HABITALK! MARET2016
M A R E T 2016
e-Newsletter
CATATAN REDAKSI
"Air Sumber Hidup"
"N
o water, no life” begitu ungkapan Dr.Sylvia Earle, seorang ahli biologi kelautan yang mengingatkan betapa pentingnya air bagi hidup manusia. Tidak ada satu pun manusia yang mampu bertahan hidup tanpa air.
Meskipun sebagian besar permukaan bumi diisi oleh air (sekitar
70%). Namun, tidak semua air yang terdapat di planet ini dapat
dikonsumsi. Sekitar 97,5% dari ketersediaan air di bumi adalah asin, hanya 2,5% saja yang merupakan air tawar, namun sepertiga air
tawar itu berbentuk lapisan es gletser dan salju. Menurut data tahun
2011 ada 768 juta orang yang tidak memiliki sumber air bersih untuk air minum dan 2,5 milyar orang tidak memiliki sumber air bersih untuk sanitasi (sumber : UN Water organization).
Mengingat betapa pentingnya air bagi hidup makhluk hidup
PBB memberikan perhatian dengan menerbitkan Resolusi No.
147/1993. Resolusi ini menetapkan pelaksanaan peringatan Hari
Air Sedunia (World water Day) setiap tanggal 22 Maret dan mulai
diperingati pertama kali pada tahun 1993. Lewat peringatan ini, kita semua diajak untuk memberi perlindungan serta pengelolaan sum-
DAFTAR ISI Catatan Redaksi EVENT HABINION HABIPARTNER HABIFIGURE JENDELA TANGGAP BENCANA OCEHAN SI IJO HABIHOME MITRA BULAN INI dan INFORMASI
1 2 4 6 7-8 9 10 11 12
ber daya air yang dilakukan secara berkelanjutan.
Habitat for Humanity Indonesia juga memberikan perhatian
serius terhadap masalah air. Salah satu aksi nyata yang dilakukan
Habitat for Humanity adalah mendukung program pemerintah 1000-100 (100% akses air bersih, 0% kawasan kumuh, dan 100% akses sanitasi). Dalam hal ini, Habitat for Humanity Indonesia bersama
berbagai pihak dan warga masyarakat membangun berbagai sarana air bersih, serta MCK di berbagai wilayah Indonesia.
Masih banyak masyarakat yang belum bisa mendapatkan
akses air bersih sebagai salah satu sumber hidup yang sehat. Melalui Habitalk! bulan ini yang bertemakan “Air Sumber Hidup” kami
mengajak semau pembaca Habitalk! untuk sadar dalam pengelolaan sumber air, berlaku hemat dalam penggunaan air, serta bersama
Habitat for Humanity Indonesia membangun berbagai macam sarana untuk air bersih bagi warga yang belum mendapatkannya. Selamat hari air sedunia.
-Punjung Widodo
1
HABITALK! MARET2016
HABITALK! MARET2016
E V E N T S
Nissan dan Komunitas Membangun Bangsa
T
angerang-Habitak Para pemilik mobil Nissan yang tergabung dalam berbagai komunitas bergotong royong membangun 5 rumah layak huni (5/3/16). Tidak biasanya mereka melakukan kegiatan seperti ini, “Kami sengaja mengundang mereka untuk terlibat dan merasakan bagaimana menjadi relawan HFH Indonesia, serta berjumpa langsung dengan keluarga mitra yang dibantu oleh Nissan Motor Indonesia,” Ujar Puji Sukaryadi, selaku CSR & Internal Communications NMI. Setidaknya ada 6 komunitas mobil Nissan yang andil dalam kegiatan ini. Diantaranya NLC (Nissan Livina Club), Gravinci (Grand Livina Club Indonesia), ISOC (Indonesia Serena Owners Community), XCI (X-Trail Club Indonesia), March-I (Nissan March Indonesia), dan NEC (Nissan Evalia Community). Mereka datang dari berbagai kota, bahkan ada yang dari Riau.
