four treatments and four replications, each replication consisted of six broilers. The treatments was percentage of lime extract : 0%, 02%, 04%, 0.6%. The observed parameters were the daily body weight gain, the number of salmonella, and Echerichia coli. The results showed the lime extract adding did not provide any significant effect (p = > 005) toward the daily body weight gain, but the addition of lemon extract in the diet affected the growth of salmonella and Echerichia coli bacteria in the digestive tract of broilers significantly. The highest growth of both salmonella and Echerichia coli bacteria was found in the treatment of 0.6%, (2.50 colonies/g). Keywords: Lime extract, Salmonella, the Echerichia coli.
vi i
viii
ABSTRAK YUSDIMAN AHMAD (L1A1 10 083) Efek pemberian sari jeruk nipis (citrus aurantifolia) terhadap bobot akhir ayam broiler dan jumlah bakteri patogen pada usus (Dibimbing oleh MUH. AMRULLAH sebagai pembimbing I dan SYAM RAHADI sebagai pembimbing II).
Penggunaan jeruk nipis sangat potensial sebagai antibiotik alami. Jeruk nipis dalam bentuk sari jeruk nipis dapat digunakan untuk mengoptimalkan kerja organ pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian sari jeruk nipis terhadap bobot badan akhir ayam broiler dan jumlah bakteri pathogen pada saluran pencernaan ayam broiler. Penelitian ini menggunakan ayam broiler sebanyak 96 ekor dengan total petak kandang berjumlah 16 petak dengan 6 ekor ayam pada setiap petak yang disimpan secara acak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan masing masing ulangan diberi 1 kali seminggu terdiri atas 6 ekor ayam broiler. Perlakuaan terdiri atas persentasi sari jeruk nipis 0 % 02 % 04 % 0,6 % dari bobot badan, variabel yang diamati yaitu pertambahan bobot akhir, jumlah bakteri salmonella, dan jumlah bakteri Echerichia coli dalam saluran usus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sari jeruk nipis tidak memberikan pengaruh nyata (p>005) terhadap pertambhan bobot akhir, tetapi memberikan pengaruh secara nyata terhadap jumlah bakteri salmonella dan Echerichia coli pada saluran pencernaan ayam broiler. Perlakuan terbaik dalam menekan pertumbuhan bakteri salmonella dan Echerichia coli terdapat pada perlakuan 0,6 % . Kata kunci : Jeruk nipis, Jumlah Bakteri Salmonella, dan Jumlah Bakteri Echerichia coli.
vii i
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efek pemberian Sari Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Performans Ayam Broiler dan Jumlah Bakteri Patogen Pada Usus” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, Kendari. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW. beserta keluarga, para sahabat dan umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Dr. Muh. Amrullah Pagala, S.Pt., M.Si., selaku Pembimbing I dan Bapak Syam Rahadi, S.Pt., M.P., selaku Pembimbing II Sekaligus Selaku Penasehat Akademik atas arahan dan masukan yang sangat berharga bagi penulis untuk kesempurnaan skripsi dengan penuh perhatian dan kesabaran selalu dicurahkan. Ucapan terima kasih dengan penuh rasa hormat, cinta dan kasih penulis persembahkan kepada Ayahanda tercinta Syahrun, dan Ibunda tercinta Rossy atas segala cinta, kasih sayang, perhatian, doa dan pengorbanan yang tiada terukur. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Usman Rianse., M.S., selaku Rektor Universitas Halu Oleo, Bapak Prof. Dr. Ir. Takdir Saili, M.Si., selaku Dekan Fakultas Peternakan dan Bapak La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Peternakan yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Universitas Halu Oleo.
2.
Bapak Dr. Muh. Amrullah Pagala, S.Pt., M.Si., Syam Rahadi, S.Pt., Ibu Dr. Ir. Andi Murlina Tasse, M.Si. Ibu Ir. Hj. Nuraini, M.P., dan Bapak Hamdan Has, S.Pt., M.Si., selaku dosen pembimbing dan penguji atas kesediaannya,
i viii
x
memberikan saran dan koreksinya kepada penulis demi kesempurnaan skripsi. 3.
Bapak dan Ibu dosen Fakultas Peternakan yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis serta seluruh staf yang telah memberi fasilitas dan memudahkan dalam pengurusan administrasi selama masa kuliah penulis.
4.
Kakaku tercinta Hikmawati, Tahir, Suhardin, Kamaludin, Syamsia Nur, Sulkarnain. serta kemenakanku tersayang Ari, Hisbulla (Uul), Muh Hilmi Asti Amelia, Riska, Aldi, Lisa, Ramdan, Humaira nuri , Fatir, Akbar, Evi, Sami, Nurul asyira putri, Apikar. Dengan penuh rasa bangga kuhaturkan ucapan terima kasih atas segala cinta, kasih sayang, dukungan, perhatian, dan doa.
5.
Teman-teman Angkatan 2010: Andi Alif Abbusalam S.Pt, Sitti Nurlia S.Pt, Salomina Sambolinggi S.Pt, Elen Rosalia Joka S.Pt Diska Bintayani S.Pt, Mugni Noor S.Pt, Desna Sari Putri S.Pt, Juita S,Pt, Anita Mustika Ibrahim S.Pt, Muh Fajrin S.Pt, Ariadin H S.Pt, Muh Ikhlas AG, S.Pt Sahrul Asmi, S.Pt, Basruddin, Mihtahul Rahma S.Pt, Rifka Ayu Pratiwi S.Pt, Wiwik S.Pt, Wiwin Malpina S.Pt Kiki S.Pt Isdar S.Pt , Srlian S.Pt. Yayat S.Pt, Anas Arif Sofyan S.Pt, Hidra S.Pt, Resa S.Pt, Yanto, LD Nassar Safie, La Irwan, Supardi, LD Fajar Sahidi, Pakatuno. terima kasih atas kebersamaan yang indah selama di bangku kuliah serta motivasi dan inspirasi tiada henti
6.
Anggota Lebkes Propinsi Sulawesi Tenggara, ibu ani, ibu eka, ibu hikma, ibu, jasra, Ibu, Pitri yang telah membimbing dan memberikan motofasi yang tinggi kepada saya selama melakukan penelitian dan ABK (Anak Buah Kandang Fakultas Peternakan) yang telah membantu selama penelitian.
7.
Sahabat-sahabatku : Ariadin H S.Pt, Muh Ihlas AG S.Pt, Muh Fajrin S.Pt, Fakrul Aripin Nasution S.Pt, Rido S.Pt, Kreno S.Pt, Usman S.Pt, Mahfut S.Pt, Widi Astiri S.Pt, Lija S.Pt, Sulna S.Pt, Irman S.Pt, Said S.Pt, Sulfitrianingsih S.Pt, Ni Made Novita Sari. S,Pt, Ashar S.Pt, Agis Cahyono Widodo S.Pt, Edris, S.Pt, , Muh. Edi Suriono S.Pt, Jumardin S.Pt, Arifin, Herwanto, Tomas Ali, Jandi S.Pt, Ranti Atminasari, Saiddin S.Pt., Andi Jumadil, Handi iix
xi
Johandika S.Pt, Mansur S.Pt,. Terima kasih atas kebersamaan kalian selama saya berada di Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo. 8.
Senior-seniorku : Algasali S,Pt, Risal S.Pt Ferdi S.Pt, Ayu Utami S.Pt, Erik S.Pt, Halim S.Pt, Arni S.Pt, Hasan S.Pt, Harjono Ruli S.Pt, Rina S.Pt, S.Pt La Ode Rahmat Suleman, S.Pt, Hidayat, S.Pt, La Ode Sahaba, S.Pt,Budi , S.Pt, La Ira, S.Pt, . terima kasih atas segala bimbingan, arahan, dan ilmu yang selama ini telah berbagi dan kebersamaan yang indah selama di bangku kuliah serta motivasi dan inspirasi tiada henti
9.
