Oleh : Oleh: KH Hafidz KH Hafidz Abdurrahman Abdurrahman
Kategori Kaum Kafir Kafir ► Ahl al ► Ahl al harb harb (Kafir Harbi): Orang Kafir yang (Kafir Harbi): Orang Kafir yang
memerangi/terlibat peperangan dengan kaum Muslimin. ► Ahl al ► Ahl al Ahd Ahd (Kafir Ahdi): Orang Kafir yang (Kafir Ahdi): Orang Kafir yang mengadakan perjanjian dengan kaum Muslimin. Mereka terdiri dari Ahl ad Mereka terdiri dari Ahl ad Dzimmah Dzimmah ( (Dzimmi Dzimmi), ), Ahl Ahl al al Hudnah Hudnah ( (Mu Mu’ahad ahad) dan ) dan Ahl al Ahl al Aman Aman (Musta ( Musta’min min). (Ibn al (Ibn al Qayyim al Qayyim al Jauziyah, Jauziyah, Ahkam Ahl Ahkam Ahl ad ad Dzimmah Dzimmah) )
: ﺍﻟﺬﻣﺔ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻋﺎﻫﺪﻭﺍ ﻗﺪ ﻭﻫﺆﻻء ٬ﻣﺆﺑﺪﺓ ﺫﻣﺔ ﻟﻬﻢ ﻭﻫﺆﻻء ﻣﻘﻴﻤﻮﻥ ﻫﻢ ﺇﺫ : ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺍﷲ ﺣﻜﻢ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻳﺠﺮﻱ ﺃﻥ ﻋﻠﻰ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﺍﷲ ﺣﻜﻢ ﻓﻴﻬﺎ ﻳﺠﺮﻱ ﺍﻟﺘﻲ ﺍﻟﺪﺍﺭ ﻓﻲ Mereka adalah orangorang yang mempunyai jaminan tetap. Karena mereka telah mengadakan perjanjian dengan kaum Muslim dengan syarat: hukum Allah dan RasulNya diberlakukan kepada mereka. Itu karena mereka tinggal di wilayah yang menerapkan hukum Allah dan RasulNya.
:( ﺍﻟﻤﻌﺎﻫﺪ ) ﺍﻟﻬﺪﻧﺔ ﺃﻫﻞ ﺃﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺻﺎﻟﺤﻮﺍ ﻓﺈﻧﻬﻢ ﺍﻟﻬﺪﻧﺔ ﺃﻫﻞ ﺑﺨﻼﻑ ﻏﻴﺮ ﺃﻭ ﻣﺎﻝ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﻠﺢ ﻛﺎﻥ ﺳﻮﺍء ٬ﺩﺍﺭﻫﻢ ﻓﻲ ﻳﻜﻮﻧﻮﺍ ﺃﻫﻞ ﻋﻠﻰ ﺗﺠﺮﻱ ﻛﻤﺎ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺃﺣﻜﺎﻡ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺗﺠﺮﻯ ﻻ : ﻣﺎﻝ . ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﺤﺎﺭﺑﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﻜﻒ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻟﻜﻦ ٬ﺍﻟﺬﻣﺔ Berbeda dengan Ahl alHudnah. Karena mereka mengadakan perjanjian dengan kaum Muslim dengan syarat, mereka tetap tinggal di negeri mereka, baik dengan membayar harta atau tidak. Mereka juga tidak diberlakukan hukum Islam, seperti Ahli adDzimmah, tapi mereka tidak akan memerangi kaum Muslim.
