Edisi No. 43-Thn IV • Maret 2016
DARI REDAKSI Pembaca Majalah ICT yang berbahagia, Perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tidak bisa dihindari oleh sektor apapun. Walaupun disebut-disebut akan mematikan bisnis konvensional, keberadaan teknologi ini tentu memberikan cara pandangan dan model baru dalam menjalani kehidupan dan berbisnis. Hanya saja, belum semua nampaknya siap dengan perkembangan baru ini, yang kemudian ujungnya menimbulkan protes sektor usaha konvensional. Kisruh antara taksi konvensional dengan layanan taksi berbasis aplikasi akan menjadi topik utama edisi Majalah ICT kali ini. Peristiwa unjuk rasa yang digelar ribuan pengemudi taksi konvensional yang menolak kehadiran Uber, Grab dan usaha sejenis, menunjukan bahwa hal ini merupakan bom waktu ‘pertarungan’ bisnis tradisional dan bisnis baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, kasus ini akan menjadi preseden dimana bersiap juga muncul kisruh di sektor dan bisnis lainnya dengan model ‘pertarungan’ yang sama, seperti di sektor perhotelan, transportasi udara, kesehatan, dan lainnya. Melalui topik utama ini kami ulas juga mengenai keputusan pemerintah mengenai solusi dari kisruh ini. Selain itu, di edisi ini kami juga mengetengahkan mengenai banyaknya orang Indonesia yang menjadi korban dari kejahatan siber atau cyber crime, yang mencapai 25 juta orang. Ada juga laporan mengenai upaya pemerintah dan operator telekomunikasi untuk mengembangkan aplikasi atau OTT dalam negeri, yang disiapkan juga untuk bisa ‘go inetrnational’. Tak ketinggalan adalah laporan mengenai kondisi bisnis telekmunikasi, yang ternyata di sepanjang 2015 masih menghasilkan kegetiran bagi mayoritas operator telekomunikasi di Indonesia, kaena merugi. Pembaca sekalian, terus dukung dan berikan masukan, kritik maupun tulisan mengenai telekomunikasi, penyiaran dan internet, melalui email ke
[email protected]. Dan sekali lagi, Majalah ICT adalah majalah elektronik (e-magazine), sehingga kami tidak mengajurkan untuk dicetak, agar bumi kita tetap hijau dan lestari dari kertas dan tinta yang bisa kita hemat. Selamat membaca,
• Redaksi
DESAIN COVER: ISA
TARIF IKLAN Cover
184 x 50 mm = Rp10 Juta/edisi 50 x 50 mm = Rp5 Juta/edisi
Halaman Belakang Full page = Rp10 Juta/edisi Half page = Rp8,5 Juta/edisi 184 x 50 mm = Rp5 Juta/edisi 50 x 50 mm = Rp1,5 Juta/edisi Halaman Dalam Full page = Rp8,5 Juta/edisi Half page =Rp5 Juta/edisi 184 x 50 mm = Rp2 Juta/edisi 50 x 50 mm = Rp1 Juta/edisi
REDAKSI
Alamat Redaksi: Villa Cemara No. 22 Jl. Sawangan Raya-Depok Email:
[email protected] IKLAN & PROMOSI Email:
[email protected] Telepon: (021) 7750301, Fax. 021- 7756782
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
2
DAFTAR ISI Kisruh Taksi Konvensional vs Taksi Aplikasi............4
Uber dan Grab Setuju Keputusan Pemerintah........ 8 Telkom Group Berjaya, yang lain Masih ‘Sengsara’......... 11 Facebook Angkat Sri Widowati Pimpin Facebook Indonesia........................... 14 XL Punya Tribe untuk Hadang Netflix................... 15 3 OTT Lokal Siap ‘Go International’................ 16 8 Perusahaan IT Jalin Kerjasama Penetrasi Pasar Cloud.................................. 17 Proyek Palapa Ring Akhirnya Mulai Jalan......................... 19 BRI Pastikan Satelit BRISat Mengangkasa pada 8 Juni........................ 25 3 Majalah IC T No. 43 Maret 2016
MA Putuskan 5 Operator Terbukti Lakukan Kartel SMS. 27 KPI dan Kominfo Tengah Tata Proses Perizinan Agar Lebih Singkat............. 28 Wih, 25 Juta Orang Indonesia Jadi Korban Cyber Crime....... 30 Latih Remaja Buat Aplikasi, Telkomsel Gelar NextDev Junior................................. 32 XL Selenggarakan “Dig-In 2016 DIGITALisME”.................... 33 Canon Gelar Roadshow di 5 Kota Bersama Cherrybelle......................... 35 Inilah 8 Varian Produk Notebook ASUS................. 36
LAPORAN UTAMA Bom Waktu
Kisruh
Taksi Konvensional vs Taksi Aplikasi
S
esuai janjinya, para pengemudi angkutan darat melakukan demo besar-besaran sejak pagi ini, Selasa (22/3/2016). Demo yang menggunakan taksi yang biasa membawa penumpang terang saja memacetkan Jakarta. Ibu kota lumpuh dibuatnya. Ini merupakan demo kedua, yang juga digelar seminggu sebelumnya dan tidak menampakan hasil. Dari pantauan, demo yang disebut menyertakan sekitar 10 ribu pengemudi di Jakarta ini mulai memenuhi jalan Jenderal Thamrin hingga Monas, Jalan Jenderal Sudirman hingga ke arah Gatot Subroto dan Pancoran. Sopir taksi yang membawa penumpang terpaksa diturunkan untuk ikut serta mendemo kebijakan pemerintah yang mendiamkan angkutan taksi berbasis aplikasi seperti Uber maupun Grab bebas berusaha, tanpa memerlukan perijinan apapun. Sebab diketahui, untuk taksi maka dikenakan aturan undang-undang seperti keharusan menjalani KIR, kemudian menggunakan plat kuning, yang tidak dilakukan layanan taksi Uber maupun Grab.
Dan sudah lewat dari seminggu sejak pertama para pengemudi taksi konvensional melakukan demo besar-besaran menuntut agar pemberi layanan taksi online diblokir layanannya karena tidak berijin. Namun, pemerinta sendiri tidak memberikan keputusan apapun yang membuat layanan Uber dan Grab tetap berjalan leluasa. Karena itu, pengemudi taksi tradiosional kembali turun ke jalan melakukan demo. Demo tidak hanya akan diikuti taksi tradisional saja namun juga pengemudi angkutan darat lainnya yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD). PPAD berharap pemerintah dapat memberikan tindakn tegas terhadap operasional layanan Grab Car, Uber serta perusahaan aplikasi lain yang dalam praktiknya menggunakan plat hitam dalam operasionalnya. “Praktek tersebut sangat merugikan jasa angkutan umum angkutan darat yang sudah beroperasi dan
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
34
LAPORAN UTAMA
juga melanggar UU No. 22 Tahun 2009 tentang Angkutan Jalan serta perundang-undangan lainnya,” seru PPAD. Belum lagi, PPAD menyebut, ada persaingan tarif yang tidak sehat yang dilakukan layanan Uber dan Grab. Para pendemo yang berasal dari pengemudi angkutan darat pun menggeruduk Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kementerian di bawah Rudiantara yang memiliki wewenang untuk melakukan pemblokiran situs dan aplikasi disegel para pengemudi karena dinilai tidak kunjung melakukan pemblokiran sesuai dengan surat permintaah yang disampaikan Kementerian Perhubungan. Dalam demo yang membuat Jakarta hari ini macet total, para pengemudi membentangkan spanduk bertulisan “Kantor Calo Uber dan Grab Car Kami Segel!!!” Di bagian bawahnya tertulisnya bahwa mereka berasal dari Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat. Dalam orasinya, pengemudi menegaskan, mendesak agar aplikasi UBer dan Grab ditutup dari Indonesia karena layanan ini menggunakan kendaraan ilegal. “Kami tidak takut persaingan, Kami segel kantor Kemterian Kominfo ini,” teriak pengemudi di depan Kantor Kementerian Kominfo, Jl. Medan Merdeka Barat No.9. 5
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
Seminggu sebelumnya, pengemudi taksi konvensional melakukan demo besar-besaran di kawasan Monas, yang membuat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan cepat bergerak. Jonan langsung menan datangani Surat Permohonan Pemblokir an Aplikasi Pemesanan (Uber dan GrabCar) Nomor AJ 206/1/1 PHB 2016 kepada Menteri Komunikasi dan Infor matika Rudiantara. Surat tertanggal 14 Maret 2016 ini meminta Menkominfo segera melakukan penutupan aplikasi Uber dan Grab. “Surat rekomendasi
LAPORAN UTAMA Luhut menegaskan bahwa pemerintah menginginkan adanya persaingan yang setara dan adil antara penyelenggara taksi konvensional da taksi berbasis aplikasi. Karena itu, kedua model taksi ini akan diatur. Dalam kesempatan itu juga Luhut menegaskan tidak akan menutup taksi aplikasi karena hal itu dinilainya tidak akan menyelesaikan masalah. “Kalau kita tutup nanti akan sudah ditandatangani langsung gantian mereka yang datang,” ujar Luhut oleh Pak Menteri (Ignasius Jonan) menyinggung soal demo baru jika taksi yang mengusulkan untuk memblokir online diblokir. aplikasinya,” ungkap Kepala Pusat “Kalau kita tutup aplikasi hari ini, Informasi Publik Kemenhub JA Barata. berapa lagi yang ribut. Kasih waktu ke Dalam surat yang dilayangka, Jonan kita untuk mencari solusi yang terbaik,” menyebut sejumlah pelanggaran telah tambah Luhut. Meski begitu, Luhut dilakukan oleh Uber Asia Limited dan berharap bahwa pemerintah hendaknya PT. Solusi Transportasi Indonesia tidak ditekan untuk segera yang mengelola layanan GrabCar. mengeluarkan Menurutnya, kedua perusahaan penyedia kebijakan aplikasi tersebut telah melanggar pasal baru. Dalam 138 ayat (3) UU no. 22 tahun 2009 keterangan tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang yang menyatakan, angkutan umum dan/ dihadiri atau barang hanya dilakukan dengan juga oleh Kendaraan Bermotor umum. Selain Kapolda itu, Grab dan Uber diduga melakukan Metro Jaya, pelanggaran pasal 139 ayat (4) UU no. Menteri 22 tahun 2009 mengenai penyediaan Komunikasi jasa angkutan umum dilaksanakan oleh dan badan usaha milik negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Informatika, Luhut ber Dalam suratnya, Jonan juga harap pada menyatakan bahwa kedua perusahaan seluruh tersebut milik negara asing sehingga pihak bisa “dapat berpotensi membahayakan bersabar dan keamanan negara karena masyarakat luas yang menggunakan aplikasi tersebut memberikan waktu pada tidak ada jaminan keamanan atas jajarannya untuk kerahasiaannya. menyelesaikan konflik antara Pemerintah Beri Batas Waktu transportasi Dampak demo pengemudi taksi konvensional konvensional membuat Menko dengan aplikasi Polhukam Luhut Binsar Panjaitan segera bisa selesai. Dan menggelar rapat pada osre harinya. dalam rangka itu,
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
36
LAPORAN UTAMA pihaknya akan mempertemukan pengelola transportasi apliklasi dengan pengelola transportasi konvnsional agar didapat solusi terbaik. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah mengubah regulasi yang disebut banyak pihak ketinggalan jaman karena tidak mengakomodasi keberadaan transportasi online berbasis aplikasi. Menurutnya, untuk perijinan tidak perlu diubah aturan yang ada. Ditegaskan Jonan, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas pada Angkutan Jalan (LLAJ) tidak mengatur soal basis dari bisnis tersebut. UU Lalu Lintas Jalan tidak urusin proses bisnisnya pakai IT atau tidak. Kita atur masalah sarana dan prasarana informasinya,” tandas Jonan. Ditambahkannya, kebijakan yang akan dikeluarkan Kemenhub sudah cukup adil, sehingga persepsi untuk mengubah undang-undang telah keliru. “Asas keadilan smua platformnya sama, kalau izin harus izin, SIM nya SIM A umum harus, itu asas keadilan,” tambah Jonan. Menurut Jonan, yang diinginkan pemerintah adalah pemilik mobil pribadi segera mendaftarkan ke Dinas Perhubungan setempat, bukan Kementerian Perhubungan. “Izin ke Dishub provinsi, kabupaten/kota, bukan ke Kemenhub,” ujarnya. Dalam rapat bersama dengan penyedia taksi aplikasi dan bersama Menkominfo Rudiantara, Pemerintah menyatakan sikap tegas bahwa layanan angkutan penumpang umu berbasis aplikasi seperti Uber, Grab dan lainnya, untuk mematuhi ketentuan yang ada dalam UndangUndang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Untuk mengiris perijinan segala macam, pemerintah menetapkan 31 Mei sebagai batas akhir agar taksi berbasis aplikasi memenuhinya. “31 Mei, Uber dan Grab harus kerja 7