Junior-juniorku angkatan Angkatan 2011 (Sumarni S.Pt, Widiastuti S.Pt, Lijja Numria Nullah S.Pt, Albar S.Pt, Iva Armilla S.Pt, Ridwan S.Pt, Wa Icha, Erfin S.Pt, dan Muh Dzikrullah S.Pt, Edrisyanto S,Pt, Erfin S.Pt, Sarpen S.Pt, Hajar S.Pt, Marniati, Muh Ilham Sunaryo dan Jamaria dan La Baisu ahsar S.Pt, Jusdin , Jasdin, dkk.) 2012 (La Atri, S.Pt, Dewi S.Pt, Siti S.Pt, Melly S.Pt Zizet S.Pt, Erfiana S.Pt, Andi Ahmadi, Mun Andi, S.Pt Reza, Awang, Darsin, Asis, Fardi, Dimas,, Fikaet S.Pt, Zainuddun S.Pt, S.Pt,Yunus S.Pt, Ajeng, Indra, Kabul, Feby S.Pt, Hikma S.Pt, Novi S.Pt, Umy Darsin, Vivin S.Pt,, danang, Ardi dkk), 2013 ( Bois, Sinar, ade, karmila, Linlin, Rasya, Mita, syarip, ajen, Yanto, Anto, Rina, dan Chaca, dkk), angkatan 2014 (Jaka, Roslan, Andis, ahmad, aris, Tiris, Yuyun, Wati, Irfan Roy Ardianto, Aprianto, Egha dkk) terima kasih atas kerjasama selama ini, terus semangat menempuh kuliah di Fakultas Peternakan tercinta.
10. Rekan-rekan seperjuangan di lokasi KKN REGULER I tahun 2014 di desa Mawar Kec. Mataoleo Kab.Bombana : Badru Iju (Kosdes), S.Pd, Algino Surya S.KM, Asjad S.H, Dama Surya S.T, Intan Lestari S.Pd, Nisma S.Pd, Liliana S.Pd Yeti S.Pd, Citra Melani S.Pd, Iin S.P, Halma S.Si, Fitriana S.KM, Sinar S.Sos, Susi S.Kom , dan tidak lupa keluarga dari Bapak Kepala desa Mawar La Ode Zillu yang telah bersedia menerima kami dalam melaksanakan kegiatan, terima kasih atas kerjasama dan canda tawanya selama pelaksanaan kegiatan KKN REGULER I tahun 2014.
ix
xii
11. Semua pihak yang telah terlibat dalam bentuk apapun itu selama menempuh kuliah yang tidak sempat tertulis, dengan tulus penulis haturkan terima kasih dan semoga Tuhan memberi balasan yang sesuai. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat kepada semua pihak yang terkait dan semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan Maha Esa.
Kendari, 02 Agustus 2016
YUSDIMAN AHMAD
ixi
xiii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL……………….. ...................................................... i PERYATAAN……. .................................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN………………. ........................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA UJIAN……. ........................... iv RIWAYAT HIDUP……. ........................................................................... v ABSTRACT……....................................................................................... vi ABSTRAK……. ....................................................................................... vii KATA PENGANTAR……. ..................................................................... viii DAFTAR ISI……………………………………. ..................................... xii DAFTAR TABEL............... ...................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ……. ...................................................................xvi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang …. ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah….. ...................................................................... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………. ......................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori………………………… .......................................... 4 1. Ayam Broiler ……………………………… .............................. 4 2. Performans Ayam Broiler……………………. ........................... 5 3. Aditif Pakan………………… .................................................... 6 Defenisi Aditif Pakan .................. ............................................... 6 Manfaat Aditif Pakan................................................................... 7 4. Mikroorganisme Patogen ………………………………………. 7 Salmonella Enteritidis …………………………… ..................... 7 Escherichia Coli ......................................................................... 8 5. Potensi Jeruk Nipis Sebagai Aditif Pakan ................................... 9 Komposisi Kimia Jeruk Nipis.. .................................................. 10 B. Kerangka Pikir……………………………. ..................................... 13 C. Hipotesis…………………………. .................................................. 14
III. MATERI DAN METODE A. Lokasi dan Waktu Penelitian………………… ................................ 15 B. Materi Penelitian…………………. ................................................. 15
i
xii
xiv
C.
D. E.
F.
1. Peralatan Penelitian………………………................................. 15 2. Bahan Penelitian…………………… ......................................... 15 Prosedur Penelitian………………………….. ................................. 16 1. Pembuatan Sari Jeruk Nipis ....................................................... 16 2. Proses penyusunan pakan……………………............................ 16 3. Persiapan Kandang…………………… ..................................... 17 4. Penempatan Ayam Percobaan…………………. ........................ 17 5. Pemeliharaan, Pemberian Pakan dan Air Minum………… ........ 17 6. Perhitungan Jumlah Bakteri …… .............................................. 18 Rancangan Penelitian……………….. ............................................. 18 Variabel Penelitian………………………….. .................................. 18 1. Bobot Badan Akhir………………… ......................................... 18 2. Jumlah Bakteri Salmonella……… ............................................. 19 3. Jumlah Bakteri E. coli…………….. .......................................... 19 Analisis Data………………………. ............................................... 19
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Bobot Badan Akhir ........................................ .................................. 20 B. Bakteri Salmonella ............................................ ............................... 21 C. Bakteri E.coli .................................................................................... 23
V. KESIMPULAN A. Kesimpulan....................................................... .................................. 26 B. Saran..................................................................... ............................... 26 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
i xiii
xv
DAFTAR TABEL
Nomor 1.
2.
3.
Halaman
Nilai rata-rata bobot badan akhir ayam broiler yang diberi sari jeruk nipis dalam pakan................................................... ............................
20
Nilai jumlah bakteri Salmonella dalam saluran pencernaan ayam broiler ............................................................ ....................................
21
Nilai jumlah bakteri E. coli dalam saluran pencernaan ayam broiler ............................................................................................................
23
ixiv
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor 1.
Halaman
Skema kerangka piker penelitian.....................................................
xv i
13
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Halaman
1.
Analisis ragam rataan pertambahan bobot badan ayam broiler yang diberi pakan dengan penambahan sari jeruk nipis (g)…. ................... 31
2.
Analisis ragam jumlah bakteri Salmonella (koloni/g) dalam saluran pencernaan ayam broiler yang diberi sari jeruk nipis …. ..... 34
3.
