Majalah Donatur Yatim Mandiri Agustus 2017 / Dzul-Qa'idah - Dzul-Hijjah 1438 H
Lembaga Amil Zakat Nasional
Certificate No: 10071 ISO 9001:2008
Pemberi Beasiswa Yatim Terbanyak 2011
Meraih Ampunan Cara Menghitung Berat Badan Ideal
1
Tata Cara Menjama’ Shalat
Optimalisasi Qurban Melalui Program SGQ Donatur:
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
146.696
2
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
Mata Hati
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda: Allah SWT berfirman,
“Wahai anak Adam! Seandainya kamu datang kepadaKu dengan membawa dosa hampir sepenuh isi bumi lalu kamu menemuiKu dalam keadaan tidak mempersekutukanKu dengan sesuatu apapun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi)
1
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
1
LAZNAS YATIM MANDIRI
SURAT PEMBACA
SK. Menteri Agama No. 185/2016
VISI
Menjadi Lembaga Terpercaya dalam Membangun Kemandirian Yatim
facebook yatimmandiri Wawe
MISI
1. Membangun nilai-nilai kemandirian yatim dhuafa 2. Meningkatkan pertisipasi masyarakat dan dukungan sumberdaya untuk kemandirian yatim dan dhuafa 3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi
Lembaga dakwah di jalan Allah SWT.
Ari Dwi
Pembina H. Nur Hidayat, S.Pd, M.M Prof. Dr. Moh. Nasih. Ak Moch. Hasyim Pengawas Ir. Bimo Wahyu Wardoyo Drs. H. Abdul Rokib Yusuf Zain, S.Pd, MM Ketua Drs. Sumarno Sekretaris H. Mutrofin, SE Bendahara Zaini Faisol Dewan Pengawas Syariah Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA Drs. Agustianto, MA KH. Abdurahman Navis, Lc., MHI Direktur Utama Drs. Sumarno Direktur Operasional Zaini Faisol Ketua STAINIM Drs. Sodikin, M.Pd Direktur ICMBS Dr. Margono, M.Pd Direktur MEC Mukhlis, ST Direktur RSM M. Ulinnuha Sekretaris Eksekutif Kindy M. U GM Regional Office I H. Mutrofin, SE GM Regional Office II Agus Budiarto Penasehat Dr. Zaim Uchrowi Ir. H. Jamil Azzaini, MM Dr. Muhammad Nafik Penasehat Hukum H. Mahfud, SH
Terima kasih Yatim Mandiri untuk info terupdate di majalah serta media sosialnya. semoga informasiinformasinya bisa bermanfaat dan menarik donatur baru untuk ikut berdonasi. Sukses selau.
Itta Purwati
Semoga Yatim Mandiri mampu memandirikan yatim dhuafa se Indonesia dengan progranprogramnya yang mulia.
Pradinia Ashari
Lembaga yang mulia dan tepat sasaran.
website www.yatimmandiri.org Saksikan liputan berita dan tausiyah di Yatim Mandiri TV Channel dengan subscribe di:
HEAD OFFICE Graha Yatim Mandiri
JL. Raya Jambangan 135 - 137 Surabaya 60232 Telp. (031) 8283488 (Hunting) Fax. (031) 8291757 Website: www.yatimmandiri.org Email:
[email protected] REDAKSI MAJALAH YATIM MANDIRI Dewan Redaksi : Sumarno, Zaini, Mutrofin Pemimpin Umum : Zaini Faisol Wakil Pemimpin Umum : Kindy M. U Pemimpin Redaksi : Bambang Prianggodo Reporter : M. Irsyad dan Grace Layout : Hilya F. dan Fahreza Putra P. Fotografer : M. Irsyad, Sirkulasi : Bam Diterbitkan oleh : LAZNAS Yatim Mandiri Alamat Redaksi : Graha Yatim Mandiri, Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya telp. (031) 8283488, fax. (031) 8291757 Email :
[email protected] ISSN : 1410-542X
Para Donatur yang budiman, bila anda ingin memberikan masukan atau usulan terhadap Majalah Yatim Mandiri, silahkan kirimkan melalui: email :
[email protected] SMS Center : 0856 4844 3000 BBM : 286E4BA9 Facebook : Majalah Yatim Mandiri
2
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
BANK
INFAK SHODAKOH
ZAKAT
WAKAF
Mandiri
1400003117703
1420010313327
1420010313350
BCA
0101 358 363
0883 996 647
088 399 6621
BRI Muamalat
009601001 968305 701 0054 803
70 100 548 04
BNI Syariah
010 835 1174
02 114 97 003
Syariah Mandiri
700 1201 454
700 1241 782
Permata Syariah
0290 1445 144
BNI
2244 900 000
KEMANUSIAAN
009601001 969301
BALIKPAPAN Jl. Pattimura RT104 No.38 B, Batu Ampar, Balikpapan, Telp. (0542) 860 609, 081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa No.12 Buah Batu Bandung, Telp (022) 7309138, 0877 8164 3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11 Cikepuh Kebaharan Serang Banten, Telp. (0254) 219375, 0812 8744 8444. BATAM Griya Kurnia Djaya Alam JL. Parkit 01, No. 02 Batam Center - Batam, Telp. (0778) 7413 149, 0813 7260 1112. BEKASI Perumahan Pondok Ungu Permai (PUP), Blok KK 3 No. 16 Kaliabang Tengah, Bekasi Utara. 0851 0805 6400. BLITAR Jl. Bali No. 264 Blitar, Telp. (0342) 8171727, 0851 0376 1333. BOGOR Jl. Sempur Kaler No. 02 Bogor Tengah - Kota Bogor, Telp (0251) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO JL. Perumda Blok A No. 11 Bojonegoro, Telp. (0353) 5254809, 0857 3336 4999. DENPASAR Jl. Gunung cemara 7K Perumnas Monang Maning, Denpasar - Bali, Telp. 081 333 241 248. DEPOK Jl. Margonda Raya No. 23, Pancoran Mas Kota Depok, Telp. (021) 7777785, 0821 4074 2135. GRESIK Ruko Multi Sarana Plaza Blok B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik, Telp. (031) 399 0727, 0853 4774 2008, JAKARTA Jl. Utan Kayu Raya No. 64 Matraman Jakarta Timur, Telp. (021) 29821197, 081 316 313 700. JAKARTA BARAT Jl. C No. 41 Kebon Jeruk Jakarta Barat, Telp. 087 77 35 333 56, (021) 2567 2565. JAKARTA SELATAN Jl. Gedung Hijau Raya SV.07 No. 74 Pondok Indah Jakarta Selatan, Telp 0812 8016 5001, 081 613 307 01. JEMBER Pandora Square Jl. Mastrip No. 8 Ruko 8 E, Jember, Telp. 0817 9393 412, 0851 0264 0333. JOMBANG Perum Widya Graha Permai 14B Jl. Pattimura Gang III Jombang, Telp. (0321) 865879, 0851 0015 0808. KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri, Telp. (0354) 3782141, 0812 3389 7975.
DAFTAR ISI
SALAM REDAKSI
2 Profil Majalah
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Kesalahan dan dosa bagi manusia adalah suatu kelaziman. Tidak ada manusia yang terbebas dari dosa, setebal apa pun tingkat keimanannya, seluas apa pun ilmunya dan sedalam apa pun ketakwaannya kepada Allah, selama dia adalah manusia, dia pasti suatu kali akan melakukan kesalahan dan dosa. Allah memang tidak berkehendak menciptakan manusia dalam keadaan bersih dari kesalahan dan sempurna dari dosa, karena Allah hanya menginginkan kesempurnaan untuk diriNya. Persoalan sebenarnya bukan pada manusia yang berdosa dan bersalah, akan tetapi apa yang dilakukan setelah dosa dan kesalahan tersebut? Allah SWT berfirman, “Dan ( juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran: 135) Nabi Adam telah mengukir keteladanannya dalam hal ini, bukan pada pelanggarannya terhadap larangan Allah, akan tetapi pada apa yang dia lakukan setelah dia melakukan pelanggaran tersebut. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa Adam bersama istrinya diizinkan oleh Allah tinggal di surga. Allah melarangnya mendekati satu pohon yang ada di sana, tetapi Adam melanggarnya karena bujuk rayu setan. Akan tetapi setelah itu Adam menyesali dan menyadari kesalahannya serta memohon ampun kepada Allah. Allah mengampuninya dan Adam pun menjadi lebih mulia dan lebih baik dari sebelumnya. Allah SWT berfirman, “Kemudian Rabbnya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.” (QS. Thaha: 122) Jika Allah mengajak kepada ampunan, berjanji memaafkan dan membuka pintunya lebar-lebar, sementara kita manusia selalu berdosa, maka tidak sekedar layak, akan tetapi sangat layak kalau kita mengetuk pintu tersebut dengan harapan Dia berkenan melimpahkan maafNya kepada kita semua, sesungguhnya Dia Maha Pengasih lagi Pemurah. Itulah tema bahasan utama pada rubrik Bekal Hidup Majalah Yatim Mandiri Edisi Agustus 2017. Serta kami juga menyajikan tema bahasan menarik di rubrik-rubrik lainnya. Semoga Majalah Yatim Mandiri edisi kali ini semakin informatif, menarik dan dapat menambah wawasan bagi para donatur. Aamiin.
4
8 Hikmah 9 Oase
10
Jendela
11 Naik Kelas 12 Catatan 13 Move On
16
14 Tausiyah Solusi Islam
18 Smart Parenting 20 Logo 22 Kisah Islami 23 Rehat
24
Dapur 25 Muslimah
26 Fenomena 27 Solusi Sehat 28 Pintu Rezeki
30
34
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bekal Hidup
Silaturahim
32 Kemandirian Kabar Nusantara 38 Kinerja 39 Data Program
KUDUS Jl. Ganesha 2 No. 4 Purwosari Kudus 59316, Telp. (0291) 2912735, 0851 0275 4279. KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen, Telp. (0341) 392199, 081 332 900 639. LAMPUNG Jl. ZA Pagar Alam No. 11, Rajabasa Nunyai, Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, Telp. (0721) 700953, 0852 7566 9977. LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan, Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427. LUMAJANG JL. Suwandak No. 42, Lumajang, Telp. (0334) 890300, 081 2491 424 53. MADIUN Jl. MT Haryono No. 105 Mojorejo, Taman, Kota Madiun Telp. (0351) 2811317, 0852 5764 5991 MAKASSAR JL. Andi Tonro No.11 Kec. Tamalate, Kota Makassar, Telp. (0411) 884050, 0813 3000 3450, 0823 8444 4369. MALANG Jl. Titan 2 BB.12 Purwantoro-Blimbing, Kota Malang, Telp. (0341) 4371011, 0857 4567 8974. MAROS Jl. Ibrahim Nurdin Sangrima (HM kasim DM) No. 19 Turikale. Telp. (0411) 371635, 0823 4343 0681. MEDAN JL. Sakti Lubis Gg. Bengkel No. 9 Siti Rejo, Medan 0852 7566 9977 MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan, Mojokerto, Telp. (0321) 322964, 0851 0786 9898. PALEMBANG Jl. R. Sukamto Lorong Pancasila No.73, Telp. (0711) 362598, 0852 6734 8612. PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah Blok 8 No. 11b Pasuruan, Telp. (0343) 4742 017, 0888 0550 8832 ,0852 3499 3585. PEKALONGAN Jalan Bina Griya blok B-IV No. 191 Medono, Pekalongan, Telp (0285) 421082, 081 833 4995. PONOROGO Jl. Ir. Juanda No. 158 Tonatan, Ponorogo Telp (0352) 488223, 0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Mawar No.50 Kota Probolinggo, Telp. (0335) 894623, 085 1036 44 849. PURWOKERTO Jl. Patriot No. 073 RT/RW 03/03 Kel. Karangpucung Kec. Purwokerto Selatan, Telp 0281-639042, 0851 0092 6664. SEMARANG Jl. Nangka Timur No. 35 Semarang, Telp. (024) 8416166, 0812 2715 3899, 0857 5154 3068. SIDOARJO Perum Taman Tiara Regency Blok A No. 2 Sidoarjo, Telp. (031) 9970 2587, 0851 0049 0045 Fax. (031) 8921021. SOLO Jl. Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta, Telp. (0271) 656218, 0851 0301 2224. SRAGEN Jl. Raya Sukowati No. 514 Sragen Wetan, Sragen, Telp. (0271) 894 811, 0823 0013 4410. SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya, Telp. (031) 8494100, 0813 3503 3503. TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang, Telp. (021) 2917 0263, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Soekarno - Hatta No. 29 Tuban, Telp. (0356) 327118, 0813 3388 3360. TULUNGAGUNG. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung, Telp. (0355) 332 306, 0857 9090 1400. YOGYAKARTA Jl. Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/ RW 043/011 Yogyakarta, Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007. GRAHA YATIM MANDIRI Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya, Telp. (031) 8283488, Fax. (031) 8291757. MEC Jl. Jambangan No. 70 Surabaya, Telp. (031) 8299970, 0857 4888 8170, Fax : 031-8297654. KAMPUS STAI AN NAJAH INDONESIA MANDIRI Jl. Raya Sarirogo No. 1 Sidoarjo, Telp. (031) 99700528, 082 333 2727 04. ICMBS Jl. Raya Sarirogo No. 1 Sidoarjo. Telp. (031) 8076436, 0822 3224 7576, 0857 0491 9337.
Yatim YatimMandiri/Edisi Mandiri/EdisiAgustus Agustus2017 2017
3
Bekal Hidup
Meraih Ampunan
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (Al-Anfal: 33).
