Edisi 186 – 17 Mei 2012
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 1
Edisi 186 – 17 Mei 2012
Penasihat: - Pdt. Moldy Mambu - Pdt. Noldy Sakul - Pdt. Sammy Lee Pimpinan Ministry : Handry Sigar, Willy Wuisan, Yoshen Danun, Lucky Mangkey Pemred Handry Sigar Wapemred Willy Wuisan Sekretaris Meilien Langi-M Bendahara Yoshen Danun General Controller Yance Pua, Ellen Mangkey HRD Pdtm. Davy Politon, Pdtm. Dale Sompotan Koordinator Produksi Osvald Taroreh, Harold Somba
BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan, Pdt. Raymond Lohonauman Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau Pdt. Allan Pasuhuk, Pdtm. Roy Pitoy,Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Tommy Manawan, Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Mangkey Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Ronell Mamarimbing Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan,
Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana Samuel Rorimpandey, Herold Heydemans, Belly Wungkana, Pdtm. Dave Tielung, Jimy Moedjahedy, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Edwin Tenda
Web Master Nielson Assa Distribution Janette Sepang, Herschel Najoan
Biro: Philipina David Bindosano Manado Jeiner Rawung Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey Papua Govert Waramori, Noldy Abraham Maluku Utara Erwin Wuisan Sulawesi Tengah Christian Siwy, Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa
Bejana Advent Indonesia Timur
Hari Yang Tuhan Tentukan Buat Anda Daniel, Nabi Yang Menghormati Orang Lain - Kasih Bapa Sorgawi Ada Apa dengan Paskah
Saya Mencintaimu Dengan Segenap Hati
Apakah Tulisan-tulisan Roh Nubuat... Apakah
Tulisan Roh Nubuat
Dirancang Untuk Berkomunikasi
Tanya Jawab
Palakat Berita & Kegiatan Jemaat
Catatan Kami
Page 2
Edisi 186 – 17 Mei 2012
Hari Yang Tuhan Tentukan Buat Anda
H
ari yang Tuhan tentukan bagi manusia untuk secara khusus datang kepadanya menjadi kontroversi yang tak pernah habis. Setidaknya ketiga agama Ibrahim memilih tiga hari yang berdekatan menjadi hari khusus untuk Tuhan namun secara jelas Ibrani 4:9 menyatakan bahwa telah disediakan satu hari perhentian yaitu hari sabat bagi umatNYA. Akankah saya menganggap sama pentingnya hari yang ditetapkan oleh Yesus, Pencipta kita, ketika Dia menciptakan dunia ini, dan hari yang ditunjukkan Tuhan Allah di dalam Sepuluh PerintahNya: "hari ketujuh adalah hari Sabat?" Di sini kita berurusan dengan lebih dari sekedar pemeliharaan yang tampak dari luar, tetapi hari mana yang menurut Alkitab adalah benar. Permasalahan yang mendasar di sini adalah penurutan kepada Yesus. Pencipta kita menyisihkan hari Sabat sebagai hari yang suci, sebagai waktu untuk kita dan keluarga untuk datang lebih dekat kepadaNya untuk mendapatkan kekuatan dan penyegaran. Siapa yang akan saya turuti? Apakah saya akan mengikuti Kristus, Anak Allah, ataukah tradisi manusia dalam hal penyucian hari? Pilihannya sudah jelas: ajaran- ajaran manusia atau perintah Allah. Perkataan manusia atau Perkataan Allah. Penggantian oleh manusia atau Perintah Tuhan. Nabi Daniel memperingatkan kepada mereka yang berusaha mengubah waktu dan hukum-hukum Allah (Daniel 7:25). Allah sedang memanggil umatNYa kembali kepada penurutan. Dia mengundang mereka untuk memelihara Sabat sebagai lambang dari penurutan dan cinta kepadaNya. Yesus mengatakan, "Jikalau engkau mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu" (Yohanes 14:15). Dan Dia menjanjikan hidup yang penuh sukacita bagi mereka yang cukup mengasihi Dia sehingga bersedia menuruti hukum-hukumNya (Yohanes 15:9-11). Kita mempunyai Juruselamat yang baik. Dia rindu agar kita merasakan kasihNya dengan utuh. Hati yang penuh ketaatan membuka lebar pintu hatinya kepada kasih itu. Di taman Getsemani Kristus menyerah sepenuhnya kepada keinginan BapaNya, sekalipun Dia dihadapkan dengan salib dan dosa-dosa dunia menghancurkan hidupNYa. Dalam seruanNya kepada Bapa, "Ambillah cawan ini daripadaKu", Dia tetap menyerah dalam permintaanNya, dan menambahkan, "tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki" (Markus 14:36). Kristus rindu supaya kita mengalami kesempurnaan yang datang dari hidup yang berserah. Dia juga menginginkan agar kita dapat menikmati kebahagiaan istirahat pada hari Sabat. Dia ingin supaya kita cukup percaya kepadaNya sehingga kita menuruti Dia di dalam setiap langkah kehidupan kita. Jika anda menjawab panggilan Tuhan dan menuruti segala perintahNya, anda akan mendapatkan janji Yesus sehingga sukacitaNya "ada di dalam kamu" dan "sukacitamu menjadi penuh" (Yohanes 15:11). Pada buletin BAIT edisi minggu ini, pdt. Dr. Robert Walean mengangkat kisah kehidupan nabi Daniel yang memiliki hubungan baik dengan sesama, santun terhadap sesama dan tidak segan meminta bantuan orang lain. Suatu teladan yang baik dari seorang nabi besar di saat itu. Buletin minggu inipun menyajikan beberapa artikel dan berbagai berita yang kami yakin akan menambah iman anda dan anda akan didorong untuk semakin maju dalam berbagai pelayanan.
Salam dari tim Redaksi !!!
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 3
Edisi 186 – 17 Mei 2012
Daniel, Seorang Nabi Yang Menghormati Orang Lain Pdt. Dr. Robert Walean, Jr. Sekretaris Assosiasi Kependetaan GMAHK Daerah Konferens Manado, Minahasa Utara, Bitung, dan Maluku Utara.
F
atsal dua dalam buku Daniel adalah salah satu yang sangat akrab dalam telinga umat Advent, karena hapir setiap KKR yang dibuat dalam gereja kita biasanya di malam-malam awalnya ada pembahasan sejarah Dunia yang telah dinubuatkan dalam Daniel fatsal dua ini. Tetapi kali ini, saya ingin mengajak anda untuk melihat fatsal yang sama ini tetapi bukan mengarah pada nubuatan yang disampaikan nabi Daniel dalam fatsal ini, tetapi lebih pada sikap dari nabi Daniel itu sendiri saat menyampaikan nubuatan penting itu.
