BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang sangat dinamik, karena melalui fase inflamasi, proliferasi dan remodeling, penutupan luka segera dapat mengurangi timbulnya infeksi dan menurunkan angka morbiditas pasien (Xian et al., 2014), dan merupakan isu yang menjadi tantangan bagi seorang ahli bedahuntuk mengembangkan berbagai matrial dan teknik dalam proses penyembuhan luka setelah pembedahan (Eshghpour et al.,2012).Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa fase yang saling mendahului dan terus menerus, fase tersebut adalah fase inflamasi, proliferasi dan maturasi. Fase inflamasi terjadi sejak awal tejadinya trauma dan memacu respon seluler dan vaskuler, kemudian terjadi fase proliferasi dimana terjadi peningkatan dari tensile strength dan kemudian fase maturasi atau remodeling pada saat ini terjadi peningkatan pembentukan kolagen (Kendrick, 2000). Proses penyembuhan luka dapat terhambat oleh karena berbagai faktor. Adanya gangguan penyembuhan luka akut akan membuat luka tersebut menjadi luka kronis. Luka kronis secara histologis menunjukkan gambaran penuaan fibroblas yang memiliki kemampuan proliferasi rendah (Christofaloet al., 2000). Fibroblas adalah sel yang mensintesis matrik ekstra seluler yang berperan pada pembentukan struktur jaringan, fibroblas ini berperan penting pada fase proliferasi pada penyembuhan luka, sel fibroblas ini bertanggung jawab pada pembentukan kolagen tipe I dan kolagen tipe III, elastin, proteoglikan dan pengaturan tensile strength pada penyembuhan luka (Porter, 2007). Migrasi sel merupakan proses seluler yang fundamental untuk perkembangan normal dan homeostasis dari jaringan dan organ yang mempunyai karakteristik pada proses fisiologi dan patofisiologi pada vaskuler dan penyakit inflamasi. Migrasi sel ini juga berperan pada proses vital dari penyembuhan luka, sel yang berperan pada penyembuhan luka ini adalah fibroblas, dalam penyembuhan luka migrasi sel fibroblas berfungsi untuk meperbaiki kerusakan jaringan (Thampattydan Wang, 2007). Mitomisin C merupakan salah satu obat kemoterapi yang luas digunakan dalam pengobatan kanker. Penggunaan Mitomisin C dalam penelitian in vitromenunjukkan adanya penghambatan proliferasi sel, baik sel tumor maupun sel 1
sehat,dan menimbulkan penuaan sel yang mirip dengan morfologi sel pada luka kronis. Penelitian in vitro Nieto tahun 2007 pada fibroblas manusia menunjukkan bahwa pemberian 10 µg/ml (0,03 M) Mitomisin C selama 2 jam dapat menghambat proliferasi dan memacu apoptosis (Nieto et al., 2007). Pada penelitian in vitro lain oleh Chen et al., 2006, mengemukakan bahwa pemberian Mitomisin C 0,4 mg/mL selama 4 menit pada fibroblas dapat membuat penurunan proliferasi fibroblas dermis normal. Produk konsentrat platelet sudah mulai digunakan dalam bidang bedah sejak beberapa tahun terakhir. Prinsip utama yang digunakan adalah membuat suatu zat yang kaya platelet dengan growth factor-nya dan mengaplikasikannya ke dalam luka dengan maksud untuk memacu proses penyembuhan lokal. Platelet-Rich Fibrin (PRF) merupakan produk konsentrat platelet baru yang dibuat dengan sentrifugasi darah perifer. PRF ini lebih mudah dan sederhana dalam pembuatannya dibanding produk konsentrat platelet terdahulu. Dalam PRF ini terkandung banyak sitokin dan faktorfaktor pertumbuhan yang dapat memacu proses penyembuhan luka (Zhao dan Ding, 2013; Khiste dan Tari, 2013). Penelitian ini mencoba membuktikan apakah migrasi sel fibroblas kulit normal yang terganggu karena pajanan Mitomisin C, dapat diperbaiki kembali dengan pemberian PRF yang kaya akan faktor-faktor pertumbuhan yang sangat diperlukan untuk penyembuhan luka. B. Perumusan Masalah 1. Apakah pemberian PRF pada fibroblas pasca_pajanan Mitomisin C dapat meningkatkan migrasi sel? 2. Berapakah kadar PRF yang dibutuhkan untuk meningkatkan migrasi sel pasca_pajanan Mitomisin C?
C. Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa pemberian PRF dapat meningkatkan migrasi sel pasca_pajanan Mitomisin C 2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa kadar PRF yang dibutuhkan untuk meningkatkan migrasi sel pasca_pajanan Mitomisin C.
2
D. Manfaat penelitian 1. Hasil dari penelitian ini dapat mengetahui pemberian PRF pasca_pajanan Mitomisin C (serupa dengan luka kronis) dapat meningkatkan migrasi sel. 2. Hasil dari penelitian ini dapat mengetahui berapakah kadar PRF yang diperlukan untuk meningkatkan migrasi sel yang efektif pada luka kronis yang dilakukan secara in vitro.
E. Keaslian Penelitian (Tabel.1) No Penulis 1
Kurniawan,2014
Judul
Hasil
Efek Platelet Rich Fibrin Pemberian (PRF)
terhadap
fibroblas
kulit
PRF
dengan
proliferasi konsentrasi 100%,50% dan normal 25% dapat meningkatkan
pasca_pajanan mitosin C
proliferasi fibroblas kulit normal
2
Rini,2014
Efek Platelet Rich Fibrin Timbunan (PRF)
terhadap
kolagen
kolagen
timbunan fibroblas pasca pemberian fibroblas Mitomysin C dan Platelet
pasca_pajanan
dengan rich fibrin 25%,50% dan
mitosin C
100%
meningkat
secara
bermakna sesuai dengan peningkatan
PRF
yang
digunakan
3
Xian et al., 2014
Concentration-dependent
Pada pemberian 20% PRP
effect of platelet rich plasma dapat
meningkatkan
on keratinocyte and fibroblast timbunan kolagen tipe1 dan wound healing
kolagen
tipe
peningkatan
3
dan
produksi
granulosit – macrophage colony stimulating factor
3
4
Eshghpour et al., Platelet Rich fibrin : An PRF dapat digunakan untuk 2014
Autologous fibrin matrix in proses penyembuhan luka surgical report
procedures: and
Review
case dan dapat digunakan pada of penyembuhan luka operasi.
literature
5
Chignonetal.,201
Efficacy of leucocyte and Penggunaan
2
platelet rich fibrin in wound perawatan healing:a
randomized baru
controlled clinical trial
PRF luka
untuk operasi
pada
tangan
menujukkan
waktu
penyembuhan lebih cepat 5 hari dibandingkan dengan perawatan luka biasa.
6
Steenvoorde al.,2008
et Use of Autologous Platelet Penggunaan
PRF
untuk
rich fibrin on Hard to Heal penyembuhan luka kronis wound
menunjukan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan
perawatan
luka
biasa
7
Acharya al.,2008
et Fibroblast
migration
is Migrasi fibroblas yang di
mediated by CD44-dependent mediasi TGFβ activation
dengan
dependent
akan
meningkatkan migrasi dilakukan assay
4
CD44-
kecepatan
fibroblas
yang
scratch-wound
Penelitian yang membahas mengenai penyembuhan luka yang menggunakan PRF telah banyak dilakukan
seperti telah disebutkan di atas sepengetahuan penulis setelah
melakukan pencarian dengan kata kunci migrasi sel, PRF dan mitomicin C, penelitian tentang pengaruh PRF terhadap kecepatan migrasi sel pasca_pajanan Mitomisin C belum pernah dilakukan dan baru pertama kali dilakukan
5