K
esalahan dan dosa bagi manusia adalah suatu kelaziman. Tidak ada manusia yang terbebas dari dosa, setebal apa pun tingkat keimanannya, seluas apa pun ilmunya dan sedalam apa pun ketakwaannya kepada Allah, selama dia adalah manusia, dia pasti suatu kali akan melakukan kesalahan dan dosa. Allah memang tidak berkehendak menciptakan manusia dalam keadaan bersih dari kesalahan dan sempurna dari dosa, karena Allah hanya menginginkan kesempurnaan untuk diriNya. Nabi Adam telah mengukir keteladanannya dalam hal ini, bukan pada pelanggarannya terhadap larangan Allah, akan tetapi pada apa yang dia lakukan setelah dia melakukan pelanggaran
4
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
tersebut. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa Adam bersama istrinya diizinkan oleh Allah tinggal di surga. Allah melarangnya mendekati satu pohon yang ada di sana, tetapi Adam melanggarnya karena bujuk rayu setan. Akan tetapi setelah itu Adam menyesali dan menyadari kesalahannya serta memohon ampun kepada Allah. Allah mengampuninya dan Adam pun menjadi lebih mulia dan lebih baik dari sebelumnya. Allah SWT berfirman, “Kemudian Rabbnya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.” (QS. Thaha: 122) Jika Allah mengajak kepada ampunan, berjanji memaafkan dan membuka pintunya lebar-lebar, sementara kita manusia selalu berdosa. Maka tidak sekedar layak, akan tetapi sangat layak kalau
Bekal Hidup kita mengetuk pintu tersebut dengan harapan Dia berkenan melimpahkan maafNya kepada kita semua, sesungguhnya Dia Maha Pengasih lagi Pemurah. Raih Ampunan Banyak cara dan jalan menggapai ampunan Allah. Lebih dari itu, cara-cara dan jalan-jalan tersebut adalah sangat mudah, tergantung kepada kita sendiri, ingin atau tidak ingin. Berikut ini caracara menggapai ampunan Allah, yakni: 1. Tobat. Jika Allah menghendaki, tidak ada dosa yang tidak terhapus oleh tobat. 2. Berbuat kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160). 3. Menghindari dosa besar. Allah SWT berfirman, “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (Surga).” (QS. An-Nisa`: 31). 4. Istighfar. Allah SWT berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (Al-Anfal: 33). Hendaknya kita semua berusaha sungguhsunggguh meraih ampunan Allah demi diri kita. Ampunan Allah adalah lebih baik daripada dunia dan segala isinya. Balasan Untuk Kesabaran Ada beberapa balasan kebaikan yang akan Allah SWT karuniakan pada hamba-hambaNya yang sabar. Yaitu, 1. Diampuni dosanya. Sayyidatina Aishah berkata, bahwa baginda Rasulullah SAW telah bersabda, “Tidak menimpa atas seorang mukmin satu kecelakaan, biarpun duri, ataupun lebih daripada itu, melainkan Allah akan menggugurkan dengannya satu dosa.” (HR. Bukhari dan Muslirn) 2. Dibebaskan dari siksaan api neraka. Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ia bersama dengan Rasulullah SAW menjenguk orang yang sakit demam, lalu Rasulullah SAW bersabda, “Bergembiralah, karena Allah telah berfirman, ‘Itu adalah apiKu, yang Aku kuasakan terhadap
3.
4.
5.
6.
hambaKu yang mukmin di dunia agar menduduki (sebagai pengganti) bagian apinya di akhirat’.” (HR. Ibnu Majah) Diberikan kesehatan. Dari Abu Hurayrah r.a, bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda, “Berfirman Allah SWT, ‘Apabila Aku menimpakan bala atas hambaKu yang mukmin, lalu ia bersabar (atas penderitaan itu), tiada ia mengadu atau mengeluh kepada pengunjung-pengunjungnya, niscaya akan Aku lepaskan dia dari tahananKu (penderitaan itu), kemudian Aku tukarkan dagingnya dengan daging yang lebih baik, dan darahnya dengan darah yang lebih baik, sehingga ia dapat bekerja kembali (yakni: setelah semua dosa dan kesalahan yang lalu Allah ampunkan semuanya)’.” (HR. Hakim) Diberikan pahala tanpa batas. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang yang bersabar akan diberikan pahala mereka tanpa hisab (tanpa batas).” (QS. az-Zumar: 10) Mendapat balasan surga. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman, “Tidak ada balasan kecuali syurga bagi hambaKu yang beriman yang telah Aku ambil kembali kekasihnya (Aku mematikan seseorang yang disayanginya seperti anak, saudara, dan siapa saja yang disayanginya) dari kalangan penghuni dunia dan dia hanya mengharapkan pahala daripadaKu (dengan bersabar).” (HR. Bukhari). Jaminan mendapat pertolonganNya. Allah SWT berfirman, “Ya (cukup), jika kamu semua bersabar dan bertakwa. Dan (seandainya) mereka menyerang kamu semua seketika itu juga, niscaya Allah akan menolong kalian dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” (QS. Ali-Imran: 125)
“Tidak menimpa atas seorang mukmin satu kecelakaan, biarpun duri, ataupun lebih daripada itu, melainkan Allah akan menggugurkan dengannya satu dosa.” (HR. Bukhari dan Muslirn)
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
5
Bekal Hidup
Menggapai RahmatNya
D
ari Abu Hurairah ra, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT menjadikan sifat rahmat seratus bagian. Maka, dipeganglah pada sisiNya sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkan satu bagian ke bumi. Dari satu bagian rahmat itulah seluruh makhluk berkasih sayang kepada sesamanya sehingga seekor hewan mengangkat kakinya karena takut anaknya akan terinjak olehnya.” (HR. Bukhari) Allah ar-Rahmaan ar-Rahiim, sebab kasih sayangNya lah kita masih diberi usia hingga detik ini. Sebab kemahaan dan rasa cinta yang melebihi murkaNya lah pula kita masih diberikan kenikmatan menghirup udara segar, merasakan makanan dan minuman yang lezat, mampu melihat, mendengar, berbicara, serta beberapa nikmatNya yang tidak mungkin mampu kita urai satu persatu. Ketika sudah mendapatkan semua nikmat itu, maka bertakwa dan bersyukur adalah cara untuk melanggengkan nikmat-nikmat itu kendati Allah tidak pernah menantikan, apalagi mengharapkan ucapan ‘terima kasih’ dari hamba-hambaNya. Namun, dengan sifatnya yang Maha Mensyukuri (Asy-Syakuur), Allah kelak dan selalu akan membalas rasa syukur yang diucapkan para hamba untukNya. Musthafa Sa’id Al Khin dalam Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyaadhi Shaalihiina, Juz 1 (1987: 382-383), menguraikan beberapa faedah dari hadis di atas. Pertama, sesungguhnya rahmat yang telah Allah SWT tetapkan di dalam hati hambahambaNya merupakan bagian dari ciptaanNya. Kedua, kebaikan Allah SWT turunkan kepada mereka merupakan bagian dari keutamaanNya. Ketiga, rahmat itu merupakan salah satu bagian yang Allah simpan bagi hamba-hambaNya yang mukmin pada hari kiamat.
6
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
Dalam hal ini, terdapat harapan paling besar dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman karena hanya satu rahmat yang Allah ciptakan bagi manusia di dunia, mereka (manusia) mampu berkasih sayang kepada sesamanya dan menjadi kebaikan bagi mereka, apalagi dengan seratus rahmat pada hari kiamat. Karenanya, melalui rahmatNya yang telah dilimpahkan ke bumi ciptaanNya inilah, Allah memerintahkan kita untuk selalu menyambung silaturahim, berbagi, saling tolong menolong dalam kebaikan dan berkasih sayang. Sesuai dari hadis yang diriwayatkan dari Usamah bin Zaid ra, ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah diserahi cucunya yang telah meninggal, maka air mata beliau pun menetes. Lalu Sa’ad pun bertanya, “Ada apa wahai Rasulullah SAW?” beliau menjawab, “Ini adalah rahmat (kasih sayang) yang telah dijadikan Allah dalam hati para hambaNya. Sesungguhnya hamba Allah yang dirahmati olehNya hanyalah orang yang memiliki kasih sayang.” (HR. Bukhari dan Muslim) Atau dalam Al haditsul Qudsiyyah karya Jamal Muhammad Ali Asy-Syuqairi, dari Abdurrahman bin Auf ra berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah berfirman, ‘Aku adalah Ar-Rahman (Yang rahmatNya meluas) yaitu Ar-Rahim (Yang rahmatNya khusus bagi orang-orang yang beriman). Aku ambil dia sebagai salah satu dari namaKu. Barang siapa yang menyambungnya, maka Aku akan menyambung hubungan dengannya. dan barangsiapa memutuskannya, maka Aku akan memutuskan hubungan dengannya sama sekali.” (HR. Abu Daud) Mari istiqamahkan diri untuk senantiasa mencintai, berbagi kebaikan dan menebar kasih sayang, agar rahmat Allah selalu tercurah untuk kita. Wallahu a’lam.(*)
Bekal Hidup
Investasi Kebaikan D
iriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW pernah berkisah. Ada tiga orang bersahabat pergi ke suatu tempat, tiba-tiba hujan turun deras, lalu mereka berlindung dalam sebuah gua di lereng gunung. Tak lama kemudian, sebongkah batu padas longsor dan menutupi pintu gua. Mereka berusaha mendorongnya tapi sia-sia. Salah satu di antara mereka berkata, “Mari masing-masing kita berdoa dengan menyebut perbuatan paling mulia yang pernah kita lakukan.” Orang pertama berkata, “Ya Allah, aku mempunyai ayah dan ibu yang sudah renta. Setiap hari aku pergi menggembala, dan ketika pulang kubawakan susu perahan untuk diminumnya. Setelah keduanya meminum susu itu, aku baru berikan sisanya untuk istri dan anak-anakku. Pada suatu hari aku terlambat pulang, dan kudapati kedua orang tuaku telah tidur. Aku enggan membangunkan, dan aku sabar menunggu sampai waktu Subuh tiba, sementara anak-anaku merengek minta susu. Anak dan istriku baru kuberi susu setelah orang tuaku meminumnya. Ya Allah, jika menurutMu aku melakukan hal itu semata-mata karena mengharap ridhaMu, berikanlah kepada kami jalan keluar dari kesulitan ini.” Tak lama setelah doa ini dipanjatkan, batu yang menutupi mulut gua tadi sedikit bergeser. Orang kedua berkata, “Ya Allah, Engkau pasti mengetahui aku pernah jatuh cinta kepada seorang gadis anak pamanku. Aku menginginkan kehangatan tubuhnya tapi dia menolak. Suatu hari pada beberapa tahun kemudian dia datang kepadaku dan berkata, kau tidak akan mendapatkan dirinya apa yang aku minta sebelum aku memberinya seratus dinar. Dengan kerja keras aku berhasil mengumpulkan uang
yang dimintanya. Setelah itu aku datang menagih janji, tapi dia berkata, ‘Takutlah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa cincin tidak bisa dilepas kecuali oleh yang berhak (maksudnya, keperawanan tidak bisa dibuka kecuali dengan pernikahan).’ Akupun berdiri meninggalkannya dengan perasaan malu. Ya Allah, kalau aku melakukan hal itu dengan ikhlas karena mengharap ridhaMu, maka tolonglah kami dari kesulitan ini.” Maka batu itupun terbuka dua pertiga, namun mereka belum bisa keluar. Orang ketiga berkata, “Ya Allah, Engkau mengetahui dahulu aku mempekerjakan seseorang dengan upah tiga kilo jagung, tapi ia tidak mengambil upahnya. Jagung itu lalu kutanam dan hasilnya aku belikan seekor sapi. Suatu hari ia datang dan menanyakan haknya. Aku katakan kepadanya agar mengambil sapinya. Dia tidak percaya dan meminta agar tidak memperolokkannya. Aku katakan bahwa aku tidak memperolokkannya. Aku tegaskan, sapi itu adalah haknya. Lalu aku ceritakan kepadanya apa yang terjadi. Ya Allah, jika menurutMu apa yang kulakukan ini semata-mata mengharap ridhaMu, maka tolonglah kami dari kesulitan ini.” Maka batu itu bergeser, dan pintu gua itu terbuka. Kisah Nabi SAW tersebut menginspirasi kita, investasi amal kebaikan yang dilakukan secara ikhlas tidak hanya merupakan kunci diterimanya doa, melainkan juga menjadi modal spiritual untuk solusi terhadap suatu masalah. Doa yang dilandasi iman, ikhlas dan investasi kebaikan dapat menjadi solusi terhadap berbagai kesulitan hidup. Karena itu, berdoa bukan sekedar meminta dan mengharap kemurahan Allah tanpa dibarengi investasi kebaikan yang didekasikan untuk kemanusiaan dan sematamata mengharap ridhaNya. Berinvestasi kebaikan dan kemuliaan di mata Allah tidak ada yang sia-sia. Investasi kebaikan itu seharusnya membuat kita semakin yakin bahwa doa akan selalu menjadi solusi dari berbagai persoalan kita. “Sungguh Allah itu Maha Hidup dan Maha Pemberi. Dia malu (apabila ada seorang yang menengadahkan kedua tangan kepada-Nya) untuk membiarkannya kembali dalam keadaan hampa, siasia.” (HR. Abu Dawud dan At-Turmudzi) Namun demikian, idealnya kita tidak hanya berdoa ketika mengalami kesulitan, sementara tidak berdoa saat mendapat kenikmatan. Sabda Nabi SAW, “Siapa menginginkan doanya di waktu kesusuhan dikabulkan oleh Allah, hendaklah ia memperbanyak doa di waktu lapang dan bahagia.” (HR. At-Turmudzi dan Al-Hakim) Investasi kebajikan adalah investasi dunia akhirat yang tidak pernah mengecewakan. “Kebajikan apa saja yang kamu usahakan (investasikan) bagi dirimu, tetapi kamu akan mendapati pahalanya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Baqarah: 110). Wallahu a’lam.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
7
Hikmah
Istighfar Mengundang AmpunanNya Oleh: Awang Surya Penulis dan Motivator Spiritual
A