Bejana Advent Indonesia Timur
Pada saat para ahli telah diancam oleh raja untuk dibunuh karena merekamereka yang berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para kasdim itu ternyata tidak mampu memenuhi perintah raja untuk menyatakan dan mengartikan mimpinya (:1-15), maka muncullah Daniel (:16), dengan rendah hati tetapi dengan keyakinan yang kuat ia meminta agar diberikan waktu untuk memberitahukan makna mimpi raja itu. Waktu yang diberikan raja padanya, ia gunakan untuk menemui Hananya, Misael dan Azarnya, tetapi ia menemui kawan-kawannya ini bukan untuk bersama-sama mengeluarkan segala ilmu yang
Page 4
Edisi 186 – 17 Mei 2012 telah mereka peroleh saat mereka mendapatkan pendidikan di kerajaan Babilon ini. Walaupun sebenarnya mereka baru saja menyelesaikan suatu program pendidikan khusus di kerajaan Babilon bahkan mereka telah berhasil menyelesaikan program pendidikan ini dengan indeks prestasi yang mengagumkan (1:20), Daniel menemui kawan-kawannya juga bukannya untuk mendapatkan dukungan dari kawankawannya itu, tetapi ia menemui mereka untuk dengan maksud supaya mereka bersama-sama memohon kasih sayang kepada Allah (:18). Saat menghadapai masalah/ ada suatu kebutuhan yang perlu dipenuhi, Daniel tidak menghadapinya seorang diri tetapi ia ia mengajak temantemannya. Tetapi ia tidak mengajak mereka untuk meminta dukungan mereka, ia tidak mengajak mereka untuk langsung menghadapi masalah itu dengan strategi-strategi yang mungkin saja telah mereka pelajari di pendidikan Babilon, walaupun dalam fatsal satu ayat 20 dikatakan bahwa mereka telah ditamatkan dari pendidikan Babilon dengan indeks prestasi yang mengagumkan. Daniel menghadapi masalah dengan bersama-sama temannya dan kebersamaan mereka itu adalah untuk berharap pada Allah. Hasil dari ketergantungan mereka pada Allah adalah, Allah menyingkapkan rahasia itu pada Daniel dalam bentuk penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit (:19). Setelah dalam ayat 24 sampai ayat 35 Daniel menyampaikan mimpi raja Nebukatdnezar itu, tibalah saatnya untuk Daniel menyampaikan maknanya. Saat ia mulai menyampaikan makna mimpi raja itu (:36), ada suatu hal yang menarik yang ia katakan, yaitu ia mengatakan “Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja:” Dalam ayat ini ia menggunakan kata “kami,” walaupun dalam ayat-ayat selanjutnya kita dapati bahwa yang menyampaikan makna mimpi itu pada raja hanyalah ia seorang diri. Lalu mengapa ia menggunakan kata “kami”? Disini kita melihat walaupun yang ‘tampil dipangung’ hanyalah ia seorang diri, tetapi ia menggunakan kata “kami” sebagai bentuk penghargaan Daniel pada kawan-kawannya yang telah juga turut mendoakan dirinya dan kebutuhan mereka saat itu. Daniel menunjukkan suatu sikap yang menghargai orang lain, yang dalam hal ini adalah ketiga kawannya. Setelah diayat 36 Daniel menunjukkan suatu sikap yang menghargai kawan-kawannya, ia masih meneruskan sikap itu lebih jauh lagi di ayat 37 “Ya tuanku raja, raja segala raja…..” Daniel meyapa raja Nebukatnezar bukan hanya dengan “Ya tuanku raja…” tetapi juga dengan “…raja segala raja…” Ia meminjam cara berfikir orang Babilon saat itu yang menganggap bahwa raja mereka adalah “raja segala raja” untuk menghargai Nebukatnezar. Kembali Daniel menunjukkan suatu sikap yang menghargai orang lain, walaupun itu bukanlah sebangsa dengan dia bahkan orang kafir sekalipun. Walaupun ia juga tetap menggunakan huruf kecil, sehingga tidak menjadi “Raja segala raja.”
Bejana Advent Indonesia Timur
Dalam Daniel fatsal dua ini, nabi Daniel telah meneladankan suatu sikap yang tidak bergantung pada diri sendiri, tetapi bersama kawan-kawannya mereka berharap pada Allah. Ny. Ellen G. White memberikan nasihatnya “Jangan lupa berdoa dan berembuk bersama-sama sebelum merencanakan rencana-rencanamu, dan kemudian, dengan Roh Kristus majukan pekerjaan itu dengan bersatu.” - Letter 4, 1890 (19 Maret 1890 kepada saudara-saudara di Afrika). Dan dalam bukunya yang lain, ia juga mengatakan “Orang-orang yang diperlukan adalah yang merasa perlu akan hikmat dari atas, orang-orang yang hatinya telah bertobat, yang mengerti bahwa mereka mahluk fana yang berdosa dan harus mempelajari pelajaran mereka disekolah Kristus sebelum mereka siap untuk menempa pikiran orang lain. Bila manusia telah belajar bergantung atas Allah, bila mereka memiliki iman yang bekerja oleh kasih, dan menyucikan jiwa mereka sendiri, maka mereka tidak akan meletakkan beban keatas bahu orang lain yang akan menyebabkan kesedihan.” - Letter 83, 1896 (22 Mei 1896 kepada O. A. Olsen). “When men cease to depend upon men, when they make God their efficiency, then there will be more confidence manifested one in another.” Testimonies to Ministers, p. 214. Dalam Daniel fatsal dua ini, nabi Daniel juga telah meneladankan suatu sikap yang menghormati orang lain entah itu sebangsanya maupun bukan sebangsanya. Apa yang telah diteladankan oleh nabi Daniel ini juga adalah merupakan suatu sikap yang tetap relevan untun kita juga praktekkan dalam kehidupan kita sehari-heari beraktifitas di rumah, di lingkungan pendidikan, di lingkungan pekerjaan, lingkungan pergaulan, dan lingkungan lainnya, sekarang ini. Semua kita suka untuk dihargai, sehingga kita juga perlu untuk menyadari bahwa kita harus pula menghargai orang lain. Kadangkala kita mendapati bahwa tingkat produktifitas seseorang juga dapat dipengaruhi oleh keyamanan yang ia rasakan dalam bekerja, sedangkan kenyamanan ini bukanlah hanya disebabkan oleh rupiah saja tetapi juga suasana yang saling menghormati satu dengan yang lainnya. Dalam bukunya, Heward-Mills menuliskan, “People are attracted to places where they are valued…Every person who feels undervalued will move away…Every developed nation values its citizens. What you respect will come towards you. People are the most valuable thing a leader has…” Dag HewardMills, The Art Of Leadership (Illinois : Parchment House, 2003), p. 76. Dan Depree juga menuliskan, “If you are a leader of a church you must value the different types of people that are in your congregation. If you place value on them, you will attract more of their kind and your church will grow. Leadership is the art of valuing people that are given to you. Be like Jesus and see your followers as gifts from above.” Max Depree, Leadership I an Art (New York : Dell Publishers, 1989), p. 56. ***
Page 5
Edisi 186 – 17 Mei 2012
Opini
Tragedi di Joy Flight NASIBKAH, Takdirkah ?? Oleh: Moldy Ruddy Mambu Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditampik, bencana datang silih berganti di negeri kita dan terakhir ini tragedi Sukhoi merengut 45 nyawa di Gunung Salak Rabu kemarin. Menurut kabar empat diantara penumpang pesawat naas itu adalah alumni Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi, Jawa Timur. Suatu keadaan yang sulit dibayangkan sebelumnya oleh keluarga dan seperti tidak dapat kita percaya apa yang terjadi 21 menit setelah lepas landas. Karena sebelumnya nampak penumpang yang gembira, pramugari yang bersukacita sebelum terbang dari Halim Perdanakusuma seperti terlihat dari foto-foto yang diunggah Sergey Dolya, fotografer yang dibawa Sukhoi, kedalam blognya. Rabu pukul 14.43 Pesawat hilang dari radar dan Petugas Pengatur Lalu Lintas Udara (ATC) memasukkan Sukhoi ke status Incerfa, sebuah keadaan pesawat tidak bisa dikontak tapi belum diduga mengalami kecelakaan. Empat jam kemudian, waktu ini merupakan titik akhir persediaan bahan bakar dalam tangki, pesawat dinyatakan mengalami kecelakaan dan besok harinya reruntuhan pesawat ditemukan luluh lantak di tebing Batu Tapak dengan kecuraman 85 derajat dan kedalaman jurang 400 meter di pada ketinggian 2,090 meter Gunung Salak. Seraya menundukkan kepala buat para korban, kita menanti penjelasan pemerintah apa sebenarnya penyebab jatuhnyai Sukhoi Superjet 100 pekan lalu. Dari perkiraan sementara, Sukhoi yang sedang berkeliling ke enam negara di Asia mempromosikan pesawat serharga Rp.350 milyar per unit ini