Analisis ragam jumlah bakteri E.coli (koloni/g) dalam saluran pencernaan ayam broiler yang diberi sari jeruk nipis …................... 39
xvi i
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perunggasan di Indonesia terutama ayam broiler berkembang sangat pesat, hal ini disebabkan oleh produknya yang
umum dikonsumsi oleh manusia, dan
harganya relatif murah. Ayam broiler mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan, baik dalam peternakan skala besar maupun peternakan skala kecil. Ayam broiler merupakan penghasil daging, yang baik karena pertumbuhannya yang cepat sehingga waktu pemeliharaannya lebih singkat, pakan lebih efisien dan produksi daging tinggi. Pertambahan bobot ayam yang tinggi salah satunya ditunjang faktor pakan yang cukup kualitas maupun kuantitasnya. Selain pemberian pakan peternak umumnya menggunakan antibiotik sintetis untuk menjaga agar fisiologis ayam tetap normal dan sehat. Cara ini dinilai kurang baik karena terdapat residu dalam daging sehingga dapat membahayakan kesehatan. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan akibat pemakaian antibiotik sintetis, salah satunya yakni penggunaan antibiotik herbal yang berasal dari tanaman obat tradisional. Salah satu yang sudah mulai diteliti untuk menggantikan antibiotik sebagai imbuhan pakan adalah tanaman jeruk nipis (citrus aurantifolia), tanaman ini merupakan tanaman yang banyak digunakan dalam kehidupan manusia dan diketahui mempunyai zat berkhasiat yang juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
2
Pengawasan Salmonella dipeternakan melibatkan pentingnya sanitasi dan higenis terhadap kandang, peralatan maupun lingkungan peternakan, serta fumigasi penetasan telur ayam untuk mengurangi keberadaan bakteri patogen dalam pengeraman di peternakan (Arianti, 2005). Nilai bobot badan akhir dipengaruhi oleh kecepatan pertumbuhan. Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran dan pertambahan berat, dalam jaringan jaringan tubuh seperti otak, jantung, tulang, berat daging dan jaringan lainnya (Jaelani, 2011) Jeruk nipis adalah jenis tanaman perdu yang banyak tumbuh di kebun. Di dalam buah jeruk nipis terkandung banyak seynawah kimia yang bermanfaat seperti asam sitrat, asam amino dan minyak atsiri maupun vitamin A, B1 dan C (Hag, 2010). Penggunaan jeruk nipis sangat potensial sebagai antibiotik alami. Jeruk nipis dalam bentuk sari jeruk nipis digunakan untuk mengoptimalkan kerja organ pencernaan. Jeruk nipis termasuk tanaman famili yang sering digunakan oleh masyarakat untuk mengobati kelainan organ tubuh khususnya pencernaan. Tanaman jeruk nipis juga dapat dijadikan sebagai obat pada manusia dan juga diharapkan dapat diterapkan sebagai antioksidan alami pada ayam broiler dalam bentuk sari jeruk nipis sehingga dengan pemberian sari jeruk nipis terciptalah paduan ramuan yang diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan ayam broiler. Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian untuk melihat efek pemberian sari jeruk nipis terhadap performans ayam broiler, jumlah pertumbuhan bakteri Salmonella dan Escherichia coli dalam saluran pencernaan ayam broiler.
3
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belankang maka dirumuskan masalah sebagai berikiut: Apakah sari buah jeruk nipis dapat mempengaruhi performans ayam broiler dan jumlah bakteri patogen dalam saluran pencernaan ayam broiler. C. Tujuan penelitian dan manfaat penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian sari jeruk nipis terhadap bobot badan ayam broiler dan jumlah bakteri patogen pada saluran pencernaan ayam broiler. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai efek sari jeruk nipis terhadap antibiotik pada ayam broiler dan bakteri salmonella, Escherichia coli dalam saluran pencernaan ayam broiler.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1.
Ayam Broiler Ayam broiler merupakan ayam pedaging yang mengalami pertumbuhan pesat
pada umur 1-5 minggu. Ayam broiler yang berumur 6 minggu sudah sama besarnya dengan ayam kampung dewasa yang dipelihara selama 8 bulan. Keunggulan ayam broiler tersebut akan terbentuk bila didukung oleh lingkungan karena sifat genetik saja
tidak
menjamin keunggulan
bisa
segera
terlihat. Untuk dapat melihat
keunggulan ayam broiler biasanya dengan pengunaan pakan yang kualitas dan kuantitasnya harus diperhatikan sehingga pertumbuhan yang sangat cepat didukung dengan pakan yang dimakan dengan jumlah unsur nutrisi yang harus masuk kedalam tubuh ayam. Juga temperatur lingkungan, ayam broiler akan tumbuh optimal pada temperatur lingkungan 19-21ºC. Bila
temperatur
lingkungan
terlalu
panas,
membuat ayam lebih memilih untuk banyak minum dari pada makan karena untuk mengeluarkan panas tubuh dengan mekanisme pembuangan uap air melalui saluran pernapasan (panting). Apabila sejumlah unsur nutrisi dan keperluan nutrisi utama bagi ayam tidak masuk sehingga keunggulan ayam menjadi tidak tampak (Handayani, 2014). Ayam yang semakin besar akan makan lebih banyak untuk menjaga ukuran berat badan. Sebesar 80% protein digunakan untuk menjaga berat badan dan 20% untuk pertumbuhan sehingga efisiensi pakan menjadi berkurang. Mengunakan
5
konversi pakan dan sudah jauh diatas angka dua, pemeliharaannya sudah kurang menguntungkan lagi. Oleh karena itu, ayam broiler biasanya dipasarkan maksimal pada umur 6 minggu (Handayani, 2014). Ayam
broiler
memiliki beberapa
keunggulan
dibandingkan
dengan
peternakan penghasil daging lainnya. Keunggulan itu diantaranya adalah siklus produksi yang singkat yaitu dalam waktu 4-6 minggu ayam broiler sudah dapat dipanen dengan bobotbadan 1,5-1,56 kg/ekor dan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga lahan yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien. Siklus produksi yang pendek inilah yang menjadi daya tarik bagi peternak karena perputaran modalnya relatif lebih cepat. Modal yang telah dikeluarkan akan cepat kembali, sehingga keuntungan akan cepat didapatkan. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap minat para peternak untuk terus memproduksi ayam broiler (Yemima, 2014) 2. Performans Ayam Broiler Ayam pedaging merupakan ayam yang tumbuh dengan cepat dan dapat dipanen dalam waktu yang singkat, keunggulan genetik yang dimiliki ayam pedaging dan pemberian pakan yang baik mampu menampilkan performa produksi yang optimal. Selain faktor genetik dan pakan, lingkungan kandang mempunyai peran yang besar dalam menentukan performans ayam broiler dan keuntungan yang diperoleh peternak (Wardana, 2013). Bobot badan dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pakan yang dikonsumsi, dengan demikian perbedaan kandungan zat-zat makanan dan banyaknya volume
6
pakan yang termakan seharusnya memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan ayam karena kandungan zat-zat makanan yang seimbang tersebut mutlak diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal. Peningkatan pertambahan bobot badan ini sejalan dengan meningkatnya konsumsi pakan yaitu semakin tinggi konsumsi pakan maka meningkat pula bobot badanya, karena salah satu fungsi pakan dalam tubuh ayam selain untuk kebutuhan hidup pokok juga untuk pertumbuhan (Wijayanti, 2011). Konsumsi pakan berkaitan erat dengan pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Zat nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan diperoleh dari pakan yang dikonsumsi. Secara umum, semakin banyak pakan yang dikonsumsi maka pertumbuhan akan semakin baik (Jaelani, 2011). Konversi pakan mempunyai arti dan nilai ekonomis yang menentukan bagi kepentingan usaha karena merupakan perbandingan antara pakan yang dihabiskan dan pertambahan bobot badan yang dihasilkan. Makin kecil angka konversi yang dihasilkan berarti semakin baik. Konversi pakan perlu diperhatikan karena erat hubungannya dengan biaya produksi karena dengan bertambah besarnya konversi pakan berarti biaya produksi pada setiap satuan bobot badan akan bertambah besar (Yunilas, 2005). 3. Aditif Pakan a.Defenisi aditif pakan Pakan aditif sebagai bahan pemacu pertumbuhan dan peningkatan efisiensi pakan. Umumnya aditif pakan ini berasal dari produk komersial (sintetis) yang
7
kurang terjamin aspek keamanannya, sehingga sering terjadi kasus munculnya residu pada daging, antibiotik, hormon, dan lain-lain pada produk hasil ternak (Rahayu, 2005). Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini banyak ditemukan pakan aditif yang beredar dipasaran yang semuanya memiliki keunggulan dalam memacu pertumbuhan ternak. Salah satu pakan aditif ternak yang saat ini mulai dilirik oleh banyak peternak adalah pakan aditif herbal yaitu aditif pakan yang bahan dasarnya diperoleh dari alam (Sari, 2009). b. Manfaat Aditf Pakan Aditif pakan berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pakan pada ayam, antara lain antibiotik, hormon dan sebagainya. Selama ini digunakan pakan aditif komersial yang selain harganya tinggi juga kurang terjamin aspek keamanannya karena adanya residu bahan kimia dan hormon dalam produk pangan (Rahayu, 2005). 4.