l Insanu mahallul khata’ wan nissiyan, manusia adalah tempat salah dan lupa. Artinya, tidak ada seorang pun manusia yang hidup di bumi, dari mulai Adam as sampai sekarang ini yang terlepas dari kesalahan. Tidak heran jika di tengah masyarakat ada suatu ungkapan bahwa kesalahan itu adalah hal yang manusiawi. Ini menandakan bahwa kesalahan adalah ciri utama dari manusia. Tetapi meskipun kesalahan adalah sesuatu yang lazim, bukan berarti kesalahan adalah sebuah perbuatan yang bebas konsekuensi. Di dalam kehidupan ini setiap perbuatan yang dilakukan hari ini, pasti akan dipanen hasilnya oleh pelakunya dihari esok. Siapa yang menanam, maka ia akan menuai. Begitu kata pepatah yang sangat populer. Seorang yang berbuat dosa atau kesalahan sama artinya dengan menanam benih keburukan yang akan dipanen kelak. Siapa pun pasti ingin sukses dan bahagia di dunia dan akhirat. Untuk itu banyak berbuat kebaikan dan menghindari kesalahan adalah kuncinya. Sayangnya, tidak ada pribadi yang bisa terlepas dari kesalahan atau dosa. Maka diperlukan upaya untuk mencegah dampak buruk dari kesalahan atau dosa yang sudah terlanjur dilakukan. Langkah utama dalam rangka memutus dampak buruk dari kesalahan adalah mengembalikan kepada Allah SWT. Karena hanya kepadaNya segala urusan dikembalikan. “KepunyaanNya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.” (QS. Al-Hadid: 5) Setiap pelaku kesalahan harus memohon ampunan kepada Allah SWT, yang diantaranya dengan beristighfar. Kata istighfar sendiri berasal dari kata ghafara – yaghfiru yang berarti menutupi sesuatu. Sebagian ulama memaknai istighfar sebagai upaya menutup dampak buruk dari dosa. Saat seseorang beristighfar sebenarnya ia sedang memohon agar Allah SWT berkenan menutup dosa
8
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
yang terlanjur ditanam agar tidak berkembang menjadi keburukan di masa depan. Ampunan Allah SWT begitu penting bagi kehidupan, tidak hanya di akhirat tetapi selama di dunia ini. Seseorang yang telah mendapat ampunan dari Allah SWT pasti akan mendapatkan kehidupan yang baik di dunia. Allah SWT berfirman, “Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyakkan harta dan anak-anakmu, mengadakan kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungaisungai.” (QS. Nuh: 10-12) Perhatikan, jika Allah sudah memberikan ampunan, maka berbagai rahmat akan Allah turunkan. Di antaranya hujan yang dengannya tanaman bisa tumbuh dan berbuah. Allah akan memperbanyak harta dan anak-anak yang merupakan sumber kesenangan. Juga kebun-kebun yang merupakan sumber mata pencaharian dan sungai-sungai yang merupakan sumber kehidupan. Tetapi, apakah semua orang yang beristighfar akan meraih ampunan? Tentu tidak. Abdul Wahid bin Zaid, sahabat Hasan Al Bashri (ulama dari di masa Tabiin), menjelaskan bahwa istighfar adalah tobat. Dan tobat itu adalah satu kata untuk enam makna, yaitu menyesali dosa yang telah lalu, tidak melakukan dosa di masa datang, menjalankan semua kewajiban yang pernah ditinggalkan, mengembalikan nama baik dan harta yang pernah diambil secara dzalim dari orang-orang lain, menghancurkan semua daging dan lemak tubuh yang tumbuh dari barang haram sehingga tulang dan kulit kembali semula, dan memaksa badan untuk merasakan pahitnya ketaatan seperti saat ia merasakan manisnya kemaksiatan. Perhatikanlah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar istighfar yang dilakukan dalam rangka meraih ampunan itu benar-benar diterima Allah. Bukan istighfar yang sekadar numpang lewat di bibir tanpa meninggalkan apa-apa.(*)
Menuai Berkah Meraih Ampunan
R
Oase
Oleh: Drs. Usman Daud, M. A. Konsultan Hukum Islam dan Keluarga
asulullah SAW bersabda, “Allah berfirman: Wahai anak keturunan Adam, seandainya kamu membawa dosa sepenuh bumi kemudian kamu menjumpaiKu dalam keadaan tidak mempersekutukan sesuatu denganKu (tidak berbuat syirik) tentu saja Aku akan membawakan untukmu sepenuh bumi ampunan.” (HR Muslim) Dosa telah ditakdirkan pada manusia dan pasti terjadi. Allah telah mensyariatkan faktor-faktor penyebab dosanya, agar hatinya selalu bergantung kepada Rabbnya, selalu menganggap dirinya sarat dengan kekurangan, senantiasa berintrospeksi diri, jauh dari sifat ‘ujub (mengagumi diri sendiri), ghurûr (terperdaya dengan amalan pribadi) dan kesombongan. Berikut ini cara agar kita dapat menggapai ampunan tersebut: 1. Istighfar (mohon ampun kepada Allah). Orang yang berdosa (melakukan dosa) dalam perbuatan maksiat maka jalan yang harus ditempuh pertama kali adalah memohon ampun kepada Allah. Orang yang melakukan dosa berarti dia melakukan pelanggaran. Untuk menghindari adzab dan siksa maka Nabi Muhammad mengajarkan kita, “Jika ada orang berdosa lalu membersihkan dirinya dengan baik dan mengerjakan shalat dua rakaat, setelah itu dia beristighfar kepada Allah dengan membaca: ”astaghfirullaah alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi” (Aku memohon ampun kepada Allah, Yang tiada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Maha Mengurus, dan aku bertobat kepadaNya). Maka Allah akan mengampuni dosanya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan al-Hakim) 2. Bertobat (kembali kepada Allah). Orang yang melakukan perbuatan maksiat maka imannya akan lepas dari dirinya. Maka yang dibutuhkan adalah bertobat, beriman dan beramal dengan amal kebaikan, sehingga Allah merubah kejelekannya dengan kebaikan (QS. Al-Furqan: 70-71). Jika Allah menghendaki, tidak ada dosa yang tidak terhapus oleh tobat. Bahkan dosa tertinggi dalam Islam, syirik, juga akan terhapus oleh tobat dengan catatan kesyirikan tersebut tidak dibawa mati. Dengan syarat: ikhlas, penyesalan, tekad untuk meninggalkan dosa, tidak mengulangi, dan tobat sebelum pintu tobat ditutup (HR. Muslim).
3.
4.
Beramal dengan perbuatan baik. Satu perbuatan baik dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat, lebih dari itu bisa sampai tujuh ratus kali lipatnya bahkan berkali-kali lipat yang Allah kehendaki. Sementara satu kejahatan hanya dibalas dengan semisalnya, maka benar-benar celaka dan binasa orang-orang yang balasan kejahatannya mengungguli kebaikannya. Bagaimana tidak, kebaikan yang dilipatgandakan sebegitu rupa bisa dikalahkan oleh kejahatan yang hanya dibalas dengan semisalnya. Allah berfirman, “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160) Menjauhi dosa-dosa besar. Dosa besar adalah semua dosa yang diancam hukuman had di dunia atau mengundang murka dan laknat Allah atau diancam dengan azab akhirat. Bila dosa dengan kriteria seperti ini dihindari, maka hal itu menjadi penyebab diraihnya ampunan dari Allah. Firman Allah SWT, “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahankesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (Surga).” (QS. An-Nisa`: 31)
Rasulullah bersabda, “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan adalah pelebur dosa di antaranya selama dosa-dosa besar dihindari.” (HR. Muslim). (*)
Yatim YatimMandiri/Edisi Mandiri/EdisiAgustus Agustus2017 2017
9
Jendela
Y
Optimalisasi Qurban Melalui Program SGQ
atim Mandiri, selaku lembaga sosial keagamaan yang fokus memandirikan anakanak yatim dhuafa, senantiasa berupaya agar qurban Anda mempunyai nilai kesalehan sosial yang optimal. Yakni melalui program optimalisasi daging qurban, sehingga lebih efektif dan mampu menjadi solusi problem pangan dan gizi untuk anakanak yatim dhuafa. Program ini bernama Super Gizi Qurban (SGQ). Program ini didesain untuk menyempurnakan kemanfaatan daging qurban khususnya sapi, dengan diolah menjadi sosis dan dikemas dalam bentuk kaleng. Seluruh proses pembuatannya dilakukan sesuai syar’i dan higienis. Yakni: 1. Sesuai Syariah. Hewan qurban dipotong dalam kondisi sehat, pada hari raya Idul Adha hingga hari Tasyrik. Dan diproduksi oleh perusahaan yang telah berpengalaman dalam pengemasan produk ekspor dengan standar halal MUI dan pengawasan BPOM. 2. Praktis. Dengan diolah menjadi sosis dan dikemas dalam kaleng, maka SGQ menjadi mudah dibawa, mudah dibuka, mudah disajikan dan mudah mendistribusikannya. 3. Pendistribusiannya menjangkau daerah pelosok negeri. SGQ dapat disalurkan di daerah terpencil, pedesaan dan wilayah jangkauan bencana alam. 4. Memberdayakan yatim dan peternak lokal. Program ini efektif memberdayakan program ternak sapi yatim purna asuh binaan MEC (Mandiri Entrepreneur Center) Kampus Kemandirian Yatim Mandiri. Serta memberdayakan potensi peternak lokal yang utamanya berbasis di pesantren dan panti asuhan. 5. Meningkatkan gizi yatim dan korban bencana. Efektif untuk meningkatkan gizi anak-anak yatim dan membantu korban bencana alam. Selain itu, SGQ juga bisa menjadi alat bantu perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menggelar aksi kepedulian lingkungan. Logo perusahaan dapat dicantumkan pada kemasan kaleng sosis SGQ. Perusahaan juga bisa mengoptimalkannya sebagai instrumen program peningkatan gizi masyarakat.
10
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
Pada tahun 2016, Program Super Gizi Qurban telah dinikmati oleh total penerima manfaat sebanyak 116.871 anak yatim dhuafa diseluruh Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi para pequrban dalam mensukseskan Program SGQ 2016. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Aamiin.
Naik Kelas
Muhammad Musdalifah
Bercita-cita Menjadi Hafidz Al-Quran
R
aut wajah Marniyati seketika itu berseriseri bahagia. Dia merasa senang saat mendengar kabar, anak bungsunya diterima di Sekolah Calon Pemimpin Dunia, Insan Cendekia Mandiri Boarding School (ICMBS). Ia pun langsung memeluk buah hatinya tersebut, sembari mengucapkan syukur. “Alhamdulillah nak, doamu dikabulkan oleh Allah,” ucapnya lirih. Anak yatim tersebut bernama Muhammad Musdalifah, yang akrab disapa Danda. Anak Sanggar Genius Unggulan asal Bantul ini diterima sekolah di ICMBS. Bagi Danda, ini adalah langkah awal untuk meraih prestasi demi mewujudkan cita-citanya. Bukan tanpa perjuangan ia bisa diterima di SMP ICMBS. Danda harus mengikuti seleksi tahap awal yang diadakan oleh Yatim Mandiri Yogyakarta. Pesaingnya tidak hanya dari anak-anak yatim binaan Yatim Mandiri, tapi juga datang dari anak-anak yang berprestasi lainya. Segala usaha dan doa telah ia lakukan untuk dapat meraih hasil yang terbaik. Dan Alahmdulillah, Allah memberikan kemudahan dan hasil seperti yang diinginkan oleh Danda. Sejak duduk di kelas 5 SD, ia sudah aktif belajar di Sanggar Genius. Saat masuk pertama di Sanggar Genius, Danda masih malu-malu. Tapi seiring berjalannya waktu, ia pun bisa berbaur dengan anak-anak lainnya. Sifatnya yang tak mudah patah semangat, membuatnya mampu cepat menyerap berbagai ilmu yang diajarkan di Sanggar Genius. Anak kelahiran Medan, 18 Juli 2004 ini, merasa senang belajar di Sanggar Genius. Bahkan, sedikit demi sedikit perilakunya mengalami perubahan menjadi lebih baik. Mulai dari sikapnya, emosi, dan juga prestasinya. Sang ibu pun mengungkapkan, perubahan tersebut. “Alhamdulillah, Danda kini berubah menjadi anak yang rajin belajar dan tidak mudah marah-marah lagi,” kata ibunya sembari menantap ke putra bungsunya tersebut. Selain itu, prestasi Danda di sekolah juga mengalami peningkatan. Yang awalnya selalu mendapat nilai jeblok, kini setelah belajar di Sanggar Genius, nilainya menjadi lebih baik. “Setiap sore, ibu gurunya di Sanggar Genius selalu memberikan pelajaran tambahan untuk Danda,” ungkap ibunya. Alhasil, disaat Ujian Nasional (UN) selesai,
anak yatim penerima Program BESTARI Yatim Mandiri ini memperoleh nilai yang cukup tinggi, yakni 24,75 dengan rata-rata nilai 8 untuk 3 mata pelajaran yang diikutkan Ujian Negara. Dengan hasil tersebut, Danda masuk 10 besar terbaik di SD Negeri 3 Kotagede. “Yang tertinggi malah, nilai matematikanya, dapat 8,75. Padahal sebelumnya saya tidak pernah mendapat nilai sebagus ini untuk matematikanya,” ujarnya. Selain menorehkan prestasi dibidang akademik, lanjut Marniyati, Danda juga menorehkan prestasi dibidang kompetisi keagamaan. Sejak usia 5 tahun, Danda kerap memenangi lomba-lomba MTQ dan lomba kecakapan Islam. “Pernah juara 1 Lomba Adzan Tingkat Kabupaten Bantul,” sambungnya. Dengan prestasinya tersebut, Danda diterima di ICMBS. Selanjutnya, Danda membuat target prestasi untuk dirinya sendiri. Yakni ingin menjadi hafidz Quran setelah lulus dari SMP ICMBS. “Lulus SMP saya harus hafal Al-Quran, dan meraih beasiswa dari hafalan Quran untuk bisa bersekolah diluar negeri,” kata Danda.(ir)
Yatim YatimMandiri/Edisi Mandiri/EdisiAgustus Agustus2017 2017
11
Catatan
.......................................................................................
Generasi Digital Menuju Kemandirian Oleh: Mukhlis, ST Direktur MEC
.......................................................................................