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
sama dengan transportasi umum yang sah atau mendirikan badan hukum sendiri,” kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Pemerintah memberikan waktu dua bulan ini juga agar pengelola transportasi berbasis aplikasi menyelesaikan masalah izin badan usaha. Angkutan umum daring harus uji kir untuk menjamin keamanan penumpang, sopir wajib mengantongi SIM A Umum. Ditegaskan Jonan, bilamana dalam tenggat waktu yang ditentukan Grab dan Uber tak membentuk badan usaha, pemerintah akan mengambil tindakan. Sebab, katanya, di satu sisi pemerintah mendorong pelayanan transportasi publik yang baik, dan di sisi lainnya, pemerintah juga sadar pelayanan transportasi saat ini harus mengikuti perkembangan teknologi. “Sarana trans portasi harus mengikuti ketentuan UndangUndang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” pungkas Jonan dalam rapat pemerintah dengan pengusaha aplikasi di kantor Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
LAPORAN UTAMA
Uber dan Grab Setuju Keputusan Pemerintah
P
erwakilan Uber di Indonesia menilai bahwa tenggat waktu dua bulan yang diberikan pemerintah pada taksi berbasis aplikasi ini cukup adil. Karena itu, Uber akan memanfaatkan waktu yang diberikan tersebut untuk menyelesaikan operasinya sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada. Demikian dikatakan Donny Sutadi dari Uber Teknologi Indonesia. “Cukup fair. Yang sekarang sudah ada akan didaftarkan lagi dengan perusahaan masing-masing tempat mereka bekerja karena mereka mitra kami,” katanya. Ditambahkannya, Uber memilih menjadi perusahaan rental dan membentuk koperasi, bukan bergabung dengan perusahaan taksi. Menurut Donny, pihaknya akan memanfaaatkan waktu selama dua bulan untuk memenuhi persyaratan tersebut agar kendaraan pribadi untuk umum yang menggunakan aplikasi Uber bisa beroperasi sesuai aturan. Begitu juga dengan dokumen kerja sama dengan perusahaan taksi atau mobil rental, ini semua akan dilengkapinya. “Soal Surat Izin Mengemudi yang harus menggunakan SIM A Umum dan masalah izin kir semua enting,” ujarnya usai pertemuan rapat antara pengusaha taksi berbasis aplikasi dengan pemerintah di kantor Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jalan
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
8
LAPORAN UTAMA
Medan Merdeka Barat, Jakarta. Hadir dalam rapat tersebut Menkopolhukam Luhut Pandjaitan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, CEO Go-Jek Nadiem Makarim, dan perwakilan dari Grab dan Uber. Sementara itu, dari pihak Grab menyatakan kesiapannya mengikuti aturan pemerintah dalam hal penyediaan transpotasi umum berbasis aplikasi. Demikian disampaikan Public Relation Manager Grab Indonesia Dewi Nuraini menyikapi keputusan pemerintah memberikan waktu dua bulan agar taksi berbasis aplikasi mematuhi aturan dan ketentuan yang ada mengenai transportasi umum. Ditegaskan Dewi, pihaknya juga tidak bisa terus-menerus berhadapan dengan pemerintah, jika ingin mempertahankan usahanya. “Kami menghargai sikap progresif pemerintah dan berkomitmen memenuhi segala arahan dan peraturan yang berlaku,” kata Dewi. Dijelaskan juga oleh Dewi, Grab merupakan perusahaan yang legal. Sebab selama ini Grab tidak menamakan diri sebagai operator layanan transportasi, termasuk juga Grab sudah membayar pajak sesuai aturan. Namun, katanya, jika pemerintah tengah mempersiapkan 9
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
aturan untuk perusahaan penyedia jasa aplikasi transportasi, Grab siap mematuhi. “Grab terus membuka komunikasi dengan pemerintah untuk dapat terus mengembangkan industri transportasi Indonesia,” jelas Dewi dalam keterangan tertulisnya. Kesiapan Grab bukan hanya soal perijinan saja, namun juga mengenai pengaturan tarif. Kata Dewi, Grab siap mengikuti aturan jika pemerintah menetapkan tarif untuk layanan mereka.
LAPORAN UTAMA Daftar Aturan yang Dilanggar Taksi Aplikasi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebutkan bahwa taksi berbasi apliksi melanggar beberapa aturan. Berdasar surat bernomor AJ/ 206/1/1 PHB 2016 bertanggal 14 Maret 2016 itu, Uber dan Grab dinilai melanggar undang-undang, yaitu: – Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. – Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. – Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Selain itu, Uber dan Grab juga dinilai menyalahi Keputusan Presiden RI Nomor 90 Tahun 2000 tentang Perwakilan Perusahaan Asing, dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Khusus untuk Uber, Kementerian Perhubungan menganggap Uber terkena: – Pelanggaran terhadap Pasal 138 ayat 3 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa angkutan umum dan atau barang hanya dilakukan dengan kendaraan bermotor umum. – Pelanggaran terhadap Pasal 139 ayat 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa penyediaan jasa angkutan umum dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan atau badan hukum lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. – Pelanggaran terhadap Pasal 173 ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Angkutan Jalan bahwa perusahaan angkutan umum yang menyelenggarakan angkutan dan atau barang wajib memiliki izin
penyelenggaraan angkutan. – Pelanggaran terhadap Pasal 5 ayat 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal bahwa penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Republik Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang. – Pelanggaran terhadap Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2000 tentang Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA) dan Surat Keputusan Kepala BKPM Nomor 22 Tahun 2001 bahwa Uber Asia Limited sebagai KPPA sesuai dengan Pasal 2 Keputusan Kepala BKPM Nomor 22 Tahun 2001, dan KPPA tidak diperkenankan melakukan kegiatan komersial, termasuk transaksi jual beli barang dan jasa di Indonesia dengan perusahaan atau perorangan, serta tidak akan ikut serta dalam bentuk apa pun dalam pengelolaan suatu perusahaan, anak perusahaan, atau cabang perusahaan yang ada di Indonesia. – Tidak bekerja sama dengan perusahaan angkutan umum yang resmi, tetapi dengan perusahaan ilegal ataupun perorangan. – Keberadaannya menimbulkan keresahan dan konflik di kalangan pengusaha angkutan resmi dan pengemudi taksi resmi. – Keberadaannya berpotensi semakin menyuburkan praktik angkutan liar (ilegal), sementara angkutan umum semakin tidak diminati.
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 10
SOROTAN
Telkom Group Berjaya,
yang lain Masih ‘Sengsara’
I
ndustri telekomunikasi Indonesia masih belum beranjak dari nestapa. Sebab, jikapun ada kabar gembira, hal itu masih dari perusahaan pelat merah telkom Group yang masih dapat meraup keuntungan sepanjang 2015 lalu. Sementara untuk perusahaan lain, kerugian yang tidak sedikit jumlahnya, membuat sengsara yang sudah terjadi beberapa tahun terakhir, belum membawa nikmat sebagaimana diharapkan. Kinerja PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) sepanjang tahun 2015 memberikan indikasi pertumbuhan yang menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan pendapatan yang mencapai dua digit, yakni 14,2% atau sebesar Rp 102,47 triliun, sedangkan pada tahun 2014 tercatat Rp 89,70 triliun. Adapun laba bersih mencapai Rp 15,49 triliun atau tumbuh 7%. Pertumbuhan pada pendapatan operasi dipicu oleh pertumbuhan yang terjadi pada pendapatan Data, Internet dan IT Services yang mencapai 37,5% menjadi Rp 32,69 triliun. Pertumbuhan
11
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
tersebut dikontribusi oleh peningkatan yang signifikan jumlah pelanggan layanan broadband baik fixed maupun mobile. Jumlah pelanggan fixed broadband pada 2015 tercatat mencapai 3,98 juta pelanggan atau tumbuh 17,2% dibanding tahun sebelumnya. Jumlah tersebut termasuk pelanggan IndiHome yang pada tahun 2015 mencapai di atas 1 juta pelanggan baru. Sementara pelanggan mobile broadband mencapai 43,79 juta pelanggan atau tumbuh 40,3%. “Pertumbuhan yang cukup pesat pada layanan broadband tidak terlepas dari perluasan infrastruktur fiber optic dan BTS 3G/4G sesuai arah strategi perusahaan menuju digital company,” jelas Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga. Pertumbuhan pada pendapatan data, internet dan IT Services ini mencerminkan strategi perusahaan dalam menumbuhkan bisnis digital. Pada bisnis selular Telkom masih menjadi market leader dengan jumlah pelanggan mencapai 152,64 juta yang berarti tumbuh sebesar 8,6%. Pada periode yang sama, BTS selular
SOROTAN bertambah sebanyak 17.869 unit, sehingga total BTS selular pada 2015 mencapai 103.289 unit yang berarti tumbuh 20,9%. Dari sisi EBITDA, pencapaian pada 2015 sebesar Rp 51,42 triliun, tumbuh sebesar 12,6% dari periode yang sama tahun 2014, yang tercatat sebesar Rp 45,67 triliun. Sementara EBITDA Margin bertahan pada level 50,2%. Dari sisi beban operasi, pertumbuhan total beban mencapai 15,8% dari Rp 60,49 triliun pada 2014 menjadi Rp 70,05 triliun pada tahun 2015. Pertumbuhan total beban ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan dari beban Operation, Maintenance & Telecommunication Service yang naik sebesar 26,1% menjadi Rp 28,12 triliun, dan beban depresiasi & amortisasi naik sebesar 8,2% menjadi Rp 18,53 triliun. Hal ini terutama karena agresivitas pembangunan dan modernisasi infrastruktur khususnya broadband. Laba bersih perusahaan yang tumbuh 7% sesungguhnya dipengaruhi oleh adanya program Pensiun Dini. Program ini merupakan langkah strategis yang diambil perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang menuju digital company. Bila tanpa program Pensiun Dini tersebut, laba bersih Perusahaan 2015 tumbuh 10,8%. “Atas nama segenap anggota Direksi Telkom, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stake holder Telkom Group, sehingga memungkinkan Telkom mencapai hasil sebagaimana tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Telkom bertekad meningkatkan performa lebih baik lagi pada periode berikutnya,” kata Alex. Sebagaimana BUMN, posisi Telkom masih tetap diuntungkan. Apalagi dengan sinergi antar BUMN. Selain itu, anak usaha Telkom yaitu Telkomsel masih jadi yang terdepan di industri telekomunikasi
seluler. Telkomsel saat ini menjadi operator dengan cakupan terluas dan menjangkau hingga pelosok.