Mikroorganisme Patogen
a.
Salmonella enteritidis Salmonella enteritidis merupakan bakteri patogenik terhadap ternak terutama
ayam dan dapat menginfeksi manusia salmonella enteritidis dapat ditularkan secara vertikal melalui telur ayam terinfeksi maupun secara horizontal melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan atau bahan-bahan yang mengandung salmonella. Pengendalian salmonellosis pada tingkat produksi ternak dimulai dengan menggunakan bibit ayam dan bahan pakan yang bebas salmonella, disertai sanitasi
8
lingkungan peternakan yang balk, sela njutnya dilakukan monitoring salmonella pada peternakan dan proses pascapanen (Ariyanti, 2005). Salmonellosis adalah salah satu penyakit zoonosis yang disebut foodborne diarrheal disease dan terdapat di seluruh dunia. Disebut foodborne diarrheal disease karena penyakit ini ditularkan oleh ternak carrier yang sehat ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi. Salmonella spp, dan menyebabkan enteritis, di negara berkembang seperti Indonesia, dokter praktek dan rumah sakit sering menerima pasien dengan diagnosa thypus atau parathypus dengan insiden yang cukup tinggi sepanjang tahun. Insidensi salmonellosis di negara-negara berkembang yang menyerang manusia meningkat antara tahun 1980-1990 an, sejalan dengan semakin intensifnya budidaya ternak dan munculnya klon-klon salmonella baru (Poeloengan, 2005). Bahan pangan yang berasal dari hewan merupakan sumber utama bakteri penyebab infeksi dan intoksikasi. Mikroorganisme yang terdapat pada hewan hidup dapat terbawa ke dalam daging segar dan mungkin bertahan selama proses pengolahan. Banyak hewan-hewan yang disembelih membawa mikroorganisme seperti salmonella dan campylobacter, selain mikrooranisme yang secara alami terdapat pada saluran pencernaan seperti clostridiumperfringens, Escherichia coli, yersinia entercolitica dan listeria monocytogenes (Khoiriyah, 2013). b. Escherichia coli (E. coli) Saluran pencernaan pada unggas yang baru ditetaskan umumnya steril. Sesaat setelah menetas unggas yang masih muda secara alami mikroflora saluran
9
pencernaannya berkembang melalui kontaminasi dari material feses yang berasal dari ayam dewasa. Untuk mengetahui genus dan menduga spesies bakteri, terhadap seluruh isolat selanjutnya dilakukan identifikasi berdasarkan karakteristik morfologi dan biokimiawi. Identifikasi yang pertama dilakukan untuk mengelompokkan bakteri apakah termasuk gram positif atau gram negatif adalah dengan melakukan uji pewarnaan gram. Hasil uji yang dilakukan memperlihatkan bahwa ke-138 isolat bakteri tergolong kedalam bakteri gram positif, hal ini ditandai dengan terbentuknya warna ungu pada sel bakteri akibat penambahan kristal violet (Yusra dkk, 2014). Bakteri E.coli secara normal berada di saluran pencernaan bagian bawah dan akan dapat berubah menjadi patogen jika perkembangan kuman di dalam tubuh yang melebihi batas normal, akibat perubahan makanan secara mendadak serta perubahan lingkungan dari panas ke hujan atau sebaliknya (Darsana, 2012). 5. Potensi Jeruk Nipis Sebagai Aditif Pakan Jeruk nipis sangat mudah ditemui di Indonesia dan di negara lain sehingga jeruk nipis memiliki banyak nama lain dan nama jeruk nipis disetiap daerah atau negara akan berbeda. Tanaman Citrus aurantifolia (Cristm.) dikenal dengan nama Lime (Inggris), Lima (Spanyol), Limah (Arab); Jeruk nipis (Indonesia), Sumatera: kelangsa (Aceh). Jawa: jeruk nipis (Sunda), jeruk pecel (Jawa). Nusa Tenggara:
jeruk alit, kaputungan, lemo (Bali), dongaceta
(Bima), mudutelong
(Flores), jeru (Sawu), mudakenelo (Solor), delomakii (Roti). Kalimantan: lemau nepis. Sulawesi: lemo ape, lemo kapasa (Bugis), mude nahu
10
(Tolaki) mude nahu lemo kadasa (Makasar). Maluku: punhat em nepi (Buru), ahusi hinsi, aupsifis (Seram), inta, lemonepis, ausinepis (Anna, 2014). Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan salah satu tanaman toga yang di gunakan pada masyarakat, baik untuk bumbu masakan maupun untuk obat-obatan dari bagian perasan air buah jeruk nipisnya dan memiliki daya anti bakteri minyak atsiri jeruk nipis disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan turunannya serta kandungan asam sebesar 7-7,6% yang dapat mendenaturasi protein sel bakteri.Buahbuahan dari genus Citrus memiliki komposisi padatan terlarut yang sebagian besar terdiri dari asam organik dan gula.Asam organik utama yang terdapat dalam buah-buahan genus Citrus adalah asam sitrat dan asam malat dengan sedikit mengandung asam tartarat, asam benzoat, asam askorbat, dan asam laktat (Awang, 2014). Daya antibakteri minyak atsiri jeruk nipis disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan turunannya yang dapat mendenaturasi protein sel bakteri. Salah satu senyawa turunan itu adalah kavikol yang memiliki daya bakterisida lima kali lebih kuat dibandingkan fenol (Enda, 2012) a.
Komposisi Kimia Jeruk Nipis Pada umumnya masyarakat sudah banyak mengetahui akan komposisi
vitamin C nya yang cukup besar. Namun ternyata masih banyak lagi komposisi dari buah ini seperti halnya mineral yang dikandungnya (Anna, 2012). Dalam setiap 100 gram buah jeruk nipis terkandung; vitamin C 27 mg, kalsium 40 mg, fosfor 22 mg,
11
karbohidrat 12,4 mg, vitamin B 10,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,1 mg, kalori 37 mg, protein 0,8 mg air 86 g, zat-zat lain hingga 100 %) (Prasetyono, 2012). Komposisi lain yang ditemukan dalam jeruk nipis antara lain seperti vitamin B1, belerang, asam sitrun, glikosida, dammar, minyak atrisi (meliputi; nildehid, aktilaldehid, linali-lasetat, gerani-lasetat, kadinen, lemon kamfer,
felandren,
limonene, sitral), asam amino (lisin, triptofan), asam sitrat, minyak terbang. Selain itu jeruk nipis juga mengandung senyawa saponon dan flavonoid yaitu hesperedin (hesperitin 7 rutinosida), tangeritin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide. Buah
jeruk
nipis memiliki
unsur-unsur
senyawa
kimia
yang
bermanfaat
diantaranya asam sitrat sebanyak 7-7,6%, damar lemak, glikosida, mineral, vitamin B1, minyak terbang (minyak atsiri atau essensial oil) (Awang, 2014). Aktivitas antibakteri dari buah jeruk nipis memiliki sejumlah asam organik seperti asam sitrat yang merupakan komponen utama kemudian asam malat, asam laktat dan asam tartarat. Penghambatan sebagai antibakteri dari asam organik karena penurunan pH dibawah kisaran pertumbuhan mikroorganisme dan penghambatan metabolisme oleh molekul asam yang tak terdisosiasi (Rahardjo, 2012). Tanaman jeruk nipis yang tergolong suku Rutaceae ini mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan manusia terutama sebagai bahan minuman dan obat tradisional. Berdasarkan pengalaman, air perasan buah jeruk nipis dapat menyembuhkan penyakit batuk. Selain buah, kulit buah jeruk nipis juga mempunyai kegunaan karena dalam kulit buah jeruk nipis tersebut mengandung minyak atsiri. Dalam kegunaan sehari-hari cairan buah ini digunakan untuk
12
memberi rasa asam pada berbagai masakan. Daunnya dapat dipakai sebagai bumbu pada gorengan lauk-pauk dari daging. Kulit terluar buah jeruk nipis dapat diambil minyak atsiri yang digunakan sebagai bahan obat dan hampir seluruh industri makanan, minuman, sabun, kosmetik dan parfum menggunakan sedikit minyak atsiri ini sebagai pengharum dan juga dapat digunakan sebagai antirematik, antiseptik, antiracun, astringent, antibakteri, diuretik, antipiretik, antihipertensi, antijamur, insektisida, tonik, antivirus, ekspektoran (Agusta, 2000). Manfaat dari komponen-komponen kimia yang terkandung dalam jeruk nipis sangat beragam, diantaranya vitamin C dan bioflavonoid memiliki manfaat untuk memperbaiki daya tahan tubuh dan antioksidan. Selain itu vitamin C adalah salah satu komponen untuk pembentukan kolagen secara alami di dalam tubuh. Air jeruk nipis juga dapat digunakan sebagai obat kumur pada penderita sakit tenggorokan, dapat mengatasi bau mulut yang tak sedap karena wangi dari kulit buahnya dan mengatasi radang karena mengandung zat asam yang dapat mematikan kuman. Selain itu jeruk nipis juga mengandung senyawa saponin dan flavonoid (Awang 2014). Penggunaan perasan jeruk nipis sebagai dekontaminan masih cukup efektif menurun-kan jumlah bakteri Escherichia coli, karena mampu menurunkan jumlah bakteri lebih tinggi dibandingkan dekontaminan lain dengan konsentrasi lebih tinggi yang dilakukan secara sendiri-sendir (Rahardjo, 2012).