Bejana Advent Indonesia Timur
hancur berkeping oleh karena beberapa kemungkinan. Cuaca ekstrem dengan adanya awan kumulonimbus yang menandai bakal turun hujan dan petir membuat pilot Yablontsev yang punya 14.000 jam terbang dan sudah menerbangkan 221 jenis pesawat, meminta ke ATC dan diijinkan untuk menurunkan pesawat ke 6.000 kaki dari 10.000 kaki padahal tinggi Gunung Salak adalah 2.200 meter menjadi sebuah pertanyaan. Lalu kenapa pula pilot berani mengambil resiko besar itu walau pesawat itu diklaim memiliki system navigasi terbaru, ataukah ada masalah dengan alat mutakhir ground proximity warning system yang akan memberi tahu pilot jika ada benda yang bakal tertabrak. Ada banyak hal lain yang akan dijawab oleh Black box yang sudah ditemukan termasuk kemungkinan adanya human error. Penyelidikan mencari kejelasan sebab kecelakaan ini sangat perlu untuk keselamatan penerbangan kedepan. Namun apapun penyebab musibah ini penumpang dan kru pesawat telah menjadi korban. Nasibkah, takdirkah? Nasib tidak dapat diketahui sebelumnya, itu hanya dapat diketahui setelah dilewati. Nasib bukan pula sesuatu keadaan untuk dipasrahkan apalagi menyerah tetapi sebaliknya lebih banyak terserah kepada pilihan seseorang karena sering nasib baik itu perlu dibuat, dibentuk, dikondisikan dan kalau perlu direbut. William Jennings Bryan (Negarawan, 18601925)mengeluarkan statement yang menjadi pegangan banyak orang "Destiny is not a matter of chance; but a matter of choice. It is not a thing to be waited for, It is a thing to be
Page 6
Edisi 186 – 17 Mei 2012 achieved." Statement ini mematahkan pikiran banyak orang bahwa usaha serta upaya apapun yang dibuat, nasib jualah yang menentukan. Sebab keberuntungan tidak datang sendirinya berbentuk nasib ataupun takdir tetapi disasar dan diupayakan. Demikian pula terjadinya suatu kecelakaan tidak serta merta nasib disalahkan, itu sebabnya penyebab mengapa itu terjadi harus segera diketahui publik dan diperbaiki. Solusi menghindari hilangnya nyawa orang sangat perlu menjadi prioritas. Kalaupun ada faktor sabotasi maka pelaku harus mendapatkan hukuman berat. Siapapun tak akan main-main dengan resiko kecelakaan. Bila sudah diinfo, siapa yang berani menumpang bus yang sopirnya suka menenggak minuman keras. Tidak ada pula penumpang yang berani berangkat dengan pilot pesawat yang suka nyabu. Tergantung pilihan kita juga untuk menggunakan mobil yang ban nya telah gundul. Akal dan pemikiran sehat Tuhan telah berikan kepada manusia untuk memikirkan Safety First didalam segala sesuatu karena sesungguhnya nasib itu berada ditangan kita. Ketelitian, dan kesungguh-sungguhan yang bertanggung jawab harus menjadi pola hidup seseorang ataupun menjadi kultur korporasi kalau ingin maju dan berhasil apalagi kalau menyangkut kehidupan banyak orang. Tuhan merancangkan kegembiraan dan umur panjang kepada manusia. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11; Efesus 6:2,3). Orang Kristen ditakdirkan menjadi keluarganya untuk menerima warisan. (Efesus 1:11,5; Efesus 2:12,13). Diluar kemampuan manusia kadang terjadi suatu kecelakaan yang menyebabkan kematian. Didalam keadaan seperti ini perlu kita mengingat bahwa Iblis si pembunuh selalu mengincar nyawa manusia. (Yohanes 8:44). Dalam keagungan dan kebesaran Tuhan kadang kesulitan bahkan kemalangan diijinkan terjadi untuk maksud yang lebih besar agar manusia memfokus dirinya kepada kehidupan yang Tuhan sediakan (Pilipi 3:20). Yesus katakan untuk berjaga dan berdoa (Lukas 21:36). Berjaga berarti dalam keadaan siuman, sadar memperhatikan keadaan sekitar dan menimbang dengan cermat menggunakan akal budi untuk setiap tindakan yang dilengkapi dengan doa. Kalaupun berjaga dan berdoa sudah dilakukan maka kita tidak akan gentar menjalani kehidupan ini karena selebihnya kita serahkan kepada Tuhan. Saudaraku, pilihan takdir dan nasib ada ditangan kita. Oleh anugerah Tuhan Yesus manusia ditakdirkan untuk selamat namun itu adalah sebuah pilihan. Tetaplah semangat dengan PILIHAN yang kita ambil “Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh” (2 Petrus 1:10,11).
Opini
Ada apa dengan
PASKAH ? Oleh : Tim Redaksi Orang Israel merayakan Paskah sejak mereka ke luar dari tanah Mesir. Kata Paskah berasal dari kata "Pesah" (Ibrani) dan dalam bahasa Inggris disebut "Passover" yang artinya 'melewati'. Pada waktu itu terjadi tulah di seluruh tanah Mesir sehingga setiap anak sulung akan mati, kecuali mereka yang menaruh tanda (darah anak domba) di pintu rumahnya maka malaikat maut akan 'melewati' rumah itu sehingga bebas dari tulah. Cara orang Israel menaruh tanda dengan darah anak domba adalah kurang lebih sebagaimana berikut: anak domba disembelih di bawah pintu, kemudian darah tersebut ditaruh di ambang atas pintu lalu di kanan dan kiri pintu, sehingga sesungguhnya bawah-atas-kanan-kiri itu merupakan konfigurasi dari "salib Kristus". Anak domba yang
Bejana Advent Indonesia Timur
disembelih tersebut juga sesungguhnya merupakan lambang dari 'ANAK DOMBA' yang sesungguhnya yang akan datang kemudian untuk mati di kayu salib. Dan hal itu dibuktikan ketika Yohanes Pembaptis berseru mengenai Yesus Kristus setelah baptisan di sungai Yordan: "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia!" Jadi hari raya Paskah sesungguhnya peringatan akan Dia yang akan datang dan disalibkan, menjadi sebuah lambang, dan akan terus dirayakan sampai kematian di kayu salib itu menjadi kenyataan. Paskah saat ini adalah Easter Day merupakan salah satu perayaan tahunan umat Nasrani yang dirayakan pada hari Ahad dengan tanggal beragam antara 22 Maret-25 April setiap tahunnya. Dengan kata lain Paskah yang dirayakan
Page 7