2
Para relawan ini merasa gembira, karena selain bisa membantu, mereka juga bisa menambah relasi. “Saya senang dengan kegiatan ini. Pada dasarnya saya suka kegiatan sosial. Selain itu, saya bisa kenalan dengan temanteman yang berasal komunitas lainnya,” kata Alia dari komunitas March-I. Hal senada juga diungkapkan oleh Daud dari komunitas NLC, “Kekerabatan diantara kami semakin erat. Kami senang dengan kegiatan seperti ini, karena kami terlibat secara langsung untuk membantu keluarga kurang mampu.” Wajah ceria pun ditunjukkan oleh Aisa salah satu keluarga mitra. “Saya janda dengan anak dua. Rumah saya mau roboh, karena tidak punya biaya untuk memerbaiki. Syukur alhamdullilah saya mendapat bantuan ini. Saya harap hidup saya ke depan semakin baik dengan dibangunnya rumah saya oleh Habitat dan Nissan," kata Aisa. (PW)
“Saya senang dengan kegiatan ini. Pada dasarnya saya suka kegiatan sosial. Selain itu, saya bisa kenalan dengan temanteman yang berasal komunitas lainnya”
SUMBER FOTO: PUNJUNG WIDODO/HFH INDONESIA.
3
HABITALK! MARET2016
H A B I N I O N
HABITALK! MARET2016
Mencintai Air Mencintai Hidup
S
uatu saat penulis berjalan di sebuah desa, di Kecamatan Mauk, Tangerang, Banten. Penulis melewati sebuah sungai yang airnya tercemar, tampak pula seorang ibu sedang mencuci pakaian dan alat masak.
Di Haiti para gadis remaja yang masih mengenakan seragam sekolah harus berjalan dua jam per harinya untuk mendapatkan air bersih (www.cnn.com,12/4/14). Tak mau kalah, di belahan Timur negara kita, tepatnya di NTT sebanyak 177 desa di 17 kabupaten, warganya harus berjalan 12 kilometer untuk mendapatkan air bersih guna keperluan memasak dan mencuci (www.thejakartaglobe.com, 22/9/14). Kebutuhan air bersih semakin meningkat seiring dengan bertambahnya populasi manusia. Sementara itu, pengelolaan sumber mata air, serta kelestarian alam belum serius digarap oleh yang berwenang. Belum lagi perilaku destruktif manusia terhadap alam, yang akhirnya juga mematikan sumber air. Air adalah sumber hidup. Tiada satu pun makhluk hidup di muka bumi ini yang mampu bertahan hidup tanpa air. Sungguh benar apa yang dikatakan oleh W.H. Auden, “Thousand have lived without love, not one without water.” Meski dalam situasi damai maupun perang, manusia tidak bisa meninggalkan air. Ungkapan W.H. Auden ini mengingatkan kita, bahwa tidak ada kata terlambat untuk sadar dan melakukan tindakan untuk menyelamatkan sumber air bersih. Tema perayaan Hari Air Sedunia ini adalah “Water and Jobs”. Air tidak lepas dari karya manusia. Air memengaruhi kualitas karya manusia. Semakin baik kualitas air, maka hidup manusia pun akan ikut membaik, sebab dari segi kesehatan, pangan dan
“Saya senang punya air bersih. Bisa mandi dan badan lebih segar dan sehat. Terima kasih Habitat.” Ariel (Gunung Sari, Mauk, Tangerang)
sumber daya alam akan terpenuhi. Tidak ada kata terlambat. Bumi dan alam kita masih baik. Memulai suatu yang besar pastilah sulit. Untuk itu, baik bila kita memulai mencintai air dari diri kita sendiri, tak perlu menunggu lagi karena ancaman krisis semakin dekat. Salah satunya adalah mengubah pola boros penggunaan air. Boros penggunaan air sekarang akan merampas hak anak-cucu kita. Perilaku itu juga akan mempercepat bersihnya air bersih. Mencintai air itu berarti pula mencintai kehidupan yang lebih baik. (PW)
PLAY VIDEO
WASH Project Monsanto & Habitat SUMBER FOTO: PUNJUNG WIDODO/HFH INDONESIA
4
5
HABITALK! MARET2016
H A B I P A R T N E R
Bersyukur Sambil Berbagi
P
rofesi sebagai tukang cukur bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun menjadi tukang cukur yang memiliki hati untuk melayani orang tidak mampu tidaklah banyak. Salah satunya adalah Habib (32), warga Tegalsari, Surabaya. Dia menekuni profesi tukang cukur sejak tahun 2004, setelah kerja sebagai cleaning service di beberapa perusahaan. Kemampuan mencukur rambut diperoleh dari orang tuanya, yang sebelumnya berprofesi sama. Habib berpikir bahwa dia tidak akan berkembang bila hanya kerja ikut orang, maka dia pun memutuskan untuk belajar cukur rambut dan akhirnya bisa. Namun dia terkendala tempat untuk usahanya ini. Sebab dia menempati rumah warisan dari orang tuanya. Rumahnya hanya memiliki satu kamar, kemudian untuk masak dan menerima tamu menjadi satu ruangan. Belum lagi sirkulasi udara sangat buruk, karena tidak memliki jendela sama sekali. “Udara di Surabaya sangat panas, namun lebih panas lagi di dalam rumah saya. Saya tidak betah untuk tinggal sebenarnya, namun mau bagaimana lagi, tidak ada tempat lain selain ini,” ujar Habib.