13
B. Kerangka Pikir Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka kerangka pikir yang disusun dalam penelitian ini adalah pada umumnya ayam broiler mempunyai produktivitas yang cukup tinggi dan pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, namun ayam broiler juga mudah terserang bibit penyakit baik disebabkan dari virus maupun bakteri pathogen. sehingga dapat menurunkan produksi. Untuk meningkatkan status kesehatan ternak dapat dilakukan dengan memberikan sari dari tanaman herbal. penelitian ini dilakukan pemberian sari jeruk nipis dalam pakan ayam broiler untuk melihat pengaruh terhadap jumlah bakteri salmonella dan E.coli dalam saluran pencernaan ayam broiler. Bagan alir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Ayam broiler
Produktivitas tinggi
Kesehatan Ternak
Jumlah Bakteri Salmonella
Pemberian sari jeruk nipis
Jumlah Bakteri Escherichia coli
Gambar 1. Skema kerangka pikir penelitian
14
C. Hipotesis Diduga pemberian sari jeruk nipis berpengaruh terhadap bobot akhir ayam broiler dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang terdapat pada usus ayam broiler.
15
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2016 di kandang unit unggas. Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo dan dilanjutkan pegamatan dan analisis bakteri dibalai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. B. Materi Penelitian 1. Peralatan Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 16 petak kandang yang berukuran 1 m x 1 m x 0,6 m. Tiap kandang masing-masing di isi sebanyak 6 ekor ayam dan dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum, serta lampu pijar (Fhilips) 15 watt sebagai penerang. Alat lain yang digunakan yaitu timbangan digital (untuk menimbang bobot badan ayam, bahan pakan, sisa pakan), kantong plastik untuk menyimpan sisa pakan.
2. Bahan Penelitian Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas ayam broiler sebanyak 96 ekor yang dipelihara selama 30 hari dan diambil sampel ususnya setiap ekornya untuk keperluan analisis laboratorium. Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan komersial BP-11, air bersih, dan sari jeruk nipis.
16
C. Prosedur Penelitian 1. Pembuatan Sari Jeruk Nipis Sari jeruk nipis dibuat dengan menggunakan metode pemerasan yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu pencucian , pemotogan dan penyaringan. Setelah dibelah tanaman jeruk nipis dicacah atau dipotong. Selanjutnya, jeruk nipis disaring menggunakan kain yang halus sehingga diperoleh sari jeruk nipis . Setelah memperoleh sari jeruk nipis, maka sari jeruk nipis tersebut dikombinasikan untuk di campur dengan pakan yang telah disusun untuk di berikan pada ayam broiler yang berumur 1 minggu. 2. Pakan Perlakuan Bahan pakan untuk pakan ayam dasar dipersiapkan sesuai dengan rancangan perlakuan. Susunan pakan yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas pakan komersial BP-11 produksi PT. Charoen Pokphand Makassar, kemudian ditambahkan sari jeruk nipis sesuai dengan perlakuan dengan komposisi sebagai berikut: P0 = Kontrol P1 = Pakan +sari jeruk nipis 0,2 % dari bobot badan diberikan seminggu sekali P2 = Pakan + sari jeruk nipis 0,4 % dari bobot badan diberikan seminggu sekali P3 = Pakan + sari jeruk nipis 0,6 % dari bobot badan diberikan seminggu sekali
17
3. Persiapan Kandang Pembuatan kandang litter setelah kandang selesai dibuat maka seluruh kandang, lantai, dinding dan peralatan disucihamakan terlebih dahulu menggunakan desinfektan atau kapur untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme yang merugikan dan mempengaruhi kesehatan ayam broiler selama pemeliharaan. Selanjutnya membuat kandang litter dengan alas serbuk gergaji. 4. Penempatan Ayam Percobaan. Penelitian ayam broiler yang digunakan sebanyak 96 ekor strain avian SR-707 produksi PT. Satwa Utama Raya Makassar dan ditempatkan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga total petak kandang berjumlah 16 petak. Setiap petak diisi dengan 6 ekor ayam yang didistribusi secara acak.
5. Pemeliharaan, Pemberian Pakan dan Air Minum Ayam broiler akan dipelihara mulai dari DOC sampai umur 30 hari yang ditempatkan secara acak di dalam kandang. Pemeliharan dibagi dalam dua tahap yaitu tahap pertama pembiasaan pakan pada umur 1-7 hari dan tahap yang kedua pemberian perlakuan yaitu pada umur 8-30 hari. Pakan diberikan dua kali sehari pada pukul 07.00 dan 17.00 WITA dengan pemberian pakan yang telah dibuat sedangkan air minum akan diberikan secara ad libitum.
18
6. Perhitungan Jumlah Bakteri Perhitungan jumlah bakteri dapat dilakukan dengan cara ayam disembelih pada hari ke-30, usus pada bagian secum dimasukkan dalam plastik steril yang mengandung kemudian disimpan pada suhu -20oC sebelum diuji. Isi usus ditimbang dan ditambah dengan larutan NaCl 0,9 - 0,85 %. Penghitungan jumlah bakteri berdasarkan metode total plate count .Setiap pengenceran diinokulasi pada media agar emba untuk E.coli dan media agar SSA untuk Salmonella kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 18- 24 jam.
D. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan masing-masing ulangan terdiri atas 6 ekor ayam broiler. E. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang diamati dalam penelitian ini adalah : 1. Bobot badan akhir Bobot badan akhir dapat dihitung dengan menguragi berat badan akhir minggu dengan berat badan awal minggu kemudian dibagi lama pemeliharaan.
19
2. Jumlah bakteri Salmonela Bakteri Salmonella didapatkan setelah pemotogan dan
diambil ususnya
kemudian dihitung jumlah bakteri salmonella. Membawa usus dilaboratorium dan dilihat mengunakan miskroskop. 3. Jumlah bakteri E.coli Bakteri E.coli didapatkan setelah pemotogan dan diambil ususnya kemudian dihitung jumlah bakteri E.coli. Membawa usus dilaboratorium dan dilihat mengunakan miskroskop. F. Analisis Data Analisis data dilakukan menggunakan analisis ragam menurut petunjuk Steel dan Torrie (1991) dengan model matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Yij = µ + αi + ∑ij Dimana Yij
= Nilai penelitian pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ
= Nilai rataan umum
αi
= Pengaruh pakan ke-i
∑ij
= Galat timbul karena kombinasi pakan ke-i dan ulangan ke-j
i
= Perlakuan ke-i
j
= Ulangan ke-j Jika perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan
dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ).