Edisi 186 – 17 Mei 2012 untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus sekarang ini dilaksanakan pada tanggal yang berbeda setiap tahun, karena itu Paskah dikenal sebagai sebuah movable feast. Jika diperhatikan, perayaan Paskah selalu diadakan setelah Matahari melewati titik Vernal Equinok atau titik Musim Semi. Vernal Equinok merupakan salah satu titik perpotongan antara bidang orbit Bumi (ekliptika) dengan bidang ekuator Bumi. Titik potong lainnya disebut Autumnal Equinok atau titik Musim Gugur. Dalam Penanggalan Surya, Matahari ada pada titik Vernal Equinok sekitar 21 Maret, saat itu Matahari mempunyai deklinasi sebesar 0. Fenomena ini menandakan permulaan musim semi bagi Bumi belahan utara dan musim gugur bagi Bumi belahan selatan. Sedangkan Matahari ada pada titik Autumnal Equinok sekitar 23 September, hal ini menandakan permulaan musim gugur bagi Bumi belahan utara dan musim semi bagi Bumi belahan selatan. Selain kedua titik equinok itu juga ada dua titik penting penentu musim di Bumi yaitu Summer Solstice dan Winter Solstice. Summer Solstice terjadi saat Matahari ada pada deklinasi terbesar, sekitar 21 Juni, fenomena ini menandakan musim dingin bagi Bumi belahan utara dan musim panas bagi Bumi belahan selatan. Adapun Winter Solstice terjadi ketika Matahari mempunyai Deklinasi Minimum yang terjadi sekitar 21 Desember setiap tahunnya. Winter Solstice berdampak kebalikan dengan Summer Solstice. Kalangan ilmuwan menerima turunan nama Easter pada abad VIII, berasal dari nama dewa musim Semi, yang bernama "Eostre" yaitu dewa yang disembah pada perayaan "vernal equinox". Nama dewa ini juga yang akhirnya dipakai untuk menyebut hari PASKAH, "Easter". Perayaan Eostre diadakan tepat pada hari di mana Matahari melewati titik Vernal Equinok. Maskot dalam perayaan itu adalah kelinci yang menandakan kesuburan dan telur yang dicat warnawarni yang menandakan sinar Matahari diawal musim semi. Pada abad-abad pertama kekristenan, tradisi ini sulit dihapus karena hari PASKAH memang kebetulan jatuh pada setiap awal musim Semi. Perayaan musim Semi selalu dirayakan dengan meriah mengiringi kegembiraan meninggalkan musim dingin yang suram dan beku (mati). Tumbuh-tumbuhan dan bunga mulai tumbuh dan bermekaran, dan suasana keceriaan seperti ini menjadi saat yang tepat untuk membagi-bagikan hadiah. Membagibagikan telur pada hari PASKAH akhirnya diterima oleh gereja selain untuk merayakan datangnya musim Semi.. Menurut Greek Orthodox Church bahwa mereka merayakan easter bukan pada hari minggu, tapi sekarang kenapa easter di rayakan pada hari Minggu? Di abad ketiga dan keempat, banyak orang Kristen memperdebatkan hari perayaan Paskah ini, apakah akan berdasarkan Passover orang Yahudi, yaitu setiap tanggal 14 Nisan (tidak perduli hari apa itu) atau apakah setiap hari minggu pertama dari 22 Maret – 25 April (First full moon of springs. Oleh kerena perdebatan ini maka Constantine membawa masalah ini ke
Bejana Advent Indonesia Timur
Council of Nicaea (AD 325) yang akhirnya memutuskan bahwa bahwa perayaan Paskah adalah setiap minggu pertama setelah the first full moon of spring, bukan lagi berdasar atas penanggalan orang Yahudi. Keputusan ini diambil oleh karena pengaruh Christian Gentile (seperti Constantine) yang sudah banyak menjadi pemimpin gereja dan keputusan ini lebih banyak berdasarkan politik dari pada biblical. Hal ini disebabkan oleh kebencian Kristen Gentiles kepada Kristen Jews yang selalu mempersoalkan pentingnya mengikuti tradisi Yahudi. Keputusan ini memberikan bukti bahwa orang Kristen sekarang tidak lagi merayakan Passover tapi Easter (Kebangkitan Yesus dari kubur) yang mana Alkitab tidak pernah menganjurkannya. Yesus sendiri tidak tidak pernah memberikan pesan untuk merayakan hari kelahiran dan kebangkitanNya. Di kitab injil maupun tulisan para rasul maka inti dari pesan Yesus dan para Rasul adalah kematiannya. Coba perhatikan perkataan Yesus pada waktu hari Paskah “the last supper” di hari Kamis malam itu di ruangan atas. Dia tahu waktunya sudah dekat, tapi pesan yang diberikannya bukanlah tentang kelahirannya, kehidupannya, atau pekerjaannya. Dia hanya berbicara tentang kematiaannya. Yesus mau kita semua mengingat akan kematiannya. Oleh karena Kematiannya kita telah diperdamaikan dengan Allah. Dengan kematiannya Orang berdosa mendapat keselamatan. Jadi sebenarnya perayaan Easter dan Passover adalah perayaan yang berbeda. Perayaan Easter adalah perayaan tahunan akan kebangkitan Yesus Kristus yang diadopsi dari perayaan kekafiran yang kemudian ”dirohanikan”. Sementara Passover adalah perayaan tahunan akan kelepasan bangsa Israel dari tanah Mesir menuju Kanaan. Penulis Injil tidak pernah menuliskan tentang perayaan Paskah setelah kematian Yesus. Paulus adalah satusatunya rasul yang menurut orang Kristen menganjurkan untuk merayakan Paskah karena berdasarkan dari 1 Korintus 5:7-8. ”Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta (Therefore let us keep the feast--kjv), bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.” Itulah sebabnya orang Advent tidak pernah memberikan perhatian secara khusus terhadap perayaan Paskah seperti yang di lakukan oleh Kristen lain. Perayaan akan Kelahirannya (Chrismas) dan kebangkitannya (Easter) bukanlah amanah yang pernah diberikan oleh Yesus tapi ini adalah hasil temuan Gereja di abad mula-mula. Tapi walau bagaimanapun, kita hidup di masyarakat yang merayakan Paskah. Sebagai seorang Advent kita harus bersikap arif dan bijaksana. Ini adalah satu kesempatan baik bagi kita untuk menginjil kepada mereka yang merayakan Paskah sama seperti bersaksi mengenai Krismas. (dari berbagai sumber)
Page 8
Edisi 186 – 17 Mei 2012
Inspirational Story
Saya
Segenap
D
i sebuah kota di California, tinggal seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun yang bernama Luke. Luke gemar bermain bisbol. Ia bermain pada sebuah tim bisbol di kotanya yang bernama Little League. Luke bukanlah pemain hebat. Pada setiap pertandingan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di kursi pemain cadangan. Akan tetapi, ibunya selalu hadir di setiap pertandingan untuk bersorak dan memberikan semangat saat Luke dapat memukul bola maupun tidak. Kehidupan Sherri Collins, ibu Luke, sangat tidak mudah. Ia menikah dengan kekasih hatinya saat masih kuliah. Kehidupan mereka berdua setelah pernikahan berjalan seperti cerita dalam buku-buku roman. Namun, keadaan itu hanya berlangsung sampai musim dingin saat Luke berusia tiga tahun. Pada musim dingin, di jalan yang berlapis es suami Sherri meninggal karena mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah berlawanan. Saat itu, ia dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktu yang biasa dilakukannya pada malam hari. “Aku tidak akan menikah lagi, “ kata Sherri kepada ibunya. “Tidak ada yang dapat mencitaiku seperti dia.” “Kau tidak perlu meyakinkanku,” sahut ibunya sambil tersenyum. Ia adalah janda dan selalu memberikan nasihat yang dapat membuat Sherri merasa nyaman. Dalam hidup ini, ada seseorang yang hanya memiliki satu orang saja yang sangat istimewa bagi dirinya dan tidak ingin terpisahkan untuk selama-lamanya. Namun jika salah satu dari mereka pergi, akan lebih baik bagi yang ditinggalkan untuk tetap sendiri daripada memaksakan diri mencari pengganti. Sherri sangat bersyukur bahwa ia tidak sendirian. Ibunya pindah untuk tinggal bersamanya. Bersama-sama, mereka berdua merawat Luke. Apapun masalah yang dihadapi anaknya, Sherri selalu memberikan dukungan sehingga Luke selalu bersikap optimis. Setelah Luke kehilangan seorang ayah, ibunya juga selalu berusaha menjadi ayah bagi Luke. Pertandingan demi pertandingan, minggu demi minggu, Sherri selalu datang dan bersorak-sorai untuk memberi Luke
Bejana Advent Indonesia Timur
Hati
Oleh: Bredly Sampouw