Yang Lain Merugi
Lain Telkom Group, lain pula operator telekomunikasi lain, seperti Indosat Ooredoo dan XL Axiata. Kinerja Indosat Ooredoo sepanjang 2015 masih belum menggembirakan. Anak usaha Ooredoo Qatar ini masih rugi hingga mencapai angka Rp.1,31 triliun. Angka ini masih terselamatkan karena tidak dibukukannya provisi kasus hukum. Kalau dibukukan tentu akan lebih besar lagi, karena pada 2014 perseroan harus mengeluarkan Rp1,36 triliun untuk provisi kasus hukum. Meski merugi, Indosat Ooredoo menampik bahwa hal ini dikarenakan kinerja, tapi kambing hitamnya adalah karena alasan rugi kurs. Bahkan, rugi kurs disebutkan hingga mencapai Rp.1,6 triliun. Hanya saja, kabar baiknya, rugi bersih pada 2015 lebih kecil dari rugi bersih tahun sebelumnya sebesar Rp.2 triliun. Hal itu disebut karena rugi selisih kurs pada 2015 jauh lebih tinggi dari rugi selisih kurs pada 2014 sebesar Rp.395,4 miliar. Dari laporan keuangan, diketahui bahwa di 2015 Indosat membukukan laba usaha sebesar Rp.2,36 triliun. Angka ini meningkat 265% dari tahun sebelumnya akibat pendapatan usaha naik sebesar Rp.26,77 triliun atau 11,1% berdasar catatan dari tahun-ke-tahun. Untuk pendapatan, pendapatan selular meningkat 12,4%. Hal ini disebabkan peningkatan pendapatan data, SMS, telepon, dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi. Sementara itu, pendapatan non-selular naik 5,8%. Adapun EBITDA pada 2015 naik 14,4% tahun-ke-tahun menjadi Rp.11,47 triliun dan margin EBITDA pada 2015 meningkat 42,9%.
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 12
SOROTAN Indosat Ooredoo melaporkan, hingga akhir 2015 jumlah pelanggan selular adalah 69,7 juta, yang artinya naik 10,3%. Berdasar jumlah pengguna tersebut, average revenue per user (ARPU) pada 2015 adalah sebesar Rp.26.000. Sementara itu, untuk jumlah base transceiver station (BTS), jumlah BTS hingga akhir 2015 sebanyak 50.687 dengan rincian 23.596 unit BTS 2G, 23.730 BTS 3G dan BTS 4G baru mencapai 3.361 tempat. Sementara itu, PT XL Axiata Tbk masih mencatatkan kerugian sebesar Rp.25 miliar pada 2015. Meski demikian, kerugian yang diderita operator ini lebih rendah ketimbang dengan kerugian tahun lalu yang mencapai Rp.804 miliar. Diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan, penyebab penurunan laba bersih ini karena adanya penurunan pendapatan dibanding tahun sebelumnya. Tercata, ada penurunan sebesar 3 persen, dimana jika pada 2015 pendapatan sebesar Rp.22,96 triliun 2015, pendapatan pada 2014 mencapai Rp.23,57 triliun. Pendapatan XL sepanjang 2015 berasal dari layanan jasa seluler yang terdiri dari layanan suara, SMS, data dan layanan jasa Roaming mencapai Rp.21,83 triliun. Pendapatan ini turun satu persen jika dibandingkan dengan capaian pada 2014 yang mencapai Rp.22,11 triliun. Disebutkan, kontribusi layanan suara dan data mengamali pertumbuhan sebesar 4 dan 12 persen. Sedangkan layanan SMS dan Roaming jatuh sebanyak 17 dan 21 persen. Sementara itu, beban operasional juga turun sebesar 2 persen dimana pada 2015 mencapai Rp.14,48 triliun, sedangkan pada 2014 mencapai Rp.14,83 triliun. Penurunan beban operasional dan pendapatan membuat laba bersih sebelum pajak mencapai 13
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
Rp.8,393 triliun atau turun tiga persen ketimbang dengan laba bersih sebelum pajak pada 2014 yang mencapai Rp.8,623 triliun. Presiden Direktur dan CEO XL, Dian Siswarini mengatakan, “Kami telah menutup tahun 2015 dengan berbagai pencapaian positif sebagai hasil dari transformasi yang yang sudah kami lakukan sejak awal 2015 yang lalu. Kami telah berhasil meningkatkan kinerja operasional dan finansial guna membangun pondasi perusahaan yang lebih kuat untuk meraih pencapaian kinerja yang lebih baik di tahun 2016.” Di 2016, strategi ‘Duo Dian’ dijalankan. Di bawah Dian Siswarini sebagai CEO, XL mendaulat Dian Satrowardoyo sebagai brand ambassador. Dian diperkenalkan saat XL meluncurkan produk terbarunya, XL Prioritas.Layanan XL Prioritas yang menawarkan berbagai keutamaan bagi pelanggan. Saat peluncuran, Dian Siswarini mengatakan, “Peluncuran XL Prioritas tidak terlepas dari visi XL untuk memberikan layanan dengan kualitas maksimal kepada seluruh pelanggan. Kami ingin menunjukkan dan meyakinkan bahwa XL memiliki layanan pasca bayar yang memberikan prioritas kepada pelanggan, selain itu membebaskan dalam mengontrol pemakaian dan juga bebas dari rasa khawatir dalam berkomunikasi. Kami juga hendak menunjukkan bahwa layanan pasca bayar pun bisa dibuat simpel dan justru banyak manfaatnya.” Dijelaskannya, XL Prioritas menawarkan sejumlah manfaat bagi pelanggan. Pertama, prioritas penggunaan di jaringan 4G LTE tercepat. Kedua, fasilitas worry free nelpon dan SMS AnyNet (ke semua operator). Ini sekaligus merupakan layanan pertama di Indonesia dengan fasilitas tersebut.
SOROTAN
S
Facebook Angkat Sri Widowati Pimpin Facebook Indonesia
ri Widowati ditetapkan Facebook sebagai sebagai Head Facebook Indonesia. Pengangkatan Sri Widowati untuk membangun hubungan yang lebih kuat antara pelanggan lama dan pelanggan baru. Penunjukan ini merupakan bentuk kelanjutan komitmen Facebook untuk Indonesia. Sri Widowati yang biasa dipanggil Wido dinilai memiliki pengalaman di Indonesia serta memiliki visi agar Facebook dapat membantu memperkuat dukungan terhadap bisnis., yang bertugas untuk memimpin kegiatan bisnis Facebook di Indonesia. Menurut Managing Director Southeast Asia Facebook, Kenneth Bishop, wilayah Asia Tenggara adalah pusat pertumbuhan terbesar dan tercepat dari
Facebook dan Instagram. “Indonesia adalah salah satu negara terpenting yang mendorong pertumbuhan ini. Di bawah kepemimpinan Wido, kami berkomitmen untuk berinvestasi dalam hal sumber daya yang bisa membantu mitra kami mencapai tujuan bisnis mereka,” kata Kenneth. Wido diharapkan dapat fokus untuk mendorong nilai serta dukungan terkait bisnis Facebook dengan cakupan internasional maupun di Indonesia pada berbagai industri, seperti e-commerce, consumer goods, layanan finansial dan teknologi atau telekomunikasi. Di Indonesia, Facebook mengalami pertumbuhan yang pesat, yang mencapai dua digit selama beberapa tahun terakhir.
Ada 7 Perusahaan Berebut Tower XL
H
ingga saat ini, ada tujuh perusahaan yang tertarik untuk membeli menara telekomunikasi milik PT XL Axiata. Sejak Januari 2016, XL telah mengumumkan lelang terbuka penjualan sekitar 2.000-2.500 menara. “Posisi terakhir ada tujuh pemain yang kemungkinan besar akan masuk tahap penawaran akhir. Sejauh ini, hanya itu yang bisa saya berikan informasinya,” ungkap Director & Chief Strategic Transformation Officer XL Axiata Willem Lucas Timmermans, di Jakarta.
Meski demikian, Willem tidak bersedia menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut. Hanya saja, selain perusahaan penyedia tower lokal, ikut bertarung juga adalah perusahaan asing. Keikutsertaan perusahaan menara asing didukung adanya isu perubahan Daftar Negatif Investasi (DNI) bisnis menara yang belum diputus pemerintah. Disebutsebut bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membolehkan asing memiliki saham 49% untuk masuk di bisnis menara pada 2017 mendatang.
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 14
SOROTAN XL memang nampaknya sangat berharap menara telekomunikasi dapat terjual pada tahun ini. Sebab dengan begitu, masuknya dana penjualan menara telekomunikasi, akan membuat XL untung di tahun ini. “Tujuan utama monetisasi menara ini untuk mengurangi utang. Kalau sukses tentunya fundamental dari XL makin sehat,” jelas Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin. Dikatakannya, perseroan pada tahun ini ingin menekan jumlah utang hingga sebesar Rp.13,29 triliun. Utang tersebut terdiri atas utang jatuh tempo senilai
Rp.3,93 triliun dan percepatan pelunasan utang yang mencapai Rp.10,8 triliun. Rencananya, kata Adlan, seluruh utang jatuh tempo tahun ini akan dibayar dengan kas internal. “Sumber dana untuk percepatan pelunasan utang berasal dari rights issue dan penjualan menara. Ini aksi korporasi masing-masing independen dan tengah berjalan,” ujarnya. Ditambahkan Adlan, jika tower XL terjual dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS stabil, XL pada tahun ini bisa mencicipi keuntungan. “Kalau semua normal, kita untung tahun ini,” katanya.