ﺃﻫﻞ ﺍﻷﻣﺎﻥ ) ﺍﻟﻤﺴﺘﺄﻣﻦ(: ﻭﻫﺆﻻء ﻳﺴﻤﻮﻥ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻬﺪ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺼﻠﺢ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﻬﺪﻧﺔ. ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻤﺴﺘﺄﻣﻦ ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻘﺪﻡ ﺑﻼﺩ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺍﺳﺘﻴﻄﺎﻥ ﻟﻬﺎ؛ ﻭﻫﺆﻻء ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﻗﺴﺎﻡ : ﺭﺳﻞ ؛ ﻭﺗﺠﺎﺭ ؛ ﻭﻣﺴﺘﺠﻴﺮﻭﻥ ﺣﺘﻰ ﻳﻌﺮﺽ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ٬ﻓﺈﻥ ﺷﺎﺅﻭﺍ ﺩﺧﻠﻮﺍ ﻓﻴﻪ ﻭﺇﻥ ﺷﺎﺅﻭﺍ ﺭﺟﻌﻮﺍ ﺇﻟﻰ ﺑﻼﺩﻫﻢ؛ ﻭﻃﺎﻟﺒﻮﺍ ﺣﺎﺟﺔ ﻣﻦ ﺯﻳﺎﺭﺓ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻫﺎ ﻭﺣﻜﻢ ﻫﺆﻻء ﺃﻻ ﻳﻬﺎﺟﺮﻭﺍ ٬ﻭﻻ ﻳﻘﺘﻠﻮﺍ ٬ﻭﻻ ﺗﺆﺧﺬ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﻟﺠﺰﻳﺔ ٬ﻭﺃﻥ ﻳﻌﺮﺽ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺴﺘﺠﻴﺮ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﻘﺮﺁﻥ : ﻓﺈﻥ ﺩﺧﻞ ﻓﻴﻪ ﻓﺬﺍﻙ ٬ﻭﺇﻥ ﺃﺣﺐ ﺍﻟﻠﺤﺎﻕ ﺑﻤﺄﻣﻨﻪ ﺃﻟﺤﻖ ﺑﻪ ٬ﻭﻟﻢ ﻳﻌﺮﺽ ﻟﻪ ﻗﺒﻞ ﻭﺻﻮﻟﻪ ﺇﻟﻴﻪ . ﻓﺈﺫﺍ ﻭﺻﻞ ﻣﺄﻣﻨﻪ ﻋﺎﺩ ﺣﺮﺑﻴﺎً ﻛﻤﺎ ﻛﺎﻥ ) . ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺍﻟﺠﻮﺯﻳﺔ ٬ﺃﺣﻜﺎﻡ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺬﻣﺔ ٬ﺝ( ۲/۸۷۳
Mereka itulah yang disebut Ahl alAhd, Ahl asShulh dan Ahl adDzimmah. Adapun Musta'min adalah orang Kafir yang datang ke negeri kaum Muslim bukan untuk menetap di sana. Mereka bisa dipilah menjadi empat: Duta, pedagang, orang yang meminta perlindungan hingga bisa mendengarkan Islam dan alQur'an; jika mau, mereka bisa masuk Islam, dan jika tidak, mereka bisa pulang ke negeri mereka, juga orang yang mencari kebutuhan dengan berkunjung maupun yang lain. Hukum bagi mereka adalah, mereka tidak boleh diusir, dibunuh dan diambil jizyah. Kepada orang yang mencari perlindungan tersebut boleh disampaikan Islam dan alQur'an; jika dia masuk Islam, maka itu haknya, namun jika dia lebih suka kembali ke tempat asalnya, maka bisa dikembalikan ke sana. Dia tidak boleh diapaapakan sebelum sampai ke sana. Jika dia sudah sampai di tempat asalnya, maka kembali lagi menjadi Kafir Harbi (musuh), seperti sedia kala.