dukungan, meskipun ia hanya bermain beberapa menit. Suatu hari, Luke datang ke pertandingan seorang diri. “Pelatih,” panggilnya. “Bisakah aku bermain dalam pertandingan ini sekarang? Ini sangat penting bagiku. Aku mohon.” Pelatih mempertimbangkan keinginan Luke. Luke masih kurang dapat bekerja sama antar pemain. Namun dalam pertandingan sebelumnya, Luke berhasil memukul bola dan mengayunkan tongkatnya searah dengan datangnya bola. Pelatih kagum atas kesabaran dan sportivitas Luke. Luke tampak berlatih ekstra keras beberapa hari ini. “Tentu,” jawabnya sambil mengangkat bahu, kemudian ditariknya topi merah Luke. “Kamu dapat bermain hari ini. Sekarang, lakukan pemanasan dahulu. “Hati Luke bergetar saat ia diperbolehkan bermain. Sore itu, ia bermain dengan sepenuh hati. Ia berhasil melakukan home run dan mencetak dua single. Ia pun berhasil menangkap bola yang sedang melayang sehingga timnya berhasil memenangkan pertandingan. Tentu saja pelatih sangat kagum melihatnya. Ia belum pernah melihat Luke bermain sebaik itu. Setelah pertandingan, pelatih menarik Luke ke pinggir lapangan. “Pertandingan yang sangat mengagumkan,” katanya kepada Luke. “Aku tidak pernah melihatmu bermain sebaik sekarang ini sebelumnya. Apa yang membuatmu jadi begini?” Luke tersenyum dan pelatih melihat kedua mata anak itu mulai dipenuhi air mata kebahagiaan. Luke menangis tersedu-sedu. Sambil sesenggukan, ia berkata “Pelatih, ayahku sudah lama sekali meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Ibuku sangat sedih. Ia buta dan tidak dapat berjalan dengan baik, akibat kecelakaan itu. Minggu lalu, ibuku meninggal.” Luke kembali menangis. Kemudian Luke menghapus air matanya, dan melanjutkan ceritanya dengan terbata-bata. “Hari ini, pertama kalinya kedua orangtuaku dari surga datang ke pertandingan ini
Page 9
Edisi 186 – 17 Mei 2011 untuk bersama-sama melihatku bermain. Aku tentu saja tidak akan mengecewakan mereka. “Luke kembali menangis terisak-isak. Sang pelatih sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat dengan mengizinkan Luke bermain sebagai pemain utama hari ini. Sang pelatih yang berkeperibadian sekuat baja, tertegun beberapa saat. Ia tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun untuk menenangkan Luke yang masih menangis. Tiba-tiba, baja itu meleleh. Sang pelatih tidak mampu menahan perasaannya. Air mata mengalir dari kedua matanya, bukan sebagai pelatih, tetapi sebagai anak. Sang pelatih sangat tergugah dengan cerita Luke. Ia Sadar bahwa dalam hal ini, ia belajar banyak dari Luke. Bahkan anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan orang tuanya walaupun ayah dan ibunya sudah pergi selamanya. Luke baru saja kehilangan ibu yang begitu mencintainya. Sang pelatih yang sudah berumur 40-an tahun itu sadar bahwa ia beruntung ayah dan ibunya masih ada. Mulai saat itu, ia berusaha melakukan yang terbaik untukn kedua orangtuanya, membahagiakan mereka, dan membagikan lebih banyak cinta dan kasih untuk mereka. Ia menyadari bahwa waktu sangat berharga, atau ia akan menyesal seumur hidup.
Inspirasi Untuk direnungkan : Jika kita mencintai seseorang, kita pasti senang memberi yang terbaik kepada orang itu. Itulah sebabnya, jika kita mencintai Tuhan dengan segenap hati, kita pasti akan memberi yang terbaik kepadanya dalam dana, daya, maupun pelayanan kita. Untuk dilakukan : “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Kolose 3 : 23 Tidak ada pemberian yang terlalu besar jika didasari oleh hati yang penuh cinta. Karena cinta ini membawa damai, kebahagiaan serta umur panjang bagi pemberi. Berilah yang terbaik kepada kekasih kita, karena pemberian dengan didasarkan atas cinta adalah abadi dalam hidup, si pemberi bahagia si penerima juga bahagia. Hidup ini pemberian Tuhan karena itu berikanlah juga yang terbaik untuk Tuhan. Kalau orang tua yang kita cintai, kita berusaha memberikan yang terbaik! Apalagi Tuhan sang pemberi kehidupan itu! Dia memberikan hidup bahkan nyawanyapun demi kehidupan umat manusia. Kartena itu, berikan yang terbaik untuk Tuhan baik itu, waktu, tenaga, dana, daya upaya serta materi sekalipun untuk Tuhan. “Apapun yang dijumpai tanganmu untuk dilakukan, lakukan itu untuk kemulian Tuhan.” ***
Artikel Rohani
Apakah Tulisan-Tulisan Roh Nubuat Menjauhkan Gereja Advent Dari Prinsip Sola Scriptura? Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau Gembala Jemaat Nanasi & Nanasi Timur Lanjutan …. a. Mengagungkan Firman Allah Pada pelayanan pribadinya, pelayanan umumnya, dan tulisan-tulisannya, Nyonya White dengan rendah hati memberikan rujukan kepada firman Allah. Terhadap Kitab Agung itu ia menulis: "Firman Allah mencakup Kitab Suci Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Salah satu tidak lengkap tanpa yang lainnya." "Perjanjian Lama menumpahkan terang ke atas Perjanjian Baru, dan Perjanjian Baru menumpahkan terang ke atas Perjanjian Lama. Masing-masing adalah wahyu dari kemuliaan Allah di dalam Kristus. Keduaduanya menyajikan kebenaran-kebenaran yang secara berkelanjutan akan menyatakan kedalaman pengertian baru
Bejana Advent Indonesia Timur
terhadap pencari kebenaran yang sungguh-sungguh." "Christ's Object Lessons," hlm. 126, 128. "Di dalam Firman-Nya, Allah sudah menyerahkan kepada manusia pengetahuan yang perlu bagi keselamatan. Kitab Suci harus diterima sebagai sebuah wahyu yang berwewenang, tak dapat salah tentang kehendak-Nya. Itu adalah standar tabiat, pewahyu doktrin-doktrin, dan ujian pengalaman." – "The Great Controversy Between Christ and Satan," Introduction, hlm. vii. "Allah merancang Alkitab untuk menjadi satu buku pelajaran bagi semua umat manusia, di masa kanak-kanak, di masa orang muda, dan di masa dewasa, dan untuk dipelajari sepanjang masa. Ia memberikan firman-Nya kepada manusia
Page 12
Edisi 186 – 17 Mei 2011 sebagai sebuah wahyu dari Diri-Nya Sendiri . . . . Penyelidikan terhadap Kitab Suci adalah kekayaan yang secara ilahi diurapi untuk membawa manusia ke dalam satu hubungan yang lebih dekat dengan sang Pencipta, dan untuk memberikan mereka satu pengetahuan yang lebih jelas tentang kehendak-Nya. Itu adalah perantara komunikasi antara Allah dan manusia." – Ibid, hlm. 69. "Alkitab menyajikan satu standar tabiat yang sempurna; itu adalah sebuah pedoman yang tidak dapat salah di bawah semua lingkungan, bahkan hingga akhir perjalanan kehidupan. Ambilah itu sebagai penasihatmu selaku manusia, pemerintah kehidupan sehari-harimu."' Testimonies for the Church," Vol. V, hlm. 264. "Salah satu kalimat dari Kitab Suci adalah paling bernilai dari pada sepuluh ribu gagasan atau pendapat-pendapat manusia."–Ibid, Vol. VII, hlm. 71. "Biarlah firman Allah berdiri sebagaimana itu adanya. Jangan biarkan hikmat manusia menduga-duga untuk mengurangi kekuatan dari satu pernyataan dari Kitab Suci." – Ibid., Vol. V, hlm. 711. b. Meneguhkan Penciptaan,Menolak Teori Evolusi Terhadap asal-usul manusia Alkitab memberikan satu perhitungan yang sederhana: "Allah menciptakan manusia di dalam citra-Nya sendiri, di dalam citra Allah Ia menciptakan dia; laki-laki dan perempuan Ia menciptakan mereka." Kejadian 1:27, KJV. Tulisan-tulisan Nyonya White adalah benar-benar sesuai dengan pernyataan yang diilhamkan ini. “Alkitab adalah sejarah yang paling kuno dan paling komprehensif yang manusia miliki. . . . Itu menerangi masa lalu yang jauh, di mana penelitian manusia menerobos dengan cara yang sia-sia. Hanya di dalam firman Allah kita memandang kuasa yang meletakkan landasan-landasan bumi, dan membentangan langit. Di sinilah satu-satunya kita menemukan satu perhitungan otentik asal-usul bangsa-bangsa. Di sinilah satu-satunya diberikan satu sejarah ras manusia kita yang tak bercela oleh kebanggaan atau prasangka manusia.” –" Counsels to Teachers," hlm. 52. 