Edisi 70 Agustus Agustus 2015 2015 No. 070/Agustus/2015
Berita1
Refleksi Dua Tahun, Tel-U Terus Kembangkan Kualitas Sumber Daya BANDUNG, TEL-U – Genap dua tahun Telkom University (Tel-U) berkontribusi bangsa melalui kegiatan tri dharmanya. Setelah sebelumnya merupakan penggabungan dari empat institusi yang berbeda bidang yakni Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom, STISI Telkom dan Politeknik Telkom. “Merupakan perjuangan yang tidak mudah di awal pembentukannya, namun Telkom University telah berhasil melaluinya. Tahun pertama Tel-U fokus pada penataan manajemen dan pada tahun kedua ini, Tel-U fokus pada pengembangan sumber daya,” kata Rektor Telkom University (Tel-U) Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng.,PhD, pada acara Refleksi Dua Tahun Telkom University di Ruang
Multimedia Gedung Bangkit, Rabu (5/8). Menurut Rektor, pengembangan sumber daya Telkom University meliputi pengembangan akademik, penguatan penelitian dan pencapaian akreditasi dan sertifikasi. Rektor menargetkan pada tahun 2018 nanti Tel-U punya profesor sebanyak 10 persen dan dosen berpendidikan S3 sebesar 30 persen dari jumlah seluruh dosen di TelU. Rektor juga menargetkan di tahun 2018 Tel-U menempati posisi 200 rangking dunia. Senada Rektor, Chairman of Telkom Foundation Ir. Dwi.S. Purnomo, MM mengungkapkan tidak semua
merger institusi dapat berjalan mulus. Berdasarkan data statistik, sebesar 70 persen institusi di Indonesia yang melakukan merger mengalami kegagalan. “Saat penggabungan empat instusi menjadi Telkom University, Telkom Foundation saat itu dihadapkan pada resiko besar. Setiap institusi memiliki kultur organisasi yang berbeda. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi yayasan. Namun Alhamdulillah, kita dapat melalui masa krisis itu,” kata Dwi. Dwi bersyukur, kini Telkom University banyak menorehkan prestasi dan penghargaan. Pada kompetisi
Edisi 70 Agustus Agustus 2015 2015 No. 070/Agustus/2015
apapun Tel-U tidak pernah dapat menghasilkan maksimal,” ujarnya. (purel/risca) pulang dengan tangan keilmuan yang lebih banyak hampa, selalu membawa lagi sehingga dapat prestasi. “Merger seyogianya berkontribusi lebih ====================================================================== Berita 2
Kopertis: “Dosen yang Baik adalah Peneliti yang Baik” BANDUNG, TEL-U – Koordinator Kopertis Jawa Barat – Banten, Prof. Dr. Ir. H. Abdul Hakim Halim, M.Sc, mengatakan, untuk menjadi universitas berkelas dunia, Telkom University (Tel-U) harus tetap konsisten untuk bekerja keras menggapainya. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kualitas dosen, terutama berkaitan dengan kegiatan penelitian. “Dosen yang baik adalah peneliti yang baik,” ujar Abdul Hakim. Hakim menyampaikan hal ini saat menjadi panelis pada acara Refleksi Dua Tahun Telkom University di Ruang Multimedia Gedung Bangkit, Rabu (5/8). Acara ini dihadiri oleh pimpinan Telkom Foundation, Telkom-University, serta para pimpinan fakultas. Selain Hakim, hadir pula
empat panelis lain yaitu Rektor Universitas Gunadarma Prof Dr ES Margianti SE, MM, Direktur Huawei, Dani K Ristandi, EVP Telkom Regional 2, Ir Prasabri Pesti, dan Dian, perwakilan dari SMAN 8 Bandung. Menurut Hakim, bagaimana pun hebat dan baiknya seorang dosen, belum ideal jika belum melakukan penelitian secara serius dan berkelanjutan. “Ada dosen yang sudah hebat, tapi dia belum melakukan penelitian, maka saya katakan ‘belum
penelitian saja sudah hebat, apalagi jika sudah menjadi peneliti’,” ujarnya. Selain mendorong dosen untuk melakukan penelitian, Tel-U juga diharapkan dapat menciptakan suasana akademis yang kental. “Dosen harus intensif berkomunikasi dengan mahasiswanya, tidak hanya di dalam kelas. Di luar kelas, dosen dapat berdiskusi dan membimbing mahasiswa, misalnya membantu menyelesaikan tugas akhir,” katanya. (purel/raf)