Antara Ibn al al--Qayyim Qayyim dan Imam Syafi Syafi:: ► Hukum ► Hukum yang yang berlaku berlaku untuk untuk Kafir Kafir Musta Musta’min min di di
atas , bagi atas, bagi Ibn Ibn al al Qayyim Qayyim, , dikecualikan dikecualikan dari dari hukum umum hukum umum yang yang berlaku berlaku untuk untuk Ahl Ahl al al Harb Harb. Karena Musta Karena Musta’min min adalah adalah orang orang Kafir Kafir yang yang mendapatkan al mendapatkan al aman aman/visa /visa, , dan dan mereka mereka dianggap dianggap sebagai bagian sebagai bagian dari dari Ahl Ahl al al Ahdi Ahdi, , bukan bukan Ahl Ahl al al Harb Harb. ► Ini ► Ini sama sama dengan dengan pendapat pendapat Imam as Imam as Syafi Syafi’ ’i i: :
ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﻼﺩ ﺇﻟﻰ َﺍﻹﺗْﻴَﺎﻥ ﻳُﻤﻨﻌﻮﻥ ﺍﻟﺤﺮﺏ ﺃﻫﻞ ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺣﺎﻝ ﺑﻜﻞ ﺑﺘﺠﺎﺭﺓ Begitu juga Ahl alHarb, mereka dilarang datang ke negeri kaum Muslim untuk berdagang, apapun alasannya.
ﻓﺈﻥ ٬ًﺗﺠّﺎﺭﺍ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﻼﺩ ﻳﺪﺧﻠﻮﻥ ﺍﻟﺤﺮﺏ ﺃﻫﻞ ﻳﺘﺮﻙ ﻭﻻ ﺑﺄﻣﺎﻥ ﺩﺧﻠﻮﺍ ﻭﺇﻥ ٬ﻏُﻨِﻤُﻮﺍ ﺭﺳﺎﻟﺔ ﻭﻻ ﺃﻣﺎﻥ ﺑﻐﻴﺮ ﺩﺧﻠﻮﺍ ﻓﺈﻥ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﺧﺬ ﺃﻗﻞ ﺃﻭ ﺃﻛﺜﺮ ﺃﻭ ًﻋﺸﺮﺍ ٬ﻣﻨﻬﻢ ﻳﺄﺧﺬ ﺃﻥ ﻭﺷﺮﻁ ﻳﺘﺮﻛﻮﺍ ﻭﻟﻢ ٬ْﻣَ ْﺄﻣَ ِﻨﻬِﻢ ﺇﻟﻰ ﺭﺩﻭﺍ ﺷﺮﻁ ﻭﻻ ﺃﻣﺎﻥ ﺑﻼ ﺩﺧﻠﻮﺍ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺑﻼﺩ ﻓﻲ ﻳﻤﻀﻮﻥ Ahl alHarb tidak boleh dibiarkan masuk negeri kaum Muslim sebagai pedagang. Jika mereka masuk tanpa jaminan keamanan (alaman) dan risalah (sebagai duta), maka mereka bisa dirampas (hartanya). Jika mereka masuk dengan alaman, dengan syarat membayar 1/10 lebih atau kurang dari harta mereka, maka boleh diambil. Jika masuk tanpa alaman dan syarat, mereka harus dikembalikan ke negeri mereka. Dan tidak boleh dibiarkan melenggang di negeri kaum Muslim. (asSyafi’i, alUmm, juz IV, hal. 244)
Alasan Diberikannya Jaminan al al--Aman Aman:: ► Sebagai utusan/duta/konsul untuk menyampaikan ► Sebagai utusan/duta/konsul untuk menyampaikan
risalah kepada kepala negara Islam; risalah kepada kepala negara Islam; ► Bisnis atau berdagang; ► ► Mencari kebutuhan, seperti kunjungan sanak ►
kerabat, dll.. ► Mempelajari Islam dan al ► Mempelajari Islam dan al Qur Qur’’an (Ibn al (Ibn al Qayyim al Qayyim al Jauziyah, Jauziyah, Ahkam Ahl Ahkam Ahl ad ad Dzimmah Dzimmah, juz II, hal. , juz II, hal. 873 873) )
Diberikan dengan Syarat: Syarat: ► Para fuqaha ► Para fuqaha’’ mensyaratkan, bahwa mensyaratkan, bahwa al al Aman Aman
tersebut bisa diberikan dengan syarat, tidak menimbulkan mudarat (bagi kepentingan Islam dan kaum Muslim).