'Sesudah bumi dengan hewan yang bersesak-sesakan dan kehidupan tumbuh-tumbuhan, sudah dinamai ke dalam eksistensi, manusia, pekerjaan yang dimahkotai sang Pencipta, dan seseorang untuk siapa bumi yang indah sudah dilayakkan, sudah dibawa ke pangggung tindakan. Kepada dia diberikan kuasa memerintah semua yang matanya dapat lihat; karena Allah berfirman, Marilah Kita menjadikan manusia di dalam citra kita, keserupaan Kita: dan membiarkan mereka memerintahatas. . . seluruh bumi.' 'Sehingga Allah menciptakan manusia di dalam citra-Nya sendiri; . . . pria dan wanita diciptakan-Nya mereka.' Di sini secara jelas menetapkan asal-usul ras manusia; dan catatan ilahi yang dinyatakan dengan begitu sederhana bahwa tidak ada satu pun kesempatan untuk kesimpulan-kesimpulan yang salah. Allah menciptakan manusia di dalam citra-Nya sendiri. Di sini tidak ada misteri. Tidak ada bidang untuk takhyul bahwa manusia berkembang, melalui tingkat perkembangan secara perlahan–lahan, dari bentuk-bentuk hewan lebih rendah atau kehidupan tumbuh-tumbuhan. Pengajaran tersebut merendahkan pekerjaan agung sang Pencipta kepada tingkatan konsep-konsep menusia duniawi yang sempit. Manusia begitu
Bejana Advent Indonesia Timur
bersungguh-sungguh mengecualikan Allah dari kedaulatan terhadap jagad raya, sehingga mereka merendahkan martabat manusia, dan menipu dia terhadap keagungan asal-mulanya. Dia yang menetapkan dunia-dunia penuh bintang di tempat yang tinggi, dan mewarnai dengan ketrampilan yang lembut akan bunga-bunga di padang, yang mengisi bumi dan langit dengan keajaiban-keajaiban kuasa-Nya, ketika Ia datang memahkotai pekerjaan-Nya yang mulia, untuk menempatkan satu di tengah-tengah untuk berdiri sebagai pemerintah yang adil terhadap bumi, tidak gagal untuk menciptakan makhluk yang layak dari tangan yang memberikan dia kehidupan. Silsilah dari ras kita, sudah diberikan oleh ilham, menjejaki ke belakang asal-usulnya, bukan kepada satu jalur kuman yang berkembang, kerang-kerangan, dan binatang berkaki empat, tetapi kepada sang Pencipta yang agung." – "Patriarchs and Prophets," hlm. 44, 45. Demikianlah itu terlihat bahwa Nyonya White mengambil satu pendirian yang kokoh, berani, tanpa takut di atas pernyataan-pernyataan sederhana dari firman Allah berkenaan dengan asal-mula ras manusia. Perhatikanlah kepastian yang dinyatakan di dalam pernyataan-pernyataannya: "Allah menciptakan manusia di dalam citra-Nya Sendiri. Di sini tidak ada misteri. Tidak ada bidang untuk takhayul dan teori evolusi bahwa manusia berkembang, dengan tingkatan perkembangan perlahan-lahan,dari bentuk-bentuk lebih sederhana dari hewan atau kehidupan tumbuh-tumbuhan. c. Asal Mula Dosa Setan dan Kematian "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa" (Roma 5:12). Terhadap peristiwa tragis ini Nyonya White memberikan satu penjelasan yang jelas, rasional dan sangat membantu dalam kesesuaian yang penuh dengan firman Allah: "Bagi banyak pikiran, asal mula dosa dan asal muasal untuk eksistensinya adalah satu sumber dari kebingungan yang hebat. Mereka melihat pekerjaan kejahatan, dengan akihat-akibatnya yang mengerikan dari kutukan dan kehancuran, dan mereka mempertanyakan bagaimana semua hal ini dapat eksis di bawah kedaulatan Oknum yang tidak terbatas di dalam hikmat, dan di dalam kasih. Inilah sebuah misteri, terhadap mana mereka menemukan penjelasan . Dan di dalam keragu-raguan dan ketidak-pastian mereka, mereka dibutakan terhadap kebenarankebenaran yang dinyatakan secara sederhana di dalam firman Allah, dan mendasar bagi keselamatan. . . . "Adalah mustahil untuk menjelaskan asal-usul dosa sebagai sesuatu yang memberikan satu alas an bagi keberadaannya. Namun itu cukup untuk dipahami berkenaan baik asal-usulnya maupun kecondongan akhir dari dosa, untuk mewujudkan sepenuhnya keadilan dan kedermawanan Allah di dalam semua urusan-Nya dengan kejahatan. Tidak ada apa-apa yang lebih sederhana yang diajarkan di dalam Kitab Suci dari pada bahwa Allah bagaimanapun tidak bertanggung jawab terhadap masukknuya dosa; bahwa tidak ada penarikan kembali secara sewenangwenang anugerah ilahi, tidak ada, kekurangan di dalam
Page 12
Edisi 186 – 17 Mei 2011 pemerintahan ilahi, yang memberikan kesempatan untuk timbulnya pemberontakan. Dosa adalah satu pengacau, karena kehadirannya tidak memiliki alasan yang dapat diberikan. Itu adalah misteri, tak dapat diperhitungkan sebelumnya; untuk dilaksanakan, untuk dipertahankan. Bahkan tidak ada maaf untuk dijumpai, atau sebab untuk ditunjukkan keberadaannya, untuk berhenti menjadi dosa. Satu-satunya definisi kita terhadap dosa adalah yang diberikan di dalam firman Allah; itu adalah 'pelanggaran terhadap hukum' (1 Yohanes 3:4); itu adalah pekerjaan yang lebih kuat dari prinsip pada peperangan dengan hukum kasih yang agungyang mana adalah landasan dari pemerintahan ilahi . . . . "Dosa berasal-mula bersama dia [Lucifer] yang, berada dekat Kristus, yang tadinya sudah menjadi paling dihormati Allah, dan yang berdiri paling tinggi di dalam kuasa dan kemuliaan di antara para penghuni sorga." – 'The Great Controversy Between Christ and Satan," hlm. 492, 493. "Tidak ada lagi yang bebas untuk mengemudikan pemberontakan di sorga, permusuhan Setan terhadap Allah menemukan satu ladang baru di dalam persekongkolan keruntuhan ras manusia. Di dalam kebahagiaan dan kedamaian pasangan suci di Eden, ia memandang satu kebahagiaan bahwa baginya adalah kekalahan selama-lamanya. Digerakkan oleh kecemburuan, ia menetapkan untuk menghasut mereka kepada ketidak-penurutan, dan membawa ke atas mereka kesalahan dan hukuman terhadap dosa." "Setan menggambarkan kepada
pasangan suci itu bahwa mereka akan menjadi pemenangpemenang oleh melanggar hukum Allah." “Adalah kehendak Allah bahwa pasangan yang tak berdosa itu harus mengetahui segala-sesuatu tentang kejahatan. Ia sudah secara bebas memberikan mereka kebaikan, dan sudah secara bebas juga untuk bertahan dari kejahatan. Tetapi, sebaliknya melawan perintah-Nya, mereka sudah memakan buah yang dilarang, dan sekarang mereka akan tetap melanjutkan untuk memakan itu-mereka akan memiliki pengetahuan tentang kejahatan-sepanjang hari-hari kehidupan mereka. Sejak masa itu umat manusia akanterus menderita oleh godaan-godaan Setan. Gantinya kebahagiaan sebelumnya maka sekarang ini pekerjaan ditetapkan bagi mereka, kecemasan, dan jerih payah menjadi nasib mereka. Mereka harus tunduk kepada kekecewaan, duka cita, dan penderitaan, dan pada akhirnya kematian." "Dosa dari nenek moyang pertama kita membawa kesalahan dan kesusahan ke atas dunia, dan itu sudah tidak menjadi kebaikan dan rahmat Allah, itu sudah mencelupkan umat manusia ke dalam keputusasaan yang tak berpengharapan. Biaralah tak seorang pun menipu diri mereka sendiri. 'Upah dosa adalah maut.' " – "Patriarchs and Prophets," hlm. 52, 55, 59, 61.