XL Punya Tribe untuk Hadang Netflix
M
asuknya Netflix ke Indonesia membuat gundah banyak pihak, terutama operator telekomunikasi Indonesia. Pasalnya, Netflix masuk tanpa menjaln kerja sama dengan penyedia jaringan, sehingga penyedia jaringan hanya dianggap sebagai penyedia ‘dumb pipe’. Karena itu, ada operator yang memblokir layanan ini, namun ada juga yang menyediakan layanan serupa. Seperti dilakukan operator telekomunikasi XL Axiata. XL secara resmi meluncurkan Tribe, sebuah layanan video-on-demand yang serupa dengan Netflix. Dijelaskan CEO XL Dian Siswarini, ada empat pilar untuk Tribe. Pilar pertama adalah film Indonesia., kedua adalah film Asia mulai dari film Tiongkok, Filipina hingga Thailand. Kemudian ketiga adalah drama Korea yang saat ini memang sedang digemari, dan terakhir adalah siaran langsung olahraga. Beberapa siaran olahraga yg dapat Anda tonton antara lain Bundesliga, Eredivise Liga Belanda, MotoGP, Formula 1, dan kejuaraan
15
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
bulutangkis BWF Championship Series. Ditambahkan Dian, dengan kemunculan teknologi 4G LTE, masyarakat semakin addicted terhadap data. Jika tahun lalu sebagian besar orang menghabiskan kuota sebesar 500MB per bulan, sekarang, seorang pengguna dapat menghabiskan kuota hingga 1,5GB. “Kalau orang yang kita sebut junkies data, mereka dapat menghabiskan data hingga 5GB,” ungkapnya. Dian menjelaskan, teknologi 4G menawarkan kecepatan internet yg lebih tinggi dari teknologi sebelumnya. Kecepatan internet ini juga harus dibarengi dengan adanya konten yg menarik. Tribe adalah salah satu jawaban dari XL. Tribe akan
SOROTAN menyediakan konten eksklusif. Saat ini, XL dan Tribe sedang mempersiapkan film eksklusif ini. Film tersebut akan diperankan oleh bintang Indonesia. Untuk mengaktifkan Tribe, pelanggan dapat mengaktifkannya melalui aplikasi MyXL. Demi mendorong masyarakat untuk mencoba, XL membiarkan pelanggan baru untuk mencoba gratis
K
selama 30 hari pertama. Setelah itu, pelanggan harus membayar sebesar Rp.25 ribu per bulannya. Saat ini, aplikasi Tribe telah tersedia di Google Play Store dan Apple App Store. Untuk dapat menikmati Tribe dengan maksimal, maka disarankan, gadget yang dipakai telah mengadopsi OS 4.4 KitKat atau iPhone 5s.
3 OTT Lokal Siap ‘Go International’
ementerian Komunikasi dan Informatika bersama Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh lndonesia (ATSI) memberikan dukungan kepada OTT hasil karya putra-putri Indonesia untuk go Internasional. Saat ini telah terpilih tiga OTT yang akan mendapatkan dukungan, yaitu Qlue (qlue.co.id), Catfiz, dan Sebangsa. Langkah itu merupakan komitmen pemerintah untuk mengembangkan dan memajukan OTT Nasional. “Saya berharap ketiga OTT nasional ini mampu menjadi katalisator bagi pengembangan industri kreatif yang berbasis pada teknologi digital,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat menyerahkan piagam pembinaan kepada pengelola ketiga OTT di Jakarta. Mengenai bentuk riil pembinaan dan dukungan yang akan diberikan kepada ketiga OTT, Alexander Rusli menyebut, ATSI diantaranya akan memberikan dukungan promosi layanan melalui jaringan milik operator, diantaranya pengiriman SMS Broadcast, pencantuman logo, link, dan banner. Bentuk pembinaan ini akan dikaji secara berkala sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal
bagi para OTT binaan. “Sebagai langkah awal, dukungan ini kami berikan kepada 3 OTT terpilih dan melibatkan 6 anggota ATSI, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Hutchison Tri Indonesia, Smartfren dan Telkom. Kami terbuka dengan OTT nasional lainnya serta dengan melibatkan anggota ATSI lainnya. Ketua ATSI, Alexander Rusli mengatakan, “ATSI telah berkomitmen akan memberikan dukungan yang sepadan kepada ketiga OTT agar mereka bisa lebih memasyarakat di Indonesia dan bahkan mengglobal. Semua anggota asosiasi sudah sepakat untuk itu, karena kami sadar benar bahwa program ini merupakan bagian dari upaya mengangkat citra bangsa, sekaligus memotivasi masyarakat untuk mampu memanfaatkan secara maksimal kemajuan teknologi digital.” “OTT Nasional tersebut akan benarbenar dilepas pembinaanya kalau jumlah pelanggannya sudah mencapai minimal 20 juta pelanggan,” tandasnya. Ditambahkannya, ATSI akan all out mendukung tiga aplikasi yang telah terpilih. Mereka perlu didukung dari sisi regulasi dan infrastruktur. ATSI siap memberikan ruang pengembangan bagi mereka,” pungkas Alex.
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 16
TEKNOLOGI INFORMASI
8 Perusahaan IT Jalin Kerjasama Penetrasi Pasar Cloud
E
ra Big Data telah mendorong pertumbuhan solusi cloud computing yang kemudian oleh para pelaku bisnis, solusi tersebut digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung pertumbuhan industri nasional. Potensi pasar cloud computing di Indonesia juga sangat besar. Sebagai gambaran, lembaga riset Internasional Data Corporation (IDC) memprediksi nilai total pasar cloud Indonesia pada tahun 2016 akan mencapai US$308 juta dan meningkat mencapai US$ 378 juta pada tahun 2017 dengan tingkat pertumbuhan sekitar 22%-36% setiap tahunnya. Potensi pasar cloud computing yang sangat besar itulah yang menjadi salah satu alasan sehingga delapan perusahaan Information Technology (IT) menjalin kerja sama untuk menyediakan solusi total cloud services secara endto-end sesuai kebutuhan pelanggan. Delapan perusahaan tersebut adalah: Multipolar Technology, Sisindokom
17
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
Lintasbuana, Mastersystem Infotama, Logicalis Metrodata Indonesia, Expert Data Voice Solution, Kayreach System, Sinergy Informasi Pratama, dan Revo Solusindo. Ekspansi delapan perusahaan tersebut didukung penuh oleh Cisco System Indonesia selaku pemimpin dalam penyediaan teknologi cloud di tingkat global dan Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) selaku penyedia cloud services. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama pada Kamis (25/2), di Hotel Pullman, kawasan MH Thamrin, Jakarta. Mewakili salah satu perusahaan yang melakukan penandatanganan kerjasama, Direktur Utama Sisindokom Lintasbuana, Tikno Ongkoadi, mengatakan, kerjasama ini akan memberikan kemudahan kepada Sisindokom serta meningkatkan penetrasi penjualan dengan menawarkan solusi cloud secara end to end kepada pelanggan. “Pelanggan kami yang biasanya
TEKNOLOGI INFORMASI
membeli perangkat dan bandwidth secara terpisah, sekarang dapat ditawarkan satu solusi bundle, perangkat dan service dalam satu proposal solusi,” ujarnya di Jakarta. Menurut Tikno, saat ini Sisindokom mendapatkan sumber pendapatan baru, serta dapat mengarahkan fokus bisnis di virtualisasi dan pasar cloud. Ia menambahkan sudah menjadi kewajiban Sisindokom sebagai salah satu Gold Partner dari Cisco Indonesia untuk ikut berperan serta medukung pertumbuhan pasar cloud di Indonesia. Cisco mendukung penuh kerjasama yang terjalin antara para para partner dengan Lintasarta selaku cloud provider. Jalinan kerjasama atara partner yang didasari oleh program rekanan yang unggul akan mengakselerasi penciptaaan pasar pada semua sektor yang pada akhirnya akan memberikan pilihan kepada pelanggan terhadap layanan cloud yang dibutuhkan dan juga mendorong daya saing pelaku industri layanan teknologi nasional. Saat ini cloud computing tidak hanya menjadi trend dalam dunia IT,
melainkan sudah menjadi hal yang sangat dibutuhkan perusahaan dan pebisnis. Persaingan yang ketat akan membuat perusahaan beralih ke cloud computing yang akan memberikan fleksibilitas dalam mengatur kebutuhan kapasitas virtual server yang dapat disesuaikan dengan kondisi bisnis perusahaan. Ketika load bisnis sedang meningkat, perusahaan dengan mudah melakukan scale up kapasitas virtual server-nya. Demikian pula saat kondisi bisnis sedang normal, maka kapasitas virtual server-nya dapat dengan mudah disesuaikan kembali. Layanan Cloud Services terdiri dari layanan Public Cloud yang menyediakan infrastruktur IT yang multi-tenant dengan perangkat virtual server yang dapat diakses melalui jaringan internet maupun jaringan private. Kemudian layanan Private Cloud yang merupakan penyediaan infrastruktur IT menggunakan perangkat IT dedicated untuk satu perusahaan yang dapat diakses melalui jaringan internet maupun jaringan private.
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 18
TELEKOMUNIKASI
Proyek Palapa Ring Akhirnya Mulai Jalan
M
enteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, selaku Ketua Komite Percepatan Penyiapan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), menyatakan Proyek Palapa Ring Paket Tengah adalah proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang tercepat progresnya. “Proyek ini juga termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional sebagaimana ditetapkan melalui Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016,” kata Darmin Nasution dalam acara penandatanganan MoU Proyek Palapa Ring Paket Tengah, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta. Proyek ini memiliki multiplier
19
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
effect dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga terpilih menjadi Proyek Prioritas yang mendapatkan dukungan KPPIP dalam Permenko no.12 Tahun 2015. “Proyek ini bisa menjadi titik awal kesuksesan pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU, terutama dengan menggunakan skema Availability Payment yang dapat meningkatkan kelayakan proyek dan selama ini belum pernah digunakan dalam proyek infrastruktur yang lain”, lanjut Darmin. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), menandatangani Perjanjian
TELEKOMUNIKASI Kerjasama untuk Proyek Palapa Ring Paket Tengah dengan PT Len Telekomunikasi Indonesia (konsorsium Pandawa Lima) dengan nilai proyek sebesar Rp 1,38 Triliun. Proyek Palapa Ring ini merupakan salah satu Proyek Infrastruktur Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Perpres No 3 Tahun 2016, yang juga dikategorikan sebagai Proyek Prioritas Nasional. Pada saat bersamaan dilakukan juga penandatanganan Perjanjian Penjaminan untuk Proyek antara PT Len Telekomunikasi Indonesia dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/ PT PII yang merupakan pelaksana single window policy penyediaan penjaminan pemerintah untuk proyek infrastuktur yang dikerjasamakan dengan swasta, serta Perjanjian Regres antara PT PII
dengan Menkominfo selaku PJPK. Proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia. “Akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi akan dapat lebih menjangkau dan meningkatkan akses informasi bagi masyarakat Indonesia secara lebih luas’, menurut Menkominfo Rudiantara. Proyek ini akan membangun infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional di daerah-daerah non-commercial demi pemerataan akses pitalebar (broadband) di Indonesia. Paket Barat akan menjangkau wilayah
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 20
TELEKOMUNIKASI
Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km; Paket Tengah akan menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km; dan Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km. Paket Timur masih dalam tahap prakualifikasi dan ditargetkan penandatanganan PKS pada September 2016. Proyek Palapa Ring merupakan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment (AP). Skema availability payment diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dana availability payment berasal dari Dana Kontribusi Universal Service Obligation (USO). 21
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
Skema avalability payment (AP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 190/PMK.08/2015 merupakan pembayaran secara berkala selama masa konsesi berdasarkan pada ketersediaan layanan infrastruktur yang telah dibangun oleh badan usaha. Komponen biaya yang dapat dibayarkan oleh AP adalah biaya modal, biaya operasional, dan keuntungan wajar yang diinginkan oleh badan usaha. Dengan skema ini risiko permintaan (demand risk) dari tersedianya layanan infrastruktur akan ditanggung sepenuhnya oleh PJPK yaitu Kementerian Kominfo. Dengan diambilnya resiko tersebut, badan usaha mendapat pengembalian investasi mereka jika dapat mencapai kriteria layanan sebagaimana yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian Kerjasama. Pada Proyek Palapa Ring Paket Tengah total NPV AP mencapai 4 triliun rupiah yang akan dibayarkan secara berkala selama masa konsesi 15 tahun. Adapun kelangsungan pembayaran dari PJPK kepada Badan usaha akan dijamin oleh
TELEKOMUNIKASI Pemerintah melalui PT PII. Lebih jauh Rudiantara menjelaskan dengan terlaksananya Proyek Palapa Ring menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjalin kerjasama dengan badan usaha (investor) dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Berbagai pihak telah ikut mendukung proyek Palapa Ring hingga saat ini, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian Keuangan dan PT PII, sehingga proses penyiapan Proyek ini dapat berlangsung relative cepat yaitu secara efektif kurang dari satu tahun. Proyek ini telah memperoleh dukungan fasilitasi pendampingan proses transaksi (PDF) dan Izin Prinsip availability payment dari Menteri Keuangan. Direktur Utama PT PII, Sinthya Roesly
menjelaskan berdasarkan Peraturan Presiden No 38 Tahun 2015, terdapat 19 sektor infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial yang dapat dikerjasamakan dan dapat diberikan penjaminan, salah satunya adalah sektor telekomunikasi seperti Proyek Palapa Ring ini. PT PII sebagai satu-satunya Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI), di bawah pembinaan Kementerian Keuangan telah memberikan penjaminan atas proyek Palapa Ring. “Dalam mendukung proyek Palapa Ring, PT PII menjamin berbagai risiko yang dialokasikan kepada PJPK sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerjasama, seperti risiko kegagalan PJPK dalam melakukan pembayaran AP dan dalam membayar biaya terminasi,” ujar Sinthya.