.. ﻣﻀﺮﺓ ﻓﻴﻪ ﺗﻜﻦ ﻟﻢ ﺇﺫﺍ ﺑﻪ ﺍﻟﻮﻓﺎء ﻭﻏﻴﺮﻩ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻓﻴﻠﺰﻡ ( ۱۷۳ / ﺍﻟﺸﺮﻋﻴﺔ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ ﻗﻮﺍﻧﻴﻦ ) Imam dan yang lainnya harus terikat untuk menunaikan jaminan (alaman) tersebut, jika tidak menyebabkan mudarat.. (Qawanin alAhkam asSyar’iyyah, hal. 173)
► Meski individu/rakyat boleh memberikan jaminan ► Meski individu/rakyat boleh memberikan jaminan
al al aman aman, tetapi jaminan tersebut tetap harus
diatur oleh negara, agar tidak bertabrakan dengan kepentingan Islam dan kaum Muslim. ► Jika ternyata ada mudarat, maka negara ► (Khalifah) berhak membatalkan jaminan al (Khalifah) berhak membatalkan jaminan al aman aman, dan mengembalikan penerimanya sebagai Ahl al dan mengembalikan penerimanya sebagai Ahl al Harb. Harb (Disarikan dari: Imam as Sarakhsi, (Disarikan dari: Imam as Sarakhsi, Syarah as Syarah as Siyar al Siyar al Kabir Kabir, juz II, hal. , juz II, hal. 580 580) )
Hubungan Dengan Negara Kafir Penjajah (Daulah Muharibah Fi’lan)) ► Jumhur ► Jumhur fuqaha fuqaha’ menyatakan, hukum asal menyatakan, hukum asal
hubungan Negara Islam dengan Negara Kafir – hubungan Negara Islam dengan Negara Kafir – baik fi baik fi’lan lan maupun maupun hukman hukman– – adalah hubungan adalah hubungan perang. ► Hubungan damai antara Negara Islam dengan ► Negara Kafir bisa terjadi karena: perdamaian, Negara Kafir bisa terjadi karena: perdamaian , Negara Kafir menjadi Islam, atau tunduk kepada Negara Islam. (Ibn Qudamah, al (Ibn Qudamah, al Mughni, Mughni, juz X, hal. juz X, hal. 387 387) )
AS dan Obama Obama ► AS, termasuk Inggeris, dll. adalah negara ► AS, termasuk Inggeris, dll. adalah negara Kafir Kafir
Harbi Fi’lan, Harbi Fi lan, karena secara nyata memerangi karena secara nyata memerangi negeri kaum Muslim, seperti Irak dan Afganistan, untuk dijajah. ► Negeri kaum Muslim adalah satu, dengan begitu ► hukum asal hubungan dengan AS, Inggeris, dll itu adalah hubungan perang, bukan hubungan damai. ► Konsekuensinya, tidak boleh ada hubungan ► diplomatik dengan negara diplomatik dengan negara negara negara Kafir Harbi Fi Kafir Harbi Fi’lan lan itu. Termasuk, tidak boleh ada konsul, duta dan perwakilan mereka di negeri kaum Muslim. perwakilan mereka di negeri kaum Muslim.
► Satu ► Satu satunya alasan Obama bisa diterima, jika satunya alasan Obama bisa diterima, jika
datang untuk berdamai guna menghentikan perang, atau belajar Islam. Lalu, siapa yang mewakili umat Islam? Tidak ada. ► Mengizinkan Obama datang ke Indonesia bukan ► saja mendatangkan mudarat bagi Islam dan kaum Muslim, tetapi juga bagi Indonesia. Lebih dari itu, ini juga merupakan bentuk pengkhianatan terhadap negeri terhadap negeri negeri kaum Muslim yang dijajah negeri kaum Muslim yang dijajah oleh AS, dkk. ► Maka, HARAM MEMBERIKAN IZIN ( ► Maka, HARAM MEMBERIKAN IZIN (al al aman aman) dan MENERIMA KEDATANGAN OBAMA.. MENERIMA KEDATANGAN OBAMA..
Wassalam Wassalam