Bersambung ….
Tulisan Roh Nubuat
Dirancang Untuk Berkomunikasi Diterjemahkan Secara Bebas Oleh Pdt. Allan Pasuhuk diukur dengan bentuk/sifat percakapannya. Kata-kata yang baik dan benar memberikan kesan yang baik pada mereka.-SD 180.
Buku Kumpulan Tulisan Ellen G. White dengan Judul “(The Voice in Speech and Song – Suara dalam Berbicara dan Menyanyi) Perkataan adalah ekspresi Pikiran – Perkataan kita menunjukkan apa yang ada dipikiran kita; apakah seseorang berbicara banyak atau sedikit, perkataan mereka menyatakan tabiat pikiran mereka. Karakter seseorang akan akurat apabila
Bejana Advent Indonesia Timur
Komunikasi dengan Allah dan Manusia – Berbicara adalah suatu karunia besar. Ini adalah alat dimana apa yang ada dipikiran kita dikomunikasikan. Dengan perkataan kita melayangkan doa dan pujian kepada Allah. Dengan perkataan kita membujuk dan meyakinkan. Dengan perkataan kita memberkati dan menghibur, menenangkan jiwa yang luka dan kecewa. Dengan perkataan kita menyatakan keajaiban kasih karunia Allah. Dengan perkataan kita juga dapat menyatakan hal-hal yang jahat, mematuk bagaikan seekor ular berbisa. Lidah adalah anggota tubuh yang kecil, tetapi kata-katanya memiliki kuasa yang besar. Tuhan menyatakan, “tidak
Page 13
Edisi 186 – 17 Mei 2011 seorangpun yang dapat menjinakkan lidah.” Lidah telah menyebabkan bangsa bangkit melawan bangsa, dan telah menyebabkan peperangan dan pertumpahan darah. Perkataan telah menyulut api yang sangat sulit untuk dipadamkan. Perkataan juga telah membawa kebahagiaan dan sukacita bagi banyak orang. Ketika perkataan disampaikan karena Allah berkata, “Bicaralah kepada kepada mereka perkataanKu,” maka perkataan itu akan membawa penyesalan dan pertobatan. Sehubungan dengan lidah yang tidak disucikan rasul Yakobus menulis: “Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.” Setan menempatkan kedalam pikiran, pemikiran yang seharusnya tidak dimiliki oleh orang Kristen. Jawaban yang menghina, yang pahit, ungkapan cabul, kejam, menuduh, adalah berasal dari dia. Berapa banyak perkataan yang dibicarakan yang sebenarnya hanya membahayakan mereka yang berbicara dan juga mereka yang mendengarkan! Mereka yang melakukan kejahatan dengan perkataan mereka, yang menaburkan perselisihan dengan roh cinta diri, kata-kata cemburu adalah mendukakan Roh Kudus karena mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan rencana Allah.- RH 12 Mei 1910. Kuasa untuk Kebaikan – Sang Rasul, melihat kecendrungan penyalahgunaan karunia berbicara, memberikan nasihat dalam menggunakan karunia ini. “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. “Perkataan kotor” disini berarti kata apa saja yang dapat membuat kesan yang merusak prinsip-prinsip suci dan agama yang murni. Komunikasi apa saja yang dapat memudarkan pandangan tentang Kristus dan menodai pikiran dari kasih dan simpati yang benar. Ini termasuk isyarat yang tidak suci yang kecuali segera ditangkal akan menuntun kepada dosa yang besar. Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjauhkan diri dari perkataan yang kotor. Jagalah dengan baik karunia berbicara; karena ini adalah kuasa yang besar untuk kebaikan ataupun untuk kejahatan. Engkau tidak dapat bertindak terlalu berhati-hati dengan apa yang engkau katakan; karena perkataan yang keluar menunjukkan kuasa apa yang sedang menguasai hatimu. Jika Kristus bertahta di sana, kata-katamu akan menyatakan keindahan, kesucian dan keharuman tabiat yang dibentuk oleh kehendakNya. Tetapi apabila engkau berada dibawah kendali Setan, musuh dari semua kebaikan, perkataanmu akan memantulkan maksud-maksud Setan. Tanggungjawab yang besar dalam menggunakan karunia berbicara dipaparkan dengan jelas oleh Firman Allah. Kristus nyatakan: “Dengan perkataanmu engkau akan dibenarkan, dan dengan perkataanmu engkau akan dihukum.” Dan Pemazmur
Bejana Advent Indonesia Timur
bertanya, “TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya. (Mazmur 15:1-5). “Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu” (Mazmur 34:13). Binatang buas di hutan dapat dijinakkan, “tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah” (Yakobus 3:8). Hanyalah melalui Kristus kita memperoleh kemenangan terhadap kecendrungan mengatakan yang tidak layak, kata-kata yang bertentangan dengan Kristus. Pada saat kita menolak ajakan Setan dengan kuasa Allah, tanaman kepahitan dalam hati kita layu dan mati. Roh Kudus dapat menjadikan lidah kita citarasa yang baik untuk menjadikan hidup lebih baik.- RH 12 Mei, 1910. Penunjuk Tabiat – Kata-katamu menunjukkan tabiatmu, dan kata-kata tersebut akan menjadi saksi bagimu. Di sini kita melihat pentingnya berhati-hati dalam berbicara. Talenta ini merupakan suatu kuasa besar bagi kebaikan pada saat digunakan dengan benar, tetapi juga merupakan kuasa kejahatan yang besar pada saat kata-kata yang diucapkan meracuni. Jika talenta ini salah digunakan, dari hati keluar berbagai-bagai kejahatan. Kata-kata merupakan penyedap kehidupan ataupun pembawa malapetaka. Maukah kita, orang muda dan orang tua, belajar menggunakan bahasa yang digunakan oleh mereka yang akan diubahkan untuk masuk ke dalam kerajaan surga? Akankah perkataan kita didengar dengan penuh sukacita oleh sang Bapa surgawi? Sebagai orang yang mengaku Kristen, kita memiliki tanggungjawab suci untuk menyatakan kebenaran yang kita yakini dengan perkataan kita. Lidah adalah bagian yang kecil, tetapi dapat melakukan perbuatan baik yang besar jika hati dalam keadaan suci! Jika didalam hati tersimpat hal-hal yang baik, jika disana tersimpan kebaikan Kristus, simpati dan kesopanan, hal-hal ini akan ditunjukkan dengan kata-kata yang dibicarakan dan tindakan yang dilakukan. Terang yang terpancar dari Firman Allah adalah penuntun kita. Tidak ada yang sangat melemahkan gereja selain penggunaan yang salah terhadap talenta berbicara. Kita tidak menghormati sang Pemimpin (Kristus) saat perkataan kita tidak seharusnya keluar dari bibir seorang Kristen. “Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar. Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya” (Filipi 2:12,14). Kwalitas pekerjaan kita ditunjukkan oleh perkataan kita. Pada saat perkataan dan pekerjaan kita harmoni di dalam Kristus,
Page 14
Edisi 186 – 17 Mei 2011 kita menunjukkan bahwa kita disucikan bagi Allah, menyempurnakan kesucian dalam takut akan Dia. Saat kita menyerahkan diri kita, jiwa, tubuh, dan roh kepadaNya, Dia bekerja di dalam kita, baik kemauan maupun pekerjaan menurut kebaikanNya.
dijamah dengan barah hidup yang diambil dari medzbah ilahi. Ucapkanlah perkataan kebenaran saja. Berjagalah dan berdoa agar kata-katamu dan tingkah lakumu senantiasa mengakui Kristus. Biarlah perkataanmu dipenuhi dengan kesucian dan kebijaksanaan. – Letter 283, 1904.