S
esuai dengan tuntutan perkembangan usaha dan industri serta MEA (Masyarakat Ekonomi Asia), akhir-akhir ini pemerintah selalu menekankan pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Berdasarkan fakta dilapangan, khususnya generasi muda saat ini lebih asyik dimanjakan oleh peralatan teknologi dan fasilitas internet. Dengan begitu manjanya, sampai-sampai orang tua saat ini memberikan fasilitas kepada anaknya dengan berbagai mainan yang berbasis teknologi terkini seperti playstation, tablet, handphone, dan lainnya. Dampak terpenuhinya fasilitas tersebut sangat mempengaruhi mental kemandirian generasi muda saat ini. Bisa dicontohkan anak-anak lulusan SMA sederajat sekarang untuk daftar ke Perguruan Tinggi saja diantar oleh orang tuanya. Beda dengan anakanak jaman dahulu, mereka melakukan sendiri tanpa diantar atau didampingi oleh orang tuanya. Berdasarkan uraian diatas, pihak perusahaan yang mencari SDM mengeluhkan bahwa akhirakhir ini kesulitan untuk mendapatkan SDM yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Semua menyatakan prihatin dengan perkembangan generasi muda akhir-akhir ini, terutama dari sisi mental kemandirian. Informasi yang beredar dimasyarakat adalah sulitnya mencari pekerjaan, sedangkan dari pihak perusahaan kesulitan mencari SDM yang sesuai dengan kebutuhan parusahaan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Jawa Timur data pengangguran di kota Surabaya 83.000 orang, data pengangguran di Jawa Timur 849.000 orang dan data pengangguran secara Nasional 7,02 Juta orang. Dari fenomena itulah, akhirnya kami tim manajemen Mandiri Entrepreneur Center (MEC) merumuskan suatu pendidikan karakter kemandirian berbasis entrepreneurship dan nilai-nilai keislaman untuk menjawab tantangan generasi muda digital. Perkembangan teknologi begitu dahsyatnya pasti berdampak positif
12
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
dan negatif khususnya generasi muda. Dengan hadirnya MEC diharapkan menjadi jembatan bagi generasi muda khususnya adik-adik yatim memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Dari hal diatas, manajemen MEC memasukkan materi bisnis online ke dalam kurikulum pembelajaran. Karena disitulah letaknya agar mereka bisa memanfaatkan teknologi untuk kegiatan positif yang berdampak pada perekonomiannya. Dengan materi bisnis online, mereka bisa memanfaatkan gadgetnya untuk mendapatkan uang tambahan selama pendidikan maupun pasca pendidikan. Selain keterampilan yang dipelajari sesuai jurusan yang dipilih, adikadik MEC setelah lulus dapat bekerja sesuai bidangnya serta mampu menambah penghasilan melalui bisnis online dengan memanfaatkan waktu diluar jam kerja. Peserta didik MEC selain bisnis online, juga dibekali kemampuan soft skill meliputi, Public Speaking, negosiasi, selling dan teamwork agar lebih percaya diri. Selain itu juga diberikan bekal pembiasaan ibadah, materi diniyah guna memperkuat kualitas rohani. Sehingga nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, ketaatan, amanah dan lain-lain menjadi melekat ke diri adik-adik binaan MEC. Hadirnya MEC, diharapkan bisa menjadi jawaban tantangan generasi muda digital menuju kemandirian bisa terwujud.(*)
MEC Bertaqwa, Bernyali dan Kreatif.
Move On
Etos Kerja Semu Oleh: Jamil Azzaini Penasehat Yatim Mandiri
B
anyak sekali definisi etos kerja. Bagi saya, etos kerja itu seperti “selera makan.” Ada orang yang makannya lahap, biasa saja dan ada yang ogah-ogahan alias tidak berselera. Faktanya, ada orang yang bersemangat kerja, ada yang biasa saja, dan tentu ada juga yang bermalas-malasan. Ada yang bekerja karena memperjuangkan sesuatu, ada yang penting ngantor yang akhirnya terjebak rutinitas. Dan ada juga yang makan gaji buta (miskin prestasi tapi bergaji tinggi). Perlu dipahami, bahwa bila ada orang yang rajin bekerja, target tercapai sehingga terlihat produktif belum tentu memiliki etos kerja yang tinggi. Sebagaimana orang yang lahap makan, belum tentu karena lapar atau membutuhkan nutrisi, tetapi karena stress dan banyak tekanan. Orang yang bekerja produktif tetapi ia tidak happy, tidak menikmati pekerjaan, tidak peduli dengan rekan kerja dan sering mengeluhkan kebijakan perusahaannya, menurut saya etos kerjanya tidak tinggi. Menurut pengamatan saya, orang yang benar-benar memiliki etos kerja tinggi apabila ia mempunyai beberapa ciri. Pertama, menikmati pekerjaan. Bekerja bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban, bekerja karena panggilan jiwa, seperti layaknya seorang yang sedang mengerjakan hobi. Mereka fokus pada sisi
positif pekerjaannya, ia mengerjakannya bukan hanya karena bayaran semata. Mereka merasa berharga melakukan pekerjaannya. Kedua, senang berkolaborasi. Orang expert dan menghasilkan banyak karya tapi enggan bekerjasama atau berkolaborasi dengan orang lain, menurut saya etos kerjanya rendah. Dalam ilmu bisnis ada istilah “leverage” atau percepatan. Salah satu bentuk percepatan yang utama adalah adanya kolaborasi, meski ahli bila tanpa kolaborasi hasilnya mudah ditebak dan terbatas, melelahkan. Orang yang egois sulit dikelompokkan ke dalam orang yang beretos tinggi. Ketiga, helpful. Mereka senang menolong rekan kerja dan sangat mempermudah urusan orang lain. Mereka memberikan layanan terbaik kepada pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. Dalam bahasa lain, ia “ringan tangan” dan tidak hitung-hitungan. Apabila ketiga ciri di atas tidak melekat pada diri kita, maka jangan berharap kita menjadi manusia yang beretos tinggi, meski target tercapai, KPI tuntas. Dengan kata lain, buat apa pencapaian target bila hati dan jiwa tersiksa saat bekerja. Itu hanyalah etos kerja semu yang menipu. Salam SuksesMulia! Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
13
Tausiyah
............................................
Karena CintaNya Oleh: Ustad Muhammad Arifin Ilham
............................................
D
alam riwayat Imam Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW menceritakan, “Suatu hari, seseorang melakukan perjalanan untuk mengunjungi saudaranya yang tinggal di suatu negeri. Maka Allah mengutus malaikat untuk mencegatnya di suatu tempat di tengah-tengah
14
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
perjalanan. Ketika orang tersebut sampai, malaikat itu bertanya, “Hendak ke manakah engkau, wahai hamba Allah?” “Aku hendak mengunjungi saudaraku yang tinggal di negeri ini,” jawab orang itu. Malaikat bertanya lagi; “Apakah kamu punya kepentingan duniawi yang diharapkan darinya?” Orang itu
Tausiyah menjawab; “Tidak, kecuali sebab aku mencintainya karena Allah.” Malaikat itu lantas mengabarkan; “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah, yang dikirim kepadamu untuk menyampaikan bahwa Allah telah mencintaimu seperti engkau mencintai saudaramu itu.” Subhanallah. Menjulurkan cinta karena Allah, penyebab kita menjadi kekasihNya. Di dunia kita mendapati cintaNya. Di akhirat beraneka kebaikan dan kenikmatan tiada tara telah Allah persiapkan. Kalau Allah SWT sudah mencintai hambaNya, Allah akan memberi lebih dari apa yang diminta. Bahkan disebut dalam sebuah riwayat lain, “Orang-orang yang saling cinta karena Allah, maka kelak akan mendapatkan naungan istimewa di Hari yang tidak ada naungan kecuali naungan dariNya.”
Jadi jerih payah kebaikan karena cinta, bukan hanya didapat saat kita di dunia saja, tapi juga melintasi hingga di akhirat. “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali-Imran: 31) “Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang yang bukan nabi dan bukan pula syuhada,” ujar Rasulullah sebagaimana dibawakan dalam hadis oleh Imam Abu Daud. “Bahkan para nabi dan syuhada cemburu pada mereka di akhirat nanti, disebabkan kedudukan yang diberikan Allah kepada mereka.” Para sahabat penasaran, lantas bertanya kepada Rasulullah SAW. “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjelaskan; “Mereka itu adalah segolongan manusia yang saling mencintai karena Allah. Bukan karena kekerabatan dan darah. Bukan pula karena pemberian harta.” “Demi Allah, wajah mereka pada hari itu bersinar cemerlang dan mereka berada di atas cahaya. Mereka tidak merasa khawatir saat manusia lain ketakutan. Dan mereka tidak bersedih ketika manusia lain berduka.” Allahu Akbar. Beruntunglah kita yang menjalin persahabatan dan pertemanan karena Allah. Interaksi apa pun dan di tempat mana pun, yang mengikat di hati dan kesadaran kita tidak lain menjulur cinta karenaNya. Wallahu a’lam.(*)
“Orang-orang yang saling cinta karena Allah, maka kelak akan mendapatkan naungan istimewa di Hari yang tidak ada naungan kecuali naungan dariNya.” Yatim YatimMandiri/Edisi Mandiri/EdisiAgustus Agustus2017 2017
15
Solusi Islam
Tata Cara Menjama’ Shalat KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI Ketua Bidang Dakwah MUI Jawa Timur Assalammualaikum Wr. Wb. Ustad Abdurrahman Navis yang saya hormati. Saya sering melakukan perjalanan Surabaya Ngawi. Saya biasa pulang ke Ngawi setelah jam kerja (17.00 WIB), dengan waktu tempuh selama 4 jam. Ketika tiba waktu Magrib, saya tetap melanjutkan perjalanan, dengan niatan shalat Magrib akan saya jama’ ta’khir dengan shalat Isya. Yang ingin saya tanyakan adalah : 1. Baiknya saya menjama’ ta’khir shalat Magrib dengan Isya’ atau melakukannya sesuai waktu shalatnya? 2. Apakah boleh menjama’ shalat selain pada saat melakukan perjalanan? 3. Jika boleh, pada waktu apa saja perbolehkan menjama’ shalat? Demikan pertanyaan yang saya sampaikan. Atas bimbingannya, saya mengucapkan terima ksaih. Irsyad, Surabaya Jawaban: Waalikumsalam Warahamtullaho Wabarkatuh. Pak Irsyad yang saya hormati, jamak dan qashar shalat itu memang rukhshah (kemurahan) yang dberikan Allah kepada hambanya. Maka sebaiknya, kalau Allah memberi kemurahan harus dilaksanakan dengan sebaiknya. Baik pengasuh jawab pertanyaan Anda: 1. Kalau sudah memenuhi syarat jamak yaitu jarak tempuh 80 km, tidak niat maksiat dan tidak mukim lebih 3 hari, sebaiknya dijamak sebelum sampai ke batas kotanya. Tapi kalau sudah sampai rumah itu qadla’ bukan jama’ ain; “Hendaknya kalian mengambil rukhshah yang
16
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
diberikan Allah kepada kalian.” 2. Jama’ saja tidak karena bepergian saja tapi karena sebab lain. Hal-hal yang membolehkan Jama’: 1. Sebab Safar. Menjama’ shalat dibolehkan bila seseorang berada dalam keadaan safar (perjalanan). Namun para ulama menetapkan bahwa sebuah safar itu minimal harus menempuh jarak tertentu dan ke luar kota. Di masa Rasulullah SAW, jarak itu adalah 2 marhalah. Satu marhalah adalah jarak yang umumnya ditempuh oleh orang berjalan kaki atau naik kuda selama satu hari. Jadi jarak 2 marhalah adalah jarak yang ditempuh dalam 2 hari perjalanan. Ukuran marhalah ini sangat dikenal di masa itu, sehingga dapat dijadikan ukuran jarak suatu perjalanan. Orang arab biasa melakukan perjalanan siang hari, yaitu dari pagi hingga tengah hari. Setelah itu mereka berhenti atau beristirahat. Para ulama kemudian mengkonversikan jarak ini sesuai dengan ukuran jarak yang dikenal di zaman mereka masing-masing. Misalnya, di suatu zaman disebut dengan ukuran burud, sehingga jarak itu menjadi 4 burud. Di tempat lain disebut dengan ukuran farsakh, sehingga jarak itu menjadi 16 farsakh. Di zaman sekarang ini, ketika jarak itu dikonversikan, para ulama mendapatkan hasil bahwa jarak 2 marhalah itu adalah 89 km atau tepatnya 88,704 km. Maka tidak semua perjalanan bisa
membolehkan shalat jama’, hanya yang jaraknya minimal 88,704 km saja yang membolehkan. Bila jaraknya kurang dari itu, belum dibenarkan untuk menjama’. Namun dalam prakteknya, bukan berarti jarak itu adalah jarak minimal yang harus sudah ditempuh, melainkan jarak minimal yang akan ditempuh. Berarti, siapa pun yang berniat akan melakukan perjalanan yang jaraknya akan mencapai jarak itu, sudah boleh melakukan shalat jama’, asalkan sudah keluar dari kota tempat tinggalnya. 2. Sebab Hujan. Kita juga menemukan dalil-dalil yang terkait dengan hujan. Di mana turunnya hujan ternyata membolehkan dijama’nya Mahgrib dan Isya’ di waktu Isya, namun tidak untuk jama’ antara Zhuhur dan Ashar. Dengan dalil: “Sesungguhnya merupakan sunnah bila hari hujan untuk menjama’ antara shalat Maghrib dengan Isya’.” (HR. Atsram) Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW shalat di Madinah tujuh atau delapan; Zuhur, Ashar, Maghrib dan Isya`. Ayyub berkata, ”Barangkali pada malam turun hujan?” Jabir berkata, ”Mungkin.” (HR. Bukhari 543 dan Muslim 705) Dari Nafi`maula Ibnu Umar berkata, ”Abdullah bin Umar bila para umaro menjama` antara Maghrib dan Isya` karena hujan, beliau ikut menjama` bersama mereka.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dengan sanad Shahih) Hal seperti juga dilakukan oleh para salafus shalih seperti Umar bin Abdul Aziz, Said bin Al-Musayyab, Urwah bin az-Zubair, Abu Bakar bin Abdurrahman dan para masyaikh lainnya di masa itu. Demikian dituliskan oleh Imam Malik dalam Al-Muwattha` jilid 3 halaman 40. Selain itu ada juga hadis yang menerangkan bahwa hujan adalah salah satu sebab dibolehkannya jama` qashar. Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW menjama` Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya` di Madinah meski tidak dalam keadaan takut maupun hujan.” (HR. Muslim 705) 3. Sebab Sakit. Keadaan sakit menurut Imam Ahmad bisa membolehkan seseorang menjama’ shalat. Dalilnya adalah hadits nabawi: “Bahwa Rasulullah SAW menjama’ shalat bukan karena takut juga bukan karena hujan.”