Tiga Badan Usaha Bersaing Rebut Paket Timur
P
emerintah mengumumkan hasil kualifikasi tender Palapa Ring untuk paket Timur. Dari 7 pendaftar, hanya 3 yang lolos ke babak berikutnya. Berdasar pengumuman No.190/KOMINFO/BP3TI.31.9/ PL.02.02/03/2016, badan usaha yang dinyatakan lulus kualifikasi adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom dan konsorsium XL Axiata-Indosat Ooredoo-Alita. Empat badan usaha yang gagal meliputi Konsorsium Trisakti Nusantara, Konsorsium PT Matra Mandiri Prima-PT Hitachi HighTechnologies Indonesia, DatacommSIMS Konsorsium, dan AJN
Konsorsium. “Peserta yang keberatan atas Pengumuman Hasil Kualifikasi ini dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis kepada Menteri Komunikasi dan Informatika selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK,” demikian bunyi pengumuman panitia Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintag dengan Badan Usaha Jaringan Tulang Punggung Serta Optik Nasional Palap Ring. Direktur Telekomunikasi Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ismail menyatakan, setelah menyeleksi tiga calon, Kominfo akan mengirimkan surat permintaan proposal penawaran atau request for proposal tiga peserta
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 22
TELEKOMUNIKASI tender ini pada April mendatang. “Adapun pengumuman pemenang di Juli 2016,” ungkapnya. Dikatakannya, pemerintah menargetkan bahwa proses tender proyek Palapa Ring II Paket Timur bisa cepat agar bisa kelar berbarengan dengan dua paket lainnya di tahun 2019. Karena itu, agar target ini terlaksana, pemerintah tak mengharuskan pemenang tender
memilih sub kontrak dari perusahaan negara atau BUMN mengingat medan di paket timur paling sulit. Sementara itu, Ketua Panitia Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Anang Latief menyebut, kebutuhan belanja modal untuk menggarap proyek Palapa Ring paket Timur ini sekitar Rp.5,1 triliun. Angka itu, kata Anang, belum termasuk biaya lainnya.
Menkominfo: Proyek Palapa Ring Jalan untuk Kejar Ekonomi Digital 130 Miliar Dolar di 2020
M
enteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan infrastruktur Proyek Palapa Ring yang menggunakan PPP (Public Private Partnership) Availability Payment sudah berjalan. “Prosesnya sudah berjalan, administrasi nyusul karena orientasinya adalah target,” jelasnya dalam sambutan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dan
23
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
Perjanjian Penjaminan Proyek Palapa Ring untuk Paket Barat di di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta. Hal itu ditegaskan oleh Rudiantara sebagai cara kerja pemerintahan sekarang yang harus lebih cepat. “Ini cara kerja pemerintah sekarang, cepat, Apa yang bisa dilakukan paralel, dilakukan paralel, ga usah nunggu proses yang serial. Serial tetap kita lakukan, administrasi secara formal. Apa yang kita bisa lakukan, kita lakukan,” tegasnya. Menurut Menkominfo, pelaksanaan Proyek Palapa Ring di kawasan barat dilaksanakan oleh PT Palapa Ring Barat dan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII). “Sebenarnya untuk Paket Tengah juga, Paket Tengah sudah dilakukan dan diumumkan tapi karena masalah administrasi jadi nanti ditandatanganinya,” tutur Rudiantara ketika mengawali sambutannya. Menkominfo menjelaskan bahwa Palapa Ring adalah jaringan-
TELEKOMUNIKASI jaringan yang akan dibangun. Dalam peta Palapa Ring, jaringan tersebut terutama yang berwarna ungu dan merah . “Yang warna hijau ini yang relatif sudah dan akan dibangun oleh penyelenggara sekarang tetapi yang ungu dan merah ini secara keuangan tidak feasible tapi secara ekonomi ini harus karena kita harus posisikan Indonesia di kancah internasional dalam konteks digital,” tambahnya.
Posisi Indonesia dalam Lansekap Digital
Rudiantara juga mengutip angka report dari Open Signal pada bulan Februari 2016 mengenai posisi Indonesia dengan negara lain dalam konteks digital. “Amerika downloadnya rata-rata 7,6, paling tinggi Jepang 10,48. Indonesia rata-rata downloadnya 5,4 tapi upload-nya cuma 1,8 mega. Ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak jelek-jelek banget dibanding Brazil 4,2 dan Thailand 1,8,” paparnya. Lebih lanjut ia katakan, meski layanan broadband Indonesia belum sebagus Singapura namun kondisi itu baik-baik saja. Tapi ke depan kreatifitas orang Indonesia perlu ditingkatkan. “Tapi yang unik rasio antara download dan uploadIndonesia relatif paling rendah, hanya sepertiga, artinya orang Indonesia lebih senang download daripada uploa d yang artinya adalah kreativitas orang Indonesia kurang,” jelasnya. Menteri Rudiantara membandingkan Jakarta dengan kota-kota negara lain tentang aspek kreatifitasnya. “Jakarta kapasitas downloadnya 7 mega. Kita jauh lebih bagus dibanding Bangkok yang 2,3, New Delhi 1,9, maupun Rio de Janeiro yang cuma 5,6. Demikian juga Kualalumpur 5,9 tapi kembali kalau dihitung antara download dan upload, kita rasionya masih dibawah New Delhi, dibawah Rio dan Kualalumpur, artinya
masyarakat disana lebih kreatif,” tuturnya. Sementara jika dicermati data antarkota di Indonesia, Menkominfo melihat masih ada ketimpangan antara Jakarta dan luar Jakarta. “Data untuk Jakarta download 7 mega. Jawa secara keseluruhan 3,5 mega kemudian Kalimantan 2 mega, Sumatera diatas 2, Bali 1,5. Jangan dibandingkan dengan Maluku ataupun Papua yang hitungannya masih ratus kilobyte, belum 1 megabyte,” tegasnya. Ia menyatakan bahwa ketimpangan tersebut yang harus segera diperhatikan oleh Indonesia untuk memastikan bahwa digital itu tidak hanya bertumpu di Jakarta. “Kita mengejar digital economy dalam hal ini e-commerce pada tahun 2020 akan mencapai proyeksinya Rp130 Miliar Dollar,” tambahnya. Kondisi tersebut membuat pemerintah untuk terus mendorong dan terus me ngimplementasi broadband denga n melibatkan banyak sektor. “Yang membuat ini bisa berjalan adalah proses yang bisa berjalan antara Kementerian Keuangan, Kementerian Kominfo, dan Penjaminan (PT PII). Ini yang menjadikan proses ini menjadi value dari struktur PPP dengan Availability Payment,” paparnya. Menkominfo mengatakan untuk Paket Timur masih ditunda, pasalnya prosesnya dilakukan dimasukan di depan seperti perjanjian. Menkominfo menargetkan tahun 2019 semua kabupaten dan kotamadya sudah terhubung dengan broadband. “Karena ini adalah yang pertama dari semua sektor, semoga ini menjadi role model walau belum sempurna. Mudahmudahan bisa menjadi nilai tambah dalam hal kita berproses, dalam hal infrastruktur. Mudah-mudahan ini menjadi titik awal untuk membangun infrastruktur di Indonesia,” harapnya.