Kasih Kristus dalam hati dinyatakan oleh ekspresi pujian. Mereka yang disucikan bagi Allah akan nyata melalui percakapan mereka yang disucikan. Jika hati mereka suci, maka perkataan mereka akan suci, menunjukkan prinsip mulia yang bekerja kearah kesucian. Pikiran akan diserap ke dalam meditasi suci, dan disana kehadiran Allah akan terasa. – RH 18 Januari 1898.
Dijamah dengan Kasih karunia Kristus – Kekayaan kasih karunia Kristus yang selalu siap untuk dicurahkan kepada kita, harus dibagikan dengan benar dan dengan perkataan pengharapan. “Bersukacitalah di dalam Tuhan dan sekali lagi ku katakan bersukacitalah.” Jika kita mau menjaga perkataan kita, agar hanya kebaikan yang keluar dari bibir kita, kita akan menunjukkan bukti bahwa kita sedang mempersiapkan diri menjadi anggota keluarga surgawi. Melalui perkataan dan perbuatan, kita harus menunjukkan pujian kepadaNya yang sudah memanggil kita keluar dari kegelapan ke dalam terangnya yang ajaib. Sungguh akan menjadi suatu pengaruh yang merubahkan jika kita mau bergerak maju, jika kita sebagai umat Allah mau menghargai dengan sesungguhnya talenta berbicara dan pengaruhnya terhadap jiwa manusia! – MM 213.
Cara menyatakan Kasih Allah - Berbicara adalah talenta. Dari semua karunia yang diberikan kepada umat manusia, tidak ada yang harus lebih dihargai dibandingkan dengan karunia berbicara. Ini haruslah digunakan untuk menyatakan kebijaksanaan dan keajaiban kasih Allah. Sehingga harta kebijaksanaan dan kasih karuniaNya boleh dikomunikasikan. – CS 115. Perkataan yang dipenuhi dengan Kesucian dan Kebijaksanaan – Dengan perkataan, kita akan dibenarkan ataupun dihukum. Di saat penghakiman akhir, kita berdiri dihadapan tahta Allah, adalah perkataan kitalah yang akan membenarkan ataupun menghukum kita. Hal berbicara adalah jauh lebih dalam dari yang kita sadari…. Biarlah bibirmu
Menasehati, Menguatkan dan Memperbaiki – Talenta berbicara diberikan kepada kita agar kita boleh berbicara, bukan perkataan untuk mencari kesalahan orang lain, tetapi perkataan yang menasehati, menguatkan dan memperbaiki. – RH 20 Juli 1905.***
Pertanyaan:
Jawaban:
Apakah yang dimaksud dengan perumpamaan yang dituliskan dalam Matius 20:1-16? Mengapa kebun anggur itu musti di tuai dalam sehari, bukankah ada hari esok? Juga, sepertinya ada ketidak-adilan perlakuan yang dilakukan oleh Tuan penyewa terhadap hamba-hamba sewaannya sehubungan soal pemberian upah, mengapa semua upahnya sama?
Yesus Kristus memang menyukai perumpamaan dalam pengajaran yang Beliau berikan. Itu Dia buat untuk mempermudah pengajaran sehingga dapat di ingat oleh para pendengarNya. Yesus berkata, “Itulah sebabnya Aku berkatakata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. (Matius 13:13)
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 15
Edisi 186 – 17 Mei 2011 Sementara itu Matius 20:1-16 berkisah tentang perumpamaan akan “pekerja yang diupah.” Mungkin kita perlu membacanya sekali lagi dengan lebih teliti. Secara singkat marilah kita lihat cerita ini. Waktu itu adalah waktu menuai anggur. Anggur tidaklah sama dengan buah-buah lain, seperti tomat dan cabai dalam proses pematangan. Tomat atau cabai dapat dituai ketika masih hijau dan akan matang dalam dengan sendirinya dalam perjalanan ke pasar. Namun anggur yang berkualitas baik, hanya dapat di tuai ketika masih berada dipohonnya. Jika di petik terlalu dini ataupun terlalu lama maka anggur itu akan cepat busuk. Maka anggur itu haruslah di tuai bersama-sama dalam waktu yang tepat. Jadi Si Pemilik kebun anggur itu sangat menginginkan agar penuaian dilakukan dengan segera oleh karena anggur telah masak. Oleh karena itu, Si Pemilik kebun anggur ini pergi ke pasar dengan tugas yang mendesak untuk menyewa para penuai. Cerita ini kemudian menjelaskan Si Tuan, ketika masih pagi, telah pergi mencari pekerja yang bisa disewa untuk menuai anggurnya. Oleh karena anggurnya memang telah masak, maka ketika hari masi sangat pagi, subuh, Si Tuan tanah ini pergi mencari buruh yang dapat disewa untuk tugas penuaiian ini dengan kesepakatan bahwa upah adalah “sedinar sehari.” Tuan tersebut memanggil juga buruh yang lain yang mulai bekerja pada “pukul sembilan,” “pukul duabelas,” “pukul tiga,” dan “pukul lima” dengan janji upah “apa yang pantas” untuk mereka. Nampaknya pekerjaan memanen anggur itu berjalan dengan baik sampai ketika saatnya untuk memberikan upah buat para buru sewaan ini. Hal pemberian upah inilah yang membuat banyak orang terkejut---yaitu semua pekerja mendapatkan upah yang sama yaitu “satu dinar” tidak peduli berapa lama dan beratnya pekerjaan yang mereka lakukan selama pemetikan anggur tersebut. Memang nampaknya ada ketidak adilan, dan perumpamaan ini seakan-akan bukanlah sebuah contoh praktek tenaga kerja yang baik. Namun ada dua rangkap pelajaran penting yang mau disampaikan Yesus kepada pendengarNya dengan perumpamaan ini.
Bejana Advent Indonesia Timur
1. Didalam kerajaan Allah, status keselamatan orangorang yang telah ditebus itu tidak berdasarkan pekerjaan mereka. Semua orang tebusan dibayar sama tidak peduli berapa kecil dan besarnya pekerjaan yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak berhutang kepada siapapun. Upah terakhir, yaitu keselamatan, berdasarkan adanya hubungan yang dekat dengan “Si Pemilik,” bukan oleh karena usaha. Upah yang akan diberikan kepada umat-umat Tuhan bukan berdasarkan senioritas, atau lamanya mereka tinggal dalam kebenaran, tetapi menurut persetujuan yang telah dibicarakan bersama-sama. Dan “upah yang pantas” itu adalah kasih karunia lewat Yesus Kristus. 2. Poin jelas yang lainnya adalah dimana orang-orang tebusan Allah boleh mendapatkan kesempatan istimewa bekerja bersama Allah dalam ladang anggurNya, dan inilah yang telah dilupakan oleh para buruh sewaan yang bekerja dalam perumpamaan ini. Adalah kemurahan Allah diberikan “lebih banyak” kepada mereka yang bekerja sejak pagi. Jadi kesempatan nikmatnya bergaul dan bekerjasama dengan Si Tuan tanah, Pemilik Kebun, bukanlah mereka yang bekerja pada “pukul lima,” yang hanya satu jam, tetapi bagi mereka yang mulai kerja “pagi-pagi benar.” Inilah pekerjaan kasih karunia itu. Sehubungan perumpamaan ini yang menyatakan keselamatan oleh kasih karunia lewat iman saja, Ellen G. White mengatakan: “Upah TUHAN diberikan, bukan menurut hasil perbuatan kita tetapi, menurut maksud pribadi TUHAN bagi kita ... Upah bukanlah karena pekerjaan atau usaha manusia, biarlah tidak seorangpun menjadi sombong. Upah diperoleh hanya oleh karena kasih karunia.” (Christ’s Object Lesson, 397, 401). Kiranya kita bersyukur, kita diselamatkan oleh kasih Allah, dan di izinkanNya untuk bekerja bagi kerajaanNya sambil menikmati kebersamaan dengan Dia, bukan hanya di surga nanti tapi juga di dunia saat ini. Syalom buat kita semua---- Pdt. Ronell Mamarimbing, AIIAS, Filipina.
Page 16