Solusi Islam
4. Sebab Haji. Para jamaah haji disyariatkan untuk menjama` dan mengqashar shalat Zhuhur dan Ashar ketika berhaji di Arafah dan di Muzdalifah.Dalilnya adalah hadits berikut ini: Dari Abi Ayyub al-Anshari ra, bahwa Rasulullah SAW menjama` Maghrib dan Isya` di Muzdalifah pada haji wada`. (HR Bukhari 1674) 5. Sebab Keperluan Mendesak. Bila seseorang terjebak dengan kondisi di mana dia tidak punya alternatif lain selain menjama`, maka sebagian ulama membolehkannya. Namun hal itu tidak boleh dilakukan sebagai kebiasaan atau rutinitas. Dalil yang digunakan adalah dalil umum seperti yang sudah disebutkan di atas. Allah SWT berfirman, “Allah tidak menjadikan dalam agama ini kesulitan.” (QS. Al-Hajj: 78) Dari Ibnu Abbas ra, “Beliau tidak ingin memberatkan ummatnya.”(HR. Muslim 705) Dari Ibnu Abbas ra, Bahwa Rasulullah SAW menjama` Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya` di Madinah meski tidak dalam keadaan takut maupun hujan. Demikian yang dapat pengasuh sampaikan. Semoga berkah. Wallahu a’lam bisshawab.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
17
Smart Parenting
Memahami Bakat dan Minat Anak Satu hal bila orang tua dapat mengenalinya lebih cepat, orang tua dapat langsung mengarahkan dan membimbing agar minat dan bakat tersebut bisa berkembang.
M
engenali bakat anak adalah juga merupakan salah satu dari tanggung jawab orang tua untuk bisa mengembangkan bakat anak itu sendiri. Sebenarnya anak itu unik, setiap anak punya karakter yang berbeda. Namun seorang ibu atau pun orang tua, tentunya akan terasa terbantu bila sedari sedini mungkin bisa menggali dan mengenali potensi dan bakat pada diri anakanaknya. Begitu pula dengan sang anak. Anak bisa menggali bakat serta potensi yang dimilikinya dan juga bisa mengisi hari-harinya yang dilaluinya dengan suatu kegiatan yang berarti baginya dan tentunya disukai olehnya. Berbicara mengenai cara mengenali bakat anak, tentunya tak akan terlepas dari peran orang tua dan juga keluarga. Peran orang tua dalam hubungannya mengenali potensi bakat anak dapat dilakukan dalam beberapa cara. Satu hal bila orang tua dapat mengenalinya lebih cepat, orang tua dapat langsung mengarahkan dan membimbing agar minat dan bakat tersebut bisa berkembang. Sebenarnya cara mengamatinya cukup mudah, yaitu orang tua harus jeli dan sabar dalam memperhatikan perkembangan serta pertumbuhan anaknya. Bakat dan minat sedikit mempunyai perbedaan.
18
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
Yang dimaksud dengan minat khususnya minat anak adalah suatu kondisi ketika anak menyukai akan sesuatu, tetapi belum tentu memiliki kemampuan. Misalnya, sang anak menyukai seni musik dan segala hal yang berkaitan dengannya, akan tetapi anak tersebut belum tentu bisa untuk bernyanyi, itulah yang disebut minat. Sedangkan bakat anak adalah suatu kemampuan atau pun kompetensi yang dimiliki sang anak dalam sesuatu hal. Bila bakat biasanya adalah bawaan semenjak kecil. Itulah yang dimaksud dengan pengertian bakat minat anak. Mengenali Bakat Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam hal mengetahui bakat anak sejak kecil, yaitu: 1. Mengamati Bakat Dalam Keluarga Besar. Amati pola bakat yang ada di masing-masing keluarga besar, baik yang berasal dari sang ayah maupun ibu. Bakat bagaikan “berlian” yang terpendam. Karena bakat itu, orang tua memerlukan kejernihan dalam proses melihat dan juga mengobservasi diri apa bakat masing-masing dari anak-anaknya. Selain hal tersebut, melihat dan dan juga menelusuri pula generasi sebelumnya, apa potensi dan bakat mereka terdahulu, lalu rumuskan
Smart Parenting
2.
3.
4.
menjadi suatu rumpun bakat yang menjadi cikal bakal bakat si buah hati atau anakanak. Contoh, ayah dan ibunya memiliki potensi dan bakat di dalam bidang musik. Kecenderungan ini akan diturunkan pada anak. Bukan Sebuah Trial and Error. Proses menemukan bakat pada anak tak perlu dengan cara disibukkan masuk banyak les atau pun kursus yang bersifat trial dan error. Apalagi bila itu kita ketahui bukan menjadi minat anak-anak dan hindari pula dengan cara memaksa. Tak jarang anak sekadar ikutikutan teman, anak tetangga atau lainnya. Ini tentu akan membuang waktu, energi dan dana. Jadi penggalian potensi harus sejalan dengan minat serta bakat anak. Jika anak enjoy, bakat dan potensi kecerdasannya pun akan muncul. Beri Perhatian. Perhatian dalam hal ini adalah orang tua, bisa berupa dan berwujud dengan memberikan sarana, prasarana, meluangkan waktu mendampingi anak latihan, mengikutkan anak berbagai lomba, dan sebagainya. Buatlah suasana yang mendukung anak untuk mewujudkan bakatnya tersebut. Sehingga nantinya bakatnya bisa berkembang dengan baik. Komitmen dan Konsisten. Tentunya untuk mencuatkan bakat, perlu komitmen dan kesungguhan dalam menjalaninya. Hal ini dikarenakan proses dari potensi dan minat mewujud jadi bakat itu perlu waktu dan juga latihan. Jadi harus tekun, disiplin, ulet dan tak bosan, baik anak maupun orang tuanya. Lakukan latihan secara konsisten, karena untuk teraktualisasi menjadi bakat butuh stimulasi yang tetap dan terusmenerus, membentuk kebiasaan.
...dalam hal sebuah pengembangan bakat terutama bakat anak dari dini bukanlah hal yang instan,..
Point penting yang dapat kita petik dari mengetahui potensi bakat minat anak ini adalah, bahwasannya dalam hal sebuah pengembangan bakat terutama bakat anak dari dini bukanlah hal yang instan, melainkan butuh proses yang tidak pendek. Makin sering dalam melakukan berbagai macam latihan, mengikuti lomba atau pun turut langsung dalam berkompetisi, maka potensi serta bakat akan makin teruji dan terasah dan bakat itu makin muncul. Peranan orang tua dalam cara meningkatkan prestasi belajar anak juga termasuk dalam hal memberikan pendidikan yang baik serta arahan yang tepat ketika sang anak mempunyai kemampuan bakat tertentu yang menonjol.(*) Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
19
Logo
20
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
Logo
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
21
Kisah Islami
K
Bahtera Nabi Nuh
aum Nabi Nuh ‘alaihissalam terusmenerus menentang apa yang beliau dakwahkan. Kadar kekufuran, kejahatan, dan pembangkangan mereka sudah mencapai puncaknya. Para orang tua, apabila melihat anaknya sudah beranjak dewasa, selekas mungkin berwasiat agar jangan beriman kepada Nabi Nuh serta hendaklah terus memerangi dan menyelisihi beliau. Maka lengkap sudah kejahatan dan kesalahan yang terkumpul pada kaum Nabi Nuh. Mereka telah kufur dan berbuat kejahatan secara merata. Mereka benar-benar durhaka sampai mengingkari kerasulan Nabi Nuh di akhirat. Nabi Nuh menyimpulkan bahwa pada diri mereka sudah tidak ada harapan kebaikan sama sekali. Maka Nabi Nuh berdoa kepada Allah SWT agar memberikan pelajaran setimpal kepada mereka. Allah SWT berfirman, “Maka dia (Nabi Nuh) berdoa kepada Robb-nya, ‘Sesungguhnya diriku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku).’” (QS. Al-Qomar: 10) (Nabi Nuh) berkata, “Wahai Robb-ku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.” (QS. Nuh: 26) Dan Allah SWT mengabulkan doa Nabi Nuh. Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Nuh bahwasanya akan menimpakan banjir besar pada kaumnya. Untuk itu Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Nuh untuk membuat sebuah bahtera yang amat besar. Bahtera itu akan memuat Nabi Nuh, orang-orang yang beriman, serta beragam makhluk yang mempunyai ruh yang dikehendaki Allah SWT untuk tetap hidup sesudah banjir bandang menimpanya. Pembuatan bahtera yang amat besar itu bukanlah hal yang sederhana. Allah membimbing dan mengawasi secara langsung akan pembuatannya. Allah SWT menyatakan, “Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku perihal orang-orang yang zalim itu. Sesungguhnya mereka nanti akan
22
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
ditenggelamkan.” (QS. Hud: 37) Setelah pembuatan bahtera selesai, datanglah apa yang Allah SWT janjikan kepada Nabi Nuh dan kaumnya. Tiba-tiba Allah SWT memerintahkan langit untuk mengguyur bumi dengan air yang deras, disusul bumi agar memancarkan air dari segala penjuru dengan cepat, tungku-tungku tempat perapian pun berubah menjadi mata air yang tak henti-hentinya. Bertemulah sumber air yang melimpah baik dari atas maupun dari bawah. Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh agar segera naik bahtera beserta orang-orang yang beriman dan keluarganya, dan tidak memberi masa tenggang waktu. Berbagai macam binatang dengan pasangannya berbondong-bondong mengikutinya. Setelah seluruh muatan sudah naik, maka Nabi Nuh berkata kepada seisi makhluk yang ada di bahtera tersebut, “Dan (Nabi Nuh) berkata, ‘Naiklah kalian ke dalam bahtera dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Robb-ku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Hud: 41) Allah SWT memerintahkan mereka berdoa, “Segala puji bagi Allah yang menyelamatkan kami dari kaum yang zholim. “Dan katakanlah, ‘Wahai Robb-ku, tempatkanlah kami pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat.” (QS. Al-Mu’minun: 28-29) Saat itu seisi bumi dipenuhi dengan air, baik gunungnya, bukitnya, padang pasirnya, bagian datarnya dan jurangnya. Bumi saat itu betulbetul tidak bertepi. Semuanya dipenuhi dengan air. Bahtera itu melewati ombak yang tingginya bagaikan gunung-gunung. Semua kaum Nabi Nuh yang membangkang dibinasakan oleh Allah SWT hingga tak tersisa seorang pun. Mereka tenggelam bersama kepongahan terhadap syariat nabi mereka. Mereka tenggelam bersama kesombongan kepada ajaran nabi mereka. Itulah balasan bagi orang-orang yang menentang agama Allah SWT, dan orang yang zholim akan mengalami hal yang semisalnya. “Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zholim.” (QS. Hud: 83).(*)
Rehat
Berbaik Sangka
R
asulullah SAW selalu mencontohkan kepada para sahabatnya untuk berbaik sangka terhadap semua orang. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah mengutus Umar untuk menarik zakat, tetapi Ibnu Jamil, Khalid bin Walid, dan Abbas paman Rasulullah tidak menyerahkan (zakat). Sehingga beliau bersabda, “Tidak ada sesuatu yang membuat Ibnu Jamil enggan untuk menyerahkan zakat, kecuali karena dia fakir, kemudian Allah menjadikannya kaya.” “Adapun Khalid, sesungguhnya kalian telah berbuat zalim terhadapnya (karena) ia menginfakkan baju besi dan peralatan perangnya di jalan Allah. Adapun Abbas, aku telah mengambil zakatnya dua tahun yang lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim) Rasul SAW senantiasa memperingatkan umat Islam agar menjauhi prasangka buruk. “Jauhilah prasangka karena sesungguhnya prasangka itu pembicaraan yang paling dusta. Janganlah kalian menyadap (pembicaraan kaum), memata-matai mereka, berlomba-lomba (dalam hal yang tidak baik), saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hambahamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim) Al-Hafidz mengatakan bahwa Khaththabi berpendapat bahwa yang dimaksud prasangka dalam hadis tersebut adalah benar-benar prasangka, bukan sesuatu yang terlintas dalam benak pikiran, sebab hal itu di luar kemampuan seseorang. Prasangka yang dimaksud oleh Khaththabi adalah prasangka yang menetap dalam hati.