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 24
TELEKOMUNIKASI
BRI Pastikan Satelit BRISat Mengangkasa pada 8 Juni
P
T Bank Rakyat Indonesia (BRI) ternyata sangat serius dalam upaya mengorbitkan satelit miliknya, BRISat. Satelit BRI ini akan selesai pengerjaannya pada akhir April mendatang. Dan pada 8 Juni 2016 ini, BRISat akan mengangkasa menuju
25
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
slot orbit 105,5 derajat yang menjadi orbit tetapnya. Dijelaskan SEVP IT Strategy & Satelite BRI Hexana Tri Sasongko, BRISat akan diluncurkan pada 8 Juni. “Setelah itu testing dan total tiga bulan baru terkoneksi,” katanya. Meski diluncurkan pada Juni mendatang, namun manfaat BRISat belum bisa dirasakan langsung dan baru akan terasa fungsinya pada akhir tahun karena pihak BRI membutuhkan waktu integrasi selama 1 tahun. Ditambahkannya, untuk mendukung kerja satelit di luar angkasa, BRI juga sudah membangun primary satellite control facility di Ragunan, Jakarta Selatan dan Tabanan, Bali. BRI juga tengah mendidik 15 sampai 18 orang ahli satelit Indonesia di Amerika Serikat. “Begitu satelit diluncurkan, peserta didik akan kembali ke Indonesia untuk siap bekerja menjalankan infrastruktur,” jelasnya. Menurut Hexana, peluncuran satelit ini akan dilakukan di kawasan peluncuran milik Arianespace di Kourou, Guyana Prancis, Amerika Latin dengan roket Ariane 5. “Diluncurkan di Kourou karena dekat dengan ekuator dan cuacanya paling stabil di dunia,” yakinnya. Hexana menjelaskan juga bahwa BRIsat merupakan tipe satelit komunikasi. Adapun, umur dari BRIsat dengan total berat 3.450 kg dan berlokasi orbit 36 km di atas equator secara elektronis adalah 15,1 tahun, namun bisa beroperasi hingga 17 tahun. Hexana menambahkan, BRI mengoperasionalkan 45 transporder, 4 diantaranya diserahkan ke pemerintah. Selaku pemilik orbit, pemerintah mendapatkan Rp 70 juta per tahun per transporder dan kepastian bahwa orbit milik pemerintah 105,5 BT tidak hilang. “Tahun ke-13 BRI sudah punya plan untuk renew supaya orbitnya nanti
TELEKOMUNIKASI tidak diambil pihak lain,” ujarnya. BRI yakin, proyek yang menelan total biaya sekitar 250 juta dolar ini akan kembali modal dalam tujuh tahun. “Berdasarkan feasibility study yang kami lakukan, BRIsat akan break even point dalam tujuh tahun. Pada tahun ke delapan akan mulai untung. Jadi, secara bisnis, BRIsat ini menguntungkan,” pungkas Hexana. Sebagaimana diketahui, slot orbit yang digunakan oleh BRISat adalah slot orbit yang sebelumnya dipakai oleh Indosat Ooredoo (dahulu Indosat). Pemerintah memberikan waktu dua tahun bagi BRI untuk menghadirkan stasiun bumi pasca mendapat hak mengelola slot orbit 150,5 BT. Karena slot orbit diambil pemerintah, Indosat pernah mengirimkan surat bertanya ke Kementerian Kominfo mengapa slot orbit ditarik dan dialokasikan ke BRI. Setelah menunggu dalam waktu cukup lama, akhirnya jawaban pun diterima Indosat. Menurut CEO dan President Director Indosat, Alexander Rusli, Indosat sudah terima penjelasan dari pemerintah mengenai slot orbit. “Kami sudah terima surat klarifikasi dari pemerintah. Di surat itu disebutkan alasan penarikan karena alasan strategis negara,” ungkap Alex. Dengan keluarnya surat tersebut, kata Alex, membuat Indosat lega karena selama ini terkesan slot orbit ditarik karena Indosat dianggap tak bisa memenuhi persyaratan dari pemerintah sebagai pengelola slot orbit. Jawaban pemerintah, akan menjadi dasar bagi Indosat menjelaskan kepada mitramitranya. “Surat itu menjadi pegangan kami untuk menjelaskan ke mitra,” tambah Alex. Dengan diambilnya slot orbit oleh BRI, maka Indosat tak lagi menyewakan satelitnya untuk umum. Sebab menurut Alex, sekitar 30% dari total
transpondernya dipakai untuk kebutuhan internal, sedangkan 70% dipakai untuk kebutuhan eksternal. “Bisnis Satelit kami tutup, tidak menyewakan lagi ke pihak lain,” kata Alex. Dengan ditutupnya bisnis satelit, dengan sekitar 40-an transponder, maka Indosat kehilangan potensi pendapatan sekitar 28 juta dolar. Presiden Indonesia saat itu yang masih dijabat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat bangga menyambut rencana pembangunan dan peluncuran satelit BRI. Menurut SBY, hal ini menjadi tonggak sejarah karena BRI menjadi bank pertama yang memiliki satelit. “Ini jadi tonggak sejarah, BRI jadi bank pertama di dunia yang memiliki satelit sendiri yang sangat berguna untuk mengembangkan bisnisnya,” sambut SBY. Karena itu, SBY mengapresiasi jajaran menteri dan pihak yang terkait dalam mempermudah langkah BRI dalam mewujudkan rencananya mengoperasikan satelit sendiri. Namun begitu, rencana Bank Rakyat Indonesia untuk meluncurkan satelit, ternyata juga menjadi sumber kecurigaan. Apalagi, penandatanganan kerja sama pengadaan dan peluncuran satelit dilakukan menjelang akhir masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 26
TELEKOMUNIKASI
MA Putuskan 5 Operator Terbukti Lakukan Kartel SMS
M
ahkamah Agung mengetok putusan kasasi yang menetapkan bahwa lima operator telekomunikasi dinyatakan bersalah melanggar UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Kelima operatir yang dihukum adalah PT Excelkomindo Pratama Tbk (kini XL Axiata) sebesar Rp.25 miliar, PT Telekomunikasi Seluler sebesar Rp.25 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar Rp 18 miliar, PT Mobile-8 Telecom Tbk sebesar Rp.5 miliar dan PT Bakrie Telecom Tbk sebesar Rp.4 miliar. Keputusan itu diketok oleh MA yang diketuai majelis hakim agung Syamsul Maarif SH LLM PhD dengan anggota hakim agung Dr Abdurrahman dan hakim agung I Gusti Agung Sumanatha pada 29 Februari 2016. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), bahwa praktek kartel layanan pesan singkat (SMS) oleh lima operator selama periode 2004-1 April 2007 telah merugikan konsumen hingga Rp.2,827 triliun. Meski kerugian
27
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
masyarakat sangat besar, namun ternyata Mahkamah Agung (MA) hanya menghukum lima operator yang melakukan kartel tarif SMS dengan denda maksimal operator adalah Rp.25 miliar. Total operator hanya membayar denda kepada negara sebesar Rp.77 miliar. Ketua KPPU Syarkawi Rauf menegaskan, lima operator itu harus membayar ganti rugi kepada negara secara tunai dan langsung lunas. Operator-operator seluler tersebut harus membayar denda paling lambat 30 hari setelah menerima salinan putusan MA. Jika tidak dilaksanakan maka KPPU bisa meminta pengadilan untuk melakukan eksekusi. “Setelah ada putusan kasasi, harus diserahkan dulu salinan MA ke lima terlapor itu. Paling lambat 30 hari setelah menerima salinan putusan, harus bayar. Kalau tidak, itu kita bawa ke pengadilan untuk eksekusi,” tegasnya. “Mereka harus tetap bayar langsung sesuai putusan. Biasanya usai sidang ada pembicaraan soal pembayaran bertahap, ini tidak ada. Berarti harus
PENYIARAN
KPI dan Kominfo Tengah Tata Proses Perizinan Agar Lebih Singkat
K
omisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sebagai Regulator penyiaran di Indonesia, tengah melakukan penataan proses perizinan agar dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih singkat. Karenanya, koordinasi antara KPI dan Kemkominfo terkait harmonisasi peraturan terus diintensifkan, agar pelayanan perizinan bagi publik dapat dilakukan lebih optimal. Hal tersebut mengemuka dalam Diskusi Terbatas tentang pelayanan perizinan penyiaran yang
dilakukan di kantor KPI Pusat, (22/3). Pada kesempatan tersebut, Komisioner KPI Pusat koordinator bidang pengelolaan struktur dan sistem penyiaran, Azimah Subagijo menyampaikan pentingnya KPI mempunya peraturan KPI yang berisi himpunan dari proses perizinan berkenaan dengan kewenangan KPI. Hal ini mengingat periodisasi anggota KPI yang singkat yaitu hanya 3 (tiga) tahun, namun dinamika proses perizinan sangat tinggi. “Selama ini, guna mengantisipasi dinamika tersebut KPI Pusat membuat Surat Edaran. Ke depan, untuk mengoptimalisasi pelayanan, Surat Edaran tersebut dihimpun dalam peraturan KPI”, ujar Azimah. Azimah juga berharap, KPID memberikan masukan untuk penyempurnaan draft aturan ini, agar dapat disahkan dalam Rakornas KPI 2016. Sementara itu, Komisioner KPI Pusat lainnya, Amiruddin menyampaikan pentingnya dibuat aturan yang mengikat KPI Pusat dan KPI Daerah dalam setiap proses perizinan, untuk semua jenis lembaga penyiaran. Sehingga baik KPI Pusat dan KPI Daerah memiliki keseragaman dalam memberikan pelayanan perizinan untuk masyarakat. Selain itu, mengingat setiap entitas lembaga penyiaran memiliki kekhasannya sendiri, tentu dibutuhkan aturan yang
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 28
PENYIARAN lebih rinci sesuai karakteristiknya masing-masing. “Jadi tentunya berbeda proses evaluasi untuk lembaga penyiaran komunitas, swasta, berlangganan, baik yang terrestrial ataupun yang melalui satelit”, ujar Amiruddin. Syaharuddin dari Direktorat Penyiaran Kemkominfo menjelaskan tentang komitmen Menteri Kominfo untuk mempercepat proses perizinan bagi lembaga penyiaran. Selain itu, Syaharuddin menyatakan bahwa Kemkominfo tengah menyiapkan aturan bagi lembaga penyiaran yang telah mendapatkan izin penyelenggaraan penyiaran untuk melaporkan kinerjanya setiap tahun. “Sehingga kami dapat mengetahui bagaimana kondisi riil lembaga penyiaran tersebut secara berkala”, ujarnya. Selain itu, evaluasi berkala tersebut bertujuan melihat kesesuaian antara proposal yang disampaikan saat pertama kali mengajukan permohonan izin, dengan pelaksanaan penyelenggaraan penyiaran. Hal lain yang menurut Syaharuddin akan diatur oleh Kemkominfo adalah tentang lembaga penyiaran swasta (LPS) yang diselenggarakan melalui satelit. Ia memberikan contoh beberapa nama LPS televisi yang saat ini sudah bersiaran di tengah masyarakat. Sebenarnya dalam Peraturan Pemerintah nomor 50, soal LPS Satelit ini sudah disebut, namun belum ada aturan 29
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
lebih lanjut. Kemkominfo berharap dengan hadirnya aturan untuk LPS Satelit ini, KPI dapat melakukan pengawasan terhadap konten siarannya. KPI Daerah yang hadir dalam diskusi tersebut juga menyatakan persetujuannya terhadap rencana KPI menghimpun peraturan tentang proses pelayanan perizinan, karena akan memudahkan kerja KPID dalam melayani publik. Selain itu, KPI Daerah juga berharap, himpunan peraturan ini tidak tumpang tindih dengan peraturan dari Kemkominfo. “Sebaiknya memang hanya mencakup hal-hal yang menjadi kewenangan KPI,” ujar Andi Maddukeleng dari KPID Sulawesi Tengah. Lebih jauh, Andi berharap peraturan ini dapat memperkuat manfaat penyiaran untuk masyarakat di daerah. Mengingat, tidak semua provinsi dapat membuat peraturan daerah tentang penyiaran, maka harapannya aturan ini akan menguatkan hak-hak masyarakat lokal terhadap penyiaran. Pada kesempatan tersebut, hadir pula anggota Komisi I DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN), Budi Youyastri yang menyampaikan perkembangan terbaru tentang revisi undang-undang penyiaran. Budi sepakat bahwa masyarakat daerah punya hak untuk didengar, minimal di daerahnya sendiri. “Keragamanan itu harus dipelihara”, ujar Budi. Dulu keragaman dibunuh oleh otoriternya penguasa, dan sekarang juga hendak dibunuh oleh kekuatan uang. Secara pribadi Budi menilai bahwa program lokal itu harus memuat unsur ekspose budaya, traditional knowledge, identitas geografis, dan sumber daya genetic. Jika lembaga penyiaran tidak dapat memenuhi persyaratan tentang program siaran lokal itu, izinnya tidak perlu diperpanjang.