Edisi 70 Agustus Agustus 2015 2015 No. 070/Agustus/2015
Berita 3
Ajisaka, Belajar Jawa
Aplikasi Aksara
BANDUNG, TEL-U - Tak banyak anak-anak jaman sekarang yang memahami dan mengerti bagaimana menulis dalam aksara Jawa. Bisa jadi karena tak mudah mempelajari aksara Jawa, apalagi bagi anak-anak. Sehingga perlu media pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan agar anak tidak merasa bosan dalam mempelajari aksara Jawa. Agar media belajar aksara Jawa lebih menarik dan interaktif, mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Industri Kreatif (FIK) Telkom University (Tel-U) Rifki Nurlailli Rochmawati mendesain aplikasi Ajisaka. “Ajisaka yaitu sebuah aplikasi yang didesain sebagai media pembelajaran aksara Jawa di sekolah dasar,” ujarnya Rabu (5/8). Ajisaka atau Ajar Sinau Aksara Jawa digital menjadi media pendukung kegiatan belajar dan mengajar siswa
di sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6, yang akan diimplementasikan di SD Negeri 3 Kahuman Polanharjo dan SD Negeri 2 Polanharjo Klaten Jawa Tengah,” tutur Rifky. Ia menambahkan, konsep Ajisaka disesuaikan dengan kurikulum Sekolah Dasar dan memperhatikan aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. pada Aplikasi ini juga berisi menu – menu yang lain yang berisikan tentang informasi sejarah aksara Jawa, pengetian aksara nglegena, aksara pasang dan sandang, selain itu juga ada latihan soal tentang aksara Jawa. Hal tersebut sebagai tambahan ilmu teori untuk anak-anak
tentang aksara Jawa itu sendiri Rifky juga melengkapi aplikasi ini dengan sejumlah fitur seperti latihan menulis aksara Jawa, audio serta sekilas sejarah Jawa, evaluasi dan permainan. “Aplikasi ini berisi tentang materi pembelajaran aksara Jawa yaitu aksara nglegena , aksara pasang dan aksara sandang. Aksara nglegena terdiri dari 20 huruf, pasangan 20 huruf dan sandangan tersiri dari 12 huruf. Aksara-aksara tersebut sesuai dengan yang diajarkan untuk tingkat sekolah dasar. Selain itu juga aplikasi ini menyesuaikan pada kopetensi dasar yang diterapkan di setiap sekolah dasar yaitu siswa dapat
Edisi 70 Agustus Agustus 2015 2015 No. 070/Agustus/2015
menuliskan, membaca dan memahami aksara Jawa,” papar Rifky. “Aksara Jawa merupakan salah satu kekayaan budaya Nusantara yang harus
diwariskan kepada generasi selanjutnya agar tidak punah keberadaannya. Aplikasi ini bisa sebagai media penunjang pembelajaran aksara Jawa di sekolah
maupun di rumah,” katanya. (purel/risca)
====================================================================== Berita 4
Tel-U dan Oxford Jajaki Kerja Sama Riset JAKARTA, TEL-U – Telkom University (Tel-U) dan University of Oxford (Oxford) melakukan pertemuan untuk membahas kerjasama di antara dua universitas tersebut. Pertemuan dimediasi oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di DJAI Meeting Room kantor Kemkominfo di Jakarta, Kamis (6/8). Kerjasama meliputi riset terkait Cyber Security. “Kepercayaan luar biasa bagi Telkom University untuk menjadi mitra penelitian. Pada kerjasama ini Tel-U akan memberi dukungan SDM dan peneliti,” kata Rektor Tel-U, Prof. Mochammad Ashari, M.Eng.,PhD usai pertemuan tersebut. Ia menambahkan, Tel-U juga mendapat kepercayaan sebagai penyelenggara Forum Group
Discussion (FGD) National Cyber Security Policy Assesment dalam waktu dekat. “Dari kerjasama ini Tel-U mendapat pengalaman penelitian terkait Cyber Security dan memperoleh hasil dari penelitian tersebut. Sekaligus menjadi bentuk jejaring Tel-U dalam kerjasama internasional,” ujarnya.