20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Bobot Badan Akhir Nilai rata-rata bobot badan akhir ayam broiler yang diberi sari jeruk nipis dalam pakan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Bobot Badan Akhir (g/ekor) Ayam Broiler dalam Pakan Ulangan Perlakuan 1 2 3 P0 1381,50 1413,00 1499,00 P1 1413,00 1483,50 1511,00 P2 1414,50 1515,00 1479,33 P3 1506,84 1514,83 1378,67
yang Diberi Sari Jeruk Nipis
4 1584,00 1510,84 1525,17 1472,67
Rataan 1469,37 1479,58 1483,50 1468,25
Berdasarkan Tabel 1 diperoleh data rataan kisaran jumlah bobot badan ayam broiler yang mengunakan sari jeruk nipis berkisar antara 1469,37 – 1468,25 g/ekor. Jumlah bobot badan tertinggi terdapat pada perlakuaan P3 (1468,25 g/ekor) dan terendah pada P0 (1459,37 g/ekor). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian sari jeruk nipis dalam pakan, ayam broiler memberikan pengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap bobot badan ahir ayam broiler. Pemberian sari jeruk nipis dengan persentase pemberian hingga 0,6% tidak memberikan pengaruh terhadap bobot badan akhir ayam broiler. Rasyaf (2010), menyatakan bahwa bobot badan unggas dipengaruhi antara lain oleh kualitas dan kuantitas makanan yang di berikan.
21
Konsumsi pakan berkaitan erat dengan pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Zat nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan diperoleh dari pakan yang dikonsumsi. Secara umum, semakin banyak ransum yang dikonsumsi maka pertumbuhan akan semakin baik (Jaelani, 2011). Ketersediaan pakan yang baik dari segi kuantitas dan kualitas memegang peranan penting dalam menentukan produktivitas ternak dan merupakan faktor yang dapat menentukan efisiensi pemeliharaan ayam broiler. Keberhasilan budidaya peternakan secara intensif salah satunya ditentukan oleh penyediaan ransum yang berkualitas tinggi ditinjau dari segi nutrisi maupun bentuk fisik. Bentuk fisik dapat mempengaruhi palatabilitas ransum sehingga dapat meningkatkan konsumsi ransum dan memperbaiki performa ayam broiler (Widianingsih, 2008) B. Bakteri Salmonella Nilai jumlah bakteri Salmonella dalam saluran pencernaan ayam broiler dengan penambahan sari jeruk nipis tertera pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Bakteri salmonella (koloni/g) dalam Saluran Pencernaan Ayam Broiler Ulangan Perlakuan Rataan 1 2 3 4 15x107 14x108 16x107 12x108 7,275x108a P0 4 5 4 5 7x10 5x10 9x10 6x10 3,15x105b P1 5x103 5x103 5x103 4x103 4,75x103c P2 3x102 4x102 3x102 3x102 3,25x102d P3 Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukan pengaruh yang sangat nyata (p<0.01).
22
Berdasarkan Tabel 2. Diperoleh data jumlah koloni bakteri salmonella, dalam saluran pencernaan ayam dengan jumlah koloni antara 3,25x102– 7,25x108 (koloni/g). Jumlah koloni tertinggi terdapat pada perlakuan P0 (7,275x108 koloni/g) dan terendah, pada P3 (3,25x102 koloni/g). Jumlah koloni salmonella dalam penelitian ini masih dalam kisaran normal. Sebagaimana Natsir (2016) yang menyatakan bahwa jumlah rataan koloni salmonella pada pencernaan ayam pedaging dalah (12x103 koloni/g). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian sari jeruk nipis dalam pakan ayam broiler memberikan pengaruh nyata (p<0,01) terhadap jumlah bakteri salmonella dalam saluran pencernaan ayam broiler. Pemberian sari jeruk nipis dengan persentase pemberian hingga 0,6 % sangat nyata mampu menurunkan jumlah bakteri salmonella dalam saluran pencernaan ayam broiler. Hasil tersebut disebabkan karena adanya minyak atsiri yang terdapat pada tanaman jeruk nipis sehingga mampu menekan pertumbuhan bakteri salmonella dalam usus (Enda, 2012). Pengurangan jumlah koloni bakteri salmonella tersebut kemungkinan juga dipengaruhi karena adanya senyawa antibakteri dalam jeruk nipis untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Selain itu, pH usus juga dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri, seperti yang dilaporkan Jatmiko dkk (2013) yang menyatakan bahwa penurunan pH dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti bakteri salmonella karena bakteri patogen cenderung tidak mampu bertahan hidup dalam kondisi yang asam.
23
Asam sitrat sebagai acidifier yang digunakan sari jeruk nipis, memperbaiki pertumbuhan ternak melalui penurunan
kondisi
pH
mampu saluran
pencernaan (gastroinstestinal) yang sesuai untuk mendukung kinerja dari enzim pencernaan serta mengurangi pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan di usus (Hasanuddin, 2013). Fitriyah (2013) bahwa asam sitrat pada jeruk
nipis
berfungsi
dapat
menurunkan pH saluran pencernaan yaitu pada proventrikulus dan ventrikulus, yang
berakibat
meningkatkan viskositas
digesta serta menjadikan mikroba
pathogen mati sehingga tidak mengganggu proses pencernaan dan pemanfaatan nutrien. Berdasarkan uji lanjut yang menunjukkan bahwa perlakuan P3 (3,25x102 koloni/g) memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah bakteri Salmonella dalam saluran pencernaan ayam broiler. C. Bakteri E. coli Nilai jumlah bakteri E. coli dalam saluran pencernaan ayam broiler dengan penambahan sari jeruk nipis terterah pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Bakteri E. coli (koloni/g) dalam Saluran Pencernaan Ayam Broiler. Ulangan Rataan 1 2 3 4 14x107a P0 18x107 17x107 3x107 18x107 3,97x105b P1 9x104 8x105 6x105 1x105 3,85x104c P2 7x103 8x104 7x103 6x104 4,75x102d P3 4x102 7x102 4x102 4x102 Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0.01). Perlakuan
24
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh data jumlah koloni bakteri E. coli, dalam saluran pencernaan ayam dengan jumlah koloni antara 4,75x102 – 14x107 (koloni/g). Jumlah koloni tertinggi terdapat pada perlakuan P0 (14x107 koloni/g), dan terendah, pada P3 (4,75x102 koloni/g), dapat dilihat pada Tabel 3. Jumlah koloni E. coli dalam penelitian ini masih dalam kisaran normal. Sebagaimana Natsir (2016) yang menyatakan bahwa jumlah rataan koloni E.coli pada pencernaan ayam pedaging adalah (11x103koloni/g). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian sari nipis dalam pakan ayam broiler memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap jumlah bakteri E. coli dalam saluran pencernaan ayam broiler. Pemberian sari jeruk nipis dengan persentase pemberian hingga 0,6 % sangat nyata mampu mempengaruhi perkembangan bakteri E. coli dalam saluran pencernaan ayam broiler. Hasil tersebut disebabkan karena adanya senyawa aktif flavonoid yang terdapat pada tanaman jeruk nipis sehingga mampu menekan pertumbuhan bakteri E. coli dalam usus. Berkurangnya jumlah koloni bakteri E. coli tersebut kemungkinan juga dipengaruhi karena adanya senyawa antibakteri dalam jeruk nipis untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Selain itu, pH usus juga dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri, seperti yang dilaporkan Jatmiko dkk (2013) yang menyatakan bahwa penurunan pH dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti bakteri E. coli karena bakteri patogen cenderung tidak mampu bertahan hidup dalam kondisi yang asam.