Habib pun bersyukur ketika HFH Indonesia membangun rumahnya. Kini bukan saja dia memiliki ruang untuk tempat usaha, namun rumahnya juga memiliki dua kamar tidur, sirkulasi udara sangat bagus, lebih sehat, dan rapi. Rasa syukur Habib tidak hanya berhenti sampai di situ. Setelah rumahnya dibangun oleh HFH Indonesia, dia memiliki tekad untuk menunjukkan rasa syukur dengan membantu sesamanya, khususnya yang tidak mampu. “Saya ini orang tak mampu, namun saya harus bisa membantu orang lain. Bagi mereka yang lansia, dan cacat saya akan datangi dan saya mencukur rambut mereka. Sedangkan bagi pengamen, pemulung, dan tukang becak, saya tidak mematok harga, semampu mereka saja,” kata Habib. Habib dan istrinya Mila (27) berkeyakinan, bahwa kebaikan dari Tuhan harus dibalas dengan berbuat baik kepada sesama. Dia tidak akan menolak siapa pun yang tidak mampu untuk cukur rambut di rumahnya. Bahkan pernah dalam satu hari dia tidak mendapat penghasilan sama sekali, karena melayani orang cacat, namun setelah itu berkat berlipat-lipat. “Saya menamakannya bersyukur sambil berbagi,” ujarnya. (PW)
HABITALK! MARET2016
H A B I F I G U R E
Kesan dari Jepang
A
dalah Akari, salah satu relawan tim GV dari Kwansei Gakuin University, Uegahara, Nishinomiya, Jepang mengirimkan kesannya via email selama menjadi relawan bersama HFH Indonesia di Yogyakarta (10-23 Februari 2016).
Indonesia is a nice country. Despite terrorist attack in Jakarta on January 14, 2016, Indonesia is a safe country. We, participant of Global village (GV), went to Srunggo 1, Selopamioro, Imogiri, Bantul, Yogyakarta-Indonesia from 10th – 23rd February. I participated to build three houses and work on dissolution in a house, block & sand carrying, cementing, prop and walling. For home partner, a house is their pride and responsibility to take care and later to be handed over to their children. They have dreamt for their children to go to school and became wonderful adult. I am glad to build houses which are important and the pride for home partners. From now on, I hope the house that we built will always be their pride. The teams consist of a habitat staff, Tokyo residences, Saudi Arabians and local residents of Srungo1, could meet in this GV, and become friends. We all easily bond and think we could do much more. I’d love to return to Yogyakarta. Terima kasih Akari
6
SU MB ER FOTO: PUNJUNG WIDODO/ HF H INDONE S IA.
SUMBER FOTO: PUN JUNG WIDODO/HFH INDONESIA.
7
HABITALK! MARET2016
HABITALK! MARET2016
JEN DE L A TANG G AP B E NCANA Oleh: Johanes Juliasman (Disaster Risk Reduction and Response Manager HFH Indonesia)
1 . YANG DI LAK U K AN SEBELU M G EMPA BU MI
a
SUMB ER FOTO: AN ITA S E T YAWAT I.