Cameron, Project Coordinator British Embassy, Dodi Fransisko dan Researcher of Oxford, Yudhistira Nugraha. Pertemuan juga dihadiri oleh jajaran Kominfo di antaranya Director General of ICT Application Mr. Bambang Heru Tjahjono, Secretari DJAI Mariam F. Brata, Head of Division Legal & Cooperation Antonius Malau.
Adapun pihak Oxford saat itu diwakili oleh Secretary of British Embassy, Colin
Sedangkan dari pihak Tel-U hadir pula Direktur Research Centre Tel-U, Dr. Ashwin
Edisi 70 Agustus Agustus 2015 2015 No. 070/Agustus/2015
Sasongko Sastrosubroto dan Researcher Tel-U, Dr. Helni
Muntarsih MBA.
dan Estananto, (purel/risca)
Berita 5
Tim Tel-U Juara 3 National University Debate Championship BANDUNG, TEL-U – Mahasiswa-mahasiswi Telkom University (Tel-U) lagi-lagi menorehkan prestasi dalam kompetisi debat. Kali ini Tim Tel-U yang terdiri dari Ryan Aminullah (Teknik Telekomunikasi 2013), Ranna Artha Jayanti (MBTI Internasional 2012) dan Ida Salina Ginting (Kriya Tekstil dan Mode 2013), berhasil meraih juara 3 National University Debate Championship (NUDC) tingkat Jawa Barat. Selain menjadi juara tiga, salah satu personel tim ini, Ryan, juga berhasil menyabet predikat The Best Speaker pada kompetisi ini. “Sebelum menuju ke Nasional diadakan dulu seleksi tingkat provinsi. Untuk Jawa Barat, tahun ini diselenggarakan di Universitas Widyatama pada tanggal 18-20 Mei lalu. Di tim, saya dan rekan saya Ranna bertugas sebagai
debater, sedangkan Ida bertugas sebagai Adjudicator,” kata Rian, akhir pekan lalu. Ryan menambahkan, ada 3 babak penyisihan yang harus mereka lalui. Kemudian, seperempat final sampai grand final. Saat itu tim TelU berhasil mendapat nilai konstan di setiap babak penyisihan. Setelah berjuang melewati tantangan lomba, tim bisa lolos ke quarter final sampai grand final melawan kontestan dari perguruan tinggi lain seperti UPI, ITB dan Unpad. “Akhirnya tim UNPAD memperoleh juara pertama, ITB memperoleh juara kedua dan kami juara ketiga.
“Tidak ada tema spesifik dari keseluruhan lomba. Namun di setiap rondenya tema debat berbeda-beda, seperti perang dan hubungan internasional pada tahap grandfinal, sedangkan tema pengungsi Rohingya diangkat pada babak penyisihan ketiga,” tutur Ryan. Bagi Ryan, saat mengikuti lomba debat ini, yang terpenting adalah mampu berpikir kritis dan cepat. Ketepatan dalam membangun argumen yang tepat juga sangat penting dalam menjatuhkan kelemahan argumen lawan. Setiap argumen yang disampaikan harus
Edisi 70 Agustus Agustus 2015 2015 No. 070/Agustus/2015
dielaborasi agar kuat dan sulit dijatuhkan lawan. Mereka kini tengah mempersiapkan diri untuk bertanding untuk final
tingkat nasional yang akan berlangsung di Pontianak, Kalimantan Barat pada tanggal 19-24 Agustus mendatang. National University Debate
Championship (NUDC) merupakan acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). (purel/risca)