25
Haq (2010) menambahkan bahwa sari jeruk nipis memiliki zat aktif, flavanoid, asam amino, asam sitra, dan minyak atsiri yang secara ilmiah terbukti memiliki kemampuan sebagai antimikroba dan antioksidan. Banyak tanaman herbal yang diteliti untuk efek antimikroba, namun penelitian terus difokuskan kepada efek antimikroba yang berspektrum luas. Sari jeruk nipis menhasilkan zona inhibisi pada pengujian terhadap bakteri E. coli. Berdasarkan uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan P3 (4,75x102 koloni/g) memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah bakteri E.coli dalam saluran pencernaan ayam broiler.
26
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan Berdasakan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan : 1. Pemberian sari jeruk nipis dalam pakan hingga taraf 0,6 % tidak berpengaruh terhadap bobot badan akhir ayam broiler, 2. Pemberian sari jeruk nipis memberikan pengaruh sangat nyata terhadap jumlah salmonella dan E. coli dalam saluran pencernaan. Pemberian sari jeruk nipis dalam pakan 0,6 % memberikan pengaruh yang terbaik dalam menekan pertumbuhan salmonella dan E. coli.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian disanrankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan penambahan sari jeruk nipis diatas 0,6 % dari bobot badan dalam ransum perlakuan terhadap pertambahan bobot badan, jumlah koloni bakteri Salmonella dan E. coli dalam saluran pencernaan ayam broiler.
27
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, T. 2005. Peranan Salmonella Enteritidis pada Ayam dan Produknya. Jurnal Veteriner 15(2) : 57-65. Agusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropik Indonesia, Institut Teknologi Bandung. Bandung. Anna, K. 2012, Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis, Ed. ke-1, Stomata. Surabaya. Awang, M. 2014. Pengaruh Berkumur Larutan Air Perasan Jeruk Nipis (citrus aurantifolia) Terhadap Akumulasi Plak. Skipsi. Universitas Mahasaraswasti Denpasar. Bali. Darsana, I.G.O. 2012. Potensi Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore)Steenis) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli secara In Vitro. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus 1(3) : 337 – 351. Endah, F. 2012. Pengaruh pemberian larutan ekstrak jeruk nipis (citrus aurantifolia) terhadap pembentukan plak gigi. Skipsi. Universitas Diponegoro. Fitriah, A.R. 2013. Pengaruh penambahan jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dalam Ransum terhadap laju digesta dan kecernaan serat Kasar pada itik Magelang. Jurnal Animal Agriculture 2 (1) : 309-318. Haq, G.I. 2010. Efektifitas Penggunaan sari buah jeruk nipis terhadap ketahanan nasi. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia 1(1) : 44-58. Handayani, I. 2014. Efisiensi Ekonomi Frekuensi Pemberian Pakan Pada pemeliharan Ayam Broiler. Skipsi. Universitas Hasanuddin.Makassar. Hasanuddin. S. V. D. 2013. Lemak dan kolesterol daging pada ayam broiler yang Diberi pakan step down protein dengan penambahan Air perasan jeruk nipis sebagai acidifier. Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak 9 (1) : 47-53. Jaelani, A. 2011. Performans Ayam Pedaging Yang Diberi Enzim Beta Mannanase dalam Ransum Yang Berbasis Bungkil Inti Sawit. Media Sains 3(2) :228-237. Jatmiko, N, E.Widodo dan O. Sjofjan. 2013. Pengaruh Penambahan Jus Jahe Merah (Zingiber offeinale var. Rubrum) Sebagai Imbuhan Pakan Dalam Pakan
28
Terhadap Kondisi Mikroflora Usus Halus Itik Pedaging Hibrida. Laporan Penelitian Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang. Khoiriyah, A. 2013. Bahaya Salmonella Bagi Kesehatan, Jurnal Balai Veteriner Lampung 30 (2) 1-44 . Natsir, M.H. 2016. Penggunaan kombinasi tepung kunyit(curcuma domestica) dan jahe(zingiber Officinale) bentuk enkapsulasi dan tanpa enkapsulasi terhadap Karakteristik usus dan mikroflora usus ayam pedaging. Buletin Peternakan 40 (1): 1-10. Permatasari, G.A.A.A. 2013, Daya Hambat Perasan Daun Sirsak Terhadap pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus 2 (2) : 162-169. Poeloengan, M. 2005. Bahaya Salmonella Terhadap Kesehatan. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis 30 (30) : 216-224. Prasetyono, D. S. 2012, A – Z Daftar Tanaman Obat Ampuh di Sekitar Kita, Ed. Ke-1, Flashbooks., Yogjakarta Rahardjo, A.H.D. 2012. Efektivitas Jeruk Nipis dalam Menurunkan Bakteri Salmonella dan Escherichia Coli Pada Dada Karkas Ayam Broiler. Jurnal Ijas 2 (3) : 91-94. Rahayu, I. 2005. Pemanfaatan tanaman tradisional sebagai feed Additive dalam upaya menciptakan budidaya Ayam lokal ramah lingkungan. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Ternak, Fapet IPB. Bogor. Rasyaf, M. 2010. Manajemen Peternakan Ayam Kampung. Jakarta. Penebar Swadaya Sari, A. I. 2009. Karakteristik Kategori Adopter dalam Adopsi Inovasi Feed Additive Herbal untuk Ayam Pedaging. Buletin Peternakan 33 (3) : 196-203. Wardana, F. P. 2013. Analisis Kinerja Finansial Usaha Peternakan Ayam Pedaging antara Sistem Kandang Close House Dan Open House di Desa Darurejo Kecamatan Plandaan Jombang. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang. Widianingsi, M.N. 2008. Persentase Organ dalam Broiler Yang Diberi Ransum Crumble berperekat Onggok, Bentonit Dan Tapioka. Skipsi. Institut Pertanian Bogor. Wijayanti, R. P.2011. Effect of house temperature on performance of broiler in starter Period. Faculty Animal Husbandry University of Brawijaya. Malang.
29
Yunilas, 2005. Performans Ayam Broileryang Diberi Berbagai Tingkat Protein hewani dalam Ransum. Jurnal Agribisnis Peternakan 1 (1) : 22-26. Yemima, 2014. Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler pada Peternakan Rakyat di desa Karya Bakti, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Ilmu Hewani Tropika 3 (1) : 27-32.
30
31
ANALISIS RAGAM Lampiran 1. Sidik Ragam Bobot Badan akhir Ayam Broiler yang Diberi Sari Air Jeruk Nipis (gram) Perlakuan P0 P1 P2 P3 Total
Ulangan 1 1381,50 1413,00 1414,50 1506,84 5715,84
2 1413,00 1483,50 1515,00 1514,83 5926,33
3 1499,00 1511,00 1479,33 1378,67 5868,00
4 1584,00 1510,84 1525,17 1472,67 6092,68
Total 1469,37 1479,58 1483,50 1468,25 5900.70
1. Derajat Bebas (db) Derajat Bebas Perlakuan (db.P) = p – 1
=3
Derajat Bebas Galat (db.G)
= p x (u – 1 ) = 12
Derajat Bebas Total (db.T)
= (p x u) – 1 = 15
2. Faktor Koreksi (FK) FK =
.
=
=
= 2176141.30 3. Jumlah Kuadrat (JK) -
Jumlah Kuadrat Total (JKT) JKT = Ʃ Yij – FK =
1381.502
+ ..… + 1584.002 – 217614.30
=
1908542.30 + ..… + 2509056.00 – 217614.30
=
8661168.30 – 217614.30
=
8443554
32
-
Jumlah Kudrat Perlakuan (JKP) JKP =
Ʃ
.