INTERNET
Wih,
25 Juta Orang Indonesia Jadi Korban Cyber Crime
N
orton melaporkan bahwa sebanyak 25 jutaan orang Indonesia telah menjadi korban cybercrime atau kejahatan cyber. Pengguna kartu kredit yang berbelanja online maupun generasi baru yang berasal dari generasi milenial menjadi kalangan yang rentan terhadap aksi cybercrime ini. Disampaikan Director Asia Consumer Business, Norton by Symantec, Chee Choon Hong, dalam laporan Norton Cybersecurity Insight Report terungkap bahwa dari 250 juta penduduk Indonesia, 25 juta orang dari total penduduk Indonesia menjadi korban kejahatan siber tahun 2015 lalu. Meskipun cukup besar, namun angka ini dinilai kecil dibanding korban kejahatan siber di negara lain, mengingat perkembangan pengguna internet di Indoneisa yang lambat.
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 30
INTERNET “Jumlah ini masih kecil dibanding negara lainnya. Alasannya adalah karena penetrasi internet di Indonesia lebih lambat,” kata Chee. Selain itu, ditambahkannya, 55 persen konsumen Indonesia percaya bahwa informasi kartu kredit mereka lebih mungkin dicuri setelah belanja online, dibanding kartu kredit yang dicuri dari dompet mereka. Dan saat ini, lanjutnya, para penjahat di dunia siber terlihat pantang menyerah. “Mereka menggunakan teknik yang semakin canggih untuk mencuri informasi pribadi konsumen, seperti password, informasi kontak, dan otentifikasi perbankan untuk mengisi pundi-pundi mereka,” jelas Chee. Adapun celah keamaan cyber yang kerap dipakai adalah akses WiFi publik dimana 6 orang dari 10 responden menyebutkan, mereka percaya penggunaan WiFi publik
31
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
lebih berisiko daripada menggnakan toilet umum. Sementara kalangan yang kerap terkena adalah generasi milenial yang memiliki kebiasaan online sangat aktif, dibanding generasi baby boomers, yang sering dianggap kurang melek teknologi. Meski begitu, Norton melaporkan juga bahwa bahwa adaptasi teknologi oleh orang Indonesia tergolong cepat. “Karena konsumen di Indonesia beradaptasi dengan dunia digital yang cepat berkembang, kami mendorong mereka untuk mengambil langkahlangkah proaktif untuk melindungi informasi mereka secara online dan tidak pernah merasa puas dengan keamanan,” pungkasnya.
GALERI
Latih Remaja Buat Aplikasi, Telkomsel Gelar NextDev Junior
S
ebagai salah satu upayanya melengkapi ekosistem digital khususnya di segmen remaja, Telkomsel menggelar NextDev Junior, sebuah program pelatihan pembuatan aplikasi mobile bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Kegiatan edukasi yang diikuti ratusan pelajar ini dilaksanakan di 8 lokasi SMA terbaik di D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dan merupakan bagian dari salah satu program Corporate Social Responsibilty (CSR) utama Telkomsel yang bertajuk The NextDev, yang telah dilaksanakan Telkomsel sejak tahun 2013. Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati mengatakan, “Saat ini segmen remaja
merupakan salah satu pengguna aktif Internet dan berbagai aplikasi digital, yang akan membangun Indonesia di masa mendatang. Untuk itu melalui NextDev Junior, kami memberikan pelatihan pembuatan aplikasi mobile kepada pelajar SMA secara berkelanjutan untuk memperkenalkan dunia aplikasi lebih dini ke segmen ini. Tentunya ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menumbuh kembangkan ekosistem digital berbasis aplikasi.” Melibatkan Oracle Studio dan Hicca Studio sebagai motivator dan inspirator dari pelaku industri aplikasi, pelatihan NextDev Junior terbagi atas tiga tahapan. Tahap pertama diawali dengan seminar bagi seluruh siswa di sekolah
NextDev_Junior_2: (kiri-kanan) VP Corporate
dan Kepala Sekolah SMAN 1 Yogyakarta Rudy Prakanto berbincang dengan siswa SMA peserta NextDev Junior yang menghasilkan aplikasi materi pelajaran digital di SMAN 1 Yogyakarta (17/3).
Communications Telkomsel Adita Irawati, Staf Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Sudarmaji, GM Youth & Community Telkomsel Area Jawa Bali Riki Agus Setiawan
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 32
GALERI terpilih, yang kemudian diikuti dengan penjaringan kandidat siswa dan training bagi siswa terpilih. Pelatihan ini sendiri meliputi pengenalan awal aplikasi mobile, pengenalan perangkat lunak (software) untuk membuat aplikasi, dan pembuatan aplikasi mobile sederhana. Pada tahap kedua, peserta dilatih untuk membuat aplikasi mobile yang dinamis berdasarkan layout, naskah, dan animasi. Lalu pada tahap terakhir, peserta melakukan penyempurnaan terhadap aplikasi mobile tersebut untuk selanjutnya dipublikasikan sehingga dapat diunduh atau diakses secara online oleh siswa. Tak kurang dari 720 aplikasi mobile hasil kreatifitas para siswa diperkirakan akan dihasilkan pada akhir program NextDev Junior ini. Selanjutnya akan dilakukan kompetisi antar siswa untuk aplikasi yang telah mereka dihasilkan, yang kemudian akan
diikutsertakan untuk kompetisi antar sekolah. “Dalam NextDev Junior, para siswa dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk membuat aplikasi mobile sebagai sarana dan metode baru dalam kegiatan belajar mengajar yang interaktif dan efektif.” jelas Adita. NextDev Junior telah berlangsung sejak bulan Februari 2016, dan kedepannya Telkomsel juga akan menggelar NextDev Junior di SMA-SMA terbaik di setiap provinsi secara nasional. The NextDev yang menaungi program NextDev Junior merupakan salah satu program CSR Telkomsel di industri digital kreatif berupa kompetisi pengembangan aplikasi digital, yang diharapkan akan mendukung perkembangan ekosistem digital di Indonesia, dimana salah satu pilar utamanya adalah hadirnya berbagai aplikasi asal Indonesia yang bernilai tambah dan memiliki dampak sosial yang positif.
XL Selenggarakan “Dig-In 2016 DIGITALisME”
E
ra digital membawa dunia pada kondisi tanpa batas. Platform digital pun kemudian menjadi sarana yang mampu menjadikan dunia terbentang begitu luas untuk berinovasi dan berkreasi. Guna memberikan update perkembangan terbaru mengenai industry digital di Indonesia dan dunia, PT XL Axiata Tbk menyelenggarakan ajang bertitel “Dig-In 2016 DIGITALisME” di Jakarta, Kamis, beberapa waktu lalu. Hadir dalam acara ini antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, dan Walikota
33
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
Yogyakarta, Haryadi Suyuti, serta Deputy Kepala Ekonomi Kreatif, Ricky Pesik. Presiden Direktur XL, Dian Siswarini mengatakan, “DIGITALisME merupakan sebuah gerakan untuk berpikir secara “out of the box” untuk memaksimalkan pemanfaatkan sarana digital, sehingga pelaku pemasaran dapat dengan bangga berteriak, Digital adalah saya! Pada ajang ini, kami sengaja mengundang pimpinan pemerintah termasuk kepala daerah untuk mengetahui sejauh mana perhatian kalangan pemerintahan dalam
GALERI
menyikapi era serba digital yang tidak bisa kita bendung lagi, dalam mengimplementasikan teknologi digital dalam layanan kepada publik dan dalam mendukung program ekonomi digital”. Dia menambahkan, melalui ajang ini, XL berharap semua kalangan pemasar (marketers) dapat mengerti secara mendalam mengenai bagaimana cara beriklan di platform digital secara efektif, dan menjadikan sarana digital sebagai cara terbaik meraih pelanggan, menaklukkan pasar. Dalam hal ini, kebijakan pemerintah di tingkat pusat dan daerah sangat relevan untuk membantu kalangan pemasar dalam menyusun program bisnis melalui yang berbasis pada teknologi digital. Kepastian regulasi dan program pemerintah akan sangat mempengaruhi iklim bisnis digital. Sebagai contoh misalnya perlunya
regulasi yang mengatur persaingan usaha asing dan lokal. Juga perlu adanya kebijakan yang mempermudah kalangan marketer dalam memaksimalkan potensi industri digital nasional untuk menghadapi serangan dagang dari luar negeri. Selain itu, juga perlu adanya landasan kebijakan untuk mendorong sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas mengenai manfaat teknologi digital dan berbagai sarana turunannya. Dig-In 2016 akan diikuti oleh tidak kurang dari 700 peserta, yang terdiri dari kalangan pemasar. Mereka datang dari industri pemasaran antara lain Digital Agency, Media Agency, juga Technology Enabler. Para petinggi dari kalangan C-Leval dan Brand Manager perusahaan di bidang pemasaran dipastikan tidak akan melewatkan kesempatan ini.
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 34
GALERI
Canon Gelar Roadshow di 5 Kota Bersama Cherrybelle
C
anon melalui PT Datascrip sebagai distributor tunggal produk pencitraan digitalnya di Indonesia menggelar roadshow bertajuk Discover The Future of Imaging bersama salah satu girl band terkemuka di tanah air, Cherrybelle. Acara ini digelar di 5 kota, yaitu Bandung (16 Maret – 20 Maret 2016), Bali (23 Maret – 27 Maret 2016), Yogyakarta (30 Maret – 3 April 2016), Surabaya (6 April – 10 April 2016) dan Medan (13 April – 17 April 2016). “Canon sebagai pemimpin industri pencitraan digital ingin memperkenalkan lebih luas mengenai masa depan teknologi pencitraan digital, baik dari segi input (kamera) maupun output (printer). Pada roadshow ini Canon memperkenalkan kamera mirrorless terbaru, yaitu EOS M10 serta rangkaian printer PIXMA G-series. Menariknya lagi, Roadshow Canon di 5 kota ini akan dimeriahkan oleh Cherrybelle”, ujar Merry Harun – Direktur Divisi Canon pt. Datascrip. EOS M10 merupakan kamera digital mirrorless terbaru dari Canon yang memiliki resolusi 18.0 megapiksel dengan sensor CMOS APS-C dan dukungan
35
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
prosesor DIGIC 6 yang menghasilkan kualitas foto cemerlang dengan konsumsi baterai rendah. Tidak hanya itu saja, bagi penggemar foto selfie, kamera ini telah dibekali dengan layar sentuh LCD yang dapat ditekuk hingga 180 derajat ke atas yang otomatis mengaktifkan mode selfportrait. Sementara itu, Canon PIXMA Ink Efficient G-series merupakan printer yang hadir untuk memberikan solusi cetak dokumen dan foto dalam jumlah banyak. Mencetak foto dan dokumen bisa dilakukan tanpa perlu merisaukan biaya tinta dan kualitas cetak. Canon PIXMA G–series menggunakan sistem tinta hibrid, yaitu gabungan pigment ink dan dye ink, yang mampu menghasilkan kualitas cetak menawan. Para pengunjung dapat mencoba seri kamera EOS M dan melihat langsung hasil cetak yang berkualitas super dari printer PIXMA G Series. Canon Roadshow akan dimeriahkan dengan penampilan Cherrybelle. Para pengunjung pun berkesempatan meet and greet serta berfoto selfie dan wefie bersama girl band yang juga dikenal dengan sebutan Chibi tersebut.