Lintasan hati adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari manusia. “Allah mengampuni prasangka yang terlintas dalam hati manusia selama mereka tidak membicarakan atau melakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Qurthubi mengatakan, yang dimaksud dengan prasangka (yang terlarang) adalah tuduhan tanpa alasan. Misalnya menuduh seseorang melakukan zina tanpa ada bukti nyata. Karena itu, kata azh-zhann dalam redaksi hadis ini, dihubungkan dengan larangan untuk memata-matai orang lain. Jika seseorang memiliki sedikit prasangka yang mengarah pada tuduhan di dalam hatinya, ia akan berupaya untuk mewujudkan tuduhan itu. Dia akan mencari-cari kesalahan orang yang dituduh dengan memata-matainya. Karena, langkah-langkah itu dilarang agama. “Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencaricari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain...” (QS. al-Hujarat: 12) Dalam kehidupan masyarakat kita akhir-akhir ini, banyak kejadian yang bersifat prasangka dan tuduhan di antara sesama warga (su’uzhon). Padahal, berbagai persoalan tersebut memerlukan penelitian, klarifikasi (tabayyuni). Sehingga duduk persoalan jelas dan kita dapat menyikapinya dengan bijaksana agar tidak menyalahkan orang lain. Karena itu, kearifan dari berbagai pihak khususnya para tokoh dan pemimpin masyarakat merupakan sikap Nabi yang selalu husnuzhan dalam menyikapi berbagai persoalan sehingga masalah menjadi cair, jernih, dan sejuk dan akhirnya persoalan dapat diselesaikan dengan damai dan adil. Wallahu ‘alam.(*)
Yatim YatimMandiri/Edisi Mandiri/EdisiAgustus Agustus2017 2017
23
Dapur
Tutty Fruitty Mille Crepes Bahan: • 300 gr tepung terigu • 3 butir telur ayam • 250 ml susu cair • 100 gr margarin cair • 70 gr gula pasir • whipe cream secukupnya • buah-buahan • coklat cair • es krim vanila Cara Membuat: • Kocok telur dan gula lalu tambahkan tepung sedikit demi sedikit aduk hingga rata • Lelehkan margarin. Tunggu dingin • Lalu masukkan susu cair dan margarin aduk hingga rata. • Panaskan teflon. Lalu masak adonan tipis tipis dan ulangi sampai habis • Siapkan whipe cream pada wadah lain • Susun crepe satu persatu dan lapisi dengan whipe cream hingga crepe habis • Lalu rapikan dan beri whipe cream pada seluruh sisi. Masukkan dalam kulkas hingga dingin. • Potong dan sajikan dengan buah-buahan, coklat cair panas, serta es krim vanilla agar lebih menggugah selera.
24
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
Muslimah
Menghargai Perasaan Pasangan “Dan bergaulah dengan mereka (para istri) secara baik, kemudian apabila kamu membenci mereka (maka bersabarlah), karena mungkin kamu membenci sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.“ (QS. An-Nisa: 19)
R
umah tangga yang selalu bertabur kebahagiaan adalah harapan setiap pasangan suami istri. Kebahagiaan ibarat mutiara yang indah. Salah satu cara agar pernikahan bahagia dan langgeng, yakni bagaimana suami istri mampu memahami serta menghargai perasaan pasangannya. Lelaki pada umumnya lebih didominasi faktor akal atau logika ketimbang sisi perasaan, sebaliknya seorang wanita lebih kuat perasaannya. Sehingga, dengan kondisi tersebut butuh kerja sama dan saling memahami agar selalu tercipta keselarasan hidup diantara suami-istri. Banyak kisah-kisah inspiratif tentang cara memahami perasaan pasangannya, seperti cerita mengagumkan yang dituturkan sahabat Anas radhiyallahu ’anhu, “Ketika Nabi SAW berada dirumah Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ’anha kemudian ada salah seorang ummahatul mukminin mengirimkan sepiring makanan, maka Aisyah memukul tangan pembantu yang mengirim makanan hingga piringnya terjatuh dan pecah. Kemudian Nabi SAW menghimpun pecahan piring dan beliau memungut makanan yang tertumpah dari piring dan beliau bersabda, “Ibumu sedang cemburu.” (HR. Imam Al-Bukhari). Subhanallah, beliau tidak memarahi Aisyah, bahkan mensikapinya dengan lembut karena tahu perasaan Aisyah tengah dihinggapi api cemburu. Ketika suami istri saling menyayangi, maka hubungan emosi dan hatinya semakin erat. Dia sangat bisa memahami perasaan yang tengah bergejolak, bahasa tubuh seperti mimik muka, sorot mata atau ungkapan implisit mampu ia terjemahkan. Sehingga sang suami bisa menebak apa yang ada di hati pasangannya, meski istrinya sempat berkata, “Aku tak apa-apa kok!” Seorang istri pernah mengungkapkan
bahwa selama hampir 20 tahun ia merasa belum pernah bisa mencintai suaminya sebagaimana wanita mencintai pria idamannya. Dan menurut pengakuannya, ia selalu berlaku baik kepada suaminya. Rumah tangga baginya adalah ladang ibadah. Semua rahasia hatinya ini tak pernah diungkapkannya pada pasangannya dan kehidupan pernikahan mereka nampak bahagia serta harmonis. Semestinya masing-masing pasangan suami istri bisa saling menjaga perasaan, agar diantara keduanya saling menyayangi dan terhindar dari prasangka buruk. “Dan bergaulah dengan mereka (para istri) secara baik, kemudian apabila kamu membenci mereka (maka bersabarlah), karena mungkin kamu membenci sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.“ ( QS. An-Nisa: 19) Seorang istri hendaknya selalu mengagungkan pernikahan dan menjaga hak suami agar perasaannya tentram. Tidak mudah meminta cerai tanpa alasan syar’i, serta pandai bersyukur terhadap pemberian suami. Jangan sampai suami terluka dan marah lantaran sang istri tak pandai menjaga hakhak suami, yang hal ini merupakan kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
25
Fenomena
Qurban Mendidik Bersyukur
D
alam perspektif surah Al-Kautsar, qurban merupakan salah satu ekspresi syukur. Seperti diisyaratkan ayat kedua surah tersebut, qurban disejajarkan dengan shalat yang dilakukan untuk mewujudkan rasa terima kasih manusia kepada Allah atas segala pemberian nikmatNya yang besar tak terhingga. Praktik qurban juga secara tersirat memperlihatkan sebuah pengorbanan sebagai ikrar pengabdian kepadaNya. Sedangkan secara syariat, qurban itu diwujudkan dalam bentuk penyembelihan hewan yang dagingnya dibagikan kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya. Dalam qurban, seseorang sejatinya tidak hanya tulus menyembelih hewan secara fisik, tapi juga menyembelih sifat-sifat hewani yang melekat pada diri para pelakunya. Sifat kebinatangan yang kerap muncul dalam bentuk penindasan hak-hak asasi terhadap sesamanya, misalnya, dapat saja muncul pada siapa pun. Tidak hanya pada penguasa yang dipandang memiliki potensi lebih besar menindas rakyat, tapi juga pada rakyat yang sering tidak sanggup mengendalikan kebebasan sehingga berakibat lahirnya penindasan pada kekuasaan. Secara historis, seperti tersirat dalam surah AlKautsar, qurban diperintahkan untuk mensyukuri nikmat. Padahal, ketika wahyu ini diterima, Nabi Muhammad SAW tengah dalam keadaan duka. Caci maki dan tekanan fisik ataupun mental yang dilakukan orang-orang kafir Makkah saat itu datang bertubi-tubi. Pendeknya, Nabi beserta para sahabatnya selama tinggal di Makkah hampir tidak pernah merasakan suasana aman dalam hidupnya. Bahkan puncaknya, Nabi
26
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
mendapat ancaman untuk dihabisi baik raga maupun nyawanya. Tapi, di tengah duka yang amat melukai Nabi beserta para sahabatnya itu, Allah justru memerintahkan untuk bersyukur atas nikmatnikmat yang Allah limpahkan kepadanya, seolah semua penderitaan itu adalah nikmat. Inilah suasana yang melatari turunnya tiga ayat AlQuran yang kemudian menjadi salah satu surah, yaitu surah Al-Kautsar. Ketika Nabi tengah terjepit di antara impitan caci maki dan ancaman, Allah mengatakan, “Sesungguhnya telah Aku berikan kepadamu nikmat yang amat banyak.” (QS. Al-Kautsar: 1) Lalu, bagaimana cara mensyukuri nikmat? Dalam ayat berikutnya, secara berturut-turut Allah memerintahkan Nabi untuk mendirikan shalat dan berqurban. Shalat dan qurban dalam ayat ini merupakan wujud syukur manusia atas nikmat Allah. Dalam shalat, kita bersyukur karena Allah telah menganugerahkan banyak nikmat. Sedangkan qurban, seperti diilustrasikan dalam ayat di atas, merupakan simbolisasi rasa syukur dengan cara mengorbankan sebagian harta yang dimiliki untuk kemudian dibagikan sesuai ketentuan syariat. Dua ayat pertama dari surah Al-Kautsar ini memberikan pelajaran, bahwa di balik penderitaan sesungguhnya ada nikmat tersembunyi. Secara lahir kerap kita hanya memandang penderitaan tidak lebih dari cobaan atau bahkan siksaan. Padahal, ketika seseorang sanggup menghadapinya dengan tulus dan penuh kesabaran, sesungguhnya ada kekuatan amat besar yang sanggup mengubah derita menjadi nikmat. Kesabaran itu sendiri adalah nikmat yang belum tentu setiap orang sanggup menggapainya.(*)
Cara Menghitung
Solusi Sehat
Berat Badan Ideal Oleh: dr. Irmayanti Soeratmi Dokter Klinik Rumah Sehat Mandiri Assalammualaikum wr. wb Yang terhormat dr. Irmayanti. Saya pemuda berusia 23 tahun, memiliki berat badan 83 kg dengan tinggi badan 162 cm. Setelah saya periksakan dilayanan kesehatan gratis saat acara sosial, berat badan saya dinyatakan tidak ideal. Tapi juga tidak obesitas. Yang ingin saya tanyakan adalah : 1. Bagaimana cara mudah untuk menghitung berat badan yang ideal? 2. Bagaimana orang bisa dikatakan mengalami obesitas? 3. Bagaimana cara diet yang tepat untuk mendapat berat badan ideal? Demikan pertanyaan yang saya ajukan. Atas jawaban dan penjelasannya, saya ucapkan terima kasih. (*) Sofian, Kediri Jawaban: Wa’alaikumussalaam Wr. Wb, Berat badan yang ideal merupakan idaman bagi setiap orang. Terdapat beberapa cara untuk menilai kondisi tersebut, salah satunya dengan menilai IMT (indeks massa tubuh). Rumus IMT = Berat Badan (kg) : Tinggi Badan (m)2 Lalu, setelah kita mendapatkan IMT, cocokkan hasilnya dengan kategori yang ada. Untuk orang Asia dewasa, kategori IMT adalah sebagai berikut: KLASIFIKASI IMT (kg/m2) 1. BB kurang < 18,5 2. BB normal 18,5 – 22,9 3. BB lebih 23 • Preobesitas 23 – 24,5 • Obesitas I 25 – 29,9 • Obesitas II > 30
Jika berat badan Saudara 83kg, dengan tinggi badan 162cm, jika dihitung dengan rumus IMT, maka IMT Saudara = 83 : 1,622 = 31, 62. Artinya, jika Anda termasuk dalam kategori obesitas grade 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang memiliki berat badan berlebih merupakan akibat dari asupan makanan yang melebihi kebutuhan tubuh. Atau kalori yang masuk, lebih tinggi daripada energi yang digunakan. Selain itu, penyebab lainnya seperti aktivitas fisik yang minim atau jarang berolahraga, faktor stress yang memicu peningkatan nafsu makan, kurang tidur, pengaruh obat-obatan tertentu, dan adanya kondisi medis yang memengaruhi. Dalam menurunkan berat badan, menjaga pola makan saja masih belum cukup kalau faktor pencetus lain masih dialami. Oleh karena itu, yang terpenting adalah Saudara harus bisa menjalani gaya hidup sehat terlebih dahulu. Menurunkan berat badan harus realistis, cara-cara yang terlalu ekstrim juga beresiko berat badan yang tidak menurun. Berikut tipsnya : • Buat target yang realistis, idealnya penurunan berat badan yang baik sekitar 1 - 1.5 kg dalam seminggu. • Mengatur pola makan, dengan menghindari kebiasaan mengonsumsi junkfood atau makanan cepat saji, makanan gorengan, cemilan, makanan yang manis-manis, dan makanan lainnya yang memiliki lemak atau kalori tinggi. • Ganti camilan dengan buah. • Konsumsi makanan yang tinggi protein dan rendah lemak. • Atur kebutuhan karbohidrat dengan jumlah sepertiga dari porsi makan. • Olahraga yang baik dan benar, minimal sehari 30 menit dan dilakukan sebanyak 5 kali dalam seminggu. • Lakukan dengan disiplin dan konsisten. Untuk menurunakan berat badan secara sehat dan ideal, memang dibutuhkan berbagai upaya, tidak hanya sekedar mengurangi makanan yang dikonsumsi. Dengan begitu, kondisi kesehatan tubuh terjaga baik, sehingga berat badan ikut menurun. Disarankan juga untuk berkonsultasi lebih lanjut ke dokter spesialis gizi klinik untuk mendapatkan jenis pola makan yang sesuai untuk kebutuhan Saudara. Demikian yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat. Salam sehat.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
27
Pintu Rezeki
Teguh Triono
Owner Toko Teguh Jaya Aluminium
Rintis Usaha dengan Kerja Keras, Doa dan Bersedekah
M
empunyai bisnis sesukses saat ini, tentu bukan suatu hal bisa terjadi begitu saja pada Teguh Triono. Donatur Yatim Mandiri Tangerang ini, merintis bisnis toko kaca dan alumunium mulai dari nol. Namun dengan kerja keras dan doa yang tak pernah putus, serta bersedekah, menjadikan usahanya semakin berkembang. Sebelum membuka usahnya, ia bekerja freelance dari satu toko ke toko lainnya. Karena merasa tidak ada pekerjaan yang bisa tetap, dirinya merasa harus membuka usahanya sendiri. Tepatnya setelah dirinya menikah pada 2010. “Saat bekerja freelance, saya sudah kepikiran untuk membuka usaha sendiri. Alhamdulillah pada Juli 2011, saya membuka toko kaca dan alumunium ini,” papar pria yang akrab disapa Teguh ini. Dengan modal nekat dan keyakinan akan dimudahkan segala urusannya oleh Allah, Teguh
28
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
memberanikan diri untuk menyewa sebuah ruko. “Saya sewa dengan bayar setengah dulu. Untuk pengadaan barang-barangnya, saya gadaikan motor satu-satunya,” cerita Teguh sambil mengenang awal perjuangannya. Saat pertama kali buka usahnya yang diberi nama Toko Teguh Jaya Alumunium ini, Teguh baru memiliki satu pegawai. Itupun ia harus mengajari karyawannya tentang cara membuat kaca dan kusen alumunium secara otodidak. “Alhamdulillah saya ada ilmu tentang kaca dan alumunium, karena pada 2004 lalu pernah kerja di toko kaca dan alumunium juga,” papar pria berusia 36 tahun ini. Seiring berjalannya waktu, usaha Teguh ini makin berkembang. Saat ini, dirinya sudah mempunyai enam karyawan. “Tapi tetap semuanya saya ajari otodidak. Rata-rata baru bisa membuat hasil yang bagus setelah 2 sampai 3 tahun belajar. Ada juga yang cepat belajarnya,”
Pintu Rezeki