Mengetahui potensi bahaya di rumah
Lekatkan lemari secara aman pada dinding Tempatkan barang besar dan berat ada bagian bawah lemari. Letakkan barang pecah belah pada bagian yang lebih rendah dan di bagian tertutup Gantungkan barang yang berat seperti pigura foto atau cermin, jauh dari tempat tidur, sofa, atau pun tempat di mana orang duduk Pastikan lampu langit-langit terpasang dengan kuat Amankan pemanas air supaya terpasang dengan baik pada dinding. Perbaiki keretakan pada langit-langit atau fondasi. Tempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar dalam lemari tertutup dan letakkan paling bawah.
b
B
anyak cara untuk mengungkapkan kasih sayang. Salah satunya adalah apa yang digagas oleh HFH Indonesia pada bulan Februari kemarin, dengan membuat sebuah kontes #SendLove. Kontes ini ditujukan bagi semua orang supaya kreatif dalam mengungkapkan rasa sayang mereka. Salah satu pemenang dari kontes ini adalah Anita Setyawati (29), warga Senden 1, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Perempuan yang akrab dipanggil Anita ini menganggap bahwa cinta adalah universal, artinya cinta itu tumbuh dan berada di hati manusia yang timbul dengan rasa kasih sayang dan peduli. Setiap manusia memiliki cinta, bahkan orang yang dikatakan buruk perilakunya. Anita mengenal HFH Indonesia ketika dia menjadi relawan HFH Indonesia dalam program Women Build di Yogyakarta. Baginya, “Habitat adalah harapan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.”
8
Tindakan Kesiapsiagaan Gempa Bumi
Habitat adalah Harapan
H A B I F I G U R E
Mengidentifikasi tempat aman di dalam dan luar rumah
Di bawah perabot yang kuat, seperti meja dan kursi Merapat pada dinding, seperti berdiri pada siku bangunan Menjauh dari kaca atau cermin atau pun barang-barang berat yang berpotensi jatuh Di luar rumah, jauhi bangunan, pohon, dan jaringan telepon atau listrik, atau bangunan yang mungkin runtuh
HFH Indonesia dalam kiprahnya bersama banyak pihak telah membantu keluarga kurang mampu untuk bisa tinggal di rumah yang layak huni. Anita mengamini bahwa segala bentuk kebaikan, pendidikan, kesehatan adalah berawal dari rumah. Membangun rumah layak huni, berarti juga membangun harapan kehidupan yang lebih baik.
c
Bekali pengetahuan diri sendiri dan anggota keluarga
Memiliki daftar kontak yang dibutuhkan, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi, kabupaten, kota, TNI, Polisi, rumah sakit, PMI, atau pun dinas pemadam kebakaran. Bekali anak-anak bagaimana dan kapan harus menghubungi pihak-pihak di atas, dan mencari stasiun radio untuk mencari informasi darurat. Bekali semua anggota keluarga bagaimana dan kapan harus mematikan gas, listrik, dan air. SUMBER FOTO: INTERNET.
c
d
Siapkan dukungan logistik darurat
Lampu senter dan baterai cadangan Radio dengan baterai Perlengkapan PPPK dan panduannya Makanan siap saji dan minuman (perhatikan masa berlakunya) Obat-obatan khusus disesuaikan dengan kebutuhan pemakai Uang secukupnya Sepatu khusus
Merencanakan mekanisme komunikasi darurat
Pada kasus apabila anggota keluarga terpisah pada saat bencana, rencanakan cara untuk mengumpulkan anggota keluarga setelah bencana. Menanyakan kepada saudara atau teman yang berlokasi di luar area tempat tinggal kita untuk bersedia sebagai penghubung keluarga.
e
Membantu komunitas untuk siap siaga
Bekerja sama dengan media lokal untuk membuat kolom khusus terkait informasi respon darurat setelah bencana. Disebutkan juga pada kolom tersebut nomor telepon BPBD, instansi pemerintah terkait, rumah sakit, dan PMI. Kenali bersama keluarga mengenai potensi bencana yang ada di sekitar rumah Bekerja sama dengan BPBD, PMI, atau pihak terkait lainnya untuk menyiapkan laporan khusus bagi masyarakat dengan mobility impairment pada apa yang akan kita lakukan selama gempabumi Melakukan simulasi evakuasi sederhana di rumah Mencari informasi dari pihak terkait tentang pemutusan listrik dan air pada saat bencana Bekerja sama dengan masyarakat untuk memperoleh pengetahuan tentang building code, retrofitting program, ancaman bahaya, dan rencana yang disusun oleh keluarga pada saat keadaan darurat
B E RSAM B U NG ...