BEDAH GADGET
Inilah 8 Varian Produk Notebook ASUS
A
SUS Indonesia menggelar event ASUS Notebook Unveil 2016. Pada kesempatan tersebut, ASUS memperkenalkan seluruh lini produk consumer terbarunya yang akan menjadi highlight di tahun 2016 ini. Secara total, ada 8 varian produk yang diperkenalkan pada publik di Tanah Air. Mulai dari versi entry level, mainstream sampai versi flagship atau premium, turut ambil bagian pada event kali ini. “Produk-produk notebook terbaru ini kami hadirkan guna memenuhi kebutuhan akan perangkat komputasi yang handal berperforma tinggi serta dipadukan dengan desain elegan yang menjadi ciri khas ASUS selama ini,” sebut Juliana Cen, Country Product Group Leader, ASUS Indonesia. “Seperti diketahui, persaingan produk-produk perangkat komputasi mobile seperti notebook, kian hari semakin ketat. Agar tetap unggul di pasar, setiap produsen mutlak memberikan diferensiasi dari produk yang mereka tawarkan. Tak hanya itu, produk tersebut harus pula memiliki keunikan dan ciri khas, agar semakin mudah diingat dan dikenali konsumen,” sebutnya. Sejumlah varian notebook ASUS yang diumumkan pada hari ini sudah mendukung teknologi terbaru, desain mutakhir dan diperkuat oleh prosesor Intel generasi ke-6.
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 36
BEDAH GADGET “Prosesor Intel generasi ke-6 menghadirkan peningkatan paling signifikan dari yang pernah kita lihat dalam dunia komputasi. Ia menawarkan masa aktif baterai yang lebih panjang dan juga grafis yang lebih baik untuk pengalaman video dan gaming yang mulus dan lancar dibanding prosesor terdahulu,” sebut Yohan Wijaya, MNC Sales Director, Intel Indonesia. Yohan menambahkan, pelanggan saat ini semakin membutuhkan laptop yang tidak hanya tipis dan ringan, tetapi juga perangkat yang produktivitasnya tinggi. “Intel bangga bekerjasama dengan ASUS untuk memenuhi kebutuhan ini, dan prosesor terbaru kita menghadirkan peningkatan performa dan responsivitas, masa aktif btaterai dan pengalaman bagi pengguna yang mobile. Dengan prosesor Intel generasi ke-6 yang memperkuat sistem yang indah namun bertenaga, inovasi PC saat ini ada di puncaknya,” sebutnya. Untuk segmen entry level, ASUS menghadirkan notebook seri X302 yang sudah menggunakan USB Type-C, yang merupakan standar konektivitas masa depan. Untuk lini produk mainstream,ada ASUS A456 yang juga sudah menggunakan prosesor Intel Core generasi ke-6 terbaru. Di segmen notebook convertible ASUS punya andalan terbaru yakni VivoBook Flip TP200, TP301, notebook yang bisa berubah fungsi menjadi tablet dan perangkat portable lain. Ada juga seri Transformer Book T100HA yang merupakan generasi penerus, perangkat 2-in-1 notebook-tablet ultraportable. Di segmen premium, ASUS menghadirkan andalan terbarunya 37
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
yakni Zenbook UX305UA dan Zenbook UX303UB. ASUS Zenbook UX305UA merupakan ultrabook tertipis di dunia dengan resolusi layar Quad HD+ (3200x1800 pixel). Adapun UX303UB merupakan ultrabook yang mengombinasikan performa tinggi prosesor Intel Core generasi ke-6 dengan GPU mutakhir Nvidia GeForce GT940M dengan video memory sebesar 2GB.
Tertipis di Dunia
Guna memenuhi kebutuhan akan perangkat komputasi yang handal berperforma tinggi serta dipadukan dengan desain elegan bertubuh sangat tipis, hari ini ASUS merilis sebuah ultrabook menawan bernama Zenbook UX305UA. Perangkat ini merupakan seri tertinggi dari notebook premium konsumer yang dirilis ASUS ke pasaran. Seperti diketahui, persaingan produkproduk perangkat komputasi mobile seperti notebook, kian hari semakin ketat. Agar tetap unggul di pasar, setiap produsen mutlak memberikan diferensiasi dari produk yang mereka tawarkan. Tak hanya itu, produk tersebut harus pula memiliki keunikan dan ciri khas, agar semakin mudah diingat dan dikenali konsumen. “ZenBook UX305UA akan menjadi amunisi terbaru ASUS untuk tetap memenangkan persaingan di pasar notebook premium Tanah Air,” ucap
BEDAH GADGET Juliana Cen, Country Product Group Leader, ASUS Indonesia. “Notebook ini memiiki sejumlah kestimewaan dibanding produk serupa. Ia punya desain yang sangat elegan, performa hebat dan dibungkus dalam bodi yang sangat tipis”. Juliana menambahkan, ZenBook UX305 mempunyai fitur terbaik yang pernah diselipakan ASUS ke dalam sebuah perangkat komputer portable. Antara lain resolusi layar yang sangat tinggi yakni Quad HD, jenis media penyimpanan SSD, prosesor Intel generasi ke-6 terbaru yang semuanya disimpan dalam ultrabook 13,3” yang hanya setebal 16 milimeter.
Desain yang Mewah & Mendukung Tugas Seharian
Sebagai perwujudan dari konsep mewah, solid dan elegan, ASUS Zenbook UX305UA dirancang dengan desain cover yang dibentuk dari bahan logam menggunakan garisgaris melingkar yang konsentris. Pola konsentrik tersebut seolah mampu untuk menampilkan kesan dan potensi tak terbatas yang mampu dihadirkan oleh notebook ini. ASUS Zenbook UX305UA punya bobot hanya 1,3Kg. Tak hanya unggul dari sisi desain, notebook ini juga mengadopsi komponen komputasi yang kuat di dalam. Untuk menyempurnakan penampilan, ada dua pilihan warna yang bisa dipilih oleh pengguna, yakni Obsidian Stone Black dan Graceful Aurora Gold. Untuk mendukung kesibukan penggunanya, ASUS Zenbook UX305UA menawarkan masa aktif baterai yang cukup panjang, hingga 12 jam. Kemampuan ini sangat mendukung kalangan eksekutif dan para profesional yang menjadi segmen penggunanya, saat mereka bekerja
seharian ataupun meeting dengan client. Teknologi khas ASUS Instant On juga membuat notebook dapat langsung dipakai bekerja, 2 detik setelah perangkat diaktifkan.
Performa Tinggi dengan Intel Generasi Ke-6
“Prosesor Intel generasi ke-6 menghadirkan peningkatan paling signifikan dari yang pernah kita lihat dalam dunia komputasi. Ia menawarkan masa aktif baterai yang lebih panjang dan juga grafis yang lebih baik untuk pengalaman video dan gaming yang mulus dan lancar dibanding prosesor terdahulu,” sebut Yohan Wijaya, MNC Sales Director, Intel Indonesia. Yohan menambahkan, pelanggan saat ini semakin membutuhkan laptop yang tidak hanya tipis dan ringan, tetapi juga perangkat yang produktivitasnya tinggi. “Intel bangga bekerjasama dengan ASUS untuk memenuhi kebutuhan ini, dan prosesor terbaru kita menghadirkan peningkatan performa dan responsivitas, masa aktif btaterai dan pengalaman bagi pengguna yang mobile. Dengan prosesor Intel generasi ke-6 yang memperkuat sistem yang indah namun bertenaga, inovasi PC saat hari ini ada di puncaknya,” sebutnya. Untuk urusan performa, ASUS Zenbook UX305UA adalah notebook yang sengaja dipersia pkan agar mampu diajak bekerja sembari menjadi teman hiburan. Di dalamnya, ASUS menanamkan prosesor Intel generasi ke-6 terbaru untuk memperkuat performa dari perangkat ini. “Zenbook UX305UA telah dip erkuat oleh prosesor Intel Core generasi keenam terbaru yakni Intel Core i7-6500U atau Intel Core i56200U serta GPU dari Intel HD 520,”
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
3 38
BEDAH GADGET
ucap Juliana. ”Chip grafis terintegrasi tersebut juga mendukung pula output ke layar resolusi 4K via koneksi micro HDMI ,” tambah Juliana. Selain itu, demi menambah kenyamanan dan kelancaran pengoperasian, ASUS Zenbook UX305 dilengkapi dengan penyimpanan internal bertipe SSD berkapasitas hingga 512GB serta kapasitas RAM DDR3L hingga 8GB. Seperti diketahui, storage bertipe Solid Stata Drive memiliki kecepatan baca dan tulis hingga 10 kali lipat dibanding HDD (Hard Disk Drive) konvensional.
Resolusi Layar Tajam & Memukau
Juliana menjabarkan, ASUS ZenBook dilengkapi layar dengan bentang seluas 13,3 inci serta memiliki teknologi (In Plane Switching) IPS Display. Dalam 39
Majalah IC T
No. 43 Maret 2016
hal resolusi layar, notebook ini sangat mampu untuk menampilkan detail gambar yang sangat tajam sebab mempunyai resolusi Quad HD (3200x1800) piksel. “Agar semakin memukau, ASUS menambahkan Splendid Technology yang berguna untuk mengatur serta mengoptimalkan tampilan gambar pada layar,” kata Juliana. “Hasilnya gambar yang keluar lewat screen akan lebih kaya, tampak hidup dan menakjubkan saat dipergunakan untuk menonton video, film maupun bermain game hingga browsing,” ungkapnya. Dengan resolusi yang sangat tinggi seperti itu, tentunya akan semakin memudahkan bagi pengguna untuk melihat gambar yang lebih detil dari sebuah objek foto maupun konten multimedia dibandingkan dengan penggunaan resolusi display standar.
Anda memiliki aplikasi, konten maupun produk terkait teknologi informasi dan komunikasi? Ingin beriklan dan diketahui pembaca Majalah ICT dalam dan luar negeri? an
gka n a l n a t a p kesem
ini
N A L K I R E B S I T GRA
atk Ayo manfa
Selama DUA BULAN di MAJALAH ICT Kirimkan informasi aplikasi, konten dan produk Anda ke
[email protected]
Syarat dan Ketentuan
•
Redaksi berhak menentukan besaran iklan dan menyesuaikan dengan etika periklanan • Redaksi berhak untuk menentukan edisi penayangan dan memilih iklan yang akan ditayangkan sesuai dengan segmen, visi dan misi Majalah ICT • Iklan gratis hanya diberikan maksimal untuk dua bulan atau dua edisi e-paper Majalah ICT dan bisa tidak berurutan • Beriklan gratis di Majalah ICT ini hanya berlaku sepanjang tahun 2016.
Beriklan Manfaatkan
Gratis
di MAJALAH ICT