ceritanya. Baginya, sabar dalam membagi ilmu adalah kunci agar ia dan karyawannya sama-sama bisa menghasilkan produk dengan kualitas bagus. Selama enam tahun menekuni usaha ini, tentu Teguh pernah merasakan naik turunnya usaha. Bahkan pernah dirinya ditipu oleh seorang klien. “Pada 2015 lalu saya mengalami penurunan drastis. Karena banyak ditipu orang, sampai hampir ratusan juta rupiah,” ujar Teguh. Tapi, kejadian tersebut tak lantas membuatnya putus asa. Dirinya bertekad kembali bangkit. Dengan kerja keras dan keuletannya, usahanya menjadi jauh lebih besar. Usaha toko kaca dan alumuniumnya makin berkembang, merambah ke pemesanan etalase, meja kantor, pintu kaca dari kontraktor, sampai proyek pemasanan kaca untuk vila. “Biasanya pesanan yang dalam jumlah besar untuk kantor datang dari pelanggan yang sudah cocok,” jelas pria dengan satu orang anak ini. Pelayanan yang diberikan secara maksimal oleh Toko Teguh Jaya Aluminium membuat pelanggannya puas. “Kami memberikan produk dengan kualitas terbaik. Juga memberi garansi mulai dari satu sampai dua tahun,” jelasnya. Pesanan pun tak hanya datang dari daerah Tangerang saja. Orderannya sudah sampai ke
daerah Puncak Bogor, Ciamis, dan Sukabumi. “Kalau di puncak biasanya pembangunan vila. Kalau Ciamis dan Sukabumi dari pembangunan masjid dan pesantren. Alahmdulillah, omsetnya kini mencapai Rp 70 Juta perbulan,” paparnya. Rajin Berzakat Usahanya yang lancar dan terus berkembang ini tak lepas dari rajinnya Teguh berzakat. Pada 2012, ia tak sengaja berkenalan dengan salah seorang Zisco Yatim Mandiri Tangerang bernamaUbay, ditempat penyucian motor. “Saat itu kami sama-sama mengantri. Dan beliau pakai baju seragam ada logo Yatim Mandiri. Karena penasaran, saya lalu tanya-tanya,” kenang Teguh. Lalu sejak saat itulah, Teguh mulai menjadi donatur tetap di Yatim Mandiri. Setelah itu, banyak keberkahan yang dia rasakan. Salah satunya diberi kelancaran dalam memiliki momongan. Sebelumnya, ia dan istri menunggu hingga 2,5 tahun sampai akhirnya sang istri hamil. “Awalnya kami ingin adopsi anak saja. Tapi, kata pak Ubay jangan dulu. Akhirnya kami sering minta bantuan adik-adik yatim untuk didoakan agar kami segera punya momongan,” cerita Teguh. Tak lama setelah itu, sang istri pun positif hamil. “Alhamdulillah, istri saya hamil dan usaha kami lancar,” tambahnya.(gr) Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
29
Silaturahim
Puskesmas Kepanjen Kidul Blitar
Semangat Membantu Anak Yatim
S
emangat untuk membantu anak-anak yatim dhuafa yang dilakukan oleh karyawan Puskesmas Kepanjen Kidul Blitar ini, patut diapresiasi. Pasalnya, mereka dengan tulus ikhlas bersama-sama menyisihkan sebagian penghasilannya untuk anak-anak yatim melalui Yatim Mandiri Blitar. Seperti yang diceritakan oleh Winarti, petugas gizi di Puskesmas Kepanjen Kidul Blitar, bahwa dirinya sudah lebih dari 8 tahun menjadi donatur di Yatim Mandiri. Bahkan, sejak dirinya masih bertugas di Surabaya. “Waktu pindah tugas ke Blitar, saya sempat berhenti sebentar,” papar wanita berusia 38 tahun ini. Akhirnya dirinya kembali menjadi donatur dan mengajak teman-temannya yang lain untuk turut peduli dan membantu anak-anak yatim dengan menjadi donatur di Yatim Mandiri. “Setelah tahu semakin banyak yang menjadi donatur, temanteman yang lainnya makin semangat untuk ikut. Alhamdulillah semua karena kesadaran masing-
PLN Pekalongan
Bersinergi Untuk Yatim Dhuafa
S
ama-sama ingin memberi manfaat pada masyarakat luas, terutama kepada anakanak yatim, merupakan salah satu hal yang membuat PLN Pekalongan tertarik menjadi donatur tetap Yatim Mandiri Pekalongan. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang karyawannya, Nuktoh Syarifatul, yang pertama kali mengenal Yatim Mandiri dari salah seorang zisco. “Saat itu kami juga sedang memulai program Gerobak Usaha. Yakni salah satu program untuk menyalurkan dana zakat pada orang-orang yang membutuhkan. Kebetulan sekali saat itu bertemu Yatim Mandiri, sehingga sangat pas,” papar Nuktoh. Program ini memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan modal usaha. Pada awalnya, Nuktoh dan rekan-rekannya kesulitan untuk menyalurkan dana zakat tersebut. Tapi, sejak bersinergi dengan Yatim Mandiri, semua jadi lebih mudah. “Kami jadi lebih tahu bagaimana cara penyalurannya. Alhamdulillah sudah dua
30
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
masing,” terangnya. Winarti tentu sangat senang karena tiap saat jumlah karyawan yang menjadi donatur terus bertambah. Hampir semua staf puskesmas mulai dari petugas gizi, petugas puskesmas keliling, petugas laboratorium, apoteker, bidan hingga dokter menjadi donatur tetap. “Awalnya sekitar 5 orang. Dan Alahmdulillah, sekarang sudah 22 orang yang menjadi donatur,” jelasnya.(*)
orang yang kami bantu tahun ini,” tambah wanita berusia 28 tahun ini. Dan Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, jumlah donatur yang awalnya hanya 2 orang, kini telah bertambah menjadi 10 orang. “Sebanyak 10 orang ini adalah donatur pribadi. Tapi, kalau donatur kumulatif dari perusahaan, Alhamdulillah sudah mencapai lebih dari 80 orang,” jelas Nuktoh.(*)
Silaturahim
PT. Dekai Indonesia, Depok
Program-Programnya Tepat Sasaran
A
wal tahun 2017 menjadi awal pekenalan PT. Dekai Indonesia dengan Yatim Mandiri Depok. Seperti yang diceritakan oleh Ubaidillah, salah satu admin di PT Dekai Indonesia, bahwa mereka tertarik dengan program-program Yatim Mandiri yang menurutnya penuh kebaikan. “Saat itu ada Zisco Yatim Mandiri yang menyerahkan proposal pada kami. Lalu setelah kami pelajari lebih lanjut, ternyata program-program Yatim Mandiri sangat tepat sasaran,” cerita pria yang akrab disapa Ubai ini. Saat pertama kali bergabung, seluruh karyawan PT. Dekai Indonesia berkomitmen untuk bersedekah bersama-sama. Semua karyawan yang berjumlah 18 orang tersebut, selalu dengan senang hati menyisihkan sebagian gajinya untuk membantu anak-anak yatim melalui Yatim Mandiri. “Tanpa perlu diminta, semua teman-teman langsung dengan ikhlas berbagi,” tambah pria berusia 36 tahun ini. Ubai menambahkan, bahwa dirinya dan rekan-
rekannya yakin bahwa semua perbuatan baik akan selalu mendapat balasan dari Allah SWT. “Insya Allah semua dilancarkan segala urusan kami oleh Allah. Dan pekerjaan kami juga menjadi penuh berkah,” ujarnya. Selain donasi dari individu karyawannya, PT. Dekai Indonesia sebagai perusahaan juga menyalurkan donasinya ke Yatim Mandiri. PT Dekai Indonesia juga senantiasa bersinergi dengan Yatim Mandiri, seperti saat bulan Ramadan lalu. Mereka dengan senang hati berbagi dengan anak-anak yatim, melalui dana untuk buka puasa bersama.(*)
Bank Mandiri, Bojonegoro
Konsisten Berdonasi Untuk Yatim Dhuafa
S
inergi Bank Mandiri Bojonegoro dengan Yatim Mandiri berawal saat salah satu karyawannya, Irma Nuryana, mendapat referensi lembaga amil zakat dari keluarganya. Karena keluarga Irma sudah sangat lama menjadi donatur, Irma pun tertarik dan meminta zisco untuk datang ke kantornya. “Petugas Yatim Mandiri yang ramah ini lalu menjelaskan program-program Yatim Mandiri. Tentu hal ini membuat kami tertarik,” ujar wanita berusia 36 tahun ini. Sudah lebih dari 5 tahun, Irma dan rekanrekannya setia menjadi donatur tetap. Tentu hal ini ada naik turunnya. “Alhamdulillah, tapi kami tetap konsisten menjadi donatur,” tambah Irma. Jumlah donatur di Bank Mandiri Bojonegoro yang awalnya hanya 2 orang, selalu bertambah tiap waktu. Bahkan, tiap ada karyawan baru juga selalu bersedia menjadi donatur. Tak ketinggalan para anggota keluarga karyawan juga ikut. “Alhamdulillah saya dan suami juga jadi donatur,”
ujar Irma. Konsistensi ini dijaga dengan cara tetap menjadi donatur meski banyak yang dipindah keluar kota. “Teman-teman tetap menjadi donatur di Yatim Mandiri. Pindah kota tak lantas membuat kami berhenti membantu adik-adik yatim,” tambah wanita yang sudah 13 tahun bekerja di Bank Mandiri ini.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
31
Kemandirian
STAINIM
Mewujudkan Masyarakat yang Mandiri dan Menginspirasi
B
ulan Syawal adalah momentum untuk menguatkan silahturahim. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan bagi keluarga besar Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM), untuk menggelar kegiatan halal bihalal. Acara yang dihadiri oleh Ketua STAINIM Drs. Sodikin M.Pd, M. Athoiful Fanan, Amriana, beserta para dosen dan staf STAINIM ini, bertempat dikediaman Wakil Ketua STAINIM, Triana Rosalina Noor, M.Psi, pada Ahad (9/7). Dalam sambutannya, Drs. Sodikin M.Pd mengingatkan bahwa Idul Fitri adalah momen untuk kembali ke fitrah. “Semoga kita dapat menjaga kesucian hati nurani, dengan begitu visi-misi dan gagasan yang terbaik akan kita dapatkan, guna menjalankan STAINIM sesuai amanah umat,” katanya. Mimpi besar STAINIM, lanjutnya, ketika datang sebuah generasi dan sebuah masa dimana masyarakat Indonesia sudah mandiri, peduli,
32
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
dan menginspirasi. “Itulah salah satu usaha dan program yang dirintis STAINIM mulai dari sekarang,” sambungnya. Sementara itu menurut Triana Rosalina Noor, M.Psi dalam sambutannya mengharapkan bahwa acara silahturahim ini tidak berhenti sebatas di acara halal bihalal saja. “Tapi berlanjut dalam keseharian dilingkungan kerja, guna menjalin kerjasama dan saling mendukung,” ujar Wakil Ketua STAINIM tersebut.(*)
Kemandirian
MEC
135 Yatim Purna Asuh Siap Belajar di MEC
P
ada Senin (10/7) lalu, seluruh peserta didik baru Mandiri Entrepreneur Center (MEC) telah tiba di Kampus Kemandirian Surabaya. Setelah melalui proses seleksi dan interview pada Mei lalu, sebanyak 135 anak yatim purna asuh telah dinyatakan diterima menjadi peserta didik baru di MEC. Saat daftar ulang gelombang pertama lalu, sebanyak 48 siswa datang dari berbagai daerah di luar Surabaya. Bahkan ada yang datang dari Riau. Mereka merupakan peserta Masa Orientasi Peserta Didik (MPOD) yang akan ditempatkan di MEC Bogor, Semarang dan Sragen. Serta ada juga peserta didik kompetensi otomotif yang akan belajar di MEC Surabaya. “Peserta gelombang pertama ini menjalani MOPD sejak tanggal 10 hingga 14 Juli 2017. Lalu mengikuti Entrepreneur Camp pada 17 Juli 2017, selama satu minggu,” ujar Ita Nur Kumalasari, Manager Akademik dan SDM MEC. Pada hari pertama MOPD, Senin (10/7),
peserta didik baru menajalani proses daftar ulang, registrasi hingga cek barang. Lalu hari kedua, mereka dikenalkan system kelembagaan Yatim Mandiri serta MEC. “Dihari ketiga dan keempat diberikan pembekalan soal agama dan pengembangan diri. Dan dihari kelima, mereka diberi pendampingan Entrepreneur Camp,” jelas Ita. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti MOPD ini. Seperti yang dirasakan oleh Miftahul Addin dan Ibnu Kasih. Bagi mereka, MOPD kali ini memberikan pengalaman baru yang menyenangkan. “Kami bisa kenal banyak teman baru dari berbagai daerah,” papar keduanya yang berasal dari Riau ini.(*)
ICMBS
Ali Musthafa, Siswa SMA ICMBS yang Hafiz Quran
A
da hal yang luar biasa di Sekolah Insan Cendekia Mandiri Boarding School (ICMBS). Yakni kegiatan tahfidz menjadi aktifitas wajib yang harus diikuti oleh seluruh peserta didiknya. Seperti siswa SMA ICMBS bernama Ali
Musthafa, yang sekarang menginjak kelas XII ini, pada 22 Juni 2017 lalu telah berhasil menghafal 30 Juz. Sebuah prestasi yang luar biasa. Padahal, ketika lulus dari SMP ICMBS, Ali Musthafa baru menghafal 12 Juz. Remaja yang biasa disapa Ali ini telah mengikuti kegiatan tahfidz sejak pertama kali masuk SMP ICMBS, dan berlanjut hingga sekarang di SMA ICMBS. Hafalan tersebut terus ia tambah hingga menjadi 25 Jus. Bahkan, ketika liburan sekolah berlangsung, ia bersama rekan sekolahnya berkunjung ke salah satu mushola di Desa Njasem. Disanalah ia menuntaskan hafalannya. Lalu ia menyetorkan hafalannya kepada ustad Muthrofin dengan didampingi ustad dari ICMBS. Alhamdulillah, ia berhasil dengan lancar. Menurut Ali Musthafa, dengan hafal Al-Quran, ia ingin membuat ibu dan almarhum ayahnya bangga. “Terima kasih kepada para guru di ICMBS yang telah membantu membimbing saya. Semoga ini bisa membuat ibu dan almarhum ayah saya bangga,” ujar Ali Musthafa.(*) Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
33
Kabar Nusantara
Bogor
Palembang
Probolinggo
34
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
Pembukaan Sanggar Genius Unggulan
P
ada Sabtu (27/5), Yatim Mandiri Bogor membuka Sanggar Genius Unggulan yang dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan dan taman baca, serta dibantu oleh tiga pembimbing dan guru yang kompeten dan profesional. Sanggar ini bertempat di Kantor Layanan Yatim Mandiri Bogor. Tujuan dibukanya Sanggar Genius Unggulan ini adalah untuk membina anak-anak yatim agar berprestasi dalam pendidikan sekolah, maupun saat digelarnya event Olimpiade Matematika dan Sains. Sementara itu, anak yatim yang mendapatkan manfaat dari Program Sanggar Genius Unggulan ini merupakan siswa pilihan dari 14 Sanggar Genius atau LBB yang ada di Bogor Kota dan Kabupaten.(*)
Pesantren Ramadhan Kreatif Bersama Yatim
S
alah satu kegiatan Yatim Mandiri Palembang di bulan Ramadhan lalu adalah menggelar Pesantren Ramadhan Kreatif, pada 10-11 Juni 2017 dan diikuti oleh 31 anak yatim. Acara ini bersinergi dengan Hasanah Tour & Travel. Pesantren Ramadhan Kreatif ini dibagi dalam empat sesi materi. Yang pertama materi tentang Motivasi Keislaman disampaikan oleh H. Ahmad Saleh.SPdi. dari Kemenag Sumsel. Kedua, materi Ketrampilan Belajar oleh Yudi Sudihartono, SP. MSE dari Widyaiswara BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan. Dan ketiga, materi Kreatifitas oleh Qum Zaidan Marhani,S.Pd,M.Si dari Widyaiswara BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan. Lalu setelah shalat Tarawih, dilanjutkan materi Kisah Tauladan oleh Umi Susi, Owner PAUD Azzahra. Kemudian keesokan harinya sebelum penutupan ada Materi tentang Succes Story yang disampaikan oleh Paorita, yakni owner Hasanah Tour & Travel Sriwijaya.