– FK =
.
……. .
=
.
=
.
…….
.
– 217614.30
= 1463394.6
-
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) JKG = JKT - JKP = 8443554 – 1463394.6 = 6980159.4
4. Kuadrat Tengah (KT) -
Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) KTP
-
=
.
.
=
= 48798.2
Kuadrat Tengah Galat (KTG) KTG
=
.
.
=
= 581679.95
5. F Hitung F Hitung =
=
. .
– 217614.30
= 0.0838
– 217614.30
33
6. Tabel Analisis Ragam
Keragaman
Db
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
Perlakuan
3
1463394.6
48798.2
Galat
12
6980159.4
581679.95
Total
15
8443554
Ket:
tn
=
F Tabel F Hitung 0.0838
Tidak berbeda nyata (P > 0.05)
tn
5% 3.4902
1% 5.9525
34
Lampiran 2. Hasil bakteri Salmonella (koloni/g) dalam saluran pencernaan ayam broiler yang diberi sari jeruk nipis (data asli). Perlakuan
Ulangan 1
2
3
4
Rataan
P0 P1
15x107 7x104
14x108 5x105
16x107 5x105
12x108 6x105
7.275x108 3.15x105
P2
5x103
5x103
5x103
4x103
4.75x103
P3
3x102
4x102
3x102
3x102
3.25x102
35
Lampiran 2. Sidik ragam jumlah bakteri Salmonella (koloni/g) dalam saluran Pencernaan ayam broiler yang diberi sari jeruk nipis (data Transformasi log). Perlakuan P0 P1 P2 P3 Total
Ulangan 1 8.18 4.85 3.70 2.48 19.20
2 9.15 5.70 3.70 2.60 21.15
3 8.20 5.70 3.70 2.48 20.08
Total
4 9.08 5.78 3.60 2.48 20.94
Rataan
34.61 22.02 14.70 10.03 81.36
1. Derajat Bebas (db) Derajat Bebas Perlakuan (db.P)
= p–1
=3
Derajat Bebas Galat (db.G)
= p x (u – 1 ) = 12
Derajat Bebas Total (db.T)
= (p x u) – 1 = 15
2. Faktor Koreksi (FK) FK
=
=
.
=
.
= 413.71
3. Jumlah Kuadrat (JK) -
Jumlah Kuadrat Total (JKT) JKT
= Ʃ Yij – FK
= 8.182
+ ..… + 2.482 – 413.71
= 66.85 + ..… + 6.14 – 413.71 = 501.26 – 413.71 = 87.55
8,65 5,50 3,67 2,50
36
-
Jumlah Kudrat Perlakuan (JKP) JKP =
Ʃ
.
– FK
.
=
……. .
=
…….
.
=
– 413.71
= 86.09
-
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) JKG = JKT - JKP = 87.55 - 86.09 = 1.46
4. Kuadrat Tengah (KT) -
Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) KTP
-
=
.
.
=
= 28.7
Kuadrat Tengah Galat (KTG) KTG =
.
=
.
= 0.12
.
– 413.71 .
– 413.71
37
5. F Hitung F Hitung
=
=
. .
= 236.23
6. Tabel Analisis Ragam Keragaman
Db
Perlakuan Galat Total Ket:
3 12 15 ** =
F Tabel Jumlah Kuadrat F Hitung Kuadrat Tengah 5% 1% 236.2 * 3.49 5.95 86.09 28.70 3 * 1.46 0.12 87.55 berbeda sagat nyata pada taraf 1% (p < 0.01).
38
a.
Uji Lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) Pengaruh sari jeruk nipis Terhadap Kadar bakteri salmonella pada Ayam Broiler.
BNJ (0,05)=
Qα (P, DB G)
.
,
= (4,12) x = 5,95 x
X
0,0075
= 5,95 x 0,866 = 0,5177 Pemberian Rata-rata Konsumsi Ayam Broiler yang diberi sari jeruk nipis Perlakuan Sari jeruk nipis
Rata-rata
Notasi
0,%
8,65
a
0,2 %
5,50
b
0,4 %
3,67
c
0,6 %
2,50
d
Kesimpulan : Perlakuan sari jeruk nipis yang terbaik yaitu 0,6 % yang memberikan pengaruh nyata (p<0,01) terhadap jumlah bakteri salmonella .
39
Lampiran 3. Hasil bakteri E. coli (koloni/g) dalam saluran pencernaan ayam broiler yang diberi sari jeruk nipis (data asli). Perlakuan P0 P1 P2 P3
Ulangan 1 18x107 9x104 7x103 4x102
2 17x107 8x105 8x104 7x102
3 3x107 6x105 7x103 4x102
4 18x107 1x105 6x104 4x102
Rataan 14x107 3.97x105 3.85x104 4.75x102
40
Lampiran 3. Sidik ragam jumlah bakteri E. coli (koloni/g) dalam saluran pencernaan ayam broiler yang diberi sari jeruk nipis. (data Transformasi log). Perlakuan P0 P1 P2 P3 Total
Ulangan 2 3 8.23 7.48 5.90 5.78 4.90 5.85 2.85 2.60 21.88 21.70
1 8.26 4.95 3.85 2.60 19.66
4 8.26 5.00 4.78 2.60 20.64
1. Derajat Bebas (db) Derajat Bebas Perlakuan (db.P)
= p–1
=3
Derajat Bebas Galat (db.G)
= p x (u – 1 ) = 12
Derajat Bebas Total (db.T)
= (p x u) – 1 = 15
2. Faktor Koreksi (FK) FK =
=
.
=
.
= 439.7
3. Jumlah Kuadrat (JK) -
Jumlah Kuadrat Total (JKT) JKT = Ʃ Yij – FK =
8.32
+ ..… + 2.62 – 439.7
=
68.1 + ..… + 6.8 – 439.7
=
502
=
62.25
– 439.7
Total 32.22 21.64 19.37 10.65 83.88
Rataan 8,05 5,41 4,48 2,66
41
-
Jumlah Kudrat Perlakuan (JKP) JKP =
Ʃ
.
– FK
.
=
……. .
=
…….
.
=
– 439.7
= 59 -
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) JKG = JKT - JKP = 62.25 – 59 = 3.25
4. Kuadrat Tengah (KT) -
Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) KTP
-
=
.
=
= 19.67
Kuadrat Tengah Galat (KTG) KTG =
.
=
.
= 0.27
.
– 439.7 .
– 439.7
42
5. F Hitung F Hitung =
=
. .
= 72.58
6. Tabel Analisis Ragam Jumlah Kuadrat Keragaman Db Kuadrat Tengah F Hitung 72.58 ** 3 59.00 19.67 Perlakuan 12 3.25 0.27 Galat 15 62.25 Total Ket: ** = berbeda nyata pada taraf 1% (p < 0.01).
F Tabel 5% 1% 3.49 5.95
43
b.
Uji Lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) Pengaruh sari jeruk nipis Terhadap jumlah bakteri E.coli padaAyam Broiler.
BNJ (0,05)= Qα (P, Db G)
= (4,12) x
X
KT Galat r.b
0,27 16
= 5,95 x √0,0168 = 5,95 x 0,1296 = 0,5771 Pemberian Rata-rata Konsumsi Ayam Broiler yang diberi sari jeruk nipis
Perlakuan Sari jeruk nipis
Rata-rata
Notasi
0,%
8,05
a
0,2 %
5,41
b
0,4%
4,84
c
0,6 %
2,66
d
Kesimpulan : Perlakuan sari jeruk nipis yang terbaik yaitu 0,6 % yang pengaruh nyata (p<0,01) terhadap jumlah bakteri E.coli..
memberikan
44
DOKUMENTASI
Pembuatan Sari Jeruk Nipis
Penimbangan
Penyembelihan
45
Pengumpulan Sampel
Pengamatan Bakteri
Sampel Pada Cawan Petri