9
HABITALK! HABITALK! FEBRUARI MARET2016 2016
Ocehan si
Trik Menangkap Tikus dengan Kopi Bila di rumahmu banyak tikus, begini cara membasminya. Bahan: Kopi Bubuk Cara: 1. Siapkan kira-kira 2 sendok kopi bubuk 2. Carilah lubang tempat persembunyian tikus 3. Masukkan/taburkan bubuk kopi hitam ke dalam liang tikus 4. Tidak lama kemudian tikus yang sem bunyi akan muncul kepalanya, karena dia akan menanyakan, “Cuma kopi? …..Gulanya mana?” 5. Pada saat tikus muncul segera pukul kepalanya
Ijo
PENGUASA PABRIK ROKOK John Roto sudah beberapa lama bekerja di pabrik rokok. Ia sudah lama ingin kenalan dengan Big Boss pemilik pabrik itu yang terkenal kaya raya. Dan niatnya itu suatu hari akhirnya kesampaian juga. Dia juga sempat ngobrolngobrol dengan si Big Boss. Namun John Roto heran ternyata Big Bossnya tidak merokok sama sekali. John: “Ternyata Bapak tidak merokok sama sekali ya…?” Boss: “Tidak, emang kenapa? Masalah buat lo….” John: “Kan, Bapak pemilik pabrik rokok ter besar dan terkenal. Masa tidak merokok sama sekali? Boss: “Kamu baca nih tulisan di bungkus rokok, Merokok menyebabkan kanker, impo tensi, gangguang kesehatan, janin, jan tung/paru-paru. Lha, ngapain harus merokok? Aku bisa jadi penyakitan!” John: “Jadi, apa maksud Bapak?” Boss: “Rokok itu dibikin hanya untuk orangorang yang tidak bisa baca!”
HABITALK! MARET2016
H A B I H O M E
Uma Tahan Gempa
M
entawai merupakan daerah kepulauan yang terletak di lepas pantai Sumatera Barat. Mentawai terletak di kawasan rawan gempa bumi dan tsunami. Oleh karena itu, para nenek moyang orang Mentawai telah membuat struktur rumah mereka yang aman dan ramah akan gempa. Salah satu keunikan struktur bangunannya adalah tidak digunakannya paku. Kekuatan konstruksinya didapat dari sistem sambungan silang dan berpasak. Rumah tradisional Mentawai disebut dengan Uma.
Bangunan Uma
Bangunan uma dibangun di atas tiang-tiang, dan beratapkan rumbia. Kelebihan atap rumbia yaitu terlihat alami, ringan dan relatif murah. Sedangkan kekurangannya ialah daya tahan maksimal 4 tahun. Kerangka bangunan, terdiri dari 5 perangkat konstruksi dari tonggak-tonggak, balok-balok, dan tiang-tiang penopang atap. Kerangka bangunan ini dibangun berjejer melintang ke belakang dan saling berhubungan dengan balok memanjang.Kekuatan struktur Uma dihasilkan oleh teknik ikat, tusuk dan sambung sedemikian rupa.
Pondasi
Pondasi terbuat dari batu karang, dan tiangtiang utamanya menggunakan pohon Uggla. Kolom pada Uma dibuat tidak sama panjang untuk menanggulangi keadaan kontur tanah yang tidak rata. Susunan tiang-tiang tersebut bersandar di atas batu pondasi dengan stabilitas didapat dari rel-rel melintang yang masuk ke lubang yang dibuat di dalam tiang.
Dinding
Sisi depan rumah ditutup dengan dinding atap rumbia yang terbentang ke bawah sampai batas 1 m dari lantai. Dinding sebelah dalam diatas tempat masuk diperkokoh dengan selembar papan yang dihiasi ukiran, sedangkan ruangan dibawahnya dan sisi kanan dan kirinya tidak berdinding, yang disebut serambi depan.
Lantai
Lantai beranda dari papan, sedangkan lantai ruangan tidur dan dapur dari belahan kayu pohon kelapa yang dipasang jarang-jarang. Fungsi kolong dijadikan sebagai kandang babi. Pemilik rumah dapat dengan mudah menjatuhkan sisa makanan dari lantai ke kolong.
SUMBER FOTO: INTERNET.
10
SUMB ER FOTO: INT E R NE T.
SUMBER FOTO: INTERNET.
11
HABITALK! MARET2016
Terima Kasih kepada para Mitra yang telah Mendukung Program dan Kegiatan Kami
Mitra Media:
INFORMASI support
12