Buka Puasa Bersama 100 Anak Yatim
Y
atim Mandiri Probolinggo bersama PT. Sasa Inti Gending Probolinggo, pada Rabu (7/6), mengadakan acara buka puasa bersama 100 anak yatim, bertempat di gedung Aula PT. Sasa Inti Gending. Acara dikemas dengan sederhana. Diawali dengan tilawah Al-Quran, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Supriyanto, SP selaku Kabag General Affair PT. Sasa Inti Gending. Setelah itu, Abdul Azis, S.Ag selaku Branch Manager Yatim Mandiri Probolinggo memberikan motivasi ramadhan untuk anak-anak yatim dan menutup dengan doa. Dalam acara tersebut juga disalurkan uang saku sejumlah Rp 10 Juta dan bingkisan untuk anak-anak yatim yang hadir. “Semoga sinergi kegiatan ini dapat berlanjut lebih baik ditahun mendatang. Dan lebih banyak lagi anak-anak yatim yang menerima manfaatnya,“ kata Abdul Azis.(*)
Kabar Nusantara
Yogyakarta
Mojokerto
Kudus
Mendidik Yatim Untuk Mencintai Al-Quran
B
ertempat di Atrium Lippo Plaza, Yogyakarta, sebanyak 300 anak yatim Sanggar Genius mengikuti acara buka puasa bersama yang diadakan oleh Yatim Mandiri Yogyakarta, pada Sabtu (17/6). Acara yang dihadiri oleh Drs. Heroe Purwadi MA Wakil Walikota Yogyakarta, kordinator yatim dan Guru Genius ini diisi dengan lomba MTQ yang diikuti 22 anak yatim. Dan yang berhasil meraih Juara 1-5 adalah Hosmand Akrom, Nabila Ayu Alifia, Kayla Hayyu, Faudzan Dzaky dan Auria. Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Yatim Mandiri Yogyakarta. “Acara ini membuktikan bahwa Yatim Mandiri benar-benar mendidik anak yatim, sehingga mereka cinta Al-Quran,” ujar Heroe Purwadi.(*)
Lomba MTQ dan Buka Puasa Bersama 600 Yatim
P
ada Sabtu (10/6), Yatim Mandiri Mojokerto bersinergi dengan Universitas Islam Majapahit (UNIM) menggelar buka puasa bersama 600 yatim dan lomba MTQ khusus anak yatim tingkat SD se-Mojokerto. Bertempat di Gedung Nusantara UNIM. Acara ini mendapat dukungan penuh dari DR. H. Rachman Sidharta Arisandi, S.IP, M.Si selaku Rektor UNIM. Sebanyak 30 anak yatim mengikuti lomba MTQ. Mereka menunjukkan penampilan terbaiknya untuk bisa meraih juara. Sementara itu, dalam kegiatan buka puasa bersama 600 anak yatim, juga diisi dengan dongeng yang disampaikan oleh Siro. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis beasiswa yatim (Bestari) Periode 33 dan tas sekolah yatim Program ASA.(*)
Buka Puasa Bersama di Kodim 0722/Kudus
Y
atim Mandiri Kudus bekerjasama dengan Kodim 0722/ Kudus menggelar acara buka puasa bersama, lomba MTQ dan penyaluran Program ASA, pada Sabtu (17/6), diikuti oleh 145 anak yatim dhuafa. Turut hadir dalam acara tersebut Kapten Yoyok selaku Pimpinan Pers Kodim 0722/Kudus, perwakilan Polres Kudus, Kapolsek Kota Kudus, perwakilan Kemenag Kabupaten Kudus dan Ahmad selaku Branch Manager Yatim Mandiri Kudus. Selain itu, anak-anak yatim juga diajak mendengarkan dongeng Islami bersama Erwin dari Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia. Kegiatan ini turut di support oleh Kodim 0722/Kudus, Polres Kudus, Polsek Kota Kudus, Kemenag Kudus, RM Garang Asem Sari Rasa, BNI Syariah, Teh Tong Tji, Maestro, Sultan Fried Chicken, Toko Shoma, Simpang 5 TV, dan Zaza Salon Muslimah.(*) Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
35
Kabar Nusantara
Lamongan
PWI Lamongan Peduli Yatim
Jombang
Paket Lebaran Untuk Dhuafa
Kepanjen
S
ebagai wujud syukur menempati kantor baru, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lamongan menggelar buka puasa bersama puluhan anak yatim binaan Yatim Mandiri Lamongan, pada Kamis (22/6). Acara ini dihadiri oleh Bupati Lamongan, H Fadeli, Ketua PWI Lamongan Bachtiar Febrianto dan anggota Forkompimda Lamongan. “Acara ini adalah bagian dari kepedulian kami kepada anak-anak yatim di bulan Ramadhan,” kata Bachtiar Febrianto. Dalam kesempatan ini, Yatim Mandiri Lamongan juga memberikan beasiswa sebesar Rp. 207.250.000 untuk anak yatim di Lamongan, serta penyaluran Paket Lebaran untuk yatim dan dhuafa.(*)
D
iusianya yang senja seorang kakek yang biasa dipanggil mbah Hasan, masih gigih untuk mengais rezeki. Setiap hari, dari toko satu ke toko yang lain, mencari kardus-kardus bekas untuk dijualnya ke tengkulak. Dan hasil yang didapatnya setiap hari tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan perjuangan kerasnya, berangkat dari pagi sampai menjelang sore. Rata-rata mbah Hasan hanya mampu mengumpulkan 1-2 kg kardus bekas dengan nominal Rp 2.000 – Rp 3.000 saja. Dan Alhamdulillah, pada bulan Ramadhan lalu, Yatim Mandiri Jombang bisa sedikit meringankan beban beliau. Yakni dengan menyerahkan bantuan Program Paket Lebaran kepada mbah Hasan. Beliau pun nampak senang menerima bantuan dari Yatim Mandiri Jombang tersebut. “Terima kasih donatur, terima kasih Yatim Mandiri,” ujar mbah Hasan.(*)
Pembinaan dan Buka Puasa Bersama Bunda Yatim
P
ada Jumat (16/6), Yatim Mandiri Kepanjen mengadakan kegiatan pembinaan dan buka puasa bersama para bunda yatim Program BISA, bertempat di kediaman Giono, kordinator bunda yatim, di Kecamatan Gondanglegi. Untuk memberikan pembinaan kepada para bunda yatim, disampaikan oleh Suliati selaku Ketua Muslimat Dusun Sonokembang. Diawali dengan membaca surat Yasin, kemudian dilanjutkan dengan mengkaji tentang 10 hari pertama puasa, 10 hari kedua dan ketiga puasa. Para bunda yatim begitu antusias mendengarkan kajian tersebut. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan pemberian bingkisan sembako kepada para bunda yatim.(*)
36
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
Kabar Nusantara
Solo
Bekasi
Malang
Berbagi Ceria Bersama Dhuafa
M
enjelang akhir ramadhan, tepatnya Jumat (23/6), Yatim Mandiri Solo berbagi keceriaan dengan menyalurkan bantuan Paket Lebaran kepada kaum dhuafa di wilayah Sukoharjo. Salah satu penerima manfaatnya adalah mbah Jinem yang tinggal di Desa Bleki, Bendosari, Polokarto, Sukoharjo. Mbah Jinem tinggal bersama putri tunggalnya yang juga lanjut usia, dengan kondisi yang memprihatinkan. Putrinya mengalami kebutaan karena penyakit glukoma. Mbah Jinem sendiri hidup menjanda selama 30 tahun dan bekerja sebagai buruh tani. Kondisi rumahnya yang merupakan bantuan dari sebuah program sosial itu, hanya berlantai tanah, tanpa MCK, serta banyak atapnya yang berlubang. Sementara itu, Yatim Mandiri Solo telah menyalurkan sebanyak 40 Paket Lebaran untuk anak yatim dan dhuafa dibeberapa wilayah, meliputi Surakarta, Karanganyar, Sukoharjo dan Klaten.(*)
Memuliakan Al-Quran di Bulan Ramadhan
D
i bulan suci Ramadhan, selain mengadakan acara buka puasa bersama anak-anak yatim dhuafa, Yatim Mandiri Bekasi juga mengadakan Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Cabang Bekasi yang diselenggarakan pada Sabtu (17/6). Acara ini bertujuan untuk menghidupkan dan memuliakan Al-Quran dibulan suci Ramadhan. MTQ ini digelar berkat kerjasama antara Yatim Mandiri Bekasi dan Ta’mir Masjid AlAmin, dan bertempat di Masjid Al-Amin, Perumahan Pondok Ungu Permai Kaliabang Tengah Bekasi Utara. Para peserta sangat antusias dan khidmat dalam mengikuti perlombaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang diadakan, mereka menelaah dan menyimak dengan seksama. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama.(*)
Paket Lebaran Untuk Dhuafa di Blimbing
M
enjelang Hari Raya Idul Fitri 1438H lalu, Yatim Mandiri Malang telah menyalurkan 80 Paket Lebaran untuk dhuafa. Tepatnya pada Rabu (14/6), bertempat di Kantor Layanan Yatim Mandiri Malang. Sejak pagi, para Staf Program dibantu Zisco Yatim Mandiri Malang sudah mulai membagikan Paket Lebaran untuk dhuafa di sekitar daerah Blimbing. Bukan hanya dengan berjalan kaki, mereka juga menggunakan sepeda motor untuk mengirim paket tersebut agar lebih efisien. Sementara itu, menurut para dhuafa, penerima bantuan Paket Lebaran dari Yatim Mandiri Malang, mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan bantuan para donatur Yatim Mandiri kepada mereka.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
37
Kinerja
LAZNAS YATIM MANDIRI Laporan Penerimaan dan Penyaluran Dana Periode Mei 2017 (Dalam Rupiah)
Penerimaan
1. Penerimaan Dana Zakat 2. Penerimaan Dana Infak/Shodakoh 3. Penerimaan Dana Wakaf 4. Penerimaan Dana Terikat Total Penerimaan Surplus Bulan April 2017 Dana Tersedia
Penyaluran
1. Program Pendidikan 2. Program Kesehatan & Gizi 3. Dakwah 4. SDM & Operasional 5. Kemanusiaan 6. Aset Kelolaan 7. Aset Tetap Jumlah Penyaluran Surplus Bulan Ini *)
38
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
738.162.193 6.716.695.092 177.281.112 89.356.169 7.721.494.566 599.310.560 8.320.805.126 2.770.309.307 1.252.744.029 593.754.456 1.669.316.740 30.725.216 1.835.140.999 129.789.167 8.281.779.914 39.025.212
Data Program
Zakat, Infaq & Shodaqoh Anda Untuk Pemanfaatan Program
(Bulan Mei 2017)
143 Anak
283 Anak
Mahasiswa
30
289 Anak
338 Guru
18 Guru 40 Anak
217 Guru
441 Orang
5744 Kaleng
Mustahiq
37
223 Anak
1 Lokasi
& 2696 Anak
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
39
Bekal Hidup
40
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
41
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017
42
Yatim Mandiri/Edisi Agustus 2017